Ini Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua Ke Tiongkok

download Ini Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua Ke Tiongkok

of 2

description

Pertamina, Gas Tangguh, Tiongkok

Transcript of Ini Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua Ke Tiongkok

  • Ini Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua ke Tiongkok

    http://finance.detik.com/read/2014/07/01/070809/2623898/1034/ini-sejarah-penjualan-gas-murah-tangguh-papua-ke-tiongkok[10/17/2015 5:04:36 PM]

    HomeEkonomi Bisnis

    FinansialPropertiEnergiIndustri

    Peluang UsahaPerencanaan Keuangan

    Indeks

    SolusiUKM new Most Popular new Pajak Market Research Foto TV Konsultasi d'Preneur

    detikFinanceEnergi

    Ini Sejarah Penjualan Gas Murah TangguhPapua ke Tiongkok

    Rista Rama Dhany - detikfinanceSelasa, 01/07/2014 07:13 WIB

    Jakarta -Pada 2002 silam, Indonesia menjual gas bumi dalam bentukLiquefied Natural Gas (LNG/gas alam cair) berkontrak jangka panjang25 tahun ke Fujian-Tiongkok. Kontrak ini menjadi persoalan, karena

    harga gas dinilai sangat murah, yakni hanya US$ 2,4 per mmbtu dankenaikannya dipatok maksimal US$ 3,35 per mmbtu, seiring kenaikan

    harga minyak bumi.

    Pengamat perminyakan dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies Kurtubi mengatakan,proyek LNG Tangguh, Papua sudah disusun sejak zaman Presiden BJ Habibie. Namun proyek tersebut

    belum selesai hingga BJ Habibie digantikan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

    "Zaman Presiden Gus Dur inilah mulai dicari pembeli, penunjukan penjual yakni BP (British Petroleum).Namun belum sempat dijual Gus Dur digantikan Presiden Megawati Soekarno Putri," kata Kurtubi kepada

    detikFinance, Selasa (1/7/2014).

    Kurtubi mengungkapkan, sebagai presiden yang baru, Megawati disodorkan kontrak penjualan gasTangguh ke Fujian dengan berbagai rumus yang bagi siapapun presidennya pasti tidak akan paham,

    karena terlalu teknis. Presiden di dunia mana pun tidak menguasai hal yang teknis.

    "Formula penjualan, berdasarkan JCC (Japan Crude Cocktail) atau (harga acuan minyak Jepang), danteknis sekali, di mana proyek ini disusun oleh Menteri ESDM (waktu itu namanya Menteri Pertambangan)

    Purnomo Yusgiantoro yang merupakan menteri sejak Zaman Gus Dur, Presidennya lengser MenteriESDM-nya tetap," ungkap Kurtubi.

    Ia memaparkan, sebagai menteri teknis yang menyusun proyek penjualan LNG Tangguh, Purnomo yangpaling mengetahui mengapa harga gas Tangguh hanya US$ 2,4 per mmbtu, dan paling tinggi atau

    maksimal US$ 3,35 per mmbtu.

    "Yang salah itu bukan harganya, oke harga pada saat itu memang US$ 2,4 per mmbtu, kalaudibandingkan sekarang sangat murah sekali, tapi pada saat itu harganya pas, yang salah itu formula

    harganya, kenapa dipatok maksimal berdasarkan harga minyak maksimal US$ 38 per barel, ini kesalahan

    Gas Tangguh NaikHarganya

    Daftar detikconnect Masuk

  • Ini Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua ke Tiongkok

    http://finance.detik.com/read/2014/07/01/070809/2623898/1034/ini-sejarah-penjualan-gas-murah-tangguh-papua-ke-tiongkok[10/17/2015 5:04:36 PM]

    besar," tegas Kurtubi.

    "Sebagai orang perminyakan, pengalaman Indonesia menjual gas sebelum-sebelumnya, formula ini sangatsalah, karena kalau tanpa dipatok harga minyak US$ 38 per barel yang artinya harga LNG Tangguh

    maksimal hanya US$ 3,35 per mmbtu, kalau tanpa itu saat ini harga ekspor gas Tangguh sudah mencapaiUS$ 18 per mmbtu bukan seperti sekarang sudah berjuang capek-capek hanya US$ 8 per mmbtu, masih

    rugi kita," ungkapnya lagi.

    Kurtubi menegaskan kembali, memang sebagai Presiden saat menjual LNG Tangguh ke Fujian, secarapolitis memang Megawati yang harus bertanggung jawab sehingga sampai hari ini Indonesia masih

    mengekspor gas dengan harga yang sangat murah.

    "Tapi orang tidak pernah mau mencari tahu siapa dibalik dari penjualan LNG Tangguh yang dijual keTiongkok, siapa? Ya menteri teknisnya saat itu, siapa lagi kalau bukan Menteri ESDM Purnomo

    Yusgiantoro, itu faktanya," tutup Kurtubi.

    Sebelumnya, Gde Pradnyana saat menjabat Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas(sekarang SKK Migas) pernah mengatakan, proyek LNG Tangguh di Bintuni, Papua tidak merugikan

    negara. Situasi saat lapangan Tangguh akan dikembangkan adalah buyer-market, yaitu situasi di manapembeli yang menentukan harga yang ditawarkan oleh penjual LNG.

    Indonesia, menurut Gde, telah mendapatkan harga yang terbaik untuk ekspor LNG ke provinsi Fujian,China karena kontrak tersebut didapat tanpa melalui tender. Sebelum mendapatkan kontrak pasokan LNG

    ke Fujian, Indonesia kalah dalam tender pasokan LNG ke Guangdong dan Taiwan karena harga yangditawarkan terlalu tinggi saat itu.

    "Hitungan pengembangan lapangan migas pada dasarnya adalah hitungan investasi yang ditanam untukpengembangan suatu lapangan migas. Saat itu harga jual LNG tentu lebih murah dari harga saat ini,

    karena biaya investasi seperti biaya pembangunan kilang, pengembangan sumur gas, dan lain-lain jugajauh lebih murah dari harga saat ini. Jika dihitung dengan nilai proyek pembangunan kilang LNG saat inimaka harga pembangunan kilang LNG Tangguh Train-1 dan Train -2 adalah kilang termurah di dunia,"

    ujarnya.

    Selain itu, ternyata harga rata-rata ekspor gas yang selama ini dianggap murah ternyata masih jauh lebihmahal dari harga gas domestik. Karena itu, lanjutnya, Indonesia butuh perbaikan harga gas domestik untuk

    menjamin kesinambungan investasi dan mendukung ketersediaan energi domestik.

    "Jika disparitas harga terlalu tinggi maka selain penerimaan negara jauh lebih rendah dari seharusnya, jugamembuat investor enggan mengembangkan lapangan karena mengatahui investasinya pasti tidak akankembali. Kalaupun investor akhirnya mau mengembangkan lapangan maka investor pasti meminta agar

    diizinkan untuk ekspor karena harga jual gas yang lebih baik. Atau minta bisa juga investor memintainsentif untuk menutupi keekonomiannya," jelas Gde.

    Namun mulai hari ini, 1 Juli 2014, pemerintah telah berhasil melakukan renegosiasi kontrak gas tersebut,dengan menaikkan harganya. Untuk lengkapnya cek di sini.

    (rrd/dnl)

    173 0 0

    0

    Baca JugaAkhirnya, Pemerintah Berhasil

    Renegosiasi Harga Jual Gas TangguhKabar Terbaru Gas Tangguh, SBY:

    Ada Good NewsTarif Listrik Naik, Pemerintah Tak

    Jamin Pemadaman Listrik BerakhirESDM: Pengusaha Lebih Untung

    Produksi Listrik Sendiri

    detik.comIni Sejarah Penjualan Gas Murah Tangguh Papua ke Tiongkok

    d1aC1wYXB1YS1rZS10aW9uZ2tvawA=: form1: query: input7: