Inhouse Training -...
Transcript of Inhouse Training -...
Inhouse TrainingPeningkatan Kapasitas Aparatur Sipil NegaraBappeda Jabar, Jumat, 1 November 2019
Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaSekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung2019
Wawasan Perencanaan
Tekpreskom (latar belakang)
Perencanaan Wilayah dan Kota dalamproses dan tahapan kegiatannyasenantiasa berhubungan denganinformasi. Informasi tersebut memilikinilai yang sangat penting di dalamperumusan kebijakan atau dalampengambilan keputusan yang rasional.Penyampaian informasi akan lebihinformatif jika data-data yang adadisajikan dengan baik sesuai dengantujuannya. Dalam peyampaian informasitersebut, teknik komunikasi dan presentasi merupakan kunci utama agar maksud rencana yang diusulkan dapatdipahami, ditanggapi dan diterima oleh berbagai pihak. Secara umum, tahapan di dalam proses perencanaan dapatdisederhanakan menjadi tiga bagianutama, yaitu pengolahan data, analisisdan perumusan rencana. Penyampaianinformasi pada masing-masing tahapanberikut membutuhkan bentuk presentasiyang berbeda-beda.
Tujuan dan alasan untuk menulis tesis, artikel atau buku secara sosialdistrukturkan oleh setiap organisasipendidikan tinggi, kondisi untuk promosi, kebutuhan untuk publikasi, dan tekanan-tekanan yang timbul dari situasi tersebutakan menciptakan gaya penulisan yang tertentu. Dalam hal ini, keterampilanpenggunaan bahasa itu merupakan kuncipenting bagi pengarang professional dalam menulis karangan ilmiah, samaseperti keterampilan memakai mesin bagiinsinyur mesin, atau keterampilanmemainkan alat musik bagi pemainmusik. Tujuan dan sasaran penulisan eratkaitannya dengan akibat yang diharapkandari sebuah tulisan. Suatu tulisan pada dasarnya dimaksudkan untukmenggerakkan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan tertentudalam kesan pembaca
MakalahKarya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatupertemuan ilmiah (seminar).
ArtikelSebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalammasyarakat secara lugas. Artikel dapat berupa karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esei di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
EsaiSebuah tulisan ilmiah yang mengandung fakta, pengetahuan serta ekspresi tertulis dari opini penulisnya sebagai bagian dari analisis.
JurnalSuatu majalah ilmiah yang diterbitkan secara rutin dengan berisikan artikel-artikel ilmiah berupa naskah hasil penelitian sains dan penelitian terapan. Sebuah artikel dapat diterbitkan dalam suatu jurnal setelah melalui serangkaian pengecekan dan penilaian oleh editor serta peer review dari ahli yang kompeten dalam bidang tersebut.
BrainstormingKegiatan (diskusi) yang dilakukan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Studi kepustakaanSegala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedangditeliti.
Thesis StatementKalimat yang berisi inti atau fokus dari suatu topik esei (atau tulisan ilmiah lainnya) yang berfungsi untuk memberi tahu pembacamengenai maksud (tujuan) utama dari apa yang akan ditulis /dibahas.
AbstrakRangkuman dari isi sebuah tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen.
Langkah yang perlu dilakukan di dalam tahap perencanaan sebuah tulisan adalahmenentukan topik dan judul esei, memilih judul, menentukan pernyataan tesis, membuat paragraf yang spesifik, padu dan akurat, pembuatan kerangka tulisanserta penelusuran dan pencatatan sumber. Dalam membuat tulisan ilmiahdiperlukan kemampuan untuk mempersempit topik agar dapat dikupas/dibahasadalam sebuah seai. Saat penentuan judul, harus diperhatikan pemilihan judul yang tepat guna serta pembatasan lingkup pada judul. Setiap sesai mengandungperyataan tesis, yaitu kalimat yang mengandung maksud esei, dan perlu ditulissecara psesifik, padu dan akurat. Salah satu cara mengorganisakan gagasan dalamperencanaan sebuah tulisan adalah dengan membuat kerangka untukmemudahkan penulis membuat esei yang runut dan sistematis.
Di dalam teknik penulisan akademis, terdapat tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap penulisandan tahap perbaikan tulisan. Pada tahapan yang keduam yaitu tahapan penulisan terdiri dari caramerumuskan dan menulis pendahulan, menyusun paragraph yang padu dan jelas, serta menyusunkalimat-kalimat yang efektif. Pendahuluan berfungsi memperkenalkan topik dan mengutarakan maksud esei. Paragraf adalahserangkaian kalimat yang membentuk satu gagasan. Paragraf harus memenuhi empat syarat yaitumerupakan suatu kesatuan, lengkap, urut (sostematis) dan koheren (memiliki kepaduan). Salah satucara untuk memperjelas maksud paragraf adalah dengan menuliskan kalimat topik. Kalimat-kalimatyang membentuk paragraf harus berhubungan satu sama lain, artinya informasi yang tertuang harusberhubungan erat.Bagian terakhir pada suatu tulisan yaitu kesimpulan. Kesimpulan memberi kesempatan untukmengakhiri esei dan merupakan kesempatan terakhir bagi penulis untuk menunjukkan bahwatesisnya sahih. Dengan mengikuti teknik penulisan akademis yang baik dan benar, diharapkan dapatmenghasilkan sebuah tulisan akademik yang sistematis dan komprehensif sehingga dapat menjadimedia untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan
Tahap terakhir dalam menulis adalah memperbaiki tulisan. Proses perbaikan ini sebaiknya dilakukansejak tulisan dipersiapkan, misalnya mengganti topik dengan yang lebih menarik, mengubah judulagar lebih tepat, menyempurnakan kerangka tulisan agar lebih efektif, mengubah tesis dengan yang lebih tajam. Beberapa hal yang perlu diperiksan dalam perbaikan tulisan adalah kejelasan fokus, organisasi (urutan) tulisan, gaya tulisan serta tata cara penulisan. Hal tersebut dimaksudkan untukmenghin dari berbagai kesalahan di dalam penulisan, baik kelasahan umum, kesalahan logikat, kesalahan penulisan kalimat. Setelah menulis kesimpulan dan selesai dengan berbagai perbaikanpenulisan, tahap paling akhir adalah menulis abstrak yang berisi ringkasan dari seluruh isi tulisan. Abstrak perlu dibuat semenarik mungkin, serta menggunakan bahasa yang singkat lugas dan padatkarena merupakan pertimbangan dasar bagi pembaca untuk menentukan apakah suatu artikel ataupenelitian cukup menarik untuk dibaca atau tidak
Substansi Perencanaan
Sistem(kata benda)
Perencanaan(kata benda)
Seperangkat bagian terkait yang bergerak atau
bekerjasama
Sekelompok organ yang bekerjasama melakukan fungsi penting tubuh/
organisasi
Aktivitas ataupun proses dalam menyusun suatu
rencana dalam mencapai atau melakukan sesuatu
Sistem Perencanaan
Cara untuk mengelola, mengendalikan, mengatur, atau
melakukan sesuatu yang mengikuti
serangkaian peraturan atau rencana
Mengingat buku ini lebih menekankan kepada sisi perencana kota, makasetidaknya pemahaman smart city, disertai pula pemahaman akan systemperencanaan
Merriam-Webster, Learner’s Dictionary, terdapat beberapa pengertiantentang kata system (kata benda) dan kata planning (kata benda).Sumber: http://learnersdictionary.com danhttps://en.oxforddictionaries.com/
Untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan sehingga
tidak lagi merasakan keinginan yang kuat untuk melakukannya
Untuk menyingkirkan
emosi yang kuat (seperti kemarahan) dengan melakukan
sesuatu
Pengendalian pembangunan kota oleh pemerintah setempat berikut
lisensi pembangunan baru atau perubahan dari yang sudah ada
Kesulitan MenjelaskanIstilah PerencanaanDalam konteks keilmuanperencanaan wilayah dan kota, penjelasan istilah perencanaantidaklah sederhana mengingatproses dan produk perencanaanharus melibatkan dan memberikandampak positif kepada wilayah dan kota. Makna istilah perencanaandapat beragam dari sisiperencanaan individu sampaikepada perencanaan bagimasyarakat dan hal inimempengaruhi karakteristikaktivitas dalam proses penyusunannya. Selain itu, perencanaan haruslah seiringdengan prosedur dan aturan yang telah ada supaya tidakmenimbulkan kebingungan ketikaperencanaan tersebutdilaksanakan.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
Dorongan teknologiPotensi inovasi tanpa tujuan yang jelas dan meyakinkanadalah kasus "dorongan teknologi" - solusi dalammencari masalah. "Jika kita membangunnya, merekaakan datang" adalah mantra pengembangan. Dalamdorongan teknologi, pengusaha, insinyur atau sejenisteknokrat lainnya telah menghasilkan solusi, dan itumenjadi pekerjaan orang lain, biasanya pemasaran dan penjualan, untuk menemukan masalah, dan seseorangyang bersedia membayar untuk solusinya. Doronganteknologi bisa dibilang bentuk paling umum dari tujuansia-sia.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
Visi akan terganggu ketika:• Keberhasilan didefinisikan dalam istilah yang tidak selaras
dengan tujuan individu dan organisasi.• Tidak mencapai keseimbangan yang tepat antara ambisi
dan realisme; misalnya, jika penglihatan itu setidaknyatidak terlalu berani, peregangan, atau jika itu tidakdibangun di atas wawasan, intuisi, dan kecerdasan, itumungkin tidak layak atau tidak realistis.
• Tidak diartikulasikan dan diekspresikan secara efektif, dengan pengertian yang jelas dan kuat tentang bagaimanakesuksesan akan terlihat, dirasakan, dan menjadi sepertiapa.
• Tidak didasarkan pada kejelasan tentang siapa yang perludilibatkan, dan apa yang mereka perlu kontribusikan untukmencapai visi kesuksesan, dan bagaimana masing-masingakan mendapatkan nilai dari "skenario sukses.
• "Tidak didukung oleh kepemimpinan yang fokus, terarah, dan berdaya yang didedikasikan untuk mencapai visidengan membuat keputusan yang tepat untuk memastikanalokasi dan fokus sumber daya yang dibutuhkan untukmenang.
• Tidak memvisualisasikan peningkatan spesifik dan signifikan.
• Tidak berakar pada pola pikir dan budaya yang benar, termasuk keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa visi dapatdicapai, berdasarkan pada kemampuan dan potensi untukmewujudkan visi dalam kenyataan.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
• Upaya tim inovasi tidak disesuaikan denganperubahan kebutuhan pelanggan dan pasar, dan apa yang dilakukan pesaing.
• Manajemen tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam inisiatif inovasi, sepertikenyataan bahwa itu akan terlambat, melebihianggaran atau keluar jalur dalam halmemberikan apa yang diharapkan.
• Tidak mengelola ketergantungan ataupersyaratan penting untuk koordinasi lintasinisiatif inovasi.
• Tidak tahu kapan sumber daya tambahan perluditerapkan untuk menghindari keterlambatanatau kegagalan pengiriman.
• Tidak ada yang mendengarkan atau memahamiapa yang sebenarnya mereka butuhkan.
• Jenis layanan tidak memahami apa yang mungkinterjadi pada inovasi yang dilakukan.
• "Fungsi keuangan, SDM, atau TI tidak cukup tahutentang inovasi yang dimaksudkan atau rincianprogram pengembangan untuk mengantisipasidan berkontribusi pada keberhasilannya.
• Para eksekutif tidak benar-benar mengetahui apayang sedang terjadi di bagian-bagian dariorganisasi mereka.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
• Investor perlu dilibatkan secara efektif, atau para wirausahawan akan gagalmenarik dan mempertahankan tingkatdukungan investasi yang diperlukan.
• Regulator atau lembaga pemerintahlainnya dapat membuat inovasi menjadilebih sulit bahkan tidak mungkin jikamereka tidak dipertimbangkan secara aktifdan dilibatkan secara tepat.
• Komunitas, masyarakat, dan lingkungansering diabaikan; namun, jika merekadipengaruhi oleh inovasi potensial, mengabaikan minat mereka dapatmembahayakan inovasi.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
• Lebih banyak "guru" kepemimpinandaripada organisasi yang dipimpin denganbaik.
• tidak ada teori yang koheren atau panduanpraktis tentang cara memimpin.
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
• Kreativitas memang kurang di beberapa orang dan organisasi. Para psikolog tidak sepenuhnya yakin"dari mana" kreativitas berasal, atau bagaimana halitu terjadi.
• Karyawan tidak memahami sepenuhnya karenaselain inovasi akan ditantang untuk mendapatkaninsentif yang proporsional, karyawan pula secaraaktif didorong untuk menyumbangkan ide, untuksaling menantang atau ide manajemen, untukterlibat dalam konflik kreatif, dan untuk secara aktifmemindai lingkungan mereka, di dalam dan di luarpekerjaan, untuk ide-ide baru yang potensial.
• Kepemimpinan menghambat ide, tantangan, dan konflik kreatif dengan menciptakan dan memelihara budaya kepuasan diri atau, lebih buruk, iklim ketakutan.
• “The uncreative mind can spot wrong answers, but it takes a very creative mind to spot wrong questions.”
Dikaitkan dengan
teknologi, uang,
kebutuhan, daya tarik
yang tertunda, manfaat
keseluruhan
Mengabaikan kunci relasi,
ketidakseimbangan,
kepentingan jangka
pendek vs jangka panjang,
strategi vs taktik,
pemangku kepentingan
eksisting vs potensial
Salah konsepsi tentang
kepemimpinan, sisi
sejarah, kepemimpinan
tradisional (top down),
kekurangan yang
mendasar
Kekurangan ide, tidak
menerima ide baru,
ide kreatif dengan
kemampuan
menerimanya
Berkaitan dengan pola
pikir dan budaya,
potensi dan kinerja,
serta berkaitan dengan
implementasi strategi
Visi yang tidak sejalan
dengan kebijakan
eksisting, bisnis seperti
biasa, tidak menunjukan
pandangan bersama,
tidak fokus
Pentingnya, kebanyakan,
dan kemiskinan
komunikasi, diikuti tidak
efektifnya pemasaran dan
penjualan, tidak menerima
masukan, dan salahnya
pilihan media
7Kesalahan inovasi
1Ketidakjelasan
tujuan2
Pandangan/visi
ke depan yang
terbatas
3Tidak
diselesaikannya
miskomunikasi
4Tidak
tercapainya
komitmen
dengan jelas
5Pendukung yang
melamahkan
6Ketidakreatifan
yang
membosankan
7kenyamanan
yang
memuaskan
Konteks Perencanaan Nasional
RPJMN 2015-2019Buku 1
• Meneguhkan kembali jalan ideologis:• Kedaulatan politik
• Berdikari dalam ekonomi
• Kepribadian dalam kebudayaan
• Tiga Masalah Pokok Bangsa• Merosotnya kewibawaan negara
• Melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional
• Merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.
Obyek perencanaan
kota
Real space Cyberspace
Hardware
Software
Contents
Accessibility
Asynchronous
Synchronous
Time
Sumber: Shiode, 2000: 118, dalam Sutriadi, 2017 (forthcoming)
Transformasi Obyek Perencanaan (Wilayah dan Kota) dengan Kehadiran TIK
Prinsip/AsasIntensitas
Efisiensi
Efektivitas
Pembagian habis tugas
Rentang kendali
Tata kerja yang jelas
Fleksibilitas
Jangka pendek Jangka panjang
Membersihkan persoalan akut
Menyelesaikan persoalan saat ini
Mengantisipasi kebutuhan mendatang
Mengarahkan/ membentuk masa depan
Menyelesaikan problem akut, mengesampingkan resiko, mengidentifikasi gejala, perspektif hari per hari
Mengidentifikasi dan mengeliminasi penyebab dari persoalan; melakukan pembelajaran
Pendekatan proaktif bagi masa datang; seluruh organisasi terlibat dalam meneliti dan berpikir; perencana strategi
Menciptakan masa depan gemilang; memandang masa mendatang sebagai portofolio peluang; merancang proses untuk mendukung eksperimentasi menerus sebagai alat untuk membentuk masa depan
From Cleaner to Shaper(Lindgren&Bandhold, 2009)
Pilihan Strategis
More focussed More synoptic
More simplifying More elaborating
More reactive More interactive
More reducing More accommodating
More exploratory More decisive
Treatment of scope
Treatment of complexity
Treatment of conflict
Treatment of uncertainty
Treatment of progress
Shaping Designing Comparing Choosing
Lebih mampu mengungkapkan persoalan kunci/inti
Lebih banyak melibatkan bagian secara lebih hati-hati dan rinci
Lebih banyak berinteraksi dengan pihak terkait yang berkonflik
Lebih memberikan peluang terhadap masukan dari pihak terkait untuk
pengambilan keputusan
Lebih focus kepada penyelesaian persoalan dan menunjukan hasil yang
lebih pasti
Lebih fokus kepada penanganan persoalan-persoalan kunci/inti
Lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilakukan
Segera melakukan reaksi (terhadap aksi yang terjadi)
Lebih mengurangi persoalan
Lebih rinci dalam melakukan penilaian atau penelitian
Hal-hal penting:
Design
Plan
Strategy
Implementation
Principle
Funding
Rancangan ‘struktur’ perencanaan strategis yang dilakukan dengan mengkaitkan elemen-elemen dan fungsi masing-masing pada suatu system secara keseluruhan (holistik), tidak dibuat secara terpisah-pisah
Perencanaan strategis yang akan dikembangkan haruslah direncana secara sistemik dan mempertimbangkan aspek-aspek terkait di bidang penataan ruang
Perencanaan jangka menengah yang selayaknya ditata secara strategis, mungkin terpisah secara administrative tetapi secara strategi penanganan dilakukan secara menyeluruh mempertimbangkan aspek ekologis, sosial, dan manfaat ekonomi, berikut fungsi dan nilainya
Rencana strategis selayaknya direncanakan dan diimplementasikan dengan masukan dari public, termasuk di dalamnya organisasi-organisasi kemasyarakatan dan para pemangku kepentingan lainnya di bidang penataan ruang
Perencanaan strategis selayaknya dikembangkan dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dari para professional di bidang multidisiplin terkait penataan ruang
Perencanaan strategis ketika disusun dan lebih jauh lagi akan diimplementasikan, selayaknya mendapatkan pembiayaan yang memadai.
Hal-hal penting:
DesignRancangan ‘struktur’ perencanaan strategis yang dilakukan dengan mengkaitkan elemen-elemen dan fungsi masing-masing pada suatu system secara keseluruhan (holistik), tidak dibuat secara terpisah-pisah
Hal-hal penting:
PlanPerencanaan strategis yang akan dikembangkan haruslah direncana secara sistemik dan mempertimbangkan aspek-aspek terkait di bidang penataan ruang
Akses dan kualitas
Hal-hal penting:
StrategyPerencanaan jangka menengah yang selayaknya ditata secara strategis, mungkin terpisah secara administrative tetapi secara strategi penanganan dilakukan secara menyeluruh mempertimbangkan aspek ekologis, sosial, dan manfaat ekonomi, berikut fungsi dan nilainya
Strategi terkait PAN RB
Hal-hal penting:
Implementation Rencana strategis selayaknya direncanakan dan diimplementasikan dengan masukan dari public, termasuk di dalamnya organisasi-organisasi kemasyarakatan dan para pemangku kepentingan lainnya di bidang penataan ruang
Hal-hal penting:
PrinciplePerencanaan strategis selayaknya dikembangkan dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dari para professional di bidang multidisiplin terkait penataan ruang
Hal-hal penting:
Funding Perencanaan strategis ketika disusun dan lebih jauh lagi akan diimplementasikan, selayaknya mendapatkan pembiayaan yang memadai.
5 kata kunci
Development Issues
Governance
Coordination SyncronizationSynergy
Governance: Tindakan ataupun cara untuk menata kelola (kepamongan)
Coordinationorganisasi dari unsur-unsur yang
berbeda dari kegiatan yang kompleks sehingga memungkinkan untuk bekerja sama secara efektif.
SyncronizationPengoperasian kegiatan-
kegiatan pada saat ataupun tingkatan yang sama.
Synergyinteraksi atau kerjasama dari dua atau lebih organisasi untuk menghasilkan efek gabungan lebih besar daripada
jumlah efek masing-masing.
Development Issues: Topik-topik penting pembangunan daerah yang jelas spesifikasinya
(kuantitatif ataupun kualitatif) dan sering diperdebatkan ataupun didiskusikan
Unpredicted valuesUnpredicted decision
making processUpredicted environment
Development Issues: Topik-topik penting pembangunan daerah yang jelas spesifikasinya
(kuantitatif ataupun kualitatif) dan sering diperdebatkan ataupun didiskusikan
Unpredicted values Unpredicted decision making process
Upredicted environment
Apa pedoman yang dibutuhkan?
Penelitian, survey, analisis, perkiraan apa yang harus
dilakukan?
Fasilitasi apa yang diperlukan? Perencanaan apa yang dibutuhkan? Negosiasi apa yang harus dilakukan? Adakah agenda lebih luas?
Perlu tujuan pembangunan yang lebih
jelas
Perlu informasi yang lebih banyak
Perlu koordinasi secara lebih kondusif
Tata kelola fokus kepada pembenahan kerangka
sistem sosial dan ekonomi serta struktur hukum dan
politik
Masa Lalu
Mulai mengevaluasi dari ‘jebakan’ tata kelola
pemerintahan saat ini (tantangan global dan
kebocoran/korupsi)
Saat IniMerumuskan bagaimana tata kelola pemerintahan
kota yang dapat mewarnai isu tujuan pembangunan
global
Massa Mendatang
Pergeseran Konsep Tata Kelola Kota
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota(Charles Landry)
Memahami dasar dan latar belakang merencana (kota)
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota(Charles Landry)
Memahami dasar dan latar belakang merencana (kota)
• Apa yang dimiliki kota (katalogisasi)• Gunakan panca indra, apa potensi kota kita• Potensi kota tadi akan dicantolkan kepada jargon/kebijakan yang
mana?• Apa/siapa kira-kira yang menjadi kendala/tidak mendukung
perubahan?• Bagaimana benang kusut yang ada, coba uraikan• Camkan bahwa kota dapat merupakan tempat menunjukan seni warga
secara bersama/kolektif untuk meningkatkan daya tarik• Kalau akan kita ubah, apakah akan jadi terkenal di dunia?
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota(Charles Landry)
Memahami dasar dan latar belakang merencana (kota)
• Apa ciri kota yang direncanakan bila difungsikan sebagai pusatperdagangan dan jasa, adakah riwayat dan sejarah masa lalunya(kaitkan dengan konektivitas regional dan para pelaku sejarah)
• Siapa tokoh idola warga• Pernahkah kota kasus studi mengalami masa kejayaan, dan mengapa
mengalami penurunan kinerja• Apa basis budayanya?
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota(Charles Landry)
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif • Bagaimana cara memulai suatu kota kreatif, bagaimana mengukur pelaksanaan kreativitas pada suatu kota, serta bagaimana menilai dan mempertahankan proses kreatif secara menerus
• Kota kreatif dan arah pengembangannya ke depan, termasuk menciptakan suatu kota yang masyarakatnya tetap belajar serta mengembangkan strategi yang tepat untuk masa depan
• Menelusuri mengapa penting pengembangan kota kreatif, apakah hubungannya dengan persoalan kota melalui solusi-solusi kreatif dengan gagasan-gagasan baru.
• Bagaimana proses perubahan menuju kota kreatif, pondasi yang harus dipersiapkan, serta bagaimana menciptakan suatu lingkungan kondusif bagi suatu kota kreatif
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota X(Charles Landry)
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif
• Bagaimana memulai ide kreatiftersebut, terutama dimulaidengan memunculkan ciri budayaberikut keguyuban wargayangmenunjukan pembangunanberbasis masyarakat
• Berkaca dari SIDS
• Tema kreatif dan inovatif mana yang akan diusung? Dan ide tersebut untuk menjawab persoalan yang mana? (inget kasus pasar vs sampah nya Mamuju)
• Apa yang memungkinkan masyarakat dapat berubah ke arah lebih baik?
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota(Charles Landry)
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif
1. Kita siapkan skenario yang tepat, siapa sih kita? Kita selalu berhubungan dengan siapa? Bagaimana mendorong kolaborasi dan aturannya?
2. Kenali keberagaman sebagai suatu potensi (blue ocean strategy)3. Kenali pengelompokan sebagai potensi tadi dan bisa berperan seperti
apa pada konteks dunia?4. Cari slogan tentang kebersamaan secara historis dan budaya5. Cari contoh menarik dan positif tentang kebersamaan tersebut
(sektoral dan spasial).6. Rinci manfaat keberagaman dalam bentuk-bentuk nyata7. Apa yang dapat ditawarkan konsep dan tindakan bersama untuk
menunjukan kota yang beragam dan inklusif.8. Bagaimana menyamakan frekuensi dari warganya demi kemajuan kota9. Buat indikator-indikator keterbukaan dan keberhasilannya
Trilogi Inovasi Berkelanjutan Bekal Kecerdasan Kota X(Charles Landry)
Bagaimana dan apa syarat pengembangan kota secara
kreatif1. Kita siapkan skenarionya ya:
• Core: apa komoditas dan layanan unggulan?• Consequence: apa infrastruktur dan suprastruktur yang perlu
dibangun untuk mendukungnya?• Customer: apa saja yang dapat mendorong layanan prima, JIT,
faster-cheaper-better.• Control: bagaimana kesiapan kebijakan dan warga secara
bersama memantau pembangunan kota• Culture: bagaimana mendorong budaya lokal yang cerdas melalui
pendidikan menerus2. Bagaimana menyamakan frekuensi dari warganya demi kemajuan
Kota X, buat KPI diturunkan dari PP-KP-Proyek Prioritas.
01Water resources
management (understanding the essences of Law No.
11/1974, and wait the newest version of Law
No. 7/2004 that has been canceled by
constitution court)
02Disaster
management (Law No. 24/2007)
03Spatial Planning (Law No. 26/2007)
04Public Services (Law No. 25/2009,
including the role of technology to provide better pubic services)
05Environmental protection and management
(Law No. 32/2009)
06Regional
autonomy (Law No. 23/2014, including chapters
which incorporates with power sharing and
regional innovation)
07Marine and small
islands development
(Law No. 32/2014)
08Law of Village (The
Law No. 6/2014, especially related to rural urban linkages,
community initiatives, bottom up planning)
09Detail spatial planning and
zoning regulation (Regulation of Ministrial of
Public Works and Public Housing No. 20/2011)
10Green city
development Program (Guidance
Implementation of Green City
Development Program including Regulation of
Ministrial of Public Works No. 5/2008 )
Kebijakan Terkait
The role of the social media (James Bond, 1997):
“give them what they want”
Komponen-Komponen Circular City (7R)
Contoh Tema: Circular City
Suatu kota merupakan hasil pemikiran ulang
tentang pemanfaatan
sumberdaya (alam, manusia, dan
lainnya) supaya berdaya saing
ekonomi sekaligus memberikan solusi
terhadap persoalan
lingkungan berikut pelestariannya
Kota didorong untuk
menciptakan sesuatu yang
dapat tumbuh dan berkembang,
dapat diupgrade, repair, dipisah-pisahkan dan di reuse, termasuk
membuat sesuatu yang baru dari
yang sudah ada.
Mendorong maksimasi produk dan layanan dari
sisi lifecycle (sesuatu yang masih dapat
dimanfaatkan oleh orang/kota lain.
Perlu adanya platform B2B
sebagai operasionalisasi.
Kota haruslah dapat mencari sumberdaya
‘terbuang’ baik di dalam maupun di
sekitarnya (ataupun diimpor) untuk diperbaiki
dan dimanfaatkan kembali untuk pasar tertentu
dengan pedoman baku yang dapat dipelajari semua
warga.
Mendorong terciptanya
peluang ekonomi dengan memilih komponen yang
dapat dimanfaatkan
kembali kemudian diproduksi untuk
menghasilkan produk baru. Hal ini perlu didukung
pula dengan system insentif
bisnis.
Merupakan cara terakhir setelah
upaya repair, reuse, dan
remanufacture tidak dapat dilakukan.
Memanfaatkan sumberdaya
lokal ataupun impor
khususnya dari material barang
sehari-hari (kertas, plastic,
metal, elektronik, dsb).
Mendorong pemanfaatan barang/item
dalam hal mempertahankan
tingkat nilai di dalamnya, bahkan
sampai kepada akhir masa
pakainya. Oleh sebab itu, menjadi peluang bagi suatu
kota dalam hal pengembangan basis ekonomi dengan menilai
berbeda dari konsep
sumberdaya yang ada termasuk di
sekitarnya.
Rethink Redesign Repurpose,
reuse&shareRepair Remanufacture Recycle Recover
Contoh Tema: Circular City Kota X
Apa sumberdayaalternatif yang
dapat ditawarkanX? Identitas fauna-flora, komoditas,
layanan(pergeseran dariindustri ke sektor
jasa ataupunberbasis ilmupengetahuan)
Potensi lahan perkotaan dan ruang terbuka
yang dapat dikembangkan dengan fungsi-fungsi spesifik
Apa sumberdaya lokal yang
dibutuhkan oleh pihak lain (tetangga,
regional, global), bagaimana kerangka
operasionalisasi-nya yang
berkelanjutanUntuk B2B
Apa komoditas ataupun
sumberdaya yang selama ini belum
termanfaatkan dengan baik? Misalnya isu
tentang ketahanan pangan kota
Menjabarkan Sektor prioritas investasi skala
nasional ke dalam skala kota dan bagian wilayah
kota, serta wilayah sekitarnya dengan
prinsip C2C cooperation.
Adakah materi yang selama ini
tidak bermanfaat
(kertas, plastic, metal,
elektronik, dsb) untuk didaur ulang dengan
cara yang sederhana dan berkelanjutan
(lessons learned UNIDO, blue
job)
Apa basis sektor perkotaan yang
dapat dikembangkan
pada masa mendatang (diluar sektor primer dan
sekunder, definisikan bahan
mentah dan potensi pasarnya).
Rethink Redesign Repurpose,
reuse&shareRepair Remanufacture Recycle Recover
Memahami kebutuhan03
Memahami proses
02
Menetapkan tujuan
01
Memahami kapasitas pemangku
kepentingan
10
Memahami konsep
pembangunan berkelanjutan
09
Memahami sistem logistik
08
Memahami jejaring substansi rencana
07
Memahami sistem saluran komunikasi
06Memahami kepentingan
05
Memahami ruang rencana
04
01/11/2019 84
Place
Number of women, children&elderly
Social networks
Evening use
Street life
Local business ownership
Land use patterns
Rent levels
Retail sales
Crime statistics
Sanitation rating
Building conditions
Environmental data
Traffic data
Mode splits
Transit usage
Pedestrian activity
Parking usage patterns
diverse
stewardship
cooperative
neighborly
pride
friendly
interactive
welcoming
continuity
proximity
connected
readable
walkable
convenient
accessible
funactive
vital
special
real
useful
indigenous
celebratory
sustainable
safe
clean
“Green”
walkable
sittable
spiritual
charming
attractive
historic
Access& Linkages
Comfort&Image
Sociability Uses&Activities
MEASUREMENTS INTANGIBLES KEY ATTRIBUTES
Gambar 6.3Place Making Elements
Sumber: Baltimore City Department of Planning, dalam Cilliers dan Timmermans, 2014.
Place
SenseThe human capacity to produce meaning
LocaleThe social/cultural relations
Location The material setting
Sumber: Agnew, 1987, open access, dalam Cilliers dan Timmermans, 2014.
Gambar 6.2Place Diagram
Tempat atau lokasi (place) serta ruang (space) merupakan terminologi yang akrabdigunakan oleh para perencana kota. Pada dasarnya ruang diorganisasikan dalamsuatu lokasi/tempat serta tidak dapat dipisahkan dari hubungan sosial dan identitasyang terbentuk. Oleh sebab itu, Lefebvre dan Soja (Lefebvre, 1991; Soja, 1996dalam Cilliers dan Timmermans, 2014) terdapat tiga pemahaman ruang dalambentuk dialectical triad: a. Conceived space (ruang yang dikonsepsikan ataurepresentasi ruang), merupakan bentuk dominan dalam memahami ruang, danuntuk operasionalisasi para perencana, serta melibatkan bekal pengetahuan dannilai abstrak menjadi tanda dan kode yang bersifat tersirat maupun tersurat; b.Perceived space (ruang yang dirasakan atau praktek ruang), merupakan pengalamanakan ruang yang dapat diukur secara empiris. Hal ini melibatkan interpretasi tandadan kode, secara akurat; c. Lived space (ruang sebagai tempat hidup atau ruangsebagai suatu representasi), secara langsung diproduksi dan dialami sebagai gambardan symbol yang terbentuk oleh kehidupan pengguna sehari-hari. Dalam konteksgeografis, ruang merupakan territorial of meaning atau makna teritorial (Holt-Jensen, 1999: 224 dalam Cilliers dan Timmermans, 2014). Tempat merupakan ruangyang dapat kita ingat, yang kita peduli sebagai bagian dari kehidupan kita.
Lebih jauh lagi, tempat dapat memberikan emosi, realokasi, berkaitan dengan orang,ataupun ide sampai kepada pikiran (Lyndon, 1983: 2 dalam Cilliers dan Timmermans,2014). Tempat ataupun lokasi merupakan ruang dengan makna. Para perencana(kota) lah yang menangani transformasi dari ruang kepada tempat/lokasi. Hal inimerupakan pemahaman akan dimensi yang kian berkembang dalammengkonsepsualisasikan sesuatu yang muncul, menggunakan ruang untukmerencana dan mentransformasikannya ke dalam tempat kehidupan yangbermakan.
01/11/2019 85
Sebagai contoh akan pemahaman tempat dan ruang dalam konteks perencanaan,Cilliers dan Timmermans memberikan ilustrasi dalam bentuk ruang terbuka hijaukota (urban open space) yang digambarkan di bawah ini. Pada dasarnya ruangterbuka kota sudah selayaknya untuk dirancang agar memberikan manfaat kepadamasyarakat secara keseluruhan, sehingga menjadi penting dalam prosesnyaperancangannya untuk memahami elemen-elemen apa saja yang berada di sekitarruang terbuka dan terhubung dengan ruang terbuka tersebut. Melalui pemahamanakan elemen-elemen tersebut diharapkan maka kebutuhan masing-masing elementersebut secara tersurat dapat dirinci dan dipertimbangkan. Terlihat pada ilustrasi dibawah ini bahwa setidaknya terdapat setidaknya enambelas elemen yang harusdiperhatikan ketika akan fokus merancang suatu ruang terbuka di perkotaan. Mulaidari ruang terbuka tersebut ada hubungannya dengan berbagai atribut daripenduduk ataupun warga kota, mulai dari sisi umur, sisi aktivitas, jenis kelamin, asalmereka, dan seterusnya.
Pemahaman akan tempat dari sisi perencana kota berikut para pemangkukepentingan yang ada di dalamnya sangat penting di era berkembangnya mediasosial, karena media sosial dapat dijadikan sebagai media alternatif untuk partisipasidalam perencanaan. Dalam hal ini, Cilliers dan Timmermans menerangkan bahwapartisipasi memang tidak dapat dipaksanakan kepada semua orang, tetapisetidaknya kita dapat memahami keinginan untuk berpartisipasi berbasis kepadakepentingan, keingintahuan, serta tanggung jawab sosial. Tantangan bagiperencana ialah bagaimana meyakinkan semua pemangku kepentingan dapatmemberikan gambaran komprehensif atas kebutuhan sosial berikut perspektifnya.
Local community
Scpecialists consultants
Planner designer
Other authorities
Funding agency
The clientMunicipal authority
Expert opinion
Translation into design
Security safety
Sumber: stiles, 2012: 29, dalam Cilliers dan Timmermans, 2014.
Gambar 6.5Aktor-Aktor Utama Terkait Ruang Terbuka
Pre-School Children
School Children
Teenagers and Young
Adults
Men Women
Retired People and Senior
Citizens
Businesses
Commuters and Incoming
Workers
Local Residents
The Unemployed
Families
Parents or Child Careers with
Children
Working People
Tourists and Visitors
Migrants and other Minority Ethnic Groups
The Physically Disabled and their Careers
Urban Open Space
Sumber: stiles, 2012: 24, dalam Cilliers dan Timmermans, 2014.
Gambar 6.4Elemen-Elemen di Sekitar Ruang Terbuka Kota
Perceptual Analysis
• Legibility. Bagaimanafilosofi fungsi ruang di suatu kota yang ditunjukan oleh strukturdan pola ruang, sertatema-temapengembangankawasannya (ingatdengan temapembangunan yang berakar).
Perceptual Analysis
• Attractiveness. Apa sajadaya tarik yang akandikembangkan bagi Kota X dan bagaimana antisipasikehadiran investor maupunwisatawan supayapembangunan tetapinklusif dan berkelanjutan
Perceptual Analysis
•Symbolism. Apa symbol-symbol kota yang akanditunjukan dalam symboldan node Kota tertentu(misalnya Bandung)
Perceptual Analysis
•Quality of life.Mendorong adanyapeningkatan kualitaswarga Kota tertentu,setidaknya warga kotatersebut ‘viral’ demikianpula dengan obyek dandaya tarik kotanya.