Infra BAB 1.pdf

7
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah khususnya di Kota Makassar dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan/perluasan jaringan komunikasi dan jaringan transportasi, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan, baik secara fisik maupun non fisik, sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya. Perubahan tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pembangunan Kota Makassar perlu mengutamakan keterpaduan dan keselarasan dengan pembangunan nasional. Keterpaduan dan keselarasan antara pembangunan Kota Makassar dengan pembangunan nasional semestinya ditingkatkan secara bertahap dan berkesinambungan. Keterpaduan dan keselarasan tersebut dapat tercapai jika ada suatu arahan dan pedoman untuk mengatur dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan kota. Arahan dan kebijakan yang dibuat untuk mencapai keterpaduan dan keselarasan antara pembangunan kota dengan pembangunan nasional dimaksudkan untuk menyinergikan kembali semua arahan-arahan maupun pedoman-pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu menanggapi berbagai perubahan aspek kehidupan seperti pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan perekonomian yang dinamis, hingga bertambahnya permasalahan lingkungan seiring dengan pembangunan kota yang semakin pesat. Secara garis besar, untuk menyinergikan arahan-arahan maupun pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu menyelaraskan

description

Infrastruktur

Transcript of Infra BAB 1.pdf

Page 1: Infra BAB 1.pdf

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah khususnya di Kota

Makassar dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti pertambahan

jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika

kegiatan ekonomi, perkembangan/perluasan jaringan komunikasi dan jaringan

transportasi, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membawa perubahan

terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan, baik secara fisik

maupun non fisik, sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya. Perubahan

tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan perkembangan

yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang.

Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pembangunan

Kota Makassar perlu mengutamakan keterpaduan dan keselarasan dengan

pembangunan nasional. Keterpaduan dan keselarasan antara pembangunan

Kota Makassar dengan pembangunan nasional semestinya ditingkatkan secara

bertahap dan berkesinambungan. Keterpaduan dan keselarasan tersebut dapat

tercapai jika ada suatu arahan dan pedoman untuk mengatur dan

mengendalikan pelaksanaan pembangunan kota.

Arahan dan kebijakan yang dibuat untuk mencapai keterpaduan dan

keselarasan antara pembangunan kota dengan pembangunan nasional

dimaksudkan untuk menyinergikan kembali semua arahan-arahan maupun

pedoman-pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu

menanggapi berbagai perubahan aspek kehidupan seperti pertambahan jumlah

penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan

perekonomian yang dinamis, hingga bertambahnya permasalahan lingkungan

seiring dengan pembangunan kota yang semakin pesat.

Secara garis besar, untuk menyinergikan arahan-arahan maupun

pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu menyelaraskan

Page 2: Infra BAB 1.pdf

2

antara pembangunan Kota Makassar dengan pembangunan nasional, maka

diperlukan perumusan kembali visi dan misi Kota Makassar untuk perencanaan

20 tahun kedepan dengan pengamalan dari kriteria kota SMART (Specific,

Measureable, Actionable, Rational, Time-based).

Perumusan visi dan misi berakar dari kriteria kota Specific, yang artinya

perencanaan pembangunan kota harus tepat sasaran dan terfokus pada masalah-

masalah yang dianggap sangat penting dan mempengaruhi masyarakat luas.

Measureable, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota harus terukur

dan memiliki target pembangunan melalui indikator-indikator yang secara

tertulis dapat menampilkan progres pembangunan yang telah dicapai.

Actionable, yang artinya perencanaan pembangunan kota harus dapat

diimplementasikan dan direalisasikan dengan mudah, sesuai dengan

karakteristik fisik dan sosial wilayah pembangunan, sehingga hasil dari

perencanaan dapat dirasakan oleh semua pihak secara luas. Rational, yang

berarti perencanaan pembangunan kota harus rasional dan realistis, dengan

memperhatikan peningkatan kebutuhan hidup, arah perkembangan teknologi

dan dinamika perkembangan ekonomi kota sehingga hasil yang dicapai selaras

dengan kriteria Specific, Measureable, dan Actionable. Kriteria selanjutnya

adalah Time-based, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota yang

spesifik, terukur, terealisasi, dan rasional memiliki jangka waktu perencanaan

yang telah ditentukan, sehingga hasil perencanaan seharusnya sudah bisa

dirasakan oleh masyarakat kota secara luas setelah akhir masa perencanaan.

Kelima kriteria tersebut dapat bermanfaat dengan sangat baik bila

dilengkapi dengan dua kriteria tambahan yang diantaranya adalah Enjoyable,

yang artinya perencanaan pembangunan kota harus memberi hasil yang

signifikan terhadap masyarakat sebagai subjek perencanaan, sehingga tercipta

tatanan masyarakat yang sejahtera dan menikmati dampak langsung dari

pembangunan kota yang tidak terlepas dari cita-cita pembangunan nasional.

Reevaluate, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota tidak hanya

dievaluasi sebelum melakukan perencanaan, tetapi juga hasil dari perencanaan

dan pembangunan kota tersebut yang memiliki jangka waktu tertentu

Page 3: Infra BAB 1.pdf

3

dievaluasi kembali untuk melakukan pengembangan lebih lanjut pada masa

depan, sehingga mewujudkan perencanaan kota yang berkelanjutan dan lebih

baik lagi pada masa-masa yang akan datang. Kriteria-kriteria tambahan

tersebut melengkapi kriteria SMART menjadi SMARTER, yang pada akhirnya

diharapkan kriteria tersebut mendasari terbentuknya visi Kota Makassar dan

misi Kota Makassar untuk jangka waktu perencanaan 20 tahun kedepan.

1.2. VISI DAN MISI

Dari kriteria SMARTER tersebut, maka dirumuskan visi perencanaan

Kota Makassar dengan slogan The City of Smile adalah sebagai berikut:

Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan

tanggap, melalui pembangunan metropolis yang berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka arahan perencanaan pembangunan

Kota Makassar akan dijabarkan ke dalam 4 misi utama yang adalah sebagai

berikut:

1) Membangun Kota Makassar yang berkelanjutan dengan pendekatan

teknologi yang berwawasan lingkungan

2) Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di lingkup metropolitan

Makassar secara ‘manusiawi’

3) Mewujudkan tatanan Kota Makassar yang berbasis pada pelayanan

masyarakat

4) Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan

berkearifan lokal.

Keempat misi utama Kota Makassar diatas dapat dituangkan ke dalam

sub-misi yang berisi strategi dan arahan untuk mewujudkan misi-misi tersebut.

1.2.1. Membangun Kota Makassar yang berkelanjutan dengan pendekatan

teknologi yang berwawasan lingkungan

Slogan : Smile, at your own house & workplace

Page 4: Infra BAB 1.pdf

4

a) Menerapkan sistem sanitasi kawasan permukiman yang

berwawasan lingkungan dengan teknologi pengolahan yang

ramah lingkungan.

b) Menerapkan konsep rumah pintar, yang mengandalkan

kemudahan akses terhadap berbagai fasilitas umum.

c) Mengembangkan jaringan internet yang cepat, aman, dan

terjangkau bagi seluruh warga kota (cyber-city)

1.2.2. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di lingkup metropolitan

Makassar secara ‘manusiawi’

Slogan: Smile, on the way

a) Menerapkan sistem transportasi publik yang saling terintegrasi,

nyaman, cepat, aman, dan ramah lingkungan.

b) Mengembangkan kawasan bandara yang terintegrasi dengan

kawasan perkotaan (aerotropolis)

c) Mengembangkan kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan

kawasan perkotaan

d) Menwujudakan sistem transportasi yang nyaman, aman dan

bersahabat dengan model transit oriented development

1.2.3. Mewujudkan tatanan Kota Makassar yang berbasis pada pelayanan

masyarakat

Slogan: Smile, everywhere in the city

a) Membangun ruang terbuka hijau yang inofatif dan kreatif

(GREEN CITY)

b) Mengembangkan kota yang bebas genangan air dengan

mengunggulkan revitalisasi dan pemanfaatan teknologi drainase

yang terbarukan

c) Membangun metropolitan yang tanggap dalam menghadapi

kejadian diluar harapan dengan basis mitigasi yang efisien

Page 5: Infra BAB 1.pdf

5

d) Menerapkan sistem energi dan sumber daya listrik serta air bersih

yang ramah lingkungan, efisien, mandiri dan terjangkau bagi

seluruh warga kota

e) Menerapkan sistem pelayanan publik yang pintar, ramah, dan

mudah diakses bagi seluruh warga kota (SMART-

MANAGEMENT)

1.2.4. Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan

berkearifan lokal.

Slogan: Smile, serve the forigner

a) Memberdayakan kearifan lokal menuju metropolitan yang

berakhlak dan berbudaya

b) Mengembangkan konsep kota pariwisata yang nyaman, aman,

indah, dan berkesan

c) Mewujudakn masyarakat kota yang religious

Perumusan visi dan misi diatas tidak dapat dipisahkan dari peranan

prasarana infrastruktur yang berperan penting dalam pembangunan Kota

Makassar. Tanpa infrastruktur yang memadai, sebuah kota seperti telah

kehilangan backbone, yang memegang peranan penting dalam ‘hidupnya’

sebuah kota. Oleh karena hal tersebut, laporan ini akan berfokus pada misi-misi

yang terkait erat dengan masalah infrastruktur.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Sebagai backbone of the city, permasalahan terkait infrastruktur kota adalah

permasalahan yang sangat serius. Seperti halnya tubuh manusia, metabolisme

tubuh tidak akan berjalan dengan baik jika ada satu atau lebih organ yang tidak

berfungsi dengan normal. Begitu pula sebuah kota tidak akan terorganisir, tidak

akan berjalan sebagaimana mestinya jika ada satu atau lebih jaringan

infrastruktur yang tidak berfungsi dengan normal. Jaringan infrastruktur yang

memadai tentunya akan berkontribusi besar terhadap daya tahan kota untuk

Page 6: Infra BAB 1.pdf

6

tetap hidup. Jaringan infrastruktur yang tidak memadai tentu saja—seperi

halnya sel kanker, akan berkontribusi besar terhadap kehancuran suatu kota.

Karena begitu besar peran infrastruktur dalam mewujudkan visi dan misi kota,

maka ditarik beberapa permasalahan jaringan infrastruktur utama sebagai

berikut:

1) Bagaimana kondisi eksisiting sistem jaringan prasarana di Kota Makassar?

2) Bagaimana permasalahan sistem jaringan prasarana di Kota Makassar?

3) Bagaimana strategi perencanaan dan pengembangan sistem jaringan

prasarana terkait dengan permasalahan sistem jaringan prasarana yang ada

di Kota Makassar dalam jangka waktu perencanaan 20 tahun kedepan,

berdasarkan konsep ‘The City of Smile’?

Page 7: Infra BAB 1.pdf

7