Informasi Pasar Kerja_2016
description
Transcript of Informasi Pasar Kerja_2016
Informasi Pasar Kerja
Ratna Indrayanti
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia
Magister Kajian Kependudukan & Ketenagakerjaan
Semester Gasal 2015/2016
Pokok Bahasan..
2
Data
Pengangguran
Skill Mismatch
Job Search Theory dan
Aplikasi
Studi Empiris Lama Mencari
Kerja dan Pengangguran
19/03/2016 Ratna Indrayanti
Tingkat Pengangguran Terbuka 2010-2014
antar Negara ASEAN
02/12/2014 Ratna Indrayanti
3
2010 2011 2012 2013 2014
Filipina 7.3 7.0 7.0 7.1 6.8
Indonesia 7.1 6.6 6.2 6.2 5.9
Malaysia 3.3 3.1 3.0 3.1 2.9
Singapura 2.2 2.0 2.0 1.9 2.0
Thailand 0.7 0.4 0.5 0.7 0.8
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
Tren Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia cenderung menurun, namun angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia, Singapura,
dan Thailand. Mengapa demikian?
Kebijakan dalam Mengatasi Pengangguran di Singapura
KEBIJAKAN
• Jumlah Penduduk Muda di Singapura (1993-2003) semakin menurun Ageing Population
• Partisipasi bekerja penduduk muda semakin menurun menunda masuk pasar kerja higher education
• Untuk mengatasi pengangguran usia mudaAdanya sebuah lembaga khusus yang memberikan training, upgrading, consellingsehingga angkatan kerja siap memasuki pasar kerja yang dinamis dengan bekal keahlian yang dimiliki
19/03/2016 Ratna Indrayanti
4
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Pendidikan
02/12/2014 Ratna Indrayanti
5
Karakteristik 2010 2012 2014
N % N % N %
Menurut Kelompok Umur
-15-19 2,145,468 27.97 2,137,870 26.25 2,250,148 30.31
-20-24 2,177,596 17.44 1,920,021 15.24 2,217,984 17.46
-25-29 1,431,390 9.04 1,108,667 7.26 1,015,728 7.27
-30-34 787,077 4.95 718,292 4.18 614,620 3.61
-35-39 493,461 3.39 379,852 2.63 326,225 2.25
-40-44 371,338 2.69 335,774 2.32 260,597 1.71
-45-49 273,585 2.40 248,613 2.19 200,366 1.6
-50-54 203,075 2.15 250,880 2.53 195,049 1.78
-55-59 162,678 2.53 94,469 1.55 99,847 1.35
-60-64 112,471 2.84 49,858 1.24 63,003 1.24
-65+ 161,640 3.23 660 0.01 1,338 0.03
Menurut Tingkat Pendidikan
< SD 2,160,665 3.81 2,035,298 3.64 1,694,100 3.04
SLTP 1,661,449 7.45 1,701,294 7.76 1,566,838 7.15
SMA 2,149,123 11.90 1,832,643 9.60 1,962,786 9.55
SMK 1,195,192 11.87 1,040,731 9.88 1,332,521 11.24
D1-D3 443,222 12.78 196,780 6.21 193,517 6.14
Universitas 710,128 11.92 438,210 5.91 495,143 5.65
Total 8,319,779 7.14 7,244,956 6.14 7,244,905 5.94
TPT berbeda menurut usia dan semakin bertambahnya umur TPT nya kian rendah. TPT usia 15-19 paling tinggi dancenderung mengalami peningkatan. Selain itu, Separuh dari jumlah pengangguran adalah pengangguran terdidik.
Apa artinya?
Sumber: Sakernas (berbagai tahun), diolah
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Usia Muda
02/12/2014 Ratna Indrayanti
6
2010 2011 2012 2013 2014
-15-19 28.0 29.1 26.3 28.6 30.3
-20-24 17.4 14.4 15.2 17.2 17.5
-25-29 9.0 7.4 7.3 7.4 7.3
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
TP
T (
%)
0
10
20
30
40
50
60
70
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
TP
T (
%)
SMA SMK D1-Universitas
Di tahun 2014, TPT usia 15-19 tahun mencapai 30,3%,
apa artinya? Mengapademikian?
TPT usia 17 dan 18 tahun berpendidikan
SMK sangat tinggi, lebih dari 50%, danTPT usia 20 tahunberpendidikan D1-Universitas: 35,1%
Apa artinya?
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angkatan KerjaUsia Muda 15-29 Tahun Berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
02/12/2014 Ratna Indrayanti
7
TPT Angkatan Kerja Muda berpendidikan STM dan SMK relatif lebih tinggidibandingkan dengan yang berpendidikan SMEA dan SMKK. Mengapa demikian?
2010 2011 2012 2013 2014
SMEA 19.4 17.3 16.9 17.2 19.7
STM 20.2 17.2 19.2 20.4 21.5
SMK 20.2 17.7 18.2 22.6 22.5
SMKK 16.9 11.9 15.3 15.0 16.5
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
Tin
gk
at
Pen
ga
ng
gu
ran
Ter
bu
ka
(T
PT
)
Mengapa menganggur?
19/03/2016 Ratna Indrayanti
8
• Menurut Dhanani, 2004, terdapat beberapa alasan yang membenarkan mereka memilih menganggur.
▫ Dalam kaitan empiris antara pendapatan keluarga dan status ekonomi serta pendidikan memungkinkan orang yang berpendidikan dapat membiayai kebutuhan-kebutuhan pokok selama masa pencarian yang agak panjang
• Menurut Alchian, et all dalam McCall (1970), adanya pengangguran karena adanya ketidakpastian dan informasi yang sangat mahal pada pasar kerja
Skill Mismatch dan Pengangguran
• Pendidikan proxy dari skill• Gropello (2013), 3 skill utama: Academic Skill,
Generic (or life) skill, Technical Skill. Jelaskan, (lihat buku: Education in Indonesia, 2013)
• Skill Mismatch ▫ Merepresentasikan adanya ketidakseimbangan
permintaan dan penawaran tenaga kerja terhadap skill▫ Bukan merupakan permasalahan serius pasar tenaga
kerja dan tidak berdampak besar pada pengangguran di beberapa negara Eropa sepanjang kesenjangan upah antar kelompok skill tidak terlalu besar (Manacorda dan Petrongolo, 1999). Mengapademikian?
19/03/2016 Ratna Indrayanti
9
Persyaratan Pencari Kerja: tidak cukup pendidikan,
namun juga pengalaman dan skill
10
19/03/2016 Ratna Indrayanti
Kesesuaian Bidang Studi dan Jabatan (1)
Distribusi Jabatan Tenaga Kerja Usia Muda 15-29 Tahun Lulusan STM, 2014
02/12/2014 Ratna Indrayanti
11
55.4
16.4
7.9
7.2
6.8
5.5
0.5
0.1
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0
Tenaga Produksi Op Alat
Angkutan Dan Pekerja Kasar
Tenaga Usaha Penjualan
Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata
Usaha Dan Tenaga Ybdi
T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan,
Hutan Dan Perburuan
Tenaga Usaha Jasa
Tenaga Profesional, Teknisi Dan
Tenaga Lain Ybdi
Lainnya
Tenaga Kepemimpinan Dan
Ketatalaksanaan
15.2
10.7
6.1
4.3
3.3
2.5
2.3
2.1
2.1
2.1
1.6
1.6
1.5
1.3
1.3
1.2
1.2
1.1
1.1
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
Tenaga penjualan, pramuniaga dan peraga…
Pekerja kasar yang tidak dapat diklasifikasikan
Montir mesin, tenaga pemasangan dan…
Pengemudi Kendaraan Bermotor
Pekerja pemasang dan penyambung tali kabel
Tenaga usaha jasa lainnya
Juru tata usaha ytdl
Tenaga membuat barang lain
Tukang las
Pekerja pembibitan, juru tanaman dan ke
Pekerja kasar pelabuhan dan pekerja ang
Teknisi teknik mesin
Operator mesin dan tukang membuat baran
Juru tata usaha pergudangan/logistik
Pemelihara dan penjaga gedung
Pekerja pertanian tanaman musiman (tana
Teknisi teknik listrik dan elektronik
Tenaga jasa perlindungan keamanan lainn
Pekerja pertanian dan peternakan umum
STM (Sekolah Teknik Mesin) yang paket keahliannya diantaranya listrik, mesin, grafika, tekstil, dan penerbangan. Bagaimana kesesuaian bidang studi dan jenis pekerjaan lulusan STM?
Kesesuaian Bidang Studi dan Jabatan (2)
Distribusi Jabatan Tenaga Kerja Usia Muda 15-29 Tahun Lulusan SMEA, 2014
02/12/2014 Ratna Indrayanti
12
SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) yang paket keahliannya meliputi ekonomi, akuntansi, dan tata Negara. Bagaimana kesesuaian bidang studi dan jenis pekerjaan lulusan SMEA?
0.2
0.2
3.4
4.7
7.6
24.7
26.4
32.8
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0
Lainnya
Tenaga Kepemimpinan Dan
Ketatalaksanaan
Tenaga Profesional, Teknisi
Dan Tenaga Lain Ybdi
T U Tani, Kebun, Ternak2,
Ikan, Hutan Dan Perburuan
Tenaga Usaha Jasa
Tenaga Produksi Op Alat
Angkutan Dan Pekerja Kasar
Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata
Usaha Dan Tenaga Ybdi
Tenaga Usaha Penjualan
31.0
7.5
7.3
6.5
5.2
3.5
2.2
2.0
1.6
1.3
1.3
1.3
1.2
1.2
1.2
1.1
1.0
1.0
1.0
0.9
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0
Tenaga penjualan, pramuniaga dan peraga…
Pemegang buku dan tenaga ybdi
Juru tata usaha ytdl
Pekerja kasar yang tidak dapat diklasifikasikan
Kasir dan tenaga ybdi
Tenaga membuat barang lain dan tenaga ybdi
Pelayan restoran dan bar serta tenaga ybdi
Tenaga usaha jasa lainnya
Pembuat bagian sepatu dan tenaga ybdi
Juru tata usaha pergudangan/logistik
Penjahit pakaian dari kulit dan bulu binatang
Penbantu rumah tangga dan tenaga jasa…
Pengajar pra sekolah
Pedagang kaki lima, pedagang keliling dan…
Pekerja pembibitan, juru tanaman dan kebun
Pengemudi Kendaraan Bermotor
Pembuat roti, kue dan kembang gula
Resepsionis dan juru tata usaha biro perjalanan
Pekerja pemasang dan penyambung tali kabel
Pekerja pertanian tanaman tahunan
Kesesuaian Bidang Studi dan Jabatan (3)
Distribusi Jabatan Tenaga Kerja Usia Muda 15-29 Tahun Lulusan SMKK, 2014
02/12/2014 Ratna Indrayanti
13
SMKK yang paket keahliannya diantaranya tata boga, tata busana, dan tata graha.Bagaimana kesesuaian bidang studi dan jenis pekerjaan lulusan SMKK?
0.19
2.5
3.97
9.74
13.6
22.83
47.18
0 10 20 30 40 50 60
Tenaga Kepemimpinan Dan
Ketatalaksanaan
Tenaga Profesional, Teknisi Dan
Tenaga Lain Ybdi
T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan,
Hutan Dan Perburuan
Tenaga Usaha Jasa
Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata
Usaha Dan Tenaga Ybdi
Tenaga Usaha Penjualan
Tenaga Produksi Op Alat Angkutan
Dan Pekerja Kasar
22.5
14.6
9.7
7.5
5.4
4.1
3.2
2.6
2.3
2.1
1.7
1.3
1.3
1.1
1.1
1.0
1.0
0.9
0.9
0.9
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0
Tenaga penjualan, pramuniaga dan peraga…
Tenaga membuat barang lain dan tenaga ybdi
Tenaga pengawetan makanan
Pekerja kasar yang tidak dapat diklasifikasikan
Juru tata usaha ytdl
Kasir dan tenaga ybdi
Pelayan restoran dan bar serta tenaga ybdi
Pembuat bagian sepatu dan tenaga ybdi
Penata rambut, pemangkas rambut, perawatan
Penjahit pakaian dari kulit dan bulu binatang
Pekerja pembibitan, juru tanaman dan kebun
Juru tata usaha perkantoran
Pemegang buku dan tenaga ybdi
Tukang potong hewan dan pengolahan daging
Pengajar pra sekolah
Tenaga usaha jasa lainnya
Pembantu rumah tangga dan tenaga jasa
Pengemudi Kendaraan Bermotor
Pekerja pemasang dan penyambung tali kabel
Pekerja pertanian tanaman musiman
Kesesuaian Bidang Studi dan Jabatan (4)
Distribusi Jabatan Tenaga Kerja Usia Muda 15-29 Tahun Lulusan SMK, 2014
02/12/2014 Ratna Indrayanti
14
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang paket keahliannya diantaranya meliputi perhotelan, pariwisata, dan perawat.Bagaimana kesesuaian bidang studi dan jenis pekerjaan lulusan SMK?
30.01
26.32
18.6
8.56
8.42
7.41
0.45
0.24
0 10 20 30 40
Tenaga Produksi Op Alat
Angkutan Dan Pekerja Kasar
Tenaga Usaha Penjualan
Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata
Usaha Dan Tenaga Ybdi
Tenaga Usaha Jasa
T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan,
Hutan Dan Perburuan
Tenaga Profesional, Teknisi Dan
Tenaga Lain Ybdi
Lainnya
Tenaga Kepemimpinan Dan
Ketatalaksanaan
25.0
7.5
5.8
2.9
2.7
2.6
2.5
2.5
2.1
2.1
1.9
1.9
1.7
1.7
1.6
1.3
1.3
1.2
1.2
1.2
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
Tenaga penjualan, pramuniaga dan peraga…
Pekerja kasar yang tidak dapat diklasifikasikan
Juru tata usaha ytdl
Tenaga usaha jasa lainnya
Kasir dan tenaga ybdi
Pemegang buku dan tenaga ybdi
Pekerja pembibitan, juru tanaman dan kebun
Tenaga membuat barang lain
Pekerja pertanian tanaman musiman
Montir mesin, tenaga pemasangan
Pelayan restoran dan bar
Pengemudi Kendaraan Bermotor
Pekerja pemasang dan penyambung tali kabel
Pekerja kasar pelabuhan dan pekerja angkat…
Tenaga pengawetan makanan
Resepsionis dan juru tata usaha biro perjalanan
Juru tata usaha pergudangan/logistik
Pekerja pertanian tanaman tahunan
Asisten apoteker
Pengajar sekolah dasar
Job Search Theory (1)
• Job search model▫ Pada awalnya dikembangkan dalam bentuk non sequential
job search model dalam artikel Stigler (1962). ▫ Model ini adalah suatu model untuk proses pencarian kerja
oleh pencari kerja yang tidak mengikuti suatu urutan tertentu.
▫ Pencari kerja terlebih dahulu menentukan samplelowongan yang ingin dicari.
▫ Jumlah sample ini menjadi patokan bagi lamanya proses mencari kerja.
▫ Dengan demikian lamanya orang menganggur adalah selama pencarian tersebut.
▫ Setelah jumlah sample terpenuhi lalu pencari kerja tersebut membandingkan dan memilih tawaran yang terbaik baginya.
Job Search Theory (2)
• McCall (1965) ▫ Mengembangkan sequential job search model yaitu
suatu model untuk pencarian kerja oleh pencari kerja yang mengikuti suatu rangkaian proses pencarian yang teratur.
▫ Pencari kerja terlebih dahulu akan menentukan patokan bagi berakhirnya proses mencari kerja atau stopping rule.
▫ Secara teratur pencari kerja mengevaluasi satu per satu tawaran pekerjaan yang datang.
▫ Beberapa asumsi yang terdapat pada model ini akan digunakan sebagai dasar teoritis untuk mengembangkan model mencari kerja.
Job Search Theory (3)
McCall (1970), menggunakan beberapa simbol dengan penjelasan sebagai berikut:
c = biaya mencari kerja per period = maximum return yang diperoleh tawaran pekerjaan x
x = variable acak (nilai setiap tawaran pekerjaan) = reservation wage
= the probability density function of x = wage offer
)(xf
)(xrw
0w
),max()( 0 rwwcxf
Asumsi 1
Tenaga kerja akan mencari di pasar kerja yang tidak sempurna informasinya
Asumsi 2
Setiap pekerja harus membayar sejumlah biaya tertentu dalam
suatu periode mencari kerja
Asumsi 3
Pekerja memiliki batasan kriteria
untuk menerima atau menolak berdasarkan reservation wage nya
Asumsi 4
Pencari kerja akan mengakhiri mencari
kerja apabila marginal cost = marginal return
rw
rr wHdxxwxc )()()(
Asumsi Teori Pencarian Kerja (1)
• Asumsi search theory yang pertama adalah bahwa tenaga kerja akan mencari di pasar kerja yang tidak sempurna informasinya baik mengenai kualifikasi yang dibutuhkan maupun tingkat upah yang ditawarkan. ▫ Informasi yang diterima oleh pencari kerja hanyalah tentang
distribusi frekuensi dari seluruh tawaran pekerjaan yang didistribusikan secara acak dan tingkat upah menurut tingkat keahlian.
• Asumsi yang kedua bahwa setiap pekerja harus membayar sejumlah biaya tertentu dalam suatu periode mecari kerja baik berupa seluruh pengeluaran maupun kesempatan yang hilang (forgone opportunity), misalnya kesempatan memperoleh pendapatan atau pendapatan yang hilang (forgone earning) karena waktu digunakan untuk mencari kerja. ▫ Sebagai imbalannya pekerja memperoleh tawaran pekerjaan, yang
diasumsikan jumlahnya satu per periode.
Asumsi Teori Pencarian Kerja (2)
• Asumsi yang ketiga menyatakan bahwa pekerja memiliki batasan kriteria untuk menerima atau menolak yaitu berdasarkan tingkat upah minimum sesuai dengan harapannya (reservation wage). ▫ Ada dua kriteria pekerjaan berdasarkan reservation wage yaitu
pekerjaan yang layak diterima karena tingkat upahnya sama dengan atau lebih besar dari reservation wage, dan pekerjaan yang tidak layak karena tingkat upahnya di bawah reservation wage.
▫ Dalam menentukan tinggi rendahnya reservation wage akan dipengaruhi oleh karakteristik pencari kerja tersebut seperti umur, pendidikan, pengalaman, pendapatan keluarga dan lain-lain.
▫ Semakin tinggi seseorang pencari kerja dalam menentukan reservation wage, maka akan semakin kecil kemungkinannya dalam menerima tawaran pekerjaan, bila hal ini dianggap tetap (ceteris paribus), dan ini berarti masa mencari kerja menjadi semakin lama.
Asumsi Teori Pencarian Kerja (3)
• Asumsi yang keempat dari search theorymenyatakan bahwa pencari kerja akan memaksimisasi expected net income dan reservation wage sebagai kriteria menerima atau menolak pekerjaan.
▫ Selanjutnya pencari kerja akan megakhiri proses mencari kerja apabila tambahan biaya (marginal cost) dari tambahan satu tawaran pekerjaan tetap sama dengan imbalan (marginal return) dari tawaran pekerjaan tersebut.
Reservation Wage (1)
• Kiefer dan Neumann (1979) ▫ Dalam analisisnya mengestimasi upah yang
ditawarkan (wage offer) dan upah minimum yang diinginkan (reservation wage) dengan menggunakan upah yang diterima dari angkatan kerja yang sudah bekerja.
▫ Selain itu ia juga menganalisis perubahan reservation wage dengan lama nya menganggur.
▫ Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama angkatan kerja menganggur maka reservation wage juga akan semakin turun.
Reservation Wage (2)
• Dalam teori penawaran tenaga kerja, ukuran reservation wage adalah rata-rata critical value dari tingkat upah yang membuat individu indifferen antaraberpartisipasi di pasar kerja atau memutuskan melakukan kegiatan bukan di pasarkerja
• Reservation wage tidak dapat diamati secara langsung (unobservable) sehigggamenyulitkan untuk menguji implikasi dari teori pencarian kerja secara langsung
• Dalam analisis emprisnya menganalisis wage offer dan reservation wage denganmenggunakan karakteristik individu yang berbeda
▫ Karakteristik wage offer: pendidikan, masa jabatan, umur, umur kuadratik, interaksipendidikan dan umur
▫ Karakteristik reservation wage: pendidikan, status perkawinan, umur, umur kuadratik, interaksi antara pendidikan dan umur
0'0 )( itii xtw
r
iti
r
i tZtw )()( '
Studi Empiris Pencarian Kerja
• Black, 2008▫ Menganalisis Peluang Pencarian Kerja dengan
Menggunakan Model Logit (1=Mencari Kerja, 0=Tidak Mencari Kerja)
▫ Data yang digunakan adalah Michigan Panel Study of Income Dynamics dengan sampel berjumlah 1972 tenaga kerja laki
▫ Hasil analisis Menemukan bahwa potensi upah yang akan diperoleh di tempat kerja yang baru (+), kemampuan mencari kerja (+), biaya pindah pekerjaan (-), dan biaya lain yang tidak bisa dihitung dalam satuan moneter berpengaruh signifikan terhadap pencarian kerja.
Pengangguran dan Pendidikan (1)
• Mathew (1995)▫ Memberikan penjelasan bahwa masalah pengangguran terdidik
tidak hanya bisa diselesaikan dengan kenaikan pertumbuhanekonomi namun harus ada implementasi kebijakan di bidangpendidikan.
▫ Penyebab adanya pengangguran terdidik diantaranya karenabanyaknya lulusan jurusan kesenian dan ilmu pengetahuan alam.
▫ Salah satu penjelasan deskriptif yang penting adalah lamanyawaktu menunggu mendapatkan pekerjaan yang merupakanindikator pengangguran dihubungkan dengan jenis pendidikan.
▫ Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan tabulasi silang antara lain rata-rata lama menunggu mendapatkan pekerjaan dengan bidang lulusan profesional
▫ Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama menunggu mendapatkan pekerjaan untuk individu yang lulusan perawat paling pendek dibandingkan dengan bidang pertanian dan kedokteran.
Pengangguran dan Pendidikan (2)
• Eckstein and Wolpin (1995)▫ Dengan menggunakan “search matching bargaining
theoritic model”, penelitian ini menganalisis lama mencari kerja dan upah yang ditawarkan untukpekerjaan pertama kali yang diterima berdasarkanperbedaan karakteristik pendidikan.
▫ Dengan menggunakan data panel, penelitianmembedakan tingkat pendidikan dan etnis (berkulithitam/putih).
▫ Dalam analisisnya memaparkan bahwa lama waktumencari kerja dan distribusi upah yang diterimatergantung pada reservation wage masing-masingindividu.
Pengangguran dan Pendidikan (3)
• Eckstein and Wolpin (1995)▫ Jika terjadi kesepakatan dengan tingkat upah w(.)
maka masa pencarian pekerjaan berhenti, namun jika belum maka pencarian kerja akan terus dilakukan.
▫ Dalam penelitiannya juga mengestimasi rate of return dari pendidikan terhadap upah yang diterima untuk pekerjaan pertama kali nya.
▫ Hasil peneitian menunjukkan bahwa durasi untukmenganggur untuk individu yang berpendidikanrendah lebih cepat. Mengapa demikian?
Pengangguran dan Skill
• Decreuse (2001)
▫ Menjelaskan mengapa pola tingkat pengangguranberbeda di setiap kelompok pendidikan dimanamenghubungkan adanya perbedaan produktivitasdan keahlian (skill) dari masing-masing individu.
▫ Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnyamenanamkan keahlian (skill) pada pendidikan.
▫ Dalam modelnya menunjukkan bahwa tingkatpengangguran didominasi oleh individu yang memiliki produktivitas dan keahlian (skill) yang rendah.
Status Pengangguran dan Lama Mencari Kerja (1)
• Blau dan Robins (1990)▫ Menganalisis bagaimana empat komponen dari proses
mencari kerja untuk orang-orang yang sudah bekerja danpengangguran.
▫ Keempat komponen tersebut antara pilihan dari metodemencari kerja, pilihan berapa banyak perusahaan yang akan menghubungi, tingkat tawaran yang diterima dankeputusan menerima atau menolak dari tawaran yang berpengaruh pada tingkat mencari kerja.
▫ Analisis empiris memfokuskan pada perbedaan dalamperilaku mencari kerja antara tenaga kerja danpengangguran, dengan beberapa metode yang akan digunakan
Status Pengangguran dan Lama Mencari Kerja (2)
• Blau dan Robins (1990)▫ Model: Pij= P(A|O)ij P(O|C)ij E(C|U)ij P(U)ij
Pij: probabilitas menemukan pekerjaan dengan menggunakan metode i
P(A|O)ij: probabilitas menerima pekerjaan atas tawaran yang diterima dengan metode i
P(O|C)ij: probabilitas menerima tawaran atas setiap kontak dengan metode i
E(C|U)ij: ekspektasi jumlah kontak per minggu dengan metode i
P(U)ij: probabilitas menggunakan metode i
Status Pengangguran dan Lama Mencari Kerja (3)
▫ Kunci dari analisis ini adalah bahwa tingkat tawaran per contact adalah lebih besar dari pencari kerja yang telahbekerja daripada pencari kerja yang telah menganggur.
▫ Hal ini mungkin adanya perbedaan efektivitas dari mencarikerja ketika dia menjadi pekerja versus pengangguran.
▫ Salah satu penjelasan atas justifikasi penelitian ini adalahpencari kerja yang bekerja karena teknologi mencari kerjayang lebih baik (misalnya akses internal) atau stigma yang diasosiasikan dengan pengangguran.
▫ Penelitian selanjutnya sangat dibutuhkan, karena banyakmodel dari job search menyatakan bahwa job search lebihefektif ketika dia menganggur.
Social Networking dan Lama Mencari Kerja
• Ioannides and Loury (2004)▫ Dalam penelitiannya memaparkan bahwa sosial networking memainkan
peranan dalam mencari pekerjaan. ▫ Dengan menggunakan data panel PSID tahun 1970 dan 1971 periode
bulanan, memberikan penjelasan tentang “Stylized Facts about Job Information and Neighborhood Effects”.
▫ Beberapa hasil analisis adalah: Pertama, strategi mencari kerja dengan menghubungi teman/relasi
sepanjang waktu mengalami peningkatan. Kedua, job information networks dengan menghubungi teman/relasi
beragam berdasarkan wilayah dan berdasarkan karakteristik demografi. Wanita cenderung tidak menggunakan strategi mencari kerja dengan menghubungi teman dibandingkan laki-laki, orang yang berpendidikan tinggi akan cenderung menghubungi teman/relasi dalam mencari pekerjaan. Perbedaan faktor lokasi yang dimaksud adalah yang tinggal di wilayah kota besar cenderung akan menggunakan strategi menghubungi teman untuk mencari pekerjaan.
Ketiga, bahwa strategi mencari pekerjaan dengan menghubungi teman sangat produktif.
Tugas
• Buatlah ringkasan dari materi slide informasipasar kerja
• Ringkasan ditulis tangan dengan skala 14 jikadibandingkan huruf tulisan ketik
• Ringkasan berupa pointer dan sebuah kerangkayang saling terkait
• Ringkasan ditulis di kertas A4 , maksimal 1 halaman
• Tugas dikumpulkan pada saat UTS berlangsung