infoHUBDAT - dephub.go.id

25

Transcript of infoHUBDAT - dephub.go.id

Page 1: infoHUBDAT - dephub.go.id
Page 2: infoHUBDAT - dephub.go.id
Page 3: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT 1

DIRJEN MENYAPA

Assalamualaikum Wr.Wb.

Apa kabar pembaca setia Newsletter infoHUBDAT yang budiman? Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat menyapa Saudara-saudara sekalian di seluruh Indonesia dan di mana pun Saudara berada melalui media ini. Teriring salam hangat dan do’a semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan dan ridho Allah SWT.

Kementerian Perhubungan memiliki program quick win Perhubungan Darat berupa Pengentasan Overdimensi dan Overloading (ODOL) yang mulai dilaksanakan di tahun 2017 sampai dengan saat ini. Adapun program percepatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan anta-ra lain: Akan mengaktifkan 43 jembatan timbang sampai dengan tahun 2018; Mensosialisasikan pencegahan overdimensi dan overloading kepada para pelaku usaha, operator, dan kawasan-kawasan industri; Melakukan kebijakan penurunan muatan terhadap kendaraan yang melanggar, sejak tanggal 1 Agustus 2018, dalam hal ini kendaraan yang mengangkut muatan lebih dari 100%; Melakukan operasi penertiban overdimensi dan overloading di jalan tol dengan menggunakan jem-batan timbang portable; Melakukan pelatihan terhadap PPNS guna menambah kualifikasi penyidik; Penerapan sistem e-tilang di UPPKB untuk menghindari pungutan liar sehingga menciptakan kondi-si UPPKB yang transparan dan professional; Melakukan pendampingan terhadap UPPKB melalui kerjasama dengan pihak ketiga; Melaksanakan deklarasi serta komitmen bersama dalam rangka menurunkan tingkat pelanggaran overdimensi dan overloading, baik dari pemerintahan maupun dari para operator.

Tingginya tingkat pelanggaran ODOL kendaraan angkutan barang mengakibatkan terjadinya ke-celakaan lalu lintas serta kerusakan jalan yang menyebabkan mening-katnya biaya perbaikan jalan. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah tegas untuk menurunkan pelanggaran dimaksud. Pemer-intah akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan tidak mentoleransi angkutan barang yang melanggar serta akan memberikan sanksi tegas pada perusahaan yang melanggar guna mening-katkan keselamatan dan pelayanan angkutan barang kepada masyarakat.

Para pembaca sekalian, permasalahan ODOL adalah salah satu dari sekian banyak tugas yang menjadi tanggungjawab kita. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kinerja pelayanan transportasi darat untuk mewujudkan selamat di asal, selamat di perjalanan, selamat di tujuan. Tetap jadikan diri kita pelopor keselamatan berlalu lintas! Budayakan keselamatan sebagai kebutuhan!

Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Terimakasih atas kerjasama dan kerja keras Saudara-saudara sekalian, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

Drs. BUDI SETIYADI, S.H., M.Si.

infoHUBDAT 1

Page 4: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT2 infoHUBDAT 3

Pembaca Newsletter infoHUBDAT yang budiman,

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah melakukan serangkaian langkah dalam rangka menekan pelanggaran muatan lebih dan dimensi lebih yang sering disebut ODOL, Over Dimensi dan Over Loading. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan aspek keselamatan jalan dan menekan kerugian negara karena kerusakan jalan akibat muatan lebih.

Para pembaca yang budiman, pada edisi kali ini, Newsletter infoHUBDAT menampilkan Laporan Utama mengenai Penindakan Over Dimensi Over Loading, Tekan Pelanggaran, Tingkatkan Keselamatan. Beberapa artikel telah kami siapkan untuk mendukung laporan utama. Antara lain artikel yang berjudul Per 1 September, 28 Jembatan Timbang Akan Diaktifkan; Openhouse Jembatan Timbang Kemenhub Undang Stakeholder; Perusahaan Karoseri Diminta Patuhi Regulasi Rancang Bangun Kendaraan Bermotor; dan Launching Pengoperasian Jembatan Timbang Ajibarang. Selain itu pada edisi kali ini, kami sajikan pula artikel tentang Peluncuran BRT Trans Jateng Rute Purwokerto-Purbalingga.

Kemudian, yang tidak kalah menarik adalah laporan mengenai Peluncuran KMP. Ihan Batak dan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Danau Toba.

Pada rubrik Liputan Daerah ditampilkan kinerja Balai Trans-portasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Provinsi Sulawesi Teng-gara.

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja di lingkung-an Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun telah kami himpun dan kami sajikan kepada pembaca sekalian dalam rubrik Info Selintas. Di bagian akhir, kami sajikan rekaman gambar peristiwa dan kegiatan unit kerja terkait melalui bidi-kan lensa.

Semoga apa yang kami sajikan ini dapat memperkaya wa-wasan dan pengetahuan para pembaca sekalian.

Salam Redaksi

Kolom Redaksi

daftar isiEDISI TRIWULAN III / 2018

PENANGGUNG JAWAB: Cucu Mulyana;PEMIMPIN REDAKSI: Endy Irawan;

REDAKTUR PELAKSANA: Pitra Setiawan, Rio Susatyo, Aznal; REDAKTUR: Ardian Sukmaji, Khrisna Dwi Nugraha, Dinda Siahaan, Hanna

Suryadika; DESAIN GRAFIS DAN FOTOGRAFI: Arif Pintoko, M. Aulia Dharma, Herman Wibowo, Deavid Rizky Yolandra; TIM REDAKSI: Bejo Sri

Wahono, Sari Hayu Hutami, Ely Rusnita, Nurhayati, Yudha Kurniawan, Kurniadi Zaini, Didik Prasetyo,

Rifai Dyan Armananta, Sanudin, Rusdinal, Achmad Nanang, Rosmala Damayanti, Nova

Yulianasari Sopiah, Nurfaika Ishak, M. Yunus, Reza Saputra, Nurfadilah Sinta Ningrum, Ade Yunita

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

Diterbitkan olehHumas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Jl. Medan Merdeka Barat No. 8Gedung Karya Lantai 9

Telp./Fax. : (021) 3506141

email : [email protected] : http://hubdat.dephub.go.id/

Foto Cover: Humas Ditjen Hubdat

Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat, Risal Wasal, memeriksa sebuah kendaraan truk yang diduga over dimensi di Jembatan Timbang Balonggandu, Karawang (9/8/2018). Ratusan truk ditilang selama kurun waktu 1-7 Agustus 2018 di 3 Jembatan Timbang. Kemenhub mendata, sebanyak 52 truk ditilang di Jembatan Timbang Balonggandu, 232 truk ditilang di Losarang, sisanya 268 truk di Widang.

Info Utama

Info Angkutan

Liputan Daerah

Info Selintas

Info Peristiwa

Info Prasarana

Info Lalu Lintas

Info Binkes

Info Sarana04

09101213

14

1516

252423

17

18

26

19

27

3020

2232

31

Dorong Masyarakat Gunakan Angkutan Umum, BRT Trans Jateng Rute Purwokerto-Purbalingga Diluncurkan

Peluncuran KMP. IHAN BATAK dan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Per 15 Agustus, ASDP Gunakan Uang Elektronik di Empat Pelabu-han

Bimbingan Teknis Untuk Peningka-tan Kapasitas SDM dan Kinerja Lalu Lintas yang Handal

Bus Wisata Yang Abaikan Kese-lamatan Akan Dicabut Izinnya

Kemenhub Tetapkan Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Langkah Strategis Perbaiki Sistem Pelayaran di Danau Toba

BPTD Wilayah XVII Bergerak Cepat Bangun Infrastruktur Transportasi Darat

Pelaku Usaha Dukung Kebijakan Penggunaan Bahan Bakar Biodiesel

Pembangunan Terminal Bus Demak Wujud Peningkatan Pelayanan Transportasi Jalan

Sosialisasi Penghargaan Wahana Tata Nugraha Bagi Kadishub dan BPTD Se-Indonesia

Bahas Usulan Pengganti PM 108, Kemenhub dan Pengemudi Angkutan Online Duduk Bersama

Kemenhub Tak Akan Bangun Aplikasi Online Plat Merah

Bisnis Boleh Jalan, Pengusaha Angkutan Harus Tetap Utamakan Keselamatan

Merekam Berbagai Peristiwa yang Terjadi di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Melalui Bidikan Lensa

Penegakan Overdimensi dan Overloading (ODOL) Tekan Pelanggaran, Tingkatkan KeselamatanPer 1 September, 48 Jembatan Timbang Akan DiaktifkanOpenhouse Jembatan Timbang, Kemenhub Undang Stakeholder

Perusahaan Karoseri Diminta Patuhi Regulasi Rancang Bangun Kendaraan BermotorTimbangan Portable Untuk Jembatan Timbang Ajibarang

ditjen perhubungan darat

ditjen perhubungan darat

@ditjen_hubdat

@hubdat151

• Ubah Mindset Masyarakat Ten-tang Keselamatan Melalui Bulan Tertib Keselamatan Pelayaran

• Suksesnya Angkutan Lebaran Berkat Koordinasi Kuat Antar Stakeholder

• Eratkan Koordinasi, Ditjen Hubdat Gelar Sosialisasi Kebijakan De-ngan Dishub dan BPTD

• Teknologi Pengereman Ken-daraan Tingkatkan Aspek Keselamatan

• Peran Aktif Masyarakat Dibutuh-kan Untuk Wujudkan Keselama-tan Jalan

• 45 Penumpang KMP Bandeng Selamat, Kemenhub Perketat Keselamatan Pelayaran

infoHUBDAT2

Page 5: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT4 infoHUBDAT 5

PENEGAKAN OVERDIMENSI & OVERLOADING (ODOL) TEKAN PELANGGARAN, TINGKATKAN KESELAMATAN

Perubahan Paradigma Jembatan Timbang

Sejak awal 2017, UPPKB atau yang sering disebut dengan Jembatan Timbang dikelola pemerintah pusat. Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perhubungan untuk memperbaiki pengelolaan Jembatan Timbang. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi, mengatakan bahwa per tahun ini Kemenhub telah cukup banyak melakukan perubahan paradigma terkait Jembatan Timbang (JT).

“Indonesia termasuk negara besar yang persoalan Over Dimension Over Load (ODOL) nya belum selesai. Maka saya harapkan kita punya semangat baru, beri warna lain selain penegakan hukum, berikan edukasi terhadap pengemudi yang melanggar,” ujar Dirjen Budi. Lebih lanjut Dirjen Budi menyatakan keinginannya untuk membentuk JT yang benar- benar melakukan pengawasan dan bertujuan untuk mengutamakan keselamatan. “Kalau dulu diantara peserta ini mungkin mengawaki JT saat masih dikelola provinsi, mungkin

banyak yang mengatakan bahwa JT hanya semata untuk fokus mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sekarang kita berubah total,” tegas Budi.

Dirjen Budi berharap banyak pada perubahan sistem yang sekarang dengan adanya E-Tilang sehingga dapat merubah total dan diharapkan tidak ada pungli. Setidaknya Dirjen Budi ingin para penyelenggara UPPKB melakukan edukasi pada pengemudi yang melakukan pelanggaran, sehingga tidak hanya penilangan tapi juga akan menghasilkan dampak perubahan mindset dan paradigma dari para pengemudi.

“Tahun 2018 kita harus banyak inovasi untuk mengoptimalkan JT, sehingga diharapkan persoalan ODOL itu selesai di 2019. Berikutnya untuk menindak

truk-truk yang Over Dimensi, kita telah mendidik 60 Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang berkualifikasi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan. Ancamannya 1 tahun dan denda Rp. 24 juta,” tandas Dirjen Budi menjelaskan tindakan yang akan ditempuh oleh PPNS tersebut di lapangan .

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pembinaan Keselamatan, Ahmad Yani melaporkan bahwa, “Pengoperasian UPPKB dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi sesuai bidangnya, maka perlu dilakukan uji kompetensi bagi petugas UPPKB.”

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengadakan Bimbingan Teknis untuk memberikan penyegaran kembali terhadap materi diklat yang sebelumnya telah dilakukan sekaligus melakukan uji kompetensi kepada peserta sehingga tercipta SDM yang kompeten dalam penyelenggaraan UPPKB.

Sebelumnya pada 2017 telah dilakukan uji kompetensi 2 angkatan dengan jumlah petugas yang lulus 66 petugas pelaksana. Pada 2018 ini telah dilakukan 1 tahap dengan total petugas lulus 3 petugas manajemen operasional penimbangan kendaraan bermotor dan

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

INFO UTAMA

47 petugas pelaksana penimbangan kendaraan bermotor. Sebelumnya pada tahap 1 telah dilaksanakan April 2018 di Malang.

Skema Baru Pengoperasian Jembatan Timbang

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan saat ini tengah mempersiapkan skema baru pengoperasian Jembatan Timbang. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam kegiatan Focus Group Discussion yang bertajuk Implementasi Otomatisasi Jembatan Timbang di Jakarta (17/7).

Dirjen Budi mengatakan, “Kemenhub telah mengadakan MOU dengan Kementerian PUPR terkait penyelenggaraan Jembatan Timbang yang terintegrasi dengan preservasi jalan arteri.” Penandatangan MOU tersebut dilakukan oleh Dirjen Bina Marga bersama dengan Dirjen Perhubungan Darat pada tanggal 8 Juni 2018. Skema baru yang dimaksud adalah KPBU (Kerjasama Pemerintah - Badan Usaha) AP (Availability Payment). “Tahun depan skema ini akan dicoba, untuk awal di Riau dan Palembang,” lanjutnya. “Nanti yang membangun

swasta, konsesinya antara 15-20 tahun tergantung kontraknya dengan Kemen PUPR. Selama masa kontrak kerja, yang mengawaki Jembatan Timbang juga dari swasta,” jelas Dirjen Budi. Dengan skema baru tersebut diharapkan pengawasan dan pemeliharaan (preservasi) jalan akan lebih optimal.

Melakukan maintenance atau pemeliharaan atas infrastruktur yang sudah dibangun juga menjadi penting dalam rangka menjaga usia pakai infrastruktur agar lebih panjang. Dan salah satunya bisa dilakukan dengan membatasi dan mengawal implementasi jembatan timbang melalui revitalisasi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).

Revitalisasi UPPKB didasari atas dua pertimbangan utama, yakni (1) semua jembatan timbang adalah aset negara. Oleh sebab itu, menjaga asset negara baik melalui pengawasan, monitoring dan modernisasi adalah bagian integral dari tugas negara. (2) jembatan timbang adalah skema awal untuk melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan dalam rangka memperpanjang usia pakai jalan dan jembatan, melalui skema pembatasan tonase truk-truk angkutan barang.

Oleh sebab itu, revitalisasi UPPKB bisa dilakukan melalui beberapa pendekatan antara lain dengan mengeluarkan regulasi dalam rangka melakukan modernisasi jembatan timbang melalui pemanfaatan teknologi dan informasi. Atau dalam bahasa lain mengeluarkan regulasi mengenai otomatisasi jembatan timbang dengan pengunaan jembatan timbang digital. Otomatisasi dan digitalisasi meliputi beberapa hal, yakni sistem dini monitoring, yang dimulai sejak awal - menjelang truk muat barang; digitalisasi penimbangan yang dapat dipantau dan dimonitor 24 jam; dan digitalisasi sistem tilang, dalam rangka meminimalisir praktek-praktek pungli yang selama ini banyak terjadi.

Selanjutnya adalah dengan peningkatan kompetensi SDM. Revitalisasi UPPKB melalui otomatisasi jembatan timbang berbasis sistem juga perlu dilakukan melalui upgrade SDM, yang dalam hal ini adalah jajaran Direktorat

Oleh: Tim infoHUBDAT

Untuk mencegah dan memerangi ODOL diperlukan kesadaran, kerjasama, dan komitmen dari semua pihak. Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, setiap tahun negara merugi 43 Triliun akibat pelanggaran ODOL. Kepentingan bisnis menjadi alasan utama maraknya pelanggaran ini. Kementerian Perhubungan bertekad, Indonesia akan menjadi negara berikutnya yang akan menyelesaikan permasalahan ODOL.

Petugas dari PT. Surveyor Indonesia sedang memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan angkutan barang di Jembatan Ajibarang, Jawa Tengah (15/9/2018). Revitalisasi Jembatan Timbang, salah satunya dengan menghapus budaya “Pungli”, Kementerian Perhubungan melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan Jembatan Timbang.

Stop Over Dimensi Over Loading!

Page 6: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT6 infoHUBDAT 7

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

INFO UTAMA

Jenderal Perhubungan Darat yang notabene adalah institusi negara yang mengoperasionalkan dan bertanggung jawab atas operasional UPPKB.

Selain itu komitmen pihak swasta selaku pengguna jasa juga dibutuhkan. Oleh sebab itu, sosialisasi terhadap pihak swasta yang notabene adalah pengguna jasa jembatan timbang juga penting dalam rangka mejalankan komitmen revitalisasi dan otomisasi UPPKB. Tanpa dukungan dan komitmen dari pihak swasta selaku pengguna jasa, maka kebijakan apapun terkait revitalisasi UPPKB tidak akan mampu diimplementasikan secara komperhensif.

Dalam konteks yang demikian, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah berkomitmen untuk melakukan revitalisasi UPPKB, dan sudah menyiapkan rancang bangun otomatisasi jembatan timbang secara digital yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia, sehingga dalam waktu dekat, implementasi jembatan timbang digital bisa segera diwujudkan.

Tindakan Tegas Menurunkan Muatan Lebih

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, merasa selama ini pengusaha sudah terlampau lama menikmati keuntungan dari muatan berlebih. Per 1 Agustus 2018

diberlakukan kebijakan penurunan muatan barang bagi angkutan yang melanggar batas muatan hingga lebih dari 100%.

“Sudah terlampau lama pengusaha menikmati keuntungan dari Over Dimensi dan Over Load (ODOL) tapi mengabaikan aspek keselamatan. Semua sepakat soal keselamatan itu harus zero tolerance,” tegas Dirjen Budi.

Per awal 2018 telah diaktifkan 11 Jembatan Timbang (JT), maka untuk menjamin kinerja JT yang baik, Kemenhub juga telah menggandeng pihak ke 3 untuk melakukan pendampingan yaitu dengan Surveyor Indonesia dan Sucofindo.

Dari analisa terhadap 7 JT di Indonesia pada 2018, ternyata perilaku operator menimbulkan pelanggaran over loading sebanyak 75%. Dari pelanggaran tersebut, bahkan 25% nya adalah pelanggaran yang muatannya kelebihan 100%.

“Dengan latar belakang keselamatan lalu lintas, kerugian negara (akibat jalan rusak) sebesar 43 Triliun Rupiah, maka persoalan ODOL ini benar- benar menjadi prioritas kita,” ujar Dirjen Budi. Melalui kebijakan ini, Kemenhub secara tegas ingin konsisten menghilangkan ODOL secara perlahan, namun Dirjen Budi mengatakan pihaknya tidak ingin membuat kericuhan dengan kebijakan yang dilaksanakannya.

Bagi muatan angkutan barang yang melebihi 5% akan dikenai tilang dan akan diizinkan meneruskan perjalanan apabila telah memindahkan kelebihan muatan. “Khusus truk pengangkut sembako karena menyangkut hajat hidup orang banyak, maka kami berikan toleransi batas muatan hingga 50%. Sementara untuk penurunan muatan akan diberlakukan bagi muatan yang melebihi 75%,” jelas Dirjen Budi.

Kebijakan ini akan diberikan batas toleransi selama 1 tahun untuk dilakukan penyesuaian persyaratan muatan dan dimensi angkutan barang. Sementara itu, bagi angkutan semen dan pupuk pun mendapat pengecualian yaitu akan dikenakan tilang jika muatan melebihi 40% dan akan diminta untuk menurunkan muatan jika muatan lebih dari 65% dan diberikan batas toleransi penyesuaian persyaratan selama 6 bulan.

Per 1 Agustus 2018 kebijakan ini mulai diberlakukan pada 3 lokasi JT yaitu Widang, Losarang, dan Balonggandu. Sejauh ini baru diterapkan di 3 lokasi tersebut karena secara infrastruktur lebih lengkap dibanding JT lainnya.

“Dari semua negara ASEAN, hanya Indonesia saja yang persoalan ODOLnya belum selesai. Maka kita akan maju lagi untuk mempertegas komitmen kita, kita serius untuk berantas ODOL,” tegas Dirjen Budi.

Solusi Transfer Muatan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat membuat terobosan dengan menerapkan kebijakan transfer muatan bagi kendaraan angkutan barang yang melanggar ketentuan daya angkut. Untuk tahap awal target dipilih berdasarkan frekuensi pelanggaran diatas 100% ambang batas daya angkut yang dilakukan lebih dari satu kali. Selain itu juga dipilih berdasarkan jenis muatan yang bisa dipindahkan oleh TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat).

Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Digital Truck Indonesia dengan produk Ritase.com. Ritase adalah sebuah layanan logistik truk berbasis aplikasi mobile dan desktop yang menghubungkan antara pengirim barang dengan penyedia jasa pengiriman secara realtime. Bentuk kerjasama ini akan diterapkan di Jembatan Timbang (JT) dengan mengintegrasikannya melalui Ritase.com.

Ritase.com bekerja dengan cara digitalisasi truk di JT, tiap truk yang sudah terdata di Ritase.com akan diketahui data sebelum dan sesudah diisi muatan barang sejak dari gudang mulai dari nomor polisi, kapasitas, berat muatan, dan lainnya. Dari platform tersebut mempermudah pengguna untuk melakukan kontrol terhadap tingkat efektivitas dan efisiensi perjalanan. Data inilah yang nantinya akan diterima oleh Kemenhub untuk diperiksa kembali di JT terdekat yang akan dilalui oleh truk tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, menyampaikan antusiasmenya terhadap kerjasama ini. Dirjen Budi juga mengingatkan bahwa belum ada regulasi khusus yang mengatur angkutan barang, maka ke depannya pihaknya akan mengatur hal tersebut, “Harus ada pengaturan dari sisi tarif per kilometernya, harus ada regulasi juga ke depannya,” ujar Dirjen Budi dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Digital Truck Indonesia di Kantor Kemenhub, Jakarta (24/7).

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pembinaan Keselamatan, Ahmad Yani,

mengungkapkan bahwa kerjasama ini membantu Ditjen Hubdat dalam menindak kendaraan yang tersangkut masalah ODOL. “Melalui kerjasama dengan Ritase.com, efisiensi terhadap sistem informasi barang di satu wilayah bisa terlihat dengan mudah,” jelasnya. “Ritase nanti membantu di Jembatan Timbang dengan datanya, sehingga kami punya data langsung mengenai truk-truk tersebut,” jelas Yani. Saat ini kebijakan transfer muatan telah diterapkan pada 3 Jembatan Timbang yaitu di Balonggandu, Losarang, dan Widang.

Dukungan Terhadap Kebijakan ODOLKementerian Perhubungan menggalang dukungan dari berbagai pihak demi kesuksesan penegakan kebijakan ODOL. Pada 4 Agustus 2018, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Organda, Aptrindo, Askarindo, Asosiasi Pengemudi Truk Indonesia, dan PT. Gaya Makmur Abadi Mobil menyepakati beberapa hal yang menjadi prioritas penanganan ODOL. Kesepakatan tersebut antara lain:1. Kendaraan Baru diharapkan tetap

sesuai aturan yang berlaku SKRB, SUT, SRUT, KIR sehingga zero tole-rance dapat tercapai;

2. Ketentuan toleransi mengenai dimen-si :a. Panjang bak truk 7 meter, 9 meter,

maupun 12 meter toleransi nya adalah 5%;

b. Untuk ketentuan lebar truk :

1) Truk 2,1 meter toleransinya ada-lah 2,2 meter dan diharapkan selama 6 bulan dapat memper-baiki ketentuan dimensi;

2) Truk 2,5 meter toleransinya ada-lah 2,6 meter dan diharapkan selama 6 bulan dapat memper-baiki ketentuan dimensi.

3. Tinggi bak harus sesuai dengan terke-cuali truk muatan sampah, cargo, ter-nak.

4. Tinggi muatan adalah 1,7 x lebar. Ke-cuali dump truck dan truk keperluan khusus yang sesuai dengan SKRB / Buku KIR

Kemudian pada 6 Agustus 2018 diadakan pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri Perhubungan dan dihadiri Asosiasi Semen dan Asosiasi Besi dan Baja Indonesia. Seluruh pihak yang hadir menyepakati pemberantasan ODOL, namun pihak asosiasi berharap masih bisa mendapatkan toleransi sementara mereka melakukan perbaikan dan pengadaan kendaraan operasional.

Terkait over dimensi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun juga meminta para pengusaha karoseri untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Pada 28 Agustus 2018, bertempat di Grand Artos Magelang, 14 perwakilan pengusaha karoseri yang tergabung dalam ASKARINDO (Asosiasi Karoseri Indonesia) sepakat untuk tidak lagi melakukan over dimensi.(*)

Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO) menyatakan untuk tidak lagi melakukan pelanggaran over dimensi, hal tersebut dilakukan pada saat kegiatan Rapat Pimpinan Askarindo Tahun 2018 di Magelang (28/8/2018).

Stop Over Dimensi Over Loading!

Page 7: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT8 infoHUBDAT 9

Per 1 September akan kita hidupkan 48 Jembatan Timbang. Tadinya baru 11. Kemudian

sampai akhir tahun akan diaktifkan 92 Jembatan Timbang di seluruh Indonesia. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pada saat meninjau Jembatan Timbang Kulwaru, Yogyakarta (29/8).

Dirjen Budi melanjutkan, “Kepedulian para pelaku usaha angkutan barang ataupun pemilik barang terhadap kebijakan stop ODOL semakin meningkat, karena sebenarnya kebijakan itu berujung pada keselamatan.” Selain itu juga perlu ditekankan terkait kecepatan kendaraan yang tidak bisa maksimal karena muatan overload, dan juga kerusakan jalan yang ditimbulkan. Kementerian PUPR merilis, setidaknya setiap tahun negara harus mengeluarkan 43 Triliun untuk memperbaiki kerusakan jalan akibat pelanggaran muatan lebih.

Di Jembatan Timbang Kulwaru, dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini, tidak ditemukan adanya pelanggaran overload hingga 100%. “Kalau pelanggaran dimensi, sesuai dengan skema dan prosedur yang sudah kita berlakukan,

kendaraan yang terbukti melanggar akan diberi tanda batas potong dengan cat semprot,” kata Dirjen Budi. “Setelah diberi tanda, diharapkan dari pelaku usaha sendiri yang memotong, bukan dari kami,” lanjutnya.

Sejak 1 Agustus 2018, Kementerian Perhubungan menindak pelanggaran overload 100% dengan menurunkan muatan. Untuk kendaraan pengangkut sembako diberikan toleransi kelebihan muatan hingga 50%. “Untuk pengangkut sembako (beras, air mineral, minuman ringan, dsb) kalau pelanggaran overload tidak sampai 50%, masih kita toleransi. Tapi kalau lebih dari itu, saya tilang,” kata Dirjen Budi. Sedangkan untuk kendaraan pengangkut pupuk, semen, besi, baja, diberikan batas toleransi 40%.

Dirjen Budi mengungkapkan pihaknya menawarkan setidaknya terdapat 2 solusi bagi pelaku usaha angkutan barang dan pemilik barang untuk mematuhi regulasi tersebut. Pertama, dengan menambah jumlah kendaraan pengangkut. Kedua, dengan teknologi sarana kendaraan bermotor, melalui penambahan axle (sumbu roda yang fleksibel). Secara teknis, penambahan

axle pada kendaraan pengangkut akan meningkatkan kapasitas daya angkut.

Kemudian terkait pungli, Dirjen Budi menjelaskan, “Semenjak jembatan timbang ditangani pemerintah pusat, sistem kita benahi, mekanisme kerja kita ubah. Jembatan Timbang kita kembalikan pada filosofis awalnya, sebagai tempat untuk pengawasan.” Saat ini telah diterapkan tilang elektronik (e-tilang), pelanggar langsung membayar ke bank, atau menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture). Denda yang bayarkan adalah denda maksimal, namun jika setelah pengadilan vonis dari hakim dibawah denda maksimal, kelebihannya langsung ditransfer ke rekening yang bersangkutan.

Selain menerapkan e-tilang, Jembatan Timbang juga dipasangi cctv yang dapat dipantau dari pusat. Kementerian Perhubungan juga melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan Jembatan Timbang. “Surveyor Indonesia adalah pihak ketiga yang kita libatkan ke Jembatan Timbang untuk bersama mengawal pengelolaannya benar-benar dilaksanakan sesuai SOP yang berlaku,” ungkap Dirjen Budi. Diharapkan dengan hal-hal tersebut, praktek pungli tidak terjadi lagi.

Terobosan lain juga dilakukan Kementerian Perhubungan demi perbaikan kinerja Jembatan Timbang. “Yang kita lakukan di Riau dan Palembang, semua ditangani swasta, mulai dari membangun gedungnya hingga petugas operasional pelaksanaannya semua swasta, yaitu dengan skema KPBU AP (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha Availability Payment). Pihak swasta membangun Jembatan Timbang, menyiapkan petugas operasional, kemudian mendapatkan kontrak pengawasan jalan sekaligus proyek perbaikan jalannya,” jelas Dirjen Budi.

Dirjen Budi berharap, petugas Jembatan Timbang juga mengemban tugas edukasi pada masyarakat. Selain itu menurutnya, pada setiap Jembatan Timbang diperlukan pendampingan dari kepolisian, hal ini diperlukan untuk mengatasi permasalahan diluar kewenangan PPNS di Jembatan Timbang.(*)

INFO UTAMA

PER 1 SEPTEMBER, 48 JEMBATAN TIMBANG AKAN DIAKTIFKAN

TANYA JAWAB SEPUTAR ‘ODOL’Apakah JBI bisa sama dengan JBB?JBI Maksimal bisa sama dengan JBB atau bisa juga lebih rendah.

Apakah kendaraan yang diangkut pemilik barang diperkenankan bila JBI sama dengan JBB?Kendaraan yang diangkut oleh pemilik barang, diketahui bahwa JBI bisa sama dengan JBB namun biasanya lebih rendah dikarenakan mempertimbangkan distribusi beban terhadap masing – masing sumbu, untuk kendaraan konfigurasi 1.1 bisa saja sama namun kalau sudah 1.2 atau 1.22 di Uji Berkala diperhitungkan juga titik berat beban sehingga bisa terjadi lebih rendah.

Bagaimanakah toleransi terhadap barang yang diangkut tidak overloading namun overdimensi?

Over dimensi tidak diperbolehkan walau tidak over loading terkait dengan radius putar, kestabilan kendaraan serta keselamatan.

Bagaimanakah bila kondisi overloading terjadi tetapi tidak overdimensi?Overloading tidak diperbolehkan karena melebihi JBB, artinya dapat melebihi kemampuan kendaraan dalam membawa beban.

Bagaimanakah bila tidak overloading namun overdimensi panjang depan melebihi kaca?Overdimensi panjang melebihi kaca tidak diperbolehkan karena mengganggu pandangan pengemudi, beban menggantung terlalu besar serta potensi bila barang jatuh akan lebih fatal.

Bagaimanakah bila tidak overloading namun overdimensi melebihi tinggi (contoh : angkutan barang membawa unggas, telur, dll)?Untuk kasus membawa unggas maupun telur bila tidak overloading tetapi overdimensi tinggi, bisa jadi tidak melanggar yaitu masih di dalam ketentuan 4,2 meter atau 1,7x lebar.

Bagaimanakah bila kendaraan terdapat kelebihan lebar?Kelebihan lebar tidak diperkenankan, apabila lebih dari 2,5 meter berbahaya karena design jalan kita tidak diakomodir atau tidak safety untuk lebar lebih dari 2,5 meter.

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

infoHUBDAT8 infoHUBDAT8

Stop Over Dimensi Over Loading!

Page 8: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT10 infoHUBDAT 11

INFO UTAMA

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berkesempatan

mengundang para stakeholder, antara lain Kepolisian RI, Kementerian PUPR dan PT Jasa Marga untuk bersama-sama memantau langsung pelaksanaan pengawasan angkutan barang di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Balonggandu Karawang Jawa Barat.

“Kami mengundang stakeholder terkait, semua asosiasi, para driver pun kami undang, para ATPM, produsen truk kami undang dalam rangka melihat secara langsung uji coba kita dalam penegakan hukum kendaraan angkutan barang yang overdimensi dan overloading,” ujar Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat M. Risal Wasal yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Darat di UPPKB Balonggandu, Kamis (8/9).

Dalam kunjungannya, Risal memaparkan dihadapan para asosiasi yang hadir terkait kebijakan apa saja yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan dalam rangka pengentasan overdimensi dan overloading (ODOL).

“Sejak tanggal 1 Agustus 2018, kami gencar melakukan penegakan hukum melalui tindakan tegas terhadap kendaraan barang yang melakukan pelanggaran dimensi dan muatan di tiga lokasi jembatan timbang,” kata Risal.

Adapun ketiga proyek percontohan (pilot project) jembatan timbang tersebut yaitu UPPKB Balonggandu Karawang Jawa Barat, UPPKB Losarang Indramayu Jawa Barat dan UPPKB Widang Tuban Jawa Timur.

Dalam kunjungannya, Risal juga melakukan pemeriksaan kepada salah satu kendaraan muatan yang melintas

di UPPKB Balonggandu. “Berat muatan kendaraan ini 23.760 kg, sedangkan JBI (jumlah berat yang diizinkan) adalah 21.760 kg. Jadi lebih muatan 2.000 atau sebesar 9.2%, sedangkan kendaraan ini mengangkut komoditi rokok dimana sesuai peraturan batas toleransi kelebihannya hanya sebesar 5% jadi kita lakukan penilangan,” ujarnya.

Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Balonggandu Abdul Syukur mengatakan, “Pelaksanaan tugas hari ini ada beberapa kasus yang kami temukan, dari kurang lebih 100 kendaraan yang diperiksa, ada 20 unit yang kami tindak berkaitan dengan overload, sedangkan untuk yang overdimensi ada 6 unit yang diamankan sementara untuk dilakukan pemberian tanda ‘potong’ di bagian yang melebihi ketentuan,” kata Abdul.

Terhadap kendaraan yang overdimensi, Risal melakukan pemberian tanda (sign) ‘potong’ kepada kendaraan truk yang dimensi kendaraannya melebihi ketentuan.

“Kami berikan waktu satu bulan untuk dilakukan pemotongan oleh pemilik kendaraan, apabila tidak dilakukan pemotongan, kami akan usulkan untuk dilakukan penyidikan,” kata Risal.

Risal mengungkapkan, rekapitulasi data pelanggaran selama 7 hari sejal tanggal 1 Agustus 2018 dari jumlah kendaraan yang diperiksa, di UPPKB Balonggandu sebanyak 1.703, UPPKB Losarang 815 dan UPPKB Widang 1.573 kendaraan.

“Jumlah kendaraan yang melebihi muatan 100% sebanyak 54 kendaraan di UPPKB Balonggandu, 34 kendaraan di UPPKB Losarang dan 66 kendaraan di UPPKB Widang,” ungkap Risal.

Risal menambahkan, dari jumlah kendaraan yang melebihi muatan 100% terdiri dari komoditi beras, dolomit, keramik, benang, limbah batu bara, semen cair, kertas, padi/gabah, besi, minuman kemasan, kopi, garam, tepung batu, gula, bata putih, asbes, margarin, beras ketan, pupuk, hebel, paket, susu, keramik, unilever, pakan ternak, kacang dan lada.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya telah mengeluarkan kebijakan bahwa kendaraan pengangkut logistik yang mengangkut sembako dimana

menyangkut hajat hidup orang banyak, kendaraan tersebut diberikan toleransi sebesar 50% dari tonase yang diizinkan, sedangkan bagi komoditi pupuk dan semen diberikan toleransi sebesar 40% dari ketentuan.

“Jadi yang masih melanggar 50% dari bahan sembako masih bisa kita izinkan, tetapi yang 50% ke atas itu ditilang dan yang lebih dari 100% juga akan tetap kita turunkan di 3 jembatan timbang itu,” ungkapnya di kantor Kemenhub, Jumat kemarin (3/8).

“Untuk komoditi pupuk dan semen juga diberikan toleransi sebesar 40% tidak dilakukan penilangan, tetapi diatas 40% akan tetap ditilang dan diatas 100% tetap akan kita turunkan muatannya di ketiga JT (Jembatan Timbang) tersebut,” lanjutnya.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol. Pujiyono Dulrachman yang turut hadir mengatakan pelanggaran yang melibatkan overload roda 4 pada tahun 2016 sejumlah 202.377 dan 2017 sejumlah 167.867, turun 34.510 pelanggaran atau -17%.

“Kendaraan overloading yang menyebabkan kecelakaan dampaknya luar biasa, tadi disampaikan kerusakan jalan, kemudian kerugian secara manusianya sendiri, kemudian dampak yang lain termasuk kemacetan dan pelanggaran yang luar biasa,” kata Pujiono.

Pada akhir kesempatan, Risal mengatakan bahwa para Asosiasi yang hadir, seperti asosiasi pengemudi sangat setuju dan menudukung kebijakan ini untuk konsisten diterapkan.

“Untuk itu kami harapkan kepada semua pihak terkait mulai sekarang untuk menaati peraturan dan kebijakan yang sudah ditetapkan, ini demi kebaikan bersama,” pungkas Risal.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kasubdit Metropolitan dan Kota Besar Ditjen Bina Marga Bambang Nurhadi, Vice President Operation Management PT Jasa Marga Bagus Cahya AB, Ketua Umum DPP Aptrindo gemilang Tarigan, serta perwakilan dari DPP Organda, Asosiasi Semen, Besi dan Baja, serta Asosiasi Pengemudi.(*)

OPENHOUSE JEMBATAN TIMBANG, KEMENHUB UNDANG STAKEHOLDEROleh: Tim infoHUBDAT

infoHUBDAT 11

Stop Over Dimensi Over Loading!

Page 9: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT12 infoHUBDAT 13

INFO UTAMA

TIMBANGAN PORTABLE UNTUK JEMBATAN TIMBANG AJIBARANG

PERUSAHAAN KAROSERI DIMINTA PATUHI REGULASI RANCANG BANGUN KENDARAAN BERMOTOR

Mulai 15 September 2018 Jembatan Timbang Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa

Tengah resmi dioperasikan. Dalam sambutannya ketika meresmikan pengoperasian Jembatan Timbang Ajibarang Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, “Sebelumnya telah dilakukan uji coba alat penimbangan portable di Jembatan Timbang Ajibarang, pelaksanaan uji coba berjalan dengan baik dan siap untuk dioperasikan.”

Dirjen Budi berharap Pengoperasian Jembatan Timbang Ajibarang dapat menurunkan tingkat pelanggaran serta kecelakaan yang sering terjadi di wilayah Flyover Kretek maupun wilayah lainnya di Kabupaten Banyumas.

Dirjen Budi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penimbangan kendaraan bermotor angkutan barang di Jembatan Timbang Ajibarang yang telah dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2018 dengan menggunakan alat timbang portable terdapat 64 % kendaraan angkutan barang yang melakukan pelanggaran muatan baik pelanggaran overdimensi maupun pelanggaran overloading.

“Banyak pengusaha yang mengabaikan aspek safety, karena lebih mementingkan keuntungan di banding keselamatan,” ujar Budi.

Kementerian Perhubungan memiliki Program Quick Win Perhubungan Darat, yang bertujuan untuk Pengentasan Overdimensi dan Overloading (ODOL), program ini mulai dilaksanakan di tahun 2017 sampai dengan saat ini. Salah satunya Pengoperasian Jembatan Timbang dengan bekerjasama dengan pihak ketiga.

“Pada tahun ini 43 Jembatan Timbang sudah di operasikan, tahun 2019 direncanakan akan beroperasi 92 Jembatan Timbang,” ungkap Budi.

“Kami berupaya Jembatan Timbang ini transparan, akuntable, dan bisa dipercaya oleh masyarakat.Jangan

sampai Jembatan Timbang menjadi sarana untuk pungli,” ujar Dirjen Budi.

“Jembatan Timbang ini akan di dampingi oleh pihak swasta yaitu Surveyor Indonesia, guna mengantisipasi pungli. Dan jika ada pelanggaran akan dilakukan e-tilang, jadi tidak ada lagi transaksi yang cash di jembatan timbang,” lanjutnya.

Dirjen Budi juga meminta pihak Kepolisian agar dapat mendukung pengawasan Jembatan Timbang di lapangan. “Kami butuh backup dari Kepolisian, khususnya di Polsek Ajibarang, banyak kasus terjadi pengemudi tidak membawa buku KIR hanya ada SIM dan STNK. Pada kasus seperti ini diperlukan petugas kepolisian untuk melakukan penilangan,” pungkasnya.(*)

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

infoHUBDAT 13

Pada prakteknya masih banyak ditemukan perusahaan karoseri yang tidak memiliki SKRB (Surat

Keputusan Rancang Bangun) atau memproduksi karoseri yang tidak sesuai dengan SKRB. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya minta pada pengusaha karoseri untuk mematuhi regulasi terkait rancang bangun. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pada saat membuka kegiatan Rapat Pimpinan

ASKARINDO (Asosiasi Karoseri Indonesia) di Magelang (29/8).

Dirjen Budi melanjutkan, “Saat ini sedang diusulkan penurunan biaya penerbitan SKRB.” Sebelumnya penerbitan SKRB ditetapkan sebagai Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 35 juta, atas masukan dan pertimbangan berbagai pihak, Kementerian Perhubungan mengusulkan penurunan besaran biaya tersebut hingga menjadi

Rp 9-10 juta. “Diharapkan dengan penurunan PNBP tersebut, industri karoseri nasional dapat bergairah lagi, dan mampu bersaing dengan industri karoseri dari luar,” kata Dirjen Budi. Menurutnya industri karoseri Indonesia saat ini sudah bagus, terbukti pesanan juga datang dari luar negeri yaitu Fiji dan Bangladesh. Hal ini diketahuinya saat melakukan kunjungan ke salah satu pabrik karoseri di Jawa Tengah.

Kementerian Perhubungan telah melakukan pengetatan peraturan pembuatan karoseri dan penegakan Over Dimensi Over Loading. Pelanggaran over dimensi dapat berujung sanksi pidana. “Saat ini kami telah melatih sejumlah petugas agar memiliki kompetensi sebagai penyidik pelanggaran rancang bangun,” ucap Dirjen Budi. “Jadi kalau selama ini pelanggaran terhadap over dimensi terkesan aman dan dibiarkan, maka jangan kaget kedepan akan ditindak,” lanjutnya menegaskan. Hal ini sudah diatur dalam Pasal 277, Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, yaitu sanksi pidana kurungan 1 tahun, dan denda maksimal Rp 24 juta.

Disisi lain, Kementerian Perhubungan memberikan kemudahan dalam penerbitan Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dengan adanya sistem SRUT Online. Dirjen Budi berharap agar ASKARINDO dapat menjadi mitra kerja pemerintah, dan dapat memberi masukan dalam proses penyusunan regulasi terkait. “Perusahaan karoseri dan pemerintah adalah mitra yang sejajar, mari bekerja lebih semangat, patuhi regulasi yang berlaku, sehingga industri karoseri nasional bisa lebih maju dan lebih mendunia,” pungkas Dirjen Budi.(*)

Kementerian Perhubungan telah melakukan pengetatan peraturan pembuatan karoseri dan penegakan Over Dimensi Over Loading. Pelanggaran over dimensi pun dapat berujung sanksi pidana.

Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat, Risal Wasal, memberi tanda dengan cat semprot pada sebuah kendaraan truk yang over dimensi. Ratusan truk ditilang selama kurun waktu 1-7 Agustus 2018 di 3 Jembatan Timbang. Tercatat sebanyak 52 truk ditilang di Jembatan Timbang Balonggandu, 232 truk ditilang di Losarang, sisanya 268 truk di Widang. Foto: truckmagz.com

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi memberikan pengarahan pada acara Rapim Askarindo (Asosiasi Karoseri Indonesia) di Magelang (29/8).

Stop Over Dimensi Over Loading!

Page 10: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT40

Dirjen Perhubungan Darat Meresmikan Pengoperasian UPPKB Ajibarang, 15 September 2018

Peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-47, Jakarta, 17 September 2018

Pemberian Bantuan Bus dan Kuliah Umum di Universitas Wiralodra Indramayu, 22 September 2018

Page 11: infoHUBDAT - dephub.go.id
Page 12: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT14 infoHUBDAT 15

Setelah melalui proses panjang, kali ini regulasi angkutan online kembali dibahas dalam diskusi

yang diadakan antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan mitra pengemudi pada Jumat (14/9) di Kemenhub. Dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi menampung pendapat yang disampaikan oleh perwakilan pengemudi dari 16 komunitas. Sesudah Mahkamah Agung (MA) memutuskan beberapa pasal yang dicabut dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 tahun 2017 pada tanggal 31 Mei yang lalu, Dirjen Budi menanggapi bahwa hal ini bukanlah sebuah kekalahan maupun kemenangan bagi sebagian pihak semata. “Saya rasa kita harus bersepakat untuk tidak berpikiran negatif karena Kemenhub akan membuat regulasi yang melindungi semua pihak. Baik mitra pengemudi, aplikator, dan pelaku bisnis sebelumnya yang sudah ada,” jelas Dirjen Budi pada pertemuan tersebut. Kepentingan semua pihak tersebut diakomodir seluruhnya oleh pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat supaya level servisnya dirasakan sama oleh semua pihak. Pihaknya juga meminta seluruh

aliansi pengemudi turut membuat usulan agar peraturan yang baru menyangkut angkutan sewa khusus ini nantinya dapat diterima semua pihak dan tidak ada penolakan ataupun gugatan lagi. “Mari kita gunakan putusan MA ini sebagai pondasi untuk menyusun regulasi berikutnya. Dari PM 32, PM 26 sampai saat ini PM 108 sekarang ini selalu ada gugatan. Hari ini kami sampaikan pada beberapa aliansi yang diundang sebagai representasi komunitas yang lain sehingga dapat menyuarakan usulan penyempurnaan terhadap pengganti PM 108,” kata Dirjen Budi menjelaskan hasil rapat tersebut kepada media. Dalam Putusan MA terhadap PM 108 ada 23 pasal yang dicabut dan ada beberapa pula yang diterima. Beberapa hal yang dicabut antara lain mengenai argometer, stiker, dokumen perjalanan yang sah, persyaratan teknis perizinan, STNK atas nama badan hukum, badan hukum koperasi, tempat menyimpan kendaraan, SRUT dan buku uji kendaraan, larangan perusahaan aplikasi, juga sanksi tanda khusus. Dirjen Budi juga mengajak para pengemudi untuk membangun semangat bersama menyusun regulasi yang kedua

sebagai pengganti PM 108. “Saya akan bekerja cepat, saya dituntut Bapak Menteri Perhubungan juga supaya segera selesai dan dapat melaksanakan uji publik di beberapa kota besar, seperti Surabaya dan Jogja,” ucap Dirjen Budi di tengah puluhan perwakilan pengemudi. Sebelumnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menggelar rapat dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda), internal Biro Hukum Kemenhub terkait pengganti PM 108 ini, pekan depan telah diagendakan rapat usulan dari beberapa aliansi mitra pengemudi yang difasilitasi oleh Kemenhub. “Harapan saya untuk mempercepat proses ini mereka akan mengusulkan pada pemerintah tentang apa yang mereka harapkan di dalam peraturan yang baru nanti, nanti akan jadi bahan diskusi kita sehingga sudah ada bahan untuk rapat bersama ke depannya. Pihak kami pun nantinya akan menyiapkan draft sehingga draft yang kami buat masing- masing dapat dicari titik temunya,” jelas Dirjen Budi. Dalam pertemuan yang sama, sempat dibahas pula kemungkinan untuk menjajaki kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki proses bisnis serupa. Bahkan Dirjen Budi mengakui bahwa hal ini merupakan permintaan dari beberapa aliansi pengemudi untuk dibentuk sebuah “aplikasi plat merah” yang dapat menampung para pengemudi nantinya. Dalam acara ini hadir pula Direktur Angkutan dan Multimoda Ahmad Yani, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen. Pol. Refdi Andri. (*)

ANGKUTAN ONLINE

DORONG MASYARAKAT GUNAKAN ANGKUTAN UMUM, BRT TRANS JATENG RUTE PURWOKERTO-PURBALINGGA DILUNCURKAN

BAHAS USULAN PENGGANTI PM 108, KEMENHUB DAN PENGEMUDI ANGKUTAN ONLINE DUDUK BERSAMA

Komitmen nasional kita yaitu mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

Ayo naik bus umum! Hal tersebut diserukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam sambutannya ketika menghadiri Launching Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalingga di Terminal Bulupitu Purwokerto (13/8).

Dirjen Budi melanjutkan, “Filosofi BRT yaitu merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat yang selamat, aman dan nyaman.” Menurutnya penyelenggaraan operasional BRT TRANS JATENG KORIDOR I ini merupakan salah satu contoh pelayanan menggunakan system “Buy The Service”. Oleh karena itu, operator bus BRT TRANS JATENG KORIDOR I yang akan melayani nantinya merupakan operator terpilih sehingga pelayanan yang akan diberikan nantinya juga merupakan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Dirjen Budi menambahkan jika permintaan BRT di seluruh Indonesia sangat banyak. Khususnya di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Setidaknya pada tahun 2018 saja sudah ada sekitar 280 unit BRT yang disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.

“Tahun ini memang banyak saya berikan pada provinsi atau kota-kota besar yang meminta. Seluruh Indonesia

pengadaan bus BRT itu sekitar 280, tahun depan masih ada 400-an lagi, memang pemerintah pusat mendorong kepada kota-kota besar yang sudah terhubungkan untuk pelayanan angkutan umumnya diperbaiki, karena untuk mengurangi angka kecelakaan,” kata Budi Setiyadi.

Meskipun demikian, tidak lantas setiap daerah yang meminta pengadaan BRT akan langsung disetujui oleh Kementerian Perhubungan. Karena untuk meminta kendaraan tersebut, harus disiapkan terlebih dahulu operatornya dan juga anggaran operasionalnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satrio Hidayat menyampaikan BRT Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalingga merupakan koridor pertama untuk wilayah aglomerasi perkotaan Barlingmascakeb (Banjarnegara-Purba l i ngga -Banyumas-C i l acap -Kebumen), antara Terminal Bulupitu Purwokerto dan Terminal Bukateja Purbalingga dengan jarak 30-40km.

BRT Trans Jateng ini dilayani oleh Operator Konsorsium LINGGAMAS, dengan jarak tempuh rata-rata 33,8 km, waktu tempuh 90 menit, 6 rit perhari, dan headway 15-20 menit. BRT ini dioperasikan setiap hari, mulai pukul 05.30 hingga 19.00 wib. Tarif umum Rp 4.000,- sedangkan khusus bagi buruh/pelajar/veteran dikenakan tarif Rp 2.000,- saja. Pada bulan Agustus dioperasikan 8 unit bus, kemudian pada bulan September akan dioperasikan hingga 14 unit bus.

Sementara itu Plt. Bupati Banyumas Drs. Budi Wibowo, Msi. mengatakan dengan adanya BRT Trans Jateng angkutan umum menjadi murah, cepat dan akuntabel.

Launching BRT Trans Jateng Koridor I Purwokerto-Purbalingga diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Plt. Bupati Banyumas, Forkopinda Jawa Tengah, serta segenap pejabat dan stakeholder terkait lainnya.(*)

infoHUBDAT14

Page 13: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT16 infoHUBDAT 17

BISNIS BOLEH JALAN, PENGUSAHA ANGKUTAN HARUS TETAP UTAMAKAN KESELAMATAN

Performance bisnis angkutan sekarang dalam keadaan yang baik, namun tetap diwajibkan bagi

operator untuk menjaga keseimbangan antara menjalankan bisnis dengan keselamatan. Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi saat memberikan pengarahan sekaligus menutup acara Bimbingan Teknis (bimtek) Pengusaha Angkutan dan Multimoda, di Hotel Bintang Bali Resort (22/9). Acara yang berlangsung selama 3 hari tersebut mengusung tema Melalui Pembinaan Pengusaha Bidang Angkutan dan Multimoda Kita Tingkatkan Sinergitas Antara Pemerintah dengan Pelaku Usaha untuk Menciptakan

Profesionalisme dalam Pelayanan yang Efektif dan Efisien.

“Saya tertarik dengan tema ini. Keselamatan itu adalah tujuan utama kita. Tema bimtek ini mengandung makna mendalam, ini adalah visi dan semangat kita yang mau dicapai. Tinggal kita mewujudkan semuanya sehingga jangan sampai tahun depan masih terjadi kecelakaan lagi,” kata Dirjen Budi dalam pidatonya. Menurutnya, keselamatan adalah sebuah hal yang harus diutamakan di atas segala hal dan tidak dapat dikompromikan.

“Sebagai regulator, pemerintah tentu tidak merasa super dan tidak ada kepentingan

subyektif dengan aturan yang dibuat, jadi kadang kseringn terjadi kita berpikir negatif terhadap pemerintah,” kata Dirjen Budi di hadapan pengusahan angkutan dan perwakilan organisasi yang hadir.

Dirjen Budi secara khusus meminta kepada Direktur Angkutan dan Multimoda Ahmad Yani, yang juga hadir dalam acara tersebut, untuk membuat regulasi dengan melibatkan semua organisasi karena mereka mitra pemerintah. Menurutnya dalam pembuatan regulasi yang terpenting adalah ketika semua pihak berpendapat karena semua aturan untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Bagi anda semua (peserta bimtek) silahkan mengontrol dan memberi masukan bagi pemerintah karena semua punya kebebasan bicara selama dengan alasan yang baik dan tidak memaksakan kehendak,” jelasnya.

Dirjen Budi menerangkan bahwa fungsi regulasi adalah mengatur semua hal agar terjadi keseimbangan antara pemerintah, masyarakat, dan kondisi pasar dalam segi bisnis. “Saya bicara safety itu zero tolerance maksudnya demi keselamatan, maka apapun harus kita lakukan, bahkan sambil menciptakan iklim usaha yang baik. Jadi sekaligus menghindari kecelakaan,” ujarnya.

Dalam acara penutupan ini, Dirjen Budi berharap agar seluruh peserta bimtek angkutan yang hadir dapat menularkan semangat yang telah disampaikannya pada peserta lainnya tentang mengoperasikan angkutan yang berkeselamatan. “Saya berikan motivasi untuk anda agar tidak ragu dan takut mengusulkan demi kebaikan sekalipun usul tersebut tidak mengenakkan bagi kami pemerintah,” kata Dirjen Budi. Harapannya dalam sektor pelayanan angkutan yaitu semakin meningkatnya kebanggaan kita akan transportasi di Indonesia bahwa dibanding negara lain, kondisi Indonesia masih lebih baik.

Acara penutupan bimtek ini dihadiri juga oleh Ketua Organda Bali, Kepala Cabang Jasa Raharja Bali, Perwakilan Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai,Danau (Gapasdap), dan juga Perwakilan Indonesian Forwarders Association (INFA). (*)

KEMENHUB TAK AKAN BANGUN APLIKASI ONLINE PLAT MERAH

Kementerian Perhubungan memberikan klarifikasi terkait wacana aplikasi online plat merah

yang beredar di masyarakat. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan bahwa pemerintah adalah regulator, bukan operator. Hingga saat ini Kemenhub masih fokus pada penyusunan regulasi yang menjadi tugas pokok dan fungsinya. “Pemerintah tidak dapat berperan sebagai operator, kalau ada badan hukum atau swasta atau bahkan BUMN yang akan membangun aplikasi, saya persilahkan,” kata Dirjen Budi. “Kalau pun ada badan usaha atau swasta tadi, silahkan mereka melihat proses bisnisnya, peluangnya, dan ekspektasinya seperti apa,” lanjutnya. Menurutnya siapa pun yang akan membuat aplikasi diluar yang telah eksis

saat ini harus mengikuti regulasi yang sedang disempurnakan oleh Kemenhub.

Sebelumnya, ada 16 aliansi pengemudi online yang menginginkan ada aplikator online dari Pemerintah atau plat merah. Dengan harapan, aplikator plat merah itu dapat lebih mengutamakan hak-hak mitra pengemudi sehingga kesejahteraan meningkat. “Jadi ide untuk membangun aplikasi plat merah itu datang dari aliansi pengemudi online,” kata Dirjen

Budi. Ketidakpuasan terhadap terhadap perusahaan aplikasi yang sudah ada saat ini, mendasari para pengemudi online mendorong pemerintah untuk membangun aplikasi baru. “Bisa swasta, bisa BUMN, itu yang diharapkan oleh para aliansi itu,” ucap Dirjen Budi. “Sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kemenhub tidak membangun aplikasi yang dikatakan plat merah itu,” jelasnya.

Sementara itu, terkait regulasi yang sedang disempurnakan, Dirjen Budi mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja cepat dengan melibatkan lembaga, organisasi, dan aliansi terkait. “Kami sudah berkomunikasi dengan Organda, dan aliansi-aliansi yang ada, yang selama ini menjadi mitra kita, untuk menyusun regulasi,” kata Dirjen Budi. Sebanyak 7 orang perwakilan dari aliansi pengemudi online akan dilibatkan dalam proses penyusunan regulasi. “Kami akan bekerja secara simultan bersama tim, akademisi, pakar hukum, pengamat transportasi, serta 7 orang perwakilan aliansi untuk menyusun regulasi pengganti PM 108/2017,” pungkasnya.(*)

infoHUBDAT16

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

Wasit tak bisa sekaligus jadi pemain. Pemerintah sebagai regulator tidak dapat berperan ganda sebagai operator. Adalah pihak swasta ataupun BUMN yang dapat membangun aplikasi angkutan online.

Ketidakpuasan terhadap terhadap perusahaan aplikasi yang sudah ada saat ini, mendasari para pengemudi angkutan online mendesak pemerintah untuk membangun aplikasi baru. Dalam bisnis transportasi, keselamatan adalah

sebuah hal yang harus diutamakan di atas segala hal dan tidak dapat dikompromikan.

ANGKUTAN ONLINE

Page 14: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT18 infoHUBDAT 19

Pasca kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Cikidang Sukabumi, Direktur Jenderal Perhubungan

Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi menyatakan bahwa tiap perusahaan bus pariwisata yang melanggar aspek keselamatan akan dicabut izin operasi perusahaannya. Hal ini disampaikan Dirjen Budi dalam konferensi pers pada Rabu (26/9) sore.

Dirjen Budi menjelaskan bahwa pihaknya telah mencabut izin operasi perusahaan bus yang mengalami kecelakaan di Cikidang tersebut. “Kecelakaan selalu menjadi stimulus bagi kita untuk melakukan perbaikan supaya tidak ada lagi kecelakaan,” kata Dirjen Budi.

Penanganan atas kecelakaan bus tersebut dibagi dalam beberapa tahap. Penanganan dalam jangka pendek yaitu melalui koordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan pengawasan ke beberapa pool bus dan jalanan. “Bus wisata ini tidak masuk ke terminal. Padahal bus biasa masuk terminal dan bisa dilakukan rampcheck. Maka akan dilakukan penindakan tegas dan pengawasan kepada operator juga pengemudinya,” ujar Budi.

Dirjen Budi juga menilai bahwa operator kendaraan wisata mengabaikan aspek keselamatan. “Dia (operator bus wisata) lebih mengutamakan profit dibanding aspek keselamatan,” kata Dirjen Budi.

Pengawasan ketat pun akan dilakukan saat peak season, yaitu waktu orang-orang berlibur. “Saya minta kita turun ke jalan. Saya harapkan di semua provinsi pengawasan bergerak terutama di jalan-jalan rawan,” ucapnya.

Tak hanya itu, fungsi Safety Driving Centre pun akan dimaksimalkan untuk melakukan pelatihan kepada pengemudi. “Kami harap operator dapat menyiapkan kendaraan bus nya dari awal,” kata Dirjen Budi.

Dirjen Budi mengimbau pada masyarakat untuk lebih sadar dan memilih kendaraan pariwisata yang baik. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menciptakan sebuah aplikasi untuk mengecek rekomendasi kendaraan pariwisata dan PO bus yang berkeselamatan. Aplikasi guna mengecek angkutan pariwisata ini sudah tersedia di app store, sehingga masyarakat umum dapat melalukan pengecekan data perusahaan dan data kendaraan.

“Selain itu saya bentuk tim Ad-hoc yg komprehensif yang terdiri dari beberapa institusi untuk melihat dan mengkaji proses bisnis kendaraan wisata,” kata Dirjen Budi. Ia mengharapkan tim yang dibentuknya ini sudah menunjukkan hasil kerja per Oktober.

Dalam acara ini hadir juga Ateng Aryono Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan

Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda), Aswin A Siregar dari Korlantas Polri, dan Amos Sampetoding Direktur Operasional Jasa Raharja.(*)

Aplikasi “Informasi Angkutan Pariwisata” yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan kini sudah dapat diakses melalui App Store. Masyarakat umum dapat mengunduh aplikasi dan melakukan pengecekan data perusahaan dan data kendaraan. Aplikasi ini digunakan untuk mencari data perizinan perusahaan otobus berikut dengan kendaraan angkutan pariwisata yang dimiliki.

“Untuk mengetahui keabsahan dokumen angkutan pariwisata, kami membangun aplikasi angkutan pariwisata yang dapat didownload di app store. Dari sana nanti akan muncul daftar kendaraan yang diberikan izin pariwisata atau jika masyarakat hanya ingin melakukan pengecekan terhadap kendaraannya saja maka di sini dapat masuk ke menu pencarian data kendaraan cukup dengan memasukkan nomor polisi kendaraan,” kata Syafrin Liputo Kepala Subdirektorat Angkutan Orang Direktorat Angkutan dan Multimoda.

Dengan adanya aplikasi ini, Kemenhub berharap masyarakat dapat melakukan pengecekan sebelum melakukan perjalanan, hal ini juga untuk meminimalisir resiko kecelakaan. “Dengan penyediaan aplikasi ini, diharapkan masyarakat dapat menghindari kendaraan pariwisata yang tidak memenuhi laik jalan, tidak mengurus izin, namun tetap beroperasi. Tentu hal ini sangat berbahaya jika digunakan,” tambah Syafrin.(*)

BUS WISATA YANG ABAI-KAN KESELAMATAN AKAN DICABUT IZINNYA

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

Kemenhub Tetapkan Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Dalam upaya meningkatkan pelayanan pengujian berkala kepada masyarakat, Kementerian

Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menetapkan akreditasi kepada Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) yang telah memenuhi persyaratan.

“Saya memberikan apresiasi kepada unit pelaksana yang telah mendapatkan sertifikasi ini dengan klasifikasi B, kemudian saya berharap mereka jangan berpuas diri walaupun telah mendapatkan sertifikasi uji berkala kita harapkan masih ada inovasi dan improvisasi yang cukup baik lagi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tutur Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Sertifikat dan Akreditasi UPUBKB di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Rabu (7/4).

Dirinya menyampaikan bahwa latar belakang penilaian akreditasi ini adalah berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM.133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor bahwa setiap UPUBKB yang menyelenggarakan pengujian berkala kendaraan bermotor harus diakreditasi oleh Menteri Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Selain itu, Dirjen Budi mengatakan akreditasi ini juga merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan terhadap seluruh UPUBKP yang dilaksanakan sejak tahun 2017 dan 2018 melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor: SK.2983 Tahun 2017 dan SK.660 Tahun 2018. “Hal ini sebagai bentuk pengakuan formal dari Pemerintah yang menyatakan bahwa suatu UPUBKB telah memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor,” ujarnya.

Dirjen Budi menambahkan, adapun standar akreditasi yang ditetapkan yaitu sistem informasi uji berkala kendaraan bermotor, sistem dan tata cara pengujian, keakurasian peralatan (kalibrasi), lokasi unit pengujian kendaraan bermotor, kompetensi penguji dan standar fasilitas prasarana dan peralatan pengujian.

Lebih lanjut Dirjen Budi mengatakan, proses akreditasi dilakukan terhadap 161 UPUBKB di Indonesia, sedangkan yang lulus terakreditasi hanya sejumlah 41 UPUBKB. “Hal ini menunjukan sebagai bukti bahwa ke-41 unit telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengujian kendaraan bermotor dan output pelayanan yang diberikan kepada masyarakat telah memenuhi standar agar tujuan pengujian berkala dapat tercapai,” ujarnya.

Dirjen Budi berharap bagi UPUBKB yang sudah terakreditasi saat ini agar mempertahakankan dan meningkatkan performa dan profesionalismenya. “Kami mendorong kepada UPUBKB yang belum terakreditasi untuk melakukan perbaikan dan melengkapi kekurangan yang ada,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, Sesditjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Direktur Pembinaan Keselamatan Ahmad Yani, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Andriansyah, Direktur PT Sucofindo, Direktur Opus Inspection Indonesia serta perwakilan dari Aptrindo, DPP Organda dan IPKBI.(*)

INFO ANGKUTAN

APLIKASI INFORMASI ANGKUTAN PARIWISATA

Evakuasi Bus Wisata yang terjun ke jurang di Cikidang, Sukabumi. Foto: kumparan.com Dari 161 Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor di seluruh Indonesia, hanya 41 yang lulus akreditasi. Berikut daftar 41 UPUBKB yang telah

memiliki Akreditas B:1. UPUBKB PROVINSI DKI JAKARTA (CILIN-

CING);2. UPUBKB PROVINSI DKI JAKARTA (PULOGA-

DUNG);3. UPUBKB PROVINSI DKI JAKARTA (UJUNG

MENTENG);4. UPUBKB KOTA BOGOR;5. UPUBKB KOTA TEGAL;6. UPUBKB KOTA SEMARANG;7. UPUBKB KABUPATEN BOYOLALI;8. UPUBKB KABUPATEN BATANG;9. UPUBKB KABUPATEN BANJARNEGARA;10. UPUBKB KABUPATEN PEMALANG;11. UPUBKB KABUPATEN KLATEN;12. UPUBKB KABUPATEN PATI;13. UPUBKB KABUPATEN SRAGEN;14. UPUBKB KABUPATEN WONOGIRI;15. UPUBKB KABUPATEN JEPARA;16. UPUBKB KABUPATEN GUNUNG KIDUL;17. UPUBKB KABUPATEN SLEMAN;18. UPUBKB KABUPATEN BANTUL;19. UPUBKB KABUPATEN TUBAN;20. UPUBKB KOTA MADIUN;21. UPUBKB KOTA SURABAYA (TANDES);22. UPUBKB KOTA SURABAYA (WIYUNG);23. UPUBKB KABUPATEN GRESIK;24. UPUBKB KABUPATEN BANYUWANGI;25. UPUBKB KABUPATEN JEMBER (KALI-

WATES);26. UPUBKB KABUPATEN JEMBER (ARJASA);27. UPUBKB KABUPATEN BONDOWOSO;28. UPUBKB KABUPATEN SAMPANG;29. UPUBKB KABUPATEN PASURUAN;30. UPUBKB KOTA PASURUAN;31. UPUBKB KABUPATEN JOMBANG;32. UPUBKB KABUPATEN KEDIRI;33. UPUBKB KOTA PROBOLINGGO;34. UPUBKB KABUPATEN PROBOLINGGO;35. UPUBKB KABUPATEN MALANG (TALANGA-

GUNG);36. UPUBKB KOTA MALANG;37. UPUBKB KABUPATEN BLITAR (SRENGAT);38. UPUBKB KABUPATEN PONOROGO;39. UPUBKB KABUPATEN KOTAWARINGIN

BARAT;40. UPUBKB KABUPATEN TABALONG;41. UPUBKB KABUPATEN TANAH LAUT

INFO SARANA

Page 15: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT20 infoHUBDAT 21

Pelaku Usaha Dukung Kebijakan Penggunaan Bahan Bakar Biodiesel

Semua APM pada intinya sudah siap mendukung program pemerintah terkait program Biodiesel 20%

(B20). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam Rapat Penggunaan Biodiesel 20% (B20) di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta (7/9).

Dirjen Budi melanjutkan,”Tujuan dari rapat ini adalah sebagai tindak lanjut dari Program Pemerintah perluasan penggunaan Biodiesel 20% (B20) untuk sektor non-subsidi yang telah berlaku sejak 1 September 2018.” Penggunaan Biodiesel 20% (B20) untuk sektor transportasi jalan melibatkan industri kendaraan bermotor dan pengusaha transportasi.

Rapat tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan yang telah ditandatangani oleh DPP Organda, DPP Aptrindo, ALFI, Gaikindo, Isuzu Astra Motor, IVECO, Mercedes Benz, HINO Motor dan Krama Yudha Tiga Berlian.

Adapun beberapa kesepakatan dari Rapat Penggunaan Biodiesel :

1. Agen Pemegang Merek (APM) menjamin produksi kendaraan baru telah siap menggunakan bahan bakar B20, dengan catatan memperpendek service berkala (penggantian oli dan saringan bahan bakar).

2. Asosiasi Pengusaha Angkutan mendukung penggunaan bahan bakar B20 dengan catatan :a. Mendapatkan jaminan pemeliharaan dari APM terhadap kendala pengguna sparepart, dan kepada APM diberi kesempatan untuk diskusi internal.b. Mendapat jaminan kualitas dan

ketersediaan bahan bakar B20 dari Pemerintah (Pertamina dan Badan Usaha Badan Bakar lainnya).

3. Untuk kendaraan yang diproduksi dibawah tahun 2016 (kendaraan lama):a. Asosiasi segera memberikan sosialisasi ke anggotanya untuk mempersiapkan kendaraan menggunakan biodiesel B20b. APM akan memberikan petunjuk teknis penggunaan B20 kepada pelaku usaha angkutan melalui asosiasi atau perorangab sesuai jenis, tipe dan tahun kendaraan.

4. Pemerintah mendorong peremajaan armada baru dengan menyiapkan stimulus perpajakan dan keuangan.Kesepakatan ini merupakan hasil inisiasi Ditjen Perhubungan Darat dalam mendukung Pemerintah dalam penggunaan bahan bakar biodiesel (B20). “Artinya biodiesel yang digunakan

untuk kendaraan-kendaraan yang menjadi tanggungjawab saya sebagai Dirjen Perhubungan Darat di sektor transportasi darat sudah disepakati, tinggal saya putar lagi satu kegiatan yang penting ada jaminan dari Pertamina (menyangkut) kualitas sehingga bahan bakarnya benar-benar B20 dimana yang 20% itu fame dan sisanya solar,” katanya.

Ada keraguan dari pihak APM (Agen Pemegang Merk) terkait kualitas bahan bakar Biodiesel 20% (B20). “Saya akan mendiskusikan dengan pihak Pertamina dan dan penyedia bahan bakar lainnya,” ujar Dirjen Budi menjawab keraguan APM.

“Berikutnya kami akan mengundang rapat lagi, mungkin lebih besar lagi,” pungkas Dirjen Budi. Pihaknya berencana mengadakan FGD untuk membahas hal ini dengan mengundang pihak terkait seperti Pertamina dan BPPT.

Rapat ini dihadiri oleh beberapa Agen Pemegang Merk (APM), Gaikindo, ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia), dan DPP Organda.

Biodiesel B20 Telah Diuji Penggunaannya

Dirjen Budi menjelaskan bahwa pihaknya melalui Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor

infoHUBDAT20

INFO SARANA INFO SARANA

(BPLJSKB) Bekasi telah melakukan pengujian terhadap penggunaan biodiesel B20 ini.

“Hasil pengujian penggunaan minyak biodiesel di BPLJSKB menggunakan 3 kendaraan, hasilnya emisi gas buang di bawah standar artinya LOLOS dan bisa dipakai,” ungkapnya.

Kepala BPLJSKB Caroline menambahkan, “Hasil uji dapat disampaikan terhadap biodiesel memenuhi limit ambang batas Euro2 dengan kondisi bahan bakar biodiesel yang dipasarkan di daerah Bekasi, Cikarang, Sunter,” tuturnya.

Angkutan berbahan bakar biodiesel telah ada sejak Januari 2006 dengan biodiesel 20 yang mulai diperdagangkan untuk umum. “Pengujian biodiesel terhadap kendaraan bermotor telah dimulai sejak 2013 dan tidak ada komplain yang masuk untuk penggunaan biodiesel,” ujar Edi Wibowo, Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang turut hadir dalam acara tersebut. Setelah masa uji coba pada tahun 2015 tersebut, karena tidak ada kendala signifikan akhirnya dibuatlah komitmen bersama lintas kementerian dan instansi terkait penggunaan biodiesel ini.

“Sekarang didorong lagi untuk meningkatkan penggunaan solar yang tadinya masih impor dan sekarang kita dorong untuk mengganti dengan biodiesel tadi karena biodiesel produk dalam negeri juga. Harapannya dengan penggunaan biodiesel ini bisa mendorong neraca perdagangan,” jelas Edi Wibowo.

Penggunaan minyak kelapa sawit sebesar 20% dalam biodiesel ini sebelumnya telah diatur sejak 2015 dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 Tahun 2015.

Dalam pertemuan ini, Dirjen Budi juga menyampaikan harapannya agar dengan dukungan yang diberi pihaknya untuk penggunaan biodiesel pada angkutan bus, truk dan kapal penyeberangan dapat mendorong pendapatan devisa negara.(*)

Sumber Infografis: kumparan.com

Page 16: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT22 infoHUBDAT 23

SOSIALISASI PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA BAGI KADISHUB DAN BPTD SE-INDONESIA

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengadakan Sosialisasi

Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2018-2019 yang dibuka oleh Direktur Lalu Lintas, Pandu Yunianto di Hotel Alila Jakarta pada Rabu (4/9).

“WTN adalah kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak beberapa puluh tahun lalu namun dalam perjalanannya ada beberapa kekurangan, maka kita lakukan perbaikan. Tujuan dari WTN yaitu kita ingin menyosialisasikan pemberian WTN kepada kabupaten/kota yg menyediakan transportasi berbasis jalan,” ujar Pandu dalam kata sambutannya.

Terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha, maka diadakan sosialisasi ini guna meningkatkan pemahaman dan

menyamakan persepsi dari seluruh pihak penyelenggara.

Ada beberapa perubahan mengenai pelaksanaan WTN sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2018 yaitu waktu pelaksanaan menjadi tiap 2 tahun, objek penilaian, tata cara survei, dan tata cara penilaian.

Pandu juga menjelaskan bahwa, “Hakikat penyelenggaraan WTN yaitu sebagai media komunikasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ini upaya pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk pembinaan dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota.”

Pandu mencontohkan yaitu dalam penyelenggaraan lalu lintas misalnya

PEMBANGUNAN TERMINAL BUS DEMAK WUJUD PENINGKATAN PELAYANAN TRANSPORTASI JALAN

Salah satu upaya peningkatan pelayanan transportasi jalan yang diwujudkan dengan pembangunan

dan perbaikan infrastruktur, akan dibangun Terminal Bus Tipe A Demak, Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi ketika melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Terminal Bus Tipe A Demak (20/7).

Dirjen Budi mengatakan, “Terminal Penumpang Tipe A Demak sebagai salah satu terminal angkutan jalan di Indonesia yang merupakan simpul transportasi di Jawa Tengah, keberadaannya sangat didambakan oleh masyarakat di Provinsi Jawa Tengah khususnya kota Demak dalam mobilitas sehari-hari.”

Lokasi pembangunan Terminal Bus Demak berada di Desa Jogoloyo,

Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, dengan luas lahan 50.392 m2. Pada tahun anggaran 2018 ini akan dilaksanakan tahap persiapan dan pekerjaan konstruksi lahan senilai 3,5 milyar rupiah. Pembangunan Terminal Tipe A Demak dilaksanakan secara multiyears selama 3 tahun, dengan total anggaran sebesar +-47 milyar rupiah. Dirjen Budi mengatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan percepatan

pembangunan Terminal Tipe A Demak. “Kami upayakan supaya bisa lebih cepat, tidak perlu menunggu sampai 3 tahun, kalau di tahun ke 2 pembangunan sudah bisa selesai, tentu hal ini sangat baik,” kata Dirjen Budi.

“Selanjutnya, akan diupayakan terus untuk menjaga keberlanjutan pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Demak ini baik dengan skema APBN Murni atau peluang Kerjasama Pemanfaatan (KSP) dengan pihak ketiga baik pihak Swasta, BUMN, dan BUMD,” kata Dirjen Budi. Peluang kerjasama yang dimaksud dapat berupa optimalisasi fasilitas yang ada didalam terminal untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan pemasukan Negara. Menurutnya hal tersebut juga dapat mendorong pergerakan roda perekonomian masyarakat di sekitar terminal.

Dirjen Budi juga berharap dengan pembangunan terminal ini nantinya dapat meningkatkan kembali eksistensi moda jalan (Bus AKAP dan AKDP, Angkot) menjadi moda pilihan masyarakat yang sejajar dengan moda transportasi lainnya.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Bupati Demak M Nasir beserta jajaran Muspida, Direktur Prasarana Perhubungan Darat J.E. Wahjuningrum, Kepala BPTD Wilayah X Provinsi Jawa Tengah dan DIY, beserta pejabat terkait lainnya.

Setelah melakukan ground breaking pembangunan Terminal Tipe A Demak, Dirjen Perhubungan Darat beserta rombongan juga mengunjungi PT Purabarutama di Kudus, dan Karoseri Laksana di Ungaran.(*)

PRASARANA

Terminal Penumpang Tipe A Demak sebagai salah satu terminal angkutan jalan di Indonesia yang merupakan simpul transportasi di Jawa Tengah, keberadaannya sangat didambakan oleh masyarakat di Provinsi Jawa Tengah khususnya kota Demak dalam mobilitas sehari-hari.

sudah muncul peraturan tentang rambu lalu lintas jalan, namun ada beberapa daerah yang masih belum pas dalam pemasangan rambu atau marka. Melalui WTN ini kita melakukan koreksi dan sarana bimbingan teknis dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. “WTN ini juga untuk menilai apakah suatu daerah sudah tepat dalam menerapkan ketentuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan,” kata Pandu.

Mengenai bantuan teknis terhadap daerah pun sempat dibahas oleh Pandu dalam kata sambutannya, “Sudah mulai kita rintis beberapa kabupaten kota kita berikan bantuan teknis dalam bidang perlengkapan jalan. Tidak harus jalan nasional saja, jalan milik kabupaten kota pun sekarang boleh diberikan bantuan teknis ini sesuai arahan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi V,” kata Pandu. Saat ini jalan milik kabupaten/kota yang telah menerima bantuan teknis yaitu di Indramayu, Magelang, dan Temanggung,” kata Pandu.

Meski demikian, Pandu mengingatkan kembali bahwa bantuan teknis yang berupa pagar pengaman, penerangan jalan umum, dan lainnya haruslah jalan kota atau kabupaten dengan kriteria tertentu, “Antara lain menghubungkan jalan nasional, jalan yang menghubungkan kawasan wisata, dan ada pusat kegiatan pendidikan bertaraf nasional.”

“Harapannya penyelenggaraan transportasi perkotaan semakin meningkat. Memang ada gejala penurunan dalam penyelenggaraan transportasi, namun ini bukan salah siapa-siapa tapi salah bersama karena penerapan kebijakan yang pasang surut dan tidak konsisten,” ucap Pandu mengenai harapannya atas acara Wahana Tata Nugraha Tahun 2018-2019 ini.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 100 orang peserta yang terdiri dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi se Indonesia, dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).(*)

“Hakikat penyelenggaraan WTN yaitu sebagai media komunikasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ini upaya pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk pembinaan dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota.”

INFO LALIN

Page 17: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT24 infoHUBDAT 25

Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan penyelenggaraan lalu lintas tidak saja melalui dengan

pembangunan fisik semata, namun juga perlu adanya suatu peningkatan, perubahan, serta perbaikan dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perlengkapan jalan dan manajemen dan rekayasa lalu lintas, sehingga pembangunan fisik diselaraskan dengan pembangunan SDM.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat saat memberikan sambutan pada acara Bimbingan Teknis Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan dan Bimbingan Teknis Perusahaan Perlengkapan Jalan Tahun 2018 di Hotel Alila Surakarta, Kamis (30/8).

Dirjen Budi mengatakan, ada beberapa fenomena yang berkembang saat ini di bidang penyelenggaraan lalu lintas jalan. “Dengan kemampuan ekonomi kita yang semakin lama semakin baik, kita tahu bersama bahwa sekarang kondisi hampir semua tata kota mengalami fenomena yang sama, mulai banyaknya kendaraan kemacetan-kemacetan sudah mulai terjadi terutama pada saat (pick hour) pagi maupun sore,” kata Dirjen Budi.

Dirinya menambahkan, “Saya sudah menyampaikan kepada Kakorlantas kalau bisa sekarang kita sudah mulai pembahasan bagaimana caranya

manajamen yang pas untuk ini semuanya. Untuk tingkat provinsi diharapkan sudah mulai melihat manajemen rekayasa lalu lintas apa yang pas untuk masing-masing daerah,” ujarnya.

“Learning pointnya adalah bagaimana kita ingin mendorong semacam aware

atau kebiasaan masyarakat kembali kepada angkutan yang berbasis massal,” pungkas Dirjen Budi.

Lebih lanjut Dirjen Budi mengatakan kompetensi SDM lalu lintas saat ini yang masih minim baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. “Apa yang

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

INFO LALIN

PER 15 AGUSTUS, ASDP GUNAKAN UANG ELEKTRONIK DI EMPAT PELABUHANBIMBINGAN TEKNIS UNTUK

PENINGKATAN KAPASITAS SDM DAN KINERJA LALU LINTAS YANG HANDAL

Kini pembayaran dengan uang elektronik mulai merambah segi penggunaan transportasi ferry.

Per 15 Agustus, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi menggunakan sistem pembayaran nontunai. Sistem pembayaran nontunai ini untuk sementara akan mulai diberlakukan di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, mengapresiasi perubahan sistem pembayaran yang dilakukan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). “Saya mengapresiasi sistem pembayaran nontunai ini. Sistem ini diharapkan dapat membuat kita semakin terbiasa dengan transaksi digital, maka manifest tercatat tepat waktu dan juga terpenuhinya aspek regulasi,” ucap Dirjen Budi pada Selasa (14/8).

Penerapan sistem pembayaran nontunai ini mendukung regulasi pemerintah yang tertuang dalam SK Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 1272/AP.005/DRJD/2018 Tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik.

“Kondisi yang terjadi saat ini dengan sistem transaksi yang masih manual, manifest juga belum akurat, terdapat

potensi kebocoran pendapatan, pelabuhan tidak steril dengan mudah, dan juga untuk transparansi transaksi masih perlu proses yang panjang. Oleh karena itu, diharapkan sistem digital dan nontunai ini dapat memperpendek proses tersebut dan memudahkan banyak pihak ke depannya,” kata Dirjen Budi.

Saat ini untuk menuju ekosistem nontunai di ASDP dirancang melalui 3 fase dengan tiap fase akan diimplementasikan bertahap mulai Agustus 2018. Pada Desember 2018 diharapkan sudah bertambah beberapa bank dan dengan 2 sistem pembayaran dan pada fase terakhir di Maret 2019 sudah harus ada multi bank dan multi pembayaran. “Semoga proses ini berjalan dengan baik dan pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2019 mendatang, diharapkan sudah dapat diimplementasikan sepenuhnya yaitu dengan penggunaan multibank dan multi metode pembayaran, serta dengan rekonsiliasi otomatis,” jelas Dirjen Budi.

Untuk saat ini, metode pembayaran nontunai berlaku bagi pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda 4 kecil atau golongan IV. Sementara ini, ASDP telah bekerjasama dengan 4 bank penyedia layanan uang elektronik, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.(*)

dilakukan pada bimtek kali ini, saya harapkan akan memberikan perubahan dan pengalaman bagi kita semuanya, dan juga yang paling penting adalah begitu kita kembali, saya mohon untuk bisa diterapkan di tempat (unit kerja) masing-masing,” imbaunya.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Budi juga mengungkapkan bahwa dari hasil pengumpulan data saat ini baru 40% jalan di Indonesia yang memiliki perlengkapan jalan yang memadai.

“Salah satu fokus kita, Bapak/Ibu sekalian terutama para Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, kita harus melengkapi jalan itu dengan fasilitas keselamatan walaupun mungkin sampai ke daerah terpencil,” pungkas Dirjen Budi. “Itu adalah sebagai bukti bahwa Pemerintah hadir di tengah-tangah masyarakat,” lanjutnya.

Pada akhir kesempatan Dirjen Budi berharap melalui kegiatan ini kita dapat melindungi kepentingan masyarakat demi terlaksana dan terselenggaranya lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman dan nyaman. “Berikutnya, yang terpenting bagi saya adalah, begitu (peserta) kembali ke tempat kerja masing-masing ada manfaat yang besar untuk memperbaiki kinerja sehingga masyarakat semakin merasakan bahwa keberadaan Perhubungan Darat selaku Pemerintah semakin berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.

Kegiatan bimbingan teknis bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh BPTD, serta kegiatan bimbingan teknis Perusahaan Perlengkapan Jalan diikuti oleh 70 (tujuh puluh) Perusahaan Perlengkapan Jalan. Acara ini turut dihadiri oleh Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Pandu Yunianto, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Prasetyo Kentjono, serta Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno. (*)

“Learning point-nya adalah bagaimana kita ingin mendorong semacam aware atau kebiasaan masyarakat kembali kepada angkutan yang berbasis massal,” pungkas Dirjen Budi.

Page 18: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT26 infoHUBDAT 27

dan biaya operasional lebih besar kalau kapalnya sebesar ini.”

Dirjen Budi menyatakan hal yang terpenting adalah bagaimana cara masyarakat dan pemerintah daerah setempat memperbaiki aspek keselamatan pelayaran di Danau Toba. “Kejadian kemarin (kapal tenggelam) adalah momentum bagi kita semua. Maka keselamatan pelayaran harus dilakukan dengan mengubah budayanya,” tegas Dirjen Budi.

Kontrak KMP Ihan Batak berlaku sejak 28 Agustus 2017, dengan jadwal pembangunan memakan waktu selama 15 bulan. Pembangunan KMP Ihan Batak pun sudah hampir rampung dan

INFO BINKES

Peluncuran KMP. IHAN BATAK dan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Langkah Strategis Perbaiki Sistem Pelayaran di Danau Toba

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi melakukan peluncuran

kapal Ro-Ro 300 Gross Tonage (GT) di Pantai Pasir Putih Desa Parparean II, Kecamatan Porsea (1/9). Kapal yang diberi nama Ihan Batak ini dikerjakan di Cirebon dan kemudian dilanjutkan pengerjaannya setelah diangkut lewat jalur darat ke Porsea.

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak ini merupakan kapal pertama yang dibangun di kawasan Danau Toba. Dirjen Budi mengatakan bahwa, “Usulan nama ini dari Bupati dan tokoh masyarakat setempat. Akan ada pembangunan kapal 2 lagi dalam waktu dekat. Namun kapal kedua akan diperkecil karena ukuran

mencapai 90%, diprediksikan pada akhir Oktober sudah siap diserahterimakan. Pada Desember 2018, kapal ini ditargetkan sudah dapat beroperasi dan melayani penumpang guna Angkutan Natal Tahun Baru mendatang.

Darwin Siagian, Bupati Toba Samosir atas nama masyarakat sekitar Danau Toba menyambut baik adanya kapal ini. “Ihan Batak adalah ikan asli yang ada di Danau Toba, masih ada tapi sekarang sudah sulit. Nantinya kapal ini akan melayani rute Ajibata-Simanindo dan sudah bisa dipakai saat Natal. Mari kita tokoh adat dan tokoh masyarakat membantu program pemerintah ini,” seru Darwin saat memberikan kata sambutan pada acara tersebut.

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

Dirjen Budi berharap pelayaran yang berkeselamatan di daerah Danau Toba dapst menjadi hal utama yng diingat oleh masyrakat, operator, maupun pemerintah daerah. “Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jacket. Marilah kita bersama ciptakan sistem keselamatan pelayaran yang baik karena tahun depan ada target 1 juta wisatawan yang akan datang ke Danau Toba jadi harus kita ciptakan fasilitas yang berkeselamatan,” tegas Dirjen Budi.

Sebelumnya, Dirjen Budi melakukan sosialisasi keselamatan di Pelabuhan Ajibata. “Atas seizin Bapak Menteri Perhubungan, setelah tim Ad-Hoc Danau Toba bekerja 1 bulan dan memperbaiki semua aspek keselamatan pelayaran di sini terutama dari aspek dernaga, kapal, sumber daya operator maupun masyarakatnya, juga budayanya. Hari ini saya datang kembali untuk mengecek pelaksanaan pembangunan di Ajibata yang sudah mencapai 26 persen,” jelas Dirjen Budi saat ditemui di Pelabuhan Ajibata, Sabtu (1/9) siang.

Di Pelabuhan Ajibata, Dirjen Budi membagikan life jacket dan life buoy sebanyak 300 buah kepada Bupati Toba Samosir dan awak KM Leo Star. “Dari Pak Bupati akan meneruskan kembali pada masyarakat untuk meningkatkan upaya keselamatan pelayaran Danau Toba,” ucap Dirjen Budi seusai sosialisasi di Ajibata. Menurut Dirjen Budi, Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara dalam waktu dekat akan memperbaiki tarif penyeberangan sehingga operator juga diharapkan untuk menyiapkan iuran wajib untuk Jasa Raharja.(*)

KMP Ihan Batak merupakan kapal pertama yang dibangun di kawasan Danau Toba. Nantinya kapal ini akan melayani rute Ajibata-Simanindo dan sudah bisa dipakai saat Natal.

Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Darat melakukan rampcheck pada sebuah kapal

yang sedang bersandar di dermaga Tigaras (5/7). Setelah itu, awak kapal juga mendapatkan life jacket. “Kami serahkan juga life jacket untuk nakhoda dan operator kapal di Danau Toba, mudah-mudahan dapat dipakai dan berikutnya dapat membangun kewaspadaan juga keselamatan yang lebih bagi Bapak,” ucap Dirjen Hubdat saat menyerahkan life jacket secara simbolis bagi 2 orang awak kapal di sekitar Danau Toba.

Selain itu, setelah 11 hari bertugas secara resmi, Arif Mulyanto, Kasubdit Angkutan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang juga ketua tim ad hoc dalam laporannya menyatakan bahwa tim ad hoc dibentuk untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam pelayanan angkutan sungai dan danau di Danau Toba. Arif menyatakan hal ini saat kunjungan Menhub dan Dirjen Hubdat ke Dermaga Tigaras, Simalungun. “Kami bekerja (secara efektif) mulai 25 Juni sampai dengan 25 Juli mendatang. Kondisi sistem transportasi angkutan danau saat ini yang dapat kami laporkan terdapat potensi dari operator, pemerintah, dan masyarakat yang harus terpadu,” jelas Arif dalam acara kunjungan tersebut.

Arif juga melaporkan bahwa trayek angkutan eksisting saat ini berjumlah 43 trayek dengan jumlah pelabuhan 36 lokasi dan jumlah kapal sebanyak 215 unit. “Menurut kami ini punya potensi

rawan, maka pemerintah daerah atau yang mengelola pelabuhan juga harus mengontrol karena banyak sekali akses terbuka sehingga sering tidak terkontrol baik muatan maupun penumpangnya,” kata Arif sembari memberikan laporan di pelabuhan Balige sebagai salah satu contoh trayek angkutan di Danau Toba. Pelabuhan Balige sendiri merupakan salah satu pelabuhan yang paling sering disinggahi kapal di daerah Danau Toba.

Tim ad hoc hingga hari ini (5/7) masih aktif melakukan sosialisasi keselamatan dan juga rampcheck kapal. Sosialisasi keselamatan tersebut dilakukan dengan sosialisasi pencatatan manifest serta kampanye keselamatan mengenai hal- hal apa saja yang harus dilakukan maupun yang dilarang saat melakukan pelayaran di Danau Toba.

Saat ini beberapa masalah dari hasil temuan tim rampcheck yaitu kondisi pelabuhan yang tidak layak dan minim fasilitas sehingga belum memenuhi standar. Sementara kondisi kapal banyak yang masih beroperasi walau tak membawa dokumen lengkap yang dipersyaratkan serta nakhoda ada yang belum memiliki sertifikat kecakapan.

Dari data yang dilaporkan oleh Arif, ada sebanyak 215 unit kapal dan telah dilakukan rampcheck kepada 154 unit atau sekitar 72% kapal per Rabu (4/7). Secara umum dari hasil rampcheck didapati bahwa pemenuhan aspek keselamatan dan pelayanan kapal masih kurang memenuhi standar.(*)

Page 19: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT28 infoHUBDAT 29

Bus Bantuan Kemenhub Bagi Dunia Pendidikan

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus

2018, Kementerian Perhubungan kembali melanjutkan program bantuan berupa bantuan bus kampus. Kali ini bantuan bus kampus tersebut diberikan kepada Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon. Pemberian bantuan bus kampus ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan kampus dan mobilisasi mahasiswa serta menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali menggunakan bus sebagai pilihan utama transportasi.

“Kami ingin merealisasikan apa yang Bapak Menhub (Menteri Perhubungan) sudah sampaikan kepada Rektor Unswagati, jadi kali ini kami membantu 1 (satu) bus dan ZOSS (ZOna Selamat Sekolah). Kami juga menawarkan bantuan yang lain yang bisa saya bantu bisa saya upayakan, karena saya juga apa yang disampaikan pak Rektor saya

juga lulus dari perguruan tinggi ini,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam acara penyerahan Bantuan Bus Kampus di Auditorium Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon, Rabu (15/8).

Dirjen Budi menjelaskan, program penyerahan bus sudah berlangsung sejak tahun 2002 melalui program kompensasi pengurangan subsidi BBM.

“Ini sudah berlangsung dari tahun 2002, hingga saat ini Kementerian Perhubungan telah memberikan bantuan bus yang telah dialokasikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Pendidikan, Yayasan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujarnya.

Anggota DPR RI Komisi V Yoseph Umarhadi yang turut hadir memberikan apresiasinya kepada Pemerintah, dimana bantuan bus ini merupakan tanda bahwa

Pemerintah peduli dan hadir di tengah masyarakat.

“Semoga bus atau kendaraan untuk keperluan kegiatan kampus ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dirawat dan dijaga semoga bermanfaat bagi kita semua,” kata Yoseph.

Selain itu, Rektor Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon Mukarto Siswoyo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kepada Unswagati.

“Saya atas nama civitas akademika Unswagati di Cirebon mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Yoseph Umarhadi, kepada Kementerian Perhubungan yang dalam hal ini hadir Bapak Dirjen Perhubungan Darat yang beliau juga adalah alumni kampus Unswagati atas bantuan bus yang cepat direalisir, insya Allah akan kami manfaatkan sebaik-baiknya,” tutur Mukarto.

Beri Kuliah Umum, Dirjen Hubdat Imbau Jadikan Tertib Lalu Lintas Sebagai Tradisi

Pada kesempatan yang sama, pria lulusan Unswagati tahun 1992 ini juga berkesempatan memberikan Kuliah Umum Sinergi Membangun Bangsa dihadapan ribuan siswa dan mahasiswa

di Auditorium Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon.

“Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2018, saya mengimbau kepada mahasiswa dan pelajar untuk mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif, salah satunya dengan menjadikan tertib berlalu lintas sebagai tradisi,” kata Dirjen Budi.

Dirinya menambahkan, carut marut persoalan lalu lintas juga bisa mengakibatkan menurunnya nilai-nilai yang mengancam persatuan dan bangsa serta integrasi Nasional.

“Saya berharap kepada semuanya bahwa Indonesia punya masa depan yang lebih baik. Dengan kondisi lalu lintas saat ini, kalo kita tidak waspada suatu saat kita akan melihat Negara kita akan menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.

Sebelum mengisi kuliah umum, Dirjen Hubdat bersama dengan Anggota DPR RI Komisi V Yoseph Umarhadi dan Penjabat Wali Kota Cirebon Dedi Taufik menyempatkan diri untuk melakukan

groundbreaking pemasangan ZOSS di depan Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon. Turut hadir dalam acara ini Kasubdit Tatib Dit. Gakum Korlantas Polri Kombes Pol. Eko Krismianto, Ketua DPRD Kab. Cirebon Yuningsih, Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat Risal Wasal, serta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wil.IX Prov. Jawa Barat Agung Raharjo.

Bantuan Bus Kampus di Indramayu

Dalam mendukung kegiatan kampus dan mobilisasi mahasiswa serta menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali menggunakan bus sebagai pilihan utama transportasi, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan

Pemberian bantuan bus kampus dimaksudkan untuk mendukung kegiatan kampus dan mobilisasi mahasiswa serta menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali menggunakan bus sebagai pilihan utama transportasi.

Darat kembali memberikan bantuan berupa 1 (satu) buah bus kampus kepada Universitas Wiralodra Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi kepada Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi dan selanjutnya diberikan kepada Rektor Universitas Wiralodra, Ujang Suratno dihadapan peserta Kuliah Umum Sinergi Membangun Bangsa, Sabtu (22/9).

“Saya mewakili Pemerintah, mewakili pak Menteri Perhubungan pada hari ini akan menyerahkan secara simbolis 1 (satu) buah bus sekolah, kendaraan bus ini nanti bulan 10 (Oktober) saya prioritaskan pertama kali untuk perguruan tinggi Universitas Wiralodra di Indramayu ini, karena kami juga membagi kepada perguruan tinggi yang lain termasuk di Padang dan di tempat yang lain sampai NTT kami bagi,” ujar Dirjen Budi di Universitas Wiralodra Indramayu, Sabtu (22/9).

Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi yang turut hadir berharap pemberian bantuan bus ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

“Dengan harapan semoga bus mahasiswa ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat menunjang kemajuan pendidikan perguruan tinggi Universitas Wiralodra dan kemudian semoga kita harapkan mahasiswa dapat memanfaatkan dan bisa menjadi kader-kader bangsa di masa yang akan datang dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Wiralodra Ujang Suratno mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan atas bantuan bus yang diberikan kepada Universitas Wiralodra Indramayu.

“Inilah salah satu wujud bahwa negara hadir di tengah-tengah kita, kita sebagai universitas swasta tidak dibiarkan oleh pemerintah sendiri karena beliau secara langsung menyerahkan kepada kita bantuan ini agar universitas ini tidak kekurangan sarana transportasi,” kata Ujang. (*)

Page 20: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT30 infoHUBDAT 31

info HUBDATBerpikir Jernih Membangun Transportasi Darat

BPTD Wilayah XVII Bergerak Cepat

Bangun Infrastruktur Transportasi Darat

Belum satu tahun terbentuk, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Provinsi

Sulawesi Tenggara bergerak cepat menginventarisasi berbagai persoalan transportasi darat di wilayah kerjanya, Sulawesi Tenggara, mulai dari jalan nasional, jembatan timbang, terminal, hingga pelabuhan penyeberangan.

Sebagai instansi vertikal di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, BPTD Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara, pada tahun 2018 ini akan melaksanakan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di ruas jalan nasional.

Ada delapan paket kontrak pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan seperti rambu ukuran 75x75 cm, delineator pipa plastik, guardrail dan lampu penerangan jalan umum berteknologi solar cell.

Adapun ruas jalan dimaksud adalah Kota Raha-Tampo, Mataompana-Kamaru (dermaga ferry), Tinanggea-Dermaga Torobulu-Ambesia, Wanci-Toppanuanda-jalan masuk bandara Haluoleo, Bambea-Simpang Kasipute, Kasipute-batas Kabupaten Bombana, Awunio-Amolengo dan Kampung Baru-Kota Kendari. ‘’Pemasangan perlengkapan jalan itu diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, kelancaran serta ketertiban dalam berlalu lintas di wilayah Sulawesi Tenggara,’’ kata Kepala BPTD Wilayah XVIII, Supriyo Ady Pracoyo yang menerima Tim Info Hubdat di ruangannya belum lama ini.

Beberapa Pemda dan Pemkot di Sulawesi Tenggara sudah mengajukan permohonan untuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan. ‘’Masih banyak ruas-ruas jalan di wilayah kerja BPTD Wilayah XVIII yang belum dilengkapi dengan perlengkapan jalan. Tidak heran jika masih sering terjadi

kecelakaan jalan akibat dari tidak adanya penerangan jalan, maupun terbatasnya rambu-rambu lalu lintas,’’ tambah Ady.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Polda Sulawesi Tenggara, sepanjang tahun 2017 lalu sebanyak 256 warga meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan lalu lintas dari 1.145 kecelakaan dengan kerugian materi senilai Rp 3,7 miliar.

Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017 terbilang menurun dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 1.287 kasus kecelakaan lalu lintas. Begitu juga jumlah korban meninggal dunia terbilang turun dibanding tahun sebelumnya yaitu sebanyak 268 orang.

Dari segi usia, yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas adalah usia produktif antara 16-30 tahun sebanyak 830 orang. Peringkat kedua berusia antara 10-15 tahun sebanyak 282 orang,

usia 31-40 tahun sebanyak 265 orang sedangkan peringkat ke empat usia diatas 51 tahun dengan jumlah 228 orang dan usia 41-50 tahun berada pada peringkat paling rendah dengan angka kecelakaan 179 orang. Selain akibat dari kelalaian pengguna jalan, lanjut Ady, pemerintah juga menyadari terbatasnya sarana dan prasara keselamatan jalan bisa menjadi penyebab kecelakan. ‘’Itulah sebabnya mengapa kami melaksanakan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di ruas jalan nasional,’’ jelas Ady.

Selain pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di ruas jalan nasional BPTD Wilayah XVIII Propinsi Sulawesi Tenggara juga tengah mempersiapkan jembatan timbang yang berlokasi di Sabilambo Kolaka. Jembatan timbang yang dibangun pada tahun 1970 kondisinya sudah rusak, dan sekarang dalam proses renovasi baik kantor operasional maupun peralatan timbangannya dengan anggaran Rp 2,9 miliar.

Revitalisasi dan pembangunan pelabuhan penyeberangan juga menjadi agenda penting. Ada lima pelabuhan yang akan dikembangkan dan dibangun untuk mendorong pariwisata daerah setempat, yaitu Pelabuhan Kaladupa yang tahun 2018 ini dibangun, Pelabuhan Tomia yang pembangunannya dimulai tahun 2019, dan Pelabuhan Binongko yang dokumen perencanaan dan study kelayakannya sudah lengkap.

Di wilayah Buton Selatan ada dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Siompu dan Pelabuhan Kadatua

yang juga akan segera dibangun. Dokumen perencanaanya sudah selesai yang lokasinya bersebelahan dengan pelabuhan laut yang saat ini juga digunakan untuk melayani penyeberangan.

Ady menjelaskan, sebagaimana fungsi BPTD yang tertuang dalam PM 154 Tahun 2016 yang mengamanatkan agar tata kelola transportasi darat disetiap

Oleh: Tim infoHUBDAT

wilayah dapat berjalan dengan baik dan masyarakat dapat segera menikmati pelayanan transportasi darat yang selamat aman dan nyaman.

BPTD sebagai unit pelaksana teknis diharapkan dapat memperkuat peran Kementerian Perhubungan dalam pelaksanaan amanah Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah khususnya berkaitan degan pelayanan transportasi darat.

Karena sudah cukup lama kementerian Perhubungan tidak punya kaki-kaki di daerah. Kehadiran BPTD harus dapat menyelesaikan persoalan transportasi darat dengan cepat, tepat dan efisien.

BPTD di daerah juga mengemban misi yang utamanya pembangunan infrastruktur untuk konektifitas khususnya di daerah yang memiliki banyak pulau seperti di Sulawesi Tenggara. Konektifitas antar pulau ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah baik menyediakan pelabuhan, dermaga beserta kapalnya. (Tim Info Hubdat)

LIPUTAN DAERAH

‘’Pemasangan perlengkapan jalan

itu diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, kelancaran serta ketertiban

dalam berlalu lintas di wilayah Sulawesi

Tenggara,” kata Kepala BPTD Wilayah XVIII,

Supriyo Ady Pracoyo.

infoHUBDAT 31

Page 21: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT32 infoHUBDAT 33

info SELINTAS

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan tujuan utama melakukan operasi Bulan Tertib Keselamatan Pelayaran di Danau Toba adalah mengubah mindset masyarakat tentang keselamatan penyeberangan. Hal ini diutarakan dalam kunjungannya ke Parapat, Minggu (1/7).

“Tujuan kami dalam kunjungan ini adalah mengubah mindset masyarakat tentang keselamatan penyeberangan. Jangan sampai kita pemerintah kalah dengan keadaan,” ujar Budi.

Selain itu Budi juga menyampaikan pesan dari Menteri Perhubungan terkait dana bantuan. Ia mengatakan jika pemberian dana bantuan akan dipercepat.

“Saya datang kesini mendapat pesan dari Menteri Perhubungan bahwa kita ingin percepatan memberikan santunan kepada korban,” tuturnya.

“Kita sudah koordinasi dengan Jasa Raharja dan lembaga terkait. Sudah didata dan diklarifikasi jumlahmya,” tambahnya.

Untuk menerima dana santunan, Kementerian Perhubungan akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengeluarkan surat keterangan. Sehingga dana bantuan akan diterima dengan tepat sasaran.

“Kemudian untuk pemberian santuan sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengeluarkan surat,” pungkasnya. (LKW/PTR)

UBAH MINDSET MASYARAKAT TENTANG KESELAMATAN MELALUI BULAN TERTIB KESELAMATAN PELAYARAN

SUKSESNYA ANGKUTAN LEBARAN BERKAT KOORDINASI KUAT ANTAR STAKEHOLDER

Sebagai wujud rasa syukur atas lancarnya penyelenggaraan angkutan lebaran 2018, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi kepada para stakeholders yang telah berpartisipasi dan bekerjasama dalam penyelenggaraan Angkutan Mudik Lebaran 2018.

“Koordinasi dan kerja nyata bersama-sama seluruh instansi pemerintah dan stakeholder terkait telah kita lakukan secara optimal. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dan telah bekerja 18 hari selama 24 jam penuh,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan pada acara malam apresiasi penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2018 di kantor Lemhanas Jakarta, Jumat (6/7).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa acara ini Jug dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada petugas lapangan yang telah membantu kelancaran dan memberikan informasi terkait arus mudik dan arus balik Lebaran 2018/1439H.

Dalam laporannya Dirjen Budi mengatakan, “Acara ini dilaksanakan atas dasar inisiasi dan kerjasama Kementerian

Perhubungan dengan para stakeholders yang telah membantu dalam pelaksanaan Kegiatan Malam Apresiasi Angkutan Lebaran 2018/1439H,” ujarnya.

Selain itu, Ia menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan berusaha untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pelaksanaan Kegiatan Angkutan Lebaran 2018/1439H dengan harapan bahwa adanya koordinasi, dukungan, serta sinergitas dari masyarakat akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam keselamatan berkendara dan menurunkan angka kecelakaan di jalan terutama saat pelaksanaan mudik lebaran.

Diakhir kesempatan, Dirjen Budi mengatakan persiapan rangkaian kegiatan Angkutan Lebaran 2018/1439H telah dilakukan sejak Januari 2018, dimulai dengan berbagai tahapan yang melibatkan berbagai pihak seperti rapat koordinasi awal, rapat koordinasi lanjutan, rapat koordinasi lintas sektoral Kementerian Perhubungan, kunjungan lapangan, survey jalur lintas pantura, rapat koordinasi dengan BUMN terkait, Rakor Menteri, Kapolri, serta 15 Gubernur, pelaksanaan rampcheck, mudik gratis, hingga penutupan posko Angkutan Lebaran 2018/1439H.

“Dengan persiapan dan upaya nyata seluruh instansi dan stakeholders, kegiatan Angkutan Lebaran 2018/1439H dapat berjalan dengan aman, lancar, dan selamat,” tutupnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Royke Lumowa, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo, Dir. Ops Basarnas Bambang Suryo, Kepala BMKG Mulyono R. Prabowo, Ketua KNKT Soerjanto dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Rahardjo. (KDN/PTR)

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) menggelar Sosialisasi Kebijakan Penurunan Muatan Angkutan Barang dan Kebijakan Strategis di Jakarta (30/7).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, menjelaskan bahwa acara ini sebagai salah satu wadah penting untuk menyampaikan kebijakan dan perkembangan di Ditjen Hubdat. “Hal ini saya pandang sebagai hal yang penting sekali terkait beberapa kebijakan dan perkembangan baru yang kita jalankan bersama-sama. Jika ada yang dirasa kurang cocok maka dapat kita diskusikan,” buka Dirjen Budi dalam kata sambutannya pada acara tersebut.

Dirjen Budi menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi dan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD), termasuk dengan Dishub tingkat kabupaten dan kota yang ada di bawahnya mengingat tidak ada jalur khusus yang tegas antara pemerintah pusat dengan Dishub di daerah.

Selain penyampaian beberapa kebijakan terbaru yang ada di tiap direktorat di bawah naungan Ditjen Hubdat, ada beberapa hal penting lainnya yang disampaikan dalam rapat tersebut, antara lain mengenai Over Dimensi dan Over Loading (ODOL), Pengelolaan Terminal, Pengelolaan Dermaga, Taksi dan Ojek Online, serta Keselamatan Transportasi.

Dirjen Budi menyatakan bahwa pada tahun 2018 ini Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta tiap sektor untuk membuat quick win, maka Ditjen Hubdat memilih persoalan ODOL sebagai quick win sektor darat, “Maka dalam acara ini kita ingin merumuskan dan samakan persepsi tentang apa itu ODOL,” ujar Dirjen Budi.

Kementerian Perhubungan sebagai lembaga yang mengampu pilar ke-3 (Kendaraan yang berkeselamatan) dari Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan, terus mengupayakan peningkatan keselamatan, salah satunya melalui teknologi pengereman kendaraan bermotor.

“Upaya peningkatan keselamatan juga dapat dilakukan melalui teknologi kendaraan, salah satunya adalah penggunaan Antilock Brake System (ABS) dan Electronic Stability Control (ESC),”

ERATKAN KOORDINASI, DITJEN HUBDAT GELAR SOSIALISASI KEBIJAKAN DENGAN DISHUB DAN BPTD

TEKNOLOGI PENGEREMAN KENDARAAN TINGKATKAN ASPEK KESELAMATAN

Artinya terkait persoalan ODOL ini dalam jangka waktu 1 tahun harus ada langkah strategis untuk mencegah, bahkan ke depannya menghilangkan permasalahan ODOL. “Saya yakin pasti dulu sudah ada strategi untuk menyikapi ODOL hanya belum dikoordinasi dengan baik,” tambahnya.

Hingga September 2018, ada 43 Jembatan Timbang (JT) yang diproyeksikan akan beroperasi dan sudah harus didampingi operasionalnya oleh pihak ketiga. “Semua JT per September sudah harus menggunakan e-tilang, saat ini sementara baru 12 JT,” jelas Dirjen Budi mengenai kondisi sistem e-tilang di beberapa JT. Tak hanya itu, terkait over dimensi kelak truk yang melanggar akan dicat semprot untuk menandai bagian yang akan dipotong, kemudian akan diberikan surat pada pengemudi untuk dilaporkan pada pemiliknya.

“Saya mohon kerjasama, koordinasi dan partisipasi untuk meningkatkan keselamatan transportasi darat termasuk transportasi danau, sungai, dan penyeberangan,” pungkas Dirjen Budi. (HS/PTR)

kata Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat, Risal Wasal, ketika mengawali Focus Group Discussion (FGD) Sistem Keselamatan Pada Kendaraan Bermotor Berupa ABS dan ESC, di Jakarta (24/9).

ABS adalah sistem pengereman antilock yang dirancang untuk karakteristik pengereman dari kendaraan roda dua dan dapat disesuaikan untuk berbagai macam model sepeda motor dengan kapasitas kecil hingga sepeda motor berperforma tinggi. Ini mendukung pengendara saat pengereman, bahkan dalam hal pengereman keras atau di jalan licin. ABS dapat mencegah penguncian roda, menjamin stabilitas kendaraan dan deselerasi optimal saat pengereman.

Sedangkan ESC adalah sebuah teknologi terkomputerisasi yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dari sisi pengendalian kendaraan bermotor dengan cara mendeteksi dan meminimalisir slip. Ketika sistem ini mendeteksi adanya kehilangan kontrol pengendalian, maka dengan otomatis sistem ini akan membantu rem untuk mengendalikan kendaraan. Sistem pengereman langsung berjalan ke masing-masing roda, rem roda depan akan mencegah oversteer dan rem roda belakang mencegah understeer.

Berdasarkan Data Kecelakaan dari Kepolisian jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2017 adalah sebanyak 103,649 kejadian dengan korban meninggal sebanyak 30,684 orang. Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia saat ini masih cukup tinggi dan sampai saat ini yang menjadi penyebab utama adalah faktor manusia. Risal mengatakan, “Selain teknologi kendaraan, keselamatan jalan tidak akan mungkin terwujud bila tidak diawali dari diri kita sendiri, lingkungan keluarga dan lingkungan kerja sehingga akhirnya terwujud menjadi budaya dan peradaban bangsa.”

Bertindak selaku moderator dalam FGD tersebut yaitu Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor, Ir. Dewanto Purnachandra, dengan narasumber dari Bappenas, UI, dan PT. Bosch Indonesia. Sementara tim pembahas hadir dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Gaikindo, dan AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia). (CAS/PTR)

Page 22: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT34 infoHUBDAT 35

Dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk lebih peduli terhadap keselamatan jalan, keselamatan jalan tidak mungkin terwujud jika tidak diawali dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sehingga menjadi budaya dan peradaban bangsa. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam laporannya kepada Menteri Perhubungan terkait pelaksanaan kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 di PRPP Semarang (12/8).

Dirjen Budi melanjutkan, “Komitmen kampanye keselamatan di jalan untuk selalu menghargai sesama pengguna jalan karena keselamatan di jalan merupakan tanggung jawab kita bersama.”

Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 dengan tema Sayangi Nyawa, Kurangi Kecepatan telah berlangsung sepekan ini, yaitu 5-12 Agustus 2018. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain Sosialisasi Pekan Keselamatan di acara Car free Day kota Semarang pada tanggal 5 Agustus 2018; Sosialisasi keselamatan kepada pelajar sekolah di Kota semarang dari tanggal 6-10 agustus 2018 di SDN1 PELEBURAN, SMPN 1 SEMARANG, SMAN 1 SEMARANG, SMAN 3 SEMARANG, SMA KSATRIAN; Lomba menggambar tingkat SD dan SMP di Hotel Ibis Semarang tanggal 11 Agustus 2018.

Puncak kegiatan Pekan Keselamatan pada (12/8) dengan agenda acara jalan sehat (Fun Walk), safety Riding, dan Dialog Nasional yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan RI,Menteri Luar Negeri RI, dan Gubernur Jawa Tengah di Gedung Merbabu PRPP (Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan)

Pasca musibah karamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng di perairan Loloda, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (15/8) pukul 20.00 WIB, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan prihatin atas kejadian ini. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi dalam jumpa pers Kamis (16/8) siang.

“Bapak Menteri sebetulnya sudah mengantisipasi kejadian serupa sejak adanya kejadian di Danau Toba dan Selayar, saya dan Dirjen Perhubungan Laut juga sedang melakukan perbaikan pada semua aspek keselamatan pelayaran,” kata Dirjen Budi. Dirjen Budi juga menjelaskan bahwa dalam pertemuannya dengan Menhub, dirinya ditarget untuk memperbaiki kondisi 5 lokasi pelayaran angkutan sungai danau, dan penyeberangan yaitu di Palembang, Kalimantan Utara, Batam, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.

KMP Bandeng sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Tobelo menuju Bitung pada Selasa (14/8) pukul 20.00 WIB dengan membawa muatan 12 unit kendaraan, 15 orang penumpang, dan 17 awak kapal yang terdaftar di manifest. KMP Bandeng ditemukan hilang kontak dan lost monitor pada Rabu (15/8) pukul 09.00 WIB. Setelah itu, KMP Bandeng ditemukan berubah haluan yang semula menuju

Penyerahan kewenangan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat dinilai ada beberapa jembatan timbang yang karakternya sudah tidak sesuai dengan perilaku kendaraan di lokasi jembatan timbang, salah satunya UPPKB Liang Anggang Banjarmasin yang dinilai lokasinya kurang tepat sehingga harus direlokasi.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi seusai mendampingi Menteri Perhubungan dalam acara Dialog Nasional bersama 4.200 mahasiswa di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kamis (6/9).

“Saya sudah memerintahkan kepada Kepala BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Wilayah XV Provinsi Kalimantan Selatan, jembatan timbang yang ada itu nanti digunakan sebagai kantor BPTD kemudian relokasinya saya minta di jalan lingkar,” kata Dirjen Budi. “Nanti akan dievaluasi terlebih dahulu,” lanjutnya.

Dirjen Budi juga menambahkan guna meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan barang, pihaknya akan mengaktifkan kembali jembatan

PERAN AKTIF MASYARAKAT DIBUTUHKAN UNTUK WUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

45 PENUMPANG KMP BANDENG SELAMAT, KEMENHUB PERKETAT KESELAMATAN PELAYARAN

GUNADI, SOLO RIDER JAKARTA-HIMALAYA TEMPUH JARAK 15.000 KM SOSIALISASIKAN KESELAMATAN JALAN

JEMBATAN TIMBANG LIANG ANGGANG BANJARMASIN AKAN DIRELOKASI

Semarang. Peserta yang hadir dalam acara ini sebanyak 1.600 peserta, terdiri dari Pelajar SMA; Taruna/I Sekolah Kedinasan; Pegawai BPTD WIl X Jawa Tengah dan DIY; PO Bus seluruh Jawa tengah; serta Karoseri Seluruh Jawa tengah dan DIY. (CAS/PTR)

Bitung, kemudian putar balik ke arah Tobelo diperkirakan akibat cuaca buruk.

“Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) langsung melakukan pertolongan dan evakuasi, termasuk juga dibantu oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate, BPTD Maluku Utara, Polair dengan mengerahkan 2 unit Kapal Negara milik BNPP dan 1 unit kapal milik ASDP, termasuk nelayan setempat juga dilibatkan dalam pertolongan,” ujar Dirjen Budi.

Hingga saat ini (16/8) telah berhasil dievakuasi 46 orang selamat dengan rincian 45 orang telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ternate untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis dan 1 orang lainnya berhasil dievakuasi kapal patroli KNP. 375 milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Soa Sio. Namun hingga saat ini masih ada 5 orang korban yang dalam proses pencarian. Ira Puspadewi, selaku Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah, namun yang patut diapresiasi adalah usaha tim pencarian sehingga jumlah korban yang sudah ditemukan dan dalam keadaan selamat berjumlah 46 orang dari total 51 orang. “Meski demikian, korban yang ditemukan telah 100% menggunakan life jacket dan aspek SOP telah dijalankan dengan baik dan tepat,” ucap Ira.

Ira menyatakan bahwa ketika kapal berangkat, nakhoda telah mendapat izin dari otoritas pelabuhan dan cuaca saat berangkat pun cukup bersahabat, namun di tengah jalan cuaca buruk dan nakhoda melaporkan untuk kembali ke Tobelo. Selain itu, semua dokumen dan lisensi yang dimiliki KMP Bandeng terbukti valid. KMP Bandeng pun tidak melanggar muatan, saat kejadian memang membawa 12 truk namun kapal mampu mengangkut hingga maksimum 20 truk, sehingga kapasitasnya masih dibawah batas maksimum.

“Spesifikasi KMP Bandeng sebagai berikut; panjang kapal 45 meter, panjang garis tegak 40 meter, lebar 11 meter, tinggi geladak 3,2 meter, gross

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menggelar acara pelepasan Solo Ride Jakarta-Himalaya sepanjang 15.000 kilometer (km) yang memakan waktu mulai 26 Agustus hingga 28 Oktober 2018 mendatang yang dilakukan oleh Gunadi. Acara pelepasan yang dilakukan pada Minggu (26/8) siang ini dihadiri oleh beberapa anggota komunitas motor ini sebelumnya pernah dilakukan acara Solo Ride yang dilakukan oleh Stephen Langitan pada Maret 2018 lalu.

Kegiatan Solo Ride yang dilakukan oleh Gunadi ini akan melewati 5 negara yakni Malaysia, Thailand, Myanmar, Nepal, India ini membawa pesan Salam Persaudaraan Tanpa Batas (Brotherhood Has No Border). Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, yang melepas seremonial tersebut mengatakan bahwa acara ini mengemban beberapa misi utama, “Gunadi dalam perjalanannya membawa pesan yaitu safety riding, sosialisasi pembangunan jalan di Indonesia, dan menjalin persahabatan dengan negara lain yang dilalui selama perjalanan.”

“Misi yang dibawa Gunadi ini juga tentang pemuda Indonesia yang penuh keberanian untuk bisa sampai ke Himalaya, sama seperti perjuangan orang- orang kita yang dulu juga berani memperjuangkan Indonesia. Ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan Indonesia terlebih saat

ini kita sebagai tuan rumah Asian Games 2018,” kata Dirjen Budi.

Dalam kesempatan itu, Gunadi menyatakan bahwa perjalanannya selama 70 hari tersebut membutuhkan koordinasi dari beberapa pihak, oleh karenanya Gunadi mempersiapkan beberapa hal antara lain dokumen, persiapan fisik, dan kondisi kendaraan. “Saya juga memberi informasi ke biker Indonesia mengenai prosedur safety riding, dan untuk kendaraan jarak jauh juga harus disesuaikan medan. Motor yang dibawa nanti adalah buatan Indonesia dari pabrik di Semarang. Prinsipnya selama berkendara saya menghindari riding malam, jam 6 pagi-6 sore dan tiap 2 jam berhenti,” kata Gunadi.

“Saya ucapkan terima kasih dan mohon doa restu dari Dirjen, Kakorlantas, dan perwakilan duta besar. Saya berharap misi ini bisa berhasil yakni untuk aksi keselamatan jalan, pengibaran merah putih, dan sosialisasi pembangunan jalan di Indonesia,” ujar Gunadi lebih lanjut.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Royke Lumowa, yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan pesannya yakni, “Hati-hati di jalan, jaga keselamatan. Beri warna tentang Indonesia bahwa orang Indonesia tertib berlalu lintas. Yang melanggar itu hanya sebagian kecil saja tapi karena yang melanggar menarik perhatian jadi ramai. Saya sampaikan salam dari Kapolri, semoga selamat sampai ke Himalaya.”

Sebelum pelepasan, dilakukan penandatanganan komitmen bersama aksi keselamatan jalan kesiapan dalam berkendaraan sepeda motor. Dalam komitmen bersama tersebut tertulis:1. Memastikan kondisi fisik pengendara

dalam keadaan sehat;2. Memastikan kondisi dan kelengka-

pan dokumen kendaraan;3. Menggunakan perlengkapan kese

lamatan dalam berkendara;4. Mentaati peraturan dan tertib dalam

berkendara di jalan; 5. Beristirahat jika lelah, tidak memak-

sakan diri untuk terus berkendara, berhenti setiap dua jam untuk mela kukan peregangan badan.

Penandatanganan tersebut dilakukan

info SELINTAStonage 457 GT, dengan kapasitas muat penumpang sebanyak 314 orang,” kata Dirjen Budi mendeskripsikan KMP Bandeng. (HS/PTR)

oleh Dirjen Budi dan Kakorlantas Roy Lumowa, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Konsulat Jenderal Nepal di Indonesia, pihak sponsor, maupun Freeriders Indonesia. (HS/PTR)

Page 23: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT36 infoHUBDAT 37

Kunjungan Kerja Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Darat ke Danau Toba, 5 Juli 2018

Malam Apresiasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2018, Jakarta, 6 Juli 2018

Bimbingan Teknis Kompetensi Penyelenggara Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor, Purwakarta, 16-19 Juli 2018

info PERISTIWAtimbang yang ada di Indonesia. “Sampai dengan bulan Januari 2019 kita akan mengoperasikan 92 jembatan timbang di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Dirjen Budi mengatakan kepada petugas yang ada di Terminal Tipe A Gambut Barakat Banjarmasin, “Pak Menteri kemarin menekankan kepada saya terkait Over Dimensi Over Loading jangan dikedepankan aspek penegakan hukum, kita harus banyak mengedukasi dan mengajak masyarakat dan kita mendidik masyarakat untuk bisa mengikuti ketentuan aturan yang ada,” pungkasnya.

Dirinya berharap ketika nantinya jembatan timbang diaktifkan kembali tidak harus mendahulukan kepada penegakan hukum, itu sebagai alat kontrol kita saja untuk pengawasan kepada semua operator.

“Semakin sedikit yang dilakukan penegakan hukum, maka keberhasilan kita adalah mendidik masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran,” jelasnya.

Pada kesempatan lain, Dirjen Budi mengatakan, “Terminal Tipe A Gambut Barakat di Banjarmasin ini saya baru mendapat laporan, tadi pak Menteri (Perhubungan) memerintahkan kepada saya untuk coba dilihat memang begitu diserahkan dari Pemerintah Daerah Propinsi kepada kita ini belum dilakukan operasional baru uji coba,” ujarnya.

“Saya lihat menurut saya bangunannya cukup bagus, lokasinya juga bisa dikembangkan, sehingga saya tugaskan kepada kepala BPTD, ini sedang kita renovasi dengan anggaran tidak begitu banyak memang cuma 2 milyar (rupiah) tapi harapan saya dengan anggaran 2 milyar agak memperbaiki terutama yang paling penting toilet, kemudian mungkin mushola terutama bagi untuk pelayanan masyarakat,” jelasnya.

Dirinya yakin dengan kondisi bangunan seperti ini mudah-mudahan dengan dukungan oleh Pemerintah Daerah Propinsi semua kendaraan bus baik jurusan AKAP dan AKDP itu nanti akan bermula dan berakhir di terminal. (KDN/PTR)

PERINGATI HARI PERHUBUNGAN NASIONAL KE- 47, KEMENHUB ADAKAN LOMBA LARI 10KDalam rangka Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke 47 yang jatuh pada 17 September silam, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan Lomba Lari 10K “HUBrun 2018” pada Minggu (23/9) pagi di Plaza Barat Gelora Bung Karno. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas peserta lari 10 kilometer ini sekaligus menyatakan bahwa acara ini adalah upaya Kemenhub untuk introspeksi dan membuat suatu hal yang lebih baik.

“Kami maknai (peringatan Harhubnas) sebagai upaya dari kami untuk merencanakan sumber daya manusia yang bagus. Oleh karena itu Kementerian Perhubungan membuat beberapa kegiatan yang Insya Allah lebih baik dari tahun lalu,” jelas Menhub saat ditemui pada acara tersebut. Dalam rangka Harhubnas 2018, menurut Menhub serangkaian acara telah digelar dengan lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Lari adalah kegiatan yang sangat disenangi oleh masyarakat, dan kami senang dengan kegiatan olahraga yang bagus. Lari bicara tentang kecepatan, ketahanan, dan kedisiplinan. Maka saya minta kepada teman-teman Perhubungan mengilhami makna dari olahraga lari yaitu cepat, sportif, dan terbuka. Inilah gambaran servis dari Kemenhub yang akan kita lakukan,” ujar Menhub.

Menurut Menhub pihaknya melakukan beberapa hal yang signifikan dalam peringatan Harhubnas tahun ini salah satunya talent scouting yaitu dengan memilih 200-300 pejabat eselon 3 dan 4 terbaik. “Saya minta pejabat eselon 1 dan 2 untuk punya kader. Saya membayangkan bila anak-anak muda usia 20-40 tahun kalau diberi kepercayaan akan ‘meledak’ maka

bayangkan jika tiap eselon 3 punya 3 orang yang meledak maka semua kegiatan akan sinergis dan bagus,” kata Menhub sembari menjelaskan bahwa dirinya akan mendukung apapun kegiatan positif dan yakin bila hal tersebut akan berdampak pada hal lainnya. Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi yang turut melepas peserta lomba lari HUBrun 2018 ini menjabarkan bahwa peserta kegiatan ini terdiri dari 2000 orang. “Kegiatan ini diikuti oleh 2000 peserta terdiri dari 1000 peserta dari internal Kemenhub, Kementerian lain dan BUMN sektor transportasi serta 1000 peserta dari masyarakat umum,” ujar Dirjen Budi saat menyampaikan laporan panitia.

Menurut Dirjen Budi, acara ini dilakukan untuk mempererat silaturrahmi antara pemangku kepentingan di sektor transportasi dengan masyarakat umum sehingga tercipta rasa kebersamaan dan keakraban sesuai dengan tema Harhubnas tahun ini yaitu Guyub Rukun Bangun Bangsa.

Lintasan lomba lari 10 K ini melewati rute plaza barat/gate 1 Gelora Bung Karno – menuju Jalan Sudirman (arah Dukuh Atas) – putar balik di underpass Dukuh Atas – Semanggi menuju jalan Gerbang Pemuda – finish plaza barat/gate 1 Gelora Bung Karno.

Menteri Perhubungan juga memberikan hadiah kepada para pemenang dari kategori putra dan putri. Juara 1 dari tiap kategori memperoleh hadiah masing-masing sebesar 10 juta Rupiah, juara 2 sebesar 3 juta Rupiah, dan juara 3 sebesar 2 juta Rupiah. (HS/PTR)

Page 24: infoHUBDAT - dephub.go.id

infoHUBDAT38 infoHUBDAT 39

Rapat Kerja Teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Batam, 8-10 Agustus 2018

Silaturahmi Asosiasi Pengemudi Truk dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta, 19 Juli 2018

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Menghadiri Rapim Askarindo (Asosiasi Karoseri Indonesia), Magelang, 29 Agustus 2018

Pengawasan Angkutan Barang Dalam Pengentasan Over Load dan Over Dimensi, Balonggandu, 9 Agustus 2018

Dirjen Perhubungan Darat Launching Bus Rapid Transit (BRT) Purwokerto - Purbalingga, 13 Agustus 2018

Sertijab Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Ditjen Perhubungan Darat, Jakarta, 30 Juli 2018

Page 25: infoHUBDAT - dephub.go.id