influenza C

2
http://www.rightdiagnosis.com/t/type_c_influenza/intro.htm http://www.upmc-cbn.org/report_archive/2013/cbnreport_01112013.html Virus Influenza tipe C adalah subtipe dari virus influenza yang jarang menginfeksi dan hanya menyebabkan flu yang ringan. Virus ini biasanya menginfeksi saluran pernafasan. Penyakitnya biasa disebut influenza tipe C. Dibandingkan influenza tipe A dan B yang sangat diperhatikan sebagai patogen, influenza tipe C kurang mendapatkan perhatian . Akan tetapi, test virus respirasi yang lebih canggih menunjukkan peran virus ini dalam menyebakan penyakit, terutama pada anak-anak. Sebuah studi baru oleh para peneliti Italia, baru-baru ini diterbitkan dalam Influenza and Other Respiratory Viruses, menujukkan peran influenza tipe C pada pneumonia anak-anak. Influenza tipe C ditemukan pada tahun 1950. Virus ini bukan virus musiman dan beredar pada beberapa garis keturunan. Kelebihan lain yang menojol dari virus ini adalah memiliki tujuh segmen gen dan 7 protein virus, tidak menginfeksi unggas, dan mengalami antigenic shift. Antigenic shift adalah proses saat dua atau lebih strain yang berbeda dari sebuah virus, atau strain dari dua atau lebih virus yang berbeda, berkombinasi untuk membentuk sebuah subtipe yang memiliki campuran antigen surface dari dua atau lebih strain asli itu. Gejala-gejala yang ditumbulkan apabila terinfeksi Influenza tipe C umumnya mirip seperti gejala flu, misalnya sakit tenggorokan, pilek, batuk, mata berarir, dan sebagainya. Virus ini dapat ditularkan melalui air liur, udara, batuk, rute fecal-oral, darah, jarum, transfusi darah, kontak seksual, ibu ke janin, dan lain-lain. Obat antivirus dapat mengurangi keparahan dan durasi dari gejala infeksi virus ini dalam beberapa kasus. Obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala seperti nyeri, demam dan hidung tersumbat. Pengobatan flu biasa juga dapat mencegah infeksi ini istirahat Analgesik dan antipiretik - aspirin, parasetamol, kodein dan NSAID Menjaga asupan cairan Obat antivirus pada pasien berisiko tinggi (dalam waktu 36 jam) Zanamivir (Relenza)

description

influenza C

Transcript of influenza C

Page 1: influenza C

http://www.rightdiagnosis.com/t/type_c_influenza/intro.htm

http://www.upmc-cbn.org/report_archive/2013/cbnreport_01112013.html

Virus Influenza tipe C adalah subtipe dari virus influenza yang jarang menginfeksi dan hanya menyebabkan flu yang ringan. Virus ini biasanya menginfeksi saluran pernafasan. Penyakitnya biasa disebut influenza tipe C. Dibandingkan influenza tipe A dan B yang sangat diperhatikan sebagai patogen, influenza tipe C kurang mendapatkan perhatian . Akan tetapi, test virus respirasi yang lebih canggih menunjukkan peran virus ini dalam menyebakan penyakit, terutama pada anak-anak. Sebuah studi baru oleh para peneliti Italia, baru-baru ini diterbitkan dalam Influenza and Other Respiratory Viruses, menujukkan peran influenza tipe C pada pneumonia anak-anak.

Influenza tipe C ditemukan pada tahun 1950. Virus ini bukan virus musiman dan beredar pada beberapa garis keturunan. Kelebihan lain yang menojol dari virus ini adalah memiliki tujuh segmen gen dan 7 protein virus, tidak menginfeksi unggas, dan mengalami antigenic shift. Antigenic shift adalah proses saat dua atau lebih strain yang berbeda dari sebuah virus, atau strain dari dua atau lebih virus yang berbeda, berkombinasi untuk membentuk sebuah subtipe yang memiliki campuran antigen surface dari dua atau lebih strain asli itu.

Gejala-gejala yang ditumbulkan apabila terinfeksi Influenza tipe C umumnya mirip seperti gejala flu, misalnya sakit tenggorokan, pilek, batuk, mata berarir, dan sebagainya. Virus ini dapat ditularkan melalui air liur, udara, batuk, rute fecal-oral, darah, jarum, transfusi darah, kontak seksual, ibu ke janin, dan lain-lain.

Obat antivirus dapat mengurangi keparahan dan durasi dari gejala infeksi virus ini dalam beberapa kasus. Obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala seperti nyeri, demam dan hidung tersumbat. Pengobatan flu biasa juga dapat mencegah infeksi ini

istirahat Analgesik dan antipiretik - aspirin, parasetamol, kodein dan NSAID Menjaga asupan cairan Obat antivirus pada pasien berisiko tinggi (dalam waktu 36 jam)

Zanamivir (Relenza)

Oseltamivir (Tamiflu)

Profilaksis - Imunisasi untuk pasien berisiko tinggi dan tenaga kesehatan