infertiltas pada wanita

download infertiltas pada wanita

of 3

Transcript of infertiltas pada wanita

  • 7/29/2019 infertiltas pada wanita

    1/3

    Penanganan Infertilitas pada Wanita

    Posted by admin On January - 1 - 2012

    Penanganan infertilitas dapat dibedakan penanganan pada pria. Penanganan pada wanitadapat dibagi dalarn 7 (tujuh) langkah yang digambarkan sebagai berikut:

    - Langkah I (anamnesis) , cara yang terbaik untuk mencari penyebab infertilitas pada wanita.Banyak faktor penting yang berkaitan dengan infertilitas dapat ditanyakan pada pasien.Anamnesis meliputi hal-hal berikut:1. Lama fertilitas.2. Riwayat haid, ovulasi, dan dismenorea.3. Riwayat sanggama, frekuensi sanggama, dispareunia.4. Riwayat komplikasi pascapartum, abortus, kehamilan ektopik, kehamilan terakhir.5. Konstrasepsi yang pernah digunakan.6. Pemeriksaan infertilitas dan pengobatan sebelumnya.7. Riwayat penyakit sistematik (tuberkulosis, diabetes melitus, tiroid).8. Pengobatan radiasi, sitostatika, alkoholisme.9. Riwayat bedah perut/hipofisis/ginekologi.10. Riwayat PID, PHS, leukorea.11. Riwayat keluar ASI.12. Pengetahuan kesuburan.

    - Langkah II (analisis hormonal) , dilakukan jika dari hasil anamnesis ditemukan riwayat,atau sedang mengalami gangguan haid, atau dari pemeriksaan dengan suhu basal badan

    (SBB) ditemukan anovulasi. Hiperprolaktinemia menyebabkan gangguan sekresi GnRH yangakibatnya terjadi anovulasi. Kadar normal prolaktin adalah 525 ng/ml. Pemeriksaan

    http://drzulfadli.my-webs.org/?p=169http://drzulfadli.my-webs.org/?p=169http://drzulfadli.my-webs.org/wp-content/uploads/2012/01/in-vitro-fertilization3.pnghttp://drzulfadli.my-webs.org/?p=169
  • 7/29/2019 infertiltas pada wanita

    2/3

    dilakukan antara pukul 7 sampai 10. Jika ditemukan kadar prolaktin >50 ng/ml disertaigangguan haid, perlu dipikirkan ada tumor di hipofisis. Pemeriksaan gonadotropin dapatmemberi informasi tentang penyebab tidak terjadinya haid.

    - Langkah III (uji pasca-sanggama) . Tes ini dapat memberi informasi tentang interaksi

    antara sperma dan getah serviks. Untuk pelaksanaan uji pasca-sanggama telah dijelaskansebelumnya. Jika hasil UPS negatif, perlu dilakukan evaluasi kembali terhadap sperma. HasilUPS yang normal dapat menyimpulkan penyebab infertilitas suami.

    - Langkah IV (penilaian ovulasi) . Penilaian ovulasi dapat diukur de-ngan pengukuran suhubasal badan (SBB). SBB dikerjakan setiap hari pada saat bangun pagi hari, sebelum bangkitdari tempat tidur, atau sebelum makanlminum. Jika wanita memiliki siklus haid berovulasi,grafik akan memperlihatkan gambaran bifasik, sedangkan yang tidak berovulasi gambarangrafiknya monofasik.

    Pada gangguan ovulasi idiopatik yang penyebabnya tidak diketahui, induksi ovulasi dapatdicoba dengan pemberian estrogen (umpan balik positif) atau antiestrogen (umpan balik negatif). Untuk umpan balik negatif, diberikan klomifen sitrat dosis 50-100 mg, mulai harike-5 sampai ke-9 siklus haid. Jika dengan pemberian estrogen dan klomifen sitrat tidak jugaterjadi sekresi gonadotropin, untuk pematangan folikel terpaksa diberikan gonadotropin dariluar.

    Cara lain untuk menilai ovulasi adalah dengan USG. Jika diameter folikel mencapai 18-25mm, berarti menunjukkan folikel yang matang dan tidak lama lagi akan terjadi ovulasi.

    - Langkah V (pemeriksaan bakteriologi) . Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologi darivagina dan porsio. Infeksi akibat Clamydia trachomatis dan gonokokus sering menyebabkansumbatan tuba. Jika ditemukan riwayat abortus berulang atau kelainan bawaan padakehamilan sebelumnya perlu dilakukan pemeriksaan terhadap TORCH.

    - Langkah VI (analisis fase luteal) . Kadar estradiol yang tinggi pada fase luteal dapatmenghambat implantasi dan keadaan seperti ini sering ditemukan pada unexplainedinfertility. Pengobatan insufisiensi korpus luteum dengan pemberian sediaan progesteronalamiah. Lebih diutamakan progesteron intravagina dengan dosis 50200 mg daripadapemberian oral.

    - Langkah VII (diagnosis tuba falopii) . Karena makin meningkatnya penyakit akibat

    hubungan seksual, pemeriksaan tuba menjadi sangat penting. Tuba yang tersumbat, gangguanhormon, dan anovulasi merupakan penyebab tersering infertilitas. Untuk mengetahui kelainanpada tuba tersedia berbagai cara, yaitu uji insuflasi, histerosalpingografi, gambaran tubafalopii secara sonografi, hidrotubasi, dan laparoskopi. Penanganan pada tiap predisposisiinfertilitas bergantung pada penyebabnya, termasuk pemberian antibiotik untuk infertilitasyang disebabkan oleh infeksi.

    Penanganan pada pria umumnya adalah dengan analisis sperma. Dari hasil analisis spermadapat terlihat kualitas dan kuantitas dari spermatozoa. Jika ditemukan fruktosa di dalamsemen, harus dilakukan tindakan biopsi testis. Jika tidak ditemukan fruktosa di dalam semen,menunjukkan tidak adanya kelainan vesikula dan vasa seminalis yang bersifat kongenital.

  • 7/29/2019 infertiltas pada wanita

    3/3

    Langkah-langkah penanganan infertilitas dari yang paling sederhana, yaitu dengan anamnesispasangan suami-istri, analisis sperma, uji pasca-sanggama, penilaian ovulasi, pemeriksaanbakteriologi, analisis fase luteal, diagnosis tuba falopii, dan analisis sperma. Penanganandilakukan secara bertahap dengan mengobati satu atau lebih faktor spesifik. Observasiprospektif dan pengobatan empiris dengan clomiphene atau antibiotik empiris.

    Standar Kunjungan ANC (Terbaru ada 14T)

    a. Tanyakan dan menyapa ibu yang ramahb. Tinggi badan dan berat badanc. Temukan kelainan/periksa daerah muka dan leher, jari dan tungkai, lila, panggul, reflek patellao deteksi vena jugularis, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, reflek patella ( untuk mengetahui apakah ibu kekurangan vit.B1 )d. Tekanan Darah diukure. Tekan/palpasi payudarao (tidak diperbolehkan melakukan perawatan payudara)f. Tinggi Fundus Uteri diukurg. Tentukan posisi janin (LI-IV) dan DJJh. Tentukan keadaa/palpasi liver dan limpai. Tentukan kadar Hb dan periksa laboratorium (glukosa dan protein urine), sediaanvagina dan VDRL sesuai indikasio Hb pada ibu hamil : ? 12o Urine : PMS

    j. Terapi dan pencegahan anemia (tablet besi) dan penyakit lainnya sesuai indikasik. Imunisasi TTl. Tingkatkan kesejahteraan jasmani dan senam hamilm. Tingkatkan pengetahuan ibu hamil. Penyuluhan gizi, tanda bahaya kehamilann. Temu wicara