Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
-
Upload
ningrum-atmaja -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
![Page 1: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/1.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 1/7
Infeksi virus pada epitel bersiliabronkiolus menyebabkan respon inflamasi akut, ditandai
dengan obstruksi bronkiolus akubat edema, sekresi mukus, timbunan debris, sel sel mati yang
terkelupas kemudia diikuti dengan infiltrasi lleukosit peribronkial dan edema submukosa.
Karena tahanan aliran udara berbanding terbalik dengan diameter penampang saluran
respiratori, maka sedikit saja penebalan mukosa akan memberikan hambatan aliran udara
yang besar, terutama pada bayi yang memiliki penampang saluran respiratori kecil. Resistensi
pada bronkiolus meningkat selama fase inspirasi dan ekspirasi, tetapi karena radius saluran
respi lebih kecul selama ekspirasi,maka menyababkan air trapping dan hiperaerasi.
Atelektaksis dapat terjadi pada saatobstruksi total dan udara yang terjebak diabsorbsi.
Proses patologis akan mengganggu ertukaran gas normal di paru. Penurunan kerja ventilasi
paru akan menybebabkan ketidakseimbangan ventilasi perfusi mismatching yang berikutnyaakan menyebabkan terjadinya hipokesima dan akan terjadi hipoksia jaringan. Reretensi
karbondioksida (hiperkarbnia tidak selalu terjadi, kecuali pada beberapa psien. !emakin
tinggi laju respiratori maka semakin rendah tekanan oksigen arteri kerja pernapasan akan
meningkat selama end ekspiratori lung volume meningkat dan compliance paru menurun.
"iperkarbnia biasanya baru terjadi bila respirasi mencapai #$ kali permenit. Pemulihan sel
epitel paru tampak setelah %&' hari, tetapi silia akan diganti setelah minggu. )aringan mati
dan debris akan dibersihkan oleh makrofag.
*iagnosis
*itegakkan berdasarkan anamnesis, Pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang
+. Anamnesisejala a-al berupa gejala infeksi respiratori atas seperti demam pilek ringan dan
batuk. !atu hingga dua hari kemudian timbil batuk dan disertai sesak napas.
!elanjutnya dapat ditemui -hee ing, sianosis, grunting, napas berbunyi, muntahsetelah batuk, re-el, penurunan napsu makan
. Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis yang mengarah ke diagnosis bronkiolitis adalah/ takipneu, takikardi,
dan peningkatan suhu %0,1 derajat celcius, selain itu dapat dijumpai konjungtivis ringan
dan faringitis. obstruksi saluran respi ba-ah akibat respon respirasi akut memanjang
hingga -hee ing. 2saha&usaha pernafsan yang dilakukan anak untuk mengatasi obstruksi
anak menimbulkan nafsa cuping hidung dan retraksi intracostal, selain itu, dapat juga
![Page 2: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/2.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 2/7
ditemukannya ronki dari pemeriksaan auskultasi paru, sianosis dapat terjadi dan bila
gejala menghebat dapat terjadi apneu, terutama pada bayi kurang dari # minggu.
Pemeriksaan 3aboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin kurang bermakna karena jumlah leukosit biasanya normal,
demikian pula dengan elektrolit, analisis gas darah diperlukan untuk anak dengan sakit
berat khususnya yang membutuhkan ventilator mekanik.
Pada pemeriksaan foto rontgen torak didapatkan gambaran hyperinflasi dan infiltrat,
tetapi gambaran ini tidak spesifik dan dapat ditemukan pada asma, pneumonia viral atau
atipikal, dan aspirasi dapat pula ditemukan gambaran atelektasis terutama pada saat
konvalensen akibat sekret pekat bercampur sel&sel mati yang menyumbat, air trapping,diafragma datar dan peningkatan diameter anteroposterior. 2ntuk menemukan R!4
dilakukan kultur virus, rapid antigen detection atau polymerase chain reaction, dan
pengukuran titlr antibody pada fasre akut dan konvalensen.
5eratnya penyakit ditentukan berdasarkan skala klinis. *igunakan berbagai skala
klinis misalnya Respiratory *istress Assesment Instrument (R*A atau modifikasinya
yang mengukur lalu pernafsan, usaha napas, beratnya -hee ing dan oksigenasi
6atalaksana
6atalaksana bronkiolitis masih kontroversial. !ebagian besar tatalaksana bronkiolitis bersifat
suportif, yaitu pemberian oksigen, minimal handling pada bayi, cairan intravena, kecukupan
cairan, penyesuaian suhu lingkungan agar konsumsi oksigen minimal, tunjangan respirasi bila
perlu, dan nutrisi. !etelah itu, baru digunakan bronkodilator, anti&inflamasi seperti
kortikosteroid, antiviral seperti ribavirin, dan pencegahan dengan vaksin R!4, R!4
immunoglobuline (polyclonal , atau humanized RSV monoclonal antibody (Palivi umab .5erikut tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien bronkiolitis/
+. 7ksigen +& liter per menit dengan nasal kanul.
. 8airan dan kalori yang cukup (bila perlu dengan infus . Pada bayi 9+bulan diberikan infus
de:trose +$;/<a8l $,=; > %/+ ? K8l +$ m@ B1$$ ml cairan.
!edangkan pada neonatus diberikan de:trose +$;/<a8l $,=; > '/+?K8l +$
m@ B1$$ ml. )umlah cairan disesuaikan dengan berat badan, kenaikan suhu, danstatus hidrasi.
![Page 3: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/3.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 3/7
%. Koreksi asam&basa yang timbul.
'. Antibiotik dapat diberikan/
& 2ntuk community acquired
+. Ampisilin +$$ mgBkg55Bhari dalam ' kali pemberian.
. Kloramfenikol C1 mgBkg55Bhari dalam ' kali pemberian.
& 2ntuk kasus hospital acquired dapat diberikan sefotaksim +$$
mgBkg55Bhari dalam kali pemberian.
& 3ama pemberian antibiotic C&+$ hari atau sampai '&1 hari bebas demam.
1. 5ronkodilator.
Pemberian bronkodilator masih kontroversial. 5eberapa literatur menunjukkan
bah-a terdapat perbaikan skor klinis pada janga pendek, naumn tidak terdapat
perbaikan pada oksigenasi atau angka pera-atan di rumah sakit. "ingga saat ini
bronkodilator masih digunakan secara luas untuk bayi&bayi dengan bronkiolitis.
Pemberian bronkodilator ini didasari oleh pemikirian/
& Kerja konstriktor D&adrenergik sebagai dekongestan mukosa, mebatasi
absorbsinya, dan mengatur aliran darah pulmoner, dengan sedikit efek pada
ventilation-perfusion matching .
& Relaksasi otot bronkus karena efek D&adrenergik.
& Kerja D&adrenergik menekan pelepasan mediator kimia-i.
& @fek fisiologis antihistamin yang mela-an efek histamine seperti edema.
& Eengurangi sekresi kataral.
Pada pasien bronkiolitis dapat diberikan normal saline atau D&agonis untuk
memperbaiki bersihan mukosilier.
#. Kortikosteroid.
Kortikosteroid yang digunakan adalah prednisone, prednisolon, metilprednison,
hidrokortison, dan deksametasone. !ebenarnya, penggunaan kortikosteroid ini
masih perlu dipertimbangkan. *ari beberapa penelitian dan meta&analisis
diperoleh kesimpulan bah-a pemberian kortikotsteroid baik secara oral,
inhalasi, intramuscular, maupun intravena tidak berbeda secara signifikandengan kelompok yang tidak mendapatkan steroid. Pemberian steroid ini
![Page 4: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/4.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 4/7
diketahui memberikan hasil yang bermakna jika diberikan pada anak dengan
predisposisi asma. <amun, karena faktor predisposisi ini tidak dapat
diidentifikasi sebelumnya, maka diperlukan pertimbangan dalam pemberian
steroid pada bayi dengan bronkiolitis. *osis deksametason yang digunakan
adalah $,1 mgBkg55 dilanjutkan $,1 mgBkg55Bhari dibagi %&' dosis.
C. Ribavirin.
Ribavirin merupakan suatu purin nucleoside derivate guanosine sintetik yang
bekerja mempengaruhi pengeluaran mR<A virus yang mencegah sintesis
protein. Pemberian ribavirin pada a-alnya diharuskan oleh AAP, namun direvisi
kembali sehingga menjadi Fdapat dipertimbangkanG. *ari beberapa literatur
diperoleh keterangan bah-a penggunaan ribavirin tidak memberikan hasil yang
sangat signifikan. 5eberapa penelitian menunjukkan adanya efek positif, namun
perbedaannya sangat kecil dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mendapatkan ribavirin. <amun, telah dibuktikan bah-a pemberian ribavirin
sebelum 1 hari dari gejala a-al dapat memperbaiki fungsi paru yang ditandai
dengan berkurangnya -hee ing, penyakit saluran respiratori reaktif, dan
pneumonia.
0. 6erapi suportif.
& "elio:
Eerupakan campuran dari helium dan oksigen. "elio: digunakan sejak tahun
+=%1 oleh 5arach sebagai terapi untuk asma berat dan sumbatan saluran napasatas. <amun, karena hasilnya yang controversial, helio: tidak digunakan secara
luas. @fek positif dari helio: ini adalah densitasnya yang lebih rendah daripada
campuran udara dan oksigen, sehingga mengurangi tekanan dorong yang
dibutuhkan pada aliran turbulen dan mempertahankan aliran laminar. "al ini
akan mengurangi kerja respirasi dengan mengurangi tahanan aliran udara.
Pada bayi dengan bronkiolitis karena R!4 derajat sedang&berat, helio: akan
memperbaiki status respirasi secara klinis, yang ditunjukkan dengan perbaikanskor klinis serta berkurangnya takikardia dan takipnea. Respon yang baik ini
![Page 5: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/5.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 5/7
terlihat pada jam pertama dan berlangsung selama terapi helio: diberikan. Akan
tetapi, pera-atan di Pediatric Intensive Care Unit (PI82 tidak dapat diturunkan
meskipun pasien mendapatkan helio:.
& Recombinant "uman *eo:yribonuclease + (rh*<ase +
Patofisiologi dari bronkitis adalah inflamasi, edema, dan produksi mukus akan
menyebabkan mucous plug. !ebagian atau seluruh saluran napas dapat
tersumbat, kemudian udara dapat terperangkap sehingga dapat terjadi
hiperinflasi atau atelektasis. 7leh karena sel&sel inflamasi mengalami lisis, maka
terbentuk banyak *<A pada mucous plug. *<A akan menyebabkan
peningkatan viskositas dan meningkatkan daya lekat sekret. 7leh karena itu,
rh*<ase dapat digunakan sebagai mukolitik yang efektif, dan hal ini sudah
dibuktikan pada fibrosis kistik. <asr melakukan suatu randomized controlled
trial , yaitu nebulisasi rh*<ase solusion + mgB,l pada ,1 ml pelarut (terdiri dari
+1$ mE <a8l, +,1mE 8a83 dengan p" # satu kali per hari selama 1 hari
dibandingkan dengan plasebo. Kedua kelompok juga mendapatkan nebulisasi
albuterol. Keluaran yang dinilai adalah skor klinis dan skor radiologis dada.
"asil penelitian menunjukkan bah-a skor klinis dan saturasi oksigen tidak
berbeda bermakna, sedangkan skor gambaran radiologis dada berbeda secara
bermakna. !elain itu, dilaporkan juga bah-a lama pera-atan menjadi lebih
pendek. 6idak dilaporkan adanya efek samping.
2.7 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan hal, yaitu pemberian immunoglobulin dan
vaksinasi. Pemberian immunoglobulin merupakan imunisasi pasif. !elain itu, yang paling penting adalah menjaga higienitas umum, terutama menghindari kontak dengan
orang de-asaBanak yang menderita infeksi saluran pernapasan.
2.8 Prognosis
!uatu studi kohort menunjukkan bah-a %; bayi yang memiliki ri-ayat
bronkiolitis berkembang menjadi asma pada usia % tahun. Penelitian lain yang
dilakukan di <or-egia menunjukkan bah-a bayi yang dira-at dengan bronkiolitismemiliki kecenderungan menderita asma dan penurunan fungsi paru pada usia C tahun
![Page 6: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/6.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 6/7
dibandingkan kelompok kontrol. "al ini menunjukkan bah-a adanya hiperreaktivitas
yang menetap selama beberapa tahun setelah menderita bronkiolitis pada bayi muda,
baik pada R!4 positif maupun negatif.
!ekitar '$&1$; bayi yang dira-at dengan bronkiolitis karena R!4 akan
menderita mengi di kemudian hari. Infeksi dari R!4 berkaitan dengan respon sel 6
ditandai dengan sitokin oleh sel 6 dan eosinofil, serta pelepasan mediator yang larut
(histamin, kini, dan leukotrien lain . Pada anak dengan bronkiolitis, mengi yang lebih
sering dan berat berhubungan dengan kadar antibodi Ig@ terhadap R!4 dan virus
parainfluen a, menunjukkan antibodi yang dirangsang virus meningkatkan pelepasan
mediator inflamasi. R!4 juga dapat mempengaruhi mengi dengan cara mengubah jalur
saraf yang menyebabkan responsifnya saluran respiratori.
)umlah eosinofil pada saat bronkiolitis lebih banyak pada bayi yang nantinya
akan menderita mengi pada usia C tahun, yaitu median =0 selBmm
Adanya eosinofil
meramalkan bah-a mengi akan berlanjut pada masa anak&anak. "al ini dijelaskan oleh
adanya kelainan imunologis yand mendahului bronkiolitis atau yang dipicu oleh
bronkiolitis, dan bukan karena kerusakan struktural jalan napas yang disebabkan
bronkiolitis. 6erdapat beberapa faktor&faktor lain yang diduga berpengaruh, seperti
ri-ayat keluarga dengan asma, jenis kelamin, dan paparan pasif asap rokok. <amun,
hanya eosinofilia yang memiliki hubungan bermakna.
6idak dapat dibuktikan bah-a bronkiolitis terjadi pada anak yang memilikikecenderungan asma. 6etapi, bila bayi yang terkena bronkiolitis dihubungkan dengan
asma, keberhasilan pengobatan dengan kortikosteroid mungkin dapat mengurangi
prevalensi asma pada anak dari kelompok pengobatan.
2.9 Kriteria pulang
Kriteria pulang pada bronkiolitis adalah bila tidak diperlukan pemberian oksigen
selama +$ jam terakhir (ditandai dengan saturasi oksigen menetap di atas =%; ataustabil selama ' jam , retraksi dada minimal, mampu makanBminum, dan perbaikan tanda
![Page 7: Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022091116/577c81751a28abe054ace430/html5/thumbnails/7.jpg)
8/18/2019 Infeksi Virus Pada Epitel Bersiliabronkiolus Menyebabkan Respon Inflamasi Akut
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-virus-pada-epitel-bersiliabronkiolus-menyebabkan-respon-inflamasi-akut 7/7
klinis yang lain.