Infeksi GIGI Menjalar Ke Organ

3
Infeksi GIGI Menjalar ke Organ Lain Gigi putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat juga harus ditunjang oleh aka r, tulang, serta gusi yang sehat pula. Sehatnya gigi Anda akan meminimalisasi timbulnya penyakit yang lebih serius  pada organ tubuh lainnya. Infeksi GIGI Menjalar ke Organ Lain Gigi putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat juga harus ditunjang oleh aka r, tulang, serta gusi yang sehat pula. Sehatnya gigi Anda akan meminimalisasi timbulnya penyakit yang lebih serius  pada organ tubuh lainnya. Mendapat gigi yang sehat sebenarn ya tidak terlalu sulit. Rajin membersihkan gigi secara benar dua kali sehari, terutama setelah makan, bakal membuat gigi awet. Selain itu, konsultasi rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, harus tetap dilakukan. Dengan cara itu gigi yang berjumlah 32 akan tetap utuh dalam kondisi yang baik. Sayangnya, tidak semua orang bisa menjaga kesehatan gigi dengan baik. Padahal, sakit gigi yang tampaknya sepele, bisa menjalar ke organ tubuh yang lain. Penyakit berat yang membutuhkan pengobatan mutakhir dan mahal pun bisa terjadi. Kelalaian terhadap kesehatan gigi ini bahkan bisa menyebabkan gangguan pada jantung. Seperti kasus yang dialami seorang pengusaha di Jakarta, awalnya giginya yang berlubang cenderung didiamkan dan tidak ditangani dengan sempurna. Kuman dari gigi berlubang itu kemudian diam-diam merambat terus dan membuat masalah di dalam jantung. Akibatnya ia terkena sakit jantung, hingga akhirn ya harus menjalani transplantasi organ vital itu. Merusak Ginjal Masalah gigi yang sejauh ini kerap terjadi adalah karies atau gigi berlubang. Demikian  penjelasan Drg. Hendra Hidayat, Sp.BM., dokter spesialis bedah mulut di Jakarta. Lubang tersebut bisa muncul karena makanan tinggi karbohidrat, gula, dan minuman bersoda. Terutama bila sehabis mengonsumsi makanan atau minuma n tersebut tidak dilanjutkan dengan menggosok gigi. Selain itu, cara menyikat gigi yang salah juga bisa membuat gigi berlubang. Menyikat gigi secara mekanik, tidak dengan tindakan yang tepat memang bisa membuat gusi menyusut. Dengan  begitu gigi yang berdekatan dengan gusi bisa berlubang. Kalau lubangnya dangkal, masih memungkinkan dilakukan penambalan sebagai langkah  perawatan. Namun, jika lubangnya sudah menembus pulva atau saraf, gigi sudah tidak bisa ditambal lagi. Biasanya kondisi itu membuat penderita men geluh sakit.

Transcript of Infeksi GIGI Menjalar Ke Organ

7/27/2019 Infeksi GIGI Menjalar Ke Organ

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-gigi-menjalar-ke-organ 1/3

Infeksi GIGI Menjalar ke Organ Lain

Gigi putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat juga harus ditunjang oleh akar, tulang, serta gusi

yang sehat pula. Sehatnya gigi Anda akan meminimalisasi timbulnya penyakit yang lebih serius pada organ tubuh lainnya.

Infeksi GIGI Menjalar ke Organ Lain

Gigi putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat juga harus ditunjang oleh akar, tulang, serta gusiyang sehat pula. Sehatnya gigi Anda akan meminimalisasi timbulnya penyakit yang lebih serius

 pada organ tubuh lainnya.

Mendapat gigi yang sehat sebenarnya tidak terlalu sulit. Rajin membersihkan gigi secara benar dua kali sehari, terutama setelah makan, bakal membuat gigi awet.

Selain itu, konsultasi rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, harus tetap dilakukan.

Dengan cara itu gigi yang berjumlah 32 akan tetap utuh dalam kondisi yang baik.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menjaga kesehatan gigi dengan baik. Padahal, sakit gigi yang

tampaknya sepele, bisa menjalar ke organ tubuh yang lain.

Penyakit berat yang membutuhkan pengobatan mutakhir dan mahal pun bisa terjadi. Kelalaian

terhadap kesehatan gigi ini bahkan bisa menyebabkan gangguan pada jantung.

Seperti kasus yang dialami seorang pengusaha di Jakarta, awalnya giginya yang berlubang

cenderung didiamkan dan tidak ditangani dengan sempurna. Kuman dari gigi berlubang itu

kemudian diam-diam merambat terus dan membuat masalah di dalam jantung. Akibatnya ia

terkena sakit jantung, hingga akhirnya harus menjalani transplantasi organ vital itu.

Merusak Ginjal

Masalah gigi yang sejauh ini kerap terjadi adalah karies atau gigi berlubang. Demikian penjelasan Drg. Hendra Hidayat, Sp.BM., dokter spesialis bedah mulut di Jakarta.

Lubang tersebut bisa muncul karena makanan tinggi karbohidrat, gula, dan minuman bersoda.

Terutama bila sehabis mengonsumsi makanan atau minuman tersebut tidak dilanjutkan dengan

menggosok gigi.

Selain itu, cara menyikat gigi yang salah juga bisa membuat gigi berlubang. Menyikat gigi secara

mekanik, tidak dengan tindakan yang tepat memang bisa membuat gusi menyusut. Dengan begitu gigi yang berdekatan dengan gusi bisa berlubang.

Kalau lubangnya dangkal, masih memungkinkan dilakukan penambalan sebagai langkah perawatan. Namun, jika lubangnya sudah menembus pulva atau saraf, gigi sudah tidak bisa

ditambal lagi. Biasanya kondisi itu membuat penderita mengeluh sakit.

7/27/2019 Infeksi GIGI Menjalar Ke Organ

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-gigi-menjalar-ke-organ 2/3

Dalam kondisi serupa itu, saluran sarafnya harus dibersihkan. Sarafnya pun harus dimatikan.

Kalau tidak, saluran akan menjadi kotor. Saraf yang sudah mati pun akan membusuk. Hal ini

tentu saja akan membuat isi saluran dipenuhi kotoran dan kuman.

Jika mahkota giginya saja yang ditambal, tanpa memperhatikan saluran maupun sarafnya, rasa

sakit tidak akan hilang. Dari luar gigi terlihat bagus tapi sebetulnya masih sakit karena sarafnyasudah busuk. Busuknya pun sudah menyebar ke seluruh saluran akar.

“Kalau hal ini didiamkan, bisa kronis dan timbul focus of infection. Itu sebabnya diperlukan pemotretan gigi untuk melihat kelainan yang terjadi,” kata Drg. Hendra yang memiliki Dental

Art Center di Jakarta ini.

Focus of infection merupakan suatu infeksi kronis di suatu tempat yang sudah ada dalam waktu

cukup lama dan menyebabkan penyakit di tempat lain. Ini dikarenakan di tempat yang kronis

tersebut selalu ada racun (toksin), sisa-sisa kotoran dan kuman. Dari fokus atau tempat tersebut,racun atau infeksi bisa menyebarkan penyakit ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung,

mata, kulit, dan lainnya.

“Kalau ke jantung, biasanya yang terkena adalah klepnya. Mulanya hanya lubang kecil, tapi

lama-lama bisa bocor. Hal itu disebut endocartitis atau peradangan jantung bagian dalam. Tapi,

hal ini memakan waktu tahunan,” tambah spesialis bedah mulut lulusan University of Londonini.

Jika jantung masih dalam proses dibuat sakit oleh infeksi fokus di gigi dan infeksi tersebutdihilangkan atau diobati, maka timbulnya penyakit di jantung bisa ikut terhenti. Namun, bila

 pada jantung sudah timbul penyakit yang berdiri sendiri, pengobatan infeksi sudah tidak bisa

menghentikan proses penyakit tersebut.

 Nyeri Mata

Menurut Drg. Melani Sadono, dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti,

sakit gigi memungkinkan seseorang mengalami gangguan penyakit lain seperti pegal-pegal di

sekitar leher, mata, ginjal, bahkan jantung.Munculnya gangguan akibat komplikasi tersebut memang tidak secara langsung. Artinya, hal

tersebut dapat timbul pada kondisi yang abnormal seperti terjadinya perdarahan atau infeksi pada

gigi yang bermasalah.

Infeksi bisa mengundang bakteri pada gigi. Dalam kondisi tertentu, bakteri bisa mengakibatkan

kerusakan gigi sekaligus memungkinkan untuk memicu kelainan pada jantung.

“Namun, hal ini terjadi dalam kondisi yang ekstrim,” ucapnya. 

Sejauh ini, menurut Drg.Melani yang sedang melanjutkan program doktor di FKUI ini,

komplikasi yang relatif banyak terjadi adalah pada mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri

 pada bagian atas mata. Nyeri itu biasanya ditimbulkan oleh infeksi pada gigi karena kedua organtersebut memiliki induk saraf yang sama.

7/27/2019 Infeksi GIGI Menjalar Ke Organ

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-gigi-menjalar-ke-organ 3/3

Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami masalah dengan penyakit tertentu. Hal ini

terjadi bila ada kelainan pada struktur dan rongga gigi. Sebagai gambaran, sistem pengunyahan

terdiri atas empat komponen, yaitu gigi berikut jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dantemporal mandibular joint (TMJ).

Semua komponen tersebut saling berkaitan dan berefek secara keseluruhan. Jika salah satu gigi bawah dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak ada pasangannya. Kondisi

seperti ini sudah mengganggu pengunyahan. Makan jadi tidak enak, pengunyahan pun jadi tidak 

sempurna.

Banyak ditemukan kasus, menurut Drg. Hasan Basyri, pada orang yang sudah lama dengan

 pengunyahan satu sisi ini menderita keluhan sakit di belakang kepala. “Bolak -balik sakit kepalaseperti orang hipertensi, tapi waktu diperiksa tekanan darahnya baik-baik saja.

Penyebabnya adalah kehilangan satu gigi yang sudah berlangsung belasan tahun,” ungkapalumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini.

Untuk itu diperlukan pemeriksaan yang cermat dari dokter. Terlebih pada mereka yangmempunyai riwayat kesehatan tertentu atau bahkan tidak memiliki catatan perawatan.

Atasi Trauma

Selain usaha aktif dari dokter gigi, sikap pasien yang selalu bertanya kepada dokter mengenairiwayat sakit gigi serta keluhannya, akan sangat membantu proses penyembuhan.

Dengan begitu, kemungkinan terjadinya komplikasi akibat tindakan pada gigi bisa

diminimalisasi. Penanganan kesehatan gigi sejak dini dalam stadium ringan, memungkinkan

seseorang terhindar dari komplikasi yang membahayakan.

Bagi mereka yang belum mengalami sakit gigi, perawatan seperti menggosok gigi setelah

makan, harus rajin dilakukan. Apabila struktur gigi tidak beraturan, harus lebih rajinmemeriksakan diri ke dokter atau memberi perhatian esktra pada kesehatan giginya. Jauhi

makanan yang terlalu panas atau dingin.

Gigi berlubang atau tanggal harus segera diperiksakan ke dokter, agar dapat dilakukan

 penanganan medis secara tuntas. Jangan menunggu hingga muncul rasa sakit yang berlebihan

karena bisa menimbulkan infeksi yang dapat memicu komplikasi.

Yang lebih penting, jangan pernah menunda untuk memeriksakan gangguan gigi ke dokter,

seringan apa pun. Untuk mereka yang memiliki trauma akibat berobat ke dokter gigi, ada baiknya meminta saran dokter. Kalau tidak, mintalah untuk didampingi orang terdekat saat

melakukan pemeriksaan kembali.

Hal ini penting karena banyak kasus trauma masa lalu yang menyebabkan penanganan gigi jadi

terlambat. @ Diana Yunita Sari/Lalang Ken Handita. (PDGI-Online.com)