Industry Pangan
-
Upload
bayu-pramana-putra -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Industry Pangan
Industry pangan
http://nurdianara3.wordpress.com/2011/09/09/contoh-laporan-pencemaran-lingkungan-di
sekitar-pabrik-tahu/
Industry perminyakan
Kandungan limbah yang perlu diperhatikan untuk industri Migas adalah TCLP, TDS, COD,
BOD, TPH dan BTEX. Untuk limbah industri lain juga perlu diperhatikan adalah Chlorine, PCB,
Lignin, Kandungan Logam Berat, Coal Ash, Air Asam Tambang dan Tailing.
Pada industri Migas, limbah sudah mulai dihasilkan saat dilakukan pengeboran baik saat
menggunakan Water based mud dimana dihasilkan Waste Water dan Waste Solid (limbah cair
dan limbah padat), juga saat digunakan SOBM (Synthetic Oil Based Mud) dimana dihasilkan
limbah campuran umumnya dikategorikan limbah padat dengan TPH yang cukup tinggi.
Perlakuan untuk limbah yang dihasilkan ini berbeda-beda seperti mekanis dan penambahan zat
additif tertentu namun belum memberikan solusi, penguraian merupakan solusi yang dianggap
baik dimana semua limbah B3 dapat diurai hingga tingkat tidak berbahaya. Rekayasa mikroba
pengurai sudah dimungkinkan termasuk pemanfaatan tanaman untuk mempercepat proses
penurunan kadar kandungan berbahaya.
Penanganan limbah cair dan limbah padat pada industri Migas, umumnya ditampung ditempat
penampungan sementara hingga dilakukan perlakuan untuk menurunkan kadar sebelum dikirim
ke tempat pengolahan akhir. tempat pengolahan akhir ini umumnya dikenal sebagai lahan land
fill tapi kebanyakan orang menyebutnya sebagai bioremediasi, padahal proses bioremediasi
meliputi dari saat perlakuan biologis dilakukan saat limbah dihasilkan hingga ke proses
penampungan akhir. Untuk limbah cair khususnya yang basis dengan air umumnya akan dilepas
ke sistem drainage yang ada di sekitarnya.
Proses bioremediasi akan berbeda-beda tergantung dari teknologi dan sistem, dimana hal ini
sangat dirahasiakan dan hanya sebagaian kecil yang diungkapkan kepermukaan. Tapi proses
yang kami lakukanm kami menggunakan mikroba non patogen, seperti E. Coli, Salmonella dan
Coryn bacterium sangat berbahaya apabila tidak diawasi dengan seksama dan terlepas ke
lingkungan. Selain itu kami juga mengembangkan tanaman pendukung proses penguraian yang
bukan bersifat gulma, karena pertumbuhan gulma sangat cepat dan bersifat mengikat oksigen
(menurunkan kadar oksigen dalam air) dan meningkatkan kadar keasaman air sehingga akan
membunuh biota lain. Pada beberapa kasus lepasnya gulma mengakibatkan matinya beberapa
danau seperti Rawa Pening, Danau Tempe dan masih ada 60 danau kritis yang tertutup oleh
gulma (sumber KemenPU Dirjen Sumber Daya Air, 2010), belum terhitung sungai yang tertutup
gulma seperti di Makassar.
Sementara proses yang kami lakukan sebagai berikut:
Enzimisasi
Biodegradasi
Biotransformasi
Biomineralisasi
Penyederhanaan rantai kompleks*
Proses anionisasi dan kationisasi*
Dekomposisi*
Dekompos*
Bahkan untuk beberapa logam berat dilakukan teknik semi bioleaching.
Hal yang perlu diperhatikan adalah pemahaman karakter dari limbah B3 tersebut kemudian
membuat sistematika dan alogaritma sehingga dibuat suatu startegi yang dapat mengurai dan
menurunkan kadar kandungan B3 pada limbah. Beberapa inovasi telah kami lakukan sehingga
memperppendek proses penguraian yang sedemikian panjang dan dapat diintegrasikan dengan
sistem operasi yang sesudah ada dimana terjadi effisiensi dan penurunan biaya yang signifikan.
https://groups.google.com/forum/#!msg/migas-indonesia-google/IBZi4SEyZnM/iFlK6cUsJesJ
industry kertas
Pabrik kertas menghasilkan limbah dalam volume yang sangat besar. Karakteristik dari limbah
pabrik kertas adalah warnanya yang kehitaman atau abu-abu keruh, bau yang khas, kandungan
padatan terlarut dan padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi dan tahan terhadap
oksidasi biologis. Pabrik kertas juga menghasilkan limbah beracun seperti :
a. limbah korosif yang dihasilkan dari penggunaan asam dan basa kuat dalam proses pembuburan
kertas
b. limbah pewarna dan tinta yang mengandung logam berat
Warna air limbah yang hitam tidak mudah terurai secara alami sehingga meninggalkan warna
yang persisten pada badan air penerima dan akan menghambat fotosintesis dan proses
pembersihan alami self purification.
Bahan kimia dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin, metal merkaptan sangat
membahayakan kehidupan biota perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan mengganggu
keseimbangan dan kelestarian kehidupan perairan.Tingginya kebutuhan oksigen untuk
menguraikan limbah pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dan
dapat menyebakan kondisi anoksik di perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami.
Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat mengancam
keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan mengurangi jumlah air yang
diperlukan makhluk perairan sungai dan mengubah suhu air. Limbah pabrik kertas dapat
menyebabkan kelainan reproduktif pada plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan
serta kerang-kerangan.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke Kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh
tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas.
Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan
dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak
mencemari tanah, air dan udara.
http://dizca.wordpress.com/2010/07/24/limbah-pabrik-kertas-dan-penangananya
industry kimia
Industri kimia dan bahan bangunan dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungsan
makhluk hidup, entah itu dalam skala besar atau skala kecil. Sebagai contoh, untuk memproduksi
alkohol, dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam industri
sandang, limbah dari produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam jumlah besar. Dalam
limbah cair ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik dan mikroorganisme serta bahan
berbahaya lainnya. Ketika proses produksi selesai, pencucian peralatan dapat membuang hasil
CaSO4 yang dilepaskan ke aliran air. Dalam proses produksi, limbah ini secara tidak langsung
atau langsung dapat mengancam kelangsungna makhluk hidup. Keracunan adalah salah satunya,
seperti keracunan CO dalam jumlah besar dapat berujung kepada kematian. Sementara
keracunan air raksa, asbes, timbal, arsen dan lain sebagainya dampaknya akan terasa dalam
jangka panjang setelah menumpuk dalam tubuh.
Industri kelapa sawit
Limbah yang dihasilkan dalam pengolahan buah sawit berupa : tandan buah kosong, serat buah
perasan, lumpur sawit (solid decanter), cangkang sawit, dan bungkil sawit. Limbah sawit yang
dihasilkan pabrik pengolahan sawit yang cukup besar tersebut akan menjadi masalah besar yang
dapat merupakan ancaman pencemaran lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik. Industri
kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan ternak, seperti bungkil inti
sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid. Solid merupakan salah satu limbah
padat dari hasil pengolahan minyak sawit kasar. Limbah ini dikenal sebagai lumpur sawit,
namun solid biasanya sudah dipisahkan dengan cairannya sehingga merupakan limbah padat.
Industryi Logam
Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor logam dapat
menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap
dan gas yang mengotori udara sekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan,
kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan
sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat
mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini memcemari
air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang berasal dari
proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat
dimanfaatkan kembali.
Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses dalam industri
besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
1. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
2. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot,
menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
3. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas
pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan
pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan
kematian.
4. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-
pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
5. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung
dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan
paru-paru/celah suara.
6. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan,
bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
7. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas
CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan
diatas.
http://gorbacep.blogspot.com/2011/01/dampak-limbah-industri-logam.html
industry semen
limbah industri semen
Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang
termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah
gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke
dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas
udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu,
asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman
(untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2,
hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi
temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik
partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara,
asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.
Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah
terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah
industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan
bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.
Semen mempunyai empat komponen bahan kimia utama yaitu kapur (batu kapur), silika (pasir),
alumina (tanah liat) dan besi oksida (biji besi). Sedikit gipsum biasanya ditambahkan pada saat
penghalusan untuk memperlambat pengerasan.Suatu Industri semen atau pabrik semen tentulah
mempunyai limbah dari pengolahan-pengolahan bahan baku tersebut, di antaranya NOx, Sox,
CO, HK, bau dan partikel yang termasuk limbah gas dan limbah B3.
1.Limbah gas
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik
keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2,
NO2,CO2, H2 dan lain-lain.
Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia.
Konsentrasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan
persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan
hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan
penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan
yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan
kerusakan pada sel susunan saraf.
Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak enak
gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari
zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus
diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya
reaksinya. Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran
dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun anorganik. Debu, karena ringan, akan
melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang membahayakan adalah debu
kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu
yang mengandung Fe2O3.
Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan mengandung debu yaitu pada manusia
yang ada di sekitarnya bekerja atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu
tergantung pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu sendiri dan lain-
lain.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran
tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabut/uap
air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun-daunan ataupun berada di atas
atap rumah.
Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan menimbulkan:
1.Ransangan saluran pernafasan
2.Kematian karena bersifat racun
3.Alergi
4.Fibrosis
5.Penyakit demam
Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akan berakibat:
1.Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2.Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3.Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4.Merusak susunan darah: benzene
Untuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara selain
menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas.
Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit atau
menderita karena zat tersebut. Di samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus
bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada umumnya 8 jam
sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang
batas pada umumnya.
Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek yang berbeda,misalnya
antara manusia dan hewan, antara manusia dengan manusia sendiri dalam dua lingkungan yang
berbeda.