Industri Yang Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya

download Industri Yang Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya

of 17

Transcript of Industri Yang Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya

TUGAS TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

OLEH ;KELOMPOK VWIDYA GEMA BESTARI (110405028)SIGIT PURWANTO (110405029)HENNI DIAN DIANA T (110405030)RANDY RASPUTRA (110405031)KELVIN HADINATAN(110405032)ILOAN PANDANG HM (110405033)JELSEN (110405034)YOS POWER AMBARITA (110405035)

TAHUN AJARAN 2011/2012UNIVERSITAS SUMATERA UTARADAFTAR ISI

Daftar Isi ..........................................2

1. Pendahuluan .3 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan ..52. Sumber Pencemaran pada Industri Pengolahan Pupuk 63. Pencemaran dari Industri Pupuk dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia .............................................7 3.1 Pupuk Organik yang Masih Berpotensi Tercemar ..7 3.2 Amoniak ............................8 3.3 Timbal ...9 3.4 Penggunaan Deterjen .9 3.5 Nitrogen ...104. Pengelolaan dan Pengolahan Limbah ..12 4.1 Upaya Pengelolaan ....12 4.2 Pelaksanaan Produksi Bersih ..13 4.3 Upaya pengolahan(treatment) .145. Kesimpulan dan Saran .....166. Daftar Pustaka .......17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangLimbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya.Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya. Sebagailimbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber daripabrik industri bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahanbaku industri. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dankimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.Melihat pada sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkanpada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkahpencegahan, penanggulangan dan pengelolaan.Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyerap tenagakerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusia dansebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankan denganmenggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakan kehidupan.Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupan sampai terjadinya disaster.Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melaluiproses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair ydigunakan mensuplai bahanorganik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman umumnya sedikit mengandung bahan berbahaya. Namun penggunaan pupuk kandang,limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos/pupuk organik cukup mengkhawatirkan karena banyak mengandung bahan berbahaya seperti misalnya logam berat dan asam-masam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini justruterkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahandasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).Di Indonesia sebenarnya pupuk organik itu sudah lama dikenal parapetani. Mereka bahkan telah mengenal pupuk organik sebelum Revolusi Hijau turut melanda pertanian di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya,jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganyapun relatif murahkarena di subsidi, dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadapperkembangan produksi pertanian, ketika terjadi kelangkaan pupuk dan hargapupuk naik karena subsidi pupuk dicabut, serta belum lagi bahan dasar pupuk-pupuk tersebut yang mungkin saja berpotensi menimbulkan limbah yang membahayakan lingkungan.

1.2 TujuanUntuk mengetahui lebih lanjut pada industri pembuatan pupuk, dimana dalam prosesnya ini akan kita ketahui tentang pencemaran-pencemaran yang mungkin saja terjadi. Di samping itu, tugas makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas kepada dosen yang bersangkutan pada mata kuliah TK3.

BAB II SUMBER PENCEMARAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PUPUK

Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun,baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base). Kemudian padapabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tanki amoniak.Dari pabrik juga tentunya akan ada penggunaan detergen yangmengandung bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent) yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoranyang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan pada deterjen pencuci pakaian dikategorikan sebagai anionik, umumnya tersusun dari alkyl benzene sulfonaterantai bercabang (ABS), alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS) dan AlphaOlefin Sulfonate (AOS).Nitrogen atau N2 di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai media untuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O).

BAB III PENCEMARAN DARI INDUSTRI PUPUK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

3.1 Pupuk Organik yang masih berpotensi tercemarPupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian,tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanyapenggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi(pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupukanorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknyabanyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yangterus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organik , merusakkeseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagaipenyakit tanaman.Walau telah meminimalkan penggunaan bahan kimia (pestisida danpupuk), belum ada jaminan produk pangan organik yang dihasilkan terbebas daribakteri beracun. Penelitian mikrobiologis keamanan pangan organik yangdilakukan di IPB dengan meneliti 3 contoh sayuran yang diperoleh dariperkebunan yang berbeda, menunjukkan jika pengomposan pupuk organik kurangsempurna bisa berakibat hasil panennya berpeluang mengandung bakteri patogenseperti Salmonella dan Escherichia coli. Karena itu pencucian yang seksama(menggunakan air matang) penting untuk menjamin keamanan sayuran organik.Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganikyang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada didalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertaniantelah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalamkondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada diIndonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganikdari tahun ke tahun menurun.

3.2 AmoniakSebagai suatu industri pembuatan pupuk, PT. Petrokimia Gresikmenyadari akan adanya resiko bahaya yang sangat potensial seperti kebakaran,peledakan dan pencemaran lingkungan. Bahaya yang memungkinkan dapatberdampak luas adalah apabila terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak. Amoniak adalah bahan baku pembuatan urea, dalam pabrik terdapatkelebihan amoniak yang kemudian di tampung dalam tanki khusus penyimpanamoniak. Amoniak merupakan zat yang sangat valatile dengan titik didih normal -33OC pada tekanan atmosferis. Amoniak sendiri merupakan bahan racun yangdapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan tenggorokan. Bahaya terhadapmanusia yaitu pada konsentrasi NH3= 90 ppm, pH mencapai 11 dan ini merupakan racun (toxic), sebagai gas amoniak menyebabkan iritasi pada saluranpernafasan, mata dan kulit. Amoniak tersebut dapat dikategorikan bahaya tinggi karena amonia mempunyai sifat anhydrousyaitu apabila amonia tersebut terkena tekanan atmosfir 1atm akan berubah fase menjadi uap. Tangki amonia di pabrikPT. Petrokimia Gresik ini pernah mengalami peledakan pada atap tangki padatahun 2001 dengan memakan korban dari pegawai PT. Petrokimia gresik sendirimaupun dari pihak masyarakat disekitar pabrik.Untuk melindungi karyawan dan masyarakat sekitar dari kemungkinanadanya paparan amoniak ke udara, maka secara rutin bagi laboratorium kimia PT.Pupuk Kaltim menganalisa gas pencemar secara rutin ke lokasi-lokasi sumberpencemar di pabrik dan area sekitar, termasuk ke lokasi pemukiman penduduk.Namun hal yang dikhawatirkan bagi semua adalah kegagalan operasi maupunfaktor lain yang menyebabkan terlepasnya gas amoniak ke udara dalam jumlahbesar yang dipastikan dapat mengakibatkan kecelakaan industri.Faktor lain yang paling beresiko tinggi adalah jika tanki tersebutmeledak/pecah dan apalagi bila terjadi pada keduanya, maka lingkungan akanmenerima dampak yang sangat serius baik terhadap manusia maupun terhadapperairan sekitar, Amoniak memiliki 2 spesies kimia yaitu NH3(dalam bentuk gas)dan NH4+(dalam bentuk terionisasi). Dalam air kedua spesies ini berada dalam keseimbangan. NH3 + H2O NH4 + OH-. Kecelakaan oleh karena bocornya anhydrous amoniak dapat berakibat kerusakan-kerusakan berantai yang prosesnya dapat sangat cepat terjadi. Demikian pula bila sejumlah anhydrous amoniak bebas di udara dan mencapai volume gas amoniak16-17%, maka dapat timbul ledakan(explosion) ledakan ini menjadi sumber api terhadap semburan amoniak yang keluar dengan tekanan tinggi. Kebakaran amoniak akan segera meningkatkan suhu sekitar dan memacu kebakaran lain. Bilas uhu kritis dilampui tanpa ledakan, maka suhu sekitar akan meningkat secepatnyayang dapat mencapai suhu auto ignitionpada 6510C. Bila ini terjadi sudah pastiakan merupakan bahaya besar bagi lingkungan.

3.3 Timbal (Pb)Tingginya kadar logam Pb dimungkinkan karena merupakan tempatberlabuhnya kapal-kapal dari pihak PT Petrokimia Gresik dalam prosespengangkutan hasil industrinya yang limbahnya terbuang ke laut. Umumnyabahan bakar minyak mendapat zat tambahan tetraetylyang mengandung Pb untukmeningkatkan mutu, sehingga limbah dari kapal-kapal tersebut dapat menyebabkan kadar Pb di perairan tersebut menjadi tinggi. Rendahnya kadarlogam berat dimungkinkan karena adanya proses pengenceran oleh faktor polapasang surut. Saat melakukansampling, keadaan gelombang air laut diperkirakancukup besar, sehingga logam berat tersebut mengalami proses pengenceran cukuprendah. Timbal (Pb) merupakan salah satu pencemar yang dipermasalahkan karena bersifat sangat toksik dan tergolong sebagai bahan buangan beracun danberbahaya. Kadar Pb di perairan Gresik telah melebihi batas maksimum baku mutu yaitu 0,03 ppm (PP RI Nomor 82 /2001) sehingga tergolong tercemar. Pada uji pendahuluan menunjukkan kadar Pb pada air tambak dekat laut, permukimanpenduduk, dan industri masing-masing sebesar 0,049 ppm, 0,2137ppm dan0,1352 ppm.

3.4 Penggunaan DetergenMenurut Asosiasi Pengusaha Deterjen Indonesia (APEDI), surfaktananionik yang digunakan di Indonesia saat ini adalah alkyl benzene sulfonate 1 rantai3

bercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS)sebesar 60%. Dibandingkan dengan LAS, ABS merupakan senyawa yang lebihsukar terurai secara alami. Oleh karenanya, pada banyak negara di duniapenggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia,peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masihdigunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena : harganya murah,kestabilannya dalam bentuk krim pasta dan busanya melimpah.Penggunaan deterjen dapat mempunyai risiko bagi kesehatan danlingkungan. Risiko deterjen yang paling ringan pada manusia berupa iritasi(panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhanlangsung dengan produk. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk deterjenyang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisiiritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi,justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbahdeterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik).Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksidengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum,mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya terkandung klor) sebagaipembunuh kuman pada proses klorinasi.4.5 NitrogenNitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2). Sebagai contoh adalahblanketingtanki penyimpanan bahan mudah terbakar(flammable material) danpipa/tank purging(N2purging).Namun, ketika sebuah tanki misalnya akan dibuka untuk dilakukanclean-upataumaintenance, maka muncullah bahaya dari nitrogen sebagai gas inert.Keberadaan nitrogen mengganggu konsentrasi aman dari oksigen dalam tanki,meskipunmanholedari tanki sudah dibuka.

14

Kekurangan oksigen akibat konsentrasi nitrogen yang berlebih, bisamenyebabkanoxygen deficiency, dengan resiko terburuk kematian.

15

BAB VPENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH5.1 Upaya PengelolaanAgroindustri tidak melulu membahas mengenai pengolahan bahan hasilpertanian untuk dijadikan suatu produk, tapi perlu juga membahas mengenaipenanganan limbahnya, karena limbah itu sangat penting dan jika kita biarkantanpa penanganan akan berbahaya bagi lingkungan.Bagi lingkungan terdekat dari lokasi tangki penyimpan amoniak adalahperairan laut, dimana perlu mendapat perlindungan terhadap pencemaran. Airmerupakan salah satu senyawa kimia yang penting dalam kehidupan danperadapan manusia di bumi ini. Hal ini sebabkan oleh jumlah air yang banyak,sifat-sifat kimia dan fisika dari air yang sangat unik dan peranannya yang pentingdalam proses biologi. Parameter fisika digunakan untuk menentukan kualitas airyang meliputi cahaya, suhu, kecerahan/kekeruhan, warna, konduktifitas, salinitasdan lain-lain. Untuk itu perairan laut sekitar dan limbah industri, perlu diukursalinitasnya. Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat diperairan (Boyd,1988). Salinitas mengambarkan padatan total dalam air setelah semua karbonatdikonversi menjadi oxida.Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkunganharus mencakup beberapa unsur utama sebagai berikut :a)

Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemenlingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.b)

Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratanperaturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuanpencapaian dan program pengelolaan lingkungan.c)

Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.d)

Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan,pengukuran dan audit.e)

Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian dan efektivitas sistem untukmencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi

16

(Bratasida, 1996).5.2 Pelaksanaan Produksi Bersihy

Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melaluiupaya minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuanganlimbah yang aman.y

Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka daur hidupperusahaan.Dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitasmelalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku danenergiyang efisien.y

Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangieksploitasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dandalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumber dayaalam. Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam ProduksiBersih terdapat strategi pencegahan pencemaranpada sumbernya (sourcereduction end in process recycling), yaitu mencegah terbentuknya limbahsecara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harusdikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upayaperbaikan lingkungan.y

Memperkuat daya saing produk di pasar global.y

Meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumenterhadap produk urea dan amoniak yang dihasilkan.y

Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan.5.2.2 Melakukan pengolahan (Treatment) Minimisasi Limbah :Upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi timbulnya limbah, dimulaisejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi danpemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbahdapat dilakukan dengan carareduce, reuse, recycle,danrecovery.REDUCE:

upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan bakuseefisien mungkin didalam suatu proses produksi. Juga memperhatikan agarlimbah yang terbuang menjadi sedikit.

17

REUSE :upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalamiproses pengolahan atau perubahan bentuk.Reusedapat dilakukan didalam ataudiluar daerah proses produksi yang bersangkutan.RECYCLE :upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melaluipengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupunproduk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan didalam atau diluar daerahproses produksi yang bersangkutan.RECOVERY :upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untukmemperoleh kembali materi/energi yang terkandung didalamnya.BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

18

1.

Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).2.

Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyeraptenaga kerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusiadan sebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankandengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakankehidupan. Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutupkemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupansampai terjadinyadisaster.3.

Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur catberacun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base).Kemudian pada pabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak.4.

Melakukan pengelolaan serta pengembangan teknologi dalam upayaminimasi serta pengolahan limbah.DAFTAR PUSTAKA

19

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah-salam/message/56http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracun-berbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimia-gresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994.Pencemaran dan Toksikologi LogamBerat. Jakarta: Rineka Cipta.Pandjaitan, M. 2002.IndustriPetrokimia dan Dampak Lingkungannya.Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada Press.Sarifudin, Rachmad. 1998.Pendugaan Kualitas Air Kali MasSurabaya Ditinjau dari Indeks KeanekaragamanPlankton. SkripsiTidakdipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

bercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS)sebesar 60%. Dibandingkan dengan LAS, ABS merupakan senyawa yang lebihsukar terurai secara alami. Oleh karenanya, pada banyak negara di duniapenggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia,peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masihdigunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena : harganya murah,kestabilannya dalam bentuk krim pasta dan busanya melimpah . Penggunaan deterjen dapat mempunyai risiko bagi kesehatan dan lingkungan. Risiko deterjen yang paling ringan pada manusia berupa iritasi(panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhanlangsung dengan produk. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk deterjenyang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisiiritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi,justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbahdeterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik).Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum,mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya terkandung klor) sebagaipembunuh kuman pada proses klorinasi.

3.5 NitrogenNitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2). Sebagai contoh adalah lanketingtanki penyimpanan bahan mudah terbakar ( flammable material ) dan pipa/tank purging(N2purging).Namun, ketika sebuah tanki misalnya akan dibuka untuk dilakukan clean-up atau maintenance, maka muncullah bahaya dari nitrogen sebagai gas inert.Keberadaan nitrogen mengganggu konsentrasi aman dari oksigen dalam tanki,meskipun manhole dari tanki sudah dibuka.. Kekurangan oksigen akibat konsentrasi nitrogen yang berlebih, bias menyebabkan oxygen defisiensi, dengan resiko terburuk kematian.

BAB IVPENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH

4.1 Upaya PengelolaanAgroindustri tidak melulu membahas mengenai pengolahan bahan hasilpertanian untuk dijadikan suatu produk, tapi perlu juga membahas mengenaipenanganan limbahnya, karena limbah itu sangat penting dan jika kita biarkantanpa penanganan akan berbahaya bagi lingkungan. Bagi lingkungan terdekat dari lokasi tangki penyimpan amoniak adalahperairan laut, dimana perlu mendapat perlindungan terhadap pencemaran. Airmerupakan salah satu senyawa kimia yang penting dalam kehidupan danperadaban manusia di bumi ini. Hal ini sebabkan oleh jumlah air yang banyak,sifat-sifat kimia dan fisika dari air yang sangat unik dan peranannya yang pentingdalam proses biologi. Parameter fisika digunakan untuk menentukan kualitas airyang meliputi cahaya, suhu, kecerahan/kekeruhan, warna, konduktifitas, salinitasdan lain-lain. Untuk itu perairan laut sekitar dan limbah industri, perlu diukursalinitasnya. Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat diperairan (Boyd,1988). Salinitas mengambarkan padatan total dalam air setelah semua karbonatdikonversi menjadi oxida.Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkunganharus mencakup beberapa unsur utama sebagai berikut :a)Kebijakan Lingkungan :pernyataan tentang maksud kegiatan manajemenlingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.b)Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratanperaturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuanpencapaian dan program pengelolaan lingkungan.c)Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.d)Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakuppemantauan,pengukuran dan audit.e)Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian dan efektivitas sistem untukmencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasibercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS)sebesar 60%. Dibandingkan dengan LAS, ABS merupakan senyawa yang lebihsukar terurai secara alami. Oleh karenanya, pada banyak negara di duniapenggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia,peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masihdigunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena : harganya murah,kestabilannya dalam bentuk krim pasta dan busanya melimpah.Penggunaan deterjen dapat mempunyai risiko bagi kesehatan danlingkungan. Risiko deterjen yang paling ringan pada manusia berupa iritasi(panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhanlangsung dengan produk. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk deterjenyang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisiiritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi,justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbahdeterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik).Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksidengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum,mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya terkandung klor) sebagaipembunuh kuman pada proses klorinasi.

4.2 Pelaksanaan Produksi Bersih1) Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melaluiupaya minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuanganlimbah yang aman.2) Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka daur hidupperusahaan.Dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitas melalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energI yang efisien.3) Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangieksploitasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan dalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumber daya alam. 4) Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam ProduksiBersih terdapat strategi pencegahan pencemaranpada sumbernya (sourcereduction end in process recycling), yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harusdikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upayaperbaikan lingkungan 5) Memperkuat daya saing produk di pasar global. 6) Meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumenterhadap produk urea dan amoniak yang dihasilkan.7) Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan.

4.3 Melakukan pengolahan (Treatment) Minimisasi Limbah adalah upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi timbulnya limbah, dimulai sejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi danpemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbah dapat dilakukan dengan cara reduce, reuse, recycle, danrecovery.1) Reduceadalah upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan bakuseefisien mungkin didalam suatu proses produksi. Juga memperhatikan agarlimbah yang terbuang menjadi sedikit.2) Reuse adalah upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalamiproses pengolahan atau perubahan bentuk.Reuse dapat dilakukan didalam ataudiluar daerah proses produksi yang bersangkutan.3) Recycle adalah upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melaluipengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupunproduk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan didalam atau diluar daerahproses produksi yang bersangkutan.4) Recovery adalah upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untukmemperoleh kembali materi/energi yang terkandung didalamnya.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1) Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyeraptenaga kerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusia dan sebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakan kehidupan. Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupan sampai terjadinya disaster2) Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yang menghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepada lingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur catberacun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base).Kemudian pada pabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tanki amonia3) Melakukan pengelolaan serta pengembangan teknologi dalam upaya minimasi serta pengolahan limbah.

DAFTAR PUSTAKA

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah/salam/message/56/http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracunberbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimiagresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030

Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994. P encemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta:

19

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah-salam/message/56http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracun-berbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimia-gresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994.Pencemaran dan Toksikologi LogamBerat. Jakarta: Rineka Cipta.Pandjaitan, M. 2002.IndustriPetrokimia dan Dampak Lingkungannya.Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada Press.Sarifudin, Rachmad. 1998.Pendugaan Kualitas Air Kali MasSurabaya Ditinjau dari Indeks KeanekaragamanPlankton. SkripsiTidakdipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

16

(Bratasida, 1996).5.2 Pelaksanaan Produksi Bersihy

Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melaluiupaya minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuanganlimbah yang aman.y

Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka daur hidupperusahaan.Dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitasmelalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku danenergiyang efisien.y

Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangieksploitasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dandalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumber dayaalam. Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam ProduksiBersih terdapat strategi pencegahan pencemaranpada sumbernya (sourcereduction end in process recycling), yaitu mencegah terbentuknya limbahsecara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harusdikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upayaperbaikan lingkungan.y

Memperkuat daya saing produk di pasar global.y

Meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumenterhadap produk urea dan amoniak yang dihasilkan.y

Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan.5.2.2 Melakukan pengolahan (Treatment) Minimisasi Limbah :Upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi timbulnya limbah, dimulaisejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi danpemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbahdapat dilakukan dengan carareduce, reuse, recycle,danrecovery.REDUCE:

upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan bakuseefisien mungkin didalam suatu proses produksi. Juga memperhatikan agarlimbah yang terbuang menjadi sedikit.

17

REUSE :upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalamiproses pengolahan atau perubahan bentuk.Reusedapat dilakukan didalam ataudiluar daerah proses produksi yang bersangkutan.RECYCLE :upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melaluipengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupunproduk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan didalam atau diluar daerahproses produksi yang bersangkutan.RECOVERY :upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untukmemperoleh kembali materi/energi yang terkandung didalamnya.BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

18

1.

Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).2.

Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyeraptenaga kerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusiadan sebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankandengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakankehidupan. Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutupkemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupansampai terjadinyadisaster.3.

Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur catberacun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base).Kemudian pada pabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak.4.

Melakukan pengelolaan serta pengembangan teknologi dalam upayaminimasi serta pengolahan limbah.DAFTAR PUSTAKA

19

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah-salam/message/56http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracun-berbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimia-gresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994.Pencemaran dan Toksikologi LogamBerat. Jakarta: Rineka Cipta.Pandjaitan, M. 2002.IndustriPetrokimia dan Dampak Lingkungannya.Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada Press.Sarifudin, Rachmad. 1998.Pendugaan Kualitas Air Kali MasSurabaya Ditinjau dari Indeks KeanekaragamanPlankton. SkripsiTidakdipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya10BAB IVPENCEMARAN DARI INDUSTRI PUPUK DAN SERTA DAMPAKNYATERHADAP KESEHATAN MANUSIA4.1 Pupuk Organik yang masih berpotensi tercemarPupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian,tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanyapenggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi(pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupukanorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknyabanyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yangterus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organik , merusakkeseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagaipenyakit tanaman.Walau telah meminimalkan penggunaan bahan kimia (pestisida danpupuk), belum ada jaminan produk pangan organik yang dihasilkan terbebas daribakteri beracun. Penelitian mikrobiologis keamanan pangan organik yangdilakukan di IPB dengan meneliti 3 contoh sayuran yang diperoleh dariperkebunan yang berbeda, menunjukkan jika pengomposan pupuk organik kurangsempurna bisa berakibat hasil panennya berpeluang mengandung bakteri patogenseperti Salmonella dan Escherichia coli. Karena itu pencucian yang seksama(menggunakan air matang) penting untuk menjamin keamanan sayuran organik.Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganikyang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada didalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertaniantelah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalamkondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada diIndonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganikdari tahun ke tahun menurun.7

Gas Ammonia dan Gas CO2yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambilkembali dengan 2 langkah absorbsi dengan menggunakan Mother Liquorsebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.f. Proses Kondensat Treatment UnitUap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristalliser didinginkan dandikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3dan CO2 ikut kondensat kemudiandiolah dan dipisahkan di Stripper dan Hydroliser. Gas CO2dan gas NH3dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnyadikirim ke utilitas.Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Urea secara umum

8

Gambar 2. Diagram Proses Pembuatan Urea Secara Spesifik

9

BAB 3SUMBER PENCEMARAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PUPUKIndustri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun,baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base). Kemudian padapabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tanki amoniak.Dari pabrik juga tentunya akan ada penggunaan detergen yangmengandung bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent) yang berfungsiuntuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoranyang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan pada deterjen pencuci pakaiandikategorikan sebagai anionik, umumnya tersusun dari alkyl benzene sulfonaterantai bercabang (ABS), alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS) dan AlphaOlefin Sulfonate (AOS).Nitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2).

10BAB IVPENCEMARAN DARI INDUSTRI PUPUK DAN SERTA DAMPAKNYATERHADAP KESEHATAN MANUSIA4.1 Pupuk Organik yang masih berpotensi tercemarPupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian,tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanyapenggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi(pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupukanorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknyabanyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yangterus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organik , merusakkeseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagaipenyakit tanaman.Walau telah meminimalkan penggunaan bahan kimia (pestisida danpupuk), belum ada jaminan produk pangan organik yang dihasilkan terbebas daribakteri beracun. Penelitian mikrobiologis keamanan pangan organik yangdilakukan di IPB dengan meneliti 3 contoh sayuran yang diperoleh dariperkebunan yang berbeda, menunjukkan jika pengomposan pupuk organik kurangsempurna bisa berakibat hasil panennya berpeluang mengandung bakteri patogenseperti Salmonella dan Escherichia coli. Karena itu pencucian yang seksama(menggunakan air matang) penting untuk menjamin keamanan sayuran organik.Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganikyang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada didalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertaniantelah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalamkondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada diIndonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganikdari tahun ke tahun menurun.

114.2 AmoniakSebagai suatu industri pembuatan pupuk, PT. Petrokimia Gresikmenyadari akan adanya resiko bahaya yang sangat potensial seperti kebakaran,peledakan dan pencemaran lingkungan. Bahaya yang memungkinkan dapatberdampak luas adalah apabila terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak. Amoniak adalah bahan baku pembuatan urea, dalam pabrik terdapatkelebihan amoniak yang kemudian di tampung dalam tanki khusus penyimpanamoniak. Amoniak merupakan zat yang sangat valatile dengan titik didih normal -33OC pada tekanan atmosferis. Amoniak sendiri merupakan bahan racun yangdapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan tenggorokan. Bahaya terhadapmanusia yaitu pada konsentrasi NH3= 90 ppm, pH mencapai 11 dan inimerupakan racun (toxik), sebagai gas amoniak menyebabkan iritasi pada saluranpernafasan, mata dan kulit. Amoniak tersebut dapat dikategorikan bahaya tinggikarena amonia mempunyai sifatanhydrousyaitu apabila amonia tersebut terkenatekanan atmosfir 1atm akan berubah fase menjadi uap. Tangki amonia di pabrikPT. Petrokimia Gresik ini pernah mengalami peledakan pada atap tangki padatahun 2001 dengan memakan korban dari pegawai PT. Petrokimia gresik sendirimaupun dari pihak masyarakat disekitar pabrik.Untuk melindungi karyawan dan masyarakat sekitar dari kemungkinanadanya paparan amoniak ke udara, maka secara rutin bagi laboratorium kimia PT.Pupuk Kaltim menganalisa gas pencemar secara rutin ke lokasi-lokasi sumberpencemar di pabrik dan area sekitar, termasuk ke lokasi pemukiman penduduk.Namun hal yang dikhawatirkan bagi semua adalah kegagalan operasi maupunfaktor lain yang menyebabkan terlepasnya gas amoniak ke udara dalam jumlahbesar yang dipastikan dapat mengakibatkan kecelakaan industri.Faktor lain yang paling beresiko tinggi adalah jika tanki tersebutmeledak/pecah dan apalagi bila terjadi pada keduanya, maka lingkungan akanmenerima dampak yang sangat serius baik terhadap manusia maupun terhadapperairan sekitar, Amoniak memiliki 2 spesies kimia yaitu NH3(dalam bentuk gas)dan NH4+(dalam bentuk terionisasi). Dalam air kedua spesies ini berada dalamkeseimbangan.

12

NH3+ H2O NH4++ OH-Kecelakaan

oleh karena bocornyaanhydrousamoniak dapat berakibat kerusakan-kerusakan berantai yang prosesnya dapat sangat cepat terjadi. Demikian pula bilasejumlah anhydrous amoniak bebas di udara dan mencapai volume gas amoniak16-17%, maka dapat timbul ledakan(explosion) ledakan ini menjadi sumber apiterhadap semburan amoniak yang keluar dengan tekanan tinggi. Kebakaranamoniak akan segera meningkatkan suhu sekitar dan memacu kebakaran lain. Bilasuhu kritis dilampui tanpa ledakan, maka suhu sekitar akan meningkat secepatnyayang dapat mencapai suhuauto ignitionpada 6510C. Bila ini terjadi sudah pastiakan merupakan bahaya besar bagi lingkungan.4.3 Timbal (Pb)Tingginya kadar logam Pb dimungkinkan karena merupakan tempatberlabuhnya kapal-kapal dari pihak PT Petrokimia Gresik dalam prosespengangkutan hasil industrinya yang limbahnya terbuang ke laut. Umumnyabahan bakar minyak mendapat zat tambahantetraetylyang mengandung Pb untukmeningkatkan mutu, sehingga limbah dari kapal-kapal tersebut dapatmenyebabkan kadar Pb di perairan tersebut menjadi tinggi. Rendahnya kadarlogam berat dimungkinkan karena adanya proses pengenceran oleh faktor polapasang surut. Saat melakukansampling, keadaan gelombang air laut diperkirakancukup besar, sehingga logam berat tersebut mengalami proses pengenceran cukuprendah. Timbal (Pb) merupakan salah satu pencemar yang dipermasalahkankarena bersifat sangat toksik dan tergolong sebagai bahan buangan beracun danberbahaya. Kadar Pb di perairan Gresik telah melebihi batas maksimum bakumutu yaitu 0,03 ppm (PP RI Nomor 82 /2001) sehingga tergolong tercemar. Padauji pendahuluan menunjukkan kadar Pb pada air tambak dekat laut, permukimanpenduduk, dan industri masing-masing sebesar 0,049 ppm, 0,2137 ppm dan0,1352 ppm.4.4 Penggunaan DetergenMenurut Asosiasi Pengusaha Deterjen Indonesia (APEDI), surfaktananionik yang digunakan di Indonesia saat ini adalah alkyl benzene sulfonate rantai

13

bercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS)sebesar 60%. Dibandingkan dengan LAS, ABS merupakan senyawa yang lebihsukar terurai secara alami. Oleh karenanya, pada banyak negara di duniapenggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia,peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masihdigunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena : harganya murah,kestabilannya dalam bentuk krim pasta dan busanya melimpah.Penggunaan deterjen dapat mempunyai risiko bagi kesehatan danlingkungan. Risiko deterjen yang paling ringan pada manusia berupa iritasi(panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhanlangsung dengan produk. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk deterjenyang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisiiritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi,justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbahdeterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik).Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksidengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum,mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya terkandung klor) sebagaipembunuh kuman pada proses klorinasi.4.5 NitrogenNitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2). Sebagai contoh adalahblanketingtanki penyimpanan bahan mudah terbakar(flammable material) danpipa/tank purging(N2purging).Namun, ketika sebuah tanki misalnya akan dibuka untuk dilakukanclean-upataumaintenance, maka muncullah bahaya dari nitrogen sebagai gas inert.Keberadaan nitrogen mengganggu konsentrasi aman dari oksigen dalam tanki,meskipunmanholedari tanki sudah dibuka.

14

Kekurangan oksigen akibat konsentrasi nitrogen yang berlebih, bisamenyebabkanoxygen deficiency, dengan resiko terburuk kematian.

15

BAB VPENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH5.1 Upaya PengelolaanAgroindustri tidak melulu membahas mengenai pengolahan bahan hasilpertanian untuk dijadikan suatu produk, tapi perlu juga membahas mengenaipenanganan limbahnya, karena limbah itu sangat penting dan jika kita biarkantanpa penanganan akan berbahaya bagi lingkungan.Bagi lingkungan terdekat dari lokasi tangki penyimpan amoniak adalahperairan laut, dimana perlu mendapat perlindungan terhadap pencemaran. Airmerupakan salah satu senyawa kimia yang penting dalam kehidupan danperadapan manusia di bumi ini. Hal ini sebabkan oleh jumlah air yang banyak,sifat-sifat kimia dan fisika dari air yang sangat unik dan peranannya yang pentingdalam proses biologi. Parameter fisika digunakan untuk menentukan kualitas airyang meliputi cahaya, suhu, kecerahan/kekeruhan, warna, konduktifitas, salinitasdan lain-lain. Untuk itu perairan laut sekitar dan limbah industri, perlu diukursalinitasnya. Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat diperairan (Boyd,1988). Salinitas mengambarkan padatan total dalam air setelah semua karbonatdikonversi menjadi oxida.Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkunganharus mencakup beberapa unsur utama sebagai berikut :a)

Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemenlingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.b)

Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratanperaturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuanpencapaian dan program pengelolaan lingkungan.c)

Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.d)

Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan,pengukuran dan audit.e)

Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian dan efektivitas sistem untukmencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi

16

(Bratasida, 1996).5.2 Pelaksanaan Produksi Bersihy

Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melaluiupaya minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuanganlimbah yang aman.y

Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka daur hidupperusahaan.Dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitasmelalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku danenergiyang efisien.y

Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangieksploitasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dandalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumber dayaalam. Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam ProduksiBersih terdapat strategi pencegahan pencemaranpada sumbernya (sourcereduction end in process recycling), yaitu mencegah terbentuknya limbahsecara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harusdikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upayaperbaikan lingkungan.y

Memperkuat daya saing produk di pasar global.y

Meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumenterhadap produk urea dan amoniak yang dihasilkan.y

Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan.5.2.2 Melakukan pengolahan (Treatment) Minimisasi Limbah :Upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi timbulnya limbah, dimulaisejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi danpemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbahdapat dilakukan dengan carareduce, reuse, recycle,danrecovery.REDUCE:

upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan bakuseefisien mungkin didalam suatu proses produksi. Juga memperhatikan agarlimbah yang terbuang menjadi sedikit.

17

REUSE :upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalamiproses pengolahan atau perubahan bentuk.Reusedapat dilakukan didalam ataudiluar daerah proses produksi yang bersangkutan.RECYCLE :upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melaluipengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupunproduk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan didalam atau diluar daerahproses produksi yang bersangkutan.RECOVERY :upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untukmemperoleh kembali materi/energi yang terkandung didalamnya.BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

18

1.

Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).2.

Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyeraptenaga kerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusiadan sebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankandengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakankehidupan. Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutupkemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupansampai terjadinyadisaster.3.

Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur catberacun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base).Kemudian pada pabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak.4.

Melakukan pengelolaan serta pengembangan teknologi dalam upayaminimasi serta pengolahan limbah.DAFTAR PUSTAKA

19

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah-salam/message/56http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracun-berbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimia-gresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994.Pencemaran dan Toksikologi LogamBerat. Jakarta: Rineka Cipta.Pandjaitan, M. 2002.IndustriPetrokimia dan Dampak Lingkungannya.Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada Press.Sarifudin, Rachmad. 1998.Pendugaan Kualitas Air Kali MasSurabaya Ditinjau dari Indeks KeanekaragamanPlankton. SkripsiTidakdipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

4

Perubahan status perusahaan :1 Perusahaan Umum (Perum)PP No. 55/19712 PerseroPP No. 35/1974 jo PP No. 14/19753 Anggota Holding PT PusriPP No. 28/1997PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektar berlokasi diKabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan berstatus BUMN (BadanUsaha Milik Negara) memakai bahan kimia dan gas sebagai penunjang produksipupuknya, dimana hasilnya antara lain H2SO4, H2PO4, CO2,Cement Retarder,Alamunium Fluoride.PT. Petrokimia Gresik memakai bahan kimia salah satunyayaitu Amonia (NH3).Kapasitas PabrikPupuk

Pabrik

Kapasitas/Tahun

TahunBeroperasiPupuk Urea 1 460.000 ton 1994Pupuk Fosfat 2 1.000.000 ton 1979, 1983Pupuk ZA 3 650.000 ton1972,19841986Pupuk NPK :- Phonska I- Phonska II & III- NPK I- NPK II- NPK III & IV12112.460.000 ton1.280.000 ton100.000 ton100.000 ton200.000 ton20002005, 2009200520082009

5

- NPK Blending 1 60.000 ton 2005Pupuk ZK (K2SO4) 1 10.000 ton 2005Pupuk Petroganik 1 10.000 ton 2005JUMLAH

16

4.330.000 ton

Non Pupuk Pabrik

Kapasitas/Tahun

TahunBeroperasiAmoniak 1 445.000 ton 1994Asam Sulfat (98% H2SO4) 1 550.000 ton 1985Asam Fosfat (100% P2O5) 1 200.000 ton 1985Cement Retarder 1 440.000 ton 1985Aluminium Fluorida 1 12.600 ton 1985JUMLAH

5

1.647.600 ton

Total pabrik/kapasitas 21

5.977.600 ton/thSelain menghasilkan dan memasarkan produk pupuk dan non pupuk, PTPetrokimia Gresik juga menawarkan berbagai bentuk jasa & pelayanan, antaralain meliputi : jasa pelabuhan, keahlian, fabrikasi, penelitian laboratorium,konstruksi & rancang bangun, pendidikan & latihan, dan lain-lain.Tahapan yang Dilakukan dalam Pembuatan Pupuk Urea yangMenggunakan AmoniakBahan baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2dan NH3cair yang dipasokdari Pabrik Amoniak. Proses pembuatan urea di bagi menjadi 6 Unit terdapat padaGambar 1.1. Sintesa Unit2. Purifikasi Unit3. Kristaliser Unit

6

4. Prilling Unit5. Recovery Unit6. Proses Kondensat Treatment Unita. Sintesa UnitUnit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa denganmereaksikan NH3cair dan gas CO2didalam Urea Reactor dan kedalam reaktorini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagianRecovery. Tekanan operasi proses sintesa adalah 175 Kg/cm2. Hasil SintesaUrea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dankelebihan amonianya setelah dilakukan Stripping oleh CO2.b. Purifikasi UnitAmonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di UnitSintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan danpemanasan dengan 2 langkah penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/cm2dan22,2 Kg/cm2. Hasil penguraian berupa gas CO2dan NH3dikirim kebagianrecovery, sedangkan larutan urea dikirim ke bagian Kristaliser.c. Kristaliser UnitLarutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vakum,kemudian kristal urea dipisahkan di pemutar sentrifugal. Panas yang diperlukanuntuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panaskristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi urea slurry ke HPAbsorber dari Recovery.d. Prilling UnitKristal urea keluaran pemutar sentrifugal dikeringkan sampai menjadi 99,8 %berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas prilling toweruntuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributordijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah danmenghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke Bulk Storagedengan Belt Conveyor.e. Recovery Unit

7

Gas Ammonia dan Gas CO2yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambilkembali dengan 2 langkah absorbsi dengan menggunakan Mother Liquorsebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.f. Proses Kondensat Treatment UnitUap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristalliser didinginkan dandikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3dan CO2 ikut kondensat kemudiandiolah dan dipisahkan di Stripper dan Hydroliser. Gas CO2dan gas NH3dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnyadikirim ke utilitas.Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Urea secara umum

8

Gambar 2. Diagram Proses Pembuatan Urea Secara Spesifik

9

BAB 3SUMBER PENCEMARAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PUPUKIndustri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun,baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base). Kemudian padapabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tanki amoniak.Dari pabrik juga tentunya akan ada penggunaan detergen yangmengandung bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent) yang berfungsiuntuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoranyang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan pada deterjen pencuci pakaiandikategorikan sebagai anionik, umumnya tersusun dari alkyl benzene sulfonaterantai bercabang (ABS), alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS) dan AlphaOlefin Sulfonate (AOS).Nitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2).

10BAB IVPENCEMARAN DARI INDUSTRI PUPUK DAN SERTA DAMPAKNYATERHADAP KESEHATAN MANUSIA4.1 Pupuk Organik yang masih berpotensi tercemarPupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian,tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanyapenggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi(pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupukanorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknyabanyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yangterus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organik , merusakkeseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagaipenyakit tanaman.Walau telah meminimalkan penggunaan bahan kimia (pestisida danpupuk), belum ada jaminan produk pangan organik yang dihasilkan terbebas daribakteri beracun. Penelitian mikrobiologis keamanan pangan organik yangdilakukan di IPB dengan meneliti 3 contoh sayuran yang diperoleh dariperkebunan yang berbeda, menunjukkan jika pengomposan pupuk organik kurangsempurna bisa berakibat hasil panennya berpeluang mengandung bakteri patogenseperti Salmonella dan Escherichia coli. Karena itu pencucian yang seksama(menggunakan air matang) penting untuk menjamin keamanan sayuran organik.Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganikyang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada didalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertaniantelah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalamkondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada diIndonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganikdari tahun ke tahun menurun.

114.2 AmoniakSebagai suatu industri pembuatan pupuk, PT. Petrokimia Gresikmenyadari akan adanya resiko bahaya yang sangat potensial seperti kebakaran,peledakan dan pencemaran lingkungan. Bahaya yang memungkinkan dapatberdampak luas adalah apabila terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak. Amoniak adalah bahan baku pembuatan urea, dalam pabrik terdapatkelebihan amoniak yang kemudian di tampung dalam tanki khusus penyimpanamoniak. Amoniak merupakan zat yang sangat valatile dengan titik didih normal -33OC pada tekanan atmosferis. Amoniak sendiri merupakan bahan racun yangdapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan tenggorokan. Bahaya terhadapmanusia yaitu pada konsentrasi NH3= 90 ppm, pH mencapai 11 dan inimerupakan racun (toxik), sebagai gas amoniak menyebabkan iritasi pada saluranpernafasan, mata dan kulit. Amoniak tersebut dapat dikategorikan bahaya tinggikarena amonia mempunyai sifatanhydrousyaitu apabila amonia tersebut terkenatekanan atmosfir 1atm akan berubah fase menjadi uap. Tangki amonia di pabrikPT. Petrokimia Gresik ini pernah mengalami peledakan pada atap tangki padatahun 2001 dengan memakan korban dari pegawai PT. Petrokimia gresik sendirimaupun dari pihak masyarakat disekitar pabrik.Untuk melindungi karyawan dan masyarakat sekitar dari kemungkinanadanya paparan amoniak ke udara, maka secara rutin bagi laboratorium kimia PT.Pupuk Kaltim menganalisa gas pencemar secara rutin ke lokasi-lokasi sumberpencemar di pabrik dan area sekitar, termasuk ke lokasi pemukiman penduduk.Namun hal yang dikhawatirkan bagi semua adalah kegagalan operasi maupunfaktor lain yang menyebabkan terlepasnya gas amoniak ke udara dalam jumlahbesar yang dipastikan dapat mengakibatkan kecelakaan industri.Faktor lain yang paling beresiko tinggi adalah jika tanki tersebutmeledak/pecah dan apalagi bila terjadi pada keduanya, maka lingkungan akanmenerima dampak yang sangat serius baik terhadap manusia maupun terhadapperairan sekitar, Amoniak memiliki 2 spesies kimia yaitu NH3(dalam bentuk gas)dan NH4+(dalam bentuk terionisasi). Dalam air kedua spesies ini berada dalamkeseimbangan.

12

NH3+ H2O NH4++ OH-Kecelakaan

oleh karena bocornyaanhydrousamoniak dapat berakibat kerusakan-kerusakan berantai yang prosesnya dapat sangat cepat terjadi. Demikian pula bilasejumlah anhydrous amoniak bebas di udara dan mencapai volume gas amoniak16-17%, maka dapat timbul ledakan(explosion) ledakan ini menjadi sumber apiterhadap semburan amoniak yang keluar dengan tekanan tinggi. Kebakaranamoniak akan segera meningkatkan suhu sekitar dan memacu kebakaran lain. Bilasuhu kritis dilampui tanpa ledakan, maka suhu sekitar akan meningkat secepatnyayang dapat mencapai suhuauto ignitionpada 6510C. Bila ini terjadi sudah pastiakan merupakan bahaya besar bagi lingkungan.4.3 Timbal (Pb)Tingginya kadar logam Pb dimungkinkan karena merupakan tempatberlabuhnya kapal-kapal dari pihak PT Petrokimia Gresik dalam prosespengangkutan hasil industrinya yang limbahnya terbuang ke laut. Umumnyabahan bakar minyak mendapat zat tambahantetraetylyang mengandung Pb untukmeningkatkan mutu, sehingga limbah dari kapal-kapal tersebut dapatmenyebabkan kadar Pb di perairan tersebut menjadi tinggi. Rendahnya kadarlogam berat dimungkinkan karena adanya proses pengenceran oleh faktor polapasang surut. Saat melakukansampling, keadaan gelombang air laut diperkirakancukup besar, sehingga logam berat tersebut mengalami proses pengenceran cukuprendah. Timbal (Pb) merupakan salah satu pencemar yang dipermasalahkankarena bersifat sangat toksik dan tergolong sebagai bahan buangan beracun danberbahaya. Kadar Pb di perairan Gresik telah melebihi batas maksimum bakumutu yaitu 0,03 ppm (PP RI Nomor 82 /2001) sehingga tergolong tercemar. Padauji pendahuluan menunjukkan kadar Pb pada air tambak dekat laut, permukimanpenduduk, dan industri masing-masing sebesar 0,049 ppm, 0,2137 ppm dan0,1352 ppm.4.4 Penggunaan DetergenMenurut Asosiasi Pengusaha Deterjen Indonesia (APEDI), surfaktananionik yang digunakan di Indonesia saat ini adalah alkyl benzene sulfonate rantai

13

bercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus (LAS)sebesar 60%. Dibandingkan dengan LAS, ABS merupakan senyawa yang lebihsukar terurai secara alami. Oleh karenanya, pada banyak negara di duniapenggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia,peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masihdigunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena : harganya murah,kestabilannya dalam bentuk krim pasta dan busanya melimpah.Penggunaan deterjen dapat mempunyai risiko bagi kesehatan danlingkungan. Risiko deterjen yang paling ringan pada manusia berupa iritasi(panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhanlangsung dengan produk. Hal ini disebabkan karena kebanyakan produk deterjenyang beredar saat ini memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Dalam kondisiiritasi/terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pewangi,justru akan membuat iritasi kulit semakin parah.Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbahdeterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik).Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksidengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum,mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya terkandung klor) sebagaipembunuh kuman pada proses klorinasi.4.5 NitrogenNitrogen atau N2di dalam pabrik kimiabiasa digunakan sebagai mediauntuk melindungi bahan kimia yang sensitif terhadap pengaruh bahaya oksigen(O2). Sebagai contoh adalahblanketingtanki penyimpanan bahan mudah terbakar(flammable material) danpipa/tank purging(N2purging).Namun, ketika sebuah tanki misalnya akan dibuka untuk dilakukanclean-upataumaintenance, maka muncullah bahaya dari nitrogen sebagai gas inert.Keberadaan nitrogen mengganggu konsentrasi aman dari oksigen dalam tanki,meskipunmanholedari tanki sudah dibuka.

14

Kekurangan oksigen akibat konsentrasi nitrogen yang berlebih, bisamenyebabkanoxygen deficiency, dengan resiko terburuk kematian.

15

BAB VPENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH5.1 Upaya PengelolaanAgroindustri tidak melulu membahas mengenai pengolahan bahan hasilpertanian untuk dijadikan suatu produk, tapi perlu juga membahas mengenaipenanganan limbahnya, karena limbah itu sangat penting dan jika kita biarkantanpa penanganan akan berbahaya bagi lingkungan.Bagi lingkungan terdekat dari lokasi tangki penyimpan amoniak adalahperairan laut, dimana perlu mendapat perlindungan terhadap pencemaran. Airmerupakan salah satu senyawa kimia yang penting dalam kehidupan danperadapan manusia di bumi ini. Hal ini sebabkan oleh jumlah air yang banyak,sifat-sifat kimia dan fisika dari air yang sangat unik dan peranannya yang pentingdalam proses biologi. Parameter fisika digunakan untuk menentukan kualitas airyang meliputi cahaya, suhu, kecerahan/kekeruhan, warna, konduktifitas, salinitasdan lain-lain. Untuk itu perairan laut sekitar dan limbah industri, perlu diukursalinitasnya. Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat diperairan (Boyd,1988). Salinitas mengambarkan padatan total dalam air setelah semua karbonatdikonversi menjadi oxida.Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkunganharus mencakup beberapa unsur utama sebagai berikut :a)

Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemenlingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.b)

Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratanperaturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuanpencapaian dan program pengelolaan lingkungan.c)

Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.d)

Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan,pengukuran dan audit.e)

Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian dan efektivitas sistem untukmencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi

16

(Bratasida, 1996).5.2 Pelaksanaan Produksi Bersihy

Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melaluiupaya minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuanganlimbah yang aman.y

Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka daur hidupperusahaan.Dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitasmelalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku danenergiyang efisien.y

Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangieksploitasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dandalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumber dayaalam. Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam ProduksiBersih terdapat strategi pencegahan pencemaranpada sumbernya (sourcereduction end in process recycling), yaitu mencegah terbentuknya limbahsecara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harusdikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upayaperbaikan lingkungan.y

Memperkuat daya saing produk di pasar global.y

Meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumenterhadap produk urea dan amoniak yang dihasilkan.y

Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan.5.2.2 Melakukan pengolahan (Treatment) Minimisasi Limbah :Upaya untuk mencegah dan/atau mengurangi timbulnya limbah, dimulaisejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi danpemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbahdapat dilakukan dengan carareduce, reuse, recycle,danrecovery.REDUCE:

upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan bakuseefisien mungkin didalam suatu proses produksi. Juga memperhatikan agarlimbah yang terbuang menjadi sedikit.

17

REUSE :upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalamiproses pengolahan atau perubahan bentuk.Reusedapat dilakukan didalam ataudiluar daerah proses produksi yang bersangkutan.RECYCLE :upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melaluipengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupunproduk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan didalam atau diluar daerahproses produksi yang bersangkutan.RECOVERY :upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untukmemperoleh kembali materi/energi yang terkandung didalamnya.BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

18

1.

Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).2.

Industri merupakan salah satu aktivitas manusia. Dalam perkembangannyaindustri memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti menyeraptenaga kerja, menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh manusiadan sebagainya. Namun disamping itu proses produksi yang dijalankandengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan dapat membahayakankehidupan. Apabila hal tersebut tidak dikelola dengan baik, tidak menutupkemungkinan akan menimbulkan gangguan, penurunan kualitas kehidupansampai terjadinyadisaster.3.

Industri pengolahan pupuk termasuk dalam kategori penghasil limbah B3,yang antara lain meliputi pabrik pembuatan, limbah padat, pabrik yangmenghasilkan zat buangan yang mencemari udara sehingga sampai kepadalingkungan daratan. Penggunaan cat menghasilkan beberapa lumpur catberacun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut (solvent-base).Kemudian pada pabrik yang terjadi ledakan atau kebocoran pada tankiamoniak.4.

Melakukan pengelolaan serta pengembangan teknologi dalam upayaminimasi serta pengolahan limbah.DAFTAR PUSTAKA

19

http://tech.groups.yahoo.com/group/majalah-salam/message/56http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/http://fani46.multiply.com/journal/item/5http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/26/indonesia-di-lintasan-limbah-b3-bahan-beracun-berbahaya/http://aahabib.co.cc/info-kesehatan/bahaya-detejen-bagi-kesehatan/http://www.petrokimia-gresik.com/history.asphttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3240030Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung;Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.Palar, H. 1994.Pencemaran dan Toksikologi LogamBerat. Jakarta: Rineka Cipta.Pandjaitan, M. 2002.IndustriPetrokimia dan Dampak Lingkungannya.Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada Press.Sarifudin, Rachmad. 1998.Pendugaan Kualitas Air Kali MasSurabaya Ditinjau dari Indeks KeanekaragamanPlankton. SkripsiTidakdipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

17