ZAT KIMIA BERBAHAYA di LINGKUNGAN.ppt

download ZAT KIMIA BERBAHAYA di LINGKUNGAN.ppt

of 22

description

environment chemistry ( kimia lingkungan)

Transcript of ZAT KIMIA BERBAHAYA di LINGKUNGAN.ppt

ZAT KIMIA BERBAHAYA di LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.LingkunganMudah meledak (explosive)Limbah mudah meledak dapat didefinisikan sebagai : Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu dan tekanan yang tinggi dan mampu merusak lingkungan sekitarnya.Contoh:a)Limbah dari pabrik yang menghasilkan bahan eksplosif.b Limbah kimia khusus dari laboratorium seperti asam prikatSifat-sifat Limbah B3Limbah B3SumbernyaSifat-sifat Tujuan pengelolaan Tahapan identifikasiPersyaratan PengelolaanPengolahan Primer (Primary Treatment) Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara fisika.

PenyaringanPengolahan awalPengendapanPengapunganPenyaringanDefinisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) Semua jenis limbah, baik limbah gas, limbah cair, maupun limbah padat bisa masuk ke dalam golongan limbah B3 ini karena pada dasarnya sebuah limbah dikategorikan sebagai limbah B3. Serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemari lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.

Pengertian Limbah B3

Mudah terbakar (flammable)Limbah mudah menyala/terbakar ini didefinisikan sebagai: Limbah yang apabila didekatkan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala/terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu yang lama.Contoh umum dari limbah ini adalah :Pelarut seperti benzena, toluena atau aseton.

Menimbulkan korosi (korosif)Limbah yang menimbulkan korosi/ karat didefinisikan sebagai: limbah yang dalam kondisi asam atau basa (ph < 2 atau ph > 12.5) dapat menyebabkan nekrosis (terbakar) pada kulit atau dapat megkaratkan (mengkorosikan) baja.

Contoh :a) Sisa-sisa asam/cuka dan asam sulfatb)Limbah pembersih yang bersifat basa (alkaline), c) Limbah asam dari baterai. Pengoksidasi (oxidizers)Limbah ini berbayaha karena dapat menghasilkan oksigen sehingga dapat menyebabkan kebakaran.

Limbah pengoksidasi didefinisikan sebagai :a)Limbah yang menyebabkan / menimbulkan kebakaran karena melepaskan oksigen.b)Limbah peroksida (organik) yang tidak stabil dalam keadaan suhu tinggi.

Contoh:Zat-zat kimia tertentu yang digunakan di laboratorium seperti Magnesium, Perklorat, dan Metil Etil Keton Peroksida.

Menimbulkan penyakit (infections)Limbah ini didefinisikan sebagai : Bagian tubuh manusia, cairan dari tubuh orang yang terkena infeksi dan limbah dari laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.

Contoh limbah jenis ini :a)Bagian tubuh manusia seperti anggota badan yang diamputasi dan organ tubuh manusia yang dibuang dari rumah sakit/klinik.b)Cairan tubuh manusia seperti darah dari rumah sakit/klinik.c)Bangkai hewan yang ditemukan (dinyatakan resmi) terinfeksi.

Beracun (toxic)Limbah beracun ini biasanya didefinisikan sebagai :Senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan hidup, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Contoh limbah beracun:a) Pestisida, sebagian besar pestisida yang sudah tidak diijinkan untuk digunakan bersifat beracun seperti DDT, Aldrin dan Parathion.b) Bahan farmasi,.c)Pelarut Halogen, pelarut seperti Perchloroethylene dan Methylene Chloride

Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguapChemical sludge, limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasiExcess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebutDigested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.

Tujuan pengelolaan Limbah B3Lokasi pengolahanPengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:daerah bebas banjir;jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;

Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:daerah bebas banjir;jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m;

Syarat Pengelolaan Limbah B3Fasilitas pengolahan

Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi.sistem kemanan fasilitas.sistem pencegahan terhadap kebakaran.sistem pencegahan terhadap kebakaran.sistem penanggulangan keadaan darurat.sistem pengujian peralatan.dan pelatihan karyawan.

Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut, sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbahPenanganan limbah B3 sebelum diolahPerlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dllproses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhirproses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr

Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu Jenis Limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbahPengolahan limbah B3Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan dilakukan pemantauan di area tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangka waktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir habis masa pakainya atau ditutup.Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil limbah B3, harus melaporkan aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3 bulan sekali

Hasil pengolahan limbah B3Berdasarkan sumberBerdasarkan karakteristik

Limbah B3 dari sumber spesifik;Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;

Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:Tahapan IdentifikasiBeberapa tahapan yang harus dilakukan dalam identifikasi limbah B3 antara lain :Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 Apabila tidak termasuk dalamjenis limbah B3 , maka harus diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi dan atau bersifat infeksius.apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk dalam limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi.

Tahapan Identifikasi