industri tekstil

download industri tekstil

of 5

Transcript of industri tekstil

Mikrobiologi Industri Pemanfaatan Bakteri untuk mengolah Limbah Cair Tekstil PendahuluanBioteknologi merupakan suatu kajian yang berhubungan dengan penggunaan organisme hidup atau produknya dalam proses industri berskala-besar. Bioteknologi mikroorganisme adalah aspek bioteknologi industri yang berhubungan dengan proses yang melibatkan mikroorganisme. Bioteknologi mikroorganisme kadangkadang disebut mikrobiologi industri, suatu bidang yang lama dan sudah diperbaharui pada beberapa tahun terakhir ini karena penambahan teknik rekayasa genetika. Tidak semua mikroorganisme yang ada dapat digunakan dalam industri. Mikroorganisme yang diisolasi dari alam memperlihatkan pertumbuhan sel seperti komponen fisiologi utamanya, sedangkan mikroorganisme industri merupakan organisme yang dipilih secara hati-hati sehingga dapat membuat satu atau banyak produk khusus. Bahkan jika mikroorganisme industri merupakan salah satu yang sudah diisolasi dengan teknik tradisional, mikroorganisme tersebut menjadi organisme yang sangat termodifikasi sebelum memasuki industri berskala-besar. Sebagian besar mikroorganisme industri, merupakan spesialis metabolik, yang secara spesifik mampu menghasilkan metabolit tertentu dan dalam jumlah yang sangat banyak. Untuk mencapai spesialisasi metabolik tinggi tersebut, strain industri dirubah secara genetika melalui mutasi atau rekombinasi. Jalur metabolik minor biasanya ditekan atau dihilangkan. Sering terdapat ketidak-seimbangan metabolik, misalnya kemampuan

pertumbuhannya yang rendah, kehilangan kemampuan untuk membentuk spora, dan mengalami perubahan pada komponen biokimia dan selnya. Meskipun strain industri dapat tumbuh dengan sangat memuaskan di bawah kondisi fermentor industri yang sangat terspesialisasi, strain tersebut dapat memperlihatkan kemampuan pertumbuhan dalam lingkungan yang kompetitif di alam. Mikrobiologi industri biasa digunakan pada industri pangan, industri tekstil,dan lain lain. Salah satu yang berkebang pesat adalah industri tekstil, yang selain memberikan manfaat seperti tersediaanya kebutuhan sandang juga menimbulkan adanya pencemaran terutama yang berasal dari limbah air buangan industri. Air buangan yang dihasilkan dari industri tekstil pada umumnya memiliki karakteristik warna dan kekeruhan yang tinggi, bersifat alkalin, memiliki kandungan organik dan anorganik tinggi serta mengandung bahan-bahan

sintetik seperti zat warna yang sulit diuraikan secara mikrobiologis. Pencemaran air dari industri tekstil dapat berasal dari buangan air proses produksi, sisa-sisa pelumas dan miyak, bahan-bahan kimia sisa proses produksi, sampah potongan kain dan lainya. Limbah cair industri tekstil dapat diaamati dengan mudah, karena limbah cairnya memiliki warna yang pekat. Warna ini berasal dari sisa-sisa zat warna yang merupakan suatu senyawa kompleks aromatik yang sukar diuraikan oleh mikroba. Perombakan zat warna secara biologi menggunakan proses anaerobik dan aerobik yang berfungsi untuk menurunkan zat warna dan zat organik. Limbah cair tekstil dapat diolah secara biologis dengan memanfaatkan mikroorganisme, dalam keaadaan aerob dan anaerob. Mikroorganisme yang bermanfaat untuk mengolah atau mendegradasikan warna limbah cair antara lain : Enterobacter agglomerans Streptococcus viridans Pseudomonas rudinensis Pseudomonas diminutah

Dalam makalah ini akan membahas bakteri yang bermanfaat dalam penguraian limbah cair tekstil meliputi ciri-ciri bakteri, klasifikasi bakteri serta bagaimana proses jalannya bakteri untuk mengolah limbah cair hasil dari industri tekstil.

PEMBAHASAN 1. Pseudomonas rudinensis dan Pseudomonas diminuta A. Klasifikasi Pseudomonas rudinensis 1. Kingdom 2. Phylum 3. Class 4. Ordo 5. Family 6. Genus 7. Species :Bacteria :Proteobacteria :Proteobacteria :Pseudomonadales :Pseudomonadaceae :Pseudomonas :Pseudomonas rudinensis

Pseudomonas diminuta 1. Kingdom 2. Phylum 3. Class 4. Ordo 5. Family 6. Genus 7. Species :Bacteria :Proteobacteria :Proteobacteria :Pseudomonadales :Pseudomonadaceae :Pseudomonas :Pseudomonas diminuta

B. Morfogi 1. Termasuk gram negatif; 2. Bakteri aerob; 3. Bergerak dengan flagel, katalase positif,serta merupakan oksidase positif; 4. Bakteri berbentuk batang, berukuran 0,6x2 m; 5. Tidak berspora

C. Peran Bakteri Peran bakteri dalam biodegradasi Monoclhorotrianziyl reaktif dalam pengolahan limbah cair tekstil. Awalnya mikroorganisme diisolasi dari lumpur yang tercemar oleh pembuangan limbah industri tekstil. Mikroorganisme diisolasi untuk menyesuaikan diri menggunakan senyawa Monochioromazynil dan kemudian terjadi proses fiksasi dan

menghasilkan

bakteri

Pseudomonas

rudinensis

dan

Pseudomonas

diminuta.

Biodegradasi Pseudomonas rudinensis dan Pseudomonas diminuta pada warna merah Monoclhorotrianziyl menujukkan bahwa kedua bakteri tersebut dapat menurunkan Monoclhorotrianziyl warna merah pada kondisi aerobik. Kondisi ini ditunjukkan oleh penurunan konsentrasi Monoclhorotrianziyl dari konsentrasi awal (10 mg/ 1,25 mg/ 1,50 MG/I dan 75 MG/I). Selama 108 jam waktu reaksi pada analisi kedua bakteri berhasil melakukan biodegradasi dengan menggunakan kromatografi gas spektrum massa (GCMS) menunjukkan bahwa Monoclhorotrianziyl memecah cincin reaktif dan

mnghubungka cincin yang dilakukan oleh Pseuodomonas rudinensis. Setelah terjadi kerusakan cincin, cincin yang berfungsi sebagai pembawa warna ke dalam untuk senyawa, 2 Nahiumsulfonat 4-Metoxyaniline and 2 Amino 3-Natriumsulfonat alfanatol terjadi pencampuran oleh degradasi warna merah. Semua biodegradasi senyawa Monoclhorotrianziyl digunakan sebagai karbon dan sumber energi untuk pertumbuhan bakteri.

2.

Enterobacter agglomerans

A. Klasifikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. agglomerans Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Species :Bacteria :Proteobacteria :Proteobacteria :Enterobacteriales :Enterobacteriaceae :Enterobacter :Enterobacter

B. Morfologi 1. 2. 3. Bakteri berbentuk batang; Termasuk bakteri gram negatif yang dapat membentuk rantai; Tersebar luas pada tanaman, tanah, air, manusia, dan hewan.

C. Peran Berguna untuk mendegradasi zat warna AZO, CIRO 16, dan CIRR 3. Dalam

prosesnya Enterobacter agglomerans menunjukkan degradasi secara bertahap melaui perombakan rantai alkana menjadi asam-asam lemak dan asam-asam organik yang pada akhirnya dimineralisasi menjadi senyawa volatile termasuk metana, CO,CO2, dan asamasam organic volatile lainnya. Enterobacter agglomerans mempunyai toleransi terhadap kehadiran logam berat (Zn, Pb, Fe, dan Hg).

3

Streptococcus viridans A. Klasifikasi 1. Ordo 2. Family 3. Genus 4. Species :Enterobacteriales :Lactobacillaceae :Steptococcus :Streptococcus viridans

B. Morfologi 1. 2. 3. 4. 5. Berbentuk kokus tunggal berebnetuk bulat; Kokus membelah pada bidang tegak lurussumbu panjang rantai; Tumbuh di media padat; Membentuk zona hemolitik tidak sempurna yaitu alfa hemolitik; Pertumbuhannya tidak dihambat oleh optokin, dan koloninya tidak larut dalam empedu;

C. Peran Berguna untuk mendegradasi zat warna AZO, CIRO 16, dan CIRR 3.