INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN...

7
Pendahuluan Surabaya telah menjadi kota pesisir dan kota dagang yang ramai pada abad ke-15 sampai awal abad ke-17. Tata ruang kota Surabaya disusun berdasarkan prinsip paham filsafat serta paham religious budaya seperti yang dianut kebanyakan orang Jawa. Surabaya dinilai sangat startegis untuk jalur perdagangan karena letak wilayahnya yang dapat menghubungkan dua pulau antara Pulau Jawa dan Madura. Kondisi ini merupakan salah satu alasan pemerintah untuk memilih Surabaya sebagai kota Indamardi atau industri, perdagangan, maritin dan pendidikan. Biografi Singkat Soekotjo Pada tahun 1960 sebelum Soekotjo menjabat sebagai Walikota Surabaya, Walikota Surabaya sebelum Soekotjo adalah Murachman. Soekotjo menempuh jalur pendidikan di HIS Kediri (1937), Mulo di Kediri (1940), AMS BI setahun, PETA di Kediri (1943-1945), Perwira Tentara Sarangan Sub B, 30 November 1960. Karirnya dalam kemiliteran Soekotjo mendapat gelar , kan INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN WALIKOTA SOEKOTJO TAHUN 1965-1974 Devi Kristiana Anggraini 1) Shinta Devi I.S.R. 2) Abstrak Studi ini menjelaskan tentang perkembangan Kota Surabaya sebagai kota Industri pada masa pemerintahan Soekotjo tahun 1965-1974. Perkembangan industri di Surabaya tidak lepas dari peran Soekotjo sebagai Walikota Surabaya. Berbagai kebijakan yang dibuat Soekotjo terhadap sektor industri memberi dampak yang sangat besar, diantaranya: munculnya kawasan industri, banyaknya pendatang yang masuk ke Surabaya sebagai buruh pabrik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan kawasan industri berpengaruh terhadap pertumbuhan sosial ekonomi Surabaya. Pertumbuhan tersebut memunculkan dampak diantaranya: kepadatan penduduk, adanya rumah-rumah sewa untuk buruh pabrik, dan perubahan lahan dari yang diperuntukan untuk pertanian menjadi pusat industri. Kata Kunci: Surabaya, Industri, Rungkut, Soekotjo Abstract This study describe the development of Surabaya as an industrial city during the reign of Soekotjo in 1965-1974. Industrial development in Surabaya can not be separated from Soekotjo's role as the mayor of Surabaya. Various policies that made by Soekotjo provide great impact for the industry sector, such as the rise of an industrial area and the increasing number of immigrants that went into Surabaya to work as laborers. From this study it can be concluded that the development of industrial area affected the social and economic growth in Surabaya. The development causes population density, existence of rental houses for laborers, and the changing of agricultural land into industrial center Keywords : , Industry, Surabaya Rungkut, Soekotjo 1) Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, email [email protected]. 2) Dosen Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga 62

Transcript of INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN...

Page 1: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

PendahuluanSurabaya telah menjadi kota

pesisir dan kota dagang yang ramai padaabad ke-15 sampai awal abad ke-17. Tataruang kota Surabaya disusun berdasarkanprinsip paham filsafat serta pahamreligious budaya seperti yang dianutkebanyakan orang Jawa. Surabaya dinilaisangat startegis untuk jalur perdagangankarena letak wilayahnya yang dapatmenghubungkan dua pulau antara PulauJawa dan Madura. Kondisi ini merupakansalah satu alasan pemerintah untukmemilih Surabaya sebagai kota Indamardi

atau industri, perdagangan, maritin danpendidikan.

Biografi Singkat SoekotjoPada tahun 1960 sebelum

Soekotjo menjabat sebagai WalikotaSurabaya, Walikota Surabaya sebelumSoekotjo adalah Murachman. Soekotjomenempuh jalur pendidikan di HIS Kediri(1937), Mulo di Kediri (1940), AMS BIsetahun, PETA di Kediri (1943-1945),Perwira Tentara Sarangan Sub B, 30November 1960. Karirnya dalamkemiliteran Soekotjo mendapat gelar, kan

INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN WALIKOTASOEKOTJO TAHUN 1965-1974

Devi Kristiana Anggraini1)

Shinta Devi I.S.R.2)

AbstrakStudi ini menjelaskan tentang perkembangan Kota Surabaya sebagai kota Industripada masa pemerintahan Soekotjo tahun 1965-1974. Perkembangan industri diSurabaya tidak lepas dari peran Soekotjo sebagai Walikota Surabaya. Berbagaikebijakan yang dibuat Soekotjo terhadap sektor industri memberi dampak yangsangat besar, diantaranya: munculnya kawasan industri, banyaknya pendatangyang masuk ke Surabaya sebagai buruh pabrik. Dari hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa pembangunan kawasan industri berpengaruh terhadappertumbuhan sosial ekonomi Surabaya. Pertumbuhan tersebut memunculkandampak diantaranya: kepadatan penduduk, adanya rumah-rumah sewa untukburuh pabrik, dan perubahan lahan dari yang diperuntukan untuk pertanianmenjadi pusat industri.

Kata Kunci: Surabaya, Industri, Rungkut, Soekotjo

AbstractThis study describe the development of Surabaya as an industrial city during thereign of Soekotjo in 1965-1974. Industrial development in Surabaya can not beseparated from Soekotjo's role as the mayor of Surabaya. Various policies thatmade by Soekotjo provide great impact for the industry sector, such as the rise of anindustrial area and the increasing number of immigrants that went into Surabayato work as laborers. From this study it can be concluded that the development ofindustrial area affected the social and economic growth in Surabaya. Thedevelopment causes population density, existence of rental houses for laborers,and the changing of agricultural land into industrial center

Keywords : , Industry,Surabaya Rungkut, Soekotjo

1) Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, [email protected]) Dosen Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

62

Page 2: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

Tanda Jasa Geriliya Kartika, SewinduKesetiaan 24 Tahun, Perang KemerdekaanI dan II, Madiun Affair, APRA Affair,Sulawesi Selatan, Gom Jabar, SaptaMarga, Garuda III, penegak.

Pada tahun 1953, Soekotjomenikah dengan Siti Soeprapti saatberusia 30 tahun dan berpangkat LetnanSatu. Selama mendampingi Soekotjo,Soeprapti merasakan banyak kenangan.Soekotjo dan Soeprapti di karuniai limaorang anak. Anak pertama mereka lahir dikediri tahun 1954. Ketika menikah denganSoeprapti jabatan Soekotjo saat itu masihLetnan Satu dan awal berumahtanggasebagai Resimen 16 di Kediri. KemudianSoekotjo mendapat tugas di KODAMMalang. Tugas di baris depan pemberatasDI/TII di kota-kota yang ada di Indonesia,seperti Bandung, Sulawesi, dan Sumatera.

Karir kemiliteran Soekotjo terusmeningkat. Setelah posisi terakhirmenjadi Kapten, Soekotjo di angkatmenjadi seorang Mayor. Kenaikanjabatannya ini berlangsung selama tigatahun berturut-turut selama Soekotjoberada di Kodim Malang, karena kerjakeras dan disiplin waktu Soekotjo dapatmeningkatkan karirnya dengan cepat.Pada saat jabatannya menjadi seorangmayor, Soekotjo mendapatkan tugasterakhir ke luar negeri menjadi Garuda III.Pada tahun 1962, Soekotjo dipindahkan keKodam Surabaya oleh Basuki Rahmat,dan Soekotjo menjabat sebagai KomandanKodim Surabaya. Dalam kehidupannyaSoekotjo memiliki sikap yang tegas, lugasdan apa adanya.

Kondisi Umum Kota SurabayaWilayah Kotamadya Daerah

Tingkat II Surabaya terletak di pantai utarapulau Jawa (Selat Madura) pada garisbujur timur 112°30' - 113°0' dan garislintang selatan 7°0' -7°30'. Batas daerahadministratifnya adalah utara SelatMadura, selatan Kabupaten Sidoarjo,timur Selat Madura dan barat KabupatenGresik (Mohammad Faried, 1980:20).Secara administratif, wilayah KotaSurabaya menunjukkan perubahan pada

rentang waktu tertentu. Pada tahun 1954(Kota besar) hingga tahun 1960 (Kotapraja) bahwa Kota Surabaya masih terdiridari enam Kaonderan, yaitu; KaonderanKrembangan, kaonderan Kranggan,Ka on de ra n Kup a ng , Ka on de ra nKetabang, Kaonderan Kapasan, danKaonderan Nyamplungan, dengan luaswilayah seluruhnya adalah 6.720 hektar.(Mohammad Faried, 1980:35)

Pada masa kepemimpinanWalikota Let.Kol. R. Soekotjo (1965-1974), pada tahun 1967 Kota MadyaSurabaya mengalami perkembanganwilayah, yaitu Lingkungan Kenjeranhingga di Wilayah Kota Madya Surabayaterdapat 38 lingkungan, 103 Desa dalam16 Kecamatan dan 3 Wilayah KerjaPembantu Walikotamadya dengan luas291,78 Kilometer persegi.

Dengan surat keputusan GubernurKepala Daerah Tingkat I Jawa Timur No.Pem/128/22/SK/Ds. Tanggal 13 Maret1975 diatur kembal i pemekaranlingkungan menjadi 60 Kelurahan.Dengan demikian makadalam wilayahKotamadya Daerah Tingkat II Surabayatidak dikenal lagi adanya Lingkungan. tiapkelurahan melayani rata-rata 20.000-30.000 jiwa dengan pegawai antara 7-9orang.

Lima Kecamatan baru tersebutdijadikan Master Plan, dimana KecamatanTandes dijadikan sebagai kawasanIndustri baru bersama dengan KecamatanRungkut . Sedangkan KecamatanWonocolo sebagai daerah permukiman.Berikutnya Kecamatan Sukolilo akandijadikan sebagai kawasan rekreasi,kampus serta daerah Kecamatan lainnyayaitu Karang Pilang menjadi intensifikasidan extensifikasi bidang pertanian,peternakan dan lain sebagainya.

Berdasarkan Surat KeputusanWalikotamadya Daerah KotamadyaSurabaya No. 667/K tanggal 9 Oktober1968, daerah administratif KotamadyaSurabaya d iper luas menjadi 16Kecamatan dan 38 Lingkungan, yangberfungsi untuk menjalankan rodapemerintahan yang efisien dalam

63

V :ERLEDEN Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.1, Desember 2013

Page 3: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

melaksanakan tugas dan wewenangPemerintah Daerah, maka daerahKotamadya Surabaya dibagi menjadi 3wilayah administratif (Surabaja Post 16Oktober 1968) yang masing-masingdipimpin oleh seorang pejabat yangberkedudukan sebagai PembantuWalikota. (AKS, Box. 6229, No.49.01)

Dalam keputusan tersebutGenteng tidak lagi menjadi KecamatanK r a n g g a n m e l a i n k a n m e m i l i k iKecamatan sendiri yaitu KecamatanGenteng. Kecamatan Genteng termasukkedalam Wilayah Surabaya Selatan.Secara administratif Genteng mengalamipelebaran wilayah, yang sebelumnyatermasuk dalam Kecamatan Kranggan,namun pada tahun 1968 Genteng menjadiKecamatan sendiri. Ini pula yangmembuat mengapa secarta administratifGenteng menjadi lebih luas dan lebih lebarwilayahnya. Perubahan ini secara tidaklangsung berpengaruh dalam kawasanTunjungan sebagai kawasan pertokoan.Sehingga memungkinkan terjadinya jualbeli tanah sekitarnya oleh para pengusa-pengusaha. (Lila Kaifana, 2011:32-33)

Pada waktu itu daerah yang masukKawasan Rungkut Industri meliputiKendang sari, Tenggilis, Rungkut Lor,yang saat itu masih masuk dalam Desaatau Kelurahan Kalirungkut. Kecamatanrungkut pada saat itu masih tergolongDesa dan hanya terdapat beberapaKelurahan karena kondisi wilayahnyayang mayoritas masih sawah. Dalampembagian wilayah Kawasan Rungkutmasuk dalam Surabaya bagian Timur,namun Kawasan Rungkut Industriletaknya berada di Selatan Kota Surabaya.

Perluasan Wilayah Rungkutdipengaruhi oleh adanya industrialisasidan juga adanya urbanisasi. Melaluiprogram Repelita oleh pemerintah yangterjadi di berbagai wilayah di Indonesia,maka mulai muncul pergeseran kondisi diWilayah Surabaya Timur maupun Selatandari yang semula daerah agraris menjadidaerah industri. Hal ini merupakan bentukrealisasi pemerintah untuk mengatasitekanan penduduk yang terus meningkat.

Pengembangan wilayah industri secarabertahap akan dit ingkatkan olehpemerintah. Program ini dilakukansebagai bentuk implementasi pemerintahdalam rangka mweujudkan Repelita II,dimana program ini mengacu pada bidangperindustrian dan irigasi, usaha ke arahintensifikasi akan diteruskan danditingkatkan (Departemen PeneranganRepublik Indonesia, 1974:21).

Industri besar yang pertama kalimenempati kawasan relokasi khususindustri ini adalah perusahaan JawatanKereta ApiPemerintah. Pada tahun 1910perusahaan ini kemudian membukatempat reparasi, pemeliharaan dankonstruksi khusus kereta api besertajalurnya untuk seluruh Jawa Timur yangberlokasi di Gubeng (Howard Dick,1990:225).

Perkembangan industri terutamaditujukan kepada industri yang mengolahhasil pertanian yang sifatnya padat karya,namun industri dasar dan industriassembling pun akan mendapat perhatianjug a . Ke mud ia n pe ng em ba nga nperindustrian rakyat akan di tujukankepada penyediaan modal, peningkatanketerampilan dan pemasaran(HowardDick, 1990:225).

Perkembangan industrialisasi diS u r a b a y a t i d a k l e p a s d a r ikepemimpinannya Walikota Surabayasaat itu, yaitu Soekotjo. Pada saat ituSoekotjo menginginkan Surabayam e n j a d i k o t a i n d u s t r i , k a r e n aS u r a b a y a d i n i l a i p r o s p e k u n t u kperindustrian dan wilayah agraris harusdikurangi. Dengan berpedoman padaperaturan pemerintah tahun 1969mengenai perusahaan perseroan, Soekotjoingin merealisasikan Surabaya menjadikota industri.

G a g a s a n S o e k o t j o d a l a mPembangunan Kota Surabaya enujuMKota Indamardi

Penduduk merupakan salah satumodal dasar pembangunan dan dipandangsangat menguntungkan bagi usaha–usahapembangunan di segala bidang apabila

64

Industri Di Surabaya Pada Masa Pemerintahan Walikota Soekotjo Tahun 1965-1974

Page 4: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

dapat dibina dan dikerahkan sebagaitenaga kerja yang efektif. Pendudukmerupakan potensi pembangunan yangharus diperhitungkan. Dalam rangkausaha mencapai tujuan pokok untukmewujudkan masyarakat Kota Surabayayang sejahtera, adil dan makmur baikmateri i l maupun spir i tuil , makadiperlukan pembangunan Daerah/KotaSurabaya. Kehidupan kota yang ditandaioleh potensi karakteristik di bidangindustri, perdagangan, maritim, danpendidikan. Sektor-sektor ini merupakantulangpunggung kehidupan sosialekonomi Kota Surabaya. (MuhammadFaried, 1980:42). Berikut penjalasantentang Surabaya dalam pembangunanIndamardi:Pertama Surabaya dalam Pembangunan diSektor Industri

Surabaya merupakan kota utamayang berkembang di bidang industri.Setelah kemerdekaan Indonesia dengancepat pertumbuhan kembali berbagai jenisindustri industri kecil maupun yakniindustri besar. masa Orde BaruPada ,industri-industri di Kota Surabaya dandaerah-daerah sekitarnya berkembangpesat yang meliputi industri materiel danjasa-jasa misalnya industri pariwisata.Melihat semangat para usahawan, bisnisdan masyarakat yang peduli terhadapp e r k e m b a n g a n S u r a b a y a m a k aPemerin tah Daerah member ikanpengaturan, pengarahan, pengendalian,dan penentuan lokasi untuk daerahpariwisata

Industri yang bergerak di bidangasembling mobil dan pekerjaan sejenisnyaditempatkan di luar atau pinggiran kotaantara lain di Jl. Raya Achmad Yani.Penentuan tempat kedudukan Industriyang diatur dan direncanakan sedemikianrupa sehingga tidak tercampur denganlokasi pertokoan, perumahan dan pusatkegia tan la in yang memerlukanketenangan bebas dari kebisingan.

Perencanaan pembangunan kotaSurabaya yang lebih teratur, pada masamendatang Pemerintah Kota Surabayatelah mengambil inis ia t i f untuk

menetapkan suatu lokasi khusus industridi daerah Kecamatan Rungkut, yang kinidengan nama PT. Surabaya IndustrialEstate Rungkut ( PT. SIER ).

K o t a S u r a b a y a m e n d a p a tdukungan dari BAPENAS dan PemerintahDaerah Propinsi Jawa Timur, sejak tahun1971 Walikota Surabaya Soekotjo padawaktu itu telah melakukan feasibilitystudy, perencanaan, pembebasan tanahdan pe laksanaan pengembanganIndustrial Estate bantuan tekhnik, denganPemerintah Jerman Barat, feasibilityReport Industrial Estate Surabaya selesaipada tahun 1972. (Pemerintah KotamadyaDaerah Tingkat II, 1975: 127)

Biaya yang diperlukan untukinvestasi seluruhnya diperkirakanmeliputi puluhan milyar rupiah. Padatahun 1976 sudah puluhan pengusahayang mendirikan berbagai macam pabrikdalam lokasi PT. SIER di antaranyaaluminiumtube, Germent, lem kayu, metalprinting, lampu hias, karoseri Terdapat.150 pabrik didirikan dengan kemungkinanpenyerapan tenaga kerja ± 30.000 orang.Tujuan utama PT. SIER bukanlah mencarilaba sebesar-besarnya tetapi lebihd i t u j u k a n u n t u k : M e n g g a l a k a nPembangunan Industri di Surabaya danmengarahkan lokasi Industri pada tataruang yang serasi dan berencanaKedua, Surabaya dalam Pembangunan diSektor Dagang

Sektor perdagangan dan jasajangkauan pelayanannya luas dilakukano l e h S o e k o t j o d i S u r a b a y a .Perkembangannya berkaitan erat denganfungsi Kota Surabaya sebagai pusatkegiatan sektor ini di kawasan regional.Fungsi pokok sektor ini sebagai jembatanpenghubung yang bersifat timbal balikantara produsen dengan para konsumen.

Surabaya sebagai kota dagang dankota ekspor hasil-hasil perkebunan diJawa Timur. seperti kopi, kedele, jagung,gaplek, karet, teh, kelapa, kubis, kentangdan sebagainya yang dikirim ke Surabaya.Untuk melayani ini semua maka,Surabaya memiliki beberapa stasiunkereta api, mempunyai pasar-pasar yang

65

V :ERLEDEN Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.1, Desember 2013

Page 5: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

modern seperti pasar Pabean, sertaPelabuhan Tanjung Perak sebagaipelabuhan ekspor.

Surabaya adalah pusat pertanian,pusat estate, pusat dari agri-culture.Kehidupan Surabaya secara ekonomisditentukan oleh perkembangan daerahbelakangnya, daerah produksi yaitupertanian. Pelabuhan di Surabaya menjadipusat dari lalu lintas barang di Jawa Timur.Surabaya adalah kota dagang, tetapibelum seperti Singapura. Surabaya masihpada tingkatan menjadi pusat lalu lintashasil produk primer sedangkan Singapurasudah mencapai tingkatan produksibarang-barang hasil produksi primer itumenjadi sekunder. menjadi inti dari Hal iniSingapura perkembanganmelaluiPelabuhan Singapura yang dapatdikatakan sudah maju. Pelabuhan dengansegenap akomodasinya sebagai pusat lalulintas ekonomi. Demikian pula Surabaya,perkembangan Surabaya banyakte rg an tu ng pa d a p e r ke mb a nga npelabuhannya dengan kemampuan untukmelayani atau menampung segalakegiatan produksi daerah belakangnyamaupun melayani import-import demikeperluan daerah belakangnya. KarenaJawaTimur dahulu menjadi daerahproduksi yang paling maju, makaSurabaya semasa Nederland-Indie, adalahpelabuhan utamanya.Ketiga, Surabaya dalam Pembangunan diSektor Maritim

K e g i a t a n s e k t o r m a r i t i mterdukung oleh letak Pelabuhan Tanjungperak yang berada pada lokasi yangterlindung dan sangat strategis. SelainTanjung Perak sebagai pelabuhan yangterkenal sejak dahulu, maka di sampingsebelah timur, merupakan pangkalanArmada Angkatan Laut yang terbesar diIndonesia. Sebagai suatu badan authoritytersendiri, Administrator pelabuhanmenyusun suatu Master Plan pelabuhanTanjung erak sendiri yang berpedoman Pdan selaras dengan otamaster lanp KSurabaya pada umumnya. Surabayaberkembang menjadi pelabuhan utama di

Jawa Timur sejak menggantikankedudukan Gres ik yang semulamerupakan pelabuhan pada abadutamake-16.Surabaya telah memiliki suatu landasandan pedoman untuk mengarahkanperkembangan dan pembangunanmaritim. Dihubungkan dengan NegaraIndonesia sebagai negara kepulauan yangsudah tentu lebih banyak menggunakansarana angkutan melalui laut, makajelaslah bahwa prospek Surabaya sebagaikota Maritim dapat diandalkan menunjangpembangunan Surabaya bagi cita-citanyauntuk mencapai kesejahteraan rakyat.Keempat, Surabaya dalam Pembangunandi Sektor Pendidikan

Betapa pentingnya bagi KotaSurabaya mempunyai fasilitas-fasilitasatau sarana yang dibutuhkan olehwarganya, yang tidak mungkin terlepaskaitannya dengan masalah-masalahseperti ekonomi, sosial, budaya dan umumyang memiliki tujuan dan cita-cita yangakan dicapai, Surabaya juga memerlukanfasilitas untuk menunjang kebutuhanwarganya adalah buku.

Dengan mengadakan tingkatanmutu service dan penyediaan fasilitas lain,Sari Agung berusaha memenuhikebutuhan baik konsumtif maupunedukatif, yang merupakan tujuanspesifiknya. (Muhammad faried, 1980:74)Kunci dan kendali Pemerintahan Bangsadan Negara Republik Indonesia berada ditangan para pelajar dan mahasiswagenerasi muda. Potensi pendidikan baikformal maupun informal berkembangmelalui penyelenggaraan pemenuhankebutuhan fasilitas pendidikan yang terusmeningkat.

KesimpulanKota Surabaya merupakan satu

dari sekian banyak kota-kota di Indonesiayang mempunyai fungsi sebagai pusatmodal, keahlian, fasilitas, niaga,transportasi, pendidikan, dan industri, haltersebut mendorong sebagian masyarakatdari daerah-daerah di luar Surabaya untuk

66

Industri Di Surabaya Pada Masa Pemerintahan Walikota Soekotjo Tahun 1965-1974

Page 6: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

datang ke Surabaya dengan harapan bisam e n j a d i p e k e r j a . S e h i n g g amengakibatkan meningkatnya kepadatanpenduduk Surabaya dan bertumbuhnyapemukiman-pemukiman, yang manamenyebabkan sempitnya tata ruang kota,maka diperlukan perluasan wilayah diKota Surabaya.

Perkembangan indus t r i d iSurabaya tidak lepas dari peran Soekotjosebagai Walikota Surabaya. Berbagaikebijakan yang dibuat Soekotjo terhadapsektor industri memberi dampak yangsangat besar, diantaranya: munculnyakawasan industri, banyaknya pendatangyang masuk ke Surabaya sebagai buruhpabrik. Dari hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa pembangunankawasan industri berpengaruh terhadappertumbuhan sosial ekonomi Surabaya.Pertumbuhan tersebut memunculkandampak d ian ta ranya : kepada tanpenduduk, adanya rumah-rumah sewauntuk buruh pabrik, dan perubahan lahandari yang diperuntukan untuk pertanianmenjadi pusat industri. Meningkatnyapertumbuhan penduduk yang secaradinamis dan terus meningkat telahmendorong meningkatnya kebutuhanpenggunaan lahan untuk berbagaik e p e n t i n g a n , b a ik k e p e n t i n g a npermukiman dan perumahan maupunkepentingan fasilitas sosial-ekonomi ataukepentingan industri.

Permasalahan-permasalahan yangsegera diselesaikan oleh Soekotjo padamasa kepemimpinannya selama menjadiWalikota Surabaya memunculkan citra dimasyarakat Surabaya bahwa Soekotjomerupakan salah satu Walikota Surabayayang telah melakukan banyak perubahanbagi Kota Surabaya sehingga tumbuhmenjadi Kota Industri.

Perkembangan wilayah kotaSurabaya pada masa pemerintahanSoekotjo tahun 1965-1974 ternyata belummampu mengatasi penyebaran penduduk,peran instansi dan unit kerja daerah,penyediaan sarana, prasarana, danapembangunan, dan lapangan kerja,

pengawasan pembangunan, lalu lintas,dan penyebaran fasilitas pelayanan. Halte r sebu t d i se babkan pemeka ranperluasannya tidak diikuti denganpenyusunan peraturan operasionalnya,peningkatan kemampuan kerja aparat,penambahan anggaran belanja rutinpembangunan, penambahan fasilitasumum dan pemerintahan. Perluasan kotahanya bermanfaat dalam memecahkanpermasalahan yang berkaitan denganmasalah fisik dasar, yaitu penyediaanruang untuk keleluasaan pembangunan,pengaturan fisik wilayah luar batas kota,dan penegasan batas fisik kota. (SurabayaPost 17 September 1980).

Seorang pemimpin kota sangatb e r p e n g a r u h t e r h a d a p s e j a r a hperkembangan industri perkotaan, sepertiSoekotjo yang telah berhasil membangunKawasan Industri PT SIER di Rungkutagar masyarakat Surabaya dapat bekerjamenjadi buruh pabrik dan menjadikanKota Surabaya menjadi Kota Industri.

DAFTAR PUSTAKAArsipArsip kota Surabaya No 15707 No Box

304. Mengenai Proyek PendirianSurabaya Industr ial EstateRungkut

Arsip Kota Surabaya No 34163 No Box1 5 4 0 , B e r i s i M e n g e n a iPermohonan Fasilitas PMDNP.T (Persero) Surabaya IndustrialEstate Rungkut.

Arsip Kota Surabaya. No.49.019,Box.6229. tentang Keputusan No677/K

Surat KabarSurabaya Post, tanggal, 16 oktober 1968,9 September 1976.

67

V :ERLEDEN Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.1, Desember 2013

Page 7: INDUSTRI DI SURABAYA PADA MASA PEMERINTAHAN …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-verleden1b0bd5b19dfull.pdf · Tanda Jasa Geriliya Kartika, Sewindu Kesetiaan 24 Tahun, Perang

BukuHoward Dick. 1990. Surabaya City of

Work: a Socioeconomic history1200-2000. Ohio: O h i oUniversity Press.

Mohammad Faried. 1980. SurabayaDalam Lintasan Pembangunan.Surabaya: Sub B a g i a nHumas dan Protokol KotamadyaDaerah Tingkat II Surabaya.

Tim Pemerintah Kotamadya DaerahTingkat II Surabaya. 1996. SekilasSejarah Surabaya. Surabaya:Pemerintah Kotamadya DaerahTingkat II Surabaya.

Tim Pemerintah Kotamadya DaerahTingkat II Surabaya. 1975. HariJadi Kota Surabaya. Surabaya:Pemerintah Kotamadya DaerahTingkat II Surabaya

68

Industri Di Surabaya Pada Masa Pemerintahan Walikota Soekotjo Tahun 1965-1974