induksi persalinan

2
INDUKSI PERSALINAN Indikasi janin 1. Kehamilan lewat waktu 2. Ketuban pecah dini 3. Janin mati Indikasi ibu 1. Kehamilan dengan hipertensi 2. Kehamilan dengan diabetes melitus Kontraindikasi 1. Malposisi dan malpresentasi janin 2. Insufisiensi plasenta 3. Disproporsi sefalopelvik 4. Cacat rahim, misalnya pernah mengalami seksio sesarea, enukleasi miom 5. Grande multipara 6. Gemelli 7. Distensi rahim yang berlebihan, misalnya pada hidramnion 8. Plasenta previa Prosedur 1. Disiapkan cairan RL 500 ml yang diisi dengan 5 IU sintosinon. 2. Cairan yang sudah mengandung 5 IU sintosinon ini dialirkan secara intravena melalui saluran infus dengan jarum no. 20 G. 3. Jarum suntik intravena dipasang pada vena di bagian volar lengan bawah. 4. Tetesan permulaan dibuat agar kadar sintosinon mencapai jumlah 2mU permenit. 5. Timbulnya kontraksi rahim dinilai setiap 15 menit. Bila dalam waktu 15 menit ini his tetap lemah, tetesan

description

obgyn

Transcript of induksi persalinan

Page 1: induksi persalinan

INDUKSI PERSALINAN

Indikasi janin1. Kehamilan lewat waktu2. Ketuban pecah dini3. Janin mati

Indikasi ibu1. Kehamilan dengan hipertensi2. Kehamilan dengan diabetes melitus

Kontraindikasi1. Malposisi dan malpresentasi janin2. Insufisiensi plasenta3. Disproporsi sefalopelvik4. Cacat rahim, misalnya pernah mengalami seksio sesarea, enukleasi miom5. Grande multipara6. Gemelli7. Distensi rahim yang berlebihan, misalnya pada hidramnion8. Plasenta previa

Prosedur

1. Disiapkan cairan RL 500 ml yang diisi dengan 5 IU sintosinon.2. Cairan yang sudah mengandung 5 IU sintosinon ini dialirkan secara intravena

melalui saluran infus dengan jarum no. 20 G.3. Jarum suntik intravena dipasang pada vena di bagian volar lengan bawah.4. Tetesan permulaan dibuat agar kadar sintosinon mencapai jumlah 2mU permenit.5. Timbulnya kontraksi rahim dinilai setiap 15 menit. Bila dalam waktu 15 menit ini

his tetap lemah, tetesan dapat dinaikkan. Umumnya tetesan maksimal diperbolehkan mencapai kadar sintosinon 30-40 mIU per menit. Bila sudah mencapai kadar ini, namun kontraksi rahim belum juga timbul, maka berapapun kadar sintosinon yang dinaikkan tidak akan menimbulkan tambahan kekuatan kontraksi lagi. Sebaiknya infus sintosinon ini dihentikan.

6. Penderita dengan infus sintosinon harus diamati secara cermat untuk kemungkinan timbulnya tetania uteri, tanda-tanda ruptura uteri membakat, maupun tanda-tanda gawat janin.

7. Bila kontraksi rahim timbul secara teratur dan adekuat, maka kadar tetesan sintosinon dipertahankan. Sebaliknya bila terjadi kontraksi rahim yang sangat kuat, jumlah tetesan dapat dikurangi atau untuk sementara dihentikan.

8. Infus olsitosin ini hendaknya tetap dipertahankan sampai persalinan selesai, yaitu sampai 1 jam sesudah lahirnya plasenta.

Page 2: induksi persalinan

9. Evaluasi kemajuan pembukaan serviks dapat dilakukan dengan periksa dalam bila his telah kuat dan adekuat. Pada waktu pemberian infus sintosinon bila ternyata kemuadian persalinan telah berlangsung, maka infus sintosinon dilanjutkan sampai pembukaan lengkap. Segera setelah kala II dimulai, maka tetesan infus sintosinon dipertahankan dan ibu dipimpin mengedan atau dibimbing dengan persalinan buatan sesuai dengan indikasi yang ada pada waktu itu. Tetapi bila sepanjang pemberian infus sintosinon timbul penyulit pada ibu maupun janin, maka infus sintosinon harus segera dihentikan dan kehamilan segera diselesaikan dengan seksio sesarea.