INDUKSI KIMIAWI PERSALINAN

8/18/2019 INDUKSI KIMIAWI PERSALINAN

http://slidepdf.com/reader/full/induksi-kimiawi-persalinan 1/14

INDUKSI KIMIAWI PERSALINAN

1. Definisi

Induksi persalinan ialah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum

inpartu, baik secara operatif maupun medicinal, untuk merangsang

timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. Induksi persalinan

berbeda dengan akselerasi persalinan, di mana pada akselerasi persalinan

tindakan-tindakan tersebut untuk wanita hamil yang sudah inpartu.

Persalinan induksi merupakan tindakan yang banyak dilakukan untuk

mempercepat proses persalinan. Persalinan induksi dengan menambah

kekuatan dari luar tidak boleh merugikan ibu dan janinnya dalam usaha

menuju well born baby dan well health mother, sehingga diperlukan indikasi

yang tepat, waktu yang baik, dan disertai evaluasi yang cermat. Disamping

itu, untuk menanggapi atau menghadapi komplikasi dan tindakan lebih

lanjut, induksi persalinan harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki

fasilitas tindakan operasi.

Tujuan tindakan tersebut ialah mencapai his kali dalam !" menit,

lamanya #" detik.

2. Tujuan Induksi

Tujuan melakukan induksi antara lain $

• %engantisipasi hasil yang berlainan sehubungan dengan kelanjutan

kehamilan

• &ntuk menimbulkan aktifitas uterus yang cukup untuk perubahan

serviks dan penurunan janin tanpa menyebabkan hiperstimulasi

uterus atau komplikasi janin

• 'gar terjadi pengalaman melahirkan yang alami dan seaman

mungkin dan memaksimalkan kepuasan ibu.

3. Etioo!i

Induksi persalinan dilakukan karena $



(ehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih

dari sembilan bulan "ke#a$ian e%at %aktu&. Dimana kehamilan yang

melebihi waktu #) minggu, belum juga terjadi persalinan. Permasalahan

kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak mampu memberikan nutrisi

dan pertukaran *+)+) sehingga janin mempunyai resiko asfiksia sampai

kematian janin dalam rahim.

%akin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat

mengakibatkan $

!. pertumbuhan janin makin melambat.

). Terjadi perubahan metabolisme janin.

. 'ir ketuban berkurang dan makin kental.

#. aat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.

esiko kehamilan lewat waktu bisa menjadi tiga kali dibandingkandengan kehamilan aterm.

(omplikasi kehamilan lewat waktu $

/etak defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan perdarahan

post partum. Pada kehamilan lewat waktu perlu diperhatikan dalam

penanganan sehingga hasil akhir menuju well born baby dan well health

mother dapat tercapai.

Induksi juga dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya si ibu

terkena infeksi se'ius atau menderita dia(etes. 0anita diabetes yang hamil

memiliki resiko mengalami resiko komplikasi. Tingkat kompliksai secara

langsung berhubungan dengan kontrol glukosa wanita sebelum dan selama

kehamilan dan dipengaruhi oleh kompliksai diabetik sebelumnya, meliputi $



!. 'borsi spontan 1berhubungan dengan kontrol glikemi yang buruk

pada saat konsepsi dan pada minggu-minggu awal kehamilan2.

). 3ipertensi akibat kehamilan, mengakibatkan terjadinya preklampsi

dan eklampsi.

. 3idramnion

#. Infeksi $

terutama infeksi vagina, infeksi traktus urinarius, infeksi ini

bersifat serius karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi

insulin dan ketoasidosis, sering pada trimester dua dan tiga, yakni

satu efek diabetogenik pada kehamilan yang paling besar karena

resistensi insulin meningkat. Dapat mengancam kehidupan dan

mengakibatkan kematian bayi, mengakibatkan cacat bawaan.

&kuran janin terlalu kecil, bila dibiarkan terlalu lama dalam

kandungan diduga akan beresikomembahayakan hidup

janinkematian janin.

%embran ketuban pecah sebelum adanya tanda-tanda awal persalinan

1ketu(an )e*a# dini2. (etika selaput ketuban pecah, mikroorganisme dari

vagina dapat masuk ke dalam kantong amnion. Temperatur ibu dan lendir

vagina sering diperiksa 1setiap satu sampai dua jam2 untuk penemuan dini

infeksi setelah ketuban ruptur. 4awaan ukuran janin terlalu kecil, bila

dibiarkan terlalu lama dalam kandungan diduga akan

beresikomembahayakan hidup janinkematian janin.

%empunyai riwayat #i)e'tensi. 5angguan hipertensi pada awal

kehamilan mengacu berbagai keadaan, dimana terjadi peningkatan tekanan

darah maternal disertai resiko yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan

janin. Preeklamsi, eklamsia, dan hipertensi sementara merupakan penyakit

hipertensi dalam kehamilan, sering disebut dengan pregnancy-induced

hypertensio (PIH). 3ipertensi kronis berkaitan dengan penyakit yang sudah



ada sebelum hamil. Preeklamsia merupakan suatu kondisi spesifik

kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-)" pada wanita yang

memiliki tekanan darah normal. Preeklamsia merupakan suatu penyakit

vasospastik, yang ditandai dengan hemokosentrasi, hipertensi, dan

proteinuria. Tanda dan gejala dari preeklamsi ini timbul saat masa

kehamilan dan hilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. (ira-

kira 678 preeklamsia ini terjadi pada kehamilan yang pertama. (omplikasi

meliputi nyeri kepala, kejang, gangguan pembuluh darah otak, gangguan

penglihatan 1skotoma2, perubahan kesadaran mental dan tingkat kesadaran.

9klamsia adalah terjadinya konvulsi atau koma pada pasien disertai

tanda dan gejala preeklamsia. (onvulsi atau koma dapat terjadi tanpa

didahului ganguan neurologis.

3ipertensi sementara adalah perkembangan hipertensi selama masa

hamil atau )# jam pertama nifas tanpa tanda preeklamsia atau hipertensi

kronis lainnya.3ipertensi kronis didefenisikan sebagai hipertensi yang

sudah ada sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum kehamilan

mencapai )" minggu. 3ipertensi yang menetap lebih dari enam minggu

pascapartum juga diklasifikasikan sebagai hipertensi kronis.

+. Indikasi Induksi Pe'sainan

'. Indikasi :anin $

!. (ehamilan lewat waktu

). (etuban pecah dini. :anin mati

4. Indikasi Ibu$

!. (ehamila lewat waktu

). (ehamilan dengan hipertensi

. (ehamilan dengan diabetes

a. Kont'a Indikasi

!. Disproporsi sefalopelvik

). Insufisiensi plasenta

. %alposisi dan malpresentasi

#. Plasenta previa

7. 5emelli



;. Distensi rahim yang berlebihan

<. 5rande multipara

6. *acat rahim

&ntuk janin yang masih dalam kandungan, pertimbangannya

adalah kondisi ekstrauterin akan lebih baik dari pada intrauterin, atau

kondisi intrauterin tidak lebih baik atau mungkin membahayakan.

&ntuk ibu, pertimbangannya adalah

menghindarimencegahmengatasi rasa sakit atau masalah-masalah lain yang

membahayakan nyawa ibu.

Indikasi janin, misalnya$ kehamilan lewat waktu 1postmaturitas2,inkompatibilitas h. Pada saat usia kehamilan postmatur, diatas !" hari

lebih dari saat perkiraan partus, terjadi penurunan fungsi plasenta yang

bermakna, yang dapat membahayakan kehidupan janin 1gangguan sirkulasi

uteroplasenta, gangguan oksigenasi janin2. Indikasi ibu, misalnya$ kematian

janin intrauterin. Indikasi ibu dan janin, misalnya, preeklamsia berat.

,. Ma*a$ Induksi Pe'sainan

!. %edicinal

a. Infus +ksitosin

b. Prostaglandin

c. *airan hipertonik intrauterin

). %anipulatif tindakan

a. 'mniotomi

b. tripping of the %embrane

c. Pemakaian rangsangan listrik

d. angsangan pada puting susu

-. a'a Induksi ki$ia%i )e'sainan

Induksi partus dapat dilakukan dengan berbagai cara



1. Se*a'a Medis

a. Infus oksitosin

Dewasa ini telah ada oksitosin sintesis 1bebas dari faktor

vasopresin 2 yaitu sintosinon dan pitosin. Dalam pemberian oksitosin

perlu diingat bahwa en=im oksitosinase yang diproduksi di plasenta dapat

menginaktifkan secara cepat oksitosin yang diberikan itu. +ksitosinase

diperkirakan bekerja sebagai pelindung kehamilan. (adar oksitosinase

dalam plasma wanita hamil meningkat dengan tuanya kehamilanoksitosinase dalam plasma wanita hamil meningkat dengan tuanya

kehamilan dengan kadar yang bervariasi hingga menimbulkan keadaan

kehamilan yang bervariasi pula seperti abortus iminens, partus prematur

dsb. Peranannya dalam klinik masih tetap belum ditentukan.

yarat > syarat pemberian infuse oksitosin $

'gar infuse oksitosin berhasil dalam menginduksi persalinan dan

tidak memberikan penyulit baik pada ibu maupun janin, maka

diperlukan syarat > syarat sebagai berikut$

'. (ehamilan aterm

4. &kuran panggul normal

*. Tak ada *PD

D. :anin dalam presentasi kepala

9. ervik telah matang 1portio lunak, mulai mendatar dan sudah mulai

membuka2



&ntuk menilai serviks ini dapat juga dipakai score 4ishop, yaitu

bila nilai 4ishop lebih dari 6, induksi persalinan kemungkinan besar akan

berhasil.

Ta(e 1. Sko' Pe/ik $enu'ut 0is#o)

Sko' 1 2 3

Pembukaan serviks " !-) -# 7-;

Pendataran serviks "-"8 #"-7"8 ;"-<"8 6"8

Penurunan kepala diukur

dari 3odge III 1cm2

- -) -!," ?! ?)

(onsistensi serviks (eras edang /unak

Posisi serviks (e

belakang

earah

sumbu jalan

lahir

(e arah

depan

Teknik infuse oksitosin (e'en*ana

!2 emalam sebelum infuse oksitosin, hendaknya klien sudah tidur

dengan nyenyak.

)2 Pagi harinya penderita diberi pencahar 1(andung kemih dan rektum

dikosongkan2

2 Infuse oksitosin hedaknya dikerjakan pada pagi hari dengan

observasi yang baik.

#2 Disiapkan cairan de@trose 78 7"" ml yang diisi dengan 7 unit

oksitosin.72 *airan yang sudah disiapkan mengandung 7 & oksitosin ini dialirkan

secara intravena melalui saluran infuse dengan jarum no )" 5.

;2 :arum suntik intravena dipasangkan di vena bagian volar lengan

bawah

<2 Tetesan permulaan di buat agar kadar oksitosin berjumlah )m &

permenit.

62 Timbulnya kontraksi rahim dinilai dalam setiap !7 menit. 4ila dalam

waktu !7 menit ini 3I tetap lemah, tetesan dapat dinaikan.



&mumnya tetesan maksimal diperbolehkan sampai mencapai kadar

oksitosin "-#" tetesmenit, maka berapapun kadar oksitosin yang

dinaikan tidak akan menimbulkan tambahan kekuatan kontraksi lagi.

ebaiknya infuse oksitosin dihentikan.

A2 Penderita dengan infus oksitosin harus diamati secara cermat untuk

kemungkinan timbulnya tetania uteri, tanda-tanda rupture uteri

membakat, maupun tanda-tanda gawat janin.

!"2 4ila kontraksi timbul secara teratur dan adekuat , maka kadar tetesan

oksitosin dipertahankan. ebaliknya bila tejadi kontraksi rahim yang

sangat kuat, jumlah tetesan dapat dikurangi atau sementaradihentikan.

!!2 Infuse oksitosin ini hendaknya tetap dipertahankan sampai

persalinan selasai yaitu sampai satu jam sesudah lahirnya plasenta.

!)2 9valuasi kemajuan janin pembukaan serviks dapat dilakukan dengan

periksa dalam bila 3I telah kuat dan adekuat. Pada waktu

pemberian infuse oksitosin bila ternyata kemudian persalinan telah

berlangsung, maka infuse oksitosin dilanjutkan sampai pembukaan

lengkap. egera setelah kala II dimulai, maka tetesan infuse

oksitosin dipertahankan dan ibu di pimpin mengejan atau dipimpin

dengan persalinan buatan sesuai dengan indikasi yang ada pada

waktu itu. Tetapi bila sepanjang pemberiaan infuse oksitosin timbul

penyulit pada ibu maupun janin. %aka infuse oksitosin harus segera

dihentikan dan kehamilan segera diselesaikan dengan seksio sesarea.

4ahaya pemberian infus oksitosin $

• 'ktivitas miometrium yang sangat meningkat. 3iperkontraktilitas

yang timbul 7 menit atau lebih dapat menimbulkan tekanan

intrauterin lebih )7 mm3g dan ini dapat mempengaruhi pengaliran

oksigen ke janin.

• uptur uterus terjadi pada grande multipara atau bekas seksio

saesarea, miomektomi atau bila ada disporporsi fetopelvik.

• Intoksikasi air. Pemberian infus oksitosin dengan cairan bebas

elektrolit dalam waktu yang lama membuat penderita mengandung



air lebih banyak oleh karena oksitosin dalam dosis 7" m & menit

bekerja sebagai anti diuretik.

• eksio saesarea pada distosia disebabkan kelainan his dilakukan

pada $

- Pembukaan tidak ada kemajuan.

- erviks yang sudah datar dan tipis menjadi tebal, bengkak

dan biru.

- Tidak ada kemajuan dengan pemberian oksitosin secara hati

> hati.

- 'ir ketuban bercampur mekonium pada letak kepala dan

denyut jantung janin menjadi lambat.- %ulai adanya febris, takikardi, preeklampsia.

elaksasi uterus

%erelaksasikan uterus adalah usaha yang sulit, misalnya pada

keadaan akan terjadi partus prematurus, abortus. %aka wajar pada

pemberian infus pitosin diadakan pengawasan yang ketat jangan sampai

terjadi hiperaktivitas miometrium. etodrine yang berasal dari

iso@suprine dan mempunyai sifat menimbulkan relaksasi uterus diberikan

7" > )"" Bg menit secar intravena. :ika telah berhasil maka dosis #" Bg

menit dengan infus dapat dikurangi dan diterusakan dengan pemberian

peroral. Pengaruh kardiovaskuler terhadap ibu dalam bentuk sedikit

peningkatan tekanan sistolik dan sedikit sekali penurunan diastolik

menimbulkan tekanan nadi meningkat dan penderita mengalami takikardi

yang masih dapat ditolelir. :uga janin mengalami takikardi tapi tidak

membahayakan. %enenangkan uterus masih merupakan suatu usaha di

bidang obstetri.

b. Prostaglandin

Prostagladin dapat merangsang otok > otot polos termsuk juga otot-

otot rahim. Prostagladin yang spesifik untuk merangsang otot rahim ialah

P59) dan P5C) alpha. &ntuk induksi persalinan dapat diberikan secara



intravena, oral. Pada kehamilan aterm, induksi persalinan dengan

prostagladin cukup efektif. Pengaruh sampingan dari pemberian

prostaglandin ialah mual, muntah, diare.

Induksi )e'sainan den!an Miso)'osto

%ekanisme kerja molekuler prostaglandin dalam mematangkan

serviks sampai saat ini masih belum jelas.

4eberapa tahun berikutnya $

!. %emodulasi kegiatan fibroblast dan selanjutnya mengendalikan

sifat-sifat biofisik dan biokimia matriks ekstra seluler.

). %enginduksi produksi asam hyaluronat oleh fibroblast serviks

sehingga meningkatkan hidrasi dan mengibah komposisi

glikoaminoglokan proteoglikan.

. ebagai bahan kemotaktik yang menyebabkan infiltrasi lekosit dan

makrofag kestroma serviks.

Ka'akte'istik $iso)'osto

%empunyai struktur kimia %ethyester prostaglandin 9!1methyl !!,

!;-dihygro@y-!; methyl-A o@oprost-!-)n-i-oate2, berikatan secara

selektif dengan reseptor prostaniol 9P) dan 9P, dan metabolitr aktifnya

adalah asam misoprostol.

'da ) macam kemasan yaitu $!. )"" mcg 1Indonesia2

). !"" mcg

• Di pasarkan untuk pencegahanpengobatan tukak lambung.

'bsobsi cepat dan efektif baik secar oral, vaginal maupun rektal.

Pada penggunaan pervaginam, terjadi peningkatan bertahap maksimum

;"-!)" menit dan pada menit ke )#" masih ;"8 kadar puncak, ada

kemungkinan akumulasi pada kadar lebih dari #"" mcg setiap 6-!) jam.

Penelitian lain menyatakan bahwa konsentrasi plasma maksimal dicapai #



). Pertindik yang dimengerti dan disetujui, pertindik ini juga berisi

informasi mengenai status off-labelnya

. Pemeriksaan kardiotopografi, sebelumnya harus normal

#. 3arus dengan syarat, indikasi dan kontra indikasi yang jelas dan

bukan untuk akselerasi. Periksa sendiri hasil rekaman

kardiotopografi dan skor pelvis

7. Dosis )7-7" mcg tiap ; sampai 6 jam pervaginam maksimal # @

pemberian. Pemberian oral dianjurkan dengan dosis yang sama.

;. :angan melakukan manipulasilain misalnya pemberian uteritonika

lain ataupun kristeler

• Indikasi pemberian misoprostol $

emua keadaan yang memerlukan terminasi kehamilan, misalnya$

!. (ehamilan lewat waktu

). Intra uterin fetal death 1I&CD2

. Preeklampsieklampsi

#. (PP

7. (ehamilan dengan penyakit tertentu misalnya diabetes militus, (P,

asma

c. Cairan hipertonik intra uteri

Pemberian cairan hipertonik intramnnion dipakai untuk

merangsang kontraksi rahim pada kehamilan dengan janin mati. *airan

hipertonik yang dipakai dapat berupa cairan garam hipertonik )"8 , urea

dan lain-lain. (adang-kadang pemakaian urea dicampur dengan



prostagladin untuk memperkuat rangsangan pada otot-otot rahim. *ara

ini dapat menimbulkan penyakit yang cukup berbahaya, misalnya

hipernatremia, infeksi dan gangguan pembekuan darah.

. Manifestasi Kinik

%anifestasi yang terjadi pada induksi persalinan adalah kontraksi

akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak

sehingga mengakibatkan nyeri. 'danya kontraksi rahim yang berlebihan, itu

sebabnya induksi harus dilakukan dalam pengawasan ketat dari dokter yang

menangani. :ika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan,

biasanya dokter akan menghentikan proses induksi kemudian dilakukan

operasi caesar.

. Ko$)ikasi

Induksi persalinan dengan pemberian oksitosin dalam infuse intravena

jika perlu memecahkan ketuban, cukup aman bagi ibu apabila syarat >

syarat di penuhi. (ematian perinatal agak lebih tinggi daripada persalinan

spontan, akan tetapi hal ini mungkin dipengaruhi pula oleh keadaan yang

menjadi indikasi untuk melakukan induksi persalinan. (emungkinan bahwa

induksi persalinan gagal dan perlu dilakukan seksio sesarea, harus selalu

diperhitungkan.

INDUKSI KIMIAWI PERSALINAN

Documents

Transcript of INDUKSI KIMIAWI PERSALINAN