Indra

4
1.1 Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak pada kesehatan dari masyarakat sekitar. Limbah dibagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang berasal dari non-domestik (pabrik, industri dan limbah pertanian). Bahan-bahan yang termasuk dari limbah harus memiliki karakteristik diantaranya adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan kulitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama. Kandungan mikroorganisme dalam air limbah sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu, sehingga kebersihan dan kontaminasi air limbah sangat erat dengan lingkungan sekitar. Untuk mempertahankan hidupnya, mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat dan bersifat sementara, ada juga yang bersifat permanen yang dapat mempengaruhi bentuk morfologi dan fisiologi secara turun temurun. Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan penataan ulang lokasi pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman penduduk dapat terkoordinasi dengan baik,

description

biogas kotoran sapi

Transcript of Indra

Page 1: Indra

1.1    Latar Belakang

 

Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak pada kesehatan dari masyarakat sekitar. Limbah dibagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang berasal dari non-domestik (pabrik, industri dan limbah pertanian). Bahan-bahan yang termasuk dari limbah harus memiliki karakteristik diantaranya adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan kulitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.

Kandungan mikroorganisme dalam air limbah sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu, sehingga kebersihan dan kontaminasi air limbah sangat erat dengan lingkungan sekitar. Untuk mempertahankan hidupnya, mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat dan bersifat sementara, ada juga yang bersifat permanen yang dapat mempengaruhi bentuk morfologi dan fisiologi secara turun temurun. Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan penataan ulang lokasi pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman penduduk dapat terkoordinasi dengan baik, dan tidak menimbulkan penyakit yang meresahkan kehidupan penduduk sekitar.

Page 2: Indra

1.2 manfaat limbah cair karet

        Teknologi pemanfaatan limbah cair pabrik karet menjadi minyak tanah dan solar ditemukan oleh Ahmad Rasno dan Zulkifli Maulana, warga Kebun Sembilan, Sungai Gelam, Muaro Jambi, setahun lalu. Temuan ini sayangnya nyaris sia-sia karena tidak mendapat dukungan pemerintah daerah setempat.Teknologi ini dapat mengolah limbah menjadi energi yang terbarukan. Dari limbah karet cair sisa olahan pabrik dapat menghasilkan minyak tanah dan solar sebanyak 80 persennya , melalui proses penyulingan. Dari 100 liter limbah misalnya, akan menghasilkan 80 liter minyak tanah/solar.Menurut Zulkifli, sejak teknologi ini ditemukan, mesin tungku yang dimilikinya mampu menghasilkan 1-1,5 ton minyak tanah/solar setiap hari.

Penemuan ini semula ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar mesin cetak batu bata bagi 60 keluarga perajin bata setempat yang tergabung dalam Koperasi Berkat Doa Bersama.Sejak diujicobakan, teknologi ini berhasil menyabet Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional yang diselenggarakan TVRI Tahun 2007. Mereka juga diundang untuk mengikuti Pameran Nasional Teknologi Tepat Guna di Manado, November 2007. “Akan tetapi, sejauh ini belum ada dukungan moril maupun materil dari pemerintah daerah, ” tuturnya, Kamis (24/4).Pihaknya tidak dapat berproduksi secara tetap karena terbentur aturan perizinan. Empat perizinan yang menurutnya sulit didapat sampai sekarang adalah, izin menampung, mengangkut, memanfaatkan, dan mengolah limbah cair.Menurut Zulkifli, pihaknya telah sempat melakukan pengurusan di Kementrian Lingkungan Hidup, namun proses perizinan kemudian dialihkan ke Bapedalda Provinsi Jambi. Hingga saat ini, pihaknya belum juga dapat mengantongi izin tersebut, yang berarti teknologi mereka nyaris sia-sia. Pihaknya memohon rekomendasi Bupati Muaro Jambi untuk dapat memanfaatkan limbar cair dari pabrik karet, akan tetapi tak ada tanggapan sama sekali.Menurut Zulkifli, potensi pemafaatan limbah cair karet cukup besar. Terdapat delapan pabrik pengolahan karet di Kota Jambi dan sekitarnya, yang masing-masing menghasilkan limbah 60-100 liter per hari. Selain limbah cair olahan karet, limbah rig hasil pengeboran minyak mentah juga bisa diolah menjadi solar dan minyak tanah. Selain terbentur masalah perizinan, Zulkifli dan Rasno tak dapat mematenkan hasil temuan mereka, karena mesin tungku dan pipa besi yang mereka gunakan adalah barang bekas.

Page 3: Indra

1.2    Rumusan Masalah

1. Apa saja limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca pengolahan industri karet ?

2. Bagaimana cara mengolah limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca pengolahan industri karet ?

1.3    Tujuan

1. Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca pengolahan industri karet.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca pengolahan industri karet.