Indra Penglihatan

download Indra Penglihatan

If you can't read please download the document

Transcript of Indra Penglihatan

Alis Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.Bulu Mata Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.Humor berair (Cairan berair) Humor berair atau cairan berair berfungsi menghasilkan cairan pada mata Humor/badan bening Humor atau Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan seperti jeli(agar-agar). Fungsi humor(badan bening) adalah untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina(selaput jala). Kelenjar Air MataKelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata berfungsi untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna untuk mencaga bola mata agar tetap basah. Selain itu air mata berguna untuk membersihkan mata dari benda asing yang masuk kemata sehingga mata tetap bersih. Contoh benda asing adalah debu, asap, uap, bawang merah, dan zat-zat yang berbahaya bagi mata. Oleh karena itu, jika mata terkena benda-benda asing tersebut, maka akan basah oleh air mata.Kelenjar Lakrima (Air mata) Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi Menghasilkan air mata untuk membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan mata, membersihakan mata dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk kedalam mata.Kelopak Mata Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk kemata.Konjungtiva Konjungtiva Adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata. Lapisan Koroid (lapisan tengah) Lapisan koroid atau lapisan tengah terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. Lapisan tengah(lapisan koroid) berfungsi memberi nutrisi pada retina luar. sedang warna gelap koroid berfungsi untuk mencegah pemantulan sinar. Lapisan yang amat gelap juga berfungsi mencegah berkas cahaya dipantulkan di sekeliling mata. Lensa Lensa terletak ditengah bola mata, dibelakang anak mata(pupil) dan selaput pelangi(iris). Fungsi utama lensa adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina(selaput jala). Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk menfokuskan jetuhnya cahaya. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya disebut daya akomodasi. Bila kit mengamati benda yang letaknya dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata menjadi lebih cembung, dan bayangan dapat jatuh tepat diretina. Dan apabila kita mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa mata berbentuk pipih. Sebagai contoh pada orang tuan yang berusia 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun. Akibatnya, orang tua menjadi sulit untuk melihat dengan jelas.Lensa mempunyai karakteristik Lunak dan transparan, mengatur fokus citra. Lensa mata berupa lensa cembung yang kenyal. Fungsi lensa yang lain juga untuk membentuk bayangan pada retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil. Otot-otot bersilia Otot-otot bersilia berfungsi Mengatur bentuk lensa. Pupil (anak mata) Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris . Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yangmasuk kedalammata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Saraf Optik (saraf mata) Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak. dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga berfungsi Mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang kuat cahaya dan warna ke otak. Nama Penyakit: Hipermetropy Penanganan: Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) Pencegahan: Pencegahannya dengan cara menghindari kekurangan kadar gula, membiasakan pola baca yang baik dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu : 1. Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau. 2. Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm. 3. Jangan membiasakan buku sambil berbaring. 4. Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu. 5. Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.Obat: Hipermetropy dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung positif dan melakukan beberapa terapi misalnya addisi,dll Keterangan: Hipermetropy atau rabun dekat adalah mata hanya dapat melihat jarak jauh. Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada retina. Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur. Hiperopia juga diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin berkurang. Pada Derajat hipermetropy Dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Hipermetropy manifesta 2. Hipermetropy Latenta 3. Hipermetropy Totalis1. Hipermetropy ManifestaPenanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik. Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai. Keterangan : Hipermetropy manifesta adalah hipermetropy yang menhasilkan visus terbaik. Hipermetropy manifesta ini berkisar antara S+0,25 s/d +3,00. Hipermetropy manifesta ini juga disebut hipermetropy ringan.2. Hipermetropy LatentaPenanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik. Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai. Keterangan : Hipermetropy latenta adalah selisih antara hipermetropy manifesta dan hipermetropy totalis. Pada hypermetropy latenta pada anak-anak akan menjadi hipermetropy manifesta setelah tua karena daya akomodasinya menurun. Seorang hipermetropy lebih mudah terserang penyakit glaukoma karena penyempitan bilik mata depan. Hipermetropy latenta ini tingkatannya termasuk hipermetropy menengah yaitu S+3,25 s/d +6,00.3. Hipermetropy TotalisPenanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik. Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai. Keterangan : Hypermetropy Totalis adalah hipermetropy yang tinggi tingkatannya yaitu S+6,25 keatas. Hipermetopy yang paling berbahaya. Nama Penyakit: Katarak Penanganan: Katarak penanganannya harus dilakukan pembedahan atau operasi. Dan sebelumnya pasien dengan katarak yang akan dibedah dilakukan sebagai berikut : 1. Uji Anel Positif, dimana tidak terjadi obstruksi fungsi ekskresi saluran lakrimal sehingga tidak ada dakriosistitis. 2. Tidak ada infeksi diesekitar mata seperti keraitis, konjungtivitis, blefaritis, hordeolum dan kalazion 3. Tekanan bola mata normal dan tidak ada glaukoma 4. Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 100mmHg. 5. Gula darah telah terkontrol. 6. Tidak batuk terutama pada saat pembedahan.Pencegahan: Menghindari batuk waktu pembedahan,Menghindari trauma pada lensa mata yang dapat memecahkan lensa dan harus berhati-hati dalam beraktifitas (menjaga mata tetap baik)dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu : 1. Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau. 2. Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm. 3. Jangan membiasakan buku sambil berbaring. 4. Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu. 5. Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.Obat: Pengobatannya dengan cara pembedahan/operasi dan tidak ada satupun obat yang dapat diberikan(belum ditemukan obatnya). Pembedahan ini dilakukan apabila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hariatau bila katarak ini meenimbulkan penyulit seperti galukoma. Tindakan bedah ini dilakukan bila telah ada indikasi bedah pada katarak senil, seperti katarak telah mengganggu pekerjaan sehari-hari walapun katarak belum matur, katarak matur, karena apabila telah menjadi hipermatur akan menimbulkan penyulit katarak hipermatur (uveitis atau glaukoma) dan katarak telah telah menimbulkkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkkan glaukoma. Keterangan: Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Gejala Katarak: Gejala Subyektif: 1. Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. 2. Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan, Bila :*Kekeruhan tipis,kemunduran visus sedikit atau sebaliknya. dan *Kekeruhan terletak diequator, tak ada keluhan apa-apa. 3. Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak. 4. Diplopia monocular yaitu penderita melihat 2 bayangan yang disebabkan oleh karena refraksi dari lensa sehingga benda-benda yang dilihat penderita akan menyebabkan silau. 5. Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopy, hal ini terjadi karena proses pembentukan cataract sehingga lensa menjadi cembung dan refraksi power mata meningkat, akibatnya bayangan jatuh dimuka retina. Gejala Obyektif: 1. Pada lensa tidak ada tanda-tanda inplamasi. 2. Pada oblique illumination(mata disinar dari samping): *Lensa tampak keruh keabuan atau keputihan dengan background hitam> 3. Pada fundus reflex dengan opthalmoscope:*kekeruhasn tersebut tampak hitam dengan background orange. dan *Pada stadium maturestent hanya didapatkan warna putih atau tampak kehitaman tanpa background orange, hala ini menunjukkan bahwa lensa sudah keruh seluruhnya. 4. Camera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong kedepan, sudut camera anterior menyempit sehingga tekanan intraokuler meningkat, akibatnya terjadiglaukoma. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh: Cedera mata Penyakit metabolik (misalnya diabetes) Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid). Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak. Sayangnya, Seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak. Katarak terjadi secara perlahan-perlahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. karena umumnya katarak tumbuh sangat lambat dan tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya penglihatan baru terpengaruh setelah katarak berkembang sekitar 3-5 tahun. Karena itu, pasien katarak biasanya menyadari penyakitnya setelah memasuki stadium kritis. Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya.Secara umum terdapat 4 jenis katarak seperti berikut.1. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi. 2. Traumatik, merupakan katarak yang terjadi karena kecelakaan pada mata. 3. Sekunder, katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum. 4. Katarak Senil adalah katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun.1. Katarak Kongenital1. Disisio Lentistindakan bedah pada disisio lentis adalah dengan menusuk atau merobek kapsul anterior lensa dengan harapan badan lensa yang cair keluar. Bahan lensa yang keluar akan mengalir bersama cairan mata(aquous humor) atau difagositosis oleh makrofag. Setelah terjadi absorbsi sempurna, maka mata menjadi afakia atau tidak mempunyai lensa lagi. 2. Ekstraksi Linear Ekstraksi Linear dibuat insisi pada kornea dan dilakukan robekan pada kapsul anterior lensa. Dimasukkan sendok Daviel kedalam bilik mata atau lensa kemudian lensa dibersihkan dari bahan lensa yang berada didalam kapsul. Pada saat sekarang untuk mengeluarkan badan lensa dapat dilakukan dengan aspirasi. selanjutnya luka kornea dapat dijahit kemnali. Bila ada bahan lensa yang masih tertinggal diharapkan seperti pada disisio lentis yaitu sisa lensa ini akan keluar bersama cairan mata dan difagsitosis. Penanganan : Katarak kongenital harus dilakukan operasi/bedah. Pencegahan : Pada katarak kongenital total makula ini tidak boleh mendapat rangsangan. Makula ini tidak akan berkembang sempurna hingga walaupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus biasanya tidak akan mencapai 5/5. Hal ini disebut ambliopia sensoris (amblyopia ex anopsia). Katarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus dan strabismus. Serta pada bedah disisio lentis ini harus menghindari terjadinya uveitis atau glaukoma sekunder. Bila bahan lensa tidak diabsobsi sempurna maka akan terbentuk katarak sekunder. pada menghindari terjadinya uveitis, glaukoma dan katarak sekunder. Pengobatan : Katarak Kongenital dapat diobati dengan cara melakukan operasi/bedah. Operasi katarak kongenital dilakukan bila reflek fundus tidak tampak. Biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih atau bila telah dapat dilakukan pembiusan. Tindakan Operasi katarak kongenital yaitu : Disisio atau ekstraksi linear dan ektraksi dengan fakoemulsifikasi. Pda umumnya tindakan bedah / operasi dilakukan dengan disisio lentis atau ekstraksi linear. Tndakan bedah ini biasa dilakukan pada usia 2 bulan untuk mencegah ambliopia eksanopsia. Pasca bedah pasien memerlukan koreksi untuk kelainan refraksi matanya yang telah menjadi afakia. Keterangan : Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian). Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: - Infeksi kongenital, seperti campak Jerman - Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia. Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: - penyakit metabolik yang diturunkan - riwayat katarak dalam keluarga infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. Katarak Kongenital adalah katarak yang telah timbul sejak lahir. Katarak Kongenital dianggap sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakitmisalnya diabetes melitus. Kekeruhan pada katarak kongenital dijumpai dalam berbagai bentuk dan gambaran morfologik. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.2. Katarak Traumatik1. Cetakan pupil pada lensa akibat trauma tumpul yang berbentuk vossious ring yaitu lingkaran yang terbentuk oleh granula coklat kemerah-merahan dari pigmen iris dengan garis tengah kurang lebih 1 mm. Secara normal ia menjadi padat sesudah trauma. Cincin vossious cenderung untuk menghilang sedkit demi sedikit. Kekeruhan kapsul yang kecil-kecil dan tersebar dapat ditemui sesudah menghilangnya pigmen. 2. Katarak berbentuk roset; bentuk ini dapat terjadi segera sesudah trauma tetapi dapat juga beberapa minggu sesudahnya. Trauma tumpul Mengakibatkan perubahan susunan serat-serat lensa dan susunan sisten suture (tempat pertemuan serat lensa) sehingga terjadi bentuk roset. Bentuk ini dapat sementara dan dapat juga menetap. 3. Katarak traumata desiminata subepitel (ditemukan oleh Vogt) berbentuk kekeruhan yang bercak-bercak dan terletak dibawah lapisan epitel lensa bagian depan. Kadang-kadang kekeruhan ini bersifat permanen dan tidak progresif. 4. Katarak Zonular dan lamelar, bentuk ini sering ditemukan pada orang muda yang sesudah trauma. Penyebabnya karena adanya perubahan per meabilitas kapsul lensa yang mengakibatkan degenerasi lapisan kortek supersial. Trauma tumpul akibat tinju atau bola dapat menyebabkanrobekan kapsul, walaupun tampa trauma tembus mata. Bahan-bahan lensa dapat keluar melalui robekan kapsul ini dan bila diabsorbsi maka mata akan menjadi afakia. Katarak akibat trauma tembus dapat dalam bentuk : Laserisasi yaitu robekan pada kapsul lensa. Bila kapsul robek dan isi lensa bercampur dengan cairan aqueous dapat timbul katarak total.5. Katarak Sekunder1. Gejala Subyektif :Katarak sekunder dapat menyebabkan kemunduran tajam penglihatan. 2. Gejala Obyektif : Tampak sebagai suatu masa tebal yang dapat terdiri atas kapsul anterior, kapsula posterior, masa lensa, cincin soemmering dan elschnig pearl. Cincin soemmering terjadi akibat kapsul anterior yang pecah dan beretraksi kearah pinggir dan melekat pada kapsula posterior meninggalkan daerah yang jernih ditengah, membentuk gambaran cincin. Pada pinggir cincin ini tertimbun serabut lensa dan epitel yang berproliferasi. Elschnig pearl adalah epitel subkapsuler yang berproliferasi dan membesar sehingga tampak sebagai busa sabun. Elschnig pearl ini mungkin akan menghilangkan dalam beberapa tahun oleh karena pecah dindingnya. 3. Afakia adalah setiap keadaan dimana bahan lensa telah dikeluarkan maka akan ditemukan gejala mata yang tidak mempunyai lensa lagi atau afakia, seperti Iris tremulan atau iris bergoyang, Bilik mata dalam, Hipermetropia tinggi dan biasanya sampai +10,00 sampai dengan +12,00 Dioptri., Untuk membaca dekat diperlukan tambahan lensa +3,00 Dioptri. 4. Lensa Intra Okuler adalah pada saat bedah katarak dilakukan penanaman lensa intraokular untuk afakia yang terjadi. Koreksi untuk mata afakia dapat memberikan beberapa keuntungan dan kerugian. 5. Retinopati adalah suatu kelainan pada retina yang bukan merupakan peradangan. Retinopati dapat disebabkan diabetes melitus, hipertensi dan leukemia, arteriosklerosis dan proses degenerasi lainnya. \ Penanganan : Katarak Sekunder ini harus dilakukan operasi/bedah. Pencegahan : Menghindari trauma pada lensa mata yang dapat memecahkan lensa dan harus berhati-hati dalam beraktifitas (menjaga mata tetap baik).Pengobatan : Katarak Sekunder ini dilakukan operasi/bedah dengan cara irigasi, disisio, kapsulotomi atau whole membrane extraction. Pada pembadahan katarak sekunder terjadi akakibat sisa disisio lentis, ekstraksi linear dan ekstraksi kapsuler. Pada katarak sekunder yang menghambat masuknya sinar masuk kedalam bola mata atau mengakibatkan turunnya tajam penglihatan maka dilakukan disisio lentis sekunder atau kapsulotomi padakatarak sekunder tesebut. Keterangan : Katarak Sekunder adalah istilah untuk semua bahan seperti kapsul lensa, sel epitel, serabut lensa, elemen fibrin sesudah suatu peradangan dan hasil degenerasi atau degenerasi lensa yang tertinggal sesudah suatu operasi katarak ekstra kapsuler atau sesudah suatu trauma yang memecah lensa. Katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum. Gambaran Klinik : Pada pembedahan katarak sekunder ini harus hati-hati apabil tidak ingin terjadi beberapa kesalahan berupa :6. Katarak Senil1. Uji Anel Positif, dimana tidak terjadi obstruksi fungsi ekskresi saluran lakrimal sehingga tidak ada dakriosistitis. 2. Tidak ada infeksi diesekitar mata seperti keraitis, konjungtivitis, blefaritis, hordeolum dan kalazion 3. Tekanan bola mata normal dan tidak ada glaukoma 4. Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 100mmHg. 5. Gula darah telah terkontrol. 6. Tidak batuk terutama pada saat pembedahan. 7. Dibuat flep konjungtiva dari jam 9-3 melalui jam 12. 8. Dilakukan pungsi bilik mata depan dengan pisau. 9. Luka kornea diperlebar seluas 160 derajat. 10. Dibuat indektomi untuk mencagah glaukoma blokade pupil pasca bedah. 11. Dibuat jahitan korneosklera 12. Lensa dikeluarkan dengan krio.13. Jahitan kornea dieratkan dan ditambah. 14. Flep konjungtiva dijahit 15. Kapsul lensa pecah sehingga lensa tidak dapat dikeluarkan bersama-sama kapsulnya. Pada keadaan ini terjadi ekstraksi lensa ekstrakapsular tanpa rencana karena kapsul posterior akan tertingal. 16. Prolaps badan kaca pada saat lensa dikeluarkan. 17. Teknik yang masih baik untuk mengeluarkan lensa keruh yang mengganggu penglihatan. 18. Teknik dengan ongkos rendah. 19. Flep konjungtiva antara dasar dengan fornik pada limbus dibuat dari jam 10 sampai jam 2. 20. Dibuat pungsi bilik mata depan. 21. Melalui pungsi ini dimasukkan jarum untuk kapsulotomi anterior. 22. Dibuat luka kornea dari jam 10-2. 23. Nukleus lensa dikeluarkan. 24. Sisa korteks lensa dilakukan irigasi sehingga tinggal kapsul poserior saja. 25. Luka kornea dijahit. 26. Flep konjungtiva dijahit. 1. Proses pada nukleus Oleh karena serabut-serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong kearah tengah maka serabut-serabut lensa bagian tengah akan menjadi lebih padat(nulkeus), mengalami dehidrasi, penimbunan ion calcium(Ca)dan sklerosis. Pada nuleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen. Pada keadaan ini lensa kurang hipermetrop. 2. Proses pada korteks Timbul celah-celah diantara serabut lensa, yang berisi air dan penimbunan ion Ca sehingga lensa menjdi lebih tebal, lebih cembung dan membengkak menjadi lebih miop. 3. Katarak Insipien adalah katarak berupa bercak-bercak seperti baji dengan dasar di perifer dan daerah jernih diantaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteksanterior atau posterior. Kekeruhan ini mula-mulanya tampak bila pupil dilebarkan sedangkan pada stadium lanjut puncak baji dapat tampak pada pupil normal. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. 4. Katarak Imatur adalah kekeruhan yang belum mengenai seluruh lapisan lensa, sehingga masih ditemukan bagianbagian yang jernih. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, yang memberikan miopisasi. Pencembungan lensa ini akan menyebabkan bilik depan mata akan menjadi lebih dangkal dan dapat memberikan penyulit glaukoma. Hal ini disebut katarak intumesen. 5. Katarak Imatur adalah kekeruhan yang telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini biasanya terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. 6. Katarak Hipermatur adalah katarak yang terjadi akibatkorteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat keluar melalui kapsul. Akibat pencairan korteks ini maka nukleus "tenggelam" kearah bawah (jam 6)(katarak morgagni). Lensa akan mengeriput. Akibat masa lensa yang keluar kedalam bilik mata depan maka dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau galukoma fakolitik. Penyulit yang timbul adalah terdapat korteks lensa yang akan membuat katarak sekunder. Setelah itu harus melakukan tindakan Fakoemulsifikasi yaitu tindakan untuk mencegah astigmat pada bedah EKIK, maka luka dapat diperkecil dengan tindakan bedah fakoemulsifikasi. Pada tindakan fakoe ini lensa yang katarak di fragmentasi dan diaspirasi. Keterangan : Katarak Senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Katarak Senil juga katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisibelakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun. Penyebabnya sampai sekarang tidak deketahui secara pasti. Namun katarak senil ini terjadi karena : Berdasarkan kekeruhan pada lensa maka katarak senil dibedakan atas : Penanganan : Katarak Senil penanganannya harus dilakukan pembedahan atau operasi. Dan sebelumnya pasien dengan katarak yang akan dibedah dilakukan sebagai berikut : Pencegahan : Tidak batuk terutama pada saat pembedahan/operasi. Pengobatan : Katarak Senil pengobatannya dengan cara pembedahan/operasi dan tidak ada satupun obat yang dapat diberikan. Pembedahan ini dilakukan apabila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila katarak ini meenimbulkan penyulit seperti galukoma. Tindakan bedah ini dilakukan bila telah ada indikasi bedah pada katarak senil, seperti katarak telah mengganggu pekerjaan sehari-hari walapun katarak belum matur, katarak matur, karena apabila telah menjadi hipermatur akan menimbulkan penyulit katarak hipermatur (uveitis atau glaukoma) dan katarak telah telah menimbulkkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkkan glaukoma. Terdapat dua pembedahan dalam katarak senil yaitu Dalam bentuk ekstraksi lensa intrakapsular dan ekstraksi lensa ekstrakapsular. Ekstraksi Lensa Intrakapsular merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. Lensa dikeluarkan bersama-sama dengan kapsul lensanya dengan memutus zonula zinn yang telah pula mengalami degenerasi. Pada ekstraksi Lensa Intrakuapsuler dilakukan tindakan degan urutan sebagai berikut : Penyulit pada saat pembedahan yang terjadi adalah : Bedah Ekstraksi lensa intrakapsular (EKIK) masih dikenal pada negara berekonomi rendah karena :Ekstraksi Lensa Ekstrakapsular, Pada ekstraksi lensa ekstrakapsular dilakukan tindakan sebagai berikut : Penanganan : Pada Katarak Traumatik harus dilakukan operasi/bedah. Pencegahan : Pada penderita katarak trauma ini harus hati-hati dalam bekerja atau menjalankan aktivitas dan menghindari perdarahan pada lensa, ablasi retina, uveitis atau salah letak lensa. Pengobatan : Pada katarak trauma juga dilakukan operasi dan apabila tidak terdapat penyulit maka dapat ditunggu sampai mata menjadi tenang karena akibat pengaruh trauma tersebut. Jka terjadi pecahnya kapsul mengakibatkan gejala radang berat maka dilakukan aspirasi secepatnya agar keadaan uveitis tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Dan bila terjadi seperti glaukoma, uveitisdan lain sebagainya maka segera dilakukan ekstraksi lensa. Penyulit uveitis dan glaukoma sering dijumpai pada orang usia tua. Pada beberapa pasien dapat berbentuk cincin soemmering pada pupil sehingga dapat mengurangi tajam pemglihatan. Keadaan ini dapat disertai perdarahan, ablasi retina, uveitis atau salah letak lensa. Keterangan : Katarak Traumatik adalah katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata. Katarak traumatik disebabkan oleh kecelakaan pada lensa mata. Trauma dapat berupa trauma tumpul atau trauma tajam. Katarak akibat trauma tumpul ditemukan dalam bentuk : Nama Penyakit: Miopy Penanganan: Umumnya, mata minus, mata plus, dan silindris dapat diatasi dengan penggunaan kacamata dan lensa kontak. Operasi refraktif juga dapat dilakukan, terutama untuk penderita yang sudah parah. Untuk penderita yang sudah parah, dibutuhkan kacamata yang sangat tebal sehingga kurang praktis dan dapat mengganggu aktivitas kesehariannya. Pencegahan: Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu : 1. Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau. 2. Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm. 3. Jangan membiasakan buku sambil berbaring. 4. Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu. 5. Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.Obat: Kacamata & Lensa Kontak Kacamata dan lensa kontak memperbaiki kelainan refraktif dengan cara menambah atau mengurangi kekuatan fokus pada kornea dan lensa. Kekuatan yang diperlukan untuk memfokuskan gambaran secara langsung ke retina diukur dalam dioptri. Pengukuran ini juga dikenal sebagai resep kacamata. Pada miopia, kornea dan lensa terlalu banyak memiliki kekuatan fokus, sehingga cahaya yang dibiaskan bertemu pada suatu titik di depan retina. Kacamata dan lensa kontak mengatasi keadaan ini dengan cara mengurangi kekuatan fokus mata yang alami dan memungkinkan cahaya terfokus pada retina. Untuk miopia, resepnya adalah negatif, misalnya -4,25 dioptri. Kacamata Cara yang mudah untuk memperbaiki kelainan refraktif adalah dengan menggunakan kacamata. Lensa plastik untuk kacamata lebih ringan tetapi cenderung meregang, sedangkan lensa kaca lebih tahan lama tetapi mudah pecah. Kedua jenis lensa tersebut bisa diberi warna atau diberi bahan kimia yang secara otomatis menggelapkan lensa jika penderita berada di bawah sinar. Lensa juga bisa dilapisi untukmengurangi jumlah sinar ultraviolet yang sampai ke mata. Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia. Kacamata ini memiliki 2 lensa, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan untuk melihat jarak jauh di pasang di atas. Jika penglihatan jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata untuk baca yang dijual bebas. Tidak ada latihan atau obat-obatan yang bisa memperbaiki persbiopia. Lensa kontak Banyak yang mengira bahwa dengan menggunakan lensa kontak maka penglihatan menjadi lebih alami. Lensa kontak memerlukan perawatan yang lebih teliti, bisa merusak mata dan pada orang-orang tertentu tidak dapat memperbaiki penglihatan sebaik kacamata.. Lanjut usia dan penderita artritis mungkin akan mengalami kesulitan dalam merawat dan memasang lensa kontak. Macam-macam lensa kontak: Lensa kontak yang kaku (keras) adalah lempengan tipis yang tebuat dari plastik keras Lensa yang dapat ditembus gas terbuat dari silikon dan bahan lainnya, lensa ini kaku tetapi memungkinkan penghantaran oksigen yang lebih baik ke kornea Lensa kontak hidrofilik yang lunak terbuta dari plastik lentur yang lebih lebar dan menutupi seluruh kornea Lensa nonhidrofilik yang paling lunak terbuat dari silikon. Lanjut usia biasanya lebih menyukai lensa yang lunak karena perawatannya lebih mudah dan ukurannya lebih besar. Lensa ini juga tidak mudah lepas atau debu atau kotoran lainnya tidak mudah masuk ke bawahnya. Selain itu lensa kontak yang lunak memberikan kenyamanan ketika pertama kali dipakai, meskipun memerlukan perawatan yang cermat. Kebanyakan lensa kontak harus dilepas dan dibersihkan setiap hari. Atau bisa digunakan lensa sekali pakai, ada yang diganti setiap 1-2 minggu sekali atau ada juga yang diganti setiap hari. Lensa sekali pakai tidak perlu dibersihkan dan disimpan karena setiap kali diganti dengan yang baru. Setiap jenis lensa kontak memiliki resiko yaitu komplikasi yang serius, termasuk ulserasi kornea akibat infeksi yang bisa menyebabkan kebutaan. Resiko ini bisa dikurangi dengan mengikuti aturan pemakaian dari pembuat lensa kontak dan petunjuk dari dokter mata. Jika timbul rasa tidak nyaman, air mata yang berlebihan, perubahan penglihatan atau mata menjadi merah, sebaiknya lensa segera dilepas dan periksakan mata ke dokter mata. Cara membaca resep kacamata Contoh 1. Sferis Silindris Axis OD +2,50 +1,00 180 OS +1,75 +1,50 180 Resep diatas dibaca sebagai berikut: Mata kanan positif 2,50; positif 1,00; axis 180. Mata kiri positif 1,75; positif 1,5; axis 180. Kolum sferis menunjukkan miopia atau hiperopia. Kolum silindris menunjukkan astigmata. Kolum axis menunjukkan orientasi dalam derajat dari bidang horisontal. Angka silindris menunjukkan perbedaan dioptri antara lengkung kornea terrendah dan lengkung kornea tercuram. Kekuatan lensa diukur dalam satuan dioptri, yang berdasarkan kepada banyaknya cahaya yang akan dibiaskan melalui lensa. Jika kekuatan lensa meningkat, maka ketebalan lensapun bertambah. Terdapat 3 jenis lensa: Lensa Cembung (konveks) Lensa ini bagian tengahnya lebih tebal, sedangkan ujungnya lebih tipis. Cahaya dibiaskan ke 1 titik. Lensa cembung digunakan pada kacamata untuk hiperopia dan pada resep diberi tanda positif (+). Lensa Cekung (konkaf) Lensa ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis dan cahaya dibiaskan secara tersebar. Lensa ini digunakan untuk mengkoreksi kelainan miopia dan memiliki tanda negatif (-). Lensa Silindris Lensa ini salah satu sisinya lebih melengkung dibandingkan dengan sisi yang lainnya. Lensa silindris digunakan untuk memperbaiki astigmata. Contoh 2. Sferis Silindris Axis OD (mata kanan) -1,25 -2,50 90 OS (mata kiri) -0,75 -2,25 90 +1,50 add Resep ini dibaca sebagai berikut: Mata kanan minus 1,25; minus 2,5; axis 90. Mata kiri minus 0,75; minus 2,25; axis 90. Artinya mata kanan menderita miop sebesar 1 dioptri, astigmata sebesar 2dioptri dengan orientasi silindris 90. Mata kiri menderita miop sebesar dioptri, astigmata sebesar 2 dioptri dengan orientasi silindris 90. Diperlukan kacamata bifokus dengan kekuatan lensa sebesar +1 untuk membantu membaca. Pembedahan & Terapi Laser Pembedahan dan terapi laser bisa digunakan untuk memperbaiki miopia, hiperopia dan astigmata. Tetapi prosedur tersebut biasanya tidak mampu memperbaiki penglihatan sebaik kacamata dan lensa kontak. Sebelum menjalani prosedur tersebut, sebaiknya penderita mendiskusikannya dengan seorang ahli mata dan mempertimbangkan keuntungan serta kerugiannya. Pembedahan refraktif biasanya dijalani oleh penderita yang penglihatannya tidak dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak dan penderita yang tidak dapat menggunakan kacamata atau lensa kontak. Keratotomi Radial & Keratotomi Astigmatik Keratotomi adalah suatu prosedur pembedahan yang digunakan untuk mengatasi miopia dan astigmata. Pada keratotomi radial (KR), dibuat sayatan radial (jari-jari roda) pada kornea, biasanya sebanyak 4-8 sayatan. Keratotomi astigmatik (KA) digunakan untuk memperbaiki astigmata alami dan astigmata setelah pembedahan katarak atau pencangkokan kornea. Pada keratotomi astigmatik dibuat sayatan melengkung. Karena kornea hanya memiliki ketebalan 0,5 mm, maka kedalaman sayatan harus ditentukan secara tepat. Lokasi sayatan ditentukan setelah dilakukan analisa terhadap bentuk kornea dan ketajaman penglihatan penderita. Pembedahan bertujuan mendatarkan kornea, sehingga kornea bisa lebih memfokuskan cahaya yang masuk ke retina. Dengan pembedahan ini penglihatan penderita menjadi lebih baik dan sekitar 90% penderita yang menjalani pembedahan bisa mengemudi tanpa bantuan kacamata maupun lensa kontak. Efek samping: - penglihatan berubah-ubah (kadang jelas, kadang kabur), terutama pada beberapa bulan pertama setelah pembedahan - kornea menjadi lemah, lebih mudah robek jika terpukul secara langsung - infeksi - kesulitan dalam memasang lensa kontak - silau jika melihat cahaya - nyeri yang bersifat sementara. Komplikasi: - katarak nyeri yang bersifat menetap - infeksi serius - robekan akibat sayatan - hilangnya penglihatan. Keratektomi Fotorefraktif Prosedur pembedahan laser ini bertujuan untuk kembali membentuk kornea. Digunakan sinar berfokus tinggi untuk membuang sebagian kecil kornea sehingga bentuknya berubah. Dengan merubah bentuk kornea, maka cahaya akan lebih terfokus ke retina dan penglihatan menjadi lebih baik. Masa penyembuhan dari terapi laser ini lebih lama dan lebih terasa nyeri dibandingkan dengan pembedahan refraktif. Laser In Situ Keratomileusis (LASIK) LASIK tidak terlalu sakit dan penyembuhan penglihatannya lebih baik dibandingkan dengan keratektomi fotorefraktif. Kacamata Cara yang mudah untuk memperbaiki kelainan refraktif adalah dengan menggunakan kacamata. Lensa plastik untuk kacamata lebih ringan tetapi cenderung meregang, sedangkan lensa kaca lebih tahan lama tetapi mudah pecah. Kedua jenis lensa tersebut bisa diberi warna atau diberi bahan kimia yang secara otomatis menggelapkan lensa jika penderita berada di bawah sinar. Lensa juga bisa dilapisi untuk mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang sampai ke mata. Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia. Kacamata ini memiliki 2 lensa, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan untuk melihat jarak jauh di pasang di atas. Jika penglihatan jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata untuk baca yang dijual bebas. Tidak ada latihan atau obat-obatan yang bisa memperbaiki persbiopia. Lensa kontak Banyak yang mengira bahwa dengan menggunakan lensa kontak maka penglihatan menjadi lebih alami. Lensa kontak memerlukan perawatan yang lebih teliti, bisa merusak mata dan pada orang-orang tertentu tidak dapat memperbaiki penglihatan sebaik kacamata.. Lanjut usiadan penderita artritis mungkin akan mengalami kesulitan dalam merawat dan memasang lensa kontak. Macam-macam lensa kontak: Lensa kontak yang kaku (keras) adalah lempengan tipis yang tebuat dari plastik keras Lensa yang dapat ditembus gas terbuat dari silikon dan bahan lainnya, lensa ini kaku tetapi memungkinkan penghantaran oksigen yang lebih baik ke kornea Lensa kontak hidrofilik yang lunak terbuta dari plastik lentur yang lebih lebar dan menutupi seluruh kornea Lensa non-hidrofilik yang paling lunak terbuat dari silikon. Lanjut usia biasanya lebih menyukai lensa yang lunak karena perawatannya lebih mudah dan ukurannya lebih besar. Lensa ini juga tidak mudah lepas atau debu atau kotoran lainnya tidak mudah masuk ke bawahnya. Selain itu lensa kontak yang lunak memberikan kenyamanan ketika pertama kali dipakai, meskipun memerlukan perawatan yang cermat. Kebanyakan lensa kontak harus dilepas dan dibersihkan setiap hari. Atau bisa digunakan lensa sekali pakai, ada yang diganti setiap 1-2 minggu sekali atau ada juga yang diganti setiap hari. Lensa sekali pakai tidak perlu dibersihkan dan disimpan karena setiap kali diganti dengan yang baru. Setiap jenis lensa kontak memiliki resiko yaitu komplikasi yang serius, termasuk ulserasi kornea akibat infeksi yang bisa menyebabkan kebutaan. Resiko ini bisa dikurangi dengan mengikuti aturan pemakaian dari pembuat lensa kontak dan petunjuk dari dokter mata. Jika timbul rasa tidak nyaman, air mata yang berlebihan, perubahan penglihatan atau mata menjadi merah, sebaiknya lensa segera dilepas dan periksakan mata ke dokter mata. Cara membaca resep kacamata Contoh 1. Sferis Silindris Axis OD +2,50 +1,00 180 OS +1,75 +1,50 180 Resep diatas dibaca sebagai berikut: Mata kanan positif 2,50; positif 1,00; axis 180. Mata kiri positif 1,75; positif 1,5; axis 180. Kolum sferis menunjukkan miopia atau hiperopia. Kolum silindris menunjukkan astigmata. Kolum axis menunjukkan orientasi dalam derajat dari bidang horisontal. Angka silindris menunjukkan perbedaan dioptri antara lengkung kornea terrendah dan lengkung kornea tercuram. Kekuatan lensa diukur dalam satuan dioptri, yang berdasarkan kepada banyaknya cahaya yang akan dibiaskan melalui lensa. Jika kekuatan lensa meningkat, maka ketebalan lensapun bertambah. Terdapat 3 jenis lensa: Lensa Cembung (konveks) Lensa ini bagian tengahnya lebih tebal, sedangkan ujungnya lebih tipis. Cahaya dibiaskan ke 1 titik. Lensa cembung digunakan pada kacamata untuk hiperopia dan pada resep diberi tanda positif (+). Lensa Cekung (konkaf) Lensa ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis dan cahaya dibiaskan secara tersebar. Lensa ini digunakan untuk mengkoreksi kelainan miopia dan memiliki tanda negatif (-). Lensa Silindris Lensa ini salah satu sisinya lebih melengkung dibandingkan dengan sisi yang lainnya. Lensa silindris digunakan untuk memperbaiki astigmata. Contoh 2. Sferis Silindris Axis OD (mata kanan) -1,25 -2,50 90 OS (mata kiri) -0,75 -2,25 90 +1,50 add Resep ini dibaca sebagai berikut: Mata kanan minus 1,25; minus 2,5; axis 90. Mata kiri minus 0,75; minus 2,25; axis 90. Artinya mata kanan menderita miop sebesar 1 dioptri, astigmata sebesar 2 dioptri dengan orientasi silindris 90. Mata kiri menderita miop sebesar dioptri, astigmata sebesar 2 dioptri dengan orientasi silindris 90. Diperlukan kacamata bifokus dengan kekuatan lensa sebesar +1 untuk membantu membaca. Pembedahan & Terapi Laser Pembedahan dan terapi laser bisa digunakan untuk memperbaiki miopia, hiperopia dan astigmata. Tetapi prosedur tersebut biasanya tidak mampu memperbaiki penglihatan sebaik kacamata dan lensa kontak. Sebelum menjalani prosedur tersebut, sebaiknya penderita mendiskusikannya dengan seorang ahli mata dan mempertimbangkan keuntungan serta kerugiannya. Pembedahan refraktif biasanya dijalani oleh penderita yang penglihatannya tidak dapat dikoreksi dengan kacamata ataulensa kontak dan penderita yang tidak dapat menggunakan kacamata atau lensa kontak. Keratotomi Radial & Keratotomi Astigmatik Keratotomi adalah suatu prosedur pembedahan yang digunakan untuk mengatasi miopia dan astigmata. Pada keratotomi radial (KR), dibuat sayatan radial (jari-jari roda) pada kornea, biasanya sebanyak 4-8 sayatan. Keratotomi astigmatik (KA) digunakan untuk memperbaiki astigmata alami dan astigmata setelah pembedahan katarak atau pencangkokan kornea. Pada keratotomi astigmatik dibuat sayatan melengkung. Karena kornea hanya memiliki ketebalan 0,5 mm, maka kedalaman sayatan harus ditentukan secara tepat. Lokasi sayatan ditentukan setelah dilakukan analisa terhadap bentuk kornea dan ketajaman penglihatan penderita. Pembedahan bertujuan mendatarkan kornea, sehingga kornea bisa lebih memfokuskan cahaya yang masuk ke retina. Dengan pembedahan ini penglihatan penderita menjadi lebih baik dan sekitar 90% penderita yang menjalani pembedahan bisa mengemudi tanpa bantuan kacamata maupun lensa kontak. Efek samping: - penglihatan berubah-ubah (kadang jelas, kadang kabur), terutama pada beberapa bulan pertama setelah pembedahan - kornea menjadi lemah, lebih mudah robek jika terpukul secara langsung - infeksi kesulitan dalam memasang lensa kontak - silau jika melihat cahaya - nyeri yang bersifat sementara. Komplikasi: - katarak - nyeri yang bersifat menetap - infeksi serius - robekan akibat sayatan - hilangnya penglihatan. Keratektomi Fotorefraktif Prosedur pembedahan laser ini bertujuan untuk kembali membentuk kornea. Digunakan sinar berfokus tinggi untuk membuang sebagian kecil kornea sehingga bentuknya berubah. Dengan merubah bentuk kornea, maka cahaya akan lebih terfokus ke retina dan penglihatan menjadi lebih baik. Masa penyembuhan dari terapi laser ini lebih lama dan lebih terasa nyeri dibandingkan dengan pembedahan refraktif. Laser In Situ Keratomileusis (LASIK) LASIK tidak terlalu sakit dan penyembuhan penglihatannya lebih baik dibandingkan dengan keratektomi fotorefraktif. Keterangan: Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Miopia sering disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis). Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih kecil. Miopia umum ditemukan di seluruh dunia. Di negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat penghuni yang menderita miopia. Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus di depan retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak jauh terlihat kabur. Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina. Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun. Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan. Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pelepasan retina. Gejala Miopy: Gejala Subyektif :1. Penglihatan jauh kabur,sedangkan dekat tetap terang(near sighnet) serta disertai penyempitan mata bila terus menerus berakomodasi dan timbul rasa kemeng. 2. Kadang-kadang dilapangan pandangan penderita melihat titik-titik,benangbenang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan pandangan berkunang-kunang. 3. mata lekas capek,pusing-pusing, dan cepat mengantuk Gejala Obyektif : 1. Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak dipakainya otot-otot akomodasi. 2. Pupil melebar disebut myriasis, akibat tidak atau kurangnya berakomodasi 3. Retina tipis,tampaknya menjadi belang seperti macan disebut trigoid. 4. Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus). Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan. Mata Normal :Mata Penderita Miopy / Rabun Jauh :Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologik yang timbul pada mata maka miopy dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Miopy Simpleks 2. Miopy Patologik1. Miopy Simpleks 2. Gejala Subyektif : Kabur melihat jauh, membaca atau me;lihat benda kecil harus dari jarak dekat, Lekas lelah bila membaca (karena konvergensi yang tak sesuai dengan akomodasi) 3. Gejala Obyektif :*Pada Segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif lebar. Kadang-kadang ditemukan bla mata yang agak menonjol. *Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau dapat dsertai kresen miopy (myopic crescen) yang ringan di sekitar pupil saraf optik. Penanganan : Biasanya Miopy simpleks harus ditolong dengan kacamata berlensa cekung atau negatif. Pencegahan : Pada miopy simpleks harus menghindari perdarahan badan kaca, ablasi retina dan srabismus atau konvergensi yang terus menerus. Pengobatan : Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan refraksinya dengan lensanegatif(cekung) yan sesuai. Keterangan : Miopy Simpleks adalah miopy yang biasanya tidak disertai kelainan patologik fundusakan tetapi dapat disertai kelainan fundus ringan. Kelainan fundus ringan ini dapat berupa kresen miopy (myopic crescent) yang ringan yang berkembang sangat lambat. Biasanya tidak terdapat perubahan organik. Tajam Penglihatan denan koreksi yang sesuai dapat mencapai normal. Berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5 D atau -6 D. Keadaan ini juga disebut miopy fisiologik. Gejala miopy ada dua :4. Miopy Patologik Penanganan : Miopy Patologik ini penanganannya dengan menggunakan lensa cekung atau lensa negatif. Pencegahan : Pada Miopy Patologik ini harus menghindari perdarahan badan kaca, abalsi retina, strabismus atau konvergensi yang terus menerus. Pengobatan : Pada Miopy Patologik ini pengobatan ditujukan terhadap kelainan refraksinya dengan lensa negatif atau lensa cekung yang sesuai. Keterangan : Miopy Patologik disebut juga miopy degeneratif, miopy maligna atau miopy progresif. Keadaan ini dapat ditemukan pada semua umur dan tejadi sejak lahir. Tanda-tanda miopy patologik ini adalah adanya progresifitas kelainan fundus yang khas pada periksaan oftalmoskopik. Pada anak-anak diagnosis ini sudah dapat dibuat jika terdapat peningkatan dengan waktu yang relatif pendek. Kelainan refraktif yang terdapat pada miopy patologik ini melebihi -6 D. Miopy Patologik Ini terdapat dua gejala yaitu Gejala Subyektif : Kabur bila melihat denda jauh, membaca atau melihat benda kecil harus dengan jarak dekat, Lekas lelah bila membaca (karena konvergensi yang tak sesuai dengan akomodasi) Gejala Obyektif : *Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopy simpleks. *Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainan-kelainan pada :1. Badan Kaca : dapat ditemukan kekeruhan berupa pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dlaam badan kaca. Kadang-kadang ditemukan ablasi pada badan kaca yang dianggap belum jelas hubungannya dengan keadaan miopy. 2. Pupil Saraf Optik : terlihat segmentasi peri pupil, kresen miopya, pupil telihar lebih pucat yang meluas terutama kebagian temporal. Kresen miopy dapat keseluruh lingkaran pupil, sehingga seluruh pupil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang teratur. 3. Makula ; makula dapat berupa pigmentasi didaerah retina, kadang-kadang terdapat perdarahan subretina pada daerah makula. 4. Retina bagian perifer ; berupa degenerasi kista rerina bagian perifer. Seluruh Lapisan Fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina. Akibatnyapenipisan retina ini maka bayangan koroid tampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid.