INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100...

34
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Tatanan : 6 Kawasan Pariwisata Sehat TAHUN 2017

Transcript of INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100...

Page 1: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

0

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT

Tatanan : 6

Kawasan Pariwisata Sehat

TAHUN 2017

Page 2: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

1

Tabel. Indikator Khusus Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

NO TATANAN

SCORE NILAI NARASI

INDIKATOR KHUSUS

3. Kawasan Pariwisata Sehat (1.300)

1 Tersedianya informasi obyek wisata di tempat umum (hotel,

bandara/pelabuhan, dll)

100

Untuk menambah daya tarik wisatawan ke Kabupaten

Trenggalek berbagai upaya

telah dilakukan Dinas

Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga salah satunya adalah penyebarluasan / promosi

mengenai wisata di Kabupaten

Trenggalek. Informasi tentang

lokasi obyek wisata di

Kabupaten Trenggalek

disebarluaskan seperti pemasangan informasi di

tempat – tempat umum (hotel,

restoran, terminal dll) serta

lokasi – lokasi strategis lainnya.

Selain itu, melalui media elektronik maupun media sosial

lainnya.

a. Ada, seluruh tempat umum 100

b. Ada, sebagian 50

c. Tidak ada 0

2 Adanya informasi sarana

kesehatan untuk wisatawan di

lokasi

100

Informasi sarana kesehatan

untuk wisatawan ada di lokasi

tempat wisata seperti di

Kecamatan Watulimo sebagai

daerah wisata, dimana Puskesmas Watulimo dijadikan

Puskesmas Pariwisata. Pada

tempat – tempat strategis di

lokasi wisata di pasang

petunjuk lokasi sarana kesehatan terdekat sehingga

pengunjung mudah mengakses

bila sewaktu – waktu

membutuhkan pelayanan

kesehatan.

a. Ada, dan berfungsi 100

b. Ada, tidak berfungsi 50

c. Tidak ada 0

3 Seluruh hotel laik sehat

50

Hotel di Trenggalek data Tahun

2015 sebanyak 11 Hotel.

Sebagian hotel di Trenggalek

laik sehat. Di Kabupaten

Trenggalek pembinaan dan

inspeksi hotel dan restoran dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan dan Puskesmas.

Khususnya petugas sanitarian

puskesmas setempat yang akan

melaksanakan pembinaan dan

inspeksi hotel. Pada tahun 2015 dilaksanakan penyuluhan

pada PHRI cabang Trenggalek

tentang sertifikasi hotel laik

sehat dan ditargetkan semua

hotel di Kabupaten Trenggalek harus memiliki sertifikat laik

sehat.

a. Seluruhnya 100

b. Sebagian 50

c. Tidak ada 0

Page 3: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

2

NO TATANAN SCORE NILAI NARASI

4 Seluruh restoran/ rumah

makan laik sehat

50

Sebagian besar restoran/

rumah makan di Trenggalek

laik sehat. Di Kabupaten

Trenggalek pembinaan dan inspeksi hotel dan restoran

dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan dan Puskesmas.

Khususnya petugas sanitarian

puskesmas setempat yang akan melaksanakan pembinaan dan

inspeksi sanitasi tempat

pengelolaan makanan.

a. Seluruhnya 100

b. Sebagian 50

c. Tidak ada 0

5 Meningkatnya jumlah

wisatawan pertahun

100

Jumlah kunjungan wisata pada

tahun 2011 mencapai 389.931

orang, tahun 2012 meningkat

menjadi 449.803 orang, tahun 2013 meningkat menjadi

482.161 orang, tahun 2014

meningkat menjadi 535.499

orang, sedangkan pada tahun

2015 kembali meningkat

menjadi 584.414 orang.

a. Ya 100

b. Tetap 50

c. Tidak 0

6 Wisatawan telah diasuransikan

(bukti SK)

100

Wisatawan di Kabupaten

Trenggalek telah diasuransikan, dibuktikan dengan Naskah

Perjanjian Kerjasama antara

Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Trenggalek

dengan PT Jasa Raharja Putera Nomor :

188.45/208/406.080/2014 /

Nomor : P/R/144/XI/2014

Tentang Asuransi Kecelakaan

Diri untuk Kawasan Wisata Goa

Lowo, Pantai Simbaronce, Pantai Karanggongso, Pantai

Prigi, Pantai Damas, Pantai

Cengkrong, Pantai Pelang,

Pantai Konang dan Kolam

Renang Tirta Jwalita. Sedangkan untuk ekowisata

mangrove di Cengkrong yang

dikelola Perhutani, bekerjasama

dengan Asuransi PT Bumi

Putera Kediri sebagai asuransi

kecelakaan.

a. SK Bupati/Walikota 100

b. SK dalam proses 50

c. Tidak ada 0

7 Terjadi keracunan makanan

pada wisatawan 1 tahun terakhir

100

Tidak ada kejadian keracunan

makanan dalam 2 (dua) tahun terakhir.

a. Tidak ada dalam 2 tahun terakhir

100

b. Ada dalam 1 tahun terakhir 50

c. Ada dalam 2 tahun

terakhir

0

8 Menurunnya kasus kecelakaan

di obyek wisata

100

Tidak ada kasus kecelakaan

yang terjadi pada wisatawan

dalam 2 (dua) tahun terakhir. a. Menurun 100

b. Sama dengan tahun

sebelumnya

50

c. Meningkat 0

Page 4: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

3

NO TATANAN SCORE NILAI NARASI

9 Transportasi tersedia ke daerah

wisata

100

Transportasi tersedia ke daerah

wisata. Transportasi umum ke

daerah wisata tersedia berupa mini bus (colt) dengan jumlah

yang cukup yang beroperasi

mulai pukul 05.00 – 17.00

a. Tersedia, jumlah cukup 100

b. Tersedia, jumlah tidak cukup 50

c. Sulit/ tdk tersedia 0

10 Adanya tanggap darurat / balai

keselamatan di daerah wisata (bukti SOP)

100

Adanya SOP tanggap darurat/

balai keselamatan di daerah wisata Kecamatan Watulimo.

a. Ada, dan berfungsi 100

b. Ada, tidak berfungsi 50

c. Tidak ada 0

11 Tersedia fasilitas umum di

setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS,

klinik/P3K, telekomunikasi,

cindera mata, dll)

100

Tersedia dengan jumlah yang

cukup, fasilitas umum disetiap obyek wisata (toilet, jamban,

air bersih, TPS, klinik/P3K,

telekomunikasi, cindera mata,

dll). Fasilitas umum tersebut

mudah dijangkau dan

ditemukan oleh wisatawan yang berkunjung, sehingga

wisatawan merasa nyaman di

lokasi wisata.

a. Tersedia , lengkap dengan

jumlah cukup

100

b. Tersedia tidak lengkap dan

jumlah tidak cukup

50

c. Tidak tersedia 0

12 Adanya polisi pariwisata

100

Polisi pariwisata ada di lokasi

wisata Pantai Prigi dan Karanggongso (Kecamatan

Watulimo). Polres Trenggalek

perlu memperketat

pengamanan di sejumlah objek

wisata di Kabupaten Trenggalek, untuk mencegah

dan meminimalisasi kasus

kriminalitas. Kehadiran polisi di

sejumlah objek wisata

Trenggalek, diharapkan mampu

menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi para wisatawan.

Disamping melaksanakan

pengamanan guna

meminimalisir segala bentuk

gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban

masyarakat), polisi pariwisata

juga rutin melakukan patroli di

lokasi wisata yang banyak

pengunjungnya.

a. Ada, dan berfungsi 100

b. Ada, tidak berfungsi 50

c. Tidak ada 0

Page 5: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

4

NO TATANAN SCORE NILAI NARASI

13 Adanya kelompok sadar wisata

dilokasi objek wisata

100

Ada beberapa POKDARWIS

(Kelompok Sadar Wisata) yang

beberapa diantaranya menjadi

binaan Pemerintah Daerah, seperti : 1) POKDARWIS Selo

Agung Gua Lowo, Desa

Watuagung Kec. Watulimo, 2)

POKDARWIS "Pring Ombo" Desa

Ngulungkulon, Kec. Munjungan dan 3) POKDARWIS "Pantai

Blado" Desa Masaran Kec.

Munjungan. Selain

POKDARWIS, kegiatan

pariwisata yang juga

melibatkan masyarakat adalah POKMASWAS (Kelompok

Masyarakat Pengawas) seperti :

1) POKMASWAS Kelompok

Kejung Samudera (Ekowisata

Mangrove) dan 2) POKMASWAS Taman Kili-Kili (Konservasi

Penyu). Kegiatan pariwisata di

Kabupaten Trenggalek juga

didukung oleh Asosiasi Desa

Wisata Indonesia (ASIDEWI)

untuk mengembangkan Desa Wisata di Kabupaten Trenggalek

seperti : 1) Desa Wisata

Sawahan (Watulimo), 2) Desa

Wisata Watuagung (Watulimo)

dan 3) Desa Wisata Dompyong (Bendungan).

a. Ada SK dan kegiatan 100

b. Kegiatan tanpa SK (dalam

proses)

50

c. Tidak ada 0

TOTAL NILAI 1.200

NILAI MAKSIMUM 1.300

NILAI AKHIR 92,31%

Skor Penilaian Minimal :

Padapa 65%

Wiwerda 75%

Wistara 80%

Page 6: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

5

Catatan/Komentar Tim Penilai :

Usulan Wistara; total nilai verifikasi lapangan = 34.200 Nilai minimal untuk Wistara (33.2 Dengan demikian kota x dapat diusulkan untuk memperoleh Swastisaba dengan ka ……………………………… 2017

TIM VERIFIKASI :

NO Nama

Instansi Tandatangan

1.

…………………………….. ……………………. ……………………

2.

……………………………… ……………………. ……………………

3.

…………………………….. ……………………. ……………………

4.

…………………………….. ……………………. ……………………

5.

……………………………… ……………………. ……………………

Page 7: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

6

PEMBAHASAN INDIKATOR KHUSUS

TATANAN KAWASAN PARIWISATA SEHAT

Kegiatan pembangunan kepariwisataan, sebagaimana halnya pembangunan

di sektor lainnya, pada hakekatnya melibatkan peran dari seluruh pemangku

kepentingan yang ada dan terkait. Pemangku kepentingan yang dimaksud meliputi

3 (tiga) pihak yaitu: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, dengan segenap peran dan

fungsinya masing- masing.

Masing-masing pemangku kepentingan tersebut tidak dapat berdiri sendiri,

namun harus saling bersinergi dan melangkah bersama-sama untuk mencapai dan

mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan yang disepakati. Gambar dibawah

ini menunjukkan keterkaitan dan sinergi antar pemangku kepentingan dan dalam

kegiatan pembangunan kepariwisataan.

Gambar. Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Pariwisata

Penjabaran peran dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan

tersebut secara lebih jelas adalah sebagai berikut:

1) Pemerintah sesuai dengan tugas dan kewenangannya menjalankan peran

dan fungsinya sebagai fasilitator dam pembuat peraturan (regulator) dalam

kegiatan pembangunan kepariwisataan.

2) Kalangan Swasta (pelaku usaha/ industri pariwisata) dengan sumber daya,

modal dan jejaring yang dimilikinya menjalankan peran dan fungsinya

sebagai pengembang dan atau pelaksana pembangunan kegiatan

kepariwisataan;

3) Masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki, baik berupa adat, tradisi

dan budaya serta kapasitasnya, berperan sebagai tuan rumah (host), namun

juga sekaligus memiliki kesempatan sebagai pelaku pengembangan

kepariwisataan sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Page 8: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

7

Uraian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kedudukan dan

peran penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu

dalam kerangka kegiatan pembangunan kepariwisataan dan untuk mendukung

keberhasilan pembangunan kepariwisataan, maka setiap upaya atau program

pembangunan yang dilaksanakan harus memperhatikan posisi, potensi dan peran

masyarakat sebagai subjek atau pelaku pengembangan.

Dalam kaitan inilah, program pemberdayaan masyarakat melalui

kepariwisataan merupakan langkah penting yang perlu dilaksanakan secara terarah

dan berkesinambungan untuk menyiapkan masyarakat agar semakin memiliki

kapasitas dan kemandirian, serta berperan aktif dalam mendukung keberhasilan

pembangunan kepariwisataan di tingkat lokal, regional dan nasional.

1. Tersedianya informasi obyek wisata di tempat umum (hotel,

bandara/pelabuhan, dll)

Pengembangan pariwisata di suatu daerah meliputi berbagai aspek

kehidupan yaitu meliputi; kehidupan sosial, ekonomi, maupun budaya masyarakat,

serta didukung oleh potensi alam dimana pariwisata tersebut dikembangkan.

Dilihat dari beberapa potensi pariwisata atau aspek pendukung pariwisata sesuai

data yang diperoleh di lapangan menunjukan bahwa daerah tersebut sangat layak

untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut mencakup aspek Accessibility

(aksesibilitas), Amenity (fasilitas), Attraction (atraksi), dan Ancillary

(kelembagaan), maupun aspek lainnya seperti aspek ekonomi. Informasi obyek

wisata di Kabupaten Trenggalek dapat ditemukan di tempat-tempat umum seperti

hotel, perkantoran, pasar, pelabuhan. Tourist Information Center merupakan

salah satu sarana promosi wisata dan juga pusat informasi penunjang wisata.

Berkaitan dengan hal tersebut, Tourist Information Center beberapa ditemukan di

daerah sekitar tempat wisata khususnya lokasi wisata yang dikelola Pemerintah

Daerah, akan tetapi belum seluruh tempat wisata terdapat sarana pusat informasi

wisata. Hal ini kiranya juga merupakan salah satu tugas dan tanggung besar dari

stakeholder yang ada dalam menunjang promosi wisata daerah setempat.

Untuk menambah daya tarik wisatawan ke Kabupaten Trenggalek berbagai

upaya telah dilakukan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga salah satunya

adalah penyebarluasan / promosi mengenai wisata di Kabupaten Trenggalek.

Informasi tentang lokasi obyek wisata di Kabupaten Trenggalek disebarluaskan

seperti pemasangan informasi di tempat – tempat umum (hotel, restoran, terminal

dll) serta lokasi – lokasi strategis lainnya. Selain itu, melalui media elektronik

maupun media sosial lainnya.

Page 9: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

8

Peta Potensi Pariwisata di Kabupaten Trenggalek

Page 10: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

9

Informasi Pariwisata di Kabupaten Trenggalek

2. Adanya informasi sarana kesehatan untuk wisatawan di lokasi

Bahwa peranan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan

asli daerah dan dalam upaya meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia

dewasa ini dan dimasa yang akan datang disadari akan semakin menjadi penting.

Oleh karena itu, setiap upaya yang bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan

perkembangan disektor ini perlu didukung dan digalakan.

Salah satu sektor yang erat kaitannya dan cukup menentukan bagi

pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata adalah sektor kesehatan. Telah

banyak contoh dan pengalaman baik di luar maupun di dalam negeri tentang

dampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata bila pengelolaan sektor kesehatan

dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya, dampak negatif terhadap perkembangan

pariwisata akan segera terjadi bila muncul suatu “outbreak” penyakit, atau

pengelolaan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan tidak dilakukan dengan

memadai.

Page 11: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

10

Kesehatan wisata dimulai sejak berangkat dari rumah untuk melakukan

wisata, selama perjalanan, sampai di tempat tujuan, dan kembali dengan aman dan

nyaman ke tempat asalnya, sehingga wisatawan tersebut tidak jera untuk kembali

mengunjungi daerah wisata yang telah dikunjunginya. Dalam siklus perjalanan

wisata itu, kesehatan wisata termasuk upaya pencegahan, tindakan pengobatan jika

diperlukan dan kesiapan repratiasi ke tempat yang memadai.

Upaya pencegahan dimulai sebelum melakukan perjalanan. Wisatawan

diberi informasi dan petunjuk oleh biro wisata/klinik wisata melalui brosur yang

disediakan di biro perjalanan mengenai kesehatan dalam perjalanan dan di daerah

tujuan. Misalnya pemberian vaksinasi seperlunya, dan memakan pil untuk

pencegahan malaria, jika di tujuan masih ada malaria. Untuk mempertahankan

keadaan yang baik serta meningkatkan kesehatan lingkungan, diperlukan

kerjasama instansi yang terkait dalam pariwisata, baik Pemerintah maupun pihak

swasta dalam bidang perhotelan serta jasa makanan, dll. Upaya pengobatan dimulai

dalam perjalanan dan di daerah tujuan diusahakan memadai, sesuai dengan

standar yang diperlukan, dan mudah serta cepat didapat. Jika wisatawan jatuh

sakit atau mendapat kecelakaan di suatu tempat dimana pengobatan kurang

memadai, disediakan sarana untuk melakukan repratiasi secepat mungkin ke

rumah sakit terdekat atau tempat rujukan lainnya. Informasi Sarana Kesehatan di

Kabupaten Trenggalek selain Puskesmas dapat ditemukan di pusat informasi

pariwisata dan wifi corner di lokasi wisata.

Wifi Corner Prigi sebagai salah satu tempat Informasi Sarana Kesehatan untuk wisatawan di lokasi wisata

Page 12: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

11

PHBS di tempat-tempat wisata adalah upaya untuk memberdayakan

masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat wisata agar tahu, mau dan

mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan

tempat-tempat wisata yang sehat. Adapun yang dimaksud dengan tempat-tempat

wisata adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau

perorangan yang digunakan oleh masyarakat sebagai sarana pariwisata, rekreasi

dan sarana sosial lainnya. PHBS di tempat wisata memiliki banyak manfaat, yaitu

bagi masyarakat pengunjung, tempat wisata, dan pemerintah kabupaten/kota.

Strategi promosi kesehatan di tempat wisata ini sangat diperlukan,

mengingat banyaknya penyakit yang bisa ditularkan di tempat wisata. Terjadinya

penyakit-penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang buruk dan perilaku yang

tidak sehat. Oleh karena itu diperlukan langkah – langkah pembinaan PHBS yang

meliputi tahap : Analisis sistem, Pembentukan kelompok kerja penyusunan

kebijakan PHBS di tempat wisata, Pembuatan kebijakan PHBS di tempat wisata,

Penyiapan infrastruktur, Sosialisasi penerapan PHBS di tempat wisata, Penerapan

PHBS di tempat wisata, Pengawasan dan Penerapan Sanksi, Pemantauan dan

Evaluasi.

Sesuai International Travel and Health 2001 yang diterbitkan oleh

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), gangguan kesehatan utama yang dapat

terjadi karena perjalanan wisata adalah :

1. Gangguan kesehatan karena lingkungan – Travel sickness – Bathing / diving – Altitude – Heat and humidity – Sun – Insect – Other Animals – Accidents

2. Gangguan kesehatan karena makanan dan minuman – Diare – Viral Hepatitis type A and E

3. Sexually Transmitted Diseases (STD) – HIV – Hepatitis B

4. Malaria 5. Dengue and DHF 6. Tuberculosis 7. Vaccinations 8. Special Situations

– Extended Travel – Pregnancy – Children – Chronoc Diseases

– The disabled

Lain – lain : 1 Transfusi Darah 2 Medical Kit untuk turis / travelers 3 Pemeriksaan setelah perjalanan wisata

Page 13: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

12

Kecamatan Watulimo sebagai daerah kawasan wisata dimana ada beberapa

objek wisata diantaranya adalah Goa Lowo, Pantai Prigi, Pantai Karanggongso,

Pantai Damas, Pantai Cengkrong dan Ekowisata Hutan Mangrove. Untuk pelayanan

kesehatan yang maksimal khususnya kepada pengunjung wisata, maka

dicanangkan Puskesmas Watulimo sebagai Rintisan Puskesmas Wisata. Diharapkan

dengan ditetapkannya Puskesmas Watulimo sebagai Puskesmas Wisata akan

meningkatkan pelayanan dan informasi sarana kesehatan kepada pengunjung

wisata di Watulimo.

Puskesmas Watulimo sebagai Rintisan Puskesmas Wisata

9. Seluruh hotel laik sehat

Sertifikat laik sehat merupakan standarisasi dalam industri pariwisata

khususnya perhotelan yang bergerak dalam bidang jasa. Kepuasan kepada tamu

baik dari fasilitas adalah keutamaan demi memenuhi kebutuhan setiap

konsumennya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan

di mana Hotel dituntut dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan mampu

menciptakan suasana yang dibutuhkan.

Seluruh hotel di Kabupaten Trenggalek, dari hasil inspeksi Tim dari Dinas

Kesehatan telah memenuhi syarat sebagai hotel laik sehat. Forum Trenggalek Sehat

merekomendasikan penyusunan

Peraturan Bupati Tentang Sertifikasi

Hotel Laik Sehat, sebagai instrumen

utama dalam penentuan hotel laik

sehat di Kabupaten Trenggalek.

Adapun jumlah hotel di Kabupaten

Trenggalek sebanyak 11 hotel,

diantaranya adalah Hotel Hayam

Wuruk, Hotel Bukit Jaas, Hotel

Gotong Royong, Hotel Prigi, Pondok

Prigi Cottage dan Hotel Ratu

Panggul.

Page 14: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

13

Dokumentasi Hotel di Kabupaten Trenggalek

Page 15: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

14

10. Seluruh restoran/rumah makan laik sehat

Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor

makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Usaha peningkatan hygiene dan

sanitasi ini penting dilaksanakan untuk menjamin bahwa tidak terjadi masalah

kesehatan masyarakat terkait usaha rumah makan dan restoran ini.

Pengawasan sanitasi restoran/rumah makan dilaksanakan berkala dengan

menerbitkan grading restoran dan rumah makan. Grading adalah semua kegiatan

yang berkaitan dengan pengkelasan/penggolongan restoran/rumah makan menurut

segi hygiene sanitasinya dan diberikan tanda plakad sebagai tanda bukti telah

memenuhi standar persyaratan yang telah ditentukan.

Restoran/rumah makan yang memenuhi standar persyaratan selain

mempunyai dampak bagi kesehatan juga mempunyai dampak ekonomi baik bagi

pengusaha sendiri maupun pemerintah. Restoran/rumah makan harus memenuhi

persyaratan hygiene sanitasi yang merupakan ketentuan-ketentuan teknis yang

ditetapkan terhadap produk restoran/rumah makan, personal dan perlengkapannya

yang meliputi persyaratan bakteriologis, kimia dan fisika. Restoran/rumah makan

memegang peran yang sangat penting sebagai penyebab terjadinya penyakit akibat

makanan (food borne diseases).

Tujuan utama pengawasan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran ini

untuk melindungi konsumen dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi

persyaratan hygiene sanitasi, terutama dari aspek kesehatan. Agar tujuan tersebut

optimal dapat dicapai, penting dipenuhi standar persyaratan hygiene sanitasi

rumah makan dan restoran.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan

dan Restoran, yang dimaksud Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial

yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk

umum di tempat usahanya. Sedangkan kan Restoran adalah salah satu jenis usaha

jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen di

lengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,

penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di

tempat usahanya;

Selanjutnya pada pasal 2 disebutkan sebagai berikut :

1. Setiap rumah makan dan restoran harus memiliki izin usaha dari Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Untuk memiliki izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) rumah makan

dan restoran harus memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan

restoran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Page 16: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

15

3. Sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

setelah memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.

Sertifikat laik sehat rumah makan/restoran adalah surat tanda bukti yang

dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, kepada rumah makan/restoran

yang telah memenuhi persyaratan kesehatan yang berkaitan dengan : 1) lokasi dan

bangunan; 2) fasilitas sanitasi; 3) dapur dan gudang penyimpanan; 4) pengelolaan

bahan makanan dan makanan jadi; 6) peralatan dan tenaga baik secara fisik

maupun bakteriologis; dan 7) pengawasan serangga tikus dan hewan piaraan.

Tata Cara Memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan

Restoran sesuai lampiran 1 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah

Makan dan Restoran, antara lain :

1. Permohonan Sertifikat

a) Untuk memperoleh sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran,

pengusaha mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota setempat.

b) Surat permohonan seperti dimaksud butir 1.a. di atas disertai lampiran

sebagai berikut :

1) Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.

2) Peta situasi dan gambar denah bangunan.

3) Surat penunjukan penanggung jawab Rumah makan dan Restoran

4) Fotocopy sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi pengusaha.

5) Fotocopy sertifikat kursus hygiene sanitasi makanan bagi penjamah

makanan minimal 1 orang penjamah makanan.

6) Rekomendasi dari Asosiasi Rumah makan dan Restoran

2. Rekomendasi dari Asosiasi rumah makan dan restoran, yang menyatakan bahwa :

a) Rumah makan dan restoran tersebut adalah Anggotanya.

b) Rumah makan dan restoran tersebut telah memenuhi persyaratan hygiene

sanitasi rumah makan dan restoran berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh Asosiasi.

3. Pemeriksaan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran

a) Ketua Asosiasi rumah makan dan restoran menetapkan tim pemeriksa uji

kelaikan rumah makan dan restoran dengan surat keputusan.

b) Tim pemeriksa ini terdiri dari sanitarian dan ahli lain yang terkait dalam

jumlah ganjil, minimal 3 orang dan maksimal 5 orang yang bertugas

melakukan pemeriksaan lapangan dan menilai kelaikan rumah makan dan

restoran.

c) Ketua Tim adalah Sanitarian.

Page 17: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

16

d) Tim melakukan kunjungan dan Pemeriksaan hygiene sanitasi yang dilakukan

meliputi pemeriksaan lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang

makan, gudang penyimpanan, pengelolaan bahan makanan dan makanan jadi,

peraturan dan tenaga baik secara fisik, kimia maupun bakteriologis serta

pengawasan lalat, kecoa, tikus dan hewan peliharaan.

e) Tim dalam melakukan pemeriksaan menggunakan formulir RM.2

f) Tim pemeriksa melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi dan moral dan

melaporkan hasilnya kepada Ketua Asosiasi rumah makan dan restoran yang

menugaskan.

g) Laporan tim dibuat dalam berita acara kelaikan fisik dan berita acara

pemeriksaan contoh/specimen.

4. Penilaian

a) Untuk tiap variabel yang tercantum dalam formulir RM.2 diberikan nilai sesuai

dengan keadaan kualitas variabel. Skore pemeriksaan diperoleh dengan cara

mengalikan bobot dengan nilai.

b) Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumlah

skore seluruh variabel/>/700.

5. Pemberian Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga :

Setelah menerima dan menilai kelengkapan surat permohonan Sertifikat Laik

Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran dari Pengusaha beserta dengan

lampirannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan

lapangan dan apabila telah memenuhi persyaratan kemudian dikeluarkan

Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

6. Izin Usaha Rumah makan dan Restoran

Izin Usaha Rumah makan dan Restoran dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah

sesuai peraturan perundangan yang berlaku dilengkapi dengan Sertifikat Laik

Hygiene Sanitasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

7. Masa Berlaku sertifikat

a) Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah makan dan Restoran sementara

berlaku selama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya 2

(dua) kali.

b) Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah makan dan Restoran tetap berlaku

selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui atau menjadi batal bilamana

terjadi pergantian pemilik, pindah lokasi / alamat, tutup dan atau

menyebabkan terjadinya keracunan makanan/wabah dan Rumah makan dan

Restoran menjadi tidak laik hygiene sanitasi.

c) Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi harus dipasang di dinding yang mudah dilihat

oleh petugas dan masyarakat konsumen.

Page 18: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

17

Restoran Laik Sehat di Kabupaten Trenggalek

Page 19: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

18

4. Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun

Objek wisata di kabupaten Trenggalek dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu

objek wisata alam, objek wisata budaya dan objek wisata minat khusus. Hingga

akhir 2015 jumlah obyek wisata yang telah dikelola dan potensi objek wisata yang

layak jual di Kabupaten Trenggalek sebanyak 21 obyek wisata alam yang terdiri dari

obyek wisata pantai, goa, pemandian, agrowisata, air terjun, dan telaga. Selain

obyek wisata alam, di Kabupaten Trenggalek juga ada obyek wisata budaya dan

minat khusus. Jenis objek wisata di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada

Tabel dibawah ini :

Tabel. Objek Wisata Alam di Kabupaten Trenggalek

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Pantai Prigi Wisata Alam Watulimo

2 Pantai Karangongso Wisata Alam Watulimo

3 Pantai Damas Wisata Alam Watulimo

4 Pantai Cengkrong Wisata Alam Watulimo

5 Pantai Pelang Wisata Alam Panggul

6 Pantai Konang Wisata Alam Panggul

7 Pantai Blado Wisata Alam Munjungan

8 Pantai Ngampiran Wisata Alam Munjungan

9 Gua Lowo Wisata Alam Watulimo

10 Gua Suruban Wisata Alam Watulimo

11 Gua Ngerit Wisata Alam Kampak

12 Gua Gajah Wisata Alam Bendungan

13 Gua Kalimati Wisata Alam Dongko

14 Gua Pringapus Wisata Alam Dongko

15 Pemandian Tapan Wisata Alam Karangan

16 Wonowisata Wisata Alam Trenggalek

17 Agrowisata Dilem Wisata Alam Bendungan

18 Air Terjun Kalianak Wisata Alam Tugu

19 Air Terjun Jero Guih Wisata Alam Karangan

20 Telaga Beji Maron Wisata Alam Gandusari

21 Taman Kili-Kili Wisata Alam Panggul

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Tabel. Obyek Wisata Budaya

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Upacara Larung Sembonyo Wisata Budaya Watulimo

2 Upacara Longkangan Wisata Budaya Munjungan

3 Prasasti Kamulan Wisata Budaya Durenan

4 Tradisi Tiban Wisata Budaya Trenggalek

5 Jaranan Turonggo Yakso Wisata Budaya Dongko

6 Tradisi Baritan Wisata Budaya Dongko

7 Tradisi Religi Kupatan Wisata Budaya Durenan dan Trenggalek

8 Bersih Dam Bagong Wisata Budaya Trenggalek

9 Bersih Belik Sumbergedong Wisata Budaya Durenan dan Trenggalek

10 Tradisi Ngitung Batih Wisata Budaya Dongko

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Page 20: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

19

Tabel. Objek Wisata Minat Khusus

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Panjat Tebing Gunung Linggo Minat Khusus Karangan

2 Panjat Tebing Gunung Sepikul Minat Khusus Watulimo

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 206

Jumlah kunjungan wisata di kabupaten Trenggalek di tahun 2015 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana jumlahnya mencapai

584.414 orang, naik dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 535.499

orang. Intensifikasi dan ekstensifikasi obyek wisata tentunya harus terus dilakukan

untuk menjaga eksistensi Kabupaten Trenggalek sebagai daerah wisata dan

tentunya jumlah wisatawan ini berpengaruh terhadap potensi peningkatan PAD

yang dihasilkan.

Grafik. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2011-2015 (orang)

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Obyek wisata di Trenggalek memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan

untuk masa kini dan mendatang. Hal ini tercermin dari jumlah kunjungan

wisatawan. Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Trenggalek

sebanyak 584.414 orang dari 5 Obyek Wisata Unggulan, yaitu Pantai Prigi, Pantai

Karanggongso, Pantai Pelang, Goa Lowo dan Kolam Renang Tirta Jwalita. Jumlah

kunjungan wisatawan tertinggi di Pantai Karanggongso sebanyak 358.596 orang.

Jumlah kunjungan wisata masing-masing obyek wisata secara terinci sebagaimana

diuraikan pada Tabel dibawah ini :

389,931

449,803

482,161

535,499

584,414

300,000

400,000

500,000

600,000

2011 2012 2013 2014 2015

Page 21: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

20

Tabel. Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Kab. Trenggalek Tahun 2013-2015

No. Obyek Wisata

Unggulan Lokasi Jumlah Wisatawan (orang)

2013 2014 2015

1 Pantai Prigi Kec. Watulimo 88.347 82.211 90.251

2 Pantai Karanggongso Kec. Watulimo 288.165 341.405 358.596

3 Pantai Pelang Kec. Panggul 19.380 29.187 48.805

4 Goa Lowo Kec. Watulimo 38.267 38.263 43.025

5 Kolam Renang Tirta

Jwalita Kec. Trenggalek 48.002 44.433 43.737

Jumlah 482.161 535.499 584.414

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Adapun dari pengelolaan potensi pariwisata tersebut secara tidak langsung

meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dengan besaran

sebagaimana ditunjukkan Grafik dimana pada tahun 2011 PAD sektor pariwisata

hanya sebesar Rp. 2.220,82 Milyar dan pada tahun 2015 meningkat 166,38%

hingga mencapai Rp. 5.915,72 Milyar.

Kegiatan kepariwisataan di Trenggalek telah menjadi sektor yang cukup

strategis di dalam perekonomian daerah karena memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap pendapatan daerah. Hal ini terlihat dari nilai manfaat yang besar

kepada daerah tujuan wisata, baik secara langsung maupun tidak langsung . Nilai

manfaat yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata mampu memberikan kontribusi

terhadap sistem perekonomian suatu wilayah karena aktivitas pariwisata dapat

berkembang menjadi aktivitas industri yang mampu menggerakkan sektor

ekonomi. Manfaat tersebut bisa berupa penyerapan tenaga kerja di sektor

pariwisata maupun berkembangnya kegiatan ekonomi pendukung pariwisata

seperti hotel, rumah makan, transportasi, jasa penukaran uang asing dan lain-

lain.

Industri pariwisata cukup kompleks karena melibatkan banyak stakeholder di

dalamnya, serta melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat. Namun terkadang

ada beberapa pihak yang belum dapat bersinergi dalam misi pengembangan

pariwisata. Sehingga sumber daya pariwisata yang dimiliki masih belum dapat

dioptimalkan pengembangannya. Ada beberapa tempat-tempat di Kabupaten

Trenggalek yang potensial dan dapat dikembangkan menjadi objek wisata.

Pengembangan objek baru sangat diperlukan guna menambah destinasi alternatif

bagi para wisatawan agar tidak menimbulkan kejenuhan. Objek wisata tidak harus

selalu berupa tempat atau situs. Tapi juga bisa berupa kegiatan atau aktivitas

menarik yang bisa mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

Page 22: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

21

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam urat nadi

perekoniman di Kabupaten Trenggalek. Karena, pariwisata menjadi salah satu

penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Apabila PAD meningkat, secara tidak

langsung kesejahteraan masyarakatnya juga akan membaik. Salah satu faktor

penentunya adalah jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun

mancanegara. Untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, para

stakeholder pariwisata di Kabupaten Trenggalek harus bersinergi dalam

menjalankan manajemen wisata dan menerapkan strategi pemasaran yang inovatif.

Grafik. Capaian PAD Pariwisata Tahun 2011-2015

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Dokumentasi Daerah Wisata Di Kabupaten Trenggalek

2,220.82

2,862.67

4,109.31

5,424.48

5,915.72

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 23: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

22

5. Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK)

Wisatawan di Kabupaten Trenggalek telah diasuransikan, dibuktikan

dengan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Trenggalek dengan PT Jasa Raharja Putera Nomor :

188.45/208/406.080/2014 / Nomor : P/R/144/XI/2014 Tentang Asuransi

Kecelakaan Diri untuk Kawasan Wisata Goa Lowo, Pantai Simbaronce, Pantai

Karanggongso, Pantai Prigi, Pantai Damas, Pantai Cengkrong, Pantai Pelang, Pantai

Konang dan Kolam Renang Tirta Jwalita. Sedangkan untuk ekowisata mangrove di

Cengkrong yang dikelola Perhutani, bekerjasama dengan Asuransi PT Bumi Putera

Kediri sebagai asuransi kecelakaan.

Grafik. Asuransi Kesehatan

6. Terjadi keracunan makanan pada wisatawan 1 tahun terakhir

Tidak ada kasus keracunan makanan yang terjadi pada wisatawan dalam

kurun beberapa tahun terakhir. Pembinaan kepada pengusaha hotel dan restauran

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga bersama dengan Dinas

Kesehatan Kabupaten Trenggalek.

7. Menurunnya kasus kecelakaan di obyek wisata

Tidak ada kasus kecelakaan yang terjadi pada wisatawan dalam 2 (dua) tahun terakhir. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di lokasi wisata polisi pariwisata selalu beroperasi keliling lokasi, terutama pada saat musim liburan dimana kepadatan pengunjung meningkat.

Page 24: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

23

8. Transportasi tersedia ke daerah wisata

Pemerintah perlu menata sistem transportasi yang terintegrasi sebagai salah

satu tulang punggung untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata di

Kabupaten Trenggalek.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah wisatawan, maka harus ada

perbaikan akses transportasi, yakni transportasi umum dan fasilitas kendaraan

tidak bermotor seperti jalur sepeda dan pejalan kaki, bukan sekedar membangun

prasarana jalan semata.

Transportasi tersedia ke daerah wisata. Transportasi umum ke daerah

wisata tersedia berupa mini bus (colt) dengan jumlah yang cukup yang beroperasi

mulai pukul 05.00 – 17.00 WIB.

Sarana Transportasi Yang Menunjang Pariwisata

Page 25: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

24

9. Adanya tanggap darurat/balai keselamatan di daerah wisata (bukti SOP)

Adanya SOP tanggap darurat/ balai keselamatan di daerah wisata

Kecamatan Watulimo.

Pos Jaga Keselamatan di daerah wisata Pantai Pasir Putih Karanggongso

10. Tersedia fasilitas umum di setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih,

TPS, klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata, dll)

Tersedia dengan jumlah yang cukup, fasilitas umum disetiap obyek

wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS, klinik/P3K, telekomunikasi, cindera

mata, dll). Fasilitas umum tersebut mudah dijangkau dan ditemukan oleh

wisatawan yang berkunjung, sehingga wisatawan merasa nyaman di lokasi

wisata.

Fasilitas Umum di kawasan objek wisata

Page 26: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

25

11. Adanya polisi pariwisata

Dalam kenyataan yang sering terjadi di setiap perjalanan wisata dipastikan

ada permasalahan yang dapat merusak citra pariwisata dan banyak sekali rasa

ketidak nyamanan wisatawan selama dalam perjalanan maupun di obyek wisata.

Ini juga tidak terlepas peran Polisi khususnya Polisi Pariwisata yang

mempunyai peran yang sangat penting dalam segi pengamanan wisatawan dalam

memberikan pelayanan dan kenyamanan baik dalam perjalanan wisata maupun di

obyek wisatanya.

Dalam mengatasi hal tersebut Polres Kabupaten Trenggalek khususnya

Polisi Pariwisata Telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam

bersama menciptakan situasi yang aman, nyaman dan kondusif, maka peran polisi

pariwisata dalam memberikan keamanan dan kenyamanan wisata sangatlah

diharapkan di dunia pariwisata. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa dengan peranan polri pada umumnya dan polisi pariwisata

pada khususnya dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan wisatawan yang

berwisata, sehingga dapat memberikan peran yang sangat besar kepada pemerintah

dalam membantu memberikan citra pariwisata yang baik. Dalam upaya

meningkatkan pelayanan, kenyamanan wisatawan Polisi Pariwisata telah berusaha

memaksimalkan semua kegiatan-kegiatan yang dapat dirasakan oleh wisatawan.

Dalam hal ini Polres Kabupaten Trenggalek telah melakukan pembenahan

pembenahan dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban khususnya di

kawasan wisata. Upaya-upaya Polres Trenggalek dalam membantu Pemerintah

Kabupaten Trenggalek, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban yang kondusif

telah dilakukan inovasi serta terobosan-terobosan baru untuk membantu

pemerintah dalam menghadapi wisatawan baik wistawan mancanegara atau local,

yakni dengan dibentuknya satuan kerja unit khusus Polisi Pariwisata, yang mampu

diharapkan oleh lapisan masyarakat, pengusaha, dan pelaku pariwisata. Yang

nantinya dapat dirasakan dan diharapkan oleh masyarakat, khususnya tamu

pengunjung, wisatawan yang akan datang di Kabupaten Trenggalek.

Polisi Wisata di Kabupaten Trenggalek

Page 27: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

26

Polisi pariwisata ada di lokasi wisata Pantai Prigi dan Karanggongso

(Kecamatan Watulimo). Polres Trenggalek perlu memperketat pengamanan di

sejumlah objek wisata di Kabupaten Trenggalek, untuk mencegah dan

meminimalisasi kasus kriminalitas. Kehadiran polisi di sejumlah objek

wisata Trenggalek, diharapkan mampu menciptakan kondisi aman dan

nyaman bagi para wisatawan. Disamping melaksanakan pengamanan guna

meminimalisir segala bentuk gangguan Kamtibmas (keamanan dan

ketertiban masyarakat), polisi pariwisata juga rutin melakukan patroli di

lokasi wisata yang banyak pengunjungnya.

12. Adanya kelompok sadar wisata dilokasi objek wisata

Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan

memerlukan berbagai upaya pemberdayaan (empowerment), agar masyarakat

dapat berperan lebih aktif dan optimal serta sekaligus menerima manfaat positif

dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan untuk peningkatan

kesejahteraannya.

Masyarakat sebagai subyek atau pelaku pembangunan, mengandung arti,

bahwa masyarakat menjadi pelaku penting yang harus terlibat secara aktif dalam

proses perencanaan dan pengembangan kepariwisataan, bersama-sama dengan

pemangku kepentingan terkait lainnya baik dari pemerintah maupun swasta.

Dalam fungsinya sebagai subjek atau pelaku masyarakat memiliki peran dan

tanggung jawab untuk bersama-sama mendorong keberhasilan pengembangan

kepariwisataan di wilayahnya.

Masyarakat sebagai penerima manfaat, mengandung arti, bahwa masyarakat

diharapkan dapat memperoleh nilai manfaat ekonomi yang berarti dari

pengembangan kegiatan kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan sosial masyarakat yang bersangkutan.

Dalam kerangka pembangunan kepariwisataan tersebut, salah satu aspek

mendasar bagi keberhasilan pembangunan kepariwisataan adalah dapat

diciptakannya lingkungan dan suasana kondusif yang mendorong tumbuh dan

berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat. Iklim atau lingkungan

kondusif tersebut terutama dikaitkan dengan perwujudan Sadar Wisata dan Sapta

Pesona yang dikembangkan secara konsisten di kalangan masyarakat yang tinggal

di sekitar destinasi pariwisata.

Pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan

seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah

satu unsur penting pemangku kepentingan untuk bersama-sama dengan

Pemerintah dan kalangan usaha/ swasta bersinergi melaksanakan dan

Page 28: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

27

mendukung pembangunan kepariwisataan. Oleh karena itu pembangunan

kepariwisataan harus memperhatikan posisi, potensi dan peran masyarakat baik

sebagai subjek atau pelaku maupun penerima manfaat pengembangan, karena

dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang

pengembangan kepariwisataan.

Dukungan masyarakat dapat diperoleh melalui penanaman kesadaran

masyarakat akan arti penting pengembangan kepariwisataan. Untuk itu

dibutuhkan proses dan pengkondisian untuk mewujudkan masyarakat yang sadar

wisata. Masyarakat yang sadar wisata akan dapat memahami dan

mengaktualisasikan nilai- nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona.

Kelompok Sadar Wisata, selanjutnya disebut dengan Pokdarwis, adalah

kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku

kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan

sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan

berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya keunggulan dalam

meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya

bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu komponen dalam

masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan

kepariwisataan di daerahnya. Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus

didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut

menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan

suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan

di sekitar destinasi pariwisata.

Pokdarwis ini merupakan kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang

dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk :

a. Meningkatkan pemahaman kepariwisataan

b. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

kepariwisataan

c. Meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat/ anggota

Pokdarwis

d. Mensukseskan pembangunan kepariwisataan

Pokdarwis dapat dibentuk melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu inisiatif dari

masyarakat lokal dan inisiasi dari instansi terkait di bidang Kepariwisataan.

a. Pendekatan pertama, atau inisiatif masyarakat artinya Pokdarwis terbentuk

atas dasar kesadaran yang tumbuh masyarakat yang bertempat tinggal di

sekitar destinasi pariwisata untuk ikut serta berperan aktif dalam

pengembangan potensi pariwisata setempat.

b. Pendekatan kedua, atau inisiasi dari instansi terkait bidang kepariwisataan di

Page 29: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

28

daerah (Dinas Pariwisata Provinsi/ Dinas Pariwisata Kab/ Kota) pada lokasi-

lokasi potensial baik dari sisi kesiapan aspek kepariwisataan maupun

kesiapan masyarakatnya.

Dengan pendekatan pertama (inisiatif masyarakat), maka prosedur

pembentukan Pokdarwis dapat digambarkan dalam skema berikut:

1) Kepala Desa/ Lurah menggalang inisiatif masyarakat untuk membentuk

Pokdarwis.

2) Kepala Desa/ Lurah melaporkan hasil pembentukan Pokdarwis oleh

masyarakat kepada Dinas Kabupaten/ Kota setempat yang membidangi

kepariwisataan selaku Pembina untuk mendapatkan persetujuan/

pengesahan.

3) Pengukuhan Pokdarwis dilakukan oleh Bupati atau Kepala Dinas

Kabupaten/Kota yang membidangi kepariwisataan.

4) Pencatatan dan pendaftaran Pokdarwis dilakukan oleh Dinas Kabupaten/

Kota yang membidangi kepariwisataan untuk dilaporkan ke Dinas Provinsi

yang membidangi kepariwisataan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif.

Hubungan dan koordinasi kepengurusan Pokdarwis dilaksanakan secara

intensif dan diterjemahkan dalam suatu struktur organisasi yang sistematis,

sehingga setiap pihak dapat mengetahui jabaran tugas dan wewenang masing-

masing dengan baik.

Struktur Organisasi Pokdarwis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar. Struktur Organisasi Pokdarwis

Page 30: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

29

Lingkup kegiatan Pokdarwis yang dimaksud di sini adalah berbagai kegiatan

yang dapat diprogramkan dan dilaksanakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

pembentukan organisasi Pokdarwis.

Lingkup kegiatan tersebut meliputi antara lain:

1) Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan

pengetahuan dan wawasan para anggota Pokdarwis dalam bidang

kepariwisataan.

2) Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan

kemampuan dan ketrampilan para anggota dalam mengelola bidang usaha

pariwisata dan usaha terkait lainnya.

3) Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan

memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam

mendukung kegiatan kepariwisataan di daerahnya.

4) Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan

memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya

tarik pariwisata setempat melalui upaya-upaya perwujudan Sapta Pesona.

5) Mengumpulkan, mengolah dan memberikan pelayanan informasi

kepariwisataan kepada wisatawan dan masyarakat setempat.

6) Memberikan masukan-masukan kepada aparat pemerintah dalam

mengembangkan kepariwisataan di daerah setempat.

Ada beberapa POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yang beberapa

diantaranya menjadi binaan Pemerintah Daerah, seperti : 1) POKDARWIS Selo

Agung Gua Lowo, Desa Wtuagung Kec. Watulimo, 2) POKDARWIS "Pring Ombo"

Desa Ngulungkulon, Kec. Munjungan dan 3) POKDARWIS "Pantai Baldo" Desa

Masaran Kec. Munjungan. Selain POKDARWIS, kegiatan pariwisata yang juga

melibatkan masyarakat adalah POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas)

seperti : 1) POKMASWAS Kelompok Kejung Samudera (Ekowisata Mangrove) dan 2)

POKMASWAS Taman Kili-Kili (Konservasi Penyu). Kegiatan pariwisata di

Kabupaten Trenggalek juga didukung oleh Asosiasi Desa Wisata Indonesia

(ASIDEWI) untuk menbgembangkan Desa Wisata di Kabupaten Trenggalek seperti :

1) Desa Wisata Sawahan (Watulimo), 2) Desa Wisata Watuagung (Watulimo) dan 3)

Desa Wisata Dompyong (Bendungan).

Page 31: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

30

Kegiatan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Kelompok Masyarakat Pengawas

(POKMASWAS) dan Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI)

Page 32: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

31

Kecamatan Watulimo yang meliputi : a. Goa Lowo b. Pantai Pasir Putih Karanggongso c. Pantai Prigi d. Pantai Damas e. Pantai Cengkrong f. Pantai Simbaronce g. Ekowisata Mangrove h. Desa Wisata Sawahan i. Desa Wisata Watuagung j. Pokdarwis Selo Agung Guo Lowo Desa Watuagung

k. Kuliner Masakan Laut (Sea Food) Pantai Karanggongso l. Sentra Pemindangan Ikan m. Panjat tebing Gunung Sepikul

Kecamatan Panggul yang meliputi :

a. Pantai Pelang b. Pantai Konang c. Kuliner Masakan Laut (Sea Food) Pantai Konang d. Konservasi Taman Kili-Kili e. Pokmaswas Taman Kili-Kili

Kecamatan Munjungan yang meliputi :

a. Pokdarwis “Pring Ombo” Desa Ngulungkulon b. Pokdarwis “Pantai Blado” Desa Masaran c. Pantai Krokoh d. Pantai Cikal e. Pantai Krajaan f. Pantai Ngampiran g. Pantai Blado

Kecamatan Bendungan yang meliputi :

a. Desa Wisata Dompyong b. Air Terjun Coban Rambat c. Kebun Kopi Dilem Wilis d. Goa Gajah

Kecamatan Gandusari yang meliputi :

a. Bukit Banyon b. Telaga Beji Maron

Kecamatan Durenan yang meliputi :

a. Makam Mbah Mesir, Desa Semarum b. Tradisi Kupatan Durenan

Kecamatan Karangan yang meliputi :

a. Pemandian Tapan b. Kakao Land c. Panjat tebing Gunung Linggo

Kecamatan Dongko yang meliputi :

a. Jurug Waru b. Goa Kali Mati c. Goa Pringapus

LOKASI UNGGULAN

Page 33: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

32

Kecamatan Suruh yang meliputi : a. Air Terjun Jero Guih Desa Mlinjon

Kecamatan Tugu yang meliputi : a. Bendungan Tugu b. Air Terjun Kali Anak

Kecamatan Pogalan yang meliputi : a. Kuliner Ayam Lodho b. Sentra Oleh-Oleh Trenggalek Desa Kranding

Kecamatan Pule yang meliputi :

a. Air Terjun Songgolangit b. Situs Purbakala Gunung Jompong c. Kebun Buah Naga d. Sentra Janggelan

Kecamatan Trenggalek yang meliputi : a. Alun-Alun Kota b. Hutan Kota c. Taman Basuki d. Makam Menak Sopal e. Kolam Renang Tirta Jwalita f. Kolam Renang Bukit Jaas Permai g. Kolam Renang Utama Sport Center h. Tradisi Kupatan Kelutan i. Trenggalek Green Park

Page 34: INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Kawasan Pariwisata Sehat.pdfa. Ada, dan berfungsi 100 b. Ada, tidak berfungsi 50 c. Tidak ada 0 3 Seluruh hotel laik sehat 50 Hotel di

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 6. Kawasan Pariwisata Sehat

33

PROGRAM KABUPATEN/KOTA SEHAT