Indikator kinerja

4
BAPPEDA - Indikator Kinerja administrator Indeks Artikel BAPPEDA Tijuan dan Sasaran Strategi dan Kebijakan Rencana Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Ketenagaan Sarana dan Prasarana Sumber Dana Seluruh halaman Halaman 5 dari 8 INDIKATOR KINERJA BAPPEDA KABUPATEN ENDE Untuk dapat menggambarkan kemajuan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Bappeda dalam mewujudkan Visi ”Menjadi institusi perencana yang profesional, handal dan secara proaktif berperan dalam penentu arah pembangunan menuju terwujudnya Ende Lio Sare Pawe” dan 3 misi yaitu meningkatkan sumber daya manusia perencana yang profesional dan handal, meningkatkan kualitas rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan, serta mengembangkan koordinasi dan kemitraan dalam pembangunan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah, masyarakat, swasta serta lembaga-lembaga donor, maka diperlukan suatu ukuran yaitu indikator kinerja yang dapat dipercaya, akurat dan valid. Indikator pembangunan yang digunakan tersebut memiliki peranan penting sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja dan pencapaian indikator makro serta hasil yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengelolaan kebijakan program dan kegiatan dalam manajemen pembangunan di Kabupaten Ende. Indikator-indikator kinerja Bappeda yang ditetapkan adalah indikator- indikator yang memenuhi syarat kaidah pengukuran indikator yang “SMARTyaitu :

description

Indikator kinerja

Transcript of Indikator kinerja

Page 1: Indikator kinerja

BAPPEDA - Indikator Kinerja administrator

Indeks ArtikelBAPPEDA Tijuan dan Sasaran Strategi dan Kebijakan Rencana Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Ketenagaan Sarana dan Prasarana Sumber Dana Seluruh halaman Halaman 5 dari 8

INDIKATOR KINERJA BAPPEDA KABUPATEN ENDE

Untuk dapat menggambarkan kemajuan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Bappeda

dalam mewujudkan Visi ”Menjadi institusi perencana yang profesional, handal dan secara proaktif

berperan dalam penentu arah pembangunan menuju terwujudnya Ende Lio Sare Pawe” dan 3 misi

yaitu meningkatkan sumber daya manusia perencana yang profesional dan handal, meningkatkan

kualitas rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan, serta mengembangkan

koordinasi dan kemitraan dalam pembangunan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah,

masyarakat, swasta serta lembaga-lembaga donor, maka diperlukan suatu ukuran yaitu indikator

kinerja yang dapat dipercaya, akurat dan valid. Indikator pembangunan yang digunakan tersebut

memiliki peranan penting sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja dan pencapaian indikator makro

serta hasil yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengelolaan

kebijakan program dan kegiatan dalam manajemen pembangunan di Kabupaten Ende.

Indikator-indikator kinerja Bappeda yang ditetapkan adalah indikator-indikator yang memenuhi syarat

kaidah pengukuran indikator yang “SMART”  yaitu :

1. Specific (Spesifik); dalam artian bahwa indikator yang digunakan harus terarah menunjukkan

perkembangan kondisi yang dapat  diukur keberhasilannya

2. Measurable (Terukur); indikator yang akan digunakan dapat dengan mudah diukur;

3. Achievable (Terjangkau); indikator yang akan digunakan bersifat mudah digunakan dan tidak

rumit dalam perhitungannya; kemudahan mendapatkan data dari sumber yang jelas dan resmi

juga diperhatikan.

4. Realistic (Realistis); indikator yang digunakan merupakan indikator yang logis dalam hal

mengukur kondisi dan perubahan yang ingin dicapai;

Page 2: Indikator kinerja

5. Time-Bound (Masa Waktu); indikator pengukur yang digunakan memiliki masa waktu pengukuran

tertentu dan dapat dilakukan secara rutin/ tahunan.

Selanjutnya indikator kinerja Bappeda Kabupaten Ende yang ditetapkan sebagai tolak ukur

pencapaian kinerja Tahun 2009-2014 berdasarkan misi-misinya adalah:

Misi 1: Meningkatkan sumber daya manusia perencana yang profesional dan handal

Tujuan 1:           Tersedianya aparatur perencana yang memiliki keahlian dan ketrampilan di

bidang perencanaan

Sasaran 1:        Meningkatnya aparatur perencana yang memiliki kemampuan teknis sesuai

dengan bidang tugas,

dengan indikator :

1. Meningkatnya persentase aparatur perencana yang mengikuti pendidikan/

pelatihan fungsional perencana dari keadaaan 22,66% tenaga perencana

pada tahun 2008 menjadi 42,85% tenaga  perencana pada tahun 2013.

Misi 2: Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah jangka panjang,   menengah dan

tahunan

Tujuan 1:           Terwujudnya birokrasi  yang profesional dan akuntabel

Sasaran 1:        Meningkatnya kualitas perencanaan, dan pemantauan pembangunan

1. Tersedianya seluruh dokumen perencanaan pembangunan yang

dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan dari keadaan 80%

pada tahun 2008 diharapkan 100% (lengkap) sejak tahun 2009 sampai

dengan 2013.

2. Penyampaian seluruh dokumen perencanaan tepat waktu dari keadaan

80% pada tahun 2008 diharapkan 100% pada tahun 2013.

3. Meningkatnya persentase kegiatan (APBD) yang dilaksanakan sesuai

dengan dokumen perencanaan (PPAS) yakni dari 80% pada tahun 2008,

diharapkan menjadi 100% pada tahun 2013.

4. Meningkatnya persentase penyelesaian pelaksanaan pekerjaan fisik/

pembangunan tepat waktu, dari 75,26% pada tahun 2008, menjadi

94,90% pada tahun 2013

Page 3: Indikator kinerja

5. Jumlah dokumen statistik pembangunan yang tersedia 100% pada tahun

2008 sampai dengan tahun 2013

Sasaran 2:        Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian tata ruang

1. Rasio penggunaan lahan sesuai peruntukannya yakni dari 40,38% pada

tahun 2008 menjadi 54,31% pada tahun 2013.

Misi 3: Mengembangkan koordinasi dan kemitraan dalam pembangunan dengan lembaga

pemerintah dan non pemerintah, masyarakat, swasta serta lembaga-lembaga donor.

Tujuan 1:           Membangun kerjasama yang harmonis dengan masyarakat, organisasi

pemerintah dan non pemerintah, swasta serta lembaga-lembaga donor.

Sasaran 1:        Meningkatnya koordinasi dan kerjasama di berbagai bidang pembangunan ,

dengan indikator-indikator:

1. Frekuensi rapat koordinasi bidang-bidang pembangunan yang dikoordinasi

oleh Bappeda dipertahankan 16 kali untuk 4 bidang pembangunan dalam

setahun untuk setiap bidang pembangunan (100%) pada tahun 2008

sampai dengan tahun 2013.

2. Frekuensi rapat evaluasi program pembangunan yang dikoordinasi oleh

Bappeda dipertahankan 4 kali dalam setahun (100%) pada tahun 2008

sampai dengan tahun 2013.

3. Meningkatnya jumlah bidang kerjasama pembangunan yang dikoordinasi

oleh Bappeda dari keadaan 4 dari 7 bidang kerjasama (57,14%) pada

tahun 2008 menjadi 7 bidang kerjasama (100%) pada tahun 2013.