Indera Rasa Kulit

29
BAB 1 DASAR TEORI Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis, jalur-jalur syaraf spinal, dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintergrasikan. Golongan Pertama, yakni paleo-sensibilities, meliputi rasa-rasa primitif atau rasa-rasa vital, antara lain rasa raba, rasa tekan, nyeri, dingin, dan panas. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini bersinap dengan interneuron-interneuron yang bersinap lagi dengan motor-motor neuron dari medulla spinalis dan juga dengan thalamus dan korteks cerebri melalui traktusspinotalamus. Indra somatik dapat digolongkan menjadi tiga jenis fisiologis yaitu indera somatik mekanoreseptor yang dirangsang oleh pemindahan mekanisme sejumlah jaringan tubuh, indera termoreseptor yang mendeteksi panas dan dingin, dan indera nyeri yang digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan. Golongan Kedua, yakni gnostic atau neo- sensibilities yang meliputi rasa-rasa yang sangat diferensiasikan, antara lain sensasi rada yang 1

description

laporan fisio

Transcript of Indera Rasa Kulit

Page 1: Indera Rasa Kulit

BAB 1

DASAR TEORI

Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris

pada reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan

philogenesis, jalur-jalur syaraf spinal, dan daerah korteks serebri tempat

mekanisme ini diintergrasikan.

Golongan Pertama, yakni paleo-sensibilities, meliputi rasa-rasa primitif

atau rasa-rasa vital, antara lain rasa raba, rasa tekan, nyeri, dingin, dan panas.

Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini bersinap dengan interneuron-interneuron

yang bersinap lagi dengan motor-motor neuron dari medulla spinalis dan juga

dengan thalamus dan korteks cerebri melalui traktusspinotalamus. Indra somatik

dapat digolongkan menjadi tiga jenis fisiologis yaitu indera somatik

mekanoreseptor yang dirangsang oleh  pemindahan mekanisme sejumlah jaringan

tubuh, indera termoreseptor yang mendeteksi panas dan dingin, dan indera nyeri

yang digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan.

Golongan Kedua, yakni gnostic atau neo-sensibilities yang meliputi rasa-

rasa yang sangat diferensiasikan, antara lain sensasi rada yang membutuhkan

rangsangan dengan derajat lokalisasi tinggi, sensasi getaran, sensasi posisi tubuh,

sensasi tekan yang berkaitan dengan derajat penentuan intensitas tekanan. Syaraf-

syaraf afferen dari rasa-rasa ini mengahantarkan impuls-impuls yang terutama

dialirkan melalui traktus dorso-spinal sensoris di dalam korteks serebri setelah

diintergrasikan seperlunya.

Temperatur reseptor / thermoreseptor merupakan free nerve ending yang

terletak pada dermis,otot skeletal, liver, hipotalamus. Reseptor dingin tiga/ empat

kali lebih banyak daripada reseptorpanas. Tidak ada strukur yang membedakan

reseptor dingin dan panas.Sensasi temperature diteruskan pada  jalur yang sama

dengan sensasi nyeri. Mereka dikirim ke formation retikularis, thalamus dan

1

Page 2: Indera Rasa Kulit

korteks primer sensoris. Thermoreseptor merupakan  phasicreseptor, aktif bila

temperature berubah, tetapi cepat beradaptasi menjadi temperature yang stabil.

Reseptor nyeri / nosiseptor terletak pada daerah superficial kulit, kapsul

sendi, dalam periostestulang sekitar dinding pembuluh darah. Jaringan dalam dan

organ visceral mempunyaibeberapa nosiseptor. Reseptor nyeri merupakan free

nerve ending dengan daerah reseptifyang luas, sebagai hasilnya sering kali sulit

membedakan sumber rasa nyeri yang tepat. Nosiseptor sensitive terhadap

temperature yang ekstrim, kerusakan mekanis dan kimiaseperti mediator kimia

yang dilepaskan sel yang rusak. Bagaimanapun juga rangsangan yangkuat akan

diterima oleh ketiga tipe reseptor. Untuk itu lah kita bisa merasakan sensasi rasa

nyeriyang disebabkan oleh asam, panas, luka yang dalam. Rangsangan pada

dendrite dinosiseptor menimbulkan depolarisasi, bila segmen akson mencapai

batas ambang danterjadi potensial aksi di susunan saraf pusat. 

Temperatur reseptor / thermoreseptor merupakan free nerve ending yang

terletak padadermis, otot skeletal, liver, hipotalamus. Reseptor dingin tiga / empat

kali lebih banyakdaripada reseptor panas. Tidak ada strukur yang membedakan

reseptor dingin dan panas.Sensasi temperature diteruskan pada  jalur yang sama

dengan sensasi nyeri. Mereka dikirimke formation retikularis, thalamus dan

korteks primer sensoris. Thermoreseptor merupakanphasic reseptor, aktif bila

temperature berubah, tetapi cepat  beradaptasi menjadi temperatureyang stabil.

Mechanoreseptor sangat sensitif terhadap rangsangan yang terjadi  pada

membrane sel.Membran sel memiliki regulasi mekanis ion channel dimana bisa

terbuka ataupun tertutup bilaada respon terhadap tegangan, tekanan dan yang bisa

menimbulkan kelainan padamembrane. Terdapat tiga  jenis mechanoreseptor

antara lain :

a) Tactile reseptor memberikan sensasi sentuhan, tekanan dan getaran.

Sensasi sentuhanmemberikan inforamsi tentang bentuk atau tekstur,

dimana tekanan memberikan sensasiderajat kelainan mekanis. Sensasi

getaran memberikan sensasi denyutan / debaran.  

2

Page 3: Indera Rasa Kulit

b) Baroreseptor untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan pada dinding

pembuluhdarah dan pada tractus digestivus, urinarius dan system

reproduksi.

c) Proprioseptor untuk memonitor posisi sendi dan otot, hal ini merupakan

struktur danfungsi yang kompleks pada reseptor sensoris.

Spesialisasi pada neuron Chemoreseptor dapat dideteksi dari perubahan

kecil dari konsentrasi kimia. Umumnya chemoreseptor berespon terhadap

substansi water-soluble danlipid soluble yang larut dalam cairan. Chemoreseptor

tidak mengirim informasi pada korteks primer sensoris,  jadi kita tidak tahuadanya

sensasi yang diberikan kepada reseptor tersebut. Saat informasi datang

laluditeruskan menuju batang otak yang merupakan  pusat otonomik yang

mengatur pusatrespirasi dan fungsi cardiovascular. 

Reflek mempunyai waktu reaksi yang terukur, waktu yang dibutuhkan dari

saat perangsangansampai timbulnya respon tersebut disebut waktu refelks. Respon

dari aksi reflex yang sederhanaakan lebih cepat ketimbang respons dari aksi reflex

yang kompleks. Waktu reaksi dipengaruhioleh intensitas rangsangan dan

kompleksitas aksi reflex. Pada umumnya makin kuat intensitasrangsangan maka

waktu reaksi makin pendek sedangkan makin komleks aksi reflex maka

waktureaksi makin lama.

Reseptor taktil adalah Mekanoreseptor, Mekanoreseptor berespons

terhadap perubahanbentuk dan penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi

dan menghasilkan potensial aksi.Apabila depolarisasinya cukup  besar, maka serat

saraf yang melekat ke reseptor akanmelepaskan potensial aksi dan menyalurkan

informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki

kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang  berbeda pula. Kemampuan

membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung  benda dari dua ujung disebut

diskriminasi dua titik. Tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik

pada tingkatderajat pemisaha bervariasi.  Normalnya dua titik terpisah 2-4mm.

Dapat dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40 mm dapat dibedakan pada dorsum

3

Page 4: Indera Rasa Kulit

pedis. Sensasi taktil dibawa ke korda-spinalis oleh satu dari tiga jenis neuron

sensorik, yaitu : serat tipe A  beta yang besar, serat tipe A deltayang kecil, dan

serat tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe A mengandung mielin dan

menyalurkan potensial aksi dengan sangat cepat; semakin besar serat semakin

cepattransmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa

dalam serat Abiasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin

dan menyalurkan potensialaksi ke korda-spinalis jauh lebih lambat daripada serat

A. Hampir semua informasi mengenaisentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke

korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah bersinap di

spina, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yangmelepaskan

potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak melalui sistem

lemniskus kolumna dorsalis . Serat-serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari

kiri ke kanan dibatang otak sebelum bersinaps di talamus . Informasi mengenai

suhu dan sentuhan yanglokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis melalui

serat-serat C yang melepaskan potensialaksi secara lambat. Info tersebut dikirim

ke daerah retikularis di batang otak dan kemudian kepusat-pusat yang lebih tinggi

melalui serat di sistem anterolateral.

Indera raba (taktil): reseptor taktil adalah alat indera yang paling luas,

terletak diseluruhpermukaan kulit dan beberapa selaput lendir. Ada dua fungsi

penting yaitu untuk survival; denganmengidentifikasi sentuhan ringan secara

umum, temperatur, dan rasa nyeri. Sedangkan fungsidiskriminasi yang

berkembang kemudian, penting untuk mengenal tekstur, bentuk, lokasi akuratdari

suatu sentuhan dan berperan penting dalam perkembangan persepsi tubuh,

keterampilanmotorik halus dan praksis.Reseptor indera taktil terletak pada kulit

dan beberapa lokasi selaput lendir. Inderataktil memberikan informasi tentang

kualitas benda-benda yang diraba (keras, halus, dsb), arahgerak dari input taktil

dan lokasi dari input tersebut (= fungsi diskriminatif). Selain itu system taktil juga

menerima rasa raba halus, nyeri dan temperatur (=fungsi protektif). Reseptor

taktil, terdapat paling sedikit 6  jenis reseptor, tapi sebenrnya masih banyak

reseptortaktil yang serupa.

4

Page 5: Indera Rasa Kulit

1. Beberapa ujung saraf bebas, yang terdapat di jumpai di semua bagian

kulit dan jaringan- jaringan lain,dapat mendeteksi rabaan dan tekanan.

2. Reseptor raba dengan sensitivitas khusus, yakni badan meisner, yang

meupakan juluran sarafbermeilin dari sensorik besar meilin jenis

(A&B). Reseptor ini terutama peka terhadappergerakkan objek di atas

permukaan kulit seperti juga terhadap getaran berfrekuensirendah.

3. Ujung jari dan daerah-daerah lainnya yang mengandung banyak sekali

badan meissnerbiasanya juga mengandung reseptor taktil yang ujung

nya meluas, yang salah satu jenisnyadiskus Merkel. Berperan penting

dalam melokalisasi sensasi raba di daerah permukaan tubuhyang

spesifik dan menentukan bentuk apa yang dirasakan.

4. Pergerakkan sedikit saja pada setiap rambut tubuh akan merangsang

serabut saraf yangpangkalnya melilit. Jadi setiap rambut, dan bagian

dasar serabut saraf yang disebut organujung rambut. Reseptor ini dapat

mendeteksi, pergerakkan objek pada permukaan tubuh ataukontak awal

dengan tubuh.

5. Ruffini reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan

bentuk  jaringan yang terus-menerus, misalnya sinyal raba dan tekan

yang besar dan berkepanjangan.

6. Badan paccini. Reseptor ini hanya dapat dirangsang oleh penekanan

lokal  jaringan yangcepat karena reseptor ini beradaptasi dalam waktu

sepersekian detik.

Kemampuan panca indra untuk membedakan keberadaan 2 titik yang

mendapat rangsangansangat dipengaruhi oleh mekanismeinhibisi lateralyang

meningkatkan derajat kontras padapola spasial yang disadari.Setiap jaras sensorik

bila dirangsang, secara simultan akan menghasilkan sinyal inhibitoriklateral;

sinyal ini menyebar ke sisi sinyal eksitatorik dan menghambat neuron yang

berdekatan.Sebagai contoh, ingat lah neuron yang dirangsang di nukleus kolumna

dorsalis. Selain dari pusatsinyal eksitatorik,  jaras lateral pendek juga menjalarkan

sinyal inhibitorik ke neuron di sekitarnya.Jadi, sinyal ini lewat melelui interneuron

5

Page 6: Indera Rasa Kulit

tambahan yang mensekresi transmitter inhibitorik.Pentingnya inhibisi lateral

adalah bahwa inhibisi ini menghambat penyebaran sinyal eksitatorik kelateral

sehingga meningkatkan derajat kontras dalam pola sensorik yang dirasakan di

korteksserebralis.

6

Page 7: Indera Rasa Kulit

BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

1. Bak

2. Stempel

3. Saputangan besar (penutup mata)

4. Kerucut kuningan

5. Jangka

6. Penggaris

7. Jarum

8. Anak timbangan

9. Kertas gosok dengan berbagai ukuran

10. Benda-benda kecil dengan berbagai bentuk (bulat, lonjong, kotak,

segitiga, persegi panjang, silinder dan benda dengan bentuk tidak

beraturan).

11. Air hangat (suhu 50̊C, 40̊C dan 30̊C)

12. Air es (suhu 5̊C)

13. Alkohol

14. Aesthesiometer rambut dari Frey

2.2 Persiapan Sebelum Bekerja

2.2.1Paleo-sensibilitas

2.2.1.1 Rasa Panas dan Dingin

Rasa panas dan dingin tidak ditentukan oleh suhu suatu

benda yang sebenarnya, melainkan oleh kecepatan

7

Page 8: Indera Rasa Kulit

memperoleh panas/dingin dan kecepatan hilangnya

panas/dingin di kulit.

A. Pada Jari Tangan

1. Sediakan 3 buah bak yang masing-masing berisi :

a. Air es (5̊C)

b. Air hangat (40̊C)

c. Air dengan suhu kamar (30̊C)

2. Masukkan jari telunjuk kanan kedalam air es dan jari

telunjuk kiri kedalam air hangat. Catat perasaan yang

saudara alami.

3. Kemudian segera masukkan kedua telunjuk saudara

kedalam bak ke-3. Catat juga apa yang saudara alami.

B. Pada Telapak Tangan

1. Tempatkan punggung tangan saudara lebih kurang

10cm didepan mulut dan tiuplah kulit punggung

saudara perlahan-lahan. Catatlah rasa yang saudara

alami.

2. Basahilah punggung tangan saudara dengan alkohol

lebih dahulu, kemudian tiuplah seperti pada butir 1.

Catat rasa yang saudara alami.

3. Oleskan punggung tangan saudara dengan alkohol lebih

dahulu, kemudian tiuplah seperti pada butir 1. Catat

rasa bagaimana yang saudara alami.

2.2.2 Reaksi-reaksi di Kulit

Rasa panas, dingin, raba, tekan dan nyeri dihantarkan

oleh serat-serat saraf yang terpisah, yang menghubungkan

titik-titik di kulit. Kepadatan titik-titik rasa (reseptor) untuk

rasa-rasa diatas, pada berbagai tempat di kulit tidak sama.

8

Page 9: Indera Rasa Kulit

1. Letakkan telapak tangan kiri diatas meja dan tandai suatu

daerah di telapak tangan 3x3 cm dengan stempel yang telah

tersedia. Tutuplah mata orang coba.

2. Selidiki secara teratur mengikuti garis-garis sejajar titik-

titik panas dengan menggunakan kerucut kuningan yang

telah direndam dalam air panas yang bersuhu 50̊C

(sebelum diletakkan pada telapak tangan, keringkan dahulu

kerucut itu dengan handuk). Berilah tanda pada titik-titik

itu dengan tinta. Tentukan letak titik-titik hangat.

3. Lakukan percobaan diatas untuk menentukan titik-titik

dingin dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah

direndam dalam air es. Tentukan letak titik-titik dingin.

4. Lakukan percobaan tersebut diatas untuk menentukan titik

tekan dengan menggunakan aesthesiometer rambut dari

Frey. Tentukan letak titik tekan.

5. Lakukan percobaan tersebut diatas untuk menentukan titik

nyeri dengan menggunakan jarum. Tentukan letak titik

nyeri.

6. Buatlah gambar tangan diatas kertas putih dan tuliskan titik

rasa yang anda rasakan itu diatas gambar tangan tersebut.

7. Lakukan percobaan tersebut (no. 2 s/d 5) untuk daerah

lengan bawah, kuduk dan pipi.

2.3 Neo-sensibilities

2.3.1 Lokalisasi Rasa Tekan

1. Tutup mata orang coba, kemudian tekanlah ujung pensil

dengan kuat pada ujungnya.

2. Suruh orang coba menunjukkan dengan tepat letak bagian

tubuh yang dirangsang tersebut. Tentukan jarak antara titik

tunjuk dalam mm.

9

Page 10: Indera Rasa Kulit

3. Ulangi percobaan tersebut 3 kali dan tentukan jarak rata-

ratanya.

4. Lakukan percobaan tersebut untuk daerah-daerah telapak

tangan, lengan bawah, lengan atas, pipi dan kuduk.

2.3.2 Diskriminasi Rasa Tekan

1. Tutup mata orang coba, kemudian tekanlah kedua ujung

dengan sebuah jangka secara serentak (stimultan) pada

ujung jarinya.

2. Ambillah mula-mula jarak 2 ujung jangka yang kecil

sehingga orang coba belum dapat membedakan dua titik,

kemudian perbesar jarak ujung jangka setiap 2mm, sampai

dapat dibedakan dua titik oleh orang coba.

3. Ulangi percobaan ini dengan jarak ujung jangka yang besar

dahulu, kemudian dikecilkan setiap 2mm sampai ambang

diskriminasi.

4. Lakukan percobaan no. 1 s/d no. 3, tetapi sekarang dengan

menekankan kedua ujung jangka secara berturut-turut

(successif).

5. Tentukan dengan cara-cara tersebut diatas ambang

diskriminasi dua titik untuk daerah-daerah kuduk, bibir,

pipi dan lidah.

6. Ambillah sekarang jarak terbesar dari ujung-ujung jangka

yang masih dirasakan sebagai satu titik oleh kulit depan

telinga.

7. Gerakkan sekarang jangka tersebut mulai dar kulit depan

telinga kearah pipi, bibir atas dan bibir bawah. Catat apa

yang saudara rasakan.

2.4 Diskriminasi Kekuatan Rangsang atau Hukum Weber-Frechner

10

Page 11: Indera Rasa Kulit

Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsangan rasa-rasa,

pada umumnnya tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari

rangsangan tersebut, tetapi pada perbedaan relatifnya.

1. Tutup mata orang coba dan letakkan tangannya diatas meja

dengan telapak tangan menghadap keatas.

2. Letakkan alas dari kertas diatas jari tangan, kemudian letakkan

beban 5 gr diatasnya.

3. Tambahkan setiap kali kedalam kotak timbangan suatu beban,

sampai orang coba tepat dapat membedakan tambahan berat.

Catatlah selisih berat yang dapat dirasakan (berat akhir - berat

awal).

4. Lakukan percobaan no. 2 dan no. 3 dengan beban mula-mula

diatas kertas berturut-turut 10 gr, 50 gr dan 100 gr.

5. Catat selisih berat yang dapat dibedakan.

2.5 Kemampuan Diskriminasi

Dalam melakukan praktikum ini seringkali timbul kesukaran,

karena yang dipakai adalah orang-orang sehat dan normal kemampuan

diskriminasinya. Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan perbandingan

kemampuan diskriminasi antara tangan yang normal dengan lengan

bawah atau kuduk.

2.5.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

1. Tutuplah mata orang coba.

2. Suruhlah orang coba meraba-raba kertas gosok yang

berbeda-beda derajat kekasarannya dengan ujung jari

secara berganti-ganti, dengan urutan acak.

3. Catatlah kemampuan orang coba mengenali perbedaan

kekasaran kertas gosok.

4. Ulangi percobaan diatas (butir 1-3) dengan lengan bawah.

11

Page 12: Indera Rasa Kulit

2.5.2 Kemampuan Diskriminasi Ukuran

1. Tutuplah mata orang coba.

2. Tekan telapak tangan orang coba dengan cincin logam dari

bermacam-macam ukuran.

3. Catatlah kemampuan orang coba mengenali perbedaan

ukuran cincin logam.

4. Ulangi percobaan diatas (butir 1-3) dengan lengan bawah.

2.5.3 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

1. Tutuplah mata orang coba.

2. Suruhlah orang coba memegang benda-benda kecil yang

tersedia, dan suruhlah menyebutkan benda-benda tersebut

(lingkaran-lingkaran, persegi panjang, segitiga, bulat,

lonjong).

3. Catatlah kemampuan orang coba mengenali bentuk.

4. Ulangi percobaan ini dengan lengan bawahnya.

12

Page 13: Indera Rasa Kulit

BAB III

HASIL DAN JAWABAN PERTANYAAN

3.1 Hasil Praktikum3.1.1 Paleo-sensibilitas

Telapak Tangan

Lengan Bawah

Kuduk

13

Page 14: Indera Rasa Kulit

Pipi

No. Perlakuan Jumlah Reseptor Rasa-rasa KulitTelapak Tangan

Lengan Bawah

Kuduk Pipi

1. Nyeri 9 17 3 102. Tekan 13 12 5 53. Suhu Dingin 7 9 3 64. Suhu Panas 3 8 7 3

3.1.2 Neo-sensibilitasA. Diskriminasi Rasa Tekan 2 Titik Stimultan

No. Perlakuan

Dari Kecil ke Besar Dari Besar ke KecilJarak 2 Titik

RerataJarak 2 Titik

Rerata(mm) (mm)I II III I II III

1 Telapak Tangan 6 5 6 5,7 6 4 3 4,32 Lengan Bawah 10 8 13 10,3 6 5 5 5,33 Lengan Atas 26 19 12 22,7 10 10 13 114 Pipi 20 11 14 15 11 10 6 95 Kuduk 20 19 23 20,7 9 5 6 6,76 Bibir 7 6 7 6,7 4 5 5 4,77 Lidah 6 5 4 5,3 3 3 4 3,38 Depan Telinga 15 20 20 18,3 10 15 15 13,3

B. Diskriminasi Rasa Tekan 2 Titik Berurutan

No. Perlakuan

Dari Kecil ke Besar Dari Besar ke KecilJarak 2 Titik

RerataJarak 2 Titik

Rerata(mm) (mm)I II III I II III

1 Telapak Tangan 7 10 5 7,3 4 4 4 4

14

Page 15: Indera Rasa Kulit

2 Lengan Bawah 12 21 29 20,6 16 19 19 183 Lengan Atas 13 17 18 16 6 8 6 7,34 Pipi 12 14 12 12,7 5 6 6 5,75 Kuduk 24 22 19 21,7 11 12 11 11,36 Bibir 4 4 5 4,3 5 4 6 57 Lidah 5 6 5 5,3 6 7 5 68 Depan Telinga 20 15 20 18,3 10 15 12 12,3

C. Diskriminasi Kekuatan Rangsangan – Hukum Weber Frechner

No. Beban Awal (gram)

Selisih (gram) RerataI II III1 5 22 23 30 252 10 15 20 28 213 50 13 33 38 284 100 47 57 67 515 200 18 28 48 31,3

Hubungan Antara beban awal terhadap beban yang dirasakan

D. Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

No.

Kertas Gosok

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah KudukUlangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III1 0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √2 1 √ √ √ √ - - - √ √ - √ -3 2 √ √ √ - - - √ √ √ √ √ √4 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

E. Kemampuan Diskriminasi Ukuran

No.

Kertas Gosok

Telapak Tangan Lengan BawahUlangan Ulangan

I II III I II III1 Besar ++ ++ ++ + + +2 Kecil ++ ++ ++ + + +

F. Kemampuan Diskriminasi Bentuk

No.

Kertas Gosok

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah KudukUlangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III

15

Page 16: Indera Rasa Kulit

1 Kubus √ √ - - √ √ - - √ √ √ √2 Balok √ √ √ - - √ √ - - √ √ -3 Limas √ √ √ - √ √ √ √ - √ - -

4 Lingkaran √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √

G. Rasa Tekan (Pensil)

Perlakuan I II III RerataJari Tangan 6 4 5 5Telapak Tangan 10 7 13 10Lengan Atas 15 5 9 9,7Lengan Bawah 20 14 10 14,7Pipi 10 5 10 8,3Kuduk 7 3 3 4,3

3.2 Pertanyaan dan Jawaban

1. Diskriminasi rasa dingin mana yang paling sensitif? Jelaskan mengapa

demikian.

Jawaban: Lengan bawah

2. Diskriminasi bentuk yang terpeka dibagian tubuh mana? Dan jelaskan

mengapa?

Jawaban: Jari tangan

3. Apakah diskriminasi bentuk juga dapat dikenali di rongga mulut?

Jawaban: Tidak

4. Apakah diskriminasi ukuran juga dapat dikenali di rongga mulut?

Jawaban: Tidak

16

Page 17: Indera Rasa Kulit

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Paleo-sensibilitas

Dari percobaan yang telah dilakukan, dibuktikan bahwa tubuh memiliki

tingkat kepekaan yang berbeda-beda pada tiap bagiannya. Hal ini disebabkan oleh

titik-titik reseptor tiap bagian tubuh tidaklah sama. Pada hasil percobaan kami,

dapat dilihan bahwa daerah yang memiliki kepekaan paling tinggi adalah lengan

bawah, diikuti dengan telapak tangan, kemudian pipi, dan yang terakhir adalah

kuduk. Pada pemberian rangsangan nyeri, lengan bawah terdapat 17 reseptor,

dengan kata lain rangsangan nyeri paling dirasakan oleh lengan bawah pada

percobaan ini. Selain rangsangan nyeri, rangsangan suhu panas dan dingin paling

banyak juga dirasakan pada lengan bawah, yaitu suhu panas 8 reseptor dan suhu

dingin 9 reseptor. Sedangkan pemberian rangsangan tekan, reseptor paling banyak

adalah di telapak tangan.

Reseptor dingin dan reseptor hangat terletak tepat di bawah kulit, yakni

pada titik-titik yang berbeda dan terpisah-pisah, dengan diameter  perangsangan

kira-kira 1mm. Pada sebagian besar daerah tubuh jumlah reseptor bervariasi, 3-5

titik dingin pada jari-jari, dan kurang dari satu titik dingin persentimeter persegi

pada daerah permukaan dada yang luas. Sedangkan jumlah titik hangatnya lebih

sedikit. Alat indera untuk nyeri adalah ujung saraf telanjang yang terdapat di

hampir semua jaringan tubuh.

4.2 Neo-sensibilitas

Dari percobaan yang terlah dilakukan, diskriminasi rasa tekan 2 titik

stimultas, bagian tubuh yang paling peka dalam membedakan 2 titik adalah lidah,

dapat dilihat dari jaraknya yang pendek. Sedangkan untuk diskriminasi rasa tekan

2 titik berurutan, bagian tubuh yang paling peka adalah bibir. Untuk diskriminasi

17

Page 18: Indera Rasa Kulit

kekasaran dan bentuk, bagian yang paling peka adalah jari tangan, dan

diskriminasi ukuran, bagian yang paling peka adalah telapak tangan.

Rangsangan raba, tekan, dan getaran dideteksi oleh jenis reseptor yang

sama. Satu-satunya perbedaan dari ketiga jenis sensasi ini adalah sensasi raba

umumnya disebabkan oleh perangsang reseptor taktil di dalam kulit, sensasi

tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam,

dan sensasi getaran disebabkan oleh isyarat sensoris yang berulang dengan cepat,

tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan

untuk raba dan tekanan, terutama jenis reseptor yang cepat  beradaptasi.

18

Page 19: Indera Rasa Kulit

BAB V

KESIMPULAN

Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris

pada reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan

philogenesis, jalur-jalur syaraf spinal, dan daerah korteks serebri tempat

mekanisme ini diintergrasikan yaitu paleosensibilitas dan neosensibilitas. Setiap

bagian tubuh memiliki kepekaan dan diskriminasi yang berbeda terhadap setiap

rangsangan yang diberikan.

19

Page 20: Indera Rasa Kulit

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, F. William. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed. 20. Jakarta : EGC

Kimball, John W.1990. Biologi jilid 1. Jakarta : Gramedia

Sloane, Ethel. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC

20