Indeks korpuskular

4
Dasar Teori Indeks korpuskular terdiri dari volum sel rerata/ mean corpuscular volume (MCV), hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin (MCH), dan konsentrasi hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC). Indeks-indeks tersebut kadang juga disebut sebagai nilai sel darah merah absolut dan dihitung dari hematokrit (PCV), perkiraan hemoglobin, dan hitung sel darah merah. Angka-angka ini telah digunakan secara luasdalam klasifikasia anemia. Dengan menggunakan metode otomatis, angka-angka absolut dihitung secara simultan dengan angka-angka perhitungan, dengan pengecualian hematokrityang juga merupakan angka penghitungan pada instrumen otomatis. Kadar hemoglobin atau hematokrit sering digunakan untuk menyatakan derajat anemia. Keduanya biasanya memiliki hubungan yang tetap –satu satuan hemoglobin dalam gram per desiliter setara dengan tiga satuan hematokrit dalam angka persentase. Apabila ukuran dan bentuk eritrosit abnormal atau terjadi gangguan pembentukn hemoglobin, rasionya mungkin tidak lagi proporsional. MCV Besaran ini mencerminkan volum rata-rata sel darah merah. Dengan penghitung elektrik, MCV diukur secara langsung tetapi MCV dapat dihitung dengan membagi hematokrit dengan hitung sel darah merah yang dinyatakan dalam juta

description

Hematologi

Transcript of Indeks korpuskular

Indeks korpuskular terdiri dari volum sel rerata/ mean corpuscular volume (MCV), hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin (MCH), dan konsentrasi hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC)

Dasar Teori

Indeks korpuskular terdiri dari volum sel rerata/ mean corpuscular volume (MCV), hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin (MCH), dan konsentrasi hemoglobin sel rerata/ mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC). Indeks-indeks tersebut kadang juga disebut sebagai nilai sel darah merah absolut dan dihitung dari hematokrit (PCV), perkiraan hemoglobin, dan hitung sel darah merah. Angka-angka ini telah digunakan secara luasdalam klasifikasia anemia. Dengan menggunakan metode otomatis, angka-angka absolut dihitung secara simultan dengan angka-angka perhitungan, dengan pengecualian hematokrityang juga merupakan angka penghitungan pada instrumen otomatis. Kadar hemoglobin atau hematokrit sering digunakan untuk menyatakan derajat anemia. Keduanya biasanya memiliki hubungan yang tetap satu satuan hemoglobin dalam gram per desiliter setara dengan tiga satuan hematokrit dalam angka persentase. Apabila ukuran dan bentuk eritrosit abnormal atau terjadi gangguan pembentukn hemoglobin, rasionya mungkin tidak lagi proporsional.MCV

Besaran ini mencerminkan volum rata-rata sel darah merah. Dengan penghitung elektrik, MCV diukur secara langsung tetapi MCV dapat dihitung dengan membagi hematokrit dengan hitung sel darah merah yang dinyatakan dalam juta per mikroliter dan dikali 1000. hasilnya dinyatakan dalam femtoliter (fl) per sel darah merah (fl=10-15 liter). Rentang normal adalah 80-98 fl.

MCH

Besaran ini dihitung secara otomatis pada penghitung elektronik tetapi juga dapat ditentukan apabila hemoglobin dan hitung sel darah merah diketahui. Besaran ini dinyatakan dalam mpikogram dan dapat dihitung dengan membagi jumlah hemoglobin per liter darah dengan jumlah sel darah merah per liter. Rentang normal adalah 26-32 pikogram (pg=10-12 gram, atau mikogram)

MCHC

Besaran ini juga dihitung dengan penghitung elektronik setelah pengukuran hemoglobin dan penghitungan hematokrit. MCHC dapat ditentukan secara manual dengan membagi hemoglobin per desiliter darah dengan hematokrit. Nilai rujukan berkisar dari 32-36 %.

Ukuran (MCV) dan kandungan hemoglobin (MCHC) di setiap sel merupakan hal penting dalam mengevaluasi anemia dan kelainan hematologik lain. Ukuran sel dapat digambarkan sebagai normositik dengan MCV normal, mikrositik apabila MCV lebih kecil dari normal, dan makrositik apabila MCV melebihi normal. Derajat hemoglobinisasi sel dapat diperkirakan dengan mengukur MCH dan dapat digambarkan sebagai memiliki hemoglobin rerata normal (normokromik) atau hemoglobin rerata kurang dari normal (hipokromik).

Gangguan tertentu berkaitan dengan ukuran sel darah merah yang sangat bervariasi, tetapi ukuran rerata tidak berubah. Hasil MCV yang normal dapat menyesatkan. Pemeriksaan apusan darah akan mendeteksi hal ini, tetapi hal ini juga dapat dikuantifikasikan secara elektronis sebagai lebar distribusi sel darah merah. Rentang normal adalah 11,6-14,6 dengan nilai yang lebih besar mengisyaratkan peningkatan variasi ukuran sel (anisositosis).

Kandungan hemoglobin dalam sel darah merah cukup bervariasi pada periode kehidupan yang berbeda. Saat lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi daripada periode lain dan turun pada periode pascanatal dini. Angka 10-11 g/dl merupakan angka normal untuk bayi yang berusia 3 bulan.

Pembahasan

Anemia dapat diklasifikasikan menurut morfologi sel-sel darah merah dan indeks-indeksnya. Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunukkan warna. Sudah dikenal 3 klasifikasi besar. Yang pertama adalah anemia normositik, normokrom dimana ukuran dan bentuk sel normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah normal pula (MCV dan MCHC normal atau normal rendah) tetapi individu tersebut menderita anemia. Penyebab jenis anemia ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.Kategori besar yang kedua aalah anemia makrositik makrokromik, yang berarti sel-sel darah merah berukuran lebih besar dari normal dan konsentrasi hemoglobinnya meningkat (MCV dan MCHC meningkat). Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan seperti terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi vitamin B12 dan/ atau asam folat. Ini dapat terjadi pada kemoterapi kanker sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel.

Kategori anemia yang ketiga adalah anemia hipokromik dan mikrositik yang berarti ukuran selnya kecil dan mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal (MCV dan MCH kurang). Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem sepert pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik atau gangguan sintesis globin seperti pada thalasemia.Price, S.A., L.M. Wilson. 1994. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.-ed. 4. Jakarta: EGC.