In, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TRR Thn... ·...
Transcript of In, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TRR Thn... ·...
Prosidi/1g Sell/inar lIasli Peneh/ia/1 P27RR7,11/1111 2nn-l
VALIDASI MET ODE ANALISIS AKTIV ASI NEUTRONSEBAGAI METODE PENGUJIAN DI LAB. AAN SERPONG
Th. Rina Mulyaningsih, Sunarko, Elisabeth R, RochidiPusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset-Batal1
ISSN OR5·!-5cn
ABSTRAKVALIDASI M£TODE ANALISIS AKTIV ASI NEUTRON SEBAGAI 1\1ETODEPENGUJIAN DI LAB. AAN SERPONG. Metode AAN adalah suatu metode pengujian tidakbaku. Untuk menegaskan dan mengkonfirmasi bahwa metode terse but sesuai denganpenggunaan, maka laboratorium harus memvalidasi metode tersebut. Telah dilakukan validasi
met ode AAN dengan parameter akurasi, ripitabilitas, presisi dan konfirmasi identitas. Sampelyang digunakan adalah bahan acuan standar NIST 1573a Tomato Leaves, NIES 10C Ricejlourunpolished dan unsur standar. Hasil pengujian dengan NIST 1573a menunjukkan bahwa unsurunsur Na, In, AI dan Mn lolos dari kriteria uji akurasi dan presisi, sedangkan unsur Co ditolak.Hasil pengujian dengan NIES 10C menunjukkan bahwa unsur Na dan In lolos dari kriteria ujiakurasi dan presisi, sedangkan Mn ditolak. Hasil pengujian konfirmasi identitas menunjukkanjumlah kuantitas dengan kisaran antara 0, I - 2,5 flg tergantung unsur yang diuji.
Kata kUllci : validasi, metode, allalisis aktivasi lIeutroll
ABSTRACTTHE VALIDATION OF NAA METHOD USED AS TEST METHOD IN SERPOI\GNAA LABORATORY. NAA method is a non standard testing method. The testinglaboratory shall validate its using method to ensure and confirm that it is suitable withapplication. The validation of NAA methods have been done with the parameters of accuracy.precision, repeatability and selectivity. The NIST 1573a Tomato Leaves, NIES 10C Rice jlollrunpolished and standard elements were used in this testing program. The result of testing withNIST 1573a showed that the elements ofNa, In, Al and Mn are met from acceptance criteria ofaccuracy and precision, whereas Co is rejected. The result of testing with NIES 10C showedthat Na and In elements are met from acceptance criteria of accuracy and precision, but Mnelement is rejected. The result of selectivity test showed that the value of quantity is between0, I - 2,5 flg, depend on the elements.
Key words: validation test, method, neutron activation analysis
PENDAHULUAN
Laboratoriul11 harus l11el11validasi l11etode-l11etode non standar, metode-metode
yang dirancang oleh laboratorium untuk digunakan sendiri, metode-metode yang
digunakan diluar kisaran peruntukannya dan perluasan dari metode standar, agar dapat
mengkonfirmasi bahwa metode-metode tersebut sesuai untuk tujuan penggunaannya[ I ]
Metode analisis aktivasi neutron (A AN) sebagai metode tidak baku untuk memperoleh
pengakuan sebagai metode analisis yang digunakan di laboratorium pengujian, agar
l11emenuhi persyaratan sebagai laboratorium pengujian yang terakreditasi, harus
divalidasi terlebih dahulu.
ISSN 0854-5278 Validasi Me/ode Allalisis ..
71/. Rina MllIYGllillg.,,"
Untuk menguji kemampuan metode hanya unsur tertentu yang dianalisis dalam
suatu sam pel, maka perlu dilakukan penguj ian selektifitas. Penguj ian presisi perlu
dilakukan untuk mendapatkan gambaran besar kesalahan acak dalam suatu analisis.
Sedangkan pengujian akurasi perlu dilakukan untuk mendapat gambaran ketepatan
penyimpangan data hasil analisis terhadap harga sesungguhnya. Dan ripitabilitas perlu
dilakukan untuk mendapatkan gambaran variabilitas data yang dihasilkan dillam dua
pengujian berurutan pada kondisi yang sama.
Pada penelitian ini untuk pengujian akurasi, presisi dan ripitabilitas digunakan
sampel bahan acuan standar matriks tumbuhan NIST 1573-a Tomato Leaves dan NIES
10-C Rice flour, sedangkan untuk jenis matriks batuan telah dilakukan pada penelitian
sebelumnya [2]. Untuk pengujian selektifitas digunakan sam pel unsur standar. Analisis
statistik dilakukan dengan menggunakan perhitungan nilai bias relatif, simpangan baku
relatif (RSD), nilai u-test, dan simpangan yang dibakukan z.
TEOR!
Validasi metode secara umum bertujuan untuk menentukan parameter-parameter
berikut
1) Pada peralatan
Limit deteksi (IDL) untuk semua analit
Linearitas (sensitifitas) standar
Presisi melalui penentuan ripitabilitas dan reprodusibilitas standar.
2) Pada metode
Limit deteksi (MOL) untuk semua analit dalam semua matriks yang
digunakan.
Daerah (range) pengukuran yang digunakan.
Presisi melalui penentuan ripitabilitas sampel; ketahanan metode;
reprodusibilitas oleh operator yang berbeda dan laboratorium yang
berbeda
Akurasi dengan analisis certified reference materials (CRM).
Parameter-parameter validasi dalam metode analisis/pengujian dengan teknik
nuklir meliputi : selektifitas, akurasi, presisi, limit deteksi, daerah kerja dan liniaritas,
ripitibalitas, reprodusibilitas dan ruggedness/robustnessY]
2
ProJidi/1g Semi/1ar //OSI/ Pe/1e!irio/1 P 2TRR,,1/,,1/1 ~nn~
1. Konfirmasi identitas dan selektifitas.
Harus selalu diyakinkan bahwa isyarat yang dihasilkan pad a proses pengukuran
hanya berasal dari analit dan bukan berasal dari senyawa lain (pengotor) atau bukan
merupakan campuran isyarat dari anal it dan pengotor yang kebetulan mempunyai sifat
kimialfisika serupa dengan anal it yang ditetapkan. Senyawa pengganggu dapat
menghambat selektifitas melalui mendistorsi isyarat yang timbul dari anal it;
memperbesar/memperkecil konsentrasi anal it karena turut memberikan kontribusi
positip/negatip pada isyarat anal it, dan mempengaruhi kemiringan kurva kalibrasi.
Dalam AAN, konfirmasi identitas dilakukan berdasarkan energi karakteristik
gamma yang dipancarkan oleh radionuklida yang satu isotop dengan unsur yang
dianalisis, sehingga resolusi dari spektrometer gamma sangat menentukan kemampuan
alat dalam analisis kualitatifnya.
2. Limit deteksi (LD) dan limit kuantisasi (LQ)
Limit deteksi adalah konsentrasi terendah dari analit dalam contoh yang dapat
terdeteksi, akan tetapi tidak perlu terkuantisasi, dibawah kondisi pengujian yang
disepakati. Limit kuantisasi atau limit pelaporan adalah konsentrasi terendah dari anal it
yang dapat ditentukan dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat diterima, pad a
kondisi pengujian yang disepakati.
Dalam AAN, nilai Lo dan LQ ditentukan dari latar belakang (background) yang
ditimbulkan oleh gangguan elektronik (noise). compton atau adanya kontaminasi.
Dalam AAN, sangat sulit untuk mendapatkan blanko contoh tanpa unsur yang akan
ditentukan nilai Lo dan LQ -nya, sehingga penentuan dapat dilakukan dengan analisis
contoh, berdasarkan ni lai cacah latar belakang pada daerah yang berkaitan dengan
energi radiasi gamma dari radionuklida yang berkaitan dari spektrum contoh yang
dihasilkan.
Lo dan LQ tergantung dari kondisi analisis seperti: matriks sampel, vial yang
digunakan (pengotor dalam vial), fluks neutron, waktu iradiasi, waktu peluruhan, waktu
pengukuran, geometri sampel dan pengukuran (berkaitan dengan efisiensi) dan
spektrometri gamma (berkaitan dengan efisiensi dan cacah latar belakang). Oleh karena
itu, nilai Lo dan LQ ditentukan pada analisis tertentu, sesuai dengan keadaan
laboratori um.
3
ISSN 0854·5278 J 'aliclas; I\leloc/e Alla/isis ..
TII. Ril1a Muzml1il1gsih
3. Ripitabilitas dan Reprodusibilitas
Pengujian ketelitian/presisi suatu alat atau metode dilakukan melalui parameter
ripitabilitas dan reprodusibilitas. Ketelitian /presisi suatu metode penglljian ditunjukkan
oleh nilai simpangan baku dari pengujian berulang (sekurang-kurangnya 7 kali
pengulangan). Dalam AAN perlu dilakukan uji ripitabilitas spektrometer gamma pada
energi rendah, sedang dan tinggi untuk melihat kesesuaian kerja alat dengan distribusi
normal. Uji ripitabilitas metode dilakukan dengan analisis standar atau bahan acuan
dengan analis, peralatan, laboratorium yang sama dalam skala waktu analisis pendek.
Sedangkan uji reprodusibilitas intra-Iaboratorium dilakukan dengan analisis standar atau
bahan acuan dengan analis dan peralatan berbeda, laboratorium sarna dan skala waktu
analisis panjang.
4. Akurasi
Akurasi adalah kesesuaian antara hasil suatu analisis dan nilai benar anaiit/linsur,
karena nilai hasil analisis pada kenyataannya merupakan perkiraan nilai benar dengan
memperhitungkan nilai ketidakpastiannya. Pengujian akurasi dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu :
a. Analisis bahan acuan, hasilnya dibandingkan dengan nilai analit sebenarnya.
Selisihnya memberikan nilai penyimpangan dari metode.
b. Analisis bahan acuan/uji, hasilnya dibandingkan dengan hasil pengukuran
dengan menggunakan metode lain. Selisihnya memberikan nilai
penyimpangan metode relatifterhadap metode lain. Hal ini biasanya dilakukan
apabila tidak tersedia bahan acuan
Perbedaan antara nilai target (nilai dalam sertifikat) dengan nilai hasil analisis
dinyatakan dengan empat parameter [4]:
a) Bias relatif antara nilai hasil analisis dengan nilai target yang dinyatakan dalam
persentase:
.. _ Nilaianalisis - Nilaitarget 0Bias Relatlf - -------xl 00% (1)
N i1ai larget
b) Nilai z-score, dihitung dengan persamaan berikut
Nilaianalisis - NilaitargetZscore = -----------
(J.. : (2)
4
Prosidil1g Semil1ar H(w! Penelitial1 P21RRf'a!11111200-!
ISSN 08S~·5~78
Standard deviasi (o) merupakan fungsi Horwitz dengan nilai 011 = 0,02 X CO.8495
dimana c adalah konsentrasi
c) Simpangan baku z[S]
N'I . - Nilai (3)I al analisis target .z = -========- .~ U 2 analisis+ U 2 target
d) Nilai u-test dihitung berdasarkan rumus berikut
INilaitarget - Nilaianalisislu =--;:::========--
test I 2 21/ U target+ U analisis.................................... (4)
Nilai u-test terhitung dibandingkan dengan nilai kritikal dalam tabel t-statistik,
untuk menentukan apakah hasil yang dilaporkan berbeda secara signifikan dengan
nilai target dengan tingkat probabilitas sebagai berikut [4] :
Tabel 1. Tabel t-statistik
Kondisi Probabilitas Status
u< 1,64lebih besar dari 0,1Hasil yang dilaporkan tidak berbeda secara
signifikan dari nilai target1,95> u >1,64
antara 0,1 dan 0,05Hasil yang dilaporkan kemungkinan tidak
berbeda secara signifikan dengan nilaitarqet2,58> u >1,95
antara 0,05 dan 0,01Tidak jelas apakah hasil yang dilaporkanberbeda secara siqnifikan dari nilai tarqet3,29 > u > 2,58
antara 0,01 dan 0,001Hasilyangdilaporkankemungkinanberbeda secara siqnifikan dari nilai tarqetu > 3,29
kurang dari 0,001Hasil yang dilaporkan secara signifikanberbeda dari nilai tarqet.
Kriteria penerimaan
Kriteria penerimaan untuk pengujian tingkat akurasi dan presisi metode
digunakan persamaan berikut :
1. Akurasi hasil pengujian baik(lolos) apabila memenuhi persamaan berikut:
I Nilai target- N ilai analisisI:s;; 1,95 x ~ U 2 target+ U 2 analisis (5)
2. Presisi (tergantung pad a tingkat konsentrasi) hasil pengujian, baik(lolos) apabila :
5
ISSN OS54-5~7S !'.1ltda.H .\h:l(1(/t' ,-111,,11.\-'.\'
III. Row .\h'~nll1l11~slh
5. Daerah tinier pengukuran dan daerah kerja
Oalam AAN, salah satu keterbatasan pengukuran ada pada spektrometcr gamma,
karena adanya fenomena dead-{ ime, sehingga perlu dilakukan uji linieritas
spektrometer gamma dengan menggunakan aktivitas radionuklida standar. Oari hasi I
pengujian tersebut ditentukan dead-time maksimum yang diperbolehkan, sehingga
masih diperoleh hasil pengukuran sesuai dengan kriteria yang dikehendaki.
Untuk pengujian linieritas sampel eukup dilakukan pada 2 konsentrasi, yaitu
konsentrasi rendah dan tinggi. Hal ini karena metode komparatif dalam AAN pada
dasarnya bersifat linier.
6. Rliggedlless!Robllstlle.\·!i
Penguj ian ruggedness/robustness d igunakan untuk mengevaluasi perubahan
sedikit kondisi dari parameter kritis dari metode analisis terhadap unjuk kClja analisis.
Oalam AAN dengan metode komparatif, perubahan kondisi waktu iradiasi dan fluks
neutron tidak mempengaruhi hasil anal isis, karena sampel dan standar diiradiasi seeara
bcrsamaan.
METODE PENELITIAN
Preparasi
Untuk keperluan validasi metode digunakan bahan aeuan standar N 1ST 1375a
Tomato leaves dan NIES 10-C Rice flour unpolished. Oilakukan penimbangan sampel
dengan berat tel1entu, kemudian sampel dipak dalam kantong polietilen yang telah
dibersihkan. U ntuk anal isis unsur yang mem iIiki waktu paro med ium dan panjang
pengepakan dilakukan dua kali (dobel). Kemudian sampel yang tclah dipak bcrsama
dcngan un sur pembanding dan blanko dimasukan dalam kapsul polictilen untuk analisis
unsur dengan waktu paro pendek dan medium. Sedangkan untuk analisis unsur dengan
waktu paro panjang sebelum sampe1 dimasukkan kedalam kapsul aluminium, sampel
dan unsur standar pembanding yang telah dipak masing-masing dibungkus dengan
aluminium foil.
Untuk bahan pembanding dibuat larutan eampuran yang terdiri dari unsur
unsur sejenis dengan analit yang akan dianalisis. Berat unsur yang dimasukkan (dibuat
6
Prosidillg Semi/1ar HaJil 1'C11c1iria/1P 211111Tallll/llOO-!
ISSN OS5~-5ns
campuran) disesuaikan dengan berat unsur yang terkandung dalam sam pel yang akan
dianalisis.
lradiasi
Sampel, unsur standar dan blanko diiradiasi secara bersamaan pada posisi dan
kondisi iradiasi yang sama. lradiasi dilakukan dalam fasilitas sistim rabbit RSG-GAS.
\Vaktu/lama iradisi tergantung pada target radionuklida yang -akan dianalisis. Untuk
analisis unsur dengan \Vaktu paro pendek, lama iradiasi 1 men it, unsur dengan \Vaktu
para sedang 15 men it, dan \Vaktu iradiasi 2 jam untuk analisis unsur dengan \Vaktu paro
panJang.
Pencacahan
Untuk analisis unsur dengan \Vaktu paro pendek, sampel setelah diiradiasi
langsung dicacah selama 2 - 10 menit, sedangkan untuk unsur-unsur dengan \Vaktu
paro medium sam pel didinginkan selama 1 - 2 hari kemudian dicacah dengan \Vaktu
pencacahan sekitar 15 - 30 menit. Untuk analisis unsur dengan \Vaktu para panjang
sampel setelah diiradiasi didinginkan terlebih dahulu sekitar I minggu, baru kemudian
dicacah minimal I jam.
Analisis Data
Dari hasil pencacahan dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Nilai hasil
analisis kemudian dibandingkan terhadap nilai sertifikat dari masing-masing bahan
acuan standar. Kemudian dilakukan analisis/pengujian untuk tingkat akurasi dan presisi
metode dengan persamaan (5) dan (6), juga dilakukan perhitungan RSD/simpangan
baku relatifnya untuk mengetahui besarnya kesalahan acak dalam analisis dan
simpangan bakunya untuk mengetahui tingkat akurasinya ..
Untuk mengetahui perbedaan antara nilai dalam sertifikat dan nilai hasil analisis yang
dilaporkan dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menghitung bias relatif antara hasil
analisis dibandingkan dengan sertifikat (persamaan (I)) dan menghitung nilai Ii-test
(persamaan (4)).
7
ISSN 085~-5nS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Valida.H '!\!erode Al1alisis
if I. Rilla .If/l~\'GllillgJi"
Hasil pengujian konfirmasi identitas dan selektifitas ditampilkan dalam Tabel 2.
Dari tabel tersebut, dapat diketahui kuantitas masing-masing unsur sctelah dilakukan
uji konfirmasi identitas, dimana masing-masing pengujian dilakukan 7 kali. Pengujian
ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa isyarat yang dihasilkan pada proses pengukuran
hanya berasal dari analit yang diukur. Pengujian baru dilakukan untuk beberapa unsur
yaitu As, Cu, Mn, Y, Zn, Cr, Cs, Cl, dan Au sedangkan unsur-unsur lainnya akan
dilakukan kemudian.
Hasil pengujian akurasi dan ripitabilitas (presisi) menggunakan bahan acuan
standar NIST 1573a ditampilkan dalam Tabel 3a dan 3b. Serat sam pel yang digunakan
adalah 100 mg dan pengujian dilakukan 9 kali. Dari Tabel 3a dapat diketahui
konsentrasi beberapa unsur yang dapat dianalisis dan hasil perhitungan
ketidakpastiannya selia penguj ian nilai terse but dibandingkan dengan nilai sertifikat
dengan perhitungan bias relatif dan nilai u-testnya.
Dari 8 unsur hasil anal isis, unsur Na, Co, Zn, Mn, Sr dan Al memiliki nilai bias
relatif cukup kecil (<±IO%) sedangkan Sc dan Cs memiliki nilai bias relatif >10 %.
Dari perhitungan nilai u-test, unsur-llnsur Na, Co, Zn, dan Mn memiliki nilai ll
test<L64; bila dilihat dalam tabel kritikal t-statistik (Tabel I) maka nilai probabilitas
adalah >0,1 PJ yang berarti bahwa hasil analisis secara signifikan tidak jauh berbeda
dengan nilai yang diharapkan (nilai sertifikat). Unsur Al memiliki nilai ll-test terletak
diantara I ,95>1l> 1,64, dengan nilai probabilitas antara 0,1 dan 0,05 (dari tabel 1.). Ini
berarti bahwa nilai analisis mungkin secara signifikan tidak jallh berbeda dengan nilai
yang diharapkan. Untuk llnsur Sc Cs, dan Sr nilai aCllan belum tersertifikasi (nilai
informasi), sehingga tidak dapat diuji tingkat akurasinya .. Dari nilai RSD terhitung
dapat diketahlli gambaran besar kesalahan acak dalam analisis yang dilakukan 9 kali.
Hasil analisis untuk unsur-llnsur Na, AI, Zn, Mn dan Sr memiliki rentang pengukuran
yang cllkllp lebar. Dari GambaI' 1, dapat dilihat bahwa data hasil analisis unsur Na, Co,
Zn, dan Al cukup baik, yaitu memiliki nilai z <±2.
8
o -1------.
2 .--------- ----
Prosiding Seminar Ilasil Pent,lifiall P2TRRhi/1I1l1 200./
4 .
3·---------~,~'=I.::.:.Irai ..cIe
raI OJe'ra
Co -1E
I en -2N-3 -.--------
-4-
Na
____ • m _
Co
- - m • _
Zn
Unsur
•
Mn
ISSN oss~-s::>n
.. ··l--·--1
-.~-----. - ..-~-~-~ ~1Ii
----- -- -~-jiI
- -- ---- _m -01 II
-- - iiI
AI
Gambar I. Grafik nilai z(simpangan baku) unsur dalam NIST 1573a
Oari tabel 3b dapat diketahui pengujian untuk kriteria nilai akurasi dan presisi.
Setelah dilakukan pengujian dengan rumus 4 dan 5, ternyata bahwa untuk unsur Na, Zn,
Al dan Mn memiliki nilai akurasi dan presisi baik, sedangkan untuk unsur Co memiliki
akurasi baik tetapi presisi jelek, sehingga data ini ditolak, hal ini berkaitan dengan nilai
ketidakpastian perhitungan dari nilai konsentrasi Co yang cukup besar.
Tabel 4a dan 4b memuat hasil pengujian sam pel bahan acuan standar NIES 10C
Rice flour unpolished. Oari tabel 4a dapat diketahui nilai bias relatif untuk unsur Na
dan Zn <± 10%, sedangkan unsur Mn memiliki nilai bias relatif cukup besar. Hal ini
mungkin teljadi karena konsentrasi Na yang cukup tinggi dalam sam pel sehingga energi
sinar gamma dari Na-24 mengganggu spektrum dari radionuklida Mn-56 yang memiliki
waktu paruh lebih pendek yaitu 2,58 jam. Setelah diJakukan perhitungan niJai u-test,
un sur Na dan Zn memiliki nilai u-test <1,64, dengan probabilitas >0,1 yang berarti
bahwa hasil analisis secara signifikan tidak jauh berbeda dengan nilai yang diharapkan
(nilai sertifikat). Sedangkan unsur Mn memiliki nilai u-test>3,28, probabilitas <0,001.
lni berarti bahwa nilai hasil analisis secara signifikan berbeda dengan nilai yang
diharapkan.
Hasil pengujian nilai akurasi dan presisi dapat dilihat dari tabel 4b. Setelah
dilakukan pengujian dapat diketahui bahwa untuk unsur Na dan Zn memiliki nilai
akurasi dan presisi yang baik, sedangkan unsur Mn memiliki nilai akurasi jelek.
WaJaupun dari kriteria pengujian niJai presisi diterima, tetapi karena tidak memenuhi
9
ISSN 085·1-5278 I"otic/as; .\/cfode .-11Iolisis
IN. Rilla.lfll!mlllllg.l/h
kriteria akurasi, maka nilai hasil penglljian unsur ini adalah ditolak(data direject). Oari
Gambar 2. dapat dilihat bahwa data hasil analisis lInsur Na, Zn, baik, yaitll memiliki
nilai z <±2, tetapi lIntllk lInsllr Mn melebihi nilai batas toleransi.
54
~ ~r=__--= __==--=-~_=_-===~-ro.cc: 1 .-ro
g> 0'-roCo -1 .E§. -2N -3
+--
-+.~ -
•
j
- n jIjIj
--iiI
•
-4 i- -------.- .--5
Mn Na
Unsur
Zn
Gambar 2. Grafik nilai z(simpangan baku) unsur dalam NIES IOC
Tingkat akurasi dalam INAA ini sangat tergantung dengan nilai ketidakpastian
pengukurannya. Sumber-sumber kesalahan yang berkontribusi kemungkinan besar
dapat berasal dari proses pembuatan unsur standar pembanding, iradiasi dan
pencacahan. Oiantaranya adalah tidak diketahllinya kemllrnian dan stokiometri
campuran kimia dari bahan, preparasi standar (ketidakakuratan dalam pemipetan atall
penimbangan).
Tabel2. Hasil Pengujian Kontirmasi identitas dan
Selektititas Oalam Validasi Metode AAN
Unsur Kuantitas (119)
As
0,5
Cu
0,3
Mn
0,5
V
0,1
Zn
0,4
Cr
2,5
Cs
0,5
CI
0,5
Au
0,5
10
Prosidill!; Semillar /lasil Pelleliliall P2TIIRhdllll1l()()-!
ISSNos~~-~nH
Tabel. 3a. Hasil Validasi Metode Dengan NIST 1573a Untuk Pengujian Ripitabilitas, Akurasi
dan Presisi Metode
unsur Sertifikat'V) .Hasil analisisBiasu-testRSDz
Nilai
KetidakpastianNilaiKetidakpastianrelativescore(%)
(mg/kg)
(±)(mg/kg)(±)(%)
Na
136 4134,71,1-0,90,3169,9-0,31
Co
0.57 0.020,523,16-8,30,020,9-0,02
Sc*
0.10 0,168,3364,7 0,2
Zn
30.9 0.729,41,1-4,91,1761,7-1,15
Mn
246 8237,111,4-3,61,10200-1,09
Br*
1300 1337,16,02,9 2482
Cs*
0.053 0,0600,01014,9 0,2
AI
598 12619,52,43,61,756441,76
Ket. *) nilai belum diserti fikasi
Tabel 3b. I-Iasil Validasi Metode Dengan NIST 1573a Untuk Pengujian Akurasi dan Presisi
Metode
Kriteria akurasi Kriteria presisi
I N,-No I
J,95x,/U', +u'"I(~)'+u~r.100%K*: r . (au)' '100",Unsur
Status\ N, ,\.StatusStatus
akhirNa
1,30 8,06Diterima3,04129,89DiterimaDiterima
Co
0,05 6,16Diterima604,873,72DitolakDitolak
Cs
0,01
Sc
0,07
Zn
1,53 2,55Diterima4,4036,94DiterimaDiterima
AI
21,47 23,86Diterima204456,90DiterimaDiterima
Mn
8,89 15,84diterima3,31214,87DiterimaDiterima
Br
37,09
Tabel. 4a. I-Iasil Validasi Metode Dengan NIES IOC Rice Flour Unpolished Untuk
Pengujian Ripitabilitas, Akurasi dan Presisi
unsur Sertifikat II) Hasil analisisBiasu-testRSDZ
Nilai
KetidakpastianNilaiKetidakpastianrelatif(%)score(%)
(mg/kg)
(±)(mglkg)(±)
Mn
40,1 2,029,11,8-27,64,1031,1-4,09
Na
14,0 0,414,51,73,70,3010,70,29
Zn
23,1 0,822,20,9-3,90,7723,3-0,75
11
ISSN (IX51-527X "£111du.H .\/"fode .·fJ/tlIr.H.\
lJ I. Hilla .\llI~nlllfllg.\'I"
Tabel 4b. (-Iasil Validasi Metode Dengan NIES IOC Rice Flour Unpolished Untllk Penglljian
Akllrasi dan Presisi
Kriteria akurasi Kriteria presisi
I'Y,-Yol
1.95 x \IU', + U'"~,i: (li rI(1I r ( r,-' -!~ ><!OOO'o
,I f + all • -;!o(poUnsur Status\,.1',) \-".) StatusStatus akhir
Na
0,51 3,32Diterima11,7719,04DiterimaDiterima
Zn
0,90 2,28Diterima5,1729,01DiterimaDiterima
Mn
11,05 5,25Ditolak7,9646,28DiterimaDitolak
KESIMPULAN
Dari pcngujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi
dan presisi untuk analisis unsur-unsur Na. Zn. Mn dan AI dalam NIST 1573a Tomato
leaves dan unsur Na dan Zn dalam NIES 10-c cukup baik. walaupun l11asih diperoleh
hasil analisis yang belul11 l11emenuhi kriteria persyaratan. Hal ini mungkin disebabkan
karena besarnya sumbangan kesalahan pada sa at preparasi seperti pembuatan larutan
pembanding, iradiasi maupun pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
1. KAN, Penjelasan SNI 19-17025-2000 sebagai Persyaratan Akreditasi
Laboratorium oleh KAN. BSN.
2. RINA M, Pengujian Metode Analisis Aktivasi Neutron dengan Sampel Matriks
Batuan SRM 2780, Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir, TOM, Vo!.5, NO.1.
Pebruari 2003, ISSN 14 I 1-240X.
3. YUSTINA 1'.1--1, Validasi Metode Analisis Aktivasi Neutron. Pelatihan Pcnyclia
Laboratoriul11 Analisis Aktivasi Neutron, Pusdiklat-Batan, tahun 2003.
4. IAEA. SU/J//J/wy Report of the Proficiency Test for the IAEA Project
RAS/2/0 10: Quality Assurance and Quality Control of Nue/ear Analytical
Tecllldques, Seiberdorf, 03 January, 2003.
5. P. BODE, Instrumental and Organizational Aspects of a Neutron Activation
Analysisi LaboratOlY". Interfacultair Reactor Institut, Delft University of
Technology. 10 Dec. 1996.
12
I'rosiding Seminar lIasi/ Pel1e1l1ial11'2JRRTa/111111()().f
6. NIST, "Cel1ificate of Analysis Standard Reference Material 1573a Tomato leaves·',
Gaithersburg, MD 20899, Certificate Issue date Nov 22, 1995.
7. NlES, Certified Reference Material No.IO Rice Flour-Unpolished, Japan
Environment Agency.
DISKUSI
1. Pcnanya: Kristcdjo K
Pertanvaan :
Darimana angka ketidak pastian diperoleh ?
Jawaban :
Gabungan sumbangan kesalahan pada preparasi, iradiasi dan pencacahan
2. Pcnanya : Sri kuntjoro
Pertanvaan :
a. sampai sa at ini unsur2 apa saja yang bias dianalisis
b. berpa lama \Vaktu dibutuhkan untuk memberikan hasil analisis
Jawaban :
a. Zn, Fe, AI, Cu, Mn, Na, Hg, Cr, Ca, Mg, Co, Sa, Sb, V, K, CI, Au, Cs, Sc, La,
Ag, Mo, As, Sr, Ce, W, Se, Ta
b. Ada beberapa factor yang mempengaruhi lama waktu analisis dengan metode
NAA yaitu jadual operasi reaktor dan jenis unsure yg akan dianalisis (waktu
paruhnya pendek, medium atau panjang)
3. Pcnanya : Tagor Malcm Scmbiring
Pertanvaan :
DaIam presentasi dinyatakan bahwa penentuan Co tidak memuaskan karena tingkat
presisi ditolak, yang menjadi pertanyaan ialah apakah kondisi ini memungkinkan bagi
lab AAn P2TRR untuk mengeluarkan sertifikat uji kandungan Co untuk tumbuhan?
Jawaban :
Pengujian dengan matriks yang berbeda yang telah dilakukan unsure Co memiliki
presisi dan akurasi baik pada penelitan ini Co ditolak karena nilai ketidak pastian
perhitungan yang besar, dan sumbangan terbesar dari eror pencacahan, dengan waktu
13