Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
Transcript of Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
1/14
PENGGUNAAN IMUNOLIPOSOM PADA TERAPI MALARIA
Disusun oleh:
Ervan Budiawan 1!"#"$!!
La%i%ah &o'runnada 1!""()*+
RM, A-un- Prana'a .A 1!""()"!
/.e0hususan Iunolo-i2
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDI.
3A.ULTAS .EDO.TERAN UNI4ERSITAS INDONESIA
5A.ARTA
)!1
TUGAS MATA .ULIA6
BIOTE.NOLOGI
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
2/14
PENGGUNAAN IMUNOLIPOSOM PADA TERAPI MALARIA
La'ar Bela0an-
Dewasa ini berbagai upaya pengembangan obat dan metode pengiriman obat ke tempat kerjanya
telah berkembang pada semua bidang penelitian klinis. Dalam banyak aspek, perkembangan
pesat ini didorong oleh kemajuan diberbagai pendekatan individual seperti kecenderungan
semakin kecilnya molekul obat, penggunaan produk-produk dari alam, kemajuan teknik dan
metode farmasi, terapi gen, stimulasi kekebalan tubuh, dan banyak lagi kemajuan-kemajuan
diberbagai aspek penyokong lainnya.
Sebagai akibat dari kemajuan di bidang kimia, teknologi material, biologi molekuler dan
imunologi, yang kolaborasi antara ilmu-ilmu tersebut telah membuka paradigma baru yang
mengarah pada pendekatan terapi mutakhir yang mendasari penggabungan konsep-konsep antar
bidang keilmuan tersebut secara sinergi. Salah satu contohnya adalah konsep imunoliposome,
yang menggabungkan penggunaan molekul kecil yang dikemas dalam nanocarrier liposomal
dengan teknik penargetan biologis.
Melalui pengembangan teknik drug delivery yang mutakhir ini, diharapkan kedepannya
eliminasi parasite adalah suatu hal yang mungkin dicapai, dengan pemberian obat yang lebih
efektif dan penggunaan dosis yang lebih adekuat, tanpa menimbulkan efek samping yang tidak
diinginkan.
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
3/14
Se7arah Peneuan Li8oso
Sejak Bangham dkk menemukan liposom lebih dari ! tahun yang lalu, liposom telah menjadi
alat transportasi farmaka yang menjanjikan dalam banyak bidang kedokteran, biologi, dan kimia.
"iposom adalah suatu pengantar yang disusun oleh lipid, terdiri dari satu atau lebih fosfolipid
bilayers konsentris, yang mengandung bagian hidrofobik di dalam dan diantara bilayers tersebut.
#osfolipid yang digunakan untuk membentuk liposom terdiri dari kelompok yang mengandung
kepala hidrofilik dan dua rantai hidrofobik, yang menyebabkan liposom memiliki kemampuan
untuk membawa obat baik obat yang bersifat hidrofilik maupun hidrofobik. $enis dan ukuran
liposom berkisar dari vesikel %&!! nm 'vesikel unilamellar kecil( untuk multilamelar dan
vesikula oligolamellar dengan diameter )& um. "iposom memiliki beberapa fitur menarik dandapat disiapkan dalam berbagai ukuran, digunakan untuk mengkapsulasi hampir semua jenis
bahan obat, dan larut dalam air. Dengan demikian, liposomakan membantu menghindari
masalah-masalah yang terkait dengan ukuran molekul obat yang berasal dari sifat kimia
organiknya.&
*roses-proses biologis dari liposom sangat ditentukan oleh ukurannya, yaitu liposom berukuran
nano terakumulasi di daerah patologis sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas dan retensi
efek '+*( yang didasarkan pada fakta bahwa pembuluh darah di daerah patologis mengalamikebocoran, tidak seperti pada jaringan sehat yang normal. "iposom konvensional terdiri dari
fosfolipid dan kolesterol alami, yang penting untuk menurunkan permeabilitas membran dan
menciptakan stabilitas yang lebih baik 'kolesterol juga memodulasi interaksi protein-membran(.
Setelah pemberian, senyawa ini cepat dieliminasi dari peredaran oleh makrofag dari sistem
retikuloendotelial '+S(. aktu paruh liposom konvensional di sirkulasi darah, dapat
ditingkatkan secara signifikan dengan menggunakan functionalized lipid dalam konstruksi dan
formulasi suatu liposom, sehingga liposom tersebut bertahan lebih lama dalam sirkulasi, dan
menunjukkan reaktivitas minimal terhadap protein serum serta kurang baik dalam hal
penyerapan oleh +S. Senyawa yang paling banyak digunakan sebagai stabili/er adalah
polietilen glikol '*+0( yang larut dalam air dan menunjukkan protein resistensi, toksisitas
rendah, non-imunogenisitas dan antigenisitas.1
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
4/14
0ambar &. Berbagai macam struktur lipid bilayer liposom.
2amun, meskipun potensi menjanjikan dari liposom untuk dapat digunakan secara luas dalam
pengobatan, perlu kiranya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan biodistribusi,
farmakodinamik dan farmakokinetiknya, serta kemampuan targeting in vivo.&,1,3
.on7u-asi Li-and dan an'i%od9 8ada 8eru0aan li8oso: Iunoli8oso,
4ebanyakan penelitian mengenai liposom dengan target spesifik berhubungan dengan pemakaian
antibodi atau fragmen antibodi yang terikat pada permukaan liposom. "iposom seperti ini
disebut imunoliposom. 5munoliposom dapat memiliki target spesifik karena pada permukaan
liposom hanya akan bereaksi pada sel yang memiliki antigen yang spesifik dengan antibodi pada
permukaan liposom.&,1
Sebuah strategi menjanjikan untuk meningkatkan efek terapeutik agen farmaka di jaringan target
adalah dengan mengantarkan liposom ke daerah sasaran dan targetnya, dengan cara
menempelkan ligan ke permukaan liposom, yang akan mengenali antigen permukaan sel atau
reseptor dalam target jaringan.
*ada prinsipnya, setiap target yang mengikat satuan biologis dapat digunakan, dan antibodi atau
antibodi fragmen, vitamin, glikoprotein, peptida, oligonukleotida, polisakarida dan lain-lain telahmelekat pada liposom untuk efek ini. 4arena spesifisitas tinggi, liposom dengan antibodi melekat
pada permukaannya sebagai penargetan ligan, yang disebut imunoliposomes, telah muncul
sebagai salah satu kelas yang paling menjanjikan untuk medis aplikasi. Secara historis, contoh
pertama dari sebuah imunoliposome '5"( ditunjukkan melalui penggunaan 6orchilin yang dapat
diberikan secara spesifik pada infark miokard akut anjing.7
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
5/14
8ntibodi atau ligan lain dapat ditambahkan pada liposom baik sebelum atau setelah pembuatan
liposom. Binding dicapai baik melalui ikatan kovalen atau non kovalen dan berbagai strategi
kimia untuk menempelkan antibodi maupun fragmen antibodi. 8adapun cara singkat tentang
strategi penempelan ini dijelaskan sebagai berikut. "igan ditempelkan pada permukaan liposom
melalui jangkar hidrofobik dengan kelompok fungsional. "ipid dapat disintesis sebelum
penggabungan ke dalam liposom bilayer, dan reaksi dilakukan antara ligan dan jangkar diikuti
dengan mencampur ligan yang dihasilkan dengan konstituen lain dari liposom. 8tau, jangkar
mungkin akan sebelumnya tergabung dalam membran liposomal dan kemudian reaksi kopling
dilakukan pada permukaan kendaraan. $enis dan tempat lampiran dapat mempengaruhi
farmakokinetik dan oleh karena itu harus diperhitungkan untuk pengembangan obat. 3
8ntibodi maupun ligan dapat ditempelkan pada liposom baik sebelum maupun sesuadah
pembuatan liposom. 5katan antibodi atau ligan pada permukaan liposom dapat dicapai baik
melalui ikatan kovalen dan nonkovalen, serta melalui berbagai macam interaksi dan teknik kimia
lainnya. "igan dapat di tempelkan pada permukaan liposom melalui gugus jangkar hidrofobik
melalui gugus fungsional. 4omponen lipid fdapat disintesis terlebih dahulu sebelum inkorporasi
lipid ke dalam bilayer liposom, dilanjutkan dengan reaksi pengikatan ligan ke gugus jangkar lalu
dilanjutkan dengan pencampuran antara ligan yang terbentuk dengan seluruh komponen liposom.
atau alternatif lain, yaitu dimana gugus jangkar terlebih dahulu di inkorporasikan pada
membrane liposom lalu kemudian di lanjutkan dengan reaksi coupling pda permukaan
vehikulum. 6ipe dan tempat penempelan dapat mempengaruhi farmako kinetik karenanya harus
betul-betul diperhatikan dalam proses pengembangan obat baru. Coupling ligan ke permukaan
liposom biasanya dilakukan melalui ikatan thioether, contohnya melauli reaksi gugus thiol
dengan gugus maleimida. gugus sulfhidril yang dijumpai dalam banyak protein tekadang harus
dibentuk kembali melalui pemecahan ikatan disulfida yang ada maupun melalui penambahan
agen-agen crosslinking yang heterobifungsi. N-hydroxysuccinimidyl 3-(2-
pyridyldithio)propionate 'S*D*( dan succinimidyl-S-acetylthioacetate 'S868( adalah senyawayang paling sering dipakai. Sebagai contoh, paska modifikasi dengan S*D* suatu protein
akhirnya dapat direduksi dengan dithiothreitol untuk membentuk ikatan disulfida. Begitu pula
melalui konjugasi ujung gugus -S9 dengan jangkar fungsional yang mempunyai gugus sulfhidril.
8ntibodi juga bisa ditempelkan pada membran liposom sterically stabili/ed long-circulation
yang paralel dengan atau tanpa ujung distal dari rantai poliethilen glicol '*+0(. *enggunaan
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
6/14
*+0 ini secara nyata menyebabkan binding yang lebih efisien. Modifikasi dari berbagai rantai
*+0 akan menyebabkan coupling ligan. Dengan adanya modifikasi ini menyebabkan coupling
dengan efisiensi tinggi dan pembentukan ikatan kovalen yang stabil. Meskipun demikian,
fungsionalisasi dan thiolasi dari seluruh antibodi dapat terjadi secara random pada berbagai
lokasi dan menyebabkan orientasi random dari antibodi pada permukaan imunoliposom yang
dapat menyebabkan clearance yang lebih cepat dari sirkulasi. 3,7
0ambar 1. Berbagai jenis struktur imunoliposom
*enggunaan metode hydra/ide *+0 '9/-*+0( yang didasarkan pada oksidasi karbohidrat pada
fragmen #c pada antibodi lengkap dengan aldehide reaktif lalu membentuj ikatan hidra/one
dengan gugus hydra/ida pada ujung distal *+0. Metode lainnya juga dapat berupa crosslinking
asam karbo:ilat pada permukaan nanocarrier amina primer dari ligan tersebut. Begitu pula
penggunaan cysteine tambahan pada ;terminus pada fragmen 8b juga masih mungkin
8ntibodi juga dapat ditempel pada *+0 terminus dari liposom menggunakan derivat *+0
amphifilik melalui residu fosfolipidnya dan mengikat gugus amino primer berligan.
*erkembangan yang paling mutakhir ialah pengembangan metode penggunaan antibody binding
protein rekombinan yang diperoleh dari protein 0 streptococcus melalui mutagenesis site-
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
7/14
directed . "ipoprotein ini dapat di inkorporasikan pada liposom melalui pencampuaran sederhana
dan dapat berfungsi sebagai binding site guna membentuk imunoliposom yang fungsional.1,3
Pen--unaan iunoli8oso dala ine0si 8arasi'i0
5munoliposom telah dipakai secara nyata untuk memerangi leishmaniasis terutama karena fakta
bahwa permukaan makrofag memiliki reseptor #c yang mengikat bagian #c dari antibodi seperti
imunoglobulin '5g(. Selain itu, antibodi juga telah terbukti memiliki efek antileishmanial apabila
diberikan bersamaan dengan S80. 4arenanya, ketika antibodi tersebut digabungkan ke liposom
atau liposom mengandung obat anti-leishmanial, peningkatan keberhasilan penargetan pada
makrofag, ditambah dengan aktivitas anti-leishmanial sinergis, sangat mungkin memberikan
keberhasilan terapi. Dasgupta dkk. mengevaluasi kegunaan kombinasi liposom dengan 5g0 tanpa
obat apapun dalam pengobatan leishmaniasis visceral. "iposom-5g0 ternyata memiliki tingkat
efektifitas 1 sampai 3 kali lebih aktif daripada pemberian liposom tanpa 5g0 dalam
mengeleminasi berbagai strain "eishmania donovani dari makrofag. *eningkatan ini terjadi
terutama disebabkan obat lebih spesifik menarget makrofag karena adanya penargetan pada #c
reseptor. 2amun, dalam penelitian tersebut peneliti tidak menilai pengaruh 5g0 digabungkan ke
liposom yang mengandung obat anti-leishmanial, yang seharusnya dapat meningkatkan kinerja
penargetan dan efek obat secara sinergis. Dalam studi lain, Mukherjee et al. mempelajari pengaruh liposomal do:orubicin dalam pengobatan leishmaniasis visceral ketika digabungkan
dengan antibodi spesifik "eishmania. Menariknya, liposomal do:orubicin yang ditambah dengan
antibodi ternyata secara signifikan lebih aktif dan jauh lebih baik toksisitasnya daripada
do:orubicin bebas dan liposomal do:orubicin.&,7,
Malaria : Masalah Resis'ensi dan Ee0'ii'as O%a'
Malaria adalah infeksi akut dan
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
8/14
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
9/14
di hepar.Dalam pembuluh darah, obat antimalaria tersebut bersirkulasi terutama dalam bentuk
terikat dengan protein plasma dan secara cepat dari sirkulasi, dengan rata-rata waktu paruh
sekitar & jam sampai beberapa jam saja.>,A
leh karena sempitnya waktu paruh, hal ini dikompensasi dengan melipat ganda kan dosisdengan memperhatikan sempitnya rentang dosis ma:imum, dan dosis toksik yang dapat
menyebabkan masalah, namunpun demikian, pemberian obat dengan dosis yang rendah akan
memicu munculnya evolusi parasit, menjadi resisten obat, terutama pada daerah endemis
malaria.
6antangan pemberian obat adalah pencapaian dosis yang adekuat dari agen terapetik ke situs
target tertentu pada waktu yang tepat dan dengan cara yang aman. Sejumlah mekanisme yang
dewasa ini berkembang termasuk controlled release, termasuk patch transdermal, implan, sisteminhalasi, sistem bioadhesive, dan nanoencapsulation, akan tetapi harus dipertimbangkan
spesifitasnya. 8pabila kita memperhitungkan kekhususan sel darah merah, maka lipid-
nanocarriers telah menjadi salah satu metode yang paling menjanjikan dalam pendekatan
pengiriman obat antimalarial ke target. @,>,A
bat-obat yang didesign agar secara spesifik mentarget hanya sel darah merah terinfeksi
seharusnya dapat mengurangi jumlah dosis yang diberikan, bertahan lebih lama di dalam
peredaran darah, menghindari degradsi cepat, dan meningkatkan kontak obat dengan parasit padadosis lethalnya. nanovektor liposomal yang membawa antibodi spesifik di permukaannya
'imunoliposome, 5"*( telah digunakan secara luas untuk membawa obat karena sifatnya yang
non toksik dan biodegradable.
"iposom adalah suatu struktur tertutup dari lipid bilayer sintetik yang berdiameter beberapa ratus
nanometer yang dapat meningkatkan pengiriman molekul bioaktif, yang berfungsi sebagai
sirkulasi microreservoirs untuk mencapai tujuan pelepasan obat yang bertahap dan lebih lama.
*enempelan ligan tertentu pada permukaan liposom telah secara luas dianggap sebagai pembawaobat dalam terapi dan enkapsulasi liposom telah diuji untuk pengiriman senyawa obat ke
targetnya pada malaria mencit. *enggabungan liposomal nanovessels dengan urutan asam amino
*. berghei telah terbukti sangat meningkatkan penargetan obat ke hati yang menunjukkan bahwa
liposom nano vessel dapat menjadi vektor yang memadai untuk menyalurkan obat antimalarial
ke target parasit yang berada dalam fase infeksi hepatosit.
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
10/14
2amunpun demikian, belum terdapat penggunaan yang nyata dalam tujuan untuk mengeradikasi
malaria. Beberapa studi telah menggunakan pendekatan liposomal dan imunoliposomal dalam
konsep strategi baru pemberian obat-obat malaria secara spesifik. Dalam studi awal yang
mendasari trend ini, digunakan kloroCuin yang dienkapsulasi dengan liposom dan imunoliposom
yang dikonjugasi dengan antibodi spesifik terhadap sel darah merah dan sel darah merah yang
terinfeksi, untuk menterapi infeksi *. berghei pada mencit. Dalam studi tersebut diperolah data
yang cukup menjanjikan, yaitu terdapat peningkatan efektifitas obat oelh karena enkapsulasi,
terutama terhadap sel darah merah yang terinfeksi. Setelah studi selesai dilakukan, terlihat jelas
adanya penurunan yang signifikan dari angka parasitemia pada mencit dan angka kesembuhan
yang lebih nyata bahkan terhadap infeksi dengan strain yang resisten obat. Diyakini bahwa hasil
ini diperoleh karena efek spesifiknya penetrasi obat ke eritrosit dan etrosit terinfeksi saja.A,&!
2amunpun demikian, karena studi dilakukan pada model, yaitu mencit, maka data-data yang
menunjukkan hal yang sama pada manusia, terutama infeksi pada sel manusia belum begitu
diketahui.
0ambar 3. *erbedaan efektifitas free drugs dan liposomal drug dalam terapi malaria pada mencit
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
11/14
5nfeksi *lasmodium tahap awal adalah target terapi yang ideal karena obat yang ditujukan
kepada parasit memiliki waktu lebih lama untuk membunuh parasit sebelum melengkapi
perkembangannya, meskipun permeabilitas eritrosit yang terinfeksi untuk ion dan nonelektrolitkecil, termasuk beberapa obat, tidak meningkat sampai enam jam setelah infeksi. Selama
pematangan parasit menghidrolisis hemoglobin dalam vakuola pencernaan, yang kemudian
menjadi sasaran banyak obat amfifilik yang bebas melintasi membran B; dan menumpuk di
intraseluler. 8kibatnya, sebagian besar obat antimalarial mulai mempengaruhi sel yang terinfeksi
relatif terlambat di siklus hidup parasite intraeritrosit, saat efeknya mungkin sering sudahterlalu
singkat untuk mematikan *lasmodium.&!
Meskipun strategi penggunaan imunoliposom sebagai carier obat anti malaria sangatmenjanjikan dari sisi efektifitas dan spesifisitas, bukan berarti langkah ini tidak memiliki
hambatan. *rotein eksternal dari eritrosit terinfeksi mempengaruhi interaksi liposom-membran.
*ada keadaan tertentu, desain imunoliposom direkayasa untuk merangkum obat antimalaria
untuk masuk khusus ke eritrosit, sehingga akan lebih berhati-hati mengenai komposisi liposomal
nanocapsule, yang akan menentukan enkapsulasi obat dan partisi dalam vesikel, dan pemilihan
target pasangan antibodi < antigen. alaupun berorientasi pengikatan antibodi melalui tiol bebas
atau seluruh antibodi melalui gugus karbohidrat mereka di wilayah #c adalah prioritas yang
menjamin keterikatan antigen untuk mengikat daerah tertentu dan dengan demikian menargetkan
efisiensi ikatan tersebut. Menggunakan p9 gradien metode aktif pemuatan dan "* formulasi
tinggi lemak jenuh yang mampu mempertahankan gradien proton, telah diperoleh efisiensi
enkapsulasi hampir &!!= dan retensi intraliposomal tinggi tingkat 2A= selama beberapa jam.
2amun, sifat fisikokimia bervariasi dari sekarang dan masa depan antimalarial obat akan
menentukan lokasi mereka dalam struktur liposomal menyerukan strategi enkapsulasi
disesuaikan dengan masing-masing senyawa tertentu.>,A,&!
*embawa obat antimalaria harus memberikan obat yang optimal paruh di sirkulasi, mekanisme
absorbs yang memadai, pembatasan dari efek obat dalam sel non-target, pengiriman khusus
untuk jaringan yang benar, dan inisiasi tepat waktu dan penghentian tindakan terapeutik.
Mengingat kepentingan dalam penargetan intraeritrositik *lasmodium sedini dalam siklus
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
12/14
hidupnya mungkin dan kurangnya strategi untuk obat shuttle ke dalamnya, pendekatan alternatif
harus dieksplorasi.
.esi8ulan
*enggunaan imunoliposom secara adekuat melalui jalur parenteral diharapkan mampu
memberikan hasil terapi yang lebih baik, terutama pada infeksi berat malaria, malaria dengan
komplikasi dan kasus malaria berat dimana pengobatan per oral sulit dilakukakan. Dalam
langkah eradikasi dimasa yang akan datang sangat mungkin penggunaan single dose, dan
pemberian obat-obat toksik secara spesifik pada sel darah merah yang interfeksi saja. 6erobosan
ini memungkinkan penggunaan obat-obat baru dengan indeks terapetik sempit mengingat sangat
spesifiknya targeting yang dibantu oleh antibodi spesifik. *enggunaan kandidat imunoliposom
stabil BM&137 akan menjadi lebih efisien di kemudian hari mengingat adanya kemampuan
liposom untuk mencegah obat dalam bentuk bebas bersirkulasi di dalam darah, sehingga akan
meningkatkan daya bunuh intra eritrosit melalui targeting spesifik.
8ntigen yang ditemukan pada sel darah merah dapat digunakan sebagai penanda untuk
mentarget pemberian obat anti malaria, dengan menggunakan antigen tersebut diharapkan dapat
menjamin penempelan liposom pada sel darah merah yang terinfeksi. leh karena antigen yang
diharapkan juga ada baik pada eritrosit yang terinfeksi maupun tidak, maka diharapkan
imunoliposom dapat berperan ganda, yaitu sebagai pembawa agen terapetik maupun agen
profilaktik.
Dengan demikian diharapkan kedepannya, penggunaan imunoliposom dengan nanovektor akan
memberikan langkah terapi yang memberikan efektifitas terapi maksimal, baik menggunakan
obat-obat malaria jenis baru, maupun terapi kombinasi.
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
13/14
4epustakaan
&. Date, 8. 8., $oshi, M. D., *atravale, E. B. '1!!@(. *arasitic diseasesF liposomes and
polymeric nanoparticles versus lipid nanoparticles. 8dvanced drug delivery reviews,A'?(, !-1&.
1. Moles, +., GrbHn, *., $imIne/-DJa/, M. B., Eiera-Morilla, S., 8ngulo-Barturen, 5.,
BusCuets, M. 8., #ernKnde/-BusCuets, L. '1!&(. 5mmunoliposome-mediated drug
delivery to *lasmodium-infected and non-infected red blood cells as a dual
therapeutic
-
8/18/2019 Imunoliposom Untuk Terapi Malaria
14/14
&!. 8ditya, 2. *., Eathsala, *. 0., Eieira, E., Murthy, . S. ., Souto, +. B. '1!&3(.
8dvances in nanomedicines for malaria treatment. 8dvances in colloid and interface
science, 1!&, &-&@.