Imunitas Terhadap Infeksi Strongylus

2
IMUNITAS TERHADAP INFEKSI Strongylus Akibat dari infeksi parasit dapat disebabkan oleh tidak adanya reaksi imun terjadi superinfeksi berat di satu pihak dan di pihak lain terjadi reaksi imuno berlebihan sehingga mengancam jiwa. Parasit harus berada di antara kedua ekstre menghindari kematian pejamu dan pada saat yang sama menghindar dari reaski imun, ia sendiri tetap hidup. Pada kenyataannya, setiap parasit mempunyai mekanisme ya kompleks sampai terjadinya kematian. Respons Imunitas Humoral Antibodi yang spesifik ditemukan dalam konsentrasi dan afinitas cukup mema efektif untuk memberikan proteksi terhadap parasit. Gambaran reaksi imun terhada cacing adalah eosinofilia dan peningkatan jumlah IgE. Pada manusia, jumlah IgG d serum dapat meningkat dari normal 1 ng!ml menjadi 1. ng!ml. Perubahan ini merupakan tanda dari adanya reaksi terhadap limfokin tipe "h#. $enaikan yang lua dari IgE memperkuat pandangan bahwa IgE mereupakan parameter penting dalam pertahanan. %angsangan antigen spesifik untuk untuk terbentuknya sel mastoid ya IgE menyebabkan terjadinya eksudasi serum protein dengan konsentrasi antibodi pr yang tinggi untuk semuan kelas imunoglobulin dan dilepaskannya faktor kemotaktik . &alam perjalananya, protein utama pembentuk inti dari granula eosinofil padat dilepaskan ke parasit dan mengakibatkan kerusakan. Peran imunitas seluler tampak karena eosinofil dapat mengekspresikan '() kelas II dan IgG*mediated A&)) diting oleh G'*)+ dan "- . ukti lain tentang keterlibatan sel ini terlihat dari penel proteksi menggunakan transfer pasif dengan antiserum in /i/o dapat dihambat den pemberian serum antieosinofil sebelumnya. %eaksi yang diperantarai IgE mungkin dalam penyembuhan dari infeksi, sedangkan resisitensi pada iundi/idu yang telah mungkin lebih tergantung pada adanya antibodi IgG dan IgA. +elanjutnya kemampuan mengatasi cacing tertentu dapat diarahkan kepada produksi limfokin tipe "h1 sepe dari "(# yang menghasilkan IgE. Respons Imunitas Seluler 'eskipun makrofag mempunyai kemampuan mikrobisidal ampuh termasuk adanya peran -0 nitric o2ide3. +eperti pada infeksi mikrobakteri, sel " penghasil si penting untuk makrofag melaksanakan kemampuan membunuh dan menyingkirkan pengganggu yang tidak diinginkan. Efek ini bisa dilihat secara in /itro bila I dengan penambahan "- , ditambahkan dalam biakan makrofag, yang mendukung pertumbuhan intrasel parasit. Eliminasi infestasi cacing usus merupakan pendekatan yang khus gabungan reaksi seluluer dan humoral untuk menghilangkan infeksi yang masuk. Pen pada tikus ogil/ie3 menunjukkan bahwa meskipun antibodi menyebabkan kerusakan cacing, sel " donor imun juga diperlukan untuk terjadinya ekspulsi kuat yang mun melalui kombinasi stimulasi motilitas usu oleh sel mastoid dan akti/asi sitokin

description

tentang imunitas terhadap strongylus

Transcript of Imunitas Terhadap Infeksi Strongylus

IMUNITAS TERHADAP INFEKSI Strongylus

Akibat dari infeksi parasit dapat disebabkan oleh tidak adanya reaksi imun sehingga terjadi superinfeksi berat di satu pihak dan di pihak lain terjadi reaksi imunopatologik yang berlebihan sehingga mengancam jiwa. Parasit harus berada di antara kedua ekstrem ini untuk menghindari kematian pejamu dan pada saat yang sama menghindar dari reaski imun, supaya ia sendiri tetap hidup. Pada kenyataannya, setiap parasit mempunyai mekanisme yang sangat kompleks sampai terjadinya kematian.

Respons Imunitas Humoral

Antibodi yang spesifik ditemukan dalam konsentrasi dan afinitas cukup memadai efektif untuk memberikan proteksi terhadap parasit. Gambaran reaksi imun terhadap infeksi cacing adalah eosinofilia dan peningkatan jumlah IgE. Pada manusia, jumlah IgG dalam serum dapat meningkat dari normal 100 ng/ml menjadi 10.000 ng/ml. Perubahan ini merupakan tanda dari adanya reaksi terhadap limfokin tipe Th2. Kenaikan yang luar biasa dari IgE memperkuat pandangan bahwa IgE mereupakan parameter penting dalam pertahanan. Rangsangan antigen spesifik untuk untuk terbentuknya sel mastoid yang dilapisi IgE menyebabkan terjadinya eksudasi serum protein dengan konsentrasi antibodi protektif yang tinggi untuk semuan kelas imunoglobulin dan dilepaskannya faktor kemotaktik eosinofil . Dalam perjalananya, protein utama pembentuk inti dari granula eosinofil padat elektron dilepaskan ke parasit dan mengakibatkan kerusakan. Peran imunitas seluler tampak menonjol karena eosinofil dapat mengekspresikan MHC kelas II dan IgG-mediated ADCC ditingkatkan oleh GM-CSF dan TNF. Bukti lain tentang keterlibatan sel ini terlihat dari penelitian bahwa proteksi menggunakan transfer pasif dengan antiserum in vivo dapat dihambat dengan pemberian serum antieosinofil sebelumnya. Reaksi yang diperantarai IgE mungkin penting dalam penyembuhan dari infeksi, sedangkan resisitensi pada iundividu yang telah divaksinasi mungkin lebih tergantung pada adanya antibodi IgG dan IgA. Selanjutnya kemampuanuntuk mengatasi cacing tertentu dapat diarahkan kepada produksi limfokin tipe Th1 seperti IFN dari TH2 yang menghasilkan IgE.

Respons Imunitas Seluler

Meskipun makrofag mempunyai kemampuan mikrobisidal ampuh termasuk adanya peran NO (nitric oxide). Seperti pada infeksi mikrobakteri, sel T penghasil sitokin sangat penting untuk makrofag melaksanakan kemampuan membunuh dan menyingkirkan pengganggu yang tidak diinginkan. Efek ini bisa dilihat secara in vitro bila IFN- dengan penambahan TNF, ditambahkan dalam biakan makrofag, yang mendukung pertumbuhan intrasel parasit. Eliminasi infestasi cacing usus merupakan pendekatan yang khusus berupa gabungan reaksi seluluer dan humoral untuk menghilangkan infeksi yang masuk. Penelitian pada tikus (ogilvie) menunjukkan bahwa meskipun antibodi menyebabkan kerusakan pada cacing, sel T donor imun juga diperlukan untuk terjadinya ekspulsi kuat yang mungkin terjadi melalui kombinasi stimulasi motilitas usu oleh sel mastoid dan aktivasi sitokin dari sel goblet usus yang berjumlah banyak. Kedua jenis sel ini menghasilkan campuran molekul glycosilated dengan berat molekul tinggi yang membentuk gel viskoelastikdisekeliling cacing, sehingga terjai proteksi permukaan kolon dann usus halus dari invasi. Pada parasit yang bertahan bertahun-tahun mengahadapi reaksi imunologik, interaksi dengan antigen asing sering menyebabkan kerusakan jaringan. Reaksi hipersensitivitas lambat yang disebabkan adanya TNF yang memungkinkan telur meloloskan diri dari kapiler intestinal kedalam lumen usus untuk meneruskan siklus hidup di luar pejamu.