IMUNISASI

48
IMUNISASI pada BAYI & ANAK dr Fadil Rulian SpA FK – UNJA

description

imunisasi

Transcript of IMUNISASI

terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit
tersebut ia tidak menjadi sakit
 Berdasarkan kekebalan yang diperoleh :
mis : memberikan antibodi atau faktor kekebalan tertentu
(memberikan ATS, ADS
yaitu yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen
secara alamiah biasa disebut !aksin dan tindakan nya disebut
!aksinasi
Catch-up immunization
Imunisasi dasar PPIBayi
 
Pokok bahasan  1. tujuan & manfaat imunisasi
2. jenis-jenis imunisasi dan jenis vaksin
3. program imunisasi dan praktek imunisasi
4. keterbatasan imunisasi
sekelompok masarakat ' bangsa
(reduksi kasus dan kejadian luar biasa )outbreak *
  Tujuan akhir  : (+elindungi populasi
(kalau mungkin eradikasi
(0idak ada lagi kasus klinik
(0idak ada lagi transmisi agen penebab sakit
 
( !eberhasilan imunisasi tergantung pada imunogenitas vaksin patogenesis penakit kemampuan agen penakit untuk bertahan di lingkungan.
( Pada penakit ang host-na hana manusia saja dapat dilakukan pengendalian kasus )control)  bahkan dapat dihentikan transmisi virusna  eradikasi 
 
 Kelangsungan hidup Anak 
(13 juta anak lahir 'tahun 1 juta di negara berkembang pada tahun 14 %akupan dunia
(!ini tiap tahun 3 juta terhindar dari kematian .+5 terhindar dari %a%at.
(6akupan di negara berkembang ang kurang 3 kematian 1 kali lipat kebanakan hana dapat vaksin
 
kelangsungan hidup anak
rendah ).4* dibanding ang tanpa imunisasi
( Pada kelompok ang mendapat imunisasi 568 dan
%ampak kematian turun
Man!aat "a#sin untu# indi"idu
( <aktu lahir dilindungi ibu se%ara imunologik karena anak rentan terhadap semua penakit transfer antibodi kemampuan sel imunologik masih terbatas 0 sup. masih
kuat komplemen kurang berfungsi "munisasi untuk paparan dan persiapan
( "munisasi meniru proses infeksi alamiah ang ringan ang menimbulkan kekebalan ) kerusakan jaringan - *
( "munisasi menimbulkan sel memori suntikan booster dapat meningkatkan kadar antibodi netralisasi take vaccine diatas
 
( sangat efektif biaa ang digunakan jauh lebih ke%il
dibanding dengan biaa ang harus dikeluarkan
pemerintah maupun keluarga bila anak sakit
( =fektifitas meningkat bila vaksin tidak menimbulkan
reaksi samping.
 
*. J%nis imunisasi pada ana 
(Imunisasi aktif   $ tubuh membentuk antibodi
(Imunisasi pasif   $ tubuh mendapat antibodi
(Imunisasi dasar   $ sejumlah suntikan ang diperlukan untuk men%apai kadar antibodi di atas kadar netralisasi
(Imunisasi ulangan  $ setiap suntikan untuk meningkatkan kembali kadar antibodi sampai di atas kadar netralisasi 
(Imunisasi wajib  $"munisasi ang diharuskan sesuai dengan PP" )program pengembangan imunisasi- e>panded program on immuni?ation*
(Imunisasi anjuran  $  imunisasi diluar PP"
 
1asin
• M%ningo ( Pn%umo ( 2i ( 6yp!im 1i• Kol%ra
( 6ypa
• 7P1
• 2%pa#i#is B ( 2%pa#i#is A
• IP1 • Rai%s
:ara m%m%rian 0asin
(P%r-oral  $%8a# mulu#, m%rangsang muosa  $In#ranasal, masi! di%mangan
 
p%m%rian 0asin
(Umur p%m%rian 0asin, p%r#imangan  $S%dini mungin,
(un#u p%rlindungan dan p%n:%ga!an (6ida m%ma!ayaan
 $K%ma#angan sis#%m imun (6%rlalu muda %lum isa m%m%n#u %%alan (B%lum mampu %r%asi s%:ara s%lul%r 
 
p%m%rian 0asin
( In#%r0al an#ar sun#ian   $ sun#ian imunisasi dasar minimal $ minggu  $ sun#ian oos#%r
(s%#a!un s%#%la! sun#ian #%ra!ir  (6iga #a!un s%#%la! oos#%r p%r#ama
 
Usia
" minggu 0-11 bulan
Jad8al Imunisasi Program P%ng%mangan Imunisasi @PPI
5%p%s RI, 6a!un (>>>
 
*r+gramme +n immuni,ati+n
( +inimal vaksin @ AP0 Polio 568 dan %ampak ditambahkan hepatitis 5
( 0erdapat berbagai jadwal tergantung pada epidemiologi penakit adana vaksin adana infrastruktur pelaanan kesehatan dan unit pelaanan imunisasi
( Praktek imunisasi titik beratna perlindungan individu program imunisasi titikberatna pada %akupan
 
*r+gramme +n immuni,ati+n
( Bnit pelaanan imunisasi dan surveilans penakit merupakan unit ang harus ada dalam infrastruktur 
( =valuasi keberhasilan@ serologik dan epidemiologik
( ;urveilans pada praktek imunisasi C
 
• munisasi #ajib : $%&, 'epatitis$, DT, polio, campak
• $%&: meskipun tidak dapat mencegah infeksi tetapi dapat mencegah
 penjalaran kuman, mencegah kejadian penyakit, diberikan sedini mungkin, merangsang tanggap kebal seluler
 
PPI &/(
• DT:  diberikan setelah umur * bulan, jangan sebelumnya, inter!al +- minggu, suntikan dasar tdd . suntikan, ulangan setelah ) tahun dari suntikan dasar dan selanjutnya diberikan tiap . tahun
• olio:  diberikan dalam bentuk /0, mulai neonatus yang akan pulang, minimal + kali dengan ulangan stahun kemudian" Imunisasi suplemen (I1,moppingup untuk memutus rantai penularan" Imunisasi polio suntik setelah pogram eradikasi polio selesai
• %ampak :  dua kali suntikan, mulai usia 2 bulan, dilanjutkan dengan
!aksin mono atau tri!alen (334
 
PPI &0(
•  'munisasi anuran: 'ib, 334, demam tifoid, !arisela, hepatitis A, poli!alen  pneumokok , meningokok, influen5a, rota!irus
• 'ib: mencegah penyakit akibat infeksi kuman 'aemophilus influen5ae type b, radang paru dan radang selaput otak, dimulai umur * bulan, suntikan dasar minimal * kali
• 334:  berisi imunogen campak, mumps dan rubella, diberikan sebagai
!aksin kedua campak atau sebagi !aksin rubella6mumps" 7langan  pada usia )* tahun "Tidak terbukti menyebabkan autisme
 
• 0arisela: diberikan mulai umur ) tahun , ulangan )* tahun, sebaiknya diberikan pada usia )* tahun
• 'epatitis A : setelah * tahun , * kali suntikan dengan inter!al ) bulan, dengan ulangan - bulan kemudian
• neumoccus : setelah * tahun , pada anak dengan kelainan darah, unutk mencegah penumonia, masih belum mapan
• 3eningococcus : bila akan bepergian kedaerah endemik di Afrika atau kumpulan banyak manusia, misalnya musim haji
• Influen5a : pada anak mulai usia - bulan , dilakukan setiap tahun, sebelum  pergantian musim
• 4ota!irus : sementara !aksin ditarik dari peredaran karena mendorong timbulnya in!aginasi, !aksin baru telah mendapat lisensi 8DA
 
 
 
 
( R%asi loal
( R%asi sis#%mi
 
p%r!a#ian !usus
 $    $  
 Rea#si imunisasi
Vaksin modern umumnya dapat ditoleransi, meskipun belum ada yang tanpa reaksi
 samasekali, yang dapat diramalkan sebelumnya
• anas , sakit tempat suntikan
 
 baik oleh karena reaksi terhadap !aksin maupun
keadaan ikutan yang tak ada hubungannya dengan
!aksin
dengan 2 kriteria 4othmann
tetanus, campak, DT
Vaksin modern umunya telah melewati uji klinik bertingkat baik mengenai efektifitasnya maupun mengenai keamanan penggunaanya"
• Stabilitas !aksin
• ercobaan binatang (minimal . tahap
• enelitian lapangan
  @Robert T. Chen, 1999
mendorong kecendrungan untuk mengaitkan segala
macam penyakit dengan imunisasi : &$S, autisme, D3,
arthritis, asma
namun di negara maju timbul kecendrungan penolakan
imunisasi, karena sudah bebas penyakit, tidak mengalami
trauma akibat penyakit infeksi
telah mengakibatkan 9=$ pertusis dengan kematian yang
tinggi pada bayi, sehingga cakupan meningkat lagi
• ara akhli berhasil membuat !aksin acelluler yang
cukup imunogenik, mengurangi kemasan multidosis,
memasarkan single dose tanpa thiomersal 
 
( 56PCIP1C2i
(MMR
:9!;"7 !D+5"79;"
( :aksin ang terdiri dari dua atau lebih imunogen berbeda ang se%ara fisik dikombinasikan dalam satu preparat )sebelum disuntikkan*.
5erbeda dengan@
 
satu seri imunisasi (misalnya: 'epA, 'ep$, 'ib>
• 9husus tentang !aksin pertusis aseluler sebaiknya digunakan
!aksin yang sama dalam tiga dosis pertama (sampai terbukti dapat
dipertukarkan"
 berbeda ? misalnya: !aksin DTa, DTa6'ib, DTa6'ib6I0 dari
 produsen yg sama dapat dipertukarkan"
6ombination :a%%ines for 6hildhood "mmuni?ation ,e%ommendations of the 9dvisor 6ommittee
on "mmuni?ation Pra%ti%es )96"P* the 9meri%an 9%adem of Pediatri%s )99P* and the 9meri%an
 
V),S'-V),S' (2!
• 0aksin 'ep$, 'ebA, dan 'ib dari produsen yang berbeda dapat dipertukarkan
• 0aksin 'ib 4/3 (mono!alen 6 kombinasi sebagai dosis) dapat diikuti dengan !aksin 'ib 4T sebagai dosis* dan dosis.
• Tidak ada serologic correlate bagi imunitas dari pertusis" 'anya ada data terbatas tentang keamanan, imunogenisitas, efikasi !aksin pertusis aseluler antara dosis+ ()@?) bln dan dosis@ (+- thn" Tidak ada data tentang pertukaran !aksin pada dosis), * dan ?."
6ombination :a%%ines for 6hildhood "mmuni?ation ,e%ommendations of the 9dvisor 6ommittee
on "mmuni?ation Pra%ti%es )96"P* the 9meri%an 9%adem of Pediatri%s )99P* and the 9meri%an
 
1. &om,inasi 1. mono0al%n Saa# la!ir  2%p.B C B34 C 7P1
" ,ulan 2%p.B
( ,ulan 5P6D2i, 7P1
$ ,ulan 5P6D2i, 7P1
< ,ulan :ampa&
+ SUN6IKAN