Impor Minyak Februari 2015 Turun Tajam, Membuat Neraca...

1
Impor Minyak Februari 2015 Turun Tajam, Membuat Neraca Perdagangan Surplus Jakarta, 1 April 2015 – Selama bulan Februari 2015, impor sektor minyak dan gas Indonesia hanya mencapai USD 1,7 miliar. Impor bulan Februari ini mengalami penurunan signifikan, mencapai 50,3% dari impor bulan Februari tahun sebelumnya (yoy) yang mencapai USD 3,5 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada permintaan impor minyak baik dalam bentuk mentah maupun olahan. Permintaan impor minyak mentah turun 54,3% menjadi USD 0,5 miliar dan minyak olahan turun 48,5% menjadi USD 1,1 miliar. Selain itu, permintaan impor gas juga mengalami penurunan tajam yang mencapai masing-masing 48,3% menjadi USD 168,8 juta. (Grafik 1) Penurunan permintaan impor ini menjadikan neraca perdagangan minyak dan gas membaik, dari yang selama ini defisit menjadi surplus. Surplus perdagangan minyak dan gas di bulan Februari 2015 mencapai USD 174,1 juta. Perolehan surplus perdagangan minyak dan gas di bulan Februari ini mendongkrak perolehan surplus perdagangan secara total selama dua bulan pertama tahun 2015 mencapai USD 1,5 miliar. Hal ini cukup menggembirakan mengingat pada tahun sebelumnya surplus perdagangan secara total hanya sebesar USD 399,5 juta. (Tabel 1) Total nilai impor Indonesia selama Februari 2015 mencapai USD 11,6 miliar, atau menurun 16,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 13,8 miliar. Realisasi impor bulan Februari ini mencatat rekor terendah sejak awal tahun 2014 lalu. Secara kumulatif, total impor pada 2 bulan pertama 2015 mencapai USD 24,2 miliar atau turun 15,8% dibanding Januari-Februari 2014. Penurunan dipicu oleh menurunnya impor Bahan Baku/Penolong sebesar 15,9% (Grafik 2). Beberapa komoditi Bahan baku/penolong yang nilai impornya turun antara lain Bahan Kimia Organik; Benda-benda dari Besi Baja; serta Plastik dan Barang dari Plastik. Impor Barang Modal juga mengalami penurunan yang mencapai sebesar 16,1%. Adapun barang modal yang impornya mengalami penurunan antara lain Mesin/Peralatn Listrik; Mesin/Pesawat Mekanik; dan Kendaraan & Bagiannya. Selain itu, impor Barang Sektor Pertanian Masih Menjadi Unggulan Ekspor Ditengah Melemahnya Ekspor Nasional Berdasarkan negara asal impor, sebagian besar impor dari negara mitra dagang utama mengalami penurunan antara lain dari Singapura, Malaysia dan Korea Selatan. Barang dari Singapura yang impornya turun antara lain Mesin/Peralatan listrik, Mesin/Pesawat Mekanik, Plastik dan barang dari plastik. Sedangkan barang dari Malaysia yang impornya turun antara lain Plastik dan Barang dari plastik, Mesin/pesawat mekanik, dan Mesin/Peralatan listrik. Sementara itu, barang dari Korea Selatan yang impornya turun antara lain Besi dan baja, Mesin/Peralatan listrik, dan Plastik dan Barang dari plastik. (Grafik 3) Selama Januari-Februari 2015, Kinerja Ekspor Non Migas ke Beberapa Negara Justru Mengalami Peningkatan Meskipun kinerja ekspor non migas mengalami penurunan selama Januari-Februari 2015, namun ekspor ke beberapa negara mengalami peningkatan yang menggembirakan, seperti ke Swiss naik lebih dari 40 kali lipat dibanding Januari-Februari 2014 (yoy); Pakistan naik 47,7%; Taiwan naik 17,9%; India naik 17,6%; Arab Saudi naik 15,6%; Vietnam naik 6,4% dan Malaysia naik 5,7% (Tabel 2). Amerika Serikat, selama Januari-Februari 2015, merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar, dengan pangsa hampir 10% dari total ekspor non migas periode Januari-Februari 2015. Pencapaian tersebut didukung oleh keberhasilan Indonesia menjadi penguasa pasar ekspor udang di Amerika Serikat dengan pangsa 23%, mengungguli pangsa India, Ekuador, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Bulan Februari 2015 Meningkat Total ekspor bulan Februari 2015 mencapai USD 12,3 miliar (turun 16,0% YoY), sedangkan impor mencapai USD 11,6 miliar (turun 16,2% YoY). Dengan demikian, terjadi surplus sebesar USD 738,3 juta, turun dibandingkan bulan lalu yang surplus sebesar USD 743,5 juta. Surplus perdagangan bulan Februari 2015 didorong oleh neraca perdagangan non migas Februari 2015 Negara mitra dagang yang neraca perdagangannya dengan Indonesia menyumbang surplus terbesar selama bulan Februari 2015 antara lain Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi, singapura, dan Uni emirat Arab. Kelima negara mitra dagang tersebut menyumbang surplus sebesar USD 2,0 miliar. Sementara RRT, Thailand, Brazil, Australia, dan Kanada, menyebabkan defisit non migas terbesar yang jumlahnya mencapai USD 4,7 miliar. (Tabel 3) April 2015 Penurunan Impor Selama Januari-Februari 2015 Dipicu oleh Penurunan Impor Seluruh Kelompok Barang Konsumsi pun tercatat mengalami penurunan yang mencapai 14,6%. Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain Daging Hewan; Susu, Mentega, Telur; dan Buah-buahan. -100 -50 0 50 100 150 200 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Jan'10 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan'11 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan '12 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'15 Feb Persen USD Miliar Gas Minyak Mentah Hasil Minyak Growth Rate of Oil and Gas Import (yoy) Jan-Feb 2014 Jan-Feb 2015 Total 399.5 1,481.8 Migas -1,776.9 135.8 Minyak Mentah -630.8 250.3 Hasil Minyak -3,826.8 -2,007.5 Gas 2,680.7 1,893.0 Non migas 2,176.4 1,346.0 Uraian Neraca Perdagangan (USD Juta) Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal 1.6 18.4 4.2 1.9 21.9 5.0 Nilai (USD Miliar) Jan-Feb 2015 Jan-Feb 2014 -14.6 -15.9 -16.1 -2.3 -7.6 -4.0 Pertumbuhan (%, YoY) Selama Januari-Februari 2015, total nilai ekspor Indonesia mencapai USD 25,6 miliar, menurun 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor ini dipicu oleh penurunan ekspor migas dan non migas masing- masing sebesar 24,1% (YoY) dan 9,2% (YoY). Namun demikian, pelemahan ekspor bukan hanya dialami oleh Indonesia tetapi juga dialami oleh beberapa negara mitra dagang utama seperti Brazil (turun 19,3%) dan India (turun 13%). Penurunan ekspor migas terjadi pada komoditi hasil minyak yang turun sebesar 27,0%, dan gas yang turun sebesar 33,5%. Sementara itu, penurunan ekspor non-migas terjadi pada sektor pertambangan yang turun signifikan sebesar 14,8% menjadi USD 3,3 miliar dan sektor industri yang ekspornya turun 8,6% menjadi USD 17,5 miliar. Barang dari sektor tambang yang turun signifikan antara lain alumunium (turun 40,5%). Sedangkan barang-barang dari sektor industri yang turun signifikan antara lainproduk kimia (turun 38,8%); CPO (turun 8,1); bahan kimia organik (turun 39,2%); dan mesin/pesawat Mekanik (turun 21,0%). Namun, hal yang masih menggembirakan adalah ekspor sektor pertanian mengalami peningkatan selama Januari-Februari 2015 sebesar 2,4% menjadi USD 0,9 miliar. Komoditi sektor pertanian yang naik signifikan antara lain Kopi, teh dan rempah-rempah (naik 41,9%), Bahan-bahan nabati (naik 84,1%); dan Pohon hidup dan bunga potong (naik 16,0%). (Grafik 4) 0.8 19.2 3.8 5.2 0.9 17.5 3.3 4.0 Pertanian Industri Pertambangan Migas Ekspor Menurut Sektor (USD Miliar) Jan-Feb 2015 Jan-Feb 2014 -24.5 -24.1 4.7 -0.4 24.5 0.2 2.4 -8.6 -14.8 24.1 Pertumbuhan yoy (%) NEGARA PERUBAHAN (USD JUTA) PERTUMBUHAN (%, YoY) SWITZERLAND 423.4 4,226.5 INDIA 278.6 17.6 TAIWAN 108.2 17.9 PAKISTAN 86.4 47.7 MALAYSIA 54.0 5.7 BANGLADESH 47.9 24.6 SAUDI ARABIA 44.1 15.6 EGYPT 42.1 25.2 MYANMAR 39.6 52.4 TANZANIA, UNITED REP. OF 26.3 148.7 0.60 1.57 - 0.78 0.56 -1.05 -0.73 - - - - - - - - - - -0.04 0.17 (0.44) 0.84 0.74 0.74 (2.5) (2.0) (1.5) (1.0) (0.5) - 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 Jan '14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan '15 Feb USD Miliar Non Migas Migas Total mengalami surplus USD 564,2 juta dan neraca migas surplus USD 174,1 juta (Grafik 5). Neraca perdagangan bulan Februari 2015 masih mencatat surplus ditengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP) Grafik 1. Kinerja Impor Sektor Minyak dan Gas Indonesia Tabel 1. Neraca Perdagangan Indonesia Grafik 2. Impor Indonesia Berdasarkan Golongan Penggunaan Barang Grafik 3. Impor Indonesia Berdasarkan Negara Asal Impor Grafik 4. Ekspor Indonesia Menurut Sektor Tabel 2. Kenaikan Ekspor Non Migas Terbesar: Januari-Februari 2015 Grafik 5. Neraca Perdagangan Indonesia 5.21 2.78 2.44 1.46 1.35 1.35 1.16 0.74 0.64 0.64 4.94 4.13 2.88 1.92 1.81 1.52 1.31 0.77 0.55 0.62 RRT Singapura Jepang Korea Selatan Malaysia Thailand Amerika Serikat Australia Vietnam Taiwan Nilai Impor (USD Miliar) Jan-Feb 2015 Jan-Feb 2014 5.47 -32.62 -15.41 -24.18 -25.44 -11.41 -11.83 -4.10 17.40 2.26 Growth (yoy,%) Sumber: BPS (diolah Puskadaglu, BPPKP) Februari 2014 Februari 2015 Februari 2014 Februari 2015 1 PAKISTAN 585.9 731.9 1 REP.RAKYAT CINA -1515.8 -3170.5 2 BANGLA DESH 605.9 617.6 2 THAILAND -676.3 -549.4 3 SAUDI ARABIA 275.0 285.1 3 BRASILIA -122.7 -385.4 4 SINGAPURA 212.1 221.2 4 AUSTRALIA -16.9 -353.8 5 UNI EMIRAT ARAB -43.1 182.7 5 KANADA -101.7 -194.7 6 SWISS 128.4 132.3 6 VIETNAM -149.1 -292.0 7 PILIPINA 53.5 120.2 7 JEPANG -533.4 -147.7 8 BELANDA 55.6 113.8 8 ARGENTINA -137.6 -189.6 9 AMERIKA SERIKAT 112.0 108.7 9 KOREA SELATAN -338.7 -240.3 10 INDIA 94.2 105.7 10 JERMAN -225.2 -206.1 Rank Rank Mitra Dagang Penyumbang Surplus Perdagangan Non Migas Terbesar Mitra Dagang Penyumbang Defisit Perdagangan Non Migas Terbesar NEGARA USD Juta NEGARA Tabel 3. Negara Penyumbang Surplus dan Defisit Non-Migas Terbesar USD Juta

Transcript of Impor Minyak Februari 2015 Turun Tajam, Membuat Neraca...

Impor Minyak Februari 2015 Turun Tajam, MembuatNeraca Perdagangan Surplus

Jakarta, 1 April 2015 – Selama bulan Februari 2015, impor

sektor minyak dan gas Indonesia hanya mencapai USD 1,7

miliar. Impor bulan Februari ini mengalami penurunan

signifikan, mencapai 50,3% dari impor bulan Februari tahun

sebelumnya (yoy) yang mencapai USD 3,5 miliar.

Penurunan terbesar terjadi pada permintaan impor minyak

baik dalam bentuk mentah maupun olahan. Permintaan impor

minyak mentah turun 54,3% menjadi USD 0,5 miliar dan

minyak olahan turun 48,5% menjadi USD 1,1 miliar. Selain itu,

permintaan impor gas juga mengalami penurunan tajam yang

mencapai masing-masing 48,3% menjadi USD 168,8 juta.

(Grafik 1)

Penurunan permintaan impor ini menjadikan neraca

perdagangan minyak dan gas membaik, dari yang selama ini

defisit menjadi surplus. Surplus perdagangan minyak dan gas

di bulan Februari 2015 mencapai USD 174,1 juta. Perolehan

surplus perdagangan minyak dan gas di bulan Februari ini

mendongkrak perolehan surplus perdagangan secara total

selama dua bulan pertama tahun 2015 mencapai USD 1,5

miliar. Hal ini cukup menggembirakan mengingat pada tahun

sebelumnya surplus perdagangan secara total hanya sebesar

USD 399,5 juta. (Tabel 1)

Total nilai impor Indonesia selama Februari 2015 mencapai USD

11,6 miliar, atau menurun 16,2% dibandingkan dengan periode

yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 13,8

miliar. Realisasi impor bulan Februari ini mencatat rekor terendah

sejak awal tahun 2014 lalu. Secara kumulatif, total impor pada 2

bulan pertama 2015 mencapai USD 24,2 miliar atau turun 15,8%

dibanding Januari-Februari 2014. Penurunan dipicu oleh

menurunnya impor Bahan Baku/Penolong sebesar 15,9% (Grafik

2). Beberapa komoditi Bahan baku/penolong yang nilai impornya

turun antara lain Bahan Kimia Organik; Benda-benda dari Besi Baja;

serta Plastik dan Barang dari Plastik.

Impor Barang Modal juga mengalami penurunan yang mencapai

sebesar 16,1%. Adapun barang modal yang impornya mengalami

penurunan antara lain Mesin/Peralatn Listrik; Mesin/Pesawat

Mekanik; dan Kendaraan & Bagiannya. Selain itu, impor Barang

Sektor Pertanian Masih Menjadi Unggulan Ekspor Ditengah Melemahnya Ekspor Nasional

Berdasarkan negara asal impor, sebagian besar impor

dari negara mitra dagang utama mengalami penurunan

antara lain dari Singapura, Malaysia dan Korea Selatan.

Barang dari Singapura yang impornya turun antara lain

Mesin/Peralatan listrik, Mesin/Pesawat Mekanik, Plastik

dan barang dari plastik. Sedangkan barang dari Malaysia

yang impornya turun antara lain Plastik dan Barang dari

plastik, Mesin/pesawat mekanik, dan Mesin/Peralatan

listrik. Sementara itu, barang dari Korea Selatan yang

i m p o r nya t u r u n a n t a ra l a i n B e s i d a n b a j a ,

Mesin/Peralatan listrik, dan Plastik dan Barang dari

plastik. (Grafik 3)

Selama Januari-Februari 2015, Kinerja Ekspor Non Migas ke Beberapa Negara Justru Mengalami Peningkatan

Meskipun kinerja ekspor non migas mengalami penurunan selama

Januari-Februari 2015, namun ekspor ke beberapa negara mengalami

peningkatan yang menggembirakan, seperti ke Swiss naik lebih dari

40 kali lipat dibanding Januari-Februari 2014 (yoy); Pakistan naik

47,7%; Taiwan naik 17,9%; India naik 17,6%; Arab Saudi naik 15,6%;

Vietnam naik 6,4% dan Malaysia naik 5,7% (Tabel 2). Amerika Serikat,

selama Januari-Februari 2015, merupakan negara tujuan ekspor non

migas terbesar, dengan pangsa hampir 10% dari total ekspor non

migas periode Januari-Februari 2015. Pencapaian tersebut didukung

oleh keberhasilan Indonesia menjadi penguasa pasar ekspor udang di

Amerika Serikat dengan pangsa 23%, mengungguli pangsa India,

Ekuador, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Bulan Februari 2015 Meningkat

Total ekspor bulan Februari

2015 mencapai USD 12,3

miliar (turun 16,0% YoY),

sedangkan impor mencapai

USD 11,6 miliar (turun 16,2%

YoY) . Dengan demik ian ,

terjadi surplus sebesar USD

7 3 8 , 3 j u t a , t u r u n

dibandingkan bulan lalu yang

surplus sebesar USD 743,5

juta. Surplus perdagangan

bulan Februari 2015 didorong

oleh neraca perdagangan non

m i g a s F e b r u a r i 2 0 1 5

Negara mi t ra dagang yang neraca

perdagangannya dengan Indonesia

menyumbang surplus terbesar selama

bulan Februari 2015 antara lain Pakistan,

Bangladesh, Arab Saudi, singapura, dan Uni

emirat Arab. Kelima negara mitra dagang

tersebut menyumbang surplus sebesar

USD 2,0 miliar. Sementara RRT, Thailand,

Brazil, Australia, dan Kanada, menyebabkan

defisit non migas terbesar yang jumlahnya

mencapai USD 4,7 miliar. (Tabel 3)

April 2015

Penurunan Impor Selama Januari-Februari 2015 Dipicu oleh Penurunan Impor Seluruh Kelompok Barang

Konsumsi pun tercatat mengalami penurunan yang mencapai 14,6%.

Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain Daging

Hewan; Susu, Mentega, Telur; dan Buah-buahan.

-100

-50

0

50

100

150

200

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Jan'1

0Fe

bM

arA

pr

May

Jun

Jul

Au

gSe

pt

Oct

No

vD

ec

Jan'1

1Fe

bM

arA

pr

May

Jun

Jul

Au

gSe

pO

ctN

ov

De

cJan

'12

Pe

bM

arA

pr

Me

iJu

nJu

lA

gsSe

pO

ktN

ov

De

sJan

'13

Feb

Mar

Ap

rM

ei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

No

vD

es

Jan'1

4Fe

bM

arA

pr

Me

iJu

nJu

lA

gsSe

pO

ktN

ov

De

sJan

'15

Feb

PersenUSD Miliar

Gas Minyak Mentah Hasil Minyak

Growth Rate of Oil and Gas Import (yoy)

Jan-Feb 2014 Jan-Feb 2015

Total 399.5 1,481.8

Migas -1,776.9 135.8

Minyak Mentah -630.8 250.3

Hasil Minyak -3,826.8 -2,007.5

Gas 2,680.7 1,893.0

Non migas 2,176.4 1,346.0

UraianNeraca Perdagangan (USD Juta)

BarangKonsumsi

Bahan Baku/Penolong

BarangModal

1.6

18.4

4.2

1.9

21.9

5.0

Nilai (USD Miliar)

Jan-Feb 2015

Jan-Feb 2014

-14.6

-15.9

-16.1

-2.3

-7.6

-4.0

Pertumbuhan (%, YoY)

Selama Januari-Februari 2015, total nilai ekspor Indonesia mencapai USD 25,6 miliar, menurun 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor ini dipicu oleh penurunan ekspor migas dan non migas masing-masing sebesar 24,1% (YoY) dan 9,2% (YoY). Namun demikian, pelemahan ekspor bukan hanya dialami oleh Indonesia tetapi juga dialami oleh beberapa negara mitra dagang utama seperti Brazil (turun 19,3%) dan India (turun 13%).

Penurunan ekspor migas terjadi pada komoditi hasil minyak yang turun sebesar 27,0%, dan gas yang turun sebesar 33,5%. Sementara itu, penurunan ekspor non-migas terjadi pada sektor pertambangan yang turun signifikan sebesar 14,8% menjadi USD 3,3 miliar dan sektor industri yang ekspornya turun 8,6% menjadi USD 17,5 miliar. Barang dari sektor tambang yang turun signifikan antara lain alumunium (turun 40,5%). Sedangkan barang-barang dari sektor industri yang turun signifikan antara lainproduk kimia (turun 38,8%); CPO (turun 8,1); bahan kimia organik (turun 39,2%); dan mesin/pesawat Mekanik (turun 21,0%). Namun, hal yang

masih menggembirakan adalah ekspor sektor pertanian mengalami peningkatan selama Januari-Februari 2015 sebesar 2,4% menjadi USD 0,9 miliar. Komoditi sektor pertanian yang naik signifikan antara lain Kopi, teh dan rempah-rempah (naik 41,9%), Bahan-bahan nabati (naik 84,1%); dan Pohon hidup dan bunga potong (naik 16,0%). (Grafik 4)

0.8

19.2

3.8

5.2

0.9

17.5

3.3

4.0

Pertanian

Industri

Pertambangan

Migas

Ekspor Menurut Sektor(USD Miliar)

Jan-Feb 2015

Jan-Feb 2014

-24.5

-24.1

4.7

-0.4

24.5

0.2

2.4

-8.6

-14.8

24.1

Pertumbuhan yoy (%)

NEGARAPERUBAHAN

(USD JUTA)

PERTUMBUHAN

(%, YoY)

SWITZERLAND 423.4

4,226.5

INDIA 278.6

17.6

TAIWAN 108.2

17.9

PAKISTAN 86.4

47.7

MALAYSIA 54.0

5.7

BANGLADESH 47.9

24.6

SAUDI ARABIA 44.1

15.6

EGYPT 42.1 25.2

MYANMAR 39.6 52.4

TANZANIA, UNITED REP. OF 26.3 148.7

0.60

1.57

-

0.780.56

-1.05-0.73

-

--

-

-

-- -

-

-

-0.04

0.17

(0.44)

0.84

0.74

0.74

(2.5)

(2.0)

(1.5)

(1.0)

(0.5)

-

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

Jan '14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan '15 Feb

USD MiliarNon Migas Migas Total

mengalami surplus USD 564,2 juta dan neraca migas surplus USD 174,1 juta (Grafik 5). Neraca

perdagangan bulan Februari 2015 masih mencatat surplus ditengah pelemahan nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar AS.

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)

Grafik 1. Kinerja Impor Sektor Minyak dan Gas Indonesia

Tabel 1. Neraca Perdagangan Indonesia

Grafik 2. Impor Indonesia Berdasarkan Golongan Penggunaan Barang

Grafik 3. Impor Indonesia Berdasarkan Negara Asal Impor

Grafik 4. Ekspor Indonesia Menurut Sektor

Tabel 2. Kenaikan Ekspor Non Migas Terbesar: Januari-Februari 2015

Grafik 5. Neraca Perdagangan Indonesia

5.21

2.78

2.44

1.46

1.35

1.35

1.16

0.74

0.64

0.64

4.94

4.13

2.88

1.92

1.81

1.52

1.31

0.77

0.55

0.62

RRT

Singapura

Jepang

Korea Selatan

Malaysia

Thailand

Amerika Serikat

Australia

Vietnam

Taiwan

Nilai Impor (USD Miliar)

Jan-Feb 2015

Jan-Feb 2014

5.47

-32.62

-15.41

-24.18

-25.44

-11.41

-11.83

-4.10

17.40

2.26

Growth (yoy,%)

Sumber: BPS (diolah Puskadaglu, BPPKP)

Februari

2014

Februari

2015

Februari

2014

Februari

2015

1 PAKISTAN 585.9 731.9 1 REP.RAKYAT CINA -1515.8 -3170.5

2 BANGLA DESH 605.9 617.6 2 THAILAND -676.3 -549.4

3 SAUDI ARABIA 275.0 285.1 3 BRASILIA -122.7 -385.4

4 SINGAPURA 212.1 221.2 4 AUSTRALIA -16.9 -353.8

5 UNI EMIRAT ARAB -43.1 182.7 5 KANADA -101.7 -194.7

6 SWISS 128.4 132.3 6 VIETNAM -149.1 -292.0

7 PILIPINA 53.5 120.2 7 JEPANG -533.4 -147.7

8 BELANDA 55.6 113.8 8 ARGENTINA -137.6 -189.6

9 AMERIKA SERIKAT 112.0 108.7 9 KOREA SELATAN -338.7 -240.3

10 INDIA 94.2 105.7 10 JERMAN -225.2 -206.1

Rank Rank

Mitra Dagang Penyumbang Surplus Perdagangan

Non Migas Terbesar

Mitra Dagang Penyumbang Defisit Perdagangan

Non Migas Terbesar

NEGARA

USD Juta

NEGARA

Tabel 3. Negara Penyumbang Surplus dan Defisit Non-Migas Terbesar

USD Juta