Implikatur percakapan ( i putu mas dewantara)

download Implikatur percakapan ( i putu mas dewantara)

If you can't read please download the document

Transcript of Implikatur percakapan ( i putu mas dewantara)

1. I Putu Mas Dewantara1IMPLIKATUR PERCAKAPAN Teori, Jenis, dan Kegunaan OLEH : I PUTU MAS DEWANTARA PROGRAM PASCASARJANAPENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA 2. I Putu Mas Dewantara2 2010 3. I Putu Mas Dewantara3 BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLinguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang- cabang itu di antaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan sebaginya. Pragmatik merupakan cabang linguistik yang mempelajari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu. Moris, Crystal, Hartmann dan Stork (dalam Nadar, 2009) menjelaskan bahwa semantik, pragmatik, dan sintaksis merupakan cabang dari semiotika, yaitu ilmu tentang tanda. Sintaksis adalah cabang semiotika yang mengkaji hubungan formal antar tanda-tanda. Semantik adalah cabang semiotika yang mengkaji hubungan tanda dengan objek yang diacunya, dan pragmatik adalah cabang semiotika yang mengkaji hubungan tanda dengan penggunaan bahasa (Sumarsono, 2010:2).Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dasa warsa yang silam ilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa (Wijana,1996:3; Nadar, 2009:3). Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis bahwa upaya menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Hal tersebut senada dengan pendapat Lakoff dan Ross pada tahun 1971 (dalam Puwo, 1990:10; Wijana, 1996:4) yang mengatakan bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan dari pemakaian bahasa; telaah mengenai kalimat tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan bagaimana kalimat yang bersangkutan digunakan di dalam konteksnya. Pada saat itulah sosok pragmatik mulai terang tanah di bumi linguistik.Pentingnya konteks dalam pragmatik ditekankan oleh Wijana (1996:2), Purwo (1990:16) dan Sumarsono (2010:18) yang mengatakan bahawa pragmatik mengkaji makna yang terikat konteks (context-dependent). Searle, Kiefer, dan Bierwich (dalam Nadar, 2009:4) menegaskan bahwa pragmatik berkaitan dengan interpretasi suatu ungkapan yang dibuat mengikuti aturan sintaksis tertentu