IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF...

96
IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIA Skripsi Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: Arief Muzacky Juhanda (206046103808) JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF...

Page 1: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

IMPLEMENTASI WAKAF UANG

DI BADAN WAKAF INDONESIA

Skripsi

Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

Arief Muzacky Juhanda(206046103808)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

ii

IMPLEMENTASI WAKAF UANG

DI BADAN WAKAF INDONESIA

Skripsi

Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

Arief Muzacky Juhanda(206046103808)

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Umar Al Haddad, M.A M. Mujibur Rohman, S.Ag, M.A

NIP: 196809041994011001 NIP: 150 4111 45

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ”Implementasi Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia”,

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada

Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 24 Maret 2011

Dekan,

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 19640412 199403 1004

Sekretaris : Moch Syafii, SEI

Pembimbing I : Dr. Umar Al Haddad, M.A.NIP. 196809041994011001

Pembimbing II: M. Mujibur Rohman, S.Ag, M.ANIP. 150 4111 45

Penguji I : Prof. Dr. H. Fathurrahman Jamil, M.A NIP. 196011 071985051001

Penguji II : Dr. H. Ahmad Mukri Aji, M.ANIP. 1957 3121 1985 03 1003

Page 4: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 14 Maret 2011

Arief Muzacky Juhanda

Page 5: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, Tuhan

semesta alam, yang senantiasa selalu memberikan kasih dan sayang-Nya kepada

seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Rasulullah Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini, tak mudah mempertahankan semangat ketika

banyak rintangan menghadang, akan tetapi hal tersebut tak terasa sulit ketika

keyakinan dan motivasi terus mengiringi, baik dari diri sendiri maupun dari orang-

orang terkasih disekitar. Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik, meskipun disadari masih banyak kekurangan, karena penulis

hanyalah manusia dhaif yang masih harus banyak belajar.

Untuk itu penulis mengucapkan syukur yang begitu besar kepada Sang Maha

Pencipta Allah SWT, dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain

itu, terwujudnya skripsi ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis berterimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MH, MM., sebagai Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Umar Al Haddad, MA dan M. Mujibur Rahman, MA , sebagai

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia memberikan waktu luang kepada

Page 6: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

vi

penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai petunjuk

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Noor Yamin Aini, MA, sebagai Dosen Pembimbing Akademik

penulis, yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada penulis untuk

membimbing dari awal perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Ibu Dr. Euis Amalia M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan bapak

Azharuddin Lathif, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Muamalat, serta Ibu

Oke selaku Asisten Sekretaris Prodi Muamalat yang selalu bersedia melayani para

mahasiswa termasuk penulis dalam kaitan tugas akhir skripsi ini.

5. Ayahanda dan Ibunda tersayang H. Jubaedi dan Hj. Nurkodah atas doa yang tak

pernah henti dipanjatkan dan kasih sayang yang tak pernah henti diberikan, yang

selalu memotivasi dan mendukung penulis baik secara moril maupun materil,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Adik-adikku Faisal dan Aldy atas motivasi dan dukungannya dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Adinda Nur Rohmawati yang selalu memberikan semangat kepada penulis baik

dalam suka maupun duka, terutama dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah

meridhoi dan memberkahi kita, amiin.

8. Teman-temanku di Prodi Perbankan Syariah angkatan 2006, khususnya kelas C,

yang selalu menjadi teman belajar, diskusi, sharing, baik di dalam maupun di luar

Page 7: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

vii

kelas hingga selesainya penulisan skripsi ini. Semoga tali silaturrahim kita selalu

terjalin.

9. Teman-temanku alumni 2006 Pon-Pes Daar El-Qolam, terutama yang berada di

wilayah Ciputat, Syafe’i Hazami, Arma Hidayat, Kurnia Ramadhan, Ramfalak

dan Izharul Irfan, atas dukungan mereka dalam penyusunan skripsi ini, semoga

tali silaturrahim kita selalu terjaga.

10. Teman-temanku yang ada di kostan, yaitu Syarifudin, Syarif Hidayat, Ibay,

Syuhada, Hamdan dan Zaenal atas dukungan mereka dalam penyusunan skripsi,

semoga tali silaturahmi kita selalu terjaga.

11. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani

perkuliahan di UIN hingga akhir.

Akhir kata hanya kepada Allah jualah penulis memanjatkan doa, semoga

Allah memberikan balasan berupa amal yang berlipat kepada mereka, atas dorongan,

dukungan dan kontribusi mereka, penulis hanyalah hamba yang dhaif. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi orang banyak. Amin

Jakarta, 24 Maret 2011 M19 Rabiul Akhir 1342 H

Arief Muzacky Juhanda

Page 8: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................. 5

1. Pembatasan Masalah .................................................................... 5

2. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

D. Kajian Pustaka.................................................................................... 7

E. Metode Penelitian............................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Tentang Wakaf........................................................ 13

1. Pengertian Wakaf ......................................................................... 13

2. Dasar Hukum Wakaf.................................................................... 19

Page 9: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

ix

a. Dasar Hukum dari Al-Quran.................................................. 19

b. Dasar Hukum Dari As-sunnah ............................................... 20

c. Dasar Hukum Dari Perundang-undangan Indonesia.............. 22

3. Rukun dan Syarat Wakaf ............................................................. 26

a. Rukun Wakaf ......................................................................... 26

b. Syarat-syarat Wakaf ............................................................... 27

4. Tinjauan Syariah Terhadap Uang Sebagai Objek Wakaf ............ 33

B. Praktik Perwakafan di Indonesia........................................................ 38

C. Model pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia dan Luar Negeri........ 41

1. Di Indonesia ................................................................................... 41

2. Di Luar Negeri ............................................................................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF INDONESIA

A. Sejarah Pendirian ............................................................................... 49

B. Visi, Misi, dan Strategi Badan Wakaf Indonesia ............................... 50

C. Struktur Lembaga............................................................................... 51

D. Program Kerja .................................................................................... 53

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI WAKAF UANG PADA BADAN

WAKAF INDONESIA

A. Pengelolaan Wakaf Uang................................................................... 55

B. Implementasi wakaf uang pada Badan Wakaf Indonesia .................. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 68

B. Saran................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 72

Page 10: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu lembaga sosial ekonomi Islam yang akhir-akhir ini juga menarik

perhatian umat Islam di Indonesia untuk dikembangkan adalah wakaf. Salah satu

institusi Islam yang sebenarnya telah lama dikenal masyarakat Indonesia namun

hingga kini belum dikelola secara optimal.

Setiap muslim/muslimat yang terpelajar dan menaruh peduli terhadap ajaran

agama yang di peluknya (Islam), pasti mengetahui dan memang sudah sepantasnya

tahu, bahwa Islam tidak hanya mengatur perihal shalat di masjid (Ibadah) saja dengan

berbagai bentuknya, akan tetapi juga memberikan pedoman yang jelas dan nyata

tentang tata aturan muamalah dalam konteksnya yang sangat luas dan sekaligus

luwes. 1

Wakaf adalah salah satu lembaga sosial Islam yang sangat dianjurkan untuk

digunakan oleh seseorang atau lembaga sebagai sarana penyaluran rezeki yang

diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Wakaf dikategorikan sebagai amal jariah yang

pahalanya akan terus mengalir walau si pewakaf telah meninggal dunia. Karena harta

wakaf terus dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat banyak.

Potensi yang terdapat pada wakaf sebenarnya tidak dapat diremehkan, terutama

1 Husain Syahatah dan Sidiyah Muh-Amin Adalah, Transaksi dan etika bisnis dalam Islam,(Jakarta: Visi Insani publishing, 2005) h.1-2

Page 11: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

2

dalam hal perannya menyediakan layanan-layanan publik yang mencakup bidang

pendidikan, kesehatan, sosial maupun untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan akan

kesejahteraan ekonomi akhir-akhir ini, keberadaan lembaga wakaf menjadi sangat

strategis. Disamping sebagai salah satu aspek ajaran islam yang berdimensi spiritual,

wakaf juga merupakan ajaran yang menekankan pentingnya kesejahteraan dimensi

sosial.

Sejak dulu, perbincangan tentang wakaf kerap diarahkan kepada benda tidak

bergerak seperti tanah, bangunan, pohon untuk diambil buahnya dan sumur untuk

diambil airnya, sedang wakaf benda bergerak baru mengemuka belakangan. Di antara

wakaf benda bergerak yang ramai dibincangkan belakangan adalah wakaf yang

dikenal dengan istilah cash waqf. Cash waqf diterjemahkan dengan wakaf tunai,

namun kalau melihat obyek wakafnya, yaitu uang, lebih tepat kiranya kalau cash

waqf diterjemahkan dengan wakaf uang.2

Dalam catatan sejarah Islam, wakaf sudah dipraktikkan baik dalam bentuknya

yang masih tradisional/konvensional, baik dalam bentuk wakaf berupa benda-benda

tidak bergerak maupun wakaf produktif berupa wakaf tanah atau wakaf tunai. Bahkan

wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

Dari sini kemudian muncul berbagai analisis tentang pentingnya peran wakaf

produktif yang dewasa ini digalakkan dibeberapa negara Islam di dunia. Di Turki

2 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, (Jakarta: DirektoratPemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag P.I, 2006) h.1

Page 12: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

3

misalnya, badan pengelola wakaf mendapatkan alokasi 5 persen dari net income

wakaf produktif. Angka yang sama juga diterima Kantor Administrasi Wakaf

Bangladesh. Sementara itu, The Central Waqf Council India mendapatkan sekitar 6

persen dari net income pengelolaan dana wakaf.3

Negara Indonesia yang begitu potensial dalam perkembangan pengelolaan

wakaf yang notabene mayoritas berpenduduk umat muslim. Wakaf dapat

dikembangkan sebagai salah satu alternatif dan instrumen yang cukup memadai untuk

menyejahterakan kehidupan umat di Indonesia.

Akan tetapi dalam perkembangan wakaf di Indonesia masih mengalami

problem dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf. Adapun masalah yang

dihadapi adalah: Pertama, kebekuan pemahaman muslim Indonesia tentang wakaf.

Kedua, nazhir wakaf yang bersifat tradisional dan konsumtif. Ketiga, lemahnya

political will pemegang otoritas. Keempat, pengaruh krisis ekonomi dan politik

dalam negeri.

Dalam konteks Indonesia, perbedaan mengenai keabsahan wakaf tunai untuk

saat ini setidaknya telah mencapai titik temu. Hal ini karena Majelis Ulama Indonesia

(MUI) sebagai lembaga yang mewadahi umat Islam tertinggi di negeri ini telah

mengeluarkan fatwa mengenai kebolehan memberi wakaf dalam bentuk uang. Fatwa

MUI itu dikeluarkan pada tanggal 11 Mei 2002. 4 Saat ini sudah dikeluarkan Undang-

Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf yang diundangkan oleh Presiden

3 Achmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif Sebuah UpayaProgresif untuk Kesjahteraan Umat, (Jakarta, Mitra Abadi Press, 2005), cet. Ke-2 h.29

4 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan, h. 17

Page 13: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

4

Susilo Bambang Yudhoyono. Undang-Undang tersebut merupakan terobosan yang

cukup signifikan dalam dunia perwakafan khususnya pada pemberdayaan wakaf

secara produktif untuk kepentingan sosial (kesejahteraan umat). Dalam hal ini harta

wakaf seperti uang, saham atau surat berharga lainnya yang diamanatkan kepada

nazhir harus dikelola secara produktif sehingga manfaatnya dapat digunakan untuk

kepentingan kesejahteraan masyarakat banyak dan aspek kemanfaatan dzat (harta

yang diwakafkan) menjadi esensi dari wakaf itu sendiri.

Dengan adanya fatwa MUI dan Undang-Undang No 41 Tahun 2004 tentang

wakaf ini telah menjadi pijakan hukum bagi umat Islam di Indonesia untuk

melakukan perbuatan hukum memberikan wakaf dalam bentuk uang. Diharapkan

wakaf uang bisa digalakkan dan bisa menjadi alternatif pengumpulan dana yang

bersifat abadi untuk memberdayakan perekonomian umat dan berbagai sarana dan

prasarana yang dibutuhkan umat disamping dana yang bersumber dari zakat, infaq,

dan sedekah.

Persoalan yang kemudian mengemuka mengenai pengelolaan wakaf itu

sendiri. Besarnya potensi dana yang terkumpul dari wakaf uang akhirnya telah

menimbulkan kekhawatiran di sebagian orang mengenai kemungkinan

penyelewengan dana wakaf uang. Karenanya diperlukan suatu lembaga yang benar-

benar kredibel untuk mengelola wakaf uang. Dengan dikeluarkannya UU No. 41

Tahun 2004 tentang wakaf telah menjadi landasan untuk pengembangan pengelolaan

wakaf uang dimasa depan. Berbagai pihak mulai dari Pemerintah, umat Islam, sampai

kepada Lembaga Keuangan Syariah seperti Badan Wakaf Indonesia dan Bank

Page 14: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

5

Syariah dapat berperan untuk bersama-sama mengembangkan pengelolaan wakaf di

Indonesia. Keberadaan lembaga Badan Wakaf Indonesia dan Bank Syariah dipandang

merupakan alternatif lembaga yang cukup representatif untuk mengelola dana

amanah tersebut. Lebih jauh, dengan asumsi pengelolaan wakaf ini menyangkut

pengelolaan dana besar, maka kemungkinan perolehan pendapatan bagi Lembaga

Badan Wakaf Indonesia dan Bank Syariah baik dari hasil pengelolaan maupun dari

hasil jasa (fee based income) merupakan satu daya tarik bagi berkiprahnya Lembaga

Badan Wakaf Indonesia dan Bank Syariah di dalam pengelolaan wakaf.

Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk membahas secara lebih mendalam

mengenai Implementasi Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan efisien, maka

penulis membatasi pembahasannya dalam masalah implementasi wakaf uang

di badan wakaf Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dibahas dalam skripsi ini,

maka pokok permasalahan yang dibatasi dengan beberapa pertanyaan adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana pengelolaan wakaf uang di badan wakaf Indonesia?

b. Bagaimana implementasi wakaf uang di badan wakaf Indonesia?

Page 15: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ilmiah ini bertujuan untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu objek penelitian. Menemukan

berarti mendapatkan dan melahirkan sesuatu hal baru yang sebelumnya tidak

ada, mengembangkan berarti memperluas atau mengkaji lebih dalam yang

sudah ada sedangkan menguji kebenaran dilakukan jika terhadap apa yang

sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wakaf serta hukum-hukum

wakaf

b. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan wakaf uang di Badan wakaf

Indonesia

c. Untuk mengetahui bagaimana implementasi wakaf uang di Badan Wakaf

Indonesia

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi penulis secara umum adalah

menyumbangkan pemikiran berupa gagasan buah pikir sebagai hasil/kegiatan

penelitian berdasarkan prosedur ilmiah serta melatih kepekaan kegiatan

penulis sebagai mahasiswa terhadap masalah-masalah yang berkembang

dilingkungan sekitar, sedangkan lebih khusus lagi pentingnya melakukan

penelitian ini adalah:

Page 16: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

7

Kegunaan teoritis bagi program study muamalat, hasil penelitiana ini

dapat menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan memberi informasi

yang berharga mengenai wakaf uang.

Kegunaan praktis, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi

kalangan pelajar, mahasiswa, akademis lainnya dan terutama para pelaku

terkait dengan penelitian ini.

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, peneliti melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya

masih kurang dapat perhatian dari para peneliti, untuk tidak mengatakan belum

pernah diteliti sama sekali, adapun penelitian yang sudah dibahas, antara lain:

1. Khairul Bejaharnia, 203046101718, Mekanisme investasi dana wakaf produktif

tabungan wakaf Indonesia dalam pemberdayaan masyarakat peternak (studi

kasus kampoeng ternak dompet dhuafa republika), (Jakarta, Program Studi

Perbankan Syariah Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah, 2007.

2. Lili Zahriah, 203046101720, Analisis strategi pemberdayaan wakaf produktif

pendekatan balances scorecard (studi kasus yayasan wakaf al-muhajirin

jakapermai bekasi), (Jakarta, Program Studi Perbankan Syariah Jurusan

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Page 17: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

8

3. Anita Chairani, 203046101673, Peluang dan Tantangan Pengelolaan Wakaf

Uang pada Perbankan Syariah Pasca Undang-Undang No 41 tahun 2004

Tentang Wakaf, (Jakarta, Program Studi Perbankan Syariah Jurusan Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2008)

Namun, pada penelitian yang dilakukan saudara Khairul Bejaharnia mengkaji

tentang manajemen wakaf produktif, dari segi kerangka teoritis. Maupun yang

diterapkan pada Tabungan Wakaf Indonesia (TWI) Dompet Dhuafa Republika dan

Investasi dana wakaf produktif TWI dalam pemberdayaan kelompok serta

manfaatnya terhadap masyarakat peternak.

Dalam penelitian saudari Lili Zahriah lebih cenderung mengkaji tentang

sistem pengelolaan harta wakaf yang dikelola Nazhir wakaf Yayasan Wakaf Al-

Muhajirien Jaka Permai Bekasi dalam mengukur kinerjanya melalui metode

pendekatan balanced scored, melalui empat perspektif yaitu: perspektif keuangan,

perspektif pelannganan (jama’ah atau masyarakat), proses bisnis internal, dan

perspektif pertumbuhan dan perkembangan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan saudari Anita Chairani lebih difokuskan

pada bagaimana model pengelolaan wakaf uang menurut UU No. 41 Tahun 2004

tentang Wakaf serta menganalisa peluang dan tantangan pengelolaan wakaf uang

pada perbankan syariah setelah dikeluarkannya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang

Wakaf.

Menurut penulis penulisan dan penelitian karya tulis ini sangat penting karena

sesuai dengan perkebangan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat

Page 18: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

9

islam di Indonesia saat ini masih membutuhkan konsep dan tawaran pengembangan

kondisi sosial ekonomi umat islam. Adapun perbedaan penilitian saya dengan

penelitian yang ada diatas adalah pada penelitian ini lebih difokuskan kepada

Implementasi Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif, yaitu metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk

kata-kata atau kalimat. Metode penelitian ini bersifat deskriptif, karena data

yang dianalisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamanati.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun tipe atau pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini berupa survei pada Badan Wakaf Indonesia.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber

data, yaitu:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak

Badan Wakaf Indonesia, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

Page 19: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

10

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti

buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan skripsi

ini.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini,

Penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dan

penelitian lapangan (field research).

a. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu Penulis terjun langsung ke

lapangan dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan

dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penulis mengambil data

dari bahan-bahan pustaka yang didapat dari peraturan perundang-

undangan, buku-buku, kitab-kitab fiqih, internet dan literature-literatur

yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

5. Tehnik Analisa Data

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Karena data yang

dikumpulkan bersifat kualitatif seperti pendapat seseorang, kegiatan

seseorang, penerimaan terhadap sebuah ide dan sebagainya, maka penelitian

ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang data-datanya

Page 20: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

11

dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Metode penelitian ini bersifat

deskriptif, karena data yang dianalisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala

yang diamanati. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey dan mengambil

kasus pada salah satu lembaga pengelola wakaf tunai, yaitu pada badan wakaf

Indonesia.

6. Tehnik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis merujuk pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk keserasian dan keterlibatan pembahasan serta untuk mempermudah

analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka berikut penulis menjelaskan dalam

sistematika penulisan. Secara garis besar, Dalam penulisan skripsi ini, Penulis

merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007”. skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi

dalam sub bab dalam setiap sub bab mempunyai pembahasan masing-masing yang

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, kajian pustaka,

metode penelitian dan sistem penulisan.

Page 21: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

12

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang tinjauan umum tentang wakaf, meliputi pengertian

wakaf, dasar hukum wakaf, yang meliputi dasar hukum dari Al-Qur’an,

As-Sunnah dan Undang-Undang Indonesia, rukun dan syarat wakaf, serta

tinjauan syariah terhadap uang sebagai obyek wakaf, bab ini juga

membahas tentang praktik perwakafan di Indonesia.

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF INDONESIA

Bab ini berisi tentang, Sejarah Pendirian, Visi, Misi dan strategi, struktur

lembaga, program kerja.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI WAKAF UANGPADA BADAN

WAKAF INDONESIA

Bab ini membahas tentang pengelolaan wakaf uang pada Badan Wakaf

Indonesia, dan implementasi wakaf uang pada Badan wakaf Indonesia.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 22: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Tentang Wakaf

1. Pengertian Wakaf

Wakaf, secara bahasa adalah al-habs (menahan). Kata al-waqf adalah

bentuk masdar dari ungkapan waqfu al-syai’, yang berarti menahan sesuatu.

Imam Antarah, dalam syairnya, berkata : “Untaku tertahan di suatu tempat,

seolah-olah dia tahu agar akubisa berteduh di tempat itu.”

Dengan demikian, pengertian wakaf secara bahasa adalah menyerahkan

tanah kepada orang-orang miskin atau untuk orang-orang miskin untuk

ditahan. Diartikan demikian, karena barang milik itu dipegang dan ditahan

oleh orang lain, seperti menahan hewan ternak, tanah dan segala sesuatu.

Perkataan waqf, yang menjadi wakaf dalam bahasa Indonesia, berasal

dari kata kerja bahasa Arab وقف yang berarti menghentikan, berdiam di

tempat atau menahan sesuatu. Pengertian menghentikan ini (kalau)

dihubungkan dengan ilmu baca Al-Qur’an (ilmu tajwid) adalah tata cara

menyebut huruf-hurufnya, dari mana dimulai dan di mana harus berhenti.

Wakaf dalam pengertian ilmu tajwid ini mengandung makna menghentikan

bacaan, baik seterusnya maupun untuk mengambil nafas sementara. Menurut

aturannya seorang pembaca tidak boleh berhenti dipertengahan suku kata,

Page 23: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

14

harus ada pada akhir kata di penghujung ayat agar bacaannya sempurna.

Pengertian wakaf dalam makna berdiam di tempat, dikaitkan dengan wuquf

yakni berdiam di Arafah pada tanggal 9Zulhijjah ketika menunaikan ibadah

haji. Tanpa wukuf di Arafah tidak ada haji bagi seseorang.5

Dalam istilah syara’ secara umum, wakaf adalah sejenis pemberian

yang pelaksanannya dilakukan dengan jalan menahan (pemilikan) asal, lalu

menjadikan manfaatnya berlaku umum. Adapun yang dimaksud tahbisul ashli

adalah menahan barang yang diwakafkan itu agar tidak diwariskan, dijual,

dihibahkan, digadaikan, disewakan dan sejenisnya. Lebih lanjut, mengenai

pemanfaatan wakaf adalah menggunakannya sesuai dengan kehendak pemberi

wakaf tanpa imbalan.6

Para Ulama berbeda pendapat tentang arti wakaf secara istilah

(hukum). Mereka mendefinisikan wakaf dengan definisi yang beragam, sesuai

dengan perbedaan mazhab yang mereka anut, baik dari segi kelaziman dan

ketidaklazimannya, syarat pendekatan di dalam masalah wakaf ataupun posisi

pemilik harta wakaf setelah diwakafkan. Selain itu, juga perbedaan persepsi di

dalam tata cara pelaksanaan wakaf, dan apa-apa yang berkaitan dengan wakaf,

seperti persyaratan serah terima secara sempurna dan sebagainya.

5 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI-press, 1988), h.80

6 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, Penerjemah Masyukur A. B, dkk(jakarta: Lentera,1996), h. 635

Page 24: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

15

Ketika mendefinisikan wakaf, para ulama merujuk kepada para Imam

mazhab, seperti Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan imam-imam

lainnya. Maka, yang terlintas di benakkita setelah membaca definisi-definisi

yang mereka buat, seolah-olah definisi tersebut adalah kutipan dari mereka.

Padahal, kenyataannya tidak demikian, karena definisi itu hanyalah karangan

ahli-hali fiqh ya ng dating sesudah mereka.

Ada beberapa pengertian wakaf menurut para ulama:

a. Menurut Abu Hanifah

Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum tetap

milik si wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebaikan.

Berdasarkan definisi itu maka pemilikan harta wakaf tidak lepas dari si

wakif bahkan ia dibenarkan menariknya kembali dan ia boleh menjualnya,

karena yang lebih kuat menurut pendapat abu hanifah adalah bahwa wakaf

hukumnya jaiz (boleh), tidak wajib sama halnya dengan pinjaman.7

b. Menurut Jumhur

Wakaf adalah menahan suatu benda yang mungkin diambil

manfaatnya (hasilnya) sedang bendanya tidak terganggu. Dengan wakaf itu

hak pengguna si wakif dan orang lain menjadi terputus. Hasil benda

tersebut digunakan untuk kebaikan dalam rangka mendekatkan diri kepada

Allah SWT. Atas dasar itu, benda tersebut lepas dari pemilikan si wakif

7 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu, terj. Indonesia (Beirut: Dar al-Fikr,1989), cet. 3, juz 8, h. 153

Page 25: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

16

dan menjadi hak Allah SWT. Kewenangan wakif atas harta itu hilang,

bahkan ia wajib menyedekahkan sesuai dengan tujuan wakaf.

c. Menurut Malikiyah

Wakaf adalah perbuatan si wakif yang menjadikan manfaat

hartanya untuk digunakan oleh penerima wakaf, walaupun yang dimiliki itu

berbentuk upah atau menjadikan hasilnya untuk dapat digunakan seperti

mewakafkan uang. Wakaf dilakukan dengan mengucapkan lafadz wakaf

untuk masa tertentu sesuai dengan keinginan pemilik. Dengan kata lain,

pemilik harta menahan benda itu dari penggunaan secara pemilikan tetapi

membolehkan pemanfaatan hasilnya untuk tujuan kebaikan, yaitu

pemberian manfaat benda secara wajar sedang benda itu tetap menjadi

milik si wakif. Perwakafan ini berlaku untuk suatu masa tertentu, dan

karenanya tidak boleh disyaratkan sebagai wakaf kekal (selamanya).

Pendapat para ulama ini mewarnai perundang-undangan Indonesia.

Pengertian wakaf menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1977

pasal 1 (1) adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang

memisahkan sebagian dari harta kekayaan untuk selama-lamanya untuk

kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan

ajaran Islam.8

Pasal 215 instruksi presiden nomor 1 tahun 1991 menyatakan:

“wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang atau

8 Peraturan Menteri Agama RI No.1 Tahun 1978 Tentang Pelaksanaan PP No.28 Tahun 1977

Page 26: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

17

badan hukum yang memisahkan sebagian dari miliknya dan

melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadat dan

keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam”.9

Menurut Undang-Undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf pasal

1 ayat 1: wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan

selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya

guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.10

Saat ini di Indonesia sedang berkembang wakaf benda bergerak

berupa uang, hal ini diatur dalam UU No. 41 tahun 2004 Tentang Wakaf,

UU ini memberikan pengertian tentang harta benda wakaf. Harta benda

wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat

jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang

diwakafkan oleh wakif. Adapun harta benda wakaf tersebut terdiri dari

benda tidak bergerak dan benda bergerak. Salah satu benda bergerak yang

dapat diwakafkan adalah uang, wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah

mata uang rupiah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang mewadahi

umat Islam tertinggi di Indonesia telah memberikan pengertian wakaf uang

dalam fatwanya. Adapun pengertian wakaf uang menurut MUI adalah

9 Peraturan Dirjen Bimas Islam DEPAG RI No. Kep/D/75/1978 dan Inpres RI No. 1 Tahun1991Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI)

10 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf

Page 27: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

18

wakaf yang dilakukan seseorang kelompok, kelompok orang, lembaga atau

badan hukum dalam bentuk uang tunai.11

Dalam usaha memberikan ruang gerak kegiatan perwakafan dalam

era globalisasi, maka Bank Indonesia memberikan definisi wakaf tunai

(uang) sebagai “penyerahan aset wakaf berupa uang tunai yang tidak dapat

dipindahkan dan dibekukan untuk selain kepentingan umum yang tidak

mengurangi ataupun menghilangkan jumlah pokoknya”.12

Dari beberapa definisi wakaf yang telah disebutkan, dapat penulis

simpulkan bahwa yang dimaksud dengan wakaf adalah suatu perbuatan

hukum yang dilakukan seseorang dengan cara menahan harta bendanya

(wakaf uang) untuk digunakan manfaatnya di jalan Allah SWT dan untuk

kesejahteraan umum menurut syariah, sepanjang uang tersebut

dimanfaatkan sesuai dengan tujuan akad wakaf dan tidak habis atau

musnah. Perbuatan wakaf ini adalah sebagai manifestasi kepatuhan

terhadap agama karena wakaf merupakan salah satu cara mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

11 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Keputusan Fatwa Komisi Majelis Ulama IndonesiaTentang Wakaf Uang, ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 11 mei 2002.

12 Mulya Siregar, Peranan Perbankan Syariah Dalam Wakaf Tunai (Sebuah KajianKonseptual), (Jakarta: Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2001), h. 1

Page 28: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

19

2. Dasar Hukum Wakaf

a. Dasar Hukum dari Al-Quran

Adapun dalil-dalil yang menjadi dasar disyariatkannya ajaran wakaf

bersumber dari pemahaman teks ayat Al-Quran, karena tidak ada ayat Al-

Quran yang secara tegas menjelaskan tentang ajaran wakaf. Ayat-ayat yang

pada umumnya dipahami dan digunakan oleh para fuqaha sebagai dasar

atau dalil yang mengacu kepada ajaran wakaf, antara lain firman Allah

SWT dalam Surat Ali Imran (3) ayat 92:

Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yangsempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yangkamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan MakaSesungguhnya Allah mengetahuinya”. (QS. Ali Imran/3:92).13

Ayat lain yang menganjurkan syari’at wakaf adalah surat Al-

Baqarah (2) ayat 267 :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apayang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu

13 Q.S. Ali Imran ayat 92.

Page 29: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

20

memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan denganmemincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa AllahMaha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Al-Baqarah/2:267)14

Kesimpulannya, Al-Quran dalam hal wakaf tidak menyebutkan

secara khusus, Al-Quran hanya membicarakan soal umum yaitu soal

menafkahkan harta pada jalan Allah. Cara menafkahkan harta pada jalan

Allah salah satunya dengan wakaf.15

b. Dasar Hukum dari As-Sunnah

Di samping mengemukakan dalil atau dasar hukum wakaf dari Al-

Quran, para fuqaha juga menyadarkan masalah wakaf kepada hadits atau

sunnah Nabi. Diantara hadits Nabi yang dijadikan dasar hukum wakaf oleh

para fuqaha adalah sabda Nabi:

:

).(Artinya: Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila

seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalperbuatannya, kecuali dari tiga hal, yaitu dari shadaqah jariyah,ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang mendo’akan orangtuanya” (HR. Muslim, Ibn Majah, Turmudzi, Abu Dawud danAhmad).16

14 Q.S. al-Baqarah ayat 26715 Drs. H. Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (jakarta: Ciputat Press, 2005), Cet.

1, h. 6816 Shahih Muslim, juz 11, h. 85.

Page 30: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

21

Walaupun secara umum disebutkan adalah sadaqah jariyah, namun

yang dimaksud hadits di atas termasuk wakaf. Wakaf akan menghasilkan

pahala selagi barang yang diwakafkan itu utuh dan dapat dimanfaatkan,

maka orang yang berwakaf terus menerima pahala dari Allah SWT.

Selain hadits di atas, ada hadits yang secara tegas menyinggung

dianjurkan ibadah wakaf, yaitu perintah Nabi kepada Umar untuk

mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar:

: :

: :

:

)(Artinya: “Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahabat Umar ra.

memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadapkepada Rasulullah untuk memohon kepada petunjuk. Umarberkata: Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah diKhaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, makaapakah yang engkau perintah kepadaku? Rasulullah menjawab:bila kamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu, dan kamusedekahkan (hasilnya). Kemudian Umar melakukan shadaqah,tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan. BerkataIbnu Umar: Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir,kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dantidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanahwakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik

Page 31: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

22

(sepantasnya) atau makan dengan tidak brrmaksud menumpukharta”. (HR. Bukharri Muslim)17

Para ulama salaf sepakat bahwa wakaf itu sah adanya dan wakaf

Umar di Khaibar itu adalah wakaf yang pertama terjadi di dalam sejarah

Islam.18

Kesimpulannya, secara eksplisit hukum wakaf sedikit ditetapkan

oleh as-Sunnah dan sebagian besar ditetapkan oleh ijtihad fuqaha dengan

berpegang pada Istihsan, Istishab, dan ‘urf atau kebiasaan.19

c. Dasar Hukum dari Perundang-Undangan Indonesia

Di Indonesia, praktik wakaf telah ada sejak Islam menjadi kekuatan

sosial politik dengan berdirinya beberapa kerajaan Islam yaitu sejak akhir

abad ke-12 M. Saat ini, salah satu faktor penting yang ikut mewarnai corak

dan perkembangan wakaf di Indonesia adalah ketika negara ikut mengatur

kebijakan wakaf melalui seperangakat hukum positif sekaligus sebagai

landasan hukum dalam pengelolaan wakaf.

Hukum positif Indonesia yang mengatur tentang wakaf dapat kita

lihat dari beberapa peraturan di bawah ini, yaitu:

17 Shahih Al-Bukhori dalam Fath Al-Bari, hal.259-260.18 Wahbah al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989), Juz 8, h.

15719 Tuti A. Najib dan Ridwan al-Makassary, ed., Wakaf, Tuhan dan Agenda Kemanusiaan:

Studi Tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial di Indonesia, (Jakarta: CSRC UIN SyarifHidayatullah, 2006), h. 7

Page 32: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

23

1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria, dimana negara secara resmi menyatakan perlindungan

terhadap harta wakaf. Penegasan atas perlindungan tanah milik

perwakafan tertuang dalam Peratutan Pemerintah No. 10 Tahun 1961

tentang Pendaftaran Tanah.

2) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah

Milik. Peraturan ini tergolong sebagai peraturan yang pertama yang

memuat unsur-unsur substansi dan teknis perwakafan. PP No. 28 Tahun

1977 ini hanya mengatur perwakafan tanah milik, yang meliputi

inventarisasi tanah wakaf, proses terjadinya perwakafan tanah milik,

dan proses pemberian hak atas tanah wakaf. Terbitnya PP ini

menciptakan pembaharuan yang cukup penting dalam pengelolaan harta

wakaf. Peraturan ini memberikan legalitas bagi bolehnya pertukaran

harta wakaf setelah mendapat izin dari Menteri Agama. Secara

substansial peraturan ini tersebut membolehkan pertukaran harta wakaf

agar dapat diberdayakan secara optimal. Aturan ini merupakan

pembaharuan karena mayoritas umat menganut mazhab Syafi’i bahwa

harta wakaf tidak diperbolehkan untuk dipertukarkan walaupun kondisi

harta wakaf tidak diperbolehkan untuk dipertukarkan walaupun kondisi

Page 33: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

24

harta wakaf sudah tidak layak lagi digunakan, seperti masjid yang

hampir roboh.20

3) Instruksi Presiden No.1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam

(KHI). Aturan ini membawa beberapa pembaharuan dalam pengelolaan

wakaf. Pembaharuan ini pada dasarnya merupakan elaborasi dari

prinsip pembaharuan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah PP No.

28 Tahun 1977. Beberapa perluasan aturan perwakafan dalam KHI

antara lain berkaitan dengan objek wakaf, nazir, dan sebagainya.

Terkait dengan objek wakaf misalnya, dalam KHI disebutkan bahwa

objek wakaf telah mencakup harta benda yang bergerak, sedangkan

dalam PP No. 28 ketentuan seperti ini belum ada.21

4) Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. UU wakaf ini

merupakan penyempurnaan dari beberapa peraturan perundangan wakaf

yang sudah ada dengan menambahkan hal-hal baru yang merupakan

upaya memberdayakan wakaf secara produktif dan akuntabel. Dengan

adanya Undang-Undang ini terdapat perluasan benda yang diwakafkan

(mauquf bih). Dalam UU ini, selain mengatur tentang wakaf benda

tidak bergerak, juga mengatur tentang wakaf benda bergerak, seperti

20 Departemen Agama RI, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta: DirektoratPemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI, 2006), h. 100

21 Tuti A. Najib dan Ridwan al-Makassary, ed., Wakaf, Tuhan dan Agenda, h. 88

Page 34: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

25

uang, saham, atau surat-surat berharga lainnya.22 Sebelum keluarnya

Undang-Undang Wakaf ini, sudah keluar Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (MUI) mengenai kebolehan memberi wakaf dalam bentuk

uang. Fatwa MUI tersebut adalah:23

a) Wakaf Uang (cash waqaf/ waqf al-nuqud) adalah wakaf yang

dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum

dalam bentuk uang tunai.

b) Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.

c) Wakaf uang hukumnya jaiz (boleh).

d) Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal

yang dibolehkan secara syar’i.

e) Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh

dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.

5) Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No.

41 Tahun 2004 Tentang wakaf yang meliputi: ketentuan umum, Nazhir,

Jenis harta benda wakaf, akta ikrar wakaf dan pejabat pembuat akta

ikrar wakaf, tata cara pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf,

pengelolaan dan pengembangan, bantuan pembiayaan Badan Wakaf

Indonesia, peembinaan dan pengawasan.

22 Departemen Agama RI, Proses Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, (Jakarta:Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI,2006), h. 212

23 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Keputusan Fatwa Majelis Ulama IndonesiaTentang Wakaf Uang, ditetapkan di Jakarta, Pada tanggal 11 Mei 2002

Page 35: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

26

Dengan adanya UU No. 41Tahun 2004 tentang wakaf dan fatwa

MUI tersebut telah menjadi pijakan hukum bagi umat Islam di Indonesia

untuk melakukan perbuatan hukum memberikan wakaf dalam bentuk uang.

Dan saat ini sudah keluar pula Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006

Tentang Pelaksaan UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

3. Rukun dan Syarat Wakaf

a. Rukun Wakaf

Para ulama telah sepakat bahwa tanpa memenuhi rukun dan syarat,

perbuatan wakaf tidak akan terwujud. Khusus mengenai jumlah rukun

wakaf, terdapat perbedaan antar jumhur dan mazhab Hanafi.

Menurut jumhur, mazhab Syafi’i dan Maliki serta Hambali, rukun

wakaf ada empat, yaitu:24

1) Waqif (orang yang mewakafkan)

2) Mauquf (benda yang diwakafkan)

3) Mauquf’Alaih (sasaran atau penerima wakaf)

4) Sighat Wakaf (pernyataan wakif sebagai suatu kehendak untuk

mewakafkan hartanya)

Menurut mazhab Hanafi, rukun wakaf hanya satu, yaitu berupa

pengucapan shigat (ijab dan qabul).25

24 Muhammad Khatib al-Sarbini, Mughni al-Muhtaj, (Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, t.t),Juz II, h. 376

25 Wahbah al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam, h. 159

Page 36: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

27

b. Syarat-syarat Wakaf

Masing-masing rukun wakaf mempunyai syarat-syarat tertentu, yaitu:

1) Syarat Waqif (orang yang mewakafkan)

Ulama menetapkan syarat-syarat pewakaf (waqif) sebagai berikut:26

a) Berakal yaitu mempunyai akal, maka tidaklah sah apabila wakaf

yang diberikan oleh orang gila.

b) Dewasa (baligh), tidak sah wakaf apabila yang mewakafkan masih

di bawah umur (anak-anak).

c) Tidak dalam tanggungan.

d) Kemauan sendiri, bukan atas tekanan atau paksaan dari pihak

manapun.

e) Merdeka.

2) Syarat Mauquf (benda yang diwakafkan)

Para fuqaha sepakat bahwa barang yang diwakafkan itu (al-

Mauquf) harus berupa barang kongkrit dan pasti, diketahui dan betul-

betul milik penuh bagi orang yang mewakafkan.

Menurut Mazhab Hanafi, syarat barang yang diwakafkan itu ada

empat macam, yaitu:27

a) Barang yang diwakafkan itu harus berupa harta benda, tidak boleh

mewakafkan manfaat semata tanpa bendanya, juga tidak boleh

26 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, (Jakarta: Dompet Dhuafa Republikadan IIMaA, 2004), h. 219

27 Wahbah Zuhaili, Fiqh Al-Islam, h. 184

Page 37: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

28

mewakafkan sesuatu harta yang tidak baik menurut syara’, seperti

barang-barang yang memabukkan dan kitab-kitab yang

menyesatkan.

Harta yang ada nilainya adalah: harta yang dimiliki oleh orang dan

dapat digunakan secara hokum (sah) dalam keadaan normal ataupun

tertentu, seperti uang, buku dan harta lain yang tidak dapat

berpindah.

Dari sini, harta yang tidak dimiliki oleh manusia tidak bisa

dikatakan harta yang bernilai, seperti burung yang terbang di

angkasa, ikan yang berada di air. Begitu pula, harta yang tidak

diperkenankan bagi manusia untuk memanfaatkannya. Seperti

minuman keras, dan babi untuk umat Islam.

Sedangkan, harta yang tidak ada nilainya adalah harta yang tidak

dapat dimanfaatkan, baik dalam keadaan normal atau tertentu, dan

tidak ada dalam kepemilikan seseorang. Syariat juga tidak mengakui

nilai dan harta itu dan tidak menjamin jika terjadi kerusakan, seperti

hal-hal yang memabukkan dan yang telah diharamkan bagi umat

Islam. Dengan demikian harta atau benda yang boleh diwakafkan

adalah benda yang boleh diperjuabelikan serta dapat dimanfaatkan.28

b) Barang yang diwakafkan itu harus jelas, baik kejelasan ukuran,

seperti mewakafkan 100m tanah maupun lainnya.

28 Kitab al-mughni jilid 6 hal 237 dan syara’ al-islam, jilid 1 hal 247

Page 38: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

29

Fuqaha mengharuskan syarat sahnya harta wakaf adalah harta itu

harus diketahui secara pasti dan tidak mengandung sengketa.

Oleh karena itu, meskipun waqif mengatakan: Aku wakafkan

sebagian dari hartaku, namun tidak ditunjukkan hartanya, maka

batal (tidak sah) wakafnya. Demikian juga, wakaf itu tidak sah

ketika waqif itu berkata: Aku wakafkan salah satu dari dua rumahku

ini, namun tidak ditentukan rumah yang mana.

Hanya saja, jika waqif berkata: Aku wakafkan seluruh dari harta

dan rumahku. Meskipun dia tidak menentukan kadar jumlah yang

diwakafkan, wakafnya tetap sah, karena dia telah mewakafkan

seluruh yang dimilikinya, dari tanah atau rumah itu. Hal semacam

ini juga tidak menimbulkan perbedaan pendapat.

Jadi tidak boleh mewakafkan suatu barang yang tidak jelas, sebab

ketidak jelasan itu dapat mengarah kepada terjadinya pertikaian.

c) Barang yang diwakafkan itu betul-betul milik penuh bagi orang

yang mewakafkannya. Karena wakaf itu menggugurkan hak milik,

maka haruslah barang yang diwakafkan itu betul-betul sebagai hak

milik orang yang berwakaf. Tidak ada perbedaan pendapat di

kalangan fuqaha bahwa wakaf tidak sah, kecuali jika wakaf itu

berasal dari harta milik pewakaf sendiri. Sebab, wakaf adalah suatu

tindakan yang menyebabkan terbebasnya satu kepemilikan menjadi

harta wakaf. Untuk itu, seorang pewakaf haruslah pemilik dari harta

Page 39: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

30

yang diwakafkannya, atau dia adalah orang yang berhak untuk

melaksanakan wakaf terhadap suatu harta, yaitu dengan

diwakilkannya oleh pemilik harta wakaf atau mendapat wasiat

untuk melakukan itu.

d) Barang yang diwakafkan itu harus sudah dibagi, tidak sebagai

kongsi dengan orang lain jika memang barang itu dapat dibagi.

Sebab penerimaan atas barang yang diwakafkan itu adalah syarat

bolehnya wakaf, sedangkan barang atau harta kongsi itu

menghalangi penerrimaan tersebut.

Harta wakaf bisa saja berupa harta yang bercampur (milik umum),

dan bisa juga harta yang terpisah dari harta lainnya. Namun, para

ulama sepakat bahwa harta wakaf tidak boleh berupa harta yang

bercampur, khususnya untuk masjid dan kuburan, karena wakaf

tidak terlaksana, kecuali harta itu terpisah dan bebas. Sebab, tidak

dapat dibayangkan jika masjid dipakai sebulan dan sebulan lagi

berubah fungsi menjadi tempat hiburan. Dan, tidak dapat

dibayangkan pula ika kuburan dipakai selama satu tahun, dan

setahun kemudian berubah fungsi sebagai tempat tinggal. Hal ini,

mengingat masjid memiliki fungsi sangat besar, yaitu sarana

beribadah kepada Allah dengan ikhlas. Hal itu tidak dapat terlaksana

jika status tanah tempat masjid itu tidak dijelaskan. Begitu juga,

Page 40: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

31

pekuburan tidak dapat difungsikan sebagai pemakaman resmi jika

tidak ditentukan lahannya.

3) Syarat Mauquf’Alaih (sasaran atau penerima wakaf)

Menurut Jumhur Ulama, beberapa persyaratan umum yang harus

diperhatikan dalam mauquf’alaih adalah tujuan wakaf tidak

bertentangan dengan syara’, tidak dibatasi waktu dan sesuatu yang tidak

menimbulkan madharat pada ahli warisnya.

Ketika tujuan dari disyariatkannya wakaf adalah untuk menjaga

kesinambungan pahala bagi pihak pemberi wakaf, maka pendekatan

diri pada Allah beserta kelangsungannya menjadi pokok pembahasan

para ahli fikih dalam mengkaji syarat sasaran dari wakaf itu sendiri.

Syarat tersebut secara global, meliputi hal-hal berikut:

1. Pihak yangh diberi wakaf adalah pihak yang berorientasi pada

kebajikan.

2. Sasaran tersebut diarahkan pada aktivitas kebajikan yang kontinu.

3. Barang yang telah diwakafkan tidak kembali kepada si waqif

4. Pihak yang diberi wakaf cakap hukum untuk memiliki dan

menguasai harta wakaf.

Sasaran wakaf dapat ditujukan kepada Wakaf Khairi dan Wakaf

Ahli. Wakaf Khairi adalah wakaf yang diperuntukkan bagi kepentingan

umum seperti yang dilakukan Umar bin Khattab. Ia mewakafkan

Page 41: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

32

sekaligus mengelola sendiri tanahnya di Khaibar dan membagikan

hasilnya kepada fakir miskin, ibnu sabil, sabilillah dan kepentingan

umum lainnya. Adapun wakaf ahli/wakaf dzurri yang terkadang disebut

wakaf ‘al-aulad adalah wakaf yang khusus diperuntukkan orang-orang

tertentu. Jadi yang menikmati manfaat benda wakaf ini sangat terbatas

kepada yang termasuk golongan kerabat sesuai dengan ikrar yang

dikehendaki si Waqif.

4) Syarat Sighat Wakaf (pernyataan wakif sebagai suatu kehendak untuk

mewakafkan hartanya)

Berkenaan dengan syarat-syarat yang berkenaan dengan shigat,

para ulama mensyaratkan atas shigat itu sebagai berikut:

a) Ta’bid, yaitu waqif harus menyerahkan harta wakaf untuk selamnya,

tidak dibatasi waktu. Meskipun Imam Maliki membolehkan wakaf

ditentukan batas waktunya namun para Imam Mazhab lainnya

menolak argumen itu.29

b) Ilzam, yaitu tidak dipertautkan pada suatu khiyar, seperti

mensyaratkan di waktu tertentu harus mengembalikan harta wakaf

kepada waqif apabila ia membutuhkannya.

Imam Maliki membolehkan ikrar ta’liq wakaf yaitu ikrar

yang dikaitkan dengan keadaan tertentu yang dapat mempengaruhi

ada dan tidak adanya wakaf, di sisi lain Imam Hambali

membolehkan ta’liq wakaf akan tetapi hanya berkaitan dengan

29 Wahbah Zuhaili, Fiqh Al-Islam, h. 204-205

Page 42: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

33

kematian saja. Ia hanya mensyahkan perkataan waqif: “Barang ini

merupakan wakaf sesudah saya meninggal”. Sedangkan Imam

Hanafi dan Syafi’i tidak mensyahkannya.30

c) Sighat tidak terkait dengan persyaratan bathil seperti seseorang

mensyaratkan sebagai benefit wakafnya untuk perbuatan maksiat.31

d) Jumhur Ulama selain Imam Maliki menyatakan sighat harus

mengandung arti yang tegas dan tunai, namun Malikiyah

membolehkan wakaf berkaitan dengan syarat dan penangguhan

realisasi pada masa yang telah ditetapkan oleh waqif.

4. Tinjauan Syariah Terhadap Uang Sebagai Objek Wakaf

Perkembangan yag menarik dalam hal pengembangan institusi wakaf

akhir-akhir ini adalah digunakannya uang sebagai objek benda yang

diwakafkan yang dikenal dengan istilah cash waqh atau banyak diartikan para

pihak dengan wakaf tunai. Istilah wakaf tunai sendiri pada dasarnya kurang

tepat. Hal ini mengingat inti persoalan dari cash waqf ialah uang, bukan tunai,

karena yang menjadi pembahsan para ahli fiqh ialah hukum mewakafkan uang,

dengan kata lain menjadikan uang sebagai objek wakaf. Adapun tunai telah

dianalisa para ahli fiqh dan mereka menjelaskan semua wakaf harus tunai,

tidak boleh dalam bentuk utang. Karena itu tunai tidak dapat menjadi objek

wakaf.

30 Muhammad Jawad Mugniyah, Fiqh Lima, h. 642-64331 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam, h. 208

Page 43: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

34

Digunakannya uang sebagai objek wakaf semakin mendapat tempat di

kalangan umat Islam Indonesia akhir-akhir ini. Perkembangan ini pada

akhirnya telah menimbulkan pertanyaan, bagaimana sebenarnya tinjauan

hukum Islam (syariah) terhadap digunakannya uang sebagai objek wakaf?

Timbulnya pertanyaan semacam ini pada dasarnya adalah hal yang wajar. Hal

ini mengingat selama ini wakaf yang populer di kalangan umat Islam

Indonesia terbatas pada wakaf tanah dan bangunan yang diperuntukkan bagi

tempat ibadah, pendidikan, atau lahan perkuburan. Karenanya UU No.

41Tahun 2004 dan fatwa MUI tentang diperbolehkannya wakaf dengan uang,

merupakan hal baru bagi umat Islam Indonesia.

MUI sendiri dalam fatwanya yang membolehkan wakaf uang selain

menggunakan dasar hukum Al-Quran dan Hadits yang berkaitan dengan

wakaf, juga secara khusus memperhatikan pandangan para ulama yang telah

membolehkan wakaf dengan uang. Beberapa pandangan yang digunakan MUI

tersebut antara lain adalah:32

a. Pendapat Imam Az-Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh,

dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai modal usaha kemudian

keuntungannya disalurkan pada mauquf ‘alaih.

b. Pandangan dari ulama Mazhab Hanafi yang membolehkan wakaf uang

dinar dan dirham sebagai pengecualian, atas dasar Istihsan bi al-‘Urf

(hukum yang ditetapkan berdasarkan adat kebiasaan), berdasarkan hadits

32 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Keputusan Fatwa Majelis Ulama IndonesiaTentang Wakaf Uang, ditetapkan di Jakarta, Pada tanggal 11 Mei 2002

Page 44: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

35

yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud r.a: “Apa yang dipandang baik

oleh kaum muslimin maka dalam pandangan Allah SWT adalah baik, dan

apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin maka dalam pandangan

Allah SWT pun buruk”.

c. Pendapat sebagian ulama Mazhab Syafi’i:

“Abu Tsaur meriwayatkan dari Imam Syafi’i tentang kebolehan wakaf dinar

dan dirham (uang)”.

Walaupun banyak dari kalangan ulama yang telah membolehkan wakaf

uang, namun ada pula sebagian ulama yang sulit menerima pendapat bahwa

sah hukumnya mewakafkan dinar dan dirham (uang). Adapun alasan para

ulama yang tidak membolehkan berwakaf dengan uang, diantaranya:33

a. Bahwa uang bisa habis zatnya sekali pakai. Uang hanya bisa dimanfaatkan

dengan membelanjakan sehingga bendanya bisa lenyap, sedangkan inti

ajaran wakaf adalah pada kesinambungan hasil dari modal dasar yang tetap

lazim kekal. Oleh karena itu, ada persyaratan agar benda yang akan

diwakafkan itu adalah benda yang tahan lama, tidak habis dipakai.

b. Uang seperti dinar dan dirham diciptakan sebagai alat tukar yang mudah,

orang melakukan transaksi jual beli, bukan untuk ditarik manfaatnya

dengan mempersewakan zatnya.

33 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, ed., Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam:Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat, (Jakarta: PSTT-UI, 2006), h. 98

Page 45: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

36

Dalam Al-Is’af fi AhkamI al-Awqaf, al-Tharablis menyatakan sebagian

ulama klasik merasa aneh ketika mendengar fatwa yang dikeluarkan oleh

Muhammad bin Abdullah al-Anshori, murid dari Zufar, sahabat Abu Hanifah,

tentang bolehnya berwakaf dalam bentuk uang kontan dinar dan dirham, dan

dalam bentuk komoditas yang dapat ditimbang atau ditukar, seperti makanan

gandum. Hal ini membuat mereka merasa aneh karena tidak mungkin

mempersewakan benda-benda seperti itu, oleh karena itu mereka segera

mempersoalkannya dengan mempertanyakan apa yang kita dapat lakukan

dengan dana tunai dirham? Atas pertanyaan ini Muhammad bin Abdullah al-

Anshori menjelaskan dengan mengatakan: “kita investasikan dana itu dengan

cara mudharabah dan labanya kita sedekahkan. Kita jual benda makanan itu,

harganya kita putar dengan usaha mudharabah hasilnya disedekahkan”.34

Wahbah Zuhaili menjelaskan secara tegas bahwa ulama Mazhab Maliki

memperbolehkan wakaf uang, mengingat manfaat uang masih dalam cakupan

hadits Nabi Muhammad SAW dan benda sejenis yang diwakafkan oleh para

sahabat, seperti baju perang, binatang dan harta lainnya serta hal tersebut

mendapatkan pengakuan dari Rasulullah SAW. Secara qiyas, wakaf uang

dianalogikan dengan baju perang dan binatang. Qiyas ini telah memenuhi

syarat ‘illah (sebab persamaan), dan jami’ (titik persamaan) terdapat dalam

qiyas dan yang diqiyaskan. Sama-sama benda bergerak dan tidak kekal, yang

34 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, ed., Wakaf Tunai Inovasi Finansial, h. 99

Page 46: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

37

mungkin rusak dalam jangka waktu tertentu, bahkan wakaf uang jika dikelola

secara professional memungkinkan uang yang diwakafkan kekal selamanya.35

Dari berbagai pandangan ulama tentang wakaf uang tersebut

menujukkan adanya kehati-hatian para ulama dalam memberikan fatwa sah

atau tidak sahnya suatu praktik wakaf uang. Hal ini disebabkan harta wakaf

adalah harta amanah yang terletak ditangan nazir. Sebagai harta amanah, maka

nazir hanya boleh melakukan hal-hal yang mendatangkan kemaslahatan bagi

harta wakaf. Berdasarkan pertimbangan ini, disamping memikirkan model

investasi wakaf uang, perlu juga dipikirkan antisipasi adanya resiko kerugian

yang akan mengancam eksistensi dan kesinambungan aset wakaf.36

Walaupun ada perbedaan pendapat dikalangan para ulama mengenai

sah tidaknya wakaf uang, namun mengingat manfaat wakaf uang yang begitu

besar bila dikembangkan dengan baik bagi kemaslahatan umat, pengelolaan

wakaf uang tetap menjadi pilihan yang menarik bagi umat Islam untuk

dikembangkan. Dari segi pemanfaatan misalnya, wakaf uang tentunya dapat

dimanfaatkan lebih luas. Dana wakaf nantinya bisa digunakan untuk

mendirikan perusahaan, pusat perbelanjaan, atau apa saja yang bernilai

ekonomis tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dananya terus mengalir,

keuntungan yang diperoleh lebih besar, akan lebih banyak umat yang dibantu

35 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, (Jakarta:Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI,2006), h. 212

36 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, ed., Wakaf Tunai Inovasi Finansial, h. 99

Page 47: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

38

dengan dana tersebut. Dengan demikian mobilisasi dana dari umat Islam untuk

umat Islam dapat dilakukan secara maksimal dan didayagunakan bagi

kemanfaatan umat yang sebesar-besarnya.

B. Praktik Perwakafan di Indonesia

Sejarah perkembangan wakaf di Indonesia dapat dikatakan sejalan dengan

perkembangan penyebaran Islam. Praktik wakaf diasumsikan telah ada sejak Islam

menjadi kekuatan sosial politik dengan berdirinya beberapa kerajaan Islam di

nusantara sejak akhir abad ke-12 M.

Di masa-masa awal penyiaran Islam ini, kebutuhan akan masjid untuk

menjalankan aktivitas ritual dan dawkah membuat pemberian tanah wakaf untuk

masjid menjadi tradisi yang lazim dan meluas di kantong-kantong Islam di nusantara.

Praktik-praktik yang meyerupai wakaf dilaporkan telah ada sejak jauh sebelum

datangnya Islam di nusantara. Praktik yang menyerupai wakaf ini dapat ditemukan

dalam tradisi penyerahan tanah di beberapa daerah, seperti di Mataram, telah dikenal

praktik semacam wakaf yang disebut tanah perdikan yaitu tanah yang diberikan oleh

Negara kepada orang tertentu yang dianggap telah berjasa dan mereka dibebaskan

dari pembayaran pajak, di Lombok dikenal tanah pareman yaitu tanah Negara yang

dibebaskan dari pajak landrente yang diserahkan kepada desa-desa subak, juga

kepada candi dan juga kepentingan bersama. Dalam tradisi masyarakat Baduy di

Cibeo, Banten Selatan juga dikenal Huma Serang yaitu ladang yang dikerjakan setiap

tahun secara bersama-sama dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan bersama

Page 48: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

39

dan di Minangkabau ada pula tanah pusaka yaitu tanah keluarga yang dikelola secara

turun-temurun dan hasilnya juga dapat dimanfaatkan oleh keluarga untuk membantu

membiayai kebutuhan ekonomi keluarga atau memberi bantuan uang sekolah pada

anak-anak di perantauan. Sedangkan di Aceh dikenal tanah weukekeuh yaitu tanah

pemberian sultan yang digunakan untuk kepentingan umum.37

Seiring dengan perkembangan sosial masyarakat Islam dari waktu ke waktu,

praktik perwakafan mengalami kemajuan setahap demi setahap. Tradisi wakaf untuk

tempat ibadah tetap bertahan, tetapi mulai muncul juga wakaf untuk kegiatan

pendidikan, seperti untuk pendirian pesantren dan madrasah.

Namun selama itu harta benda wakaf masih dikelola secara tidak produktif

karena wakaf hanya difahami oleh mayoritas Islam Indonesia sebagai amalan ibadah

semata (mahdhah) yang tidak memiliki dimensi ekonomi ataupun dimensi social.

Padahal di tengah permasalahan social masyarakat yang semakin rumit dan tuntutan

akan sebuah kehidupan yang adil dan makmur sesuai dengan amanah UUD 1945,

wakaf memiliki peran sangat penting dalam membangun peradaban umat Islam di

Indonesia.

Perkembangan wakaf di Indonesia mulai menggeliat sekitar tahun 2000-an.

Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf menjadi jawaban bagi masa depan

perwakafan di Indonesia agar dapat diberdayakan secara lebih produktif dan

professional. Keterbatasan mengenai fungsi dan manfaat wakaf yang terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Negara Tahun 1977 serta Peraturan Dasar Agraria yang

37 Tuti A. Najib dan Ridwan al-Makassary, ed., Wakaf, Tuhan dan Agenda, h. 72

Page 49: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

40

terangkum dalam UU No. 5 Tahun 1960 yang hanya mengatur benda tidak bergerak

dan peruntukkannya lebih banyak untuk kepentingan ibadah mahdah seperti masjid,

mushalla, pesantren dan lainnya setidaknya untuk saat ini mulai dapat diakomodasi

kekurangannya dengan lahirnya UU No. 41 tahun 2004.

Pemberdayaan wakaf setidaknya menjadi semakin lebih baik lagi ketika dari

sisi implementasinya, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 42

Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Kedua

peraturan ini memiliki pengaruh yang sangat penting, karena selain untuk

kepentingan ibadah yang sifatnya mahdah, aspek penekanan terhadap pemberdayaan

wakaf secara lebih produktif untuk kepentingan social dan kesejahteraan umat juga

dikedepankan sehingga akan berjalan selaras.

Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 juga membawa konsekuensi bagi system

pengelolaan wakaf di Indonesia agar lebih professional dan independen. Untuk itu

diperlukan suatu lembaga baru yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam

memberdayakan asset wakaf Indonesia agar lebih produktif. Pentingnya pembentukan

sebuah lembaga wakaf nasional yang bersifat independen diperlukan dalam rangka

untuk membina Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf

baik secara nasional maupun internasional.

Badan Wakaf Indonesi (BWI) pun lahir sebagai suatu jawaban bagi

pengembangan pengelolaan perwakafan Indonesia yang lebih professional dan

produktif sehingga menghasilkan manfaat wakaf yang dapat menbsejahterakan umat.

Sehingga kelak BWI akan memiliki peran kunci, selain berfungsi sebagai Nazhir,

Page 50: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

41

BWI juga akan sebagai Pembina Nazhir sehingga harta benda wakaf dapat dikelola

dan dikembangkan secara produktif. BWI ke depan tidak hanya berfungsi sebagai

lembaga yang mengelola wakaf secara independen dan mandiri agar dana yang

dikelola lebih produktif, akan tetapi fungsi penyadaran dan sosialisasi terhadap

masalah wakaf, baik fungsi dan manfaatnya kepada masyarakat harus juga dimainkan

perannya oleh BWI itu sendiri.

C. Model Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia dan Luar Negeri

1. Di Indonesia

Sampai saat ini di Indonesia sudah ada beberapa lembaga yang

mengelola wakaf uang seperti Baitul Maal Muamalat yang bekerja sama

dengan Bank Muamalat Indonesia, LAZ Portalinfak, Pos Keadilan Peduli

Umat dan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

Di awal operasi produk wakaf uang, pola pengelolaan wakaf uang

yang dilakukan oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah langsung

memanfaatkan dana wakaf pada sasaran, tidak menginvestasikannya terlebih

dahulu, sehingga asset pokok wakaf digunakan untuk membiayai operasional

program wakaf, bukan profit atau benefitnya.

Seiring waktu berjalan, lembaga itu terus melakukan evaluasi dan

inovasi dalam maksimalisasi pengembangan wakaf uang. Di tahun 2004,

Dompet Dhuafa telah melakukan strategi baru antara lain mereka bekerja

sama dengan Batasa Capital dan BII Syariah. Kerjasama ini telah berhasil

Page 51: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

42

meluncurkan “Wakaf Investasi Dompet Dhuafa Batasa Syariah”. Sebuah

produk yang diluncurkan untuk mensinergikan investasi dengan charity demi

membangun bangsa. Wakaf tersebut akan dialokasikan untuk mendorong

kegiatan sektor riil, khususnya yang berdampak pada pertumbuhan dan

perkembangan usaha kecil dan menengah.

Komisaris utama Batasa Tazkia, M. Syafi’i Antonio, menyatakan

bahwa produk ini adalah gabungan antara wakaf uang dengan investasi reksa

dana syariah, dimana investor dapat menentukan dengan leluasa presentasi

yang diperolehnya dan mewakafkan sebagian atau seluruh dari investasinya

sebagai harta wakaf. Bagi yang mengeluarkan wakaf akan diberikan Sertifikat

Wakaf Investasi Atas Nama dari Dompet Dhuafa dengan nominal terkecil

Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). Dalam prosesnya, Batasa Capital berperan

sebagai Manajer Investasi sementara Dompet Dhuafa akan berperan sebagai

nadzir, yang akan mengelola dana wakaf.

Secara operasional, pengelolaan wakaf uang pada Pos Keadilan Peduli

Umat (PKPU) sama dengan pola pengelolaan wakaf uang di Yayasan Dompet

Dhuafa Republika diaawal operasinya, yaitu langsung memanfaatkan dana

wakaf pada sasaran, tidak menginvestasikannya terlebih dahulu sehingga dana

yang digunakan untuk membiayai operasional program wakaf adalah aset

pokok wakaf bukan profit atau benefitnya. Adapun strategi penghimpunan

dana wakaf uang di PKPU adalah dengan menyediakan sertifikat wakaf uang

dengan nominal minimal Rp.500.000,- (lima ratus ribu).

Page 52: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

43

Untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan wakaf di

Indonesia sudah dibentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang bersifat

independent dan dapat membentuk perwakilan di Propinsi dan Kabupaten jika

dianggap perlu. Pada bulan Juli 2007 keluar Keputusan Presiden Republik

Indonesia No. 75/M Tahun 2007 yang memutuskan mengangkat keanggotaan

BWI periode 2007-2010 yang diketuai oleh Bapak Tholhah Hasan.38 Adapun

tugas dari Badan Wakaf Indonesia (BWI):

a. Melakukan pembinaan terhadap nadzir dalam mengelola dan

mengembangkan harta benda wakaf.

b. Melakukan pengelolaan dan pengembangan hara benda wakafberskala

Nasional dan Internasional.

c. Memberikan persetujuan dan/atau izin atas perubahan peruntukan dan

status harta benda wakaf.

d. Memberhentikan dan mengganti Nadzir.

e. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf.

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam

penyusunan kebijakan di bidang perwakafan.39

Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini secara organisatoris harus bersifat

independent, dimana pemerintah dalam hal ini sebagai fasilitator, regulator,

38 Tholhah Hasan, “Perkembangan Kebijakan Wakaf di Indonesia”, Republika, 14 Maret2008, h. 19

39 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, (Jakarta:Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI,2006), h. 94

Page 53: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

44

motivator dan pengawasan. Jadi, tugas utama badan ini adalah

memberdayakan wakaf, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda

bergerak yang ada di Indonesia sehingga dapat memberdayakan ekonomi

umat.40

2. Di Luar Negeri

Dalam hal wakaf uang, negara yang sampai saat ini boleh dikatakan

paling berkembang dan maju dalam pengelolaannya adalah Bangladesh. Di

Bangladesh wakaf uang memang telah menuai hasil memuaskan. Melalui dana

wakaf, pemerintah Bangladesh mampu memberdayakan masyarakatnya dan

mandiri secara ekonomi. Hal ini bermula dari pengenalan sertifikat wakaf

tunai yang dilakukan oleh Prof. Dr. M. A. Mannan, serta pendirian sebuah

bandar bernama Social Investment Bank Ltd. (SIBL). Badan ini kemudian

berfungsi untuk menggalang dana dari orang-orang melalui sertifikat wakaf

tunai. Lalu dana yang terkumpul dikelola, sedangkan keuntungannya

disalurkan kepada rakyat miskin yangmembutuhkan.

Menurut M. A. Mannan, wakaf uang dapat berperan sebagai suplemen

bagi pendanaan berbagai macam proyek investasi sosial yang dikelola oleh

bank-bank Islam, sehingga dapat berubah menjadi bank wakaf (sebuah bank

yang menampung dana-dana wakaf). Pengenalan Sertifikat Wakaf Tunai ini

dimaksudkan sebagai instrumen pemberdayaan keluarga kaya dalam memupuk

40 Departemen Agama RI, Paradigma Baru, h. 107

Page 54: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

45

investasi sosial sekaligus mewujudkan kesejahteraan sosial. Wakaf uang

membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi di bidang keagamaan,

pendidikan, dan pelayanan sosial. Tabungan dari warga yang berpenghasilan

tinggi dapat dimanfaatkan melalui penukaran Sertifikat Wakaf Tunai tersebut

dapat dibelanjakan untuk berbagai tujuan yang berbeda seperti pemeliharaan

harta-harta wakaf itu sendiri.41

Manfaat lain dari Sertifikat Wakaf Tunai adalah bahwa dia dapat

mengubah kebiasaan lama di mana kesempatan wakaf itu seolah-olah hanya

untuk orang-orang kaya saja. Karena Sertifikat Wakaf Tunai seperti yang

dterbitkan oleh SIBL dibuat dalam denominasi sekitar US$21, maka sertifikat

tersebut dapat terbeli oleh sebagian besar masyarakat muslim. Bahkan,

setifikat tersebut dapat dibuat dalam pecahan yang lebih kecil lagi. Dipandang

dari sisi ini, maka penerbitan Setifikat Wakaf Tunai diharapkan dapat menjadi

sarana bagi rekonstruksi sosial dan pembangunan, dimana mayoritas penduduk

dapat ikut berpartisipasi.

Garis-garis besar pengaturan operasionalisasi Sertifikat Wakaf Tunai

sebagaimana yang diterapkan SIBL adalah sebagai berikut:

a. Wakaf Tunai harus diterima sebagai sumbangan sesuai dengan Syariah.

Bank harus mengelola wakaf tersebut atas nama waqif.

41 M. A. Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai: Sebuah Inovasi Instrumen Keuangan Islam,(Jakarta: CIBER dan PKTTI-UI, 2001), h. 36

Page 55: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

46

b. Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu dan rekeningnya harus terbuka

dengan nama yang ditentukan oleh waqif.

c. Waqif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan sebagaimana

tercantum pada daftar yang jumlahnya ada 32 sesuai dengan identifikasi

yang telah dibuat oleh SIBL atau tujuan lain yang diperkenalkan oleh

syariah.

d. Wakaf Tunai selalu menerima pendapatan dengan tingkat (rate) tertinggi

yang ditawarkan bank dari waktu ke waktu.

e. Kuantitas wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan

dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh waqif. Bagian

keuntungan yang tidak dibelanjakan akan secara otomatis ditambahkan

pada wakaf dan profit yang diperoleh akan bertambah terus.

f. Waqif dapat meminta bank mempergunakan keseluruhan profit untuk

tujuan-tujuan yang telah ia tentukan.

g. Waqif dapat memberikan Wakaf Tunai untuk sekali saja, atau ia dapat juga

menyatakan akan meberikan sejumlah wakaf dengan cara melakukan

deposit pertama kalinya sebesar Tk.1000 (atau equivalent dengan jumlah

tertentu pada mata uang Rupiah). Deposit-deposit berikutnya juga dapat

dilakukan dengan pecahan masing-masing Tk.1000 atau kelipatannya.

h. Waqif dapat juga meminta kepada bank merealisasikan Wakaf Tunai pada

jumlah tertentu untuk dipindahkan dari rekening waqif pada SIBL.

Page 56: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

47

i. Atas setiap setoran Wakaf Tunai harus diberikan tanda terima dan setelah

jumlah wakaf tersebut mencapai jumlah yang ditentukan, barulah

diterbitkan sertifikat.

j. Prinsip dan dasar-dasar peraturan Syariah Wakaf Tunai dapat ditinjau

kembali dan dapat berubah.

Dengan diterbitkannya Sertifikat Wakaf Tunai oleh SIBL telah

membuka peluang kepada masyarakat untuk membuka rekening deposito

wakaf tunai dengan tujuan untuk mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:

a. Menjadikan perbankan sebagai fasilitator untuk menciptakan wakaf tunai

dan membantu dalam pengelolaan wakaf.

b. Membantu mobilisasi tabungan masyarakat dengan menciptakan wakaf

tunai dengan maksud untuk memperingati orang tua yang telah

meninggal, anak-anak dan mempererat hubungan kekeluargaan orang-

orang kaya.

c. Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasikan tabungan

masyarakat menjadi modal.

d. Memberikan manfaat kepada masyarakat luas, terutama golongan miskin,

dengan menggunakan sumber-sumber yang diambilkan dari golongan

kaya.

e. Menciptakan kesadaran di antara orang kaya tentang tanggung jawab

sosial mereka terhadap masyarakat.

f. Membantu pengembangan Social Capital Market.

Page 57: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

48

g. Membantu usaha-usaha pembangunan bangsa secara umum dan membuat

hubungan yang unik antara jaminan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulannya, seseorang dapat memiliki Sertifikat Wakaf Tunai

dengan maksud untuk memenuhi target investasi sedikitnya meliputi empat

bidang yaitu:

a. Kemanfaatan bagi kesejahteraan pribadi (dunia+akhirat).

b. Kemanfaatan bagi kesejahteraan keluarga (dunia+akhirat).

c. Pembangunan Sosial.

d. Membangun masyarakat sejahtera: jaminan sosial bagi si miskin dan

jaminan keamanan sosial bagi si kaya.

Dari beberapa paparan di atas, wakaf uang yang dikelola SIBL ini mempunyai

beberapa keunggulan antara lain, memperluas jangkauan pemberi wakaf dan

mendapat partisipasi penuh masyarakat. Masyarakat yang tidak mempunyai fixed

asset dan harta berlebihan dapat mewakafkan uang sesuai dengan kemampuannya.

Dana itu dikumpulkan dan dikelola oleh lembaga wakaf serta mendistribusikan

hasilnya pada beneficiary. Benefit yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk

meningkatkan produktifitas asset-asset wakaf yang belum terkelola dengan baik.

Selain itu dana deposit permanen ini dapat diinvestasikan pada bidang

investasi sosial dan dakwah Islam dengan cara mentransferkan tabungan kaya pada

enterpreneur dan masyarakat untuk mendanai proyek-proyek yang berkenaan dengan

dakwah Islam serta pemberdayaan ekonomi dan potensi masyarakat.

Page 58: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

49

BAB III

GAMBARAN UMUM

BADAN WAKAF INDONESIA

A. Sejarah Pendirian

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat

yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf.

Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47, adalah untuk memajukan

dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama, Keanggotaan

BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden

(Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI

adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang

dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta

bertanggung jawab kepada masyarakat.42

BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat

membentuk perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota sesuai dengan

kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan

Pertimbangan, masing-masing dipimpin oleh oleh satu orang Ketua dan dua orang

Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan pelaksana merupakan

unsur pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas

pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling

42 http://www.bwi.or.id/

Page 59: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

50

sedikit 20 (dua puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang yang berasal

dari unsur masyarakat. (Pasal 51-53, UU No.41/2004).43

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh

Presiden. Keanggotaan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan

diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia

diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk

1 (satu) kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan

Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan

keanggotaan Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya

dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia. (Pasal 55, 56, 57, UU ANo.41/2004).

B. Visi, Misi, dan Strategi Badan Wakaf Indonesia44

1. Visi

Badan Wakaf Indonesia mempunyai visi:

“Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat, mempunyai

kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan

internasional”.

2. Misi

Badan Wakaf Indonesia mempunyai misi:

43 http://www.bwi.or.id/44 http://www.bwi.or.id/

Page 60: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

51

“Menjadikan BWI sebagai lembaga professional yang mampu mewujudkan

potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan

pemberdayaan masyarakat”.

3. Strategi

Adapun strategi untuk merealisasikan Visi dan Misi Badan Wakaf Indonesia

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kompetensi dan jaringan Badan Wakaf Indonesia, baik

nasional maupun internasional.

2. Membuat peraturan dan kebijakan di bidang perwakafan.

3. Meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berwakaf.

4. Meningkatkan profesionalitas dan keamanahan nazhir dalam pengelolaan

dan pengembangan harta wakaf.

5. Mengkoordinasi dan membina seluruh nazhir wakaf.

6. Menertibkan pengadministrasian harta benda wakaf.

7. Menghimpun mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf yang

berskala nasional dan internasional.

C. Struktur Lembaga

Struktur Organisasi

Dewan Pertimbangan

Ketua : Dr. H.M. Anwar Ibrahim (Ketua)

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Page 61: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

52

: Drs. H. Ahmad Djunaidi

Anggota : Dr. Mulya E. Siregar

: H. Muhammad Abbas Aula, Lc. MHI

Badan Pelaksana

Ketua : Prof. Dr. KH. Muhammad Tholhah Hasan

Wakil Ketua I : H. Mustafa Edwin Nasution, Ph.D

Wakil Ketua II : Drs. KH. A. Hafizh Utsman

Sekretaris : Dr.Sumuran Harahap, M.Ag.MM.MH

Wakil Sekretaris : H.M. Cholil Nafis, Lc. MA

Bendahara : Drs. H. Siradjul Munir

Wakil Bendahara : Prof. Dr. Suparman, MSc

Divisi-divisi

Pembinaan Nazhir : Dr. KH. Maghfur Usman

: Dr. H. Jafril Khalil, MCL. Drs. FIIS

Pengelolaan Wakaf : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA

: Ir. Suhaji Lestiadi

Hubungan Masyarakat : Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA

: Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS

Kelembagaan : Dr. Wahiduddin Adams, SH. MA

Penelitian dan Pengembangan : Dr. Uswatun Hasanah, MA

: Dian Masyita, SE. MT

Page 62: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

53

D. Program Kerja

Program kerja untuk merealisasikan visi, misi, dan srategi tersebut, BWI

mempunyai 5 divisi, yakni Divisi Pembinaan Nazhir; Divisi Pengelolaan dan

Pemberdayaan Wakaf; Divisi Kelembagaan; Divisi Hubungan Masyarakat; dan

Divisi Penelitian dan Pengembangan Wakaf.

Adapun program kerja masing-masing divisi adalah sebagai berikut:

1. Divisi Pembinaan Nazhir

Dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai Pembina nazhir, Divisi Pembina

Nazhir meyusun program sebagai berikut:

a. Menyusun kurikulum untuk pelatihan nazhir.

b. Menyusun modul untuk pelatihan nazhir oleh tim khusus yang dibentuk oleh

pengurus BWI.

c. Modul dan kurikulum yang sudah disusunoleh tim khusus, diteliti dan diuji

oleh Divisi Litbang.

d. Mengadakan lokakarya mengenai kurikulum dan modul yang akan

dipergunakan untuk pelatihan nazhir.

e. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan nazhir.

2. Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf

Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf meyusun program sebagai berikut:

a. Pemetaan tanah wakaf untuk tujuan produktif.

b. Program penghimpunan dana wakaf uang.

c. Pembangunan gedung wakaf center.

Page 63: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

54

d. Program investasi harta wakaf.

e. Penyaluran hasil investasi kepada mauquf alaih sesuai yang ditetapkan dalam

ikrar wakaf.

3. Divisi Kelembagaan

Divisi Kelembagaan Wakaf meyusun program sebagai berikut:

a. Menyiapkan dan menyusun pedoman penyelesaian sengketa mengenai

perwakafan baik musyawarah, mediasi, arbitrase atau pengadilan.

b. Menyiapkan pedoman hubungan kerja.

c. Pengembangan lembaga, pembentukan perwakilan BWI di provinsi atau

kabupaten/kota sesuai kebutuhan bersama.

d. Memberikan rekomendasi persetujuan atau penukaran harta benda wakaf.

e. Penerbitan kebijakan dan prosedur pengelolaan wakaf produktif.

4. Divisi Hubungan Masyarakat

Divisi Hubungan Masyarakat menyusun program sebagai Program publikasi dan

edukasi public

5. Divisi Penelitian dan Pengembangan Wakaf

Divisi Penelitian dan Pengembangan Wakaf meyusun program sebagai berikut:

a. Menginvetarisir asset-aset wakaf di seluruh Indonesia.

b. Memetakan dan menganalisis potensi ekonomi dari setiap asset wakaf dengan

berkoordinasi dengan divisi lain yang berkaitan.

c. Menghasilkan publikasi ilmiah dan populer mengenai perwakafan.

Page 64: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

55

BAB IV

IMPELEMNTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIA

A. Pengelolaan Wakaf Uang

Wakaf bagi seorang muslim merupakan realisasi ibadah kepada Allah melalui

harta benda yang dimilikinya, yaitu dengan melepas benda yang dimilikinya untuk

kepentingan umum. Ajaran wakaf disandarkan pada Sabda Rasulullah saw. “Apabila

anak Adam meninggal maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara:

shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakannya” (HR.

Muslim).45 Para ulama fikih sepakat, yang dimaksud dengan “shadaqah jariyah”

dalam hadis di atas adalah wakaf. Ulama-ulama ahli hadis pun sepakat mengamini

pandangan tersebut.

Ketika berwakaf, ada empat rukun yang harus dipenuhi. Pertama, orang yang

berwakaf (waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (mauquf). Ketiga, orang yang

menerima manfaat wakaf (mauquf ‘alaih). Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighat).

Benda yang dapat diwakafkan terdiri dari dua macam: benda tak bergerak misalnya

tanah; dan benda bergerak contohnya uang. Selain rukun wakaf yang empat, ada satu

lagi elemen penting dalam wakaf, yaitu nazhir atau pengelola harta wakaf. Nazhir

adalah orang yang diberi tugas untuk mengelola wakaf. Dalam buku-buku fiqh tidak

disebutkan bahwa Nazhir termasuk salah satu rukun wakaf. Namun karena peran

45 Imam Muslim, Shahih Muslim, No. 3084, jz. 8, h. 405; Abu Daud, Sunan Abi Daud, No.2494, jz. 8, h. 76.

Page 65: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

56

penting Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, maka

Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf menentukan Nazhir sebagai

salah satu unsur wakaf.

Dalam Undang-undang tersebut juga dijelaskan jenis Nazhir dan syarat-

syaratnya sehingga pengelolaan dan pemberdayaan harta wakaf di Indonesia bisa

lebih profesional sehingga memberi manfaat yang maksimum. Untuk meningkatkan

kinerja Nazhir, undang-undang juga telah mengatur tugas dan wewenang Nazhir.

Meskipun Nazhir memiliki tugas dan wewenang yang besar dalam perwakafan, ini

tidak berarti Nazhir memiliki kekuasaan mutlak terhadap harta yang diamanatkan

kepadanya. Pada umumnya ulama sepakat bahwa kekuasaan Nazhir hanya terbatas

pada pengelolaan wakaf untuk dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf yang

dikehendaki Wakif.

Dalam menjalankan tugasnya, Nazhir berhak menerima imbalan dari hasil

bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak

melebihi 10 % (sepuluh persen).46 Hal ini juga bisa dirujuk dasar hukumnya pada

hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin Khaththab ketika mendapatkan

tanah di Khaibar, lalu ia mewakafkan tanah tersebut.

Dilihat dari sisi peruntukan, wakaf terbagi menjadi dua: wakaf keluarga (ahli,

ada juga yang menyebut wakaf khusus) dan wakaf kebajikan (khairi, ada yang

46 Pasal 12, UU No. 41 tahun 2004, “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11, Nazhir dapat menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembanganharta benda wakaf yang besarnya tidak melebihi 10% (sepuluh persen).”

Page 66: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

57

menyebut wakaf umum).47 Wakaf keluarga adalah wakaf yang diperuntukkan bagi

anak-cucu atau kerabat. Sedangkan wakaf kebajikan adalah wakaf yang ditujukan

untuk kepentingan umum. Pada prinsipnya, wakaf keluarga tidak berbeda dengan

wakaf kebajikan. Keduanya sama-sama bertujuan membantu pihak-pihak yang

memerlukan. Ini sebagai realisasi perintah Allah kepada manusia untuk

membelanjakan sebagian dari hartanya untuk orang lain, sebagaimana tercantum

dalam surat Ali Imran ayat 92.

Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada pemanfaatannya. Pada wakaf

ahli, pemanfaatannya hanya sebatas keluarga wakif. Yakni, anak-anak mereka pada

tingkatan pertama dan seluruh keturunannya secara turun temurun sampai seluruh

anggota keluarga itu meninggal dunia. Baru setelah itu hasil wakaf dapat

dimanfaatkan orang lain, seperti anak yatim piatu, fakir-miskin dan pihak lain yang

memerlukan. Sedangkan yang dimaksud wakaf khairi adalah wakaf yang sejak

semula ditujukan untuk kepentingan umum.48 Wakaf jenis ini dapat digunakan

sebagai salah satu sumber investasi untuk pembangunan ekonomi umat, baik di

bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.

Dengan demikian, dilihat dari segi manfaat pengelolaannya, sejak dahulu

kala, wakaf sangat berjasa besar dalam membangun berbagai sarana sebagai bentuk

jaminan sosial untuk kepentingan umum demi kesejahteraan umat manusia. Prinsip

ini hingga kini terus dilestarikan.

47 Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1987), jz. 8, h.161.

48 Wahbah al-Zuhaili, 8/161.

Page 67: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

58

Dalam manajemen kekinian, wakaf diintegrasikan dengan berbagai sistem

modern yang telah ada, terutama menyangkut wakaf uang yang belakangan kian

gencar dikembangkan di Indonesia. Berdasarkan UU No. 41 tahun 2004, penerimaan

dan pengelolaan wakaf uang dapat diintegrasikan dengan Lembaga Keuangan Syariah

(LKS).49 Dalam wakaf uang, wakif tidak boleh langsung menyerahkan mauquf yang

berupa uang kepada nazhir, tapi harus melalui LKS, yang disebut sebagai LKS

Penerima Wakaf Uang (PWU).

Dalam sistem pengelolaan wakaf uang, tak banyak berbeda dengan wakaf

tanah, nazhir bertugas untuk menginvestasikan sesuai dengan syariah, dengan satu

syarat: nilai nominal uang yang diinvestasikan itu tak boleh berkurang. Sedangkan

hasil investasi dialokasikan untuk upah nazhir (maksimal 10 %) dan kesejahteraan

masyarakat (minimal 90 %).50 Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam gambar berikut

ini.

49 Pasal 28, UU No. 41 tahun 2004.50 Pasal 12, UU No. 41 tahun 2004.

Pendayagunaan danPenyaluran

Pengelolaan danPengembangan

wakaf uang

Wakif

Nazhir

HasilInvestasi

Mauquf Alaih90 %

10 %

investasi

Penghimpunan danPenerimaan

Investasi finansialdan/atau Investasi riil

Gambar: Skema Pengelolaan Wakaf Uang

LKS-PWU

Page 68: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

59

Pada dasarnya, yang dimaksud wakaf uang adalah dalam keadaan apa pun

uang wakaf tidak boleh berubah, baik itu berubah menjadi bangunan ataupun tanah.

Namun, dana wakaf uang tersebut dapat diinvestasikan dalam bentuk usaha. Artinya,

nazhir tidak boleh memanfaatkan uang wakaf tersebut secara langsung, akan tetapi

yang dimanfaatkan adalah hasil dari pengelolaan wakaf uang.

Saat ini, yang sedang berjalan adalah kerjasama nazhir dengan perbankan

syariah. Ini tercermin dengan keputusan Menteri Agama yang menunjuk 5 bank

syariah untuk bermitra dengan nazhir dalam soal wakaf uang. Karenanya, tidak

menutup kemungkinan, ke depan pengembangan wakaf uang juga bisa dipadukan

dengan instrumen asuransi syariah, yang merupakan bagian dari jenis LKS dari sektor

non perbankan.

Setelah memahami beberapa konsep wakaf uang, penting rasanya untuk

banyak mengetahui bagaimana potensi wakaf uang bisa terealisasi dalam beberapa

sector, membantu perekonomian umat diantaranya menanggulangi kemiskinan,

membantu masyarakat social, memajukan pendidikan, kesehatan dengan tujuan

kesejahteraan.

B. Implementasi wakaf uang di Indonesia

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat

yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf.

Kehadiran BWI adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di

Indonesia. Untuk kali pertama, Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik

Page 69: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

60

Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang

ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI adalah lembaga independen untuk

mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya

bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada

masyarakat.

BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat

membentuk perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota sesuai dengan

kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan

Pertimbangan, masing-masing dipimpin oleh oleh satu orang Ketua dan dua orang

Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan pelaksana merupakan

unsur pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas

pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling

sedikit 20 (dua puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang yang berasal

dari unsur masyarakat.

Adapun praktik wakaf uang yang benar itu dilakukan melalui Lembaga

Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Dalam UU No 41 Tahun

2004 tentang Wakaf menyebutkan bahwa wakif dapat mewakafkan benda bergerak

berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh menteri

(agama)51. Setelah wakif menyerahkan wakaf uangnya kemudian LKS akan

51 Pasal 28, UU No. 41 tahun 2004

Page 70: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

61

menerbitkan dan menyampaikan sertifikat wakaf uang kepada wakif dan nazhir

sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf52.

Mengenai LKS yang ditunjuk oleh Menteri Agama, pada September 2008,

menteri agama RI, melalui Keputusan Menteri (Kepmen) Agama RI No 92-96 Tahun

2008, telah menunjuk 5 (lima) Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebagai LKS

Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Kelima LKS tersebut, yaitu BNI Syariah, Bank

Muamalat Indonesia, Bank DKI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan Bank Mega

Syariah. Dengan ditunjuknya lima LKS-PWU itu, masyarakat sudah dapat

melaksanakan praktik wakaf uang sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Sedangkan mengenai pengelolaan wakaf uang, dalam PP No 42 Tahun 2006

tentang pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf telah menjelaskan sebagai

berikut53:

1. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf harus berpedoman pada

peraturan BWI.

2. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang hanya dapat

dilakukan melalui investasi pada produk-produk LKS dan/atau instrumen

keuangan syariah,

52 Pasal 29, UU No. 41 tahun 200453 Pasal 48, PP No. 42 tahun 2006

Page 71: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

62

3. Dalam hal LKS-PWU menerima wakaf uang untuk jangka waktu tertentu, nazhir

hanya dapat melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uang

pada LKS-PWU dimaksud,

4. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang yang dilakukan

pada bank syariah harus mengikuti program lembaga penjamin simpanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan; dan

5. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang yang dilakukan

dalam bentuk investasi di luar bank syariah harus diasuransikan pada asuransi

syariah.

Jadi pengelolaan yang dilakukan BWI sesuai dengan yang tercantum dalam

UU No. 41 Tahun 2004 Tentang wakaf dan PP No. 42 Tentang Pengelolaan Wakaf.

Pada tahun 2010 terbit pula keputusan menteri agama No. 4 Tahun 2009 Tentang

administrasi perwakafan wakaf uang. Pendaftaran tentang wakaf uang terus

berkembang dan dinamika yang terus bergulir untuk wakaf uang ini menjadi lebih

tertib dan lebih baik. UU ini mengamanatkan pembentukan BWI dan salah satu tugas

BWI adalah melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf baik

berskala nasional maupun internasional. Diantara bentuk wakaf yang akan

dikembangakan adalah wakaf uang dan oleh karena itu pada tahun 2010, BWI

menitik beratkan pada program penghimpunan dan pengelolaan wakaf uang. BWI

membutuhkan jaringan networking sebab BWI tidak bisa berjalan kalau tidak ada

jaringan-jaringan yang mendukung. Salah satu yang BWI bangun jaringan dengan

bank-bank yang nanti akan jadi pendukung penyaluran dan penerimaan wakaf uang.

Page 72: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

63

Seiring dengan perkembangan zaman dan perluasan sosialisasi mengenai wakaf uang

maka BWI melakukan perluasan jaringan dengan bank-bank lain yang berminat

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam petunjuk LKS-PWU, antara lain: Bank

Bukopin Syariah, Bank Tabungan Negara Syarian, BPD DIY Syariah yang pada

tahun 2011 ini sudah mendapatkan surat keputusan (SK) Menteri dan telah berhak

mengeluarkan mengeluarkan sertifikat wakaf tunai.54

Wakaf uang ini penyampaian, penyetorannya kepada LKS PWU atau

lembaga keuanagan syariah penerima wakaf uang. Hanya saja saat ini masyarakat

Indonesia umumnya belum memahami wakaf uang, karena selama ini wakaf sering

kali diasumsikan hanya berupa tanah dan bangunan. Bahkan, identik dengan masjid

dan kuburan saja. Oleh karena itu, BWI kini berusaha merubah kesan atau image itu

dengan memberikan penjelasan atau sosialisasi bahwa wakaf itu bisa saja berupa

wakaf uang atau barang-barang berharga lainnya. Wakaf uang yang dimaksud adalah

wakaf yang dilakukan baik oleh seseorang atau kelompok , lembaga ataupun badan

hukum dalam bentuk uang tunai.55

Badan wakaf Indonesia berdiri sejak tahun 2007 hingga saat ini, kurang lebih

3 tahun lamanya badan wakaf ini mengelola wakaf uang yang sudah di kumpulkan di

Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS), pada tahun 2010 wakaf uang yang sudah

terlaksana di lima bank yang ditetapkan oleh surat keputusan Menteri Agama adalah,

sebagai berikut:

54 Hasil wawancara dengan Ibu Nani Al-Mu’in tanggal 04 maret 2011.55 Sertifikat wakaf tunai sebuah inovasi instrument keuangan islam prof. dr. M. A. Mannan

Page 73: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

64

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 28 Februari 2010

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 009 00 12345 647,008,399

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 114,405,175

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 38,669,000- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 37,273,517- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 43,528,679

Jumlah Wakaf Uang 880,884,770

- Deposito Bank Syariah Mandiri 300,000,000- Rumah sakit ibu dan anak (RSIA) 582,328,000- Giro 5 LKS PWU 580,884,770

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 1 April 2010

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 009 00 12345 695,492,611

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 225,222,575

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 39,843,000- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 102,540,969- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 73,586,481

Jumlah Wakaf Uang 1,136,685,635

Page 74: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

65

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 31 Mei 2010

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 009 00 12345 780,466,356

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 308,952,885

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 45,658,621- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 111,134,849- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 98,168,849

Jumlah Wakaf Uang 1,344,380,956

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 30 Juni 2010

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 009 00 12345 852,093,873.18

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 311,526,579.00

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 48,775,620.59- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 111,215,300.00- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 102,893,865.00

Jumlah Wakaf Uang 1,426,505,238

- Deposito Bank Syariah Mandiri 500,000,000- Giro 5 LKS PWU 426,505,238

Page 75: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

66

Badan Wakaf Indonesia

Laporan Penerimaan WakafPer 29 September 2010

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 009 00 12345 1,288,199,842

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 327,292,892

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 98,802,621- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 174,910,700- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 171,022,494

Jumlah Wakaf Uang 2,060,228,549

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 31 Desember 2010

1. Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 0090012345 1,369,572,873.00

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 330,838,579.00

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 103,100,621.00

- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 190,504,300.00

- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 182,604,865.00

- Bank Bukopin Syariah Acc. 8800 888 1,000,000.00

Jumlah Wakaf Uang 2,177,621,238

Page 76: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

67

Badan Wakaf IndonesiaLaporan Penerimaan Wakaf

Per 31 Maret 2011

1 Wakaf uang Jumlah

- Bank Syariah Mandiri Acc. 00900012345 1,677,687,873

- BNI Syariah Acc. 333 000 003 358,384,314

- Bank Muamalat Acc. 30 123456 15 150,412,744- Bank DKI Syariah Acc. 701 700 3939 200,015,213- Bank Mega Syariah Acc. 10000 11111 191,957,083- Bank Syariah Bukopin Acc. 8800 888 1,000,000- BTN Syariah Acc. 701 100 2010 973,487

Jumlah Wakaf Uang 2,580,430,714

Dari data di atas maka dana yang sudah terhimpun pada LKS PWU sebesar

Rp.2.580.430.714,00- dana tersebut sudah di tambahkan dengan Bank Syariah yang

baru mendapat izin dari Menteri Agama. Kemudian dana yang terkumpul dari LKS

PWU tersebut dikelola dalam bentuk deposito dan giro pada LKS PWU, dana yang

sudah di depositokan pada bank sebesar Rp.800.000.000,00- dan dana yang sudah

ada dalam bentuk giro sebesar Rp.1.007.390.008,00-.

Seiring dengan berjalannya waktu Badan Wakaf Indonesia ini sudah

melakukan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat seperti:

pembangunan rumah sakit ibu dan anak yang berada di kota Serang yang kurang

lebih menggunakan dana sebesar Rp.500.000.000,00- dan dana pendidikan pondok

pesantren Nurul Huda di daerah Bekasi sebesar Rp5.000.000,00.56

56 Hasil wawancara dengan Ibu Nani Al-Mu’in tanggal 04 maret 2011

Page 77: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang sudah ditulis oleh penulis pada bab sebelumnya maka

penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa wakaf adalah suatu perbuatan hukum

yang dilakukan seseorang dengan cara menahan harta bendanya untuk digunakan

manfaatnya di jalan Allah SWT dan untuk kesejahteraan umum menurut syariah,

sepanjang uang tersebut dimanfaatkan sesuai dengan tujuan akad wakaf dan tidak

habis atau musnah. Perbuatan wakaf ini adalah sebagai manifestasi kepatuhan

terhadap agama karena wakaf merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada

Allah SWT.

Yang dimaksud dengan Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

kelompok orang, lembaga, atau badan hukum dalam bentuk uang. Dengan kata lain,

wakaf uang merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya yang berupa uang untuk dimanfaatkan

selamanya atau untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kepentingannya guna

keperluan ibadah dan kesejahteraan umum menurut syariat.

Dengan lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan PP No. 42

Tahun 2006 Tentang Pengelolaannya menjadi dasar atau pijakan hukum dalam

melaksankan praktik perwakafan di Indonesia sehingga dapat memajukan dan

mendorong perkembangan wakaf di Indonesia kedepannya.

Page 78: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

69

Dalam UU No. 41 Tahun 2004 dan PP No. 42 Tahun 2006 menjelaskan

tentang pengelolaan wakaf yang mana dalam pengelolaan wakaf uang ini pemerintah

membentuk suatu lembaga khusus yang menangani tentang wakaf, Untuk kali

pertama, Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai

dengan Keputusan Presiden (Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di

Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan

perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari

pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.

Dalam UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan PP No. 42 Tentang

Pengelolaan Wakaf mengamanatkan pembentukan BWI dan salah satu tugas BWI

adalah melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf baik berskala

nasional maupun internasional.

Dalam sistem pengelolaan wakaf uang, tak banyak berbeda dengan wakaf

tanah, nazhir bertugas untuk menginvestasikan sesuai dengan syariah, dengan satu

syarat: nilai nominal uang yang diinvestasikan itu tak boleh berkurang.

Dalam Pengelolaan Wakaf uang ini BWI bekerjasama dengan bank-bank yang

menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaannya, yang mana nantinya orang yang

ingin mewakafkan uangnya akan datang ke Bank Syariah lalu dana yang diwakafkan

akan dihimpun, jika dana yang terhimpun sudah banyak maka dana akan dikelola

dalam bentuk investasi atau dalam bentuk deposito sehingga dana yang terkumpul itu

dapat dikelola secara baik, sehingga nilai awal wakaf uang tersebut tidak hilang,

kebijakan mengenai pengelolaanya berada pada tangan BWI, dana wakaf tersebut

Page 79: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

70

akan dikelola dalam bentuk investasi ataupun deposito, bank hanya merupakan

perantara penghimpun dana dari masyarakat guna untuk mempermudah masyarakat

dalam mewakafkan uangnya serta mempermudah dalam hal pencatatan atau

transparansi data terhadap uang wakaf, seperti sertifikat wakaf uang yang dikeluarkan

pihak bank merupakan tanda bukti kepada pemberi wakaf (wakif) dan nazhir sebagai

bukti penyerahan harta benda wakaf sehingga wakif dapat mempertanyakan uang

yang sudah diwakafkan sesuai dengan tujuan wakaf yang dikehendaki Wakif.

Dan apabila dana yang di deposito atau di investasikan sudah mendapat

keuntungan maka pihak BWI mendapat upah atau margin sebesar 10% dan 90%nya

untuk yang mengelola dana wakaf uang tersebut. Adapun upah yang didapat oleh

BWI akan dikelola kembali oleh BWI untuk kepentingan umat terutama dalam hal

kesejahteraan umat.

Dengan adanya Wakaf uang ini diharapkan minat masyarakat terhadap wakaf

uang semakin meningkat karena memberikan dampak yang baik yaitu dapat

memberikan manfaat kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dalam

bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan social dan pengembangan ekonomi melalui

pemberdayaan usaha kecil dadan menengah.

B. Saran

Pada umumnya pemberdayaan secara wakaf produktif umat Islam dapat

melakukan akselerasi peningkatan kesejahteraan umatnya. Ada beberapa saran yang

penulis sampaikan kepada elemen-elemen terkait di bawah ini, yaitu sebagai berikut:

Page 80: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

71

1. Pemerintah

Kepada pemerintah agar mendukung sepenuhnya terhadap badan wakaf Indonesia

dalam mensosialisasikan dan mensukseskan program pemberdayaan wakaf uang

baik secara moril maupun materil sehingga badan wakaf Indonesia dapat

melaksanakan programini dengan maksimal.

2. Lembaga Badan Wakaf Indonesia

a. Kreatif dan inovatif dalam mensosialisasikan program wakaf uang kepada

masyarakat, dan menciptakan image bahwa wakaf merupakan salah satu

instrument yang berpotensi membangkitkan ekonomi umat islam, karena

wakaf uang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi bermanfaat juga

bagi badan wakaf Indonesia.

b. Menjalin mitra-mitra yang berbasis social ekonomi untuk menghimpun dana

wakaf dan mendistribusikannya demi terciptanya keadilan, social dan

ekonomi yang merata.

3. Masyarakat

Masyarakat dapat berperan aktif dalam pemberdayaan wakaf uang misalnya

dengan mewakafkan sebagian rizkinya kepada badan wakaf Indonesia. Melalui

lembaga badan wakaf Indonesia ini peran aktif masyarakat sangat diharapkan

demi kesuksesan dan kelancaran pemberdayaan wakaf uang.

4. Peneliti

Penelitian lebih lanjut penulis memberi saran bahwa badan wakaf Indonesia

menarik untuk dikaji kembali, badan wakaf ini masih terus marata

keorganisasiannya yang bertujuan untuk mendukung program pengembangan

wakaf produktif agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan bersama.

Page 81: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

72

DAFTAR PUSTAKA

A. Najib, Tuti dan Ridwan al-Makassary, ed., Wakaf, Tuhan dan AgendaKemanusiaan: Studi Tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial diIndonesia, Jakarta: CSRC UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Abu Muhammad (W 630 H), Al-Mughni ‘ala Mukhtasar Al-Khurafi, Penerbit Al-Manar, Mesir 1348H.

Ahmad Abdurrahman Al-Bana, Al-Fath Al-Rabani li Tartib Musnan Al-Imam AhmadAl-Syaibani cet,ke-1 1371 H.

Al-Kabisi, Muhammad Abid Abdullah, Hukum Wakaf, Jakarta: Dompet DhuafaRepublika dan IIMaA, 2004.

al-Sarbini, Muhammad Khatib, Mughni al-Muhtaj, Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, t.t, Juz II.

Al-Zuhaili, Wahbah, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu, terj. Indonesia, Beirut: Dar al-Fikr, 1989, cet. 3, juz 8.

Daud Ali, Mohammad, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI-Press,1988.

Departemen Agama RI, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, Jakarta: DirektoratPemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat IslamDepag RI, 2006.

Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, Jakarta:Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakat Islam Depag RI, 2006.

Departemen Agama RI, Proses Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf,Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakat Islam Depag RI, 2006.

Djunaidi, Achmad dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif SebuahUpaya Progresif untuk Kesjahteraan Umat, Jakarta, Mitra Abadi Press, 2005,cet. Ke-2.

Page 82: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

73

Halim, Abdul, H Drs., Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Ciputat Press, 2005,Cet. 1.

Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari (w.256H) Shahih Al-Bukhari, dicetakbersama Fath Al-Bari, penerbit al-khairiyah, cet.ke-1, 1319H

Ja’far bin Al-Hasan bin Abi Zakariya Yahya bin Al-Hasan, Syara’I Al-Islam, penerbitDar Maktabah Al-hayah, Beirut.

Kamaluddin Muhammad bin Abdul Wahid Al-Siwasi, Fath Al-Qadir, penerbitMusthafa Muhammad, 1356H.

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Keputusan Fatwa Komisi Majelis UlamaIndonesia Tentang Wakaf Uang, ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 11 mei2002.

Mannan, Prof. dr. M.A, Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah Inovasi Instrument KeuanganIslam

Mughniyah, Muhammad Jawad, Fiqh Lima Mazhab, Penerjemah Masyukur A. B,dkk, Jakarta: Lentera,1996.

Muhammad Amin bin Umar Abdul Aziz, Rad Al-Mukhtar ‘ala Al-Dur Al-Mukhtar,penerbit Al-Usmaniah, Istanah 1326H.

Muhammad bin Yazid Al-Quzwaini (w. 283 H), Sunan Ibn Majah, penerbit Isa Al-Babi Al-Halabi, 1972M, penyunting Muhammad fuad abdul baqi.

Muslim, Imam, Shahih Muslim, No. 3084, jz. 8, h. 405; Abu Daud, Sunan Abi Daud,No. 2494, jz. 8.

Muslim, Shahih Muslim, Riyadh: Darus-Salam, 1998.

Nasution, Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah, ed., Wakaf Tunai Inovasi FinansialIslam: Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat,Jakarta: PSTT-UI, 2006.

Pasal 12, UU No. 41 tahun 2004, “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11, Nazhir dapat menerima imbalan dari hasil bersih ataspengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidakmelebihi 10% (sepuluh persen).”

Page 83: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

74

Peraturan Dirjen Bimas Islam DEPAG RI No. Kep/D/75/1978 dan Inpres RI No. 1Tahun 1991Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Peraturan Menteri Agama RI No.1 Tahun 1978 Tentang Pelaksanaan PP No.28Tahun 1977

Sabiq, Sayyid, Fiqh Al-Suunah, terj. Indonesia, Bandung: Almaa’arif, 1996. cet 8,jilid 14.

Siregar, Mulya, Peranan Perbankan Syariah Dalam Wakaf Tunai (Sebuah KajianKonseptual), Jakarta: Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2001.

Sulaiman bin Asy’as Al-Sajastani (w. 275H), Sunan Abu dawud, penerbit MusthafaMuhammad, mesir:penyunting Muhammad muhyidin abdul hamid.

Syahatah, Husain dan Sidiyah Muh-Amin Adalah, Transaksi dan etika bisnis dalamIslam, Jakarta: Visi Insani publishing, 2005.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf

Page 84: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

75

Page 85: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

76

Hasil Interview

Implementasi Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia

(studi pada Badan Wakaf Indonesia)

Nama : Nani Almuin, SHI, MA

Jabatan : Staf Divisi Penelitian dan Pengembangan

Tempat wawancara : Badan Wakaf Indonesia

Pewawancara : Arief Muzacky Juhanda

1. Kapan BWI didirikan?

Jawaban :

BWI didirikan pada tanggal 13 Juli 2007.

2. Apa Visi dan Misi didirikannya Badan Wakaf Indonesia?

Jawaban :

Visi

Badan Wakaf Indonesia mempunyai visi:

“Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat, mempunyai

kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan

internasional”.

Misi

Badan Wakaf Indonesia mempunyai misi:

“Menjadikan BWI sebagai lembaga professional yang mampu mewujudkan

potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan

pemberdayaan masyarakat”.

Page 86: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

77

3. Bagaimana pengelolaan wakaf di badan wakaf indonesia ?

Jawaban :

Dalam hal pengelolaan ini BWI bertindak sebagai nadzir atau pihak pengelola,

yang mana dana yang terkumpul atau terhimpun pada bank syariah akan dikelola

dalam bentuk deposito atau di investasikan dalam bentuk produk-produk bank

syariah.

4. Apa yang diberikan BWI kepada Wakif sebagai tanda bukti penyerahan wakaf

uang?

Jawaban :

BWI akan memberikan sertifikat wakaf dan wakif akan menandatangani surat

perjanjian yang akan di tulis langsung oleh wakif sebagai tanda bukti penyerahan

wakaf uang.

5. Apakah semua wakif akan di berikan sertifikat wakaf bu?

Jawaban :

Jika wakaf uang ada nominal terkecil nya yaitu Rp. 1.000.000, yang memberikan

wakaf dibawah nilai tersebut tidak diberikan sertifikat.

6. Bagaimana BWI menentukan maukuf alaih?

Jawaban :

Pada setiap tempat sudah ditempatkan nazir masing-masing sehingga nazir

melaporkan kepada BWI dan BWI akan mengecek langsung, apakah berhak

untuk mendapatkan wakaf tersebut? Kalau sudah dapat persetujuan baru uang

wakaf dapat di keluarkan kepada maukuf alaih.

Page 87: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

78

7. Kapan pembangunan rumah sakit ibu dan anak ini mulai dibangun?

Jawaban :

Pembangunan RS Ibu dan Anak dimulai pada tahun ini, memang belum jadi

rumah sakit yang seutuhnya tapi hal ini merupakan suatu perencanaan

pembangunan yang sedang dijalankan.

8. Hasil dari produktif uang wakaf, ibu menyebutkan selain untuk dana

pembangunan rumah sakit untuk dana pendidikan, pendidikan dimana bu?

Jawaban :

Digunakan untuk dana pendidikan Di Yayasan Nurul Huda Bekasi sebesar

Rp.5.000.000.dan pembangunan rumah bagi oarang yang tidak mampu, BWI

bekerja sama dengan bank tetapi tetap pengelolaan uang wakaf yang akan

digunakan atas persetujuan BWI sehingga pengelolaan uang wakaf tetap pada

BWI, bank sebagai tempat penitipan.

Page 88: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

79

Page 89: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

80

Page 90: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

81

Page 91: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

82

Page 92: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

83

Page 93: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

84

Page 94: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

85

Page 95: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

86

Page 96: IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BADAN WAKAF INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3628/1/ARIEF... · wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak awal abad kedua hijriyah.

87