IMPLEMENTASI THE POWER OF TWO DALAM MATA …... · serta menyiapkan dokumentasi. Validitas data...
Transcript of IMPLEMENTASI THE POWER OF TWO DALAM MATA …... · serta menyiapkan dokumentasi. Validitas data...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
IMPLEMENTASI THE POWER OF TWO DALAM MATA PELAJARAN
STATIKA KELAS X TKB SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2
SURAKARTA
SKRIPSI
OLEH :
FAUZAN AHMADI
K 1506025
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
IMPLEMENTASI THE POWER OF TWO DALAM MATA PELAJARAN
STATIKA KELAS X TKB SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2
SURAKARTA
Oleh :
FAUZAN AHMADI
K 1506025
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Pendidikan Teknik dan Kejuruan
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Fauzan Ahmadi. K1506025. IMPLEMENTASI THE POWER OF TWO DALAM
MATA PELAJARAN STATIKA KELAS X TKB SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK
NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi. 2012. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran statika melalui strategi The Power Of Two ; (2) Untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran statika dengan
penerapan strategi The Power Of Two.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Disetiap siklus terdapat beberapa
tahapan berupa perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis
dan refleksi. Tindakan kelas diawali dengan membuat skenario pembelajaran
metode The Power Of Two, membuat lembar observasi, membuat tes evaluasi
serta menyiapkan dokumentasi. Validitas data menggunakan Member Chek dan
Triangulasi. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran
2010/2011, berjumlah 26 siswa laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Kooperatif dengan metode The Power Of Two dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar peserta didik kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011 pada pembelajaran statika. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian, Pada penelitian tindakan kelas ini prosentase hasil belajar kognitif
untuk siklus I (76,15%) dan untuk siklus II (84,62%); keaktifan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran siklus I (66,02%) dan siklus II (78,58%); perhatian
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran siklus I (67,00%) dan siklus II
(81,00%); sikap/minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran siklus I
(69,00%) dan siklus II (81,00%)
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran The
Power Of Two dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik
kelas X TKB SMK N 2 Surakarta dalam pembelajaran statika.
Kata kunci : Metode The Power Of Two, Keaktifan, Prestasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Fauzan Ahmadi. K1506025. AN IMPLEMENTATION OF THE POWER
OF TWO IN STATICS SUBJECT OF X GRADE TKB AS AN EFFORT TO
INCREASE AND STUDENT ACHIEVEMENT IN SMKN 2 SURAKARTA.
Skripsi. 2012. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Research purposes : (1) To enhance students activeness in teaching statics
through The Power Of Two strategies, (2) To improve student achievement in the
application of learning strategies statics with The Power Of Two.
This research was classroom action research implemented in two cycles.
Every cycle has several stages such as planning, implementation, observation,
evaluation, analysis and reflection. Class action begins with making scenarios
learning the power of two methods, create a sheet of observation, making the
evaluation test, and complete documentation. Validity of data using the member
check, and triangulation. Technique of data analysis using interactive analysis
technique. Subject of this study were students of X grade TKB SMKN 2 surakarta
academic year 2010/2011 amounted to 26 students, male.
Base on research results showed that use of Co-operative learning model
and The Power Of Two method can improve an achievements of learners and
active class X TKB SMK Negeri 2 Surakarta academic year 2010/2011 in statics
learning. It can be seen from the results of research, this study the percentage of
class action cognitive learning outcomes for the cycle I (76.15%) and for cycle II
(84.62%);active learners in the learning cycle I (66.02% ) and cycle II (78.58%);
attention of learners in the learning cycle I (67.00%) and cycle II (81.00%);
attitude / interest of learners in the learning cycle I (69.00% ) and cycle II
(81.00%)
The conclusion of this research is the application of learning methods The
Power Of Two can increase the effectiveness of the activity and learning
achievement of students in class X TKB SMK N 2 Surakarta in static learning.
Key words: Method of The Power Of Two, liveliness, Learning Achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”
(Muhammad : 7)
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”
(Al Hajj : 40)
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan
baginya jalan kemudahan dalam urusannya.”
(Ath Thalaq:4)
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.”
(Al Baqarah : 153)
Pencegah keberhasilanku adalah tubuh yang tidak patuh kepada kebaikan
hati dan kecemerlangan pikiranku.
(Mario Teguh)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Penulisan Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapak dan Ibu yang selalu memberi
semangat dan selalu membimbingku
Mas Ghofar, Mas Dien dan Mas Bukhori
yang selalu memberi semangat
Calon pendamping hidupku dan matiku
kelak
Teman-teman PTS/B angkatan 2006
yang selalu memberikan semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
anugerah kepada penulis, salah satunya adalah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Implementasi The Power Of Two Dalam Mata
Pelajaran Statika Kelas X TKB Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan
Prestasi Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Surakarta”.
Dalam menyusun skripsi ini penulis mendapat bantuan dari banyak pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Universitas
Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun
skripsi.
3. Bapak Ida Nugroho Saputro, ST, MT selaku Ketua Program Pendidikan Teknik
sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Abdul Haris Setyawan, M.Pd selaku Koordinator Skripsi Pendidikan
Teknik Sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. Suradji, M.Pd selaku dosen pembimbing I, yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi
6. Bapak Ir.Chundakus Habsya, M.S.Ars selaku Dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi
7. Rekan-rekan seperjuangan PTB 2006 yang memberikan dukungan atas
terselesaikannya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan – kekurangan di
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan dalam menyusun skripsi ini.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
JUDUL ........................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 6
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif..................................... 6
2. The Power Of Two ....................................................................... 8
3. Hakikat Keaktifan ........................................................................ 10
4. Prestasi Belajar ............................................................................. 12
5. Dasar Kompetensi dan Kompetensi Kejuruan ............................. 13
B. Kerangka Berpikir .............................................................................. 17
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Halaman
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 21
1. Tempat Penelitian....................................................................... 21
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 21
B. Subjek Penelitian .............................................................................. 21
C. Data Dan Sumber Data .................................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan ....................................................................... 22
E. Validasi Data .................................................................................... 23
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 24
G. Indikator Kinerja ............................................................................... 25
H. Prosedur Penelitian ........................................................................... 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 31
A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 31
1. Sejarah SMK Negeri 2 Surakarta ................................................... 31
2. Visi Dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta ........................................ 31
3. Denah Gedung SMK Negeri 2 Surakarta ....................................... 32
4. Profil Sekolah ................................................................................. 33
5. Bidang Studi Keahlian Dan Program Studi Keahlian
Di SMK Negeri 2 Surakarta ........................................................... 34
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 34
1. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 34
2. Pelaksanaan Siklus I ....................................................................... 35
a. Tahap Perencanaan................................................................... 35
b. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 35
c. Tahap Pengamatan ................................................................... 37
d. Hasil Evaluasi siklus I .............................................................. 37
e. Refleksi .................................................................................... 38
3. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................... 38
4. Pelaksanaan Siklus II ..................................................................... 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Halaman
a. Tahap Perencanaan................................................................... 38
b. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 39
c. Tahap Pengamatan ................................................................... 40
d. Hasil Evaluasi siklus II............................................................. 40
e. Refleksi .................................................................................... 41
C. Pembahasan .......................................................................................... 41
1. Perhatian Siswa .............................................................................. 41
2. Sikap/Minat Siswa ......................................................................... 43
3. Keaktifan Siswa ............................................................................. 44
4. Prestasi Siswa ................................................................................. 45
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................... 48
A. Kesimpulan ......................................................................................... 48
B. Implikasi ............................................................................................... 48
C. Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Dasar Kompetensi Kejuruan ............................................................ 13
Tabel 2 Kompetensi Kejuruan ...................................................................... 14
Tabel 3 Jadwal Penelitian ............................................................................. 21
Tabel 4 Bidang Keahlian SMK Negeri 2 Surakarta ..................................... 34
Tabel 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................ 37
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 40
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Pengamatan ....................................................... 47
Tabel 8 Daftar Siswa Kelas X TKB SMKN 2 Surakarta .............................. 51
Tabel 9 Daftar Nilai Ulangan Sebelum Tindakan ........................................ 52
Tabel 10 Silabus ............................................................................................. 53
Tabel 11 Satuan Acara Pembelajaran ............................................................. 56
Tabel 12 Langkah Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 .................................. 63
Tabel 13 Lembar Observasi Siklus I pertemuan 1 .......................................... 67
Tabel 14 Langkah Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 .................................. 70
Tabel 15 Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 74
Tabel 16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 76
Tabel 17 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I .......................................................... 80
Tabel 18 Langkah Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ................................. 83
Tabel 19 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................ 87
Tabel 20 Langkah Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ................................. 90
Tabel 21 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 2 ........................................ 92
Tabel 22 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ...................................................... 94
Tabel 23 Daftar Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................... 98
Tabel 24 Pedoman Wawancara untuk Peserta Didik ...................................... 100
Tabel 25 Pedoman Wawancara untuk Pendidik ............................................. 102
Tabel 26 Transkrip Wawancara dengan Peserta Didik ................................... 105
Tabel 27 Transkrip Wawancara dengan Pendidik .......................................... 117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Berfikir........................................................................... 19
Gambar 2 Model Analisis Interaktif ............................................................... 25
Gambar 3 Prosedur Penelitian......................................................................... 26
Gambar 4 Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta ........................................ 32
Gambar 5 Grafik Perhatian Siswa dalam Pembelajaran ................................. 42
Gambar 6 Grafik Sikap/Minat Siswa dalam Pembelajaran ........................... 44
Gambar 7 Grafik Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran ................................ 45
Gambar 8 Grafik Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran ...................... 46
Gambar 9 Grafik Nilai Rata-rata Siswa .......................................................... 46
Gambar 10 Grafik Rekapitulasi Hasil Pengamatan ......................................... 47
Gambar 11 Latihan Siklus I Pertemuan 1 ........................................................ 65
Gambar 12 Latihan Siklus I Pertemuan 2 ........................................................ 72
Gambar 13 Soal 1 Evaluasi Siklus I ................................................................ 78
Gambar 14 Soal 2 Evaluasi Siklus I ................................................................ 79
Gambar 15 Latihan Siklus II Pertemuan 1 ....................................................... 85
Gambar 16 Soal 1 Evaluasi Siklus II ............................................................... 95
Gambar 17 Soal 2 Evaluai Siklus II ................................................................. 96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian
Siswa X TKB SMK Negeri 2 Surakarta ....................................... 51
Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan Harian Sebelum Tindakan ......................... 52
Lampiran 3 Silabus ......................................................................................... 53
Lampiran 4 Satuan Acara Pembelajaran .......................................................... 56
Lampiran 5 RPP Siklus I Pertemuan I ............................................................. 62
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I ................................... 65
Lampiran 7 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan I ...................................................................... 67
Lampiran 8 RPP Siklus I Pertemuan II ............................................................ 69
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II .................................. 72
Lampiran 10 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan II .................................................................. 74
Lampiran 11 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I ................................................ 76
Lampiran 12 Lembar Evaluasi Siklus I............................................................ 77
Lampiran 13 Daftar Nilai Siklus I.................................................................... 80
Lampiran 14 RPP Siklus II Pertemuan I .......................................................... 82
Lampiran 15 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I ................................ 85
Lampiran 16 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan I .................................................................. 87
Lampiran 17 RPP Siklus II Pertemuan II ........................................................ 89
Lampiran 18 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan II ................................................................. 92
Lampiran 19 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................... 94
Lampiran 20 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ............................................... 95
Lampiran 21 Daftar Nilai Siklus II ................................................................. 98
Lampiran 22 Pedoman Wawancara untuk Peserta Didik................................ 100
Lampiran 23 Pedoman Wawancara untuk Pendidik ...................................... 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Halaman
Lampiran 24 Catatan Lapangan Hasil Wawancara ......................................... 105
Lampiran 25 Dokumentasi Pengamatan ......................................................... 121
Lampiran Surat – surat Izin Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang pada
akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas.
Berbagai usaha telah dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar,
namun tidak mudah untuk mencapai hasil secara maksimal karena banyak faktor
yang berpengaruh dalam prestasi belajar itu sendiri. Perbaikan dan
penyempurnaan meliputi perbaikan sistem pendidikan ataupun hal yang langsung
dikaitkan dengan praktek pembelajaran.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang
saling berkaitan satu sama lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat penting.
Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Seorang guru mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tercapainya
tujuan pembelajaran. Guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa,
namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan
pembelajaran berlangsung secara aktif, salah satunya dengan memperhatikan
model pembelajaran yang digunakan. Penggunaan model pembelajaran kurang
tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu dalam memecahkan masalah
dan monoton, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut juga
dapat menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses
belajar mengajar.
Salah satu mata pelajaran yang khusus diberikan pada siswa teknik
bangunan di SMK Negeri 2 Surakarta adalah mata pelajaran statika. Mata
pelajaran statika berisikan konsep-konsep dasar perhitungan untuk konstruksi
bangunan yaitu pengetahuan tentang cara-cara pengidentifikasian suatu
konstruksi bangunan sederhana dan cara perhitungan kekuatan konstruksi
bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran statika sulit, rumit,
banyak rumus, serta penerapan dan manfaatnya sangat sedikit dalam kehidupan
manusia yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran
Statika. Banyak faktor penyebab hasil belajar statika siswa rendah yaitu faktor
internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain : motivasi belajar,
intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang terdapat di luar siswa, seperti : guru sebagai pembina kegiatan belajar,
strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif dapat
menghambat kemampuan berpikir siswa dan keterampilan pemecahan masalah
sehingga perlu dipilih dan diterapkan suatu model pembelajaran untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam pengajaran statika
diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pemahaman siswa
tentang apa yang dipelajari akan bertahan lama. Dalam hal ini hendaknya seorang
guru dapat membantu siswanya dalam membangun keterkaitan antara
pengetahuan dengan pengalaman lain guna memecahkan permasalahan
pembelajaran.
Di SMK Negeri 2 Surakarta, keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru
dan mengerjakan soal latihan masih rendah. Rendahnya keaktifan siswa terjadi
karena kurangnya variasi model pembelajaran yang tepat. Selama ini yang terjadi
pembelajaran hanya berpusat pada guru, dan siswa tidak dilibatkan secara aktif
sehingga siswa masih kurang dalam hal kemampuan kerjasama dan kurang
percaya diri atas kemampuan diri sendiri. Kekurangan siswa di SMK ini perlu
diatasi dengan adanya perubahan model pembelajaran yang digunakan guru yaitu
dari menggunakan model pembelajaran konvensional menjadi menggunakan
model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini akan digunakan model
pembelajaran kooperatif dengan strategi The Power of Two.
Salah satunya adalah strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative
Learning) yang mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pengalaman mereka dari partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa
belajar berinteraksi sosial, mengembangkan sikap demokratis, dan secara
bersamaan juga membantu siswa dalam pembelajaran akademis mereka.
Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian dari
belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan
kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri
dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar
(Mafatih, 2007).
Pendekatan Cooperative Learning dengan strategi The Power of Two yang
dimaksud adalah cara mengajar statika di mana siswa diteliti untuk aktif dalam
mengemukakan pikirannya dan guru aktif untuk membimbing siswa sehingga
siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pendekatan metode ini
akan terjadi diskusi antara guru dan kelompok kecil antara dua siswa.
Dari uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian
tentang “Implementasi The Power Of Two Dalam Mata Pelajaran Statika Kelas X
TKB Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Di SMK
Negeri 2 Surakarta”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Keaktifan dalam proses belajar mengajar masih kurang misalnya
keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, dan keaktifan mengerjakan
soal di depan kelas masih kurang.
2. Prestasi belajar statika siswa yang cenderung masih rendah karena siswa
hanya sebagai penerima pasif dalam pembelajaran statika yang sudah jadi.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Pembatasan masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk
mempertegas lingkup yang diteliti agar pokok permasalahan terarah dan dapat
dikaji secara mendalam. Permasalahan – permasalahan tersebut difokuskan
sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa dalam merespon pelajaran statika dibatasi pada keaktifan
siswa untuk bertanya dan mengerjakan soal – soal latihan di depan kelas
pada saat kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
2. Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan strategi The
Power of Two sebagai pendekatan yang menekankan pertumbuhan dan
pengembangan sejumlah ketrampilan agar siswa bisa lebih bersikap aktif
dalam proses belajar mengajar.
3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta di
semester 2.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka dikemukakan rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran statika
menggunakan strategi The Power Of Two ?
2. Adakah peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran statika
menggunakan strategi The Power of Two ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian, tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang
dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini antara lain :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran statika melalui
strategi The Power of Two.
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran statika
dengan penerapan strategi The Power of Two.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
F. Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik dalam sifat praktis maupun teoritis.
1. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
1) Guru menjadi semangat dalam mengajar karena ia tahu akan
keberhasilannya dalam mengajar.
2) Guru akan lebih mudah mempersiapkan diri dalam penyampaian
materi dan memperbanyak soal – soal latihan.
3) Guru dapat menemukan langkah – langkah yang tepat dalam rangka
meningkatkan kemandirian dan keaktifan.
b. Bagi Siswa
1) Siswa terbiasa belajar atas kemauan sendiri dan sungguh– sungguh
dalam belajar.
2) Siswa terbiasa untuk mempersiapkan diri dengan latihan–latihan
yang diberikan guru.
3) Siswa menjadi tahu dan dapat menilai diri sendiri sampai sejauh
mana kemampuannya dalam menguasai materi yang diajarkan.
4) Siswa terbiasa bekerjasama dengan teman dalam memecahkan
masalah.
2. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran statika khususnya pada
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui model
pembelajaran kooperatif dengan strategi The Power of Two.
Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi kepada
metode pembelajaran statika berupa pergeseran dari pembelajaran yang
mementingkan hasil ke pembelajaran yang lebih mementingkan prosesnya
untuk mencapai hasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik (2003: 57) Pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawai, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhimencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Winataputra (2001), model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran (Sugiyanto, 2007:3).
b. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai suatu
tujuan belajar (Sugiyanto, 2007 : 21)
Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik
digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik yang sifatnya kognitif,afektif,
maupun konatif (Etin solihatin dan Raharjo, 2007:5-6).
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya
sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja
bersama – sama di antara anggota kelompok akan meningkatkan motivasi,
produktivitas, dan hasil belajar. Model pembelajaran kooperatif mendorong
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerjasama dengan siswa
lain dalam menentukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap materi
pelajaran yang dihadapi.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang di dalam pelaksanaan peserta
didik dibentuk dalam kelompok – kelompok yang mempunyai latar belakang
yang berbeda atau heterogen serta memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan suatu masalah
melalui kegiatan yang bersifat aktif yaitu, mengemukakan pendapat,
mendengarkan pendapat orang lain, dan membuat keputusan secara bersama.
c. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif
Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di dalam kelas, ada
beberapa elemen yang saling terkait. Elemen – elemen pembelajaran
kooperatif menurut Lie dalam Sugiyanto (2007 : 22) adalah :
1) Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang
saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling
ketergantungan positif. Salaing ketergantungan dapat dicapai melalui :
a) saling ketergantungan mencapai tujuan (b) saling ketergantungan
menyelesaikan tugas (c) salling ketergantungan bahan atau sumber (d)
saling ketergantungan peran (e) saling ketergantungan hadiah.
2) Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam
kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya
dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena
siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga
mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.
3) Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar
kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara
individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar
semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai
kelompok didasarkan atas rata – rata hasil belajar semua anggotanya,
karena itu tiapa anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi
kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata –
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
rata penguasaan semua anggota kelompo secara individual ini yang
dimaksud dengan akuntabilitas individual.
4) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan santun terhadap
teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani
mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri,
dan berbagi sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar
pribadi (interpersonal relationship) tidak hanya diasumsikan tetapi
secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan
antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga daari sesama
siswa.
2. Hakekat The Power Of Two
a. Pengertian The Power Of Two
Proses belajar akan lebih efektif jika guru mengkondisikan agar setiap
siswa terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang dinamis dan saling
mendukung antara siswa satu dengan siswa yang lain. Menurut Muqowin
(2007), terdapat beberapa strategi belajar yang dapat digunakan siswa agar
siswa aktif secara kolektif, misalnya: strategi belajar tim pendengar, strategi
membuat catatan terbimbing (guided note taking), strategi pembelajaran
terbimbing, perdebatan aktif (active debate), strategi poin-kounterpoin,
strategi kekuatan berdua (the power of two), dan pertanyaan kelompok (team
quiz).
Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian
dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan
menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai
kompentensi dasar (Mafatih, 2007).
Menurut Muqowin (2007), strategi belajar kekuatan berdua (the power
of two) adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan
mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu
lebih baik daripada satu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Langkah-langkah Pembelajaran The Power Of Two
Menurut Sanaky (2006), penerapan strategi belajar “Kekuatan Berdua”
(the power of two) dengan langkah-langkah/prosedur yang dilakukan guru
sebagai berikut:
1. Langkah pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, guru
memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta didik yang
membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan jawaban.
2. Langkah kedua, guru meminta peserta didik untuk merenung dan
menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.
3. Langkah ketiga, guru membagi peserta didik berpasang-pasangan.
Pasangan kelompok ditentukan menurut daftar urutan absen atau bisa juga
diacak. Dalam proses belajar setelah semua peserta didik melengkapi
jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka untuk
berbagi (sharing) jawaban dengan yang lain.
4. Langkah keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari
jawaban baru. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat
jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki
respon masing-masing individu.
5. Langkah kelima, guru meminta peserta untuk mendiskusikan hasil
sharingnya. Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk berdiskusi
secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang
kurang dimengerti. Semua pasangan membandingkan jawaban dari
masing-masing pasangan ke pasangan yang lain. Untuk mengakhiri
pembelajaran guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan Sanaky di atas, maka pelaksanaan proses
pembelajaran Statika siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta melalui
penggunaan strategi belajar The Power Of Two dapat digambarkan sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. Guru membuat beberapa pertanyaan yang membutuhkan refleksi dalam
menentukan jawaban
2. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri
3. Guru membagi siswa berpasang-pasangan berdasar daftar presensi atau
diacak. Dalam kelompok siswa diminta untuk berbagi jawaban dengan
yang lain
4. Guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi dan membuat jawaban
baru
5. Setiap kelompok menyampaikan jawaban dan membandingkan dengan
jawaban kelompok lain
6. Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama dari materi pembelajaran
3. Hakekat Keaktifan
a. Pengertian Keaktifan
Pada hakekatnya keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada semua
perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda – beda tergantung pada jenis
kegiatannya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai. (Oemar
Hamalik, 2003 : 137).
Menurut T. Raka Joni dalam A. Tabrani Rusyan, Atang Kusnidar dan
Zaenal Arifin (1989 : 130) menjelaskan bahwa hakekat Cara Belajar Siswa
Aktif “menunjuk pada keaktifan mental, meskipun untuk maksud ini dalam
banyak hal dipersyaratkan keterlibatan langsung dalam berbagai keaktifan
fisik”. Jadi, yang dimaksud dengan keaktifan belajar bukan berarti peserta
didik dapat melakukan kegiatan yang asal saja. Kegiatan siswa diorientasikan
pada pembekalan bagaiman belajar itu sebenarnya. Bila siswa dilatih
menyelesaikan masalah, maka mereka akan mampu mengambil keputusan
karena telah memiliki keterampilan di dalam mengumpulkan informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil belajar yang diperolehnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Indikator Keaktifan
Menurut DR. Nana Sudjana (1995 : 61) keaktifan para siswa dalam
kegiatan belajar dapat dilihat dalam hal :
1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2) terlibat dalam pemecahan permasalahan
3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya
4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
6) menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya
7) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis
8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya
Menurut T. Raka Joni dalam A. Tabrani Rusyan (1989 : 131-132)
indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Adanya prakarsa peserta didik dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan
melalui kebenranian memberikan urunan pendapat tanpa secara eksplisit
diminta, misalnya di dalam diskusi – diskusi, atau cara kerja kegiatan
belajar, dan kediaan mencari alat dan sumber.
2) Keterlibatan mental peserta didik di dalam kegiatan – kegiatan beljar yang
tengah berlangsung ditunjukkan dengan pengikatan diri pada tugas
kegiatan, baik secara intelektual maupun secara emosional, yang dapat
diamati dalam bentuk terpusatnya perhatian sertta pikiran siswa kepada
tugas yang dihadapi, serta komitmen untuk menyelesaikan tugas tersebut
dengan sebaik – baiknya secara tuntas.
3) Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator.
4) Peserta didik belajar dengan pengalaman langsung (experimenial
learning).
5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar mengajar.
6) Kualitas interaksi belajar antar peserta didik, baik intelektual maupun
emosional.
c. Jenis Aktivitas Belajar
Paul B. Diedrich dalam A. Tabrani Rusyan (1989 : 138-139),
menjelaskan bahwa membuata suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan
belajar siswa, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Visual activities (13), seperti membaca, memperhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, mengamati pekerjaan orang lain, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2) Oral activities (43), seperti menanyakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi,
dan sebagainya.
3) Listening activities (11), seperti mendengarkan uraian, percakapan,
diskusi, musik pidato,, dan sebagainya.
4) Writing activities (22), seperti menulis cerita, karangan, angket, laporan,
tes, menyalin, dan sebagainya.
5) Drawing activities (8), seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram, pola, dan sebagainya.
6) Motor activities (47), seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan
sebagainya
7) Emotional activities (23), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
4. Hakekat Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi menurut Poerwadarminta (2002:768) adalah “hasil yang
telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Menurut Winkel
(1991:162) “prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai”.
Hamalik (2003:52) mengatakan belajar adalah modifikasi untuk
memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan serta suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai
yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Nugroho (2010:8) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
1) Faktor Intern
a) Jasmani
Prestasi belajar ditentukan adanya struktur tubuh, panca indra (indra
penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra peraba, dan
indra perasa), dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Psikologis
Kecerdasan, bakat, minat, kecakapan, sikap, dan motivasi juga
menentukan prestasi belajar.
c) Kematangan Fisik dan Psikis
Prestasi belajar dan kemampuan belajar seseorang juga ditentukan
oleh kematangan fisik dan psikis orang tersebut.
2) Faktor Ekstern
a) Lingkungan Keluarga
Prestasi belajar dipengaruhi oleh cara mendidik orangtua di rumah,
latar belakang pendidikan orang tua, tingkat ekonomi keluarga, dan
sebagainya.
b) Lingkungan Sekolah
Di sekolah, prestasi belajar dipengaruhi oleh cara belajar, metode
mengajar yang diterapkan oleh guru, kurikulum yang berlaku, sikap
guru, evaluasi dan penilaian yang diterapkan, administrasi sekolah,
dan lain-lain.
c) Lingkungan Masyarakat
Prestasi belajar dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat, budaya yang
berlaku, pergaulan dalam masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan sebagainya.
5. Dasar Kompetensi dan Kompetensi Kejuruan
a. Dasar Kompetensi Kejuruan
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan
(Sumber :http://www.scribd.com/doc/31409942/Skkd-Smk-Volume-1-DOC-For)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan dasar-dasar
gambar teknik
1. Menjelaskan dasar-dasar gambar teknik
2. Mengidentifikasi peralatan gambar teknik
3. Menggambar garis
4. Menggambar bentuk bidang dan bentuk tiga
dimensi
5. Menggambar proyeksi benda
6. Menggambar dengan perangkat lunak
(software) untuk gambar teknik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Menerapkan ilmu statika dan
tegangan
1. Menjelaskan besaran vektor, sistem satuan,
dan hukum Newton
2. Menerapkan besaran vektor pada gaya,
momen dan kopel
3. Membuat diagram gaya normal, momen
gaya, kopel pada konstruksi bangunan
4. Menerapkan teori keseimbangan
5. Menerapkan teori tegangan pada konstruksi
bangunan.
3. Mengidentifikasi ilmu
bangunan gedung
1. Mendeskripsikan bagian-bagian bangunan
gedung
2. Menjelaskan macam-macam pekerjaan batu
bata
3. Menjelaskan dasar-dasar plambing
4. Menentukan jenis pondasi yang tepat untuk
bangunan sesuai dengan jenis tanahnya
5. Menjelaskan macam-macam sambungan
6. Menerapkan macam-macam konstruksi
pintu dan jendela.
4. Memahami bahan bangunan 1. Mendeskripsikan bahan bangunan kayu
2. Mendeskripsikan bahan bangunan batu dan
beton
3. Mendeskripsikan bahan bangunan baja
5. Menerapkan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)
1. Mendeskripsikan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
2. Melaksanakan prosedur K3
b. Kompetensi Kejuruan
Tabel 2. Kompetensi Kejuruan
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghitung konstruksi
sederhana
1. Menghitung konstruksi gedung sederhana
2. Menghitung konstruksi bangunan air
sederhana
3. Menghitung konstruksi jembatan
sederhana
4. Menghitung konstruksi jalan sederhana.
2. Membuat gambar
pelaksanaan konstruksi
1. Mengindentifikasi simbol gambar
konstruksi batu dan beton
2. Menggambar dasar-dasar gambar teknik
3. Menggambar konstruksi beton pada
kontruksi gedung, bangunan air, jalan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
jembatan
4. Menggambar pasangan batu pada
konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan
jembatan
5. Membuat gambar kerja konstruksi gedung,
bangunan air, jalan dan jembatan
3. Menyusun Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
konstruksi
1. Mengindentifikasi jenis bahan konstruksi
2. Melakukan analisa satuan bahan dan upah
kerja
3. Menghitung RAB kontruksi gedung,
bangunan air, jalan dan jembatan.
4. Menggunakan peralatan
tangan dan mekanik listrik
pada konstruksi batu dan
beton
1. Menentukan peralatan tangan dan
mekanik/listrik pekerjaan kontruksi
gedung,bangunan air, jalan dan jembatan
2. Menggunakan peralatan tangan dan
mekanik/listrik pekerjaan konstruksi
gedung, bangunan air, jalan dan jembatan
5. Mengelola pekerjaan
konstruksi
1. Mendeskripsikan unsur-unsur pengelolaan
pekerjaan konstruksi
2. Membuat jadwal pengelolaan material,
tenaga kerja, peralatan dan waktu
pekerjaan konstruksi gedung, bangunan
air, jalan dan jembatan
3. Membuat laporan pekerjaan pada kontruksi
gedung,bangunan air, jalan dan jembatan.
6. Melaksanakan
pemeriksaan bahan
bangunan
1. Mendeskripsikan prosedur pemeriksaan
bahan bangunan
2. Memeriksa bahan bangunan di lapangan
3. Membuat benda uji di lapangan untuk uji
kekuatan, kelecakan beton.
7. Melaksanakan pengukuran
konstruksi
1. Mengidentifikasi peralatan pengukuran dan
leveling
2. Melaksanakan pengukuran pekerjaan
konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan
jembatan
3. Memasang papan duga (bauwplank)
pekerjaan pada pekerjaan konstruksi
gedung, bangunan air, jalan dan jembatan
4. Melaksanakan leveling pada pekerjaan
konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan
jembatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
8. Melaksanakan pekerjaan
perancah
1. Menjelaskan penggunaan perancah
2. Memasang papan duga perancah pada
pekerjaan kontruksi gedung, bangunan air,
jalan dan jembatan
3. Memasang perancah pada pekerjaan
kontruksi gedung, bangunan air, jalan dan
jembatan.
9. Melaksanakan pekerjaan
scafolding
1. Menjelaskan penggunaan scafolding
2. Memasang scafolding untuk pekerjaan
kontruksi gedung, bangunan air, jalan dan
jembatan.
10. Melaksanakan pekerjaan
pembesian
1. Mengindentifikasi peralatan pekerjaan
tulangan/pembesian
2. Melaksakan pekerjaan persiapan
pemasangan tulangan (beton decking,
tulangan penyangga)
3. Memasang tulangan/pembesian pada
pekerjaan kontruksi gedung, bangunan air,
jalan dan jembatan
11. Melaksanakan
pengecoran beton
1. Merancang campuran beton
2. Membuat adukan beton segar
3. Melakukan pengecoran beton untuk
pekerjaan kontruksi gedung, bangunan air,
jalan dan jembatan.
12. Melaksanakan pekerjaan
finishing bangunan
1. Mendeskripsikan pekerjaan finishing
2. Melaksanakan pasang bata/dinding/
bricklayer/bricklaying
3. Melaksanakan pasang batu/stone (rubble)
mason
4. Melaksanakan plesteran/plasterer/solid
plasterer
5. Melaksanakan pasang keramik (lantai dan
dinding)
6. Melaksanakan pasang lantai tegel, ubin,
dan marmer
7. Melaksanakan pengecatan bangunan.
13. Melaksanakan pekerjaan
beton pracetak
1. Mendeskripsikan beton pracetak
2. Membuat cetakan beton pracetak
3. Melakukan pengecoran beton pracetak
4. Memasang beton pracetak pada pekerjaan
konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
jembatan
5. Memasang detail sambungan beton
pracetak pada pekerjaan konstruksi
gedung, bangunan air, jalan dan jembatan.
14. Melaksanakan pekerjaan
jalan
1. Mendeskripsikan pekerjaan jalan
2. Mengidentifikasi lapisan perkerasan jalan
3. Melaksanakan pemadatan jalan
4. Mengidentifikasi jenis pengaspalan jalan
5. Melaksanakan pekerjaan pengaspalan
jalan.
B. Kerangka Berpikir
Hakekat pembelajaran statika adalah belajar konsep. Untuk belajar statika
diperlukan cara–cara khusus dalam belajar dan mengajarkannya. Belajar mengajar
merupakan interaksi antara siswa dengan guru dimana belajar berkaitan dengan
siswa, sedangkan mengajar berkaitan dengan guru. Seorang guru berusaha
mengajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat memahami konsep dan
akan memperoleh hasil belajar yang baik. Sebaliknya apabila kurang menguasai
konsep maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik.
Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran statika masih banyak ditemukan masalah–
masalah antara lain: masih rendahnya prestasi belajar siswa, masih rendahnya
tingkat partisipasi siswa, masih rendahnya siswa dalam mengerjakan soal yang
diberikan guru.
Untuk itu diperlukan perhatian khusus yang berkaitan dengan
pengembangan strategi pendekatan pembelajaran statika di sekolah.
Pengembangan strategi pendekatan pembelajaran statika, diharapkan dapat
meningkatkan mutu hasil belajar statika siswa. Salah satu pendekatan yang
memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil belajar adalah pendekatan
struktural dengan model pembelajaran metode The Power Of Two, karena metode
ini berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti
pembelajaran, karena siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah yang
diberikan guru melalui soal yang diberikan secara individu kemudian baru
didiskusikan dengan teman dalam satu kelompok sehingga pengalaman dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
percobaan langsung siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar,
membuat guru untuk lebih menguasai materi karena guru sebagai fasilitator harus
menguasai materi dan mampu mengembangkannya serta guru sebagai motivator
yang mampu memotivasi siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan
menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar.
Dengan diterapkannya pembelajaran metode The Power Of Two dalam
pembelajaran statika, diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan lebih memahami penjelasan guru sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Untuk meningkatkan hasil belajar statika dalam pembelajarannya
harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model
pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada
siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru
merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan
komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai
hasil belajar. Dengan penerapan prosedur pembelajaran kooperatif tipe The Power
Of Two ini maka akan muncul keefektifitasan pembelajaran. Dalam
keefektifitasan pembelajaran ini akan muncul pembelajaran yang berkualitas dan
tidak berkualitas. Dikatakan berkualitas jika hasil dari penerapan pembelajaran
kooperatif tipe The Power Of Two tersebut bisa meningkatkan hasil nilai statika
siswa kelas X TKB SMK N 2 Surakarta. Sedangkan tidak berkualitas jika tidak
ada peningkatan nilai statika pada siswa sehingga perlu diadakan evaluasi mulai
dari perbaikan perencanaan tindakan, dan pelaksanaan tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Perencanaan Model pembelajaran
The Power Of Two
Implementasi Prosedur
Pembelajaran
1. Orientasi
2. Kerja kelompok
3. Test/Kuis
4. 4
5.
6.
7. Penghargaan kelompok
Evaluasi
Pembelajaran berkualitas
Efektif
Pembelajaran
Tidak berkualitas
Kurang Efektif
Siswa Kelas X TKB
SMK N 2 Surakarta
Efektifitas
Pembelajaran
1. Keaktifan siswa untuk bertanya kurang
2. Keaktifan dalam mengerjakan soal
kurang
3. Prestasi siswa kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan hasil penelitian.
Dari hasil analisis tindakan penulis membuat hipotesis tindakan adalah :
1 Apabila guru menggunakan model pembelajaran kooperatif The Power Of
Two dalam mata pelajaran statika dapat meningkatkan keaktifan siswa
kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta.
2 Apabila guru menggunakan model pembelajaran kooperatif The Power Of
Two dalam mata pelajaran statika dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SMK Negeri 2
Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adisucipto 33 Telp. 0271-714901 Surakarta
Kode Pos 57139. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena di lokasi
tersebut peneliti pernah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), ketika
mengajar di lokasi ditemukan kualitas hasil pembelajaran statika di SMK Negeri 2
Surakarta masih kurang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diperkirakan akan dilaksanakan mulai bulan
Februari sampai Juni 2011
Tabel 3. Jadwal Penelitian
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Pengajuan judul
Pembuatan Proposal
Seminar Proposal
Perijinan penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Ujian
Revisi
Penulisan Laporan
Penelitian
Mei-12Bulan Feb-11Mei-10 Mar-11 Apr-12Apr-11 Mei-11 Jun-11 Mar-12
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas X TKB SMK Negeri 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
C. Data Dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
tes yang dilakukan terhadap siswa kelas X TKB SMK N 2 Surakarta berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dengan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran statika setelah diterapkannya
model pembelajaran kooperatif tipe The Power Of Two. Sumber data dalam
penelitian ini adalah guru statika dan siswa kelas X TKB SMK N 2 Surakarta
sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
1 Pedoman Observasi
Menurut Nana Syaodih (2006 : 220) observasi atau pengamatan
merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa
berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang
memberikan perubahan dsb..
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi berstruktur,
berperan pasif dan pengamatan langsung. Data yang dikumpulkan dalam
pengamatan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif The Power Of Two
dan keaktifan siswa dengan berpedoman pada lembar observasi yang sudah
dipersiapkan.
2 Pedoman Wawancara
Menurut Nana Syaodih (2006 : 216) wawancara ditujukan untuk
memperoleh data dari individu dan dilaksanakan secara individual. Sedangkan
menurut Hopkins dalam Rochiati Wiriatmaja (2006 : 117) wawancara adalah
suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas terlihat dari sudut
pandang yang lain.
Wawancara yang dilakukan peneliti berfokus pada siswa dan guru. Teknik
ini digunakan untuk memperoleh data dari informan mengenai kesulitan yang
dialami dalam pembelajaran mata pelajaran statika serta faktor – faktor
penyebabnya. Serta untuk mengetahui tanggapan dan harapan siswa mengenai
model pembelajaran yang diterapkan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3 Kajian Dokumen
Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada,
seperti Satuan Rencana Pembelajaran (SRP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan nilai yang diberikan guru.
4 Tes
Tes adalah serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami statika. Tes yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa berupa soal-soal yang harus dijawab.
E. Validasi Data
Validasi data yang dipilih peneliti dalam penelitian ini merujuk pada
pendapat Hopkins (Wiraatmadja, 2006 : 168-171), yaitu :
1. Member chek, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari
narasumber, siapapun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat guru,
siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dll) apakah
keterangan atau informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak
berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa
kebenarannya.
2. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis
yang anda sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang
lain, misal mitra peneliti lain, yang hadir dan menyaksikan situasi yang
sama.
Berdasarkan validasi di atas, maka validasi data yang akan digunakan oleh
peneliti yaitu member chek dan triangulasi. Untuk validasi member chek, setelah
wawancara dengan guru dan siswa serta observasi terhadap kinerja guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran statika. Peneliti memeriksa hasil wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dan observasi, apakah sudah tercatat sesuai yang terjadi atau ada yang belum
tercatat.
Dalam melakukan triangulasi, setelah observasi terhadap kinerja guru dan
aktivitas siswa maka peneliti akan memeriksa kebenaran hipotesis dengan
membandingkan serta mendiskusikan dengan guru kelas X TKB pada saat
pembelajaran statika..
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.
Menurut Huberman (2007: 19-20) “Analisis mempunyai tiga kegiatan yaitu :
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi”. Tiga jenis
Kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data merupakan proses siklus dan
interaktif.
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
yang tertulis di lapangan. Pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu membuat
reduksi data dan sajian data ini harus disusun pada waktu peneliti sudah
mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian. Pada waktu
pengumpulan data berakhir, peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik
kesimpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian
data. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan
informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan gambar
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
PENGUMPULAN DATA
PENARIKAN KESIMPULAN
SAJIAN DATAREDUKSI
Gambar 2. Model Analisis Interaktif
(Sumber : Huberman, 2007: 20)
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja digunakan sebagai tolok ukur yang merupakan rumusan
kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau
keefektifan penelitian. Indikator yang direncanakan oleh peneliti adalah 75 %
siswa mencapai nilai ≥ 75 sebagai nilai batas kelulusan setelah mengalami
tindakan kelas.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat
keberhasilan target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu
atau lebih pertemuan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang mengkaji
tentang permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkaitan
dengan perilaku seseorang atau kelompok tertentu, ditujukan untuk menentukan
tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi atau
memperbaiki sesuatu dan pada umumnya dilaksanakan secara kolaboratif antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Kepala Sekolah, Guru dan peneliti senantiasa berupaya memperoleh hasil yang
optimal melalui cara dan prosedur yang efektif sehingga dimungkinkan adanya
tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar
statika siswa serta perolehan manfaat yang lebih baik. Kepala sekolah, guru
statika dan peneliti serta siswa dilibatkan sejak dialog awal sampai refleksi.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: (1). Dialog awal (2).
Perencanaan tindakan (3). Pelaksanaan tindakan (4). Observasi dan monitoring
(5). Analisis Data (6). Refleksi
Langkah-langkah penelitian diilustrasikan dalam siklus sebagai berikut:
Gambar 3. Prosedur Penelitian
(Sumber : Dian, 2010:29)
SIKLUS I
1. Perencanaan tindakan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapkan metode alat dan
sumber pembelajaran serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa
yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam tahap ini penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran, yaitu dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif The Power Of Two, adapun langkah-langkah
perencanaannya yaitu:
Permasalahan Rencana Tindakan I Tindakan I
Pengamatan/ pengumpulan data Analisis Data I Refleksi I
Rencana Tindakan II Tindakan II Pengamatan/ pengumpulan data
Analisis Data II Refleksi II Siklus III
Bila Diperlukan
SIKLUS I
SIKLUS II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Meminta izin kepada kepala sekolah dan guru terutama guru wali kelas X
TKB SMK N 2 Surakarta.
2) Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
3) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
silabus.
4) Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5) Memilih bahan pelajaran yang sesuai
6) Menentukan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif The Power Of Two.
7) Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa sumber, bahan, dan alat
bantu yang dibutuhkan.
8) Menyusun lembar kerja siswa
9) Mengembangkan format evaluasi
10) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
11) Melakukan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu
pada perencanaan yang telah dibuat yaitu :
A. Tahap Awal Pembelajaran
1) Guru memimpin doa lalu mengucapkan salam.
2) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran.
3) Guru mengecek kehadiran siswa (presensi).
4) Guru melakukan apersepsi
B. Tahap Inti Pembelajaran
1) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang akan disampaikan
2) Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru secara
individu
3) Guru membagi siswa berpasang – pasangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Dalam kelompok tersebut siswa berbagi jawaban dengan
pasangannya, dan berdiskusi untuk membuat jawaban baru
5) Setiap kelompok membandingkan jawabannya dengan kelompok lain
dengan menyampaikan jawaban kelompoknya
C. Tahap Akhir Pembelajaran
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas
siswa dan kinerja guru pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini
dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru
dalam pembelajaran statika dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan kinerja guru
sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak.
Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat
observasi oleh peneliti, praktikan. Refleksi berguna untuk memberikan makna
terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang
ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam
siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.
Peneliti akan melakukan refleksi diakhir pembelajaran dengan
merenungkan kembali secara intensif kejadian atau peristiwa yang menyebabkan
sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan. Refleksi merupakan bagian yang
sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan
hasil pembelajaran yang terjadi yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama
proses tindakan.
2) Mendiskusikan dan pengumpulan data antara peneliti dan guru statika
berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam
tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan
pada siklus II.
SIKLUS II
1. Perencanaan tindakan
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi dan
penetapan alternatif pemecahan masalah.
2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
3) Pengembangan program tindakan II.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah
yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang
sudah ditentukan, antara lain melalui:
1) Guru melakukan apersepsi
2) Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran langkah-langkahnya hampir sama
dengan yang tertera pada siklus I.
3) Siswa mengumpulkan bacaaan dari berbagai sumber, melakukan diskusi
kelompok belajar, memahami materi dan menulis hasil diskusi untuk
dilaporkan.
4) Presentasi hasil diskusi.
5) Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.
3. Observasi
1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
4. Refleksi
1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data
yang terkumpul.
2) Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus III
4) Evaluasi tindakan II
Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami
kemajuan minimal 5% dari siklus I.
Siklus III (bila diperlukan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah SMK Negeri 2 Surakarta
SMK Negeri 2 Surakarta berdiri pada tanggal 1 Juli 1952 yang diberi
nama STM Solo yang berlokasi di Gendengan Solo dengan membuka tiga jurusan
yaitu mesin, listrik, dan bangunan. Pada tanggal 12 Juli 1952 STM Solo resmi
menjadi STM Negeri Solo, pada tahun 1966 dari STM Negeri Solo diperbaiki
namanya menjadi STM Negeri 1 Surakarta.
Pada tahun pelajaran 1999/2000 STM Negeri 1 Surakarta diganti dengan
nama SMK Negeri 2 Surakarta. Kemudian pada tanggal 9 Mei 2006 SMK Negeri
2 Surakarta dinyatakan lulus seleksi Sekolah Nasional Bertaraf Internasional
ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Nomor : 0004/C5.2/Kep/MN/2006 tentang Penetapan
Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) tahun 2006.
2. Visi Dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta
a. Visi
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang
mampu menghadapi era global.
b. Misi
1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu
mengembangkan diri.
2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing dilapangan kerja.
3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan
industri
4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai SMK yang mandiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3. Denah Gedung SMK Negeri 2 Surakarta
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta terletak di Jl. LU. Adi Sucipto no.33
Surakarta. Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 2 Surakarta dekat
dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di
lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi
motivasi tersendiri bagi siswa karena letak di pinggir jalan raya, maka transportasi
mudah dijangkau, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Gambar 4. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4. Profil Sekolah
Profil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK ) Negeri 2 Surakarta :
1. Lokasi : Jalan LU. Adisucipto No 33
Kelurahan Manahan
Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta
Kode Pos 57139
Provinsi Jawa Tengah
2. Alamat Surat : SMK Negeri 2 Surakarta
JL.LU. Adisucipto No 33
Telp (0271)714901
Kode Pos 57139
3. Faximile : (0271)727003
4. E-Mail : [email protected]
5. Kepala Sekolah : Drs Susanta, MM
6. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 32.103.61.05.001
7. Status Sekolah : Negeri
Nomor : 3095/B
Tanggal : 22 Juli 1952
8. Penyelenggara : Pemerintah Kota Surakarta
9. No. SK terakhir status sekolah : No 188/0/2001 tanggal 28 Oktober
2002
5. Bidang Studi Keahlian dan Program Studi Keahlian
di SMK Negeri 2 Surakarta
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Nomor : 251/C/kep/2008 tanggal 22 Agustus 2008, maka bidang
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 4. Bidang Keahlian SMK Negeri 2 Surakarta
No Bidang Studi
Keahlian
Program Studi
Keahlian Kompetensi Keahlian
A Teknologi dan
Rekayasa
1.Teknik
Bangunan
1.1 Teknik Konstruksi Kayu
1.2 Teknik Konstruksi Batu
dan Beton
1.3Teknik Gambar Bangunan
2.Teknik
Ketenaga-
listrikan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
3.Teknik Mesin Teknik Pemesinan
4.Teknik
Otomotif
Teknik Kendaraan Ringan
5.Teknik
Elektronika
Teknik Audio Video
B Teknologi Informasi
dan Komunikasi
1.Teknik
Komputer dan
Informatika
1.1 Rekayasa Perangat lunak
1.2 Teknik Komputer
dan Jaringan
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Siklus I
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X TKB SMK
Negeri 2 Surakarta, Untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 19 April 2011 pada jam 1-3 dengan alokasi 3 x 45 menit. Kemudian
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 26 April 2011 pada jam 1-3
dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Untuk pertemuan siklus I dengan alokasi
waktu 270 menit (6 jam pelajaran).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1. Peneliti mendokumentasikan kondisi awal siswa meliputi jumlah siswa
dalam kelas serta nilai ulangan harian siswa sebelum menggunakan
metode The Power Of Two.
2. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dalam kelas, yaitu siswa
dalam kelas tersebut kurang berminat dalam mengikuti pelajaran statika,
hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan
selama pelajaran statika berlangsung.
3. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran menggunakan metode The Power Of Two.
4. Peneliti membuat jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas dengan
bantuan guru.
5. Peneliti menyusun lembar observasi untuk siklus I, rencana pelaksanaan
pembelajaran dan mengevaluasi hasil akhir siklus 1.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Berkolaborasi dengan guru melaksanakan rencana pembelajaran yaitu
dengan pokok bahasan tumpuan menggunakan metode The Power Of Two.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menginformasikan pada siswa
kegiatan yang akan dilakukan, kemudian membantu mengorientasikan
siswa pada suatu masalah dengan cara menyampaikan masalah yang harus
dirumuskan sendiri oleh siswa.
3. Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 orang.
4. Guru membimbing siswa mendefinisikan masalah dengan menanyakan
pada siswa permasalahan apa yang muncul dan bagaimana cara
memecahkan masalah tersebut dengan jalan menyampaikan pendapat,
guru menampung semua jawaban siswa kemudian mengarahkan
pemecahan permasalahan yang ada di soal pada tiap-tiap kelompok, dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
menyampaikan pendapat siswa kurang aktif, hanya siswa yang pintar dan
berani mengemukakan pendapat yang menjawab pertanyaan.
5. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan perhitungan
melalui soal pada tiap-tiap kelompok untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang ada. Siswa kelihatan begitu antusias dalam melakukan
percobaan menentukan besarnya reaksi tumpuan pada pembebanan,
kemudian guru membimbing siswa pada saat melakukan perhitungan serta
guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, interaksi antara
guru dan siswa pada awalnya memang kurang sehingga siswa masih takut
untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
6. Setelah batas waktu yang ditentukan selesai, kemudian siswa
mempresentasikan hasil pekerjaan salah satu kelompok yang ditunjuk
secara acak di papan tulis.
7. Setelah siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, guru
membimbing siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pekerjaan
yang telah mereka lakukan dengan cara mencocokkan pertanyaan
penuntun melalui diskusi kelas sampai siswa memperoleh suatu
kesimpulan yang diharapkan.
8. Pada pertemuan kedua tanggal 26 April 2011, pada jam 1-3 diadakan
diskusi kelompok selama 55 menit dan guru tetap membimbing serta
mendorong siswa untuk bertanya seperti pada pertemuan pertama.
9. Pada pertemuan kedua sisa waktu 45 menit digunakan untuk evaluasi
siklus 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c. Tahap Pengamatan
Hasil pengamatan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Aspek yang
diamati Indikator
Hasil Pengamatan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Perhatian
Menyimak penjelasan guru C B
Menunjukkan antusias dalam
pembelajaran K K
Menunjukkan rasa senang K K
2 Sikap/Minat
Menghargai pendapat orang lain K C
Menunjukkan kekompakan K K
Mengerjakan tugas dengan teliti B B
3 Keaktifan
Menyatakan pendapat K K
Mengajukan pertanyaan C C
Menyampaikan informasi K K
Keterangan :
1. K : Kurang (< 55%)
2. C : Cukup (56% - 70%)
3. B : Baik (71% - 85%)
4. BS : Baik Sekali (86% - 100%)
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 67 dan lampiran 10
halaman 74.
d. Hasil Evaluasi Siklus I
Hasil tes pada siklus I terdapat 26 siswa dan diperoleh data sebagai berikut :
1) Siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 siswa atau 73,08 % dengan nilai
rata-rata 76,15 (dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 83)
2) Siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 26,92 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
e. Refleksi
1. Guru dalam proses belajar mengajar sudah cukup baik, meskipun dalam
membantu siswa untuk lebih aktif masih kurang, tapi dalam menarik
perhatian siswa untuk lenih memperhatikan sudah baik
2. Presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi siklus I baru 73,08
% hal ini belum memenuhi tolok ukur keberhasilan yaitu 75 %.
3. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan adanya
peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua, meskipun
masih ada beberapa hal yang masih kurang sehingga perlu ada
peningkatan pada siklus II.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X TKB SMK
Negeri 2 Surakarta, Untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 3 Mei 2011 pada jam 1-3 dengan alokasi 3 x 45 menit. Kemudian
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 10 Mei 2011 pada jam 1-3
dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Untuk pertemuan siklus II dengan alokasi
waktu 270 menit (6 jam pelajaran).
Berdasarkan kajian dari siklus I peneliti berusaha mencoba mengurangi
kekurangan yang ada pada siklus I.
4. Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul pada siklus 1 dalam kelas,
pada kenyataannya siswa dalam kelas tersebut kurang berminat dalam
mengikuti pelajaran statika, ini dapat dilihat dari sikap serta keaktifan
siswa pada saat diskusi kelompok masih kurang.
2. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran menggunakan metode The Power Of Two.
3. Peneliti menyusun lembar observasi untuk siklus II, rencana pelaksanaan
pembelajaran dan mengevaluasi hasil akhir siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Tahap Pelaksanan
1. Berkolaborasi dengan guru melaksanakan rencana pembelajaran yaitu
dengan pokok bahasan tumpuan menggunakan metode The Power Of Two.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menginformasikan pada siswa
kegiatan yang akan dilakukan
3. Guru memaparkan sekilas materi tentang menghitung besarnya reaksi
tumpuan pada pembebanan kombinasi dan kemudian memberikan tugas
kepada siswa atau kelompok untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
diajukannya.
4. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan perhitungan
melalui soal pada tiap-tiap kelompok untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang ada. Siswa kelihatan begitu antusias dalam melakukan
percobaan menghitung besarnya reaksi tumpuan pada beban kombinasi,
kemudian guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, interaksi
antara guru dan siswa pada awalnya memang kurang sehingga siswa masih
takut untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
5. Setelah batas waktu yang ditentukan selesai, kemudian siswa
mempresentasikan hasil pekerjaan salah satu kelompok yang ditunjuk
secara acak di papan tulis.
6. Setelah siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, guru
membimbing siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pekerjaan
yang telah mereka lakukan dengan cara mencocokkan pertanyaan
penuntun melalui diskusi kelas sampai siswa memperoleh suatu
kesimpulan yang diharapkan.
7. Pada pertemuan kedua tanggal 10 Mei 2011, pada jam 1-3 diadakan
diskusi kelompok selama 55 menit dan guru tetap membimbing serta
mendorong siswa untuk bertanya seperti pada pertemuan pertama, pada
pertemuan kedua terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya.
8. Pada pertemuan kedua sisa waktu 45 menit digunakan untuk evaluasi
siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Tahap Pengamatan
Hasil pengamatan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Aspek yang
diamati Indikator
Hasil Pengamatan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Perhatian
Menyimak penjelasan guru B B
Menunjukkan antusias dalam
pembelajaran C C
Menunjukkan rasa senang B B
2 Sikap/Minat
Menghargai pendapat orang lain C C
Menunjukkan kekompakan K C
Mengerjakan tugas dengan teliti B B
3 Keaktifan
Menyatakan pendapat C C
Mengajukan pertanyaan C B
Menyampaikan informasi K C
Keterangan :
1. K : Kurang (< 55%)
2. C : Cukup (56% - 70%)
3. B : Baik (71% - 85%)
4. BS : Baik Sekali (86% - 100%)
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 87 dan lampiran 18
halaman 92.
d. Hasil Evaluasi Siklus II
Hasil tes pada siklus II terdapat 26 siswa dan diperoleh data sebagai berikut :
1) Siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 siswa atau 84,62 % dengan nilai
rata-rata 78,27 (dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 106)
2) Siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 15,38 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
e. Refleksi
1. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada umumnya
semakin baik dibandingkan dengan siklus I. Hal ini disebabkan guru
berusaha mengurangi kekurangan yang terjadi di siklus I.
2. Aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran sudah cukup
baik, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan pada perhatian, sikap/minat
dan keaktifan.
3. Ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi siklus II 84,62% hal ini
berarti sudah memenuhi tolok ukur keberhasilan siswa yaitu 75 %
C. Pembahasan
Pembahasan terhadap penelitian tindakan ini diperoleh dari kerja sama
antara peneliti dan guru kolaborasi. Berdasarkan hasil refleksi tiap putaran
ternyata dapat memberikan motivasi bagi guru dalam melakukan perbaikan
pengajarannya dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui metode
The Power Of Two.
Pembahasan dengan menggunakan metode The Power Of Two dapat
dilihat dengan tiga aspek yaitu perhatian siswa, sikap/minat siswa dan keaktifan
siswa.
1. Perhatian Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Metode The
Power Of Two
Untuk mengetahui peningkatan perhatian yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran, dapat dilihat dari lembar hasil observasi yang dilakukan pada tiap –
tiap tindakan kelas. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai patokan untuk menilai
perhatian siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh – sungguh
b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran
c. Menunjukkan rasa senang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Perhatian siswa yang terlihat dari indikator – indikator di atas pada setiap
tindakan cenderung mengalami peningkatan, mungkin pada awalnya dari tiap –
tiap indikator di atas belum mengalami peningkatan tetapi setelah dilakukan
tindakan kelas siklus II terlihat ada banyak peningkatan dari masing – masing
indikator di atas. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh pada saat
pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Hasil pengamatan terhadap perhatian siswa dalam pembelajaran pada
siklus I pertemuan yang pertama adalah 60 % dan pada pertemuan kedua adalah
67 % dan pada siklus II pertemuan pertama adalah 78 % dan pada pertemuan
kedua adalah 81 % ini menunjukkan sudah ada peningkatan dari perhatian siswa
dalam pembelajaran menggunakan metode The Power Of Two.
Proses peningkatan perhatian siswa pada masing – masing siklus tersebut
terjadi karena usaha dari guru yaitu : pemusatan perhatian kepada siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga kegaduhan dapat dikurangi dan dalam setiap
pertemuan pemberian motivasi dioptimalkan baik pengulangan materi maupun
dorongan untuk meningkatkan belajarnya.
Gambar 5. Grafik Perhatian Siswa dalam Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Sikap/ Minat Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Metode The
Power Of Two
Sikap/minat siswa dalam pembelajaran juga dapat dilihat setelah
melakukan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan setelah guru membentuk
kelompok diskusi. Adapun indikator – indikator yang menjadi bahan pengamatan
dari sikap/minat siswa antara lain :
a. Menghargai pendapat orang lain
b. Menunjukkan kekompakan
c. Mengerjakan tugas dengan teliti
Sikap/minat siswa yang terlihat dari indikator – indikator diatas
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terlihat setelah dilakukan tindakan
kelas siklus I dalam bentuk kelompok. Masing – masing indikator mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh setiap putaran terjadi peningkatan
sikap/minat dalam diskusi kelompok. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I
pertemuan pertama sebanyak 60 % dan pada pertemuan kedua mencapai 69 % dan
pada siklus II pertemuan pertama sebanyak 76 % dan pada pertemuan kedua
mencapai 81 %.
Dari siklus I sampai siklus II sikap/minat siswa mengalami peningkatan
yang berarti. Peningkatan sikap/minat siswa dapat dilihat dari peningkatan yang
terjadi dalam tiap – tiap indikatornya. Proses peningkatan tersebut terjadi karena
bimbingan dan motivasi guru terhadap siswa yang kesulitan dalam mengerjakan
tugas yang diberikan, bahwa apabila dikerjakan bersama hal yang sulit pasti akan
terasa mudah. Sehingga kemampuan dalam kerja sama akan lebih muncul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 6. Grafik Sikap/Minat Siswa dalam Pembelajaran
3. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Metode The
Power Of Two
Selain itu untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, juga dapat dilihat dari lembar observasi yang dilakukan pada waktu
pembelajaran berlangsung pada tiap – tiap tindakan kelas. Adapun indikator yang
dijadikan patokan untuk menilai keaktifan siswa dalam pembelajaran antara lain :
a. Meyatakan pendapat
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menyampaikan informasi
Keaktifan siswa yang terlihat dari indikator – indikator di atas pada setiap
tindakan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data yang
diperoleh pada saat pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat.
Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran pada
siklus I pertemuan pertama adalah 59 % dan pada pertemuan kedua adalah 62 %.
Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama adalah 71 % dan pada pertemuan
kedua adalah 75 %.
Dari siklus I sampai siklus II keaktifan siswa cenderung mangalami
peningkatan yang berarti. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
peningkatan yang terjadi dalam tiap – tiap indikatornya. Proses peningkatan
tersebut terjadi karena perhatian, bimbingan dan motivasi guru terhadap siswa
yang kesulitan lebih diutamakan, sehingga siswa yang masih malu atau takut
bertanya, menyatakan pendapat dan menyampaikan informasi menjadi lebih aktif.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II ini maka
dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran The Power Of Two
dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta.
Gambar 7. Grafik Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
4. Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Metode
The Power of Two
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam pembelajaran, dapat
dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan pada tiap – tiap siklus. Prestasi belajar
siswa yang terlihat pada setiap tindakan cenderung mengalami peningkatan. Hal
ini dapat dilihat dari data yang diperoleh pada saat evaluasi tiap siklus yang telah
dilakukan.
Nilai rata-rata evaluasi siswa dalam pembelajaran pada siklus I adalah
76,15 dan ketuntasan yang diperoleh 73,08%. Sedangkan pada siklus II nilai rata –
rata yang diperoleh siswa adalah 78,27 dan ketuntasan yang dicapai adalah
84,62%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Dari siklus I sampai siklus II prestasi belajar siswa cenderung mangalami
peningkatan yang berarti. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan
yang terjadi dalam tiap – tiap evaluasinya. Proses peningkatan tersebut terjadi
karena bimbingan dan motivasi guru terhadap siswa hingga akhirnya siswa dapat
mengerjakan soal yang guru berikan kepada siswa.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, maka
dapat dikatakan bahwa penggunaan metode The Power Of Two dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta.
Gambar 8. Grafik Prestasi Belajar Siswa
Gambar 9. Grafik Nilai Rata-rata Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Pengamatan
NO ASPEK PENGAMATAN SIKLUS I SIKLUS II
P. 1 P. 2 P. 1 P. 2
1. Keaktifan Siswa 59,29% 66,02% 75,00% 78,85%
2. Prestasi Belajar Siswa
a. Nilai rata-rata
b. Ketuntasan hasil belajar
76,15
73,08%.
78,27
84,62%.
Gambar 10. Grafik Rekapitulasi Hasil Pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, pada
siklus I pertemuan pertama adalah 59 % dan pada pertemuan kedua adalah
62 %. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama adalah 71 % dan pada
pertemuan kedua adalah 75 %.
2. Ada peningkatan prestasi siswa, pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh
siswa adalah 76,15 dan ketuntasan yang diperoleh 73,08 %. Sedangkan
pada siklus II nilai rata –rata yang diperoleh siswa adalah 78,27 dan
ketuntasan yang dicapai adalah 84,62 %.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut :
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran The Power Of Two
dalam pelaksanaan pembelajaran statika mengajarkan siswa agar lebih aktif
dan mandiri. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mengeluarkan
pendapat, berinteraksi dengan guru, peningkatan siswa dalam bertanya dan
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan adanya partisipasi siswa yang aktif,
maka dalam pembelajaran tersebut semakin meningkat, suasana kelas bisa
menjadi lebih hidup dan menyenangkan, serta tidak membosankan dan pada
akhirnya hasil belajar siswa pada pelajaran statika meningkat.
b. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran The Power Of Two
dalam pelaksanaan pembelajaran statika menunjukkan peningkatan dalam
prosentase hasil belajar kognitif. Hal ini terbukti adanya peningkatan
prosentase ketuntasan belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka saran
yang dapat diberikan adalah :
1. Metode The Power Of Two dapat dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran bagi guru dalam upaya meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa.
2. Pembelajaran dengan metode The Power Of two dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa. Namun, dalam penelitian ini hanya
dilaksanakan pada pokok bahasan tumpuan. Sehingga peneliti
menganggap perlu dilakukan pengembangan pelaksanaan pengajaran
dengan metode The Power Of Two untuk pokok bahasan yang lain.
3. Agar pelaksanaan diskusi kelompok berjalan efektif sebaiknya guru lebih
bersikap disiplin agar siswa bekerja kelompok dengan serius.
4. Untuk memotivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa, diperlukan
variasi dalam mengajar menggunakan metode The Power Of Two,
sehingga prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat.
5. Perlu diadakannya sosialisasi metode The Power Of Two agar para
tenaga pengajar bisa memahami dan dapat menerapkan secara baik di
lapangan.