IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled -...

300
IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Gema Nugraha NIM. 6661110628 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Agustus 2016

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled -...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

BANTEN DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh: Gema Nugraha

NIM. 6661110628

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Agustus 2016

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

BANTEN DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh: Gema Nugraha

NIM. 6661110628

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Juni 2016

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

PERSEMBAHAN

Ada saatnya hal yang tidak mungkin menjadi mungkin

Ada saatnya hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal

Tetap optimis dan yakin adalah kuncinya

Memupuk derita tidak akan ada ujungnya

Mulailah belajar menanam kepercayaan pada diri sendiri dan percaya mampu

melakukan sesuatu, kita bisa karena kita pernah mau mencoba

Skripsi ini kupersembahkan untuk,

Papah, Mamah, dan Kakak-kakakku

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi Program Pos Sahabat

Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang”. Skripsi ini di susun

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi

Kebijakan Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melibatkan banyak pihak yang

senantiasa memberikan bantuan, baik berupa bimbingan, dukungan moral dan

materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Imam Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

vi

5. Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi I dan

Pembimbing Akademik yang terus menyemangati dan membimbing

peneliti dalam menyusun skripsi ini.

8. AnisFuad, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi II yang juga

telah menyemangati dan membimbing peneliti dalam menyusun

skripsi ini.

9. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

10. Drs. H. Nahrawi, M.Si., Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas

Sosial Provinsi Banten.

11. Abdullah Alamudin. S.Sos.I M.Si., Staff Pelaksana Seksi

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia.

12. Hendri Sudiani, S.Sos., Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang.

13. Bambang Gartika S.E Kabid Penegakan Peraturan Perundang-

undangan Daerah (PPUD) SATPOL PP Kota Serang.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

vii

14. Sahari Banong, SE, MM., Kasubid Perlindungan Perempuan dan

Anak BPMPKB Kota Serang.

15. Iip Syafruddin, S.HI., Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Banten.

16. Holis, Petugas SATPOL PP dan Petugas Pos Sahabat Anak.

17. A.Ayi Asya’ari Petuagas SATPOL PP dan Petugas Pos Sahabat Anak.

18. Kedua Orang Tua, Ibuku Rohanah S.Pd dan Ayah ku Surya Jaya

Terimakasih banyak untuk segalanya.

19. Kedua saudara kandung, Kakakku Dian Yuana S.Pd dan Brigadir

Fajar Gumelar.

20. Teman-teman seperjuangan seluruh Mahasiswa Ilmu Administrasi

Negara Reguler dan Non-Reguler Angkatan 2011, Khususnya teman-

teman Administasi Negara Kelas C yang selama 4 tahun lebih telah

banyak mengisi cerita dan kehidupan peneliti selama di bangku

perkuliahan.

21. Lisa Rosalina, SP., yang telah banyak sekali membantu peneliti.

22. Sahabat sejati Gia Prasetya, SE, Abdillah Lutfi, Krisna Kristianning

Effendi, Ariawan Lesmana, Gesti Resti Fitri, Muhammad Amri

Pahlevi (alm), Metta Miftahul Jannah, Bima Yudha Saputra, dll.

23. Keluarga KKM 2014 Kelompok 123 Desa Cikedung Kec. Kasemen

yang penuh makna dan pengalaman.

24. Serta pihak lain yang membantu mendukung penelitian ini yang tidak

dapat peneliti ucapkan satu per satu. Peneliti ucapkan terimakasih.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

viii

Peneliti berharap skripsi yang telah peneliti tulis ini dapat bermanfaat bagi

seluruh stakeholder, dosen, mahasiswa, maupun pihak lain yang membacanya.

Akhir kata, peneliti ucapkan terimakasih.

Serang, 20 Juli 2016

Gema Nugraha

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

ix

ABSTRAK

Gema Nugraha. 6661110628. Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Ipah Ema Jumiati S.IP., M.Si dan Pembimbing II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si

Program Pos Sahabat Anak di Kota Serang bertujuan untuk menekan jumlah anak jalanan di Kota Serang. Masalah anak jalanan adalah masalah yang sulit diselesaikan, karena anak jalanan muncul karena berbagai faktor. Pos Sahabat Anak merupakan solusi dari pemerintah daerah Provinsi Banten khusunya Dinas Sosial Provinsi Banten dalam mengatasi masalah anak jalanan di Kota Serang. Pos Sahabat Anak sudah dibangun di dua Kota, 3 di Kota Serang, dan 1 di Kota Cilegon. Kota Serang menjadi lokasi tujuan kebijakan atau pembangunan Pos Sahabat Anak karena Kota Serang adalah Ibu Kota Dari Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanan Program Pos Sahabat Anak di Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber-narasumber yang berkaitan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman yang mencangkup 4 kegiatan bersamaan antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa program Pos Sahabat Anak di Kota Serang belum efektif hal ini ditunjukan dengan Pelaksanaan program pos sahabat anak di Kota Serang memiliki beberapa hambatan, Dari mulai kurangnya saranan dan prasarana dilapangan, tidak adanya rumah singgah untuk anak jalanan, kurangnya penanganan yang lebih intensif kepada anak jalanan, tidak melibatkan lembaga diluar pemerintah, para petugas Pos Sahabat Anak yang belum kompeten dan belum memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan rasa empati kepada anak jalanan, dan kondisi sosial ekonomi dilingkungan anak jalanan masih belum mendukung program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini.

Kata Kunci: Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

x

ABSTRACT

Gema Nugraha. 6661110628.Program Implementation of SA POS by Social

Service in Serang City of Banten. Departement of Public Administration. Social

and political science faculty. Sultan ageng tirtayasa university . advisor I: Ipah

Ema Jumiati S.IP., M.Si dan Advisor II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si

SA POS program in serang city aims to reduce of street children in Serang city. The problem of street children is a difficult to be solved. Pos SA is a solution of the Banten provincial government especially Banten Provincial Social Service in addressing street children in the city of Serang. Pos SA have been built in two cities. three in Serang city, and one in the Cilegon. Serang city is a destination location or development policies Post SA because Serang City is the Capital Of Banten. The purpose of this study was to determine how the implementation of the Program of Post Sahabat Anak Kota Serang. The method used is descriptive method with qualitative approaches. depth interview was used in data collection techniques. In this study, the researcher used data analysis model developed by Miles and Hubberman which consists of four concurrent activities include data collection, data reduction, data presentation and verification of data. the results of this study showed the program Pos Sahabat Anak Kota Serang not effective yet. this is shown by the implementation of the program which has some problems such as the lack of involvement of institutions outside government, lack of proposition and infrastructure, the lack of a shelter for street children, the lack of handling more intensive to street children, the Post officer Sahabat Anak were not competent and do not have a sense of high responsibility and a sense of empathy for street children, and the socio-economic conditions in the environment.

Keywords: POS Sahabat Anak Implementation Friends of Children by Social

Service Banten in Serang

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xi

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT ............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................... 14

1.3. Batasan Masalah ........................................................................................... 15

1.4. Rumusan Masalah ......................................................................................... 15

1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 15

1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 15

1.7. Ssitematika Penulisan ................................................................................... 16

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xii

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1. Pengertian Kebijakan .................................................................................... 19

2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik ............................................................ 20

2.1.2. Tahap-tahap Kebijakan Publik .......................................................... 22

2.1.3. Implementasi Kebijakan Publik ........................................................ 23

2.1.4. Model-model Implementasi Kebijakan ............................................ 27

2.1.4.1. Model Daniel Mazmanian dan Paul Sabtier ....................... 27

2.1.4.2. Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III ...... 29

2.1.4.3. Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle ........... 29

2.1.4.4. Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn .................. 32

2.1.5. Program Pos Sahabat Anak (PSA) .................................................... 35

2.1.5.1. Definisi Program Pos Sahabat Anak................................... 35

2.1.5.2. Tujuan dan Program Pos Sahabat Anak ............................. 37

2.1.5.3. Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten ....... 38

2.1.5.4. Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak ............................ 38

2.1.6. Anak Jalanan ..................................................................................... 40

2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 42

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................... 45

2.4. Asumsi Dasar ................................................................................................ 47

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ......................................................................................... 48

3.2. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 50

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 50

3.3.1. Lokasi Penelitian ............................................................................... 50

3.3.2. Waktu Penelitian ............................................................................... 50

3.4. Fenomena yang Diamati ............................................................................... 51

3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51

3.6. Informan Penelitian ...................................................................................... 52

3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................................. 55

3.7.1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 55

3.7.2. Analisis Data ..................................................................................... 65

3.8. Lokasi dan Jadwal Penelitian........................................................................ 68

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kota Serang .................................................................................. 70

4.1.1. Geografis Kota Serang ...................................................................... 71

4.1.2. Administratif Kota Serang ................................................................ 71

4.1.3. Kondisi Demografis Kota Serang ..................................................... 73

4.2. Pos Sahabat Anak ......................................................................................... 77

4.2.1. Definisi Program Pos Sahabat Anak ................................................. 77

4.2.2. Tujuan Program Pos Sahabat Anak .................................................. 80

4.2.3. Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten ..................... 80

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xiv

4.2.4. Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak ............................................ 81

4.3. Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten ...................... 83

4.3.1. Visi-Misi Dinas Sosial Provinsi Banten ........................................... 83

4.3.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten ........................... 86

4.3.3. Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Banten .............................. 86

4.4. Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ............................ 95

4.4.1. Profil Dinas Sosial Kota Serang ....................................................... 95

4.4.1.1. Kelembagaan ...................................................................... 95

4.4.1.2. Kedudukan dan Visi Misi Dinas Sosial Kota Serang ......... 95

4.4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 96

4.4.1.4. Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ................... 97

4.4.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ................................. 99

4.5. Profil SATPOL PP Kota Serang ................................................................. 100

4.5.1. Visi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP Kota Serang) ...... 101

4.5.2. Misi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang ....... 102

4.6. Struktur Organisasi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten .......... 102

4.6.1. Peran Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten ..................... 104

4.6.2. Fungsi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten ................... 105

4.7. Deskripsi dan Analisis data ........................................................................ 106

4.7.1. Informan Penelitian ......................................................................... 109

4.8. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................... 113

4.9. Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi

Banten di Kota Serang ................................................................................ 113

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xv

4.9.1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan ........................................................ 113

4.9.2. Sumber-sumber Kebijakan ............................................................. 121

4.9.2.1. Sumber Daya Manusia ...................................................... 121

4.9.2.2. Sumber Daya Anggaran .................................................... 127

4.9.2.3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ................................. 130

4.9.2.4. Sumber Daya Waktu ......................................................... 134

4.9.3. Komunikasi Antar Organisasi ......................................................... 138

4.9.4. Karakteristik Agen Pelaksana ......................................................... 145

4.9.5. Sikap/Kecenderungan Agen Pelaksana .......................................... 151

4.9.5.1. Inisiatif .............................................................................. 151

4.9.5.2. Partisipatif ...................................................................... 155

4.9.6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik ...................................... 158

4.10. Pembahasan ................................................................................................ 169

4.10.1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan...................................................... 170

4.10.2. Sumber-sumber Kebijakan ........................................................... 173

4.10.3. Komunikasi Antar Organisasi ...................................................... 177

4.10.4. Karakteristik Agen Pelaksana....................................................... 179

4.10.5. Sikap dan Kecenderungan Agen Pelaksana ................................. 180

4.10.5.1. Inisiatif ............................................................................. 180

4.10.5.2. Partisipatif ........................................................................ 180

4.10.6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik .................................... 181

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xvi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 183

5.2 Saran ........................................................................................................... 186

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Anak Jalanan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

(jiwa), Tahun 2012 – 2014 .................................................................... 10

Tabel 1.2 Daftar Nama-nama Petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang ............ 12

Tabel 3.1 Deskripsi Informan Penelitian ............................................................... 53

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Penelitian ........................................................... 59

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ................................................................................... 69

Tabel 4.1 Luas Daerah dan Pembagian Administratif di Kota Serang Tahun

2014 ....................................................................................................... 72

Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota

Serang, Tahun 2014 ............................................................................... 73

Tabel 4.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Serang,

Tahun 2014 ............................................................................................ 74

Tabel 4.4 Anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Provinsi Banten

(jiwa), tahun 2014 .................................................................................. 76

Tabel 4.5 Jumlah Anak Jalanan Menurut Jenis Kelamin di Kota Serang Tahun

2013 – 2016 ........................................................................................... 82

Tabel 4.6 Spesifikasi Informan Penelitian ........................................................... 110

Tabel 4.7 Daftar Nama Petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang .................... 123

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sekuensi Implementasi Kebijakan .................................................... 26

Gambar 2.2 Model Implementasi Kebijakan Daniel Mazmanian dan Paul

Sabatier ............................................................................................. 28

Gambar 2.3 Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III .................... 39

Gambar 2.4 Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle ......................... 31

Gambar 2.5 Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn ............. 34

Gambar 2.6 Tahapan Penanganan ........................................................................ 39

Gambar 2.7 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................ 46

Gambar 3.1 Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ............ 68

Gambar 4.1 Tahapan Penanganan ........................................................................ 81

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Surat Persetujuan Penelitian

Lampiran 3 Pedoman Umum Wawancara

Lampiran 4 Matirks Hasil Wawancara

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 Catatan Lapangan

Lampiran 7 Catatan Bimbingan

Lampiran 8 Peraturan Daerah Provinsi Banten No 8 Tahun 2010

Lampiran 9 Form Pendataan Anak Jalanan

Lampiran 10 Data Anak Jalanan di Kota Serang Tahun 2016

Lampiran 11 Uraian Pos Sahabat Anak

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang yang pada dasarnya didirikan untuk

mensejahterakan rakyat, Negara berkembang seperti Indonesia secara berkelanjutan

melakukan pembangunan secara fisik, maupun mental untuk mencapai tujuan seperti

yang tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 yakni melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mensejahterakan umum,

mencerdaskan kehidupan Bangsa. Secara garis besar Manusia sebagai Masayarakat

dalam suatu Negara berhak medapatkan kesejahteraan sebagaimana yang tertera

pada Undang-Undang di atas.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

diciptakan oleh sang Pencipta dalam keadaan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut

antara lain dan ditunjukan supaya antarmanusia dapat saling mengenal dan tolong-

menolong, hal ini tidak terlepas dari manusia adalah makhluk sosial yang

membutuhkan satu dengan yang lainya. Laki-laki membutuhkan perempuan,

perempuan membutuhkan laki-laki, dan seorang pemimpin membutuhkan bawahan,

dan begitupun sebaliknya. Tidak seorang pun sanggup hidup secara individu tanpa

ada komunikasi dan bersosialiasi meskipun seluruh isi dunia diberikan kepadanya.

Perbedaan keadaan manusia ternyata tidak hanya terletak pada warna kulit,

suku, ras, bangsa ataupun agama. Tetapi juga dalam kehidupan dan ekonomi yang

mereka alami. Di samping terdapat orang yang beruntung dalam memiliki kehidupan

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

2

ekonomi yang mapan, terdapat pula manusia yang kurang beruntung dalam memiliki

ekonomi di kehidupanya. Masyarakat seperti fakir miskin, anak jalanan, pengemis,

yang tidak memiliki tempat tinggal adalah sebagian contoh orang-orang yang

kurang beruntung dalam hal ekonomi di kehidupanya. Salah satu tujuan Negara

Indonesia adalah mensejahterakan dan memberikan keadilan kepada rakyat tanpa

memandang perbedaan dalam segala hal termasuk masyarakat yang kurang

beruntung dalam memiliki ekonomi dikehidupanya, selama mereka masih warga

Negara Indonesia mereka berhak menerima kesejahteraan dan keadilan yang

diberikan oleh Negara Indonesia. Begitu besarnya perhatian para perumus Undang-

Undang Dasar 1945 terhadap masalah ketimpangan ekonomi, sampai terdapat ayat

yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”. Bunyi

ayat tersebut terdapat pada pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945.

Masyarakat fakir, miskin, dan anak-anak yang terlantar di anggap sebagai kondisi

yang cukup memperihatinkan dalam kondisi perekonomian seseorang sehingga

Negara harus memberikan perhatian khusus bagi mereka. Hal ini dilakukan Negara

dengan melakukan pemeliharaan terhadap masyarakat fakir miskin dan anak-anak

jalanan. (sumber:http/www.bppk.kemenkeu.co.id, di akses pada 27 November 2015)

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang seharusnya bisa melihat lebih

dekat kondisi dan keberadaan mereka tidak banyak melakukan tindakan nyata guna

mengatasi masalah mereka dari kehidupan nestapa tersebut. Jumlah pengemis,

pengamen, dan anak jalanan semakin mengalami peningkatan. Sebagaimana

diuraikan di atas, kondisi mereka yang terus bertambah tersebut seolah-olah menjadi

hal yang sudah di anggap wajar dan biasa bagi pemerintah. Seiring datangnya era

otonomi daerah pemerintah mengatur regulasinya dalam Undang – Undang Nomor

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

3

32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, maka

setiap daerah memiliki hak untuk mengelola sendiri segala urusan pemerintahannya

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya. Maka pemerintah daerah juga

memiliki kewenangan dalam mengelola fenomena sosial yang terjadi di Daerahnya

dan termasuk masalah anak jalanan yang menjadi salah satu masalah dalam setiap

Daerah otonom bahkan menjadi masalah di Indonesia.

Pada umumnya fenomena yang muncul di perkotaan seiring dengan berbagai

permasalahaan pembangunan yang dihadapi di era otonomi adalah kemiskinan dan

masalah sosial di masing-masing Daerah. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya

jumlah anak jalanan, jumlah anak jalanan dari tahun ke tahun selalu mengalami

peningkatan. Juwartini (2004) menyebutkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 diyakini banyak pihak sangat berpengaruh

terhadap peningkatan anak jalanan di Indonesia. Senada dengan pernyataan tersebut,

Taufik (2007) menyebutkan bahwa krisis moneter yang melanda Indonesia berlanjut

dengan krisis ekonomi dan menjadi krisis multidimensi mengakibatkan semakin

banyak anak-anak usia sekolah terkena dampak dampaknya. Banyak diantara mereka

yang tidak bersekolah lagi karena orang tua terkena pemutusan hubungan kerja

ataupun kesulitan mencari pekerjaan. Banyak diantara mereka yang melakukan

kegiatan di jalanan ketika jam pelajaran sekolah sedang berlangsung. Mereka berada

di jalanan untuk hidup bebas, kegiatan anak jalanan biasanya dilakukan dengan

mengamen, mengemis, menjual koran, bahkan menjadi pemulung, dan masih banyak

lagi kegiatan anak jalanan yang dilakukan di jalan.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

4

Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai

manusia yang harus dijunjung tinggi. Anak adalah masa depan bangsa dan generasi

penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak

kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 menegaskan bahwa pertanggung

jawaban orang tua, keluarga dan masyrakat, pemerintah dan Negara merupakan

kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus dan terlindungnya hak-hak anak.

Rangkaian kegiatan tersebut harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin

pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak yang di

harapkan sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh, mandiri, memiliki

nasionalisme yang dijiwai akhlak dan nilai-nilai pancasila. Dan Undang-Undang

Tahun 1945 pasal 34 ayat (1) menegaskan bahwa fakir miskin, dan anak-anak

terlantar di pelihara oleh Negara. dalam pasal tersebut jelas menegaskan bahwa

Negara bertanggung jawab penuh dalam pemeliharaan dan pertanggung jawaban atas

masalah sosial yang di hadapi oleh Negara dan masyarakatnya, sehingga masalah

kemiskinan dan anak jalanan yang pada dasarnya adalah masalah sosial menjadi

salah satu tanggung jawab dari pemerintah dalam menyelesaikan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai Negara.

Anak jalanan adalah anak yang berusia 6 – 18 Tahun yang menghabiskan

waktu di jalanan maupun di tempat-tempat umum (Panduan Pendataan PMKS dan

PSKS, 2007). Pada awalnya terdapat dua kategori anak jalanan yaitu Children On

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

5

The Street dan Children Of The Street namun pada perkembangannya ada

penambahan kategori, yaitu Children In The Street atau sering disebut juga Children

From Families Of The Street. Pengertian untuk Children On The Street adalah anak-

anak yang mempunyai kegiatan ekonomi dijalanan yang masih memilikki hubungan

dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-

anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari ,

dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal dijalanan namun

masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala

ataupun dengan jadwal yang tidak rutin. Children Of The Street adalah anak-anak

yang menghabiskan seluruh atau sebagaian besar waktunya dijalanan dan tidak

memilikki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan keluarganya. Children

In The Street atau Children From The Families Of The Street adalah anak-anak yang

menghabiskan seuluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup

atau tinggalnya juga dijalanan. Umumnya aktivitas yang dilakukan anak jalanan

biasanya dengan mengemis ataupun mengamen di jalanan, di daerah perkotaan yang

menurut mereka tepat untuk melakukan aktivitas mengemis ataupun mengamen

dikarenakan roda perekonomian di Kota lebih besar di banding Kabupaten.

(sumber:http//www.rahamtullah.net, diakses pada 12 Desember 2015)

Keberadaan dan bertambahnya jumlah anak jalanan merupakan persoalan yang

perlu mendapat perhatian, mengingat anak-anak yang melakukan kegiatan atau

tinggal di jalanan senantiasa berhadapan dengan situasi buruk. Seperti yang

diungkapkan oleh Kushartati (2004) yang menyebutkan bahwa anak jalanan sangat

rentan untuk mendapatkan situasi yang buruk seperti menjadi korban dari berbagai

perlakuan salah satu eksploitasi, diantaranya adalah kekerasan fisik, penjerumusan

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

6

ketindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, objek sosial dan sebagainya. Dari

dahulu sampai sekarang masalah sosial yang selalu dihadapi oleh Bangsa dan Negara

ini adalah kemiskinan yang menjadi salah satu faktor adanya anak jalanan dan

kebijakan yang diambil untuk mengatasinya melalui berbagai program

penanggulangan kemiskinan yang menyebabkan meningkatnya jumlah anak jalanan.

Terdapat beberapa peraturan pemerintah terkait dengan upaya penanganan anak

jalanan ataupun pemulihan keberfungsian hak-hak anak, diantaranya:

1. Undang-undang Dasar tahun 1945, setiap anak berhak atas kelangsungan

hidup Tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi (pasal 28 B ayat (2))

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 Tentang

Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang

hak-hak Anak)

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2002 Tentang

Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang

Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan

dan Anak

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 210, Tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

7

9. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010, Tentang

Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

Fenomena anak jalanan di Kota Serang saat ini sangat memprihatinkan, ini

dilihat dari semakin banyaknya jumlah anak jalanan yang berada dijalanan atau

tempat umum yang menggantungkan nasib di jalanan bahkan hanya sekedar untuk

mencari uang jajan tambahan. Hampir di setiap lampu merah dan tempat tempat

umum lainya di Kota Serang, dapat dijumpai sejumlah anak jalanan yang

beraktivitas dan dapat dibilang menggangu aktivitas masyarakat umum. Aktivitas

anak jalanan di kota serang pada umumnya sering dapat kita jumpai pada waktu

malam hari, dengan bebas dan leluasa mereka melakukan aktivitasnya dijalanan

walaupun tidak sering juga kita jumpai anak jalanan pada waktu pagi dan sore hari,

karena pada dasarnya sejumlah anak jalanan di Kota Serang melakukan aktivitas di

jalanan setelah selelsai sekolah ataupun pada malam hari karena menghindari

panasnya terik sinar matahar,. Dan menghindari para petugas satpol PP dan petugas

Pos Sahabat Anak. Anak jaanan di Kota Serang dapat kita jumpai di alun-alun Kota

Serang, Di tempat tempat makan, taman kota, lampu merah ciceri, lampu merah

kebon jahe, lampu merah sempu, dan lampu merah palima. Tempat tempat tersebut

yang biasanya sering kita jumpai anak jalanan yang melakukan aktivitasnya terutama

pada malam hari.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002, Peratutan Daerah

Provinsi Banten No 8 Tahun 2010, dan peraturan Daerah Kota Serang No 2 Tahun

2010 maka Dinas Sosial Provinsi Banten berupaya mencari jalan keluar baik melalui

kegiatan maupun program yang diharapkan pelan namun pasti mampu mengurangi

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

8

jumlah anak jalanan, yang tujuanya mewujudkan kesejahteraan dengan melibatkan

berbagai pihak, mengingat semakin banyaknya jumlah anak jalanan di kota serang,

Dinas Sosial Provinsi Banten mengharapkan dapat mengurangi jumlah anak jalanan

di kota Serang. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti laukan pada bulan

September 2015, kebijakan yang dibuat Pemerintah Dinas Sosial Provinsi Banten

untuk mengurangi jumlah anak di kota Serang adalah dengan membangun Pos

Sahabat Anak.

Pos Sahabat Anak adalah salah satu program Dinas Sosial Provinsi Banten,

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten No 8 Tahun 2010, Tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Dinas Sosial Provinsi Banten mencari jalan

keluar untuk mengatasi jumlah anak jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota

Serang, dan berdasarkan Peraturan Derah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010

Provinsi Banten dalam pelaksanaanya melibatkan Dinas Sosial Kota Serang sebagai

salah satu Dinas yang mempunyai wewenang dalam daerahnya dalam mengatasi

masalah anak jalanan di Kota Serang dan salah satu bentuk koordinasi dan

memaksimalkan program Pos Sahabat Anak.

Pos Sahabat Anak adalah salah satu upaya Dinas Sosial Provinsi Banten dalam

menangani masalah sosial dijalanan terutama masalah anak jalanan yang ada di

Provinsi Banten, program Pemerintah Daerah ini mulai berjalan pada tahun 2013

dengan membangun beberapa pos yang di sebut dengan Pos Sahabat Anak,

Pembangunan Pos Sahabat anak dilakukan di beberapa titik di pinggir jalan di kota

Serang dan Cilegon yang di yakini banyak aktivitas anak jalanan disekitar daerah

tersebut, pembangunan Pos Sahabat Anak ini berlokasi di daerah Kota Serang seperti

Ciceri Kota Serang, Kebon Jahe , Dan Alun-Alun Timur Kota Serang, di Cilegon

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

9

sendiri berlokasi di dekat gerbang tol Cilegon timur. Dalam pelaksanaanya program

Pos Sahabat Anak ini melibatkan secara langsung masyarakat dan beberapa lembaga

sosial dalam program ini, hal ini dapat dilihat dengan para petugas yang berjaga di

Pos Sahabat Anak yang terdiri dari Tokoh Masyarakat (RT), anggota TKSK Kota

Serang, dan Satpol PP Kota Serang. Dalam pelaksanaanya disetiap pos di tempati

oleh masing-masing empat orang petugas disetiap Pos Sahabat Anak. Pembangunan

Pos Sahabat Anak ini dimaksudkan untuk mengawasi setiap aktivitas dan kegiatan

anak jalanan di kota Serang, dengan melakukan tindakan langsung berupa

penjaringan, pendekatan dan pendataan kepada setiap anak jalanan yang terlihat

melakukan aktivitas di jalanan Kota Serang, setiap anak jalanan yang terjaring akan

di data untuk di evaluasi oleh dinas Sosial Kota Serang dan Provinsi Banten. Untuk

setiap anak jaanan yang berasal dari Kota Serang akan di Kembalikan kepada

keluarga / walinya, sedangkan untuk anak yang sudah tidak memiliki orang tua / wali

akan di tawarkan untuk menjalani hidup di panti asuhan / pondok pesantren, dan jika

adapun anak jalanan yang bukan berasal dari kota Serang akan di data di dinas sosial

provinsi Banten untuk di kembalikan ke Kota asalnya karena tindakan dan aktivitas

mereka di jalanan di anggap menggangu ketertiban umum dan keindahan kota

Serang.

Dinas sosial provinsi dan kota mengakui masih banyak kekurangan dalam

program Pos Sahabat Anak ini mulai dari SDM untuk petugas yang berjaga dan

pengawas yang memantau kegiatan para agen pelaksana di lapangan, Anggaran

untuk gaji para petugas yang masih dalam kategori honorer dan untuk menindak

lanjuti setiap anak jalanan yang terjaring operasi petugas, dan Kondisi Pos yang

terbilang kurang layak sehingga fungsi dari Pos Sahabat Anak tidak berjalan dengan

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

10

baik, tidak ada petugas yang berjaga di dalam pos sehingga pos yang tadinya

diharapakan sebagai tempat untuk para petugas memantau setiap kegiatan dan

aktivitas anak jalanan sekarang kondisinya menjadi tidak terawatt dan kumuh. Selain

itu juga dalam implementasinya masih ada beberapa masalah yang membuat

program Pos Sahabat Anak ini masih belum bisa di katakan optimal.

Ada beberapa faktor yang membuat program Pos Sahabat Anak masih belum

bisa dikatakan berjalan dengan optimal, diantaranya:

Pertama, masih banyaknya jumlah anak jalanan di Kota Serang, hal ini dilihat

dari jumlah anak jalanan yang ada di antara Kota/Kabupaten yang ada di Provinsi

Banten. Jumlah anak jalanan di Kota Serang masih menempati urutan pertama pada

Tahun 2014 dengan jumlah 309 anak jalanan, jumlah ini paling terbesar dari setiap

masing masing Kota/Kabupaten di Provinsi Banten pada Tahun 2014. Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa masalah anak jalanan di Kota Serang sudah semakin

memprihatinkan.

Tabel 1.1

Jumlah Anak Jalanan Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten (jiwa), Tahun 2012 - 2014

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014

Kabupaten / Regency

1. Pandeglang 8 33 19

2. Lebak 212 212 47

3. Tangerang 34 146 131

4. Serang 42 3 201

Kota / Municipality

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

11

5. Tangerang 110 109 49

6. Cilegon 120 34 37

7. Serang 192 393 309

8. Tangerang Selatan 163 146 96

Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten, 2015

Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat pada Tahun 2012 Kota Serang menempati

urutan kedua setelah Kabupaten Lebak dengan jumlah anak jalanan 192 Jiwa. Pada

Tahun 2013 Kota Serang menempati urutan pertama dengan jumlah anak jalanan

393 Jiwa. Dan pada tahun 2014 Kota Serang menempati urutan pertama dengan

jumlah anak jalanan 309 Jiwa. Selama 3 tahun berturut-turut jumlah anak jalanan di

Kota Serang mengalami Fluktuatif dengan jumlah anak jalanan terbanyak pada

Tahun 2013 dan terkecil pada Tahun 2012. Berdasarkan tabel 1.1 di atas menjadi

dasar pertimbangan penelitian menjadikan Kota Serang sebagai objek penelitian,

diantaranya adalah Kota Serang menduduki peringkat pertama dalam jumlah anak

jalanan di antara kota-kota lain yang ada di Provinsi Banten pada satu tahun terakhir.

Kedua, menurut hasil wawancara dengan Bapak Hasanudin S.pd.I selaku

petugas Pos Sahabat Anak di Alun-alun Timur Kota Serang, tidak adanya petugas

yang berjaga di Pos Sahabat Anak. Hal ini terjadi dikarenakan masih kurang

efektifnya lokasi pos sahabat anak yang di bangun untuk di tempati oleh empat

petugas dalam satu pos, dan masih kurangnya fasilitas yang memadai di dalam pos

sehingga rata-rata petugas mengawasi dari daerah sekitar pos seperti di warung-

warung atau tempat tempat lain untuk mengawasi aktivitas anak jalanan, dan tidak

jarang juga petugas memiih untuk berkeliling di sekitar area yang menurut mereka

banyak aktivitas anak jalanan.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

12

Tabel 1.2

Daftar Nama-Nama Petugas Pos Sahabat Anak Di Kota Serang

No Nama Tempat Tugas Pos Sahabat Anak Jabatan

1 Nita Rusdamayanti,

S.Si Kebon Jahe Kota Serang Sakti Peksos

2 Wahyu Sukinta Kebon Jahe Kota Serang

Tokoh

Masyarakat

(RT)

3 Agus Dini R Kebon Jahe Kota Serang Tokoh

Masyarakat

4 Budi Setiawan Kebon Jahe Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

5 Holis Alun-alun Timur Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

6 Jupri Alun-alun Timur Kota Serang Tokoh

Masyarakat

7 Hasannudin, S.Pd.I Alun-alun Timur Kota Serang TKSK

8 Sinta Alun-alun Timur Kota Serang Sakti Peksos

9 A.Ayi Asya’ari Ciceri Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

10 Siti Rukamana P Ciceri Kota Serang Sakti Peksos

11 Novi Ciceri Kota Serang TKS Kota

Serang

12 Tatang Ciceri Kota Serang Tokoh

Masyarakat

Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten, 2015

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat dari total 3 Pos Sahabat Anak yang terletak

di Kota Serang memiliki jumlah petugas sebanyak 12 orang, masing-masing setiap

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

13

Pos Sahabat Anak memiliki jumlah petugas 4 orang yang berjaga disetiap Pos. Tugas

pokok dari setiap petugas yang berjaga di pos adalah mengamati aktivitas anak

jalanan yang berada dijalanan dan langsung melakukan tindakan dengan melakukan

pendekatan kepada anak jalanan dan pendataan secara langsung kepada setiap anak

jalanan yang mendapati sedang melakukan aktivitas dijalanan seperti mengamen,

dan meminta-minta. Dari tabel 1.2 diatas juga menjadi dasar perimbangan penelitian

karena pada kenyataanya dari setiap pos yang sudah didirikan tidak ada satupun

petugas yang berjaga di dalam Pos Sahabat Anak. Para Petugas Pos Sahabat Anak

yang berjaga di Pos Sahabat Anak merupakan honorer yang setiap bulan diberikan

upah sebesar lima ratus ribu rupiah dalam satu bulan yang diberikan dari APBD.

Ketiga, menurut hasil wawancara dengan Bapak Drs.H.Nahrawi.M.Si selaku

Kasi Perlindungan Anak Dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten tidak adanya

penanganan lebih lanjut atau tempat seperti rumah singgah untuk setiap anak jalanan

yang di data oleh para petugas, rumah singgah yang dimaksud adalah seperti rumah

penampungan untuk setiap anak jalanan yang tertangkap atau setiap anak jalanan

yang didapati melakukan ativitas dijalanan dan diberikan pengarahan dan pelatihan

secara langsung menurut bakat dan hobi yang mereka suka, seperti pelatihan

membuat kerajinan tangan, kesenian, dan cara bekerja dengan baik dan benar untuk

anak jalanan yang berusia 17 sampai dengan 18 Tahun, Dan terkadang diberikan

uang santunan bagi anak jalanan yang sudah tidak memilik Ayah/Ibu ataupun

Tempat tinggal. sehingga anak jalanan tidak akan kembali lagi ke jalanan dan

bekerja untuk mendapatkan uang. Tetapi masalah rumah singgah sudah menjadi

pertimbangan bagi Dinas Sosial Provinsi Banten untuk secepatnya membangun

rumah singgah supaya program pos sahabat anak tidak terkesan sia-sia.

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

14

Keempat, dari hasil wawancara dengan Bapak Wahyu selaku Petugas Pos

Sahabat Anak di Kebon Jaher Kota Serang yang ditemui dirumah beliau di daerah

Kebon Jahe Kota Serang, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak ini, kondisi Pos Sahabat Anak yang kecil dan tidak ada

fasilitas yang mendukung untuk kinerja para petugas sehingga pelaksanaan program

Pos Sahabat Anak dilapangan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Dalam hal ini

masalah sarana dan prasarana yang kurang memadai dan kurang mendukung menjadi

salah satu faktor yang membuat para petugas tidak ada yang standby di Pos Sahabat

Anak. Dalam masalah ini memperkuat indikasi bahwa tidak adanya petugas yang

berjaga di Pos Sahabat Anak adalah tidak memadainya sarana dan prasarana untuk

Atas dasar latar belakang pemikiran diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian Skripsi dengan Judul : Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh

Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, Maka peneliti mencoba mengidentifikasi

masalah yang terkait dengan pengimplementasian Program Pos Sahabat Anak (PSA)

oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang serta yang berkaitan dengan

permasalahan-permasalahan lain nya sebagai berikut :

1. Jumlah anak jalanan di Kota Serang menempati urutan terbesar dari 8

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.

2. Tidak adanya petugas yang berjaga di dalam Pos Sahabat Anak.

3. Tidak adanya penanganan lebih lanjut atau rumah singgah untuk anak

jalanan.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

15

4. Kurangnya sarana dan prasanarana dilapangan untuk mendukung program

Pos Sahabat Anak di Kota Serang

1.3. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian berusaha untuk mengetahui Bagaimana Implementasi

Dinas Sosial Kota Serang dalam menjalankan program Pos Sahabat Anak.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah terkait penelitian ini maka peneliti memberikan rumusan

masalah sebagai berikut : Bagaimana Implementasi Program Pos Sahabat Anak yang

dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana

implementasi program Pos Sahabat Anak yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota

Serang.

1.6. Manfaat penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan penilaian dan perbandingan yang baik dari perkembangan

teori sectorkeilmuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan

perkembangan di sector praktek yang terjadi di lapangan, serta

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

16

mendapatkan gambaran baru selama penelitian dapat di jadikan

pemahaman untuk penelitian selanjutnya. Selain itu untuk menambah

khasanah keilmuan tentang teori-teori organisasi public dan non public

sebagai usaha memperkaya teori keilmuan tentang keadministrasinegaraan

bagi mahasiswa FISIP Ilmu Administrasi Negara.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan yang berguna bagi Dinas Sosial Provinsi

Banten dalam pencapaian kinerja pengimplementasian program Pos

Sahabat Anak. Dan berguna bagi para lembaga dan dinas dinas lain untuk

bekerjasama dalam mengatasi masalah anak jalanan di Kota Serang.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan penelitian ini yang

berujuan untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan isi dari

penyusunan penelitian ini. Adapun sistematika penulisan penelitian mengenai

“Implementasi program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di

Kota Serang”, tersusun atas sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang yang menerangkan secara jelas mengenai

ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif (dari

umum ke khusus). Kemudian bab ini membahas tentang identifikasi masalah untuk

mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau

dengan masalah penelitian. Pembatasan dan perumusan masalah ditetapkan sebagai

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

17

fokus dari penelitian yang akan dilakukan demi mencapai hasil penelitian yang

diharapkan dalam tujuan penelitian. Dan selanjutnya, bab ini juga membahas

mengenai manfaat penelitian, baik manfaat teoritis dan praktis yang berguna bagi

peneliti, pembaca, dan instansi terkait. Serta sistematika penulisan yang digunakan

untuk mempermudah pembaca mengetahui isi dari penelitian secara keseluruhan.

BAB II DESKRIPSI TEORI

Bab ini akan membahas mengenai teori-teori relevan yang digunakan untuk

mengkaji permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penelitian ini. Penelitian

terdahulu dipaparkan sebagai bahan perbandingan antara penelitian yang dilakukan

dengan penelitian sebelumnya, sehingga dapat diketahui kesamaan atau perbedaan

dari masing-masing penelitian yang dilakukan. Selanjutnya, kerangka teori

menggambarkan alur penelitian yang dikaji dengan teori yang relevan dalam

penelitian, sehingga peneliti dapat merumuskan kesimpulan penelitian sementara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari pendekatan dan metode penelitian yang digunakan. Ruang

lingkup penelitian dan lokasi dilakukannya penelitian. Definisi variabel penelitian

yang menjelaskan mengenai variabel penelitian itu sendiri. Instrumen penelitian

menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data. Informan

penelitian menjelaskan orang-orang yang terkait dengan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian. Teknik pengolahan dan uji keabsahan data yang menjelaskan

tentang teknik dan rasionalisasinya. Serta tentang jadwal yang memaparkan waktu

penelitian ini dilakukan.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

18

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

secara jelas. Kemudian terdapat deskripsi data dari hasil penelitian yang diolah dari

data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan sebagaimana

dengan penggunaan teori dalam penelitian ini. Selanjutnya data yang sudah

dianalisis, peneliti uji validitas dengan menggunakan teknik triangulasi untuk

mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan. Kemudian melakukan pembahasan

lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir pembahasan peneliti dapat

mengemukakan berbagai keterbatasan pelaksanaan penelitian, terutama untuk

penelitian eksperimen dan ketebatasan ini dapat dijadikan rekomendasi terhadap

penelitian lebih lanjut dalam bidang yang menjadi obyek penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan secara jelas mengenai jawaban dari tujuan penelitian.

Kesimpulan dibuat dari hasil penelitian yang dilakukan secara singkat, jelas dan

mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, peneliti memberikan saran yaitu berisi

tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadao bidang yang diteliti secara praktis

agar dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

19

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1. Pengertian Kebijakan

Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh

seorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk

mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat kebijakan-kebijakan itu

mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya. Bagi para pemegang kekuasaan

yang berwenang dalam membuat kebijakan-kebijakan, tentu perlu pertimbangan

serta peninjauan secara seksama. Karena kebijakan-kebijakan yang dibuat memiliki

dampak yang luas, tidak hanya oleh kelompok tertentu, namun masyarakat juga

dapat merasakan dampak tersebut.

Pada dasarnya, kebijakan dibuat untuk melakukan tindakan pencegahan dan

bukan saat telah terjadi atau sudah terjadi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

kebijakan didefinisikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar

dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, serta cara

bertindak (tentang pemerintah, organisasi, dan sebagainya). Sementara itu,

Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan definisinya secara lebih terperinci pada

makna kebijakan,

“Kebijakan ialah pedoman untuk bertindak. Pedoman itu bisa saja amat sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, bersifat kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam maknanya seperti itu mungkin berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah tindakan

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

20

tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu, atau suatu rencana” (United Nation, 1975).

Dengan banyaknya definisi kebijakan yang telah diberikan para pakar ahli,

memaknakan bahwa kebijakan memang melekat dalam kehidupan sehari-hari,

karena seringkali dipergunakan dalam konteks tindakan-tindakan atau kegiatan-

kegiatan. James Anderson sebagaimana dikutip oleh Solichin (2012: 8), menyatakan

bahwa kebijakan ialah suatu langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh

seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan

tertentu yang dihadapi.

2.1.1.Pengertian Kebijakan Publik

Kebijakan publik dalam kepustakaan internasional disebut public policy.

Dengan adanya tujuan yang ingin direalisasikan dan adanya masalah publik yang

harus diatasi, maka pemerintah perlu membuat suatu kebijakan publik. Kebijakan

yang merupakan sekumpulan keputusan-keputusan yang ditetapkan, yang bertujuan

dalam melindungi serta membatasi perilaku atau tindakan masyarakat sesuai dengan

norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Karena para pembuat kebijakan

perlu mencari tahu dan meninjau terlebih dulu terkait isu-isu masalah apa yang

terjadi di masyarakat. Masyarakat adalah sumber utama dalam penyusunan kebijakan

publik. Kebijakan ini untuk keberhasilannya tidak hanya didasarkan atas prinsip-

prinsip ekonomis, efisiensi dan administratif, akan tetapi juga harus didasarkan atas

pertimbangan etika dan moral.

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

21

Frederick (1963: 79), mendefinisikan kebijakan publik sebagai serangkaian

tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu

lingkungan tertentu, dengan ancaman peluang yang ada. Kebijakan yang diusulkan

tersebut ditujukan untuk memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang

ada dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Harold Laswell dan

Abraham Kaplan (1970: 71), kebijakan publik adalah suatu program yang

diproyeksikan dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu, dan praktik-praktik

tertentu. Anderson (1978) sebagaimana dikutip Tachjan (2006: 16), mengemukakan

bahwa, “Public policies are those policies developed by governmental bodies and

officials”. Maksudnya, kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang

dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah. Adapun tujuan

penting dari kebijakan tersebut dibuat pada umumnya dimaksudkan untuk:

1. Memelihara ketertiban umum (negara sebagai stabilisator)

2. Melancarkan perkembangan masyarakat dalam berbagai hal (negara

sebagai perangsang, stimulator)

3. Menyesuaikan berbagai aktivitas (negara sebagai koordinator)

4. Memperuntukkan dan membagi berbagai materi (negara sebagi pembagi,

alokator).

Udoji (dalam Solichin, 2012), seorang pakar dari Nigeria (1981), telah

mendefinisikan kebijakan publik sebagai “an sanctioned course of action addressed

to a particular problem or group of related problems that affect society at large”

(suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang saling

berkaitan dan memengaruhi sebagian besar warga masyarakat).

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

22

Dari definisi-definisi di atas terkait kebijakan publik, dapat disimpulkan

beberapa karakteristik dari konsep kebijakan publik. Pertama, pada umumnya

kebijakan publik perhatiannya ditujukan pada tindakan yang mempunyai maksud

atau tujuan tertentu daripada perilaku yang berubah atau acak. Kedua, kebijakan

publik pada dasarnya mengandung bagian atau pola kegiatan yang dilakukan oleh

pejabat pemerintah daripada keputusan yang terpisah-pisah.

Ketiga, kebijakan publik merupakan apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh

pemerintah dalam mengatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau menawarkan

perumahan rakyat, bukan apa maksud yang dikerjakan atau yang akan dikerjakan.

Keempat, kebijakan publik dapat berbentuk positif maupun negatif. Kelima,

kebijakan publik, paling tidak secara positif, didasarkan pada hukum dan merupakan

tindakan yang bersifat memerintah. Kebijakan publik yang bersifat memerintah

kemungkinan besar mempunyai sifat yang memaksa secara sah, yang mana hal ini

tidak dimiliki oleh kebijakan-kebijakan organisasi swasta.

Sebagaimana yang dikatakan Inu Kencana (2010) dalam bukunya Pengantar

Ilmu Pemerintahan, bahwa public policy dapat menciptakan situasi dan dapat pula

diciptakan oleh situasi.

2.1.2.Tahap-tahap Kebijakan Publik

Tahap-tahap pembuatan kebijakan publik menurut Dunn (2000 : 24), ialah

sebagai berikut.

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

23

a. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda

publik. Banyak masalah tidak disentuh sama sekali, sementara lainnya

ditunda untuk waktu lama.

b. Formulasi Kebijakan

Para pejabat merumuskan alternatif kebijakan untuk mengatasi masalah.

Alternatif kebijakan melihat perlunya membuat perintah eksekutif,

keputusan peradilan, dan tindakan legislatif.

c. Adopsi/Legitimasi Kebijakan

Alternatif kebijakan yang diadopsi dengan dukungan dari mayoritas

legislatif, konsensus di antara direktur lembaga, atau keputusan peradilan.

d. Implementasi Kebijakan

Kebijakan yang telah diambil, dilaksanakan oleh unit-unit administrasi

yang memobilisasi sumber daya finansial dan manusia.

e. Penilaian/Evaluasi Kebijakan

Unit-unit pemeriksaan dan akuntansi dalam pemerintahan menentukan

apakah badan-badan eksekutif, legislatif, dan peradilan memenuhi

persyaratan undang-undang dalam pembuatan kebijakan dan pencapaian

tujuan.

2.1.3. Implementasi Kebijakan Publik

Adanya kebijakan publik yang dibuat oleh aktor kebijakan, tentu bukan

semata-mata hanya menjadi “kumpulan lembaran kertas”. Namun juga perlu adanya

“tindakan nyata” dalam kebijakan-kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

24

merupakan salah satu tahapan penting dalam siklus kebijakan publik. Dengan

implementasi atau penerapan, serangkaian keputusan yang disusun berdasarkan

analisis pada apa yang diharapkan untuk menuju keadaan yang lebih baik, dalam

proses pelaksanaan mencapai tujuan tersebut. Menjelaskan makna implementasi

dengan mengatakan bahwa:

“Memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijakan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan publik yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.”

Sementara Meter danHorn (1975), mendefiniskan implementasi kebijakan,

sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-

pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada

tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

Dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu proses yang

dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,

sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan

atau sasaran kebijakan itu sendiri. Dalam proses kebijakan publik, implementasi

kebijakan merupakan tahapan yang bersifat praktis dan dibedakan dari formulasi

kebijakan yang dapat dipandang sebagai tahapan yang bersifat teoritis.

Pada praktiknya, implementasi kebijakan publik tidak selalu sejalan dengan

apa yang sudah direncanakan dalam tahap formulasi kebijakan, atau antara visi

dengan realitas. Keadaan demikian oleh Hogwood dan Gunn (1986) disebut

unsuccessful implementation (implementasi yang tidak berhasil). Kegagalan

implementasi dapat terjadi dalam setiap kebijakan selama proses pelaksanaannya.

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

25

Dimana kebijakan tersebut tidak berhasil dalam mewujudkan dampak atau hasil

akhir yang dikehendaki. Grindle (1980) (dalam Tachjan, 2006) menyebutkan 3 (tiga)

hambatan besar yang seringkali muncul dalam pelaksanaan suatu kebijakan publik,

yakni: (1) ketiadaan kerjasama vertikal, antara atasan dengan bawahan; (2) hubungan

kerja horizontal yang tidak sinergis; dan (3) masalah penolakan terhadap perubahan

yang datang dari publik maupun kalangan birokrasi sendiri.

Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan

dapat mencapai tujuannya, tidak lebih dan tidak kurang digunakan untuk

mengimplementasikan suatu kebijakan publik. Untuk mengimplementasikan

kebijakan publik, ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung

mengimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi kebijakan

derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut. Secara umum dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

26

Gambar 2.1

Sekuensi Implementasi Kebijakan

(Sumber: Riant Nugroho. 2009. Public Policy)

Terdapat dua model pendekatan implementasi kebijakan dalam sejarah

perkembangan studi implementasi kebijakan, yaitu pendekatan top-down dan

bottom-up. Dalam bahasa Lester dan Stewart (2000: 108) istilah top-down

dinamakan dengan “the command and control approach” (pendekatan kontrol dan

komando) dan istilah bottom-up dinamakan “the market approach” (pendekatan

pasar).

1. Pendekatan top-down

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa kita dapat memandang proses

kebijakan sebagai suatu rangkaian perintah dimana para pemimpin politik

mengartikulasikan suatu preferensi kebijakan yang jelas yang akan

KEBIJAKAN PUBLIK

Kebijakan Publik Penjelas

Program

Proyek

Kegiatan

Pemanfaat (Beneficiaries)

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

27

dilaksanakan dengan cara semakin spesifik seiring dengan perjalanan

kebijakan tersebut melalui mesin administratif yang melayaninya.

Pendekatan ini menekankan pada sampai sejauh mana keberhasilan

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan pada aktivitas-aktivitas

dari mesin implementasi yang diberi mandat secara legal yang

menawarkan indikasi-indikasi jelas mengenai apa yang harus dipahami

oleh pelaksana dan mengenai apa tujuan yang ingin dicapai.

2. Pendekatan bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari semua publik dan para aktor swasta yang

terlibat dalam pelaksanaan program-program dan pengkajian tujuan-tujuan

pribadi dan organisasi mereka, strategi-strategi mereka, dan jaringan dari

kontak yang telah mereka bangun.Keunggulan terpenting dari pendekatan

„bottom-up‟ adalah mengarahkan perhatian pada hubungan-hubungan

formal dan informal yang membentuk jaringan kebijakan yang terlibat

dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan.

2.1.4.Model-model Implementasi Kebijakan

2.1.4.1. Model Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier

Model dari kedua pakar kebijakan ini dikenal dengan istilah A Framework for

Policy Implementation Analysis. Mazmanian dan Sabatier (1983) berpendapat bahwa

peran penting dari implementasi kebijakan publik adalah kemampuannya dalam

mengidentifikasikan variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan

formal pada keseluruhan proses implementasi. Keduanya mengklasifikasikan proses

implementasi kebijakan ke dalam tiga variabel.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

29

2.1.4.2. Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III

Edward III (1980) (dalam Riant Nugroho, 2009), menegaskan bahwa masalah

utama administrasi publik adalah lack of attention to implementation (kurangnya

perhatian pada implementasi). Model yang ia namakan dengan Direct and Indirect

Impact on Implementation, menyarankan untuk memerhatikan empat isu pokok agar

implementasi kebijakan menjadi efektif, diantaranya: 1) Komunikasi, 2)

Sumberdaya, 3) Disposisi, dan 4) Struktur Birokrat.

Gambar 2.3

Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III

(Sumber: Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik)

2.1.4.3.Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle

Pendekatan Grindle (1980) dikenal dengan Implementation as A Political and

Administrative Process. Kerangka pemikiran dari model ini berdasarkan jawaban

KOMUNIKASI

IMPLEMENTASI

STRUKTUR BIROKRASI

SUMBER DAYA

DISPOSISI

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

30

atas dua pertanyaan pokok, khususnya di negara berkembang, bahwa keberhasilan

implementasi ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan tersebut, yaitu:

Content dan Context.

1. Content of Policy (Isi Kebijakan), mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Interest affected (Kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi)

b. Type of benefits (Tipe manfaat)

c. Extent of change envision (Derajat perubahan yang ingin dicapai)

d. Site of decision making (Letak pengambilan keputusan)

e. Program implementer (Pelaksana program)

f. Resources commited (Sumber-sumber daya yang digunakan)

2. Context of Policy(Konteks Implelementasi), terdiri dari poin-poin sebagai

berikut:

a. Power, interest, and strategy of actor involved(Kekuasaan,kepentingan-

kepentingan, dan strategi dari aktor yang terlibat)

b. Institution and regime characteristic (Karakteristik lembaga dan rezim

yang berkuasa)

c. Compliance and responsiveness (Tingkat kepatuhan dan adanya respon

dari pelaksana)

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

31

Gambar 2.4

Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle

(Sumber: Anggara, 2014. Kebijakan Publik)

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

32

2.1.4.4.Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn

Pendekatan top-down yang pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan,

membuat dua pakar kebijakan untuk mengembangkan pendekatan tersebut, yakni

Metter dan Horn (1975). Model yang disebut dengan A Model of The Policy

Implementation, merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu implementasi

kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk meraih kinerja

implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung dalam hubungan

berbagai variabel.

Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi selama proses implementasi

kebijakan publik, diantaranya:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya jika-dan hanya-jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosio-kultur yang berada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu utopis) untuk dilaksanakan di level warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan publik hingga titik yang dapat dikatakan berhasil.

2. Sumberdaya Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia merupakan sumberdaya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetapkan secara politik. Tetapi ketika kompetensi dan kapabilitas dari sumberdaya-sumberdaya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk diharapkan.Tetapi di luar sumberdaya manusia, sumberdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah sumberdaya finansial dan sumberdaya waktu. Karena, mau tidak mau ketika sumberdaya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersesia, maka menjadi perosalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh kebijakan publik. Demikian pula halnya dengan sumberdaya waktu, saat sumberdaya manusia giat bekerja dan kucuran dana berjalan dengan baik, tetapi terbentur dengan persoalan waktu yang terlalu ketat, maka hal ini pun dapat menjadi penyebagian ketidakberhasilan

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

33

implementasi kebijakan. Karena itu sumberdaya yang diminta dan dimaksud oleh Metter dan Horn adalah ketiga bentuk sumber daya tersebut.

3. Krakteristik Agen Pelaksana Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan publik. Hal ini sangat penting karena kinerja kebijakan (publik) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya. Selain itu, cakupan atau luas wilayah implementasi kebijakan perlu juga diperhitungkan manakala hendak menentukan agen pelaksana. Semakin luas cakupan implementasi kebijakan, maka seharusnya semakin besar pula agen yang dilibatkan.

4. Sikap atau Kecenderungan Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang akan implementor laksanakan adalah kebijakan ”dari atas” (top-down) yang sangat mungkin para pengambil keputusannya tidak pernah mengetahui (bahkan tidak mampu menyentuh) kebutuhan, keinginan, atau permasalahan yang warga ingin selesaikan.

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi. Dan, begitu pula sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna memenuhi kinerja implementasi kebijakan publik dalam perspektif yang ditawarkan oleh Metter dan Horn adalah, sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dalam kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan kondisi lingkungan eksternal.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

34

Gambar 2.5

Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn

(Sumber: Anggara, 2014. Kebijakan Publik)

Atas dasar pertimbangan penelitian, peneliti memilih teori dari Metter dan

Horn sebagai alat analisis dari penelitian Implementasi Program Pos Sahabat Anak

oleh Dinas Sosial Provinsi Banten Di Kota Serang, peneliti memilih teori dari Van

Metter dan Van Horn dikarenakan dalam teorinya Van Metter dan Van Horn

memperhatikan beberapa faktor keberhasilan dalam implementasi suatu kebijakan

seperti : standar atau ukuran kebijakan, sumber-sumber kebijakan, komunikasi antar

organisasi dan aktivitas pelaksana, krakteristik agen pelaksana, sikap atau

kecenderungan (disposition) para pelaksana, lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.

Yang masih kurang diperhatikan oleh para pembuat kebijakan dan para agen

pelaksana dalam Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh Dinas Sosial

Provinsi Banten Di Kota Serang sehingga dalam pelaksanaanya masih belum efektif.

Asumsi dasar peneliti ini berdasarkan dari fakta hasil observasi yang peneliti

temukan di lapangan.

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

35

2.1.5 Pengertian Pos Sahabat Anak

2.1.5.1 Definisi Program Pos Sahabat Anak

Permasalahan anak semakin hari semakin kompleks, khususnya permasalahan

anak jalanan di kota-kota besar, tidak terkecuali di Provinsi Banten. Sebagai daerah

penyangga Ibu Kota Jakarta, Provinsi Banten rentan sekali dimasuki limpahan anak

jalanan baik dari DKI ataupun daerah sekitarnya. Perlu antisipasi yang serius

menghadapi permasalahan ini, sehingga perlu adanya koordinasi yang sinergis antara

pemerintah provinsi dan kab/kota dalam penanganan anjal.

Salah satu upayanya adalah mengembangkan uji coba penanganan anak

jalanan berbasis masyarakat, dimana dalam hal ini masyarakat juga ikut berperan

aktif dalam rangka penanganan anak jalanan. Uji coba penanganan anak jalanan

berbasis masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam

meminimalisir kegiatan anak di jalanan.Salah satu bentuk kegiatan dalam

mengembangkan uji coba penanganan anak jalanan berbasis masyarakat, adalah

mendirikan Pos Sahabat Anak.Pos Sahabat Anak(PSA) merupakan salah satu

program pemerintah Daerah Provinsi Banten untuk menangani penyakit masyarakat

di jalanan.Pos sahabat anak didirikan dengan tujuan menghalau atau pun dapat

meminimalisir kegiatan anak di jalanan. Berbeda dengan pos pada umumnya pos

sahabat dalam melakukan penghalauan dengan metode bersahabat dengan anak,

sehingga tidak muncul konsep menyeramkan bagi anak.

Petugas pos sahabat anak terdiri dari unsur:

1. Satpol PP 2. Dinas Sosial Kabupaten/Kota 3. Sakti Peksos/Pendamping Masyarakat 4. Tokoh Masyarakat/Ketua RT sekitar

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

36

Dalam memberikan kesan bersahabat dengan anak, para petugas diberikan

bekal pelatihan penanganan sehingga apa yang dilakukan nanti tidak bertentangan

dengan Hak Azazi ataupun bertentangan dengan UU. No. 11 tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak selain itu petugas jaga akan dibuatkan seragam

khusus yang bersahabat dan tidak menggunakan atribut seragam masing-masing.

Di tahun 2013, pembangunan untuk pos sahabat anak sudah dilaksanakan

dengan konsep percontohan di 2 wilayah, yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon.

Untuk wilayah Kota Serang didirikan 3 titik yang banyak anak jalanan melakukan

aktifitasnya yaitu:

1. Lampu merah Ciceri 2. Lampu Merah Kebon Jahe 3. Alun-alun Serang Barat (depan Ramayana)

Sedangkan untuk wilayah Kota Cilegon di bangun di 1 titik yaitu di

perempatan PCI. Pada pos sahabat anak tersebut akan dipasangkan CCTV yang

berfungsi untuk memonitor aktifitas keseharian terutama aktifitas anak di jalanan

yang terhubung langsung ke Dinas Sosial Kota dan Dinas Sosial Provinsi Banten.

Dengan bantuan CCTV ini, diharapkan dapat membantu Dinas Sosial masing-

masing wilayah untuk mengambil kebijakan selanjutnya.Pada tahun 2014 ini

pembangunan pos sahabat anak akan dikembangkan di beberapa wilayah

Kabupaten/Kota dengan kesiapannya masing-masing. Kesiapan berkaitan dengan

SDM dan pendukung lainnya, sehingga pos sahabat anak bisa berjalan secara

optimal.

Pos Sahabat Anak (PSA) mampu menjadi solusi bagi pemerintah daerah dan

masyarakat dalam menangani anak jalanan, meyelesaikan masalah anak jalanan di

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

37

Provinsi Banten. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kenyamanan

masyarakat di jalan dan meningkatkan harkat dan martabat anak jalanan dan

memberikan hak-hak anak jalanan yang seharusnya mereka dapatkan selayaknya

anak-anak seusia mereka. Secara psikologi, aktivitas anak jalanan yang dilakukan di

jalanan tidak dapat di biarkan karena akan berdampak jangka panjang sehingga

generasi Indonesia menjadi terbiasa melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan

di jalanan dan tidak mampu produktif di masa yang akan datang.

Keberadaan Pos Sahabat Anak (PSA) sangat penting dalam menangani anak

jalanan di Provinsi Banten, karena :

1. Pos Sahabat Anak (PSA) diperuntukan bagi mereka anak jalanan yang memiliki keterbatasan hal, seperti: pendapatan, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan komunikasi.

2. Memudahkan dalam melakukan monitoring dan pembinaan sehingga penanganan penyakit masyarakat di jalanan dapat lebih efektif dan efisien baik dari segi pembiayaan, tenaga, dan waktu yang digunakan.

3. Dapat meningkatkan moral anak-anak jalanan di Provinsi Banten. 4. Dapat meningkatkan kualitas anak jalanan dengan melakukan pembinaan

atau pelatihan life skill. 5. Mampu memberikan kenyamanan dan ketertiban kepada para masyarakat

yang menggunakan fasilitas di jalan dan memberikan kenyamanan dalam berkendara di jalanan.

2.1.5.2 Tujuan Program Pos Sahabat Anak (PSA)

A. Untuk menghalau atau pun dapat meminimalisir kegiatan anak jalanan di

jalanan.

B. Tujuan Khusus:

1. Meningkatkan moral dan status sosial anak-anak jalanan yang berada di Provinsi Banten dengan melakukan pendekatan dan pendataan dan memberikan motivasi dan bantuan kepada mereka atau keluarganya.

2. Memberikan kenyamanan berkendara kepada para pengguna jalan.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

38

3. Meningkatkan kemandirian dan kemampuan anak jalanan dengan memberikan life skill sehingga para anak jalanan dapat bersaing di dunia kerja dan tidak kembali di jalanan.

2.1.5.3 Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten

Terdapat beberapa peraturan pemerintah terkait dengan upaya penanganan

anak jalanan ataupun pemulihan keberfungsian hak-hak anak, diantaranya:

1. Undang-undang Dasar tahun 1945, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup Tumbuh dan berkembang,serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi ( pasal 28 B ayat (2) ).

2. Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tengang Kesejahteraan Anak 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 Tentang

Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak.

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan Dan Anak.

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2010, Tentang Kesejahteraan Sosial.

2.1.5.4 Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak

Tahapan dalam penanganan anak jalanan mulai dari penyiapan sumber daya,

infrastruktur, hingga intervensi sasaran digambarkan dalam matriks sebagai berikut :

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

39

Gambar 2.6 Tahapan Penanganan

Tahapan Penangan Program Pos Sahabat Anak

(Sumber Dinas Sosial Provinsi Banten)

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

40

2.1.6. Anak Jalanan

Anak jalanan merupakan mahluk sosial sama halnya dengan orang dewasa.

Anak juga membutuhkan orang lain untuk bisa membantu mengembangkan

kemampuanya, karena pada dasarnya anak lahir dengan segala kelemahanya

sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin mencapai taraf kemanusiaan yang

normal. Anak-anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak-anak

mempunyaikecenderungan untuk menyimpang dari hokum dan ketertiban yang

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita

kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya

dari aturan-aturan yang bersifat memaksa.

Menurut Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak,

yang dimaksud dengan anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk

anak yang masih dalam kandungan. Anak-anak biasanya terbentuk dari

lingkunganya, hal ini dikarenakan anak-anak lebih mudah belajar dari lingkungan

dan perilaku orang-orang sekitarnya sehingga untuk membentuk pribadi yang baik

anak-anak perlu di jauhkan dari lingkungan atau keadaan yang mebawa dampak

negative atau hal-hal yang menimbulkan traumatik karena trauma yang berlebihan

dapat terbawa sampai dewasa. Seperti halnya anak jalanan yang umumnya berasal

dari keluarga yang ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang

dengan latar belakang kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan dan

kriminalitas, dan hilangnya rasa kasih sayang. Sehingga membuat mental dari anak

jalanan cenderung melakukan beberapa hal negatif, maka dari itu anak jalanan di

golongkan ke dalam salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

41

Penyandang masalah kesejahteraan sosial merupakan seseorang, keluarga atau

kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak

dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga terpenuhi kebutuhan hidupnya baik

jasmani, rohani maupun sosial dengan baik. Hambatan kesulitan dan gangguan

tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterbelakangan,

keterasingan/ketertinggalan dan bencana alam maupun bencana sosial. Berdasarkan

data dari departemen sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial terbagi atas 22

jenis diantaranya yaitu anak balita terlantar, anak terlantar, anak nakal, anak jalanan,

wanita rawan sosial ekonomi, keluarga berumah tidak layak huni, keluarga

bermasalah sosial psikologis, komunitas adat terpencil, korban bencana alam, orang

dengan korban bencana sosial atau pengungsi, pekerja migran terlantar, orang

dengan HIV/AIDS, keluarga rentan, berikut ini adalah definisi mengenai anak

jalanan yaitu, anak yang berusia 5 sampai 18 tahun yang menghabiskan sebagian

besar waktunya untuk mencari nafkah dan beraktivitas di jalan-jalan maupun

tempay-tempat umum. Dengan kriteria sebagai berikut:

1. Anak (laki-laki/perempuan) usia 5 sampai 18 tahun. 2. Melakukan kegiatan tidak menentu, tidak jelas kegiatanya dan atau

berkeliaran di jalanan tempat umum minimal 4 jam/hari dalam kurun waktu 1 bulan, seperti : pedagang asongan, pengamen, ojek paying, porter, pengelap mobil dan pekerjaan lainya.

3. Kegiatanya dapat membahayakan diri sendiri atau menggangu keteriban umum.

Menurut peraturan daerah kota Serang nomor 2 tahun 2010 tentang

pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit masyarakat menjelaskan

bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang menghabiskan sebagian waktunya untuk

bekerja atau hidup di jalanan dan tempat-tempat umum, seperti jalanan umum,

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

42

terminal, pasar, stasiun dan taman kota. Banyak faktor penyebab seorang anak pada

akhirnya menjadi anak jalana, diantaranya: kemiskinan, keretakan rumah tangga,

keinginan sendiri, kekerasan keluarga, pengaruh lingkungan sekitar, hingga

kecendeungan ingin hidup bebas. Selain terdapat beberapa faktor penyebab juga

terdapat beberapa resiko yang dihadapi anak jalanan dengan kehidupan di jalanan,

diantaranya rawan mendapatkan pelecehan, kekerasan, berpotensi tidak melanjutka

pendidikan, rawan terkena penyakit, berpotensi menjadi pengkonsumsi minuman

keras dan narkoba, dan berpotensi melakukan tindakan kekerasan dan kriminal.

2.2. Penelitian Terdahulu

Anak jalanan menjadi suatu fenomena yang menarik untuk diteliti. Topik anak

jalanan memang banyak menjadi sorotan karena jumlah anak jalanan yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan selain itu masalah anak jalanan masih menjadi

masalah sosial di setiap daerah yang belum dapat di selesaikan, kegiatan anak

jalanan yang di khawatirkan dapat melakukan beberapa hal negatif seperti

melakukan tindakan kekerasan, kecenderungan untuk menggunakan narkoba dan

minuman keras serta mengganggu ketertiban umum. Sehingga tidak sedikit

masyarakat yang menyoroti topik ini. Tidak jarang pula, peneliti menemukan hasil

penelitian-penelitian berkaitan dengan anak jalanan.

Dengan banyaknya referensi hasil penelitian-penelitian yang peneliti temukan

terkait anak jalanan, maka peneliti memutuskan untuk memilih dua hasil penelitian

yang dapat dijadikan referensi sekaligus pembanding bagi penelitian yang peneliti

lakukan.

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

43

Hasil penelitian pertama oleh Chyntia Dewi Aryanti Supardjo dan Dwi

Harsono, MPA., MA (2013) Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian berjudul

Implementasi Kebijakan Perlindungan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di

Kota Yogyakarta dan untuk mengetahui hambatan serta upaya mengatasi hambatan

implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan

data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik

triangulasi digunakan untuk mengecek keabsahan data penelitian. Analisis data

dalam penelitian ini menggunakan model metode perbandingan tetap yaitu proses

analisis dengan menggunakaan beberapa komponen yang terdiri dari reduksi data,

kategorisasi data, sintesisasi, dan hipotesis kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan perlindungan

anak jalanan di Kota Yogyakarta mengacu pada Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011

belum berjalan optimal. Implementasi masih mengahadapi hambatan yang mendasar,

antara lain : belum terpenuhinya hak-hak anak, proses komunikasi belum berjalan

dengan baik, penyampaian informasi belum jelas dan perbedaan kemampuan

implementor dalam menjalankan tugasnya. Hambatan lainnya keterbatasan sumber

daya manusia dan sumber daya anggaran. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan implementasi yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat melaksanakan

kegiatan pemasangan papan himbauan, sosialisasi melalui media elektronik dan

media cetak, melakukan pendekatan dan penyadaran dengan keluarga anak jalanan

serta melakukan kegiatan pembinaan terhadap anak jalanan.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

44

Dan penelitian kedua oleh Tjutjup Purwoko (2013), Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Penelitian berjudul Analisis Faktor-Faktor

Penyebab Keberadaan Anak Jalanan di Kota Balikpapan, suatu kasus di Kota

Balikpapan. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

keberadaan anak jalanan di Kota Balikpapan dan menganalisis aktifitas kehidupan

sehari-hari anak jalanan di Kota Balikpapan. Dengan menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif, dimana penelitian ini lebih menekankan pada pengungkapan

makna dan proses yang merupakan hal yang emosional, latar belakang alami

digunakan sebagai sumber data langsung dari peneliti sendiri sebagai instrumen

kunci (Lincolin dan Guba, 1985). Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian

terpancing atau lebih populer disebut sebagai penelitian studi kasus. Sumber data

yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder yang berkaitan dengan

situasi dan kondisi, sumber data yang diperoleh peneliti dengan melakukan

wawancara langsung dengan informan kunci dalam hal ini anak jalanan agar dapat

mengetahui faktor mengapa mereka bekerja di jalanan dan apa saja aktifitas

keseharian yang mereka lakukan di jalan, sedangkan data sekunder diperoleh dari

data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Tenaga Kerja Dan Dinas Sosial Kota

Balikpapan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial

Weber (Sosial Action), tindakan sosial dapat digolongkan menjadi empat kelompok

(tipe), yaitu tindakan rasional instrumental atau murni, tindakan rasional berorientasi

nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afeksi.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, faktor yang

menyebabkan anak jalanan tersebut adalah faktor ekonomi, faktor pendidikan yang

rendah baik dari orangtua maupun anak, kesadaran dari diri pribadi si anak yang

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

45

ingin membantu orang tua. Aktivitas yang mereka lakukan sehari-harinya adalah

beragam antara lain dari pagi hari hingga petang berjualan koran, pengemis,

pengamen jalanan, buruh angkut dipasar, dan ada juga anak yang bekerja sebagai

pengamen dan tukang minta-minta di area tempat hiburan warga kota Balikpapan di

malam hingga dini hari.

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian

Menurut Fuad dan Nugroho (2012:72) bahwa kerangka berpikir penelitian,

ialah untuk menjelaskan tentang logika berpikir dalam penelitian atau semacam

dengan desain penelitian. Kerangka teoritik tidak ditempatkan sebagai “border atau

batas atau pagar” yang membatasi penelitian, namun ditempatkan sebagai titik

berangkat (entry point) dan landasan untuk menganalisis dan memahami realitas

yang diteliti secara lebih ilmiah, sehingga kerangka penelitian pada proposal

penelitian (Bab I sampai dengan Bab III) bisa mengalami modifikasi pada saat ke

lapangan dikarenakan adanya temuan-temuan lapangan yang berujung pada

penemuan konsep-konsep dan atau teori-teori baru.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model implementasi milik Donald

van Metter dan Carl van Horn (1975). Teori yang disebut dengan A Model of The

Policy Implementation, memiliki 6 variabel yang mempengaruhi dalam proses

implementasi, yaitu 1) standar atau ukuran tujuan kebijakan, 2) sumberdaya, 3)

karakteristik agen pelaksana, 4) sikap atau kecenderungan para pelaksana, 5)

komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana, dan 6) lingkungan ekonomi,

sosial, dan politik.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

46

Untuk lebih mudah dan jelas memahami alur berpikir peneliti, maka di bawah

ini peneliti menggambarkan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut.

Gambar 2.7

Kerangka Berfikir Penelitian

Sumber: Peneliti,2015

Implementasi Program Pos Sahabat Anak Di Kota Serang

Identifikasi Masalah

1. Jumlah anak jalanan di Kota Serang Pada Tahun 2014 menempati urutan terbesar dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

2. Tidak adanya petugas yang berjaga di dalam Pos Sahabat Anak 3 Tidak adanya tempat penampungan atau rumah singgah untuk anak

jalanan

4. Kurangnya sarana dan prasarana dilapangan untuk mendukung program Pos Sahabat Anak

Menurut Van Metter & Van Horn, ada 6 variabel yang mempengaruhi proses implementasi, yaitu: 1. Standar/ukuran tujuan kebijakan 2. Sumber-sumber kebijakan 3. Komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana 4. Karakteristik agen pelaksana 5. Sikap/kecenderungan para pelaksana 6. Lingkungan ekonomi, sosial & politik

Implementasi Program Pos Sahabat Anak Di Kota Serang Berjalan Dengan Baik

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

47

2.4. Asumsi Dasar

Asumsi dasar dalam penelitian kualitatif adalah kesimpulan sementara yang

diambil berdasarkan atas pada saat penelitian awal (pre-liminary research) dengan

kajian teoritis dan sifat dari asumsi dasar ini adalah tidak untuk diuji kebenarannya.

Maka peneliti berasumi ”Implementasi Program Pos Sahabat Anak Di Kota Serang”

dapat dikatakan belum berjalan optimal atau bisa dikatakan belum berjalan dengan

baik.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

48

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metodologi berhubungan dengan cara (metode). Metodologi adalah

pengetahuan tentang cara-cara (sience of methods). Menurut Arikunto (2002:136)

metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya. Dalam arti umum dan awam, metodologi biasa digunakan dalam

konteks apa saja, misalnya berpikir, metodologi pendidikan, atau metodologi

pengajaran. Menurut Irawan (2005:42) metodologi adalah “totalitas cara” untuk

meneliti dan menemukan kebenaran. Disebut totalitas cara, sebab metodologi

tidak hanya mengacu pada metode penelitian, tetapi juga paradigma, pola pikir,

metode pengumpulan dan analisis data, sampai dengan metode penafsiran temuan

penelitian itu sendiri.

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul

penelitian berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif. Baik substansial maupun

materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis.

Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang

kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif

berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun

memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas. Dalam penelitian Implementasi

Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten Di Kota Serang,

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

49

berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan bentuknya yaitu dengan

menggunakan penelitian eksploratif kualitatif merupakan metode yang tertuju

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Dalam prakteknya tidak

terbatas pada pengumpulan dan penyusunan klasifikasi data saja tetapi juga

menganalisis dan menginterprestasikan tentang arti data tersebut. Itulah alasan

mengapa peneliti mengambil penelitian eksploratif-kualitatif.

Penelitian eksploratif kualitatif ini berusaha untuk mencari atau menggali

informasi mengenai permasalahan yang ada dalam kaitannya dengan

Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten Di

Kota Serang.

Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006:4) mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Selanjutnya menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2006:5)

menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

50

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, Moleong dalam bukunya Metodologi

Penelitian Kualitatif (2006:6) mensintesiskan bahwa Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan yang

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan substansi materi kajian penelitian

yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah bagian

lingkungan sosial khususnya Aktivitas Anak Jalanan Di Kota Serang.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian menjelaskan tempat (locus) penelitian, serta alasan

memilih lokasi penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan pada Pos Sahabat

Anak di tiga tempat di Kota Serang.

3.3.2.Waktu Penelitian

Waktu penelitian menjelaskan waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan agustus 2015 sampai dengan bulan Juni 2016.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

51

3.4. Fenomena yang Diamati

Dalam penelitian ini, fenomena yang diamati adalah Pelaksanaan program

Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan

validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan

ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh kerena itu

instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat

menghasilkan data yang valid dan realibel, apabila instrumen tersebut tidak

digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian

kualitatif dapat berupa test, pedoman wawancara dan pedoman observasi.

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun kelapangan. Validasi tersebut meliputi pemahaman metode

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti sampai kesiapan

peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Dan yang pasti adalah peneliti itu

sendiri lah yang melakukan validasi, melalui evaluasi diri.

Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong (2006:17) peneliti dalam

pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri sebagai alat

pengumpulan data. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti

sendiri dengan membuat pedoman wawancara dan pedoman observasi dalam

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

52

rangka mempermudah proses pengumpulan data dan analisis data. Sehingga

peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih utuh dan alamiah dalam rangka

memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

3.6. Informan Penelitian

Informan penelitian yaitu menggambarkan secara umum informan-informan

yang diambil sebagai narasumber yang memiliki hubungan sangat dekat dengan

objek yang diteliti dan sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga data dan

informasi yang diambil mencapai taraf jenuh. Dalam sebuah penelitian sosial

dengan dengan metode kualitatif, informan menjadi salah satu hal yang sangat

penting untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan. Dalam menentukan

informan pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Purposive, yaitu

menetapkan informan dari awal.

Untuk memudahkan penelitian, peneliti juga menetapkan kategori masing-

masing informan dengan menggunakan Kode Informan. Kode tersebut yaitu I₁-1

Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten, I1-₂ Staff

Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia, I₂ Kasi Pelayanan

dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, I₃-1 Kabid

Penegakan Peraturan Perundang-undangan daerah (PPUD) SATPOL PP Kota

Serang, I3-2 Petugas SATPOL PP yang bertugas di Pos Sahabat Anak Kota

Serang, I3-3 Petugas SATPOL PP yang bertugas di Pos Sahabat Anak Kota

Serang, I4-1 petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe Kota Serang, I4-2 petugas Pos

Sahabat Anak Alun-alun Timur Kota Serang, I4-3 petugas Pos Sahabat Anak Ciceri

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

53

Kota Serang, I4-4 petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, I5-1 anak jalanan

Ciceri Kota Serang, I5-2 anak jalanan Ciceri Kota Serang, I5-3 anak jalanan Ciceri

Kota Serang, I5-4 anak jalanan Alun-alun Timur Kota Serang, I5-5 anak jalanan

Kebon Jahe Kota Serang, I6 Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak, I7 Ketua

Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, I8-1 Masyarakat, I8-2 Masyarakat

Dalam penelitian ini yang akan menjadi informan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Deskripsi Informan Penelitian

Kode Informan

Kategori Informan Spesifikasi Informan Keterangan

I₁-1 Dinas Sosial

Provinsi Banten

Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial

Provinsi Banten Key Informan

I₁-2 Dinas Sosial Provinsi Banten

Staff Pelaksana seksi Perlindungan Anak dan

Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

Key Informan

I2 Dinas Sosial Kota Serang

Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial anak

dan Lansia Key Informan

I3-1 SATPOL PP Kota

Serang

Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah (PPUD)

Key Informan

I3-2 SATPOL PP Kota

Serang Petugas Pos Sahabat Anak Key Informan

I3-3 SATPOL PP Kota

Serang Petugas Pos Sahabat Anak Key Informan

I4-1 Petugas Pos

Sahabat Anak Petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe Kota Serang Key Informan

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

54

I4-2 Petugas Pos Sahabat Anak

Petugas Pos Sahabat Anak Alun-alun Timur Kota

Serang Key Informan

I4-3 Petugas Pos Sahabat Anak

Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang Key Informan

I4-4 Petugas Pos Sahabat Anak

Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang Key Informan

I5-1 Anak Jalanan Anak Jalanan Ciceri Kota Serang Key Informan

I5-2 Anak Jalanan Anak Jalanan Ciceri Kota Serang Key Informan

I5-3 Anak Jalanan Anak Jalanan Ciceri Kota Serang Key Informan

I5-4 Anak Jalanan Anak Jalanan Alun-alun Timur Kota Serang Key Informan

I5-5 Anak Jalanan Anak Jalanan Kebon Jahe Kota Serang Key Informan

I6 BPMPKB Kota Serang

Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak

Secondary Informan

I7

Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Baten

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Banten

Secondary Informan

I8-1 Masyarakat Masyarakat Secondary Informan

I8-2 Masyarakat Masyarakat Secondary Informan

Sumber : Peneliti, 2016

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

55

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan

masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:

a. Pengamatan/Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian

dan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek-obyek yang

diteliti, kemudian dari pengamatan tersebut melakukan pencatatan-

pencatatan data-data yang diperoleh yang berkaitan dengan aktivitas

penelitian.

Selain itu, observasi merupakan kegiatan yang meliputi

pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian perilaku, objek-

objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam

mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Konsep yang

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

56

dikemukakan oleh Faisal dalam sugiyono (2007:64) yang

mengklasifikasikan observasi, yaitu:

a. Observasi berpartisipasi (participant observation)

b. Observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt

observation and convert observation), dan

c. Observasi yang tidak terstruktur (unstructured observation)).

Maka, observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi terang-terangan, dimana peneliti dalam melakukan

pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,

bahwa peneliti sedang melakukan penelitian. Sehingga mereka

yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

peneliti. Dan juga peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari yang

menjadi sumber data penelitian. Sehingga diperlukan data yang

akurat lengkap, tajam dan terpercaya.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2008:180). Sedangkan

menurut Bugin dalam Satori dan Komariah (2001:88) wawancara

dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengumpulkan keterangan

tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

57

pendirian itu merupakan suatu pembantu utama dari metode utama

(pengamatan).

Selain itu pengertian lain dari wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.

Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain: mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian, dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-

kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu,

memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan

untuk dialami pada masa yang akan datang, memverifikasi,

mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain

baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) dan

memverifikasi, mengubah dan memperluas kontruksi yang akan

dikembangkan oleh sipeneliti sebagai pengecekan anggota.

Wawancara mendalam adalah teknik pengolahan data yang

pengumpulan data yang didasarkan percakapan secara intensif

dengan suatu tujuan tertentu untuk mencari informasi sebanyak-

banyaknya. Wawancara dilakukan dengan cara mendapat berbagai

informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian,

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

58

wawancara dilakukan pada informan yang dianggap menguasai

penelitian. Adapun yang digunakan adalah wawancara terstruktur

yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan

yang akan diajukan oleh peneliti.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih

dahulu berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sampel informan

kriteria informan dan pedoman wawancara yang disusun dengan

rapih dan terlebih dahulu dipahami peneliti, sebelum melakukan

wawancara peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.

b. Menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai.

c. Menentukan strategi dan taktik berwawancara.

d. Mempersiapkan pencatat data wawancara.

Hal-hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada

informan untuk melakukan wawancara dengan menghindari

keasingan serta rasa curiga informan untuk memberikan keterangan

dengan jujur, selanjutnya peneliti mencatat keterangan-keterangan

yang diperoleh dengan cara pendekatan kata-kata dan merangkainya

kembali dalam bentuk kalimat (nazir, 1985:234-242).

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

59

Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun pedoman wawancara yang

isinya mengenai hal-hal yang nantinya akan dipertanyakan kepada para informan

untuk mendapatkan informasi yang akurat. Adapun secara garis besar, pedoman

wawancara yang digunakan untuk memperoleh informasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Penelitian

Dimensi Kisi-Kisi Pertanyaan Informan

Ukuran dan Tujuan Kebijakan

a) Awal mula kebijakan program PSA b) Kejelasan ukuran dan tujuan PSA c) Langkah- Langkah pengembangan

PSA d) Ukuran Keberhasilan Program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

2. Staff Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

3. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang

Sumberdaya a) Kondisi Sumber Daya Manusia implementor kebijakan program PSA

b) Kondisi sumber daya finansial dalam pengimplementasian PSA

c) Kondisi sumber daya waktu dalam pengimplementasian kebijakan program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

2. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang

3. Petugas Pos Sahabat Anak

Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana

a) Komunikasi antar organisasi yang terlibat dalam implementasi kebijakan program PSA

b) Koordinasi antar organisasi yang terlibat dalam implementasi program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia DInas Sosial Provinsi Banten

2. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang

3. Staff Kasi Dinas Sosial Provinsi Banten

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

60

4. Petugas PSA 5. Satpol PP Kota

Serang 6. Tokoh Masyarakat

Karakteristik Agen Pelaksana

a) Hambatan umum dalam implementasi kebijakan program PSA

b) Tingkat pengawasan yang dilakukan oleh pembuat kebijakan terhadapa implementor kebijakan program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia DInas Sosial Provinsi Banten

2. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia DInas Sosial Kota Serang

3. Petugas Pos Sahabat Anak

Sikapatau Kecenderungan

a) Sejauh mana pemahaman para implementor dalam memahami maksud dan tujuan kebijakan program PSA

b) Tanggapan para agen pelaksana mengenai program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

2. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang

3. Petugas PSA 4. Satpol PP Kota

Serang 5. Staff Kasi

Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

a) Kondisi ekonomi lingkungan dalam implementasi kebijakan program PSA

b) Kondisi sosial lingkungan dalam implementasi kebijakan program PSA

c) Dukungan kelompok-kelompok elite politik dalam implementasi kondisi ekonomi lingkungan dalam implementasi kondisi ekonomi lingkungan dalam implementasi program PSA

d) Dukungan para partisipan kebijakan program PSA (stakeholder dan masyarakat), yakni menolak atau mendukung

e) Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi kebijakan program PSA

1. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

2. Kasi Perlindungan Anak dan Lansia DInas Sosial Kota Serang

3. Staff Kasi Dinas Sosial Provinsi Banten

4. Petugas Pos Sahabat Anak

5. Satpol PP Kota Serang 6. Tokoh Masyarakat 7. Anak Jalanan

Sumber: Peneliti, 2016

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

61

Pedoman wawancara ini disusun dengan fokus penelitian berdasarkan apa

yang akan peneliti kaji dan temukan saat dilapangan, kemudian akan diolah dan

dikembangkan sesuai data yang diperoleh menjadi satu rangkaian informasi yang

dijabarkan dalam bentuk deskriptif sehingga menjadi suatu hasil penelitian yang

paten dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahan datanya.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang diperoleh melalui

kegiatan studi literatur atau studi kepustakaan dan dokumentasi mengenai data

yang diteliti.

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data ini diperoleh dari berbagai referensi yang relevan

dengan penelitian yang dijalankan dan teknik ini berdasarkan text books

maupun jurnal ilmiah.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yakni pengumpulan data yang bersumber dari

dokumen yang resmi dan relevan dengan penelitian yang sedang

dilakukan. Dokumen yang diperoleh tersebut dapat berupa tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

khususnya dalam melakukan wawancara adalah:

1. Buku catatan: untuk mencatat pencatatan dengan sumber data.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

62

2. Recorder: untuk merekam semua percakapan karena jika hanya

menggunakan buku catatan, peneliti sulit untu mendapatkan informasi

yang telah diberikan oleh informan.

3. Handphone camera: untuk memotret/mengambil gambar semua

kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan keabsahan dari suatu penelitian.

Selanjutnya sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi atas

data primer dan data skunder. Data primer diambil langsung dari informan

penelitian. Dalam hal ini data primer ini diambil melalui wawancara (interview).

Sedangkan data skunder adalah data yang tidak langsung berasal dari informan.

Oleh karena itu dalam penelitian ini, data skunder diperoleh melalui data-data dan

dokumen-dokumen yang relevan mengenai masalah yang diteliti. Data-data

tersebut merupakan data yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini.

a. Uji Keabsahan Data

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan

harus memenuhi: 1) Mendemostrasikan nilai yang benar, 2) Menyediakan

dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3) Memperbolehkan keputusan

luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan

dari temuan dan keputusan-keputusannya. (Moleong, 2006:320) isu dasar

dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah sederhana. Bagaimana

peneliti membujuk agar pesertanya (termasuk dirinya) bahwa temuan-

temuan penelitian dapat dipercaya. Untuk menguji keabsahan data, dapat

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

63

dilakukan dengan tujuh teknik, yaitu perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan

referensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota (member check).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan

teknik triangulasi dan pengecekan anggota (member check).

1. Triangulasi

Moleong (2006 :330) menjelaskan bahwa triangulasi merupakan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Denzin (Prastowo, 2011 :269) membedakan teknik ini menjadi 5

macam yaitu :

1. Triangulasi sumber yaitu suatu teknis pengecekan kredibilitas data

yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui

beberapa sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

2. Triangulasi teknik yaitu suatu tekhnik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara, observasi dan

studi dokumentasi.

3. Triangulasi waktu yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas dilakukan

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau

tekhnik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

64

4. Triangulasi penyidik, suatu teknik pengecekan kredibilitas dilakukan

dengan cara memanfaatkan pengamat lain untuk pengecekan derajat

kepercayaan data.

5. Triangulasi teori, suatu tekhnik pengecekan kredibilitas dilakukan

dengan cara menggunakan lebih dari satu teori untuk memeriksa data

temuan penelitian.

Adapun untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini dilakukan melalui

teknik Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik. Hal tersebut dapat tercapai

dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi;

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi peneliti dengan

apa yang dikatakannya sepanjang waktu;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti masyarakat biasa, kalangan yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang pemerintahan;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

2. Member Check

Selain itu peneliti pun melakukan membercheck, yaitu proses pengecekan

data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

65

oleh pemberi data. Selain itu, membercheck adalah agar informasi yang diperoleh

dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan. Setelah membercheck dilakukan, maka pemberi data

dimintai tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan

membercheck dalam Moelong (2005: 276).

3.7.2. Analisis Data

Proses analisa data dilakukan secara terus menerus sejak awal data

dikumpulkan sampai dengan penelitian berakhir. Untuk memberikan makna

terhadap data yang telah dikimpulkan, dilakukan analisis data dan interpretasi.

Mengingat ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif, maka analisis

dilakukan sejak data pertama sampai penelitian berakhir.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Dalam menganalisis selama

dilapangan peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yang

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif yang berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Proses datanya

mencakup :

1. Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian dan

melakukan pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal yang

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

66

harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat memperoleh informasi

mengenai masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

2. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Prastowo, 2011: 242).

Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama proyek yang

berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data dengan demikian

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan

cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik

dan diverifikasi (Prastowo, 2011:243). Tujuan utama dari penelitian

kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam

melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang terlihat aneh, asing,

tidak dikenal dan belum memiliki pola, justru inilah yang harus dijadikan

perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

3. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data, penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beberapa jenis bentuk penyajian data adalah matriks, grafik,

jaringan, bagan dan lain sebagainya yang semuanya dirancang untuk

menggabungkan informasi tersusun dalam suatu bentuk yang padu

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

67

(Prastowo, 2011:244). Kemudian penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan selanjutnya, yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

4. Conclusion Drawing /verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sementara itu,

dalam penjelasan Sugiyono (Prastowo, 2011:250) kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Akan tetapi, jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat kita

kembali ke lapangan mengumpulkan data, kesimpulan yang kita kemukakan

adalah kesimpulan yang terpercaya. Dengan demikian, kesimpulan dalam

penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena masalah dan

rumusan masalah pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

68

Gambar 3.1

Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman

( Sumber : Miles dan Huberman, 2009:16 )

3.8. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi ini akan dilakukan di empat lokasi di Kota Serang, yang berlamat di

Ciceri Kota Serang, Kebon Jahe Kota Serang, dan Alun-alun Timur Kota Serang,

Banten. Adapun jadwal penelitian adalah berikut ini :

Data Reduction

Conclution Drawing & Verifying

Data Colection

Data Display

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

69

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

Sumber: Peneliti, 2016

No. Kegiatan

Waktu Penelitian

Agu

2015

Sep

2015

Okt

2015

Nov

2015

Des

2015

Jan

2016

Feb

2016

Mar

2016

Apr

2016

Mei

2016

1. Pengajuan Judul

2. Observasi Awal

3. Penyusunan Proposal Skripsi

4. Bimbingan BAB I – BAB III

5. Seminar Proposal Skripsi

6. Revisi Proposal Skripsi

7. Pengumpulan Data di Lapangan

8. Reduksi Data dari Lapangan

9. Penyajian Data

10. Menarik Kesimpulan

11. Penyusunan Hasil Penelitian

12. Bimbingan BAB IV dan BAB V

13. Sidang Skripsi

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

70

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kota Serang

Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kabupaten Serang

Provinsi Banten. Sebagai ibukota provinsi, kehadirannya adalah sebuah

konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Terdiri dari 6 (enam)

kecamatan yaitu; Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan

Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan

Taktakan. Kota Serang memiliki luas wilayah 266,74 km2. Batas wilayah Kota

Serang sebelah utara yaitu Teluk Banten Sebelah Timur yaitu Kecamatan

Pontang, Kecamatan Ciruas dan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, Sebelah

Selatan yaitu Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir dan Kecamatan Baros

Kabupaten Serang, serta Sebelah Barat yaitu Kecamatan Pabuaran, Kecamatan

Waringin Kurung dan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Dari 6 (enam)

Kecamatan tersebut terdiri dari 20 Kelurahan dan 46 Desa. Kota ini diresmikan

pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Kota Serang, setelah sebelumnya RUU Kota Serang disahkan pada

17 Juli 2007 kemudian dimasukan dalam lembaran Negara Nomor 98 Tahun 2007

dan tambahan lembaran Negara Nomor 4748, tertanggal 10 Agustus 2007.

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

71

4.1.1. Geografis Kota Serang

Kota Serang secara geografis terletak antara 5°99’ – 6°22’ Lintang Selatan

dan 106°07’ – 106°25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat sistem UTM

(Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada

koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 m dari Barat ke Timur dan

9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang

menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 21,7 Km dan jarak

terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 20 km. Sebelah utara Kota Serang

berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Serang, begitu juga di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Serang. Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat

pemerintahan Provinsi Banten, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga

(hinterland) Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70

km. Kota Serang yang luasnya sebesar 266,74 km², sebagian besar wilayahnya

terletak di dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl.

Sepanjang tahun 2014, di Kota Serang terjadi 182 hari hujan dengan rata‐rata

curah hujan sebesar 8,00 mm per bulan dan rata‐rata suhu udara sebesar 27,1°

Celcius.

4.1.2. Administratif Kota Serang

Kota Serang semenjak awal didirikan hingga saat ini pada tahun 2014 terdiri

dari enam kecamatan, yaitu kecamatan Curug, Walantaka, Cipocok Jaya, Serang,

Taktakan, dan Kasemen. Keenam kecamatan tersebut dibagi menjadi 66

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

72

kelurahan. Berikut ini Tabel 4.1 yang menjelaskan tentang luas daerah dan

pembagian daerah administrasi di Kota Serang tahun 2014.

Tabel 4.1

Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi di Kota Serang Tahun

2014

Kecamatan Luas Area (Km2) Ibukota Banyaknya Kelurahan

Curug 49,60 Curug 10

Walantaka 48,48 Pipitan 14

Cipocok Jaya 31,54 Cipocok Jaya 8

Serang 25,88 Kaligandu 12

Taktakan 47,88 Taktakan 12

Kasemen 63,36 Kasemen 10

Kota Serang 266,74 66

Sumber: Pemerintahan Kota Serang, 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat kecamatan Kasemen merupakan

kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 63,36 Km2 sedangkan kecamatan Serang

merupakan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil yaitu 25,88 Km2.

Kelurahan terbanyak dimilikki oleh kecamatan Walantaka dengan jumlah 14

kelurahan dan kecamatan Cipocok Jaya memilikki kelurahan paling sedikit

dengan jumlah 8 kelurahan.

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

73

4.1.3. Kondisi Demografis Kota Serang

Jumlah penduduk Kota Serang Pada tahun 2014 sebesar 631.101 jiwa,

dengan penduduk laki‐laki sebanyak 323.701 jiwa dan lebih banyak dibanding

penduduk perempuan yang sebesar 307.400 jiwa. Jumlah penduduk menurut

Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Serang Tahun 2014 dapat dilihat pada

Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

di Kota Serang Tahun 2014

Kecamatan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

Curug 25.728 23.937 49.665

Walantaka 43.459 41.931 85.390

Cipocok Jaya 49.789 47.339 97.128

Serang 112.130 107.922 220.052

Taktakan 44.296 41.582 85.878

Kasemen 48.299 44.689 92.988

Jumlah 323.701 307.400 631.101

Sumber: BPS Kota Serang, 2015

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

74

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki

disetiap kecamatan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk

perempuan. Total jumlah penduduk laki-laki pun lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah penduduk perempuan.

Selain banyaknya jumlah penduduk menurut jenis kelamin, ada pula jumlah

penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Serang. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kota Serang Tahun 2014

Kelompok Umur Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

0-4 35.305 34.007 69.312

5-9 33.280 31.350 64.630

10-14 31.711 30.007 61.718

15-19 31.481 30.343 61.824

20-24 30.713 28.716 59.429

25-29 28.452 26.797 55.249

30-34 27.754 27.146 54.900

35-39 26.040 25.508 51.548

40-44 23.428 21.249 44.677

45-49 18.585 16.868 35.453

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

75

50-54 14.140 12.402 26.542

55-59 9.901 8.955 18.856

60-64 5.927 5.544 11.471

65+ 6.984 8.508 15.492

Jumlah 323.701 307.400 631.101

Sumber: BPS Kota Serang, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelompok umur 0-4 tahun

memilikki jumlah paling besar dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.

Jumlah penduduk menurut kelompok umur 0-4 tahun untuk laki-laki adalah

35.305 jiwa dan untuk perempuan 34.007 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang

paling kecil menurut kelompok umur yaitu kelompok umur 60-64 tahun dengan

jumlah penduduk laki-laki 5.927 jiwa dan perempuan 5.544 jiwa.

Provinsi Banten yang merupakan provinsi yang terletak diujung pulau Jawa

membuat keberadaannya menjadi daerah strategis yang banyak didatangi oleh

penduduk dari daerah manapun, selain keberadaannya yang tidak terlalu jauh dari

Ibukota Negara, juga sebagai salah satu provinsi yang terdapat banyak pabrik. Hal

ini membuat banyak masalah salah satunya masalah kesejahteraan sosial anak.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

76

Tabel 4.4

Anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

di Provinsi Banten (jiwa) Tahun 2014

No Jenis PMKS Usia Anak Jumlah

1 Balita Terlantar 1.152

2 Anak Terlantar 8.339

3 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 366

4 Anak berhadapan dengan hukum 374

5 Anak Jalanan 889

6 Anak dengan Kedisabi 4.721

7 Anak yang menjadi KTK/diperlakukan salah 118

Total 15.959

Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa masalah anak terlantar merupakan

masalah anak yang memilikki jumlah paling banyak yaitu 8.839. Sedangkan

masalah anak yang menjadi KTK/diperlakukan salah memilikki jumlah paling

sedikit yaitu 118. Masalah anak jalanan sendiri menempati urutan ke 4 dengan

jumlah 889.

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

77

4.2. Pos Sahabat Anak

4.2.1 Definisi Program Pos Sahabat Anak

Permasalahan anak semakin hari semakin kompleks, khususnya

permasalahan anak jalanan di kota-kota besar, tidak terkecuali di Provinsi Banten.

Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, Provinsi Banten rentan sekali

dimasuki limpahan anak jalanan baik dari DKI ataupun daerah sekitarnya. Perlu

antisipasi yang serius menghadapi permasalahan ini, sehingga perlu adanya

koordinasi yang sinergis antara pemerintah provinsi dan kab/kota dalam

penanganan anjal.

Salah satu upayanya adalah mengembangkan uji coba penanganan anak

jalanan berbasis masyarakat, dimana dalam hal ini masyarakat juga ikut berperan

aktif dalam rangka penanganan anak jalanan. Ujicoba penanganan anak jalanan

berbasis masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam

meminimalisir kegiatan anak di jalanan. Salah satu bentuk kegiatan dalam

mengembangkan uji coba penanganan anak jalanan berbasis masyarakat, adalah

mendirikan Pos Sahabat Anak. Pos Sahabat Anak (PSA) merupakan salah satu

program pemerintah Daerah Provinsi Banten untuk menangani penyakit

masyarakat di jalanan. Pos sahabat anak didirikan dengan tujuan menghalau atau

pun dapat meminimalisir kegiatan anak di jalanan. Berbeda dengan pos pada

umumnya pos sahabat dalam melakukan penghalauan dengan metode bersahabat

dengan anak, sehingga tidak muncul konsep menyeramkan bagi anak. Petugas pos

sahabat anak terdiri dari unsur:

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

78

1. Satpol PP 2. Dinas Sosial Kabupaten/Kota 3. Sakti Peksos/Pendamping Masyarakat 4. Tokoh Masyarakat/Ketua RT sekitar

Dalam memberikan kesan bersahabat dengan anak, para petugas diberikan

bekal pelatihan penanganan sehingga apa yang dilakukan nanti tidak bertentangan

dengan Hak Azazi ataupun bertentangan dengan UU. No. 11 tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak selain itu petugas jaga akan dibuatkan seragam

khusus yang bersahabat dan tidak menggunakan atribut seragam masing-masing.

Di tahun 2013, pembangunan untuk pos sahabat anak sudah dilaksanakan

dengan konsep percontohan di 2 wilayah, yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon.

Untuk wilayah Kota Serang didirikan 3 titik yang banyak anak jalanan melakukan

aktifitasnya yaitu:

1. Lampu merah Ciceri 2. Lampu Merah Kebon Jahe 3. Alun-alun Serang Barat (depan Ramayana)

Sedangkan untuk wilayah Kota Cilegon di bangun di 1 titik yaitu di

perempatan PCI. Pada pos sahabat anak tersebut akan dipasangkan CCTV yang

berfungsi untuk memonitor aktifitas keseharian terutama aktifitas anak di jalanan

yang terhubung langsung ke Dinas Sosial Kota dan Dinas Sosial Provinsi Banten.

Dengan bantuan CCTV ini, diharapkan dapat membantu Dinas Sosial masing-

masing wilayah untuk mengambil kebijakan selanjutnya. Pada tahun 2014 ini

pembangunan pos sahabat anak akan dikembangkan di beberapa wilayah

Kabupaten/Kota dengan kesiapannya masing-masing. Kesiapan berkaitan dengan

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

79

SDM dan pendukung lainnya, sehingga pos sahabat anak bisa berjalan secara

optimal.

Pos Sahabat Anak (PSA) mampu menjadi solusi bagi pemerintah daerah dan

masyarakat dalam menangani anak jalanan, meyelesaikan masalah anak jalanan di

Provinsi Banten.Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kenyamanan

masyarakat di jalan dan meningkatkan harkat dan martabat anak jalanan dan

memberikan hak-hak anak jalanan yang seharusnya mereka dapatkan selayaknya

anak-anak seusia mereka. Secara psikologi, aktivitas anak jalanan yang dilakukan

di jalanan tidak dapat di biarkan karena akan berdampak jangka panjang sehingga

generasi Indonesia menjadi terbiasa melakukan hal yang tidak seharusnya

dilakukan di jalanan dan tidak mampu produktif di masa yang akan datang.

Keberadaan Pos Sahabat Anak (PSA) sangat penting dalam menangani anak

jalanan di Provinsi Banten,karena :

1. Pos Sahabat Anak (PSA) diperuntukan bagi mereka anak jalanan yang memiliki keterbatasan hal, seperti: pendapatan, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan komunikasi.

2. Memudahkan dalam melakukan monitoring dan pembinaan sehingga penanganan penyakit masyarakat di jalanan dapat lebih efektif dan efisien baik dari segi pembiayaan, tenaga, dan waktu yang digunakan.

3. Dapat meningkatkan moral anak-anak jalanan di Provinsi Banten. 4. Dapat meningkatkan kualitas anak jalanan dengan melakukan pembinaan

atau pelatihan life skill. 5. Mampu memberikan kenyamanan dan ketertiban kepada para

masyarakat yang menggunakan fasilitas di jalan dan memberikan kenyamanan dalam berkendara di jalanan.

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

80

4.2.2 Tujuan Program Pos Sahabat Anak (PSA)

A. Untuk menghalau atau pun dapat meminimalisir kegiatan anak jalanan

di jalanan.

B. Tujuan Khusus:

1. Meningkatkan moral dan status sosial anak-anak jalanan yang berada di Provinsi Banten dengan melakukan pendekatan dan pendataan dan memberikan motivasi dan bantuan kepada mereka atau keluarganya.

2. Memberikan kenyamanan berkendara kepada para pengguna jalan. 3. Meningkatkan kemandirian dan kemampuan anak jalanan dengan

memberikan life skill sehingga para anak jalanan dapat bersaing di dunia kerja dan tidak kembali di jalanan.

4.2.3 Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten

Terdapat beberapa peraturan pemerintah terkait dengan upaya penanganan

anak jalanan ataupun pemulihan keberfungsian hak-hak anak, diantaranya:

1. Undang-undang Dasar tahun 1945, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup Tumbuh dan berkembang,serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi ( pasal 28 B ayat (2) ).

2. Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tengang Kesejahteraan Anak 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 Tentang

Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak.

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan Dan Anak.

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2010, Tentang Kesejahteraan Sosial.

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

81

4.2.4 Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak

Tahapan dalam penanganan anak jalanan mulai dari penyiapan sumber daya,

infrastruktur, hingga intervensi sasaran digambarkan dalam matriks sebagai

berikut :

Gambar 4.1 Tahapan penanganan

Tahapan Penangan Program Pos Sahabat Anak

(Sumber Dinas Sosial Provinsi Banten)

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

82

Tabel 4.5

Jumlah Anak Jalanan Menurut Jenis Kelamin di Kota Serang

Tahun 2013 - 2016

No Tahun Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 2013 226 11 237

2 2014 208 25 233

3 2015 274 36 310

4 2016 126 24 150

Sumber: Peneliti, 2016

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa jumlah anak jalanan

dari tahun 2013 sampai 2016 mengalami fluktuatif. Jumlah anak jalanan terbesar

yaitu pada tahun 2015 dengan jumlah 310 jiwa. Sedangkan pada tahun 2016

jumlah anak jalanan sejumlah 150 jiwa. menurunya jumlah anak jalanan pada

tahun 2016 dikarenakan usia anak jalanan sudah menginjak usia di atas 18 tahun,

sehingga anak yang usianya menginjak 18 tahun atau lebih sudah tidak masuk

dalam kategori anak jalanan dan tidak masuk dalam kategori untuk sasaran dan

tujuan dari program Pos Sahabat Anak, dan anak jalanan yang sudah berusia 18

tahun ke atas masuk dalam kategori gepeng bukan dalam kategori anak jalanan.

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

83

4.3. Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten

4.3.1. Visi-Misi Dinas Sosial Provinsi Banten

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) Undang - Undang Nomor 25 Tahun

2004). Visi harus menggambarkan bagaimana wujud akhir yang diinginkan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada 5 tahun mendatang (akhir periode

perencanaan). Visi memegang peranan penting dalam menentukan kemana arah

yang akan dituju oleh SKPD dimasa mendatang.

Memasuki era pembangunan lima tahun kedua, Dinas Sosial Provinsi

Banten sebagai salah satu perangkat daerah Provinsi Banten memiliki kewajiban

untuk turut serta dalam mewujudkan Visi Pembangunan Banten 2012 - 2017,

yaitu : "´Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman

dan Taqwa´´

“Bersatu Mewujudkan” Merupakan wujud betapa besarnya komitmen

rakyat banten untuk selalu menumbuhkembangkan suasana kemasyarakatan yang

rukun, damai, dan harmonis antar seluruh pemangku kepentingan dan seluruh

lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, dan aliran atau golongan

untuk secara bersama-sama mewujudkan rakyat banten yang lebih sejahtera.

“Rakyat Banten Sejahtera” Merupakan cerminan dari suatu keadaan,

dimana telah berkurangnya jumlah masyarakat miskin, meningkatnya pendapatan

dan daya beli masyarakat, terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan,

kesehatan, dan perekonomian serta ditemukannya jati diri masyarakat banten yang

maju dan mandiri.

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

84

“Berlandaskan Iman dan Taqwa” Merupakan do’a kita bersama, yaitu

sebagai persyaratan mutlak untuk dapat terwujudnya kehidupan yang agamis,

serta untuk menjadikan masyarakat yang saleh dan taat pada tuntunan ajaran

agama yang diyakini. Keberhasilan pembangunan pada bidang atau sektor apapun,

tidak akan mendatangkan kemaslahatan dan keberkahan, tanpa dilandasi oleh

keimanan dan ketaqwaan.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) Undang - Undang Nomor 25 Tahun

2004). Misi merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan

instansi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang akan diberikan atau

dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat

yang dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh.

Berkaitan dengan perumusan Misi Dinas Sosial Provinsi Banten Tahun

2012 - 2017 maka perlu diperhatikan relevansi dan keterkaitannya dengan upaya

pencapaian Misi Pembangunan Daerah Provinsi Banten 2012 - 2017, yaitu :

1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah

2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif

3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia

4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunan

5. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk

Pembangunan yang Berkelanjutan

6. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

85

Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung

Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan ditujukan untuk

konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan

pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan

peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan (prioritas RPJPD Nomor 4+5+7).

Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan

Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ditujukan untuk

meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah dalam

rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat(prioritas RPJPD

Nomor 3)

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang sehat, cerdas, religius dan

berdaya saing dalam kerangka penguatan NKRI ditujukan untuk mewujudkan

Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdaya saing (prioritas

RPJPD Nomor 1+2)

Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunan dan

sinergitas pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selaras, serasi dan

seimbang ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai, membangun

kebersamaan yang sinergis antara Pusat, -Daerah, beserta stakeholders dalam

menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun

Banten.

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

86

4.3.2.Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten

Sekertariat

Kepala Dinas Sosial : Dr. H. Ino S Rawita M.Pd

Sekretaris : Hj. Dede Siti Eka Murtianingsih, SH, M.Si

Kabag Umum dan Kepegawaian : Emboy Iskandar, S.Sos, M.Si

Kabag Keuangan : Dima Suryaman, SE

Kabag Program, Evaluasi dan Pelaporan : Dra. Kufti Eka Prastia, M.Si

Bidang Rehabilitasi Sosial

Kepala Bidang : Anda Suhanda, S.Sos, M.Si

Kasi. Napza : Drs. H. Asep Saepudin, M.Si

Kasi. Seksi Paca : M Noor

Kasi. Anak dan Lansia : Nahrawi

Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Kepala Bidang : Drs. Sunardi, M.Si

Kasi. PSKB : Moch. Bangkit, S.Ip, MM

Kasi. Seksi KTKPMB : Sumarno

Kasi. Seksi PSDS : Yiyi Buchori, S.Sos, M.Si

Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial

Kepala Bidang : Drs. Sudarto, M.Pd

Kasi. Penyuluhan Kesos : Entin Oliantini, S.AG

Kasi. Pengembangan Kelembagaan Sosial : Bambang Dwi Janarko, S.Sos

Kasi. Seksi NK3 : Zaenal Arifin A.Ks

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

87

Bidang Pemberdayaan Sosial

Kepala Bidang : Wawan Gunawan, S.Sos, M.Si

Kasi. Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Tertinggal : Adang Saepudin, S.IP,

M.Si

Kasi. Keluarga & Perempuan : Dra. Hj. Henniya Alief A., M.Si

Kasi. Seksi FM : Drs. Haerudin, M.Si

Balai Pemulihan Sosial (BPS)

Kepala Bidang : Drs. H. Emed Hamami, M.Si

Seksi Subbag TU : Drs. Muzimi Efendi, M.Si

Seksi pelayanan dan perawatan : Tarcius Agus Trianto, S.Pd, M.Si

Seksi Penerimaan & Penyaluran : Iin Irawati S.Sos, M.Si

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS)

Kepala Bidang : Drs. H. Ali Rahman, S.Pd, M.Si, MM

Seksi Subbag TU : Nandang Gunawan A.Ks

Seksi Pemulihan : Hj. Rosmini, SE

Seksi Penerimaan & Penyaluran : Ujang Ungkandar, BA

4.3.3.Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Banten

Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Banten berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Banten. Dinas Sosial merupakan unit kerja

dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten yang mempunyai tugas membantu

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

88

Gubernur dalam melaksanakan kewenangan Desentralisasi dan Dekonsentrasi

dibidang sosial, maka mempunyai tugas pokok dan fungsi struktur kelembagaan

sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan Rencana Strategis Dinas berdasarkan Rencana Strategis

Pemerintah Daerah

b. Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial sesuai Rencana Strategis

Dinas

c. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang Pengembangan

Potensi Kesejahteraan Sosial

d. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang Pemberdayaan

Sosial

e. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial

f. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang Bantuan dan

Jaminan Sosial

g. Pelaksanaan dan koordinasi kegiatan Dinas

h. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan

i. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas lingkup Dinas Sosial

j. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

89

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang

tugasnya

b. Perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan

pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta

evaluasi dan pelaporan

c. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan

administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan

pelaporan

d. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi

program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi

dan pelaporan

e. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian,

keuangan serta evaluasi dan pelaporan

f. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan

serta evaluasi dan pelaporan

g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya

3. Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial

Kepala Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial mempunyai

fungsi sebagai berikut :

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

90

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang penyuluhan

kesejahteraan sosial, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan

dan kejuangan serta pengembangan kelembagaan sosial

b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi penyuluhan kesejahteraan

sosial, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan

serta pengembangan kelembagaan sosial

c. Pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan penyuluhan kesejahteraan

sosial, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan

serta pengembangan kelembagaan sosial

d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang penyuluhan

kesejahteraan sosial, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan

dan kejuangan serta pengembangan kelembagaan sosial

e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang penyuluhan kesejahteraan

sosial, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan

serta pengembangan kelembagaan sosial

f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi

program dan kegiatan bidang penyuluhan kesejahteraan sosial,

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta

pengembangan kelembagaan sosial

g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pemberdayaan Sosial

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

91

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pemberdayaan keluarga

dan fakir miskin, pemberdayaan komunitas dan masyarakat tertinggal

serta pemberdayaan keluarga dan perempuan

b. Penyusunan pedoman pengaturan pemberdayaan keluarga dan fakir

miskin, pemberdayaan komunitas dan masyarakat tertinggal serta

pemberdayaan keluarga dan perempuan

c. Pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dibidang

pemberdayaan keluarga dan fakir miskin, pemberdayaan komunitas dan

masyarakat tertinggal serta pemberdayaan keluarga dan perempuan

d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pemberdayaan

keluarga dan fakir miskin, pemberdayaan komunitas dan masyarakat

tertinggal serta pemebrdayaan keluarga dan perempuan

e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemberdayaan keluarga dan

fakir miskin, pemberdayaan komunitas dan masyarakat tertinggal serta

pemberdayaan keluarga dan perempuan

f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi

program dan kegiatan bidang pemberdayaan keluarga dan fakir miskin,

pemberdayaan komunitas dan masyarakat tertinggal serta pemberdayaan

keluarga dan perempuan

g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya

5. Bidang Rehabilitasi Sosial

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

92

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang perlindungan sosial

anak dan lanjut usia, rehabilitasi sosial penyandang cacat, rehabilitasi

tuna sosial dan eks korban penyalahgunaan napza

b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi perlindungan sosial anak

dan lanjut usia, rehabilitasi sosial penyandang cacat, rehabilitasi tuna

sosial dan eks korban penyalahgunaan napza

c. Pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dibidang

perlindungan sosial anak dan lanjut usia, rehabilitasi sosial penyandang

cacat, rehabilitasi tuna sosial dan eks korban penyalahgunaan napza

d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perlindungan sosial

anak dan lanjut usia, rehabilitasi sosial penyandang cacat, rehabilitasi

tuna sosial dan eks korban penyalahgunaan napza

e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perlindungan sosial anak dan

lanjut usia, rehabilitasi sosial penyandang cacat, rehabilitasi tuna sosial

dan eks korban penyalahgunaan napza

f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi

program dan kegiatan bidang perlindungan sosial anak dan lanjut usia,

rehabilitasi sosial penyandang cacat, rehabilitasi tuna sosial dan eks

korban penyalahgunaan napza

g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya

6. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi sebagai

berikut :

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

93

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang Perlindungan sosial

korban bencana, Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan

pekerja migran, pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang Perlindungan

sosial korban bencana, Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan

pekerja migran, pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

c. Pembinaan dan pengelolaan kegiatan dibidang Perlindungan sosial

korban bencana, Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan

pekerja migran, pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang Perlindungan sosial

korban bencana, Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan

pekerja migran, pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang Perlindungan sosial korban

bencana, Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja

migran, pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi

program dan kegiatan bidang Perlindungan sosial korban bencana,

Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran,

pengelolaan sumber dana sosial dan jaminan sosial

g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Dilingkungan Dinas Daerah dapat ditetapkan Jabatan Fungsional tertentu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan :

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

94

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya

b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang

diangkat oleh Gubernur dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas terdiri dari :

a. Balai Perlindungan Sosial (BPS)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perlindungan Sosial

(BPS) pada Dinas Sosial Provinsi Banten yang melaksanakan

Pelayanan Kesejahteraan Sosial kepada lanjut usia terlantar, anak

balita terlantar, wanita korban tindak kekerasan dan penyandang cacat

grahita, dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1) Kepala BPS, 2)

Kasubag. Tata Usaha, 3) Seksi Pelayanan dan Perawatan, 4) Seksi

Penerimaan dan Penyaluran.

b. Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) pada Dinas Sosial Provinsi Banten yang

melaksanakan Pemulihan dan Pengembangan Sosial bagi remaja putus

sekolah, wanita tuna susila, gelandangan/pengemis dan eks napza,

dengan struktur sebagai berikut: 1) Kepala BP2S, 2) Kasubag. Tata

Usaha, 3) Seksi Pemulihan dan Pengambangan Sosial, 4) Seksi

Penerimaan dan Penyaluran.

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

95

4.4 Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang

4.4.1.Profil Dinas Sosial Kota Serang

4.4.1.1. Kelembagaan

Dinas Sosial Kota Serang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Kota serang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang perubahan Atas Perda Nomor 14 Tahun 2010

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2008,

Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Daerah Dinas Daerah Kota

Serang. Dinas Sosial Kota Serang, mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di

bidang sosial.

4.4.1.2. Kedudukan dan Visi Misi Dinas Sosial Kota Serang

Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang dipimpin

oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Visi : “Terwujudnya Kemandirian Bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial”

Misi

1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan infrastruktur dalam

penataan kelembagaan

2. Meningkatkan akses pelayanan sosial dalam aspek: rehabilitasi sosial,

jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

96

3. Memperkuat kelembagaan dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial untuk

mendorong inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat, organisasi sosial,

karang taruna, TKSM dan lembaga sosial keagamaan agar terjalin hubungan

kemitraan yang baik dalam pembangunan kesejahteraan sosial.

4. Meningkatkan sistem informasi pelaporan

4.4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah

berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di Bidang Sosial.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Sosial

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan perencanaan Bidang Sosial

2. Perumusan kebijakan teknis Bidang Sosial

3. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan Bidang Sosial

4. Pembinaan, Koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan

Bidang Sosial

5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas

6. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

97

4.4.1.4. Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Serang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 14 Tahun 2010 Tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang.

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Serang, terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan Kepala Dinas.

2. Unsur pembantu pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:

1) Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial

2) Bidang Pemberdayaan Sosial

3) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

4) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Eks Korban Penyalahgunaan Napza

5) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

6) Unit Pelaksana Teknis

Program dan Kegiatan

a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

b. Program Pembinaan Anak Terlantar

c. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

d. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial

e. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

98

f. Program Pemberdayaan Fakir Miskin

g. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesos

h. Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

99

4.4.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

100

4.5 Profil Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Serang yang mempunyai tugas pokok membantu walikota

dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta

menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota.

Terdapat permasalahan yang terlihat kasat mata diantaranya adalah

pelanggaran hukum yang tertuang dalam Peraturan Daerah yang merupakan

kebijakan Pemerintah Daerah. Yang perlu ditegakkan antara lain, maraknya PKL,

becak, gelandangan dan pengemis. Beredarnya minuman keras dan adanya warung

remang-remang yang identik dengan tempat mangkalnya pekerja seks komersial

dan pelanggaran-pelanggaran peraturan perijinan lainnya.

Dengan teridentifikasinya permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang telah melaksanakan langkah baik secara

prevensi maupun representative dalam menyelesaikan permasalahan baik sebelum

terjadi, saat terjadi, maupun sesudah terjadi sehingga diharapkan masalah-masalah

tersebut dapat diselesaikan dengan komprehensif.

Penyelesaian masalah tidaklah mudah karena banyak faktor-faktor yang

menjadi kendala baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor

internal seperti masih kurangnya personil,belum maksimalnya waktu dalam

sosialisasi serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat tentang peraturan-

peraturan yang diberlakukan di Kota Serang. Sedangkan dari faktor eksternalnya

minimnya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat, dan terbatasnya lokasi

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

101

untuk area pedagang informal dan belum tersedianya tempat rehabilitasi sosial bagi

penyakit masyarakat.

Disamping kelemahan yang menjadi penghambat juga terdapat faktor

kekuatan yang menjadi peluang, kemudian faktor-faktor itu dituangkan dalam

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terkandung visi, misi,

kebijakan, program dan kegiatan yang kemudian hal-hal tersebut dapat menjadi

cerminan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang.

4.5.1. Visi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan, kemana suatu organisasi

dibawa agar tetap dapat eksis. Visi organisasi harus merupakan gambaran yang

menentang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi di tahun

yang akan datang, sesuai dengan sifat Perencanaan Strategis Manajemen Satuan

Polisi Pamong Praja yang merupakan perencanaan jangka panjang, selain itu juga

peran Satuan Polisi Pamong Praja agar diarahkan untuk mendukung pencapaian

visi dan misi Kota Serang. Seiring dengan upaya tersebut, maka visi dari Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Serang adalah “Terwujudnya Aparatur Daerah Kota

Serang Yang Berkualitas Dalam Penegakan Peraturan Daerah Dan Keputusan

Kepala Daerah”.

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

102

4.5.2. Misi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik dan sesuai dengan apa yang ditetapkan.

Adapun misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aturan norma hukum, norma

agama, hak asasi manusia, dan norma-norma sosial lainnya yang hidup dan

berkembang di masyarakat.

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat menyelesaikan perselisihan warga

masyarakat yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

3. Meningkatnya pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban daerah.

4. Menigkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi dan mentaati Peraturan

Daerah dan Keputusan Daerah.

4.6. Struktur Organisasi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten

Struktur organisasi atau kepengurusan LPA Prov. Banten periode 2015 -

2018 adalah sebagai berikut:

Pelindung : Gubernur Banten

Dewan Konsultatif : Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten

: Kepala BPPMD Provinsi Banten

Dewan Pembina : Agus Setiawan SH.

: Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

103

: Boyke Pribadi, Ssi, MM., MBA

Dewan pakar : M. Uut Lutfi, SH., MH.

: Iron Fajrul Aslami, SH., MH.

Pengurus

Ketua : Iip Syafruddin, S.HI

Sekretaris : Dede Kodrat Alwajir, S.AP

Bendahara : Ade Jahran

Bidang-bidang

Kesekretariatan, Seni dan Kreatifitas Anak

Ketua : Suhroji Adha, SE

Anggota : Asti Sri Yunistianingsih, SP.

: Dede Eka Toharotul Hasanah

Promosi dan Sosialisasi Hak Anak

Ketua : Yayuk Sri Rahayu, S.Mn

Anggota : Ahmad Subhan, S.IP

: Ika Indah Siswiati, S.Psi

: Yudhi ramdhani, S.Hi

Advokasi Hak Anak dan Analisis Standar Pelayanan Anak

Ketua : Jaja Juweni, SH.

Anggota : Gina Nurwinda, S.Psi

: Tubagus Nuruzaman

: Rizki Irawan

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

104

Riset, Data dan Informasi

Ketua : Gugun Gunawan, M.Kom

Anggota : Rijal Fauzi, S.Pd.I., M.Pd

: Siska Purnama Dewi, AMd

Penguatan Kelembagaan dan Kerjasama Antar Lembaga

Ketua : Mohammad Suswaidi, S.Pd.I, MM

Anggota : Atmawijaya, S.Pd.I

: Ade Sofyan, S.Pd.I., M.Pd

Satuan Pekerja Sosial : Wahyu Atmaja

: M. Toharudin

4.6.1. Peran Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten

Peran LPA Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pemantauan dan pengembangan perlindungan anak.

2. Melakukan advokasi dan pendampingan pelaksanaan hak anak.

3. Menerima pengaduan pelanggaran hak-hak anak.

4. Melakukan kajian strategis terhadap berbagai kebijakan yang

menyangkut kepentingan terbaik bagi anak.

5. Melakukan koordinasi antar lembaga, baik tingkat regional, nasional

maupun international.

6. Memberikan pelayanan bantuan hukum untuk beracara di pengadilan

mewakili kepentingan anak

7. Melakukan rujukan untuk pemulihan dan penyatuan kembali anak.

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

105

8. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, pengenalan dan

penyebarluasan informasi tentang hak anak.

4.6.2. Fungsi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten

Adapun fungsi dari LPA Prov. Banten adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data, informasi dan investigasi terhadap

pelanggaran hak anak.

2. Melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang

tidak memihak pada kepentingan terbaik anak.

3. Memberikan penilaian dan pendapat kepada pemerintah dalam rangka

mengintegrasikan hak-hak anak dalam setiap kebjakan.

4. Memberikan pendapat dan laporan independen tentang hukum dan

kebijakan berkaitan dengan anak.

5. Menyebarluaskan, publikasi dan sosialisasi tentang hak-hak anak dan

situasi anak di Indonesia.

6. Menyampaikan pendapat dan usulan tentang pemantauan pemajuan

dan kemajuan, dan perlindungan hak anak kepada parlemen,

pemerintah dan lembaga terkait.

7. Mempunyai mandat untuk membuat laporan alternatif kemajuan

perlindungan anak di tingkat nasional.

8. Melakukan perlindungan khusus.

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

106

4.7. Deskripsi dan Analisis Data

Deskripsi data merupakan penejelasan mengenai data yang didapatkan dari

hasil penelitian lapangan. Peneliti menggunakan teori implementasi kebijakan

Meter dan Horn (1975) yang menyatakan bahwa untuk meraih kinerja

implementasi kebijakan publik dalam prosesnya harus memperhatikan beberapa

variabel yang satu dengan lainya saling berhubungan untuk mencapai kinerja

implementasi dengan baik. Adapun variabel yang dimaksud antara lain:

1. Standar atau Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Untuk mengukur kinerja implementasi program Pos Sahabat Anak

oleh dinas sosial Provinsi Banten di Kota Serang perlu memperhatikan

standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana, kinerja

kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian

standar dan sasaran tersebut. Pemahaman tentang maksud umum tujuan dari

suatu standard suatu tujuan kebijakan sangatlah penting. Implementasi

kebijakan yang berhasil bisa menjadi gagal ketika para pelaksana tidak

memahami sepenuhnya mengenai standard an tujuan dari suatu kebijakan

tersebut.

2. Sumber-sumber Kebijakan

Sumber-sumber yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber daya

manusia, sumber daya finansial dan waktu, dalam tahap implementasi

kebijakan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan

bidangnya sangat mempengaruhi keberhasilan dalam implementasi suatu

kebijakan. Sumber daya finansial juga penting dalam tahap implementasi

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

107

kebijakan, sumber daya ini terdiri atas dana atau intensif lain yang dapat

memperlancar suatu kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya dana atau

intensif lain dalam implementasi kebijakan, merupakan salah satu faktor

besar terhadap kegagalan suatu implementasi kebijakan. Sumber daya waktu

juga tidak kalah pentingnya dengan sumber sumber yang lain dalam tahap

implementasi kebijakan, karena sumber daya waktu berpengaruh terhadap

bagaimana kelancaran dan ketepatan adminsitrasi dalam suatu implementasi

kebijakan, maka dari itu untuk mecapai keberhasilan dalam implementasi

program Pos Sahabat Anak oleh dinas sosial Provinsi Banten di Kota Serang

harus memperhatikan sumber-sumber yang ada.

3. Komunikasi Antar Organisasi

Komunikasi antar organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan program

Pos Sahabat Anak sangat perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan

kebijakan Pos Sahabat Anak. Para individu (implementor) harus memahami

maksud dan tujuan dari kebijakan Pos Sahabat Anak. Komunikasi dari para

petugas Pos Sahabat Anak, Dinas Sosial Kota Serang, dan Dinas Sosial

Provinsi harus berjalan dengan baik dan tidak terjadinya komunikasi yang

buruk (miss communication).

4. Karakteristik Agen Pelaksana

Dalam tahap implementasi program Pos Sahabat Anak diperlukan

agen pelaksana yang demokratis dan persuasif. Dan pada beberapa konteks

kebijakan yang akan dilaksanakan dituntut untuk para pelaksana kebijakan

yang ketat dan disiplin supaya kebijakan berjalan sesuai dengan yang

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

108

diharapkan atau efektif. Dan adapun organisasi formal yang terlibat dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak adalah (Dinas Sosial Kota Serang,

Satuan polisi Pamong Praja Kota Serang)

5. Sikap atau Kecenderungan (disposition) Para Pelaksana

Sikap penolakan dan penerimaan dari agen pelaksana kebijakan sangat

mempengaruhi suatu keberhasilan atau kegagalan implementasi program

Pos Sahabat Anak oleh dinas sosial Provinsi Banten di Kota Serang. Hal ini

sangat mungkin terjadi karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil

dari formulasi warga setempat yang mengenal betul permasalahan dan

persoalan yang mereka rasakan. Yang dimaksud dalam sikap dari agen

pelaksana yaitu (dinas sosial Kota Serang, & Petugas Pos Sahabat Anak)

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan untuk menilai kinerja

implmenetasi program Pos Sahabat Anak adalah sejauh mana lingkungan

eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan program Pos Sahabat

Anak. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat

menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi program Pos

Sahabat Anak. Karena itu perlu adanya dorongan atau dukungan dari

masyarakat dan lingkungan disekitar untuk ikut membantu dalam proses

implementasi kebijakan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk

kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan, dan

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

109

dokumentasi. Untuk menganalisa data kuaitatif tersebut, peneliti menggunakan

teori Metter & Horn (Sumber: Anggara, 2014. Kebijakan Publik) yang terdiri dari

empat kegiatan utama yaitu penumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

verivikasi data.

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti melakukan

reduksi data dengan memberikan kode pada aspek tertentu, yaitu:

1. Kode Q1,2,3 dan seterusnya yang menandakan daftar urutan pertanyaan

2. Kode I1.2.3 dan seterusnya menandakan urutan informan

Langkah selanjtunya adalah menyajikan data dalam bentuk teks naratif,

bagan, matriks, hubungan antar kategori, network, flowchart, dan sejenisnya.

Penarikan kesimpulan apabila peneliti sudah mendapatkan data jenuh, artinya

telah ada pengulangan informasi, maka kesimpulan tersebut dapat dijadikan

jawaban masalah penelitian.

4.7.1. Informan Penelitian

Dalam penelelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive. Informan

yang telah ditentukan peneliti adalah semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.

Dengan adanya klasifikasi key informan dan secondary informan yang peneliti

lakukan bisa mempermudah dalam mencari data yang dibutuhkan peneliti sesuai

dengan latar belakang jabatan dari informan tersebut.

Adapun informan-informan yang dibutuhkan selama peneltian ini adalah

sebagai berikut :

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

110

Tabel 4.6

Spesifikasi Informan Penelitian

No. Kategori

Informan

Kode

Informan

Nama

Informan

Jabatan

Informan

Peran/Fungsi

Informan

1.

Dinas Sosial

Provinsi

Banten

I₁₋₁

Drs.

H.Nahrawi,

M.Si

Kasi

Perlindungan

Anak dan

Lanjut Usia

Penyelenggara

Program Pos

Sahabat Anak

2. I₁₋₂

Abdullah

Alamudin.

S.Sos.I

M.Si

Staff

Pelaksana

Seksi

Perlindungan

Sosial Anak

dan Lanjut

Usia

Staff

Pelaksana

Program Pos

Sahabat Anak

3. Dinas Sosial

Kota Serang I₂

Hendri

Sudiarni,

S.Sos

Kasi

Pelayanan

dan

Perlindungan

Sosial Anak

dan Lansia

Pelaksana

Program Pos

Sahabat Anak

Kota Serang

4. Satpol PP Kota

Serang I₃₋₁

Bambang

Gartika S.E

Kabid

Penegakan

Peraturan

Perundang-

undangan

Daerah

(PPUD)

Pelaksana

Program Pos

Sahabat Anak

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

111

5. I₃₋₂ Holis

Petugas

Satpol PP

Kota Serang

Pelaksana

Program Pos

Sahabat Anak

6. I3₋3 A.Ayi

Asya’ari

Petugas

Satpol PP

Kota Serang

Petugas Pos

Sahabat Anak

Kebon Ciceri

Kota Serang

7.

Petugas Pos

Sahabat Anak

I₄₋₁ Wahyu

Sukinta

Tokoh

Masyarakat

(RT)

Petugas Pos

Sahabat Anak

Kebon Jahe

Kota Serang

8. I₄₋₂ Hasannudin

, S.Pd.I

TKSK Kota

Serang

Petugas Pos

Sahabat Anak

Alun-alun

Timur Kota

Serang

9. I4₋3 Novi TKSK Kota

Serang

Petugas Pos

Sahabat Anak

Ciceri Kota

Serang

10. I4₋4 Tatang

Ketua

Pemuda

Ciceri Kota

Serang

Petugas Pos

Sahabat Anak

Ciceri Kota

Serang

11.

Anak Jalanan

I₅₋₁ Dela

Anak Jalanan

Ciceri Kota

Serang

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

12. I₅₋₂ Bella

Anak Jalanan

Ciceri Kota

Serang

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

112

13. I₅₋3 Putri

Anak Jalanan

Ciceri Kota

Serang

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

14. I₅₋4 Rifal

Anak Jalanan

Alun-alun

Timur Kota

Serang

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

15. I₅₋5 Adit

Anak Jalanan

Kebon Jahe

Kota Serang

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

16. BPMPKB

Kota Serang I6

Sahari

Banong,

SE, MM

Kasubid

Perlindungan

Perempuan

dan Anak

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

17.

Lembaga

Perlindungan

Anak Provinsi

Banten

I7

Iip

Syafruddin,

S.HI

Ketua

Lembaga

Perlindungan

Anak

Provinsi

Banten

Narasumber

program Pos

Sahabat Anak

18.

Masyarakat

I8₋1 Muslih Masyarakat

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

19. I8₋2 Wawan Masyarakat

Narasumber

Program Pos

Sahabat Anak

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

113

4.8 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini merupakan suatu data dan fakta yang peneliti

dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti

gunakan yaitu menggunakan teori implementasi menurut Van Metter dan Van

Horn (Agustino, 2006 : 141-144). Dalam teori Van Metter dan Van Horn, proses

implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu

implementasi kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk

meraih kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung

dalam hubungan berbagai variabel. Menurut Metter dan Horn ada beberapa

variabel yang perlu diperhatikan dalam proses implementasi kebijakan, 1) Ukuran

dan Tujuan Kebijakan 2) Sumber-Sumber Kebijakan 3) Komunikasi Antar

Organisasi 4) Karakteristik Agen Pelaksana 5) Sikap atau Kecenderungan

(disposition) para pelaksana dan 6) Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Politik.

4.9. Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi

Banten di Kota Serang

4.9.1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja Implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilanya jika

ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosio kultur yang

berada di level pelaksana kebijakan dan pengawas kebijakan. Ketika ukuran

kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu utopis) untuk

dilaksanakan di level warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan

publik hingga bisa dikatakan efektif atau berhasil.

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

114

Kebijakan program Pos Sahabat Anak lahir karena meningkatnya jumlah

anak jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota Serang yang sebagai Ibu Kota

dari Provinsi Banten, khususnya anak yang berusia 6-18 Tahun yang menggangu

aktivitas pengguna jalan, tempat umum, dan keindahan kota Serang. Pemerintah

Dinas Sosial Provinsi Banten berupaya mengatasi masalah anak jalanan yang

sudah menjadi masalah di berbagai provinsi dan kota di seluruh Indonesia

terutama di provinsi Banten dan khusunya di Kota Serang dengan membuat

kebijakan Pos Sahabat Anak yang diharapkan dapat mengurangi jumlah anak

jalanan di kota Serang. Dalam permasalahan ukuran atau tujuan kebijakan

program Pos Sahabat Anak ini sebetulnya sudah cukup realistis diterapkan di Kota

Serang karena kebijakan program Pos Sahabat Anak ini memang sangat

dibutuhkan di Kota Serang.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kasi Perlindungan Anak dan

Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten. Beliau mengungkapkan sebagai

berikut:

“Ukuran dari kebijakan program Pos Sahabat Anak ini adalah sampai sejauh mana kami Dinas Sosial Provinsi Banten dan lembaga pemerintah terkait mampu meminimalisir jumlah anak jalanan di Kota Serang dan tujuanya untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dan keindahan Kota Serang dengan tidak adanya anak jalanan serta mampu memberikan solusi bagi anak-anak jalanan di Kota Serang”.(wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 21 Agustus 2015).

Berdasarkan pernyataan I1-1 tersebut, kebijakan program Pos Sahabat Anak

di buat untuk meminimalisir jumlah anak jalanan yang semakin banyak di

Provinsi Banten khusunya di Kota Serang. Dan kebijakan program Pos Sahabat

Anak ini dirasa cukup realistis untuk diterapkan di Kota Serang karena melihat

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

115

semakin meningkatnya jumlah anak jalanan di Kota Serang dari Tahun ke Tahun.

Program Pos Sahabat Anak ini juga menjadi salah satu upaya dari Dinas Sosial

Provinsi Banten dalam mengatasi masalah anak jalanan di Provinsi Banten

khususnya di Kota Serang. Ukuran dari kebijakan ini dilihat sampai sejauh mana

Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kota Serang mampu mengatasi masalah anak

jalanan di Kota Serang, Sehingga anak-anak di provinsi Banten khususnya Kota

Serang mendapatkan hak yang semestinya mereka dapatkan bukan di jalanan dan

memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Kota Serang.

Hal serupa juga ungkapkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan :

“Ukuran dari kebijakan ini kami Dinas Sosial Kota Serang sebagai agen pelaksana dalam program Pos Sahabat Anak bekerjasama degan Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai leading sector dan dinas-dinas lain yang terkait mampu meminimalisir jumlah anak jalanan di Kota Serang”. (Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 22 Agustus 2015) Berdasarkan pernyataan I2 tersebut, sebagai bentuk koordiasi Dinas Sosial

Kota Serang melakukan tugasnya sebagai pelaksana dari kebijakan Pos Sahabat

Anak yang dibuat oleh Dinas Sosial Provinsi Banten. Dan karena memang

kebijakan Pos Sahabat Anak yang di buat oleh dinas sosial Provinsi Banten masih

berhubungan dengan peraturan daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 tentang

pencegahan, pemberantasan, dan penanggulangan penyakit masyarakat, maka dari

itu kebijakan program Pos Sahabat Anak ini dirasa cocok dan realisitis untuk di

Kota Serang. Dan ukuran dari kebijakan ini adalah untuk meminimalisir jumlah

anak jalanan di Kota Serang dan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ini.

Terkait bentuk dari kebijakan ini Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

116

dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten, memberikan pernyataan sebagai

berikut :

“Bentuk dari kebijakan ini adalah, dengan kita membangun pos di beberapa titik di daerah yang memang pada dasarnya banyak anak jalanan beraktivitas disana. Untuk saat ini kita membangun 4 Pos Sahabat Anak yang berada di 2 Kota, tiga di Kota Serang, dan satu lagi di Kota Cilegon. Fungsi dari pos ini adalah untuk para petugas berjaga di dalamnya, untuk setiap pos ada empat petugas yang berjaga, dan jika ada anak jalanan terlihat melakukan aktivitasnya di jalanan maka akan langsung di tindak dengan cara pendekatan dan dilakukan pendataan”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 24 Agustus 2015). Pernyataan I1-2 juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan

Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan :

“Bentuk kebijakanya dengan dibangunya Pos Sahabat Anak, kalau Kota Serang sendiri ada tiga pos, bisa dilihat sendiri yang pertama ada di daerah Ciceri samping halte kampus IAIN, yang kedua ada di Kebon Jahe samping Pos Polisi, dan yang ketiga ada di Alun-Alun Timur Kota Serang, setiap masing-masing pos ini di tempatkan empat petugas lapangan.”(Wawancara dengan infroman I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 27 Agustus 2015).

Berdasarkan pernyataan I1-1 dan I2 tersebut, bentuk dari kebijakan PSA yang

dibuat oleh dinas sosial Provinsi Banten ini adalah dengan dibangunnya beberapa

pos di daerah yang memang banyak aktivitas anak jalanan, pembangunan Pos

Sahabat Anak saat ini baru ada Empat Pos, Tiga di Kota Serang dan Satu lagi di

Kota Cilegon. Untuk Kota Serang lokasi dari Pos Sahabat Anak yang pertama ada

di daerah Ciceri samping halte kampus IAIN, kedua di Kebon Jahe samping pos

polisi, dan yang ketiga ada di Alun-Alun Timur Kota Serang. Untuk di masing-

masing pos ada empat petugas yang berjaga disana untuk memantau setiap

aktivitas anak jalanan dan melakukan pendekatandan pendataan kepada anak

jalanan yang di dapati sedang melakukan aktivitasnya.

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

117

Hal serupa juga dinyatakan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak

Provinsi Banten :

“Agar dalam penanganan masalah anak jalanan bisa ditanggapi dengan lebih serius lagi, maka dari itu dinas Sosial Provinsi Banten membuat program Pos Sahabat Anak ini. Kebijakanya sangat bagus, untuk mengurangi jumlah anak jalanan, dan sehingga anak-anak terutama anak jalanan dapat di perhatikan lebih serius lagi oleh pemerintah daerah dan mereka tidak kembali lagi di jalan”. (Wawancara dengan informan I7 di Kantor Lembaga Perlindungan Anak Provinsi banten, 4 April 2016).

Berdasarkan pernyataan I-7 tersebut, diharapkan program Pos Sahabat Anak

ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah dan jumlah anak jalanan di

Kota Serang dan menanggapi serius masalah anak jalanan sehingga anak jalanan

tidak kembali lagi kejalanan sehingga diharapkan pemerintah daerah dapat

memberikan hak-hak anak yang semestinya mereka dapatkan bukan dijalanan.

Selain itu, terkait tujuan dari kebijakan Pos Sahabat Anak ini dinyatakan juga oleh

Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota

Serang :

“Tujuannya untuk mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di jalanan, tempat-tempat makan, lampu merah, pasar, taman kota, dan tempat lainnya di Provinsi Banten terutama di Kota Serang, memperbaiki mental dan pola fikir anak jalanan supaya tidak kembali ke jalanan.dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan dan masyarakat umum di Kota Serang”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 14 November 2015). Hal tersebut juga dibenarkan oleh Staff Pelaksana Perlindungan Sosial Anak

dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten :

“Tujuanya memang benar untuk mengurangi jumlah anak jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota Serang yang semakin banyaknya jumlah anak jalanan di tiga tahun terakhir, selain itu juga dengan program Pos Sahabat Anak ini masyarakat khususnya pengguna jalan dapat merasa nyaman dan Kota Serang menjadi lebih indah dengan tidak adanya anak

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

118

jalanan beraktivitas di jalanan”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 6 April 2016) Berdasarkan pernyataan I2 dan I1.2 diatas dengan adanya program Pos

Sahabat Anak ini sangat membantu dalam hal menekan jumlah anak jalanan di

Kota Serang yang seiring berjalannya waktu semakin banyaknya anak-anak asli

daerah Kota Serang maupun dari luar Kota Serang yang singgah dan melakukan

aktivitasnya dijalanan. Dan dari pernyataan di atas tersebut dapat dilihat

bagaimana keseriusan Dinas Sosial Provinsi Banten dalam menekan jumlah anak

jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota Serang. Selain itu, terkait dampak

dari kebijakan ini untuk masyarakat Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia

Dinas Sosial Provinsi Banten mengatakan :

“Dampak untuk masyarakatnya adalah, masyarakat tidak akan lagi merasa terganggu dan akan merasa nyaman dengan tidak adanya lagi anak jalanan yang beraktivitas di lampu merah, tempat makan, dan taman-taman Kota Serang, dan mengembalikan kembali keindahan Kota Serang”.(Wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 2 November 2015). Berdasarkan pernyataan I1-1 tersebut, dengan adanya program Pos Sahabat

Anak ini diharapkan dapat mengembalikan kembali keindahan Kota Serang

dengan tidak adanya anak jalanan yang beraktivitas di tempat umum maupun di

jalanan, dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat umum

terutama pengguna jalan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kasi Pelayanan

dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang.

“Dampaknya menurut saya dengan adanya kebijakan program pos sahabat anak ini adalah tidak ada lagi aktivitas anak jalanan di Kota Serang, menjadikan Kota Serang lebih indah tanpa adanya anak jalanan, dan mengembalikan mental anak jalanan yang seharusnya mendapatkan haknya di sekolah dan bermain layaknya anak bukan di jalanan”.(Wawancara dengan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 14 November 2015)

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

119

Berdasarkan pernyataan I2 tersebut, di harapakan dengan adanya program

Pos Sahabat Anak ini Kota Serang dapat terlihat lebih indah dan nyaman dengan

tidak adanya lagi aktivitas anak jalanan, dan anak jalanan mendapatkan haknya

sebagai anak bukan di jalanan. Program Pos Sahabat Anak ini juga di harapkan

dapat merubah mental anak jalanan untuk tidak kembali ke jalanan, sehingga anak

anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini mendapatkan pendidikan dan

perhatian dari pemerintah daerah dengan serius.

Selain berdampak pada keindahan Kota Serang dan berkurangnya jumlah

anak jalanan di Kota Serang, program Pos Sahabat Anak ini juga diharapkan dapat

memperbaiki mental anak jalanan dan generasi penerus bangsa. Hal ini

dikemukakan oleh salah satu petugas Pos Sahabat Anak di Kebon Jahe Kota

Serang, beliau mengatakan :

“Selain berdampak pada keindahan dan kenyamanan kota program ini diharapkan dapat meperbaiki mental anak jalanan, dengan diberikan arahan dan diberikan pelatihan bagi anak yan memang ingin berwirausaha namun hanya untuk anak sudah berusia 17-18 tahun, jika untuk anak yang masih ingin sekolah kita bantu dengan pengarahan dan bantuan supaya dia bisa sekolah kembali”.(Wawancara dengan informan I1-4 di Rumah informan, 24 mei 2016).

Berdasarkan pernyataan I4-1 tersebut, program Pos Sahabat Anak ini

diharapakan menjadi program yang benar-benar dapat mengatasi masalah anak

jalanan di Kota Serang yang sudah amat sangat memperihatinkan. Bagi

pemerintah daerah setempat masalah anak jalanan memang sudah menjadi

masalah yang cukup sulit untuk di selesaikan.

Indikator ukuran dan tujuan kebijakan dapat diukur dari tingkat keberhasilan

implementasi kebijakan tersebut. Mengenai implementasi program Pos Sahabat

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

120

Anak di Kota Serang. Dikemukakan oleh Staff pelaksana Perlindungan Sosial

Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten beliau mengungkapkan :

“Sudah berjalan program ini sejak akhir sekitar 2013 atau awal 2014, terbukti dengan dibangunya pos sahabat anak di 2 kota, Serang dan Cilegon, dengan jumlah 4 pos sahabat anak. Ada 3 di Kota Serang dan 1 di Kota Cilegon. Memang program ini belum berjalanan dengan optimal, dikarenakan masih ada beberapa kekurangan untuk menindak lanjuti anak jalanan seperti rumah singgah kita belum ada, dan pembinaan secara lebih mendalam lagi”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 6 April 2016).

Hal lain juga diungkapkan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak

Provinsi Banten beliau mengungkapkan :

“Program Pos Sahabat Anak ini sudah bagus konsepnya, tapi selama tiga tahun terakhir belum terlihat efektif, salah satu faktornya karena petugas di lapangannya belum kompeten dibidangnya, belum memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sehingga pada tahap pelaksanaannya belum maksimal dan efektif”.(Wawancara dengan informan I7 di Kantor Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016)

Berdasarkan pernyataan I1-2 dan I7 tersebut, bahwa program Pos Sahabat

Anak yang dibuat oleh Dinas Sosial Provinsi Banten untuk mengurangi jumlah

anak jalanan di Provinsi Banten sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir, program

Pos Sahabat Anak ini baru membangun 4 Pos Sahabat Anak yang ada di dua kota,

yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon. Dalam pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak ini baik dari Dinas Sosial Provinsi / Kota mengakui masih belum berjalan

optimal, dikarenakan belum adanya rumah singgah yang di khususkan untuk anak

jalanan untuk mendapatkan pembinaan secara langsung dan lebih mendalam dan

ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten juga menambahkan bahwa

perlu adanya sumberdaya manusia yang berkompeten dibidangnya dan memiliki

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

121

jiwa sosial yang tinggi untuk melaksanakan program ini dengan baik dan berjalan

dengan efektif.

Dapat dilihat bahwa dalam indikator implementasi kebijakan program Pos

Sahabat Anak yang di buat oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang

yaitu untuk mengatasi dan mengurangi jumlah anak jalanan di Provinsi Banten

terutama di Kota Serang karena pada tiga tahun terakhir jumlah anak jalanan di

kota serang meningkat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sosial Provinsi

Banten tahun 2015, selain untuk mengurangi jumlah anak jalanan program Pos

Sahabat Anak ini diharapkan dapat memperbaiki mental calon calon generasi

penerus bangsa dan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan di jalan untuk

para pengguna jalan dan masyarakat umum di Kota Serang, serta menjadikan

Kota Serang lebih indah tanpa adanya aktivitas anak jalanan di jalan raya, taman

kota, rumah makan, pasar, dan tempat umum lainnya.

4.9.2 Sumber – Sumber Kebijakan

4.9.2.1.Sumber Daya Manusia

Keberhasilan dari implementasi kebijakan sangat bergantung dari

kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia merupakan

sumber daya yang terpenting dalam menentukan keberhasilan dalam proses

implementasi suatu kebijakan, karena untuk melaksanakan suatu kebijakan supaya

berjalan dengan apa yang diharapakan memerlukan sumber daya manusia yang

kompeten dan yang memahami maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut. Jika

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

122

kompetensi dan kapabilitas dari sumber-sumber daya itu nihil, maka kinerja suatu

kebijakan publik sulit untuk diharapakan berjalan dengan efektif.

Tetapi selain dari sumber daya manusa, sumber-sumber daya lain yang perlu

diperhatikan dalam tahap implementasi suatu kebijakan adalah sumber daya

finansial dan sumber daya waktu. Karena jika sumber daya manusia sudah

kompeten dan berkapabilitas telah tersedia sedangkan sumber daya finansial tidak

tersedia atau kurang (anggaran), maka memang menjadi persoalan peli untuk

merealisasikan apa yang hendak dituju oleh suatu kebijakan public. Demikian

pula halnya dengan sumber daya waktu, saat sumber daya manusia giat bekerja

dengan sumber daya finansial yang baik, tetapi terbentur dengan persoalan waktu

yang ketat, maka hal ini pun yang menjadi salah satu faktor penyebab

ketidakberhasilan implementasi suatu kebijakan.

Karena itu sumber daya yang dimaksud oleh Metter dan Horn adalah ketiga

bentuk sumber daya tersebut. Maka bila dilihat dari sumber daya yang dimaksud

tersebut, dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial

Provinsi Banten di Kota Serang, ketiga bentuk sumber daya tersebut memang

sangat berpengaruh.

Bila dilihat dari sumber daya manusia maka dalam pelaksanaan kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang melibatkan beberapa unsur yang ikut

terlibat dalam pelaksanaanya, mulai dari lembaga pemerintah, masyarakat, dan

lembaga yang relevan. Sumber daya manusia yang melaksanakan kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang di katakan sudah mencukupi

jumlahnya untuk petugas lapangan, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

123

Tabel 4.7

Daftar Nama Petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang

No Nama Tempat Tugas Pos Sahabat Anak Jabatan

1 Nita Rusdamayanti,

S.Si Kebon Jahe Kota Serang Sakti Peksos

2 Wahyu Sukinta Kebon Jahe Kota Serang

Tokoh

Masyarakat

(RT)

3 Agus Dini R Kebon Jahe Kota Serang Tokoh

Masyarakat

4 Budi Setiawan Kebon Jahe Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

5 Holis Alun-alun Timur Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

6 Jupri Alun-alun Timur Kota Serang Tokoh

Masyarakat

7 Hasannudin, S.Pd.I Alun-alun Timur Kota Serang TKSK

8 Sinta Alun-alun Timur Kota Serang Sakti Peksos

9 A.Ayi Asya’ari Ciceri Kota Serang SATPOL PP

Kota Serang

10 Siti Rukamana P Ciceri Kota Serang Sakti Peksos

11 Novi Ciceri Kota Serang TKS Kota

Serang

12 Tatang Ciceri Kota Serang Tokoh

Masyarakat

Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

124

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat jumlah petugas Pos Sahabat Anak di

Kota Serang berjumlah 12 orang petugas, yang masing-masing dibagi menjadi 4

petugas pada setiap Pos, petugas Pos Sahabat Anak ini terdiri dari 3 orang Satuan

Polisi Pamong Praja, 3 orang Sakti Peksos, 2 Orang TKS Kota Serang, dan 4

Orang Tokoh Masyarakat, para petugas ini dilibatkan dan dipilih langsung oleh

Dinas Sosial Provinsi Banten. Terkait masalah jumlah petugas yang sudah

mencukupi untuk para petugas Pos Sahabat Anak dilapangan, masih dirasa kurang

cukup untuk sumber daya manusia untuk pengawas petugas dan belum

kompetennya beberapa petugas Pos Sahabat Anak dilapangan. Hal ini terlihat dari

Hasil observasi lapangan dan peryataan yang di sampaikan oleh Kasi

Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten

“Sumber daya manusia sudah dibilang mencukupi dalam jumlahnya, kami sediakan 4 petugas untuk di setiap masing-masing Pos Sahabat Anak, jadi total ada 16 petugas untuk petugas Pos Sahabat Anak yang di bagi 4 Pos, 3 pos di Kota Serang dan 1 pos di Kota Cilegon. dalam pelaksanaan kebijakan ini kita tidak hanya melibatkan lembaga pemerintah saja, kita juga melibatkan masyarakat yang berada disekitaran bangunan Pos Sahabat Anak, karena kami berfikir perlunya melibatkan masyarakat juga dalam hal ini karena mereka mungkin lebih tau aktivitas anak jalan disekitaran daerah tersebut dan diharapkan dapat lebih bisa memantau aktivitas anak jalanan setiap saat”.(Wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 20 April 2016).

Hal ini juga ditambahkan oleh Staff Pelaksana Perlindungan Sosial Anak

dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang

“Dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang kita memiliki 12 petugas di lapangan, yang terdiri dari masyarakat, satuan polisi pamong praja (SATPOL PP), dan dari orang dinas kami juga ada, dari 12 petugas dilapangan kita bagi menjadi 3, untuk masing masing pos dijaga oleh 4 petugas, dan ada dari masyarakat, satuan polisi pamong praja (SATPOL PP), dan lembaga pemerintah, maupun organisasi”.(Wawancara dengan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 20 April 2016).

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

125

Berdasarkan hasil wawancara I1-1 dan I1-2 tersebut, terlihat bahwa sumber

daya manusia dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

sudah bisa dikatakan cukup untuk jumlahnya masing masing pos di tempati oleh 4

petugas dan melibatkan dari berbagai unsur. Namun, sumber daya manusia untuk

pengawasan kepada para petugas masih belum ada, dan belum berjiwa sosial

tinggi dan kompeten sehingga kegiatan dan aktivitas para petugas pos dilapangan

tidak berjalan efektif dan tidak dapat dipastikan berjalan ataupun melakukan

tugasnya sesuai dengan prosedur yang sudah di tentukan, Hal ini dilihat dari hasil

observasi lapangan dan hasil wawancara oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan

Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang.

“Kalau untuk pengawasan terhadap para petugas pos sahabat anak kita memang belum ada, karena kita memang masih kekurangan sumber daya manusia untuk pengawasan kepada petugas, jadi kita melihat petugas itu melakukan tugasnya atau tidak dengan laporan setiap bulan dari hasil pendataan anak jalanan yang dilakukan oleh mereka”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 21 April 2016).

Hal serupa juga dinyatakan oleh salah satu petugas pos sahabat anak di

Ciceri Kota Serang :

“Pengawasan untuk kita para petugas tidak ada, tapi biasanya memang ada peninjauan dadakan dari kepala Dinas Sosial Provins dan Kota, itu juga kalau kepala dinasnya baru, dan kita biasanya di telepon di suruh standby di pos, mereka biasanya ingin tau lokasi pos, aktivitas di Pos Sahabat Anak, dan mengenal para petugasnya langsung. Tetapi kita juga diwajibkan memberikan laporan data anak jalanan yang kita dapati melakukan aktivitasnya dijalanan setiap bulannya, tapi kadang juga dua bulan sekali”.(Wawancara dengan informan I4-4 di Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 9 Mei 2016).

Berdasarkan wawancara I2 dan I4-4 diatas, terlihat bahwa sumber daya

manusia dalam program Pos Sahabat Anak di Kota Serang untuk para petugas di

setiap masing-masing pos sudah mencukupi dan sudah sesuai juklak juknis dari

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

126

pembuat kebijakan Dinas Sosial Provinsi Banten. Tetapi untuk sumber daya

manusia dalam hal pengawasan terhadap para petugas Pos Sahabat Anak

dilapangan belum ada dan harus segera diadakan, sehingga dapat di pantau

langsung kinerja para petugas Pos Sahabat Anak supaya mereka melakukan tugas

dan fungsinya dengan baik dan benar. Terkait sumber daya manusia yang belum

kompeten pada kebijakan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang berdasarkan

hasil wawancara oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten beliau

mengatakan :

“Menurut saya salah satu faktor penyebab program Pos Sahabat Anak ini belum efektif adalah Sumber daya manusia untuk petugas pos dilapangan, karena untuk menjalankan program terkait anak terutama anak jalanan dibutuhkan sumber daya manusia yang berjiwa sosial tinggi dan sesuai dengan bidangnya selain itu juga paham bagaimana cara menghadapi anak jalanan. pada petugas Pos Sahabat Anak ini saya belum melihatnya, belum ada jiwa sosial yang tinggi dan tanggung jawab dari para petugas Pos Sahabat Anak yang sekarang, sehingga program ini belum efektif sampai sekarang”.(Wawancara dengan informan I7 di Kantor Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016).

Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang :

“Kalau untuk petugas dibidangnya kita sudah melibatkan satuan polisi pamong praja sebagai penegak perda, dan melibatkan tokoh masyarakat di lingkungan sekitar Pos Sahabat Anak, namun memang belum ada jiwa sosial dan tanggung jawab yang tinggi dari para petugas, mau bagaimana lagi, kita juga tidak bisa memaksakan karena minimnya anggaran, dan mereka juga harus bekerja tidak bisa mengandalkan gaji dari uang menjaga pos saja, selan itu juga kita kesulitan mencari orang / relawan yang berjiwa sosial yang tinggi, dan mau bagaimana lagi juklak juknis dari pusat Dinas Sosial Provinsi sudah seperti itu”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 5 April 2016).

Berdasarkan hasil dari wawancara I7 dan I2 tersebut, terlihat bahwa sumber

daya manusia dilapangan yaitu petugas yang berjaga di Pos Sahabat Anak belum

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

127

kompeten, belum memiliki jiwa sosial yang tinggi dan tanggung jawab tugasnya.

Sehingga pelaksanaan dilapangan belum bisa dikatakan maksimal, masih sulitnya

menemukan sumber daya manusia yang berkompeten dan berjiwa sosial tinggi

untuk dilibatkan dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini, sehingga

dalam pelaksanaan program ini hanya menggunakan sumber daya manusia yang

bisa dikatakan seadanya saja.

4.9.2.2. Sumber Daya Anggaran

Dalam suatu pelaksanaan kebijakan, sumber daya anggaran dalam suatu

kebijakan sangat berperan besar dalam pelaksanaan dan keberhasilan suatu

kebijakan. Dengan adanya anggaran yang memadai dan tercukupi untuk

melaksanakan suatu kebijakan maka besar harapan suatu kebijakan berjalan

dengan efektif. Adanya anggaran dalam tahap implementasi akan menggerakan

suatu lembaga dan bisa menjalankan dengan cepat, anggaran yang dibutuhkan

untuk pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini membutuhkan

cukup banyak anggaran dalam pelaksanaannya, karena jika program program Pos

Sahabat Anak ini ingin berjalan efektif tidak cukup hanya untuk menekan jumlah

anak jalanan dengan mendata dan memberikan arahan semata, melainkan

menyediakan rumah singgah, pelatihan, dan memfasilitasi anak jalanan yang ingin

berwirausaha untuk membuat mereka tidak kembali lagi kejalanan.

Seperti yang dikatakan oleh Metter dan Horn bahwa sumber daya kebijakan

(policy resources) tidak kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya

kebijakan ini juga harus tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

128

implementasi suatu kebijakan. Sumber daya ini terdiri atas dana atau insentif lain

yang dapat memperlancar pelaksanaan suatu kebijakan. Kurangnya dana atau

insentif lain dalam implementasi kebijakan adalah merupakan sumbangan besar

terhadap gagalnya implementasi kebijakan.

Sementara itu, terkait sumber daya finansial, anggaran untuk kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang berasal dari APBD Provinsi dan

ABPD Kota. Seperti yang disampaikan oleh Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut

Usia Dinas Sosial Provinsi Banten beliau mengatakan bahwa :

“Anggaran untuk kebijakan program ini kita dari APBD Provinsi, dari mulai pembangunan Pos Sahabat Anak, dan gaji untuk para petugas pos juga kita dari APBD. Untuk jumlah total pembangunan Pos Sahabat Anak kurang lebih menghabiskan dana sekitar 90 juta untuk pembangunan 4 pos, jumlah pastinya ada di RAD. Dan untuk gaji para petugas pos kita berikan 500 ribu rupiah untuk perorang dalam satu bulan dan diberikan dalam jangka waktu tiga bulan sekali”.(Wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi banten, 27 April 2016). Hal yang sama juga dinyatakan oleh kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau anggaran pembangunan Pos Sahabat Anak dari APBD Provinsi, dan gaji petugasnya juga dari Provinsi, tetapi kita juga memakai APBD Kota Serang untuk ikut menunjang gaji petugas sebesar 150 ribu. Jadi dari Dinas Sosial Provinsi 500 di tambah dari kita 150 totalnya 650 untuk masing-masing petugas dalam satu bulan dan diberikan per tiga bulan sekali”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 28 April 2016). Berdasaran hasil wawancara I1-1 dan I2 tersebut, sumber daya finansial untuk

program Pos Sahabat Anak ini berasal dari APBD Provinsi Banten untuk

pembangunan dan gaji para prtugas Pos Sahabat Anak, tetapi Dinas Sosial Kota

Serang juga ikut menunjang gaji para masing-masing petugas dengan APBD Kota

untuk gaji para petugas Pos Sahabat Anak. Terkait kecukupan dalam sumber daya

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

129

finansial dalam program Pos Sahabat Anak ini dinyatakan oleh Staff Pelaksana

Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten,

beliau mengatakan:

”Kalau masalah cukup tidaknya di cukup-cukupi, untuk anggaran pembanggunan pos saya kira sudah cukup, program ini kan awalnya uji coba dulu di Kota Serang dan Cilegon, dan kalo untuk gaji para petugas saya kira sudah cukup kita keluarkan anggaran untuk mereka 500 ribu perorang dan total ada 16 petugas jadi perbulan 8 juta untuk petugas saja”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 5 Mei 2016).

Hal lain juga disampaikan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau masalah anggaran pembangunan itu urusannya pusat, tanggung jawabnya Dinas Sosial Provinsi, tapi kalau menurut saya untuk anggaran pembangunan tidak cukup, bisa dilihat kondisi bangunan posnya seperti apa, kecil sempit begitu, dan kalau masalah anggaran untuk gaji petugas menurut saya masih kurang, maka dari itu kami dari Dinas Sosial Kota ikut menunjang gaji mereka walaupun masih kurang, karena petugas disana juga butuh rokok dan makan, untuk gaji 500 ribu perbulan saya kira kurang. Karena kurangnya gaji ini juga yang membuat kita tidak bisa memaksakan para petugas berjaga di pos atau dilapangan setiap hari, karena kita juga sadar dengan gaji segitu tidak cukup untuk kebutuhan mereka sehari hari”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 8 Mei 2016).

Berdasarkan dari hasil wawancara I1-2 dan I2 di atas terkait kecukupan

sumber daya finansial dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak dikatakan

masih terbentur masalah anggaran, khususnya untuk anggaran gaji para pelaksana

kurangnya sumber daya finansial dalam program Pos Sahabat Anak ini menjadi

salah satu faktor yang menyebabkan program ini belum berjalan efektif. Metter

dan Horn juga menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menghambat tahap

pelaksanaan kebijakan adalah sumber daya finansial, karena jika sumber daya

finansial tidak mendukung atau menunjang suatu kebijakan maka kebijakan

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

130

tersebut tidak akan efektif pada tahap pelaksanaanya. Dan untuk bangunan pada

kebijakan program Pos Sahabat Anak sendiri masih kurang layak, karena ukuran

bangunan yang kecil dan sempit sehingga petugas pelaksana masih jarang yang

berada di pos, dan terkait sumber daya finansial untuk gaji para petugas pelaksana

dilapangan juga masih belum cukup, karena dengan gaji seperti yang disampaikan

pada hasil wawancara diatas petugas maupun Dinas Sosial Kota Serang masih

merasa kurang dengan anggaran untuk gaji para petugas pelaksana karena

masalah anggaran gaji juga yang membuat Dinas Sosial Provinsi atau Kota tidak

bisa menekan kinerja para petugas dilapangan supaya lebih baik lagi.

4.9.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sumber Daya Sarana dan Prasarana adalah bukan lagi sekedar indikator

kesuksesan suatu pelaksanaan suatu kebijakan, melainkan suatu kebutuhan bagi

para pelaksana, dan sasaran kebijakan, untuk mendorong semangat dalam

melaksanakan tugas dan menjadikan pelaksanaan suatu kebijakan berjalan efektif

khusunya untuk para agen pelaksana dan anak jalanan di Kota Serang.

Dalam pelaksanaan suatu kebijakan jika ingin pelaksanaan dan hasilnya

sesuai dengan yang diinginkan maka pembuat kebijakan dan dinas-dinas terkait

harus memiliki sarana dan prasanan yang medukung dan memadai dalam

pelaksanaan suatu kebijakan. Dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di

Kota Serang, Dinas Sosial Provinsi Banten umembangun Pos di tiga daerah di

Kota Serang yang disebut dengan Pos Sahabat Anak, hal tersebut diungkapkan

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

131

oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinas

Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Untuk sarana dan prasarana yang kami buat untuk program Pos Sahabat Anak ini, kami membangun pos yang kami berinama Pos Sahabat Anak sesuai dengan nama dari kebijakanya, di Kota Serang Sendiri sudah ada tiga pos, yaitu di Ciceri Kota Serang, Kebon Jahe Kota Serang, dan Alun-Alun Timur Kota Serang. Tujuan dengan dibangunnya pos ini tidak lain untuk mempermudah para petugas dilapangan mengawasi aktivitas anak jalanan dan melakukan pendataan bagi mereka khusunya anak jalanan yang di Kota Serang”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 5 Mei 2016).

Seperti yang di ungkapakan staff Pelaksana Seksi Perlindungan Anak dan

Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten, Dinas Sosial Provinsi Banten menyediakan

fasilitas berupa pos yang diberi nama Pos Sahabat Anak di tiga titik di Daerah

Kota Serang, lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak ini berdasarkan dari hasil

fakta dilapangan yang memiliki aktivitas anak jalanan terbanyak di Kota Serang.

Selain itu pembangunan Pos Sahabat Anak ini dimaksudkan untuk memfasilitasi

para petugas Pos Sahabat Anak dalam melaksanakan tugasnya untuk mengamati

aktifitas anak jalanan di Kota Serang. Namun sarana yang didapatkan oleh para

petugas Pos Sahabat Anak ini dirasa masih belum cukup untuk memaksimalkan

pelaksanaan program ini karena terlalu sempit dan hanya disediakan kursi dan

meja seadanya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu petugas Pos Sahabat

Anak Alun-Alun Timur Kota Serang, beliau mengatakan:

“Bisa dilihat sendiri kondisi posnya, bisa dikatakan kurang manusiawi, sempit, kecil dan cuma ada kursi dan meja, kipas angin saja tidak ada, gimana kami mau betah di pos. Maka dari itu kami lebih memilih untuk berkeliling mencari anak jalananya”.(Wawancara dengan informan I4-2 di Kantor Sekertariat TKSK Ciceri Kota Serang, 19 Desember 2015).

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

132

Hal serupa juga dibenarkan oleh petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe

Kota Serang, beliau mengatakan:

“Bisa dilihat sendiri menurut mas bagaimana? Kalau itu ditempati dua orang tidak usah empat orang. Kipas angin saja tidak ada, maka dari itu kami lebih memilih mengamati dari warung atau tempat lain di sekitar Pos Sahabat Anak, dan saya rasa pemerintah tidak hanya perlu membenahi sarana pos bagi kami para petugas saja, tetapi harus ada rumah singgah atau tempat untuk pembinaan mental dan pelatihan buat anak jalanannya, supaya tidak hanya di data lalu balik lagi ke jalan anak-anaknya”.(Wawancara dengan Informan I4-1 di Rumah beliau di Kebon Jahe Kota Serang, 1 januari 2016).

Terkait pernyataan I4-.2 dan I4-1, hal ini juga dibenarkan oleh Staff

Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi

Banten, beliau mengatakan:

“Memang benar para petugas Pos Sahabat Anak jarang yang berjaga di pos, mereka biasanya lebih memilih berkeliling atau memantau di warung sekitaran pos itu saja, dan biasanya posnya hanya digunakan pada saat mendata anak jalanan saja. Terkait rumah singgah kami memang belum ada rumah singgah untuk anak jalanan, tapi kalau pembinaan seperti motivasi dan pembinaan life skill kami juga kadang melakukanya satu tahun dua kali kurang lebihnya”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 26 Mei 2016). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2, sarana dan prasarana untuk

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak masih dikatakan kurang cukup dan

memadai untuk menunjang kesuksesan program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang. Selain sarana bagi para petugas Pos Sahabat Anak yang dirasa kurang

cukup dan memadai, sarana seperti rumah singgah dan untuk anak jalanan yang

terdata belum ada supaya anak-anak mendapat pembinaan, motivasi, dan pelatihan

life skill sehingga anak-anak tidak kembali lagi kejalan. Terkait sarana dan

prasarana yang belum memdai untuk menunjang pelaksanaan program Pos

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

133

Sahabat Anak Khususnya di Kota Serang, Kasi Pelayanan dan Perlindungan Anak

dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten juga mengatakan:

“Kalau terkait sarana dan prasarana untuk membuat program ini lebih efektif lagi saya rasa masih kurang, terkait rumah singgah kami sudah pikirkan dan pertimbangkan dan insya allah rencana kedepan kami akan adakan rumah singgah yang dikhusukan untuk anak-anak jalanan di Kota Serang. Selain itu kedepan kami juga rencananya akan menambah jumlah pos di Kota Serang, seperti di lampu merah Palima, lampu merah Warung Pojok, dan Sempu. Dan kami pertimbangkan lagi untuk bangunan pos berikutnya supaya lebih efektif lagi”.(Wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 28 Mei 2016).

Terkait pernyataan I1-1 di atas, salah satu petugas Pos Sahabat Anak Kebon

Jahe Kota Serang juga menambahkan:

“Saya rasa seharusnya ditambah lagi bangunan posnya, seperti di lampu merah Palima, dan lampu merah sempu yang sekarang banyak aktivitas anak jalanan disana. Malah terkadang saya sempatkan untuk ke lampu merah Sempu untuk melihat dan mendata anak jalanan disana”.(Wawancara dengan informan 14-1 di Rumah beliau di Kebon Jahe Kota Serang, 1 Januari 2016).

Berdasarkan hasil I4-1 pernyataan diatas dan dari beberapa infroman yang

peneliti wawancari terkait dengan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang dapat di tarik kesimpulan sementara

bahwa sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di

Kota Serang masih belum maksimal dan kurang memadai. Bangunan Pos Sahabat

Anak yang dirasa masih kurang memadai untuk para petugas Pos Sahabat Anak di

Kota Serang dan tidak adanya rumah singgah untuk pembinaan dan pelatihan bagi

anak-anak jalanan yang terdata juga belum ada. Tetapi menaggapi masalah ini,

Pemerintah Daerah sekaligus pembuat kebijakan yaitu Dinas Sosial Provinsi

Banten segera menanggapi serius masalah ini dengan akan segera kedepannya

membuat rumah singgah bagi anak-anak jalanan dan menambah beberapa Pos

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

134

Sahabat Anak di beberapa titik lagi di Kota Serang yang banyak aktivitas anak

jalanan disana, dan hal ini membuktikan bahwa sarana dan prasarana untuk

pelaksanaan Program Pos Sahabat Anak ini masih belum maksimal dan belum

mencukupi.

4.9.2.4 Sumber Daya Waktu

Dalam sebuah kebijakan memiliki waktu yang harus dijadwalkan,

Pemerintah Daerah harus bisa mengatur jadwal tersebut agar tidak saling tumpang

tindih dengan kebijakan daerah lainnya. Sumber daya waktu adalah merupakan

indikator penting dalam sebuah pelaksanaan kebijakan, dengan adanya sumber

daya waktu, pemerintah daerah bisa mengetahui kapan kebijakan itu harus

dilakukan dan kapan kebijakan itu sudah harus selesai.

Menurut Meter dan Horn, sumber daya waktu merupakan indikator penentu

pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan. Dalam kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Provinsi Banten khusunya di Kota Serang,

pemerintah daerah provinsi maupun kota sudah mulai melakukan tindakan berupa

pendekatan dan pendataan kepada anak jalanan di Kota Serang, seperti yang

dikatakan oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia

Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau masalah waktu, kami selalu mencoba memaksimalkan waktu yang ada dan yang sudah ditentukan, kami juga selalu berkoordinasi dengan dinas sosial Kota Serang jika ada kegiatan penanganan lebih lanjut untuk anak jalanan yang terdata, saya rasa sudah cukup”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 27 April 2016).

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

135

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

dan Lansia Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kami selaku pelaksana program Pos Sahabat Anak, sudah memaksimalkan waktu yang ada, dengan koordinasi untuk menangani lebih lanjut anak jalanan yang terdata dan kami juga memberikan hasil laporan dari para petugas Pos Sahabat Anak terkait pendataan anak jalanan di Kota Serang setiap bulannya kepada Dinas Sosial Provinsi Banten”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 10 Mei 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I2 dengan waktu yang ada,

Dinas Sosial Kota Serang selalu mencoba memaksimalkan waktu yang ada sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Dengan faktanya, selama berjalanya program Pos

Sahabat Anak ini Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kota Serang selalu mendapat

pendataan anak jalanan dari masing masing pos di Kota Serang dan selalu

melakukan koordinasi untuk penanganan lebih lanjut.

Dalam pelaksanaanya di lapangan, waktu yang dibutuhkan harus lebih lama

lagi, atau bisa dirubah lagi untuk jam operasional para petugas dilapangan yang

awalnya mulai dari jam 08.00-16.00 menjadi 16.00-22.00 karena memang

aktivitas anak jalanan tidak bisa di tentukan kapan dia ada dijalan dan kapan dia

memulai aktivitasnya. Meskipun hanya melakukan pemantauan, pendekatan, dan

pendataan dilapangan karena target kita anak jalanan tidak bisa dipastikan waktu

aktivitasnya sehingga memang dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk

memaksimlakan kebijakan ini. Seperti yang dikatakan oleh Kabid Penegakkan

Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja

(SATPOL PP) Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau masalah waktu pelaksanaan dilapangan sudah cukup memang benar, tapi sekarang kita bisa lihat sendiri aktivitas anak jalanan tidak bisa ditentukan, kapan dia keluar atau memulai aktivitasnya. Sekarang anak

Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

136

jalanan mulai ramainya dari sore sampai malam, bukan dari pagi. Jadi saran saya sebaiknya jam operasionalnya dirubah”.(Wawancara dengan I3-1 di Kantor Satpol PP Kota Serang, 5 Februari 2016). Hal ini dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan :

“Memang benar, aktivitas anak jalanan sekarang ramainya mulai dari sore sampai malam, kalo dari pagi sampai siang biasanya mereka sekolah atau panas tidak keluar di siang hari, selain itu juga anak jalanan sekarang sudah pintar mencari waktu yang pas untuk menghindari para petugas, biasanya malam hari karna pada jam-jam tersebut petugas sudah tidak pada jam operasionalnya”.(Wawancara dengan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 9 Februari 2016). Menurut hasil wawancara I3-1 dan I2 di atas, waktu yang diberikan untuk

jam operasional petugas dilapangan sudah cukup, hanya saja perlu ditata dan

dirubah jam operasionalnya, terkait aktivitas anak jalanan yang tidak menentu dan

biasanya dimulai sejak sore sampai malam bukan sejak pagi sampai sore. Selain

itu terkait masalah waktu anak jalanan melakukan aktivitasnya mereka

membenarkan seperti apa yang di sampaikan pada hasil wawancara diatas. Salah

satu anak jalanan yang ditemui dan diwawancara langsung di Ciceri Kota Serang

mengatakan :

“Kalau pagi sampai siang saya sekolah, saya keluar dari sore jam tiga atau empat, kalau sudah tidak panas, kadang sampai malam kadang juga sampai magrib aja”.(Wawancara dengan informan I5-1 di Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 Mei 2016).

Berdasarkan pernyataan dari I5-1 , hal tersebut juga dibenarkan oleh anak

jalanan Ciceri Kota Serang , dia mengatakan :

“Kalau pagi kami sekolah, kami baru ke jalan pada sore hari biasanya sampai magrib dan terkadang kami juga sampai malam hari melakukan aktivitas mengamen dijalanan lampu merah Ciceri”.(Wawancara dengan informan I5-2 di Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 Mei 2016).

Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

137

Berdasarkan hasil wawancara I5-1 dan I5-2 aktivitas anak jalanan dimulai

sejak sore sampai malam karena anak jalanan ketika pagi sampai siang bersekolah

dan memulai aktivitasnya ketika sudah tidak ada lagi terik matahari. Terkait

waktu aktivitas anak jalanan dan jam operasional Hal serupa juga dibenarkan oleh

salah satu petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe, beliau mengatakan :

“Perlu adanya perubahan jadwal dan jam operasional untuk para petugas jika program ini ingin efektif, karena yang saya tau berdasarkan fakta dilapangan anak jalanan kebanyakan keluar pada sore kadang sampai malam, kalu pagi mereka sekolah, dan bahkan saya dan rekan rekan petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe berinisiatif sendiri merubah jam operasional dari pagi menjadi sore, karena kalau pagi percuma, sia-sia tidak ada anak jalanan jadi apa yang di pantau?”.(Wawancara dengan informan I4-1 di Rumah Beliau, 1 Januari 2016). Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Memang jam operasional petugas dirasa kurang tepat karena anak jalanan kalau pagi sampai siang itu mereka sekolah, terkait inisiatif perubahan jadwal yang dilakukan oleh salah satu Pos Sahabat Anak di Kebon Jahe bagus tidak apa apa artinya mereka paham dan mengerti kondisi dilingkungan mereka bekerja, yang penting ada laporanya ke kami”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 6 Januari 2016).

Berdasarkan hasil wawancara I4-1 dan I2 , perlunya perubahan waktu jam

operasional untuk para petugas di lapangan terkait waktu dimulainya anak jalanan

melakukan aktivitasnya, karena jika jam operasionalnya mengikuti peraturan yang

sudah ditentukan terkesan sia-sia karena pada jam tersebut tidak ada anak jalanan

yang melakukan aktivitasnya dijalanan.

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan terkait

sumber daya ini terutama terkait sumber daya waktu peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa dengan waktu yang diberikan untuk melaksanakan program

Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

138

Pos Sahabat Anak harus mempertimbangkan kembali masalah jam operasional

para petugas dilapangan karena jika masih mengikuti aturan jam operasional yang

sudah ditentukan program ini tidak akan berjalan efektif.

4.9.3 Komunikasi Antar Organisasi

Komunikasi adalah cara yang paling ampuh dalam suatu pelaksanaan,

pelaksanaan kebijakan publik bisa berjalan dengan baik jika di dalamnya terdapat

kegiatan komunikasi yang lancar. Menurut Metter dan Horn (dalam agustino

2012) kebijakan publik bisa berjalan dengan baik dan efektif jika implementor

bisa memahami standard dan tujuan dari kebijakannya. Komunikasi dalam

kerangka penyampaian informasi kepada para pelaksana kebijakan tentang apa

yang menjadi standard dan tujuan harus konsisten dan seragam dari berbagai

sumber informasi. Disamping itu koordinasi juga merupakan mekanisme yang

ampuh dalam implementasi kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi di

antara pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan, maka kesalahan

akan semakin kecil, demikian sebaliknya. Komunikasi yang dilakukan untuk

kebijakan ini sudah sesuai, antar dinas ada yang berinteraksi langsung kepada

dinas pelaksana yang terkait, seperti yang dikatakan oleh Kasi Perlindungan Anak

dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Kami melakukan komunikasi dengan dinas-dinas terkait melalui cara mendatangi dinas-dinas terkait, atau biasanya kita undang ke kantor Dinas Sosial Provinsi Banten untuk membahas pelaksanaan dari kebijakanya.” (Wawancara dengan informan I1-1 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 21 Maret 2016)

Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

139

Berdasarkan hasil wawancara dengan I-1 , bahwa komunikasi dilakukan

dengan cara mendatangi dinas-dinas terkait atau dengan mengundang mereka

untuk rapat dan membicarakan pelaksanaan dari kebijakanya. Pernyataan tersebut

diperkuat oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas

Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Komunikasi kita berjalan dengan baik sampai saat ini, kita bisa langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Banten, Satuan Polisi pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, maupun petugas Pos Sahabat Anak dilapangan.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 22 Maret 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 dapat diketahui bahwa komunikasi

yang berjalan baik dan bisa langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi

Banten, Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, dan Petugas Pos

Sahabat Anak dilapangan. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Petugas Pos

Sahabat Anak Alun-Alun Timur Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kita koordinasi terkait pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini dengan cara mendatangi dinas terkait,dan biasanya juga ada dari Dinas Sosial Provinsi atau Kota yang datang kemari untuk meninjau langsung kelapangan, atau biasanya kami yang diundang ke kantor dinas-dinas terkait”.(Wawancara dengan I4-2 di Alun-alun Timur Kota Serang, 25 Maret 2016)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Petugas Pos Sahabat Anak Kebon

Jahe Kota Serang, beliau mengatakan:

“Koordinasinya kami ke dinas biasanya, atau diundang kesana. Tapi kadang juga dari dinas ada yang langsung kelapangan.”(Wawancara dengan I4-1 di Kebon Jahe Kota Serang, 25 Maret 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I4-2 dan I4-1, dapat diketahui bahwa

koordinasi terkait pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini dengan cara

mendatangi dinas-dinas terkait atau Petugas Pos Sahabat Anak diundang ke dinas-

Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

140

dinas terkait. dan petugas Pos Sahabat Anak juga sering kedatangan dari Dinas

Sosial Provinsi Banten dan Dinas Sosial Kota Serang. Hal serupa juga dikatakan

oleh Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten,

beliau mengatakan:

“Selain dinas terkait yang kita kunjungi atau kami undang kemari, kami juga mengunjungi petugas Pos Sahabat Anak di lapangan, dan biasanya juga mereka kami undang kemari terkait pelaksanaan Pos Sahabat Anak ini. (Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 28 Maret 2016)

Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Selain dari dinas terkait yang kami undang atau kami kunjungi, dan dari kami Dinas Sosial Kota Serang atau Provinsi juga turut mengundang dan mengunjungi para petugas Pos Sahabat Anak di lapangan.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 29 Maret 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 dan I2, dapat kita ketahui bahwa

Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kota Serang sering mengundang para

petugas Pos Sahabat Anak untuk membahas pelaksanaan program ini, dan

melakukan kunjungan ke Pos Sahabat Anak dilapangan melihat situasi dan

kondisi para petugas Pos Sahabat Anak dan aktivitas anak jalanan, dan

komunikasi itu berjalan dengan lancar. Terkait bentuk dari komunikasi yang

dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Banten kepada dinas-dinas terkait dan para

petugas Pos Sahabat Anak dilapangan, Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia

Dinas Sosial Provinsi Banten mengatakan:

“Kami kunjungi mereka kita bahas soal pelaksanaan dan permasalah apa saja yang menghambat dalam proses pelaksanaan.”(Wawancara dengan I1-1 30 Maret 2016)

Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

141

Hal serupa juga dinyatakan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Biasanya dari pihak Dinas Sosial Provinsi Banten datang ke kantor untuk menemui saya terkait program ini dan terkait permasalahan di lapangan, tapi tidak jarang juga saya diundang kesana untuk membahas hal serupa, selama ini komunikasi berjalan dengan baik. Namun terkait bentuk komunikasi yang kami lakukan dengan para petugas di lapangan selain mengundang mereka ka kantor, biasanya kami hubungi melalui telepon atau sms untuk menanyakan masalah dilapangan.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 1 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 dan I2, komunikasi yang dilakukan

oleh Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial Kota Serang, dan Petugas Pos Sahabat

Anak berjalan dengan baik, dengan selalu berkoordinasi antara pembuat kebijakan

dan para petugas pelaksana untuk selalu mengetahui kondisi di lapangan atau di

lokasi kebijakan program Pos Sahabat Anak, sehingga setiap ada masalah atau

hambatan di lapangan dapat segera diatasi. Selain komunikasi dengan para

pelaksana dari organiasi pemerintah, koomunikasi dan koordinasi dengan pihak

eksternal atau organiasi informal dibutuhkan supaya dalam suatu kebijakan dapat

berjalan dengan baik. Terkait hal komunikasi dengan pihak eksternal atau

organiasi informal. Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial

Provinsi mengatakan:

“Kita menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar, kita datangi ketua pemuda di lingkungan sekitar pos atau tokoh masyarakatnya untuk ikut membantu mensukseskan program ini(Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 4 April 2016)

Hal yang diungkapkan oleh I1-1 , dibenarkan oleh salah Satu Tokoh

Masyarakat/RT dilingkungan Kebon Jahe Kota Serang, beliau mengatakan:

“Waktu itu ada dari Dinas datang kerumah saya, terkait program Pos Sahabat Anak dan meminta saya untuk ikut terlibat dalam pelaksanaanya

Page 163: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

142

sebagai petugas.” (Wawancara dengan I8-1 di Kebon Jahe Kota Serang, 5 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I8-1 , bahwa komunikasi yang terjalin

antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam hal ini cukup baik dan lancar.

Dengan menemui langsung tokoh masyarakat atau orang yang berpengaruh

dilingkungan sekitar Pos Sahabat Anak untuk dimintai keterlibatanya dalam

pelaksanaan pogram Pos Sahabat Anak. Seperti yang diungkapkan oleh petugas

Pos Sahabat Anak, beliau mengatakan:

“Komunikasinya lancar-lancar saja, hanya dalam tahap pelaksaanya terkadang dinas meminta kami standby di sekitar pos berdasarkan jam operasional yang sudah ditentukan, padahal saya sudah pernah bilang anak jalanan adanya ketika sore bukan pagi, dan saya juga sudah pernah mengusulkan untuk dirubah jam kerjanya”(Wawancara dengan I4-3 di pos Sahabat Anak Ciceri, 5 April 2016) Hal tersebut juga dibenarkan oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Anak

dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Kalau masalah jam operasional kami sedang mempertimbangkan lagi untuk dirubah jam kerjaanya, walaupun memang benar kalau anak jalanan sekarang beraktivitas dimulai pada sore hari bukan pagi hari.”(Wawancara dengan I1-2 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 7 April 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I4-3 dan I1-2, komunikasi yang

dilakukan pembuat kebiajakan dan pemerintah daerah terkait program ini dengan

pihak eksternal atau dengan masyrakat adalah dengan mengunjungi tokoh

masyarakat dilingkungan sekitar bangunan Pos Sahabat Anak, sehingga

pemerintah dan masyarakat dapat berkoordinasi untuk memaksimalkan program

Pos Sahabat Anak ini. Namun masalah komunikasi oleh para petugas dilapangan

masih kurang maksimal karena jam operasional petugas tidak sesuai dengan

aktivitas anak jalanan. Hal ini sebaiknya cepat diperbaiki sehingga program Pos

Page 164: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

143

Sahabat Anak ini dapat efektif. Terkait komunikasi dengan pihak eksternal atau

organisasi diluar pemerintah Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten

menegaskan tidak adanya keterlibatan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Banten dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang, beliau

mengatakan:

“Saya sudah pernah katakan kami tidak terlibat dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini, adapun komunikasinya hanya sebatas koordinasi saja. Waktu itu kami diundang ke Dinas Sosial Provinsi Banten hanya sebagai tamu dalam yang membahas mengenai program Pos Sahabat Anak ini.”(Wawancara dengan I7 di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten. 4 April 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I7 , bahwa komunikasi yang dilakukan

oleh pembuat kebijakan dan agen pelaksanan pemerintah kepada Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi Banten yang dalam hal ini sebagai organiasi

eksternal hanya dalam tahap koordinasi saja, tidak ada komunikasi yang memang

menjurus kepada keterlibatan Lembaga Perlindungan Anak untuk ikut

mensukseskan program ini. Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau

mengatakan:

“Kalau dengan Lembaga Perlindungan Anak hanya dalam tahap koordinasi saja. Sama halnya seperti BPMPKB Kota Serang, mereka masih masuk dalam organisasi pemerintah tapi hanya dalam tahap koordinasi saja, jika mereka butuh anak PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) mereka mintanya ke kami jika mereka akan mengadakan sosialisasi untuk anak-anak PMKS.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 11 April 2016)

Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasubid Perlindungan Perempuan dan

Anak BPMPKB Kota Serang, beliau mengatakan:

Page 165: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

144

“Kalau program Pos Sahabat Anak wewenangnya Dinsos Provinsi Banten dan Kota Serang, keterlibatan kami hanya dalam tahap koordinasi saja. Dan jika memang kami membutuhkan anak-anak PMKS untuk di ikut sertakan dalam sosialisasi atau program kami, kami juga kadang minta bantuan kepada Dinas Sosial Kota Serang.”(Wawancara dengan I6 di BPMPKB Kota Serang, 12 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 dan I6 komunikasi yang terjadi

dengan pihak organisasi diluar pemerintah atau eksternal dalam hal ini Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi Banten hanya dalam tahap koordinasi. Bisa dikatakan

kurang baik, karena pada dasarnya Lembaga Perlindungan Anak bergerak pada

bidang yang sama yaitu menangani tentang anak yang seharusnya bisa menjalin

komunikasi dengan lebih baik lagi terkait masalah program yang melibatkan anak

anak di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua infroman terkait komunikasi

dan koordinasi, peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang masih kurang maksimal, dikarenakan masih belum

terjalinnya komunikasi dengan baik dengan pihak eksternal dan pelaksana di

lapangan terkait jam pelaksanaan yang tidak sesuai dengan keadaan dilapangan

dan keterkaitan lembaga diluar pemerintah yang tidak dilibatkan dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak yang seharusnya dilibatkan karena pada

dasarnya bergerak sama dibidang penganganan masalah anak-anak di Provinsi

Banten dan Kota Serang.

Page 166: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

145

4.9.4. Karakteristik Agen Pelaksana Birokrasi/Lembaga

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan

organisasi informal yang akan terlibat dalam pengimplementasian kebijakan. Hal

ini penting karena kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh

ciri yang tepat dan cocok dengan para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan

dengan konteks kebijakan yang akan dilaksanakan, pada beberapa kebijakan

dituntut pelaksana yang ketat dan disiplin. Pada konteks lain diperlukan agen

pelaksana yang demokratis dan persuasif. Selain itu, cakupan atau luas wilayah

menjadi pertimbangan penting dalam menentukan agen pelaksana kebijakan.

Dalam Kebijakan program Pos Sahabat Anak di Provinsi Banten Khusunya di

Kota Serang ini, semua dinas yang terkait sudah sesuai, seperti yang dikatakan

oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi

Banten, beliau mengatakan:

“Kalau untuk SKPD yang terlibat dalam pelaksanaan ini sudah sesuai, karena sesuai dengan tupoksinya masing-masing dan memang sudah bagiannya”(Wawancara dengan I1-2 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 21 Mei 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 , dilihat dari SKPD yang terlibat

dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini sudah sesuai. Dengan tugas

yang sudah ada, yaitu dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit

masyarakat di Kota Serang sudah sesuai. Sama halnya seperti yang diungkapkan

Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota

Serang, beliau mengatakan:

“Menurut saya sudah setiap dinas yang terait dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini sudah sesuai dengan tugasnya masing-masing, jadi

Page 167: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

146

pasti sudah tau apa yang mesti dilakukan”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 22 Maret 2016)

Hal serupa juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kabid Penegakan

Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Serang, beliau mengatakan :

“Dengan instansi yang terlibat saya rasa sudah cukup, dan sesuai dengan tugasnya masing-masing, dari kami Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sebagai penegak perda sudah sesuai, dari Dinas Sosial Kota/Provinsi juga sudah sesuai mereka bergerak dibidang masalah kesejahteraan sosial, saya rasa sudah sesuai dan benar.” (wawancara dengan I6 di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 30 Maret 2016) Dari hasil wawancara oleh I2 dan I3-1, dapat diketahui bahwa semua

pelaksana yang sudah ada sesuai dengan tugasnya, serta dari segi anggotanya di

masing-masing pelaksanaanya juga sudah sesuai. Seperti yang di ungkapkan oleh

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja sekaligus Agen Pelaksana dilapangan, beliau

mengatakan:

“Dari SKPD yang terkait saya rasa sudah sesuai, dari kami Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sekaligus penegak perda sudah ada anggota yang ditunjuk langsung oleh atasan untuk terlibat langsung dalam program ini yang memang sudah kompeten dalam bidangnya.” (Wawancara dengan I3-3 di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 30 Maret 2016)

Senada dengan pernyataan diatas. Kabid Penegakkan Peraturan Perundang-

undangan Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang juga

menyatakan hal yang sama, beliau mengatakan:

“Kalau dari kami sudah ada anggota yang kompeten dibidang masalah penanganan anak jalanan, jadi dari tiga anggota kami yang ditugaskan memang sudah berkompeten dibidangnya. Jadi kami juga dari pihak penegak perda tidak sembarangan menunjuk anggota kami yang akan dilibatkan dalam program Pos Sahabat Anak ini.” (Wawancara dengan I3-1 di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 30 Maret 2016)

Page 168: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

147

Dari pernyataan I3-3 dan I3-1 bisa diketahui bahwa para pelaksana untuk

organisasi formal sudah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, terutama

menangani masalah anak jalanan di Kota Serang, selain itu juga anggota yang

terlibat langsung dalam program Pos Sahabat Anak ini sudah dipilih yang

berkompeten dibidangnya.

Terkait organisasi informal yang terlibat dan kesiapanya dalam pelaksana

program Pos Sahabat Anak ini sudah sesuai dengan petunjuk pelaksana dan

petunjuk teknis dari Dinas Sosial Provinsi, tetapi memang belum semua

berkompeten di bidangnya. Hal ini disampaikan oleh Kasi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau

mengatakan:

“Kalau untuk organisasi informal kita melibatkan tokoh masyarakat/masyarakat dilingkungan sekitar Pos Sahabat Anak. Karena kita mau masyarakat juga terlibat langsung dan bekerjasama dengan pemerintah provinsi ataupun kota untuk menangani masalah anak jalanan di Kota Serang. Dan sudah sesuai sebenarnya karena memang dari juklak juknis dari pembuat kebijakan harus melibatkan masyarakat.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 1 April 2016)

Berdasarkan pernyataan dari I2, bahwa organisasi informal yang terlibat

dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini mereka melibatkan masyarakat

sekitar wilayah pos untuk ikut mendukung dan melaksanakan program Pos

Sahabat Anak ini, dan sudah sesuai dengan juklak juknis dari pembuat kebijakan.

Terkait hal organisasi informal yang terlibat dalam pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang, Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten tidak

dilibatkan langsung dalam pelaksanaan program PSA di Kota Serang, hal ini

Page 169: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

148

diungkapkan oleh ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, beliau

mengatakan:

“Terkait organisasi informal yang dilibatkan dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang menurut saya sudah bagus dan sesuai melibatkan masyarakat secara langsung, tetapi saya katakan sekali lagi harus lebih selektif lagi untuk memilih masyrakat / relawan yang lebih kompeten dan siap menjalankan program ini sehingga program ini dapat berjalan dengan baik dan efektif. tetapi sampai sejauh ini untuk Lembaga Perlindungan Anak sendiri tidak dilibatkan dalam tahap pelaksanaan program Pos Sahabat Anak. Hanya dalam tahap koordinasi saja, tetapi tidak terlibat langsung dalam pelaksanaanya.”(Wawancara dengan I7 di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016) Dari hasil wawancara dengan I7 , sudah bagus dan sesuai turut melibatkan

masyarakat dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini, tetapi harus lebih

selektif lagi dan memilih agen pelaksana yang lebih kompeten lagi untuk agen

pelaksana dilapangan, harus lebih kompeten lagi. Organisasi informal Lembaga

Perlindungan Anak yang juga bergerak dibidang anak tidak dilibatkan langsung

dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak. Hanya dalam tahap koordinasi

saja. Selain itu juga ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten

menambahkan pernyataan terkait Lembaga Perlindungan Anak yang tidak

dilibatkan langsung dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang, beliau mengatakan:

“Kita memang tidak dilibatkan sampai sejauh ini, kenapa? Bisa ditanyakan langsung ke dinas terkait, sebenarnya kalau dari kami sangat siap jika turut dilibatkan langsung dalam program ini, tetapi kami tidak punya wewenang dan tidak di tunjuk untuk terlibat langsung dalam program ini sehingga kita hanya bisa melihat dan memantau saja.”(Wawancara dengan I7 di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016)

Page 170: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

149

Hal yang dinyatakan oleh I7, dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau

mengatakan:

“Kami memang tidak melibatkan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten dalam pelaksanaan program ini, karena juklak juknis dari pusatnya memang sudah seperti itu, kalaupun kami melibatkan paling ditahap penanganan lebih lanjut / ditahap pembinaan kepada anak jalananya untuk tugas LPA itu sendiri”.(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 6 April 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I7 dan I2, dalam pelaksanaan kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang untuk organisasi informal Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi Banten yang bergerak dibidang anak tidak dilibatkan

oleh pembuat kebijakan, meskipun dari pihak Lembaga Perlindungan Anak

Provinsi Banten sendiri siap dan sanggup jika diberi wewenang dan ditunjuk

untuk terlibat langsung dalam tahap pelaksanaanya. Senada dengan pernyataan

diatas Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten Juga

menyatakan hal terkait ketidak terlibatan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Banten dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang, beliau

mengatakan:

“Kami tidak melibatkan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, ini karena kami fikir dengan SKPD yang sudah ada dan terlibat sudah cukup untuk menjalankan program ini tidak perlu banyak banyak karena anggaran kita juga minim untuk gaji para implementornya, kalaupun dilibatkan mungkin ditahap lebih lanjut/pembinaanya.” (Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 7 April 2016) Hal ini juga ditanggapi oleh ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi

Banten, beliau mengatakan:

“Kalau dari kami, dengan anggaran minim ataupun tanpa anggaran juga kami insya allah siap melaksanakan dan menjalankan program dengan

Page 171: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

150

maksimal, tidak perlu bicara soal anggaran atau bayaran buat kami, masih banyak diluar sana atau anggota kami yang memiliki jiwa relawan tinggi terkait dengan anak dan berkompeten di bidangnya, walaupun kami juga tidak munafik jika ada anggaran untuk kami minimal untuk transportlah lebih bagus, jika tidak ada juga kami siap untuk dilibatkan, karena kami melihat para petugas yang sekarang di Pos Sahabat Anak belum memiliki jiwa relawan yang tinggi dan tidak berkompeten di bidangnya.”(Wawancara dengan I7 di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 dan I7, ketidak terlibatan Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi Banten dalam pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak di Kota Serang karena minimnya anggaran dan sudah tercukupinya jumlah

implementor dari pemerintah maupun diluar pemerintah. Walaupun memang dari

Lembaga Perlindungan Anak siap untuk dilibatkan dalam program ini dengan

anggaran yang minim ataupun tanpa anggaran. Selain itu dari pihak pemerintah

daerah sendiri jkia melibatkan Lembaga Perlindungan Anak dalam program ini

mungkin dalam tahap pembinaan lebih lanjut kepada anak jalanan bukan dalam

tahap pelaksanaanya atau dilapanganya.

Setelah peneliti melakukan wawancara langsung dengan beberapa informan

terkait kesesuaian, kesiapan, dan ketepatan organisasi formal ataupun organisasi

informal dalam pelaksanaan kebijakan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

peneliti menarik kesimpulan bahwa organisasi formal / pemerintah daerah sudah

tepat dan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan sudah sesuai

dengan petunjuk pelaksana dari pembuat kebijakan. Sedangkan untuk organisasi

informal / diluar pemerintah perlunya melibatkan lebih banyak lagi organisasi

informal dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini seperti, Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi ataupun Kota, Forum Anak Kota Serang, dan pihak

Swasta, agar terciptanya sinegritas yang baik dan program Pos Sahabat Anak

Page 172: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

151

berjalan dengan Efektif. Dan harus lebih selektif, memiliki jiwa relawan yang

tinggi, dan berkompeten dibidangnya untuk para petugas Pos Sahabat Anak diluar

pemerintah.

4.9.5 Sikap/Kecenderungan Para Pelaksana

4.9.5.1 Inisiatif

Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana kebijakan sangat

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik. Hal

ini sangat mungkin terjadi karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil

formulasi warga setempat yang mengenal betul permasalahan dan persoalan yang

mereka rasakan. Tetapi kebijakan biasanya bersifat top down yang sangat

mungkin para pengambil keputusan tidak mengetahui bahkan tak mampu

menyentuh kebutuhan, keinginan atau permasalahan yang harus diselesaikan.

Dalam indikator Sikap/Kecenderungan Para Pelaksana ini, terdapat variabel

tentang inisiatif. Variabel inisiatif dalam arti inisiatif dari para pelaksana yang

langsung terjun ke lapangan dan melihat kondisi di sekitar wilayah tempat

beraktivitas anak jalanan yang sudah ada dalam permasalahan penanganan anak

jalanan di Kota Serang ini. Inisiatif yang dimaksud adalah meliputi insiatif para

pelaksana dalam mencari lokasi yang pas untuk pembagunan Pos Sahabat Anak

dan tidak menggangu fasilitas publik, misalnya para pelaksana memilih tempat

yang tidak mengesampingkan lingkungan atau merusak lingkungan alam sekitar.

Seperti yang diungkapkan oleh Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas

Sosial Provinsi Banten,beliau mengatakan :

Page 173: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

152

“Pasti kita sangat memperhatikan pembangunan Pos Sahabat Anak ini, kita tidak sembarangan memilih lokasi pembangunan, kita lihat titik-titik daerah yang banyak aktivitas anak jalananya, Dan untuk lokasi pembangunanya memang kita yang menentukan.”(Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 28 Maret 2016) Menurut I1-1, sudah melihat dan meninjau untuk pembangunan Pos Sahabat

Anak, pembangunan dilihat dari daerah yang memang banyak aktivitas anak

jalanan. Seperti yang dikatakan Kasi Pelayanan dan Perlindungan Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan :

“Sebenarnya kalau masalah lokasi pembangunan itu wewenangnya Dinas Sosial Provinsi, tapi kami berkoordinasi dengan mereka terkait daerah yang memang banyak aktivitas anak jalananya, walaupun memang ada beberapa Pos Sahabat Anak yang dibangun tidak tepat lokasinya seperti yang di Ciceri.” (Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 29 Maret 2016) Berdasarkan pernyataan I1-1 dan I2, dalam pembangunan Pos Sahabat Anak

yang mempunyai wewenang dalam pemilihan lokasi pembangunanya adalah

Dinas Sosial Provinsi, terkait pemlihian lokasinya Dinas Sosial Kota Serang

berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi untuk daerah Kota Serang yang

memang banyak aktivitas anak jalananya, dan ada beberapa Pos Sahabat Anak

yang memang pembangunan lokasinya tidak tepat karena jaraknya jauh dari lokasi

dimana anak jalanan melakukan aktivitasnya. Seperti yang diungkapakan oleh

salah satu petugas Pos Sahabat Anak Ciceri yang lokasinya jauh dari aktivitas

anak jalanan, beliau mengatakan:

“Lokasinya kurang tepat kalau menurut saya, bisa dilihat sendiri kalau kita berjaga didalam pos sia-sia, karena aktivitas anak jalanan tidak terpantau dari sini, kita kesulitan memantau mereka. Mangkanya kami biasanya berkeliling atau tidak berjaga di pos. Seharusnya menurut saya lebih dekat lagi dengan lampu merah, karena kebanyakan anak jalanan disini beraktivitasnya dilampu merah.”(Wawancara dengan I4-4 di Pos sahabat Anak Ciceri, 29 Maret 2016)

Page 174: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

153

Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Memang benar kalau untuk Pos Sahabat Anak yang di Ciceri pembangunan lokasinya kurang tepat, tidak seperti pos yang lainya. Jaraknya jauh dari aktivitas anak jalanan, mangkanya petugas Pos Sahabat Anak disana biasanya berkeliling untuk memantaunya atau berada di warung-warung. Kalau terkait masalah lokasi pembangunanya bisa ditanyakan langsung ke Dinas Sosial Provinsi karena mereka yang mempunyai wewenang dalam lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak.” (Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 31 Maret 2016)

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan I4-4 dan I2, pembangunan Pos

Sahabat Anak yang berada di daerah Ciceri Kota Serang dirasa masih kurang

tepat, karena jarak bangunan pos dan tempat anak jalanan beraktivitas masih

terbilang jauh. Sehingga para anak jalanan tidak terpantau, dan para petugas Pos

Sahabat Anak di Ciceri Kota Serang lebih memilih bekeliling atau memantau dari

warung untuk melihat aktivitas anak jalanan. Terkait masalah pembangunan Pos

Sahabat Anak di Ciceri yang dirasa masih kurang tepat Staff Pelaksana Seksi

Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi, mengatakan:

“Kalau untuk Pos Sahabat Anak yang di daerah Ciceri kami merasa memang masih kurang tepat untuk pembangunan lokasinya, tapi dilihat dari letak geografis daerahnya kita juga kesulitan untuk memilih lokasi pembangunanya, maka dari itu kita memilih di samping halte kampus IAIN karena memang sudah tidak ada tempat lagi, dan kami rasa dengan jarak yang sekarang juga petugas Pos Sahabat Anak masih bisa memaksimalkan tugasnya di lapangan.”(Wawancara dengan I1-2 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 1 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 , terkait lokasi pembangunan Pos

Sahabat Anak di daerah Ciceri Kota Serang yang dirasa masih kurang tepat

dikarenakan faktor letak geografis didaerah tersebut yang memang sulit mencari

lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak seperti yang diharapakan oleh Dinas

Page 175: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

154

Sosial Provinsi Banten. Namun diharapkan dengan pembangunan lokasi Pos

Sahabat Anak yang kurang tepat diharapakan tidak menjadi alasan petugas untuk

tidak memaksimalkan program Pos Sahabat Anak ini sehingga program ini tetap

berjalan dan efektif. Terkait masalah lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak yang

dirasa belum tepat, Ketua Lembaga Perlindungan Anak juga memberikan

komentarnya, beliau mengatakan:

“Gimana mau efektif programnya, pembangunanya saja jauh dari jangkauan aktivitas anak jalanan. Petugasnya sulit memantau, iya kalau benar mereka berkeliling untuk memantau anak jalanan, kalau tidak? Seharusnya pemerintah lebih serius lagi menanggapi hal ini dan tidak sembarangan membangun posnya, harus dilihat dan dipertimbangkan lagi, supaya programnya bisa lebih maksimal.” (Wawancara dengan I7 di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 4 April 2016) Hal serupa ditanggapi oleh Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas

Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Memang benar dirasa masih jauh jaraknya, karena memang sulit mencari pembangunan untuk Pos Sahabat Anak ini, apalagi di daerah Ciceri sangat sulit mencari lokasi yang pas karena letak geografisnya, karena disana sudah penuh dengan bangunan tidak ada celah lagi. Dan saya rasa dengan lokasi yang sekarang juga tidak terlalu jauh, dengan jalan beberapa menit sudah sampai ke lokasi tempat biasa anak jalanan melakukan aktivitasnya.” (Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 8 April 2016)

Menurut I7 dan I1-1, masalah lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak yang

kurang tepat karena letak geografis di daerah yang akan dibangun Pos Sahabat

Anak tidak mendukung dan sulit untuk mencari lokasi yang tepat dan sesuai

dengan tujuan program. Dan jika ingin program Pos Sahabat Anak ini lebih

maksimal lagi, pemerintah atau pembuat kebijakan harus lebih serius lagi

menanggapi lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak yang sesuai dengan rencana

dan dapat menjangkau setiap aktivitas anak jalanan di jalan, sehingga Pos Sahabat

Page 176: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

155

Anak digunakan sesuai dengan fungsinya dan terkesan tidak sia-sia untuk

pembangunanya. Dan harus berkoordinasi lebih baik lagi dengan dinas-dinas

terkait, serta masyarakat sekitar untuk lokasi pembangunan pos.

Dari semua informan diatas yang peneliti wawancarai yang memiliki

wewewenang dalam pemilihan lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak adalah

Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai pembuat kebijakan, dari beberapa Pos

Sahabat Anak yang sudah di bangun di Kota Serang ada satu pos yaitu Pos

Sahabat Anak di daerah Ciceri Kota Serang yang dirasa kurang tepat dalam

pemilihan tempat pembangunannya, hal ini dikarenakan sulitnya mencari lokasi

yang tepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan dari kebijakan Program Pos

Sahabat Anak ini. Terkait hal ini pemerintah daerah terutama Dinas Sosial

Provinsi Banten selaku pembuat kebijakan diharapkan dapat menanggapi dengan

serius masalah ketepatan pembangunan lokasi Pos Sahabat Anak sehingga

pembangunan Pos Sahabat Anak dapat dimkasimalkan dan sesuai dengan

fungsinya. dan Dinas Sosial Provinsi Banten harus lebih meningkatkan koordinasi

dengan dinas-dinas terkait untuk mencari lokasi pembangunan yang sesuai dan

tepat dengan maksud dan tujuan dari program Pos Sahabat Anak ini.

4.9.5.2 Partisipatif

Dalam pelaksanaannya, implementor harus mengetahui betul tentang

kondisi di lokasi yang akan dilakukan penataan karena dengan memahami situasi

di sekitar lokasi, pelaksanaan kebijakan bisa dipastikan berhasil dan tanpa

mengalami kendala. Dalam pelaksanaannya juga, implementor seharusnya bisa

Page 177: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

156

ikut partisipasi dalam pelaksanaan penataan dan pemberdayaannya. Selain dari

implementor, partisipasi juga harusnya datang dari warga sekitar yang membantu

dalam pelaksanaannya. Seperti yang dikatakan oleh Kabid Penegakan Peraturan

Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP)

Kota Serang, beliau mengatakan:

“Tentu ada dari masyarakat, karena Dinas Sosial Provinsi Banten melibatkan masyarakat dalam pelaksanaanya.”(Wawancara dengan I3-1 di Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 11 April 2016) Sama halnya seperti yang dikatakan oleh Kasi Perlindungan Anak dan

Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Biasanya ada kita libatkan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, masyarakat setempat yang berada disekitaran lingkungan Pos Sahabat Anak, dan dari pengamen senior disana.” (Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 13 April 2016) Dari hasil wawancara I3-1 dan I1-1, bisa diketahui bahwa adanya bantuan

eksternal selain dari Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang,

yaitu bantuan dari masyarakat dan pengamen senior di daerah tersebut. Sesuai

dengan yang dikatakan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kami meminta bantuan dari warga sekitar Pos Sahabat Anak atau tokoh masyarakatnya untuk pelaksanaan dilapangan atau sebagai petugas Pos Sahabat Anak.” (Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 14 April 2016)

Ada juga pernyataan dari Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang,

beliau mengatakan:

“Kami juga biasanya dibantu oleh pengamen senior disana untuk membantu mencari anak jalanan untuk di data atau dinasehati.”(Wawancara dengan I4-4 di Pos Sahabat Anak Ciceri, 18 April 2016)

Page 178: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

157

Berdasarkan wawancara I2 dan I4-4, pemerintah dalam pelaksanaanya

bekerjasama dengan masyarakat dan pengamen senior untuk mengatasi masalah

anak jalanan di Kota Serang. Seperti yang di katakan oleh staff Pelaksana Seksi

Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Dari internal ada, begitu juga dari eksternal kami dibantu masyarakat yang kita minta keterlibatanya dilapangan.”(Wawancara dengan I1-2 di Dinas Sosial Kota Serang, 20 April 2016)

Ada juga pernyataan dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL

PP) Kota Serang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak ini, beliau mengatakan:

“Ada, kita juga biasanya dibantu oleh pengamen senior disana, karena biasanya kita kesulitan mencari anak jalanan, jadi pengamen senior inilah biasanya yg membawa anjal kepada kami untuk di data.”(Wawancara dengan I3-2 di Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 21 April 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I3-2, adanya bantuan dari pihak

eksternal dari masyarakat sekitar dan gepeng atau pengamen senior yang memang

membantu ketika dimintai bantuanya untuk mencari dan mengumpulkan anak

jalanan. Seperti yang dikatakan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Alhamdulillah disini semua ikut membantu, dari masyarakat sekitar Pos Sahabat Anak, gepeng senior disana juga ikut membantu saat dimintai tolong untuk ikut mengumpulkan anak jalanan.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 25 April 2016)

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan gepeng atau pengamen senior di

daerah Ciceri Kota Serang, beliau mengatakan:

“Saya yang kadang selalu membantu bapak dan ibu dari dinas ini untuk mengumpulkan para anak jalanan, karena saya dari kecil disini bisa dibilang senior disni. Biasanya saya cari anak jalanannya dan saya panggil untuk

Page 179: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

158

ketemu bapak/ibu dari dinas untuk di data”.(Wawancara dengan I8-2 di Ciceri Kota Serang, 28 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 dan I8-2, dapat diketahui bahwa

bantuan dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak dilapangan tidak hanya

ada dari masyarakat sekitar juga, tetapi dari gepeng/ pengamen senior di daerah

tersebut yang ikut membantu mengumpulkan anak jalanan untuk di data oleh para

petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang.

Partisipasi dari implementor sangat penting dalam pelaksanaannya, karena

dengan cara itu implementor bisa memahami kondisi di sekitar lokasi yang akan

dilakukan penataan dan pemberdayaan. Selain itu juga dengan cara partisipasi,

implementor bisa mengenal sekaligus bisa mengetahui tokoh-tokoh setempat

seperti Ketua RT setempat atau bahkan keluarga dari anak jalanan tersebut yang

berdomisili di wilayah tersebut yang akan dijadikan sebagai perantara atau

penyambung informasi sosialisasi tentang pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak, selain itu juga tokoh-tokoh tersebut bisa diberdayakan untuk membantu

dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak supaya bisa lebih maksimal lagi.

4.9.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan publik. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik yang tidak kondusif

dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Karena itu, upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan

eksternal yang kondusif.

Page 180: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

159

Jika dilihat dari lingkungan ekonomi dalam implementasi kebijakan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang secara umum memang belum

kondusif. Tingkat ekonomi di Kota Serang berada dibawah angka garis

kemiskinan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Serang jumlah keluarga

miskin di Kota Serang mencapai 17.121 pada tahun 2014. Dilihat dari beberapa

lingkungan yang ada disekitaran Pos Sahabat Anak masih banyak masyarakat

yang masuk dalam kategori tidak mampu. Hal ini yang menjadi salah satu pemicu

anak-anak turun kejalan untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarganya dan

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah anak jalanan

di Kota Serang. Seperti yang diunkapkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan

Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kondisi lingkungan di Kota Serang sendiri memang tidak bisa dipungkiri masih ada masyarakat atau daerah yang memang masuk dalam kategori dibawah garis kemiskinan, sehingga tidak jarang ada anak-anak yang turun ke jalan untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarganya.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 23 Maret 2016) Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasi Perlindungan Anak dan Lanjut Usia

Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Memang masalah kemiskinan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah anak jalanan di Kota Serang khusunya, maka dari itu kami merasa agak kesulitan menangani masalah anak jalanan ini, karena memang mereka turun kejalan rata-rata alasanya membantu ekonomi keluarga.(Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 24 Maret 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 dan I1-1 kondisi lingkungan ekonomi

di Kota Serang memang masih belum kondusif, kondisi ekonomi yang cenderung

masih belum kondusif menjadi salah satu faktor yang membuat anak-anak turun

kejalan dan meningkatnya jumlah anak jalanan di Kota Serang. Sehingga dalam

Page 181: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

160

hal ini pemerintah daerah dan pembuat kebijakan harus bekerja lebih ekstra untuk

menangani masalah anak jalanan di Kota Serang. Seperti yang diungkapkan salah

satu Ketua RT di lingkungan Kebon Jahe Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau kondisi ekonomi dilingkungan Kebon Jahe ini masih terbilang lemah apalagi daerah Ciawi, rata-rata masyarakatnya tidak mampu. Dan kebanyakan anak jalanan yang saya data dan temui dari daerah san, walaupun ada memang beberapa yang bukan dari daerah sana, tapi kebanyakan dari daerah Ciawi.”(Wawancara dengan I8-1 di Kebon Jahe Kota Serang, 25 Mei 2016)

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu anak jalanan di daerah Kebon

Jahe, dia mengatakan:

“Saya terpaksa ke jalanan, soalnya untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga, bapak kerja kuli dan ibu hanya ibu rumah tangga, jadi saya kejalan untuk membantu mereka.”(Wawancara dengan I5-5 di Kebon Jahe Kota Serang, 25 Mei 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I8-1 dan I5-5, bahwa lingkungan

ekonomi dibeberapa daerah di Kota Serang memang menjadi salah satu faktor

yang menghambat kebijakan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang yang

bertujuan menekan jumlah anak jalanan, karena pada dasarnya anak-anak yang

menjadi anak jalanan adalah anak anak yang ekonomi keluarganya tidak mampu

sehingga mereka terpaksa turun kejalan untuk membantu ekonomi keluarganya.

Namun terkait lingkungan ekonomi pada kebijakan program Pos Sahabat Anak

tidak semua daerah yang menjadi sasaran dari program Pos Sahabat Anak berada

di garis angka kemiskinan. Seperti yang diungkapakan oleh salah satu petugas Pos

Sahabat Anak di daerah Ciceri Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kondisi lingkungan ekonomi di Daerah Ciceri dan Alun-alun bisa dibilang cukup kondusi, sudah dibilang rata rata cukup kebutuhan ekonominya, tapi tidak jarang ada saja warga yang masuk kategori tidak mampu di satu desa, mungkin di desa mas juga adalah beberapa warganya yang kurang mampu

Page 182: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

161

kan? Nah dari keluarga yang tidak mampu inilah biasanya anak-anak jalanan itu berasal.”(Wawancara dengan I4-4 di Ciceri Kota Serang, 26 Mei 2016) Hal yang diungkapakan juga dibenarkan oleh salah satu petugas Pos Sahabat

Anak di Daerah Alun-Alun Timur Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kalau di daerah Alun-alun dan Ciceri memang beda dengan di Kebon Jahe, disini alhamdulilah kondisi ekonomi lingkunganya sudah baik, terutama di alun-alun, karena disini dari hasil pendataan anak jalanan keluarganya mampu sebenarnya, hanya karena anak-anaknya ke jalan untuk menambah uang jajan dan main warnet biasanya, dan tidak jarang kalau disini pendatang anak jalananya dari daerah lain.”(Wawancara dengan I4-2 di Alun-alun Timur Kota Serang, 27 Mei 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I4-4 dan I4-2, dapat diketahui bahwa

kondisi lingkungan ekonomi disetiap daerah pembangunan Pos Sahabat Anak dan

tujuan dari sasaran kebijakan berbeda beda walaupun berada dalam satu kota yang

sama di Kota Serang. Tidak kondusifnya kondisi lingkungan ekonomi menjadi

salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan kebijakan Pos Sahabat Anak di

Kota Serang, karena pada dasarnya anak anak yang menjadi anak jalanan di Kota

Serang adalah anak-anak yang kondisi ekonominya kurang beruntung, sehingga

mereka turun kejalan untuk ikut memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan

kebutuhan diri sendiri. Dan tidak jarang ada anak-anak yang turun kejalan untuk

memnuhi kebutuhan hidupnya sendiri dank arena pergaulan. Hal serupa juga

dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas

Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Kondisi lingkungan ekonomi pada sasaran kebijakan sangat berpengaruh sekali, dan kalau untuk daerah Ciceri dan Alun-Alun Timur Kota Serang kondisi lingkungan ekonominya rata-rata sudah kondusif tidak seperti di daerah sekitar Pos Sahabat Anak yang di Kebon Jahe, karena di daerah Ciceri masuk daerah perkotaan yang sudah berkembang, bisa dilihat sudah banyak bangunan tempat makan, dan supermarket, tetapi semua itu juga tidak menjamin warga disekitarnya ikut terdorong perekonomianya, ada saja

Page 183: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

162

warga tidak mampu di ciceri juga mas.(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 27 Mei 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 bahwa lingkungan ekonomi sangat

berpengaruh dalam keberhasilan ataupun menjadi hambatan kebijakan program

Pos Sahabat Anak. Karena di Kota Serang masih ada masyarakat yang masuk

kategori tidak mampu yang menjadi faktor meningkatnya jumlah anak jalanan di

Kota Serang. Karena anak jalanan pada dasarnya muncul karena kebutuhan

ekonomi keluarga yang kurang beruntung, sehingga mereka mau tidak mau ikut

membantu perekonomian keluarga. Dalam hal ini pemerintah daerah dan pembuat

kebijakan harus bekerjasama untuk bisa membuat solusi menangani maslah

lingkungan ekonomi di daerah sasaran kebijakan program Pos Sahabat Anak di

Kota Serang, sehingga program Pos Sahabat Anak berjalan efektif. Seperti yang

diungkapakan Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD)

Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, beliau mengatakan:

“Pemerintah juga harus memperhatikan kondisi lingkungan ekonomi di daerah yang akan menjadi sasaran kebijakan, bagaimana kondisi disana dan harus mencari solusinya supaya anak-anak tidak turun lagi kejalan karena alasan ekonomi keluarga dan lain sebagaianya. Walaupun ada juga yang memang menjadi anak jalanan karena pergaulan dan pengaruh lingkungan sosial di daerahnya.”(Wawancara dengan I3-1 di Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, 12 April 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I3-1 , Pemerintah Daerah harus mencari

solusi yang terbaik menanggapi masalah lingkungan ekonomi di daerah yang

menjadi sasaran kebijakan. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang turun

kejalanan karena ekonomi keluarga yang kurang beruntung. Dalam masalah

pelaksanaan suatu kebijakan lingkungan ekonomi yang kurang kondusif atau tidak

mendukung untuk ikut membuat kebijakan itu efektif menjadi salah satu faktor

Page 184: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

163

yang sangat harus diperhatikan oleh pembuat kebijakan dan pemerintah daerah.

Terkait solusi untuk menanggapi masalah lingkungan ekonomi pada pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak, Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang menanggapi hal tersebut, beliau mengatakan:

“Kami sudah mencari solusi menanggapi masalah ini, kami pernah mendatangi salah satu keluarga dari anak jalanan yang terdata oleh kami untuk diberikan bantuan, kami buatkan usaha seperti warung kecil supaya bisa ikut mendorong ekonomi keluarga tersebut. Tapi tetap saja orang tua mereka membiarkan anak-anaknya kembali ke jalanan.”(Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 15 April 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 , dapat diketahui pemerintah daerah

sudah menanggapi masalah lingkungan ekonomi di daerah yang memang menjadi

penghambat pada pelaksanaan program Pos Sahabat Anak, karena lingkungan

Sosial disekitar sasaran kebijakan tidak mendukung juga maka yang terjadi anak-

anak kembali kejalanan. Dengan demikian, kondisi ekonomi di Kota Serang

dalam beberapa aspek dan di beberapa daerah sasaran kebijakan masih belum

kondusif untuk mendukung pelaksanaan Program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang.

Sementara Terkait kondisi sosial lingkungan di Kota Serang dalam

pelaksanaan kebijakan program Pos Sahabat Anak juga sangat mempengaruhi

efektif atau tidaknya kebijakan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Kasi

Perlindungan Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau

mengatakan:

“Jelas sangat berpengaruh, sejauh ini terkait lingkungan sosial di Kota Serang dan sekitaran Pos Sahabat Anak belum mendukung kebijakan program ini.”(Wawancara dengan I1-1 di Dinas Sosial Provinsi Banten 5 April 2016)

Page 185: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

164

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 , dapat kita ketahui bahwa selain

lingkungan ekonomi yang menjadi faktor keberhasilan atau kegagalan program

Pos Sahabat Anak di Kota Serang, ada juga faktor lingkungan sosial pada sasaran

kebijakan. Jika lingkungan pada sasaran kebijakan tidak ikut mendukung

pelaksanaan program ini maka sulit bagi pemerintah daerah atau pembuat

kebijakan untuk membuat kebijakan menjadi efektif. Seperti yang diungkapkan

oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota

Serang:

“Jelas sangat berpengaruh apalgai untuk kebijakan Pos Sahabat Anak ini yang sasaran kebijakanya anak jalanan, anak jalanan itu biasanya mereka kejalan selain karna faktor ekonomi keluarga karena faktor sosial dilingkunganya, ada yang karena ikut ikutan temannya, dan karena dilingkunganya tidak ada yang menegor atau melarang dia untuk tidak kejalan. (Wawancara dengan I2 di Dinas Sosial Kota Serang, 11 Mei 2016) Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 , dapat diketahui bahwa kondisi

sosial lingkungan di Kota Serang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

anak-anak menjadi anak jalanan dan meningkatnya jumlah anak jalanan di Kota

Serang. Pergaulan yang bebas dan sikap para orang tua dan orang orang

disekitarnya yang seakan tidak mencegah menjadi faktor yang membuat

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini menjadi tidak efektif, kurangnya

sosialisasi dari pemerintah daerah terkait program Pos Sahabat Anak ini juga

menjadikan pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini tidak maksimal. Seperti

yang diungkapkan oleh salah satu Petugas Pos Sahabat Anak di Kebon Jahe Kota

Serang, beliau mengatakan:

“Kondisi sosial dilingkungan Kebon Jahe ini masih belum mendukung untuk kebijakan program ini, rata-rata anak jalanan disini bahkan hampir di setiap Pos Sahabat Anak yang lain juga dibiarkan oleh orang tuanya turun

Page 186: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

165

kejalan, dan biasanya juga karena ikut-ikutan, karena melihat temannya mendapat uang dengan mudah dari hasil dijalan menimbulkan anak-anak yang lain ikut ikutan kejalan. Selain itu juga, ada beberapa anak yang memang korban dari perceraian atau broken home, ini yang lebih miris, dari pihak orang tua sudah tidak ada yang peduli dengan apa yang dilakukan oleh anaknya, apalagi dari tetangga atau lingkungan sekitarnya, mereka tidak ada yang mencegah. Seharusnya pemerintah memberikan solusi bagi anak anak yang korban dari perceraian seperti ini.”(wawancara dengan I4-1 di Pos Sahabat Anak Kebon Jahe, 17 Mei 2016)

Hal serupa juga dibenarkan oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Anak

dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang sekaligus petugas Pos Sahabat Anak, beliau

mengatakan:

“Sudah sering kami himbau orang tuanya untuk tidak membiarkan anak anaknya kejalanan lagi, tapi yang ada balik lagi kejalan. Dan masyarakat sekitarnya juga tidak ada yang ikut mencegah. Karena faktor inilah yang membuat anak-anak kembali lagi kejalan”(Wawancara dengan I1-2 di Dinas Sosial Provinsi Banten, 23 Mei 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I4-1 dan I1-2, bahwa masih minimnya

tingkat kepedulian orang tua dan masyarakat untuk ikut mencegah dan

menghimbau anak anak untuk tidak turun kejalan. Terlepas dari Kota Serang yang

sebagai Ibu Kota dari Provinsi Banten, masyarakatnya cenderung individualis dan

kurang peduli dengan kondisi masyarakat dilingkungan sekitarnya. Sehingga

berdampak kepada anak anak yang tidak mendapatkan perhatian dan himbauan

tentang larangan menjadi pengemis atau anak jalanan. Karena dalam tahap

pelaksanaan kebijakan program Pos Sahabat Anak diperlukanya partisipasi

masyrakat dilingkungan sekitar untuk ikut mensukseskan kebijakan program Pos

Sahabat Anak dengan cara peduli kepada kondisi sosial lingkungan disekitar,

menghimbau, serta mecegah anak anak untuk kembali kejalan supaya program

Pos Sahabat Anak menjadi efektif.

Page 187: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

166

Terlepas dari faktor lingkungan ekonomi, dan lingkungan sosial dalam

pelaksanaan kebijakan program Pos Sahabat Anak dukungan eksternal dari elite

politik juga menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan suatu kebijakan.

Unsur politik pada dasaranya tidak bisa dilepaskan dari suatu kebijakan.

Dukungan stakolder juga menjadi faktor penting terkait masalah menekan jumlah

anak jalanan di Kota Serang, seperti yang dikatakan oleh Staff Pelaksana Seksi

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten Beliau

mengatakan:

“Jelas mempengaruhi, bahkan awal mulanya dibentuk program ini karena pada waktu itu kepala dinas kami berbincang dengan bapak sekda Provinsi Banten, terkait pemanfaatan anggaran untuk masalah kesejahteraan sosial khususnya untuk anak. Karena memang pada waktu itu kedekatan beliau jadi kami Dinas Sosial Provinsi Banten diberikan anggaran untuk membuat program penanganan masalah kesejahteraan sosial, dan disitu kami memilih untuk membuat program Pos Sahabat Anak, singkatnya seperti itu. Dan itu masuk kedalam unsur politik karena mereka mempunyai kedekatan sehingga memperlancar terkait masalah anggaran dan pemberian kewenangan.” (Wawancara dengan informan I1-2, di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 8 April 2016)

Dari hasil wawancara dengan I1-2, dapat diketahui bahwa unsur politis tidak

dapat dipisahkan dari suatu kebijakan, seperti diketahui dari hasil wawancara

diatas adanya kedekatan antara Sekda Provinsi Banten dan Kepala Dinas Provinsi

Banten pada masa itu membuat hal ini sedikit banyakanya mampu memperlancar

urusan anggaran dan pemeberian kewenangan kepada Dinas Sosial Provinsi

Banten untuk program Pos Sahabat Anak. Selain dukungan dari elite politik,

dukungan dari partisipan kebijakan seperti stakeholder dan masyarakat juga

dibutuhkan untuk mendukung kebijakan program Pos Sahabat Anak ini. Seperti

Page 188: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

167

yang disampaikan oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten, beliau mengatakan:

“Sampai sejauh ini dukungan dari DPRD terhadap program ini sangat baik, buktinya program ini masih berjalan sampai sekarang. Dan rencananya akan kami hibahkan kepada Dinas Sosial dimasing-masing Kota untuk mengurus langsung program Pos Sahabat Anak ini, dan dari masyarakat juga mendukung, dengan ikut terlibat langsung untuk menekan jumlah anak jalanan di Kota Serang”. (Wawancara dengan informan I1-2, di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 8 April 2016) Hal senada juga disampaikan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:

“Sampai sejauh ini dukungan dari masyarakat sangat bagus merespone kebijakan program ini, dengan mau ikut terlibat langsung dengan para tokoh masyarakat menjadi petugas Pos Sahabat Anak. Untuk ikut terlibat langsung terkait kebijakan ini”.(Wawancara dengan informan I2, di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 13 April 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I2, dapat diketahui bahwa

dukungan dari elite politik yaitu DPRD terkait pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak di Kota Serang sangat baik, dengan masih berjalanya program ini sampai

sekarang. Dan dukungan dari stakeholder dan tokoh masyarakat dilingkungan

kebijakan juga mendukung untuk ikut mensukseskan pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang dengan terlibat secara langsung menjadi petugas Pos

Sahabat Anak. Terkait dukungan dari tokoh masyarakat selaku stakeholder dalam

kebijakan program Pos Sahabat Anak ini, tokoh masyarakat dilingkungan

kebijakan daerah Kebon Jahe Kota Serang mengatakan:

“Kalau saya sangat mendukung program ini, melihat semakin banyaknya jumlah anak jalanan di Kota Serang, khusunya di lingkungan Kebon Jahe, tetapi saya rasa pemerintah perlu meingkatkan lagi sosialisasi ke masyarakat terkait masalah anak jalanan dan larangan menjadi anjal supaya masyarakat yang lain juga bisa ikut mendukung program ini, karena yang saya tahu masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang program ini dan

Page 189: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

168

tujuan dari program ini.”(Wawancara dengan I4-1, di Kediaman beliau, 14 April 2016). Hal serupa juga dinyatakan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak, beliau

mengatakan:

“Kalau saya jelas sangat mendukung terkait program yang bertujuan mensejahterakan anak, namun pemerintah daerah terkait seharusnya bisa meningkatkan lagi sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut mendukung program ini karena masih banyak orang tua dari anak jalanan yang membiarkan anaknya menjadi anjal, dan lingkungan disekitar terkesan tidak peduli sehingga membiarkan anak-anak menjadi anjal. Dan pemerintah juga harus lebih banyak melibatkan stakeholder untuk mendukung dan mensukseskan program ini.”(Wawancara dengan informan I7, di Kantor Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten, 16 Mei 2016). Hal senada juga dinyatakan oleh masyarakat sekitar Daerah Ciceri Kota

Serang, beliau mengatakan:

“Memang benar saya rasa juga kurang memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat yang lain dilingkungan sekitar untuk mendukung kebijakan ini, karena saya masih banyak menemui keluarga dan para tetangga yang membiarkan anak-anak menjadi anak jalanan”.(Wawancara dengan I8-2, di Kediaman beliau, 21 April 2016).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi

eksternal lingkungan sosial,ekonomi,politik dalam pelaksanaan kebijakan program

Pos Sahabat Anak masih belum kondusif, khusunya terkait lingkungan sosial dan

ekonomi. Karena kondisi sosial masyarakat dilingkungan sasaran kebijakan masih

terbilang individualis untuk ikut mencegah para anak jalanan kembali kejalanan,

kondisi sosial ini yang menjadi salah satu faktor sulitnya mengatasi jumlah anak

jalanan di Kota Serang. Selain itu Kondisi ekonomi dilingkungan sasaran

kebijakan juga menjadi faktor penghambat kebijkan program Pos Sahabat Anak

ini, kondisi ekonomi dilingkungan sasaran kebijakan memaksa para anak jalanan

kembali kejalanan, karena ekonomi dilingkungan sekitar masih masuk kategori

Page 190: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

169

tidak mampu sehingga banyak anak jalanan yang kembali kejalanan karena faktor

lingkungan ekonomi disekitar mereka memaksa mereka kembali kejalanan.

4.10. Pembahasan

Kebiajakan Program Pelaksanaan Pos Sahabat Anak pada di Kota Serang ini

dibuat oleh pemerintah Daerah Provinsi Banten dengan tujuan untuk menekan dan

mengurangi jumlah anak jalanan di Kota Serang. Masalah anak jalanan di Kota

Serang yang semakin meningkat dan marak keberadaanya menjadi masalah serius

yang harus diperhatikan khususnya oleh Pemerintah Daerah setempat. Dengan

bertujuan untuk menekan jumlah anak jalanan Sekaligus mewujudkan kota yang

bersih, indah, tertib dan aman dengan tanpa adanya anak jalanan yang beraktivitas

dijalanan Dinas Sosial Provinsi Banten bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota

Serang dan dinas-dinas terkait untuk melaksanakan program Pos Sahabat Anak

ini.

Dalam penelitian ini peneliti akan fokus pada pelaksanaan Program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang, dimana berdasarkan mekanisme implementasi

kebijakan menurut Donald Van Metter dan Carl Van Horn ada enam faktor yang

mempengaruhi agar implementasi kebijakan bisa berjalan dengan baik, yaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan: Ukuran dan Tujuan Kebijakan.

2. Sumber-sumber Kebijakan: Manusia, Anggaran, Sarana dan Prasaran,

Waktu.

3. Komunikasi Antar Organisasi

4. Karakteristik Agen Pelaksana: Birokrasi/Lembaga.

Page 191: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

170

5. Sikap/Kecenderungan Para Pelaksana: Inisiatif, Partisipatif.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik: Ekonomi, Sosial, Politik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai

pelaksanaan Program Pos Sahabat Anak di Kota Serang masih belum optimal,

Dari hasil observasi dan didukung dengan hasil wawancara peneliti dari berbagai

sumber dan informan terdapat masalah-masalah teknis dalam pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak di Kota Serang. Hal ini berdasarkan dari pambahasan

dimensi-dimenasi yang peneliti gunakan sebagai pedoman penelitian, yaitu:

4.10.1.Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Ukuran dan Tujuan Kebijakan dalam

program Pos Sahabat Anak adalah bagaimana pembuat kebijakan yaitu Dinas

Sosial Provinsi Banten menetukan ukuran dari program Pos Sahabat Anak dan

Tujuan yang jelas dengan diadakanya program Pos Sahabat Anak khusunya di

Kota Serang ini. Pelaksanaan kebijakan sangat membutuhkan perencanaan

pelaksanaan dan perencanaan pencapaian yang baik, dimana implementor yang

bertugas sudah seharusnya mengetahui ukuran pelaksanaan dan tujuan dari

pelaksanaan tersebut agar bisa berjalan dengan sesuai perencanaan dalam

pelaksanaannya maupun tujuannya. Dalam indikator ukuran dan tujuan disini

memiliki variabel yang sama, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan.

Dalam penelitian ini, ukuran dari kebijakan ini adalah bagaimana para

implementor memahami dan mengetahui ukuran dan maksud tujuan dari

diadakanya program Pos Sahabat Anak di Kota Serang itu sendiri. Dalam

Page 192: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

171

penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa lembaga

pemerintah, lapisan masyarakat, maupun lembaga non pemerintah yang terkait

dan mengetahui serta paham denga maksud dan tujuan dari kebijakanprogram Pos

Sahabat Anak di Kota Serang. Dari indikator tujuan kebijakanya adalah

bagaimana pemerintah Daerah Provinsi Banten dan Pemerintah Daerah Kota

Serang serta dinas-dinas terkait dan masyarakat bisa menekan jumlah anak jalanan

di Kota Serang dan bisa memberikan solusi untuk anak jalanan yang pada tiga

tahun terkhir semakin meningkat dan marak keberadaanya di jalana-jalan, tempat

makan, taman kota, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya di Kota Serang. Dari

hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran dan tujuan kebijakan sangat positif

untuk menekan jumlah anak jalanan dan berdampak baik untuk masyarakat dan

anak-anak jalanan di Kota Serang dan mendapat respone positif dari masyarakat

dan lembaga lemabaga non pemerintah yang terkait dengan masalah anak. Dengan

tujuan untuk mengatasi jumlah anak jalanan yang semakin meningkat di Kota

Serang program Pos Sahabat Anak ini diharapakan dapat menjadi solusi untuk

menangani masalah anak jalanan di Kota Serang.

Inisiatif dinas Sosial Provinsi Banten dalam keseriusan menanggapi masalah

anak jalanan di Kota Serang ini bisa dilihat dengan dibangunya Pos Sahabat Anak

dibeberapa ttitik di daerah Kota Serang, yang lokasinya berada di Ciceri Kota

Serang, Kebon Jahe Kota Serang, dan Alun-Alun Timur Kota Serang. Pos Sahabat

Anak ini dibentuk untuk menekan jumlah anak jalanan di Provinsi Banten

khususnya di Kota Serang, selain itu bertujuan untuk menciptakan generasi

penerus bangsa yang lebih baik dan berkompeten, dan meciptkana Kota Serang

Page 193: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

172

yang aman dan tertib dengan tidak adanya lagi anak-anak yang menjadi anak

jalanan atau melakukan aktivitas anak jalanan di jalan-jalan Kota Serang. Namun

terkait menangani masalah anak jalanan yang sudah menjadi problematika

diseluruh perkotaan di Indonesia tidak semudah membalikan telapak tangan, maka

dari itu Dinas Sosial Provinsi Banten dan dinas-dinas terkait butuh bekerja dengan

extra dan waktu yang lumayan lama untuk mengatasi masalah anak jalanan di

Kota Serang ini.

Dari indikator ukuran dan tujuan kebijakan tersebut, peneliti dapat

mengambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak

oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang sudah jelas namun belum

terperinci dan membutuhkan waktu yang lebih lama terkait menekan jumlah anak

jalanan di Kota Serang.

Dalam melaksanakan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang,

seharusnya dijalanakan tidak hanya dijalankan secara jelas namun juga harus

dijalankan secara teperinci. Maksud dari menjalankan program Pos Sahabat Anak

secara terperinci adalah Dinas Sosial Provinsi Banten selaku pembuat kebijakan

Program Pos Sahabat Anak dan SKPD yang terkait hanya melakukan pendataan

para anak-anak jalanan tanpa adanya tindak lanjut. Seharusnya, untuk

menyelesaikan masalah ini Dinas Sosial Provinsi Banten merumuskan ulang

program Pos Sahabat Anak ini sampai pada tingkat penanganan lebih lanjut tidak

hanya sebatas pendataan untuk anak-anak jalanan sehingga mereka tidak kembali

kejalanan dan mendapatkan manfaat dari program Pos Sahabat Anak.

Page 194: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

173

4.10.2.Sumber-sumber Kebijakan

Indikator yang kedua yang juga mempengaruhi keberhasilan dari

implementasi kebijakan adalah sumber daya. Sumber daya merupakan hal yang

penting, seperti yang diungkapkan oleh Van Metter dan Van Horn bahwa sumber

daya kebijakan harus juga tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi

implementasi suatu kebijakan. Sumber daya ini terdiri dari sumber daya manusia,

sumber daya anggaran, sumber daya saran dan prasarana, sumber daya waktu.

Pertama yaitu sumber daya manusia, seluruh pelaksana atau sumber daya

yang terkait dalam kebijakan ini dipilih sesuai dengan bidang dan tugasnya selama

ini agar dalam pelaksanaannya tidak menemukan permasalahan di lapangan,

karena pelaksanaan kebijakan ini menyangkut masyarakat publik.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan masalah terkait sumber daya

manusia dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang. Terdapat

kekurangan personil untuk pemantauan kepada para petugas Pos Sahabat Anak di

lapangan khusunya di Kota Serang, dan kurang kompeten dan kurang memiliki

rasa empati yang tinggi untuk para petugas dilapangan terkait penanganan

masalah anak jalanan dilapangan.

Dalam petunjuk pelaksanaan program Pos Sahabat Anak yang disusun oleh

Dinas Sosial Provinsi Banten, petugas Pos Sahabat Anak pada masing-masing Pos

Sahabat Anak harus memiliki empat petugas. yang mana empat petugas tersebut

dibagi menjadi dua waktu kerja pada setiap harinya, pembagian waktu tersebut

merupakan inisiatif dari para petugas Pos Sahabat Anak mengingat tidak

kondusifnya Pos Sahabat Anak yang terlalu sempit, padahal Dinas Sosial Provinsi

Page 195: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

174

Banten menetapkan empat petugas per pos sudah merupakan standar yang telah

ditetapkan pada petunjuk pelaksana program ini. Solusi dalam permasalahan ini

adalah penambahan petugas dimasing-masing Pos Sahabat Anak untuk memantau

dan mengawasi aktivitas para petugas Pos Sahabat Anak dilapangan sehingga para

petugas dilapangan dapat bekerja dengan sesuai dengan tugas dan fungsi yang

tercantum dalam petunjuk pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang. Dan terkait sumber daya manusia para petugas pos yang kurang

berkompeten dan kurang memilik rasa empati, seharunya Dinas Sosial Provinsi

Banten lebih selektif lagi dengan melihat kualitas para calon petugas apakah

sesuai dengan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan ini, dan pada tahap

seleksi juga harus menguji rasa empati yang dimiliki oleh para calon petugas guna

menghasilkan petugas pos sahabat anak yang berkompeten dan memiliki rasa

empati yang tinggi untuk menangani para anak-anak jalanan dilapangan.

Kedua,dalam keterangan yang ada di lembaran peraturan daerah sudah

tertuang bahwa anggaran di dapat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD), tidak hanya dari APBD Provinsi Banten yang digunakan dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak, namun ikut menggunakan APBD Kota

Serang untuk ikut membantu pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang khusunya untuk pmebinaan dan gaji para petugas Pos Sahabat Anak di

Kota Serang.

Dari semua lembaga pemerintah dan para petugas pelaksana yang peneliti

wawancara terkait anggaran dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di

Kota Serang, masih dirasa kurang mencukupi untuk melaksanakan program Pos

Page 196: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

175

Sahabat Anak di Kota Serang. Ini dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan

Kasi Dinas Sosial Kota Serang dan petugas Pos Sahabat Anak yang membenarkan

kurang mencukupinya gaji untuk petugas dan terkait masalah bangunan Pos

Sahabat Anak di Kota Serang, sehingga pemerintah tidak dapat menekan para

pelaksana dilapangan untuk bekerja maksimal dengan gaji yang minim. Dan para

petugas tidak bisa memaksimalkan tugasnya karena kondisi pos yang kecil.

Berdasarkan penjelasan diatas terkait anggaran dalam pelaksanaan program

Pos Sahabat Anak di Kota Serang, seharusnya Dinas Sosial Provinsi Banten

selaku pembuat kebijakan Pos Sahabat Anak merumuskan kembali masalah terkait

kurang mencukupinya anggaran dalam pelaksanaan Pos Sahabat Anak di Kota

Serang sehingga tidak ada lagi alasan petugas yang mengeluh terkait masalah gaji

petugas dan bangunan dari pos sahabat anak yang kecil dan ltidak layak.Sehingga

Dinas Sosial Provinsi Banten dan Dinas Sosial Kota bisa menekan kinerja para

petugas dilapangan untuk memaksimalkan tugasnya,dan program Pos Sahabat

Anak berjalan dengan efektif.

Ketiga yaitu sarana dan prasarana, yang dimaksud dalam penelitian ini

peneliti mendefinisikan sarana dan prasarana yaitu fasilitas yang tersedia untuk

pelaksanaan yang dimiliki oleh para pelaksana dan fasilitas untuk para sasaran

kebijakan yaitu anak jalanan. Dari sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

petugas Pos Sahabat Anak dilapangan peneliti menarik kesimpulan bahwa sarana

untuk para petugas dilapangan masih kurang memenuhi standart terkait bangunan

Pos Sahabat Anak yang kecil, dan tidak adanya rumah singgah untuk para anak

Page 197: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

176

jalanan terkait penanganan lebih lanjut untuk mereka dan untuk pembentukan

mental, pemberian motivasi, dan pelatihan life skill

Solusi terkait masalah sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak adalah yang pertama, merumuskan kembali program

Pos Sahabat Anak ini terkait sarana dan prasarana. Anatara lain, Pos Sahabat

Anak yang tidak memenuhi standar terlihat dari ukurang bangunan pos yang

terlalu kecil untuk ditempati oleh empat petugas. Ukuran pos yang tersedia kurang

lebih hanya cukup untuk ditempati oleh satu sampai dua orang. Ukuran pos yang

dimaksud memenuhi standar seharusnya dapat ditempati oleh empat orang pada

tiap pos dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan oleh para petugas seperti kipas

angin dan lain-lain.Selain itu Solusi terkait permasalahan tidak adanya rumah

singgah untuk para anak jalanan. Seharusnya Dinas Sosial Provinsi Banten

merumuskan kembali dengan menyediakan rumah singgah yang layak yang di

khusukan untuk para anak jalanan untuk digunakan sebagai tempat pembinaan dan

pelatiha life skill bagi anak-anak jalanan yang terjaring oleh para petugas Pos

Sahabat Anak dilapangan.

Keempat yaitu waktu ,Pelaksanaan suatu kebijakan membutuhkan waktu

yang fungsinya untuk memacu pelaksanaan kebijakan berjalan sesuai dengan

perencanaan. Dari semua informan terkait waktu pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang yang peneliti wawancarai, dapat dikatakan waktu

yang diberikan sudah cukup jika hanya dalam pelaksanaan, namun kendalanya

hanya pada waktu yang masih kurang sesuai terkait jam operasional yang

diberikan kepada petugas Pos Sahabt Anak dilapangan, waktu jam operasional

Page 198: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

177

yang harus dirubah yang awal mulanya dari pukul 08.00-16.00 harus dirubah

menjadi pukul 16.00-22.00, perubahan ini diperlukan terkait jam aktivitas anak

jalanan yang memang dimulai pada pukul 16.00 sore karena pada pagi hari anak

jalanan sekolah dan karena pada sore hari aktivitas jalan raya sedang ramai.

Solusi terkait masalah waktu dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak

di Kota Serang adalah, Dinas Sosial Provinsi Banten selaku pembuat kebijakan

harus kembali merumuskan dan merubah jam operasional para petugas

dilapangan. karena jam operasional petugas yang sekarang tidak tepat karena tidak

pada jam anak jalanan melakukan kegiatan dan aktivitasnya sehingga para petugas

dilapangan kesulitan mencari anak jalanan dan melakukan pendataan kepada

mereka.

4.10.3. Komunikasi Antar Organisasi

Komunikasi Antar Organisasi dalam pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak adalah bagaimana Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai pembuat kebijakan

melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Serang, Satuan

Polisi Pamong Praja dan para agen pelaksana lainya yang terlibat dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang. dalam kerangka

penyampaian informasi kepada para pelaksana kebijakan tentang apa yang

menjadi standard dan tujuan harus konsisten dan seragam dari berbagai sumber

informasi. Disamping itu koordinasi juga merupakan mekanisme yang ampuh

dalam implementasi kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi di antara

Page 199: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

178

pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan, maka kesalahan akan

semakin kecil, demikian sebaliknya.

Dalam pelaksanaan Program Pos Sahabat Anak ini komunikasi internal

antara dinas-dinas yg terkait sudah baik, koordinasinya juga sudah baik. Mereka

melakukan komunikasi dengan cara diundang ke kantor Dinas Sosial Kota Serang,

terkadang didatangi langsung ke lapangan oleh orang dari Dins Sosial Kota

Serang, bahkan terkadang petugas pos sahabat anak juga di sms untuk

menanyakan permasalahan-permasalahan apa yang ada di lapangan. Jika ada

masalah maka semua dinas-dinas yang terkait akan langsung saling

berkomunikasi dan berkoordinasi. Tetapi untuk komunikasi dengan lembaga

eksternal misalkan swasta dan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten,

komunikasi dan koordinasinya masih sangat kurang. Lembaga Perlindungan Anak

tidak dilibatkan dalam pelaksanaan program pos sahabat anak, padahal lembaga

perlindungan anak merupakan lembaga yang khusus menangani masalah anak.

Komunikasi yang terjalin hanya pada saat awal pembentukan program pos sahabat

anak, lembaga perlindungan anak di undang dan di beritahu, tetapi hanya sampai

pada tahap itu saja. Selain itu juga pelaksanaan jam kerja petugas pos yang tidak

sesuai dengan keadaan di lapangan, karena aktifitas anak jalanan yang dilakukan

pada sore sampai malam hari padahal jam operasional petugas dari pagi hingga

sore hari saja.

Untuk soulusinya Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai pembuat dan

pengatur kebijakan Program Pos Sahabat Anak harus lebih melibatkan pihak

ekternal misalkan swasta, Lembaga Perlindungan Anak, dan lembaga-lembaga

Page 200: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

179

lainnya yang sesuai dengan program pos sahabat anak ini agar dapat ikut

mensukseskan program pos sahabat anak imi. Kemudian perlunya evaluasi atau

perubahaan jam kerja petugas pos sahabat anak supaya dapat mengikuti aktifitas

anak jalanan yang beraktifatas pada sore dan malam hari.

4.10.4.Karakteristik Agen Pelaksana

Beberapa informan terkait kesesuaian, kesiapan, dan ketepatan organisasi

formal ataupun organisasi informal dalam pelaksanaan kebijakan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang peneliti menarik kesimpulan bahwa organisasi

formal / pemerintah daerah sudah tepat dan sesuai dengan tugas dan fungsinya

masing-masing dan sudah sesuai dengan petunjuk pelaksana dari pembuat

kebijakan. Sedangkan untuk organisasi informal / diluar pemerintah perlunya

melibatkan lebih banyak lagi organisasi informal dalam pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak ini seperti, Lembaga Perlindungan Anak Provinsi ataupun Kota,

Forum Anak Kota Serang, dan pihak Swasta, agar terciptanya sinegritas yang baik

dan program Pos Sahabat Anak berjalan dengan Efektif.

Untuk solusinya pemerintah harus merumuskan kembali untuk melibatkan

pihak-pihak lain lembaga diluar pemerintah, memanfaatkan kondisi lingkungan

sekitar misalnya memanfaatkan pihak swasta, Lembaga Perlindungan Anak, dan

organisasi non pemerintah, dan diharapakan lebih selektif dalam pemilihan

petugas Pos Sahabat Anak, petugas Pos Sahabat Anak haruslah memilikki jiwa

relawan yang tinggi.

Page 201: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

180

4.10.5.Sikap dan Kecenderungan Agen Pelaksana

4.10.5.1.Inisiatif

Kesimpulan untuk indikator inisiatif lebih kepada pemilihan lokasi tempat

pembangunan Pos Sahabat Anak yang kurang tepat, contohnya ada satu pos yaitu

Pos Sahabat Anak di daerah Ciceri Kota Serang yang dirasa kurang tepat dalam

pemilihan tempat pembangunannya, karena jauh dari jangkauan aktifitas anak

jalanan hal itu disebabkan karena letak geografis yang kurang mendukung dari

Kota Serang. Hal ini juga dikarenakan sulitnya mencari lokasi yang tepat dan

sesuai dengan maksud dan tujuan dari kebijakan Program Pos Sahabat Anak ini.

Petugas Pos Sahabat Anak biasanya berkeliling ke warung-warung atau ke lampu

merah supaya bisa menjangkau aktifitas anak jalanan. Karena jika hanya diam

didalam pos saja itu tidak cukup, aktifitas anak jalanan jauh dari pos sahabat anak

di Ciceri.

Untuk solusinya pemerintah harus mempertimbangkan kembali jika akan

membangun Pos Sahabat Anak lagi, terkait lokasi pembangunan Pos Sahabat

Anak, supaya pembangunan Pos Sahabat anak tersebut sesuai dan tepat agar dapat

menjangkau aktifitas anak jalanan.

4.10.5.2. Partisipatif

Kesimpulannya dapat diketahui bahwa bantuan dalam pelaksanaan program

Pos Sahabat Anak dilapangan tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi dari

gepeng dan pengamen senior di daerah tersebut yang ikut membantu

mengumpulkan anak jalanan untuk di data oleh para petugas Pos Sahabat Anak di

Page 202: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

181

Kota Serang. Masyarakat dan tokoh masyarakat pun ikut membantu petugas Pos

dalam mendata anak jalanan yang beraktifitas di sekitar Pos Sahabat Anak.

Bahkan orangtua/wali dari si anak jalanan yang tinggal didaerah sekitarpun ikut

membantu supaya anak tersebut tidak kembali ke jalanan.

Untuk solusinya harus lebih menjaga dan memaksimalkan koordinasi yang

sudah terjalin dengan masyarakat, tokoh-tokoh setempat seperti Ketua RT,

pengamen dan gepeng senior yang ikut membantu atau bahkan keluarga dari anak

jalanan yang berdomisili di wilayah tersebut.

4.10.6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

Kesimpulan dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

terkait lingkungan ekonomi, sosial, dan politik dapat disimpulkan bahwa kondisi

eksternal lingkungan sosial,ekonomi,politik dalam pelaksanaan kebijakan program

Pos Sahabat Anak masih belum kondusif, khusunya terkait lingkungan sosial dan

ekonomi. Karena kondisi sosial masyarakat dilingkungan sasaran kebijakan masih

terbilang individualis untuk ikut mencegah para anak jalanan kembali kejalanan,

kondisi sosial ini yang menjadi salah satu faktor sulitnya mengatasi jumlah anak

jalanan di Kota Serang karena masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat

secara menyeluruh. Selain itu Kondisi ekonomi dilingkungan sasaran kebijakan

juga menjadi faktor penghambat kebijkan program Pos Sahabat Anak ini, kondisi

ekonomi dilingkungan sasaran kebijakan memaksa para anak jalanan kembali

kejalanan, karena ekonomi dilingkungan sekitar masih masuk kategori tidak

Page 203: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

182

mampu sehingga banyak anak jalanan yang kembali kejalanan karena faktor

lingkungan ekonomi disekitar mereka memaksa mereka kembali kejalanan.

Solusinya Pemerintah Daerah terkait perlu melakukan sosialisasi lebih

menyeluruh kepada masyarakat dilingkungan sasaran kebijakan untuk ikut

berperan aktif mendukung pelaksanaan dan tujuan dari program Pos Sahabat Anak

di Kota Serang, selain itu Pemerintah Daerah setempat harus dapat mencari solusi

untuk mengatasi masalah ekonomi dilingkungan sasaran kebijakan supaya anak-

anak tidak kembali kejalanan.

Page 204: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

183

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan lapangan yang telah peneliti

uraikan pada BAB IV, berikut peneliti simpulkan hasil penelitian peneliti terkait

Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di

Kota Serang. Dari ukuran dan tujuan kebijakan, peneliti menarik kesimpulan

bahwa ukuran dan tujuan kebijakan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

sudah jelas tetapi belum terperinci, terkait menekan jumlah anak jalanan di Kota

Serang menjadi masalah yang tidak mudah di selesaikan, dalam hal ini Dinas

Sosial Provinsi Banten bersama Dinas Sosial Kota Serang dan Lembaga terkait

mencari solusi untuk menekan jumlah anak jalanan di Kota Serang dengan

membuat program Pos Sahabat Anak khususnya di Kota Serang, namun dalam hal

ini belum terperincinya pemerintah dalam merumuskan kebijakan program ini

sehingga program ini belum maksimal dan efektif, karena dari hasil temuan

dilapangan perlunya penanganan dan pembinaan lebih lanjut dan lebih intensif

sehingga anak jalanan tidak kembali kejalanan.

Untuk aspek ukuran dan tujuan kebijakan, peneliti menemukan bahwa

ukuran dan tujuan kebijakan ini sudah jelas yaitu untuk menekan jumlah anak

jalanan di Kota Serang, dan para pelaksana sudah memahami maksud dan tujuan

dari diadakannya program Pos Sahabat Anak khususnya di Kota Serang. Namun,

Page 205: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

184

peneliti juga menemukan kurang terperincinya kebijakan program Pos Sahabat

Anak ini dalah tahap penanganan lebih lanjut untuk anak jalanan yang terdata oleh

para petugas Pos Sahabat Anak. Tidak adanya penanganan lebih lanjut untuk

membuat anak jalanan tidak kembali lagi kejalanan membuat program ini masih

belum efektif sampai sekarang.

Untuk sumber-sumber kebijakan pemerintah seharusnya lebih

memperhatikan lebih serius lagi terkait sumber-sumber kebijakan dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang, dalam hal ini peneliti

menarik kesimpulan bahwa pemerintah Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai

pembuat kebijakan dan dinas-dinas terkait masih belum memaksimalkan sumber-

sumber kebijakan, terutama dalam hal sumber daya manusia, sumber daya

anggaran, sumber daya saranan dan prasarana, dan sumber daya waktu. Kualitas

sumber daya manusia dilapangan belum kompeten dan memiliki empati yang

tinggi terhadap anak jalanan dan belum memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

dalam melaksanakan tugasnya, selain itu sumber daya anggaran juga menjadi

faktor yang membuat program ini belum efektif minimnya anggaran yang tersedia

terutama untuk menunjangan sarana dan prasarana dan menunjang gaji para agen

pelaksana dilapangan. Terkait sumber daya sarana dan prasarana pemerintah

belum memperhatikan sarana dan prasarana untuk para petugas di lapangan,

belum adanya rumah singgah atau pembinaan yang intesif untuk para anak jalanan

yang menjadi faktor program ini belum efektif. Untuk sumber daya waktu

pelaksanaan dilapangan pemerintah harus merumuskan ulang lagi untuk jadwal

para agen pelaksana dilapangan yang kurang tepat dengan aktivitas anak jalanan.

Page 206: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

185

Berikutnya komunikasi antar organisasi, dalam pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak di Kota Serang ini Komunikasi yang terjalin antara lembaga

pemerintah dan para pelaksana di lapangan sudah terjalin dengan baik, tetapi

dalam komunikasi dengan para lembaga noninformal atau dliuar pemerintah harus

lebih ditingatkan lagi dengan menjalin komunikasi yang baik dengan lembaga

atau organisasi diluar pemerintah sehingga program ini bisa lebih maksimal lagi

dengan melibatkan berbagai lembaga formal maupun informal.

Karakteristik agen pelaksana dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak

di Kota Serang, kesiapan, dan kesesuaian para pemerintah dan agen pelaksana

sudah sesuai dengan bidangnya masing-masing, tetapi dalam hal ini Dinas Sosial

Provinsi Banten sebagai pembuat kebijakan tidak melibatkan lembaga di luar

pemerintah atau lembaga informal dan pihak swasta untuk ikut terlibat dalam

kebijak program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini, seperti lembaga-lembaga

informal yang di bidang anak seperti Lembaga Perlindungan Anak contohnya.

Sikap/kecenderungan agen pelaksana ada 2 yaitu inisiatif dan partisipatif.

inisiatif lebih kepada pemilihan lokasi tempat pembangunan Pos Sahabat Anak

yang kurang tepat, contohnya ada satu pos yaitu Pos Sahabat Anak di daerah

Ciceri Kota Serang yang dirasa kurang tepat dalam pemilihan tempat

pembangunannya, karena jauh dari jangkauan aktifitas anak jalanan. Untuk

partisipatif kesimpulannya dapat diketahui bahwa bantuan dalam pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak dilapangan tidak hanya dari masyarakat sekitar,

gepeng dan pengamen senior, masyarakat, tokoh masyarakat, bahkan

Page 207: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

186

orangtua/wali dari anak jalanan yang tinggal didaerah sekitarpun ikut membantu

supaya anak tersebut tidak kembali ke jalanan.

Berikutnya Kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik, Dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini, peneliti menemukan

bahwa salah satu penyebab belum maksimalnya program ini adalah kondisi sosial

di daerah sasaran kebijakan yang belum mendukung sepenuhnya program ini, dan

kondisi ekonomi di daerah sasaran kebijakan yang memang masih berada di garis

kemiskinan sehingga anak jalanan terpaksa turun kejalan dan orang tuanya tidak

melarang karena anak tersebut membantu perekonomian keluarga.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti berikan, maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai bahan masukan untuk stakeholder terkait

sebagai berikut:

1. Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai pembuat kebijakan perlu kembali

merumuskan program ini lebih terperinci, terkait pelaksanaan dan

penanganan lebih lanjut program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

yang bertujuan untuk menekan jumlah anak jalanan khususnya di Kota

Serang, perlunya rumah singgah untuk anak jalanan dan pelatihan life

skill dan pembinaan yang lebih intensif kepada mereka.

2. Pembuat kebijakan harus lebih memperhatikan para petugas Pos

Sahabat Anak sebagai pelaksana di lapangan, pemerintah harus lebih

selektif lagi memilih para petugas Pos Sahabat Anak, para petugas Pos

Page 208: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

187

Sahabat Anak harus dipilih sesuai dengan bidangnya, dan pemerintah

harus melihat background mereka dan melakukan tes untuk melihat

jiwa sosial dan yang memiliki rasa empati yang tinggi. Dan perlunya

meningkatkan saran dan prasarana di lapangan untuk lebih

memaksimalkan lagi fungsi dari Pos Sahabat Anak.

3. Dinas Sosial Provinsi Banten perlu merumuskan kembali kebijakan

program Pos Sahabat Anak terkait komunikasi dengan organisasi atau

lembaga nonformal dan melibatkan lebih banyak lagi lembaga diluar

pemerintah terutama lembaga yang bergerak di bidang anak, melibatkan

pihak swasta untuk ikut bekerjasama dan mendukung program ini.

4. Dinas Sosial Provinsi Banten perlu membentuk petugas khusu untuk di

bidang pengawasan terhadap para petugas Pos Sahabat Anak

dilapangan. Agar para petugas dapat memaksimalkan tugas mereka dan

lebih bertanggung jawab lagi.

5. Pembuat Kebijakan harus lebih memperhatikan lokasi penentuan

pembangunan Pos Sahabat Anak yang sesuai dan tepat. Sehingga anak

jalanan dapat terpantau lebih merata lagi.

6. Pemerintah harus melakukan sosialiasi lebih intensif kepada para

masyarakat, dan para pengguna jalan untuk tidak memberi uang kepada

anak jalanan. Jika sosialisasi dilakukakn dengan intensif dan merata,

maka masyarakat akan mengetahui bahwa dengan memberi dan

membiarkan anak jalanan adalah sesuatu yang salah. Dan mencari

solusi terkait permasalahan ekonomi keluarga anak jalanan.

Page 209: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Banten Dalam Angka 2015. Banten.

Dinas Sosial provinsi Banten. 2015. Data Anak Jalanan 2015. Banten.

Moeleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Posda

Karya.

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy Edisi 4. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wahab, Solichin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan; dari Formulasi ke Penyusunan

Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik (Teori, Proses dan Studi Kasus). Jakarta:

Centre of Academic Publishing Service (CAPS).

Dokumen :

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B ayat (2).

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat (1).

Page 210: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Unang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Keputusan Presiden RI No. 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On

Likes Off The Child (Konvensi tentang Hak-Hak Anak).

Keputusan Presiden RI No. 87 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional

Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak.

Keputusan Presiden RI No. 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional

Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak.

Peraturan Daerah Kota Serang No. 2 Tahun 2010 tentang Pencegahan,

Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

Sumber Lain:

Dr. Achmad Subekan, S.E., M Si. 2014. Fakir Miskin dan Anak-anak Terlantar

Dipelihara Oleh Negara. http://www.bppk.kemenkeu.go.id. Diakses

pada 27 November 2015.

Juwartini, Wahyu. 2004. Profil Kehidupan Anak Jalanan Perempuan (Studi Kasus

Anak Jalanan Di Komplek Tugu Muda Semarang. Skripsi S1. Semarang:

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Rahmatullah. 2012. Model Penanganan Anak Jalanan di Kota Serang Melalui

Kegiatan Mentoring. http://www.rahmatullah.net. Diakses pada 5

Desember 2015.

Page 211: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 212: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 213: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 214: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 215: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 216: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 217: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 218: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

(PEDOMAN WAWANCARA)

IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN DI KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan proposal skripsi dan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial pada

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan masalah penelitian, maka disusunlah pedoman wawancara seperti di

bawah ini.

Informan:

Dinas Sosial Provinsi Banten

Dinas Sosial Kota Serang

Staff Dinas Sosial Kota Serang

Pertanyaan:

A. Pertanyaan Umum Dimensi Ukuran dan Standar Kebijakan

1. Siapa Leading Sector pelaksanaan program pos sahabat anak?

2. Apa tujuan dan manfaat pelaksanaan program pos sahabat anak di

Kota Serang?

3. Apakah ada syarat dan ketentuan untuk anak jalanan yang menjadi

tujuan kebijakan program pos sahabat anak?

Page 219: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

4. Apa ukuran keberhasilan pelaksanaan program pos sahabat anak?

5. Siapa saja organisasi yang ditunjuk untuk melaksanakan program?

6. Apakah ada keterlibatan pihak lain dalam menjalankan program pos

sahabat anak? Siapa saja?

7. Bagaimana mekanisme melaksanakan program pos sahabat anak dalam

perumusan kebijakan public?

8. Bagaimana pemantauan pelaksanaan program di lakukan?

9. Apakah program telah berhasil dijalankan sesuai dengan tujuan yang

hendak di capai?

10. Bagaimana koordinasi antar lembaga pelaksana dilakukan?

11. Apakah ada perda dan/kebijakan lainya tentang pemenuhan hak-hak

anak?

12. Bagaimana tanggapanan mengenai kebijakan tersebut?

Informan:

Petugas Pos Sahabat Anak

Dinas Sosial Provinsi Banten

Dinas Sosial Kota Serang

Satpol PP Kota Serang

Tokoh Masyarakat

B. Pertanyaan Umum Dimensi Sumberdaya

1. Bagaimana sifat dari tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk

menjalankan program?

Page 220: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

2. Apakah Sumberdaya implementor sudah paham dengan tujuan,

maksud dan sasaran kebijakan?

3. Terkait sumberdaya finansial, berapa anggaran untuk pelaksanaan

kebijakan program PSA?

4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program PSA?

5. Apakah SOP pelaksanaan program telah tersedia, jelas, dan mudah

dipahami?

6. Apakah anak jalanan sudah paham mengenai maksud dan tujuan dari

program pos sahabat anak ini?

7. Bagaimana sumberdaya masyarakat digerakan untuk mendukung

pelaksanaan program PSA ini?

8. Bagaimana dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja

para implementor dalam melaksanakan tugas?

9. Darimana sumber pendanaan program berasal?

10. Apakah Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan

program PSA sudah mencukupi?

11. Apakah pihak eksternal mengetahui tentang program PSA?

12. Bagaimana Sosialisasi yang dilakukan terhadap masyarakat mengenai

Program PSA?

Page 221: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Informan:

Petugas Pos Sahabat Anak

Dinas Sosial Provinsi Banten

Dinas Sosial Kota Serang

Satpol PP Kota Serang

Tokoh Masyarakat

C. Pertanyaan Umum Dimensi Karakteristik Agen Pelaksana

1. Apakah para implementor sudah paham maksud dan tujuan dari

program PSA?

2. Bagaimana tingkat pengawasan yang dilakukan kepada implementor?

3. Apakah ada penolakan terhadapa kebijakan yang di lakukan oleh agen

pelaksana?

4. Bagaimana tanggapan agen pelaksana terhadap program PSA?

5. Siapa saja yang terlibatdalam program PSA?

6. Apakah ada penolakan atau dukungan dari pembuat kebijakan atau

pelaksana kebijakan?

7. Bagaimana pengawasan yang dilakukan untuk para implementor?

8. Apakah para agen pelaksana di lapangan sudah melaksanakan

tugasnya sesuai aturan dari kebijakan?

Page 222: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Informan:

Dinas Sosial Provinsi Banten

Dinas Sosial Kota Serang

BPMPKB Kota Serang

Forum Anak Kota Serang

Satpol PP Kota Serang

Tokoh Masyarakat

D. Pertanyaan Umum Dimensi Komunikasi Antar Organisasi dan

Aktivitas Pelaksana

1. Bagaimana komunikasi antar organisasi yang dilakukan dalam

pelaksanaan program PSA?

2. Bagaimana Koordinasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program

PSA?

3. Bagaiaman peraturan yang di tetapkan untuk para agen pelaksana?

4. Apakah komunikasi antara pembuat kebijakan dan pelaksana berjalan

dengan baik?

5. Apakah koordinasi yang dilakukan antara pembuat kebijakan dan

pelaksana berjalan dengan baik?

6. Siapa yang menjadi penanggung jawab program PSA?

7. Apakah ada tindakan tegas terhadap agen pelaksana yang melanggar

aturan kebijakan?

8. Bagaimana pemantauan untuk para agen pelaksana di lapangan

dilakukan?

Page 223: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

9. Apakah para pelaksana sudah paham dengan tujuan dan maksud

kebijakan?

10. Apakah pihak eksternal dilibatkan dalam pelaksanaan program PSA?

Informan:

Dinas Sosial Provinsi Banten

Dinas Sosial Kota Serang

Petugas Pos Sahabat Anak

Tokoh Masyarakat

E. Pertanyaan Umum Dimensi Lingkungan Ekonomi, Sosial, danPolitik

1. Bagaiaman kondisi ekonomi di lingkungan implementasi kebijakan

program PSA?

2. Bagaimana Kondisi sosial di lingkungan implmenetasi kebijakan

program PSA?

3. Bagaimana kondisi masyarakat dalam implementasi kebijakan

program PSA?

4. Apakah masyarakat mengetahui tentang kebijakan program PSA?

5. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai kebijakan program PSA?

6. Bagaimana kondisi masyarakat dalam mendukung kebijakan program

PSA?

7. Bagaimana dukungan elite politik dan kelompok dunia usaha terkait

kebijakan program PSA?

8. Apakah masyarakat sekitar dilibatkan secara langsung dalam

pelaksanaan kebijakan program PSA?

Page 224: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Matriks Hasil Wawancara

1. Ukuran dan tujuan kebijakan Q

I

Seperti apa ukuran dan tujuan kebijakan program Pos Sahabat

Anak di Kota Serang? Dan apa dampak bagi masyarakat dan

lingkungan? Dan bagaimana bentuk dari kebijakannya?

I1-1 Ukuran dari kebijakan program Pos Sahabat Anak ini adalah

sampai sejauh mana kami Dinas Sosial Provinsi Banten dan

lembaga pemerintah terkait mampu meminimalisir jumlah

anak jalanan di Kota Serang dan tujuanya untuk memberikan

kenyamanan kepada masyarakat dan keindahan Kota Serang

dengan tidak adanya anak jalanan serta mampu memberikan

solusi bagi anak-anak jalanan di Kota Serang

I1-2 Ukuran dari kebijakan ini kami Dinas Sosial Kota Serang

sebagai agen pelaksana dalam program Pos Sahabat Anak

bekerjasama degan Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai

leading sector dan dinas-dinas lain yang terkait mampu

meminimalisir jumlah anak jalanan di Kota Serang

I1-2 Bentuk dari kebijakan ini adalah, dengan kita membangun pos

di beberapa titik di daerah yang memang pada dasarnya

banyak anak jalanan beraktivitas disana. Untuk saat ini kita

membangun 4 Pos Sahabat Anak yang berada di 2 Kota, tiga

di Kota Serang, dan satu lagi di Kota Cilegon. Fungsi dari pos

ini adalah untuk para petugas berjaga di dalamnya, untuk

setiap pos ada empat petugas yang berjaga, dan jika ada anak

jalanan terlihat melakukan aktivitasnya di jalanan maka akan

langsung di tindak dengan cara pendekatan dan dilakukan

pendataan

Page 225: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I-2 Bentuk kebijakanya dengan dibangunnya Pos Sahabat Anak,

kalau Kota Serang sendiri ada tiga pos, bisa dilihat sendiri

yang pertama ada di daerah Ciceri samping halte kampus

IAIN, yang kedua ada di Kebon Jahe samping Pos Polisi, dan

yang ketiga ada di Alun-Alun Timur Kota Serang, setiap

masing-masing pos ini di tempatkan empat petugas lapangan

I-7 Agar dalam penanganan masalah anak jalanan bisa ditanggapi

dengan lebih serius lagi, maka dari itu Dinas Sosial Provinsi

Banten membuat program Pos Sahabat Anak ini.

Kebijakannya sangat bagus, untuk mengurangi jumlah anak

jalanan, dan sehingga anak-anak terutama anak jalanan dapat

di perhatikan lebih serius lagi oleh pemerintah daerah dan

mereka tidak kembali lagi di jalan

I-2 Tujuannya untuk mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di

jalanan, tempat-tempat makan, lampu merah, pasar, taman

kota, dan tempat lainnya di Provinsi Banten terutama di Kota

Serang, memperbaiki mental dan mainset anak jalanan supaya

tidak kembali ke jalanan.dan memberikan rasa aman dan

nyaman bagi pengguna jalan dan masyarakat umum di Kota

Serang

I1-2 Tujuannya memang benar untuk mengurangi jumlah anak

jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota Serang yang

semakin banyaknya jumlah anak jalanan di tiga tahun terakhir,

selain itu juga dengan program Pos Sahabat Anak ini

masyarakat khususnya pengguna jalan dapat merasa nyaman

dan Kota Serang menjadi lebih indah dengan tidak adanya

anak jalanan beraktivitas di jalanan

Page 226: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I1-1 Dampak untuk masyarakatnya adalah, masyarakat tidak akan

lagi merasa terganggu dan akan merasa nyaman dengan tidak

adanya lagi anak jalanan yang beraktivitas di lampu merah,

tempat makan, dan taman-taman Kota Serang, dan

mengembalikan kembali keindahan Kota Serang

I-2 Dampaknya menurut saya dengan adanya kebijakan program

Pos Sahabat Anak ini adalah tidak ada lagi aktivitas anak

jalanan di Kota Serang, menjadikan Kota Serang lebih indah

tanpa adanya anak jalanan, dan mengembalikan mental anak

jalanan yang seharusnya mendapatkan haknya di sekolah dan

bermain layaknya anak bukan dijalanan

I4-1 Selain berdampak pada keindahan dan kenyamanan kota

program ini diharapkan dapat memperbaiki mental anak

jalanan, dengan diberikan arahan dan diberikan pelatihan bagi

anak yang memang ingin berwirausaha namun hanya untuk

anak sudah berusia 17-18 tahun, jika untuk anak yang masih

ingin sekolah kita bantu dengan pengarahan dan bantuan

supaya dia bisa sekolah kembali

I1-2 Sudah berjalan program ini sejak akhir sekitar 2013 atau awal

2014, terbukti dengan dibangunnya Pos Sahabat Anak di 2

Kota, Serang dan Cilegon, dengan jumlah 4 Pos Sahabat

Anak. Ada 3 di Kota Serang dan 1 di Kota Cilegon. Memang

program ini belum berjalanan dengan optimal, dikarenakan

masih ada beberapa kekurangan untuk menindak lanjuti anak

jalanan seperti rumah singgah kita belum ada, dan pembinaan

secara lebih mendalam lagi

Page 227: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I-7 Program PSA ini sudah bagus konsepnya, tapi selama tiga

tahun terakhir belum terlihat efektif, salah satu faktornya

karena petugas dilapanganya beum kompeten dibidangnya,

belum memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sehingga pada tahap

pelaksanaanya belum maksimal dan efektif

2. Sumber-sumber Kebijakan

Sumberdaya Manusia Q

I

Apakah sumber daya masyarakat dalam pelaksanaan /

implementasi program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini

sudah sesuai?

I1-1 Ssumber daya manusia sudah dibilang mencukupi dalam

jumlahnya, kita sediakan 4 petugas untuk disetiap masing-

masing Pos Sahabat Anak, jadi total ada 16 petugas untuk

petugas Pos Sahabat Anak yang di bagi 4 Pos, 3 pos di Kota

Serang dan 1 pos di Kota Cilegon. dalam pelaksanaan

kebijakan ini kita tidak hanya melibatkan lembaga pemerintah

saja, kita juga melibatkan masyarakat yang berada disekitaran

bangunan Pos Sahabat Anak, karena kita berfikir perlunya

melibatkan masyarakat juga dalam hal ini karena mereka

mungkin lebih tau aktivitas anak jalan disekitaran daerah

tersebut dan diharapkan dapat lebih bisa memantau aktivitas

anak jalanan setiap saat.

I1-2 Dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota

Serang kita memiliki 12 petugas di lapangan, yang terdiri dari

masyarakat, satuan polisi pamong praja, dan dari orang dinas

kami juga ada, dari 12 petugas dilapangan kita bagi menjadi 3,

untuk masing masing pos dijaga oleh 4 petugas, dan ada dari

masyarakat, satuan polisi pamong praja, dan lembaga

pemerintah, maupun organisasi

Page 228: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I2 Kalau untuk pengawasan terhadap para petugas pos sahabat

anak kita memang belum ada, karena kita memang masih

kekurangan sumber daya manusia untuk pengawasan kepada

petugas, jadi kita melihat petugas itu melakukan tugasnya atau

tidak dengan laporan setiap bulan dari hasil pendataan anak

jalanan yang dilakukan oleh mereka

I4-4 Pengawasan untuk kita para petugas tidak ada, tapi biasanya

memang ada peninjauan dadakan dari kepala Dinas Sosial

Provinsi dan Kota, itu juga kalau kepala dinasnya baru, dan

kita biasanya di telepon di suruh standby di pos, mereka

biasanya ingin tau lokasi pos, aktivitas di Pos Sahabat Anak,

dan mengenal para petugasnya langsung. Tetapi kita juga

diwajibkan memberikan laporan data anak jalanan yang kita

dapati melakukan aktivitasnya dijalanan setiap bulanya, tapi

kadang juga dua bulan sekali

I7 Menurut saya salah satu faktor penyebab program Pos

Sahabat Anak ini belum efektif adalah sumber daya manusia

untuk petugas pos dilapangan, karena untuk menjalankan

program terkait anak terutama anak jalanan dibutuhkan

sumber daya manusia yang berjiwa sosial tinggi dan sesuai

dengan bidangnya selain itu juga paham bagaimana cara

menghadapi anak jalanan. Pada petugas Pos Sahabat Anak ini

saya belum melihatnya, belum ada jiwa sosial yang tinggi dan

tanggung jawab dari para petugas Pos Sahabat Anak yang

sekarang, sehingga program ini belum efektif sampai sekarang

I2 Menurut saya salah satu faktor penyebab program Pos Sahabat

Anak ini belum efektif adalah sumber daya manusia untuk

petugas pos dilapangan, karena untuk menjalankan program

terkait anak terutama anak jalanan dibutuhkan sumber daya

manusia yang berjiwa sosial tinggi dan sesuai dengan

Page 229: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

bidangnya selain itu juga paham bagaimana cara menghadapi

anak jalanan. Pada petugas Pos Sahabat Anak ini saya belum

melihatnya, belum ada jiwa sosial yang tinggi dan tanggung

jawab dari para petugas Pos Sahabat Anak yang sekarang,

sehingga program ini belum efektif sampai sekarang

Sumberdaya Anggaran Q

I

Darimana sumber anggaran yang didapat untuk pelaksanaan

program Pos Sahabat Anak ini? Apakah sudah cukup dengan

anggaran yang ada untuk melaksanakan program Pos Sahabat

Anak ini?

I1-1 Anggaran untuk kebijakan program ini kita dari APBD

Provinsi, dari mulai pembangunan Pos Sahabat Anak, dan gaji

untuk para petugas pos juga kita dari APBD. Untuk jumlah

total pembangunan Pos Sahabat Anak kurang lebih

menghabiskan dana sekitar 90 juta untuk pembangunan 4 pos,

jumlah pastinya ada di RAD. Dan untuk gaji para petugas pos

kita berikan 500 ribu rupiah untuk perorang dalam satu bulan

dan diberikan dalam jangka waktu tiga bulan sekali

I2 Kalau anggaran pembangunan pos Pos Sahabat Anak dari

APBD Provinsi, dan gaji petugasnya juga dari Provinsi, tetapi

kita juga memakai APBD Kota Serang untuk ikut menunjang

gaji petugas sebesar 150 ribu. Jadi dari Dinas Sosial Provinsi

500 di tambah dari kita 150 totalnya 650 untuk masing-masing

petugas dalam satu bulan dan diberikan per tiga bulan sekali

Page 230: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I1-2 Kalau masalah cukup atau tidaknya ya di cukup-cukupi, untuk

anggaran pembangunan pos saya kira sudah cukup, program ini

kan awalnya uji coba dulu di Kota Serang dan Cilegon, dan

kalo untuk gaji para petugas saya kira sudah cukup kita

keluarkan anggaran untuk mereka 500 ribu perorang dan total

ada 16 petugas jadi perbulan 8 juta untuk petugas saja

I2 Kalau masalah anggaran pembangunan itu urusannya pusat,

tanggung jawabnya Dinas Sosial Provinsi, tapi kalau menurut

saya untuk anggaran pembangunan tidak cukup, bisa liat

sendirilah kondisi bangunan posnya kaya apa, kecil sempit

begitu, dan kalau masalah anggaran untuk gaji petugas menurut

saya masih kurang, maka dari itu kami dari Dinas Sosial Kota

ikut menunjang gaji mereka walaupun masih kurang, karena

kan petugas disana juga butuh rokok dan makan, untuk gaji 500

ribu perbulan ya saya kira kurang. Karena kurangnya gaji ini

juga yang membuat kita tidak bisa memaksakan para petugas

standby di pos atau dilapangan setiap hari, karena kita juga

sadar dengan gaji segitu tidak cukup untuk kebutuhan mereka

sehari hari

Sumberdaya Sarana Dan Prasarana

Q

I

Bagaimana dengan sarana dan prasarana, apakah sudah cukup

untuk fasilitas dalam pelaksanaan program Pos Sahabat Anak

di Kota Serang?

I1-2 Untuk sarana dan prasarana yang kami buat untuk program Pos

Sahabat Anak ini, kami membangun pos yang kami berinama

Pos Sahabat Anak sesuai dengan nama dari kebijakanya, di

Kota Serang sendiri sudah ada tigas pos, yaitu di Ciceri Kota

Serang, Kebon Jahe Kota Serang, dan Alun-Alun Timur Kota

Page 231: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Serang. Tujuan dengan dibangunya pos ini tidak lain untuk

mempermudah para petugas dilapangan mengawasi aktivitas

anak jalanan dan melakukan pendataan bagi mereka khusunya

anak jalanan yang di Kota Serang

I4-2 Bisa lihat sendiri deh kondisi posnya, bisa dikatakan kurang

manusiawi, sempit, kecil dan cuma ada kursi dan meja, kipas

angin saja tidak ada, gimana kami mau betah di pos.

Mangkanya kami lebih memilih untuk berkeliling mencari anak

jalanannya

I4-1 Lihat sendiri deh menurut mas bagaimana? Kalau itu ditempati

dua orang deh ga usah empat dulu. Kipas angin aja tidak ada,

mangkanya kami lebih memilih standby di warung atau tempat

lain, dan saya rasa pemerintah tidak hanya perlu membenahi

sarana pos bagi kami para petugas saja, tetapi harus ada rumah

singgah atau tempat untuk pembinaan mental dan pelatihan

buat anak jalananya, supaya gak cuma di data terus balik lagi

ke jalan anak-anaknya

I1-2 Memang benar para petugas Pos Sahabat Anak jarang yang

stanby di pos, mereka biasanya lebih memilih berkeliling atau

standby di warung sekitaran pos itu saja, dan biasanya posnya

hanya digunakan pada saat mendata anak jalanan saja. Terkait

rumah singgah kami memang belum ada rumah singgah untuk

anak jalanan, tapi kalau pembinaan seperti motivasi dan

pembinaan lifeskill kami juga kadang melakukanya satu tahun

dua kali kurang lebihnya

I1-1 Kalau terkait sarana dan prasarana untuk membuat program ini

lebih efektif lagi saya rasa masih kurang, terkait rumah singgah

kami sudah pikirkan dan pertimbangkan dan insya allah

rencana kedepan kami akan adakan rumah singgah yang

dikhusukan untuk anak-anak jalanan di Kota Serang. Selain itu

Page 232: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

kedepan kami juga rencananya akan menambah jumlah pos di

Kota Serang, seperti di lampu merah Palima, lampu merah

Warung Pojok, dan Sempu. Dan kami pertimbangkan lagi

untuk bangunan pos berikutnya supaya lebih efektif lagi

I4-1 Saya rasa seharusnya ditambah lagi bangunan posnya, seperti

di lampu merah Palima, dan lampu merah sempu yang

sekarang banyak aktivitas anak jalanan disana. Malah

terkadang saya sempatkan untuk ke lampu merah Sempu untuk

melihat dan mendata anak jalanan disana

Sumberdaya Waktu Q

I

Apakah waktu yang diberikan sudah cukup membantu? Dan

apakah waktu operasional dilapangan sudah sesuai dengan

kondisi dilapangan?

I1-2 Kalau masalah waktu, kami selelu mencoba memaksimalkan

waktu yang ada dan yang sudah ditentukan, kami juga selalu

berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Serang jika ada

kegiatan penanganan lebih lanjut untuk anak jalanan yang

terdata, saya rasa sudah cukup

I2 Kami selaku pelaksana program Pos Sahabat Anak, sudah

memaksimalkan waktu yang ada, dengan koordinasi untuk

menangani lebih lanjut anak jalanan yang terdata dan kami juga

memberikan hasil laporan dari para petugas Pos Sahabat Anak

terkait pendataan anak jalanan di Kota Serang setiap bulannya

kepada Dinas Sosial Provinsi Banten

I3-1 Kalau masalah waktu pelaksanaan dilapangan sudah cukup

memang benar, tapi sekarang kita bisa lihat sendiri aktivitas

anak jalanan tidak bisa ditentukan, kapan dia keluar atau

memulai aktivitasnya. Sekarang anak jalanan mulai ramainya

Page 233: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

dari sore sampai malam, bukan dari pagi. Jadi saran saya

sebaiknya jam operasionalnya diubah

I2 Memang benar, aktivitas anak jalanan sekarang ramainya mulai

dari sore sampai malam, kalo dari pagi sampai siang biasanya

mereka sekolah atau panas tidak keluar di siang hari, selain itu

juga anak jalanan sekarang sudah pintar mencari waktu yang

pas untuk menghindari para petugas, biasanya malam hari karna

pada jam-jam tersebut petugas sudah tidak pada jam

operasionalnya

I5-1 Kalau pagi sampai siang saya sekolah, saya keluar dari sore

jam tiga atau empat, kalau sudah tidak panas, kadang sampai

malam kadang juga sampai magrib saja

I5-2 Kalau pagi kami sekolah, kami baru kejalan pada sore hari

biasanya sampai magrib dan terkadang kami juga sampai

malam hari melakukan aktivitas mengamen dijalanan lampu

merah Ciceri

I4-1 Perlu adanya perubahan jadwal dan jam operasional untuk para

petugas jika program ini ingin efektif, karena yang saya tau

berdasarkan fakta dilapangan anak jalanan kebanyakan keluar

pada sore kadang sampai malam, kalau pagi mereka sekolah,

dan bahkan saya dan rekan rekan petugas Pos Sahabat Anak

Kebon Jahe berinisiatif sendiri merubah jam operasional dari

pagi menjadi sore, karena kalau pagi percuma, sia-sia tidak ada

anak jalanan jadi apa yang di pantau?

I2 Memang jam operasional petugas dirasa kurang tepat karena

anak jalanan kalau pagi sampai siang itu mereka sekolah,

terkait inisiatif perubahan jadwal yang dilakukan oleh salah

satu Pos Sahabat Anak di Kebon Jahe bagus tidak apa-apa

artinya mereka paham dan mengerti kondisi dilingkungan

mereka bekerja, yang penting ada laporannya ke kami

Page 234: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

3. Komunikasi Antar Organisasi Q

I

Apakah komunikasi dan koordinasi yang terjalin antara Dinas

terkait, petugas Pos Sahabat Anak, dan lembaga lainnya sudah

terjalin dengan baik?

I1-1 Kami melakukan komunikasi dengan dinas-dinas terkait

melalui cara mendatangi dinas-dinas terkait, atau biasanya

kita undang ke kantor Dinas Sosial Provinsi Banten untuk

membahas pelaksanaan dari kebijakannya

I2 Komunikasi kita berjalan dengan baik sampai saat ini, kita

bisa langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi

Banten, Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota

Serang, maupun petugas Pos Sahabat Anak dilapangan

I4-2 Kita koordinasi terkait pelaksanaan program Pos Sahabat

Anak ini dengan cara mendatangi dinas terkait,dan biasanya

juga ada dari Dinas Sosial Provinsi atau Kota yang datang

kemari untuk meninjau langsung kelapangan, atau biasanya

kami yang diundang ke kantor dinas-dinas terkait

I4-1 Koordinasinya kami ke dinas biasanya, atau diundang kesana.

Tapi kadang juga dari dinas ada yang langsung kelapangan

I1-1 Selain dinas terkait yang kita kunjungi atau kami undang

kemari, kami juga mengunjungi petugas Pos Sahabat Anak

dilapangan, dan biasanya juga mereka kami undang kemari

terkait pelaksanaan Pos Sahabat Anak ini

I2 Benar, selain dari dinas terkait yang kami undang atau kami

kunjungi, dan dari kami Dinas Sosial Kota Serang atau

Provinsi juga turut mengundang dan mengunjungi para

petugas Pos Sahabat Anak dilapangan

I1-1 Kami kunjungi mereka kita bahas soal pelaksanaan dan

permasalah apa saja yang menghambat dalam proses

pelaksanaan

Page 235: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I2 Biasanya dari pihak Dinas Sosial Provinsi Banten datang ke

kantor untuk menemui saya terkait program ini dan terkait

permasalahan dilapangan, tapi tidak jarang juga saya

diundang kesana untuk membahas hal serupa, selama ini

komunikasi berjalan dengan baik. Namun terkait bentuk

komunikasi yang kami lakukan dengan para petugas

dilapangan selain mengundang mereka ka kantor, biasanya

kami hubungi melalui telepon atau sms untuk menanyakan

masalah dilapangan

I1-1 Kita menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar, kita

datangi ketua pemuda dilingkungan sekitar pos atau tokoh

masyrakatnya untuk ikut membantu mensukseskan program

ini

I8-1 Waktu itu ada dari Dinas datang kerumah saya, terkait

program Pos Sahabat Anak dan meminta saya untuk ikut

terlibat dalam pelaksanaanya sebagai petugas

I4-3 Komunikasinya lancar lancar saja, hanya dalam tahap

pelaksaanya terkadang dinas meminta kami standby di sekitar

pos berdasarkan jam operasional yang sudah ditentukan,

padahal kan saya sudah pernah bilang anak jalanan adanya

ketika sore bukan pagi, dan saya juga sudah pernah

mengusulkan untuk dirubah jam kerjanya

I1-2

Kalau masalah jam operasional kami sedang

mempertimbangkan lagi untuk dirubah jam kerjaanya,

walaupun memang benar kalau anak jalanan sekarang

beraktivitas dimulai pada sore hari bukan pagi hari

Page 236: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I7

Kan saya sudah pernah katakan kami tidak terlibat dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini, adapun

komunikasinya hanya sebatas koordinasi saja. Waktu itu kami

diundang ke Dinas Sosial Provinsi Banten hanya sebagai tamu

dalam yang membahas mengenai program Pos Sahabat Anak

ini

I2

Kan saya sudah bilang, kalau dengan Lembaga Perlindungan

Anak hanya dalam tahap koordinasi saja. Sama halnya seperti

BPMPKB Kota Serang, cuma mereka masih masuk dalam

organisasi pemerintah tapi hanya dalam tahap koordinasi saja,

jika mereka butuh anak PMKS (penyandang masalah

kesejahteraan sosial) mereka mintanya ke kami jika mereka

akan mengadakan sosialisasi untuk anak-anak PMKS

I6

Kalau program Pos Sahabat Anak wewenangnya Dinas Sosial

Provinsi Banten dan Kota Serang, keterlibatan kami hanya

dalam tahap koordinasi saja. Dan jika memang kami

membutuhkan anak-anak PMKS untuk diikut sertakan dalam

sosialisasi atau program kami, ya kami juga kadang minta

bantuan kepada Dinas Sosial Kota Serang

4. Karakteristik Agen Pelaksana Birokrasi/Lembaga Q

I

Apakah karakteristik dari implementor sudah sesuai untuk

kebijakan ini?

I1-2 Kalau untuk SKPD yang terlibat dalam pelaksanaan ini sudah

sesuai, karena sesuai dengan tupoksinya masing-masing dan

memang sudah bagiannya

I2 Menurut saya sudah setiap dinas yang terait dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak ini sudah sesuai

dengan tugasnya masing-masing, jadi pasti sudah tau apa yang

mesti dilakukan

Page 237: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I6 Dengan instansi yang terlibat saya rasa sudah cukup, dan

sesuai dengan tugasnya masing-masing, dari kami Satuan

Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sebagai penegak perda

sudah sesuai, dari Dinas Sosial Kota/Provinsi juga sudah

sesuai mereka bergerak dibidang masalah kesejahteraan sosial,

saya rasa sudah sesuai dan benar

I3-3 Dari SKPD yang terkait saya rasa sudah sesuai, dari kami

Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sekaligus penegak

perda sudah ada anggota yang ditunjuk langsung oleh atasan

untuk terlibat langsung dalam program ini yang memang

sudah kompeten dalam bidangnya

I3-1 Benar, kalo dari kami sudah ada anggota yang kompeten

dibidang masalah penanganan anak jalanan, jadi dari tiga

anggota kami yang ditugaskan memang sudah berkompeten

dibidangnya. Jadi kami juga dari pihak penegak perda tidak

sembarangan menunjuk anggota kami yang akan dilibatkan

dalam program Pos Sahabat Anak ini

I2 Kalau untuk organisasi informal kita melibatkan tokoh

masyarakat/masyrakat dilingkungan sekitar Pos Sahabat

Anak. Karena kita mau masyarakat juga terlibat langsung dan

bekerjasama dengan pemerintah Provinsi ataupun Kota untuk

menangani masalah anak jalanan di Kota Serang. Dan sudah

sesuai sebenarnya karena memang dari juklak juknis dari

pembuat kebijakan harus melibatkan masyarakat

I7 Terkait organisasi informal yang dilibatkan dalam

pelaksanaan program Pos Sahabat Anak di Kota Serang

menurut saya sudah bagus dan sesuai melibatkan masyarakat

secara langsung, tetapi saya katakan sekali lagi harus lebih

selektif lagi untuk memilih masyarakat/relawan yang lebih

kompeten dan siap menjalankan program ini sehingga

Page 238: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

program ini dapat berjalan dengan baik dan efektif. tetapi

sampai sejauh ini untuk Lembaga Perlindungan Anak sendiri

tidak dilibatkan dalam tahap pelaksanaan program Pos

Sahabat Anak. Hanya dalam tahap koordinasi saja, tetapi tidak

terlibat langsung dalam pelaksanaanya.

I7 Kita memang tidak dilibatkan sampai sejauh ini, kenapa? Bisa

ditanyakan langsung ke dinas terkait, sebenarnya kalau dari

kami sangat siap jika turut dilibatkan langsung dalam program

ini, tetapi kami tidak punya wewenang dan tidak di tunjuk

untuk terlibat langsung dalam program ini sehingga kita hanya

bisa melihat dan memantau saja

I2 Kami memang tidak melibatkan Lembaga Perlindungan Anak

Provinsi Banten dalam pelaksanaan program ini, karena juklak

juknis dari pusatnya memang sudah seperti itu, kalaupun kami

melibatkan paling ditahap penanganan lebih lanjut / ditahap

pembinaan kepada anak jalananya untuk tugas Lembaga

Perlindungan Anak itu sendiri

I1-1 Iya benar kami tidak melibatkan Lembaga Perlindungan Anak

Provinsi Banten, ini karena kami fikir dengan SKPD yang

sudah ada dan terlibat sudah cukup untuk menjalankan

program ini tidak perlu banyak banyak karena anggaran kita

juga minim untuk gaji para implementornya, kalaupun

dilibatkan mungkin ditahap lebih lanjut/pembinaanya

I7 Kalau dari kami, dengan anggaran minim ataupun tanpa

anggaran juga kami insya allah siap melaksanakan dan

menjalankan program dengan maksimal, ga perlu bicara soal

anggaran atau bayaran buat kami, masih banyak diluar sana

atau anggota kami yang memiliki jiwa relawan tinggi terkait

dengan anak dan berkompeten dibidangnya, walaupun kami

juga tidak munafik jika ada anggaran untuk kami minimal

Page 239: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

untuk transportlah ya lebih bagus, jika tidak ada juga kami

siap untuk dilibatkan, karena kami melihat para petugas yang

sekarang di Pos Sahabat Anak belum memiliki jiwa relawan

yang tinggi dan tidak berkompeten dibidangnya

5. Sikap atau Kecenderungan Para Pelaksana

Inisiatif Q

I

Apakah pembangunan Pos Sahabat Anak sudah

memperhatikan lingkungan sekitar? Dan apakah

pembangunannya sudah tepat?

I1-1 Pasti kita sangat memperhatikan pembangunan Pos Sahabat

Anak ini, kita ga sembarangan memilih lokasi pembangunan,

kita lihat titik-titik daerah yang banyak aktivitas anak

jalananya, dan untuk lokasi pembangunannya memang kita

yang menentukan

I2 Sebenarnya kalau masalah lokasi pembangunan itu

wewenangnya Dinas Sosial Provinsi, tapi kami berkoordinasi

dengan mereka terkait daerah yang memang banyak aktivitas

anak jalananya, walaupun memang ada beberapa Pos Sahabat

Anak yang dibangun tidak tepat lokasinya seperti yang di

Ciceri

I4-4 Lokasinya kurang tepat kalau menurut saya, bisa dilihat

sendiri kalau kita berjaga didalam pos sia-sia, karena aktivitas

anak jalanan tidak terpantau dari sini, kita kesulitan memantau

mereka. Mangkanya kami biasanya berkeliling atau tidak

standby di pos. Seharusnya menurut saya lebih dekat lagi

dengan lampu merah, karena kebanyakan anak jalanan disini

beraktivitasnya dilampu merah

I2 Memang benar kalau untuk Pos Sahabat Anak yang di Ciceri

pembangunan lokasinya kurang tepat, tidak seperti pos yang

Page 240: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

lainya. Jaraknya jauh dari aktivitas anak jalanan, mangkanya

petugas Pos Sahabat Anak disana biasanya berkeliling untuk

memantaunya atau standby di warung-warung. Kalau terkait

masalah lokasi pembangunanya bisa ditanyakan langsung ke

Dinas Sosial Provinsi karena mereka yang mempunyai

wewenang dalam lokasi pembangunan Pos Sahabat Anak

I1-2 Kalau untuk Pos Sahabat Anak yang di daerah Ciceri kami

merasa memang masih kurang tepat untuk pembangunan

lokasinya, tapi dilihat dari letak geografis daerahnya kita juga

kesulitan untuk memilih lokasi pembangunanya, maka dari itu

kita memilih di samping halte kampus IAIN karena memang

sudah tidak ada tempat lagi, dan kami rasa dengan jarak yang

sekarang juga petugas Pos Sahabat Anak masih bisa

memaksimalkan tugasnya dilapangan

I7 Gimana mau efektif programnya, pembangunanya saja jauh

dari jangkauan aktivitas anak jalanan. Petugasnya sulit

memantau, iya kalau benar mereka berkeliling untuk

memantau anak jalanan, kalau tidak? Seharusnya pemerintah

lebih serius lagi menanggapi hal ini dan tidak sembarangan

membangun posnya, harus dilihat dan dipertimbangkan lagi,

supaya programnya bisa lebih maksimal

I1-1 Memang benar dirasa masih jauh jaraknya, karena memang

sulit mencari pembangunan untuk Pos Sahabat Anak ini,

apalgi di daerah Ciceri sangat sulit mencari lokasi yang pas

karena letak geografisnya, karena disana sudah penuh dengan

bangunan tidak ada celah lagi. Dan saya rasa dengan lokasi

yang sekarang juga tidak terlalu jauh, dengan jalan beberapa

menit sudah sampai ke lokasi tempat biasa anak jalanan

melakukan aktivitasnya

Page 241: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Partisipatif Q

I

Adakah partisipasi dari lingkungan internal dan eksternal?

I3-1 Tentu ada dari masyrakat, karena Dinas Sosial Provinsi Banten

melibatkan masyarakat dalam pelaksanaanya

I1-1 Biasanya ada kita libatkan Satuan Polisi Pamong Praja

(SATPOL PP) Kota Serang, masyarakat setempat yang berada

disekitaran lingkungan Pos Sahabat Anak, dan dari pengamen

senior disana

I2 Kami meminta bantuan dari warga sekitar Pos Sahabat Anak

atau tokoh masyarakatnya untuk pelaksanaan dilapangan atau

sebagai petugas Pos Sahabat Anak

I4-4 Kami juga biasanya dibantu oleh pengamen senior disana

untuk membantu mencari anak jalanan untuk di data atau

dinasehati

I1-2 Dari internal ada, begitu juga dari eksternal kami dibantu

masyarakat yang kita minta keterlibatanya dilapangan

I3-2 Ada, kita juga biasanya dibantu oleh pengamen senior disana,

karena biasanya kita kesulitan mencari anak jalanan, jadi

pengamen senior inilah biasanya yg membawa anjal kepada

kami untuk di data

I2 Alhamdulillah disini semua ikut membantu, dari masyrakat

sekitar Pos Sahabat Anak, gepeng senior disana juga ikut

membantu saat dimintai tolong untuk ikut mengumpulkan

anak jalanan

I8-2 Saya kadang membantu bapak dan ibu dari dinas ini untuk

mengumpulkan para anak jalanan, saya dari kecil disini bisa

dibilang senior disni. biasanya saya cari anak jalanannya dan

saya panggil untuk ketemu bapak/ibu dari dinas untuk di data

Page 242: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik Q

I

Apakah kondisi ekonomi, sosial dan politik turut

mempengaruhi kebijakan program Pos Sahabat Anak ini?

I2 Kondisi lingkungan di Kota Serang sendiri memang tidak bisa

dipungkiri masih ada masyarakat atau daerah yang memang

masuk dalam kategori dibawah garis kemiskinan, sehingga

tidak jarang ada anak-anak yang turun ke jalan untuk

membantu kebutuhan ekonomi keluarganya

I1-1 Memang masalah kemiskinan menjadi faktor yang paling

berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah anak jalanan di

Kota Serang khususnya, maka dari itu kami merasa agak

kesulitan menangani masalah anak jalanan ini, karena memang

mereka turun kejalan rata-rata alasanya membantu ekonomi

keluarga

I8-1 Kalau kondisi ekonomi dilingkungan Kebon Jahe ini masih

terbilang lemah apalagi daerah Ciawi, rata-rata masyarakatnya

tidak mampu. Dan kebanyakan anak jalanan yang saya data

dan temui dari daerah sana, walaupun ada memang beberapa

yang bukan dari daerah sana, tapi kebanyakan dari daerah

Ciawi

I5-5 Saya terpaksa ke jalanan, soalnya untuk membantu kebutuhan

ekonomi keluarga, bapak kerja kuli dan ibu hanya ibu rumah

tangga, jadi saya kejalan untuk membantu mereka

I4-4 Kondisi lingkungan ekonomi di Daerah Ciceri dan Alun-alun

bisa dibilang cukup kondusif, rata rata cukup kebutuhan

ekonominya, tapi tidak jarang ada warga yang masuk kategori

tidak mampu di satu desa, mungkin di desa mas juga adalah

beberapa warganya yang kurang mampu. Dari keluarga yang

tidak mampu inilah biasanya anak-anak jalanan itu berasal

Page 243: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I4-2 Kalau di daerah Alun-alun dan Ciceri memang beda dengan di

Kebon Jahe, disini alhamdulilah kondisi ekonomi

lingkunganya sudah baik, terutama di Alun-alun, karena disini

dari hasil pendataan anak jalanan keluarganya mampu

sebenarnya, cuma karena anak-anaknya ke jalan untuk

menambah uang jajan dan main warnet biasanya, dan tidak

jarang kalau disini pendatang anak jalananya dari daerah lain

I2 Kondisi lingkungan ekonomi pada sasaran kebijakan sangat

berpengaruh sekali, dan kalau untuk daerah Ciceri dan Alun-

Alun Timur Kota Serang kondisi lingkungan ekonominya rata-

rata sudah kondusif tidak seperti di daerah sekitar Pos Sahabat

Anak yang di Kebon Jahe, karena di daerah Ciceri masuk

daerah perkotaan yang sudah berkembang, bisa dilihat sudah

banyak bangunan tempat makan, dan supermarket, tetapi

semua itu juga tidak menjamin warga disekitarnya ikut

terdorong perekonomianya, ada saja warga tidak mampu di

Ciceri juga

I3-1 Pemerintah juga harus memperhatikan kondisi lingkungan

ekonomi di daerah yang akan menjadi sasaran kebijakan,

bagaimana kondisi disana dan harus mencari solusinya supaya

anak-anak tidak turun lagi kejalan karena alasan ekonomi

keluarga dan lain sebagaianya. Walaupun ada juga yang

memang menjadi anak jalanan karena pergaulan dan pengaruh

lingkungan sosial di daerahnya

I2 Kami sudah mencari solusi menanggapi masalah ini, kami

pernah mendatangi salah satu keluarga dari anak jalanan yang

terdata oleh kami untuk diberikan bantuan, kami buatkan

usaha seperti warung kecil supaya bisa ikut mendorong

ekonomi keluarga tersebut. Tapi tetap saja orang tua mereka

membiarkan anak-anaknya kembali ke jalanan

Page 244: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I1-1 Jelas sangat berpengaruh, sejauh ini terkait lingkungan sosial

di Kota Serang dan sekitaran Pos Sahabat Anak belum

mendukung kebijakan program ini

I2 Jelas sangat berpengaruh apalagi untuk kebijakan Pos Sahabat

Anak ini yang sasaran kebijakannya anak jalanan, anak jalanan

itu biasanya mereka kejalan selain karna faktor ekonomi

keluarga karena faktor sosial dilingkunganya, ada yang karena

ikut-ikutan temannya, dan karena dilingkungannya tidak ada

yang menegor atau melarang dia untuk tidak kejalan

I4-1 Kondisi sosial dilingkungan Kebon Jahe ini masih belum

mendukung untuk kebijakan program ini, rata rata anak

jalanan disini bahkan hampir di setiap pos Pos Sahabat Anak

yang lain juga dibiarkan oleh orang tuanya turun kejalan, dan

biasanya juga karena ikut-ikutan, karena melihat temannya

mendapat uang dengan mudah dari hasil dijalan menimbulkan

anak-anak yang lain ikut ikutan kejalan. Selain itu juga, ada

beberapa anak yang memang korban dari perceraian atau

broken home, ini yang lebih miris, dari pihak orang tua sudah

tidak ada yang peduli dengan apa yang dilakukan oleh

anaknya, apalagi dari tetangga atau lingkungan sekitarnya,

mereka tidak ada yang mencegah. Seharusnya pemerintah

memberikan solusi bagi anak anak yang korban dari perceraian

seperti ini

I1-2 Susah, sudah sering kami himbau orang tuanya untuk tidak

membiarkan anak anaknya kejalanan lagi, tapi yang ada balik

lagi kejalan. Dan masyarakat sekitarnya juga tidak ada yang

ikut mencegah. Karena faktor inilah yang membuat anak anak

kembali lagi kejalan

Page 245: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

I1-2 Jelas mempengaruhi, bahkan awal mulanya dibentuk program

ini karena pada waktu itu kepala dinas kami berbincang

dengan bapak sekda Provinsi Banten, terkait pemanfaatan

anggaran untuk masalah kesejahteraan sosial khususnya untuk

anak. Karena memang pada waktu itu kedekatan beliau jadi

kami Dinas Sosial Provinsi Banten diberikan anggaran untuk

membuat program penanganan masalah kesejahteraan sosial,

dan disitu kami memilih untuk membuat program Pos Sahabat

Anak, singkatnya seperti itu. Dan itu masuk kedalam unsur

politik karena mereka mempunyai kedekatan sehingga

memperlancar terkait masalah anggaran dan pemberian

kewenangan

I1-2 Sampai sejauh ini dukungan dari DPRD terhadap program ini

sangat baik, buktinya program ini masih berjalan sampai

sekarang. Dan rencananya akan kami hibahkan kepada Dinas

Sosial dimasing-masing Kota untuk mengurus langsung

program Pos Sahabat Anak ini, dan dari masyarakat juga

mendukung, dengan ikut terlibat langsung untuk menekan

jumlah anak jalanan di Kota Serang

I2 Sampai sejauh ini dukungan dari masyarakat sangat bagus

merespone kebijakan program ini, dengan mau ikut terlibat

langsung dengan para tokoh masyarakat menjadi petugas Pos

Sahabat Anak. Untuk ikut terlibat langsung terkait kebijakan

ini

I4-1 Kalau saya sangat mendukung program ini, melihat semakin

banyaknya jumlah anak jalanan di Kota Serang, khususnya di

lingkungan Kebon Jahe, tetapi saya rasa pemerintah perlu

meingkatkan lagi sosialisasi ke masyarakat terkait masalah

anak jalanan dan larangan menjadi anjal supaya masyarakat

yang lain juga bisa ikut mendukung program ini, karena yang

Page 246: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

saya tahu masyarakat masih banyak yang belum mengetahui

tentang program ini dan tujuan dari program ini.

I7 Kalau saya jelas sangat mendukung terkait program yang

bertujuan mensejahterakan anak, namun pemerintah daerah

terkait seharusnya bisa meningkatkan lagi sosialisasi kepada

masyarakat untuk ikut mendukung program ini karena masih

banyak orang tua dari anak jalanan yang membiarkan anaknya

menjadi anjal, dan lingkungan disekitar terkesan tidak peduli

sehingga membiarkan anak-anak menjadi anjal. Dan

pemerintah juga harus lebih banyak melibatkan stakeholder

untuk mendukung dan mensukseskan program ini

I8-2 Memang benar saya rasa juga kurang memaksimalkan

sosialisasi kepada masyarakat yang lain dilingkungan sekitar

untuk mendukung kebijakan ini, karena saya masih banyak

menemui keluarga dan para tetangga yang membiarkan anak-

anak menjadi anak jalanan

Page 247: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Kasi Perlindungan Anak dan lanjut Usia Dinas Sosial

Provinsi Banten, 8 November 2015

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Kasi Perlindungan Anak dan lanjut Usia Dinas Sosial

Provinsi Banten, 8 November 2015

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 248: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang, 7 Januari 2015

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia Dinas Sosial Kota Serang, 7 Januari 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 249: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang, 16 Maret 2106

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang, 16 Maret 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 250: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Ketua Lembaga perlindungan Anak, Provinsi Banten,

16 Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Ketua Lembaga perlindungan Anak, Provinsi Banten,

16 Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 251: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak

BPMPKB, Kota Serang, 20 Februari 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Wawancara dengan Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak

BPMPKB, Kota Serang, 20 Februari 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Page 252: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Bapak Wahyu Petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe,

Kota Serang, 7 April 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Wawancara dengan Bapak Wahyu Petugas Pos sahabat Anak Kebon Jahe,

Kota Serang, 7 April 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Page 253: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Bapak Hasannudin Petugas Pos Sahabat Anak Alun-

alun Timur Kota Serang, 9 Februari 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Bapak Tatang Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota

Serang, 25 Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 254: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Bapak A. Ayi Petugas SATPOL PP Kota Serang yang

Bertugas Sebagai Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 25 Mei

2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Bapak A. Ayi Petugas SATPOL PP Kota Serang yang

Bertugas Sebagai Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 25 Mei

2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 255: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Kunjungan Lokasi Bangunan Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 25

Mei 2016

Sumber: Peneliti 2016

Kunjungan Lokasi Bangunan Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 25

Mei 2016

Sumber: Peneliti 2016

Page 256: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Pengamen Senior di Daerah Ciceri Kota Serang, 25

Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Kegiatan Pendataan Anak Jalanan oleh Petugas Pos Sahabat Anak Ciceri

Kota Serang, 25 Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016

Page 257: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Wawancara dengan Anak Jalanan Ciceri Kota Serang, 25 Mei 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Wawancara dengan Anak Jalanan Alun-alun Timur Kota Serang, 26 Mei

2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 258: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Bangunan Pos Sahabat Anak Kebon Jahe Kota Serang, 15 April 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Bangunan Pos Sahabat Anak Kebon Jahe Kota Serang, 15 April 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 259: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Bangunan Pos Sahabat Anak Alun-Alun Timur Kota Serang, 15 April

2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Bangunan Pos Sahabat Anak Alun-Alun Timur Kota Serang, 15 April

2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 260: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

Bangunan Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 April 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Bangunan Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 April 2016

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2016

Page 261: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

CATATAN LAPANGAN

NO TANGGAL WAKTU TEMPAT HASIL INFORMAN

1. 20 November

2015 10.00 WIB

Dinas Sosial Provinsi

Banten Wawancara

Kasi Perlindungan Anak

dan Lansia Dinas Sosial

Provinsi Banten

2. 22 November

2015 15.00 WIB

Sekretariat TKSK Kota

Serang Wawancara

Petugas Pos Sahabat Anak

Alun-Alun Timur Kota

Serang

3. 7 Desember

2015 09.30 WIB

Kantor Dinas Sosial Kota

Serang Wawancara

Kasi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak

dan Lansia Dinas Sosial

Kota Serang

4. 10 Desember

2015 10.00 WIB

Kantor Dinas Sosial

Provinsi Banten

Wawancara

Jumlah Anak Jalanan di

Provinsi Banten

Data anak jalanan yang

Staff Pelaksana Program

Pos Sahabat Anak Dinas

Sosial Provinsi Banten

Page 262: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

terdata oleh petugas PSA

Daftar nama petugas Pos

Sahabat Anak

5. 18 Desember

2015 09.00 WIB

Kantor Dinas Sosial Kota

Serang

Jumlah Anak Jalanan di

Kota Serang

Wawancara

Kasi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak

dan Lansia Dinas Sosial

Kota Serang

6. 2 Januari 2016 13.00 WIB Kantor Satpol PP Kota

Serang Wawancara

Kabid Penegakan

Peraturan Perundang-

undangan Daerah (PPUD)

7. 16 Januari 2016 14.00 WIB Kantor BPS Provinsi Banten Data anak jalanan di Provinsi

Banten dan Kota Serang

Perpustakaan BPS

Provinsi Banten

8. 5 Maret 2016 15.00 WIB Pos Sahabat Anak Ciceri

Kota Serang

Wawancara

Melakukan kegiatan

pendataan anak jalanan

Petugas Pos Sahabat Anak

Ciceri Kota Serang

9. 13 Maret 2016 16.15 WIB Rumah Petugas Pos Sahabat

Anak Kebon Jahe Wawancara

Petugas Pos Sahabat Anak

Kebon Jahe Kota Serang

Page 263: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

10. 16 Mei 2016 09.15 WIB

Kantor Lembaga

Perlindungan Anak Provinsi

Banten

Wawancara

Ketua Lembaga

Perlindungan Anak

Provinsi Banten

11. 17 Mei 2016 10.10 WIB Kantor BPMPKB Kota

Serang Wawancara

Kasubid Perlindungan

Perempuan dan Anak

12. 19 Mei 2016 20.00 WIB Alun-Alun Timur Kota

Serang Wawancara

Anak Jalanan Alun-Alun

Timur Kota Serang

Page 264: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 265: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 266: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

1

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTENNOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELENGGARAANKESEJAHTERAAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANTEN

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan salah satu urusan wajib yang menjadi tujuan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai dengan Pasal 27 dan Pasal 28 Undang–undang 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, daerah diberi tanggungjawab dan kewenangan untuk melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

b. bahwa untuk melaksanakan tanggungjawab dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan untuk menjadikan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan dasar warga negara demi tercapainya kesejahteraan sosial, pelaksanaannya harus dilakukan secara terarah, terencana, berkelanjutan dan taat asas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang kesejahteraan sosial;

Mengingat : 1. Pasal 34 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143);

3. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3670);

4. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3796);

Page 267: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

2

5. Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010);

7. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

8. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

9. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah Terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

11. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3177);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3175);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial Penderita Cacat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3179);

Page 268: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

3

15. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3206);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Kesejahteraan Anak yang Bermasalah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3367);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1988 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3754);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN

dan

GUBERNUR BANTEN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Provinsi Banten.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Banten.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah yang memiliki tugas dan kewenangan dalam penyelengaraan kesejahteraan sosial

Page 269: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

4

6. Pejabat yang ditunjuk adalah Pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah yang berwenang di bidang penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dan mendapat pendelegasian wewenang dari Gubernur.

7. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

8. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.

9. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik dilembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial.

10. Pekerja sosial profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerja sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah sosial.

11. Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial adalah potensi dan kemampuan yang ada dalam masyarakat baik manusiawi, sosial maupun alam, yang dapat digali dan didayagunakan untuk menangani, mencegah, timbul dan atau berkembangnya permasalahan sosial, dan meningkatnya taraf kesejahteraan sosial.

12. Potensi Sumber Dana Kesejahteraan Sosial adalah potensi masyarakat untuk menghimpun dan menyediakan dana bagi penyelenggaraan kesejahteraan sosial, berupa kemampuan perseorangan, kelompok sosial, pengusaha, yayasan perkumpulan sosial dan atau sumber alam setempat yang dapat dijadikan dana kesejahteraan sosial.

13. Organisasi Sosial adalah organisasi/perkumpulan yang berbentuk yayasan atau lembaga yang pembentukannya di prakarsai oleh sekelompok masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatankesejahteraan sosial yang mempunyai wilayah kerja dan berdomisili di Provinsi Banten.

14. Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

15. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah perorangan, keluarga atau sekelompok masyarakat yang karena sebab-sebab tertentu tidak dapat melaksanakan fungsi dan peran sosialnya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum baik jasmani, rohani, maupun sosialnya.

16. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.

Page 270: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

5

17. Pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok, lembaga kesejahteraan sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

18. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

19. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial.

20. Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

21. Jaminan Sosial adalah semua upaya yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dilakukan berdasarkan asas :

a. kesetiakawanan;

b. keadilan;

c. kemanfaatan;

d. keterpaduan;

e. kemitraan;

f. keterbukaan;

g. akuntabilitas;

h. partisipasi;

i. profesionalitas; dan

j. keberlanjutan.

Pasal 3

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan :

a. meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup;

b. memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian;

c. meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial ;

d. meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan;

e. meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan ;

Page 271: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

6

f. meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial

BAB III

PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4

Penyelenggaraaan Kesejahteraan sosial di Daerah, wajib dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama-sama dengan masyarakat melalui program terpadu dan lintas sektor dengan pendekatan menyeluruh, termasuk didalamnya pengembangan potensi dan sumber dana kesejahteraan sosial .

Pasal 5

(1) Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ditujukan kepada :

a. perseorangan;

b. keluarga

c. kelompok; dan/atau

d. masyarakat.

(2) Penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial sebagai berikut :

a. kemiskinan;

b. keterlantaran;

c. kecacatan;

d. keterpencilan ;

e. ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku;

f. korban bencana; dan/atau

g. korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

Pasal 6Ruang Lingkup penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi penanganan :

a. Anak Balita Terlantar;

b. Anak Terlantar;

c. Anak Nakal;

d. Anak Jalanan;

e. Wanita Rawan Sosial Ekonomi;

f. Korban Tindak Kekerasan;

Page 272: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

7

g. Lanjut Usia Terlantar;

h. Penyandang Cacat;

i. Tuna Susila;

j. Pengemis;

k. Gelandangan;

l. Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan;

m. Keluarga Fakir Miskin;

n. Keluarga Berumah Tak Layak Huni;

o. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis;

p. Komunitas Adat Terpencil;

q. Pekerja migran bermasalah sosial;

r. Keluarga Rentan;

Pasal 7Penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi :

a. rehabilitasi sosial;

b. jaminan sosial;

c. pemberdayaan sosial; dan

d. perlindungan sosial.

Bagian Kedua

Rehabilitasi Sosial

Pasal 8

(1) Rehabilitasi sosial dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan sesorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar;

(2) Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara persuasif, motivatif, dan koersif, baik dalam keluarga, masyarakat maupun lembaga pelayanan kesejahteraan sosial;

(3) Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) , dapat dilakukan dalam bentuk:

a. motivasi dan diagnosis psikososial;

b. perawatan dan pengasuhan;

c. pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan;

d. bimbingan mental spiritual;

e. bimbingan fisik;

f. bimbingan sosial dan konseling psikososial;

g. pelayanan aksesibilitas;

Page 273: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

8

h. bantuan dan asistensi sosial;

i. bimbingan resosialisasi;

j. bimbingan lanjut; dan/atau

k. rujukan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan rehabiltasi sosial diatur dalam Peraturan Gubernur.

Bagian Ketiga

Jaminan Sosial

Pasal 9

(1) Jaminan sosial sebagaimana dimaksudkan untuk :

a. menjamin fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat fisik dan mental, eks penderita penyakit kronis yang mengalami masalah ketidakmampuan sosial-ekonomi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi.

b. menghargai pejuang, perintis kemerdekaan dan keluarga pahlawan atas jasa-jasanya.

(2) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat diberikan dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan sosial sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

(3) Tata cara pemberian jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Gubernur.

Bagian Keempat

Pemberdayaan Sosial

Pasal 10

(1) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c, dimaksudkan untuk :

a. memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

b. meningkatkan peran serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

(2) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui :

a. peningkatan kemauan dan kemampuan;

b. penggalian potensi dan sumber daya;

c. penggalian nilai-nilai dasar;

d. pemberian akses; dan/atau

e. pemberian bantuan usaha.

Page 274: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

9

(3) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dalam bentuk :

a. diagnosis dan pemberian motivasi;

b. pelatihan keterampilan;

c. pendampingan;

d. pemberian stimulan modal, peralatan usaha dan tempat usaha;

e. peningkatan akses pemasaran hasil usaha;

f. supervisi dan advokasi sosial;

g. penguatan keserasian sosial;

h. penataan lingkungan; dan/atau

i. bimbingan lanjut.

(4) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dalam bentuk:

a. diagnosis dan pemberian motivasi;

b. penguatan kelembagaan masyarakat;

c. kemitraan dan penggalangan dana; dan/atau

d. pemberian stimulan.

Bagian Kelima

Usaha Perlindungan

Pasal 11

(1) Usaha Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) huruf d, diarahkan untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial, seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.

(2) Usaha Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui :

a. bantuan sosial;

b. advokasi sosial; dan/atau

c. bantuan hukum.

Pasal 12(1) Bantuan Sosial dimaksudkan agar seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau

masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar.

(2) Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara dan atau berkelanjutan dalam bentuk ;

a. bantuan langsung.

b. penyediaan aksesibilitas ; dan/atau

c. Penguatan lembaga

Page 275: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

10

Pasal 13(1) Advokasi Sosial dimaksudkan untuk melindungi dan membela seseorang,

keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dilanggar haknya.(2) Advokasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk

penyadaran hak dan kewajiban, pembelaan, dan pemenuhan hak.

Pasal 14

(1) Bantuan Hukum diselenggarakan untuk mewakili kepentingan penyandang masalah yang menghadapi masalah hukum dalam pembelaan atas hak, baik di dalam maupun diluar pengadilan.

(2) Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk pembelaan dan konsultasi hukum.

BAB IV

UPAYA PENANGANAN

Bagian Kesatu

Upaya penanganan keluarga fakir miskin, keluarga rentan, keluarga berumah tidak layak huni atau kumuh dan wanita rawan sosial ekonomi.

Pasal 15

(1) Penanganan keluarga fakir miskin,keluarga rentan dan wanita rawan sosial ekonomi dapat dilakukan melalui bantuan langsung maupun tidak langsung berupa barang atau uang baik dari pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat;

(2) Melalui program pemberdayaan masyarakat miskin bidang pemberdayaan perempuan dan masyarakat desa, kesehatan, sosial, pendidikan, pertanian dan peternakan, kelautan dan perikanan;

(3) Penanganan terhadap keluarga miskin yang berumah tidak layak huni atau kumuh dapat diberikan bantuan berupa bedah rumah kumuh dari pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan masyarakat;

Pasal 16

Upaya penanaganan sebagaimana dimaksud Pasal 15 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.

Bagian kedua

Upaya penanganan balita terlantar, anak terlantar, dan lanjut usia terlantar

Pasal 17

(1) Penanganan balita terlantar, anak terlantar, dan lanjut usia terlantar dapat dilakukan melalui unit instalansi rehabilitasi sosial, pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat;

Page 276: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

11

(2) Penanganan balita terlantar, anak terlantar dan lanjut usia dilakukan dalam bentuk perlindungan sosial;

(3) penanganan anak dan orang terlantar diperjalanan, melalui :

a. rekomendasi surat perjalanan ketempat asal;

b. rujukan ke lembaga terkait;

c. pemberian bantuan stimulan.

Pasal 18

Upaya penanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.

Bagian ketiga

Penanganan Penyandang Cacat

Pasal 19

(1) Setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan;

(2) Setiap orang wajib mengakui, menghormati dan memenuhi kesamaan kesempatan bagi penyandang cacat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan;

Pasal 20

(1) Kesamaan kesempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, diarahkan untuk mewujudkan kesamaan kedudukan, hak, kewajiban dan peran penyandang cacat agar dapat berintegrasi secara proposional, fungsional dan wajar dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

(2) Kesamaan kesempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui pendidikan, kesempatan kerja dan penghidupan sosial.

(3) Penanganan penyandang cacat dapat dilakukan dalam bentuk rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat

Penanganan Korban Tindak Kekerasan, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis,dan Pekerjaan Migran Bermasalah

Pasal 21

Penanganan Korban Tindak Kekerasan, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis, dan Pekerja Migran Bermasalah dapat dilakukan dalam bentuk perlindungan sosial , yang dilaksanakan oleh SKPD dan lembaga terkait.

Pasal 22

Upaya penanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 277: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

12

Bagian Kelima

Penanganan Komunitas Adat Terpencil

Pasal 23

Penanganan Komunitas Adat Terpencil dapat dilakukan dalam bentuk pemberdayaan dan perlindungan sosial, yang dilaksanakan oleh SKPD dan lembaga terkait.

Pasal 24Upaya penanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Bagian Keenam

Penanganan Gelandangan, Pengemis, Anak Nakal, Anak Jalanan, Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan, dan Tuna Susila

Pasal 25

(1) Penanganan Gelandangan, Pengemis,Anak Nakal, Anak Jalanan, Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan dan Tuna Susila dapat dilakukan dalam bentuk rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial yang dilaksanakan oleh SKPD dan lembaga terkait.

(2) Mekanisme dan tata cara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh peraturan Gubernur.

Bagian Ketujuh

Larangan

Pasal 26(1) Setiap orang dilarang mengkoordinir, mengeksploitasi atau menjadikan

gelandangan,pengemis dan tuna susila sebagai alat untuk mencari keuntungan bagi kepentingan diri sendiri ataupun orang/kelompok lain.

(2) Setiap orang dilarang memberikan uang atau barang kepada gelandangan dan pengemis di jalan atau ditempat-tempat umum.

BAB V

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH

Pasal 27

Tanggung jawab pemerintah provinsi dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi :

a. mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah ;

b. melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial lintas kabupaten/kota, termasuk dekosentrasi dan tugas perbantuan ;

Page 278: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

13

c. memberikan bantuan sosial sebagai stimulan kepada masyarakat yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial;

d. memelihara taman makam pahlawan; dan

e. melestarikan nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.

Pasal 28

Wewenang pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi:a. penetapan kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang bersifat lintas

kabupaten/kota selaras dengan kebijakan pembangunan nasional di bidang kesejahteraan sosial;

b. penetapan kebijakan kerja sama dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan lembaga kesejahteraan sosial nasional;

c. pemberian izin dan pengawasan pengumpulan sumbangan dan penyaluran bantuan sosial sesuai kewenangannya;

d. koordinasi pelaksanaan program penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

e. pemeliharaan taman makam pahlawan ; dan

f. pelestarikan nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.

Pasal 29

Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota melakukan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

BAB VI

SUMBER DAYA PENYELENGGARAAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 30

Sumber daya penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi :

a. Sumber daya Manusia ;

b. Sarana dan prasarana ; serta

c. Sumber pendanaan.

Bagian Kedua

Sumber Daya Manusia

Pasal 31

(1) Sumber daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf a terdiri atas:a. tenaga kesejahteraan sosial;

Page 279: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

14

b. pekerja sosial profesional;

c. relawan sosial ; dan

d. penyuluh sosial.

(2) Tenaga kesejahteraan sosial, pekerja sosial profesional dan penyuluh sosialsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf d, sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi :

a. pendidikan di bidang kesejahteraan sosial;

b. pelatihan dan keterampilan pelayanan sosial; dan/atau

c. pengalaman melaksanakan pelayanan sosial.

Pasal 32

(1) Tenaga kesejahteraan sosial, pekerja sosial profesional, dan penyuluh sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c dapat memperoleh :

a. pendidikan;

b. pelatihan;

c. promosi;

d. tunjangan; dan/atau

e. penghargaan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Sarana dan Prasarana

Pasal 33(1) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b meliputi :

a. Panti sosial ;

b. Pusat rehabilitasi sosial;

c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan ;

d. Pusat kesejahteraan sosial ;

e. Rumah singgah ;

f. Rumah perlndungan sosial

(2) Pemerintah Daerah melakukan upaya terhadap sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menurut skala prioritas kebutuhan dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial,.

(3) Penyediaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.

(4) Usaha penyediaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat pula dilaksanakan dengan cara rujukan antar lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial.

Page 280: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

15

BAB VII

SUMBER PENDANAAN

Pasal 34(1) Sumber Pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf c meliputi:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. Sumbangan masyarakat ;

d. Dana yang disisihkan dari badan usaha sebagai kewajiban dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility) ;

e. Sumber pendanaan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ;

(2) Pengalokasian sumber pendanaan dimaksud ayat (1) huruf a diilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ;

(3) Pengumpulan dan penggunaan sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c dan f dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 35Usaha pengumpulan dan penggunaan sumber pendanaan yang berasal dari masyarakat bagi kepentingan kesejahteraan sosial selain sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 34 ayat (3) dilaksanakan oleh Gubernur sesuai dengan kewenangannya.

BAB VIII

PERAN MASYARAKAT

Pasal 36

(1) Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan dalam Penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

(2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh :

a. perseorangan;

b. keluarga;

c. organisasi keagamaan;

d. organisasi sosial kemasyarakatan antara lain organisasi kepemudaan, yayasan dan paguyuban;

e. lembaga swadaya masyarakat;

f. organisasi profesi;

g. badan usaha;

h. lembaga kesejahteraan sosial; dan

i. lembaga kesejahteraan sosial asing.

(3) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk mendukung keberhasilan penanggulangan masalah sosial

Page 281: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

16

Pasal 37(1) Organisasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf f,

terdiri atas :a. ikatan pekerja sosial profesional;b. lembaga pendidikan pekerjaan sosial; danc. lembaga kesejahteraan sosial.

(2) Untuk menjaga dan menegakkan profesionalisme, organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan kode etik.

BAB IX

ORGANISASI SOSIAL

Bagian Kesatu

Pendaftaran

Pasal 38

Setiap organisasi sosial atau lembaga sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37yang berkedudukan dan menjalankan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Daerah wajib mempunyai tanda daftar organisasi sosial dari Gubernur atau SKPD yang ditunjuk.

Pasal 39

(1) Setiap organisasi yang memohon tanda daftar organisasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 wajib melampirkan :a. salinan akta pendirian dan/atau salinan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga;b. salinan struktur kepengurusan;c. program kerja;

(2) Tata cara dan persyaratan pendaftaran tanda daftar organisasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Gubernur.

Bagian kedua

Pembinaan

Pasal 40

Pemerintah Daerah memberikan pembinaan kepada setiap organisasi sosial atau lembaga sosial yang melakukan kegiatan di Daerah.

Pasal 41(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 dilakukan melalui :

a. orientasi;b. pemberian bimbingan;c. fasilitas pendidikan dan latihan baik dari dalam maupun dari Luar Negeri;d. pemberian bantuan keuangan, peralatan dan fasilitas-fasilitas tertentu,

sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.

Page 282: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

17

(2) Tata cara pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dalam Peraturan Gubernur.

Bagian Ketiga

Larangan Organisasi Sosial

Pasal 42Setiap organisasi sosial dan/atau lembaga sosial dilarang :a. menerima bantuan dari Luar Negeri tanpa mengikuti tata cara penerimaan

berdasarkan peraturan perundang-undangan;b. menyelenggarakan usaha pengumpulan dana dengan cara-cara memaksa atau

yang mengandung unsur paksaan/penipuan;c. menyelenggarakan kegiatan yang menyimpang dari Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga organisasi sosial atau lembaga sosial yang bersangkutan;

d. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

BAB X

PEMBINAAN, PENGAWASAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 43

(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

(2) Masyarakat dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pasal 44

(1) Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

(2) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pengendalian mutu penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pasal 45Pembinaan dan pengawasan, serta pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 46(1) Setiap orang dan/atau badan yang melanggar ketentuan Pasal 42 dikenakan

sanksi administratif.

Page 283: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

18

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :a. membekuan dan/atau pencabutan izin;b. denda administratif;c. sanksi polisional.

(3) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara :a. pemberian teguran tertulis pertama;b. pemberian teguran tertulis kedua disertai pemanggilan;c. pemberian teguran tertulis ketiga;d. penindakan atau pelaksanaan sanksi polisional dan/atau pencabutan izin.

(4) Denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b disetorkan ke Kas Umum Daerah.

(5) Sanksi polisional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat berupa :a. penyegelan;b. pembongkaran.

(6) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Gubernur.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 47Peraturan Gubernur tentang teknis pelaksanaan Peraturan Daerah ini paling lambat ditetapkan 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.

Pasal 48Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Banten.

Disahkan di Serangpada tanggal 29 Desember 2010

GUBERNUR BANTEN,

ttd.

RATU ATUT CHOSIYAH

Diundangkan di Serangpada tanggal 30 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAHPROVINSI BANTEN,

ttd.

M U H A D I

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2010 NOMOR 8

Page 284: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

19

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN

NOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

I. UMUM

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Bab XIV Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) yang berbunyi : ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara dan pada ayat (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Sebagai tindakan implemantif secara umum, tugas pemerintah dalam pembangunan Nasional di ejawantahkan untuk mencapai kesejahteraan sosial. Salah satu program pembangunan di daerah Provinsi Banten dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial yaitu telah di canangkan dan dilaksanakannya program penanganan masalah-masalah sosial seperti program untuk mengurangi angka pengangguran, kemiskinan dan ketertinggalan. Sampai saat ini pelayanan sosial belum terarah dan terfokus, hal ini disebabkan akar masalah-masalah sosial belum di temu kenali secara konseptual.

Masih rendahnya tingkat pencapaian dalam bidang kesejahteraan sosial mengundang respon, responsible dan responsibility Gubernur Banten. Untuk menggunakan methode pendekatan dan pengenalan terhadap akar masalah kesejahteraan sosial melalui visinya sebagaimana tertuang dalam RPJMD dan RPJPD Provinsi Banten. Yang berbunyi ” Rakyat Banten sejahtera berlandaskanIman dan Takwa ”.Perhatian masyarakat Provinsi Banten atas upaya dan langkah-langkah penanggulangan masalah sosial kian meningkat terbukti dengan semakin tajamnya kritikal masyarakat terhadap Pemerintah Daerah dan semakin menguatnya peran masyarakat secara gotong royong dalam menangani permasalahan sosial baik secara individual , kelompok, maupun golongan yang terhimpun dalam lembaga sosial, organisasi sosial dan organisasi kepemudaan.Permasalahannya adalah agak sulit untuk membedakan mana tanggung jawabpemerintah dan mana yang menjadi tanggung jawab masyarakat. Oleh karena itu di pandang perlu untuk di padukan dan di rinci secara sistematis tugas dan tanggung jawab antara Pemerintah dan masyarakat melalui tatanan Legislasi. Dalam bentuk Peraturan Daerah sebagai penjabaran dari pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dimana bunyi ayat (1) huruf g sebagai berikut : ”Penanggulangan Masalah Sosial lintas Kabupaten/kota perlu segera diwujudkan”.

Dalam rangka menanggulangi masalah sosial baik yang akan menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah daerah maupun tanggung jawab masyarakat, DPRD Provinsi Banten berinisiatif untuk merumuskan kebijakan strategis dalam Peraturan Daerah penanggulangan masalah sosial yang

Page 285: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

20

berorientasi pada visi misi Provinsi Banten, yang titik tumpunya pada pemberdayaan masyarakat.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Page 286: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

21

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Page 287: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

22

Pasal 33

Cukup jelas

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas

Pasal 37

Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas

Pasal 44

Cukup jelas

Pasal 45

Cukup Jelas.

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 30

Page 288: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 289: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 290: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 291: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 292: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 293: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 294: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 295: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 296: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 297: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi
Page 298: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

NO POKOK BAHASAN URAIAN LANGKAH-LANGKAH TINDAK LANJUT KETERANGAN

A. Sarana dan Prasarana 1. Pos Sahabat Anak

Kota Serang a. Perempatan Carrefour b. Perempatan Kebon Jahe c. Perempatan Sumur

Pecung

Kota Cilegon a. Perempatan PCI

1. Bangunan

a. Bentuk bangunan b. Ukuran c. Titik lokasi (sepadan jalan nasional,

provinsi, kab/kota) 2. Interior dan Kelengkapan

a. Meubeler b. Kelengkapan lainnya

1. Spesifikasi dan gambar

- Ukuran bangunan 2 x 2 2. RAB 3. Ijin lokasi

- Menunggu dari Kota Serang dan Kota Cilegon

2. CCTV

Kota Serang a. Perempatan Carrefour b. Perempatan Kebon Jahe c. Perempatan Sumur

Pecung

Kota Cilegon Perempatan PCI

1. Sistem 2. Kelengkapan perangkat hardware

a. Titik Pos Sahabat Anak b. Titik Dinas Sosial Kota Serang, Kota

Cilegon, dan Dinas Sosial Provinsi

- Tergantung spesifikasi yang diinginkan

- Bisa di akses di Dinas Sosial Kota Serang dan Kota Cilegon

- Masing-masing Dinas Sosial menyiapkan perangkat pendukung (software dan hardware) yang memadai; Internet dan komputer server

B. Kesiapan SDM

1. Rapat koordinasi

- Menghasilkan mekanisme atau langkah-langkah tahapan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing wilayah ujicoba dalam rangka penanganan anak jalanan

Page 299: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

2. Pelatihan penanganan anak jalanan 3. Coaching clinic anak jalanan

4. Sosialisasi 5. Honor petugas Pos Sahabat Anak

6. Penelusuran keluarga anak jalanan

- Dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2013

- Melibatkan stakeholder dan atau tokoh masyarakat calon petugas di Pos Sahabat Anak

- Mendata dan memetakan profil anak

jalanan di Kota Serang dan Kota Cilegon

- Menghasilkan langkah-langkah atau upaya yang tepat dalam penanganan permasalahan anak jalanan

- Hasil coaching clinic akan ditindaklanjuti dengan pelatihan bimbingan dan motivasi kerja di tahun 2014

- Dilaksanakan setelah semua tahapan ujicoba dilaksanakan

- Melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dalam penanganan anak jalanan di tingkat Provinsi ataupun Kab/Kota se-Provinsi Banten

- Peserta 40 orang - Setelah pelaksanaan Rapat koordinasi - Setelah pembuatan Pos Sahabat Anak - 3 Orang x 4 Lokasi

- Prioritas untuk peserta coaching clinic

Page 300: IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH …repository.fisip-untirta.ac.id/706/1/Untitled - Copy.pdf · Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu Administrasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Gema Nugraha

NIM : 6661110628

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 06 April 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat

: Jalan Raya Pandeglang Km 03 Karundang BPLKI

RT/RW 003/001 Kelurahan Tembong Kecamatan

Cipocok Jaya Kota Serang Provinsi Banten

E-mail : [email protected]

No Hp : 089625446659

Pendidikan Formal

1998 – 2005 : SD Negeri Sempu 2 Serang

2005 – 2008 : SMP Negeri 9 Kota Serang

2008 – 2011 : SMA Negeri 6 Kota Serang

2011 – 2016 : Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa