IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …skripsi.narotama.ac.id/files/12108009 - SUJARNO.pdf ·...

16
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA (Studi di Pemerintahan Desa Aeng Tong-Tong) T E S I S Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Dalam Studi Magister Ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama Oleh : SUJARNO NIM : 12108009 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009

Transcript of IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN …skripsi.narotama.ac.id/files/12108009 - SUJARNO.pdf ·...

i

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

(Studi di Pemerintahan Desa Aeng Tong-Tong)

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :

SUJARNO

NIM : 12108009

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA2009

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal, 18 Agustus 2009

Oleh :

Pembimbing

Dr. Sadjijono, SH., M.Hum.

Mengetahui,Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Narotama

Dr. Maarten L. Souhoka, SH., MS.

iii

HALAMAN PANITIA PENGUJI

Telah Diuji Pada

Tanggal

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Emilliana Trisnawati, SH., MH.

Anggota : 1. Dr. Sadjijono, SH., M.Hum.

2. Soemali, SH., MH.

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, dalam penulisan tesis ini sehingga

dapat terselesaikan dengan baik, dalam rangka memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar Magister Hukum dalam Program Studi Ilmu

Hukum pada Program Pascasarjana Universitas Narotama di Surabaya.

Pada kesempatan yang baik ini pula, Penulis menyadari bahwa

penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari

adanya suatu kesalahan, oleh sebab itu Penulis mengharapkan saran dan

masukan yang berupa nasehat dari semua pihak yang bersifat

membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Dengan tersusunnya tesis ini, Penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. R. Djoko Soemadijo, SH, selaku Rektor Universitas Narotama di

Surabaya.

2. Dr. Maarten L. Souhoka, SH., MS., selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya.

3. Dr. Sadjijono, SH., M.Hum, selaku Pembimbing Tesis yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menempuh perkuliahan

hingga terselesaikannya tesis ini.

4. Ketua dan Para Anggota Panitia Penguji Tesis Universitas Narotama

Surabaya.

v

5. Rekan-rekan di Lingkungan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten

Sumenep yang telah banyak memberikan informasi, data-data dan

bantuan untuk mengadakan penelitian.

6. Rekan-rekan LSM di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep

yang telah banyak memberikan informasi, data-data selama

mengadakan penelitian di lapangan.

7. Rekan-rekan pada pada Kantor Kecamatan Saronggi Kabupaten

Sumenep atas informasi dan data-data selama mengadakan penelitian

di lapangan.

8. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana Universitas

Narotama Surabaya yang membantu penulis dalam urusan

administrasi yang berhubungan dengan penulisan tesis.

9. Rekan-rekan satu angkatan Program Pascasarjana Magister Ilmu

Hukum Universitas Narotama Surabaya, yang telah mencurahkan

tenaga tanpa pamrih demi kelancaran penulisan tesis ini.

10.Untuk yang terhormat kedua orang tua kami atas do’a dan dorongan

moril yang diberikan selama penulisan tesis ini hingga selesai.

11.Buat istri dan anak-anakku tercinta, yang telah memberikan bantuan

moril dan motivasi yang tidak dapat dinilai dengan apapun, hingga

tesis ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumenep, Oktober 2009

Penulis

vi

RINGKASAN

Di era pasca reformasi, demokratisasi negara kita semakin meningkat. Bahkan keterlibatan rakyat semakin besar dalam menentukan masa depan negara. Pada era sebelumnya demokratisasi hanya menjadi simbol negara belaka dan rakyat kurang mendapatkan adanya kesempatan untuk menentukan kepentingannya sendiri dalam kehidupan bernegara ini. Sehingga demokrasi pada era sebelumnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dengan berkembangnya demokrasi, keterlibatan rakyat tidak hanya berbatas pada mempengaruhi kebijakan bahkan bisa menentukan pemimpin negara. Pasca diberlakukannya otonomi daerah rakyat tidak hanya menentukan Kepala Daerah, tapi rakyat juga bisa menentukan Kepala Desa sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Jo Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 21 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa. Sehingga berbagai desa yang ada di Kabupaten Sumenep harus melaksanakan Perda tersebut.

Berangkat dari pemikiran tersebut diatas terkait dengan pemberlakuan Perda Nomor 21 Tahun 2006 Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, sudah sebagian besar desa-desa yang ada di Kabupaten Sumenep telah melaksanakan pemilihan Kepala Desa termasuk Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi. Namun bagaimana pemilihan Kepala Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi sesuaikan dengan mekanisme yang ada dan bagaimana permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pemilihan berlangsung serta bagaimana para pihak terkait dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi ?

Dalam penulisan tesis ini untuk menjawab semua permasalahan-permasalahan selama pemilihan Kepala Desa berlangsung, maka penulis akan menulis tesis ini dengan menggunakan menggunakan metode yuridis normatif. Yaitu metode penelitian yang manadalam meninjau suatu masalah dari peraturan perundang-undangan, dan asas-asas hukum yang berlaku dalam kaitannya dengan permasalahan yang ada.

Hasil penelitian atas terlaksananya Pemilihan Kepala Desa di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi, terjadi sedikit persoalan. Persoalan tersebut timbul karena adanya pro kontra yang timbul dalam internal kepanitiaan itu sendiri, sehingga berdampak terhadap kebijakan BPD. Dalam tubuh BPD, menyikapi kasus tersebut saling tarik ulur, dan ada yang mengatakan kepanitiaan telah menyalahi mekanisme pemilihan sebagai panitia atau kata lain panitia telah cacat hukum. Berdasarkan bahan hukum-bahan hukum yang kamid dapatkan, bahwa panitia tidak cacat hukum, akan tetapi ada sedikit kesalahan dalam melaksanakan

vii

kerja-kerja kepanitiaan. Dimana hal ini, berdasarkan pada hasil rapat BPD pada tanggal 26 Januari 2007 yang menetapkan kepanitiaan pemilihan Kepala Desa tanpa harus membentuk yang baru. Atas hasil keputusan BPD tersebut, panitia langsung mengadakan rapat penetapan hari H, yaitu hari pemungutan suara. Akan tetapi hasil penetapan ini dianggap tidak sah oleh sebagian anggota BPD, sehingga berlangsung pada kebijakan Bupati yang menolak atas hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa. Pada akhirnya untuk menyelesaikan kasus tersebut, dibawa ke proses hukum, dan Bupati di PTUN kan. Dan hasil keputusan PTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap inilah yang akan dijadikan landasan hukum untuk menentukan sah tidaknya pemilihan kepala desa tersebut.

viii

ABSTRACT

In era after reform, our state democratization progressively mount. Even involvement of ever greater people in determining state future. At previous era of democratization only becoming mere state symbol and people less is getting is existence of opportunity to determine its own importance in life of have this state to. So that democratize at previous era do not walk properly. By expanding democracy it, involvement of people do not only have boundary to at influencing policy even can determine leader of state. By expanding democracy it, involvement of people do not only have boundary to at influencing policy even can determine leader of state. Pasca goning into effect of people area autonomy do not only determining Regional Leader, but people also can determine Head Countryside as which have been arranged in Law Number 32 Year 2004 Jo By Law Of Sub-Province of Sumenep Number 21 Year 2006 about Procedures Nomination, Election, Lifting, Appointment and Cessation Of Head Countryside. So that various countryside exist in Sub-Province of Sumenep have to execute the Perda.

Leave from the idea above related to application of Perda Number 21 Year 2006 Procedures Nomination, Election, Lifting, Appointment and Cessation of Head Countryside, have most countrysides exist in Sub-Province of Sumenep have executed election of Head Countryside ofis including Countryside of Aeng Barrels District of Saronggi. But how election of Head Countryside of Aeng Barrels District of Saronggi correspond to existing mechanism and how problemss that happened during election process take place and also how related/relevant the parties in solving problems that happened in Election of Head Countryside in Countryside of Aeng Tong-Tong District of Saronggi ?

In writing of this thesis to answer all problemss during election of Head Countryside take place, hence writer will write this thesis by using using method of yuridis normatif. That is research method which is manadalam evaluate an problem of from law and regulation, and principle of justices going into effect in its bearing with existing problems.

Result of research to the executing of Election of Head Countryside in Countryside of Aeng Tong-Tong District of Saronggi, happened a few/little problem. The problem arising from the existence of counter pros of arising out in internal is itself committee, so that affect to policy of BPD. In body of BPD, the case attitude each other drawing to postpone, and there is telling committee have trespassed election mechanism as other word or committee of handicap committee have law. Pursuant to materials of hukum-bahan law which is kamid get, that handicap committee do not law, however there is a little mistake in executing committee activitys. Where this matter, pursuant to at result of meeting of BPD on 26 January 2007 specifying electoral college Lead Countryside without having to form newly. To the result of decision of BPD, direct committee have a meeting

ix

stipulating of day of H, that is pollingday. However result of this stipulating is assumed null and void by some of member of BPD, so that take place at policy of Regent refusing to the result of execution of Election Of Head Countryside. In the end to finish the case, brought to law process, and Regent in PTUN . And result decision of PTUN having legal force remain to be this will be made by the basis for law to determine validity do not ithim election of countryside head.

Keyword : Procedures Nomination, Election, Lifting, Appointment and Cessation of Head Countryside

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR TANDA PERSETUJUAN................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI TESIS ...................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

RINGKASAN..................................................................................... vi

ABSTRAKSI ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka .......................................................... 7

F. Metode Penelitian ......................................................... 37

G. Sistematika Penulisan ................................................... 40

BAB II EKSISTENSI PERDA NOMOR 21 TAHUN 2006 DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA

AENG TONG-TONG

A. Tinjauan PERDA Nomor 21 Tahun 2006....................... 41

B. Deskripsi Singkat Desa Aeng Tong-Tong...................... 44

C. Mata Pencaharian Desa Aeng Tong-Tong .................... 47

D. Lembaga-Lembaga di Desa Aeng Tong-Tong .............. 49

xi

BAB III POSISI KASUS PEMILIHAN KEPALA DESA AENG

TONG-TONG DAN PENYELESAIANNYA MENURUT

PERDA NOMOR 21 TAHUN 2006

A. Proses Pemilihan Kepala Desa Aeng Tong-Tong

Kecamatan Saronggi...................................................... 51

B. Kasus Pemilihan Kepala Desa Aeng Tong-Tong ........... 67

C. Solusi Dalam Menyelesaikan Kasus Pemilihan Kepala

Desa di Desa Aeng Tong-Tong...................................... 72

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 72

B. Saran-Saran .................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA

xii

T E S I S

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

(Studi di Pemerintahan Desa Aeng Tong-Tong)

Oleh :

SUJARNO

NIM : 12108009

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA2009

xiii

TESIS INI DISETUJUIPADA TANGGAL 25 JULI 2009

JUDUL

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

(Studi di Pemerintahan Desa Aeng Tong-Tong)

OLEH :PEMBIMBING

Dr. SADJIJONO, SH., M.Hum.

MENGETAHUI,KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS NAROTAMA

Dr. MAARTEN L. SOUHOKA, SH., MS.

xiv

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Carney, T.F., Content Analisys : A. Tehneque for sistematik inference from

Comonication, BT. Batsfort, London.

Djojodigoeno, M.M. Asas-Asas Hukum Adat, Gama : Yogyakarta, 1958.

Wijaya, HAW. Otonomi Desa, cet II Rajawali Press : Jakarta, 2004.

Karim, Busro. Indonesia, Globalisasi dan Otonomi Daerah : Beberapa

Pemikiran Untuk Sumenep, Pilar Politika : Yogyakarta, 2004.

Karim Busyro Abuya, Indonesia Globalisasi Otonomi Daerah, Pilar Media,

Yogyakarta, 2005.

Kusnardi. M. dan Harmaily. Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara,

Pusat Studi HTM, UI Press, Jakarta, 1988.

Lubis. Solly. M., Politik dan Hukum di Era Reformasi, Mandar Maju,

Bandung, 2000.

Ma’shum Saifullah, Otonomi Daerah Memperkuat Pemerintahan Daerah

atau Meningkatkan Kapasitas dan Kesejahteraan Masyarkat Desa.

Di Universitas Brawijaya Malang, tanggal 31 Mei 2006.

Mulyana Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2002.

MD. Mahfud. Moh, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Rineka Cipta,

Jakarta, 2000.

xv

MD. Mahfud. Moh, Politik Hukum di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta,

2000.

N. Andraha, Ky Bernology Ilmu Pemerintahan Desa, Rineka Cipta,

Jakarta, 2003.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, Press

Pustaka : Jakarta, 1979.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Karya Utama : Surabaya, 1999.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Citra Umbara : Bandung, 1999.

Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemen, Umbara : Jakarta , 2002.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, Citra

Umbara : Bandung, 2003.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Citra Umbara : Bandung, 2004.

Perda Pemerintah Kabupaten Sumenep Nomor 18 Tahun 2006 tentang

Organisasi Pemerintahan Desa, Bagian Hukum Pemerintah

Kabupaten Sumenep, 2006.

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 20 Tahun 2006 tentang

Badan Permusyawaratan Desa, Bagian Hukum Pemerintah

Kabupaten Sumenep, 2006.

xvi

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 21 Tahun 2006 tentang

Tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan dan

pemberhentian Kepala Desa, Bagian Hukum Pemerintah

Kabupaten Sumenep, 2006.

Petunjuk Teknis Pemilihan Kepala Desa Perda Nomor 21 Tahun 2006

tentang Tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan dan

pemberhentian Kepala Desa, Bagian Pemerintahan Desa

Kabupaten Sumenep, 2006.

Surat Bupati Kabupaten Sumenep tentang Pemilihan Kepala Desa

Program Tahun 2006-2007, 2006.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (12) tentang

Pemerintah Daerah, Citra Umbara : Bandung, 2006.

Surat Bupati tertanggal 20 Maret 2007 tentang Penolakan Hasil Pemilihan

Kepala Desa Aeng Tong-Tong, Sumenep, 2007.