Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

9
Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik A. Pengertian Implementasi Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kebijakan yang telah dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Kalau diibaratkan dengan sebuah rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah rumah pada kertas kalkirnya maka implementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah rancangan yang telah dibuat tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng atau tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama dengan hasil rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit dan telah sempurna dari sisi perancang dan rancangan itu. Maka implementasi kebijakan juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah direncanakan dalam kebijakannya untuk dijalankan dengan segenap hati dan keinginan kuat, permasalahan besar akan terjadi apabila yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari

description

abcSn

Transcript of Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

Page 1: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik

A. Pengertian Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah

kebijakan yang telah dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya.

Kalau diibaratkan dengan sebuah rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang

Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah rumah pada kertas kalkirnya maka

implementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah rancangan yang telah dibuat

tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng atau tidak sesuai

dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama dengan

hasil rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat

karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit dan telah

sempurna dari sisi perancang dan rancangan itu. Maka implementasi kebijakan

juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah direncanakan dalam

kebijakannya untuk dijalankan dengan segenap hati dan keinginan kuat,

permasalahan besar akan terjadi apabila yang dilaksanakan bertolak belakang atau

menyimpang dari yang telah dirancang maka terjadilah kesia-sian antara

rancangan dengan implementasi. Rancangan kebijakan dan implementasi

kebijakan adalah sebuah sistem dan membentuk sebuah garis lurus dalam

hubungannya (konsep linearitas) dalam arti implementasi mencerminkan

rancangan, maka sangat penting sekali pemahaman aktor lapangan yang terlibat

dalam proses sebagai inti kebijakan untuk memahami perancangan kebijakan

dengan baik dan benar.

Page 2: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

B. Pedoman Umum Implementasi

1. Perlunya Pedoman Implementasi Pancasila

Setelah hakikat Pancasila dapat dipahami secara tepat, benar dan

mendalam terutama mengenai konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di

dalamnya, maka Pancasila diyakini memiliki kapasitas yang handal untuk

mengarahkan perjuangan mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.

Di depan telah diuraikan bahwa kebenaran dan ketangguhan Pancasila

tidak perlu diragukan lagi. Namun tanpa pemahaman oleh masyarakat luas secara

mendalam terhadap konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya,

disertai dengan sikap, kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan serta

mengantisipasi perkembangan zaman, Pancasila akan memudar dan tidak dapat

bertahan. Oleh karena itu setiap upaya pengembangan melalui implementasi

Pancasila perlu dilaksanakan secara tepat dan benar, sehingga masyarakat dapat

bersikap dan bertindak secara tepat dalam memperkokoh dan mempertahankan

Pancasila. Untuk itulah diperlukan suatu pedoman yang dapat dipergunakan oleh

masyarakat, sebagai pegangan mengimplementasikan Pancasila dengan baik dan

benar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Sistem, Struktur dan Strategi Implementasi Pancasila.

Setiap upaya untuk mengimplementasikan Pancasila dalam berbagai

bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, pertama-tama perlu didasari oleh

pemahaman terhadap maksud dan tujuannya, selanjutnya apa dan bagaimana

implementasi tersebut diselenggarakan, siapa saja yang terlibat di dalamnya, dan

bagaimana cara yang sebaiknya diterapkan, serta bentuk kelembagaan yang

diperlukan. Hal ini perlu dicantumkan dalam Pedoman Umum agar semua pihak

faham mengenai siapa melakukan apa, kapan dan bagaimana.

a. Maksud dan Tujuan Implementasi Pancasila

Maksud Implementasi Pancasila :

1) Mengembangkan pola fikir dan pola tindak berdasar pada konsep, prinsip,

dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2) Mengembangkan sikap dan perilaku dalam mempertahankan dan menjaga

kelestarian Pembukaan UUD 1945.

Page 3: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

3) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan demokrasi dan

HAM berdasarkan Pancasila.

4) Mengembangkan kemampuan dalam penyusunan peraturan perundang-

undangan yang sejalan dan tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai

dasar negara.

5) Mengembangkan pola pikir Bhinneka Tunggal Ika yang berwujud sikap,

tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.

6) Mengembangkan pemikiran baru dalam menghadapi perkembangan

zaman tentang Pancasila tanpa meninggalkan jatidirinya.

Tujuan implementasi Pancasila :

1) Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2) Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan

kebenaran Pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa,

dan dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan dan kemampuan

mengimplementasi-kan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan

berbangsa dan bernegara.

b. Sasaran Implementasi

Berdasarkan kesepakatan bangsa, Pancasila adalah dasar negara dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia, maka konsekuensinya setiap warganegara harus

memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam

Pancasila. Pada dasarnya setiap warga negara telah memiliki pemahaman terhadap

nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dengan latar belakang pengalaman

dan pendidikan masing-masing. Demi efektivitas dan efisiensi, perlu dipilih

kelompok sasaran yang strategis yang mempunyai dampak ganda (multiplier

effect)yang tinggi,  antara lain :

elit politik;

insan pers;

anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif pusat dan daerah;

Page 4: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

tokoh agama, pemuda, adat

pengusaha;

dengan harapan agar mereka menjadi teladan dalam mengimplementasikan

Pancasila. Sasaran berikutnya baru masyarakat secara luas.

C. Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang

Politik

1. Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa

A. Badan imigrasi memiliki kebijakan tentang pembuatan visa yaitu jika

warga negara Indonesia yang ingin membuat visa untuk bepergian ke

luar negeri dan warga negara Indonesia itu mempunyai nama yang

berbau islami seperti Muhammad, Khumaeroh, dipersulit dalam

pembuatannya. Karena, nama – nama islam itu telah dicap sebagai

teroris.

B. Kebijakan pemerintah dalam pengaturan beragama. Kebijakan

pemerintah tersebut diatur dalam undang – undang dasar pasal 28 E ayat

(1) yang berbunyi “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat

menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih

pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah

negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. “ maksud

pengaturan disini adalah pemerintah membebaskan beragama akan tetapi

pemerintah tetap mengawasi agama – agama tersebut supaya tidak keluar

dari jalurnya dan tidak ada agama – agama yang tidak diakui.

2. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pemerintah mengirim kontingen Garuda sebanyak 27 kontingen ke berbagai

negara. Seperti, Kongo, Vietnam, Lebanon, untuk menyelesaikan konflik disana.

Salah satu kontingen terbaru yang dikirim adalah Kontingen Garuda Indonesia

XXVII.

Kontingen Garuda XXVII - 1 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur

bertugas sejak tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2009

dalam satgas Milobs dipimpin oleh Mayor Pnb Destianto Nugroho.

Page 5: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

Kontingen Garuda XXVII - 2 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur

bertugas sejak tanggal 8 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2011

dalam satgas Milobs dipimpin oleh Letkol CHK Tiarsen, yang didukung oleh 2

personil.

Kontingen Garuda XXVII - 3 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur

bertugas sejak tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan tanggal 14 Februari 2012

dalam Satgas Military Observer dengan beranggotakan Mayor Arh Irwan

Setiawan, Mayor Kal Bambang Witono dan Kapten Laut (P) Dian Wahyudi serta

Satgas Military Staff atas nama Mayor Kal R.Akhmad Wahyuniawan yang

bertugas sebagai Staff Officer Air Operation UNAMID Headquarter - El Fasher.

3. Sila ke-3 : Persatuan Indonesia

Pemerintah melakukan mediasi Tanah Adat Bulukumba. Pemerintah turun

tangan untuk melakukan mediasi karena ada sengketa lahan pertambangan antara

PT London Sumatera (Lonsum) dengan warga Halmahera Barat (Maluku Utara)

di kawasan pertambangan PT Nusa Halmahera Mineral (NHM). Akan tetapi

mediasi tersebut belum berhasil karena adanya pelanggaran HAM saat rakyat

bulukumba melakukan reclaiming terhadap tanah ulayat mereka yang dikuasai

Lonsum, sedikitnya empat warga Bulukumba tewas tertembak dan belasan

lainnya hilang. Walaupun proses mediasi tersebut belum berhasil, akan tetapi

sudah ada upaya pemerintah untuk mempersatukan sekelompok orang yang

berselisih.

4. Sila ke-4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan / Perwakilan

Kebebasan mengeluarkan pendapat diatur pemerintah dalam pasal 28 E ayat

(3), yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,

dan mengeluarkan pendapat”. implementasi dari pasal ini adalah banyak

munculnya LSM dan demo – demo.

Kebijakan pemerintah saat ini dapat lebih memberikan kebebasan untuk

mengeluarkan pendapat dibandingkan pada saat Orde Baru. Contohnya pada saat

Orde Baru kebebasan pers sangat dibatasi, pengkritikan dinilai melanggar hukum.

Page 6: Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Di Bidang Politik FIX.docx

Berkebalikan dengan saat ini dimana kita justru didorong untuk menyalurkan

aspirasi terhadap pemerintah.

5. Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

A. Dalam rangka mengefisienkan sumber daya energi dalam bentuk bahan

bakar minyak bersubsidi (premium), pemerintah mengeluarkan kebijakan

pembatasan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan – kendaraan

instansi pemerintah (plat merah) dan BUMN.

B. Pemerintah mengeluarkan Askes bagi rakyat yang kurang mampu agar

kesehatannya terjamin.

C. Pemerintah memberikan pinjaman untuk masyarakan menengah kebawah

untuk membuat suatu usaha (UKM) dalam rangka perbaikan

kesejahteraan rakyat.