Sistem politik demokrasi pancasila

29
LUAS LUAS SEMPIT SEMPIT SISTEM POLITIK DEMOKRASI SISTEM POLITIK DEMOKRASI PANCASILA PANCASILA 5

description

Sistem politik demokrasi pancasila

Transcript of Sistem politik demokrasi pancasila

Page 1: Sistem politik demokrasi pancasila

LUASLUAS

SEMPITSEMPIT

SISTEM POLITIK DEMOKRASI SISTEM POLITIK DEMOKRASI PANCASILAPANCASILA

5

Page 2: Sistem politik demokrasi pancasila

BAB BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1)

3

Negara Kesatuan

Negara Hukum ***)

Berbentuk Republik

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD ***)

II

Page 3: Sistem politik demokrasi pancasila

Demokrasi Pancasila menghindari:Demokrasi Pancasila menghindari:

1.1. TIRANI MINORITASTIRANI MINORITAS

Yaitu kelompok yang jumlahnya sedikit memaksakan pendapat Yaitu kelompok yang jumlahnya sedikit memaksakan pendapat pada masyarakat atau sidang/musyawarah.pada masyarakat atau sidang/musyawarah.

2. 2. DIKTATOR MAYORITASDIKTATOR MAYORITAS

Yaitu kelompok mayoritas memaksakan pendapat kepada Yaitu kelompok mayoritas memaksakan pendapat kepada kelompok yang berjumlah sedikit.kelompok yang berjumlah sedikit.

Page 4: Sistem politik demokrasi pancasila

ASPEK – ASPEK ASPEK – ASPEK DEMOKRASI PANCASILADEMOKRASI PANCASILA

FORMALFORMAL

MATERIALMATERIAL

NORMATIFNORMATIF

OPTATIFOPTATIF

ORGANISASIORGANISASI

KEJIWAANKEJIWAAN

ASPEKDEMOKRASIPANCASILA

ASPEKDEMOKRASIPANCASILA

Page 5: Sistem politik demokrasi pancasila

ASPEK FORMALASPEK FORMALMeliputi: - Proses & cara pemilihan wakil rakyat.Meliputi: - Proses & cara pemilihan wakil rakyat. - Pengaturan wakil-wakil rakyat. - Pengaturan wakil-wakil rakyat.

ASPEK MATERIALASPEK MATERIAL Menjelaskan gambaran manusia, meliputi:Menjelaskan gambaran manusia, meliputi: - Perlindungan HAM. - Perlindungan HAM. - Persamaan harkat dan derajat. - Persamaan harkat dan derajat.

ASPEK NORMATIFASPEK NORMATIFSeperangkat norma dalam mencapai tujuan Seperangkat norma dalam mencapai tujuan nasional.nasional.

Page 6: Sistem politik demokrasi pancasila

ASPEK OPTATIFASPEK OPTATIFMenjelaskan tujuan yang hendak dicapai yaitu:Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai yaitu:1. Negara Hukum 1. Negara Hukum 2. Negara Kesejahteraan (Welfare State)2. Negara Kesejahteraan (Welfare State)3. Negara (Kebudayaan)3. Negara (Kebudayaan)

ASPEK ORGANISASIASPEK ORGANISASIMenjelaskan organisasi sebagai wadah Menjelaskan organisasi sebagai wadah

pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai.hendak dicapai.

ASPEK KEJIWAANASPEK KEJIWAANYaitu semangat (jiwa) penyelenggara negara dan Yaitu semangat (jiwa) penyelenggara negara dan

pemimpin negara.pemimpin negara.

1

Page 7: Sistem politik demokrasi pancasila

1. Secara langsungRakyat langsung berpartisipasi dalam penentuan keputusan tanpa melalui wakilnya.

2. Secara perwakilan (tidak langsung)Rakyat berpartisipasi dalam penentuan keputusan melalui wakil-wakilnya.

Model (cara) pelaksanaan demokrasi yaitu:

1

Page 8: Sistem politik demokrasi pancasila

1. Anggota Badan Perwakilan Rakyat 1. Anggota Badan Perwakilan Rakyat

dipilih melalui pemilu.dipilih melalui pemilu.

2. Pengakuan & perlindungan 2. Pengakuan & perlindungan HAM.HAM.

3. Badan Peradilan yang3. Badan Peradilan yang

bebas & tidak bebas & tidak memihak.memihak.

4. Pemilu yang BEBAS & JURDIL.4. Pemilu yang BEBAS & JURDIL.

5. Legalitas hukum dalam segala bentuknya.5. Legalitas hukum dalam segala bentuknya.

6. Adanya Pendidikan Kewarganegaraan.6. Adanya Pendidikan Kewarganegaraan.

CIRI-CIRI NEGARA CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASIDEMOKRASI

Page 9: Sistem politik demokrasi pancasila

PEMILU YANG BEBAS DAN PEMILU YANG BEBAS DAN DEMOKRATISDEMOKRATIS

Sistem Kepartaian dalam Pemilu:Sistem Kepartaian dalam Pemilu:1.1. Sistem Mono PartaiSistem Mono Partai2.2. Sistem Dwi PartaiSistem Dwi Partai3.3. Sistem Multi PartaiSistem Multi Partai

Page 10: Sistem politik demokrasi pancasila

MACAM-MACAM SISTEM MACAM-MACAM SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASIPEMERINTAHAN DEMOKRASI

1.1. PARLEMENTERPARLEMENTERKepala negaranyaKepala negaranya Raja/Ratu, Raja/Ratu, Presiden, dsb.Presiden, dsb.Kep Neg. hanya sbg simbol/lambangKep Neg. hanya sbg simbol/lambangmaka tak dapat diganggu gugat.maka tak dapat diganggu gugat.

Kekuasaan Legislatif dipegang olehKekuasaan Legislatif dipegang oleh

Parlemen (DPR) bersama Pemerin-Parlemen (DPR) bersama Pemerin- tah (Dewan Menteri/Kabinet).tah (Dewan Menteri/Kabinet). Parlemen mengawasi pemerintah &Parlemen mengawasi pemerintah & dapat menjatuhkan pemerintahan.dapat menjatuhkan pemerintahan.

Kekuasaan eksekutif dijalankan olehKekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet yg dipimpin PM yang ber-kabinet yg dipimpin PM yang ber- tanggung jawab kepada Parlemen.tanggung jawab kepada Parlemen.

Page 11: Sistem politik demokrasi pancasila

Contoh Negara Bersistem Parlementer:Contoh Negara Bersistem Parlementer:

Monarkhi Parlementer Monarkhi Parlementer seperti:seperti:

Republik Parlementer Republik Parlementer seperti:seperti:

Page 12: Sistem politik demokrasi pancasila

2. PRESIDENSIIL2. PRESIDENSIIL

Ciri-ciri:Ciri-ciri: Presiden dipilih oleh rakyat dengan Presiden dipilih oleh rakyat dengan

masa jabatan dibatasi.masa jabatan dibatasi. Presiden adalah sebagai Kepala Presiden adalah sebagai Kepala

Negara dan Kepala Pemerintahan.Negara dan Kepala Pemerintahan. Presiden dibantu menteri / kabinet Presiden dibantu menteri / kabinet

yang bertanggung jawab yang bertanggung jawab kepadanya.kepadanya.

Parlemen (DPR) mengawasi Parlemen (DPR) mengawasi Presiden / Pemerintah namun tidak Presiden / Pemerintah namun tidak dapat membubarkannya.dapat membubarkannya.

Dsb.Dsb.

Page 13: Sistem politik demokrasi pancasila

Rakyat mengawasi badan legislatifRakyat mengawasi badan legislatifdengan cara penentuan pendapatdengan cara penentuan pendapatrakyat secara langsung (referendum). rakyat secara langsung (referendum).

REFERENDUM terdiri dari:REFERENDUM terdiri dari:

1. REFERENDUM OBLIGATOIRE1. REFERENDUM OBLIGATOIRE yaitu pemungutan suara sebelumyaitu pemungutan suara sebelum Undang-Undang diberlakukan.Undang-Undang diberlakukan. 2. REFERENDUM FAKULTATIF2. REFERENDUM FAKULTATIF yaitu pemungutan suara setelah yaitu pemungutan suara setelah UU disahkan/diberlakukan. UU disahkan/diberlakukan.

Anggota legislatif dipilih oleh rakyat Anggota legislatif dipilih oleh rakyat yang bertugas menyiapkan RUU dan yang bertugas menyiapkan RUU dan mengawasi jalannya pemerintahan.mengawasi jalannya pemerintahan.

3. REFERENDUM3. REFERENDUM

Page 14: Sistem politik demokrasi pancasila

KEIKHLASANKEIKHLASANIKHLASIKHLAS adalah perasaan dan tindakan yang adalah perasaan dan tindakan yang

dilakukan tanpa mengharapkan balasan.dilakukan tanpa mengharapkan balasan.

Tanpa mengharapkan imbalan Tanpa mengharapkan imbalan berupa:berupa:

1. MATERI1. MATERI2. JASA2. JASA3. PUJIAN3. PUJIAN4. KEPENTINGAN PRIBADI4. KEPENTINGAN PRIBADI

RASA IKHLASRASA IKHLAS merupakan pengorbanan (rela merupakan pengorbanan (rela berkorban) seperti: pengorbanan waktu, berkorban) seperti: pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, materi, ataupun jiwa raga. tenaga, pikiran, materi, ataupun jiwa raga.

Rasa IKHLASRasa IKHLAS berguna untuk: berguna untuk:1. Ketenangan hati/jiwa.1. Ketenangan hati/jiwa.2. Keharmonisan pergaulan.2. Keharmonisan pergaulan.3. Mengharap ridho Alloh SWT / pahala.3. Mengharap ridho Alloh SWT / pahala.

Page 15: Sistem politik demokrasi pancasila

Dalam sistem Demokrasi Pancasila berlaku caraDalam sistem Demokrasi Pancasila berlaku cara MUSYAWARAHMUSYAWARAH untuk mufakat dalam pengambilan keputusan.untuk mufakat dalam pengambilan keputusan.

Agar pelaksanaan musyawarah dapat berjalan lancar perlu diperhatikan Agar pelaksanaan musyawarah dapat berjalan lancar perlu diperhatikan hal-hal sbb:hal-hal sbb:

• Tata cara musyawarah: 1. Bersumber pada kerakyatan, 2. Dapat Tata cara musyawarah: 1. Bersumber pada kerakyatan, 2. Dapat dipertanggungjawabkan, 3. Asas persamaan, 4. Hasil diterima & dilaksanakan, dipertanggungjawabkan, 3. Asas persamaan, 4. Hasil diterima & dilaksanakan, 5. Pengambilan putusan. 5. Pengambilan putusan.

• Aturan-aturan musyawarah.Aturan-aturan musyawarah.

Page 16: Sistem politik demokrasi pancasila

SEORANG PESERTA SEORANG PESERTA MUSYAWARAHMUSYAWARAH

Seorang peserta musyawarah Seorang peserta musyawarah tugas utamanya bukanlah sekedar tugas utamanya bukanlah sekedar ikut musyawarah, namun ikut musyawarah, namun bertanggung jawab atas putusan bertanggung jawab atas putusan dan terlaksananya hasil dan terlaksananya hasil musyawarah.musyawarah.

Pengambilan Pengambilan Putusan:Putusan:

1. Mufakat1. Mufakat2. Voting2. Voting

AKAL SEHAT seperti: adil, AKAL SEHAT seperti: adil, religius, dapat religius, dapat dipertanggungjawabkan, dll. dipertanggungjawabkan, dll.

HATI NURANI LUHUR seperti: HATI NURANI LUHUR seperti: Ikhlas, tenggang rasa, Ikhlas, tenggang rasa, kemanusiaan, dll.kemanusiaan, dll.

Page 17: Sistem politik demokrasi pancasila

SIDANG MPRS 1966SIDANG MPRS 1966

Page 18: Sistem politik demokrasi pancasila

MPRPasal 2 (1)****

ANGGOTADPR

dipilih melalui pemilu

ANGGOTADPD

dipilih melalui pemilu

1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];

2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/**** ];

3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****];

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].

Wewenang

BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

II

6

Page 19: Sistem politik demokrasi pancasila

Kedudukan MPR Kedudukan MPR

Perubahan UUD Negara RI 1945Perubahan UUD Negara RI 1945

**SESUDAH**MPR adalah Lembaga

Permusyawaratan Rakyat Yang Berkedudukan Sebagai

Lembaga Negara

**SEBELUM**MPR Adalah Penjelmaan Seluruh Rakyat Dan Merupakan Lembaga

Tertinggi Negara, Pemegang Dan Pelaksana Sepenuhnya

Kedaulatan Rakyat

5

Page 20: Sistem politik demokrasi pancasila

Tugas dan wewenang MPR sebelum & SESUDAH perubahan UUD Negara RI 1945

SEBELUM o Menetapkan dan mengubah UUD 1945;Menetapkan dan mengubah UUD 1945;o Menetapkan GBHN;Menetapkan GBHN;o Memilih & mengangkat Presiden dan Wapres;Memilih & mengangkat Presiden dan Wapres;o Membuat Putusan yang tidak dapat dibatalkanMembuat Putusan yang tidak dapat dibatalkan

oleh lembaga negara lainnya;oleh lembaga negara lainnya;o Memberikan penjelasan / penafsiran terhadap Memberikan penjelasan / penafsiran terhadap

putusan MPR;putusan MPR;o Meminta pertanggungjawaban Presiden;Meminta pertanggungjawaban Presiden;o Memberhentikan Presiden.Memberhentikan Presiden.

SESUDAH Mengubah dan menetapkan UUD;Mengubah dan menetapkan UUD; Melantik Presiden dan Wakil Presiden;Melantik Presiden dan Wakil Presiden; Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden

dalam masa jabatannya menurut dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang DasarUndang-Undang Dasar.. ;;

Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya;tidak dapat melaksanakan kewajibannya;

Memilih dan melantik Wakil Presiden apabila Memilih dan melantik Wakil Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden;terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden;

Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan;apabila keduanya berhenti secara bersamaan;

6

Page 21: Sistem politik demokrasi pancasila

Putusan MPR berupa ☼ Perubahan & Penetapan UUD ☼

• Mempunyai kekuatan hukum sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; dan

• tidak menggunakan nomor putusan Majelis.

▬ ▬ ☼ ▬ ▬

8

Page 22: Sistem politik demokrasi pancasila

Putusan MPR berupa ☼ KETETAPAN ☼

• Berisi hal-hal yang bersifat penetapan (beschikking);

• mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam, dan ke luar Majelis sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi Dan Status Hukum Ketetapan MPRS Dan MPR RI Tahun 1960 Sampai Dengan 2002; dan

• menggunakan nomor putusan Majelis.

▬ ▬ ☼ ▬ ▬

9

Page 23: Sistem politik demokrasi pancasila

TAP MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah;

Pengaturan, Pembagian; Dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional Yang Berkeadilan; Serta Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Page 24: Sistem politik demokrasi pancasila

Perkembangan Aktual TAP Ini: Telah dibentuk UU tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur

mengenai otonomi daerah dan UU tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah

Masih dibutuhkan pemahaman yang luas dan komperhensif tentang OTDA, baik di tingkat pusat maupun daerah dan pembentukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tindak lanjut UU No.32 /2004 dan UU No.33/2004

Hasil Kajian:Hasil Kajian:Ketetapan ini masih memiliki daya laku (validity) dan

daya guna (efficacy) dan sebagai pedoman penyelenggaraan OTDA

Page 25: Sistem politik demokrasi pancasila

Putusan MPR berupa ☼ KEPUTUSAN ☼

• Berisi aturan/ketentuan intern Majelis;• mempunyai kekuatan hukum mengikat ke

dalam Majelis; dan• menggunakan nomor putusan Majelis.

▬ ▬ ☼ ▬ ▬

Page 26: Sistem politik demokrasi pancasila

Ketetapan MPR setelah perubahan

UUD NEGARA RI 1945

MPR DAPAT MENGELUARKAN KETETAPAN YANG BERSIFAT PENETAPAN (BESCHIKKING), YAITU:

• menetapkan Wapres menjadi Presiden;• memilih Wapres apabila terjadi kekosongan

jabatan Wapres; dan• memilih Presiden dan Wapres apabila Presiden

dan Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama.

PenetapanKetetapan MPR

Page 27: Sistem politik demokrasi pancasila

RENUNGAN

Page 28: Sistem politik demokrasi pancasila

HARAHARAPPANANAKU KENAL NEGERIKU

TERIMA KASIHSemoga pembelajaran ini dapat memberikan pemahaman

dan pengetahuan tentang konstitusi dan dinamika ketatanegaraan

79

Page 29: Sistem politik demokrasi pancasila

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

• Kitaro. Kitaro. TENKUTENKU..• Arsip Nasional. 2001. 100 Tahun Bung Karno. Jakarta: Arsip Nasional. 2001. 100 Tahun Bung Karno. Jakarta:

Arsip Nasional.Arsip Nasional.• Budiarjo, Miriam. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Budiarjo, Miriam. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Politik.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.• Rochimudin. 2005. Rochimudin. 2005. Satuan Pelajaran PPKnSatuan Pelajaran PPKn Kelas III Kelas III SMA. SMA. • Ratmaningsih, Neiny. 2000. Ratmaningsih, Neiny. 2000. PPKn untuk Kelas IIIPPKn untuk Kelas III. .

Bandung: Grafindo.Bandung: Grafindo.• MGMP. 2005. MGMP. 2005. LKS Kewarganegaraan Kelas 3 SMALKS Kewarganegaraan Kelas 3 SMA. . Semarang.Semarang.• DLL.DLL.

1

6