IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS …lib.unnes.ac.id/32380/1/4611412031.pdfpenyeleksian...

64
i IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI RUMAH AMAL LAZIS UNNES skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika oleh Primana Oky Rahmanda 4611412031 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS …lib.unnes.ac.id/32380/1/4611412031.pdfpenyeleksian...

i

IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC NETWORK

PROCESS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI RUMAH

AMAL LAZIS UNNES

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

oleh

Primana Oky Rahmanda

4611412031

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

- Sabar adalah Kunci kesuksesan dalam menjalankan hidup.

- Selalu berusaha memaafkan kepada orang yang punya salah.

- Tanamkan selalu sikap optimis karena hidup terus mengalir dan kehidupan

terus berputar.

- Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, dan

istiqomah dalam menghadapi cobaan.

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

- Kedua orang tuaku yang telah tiada,

Bapak Surachman dan Ibu Suprapti.

- Kedua wali orang tuaku, Om Agung dan

Tante Ari, terimakasih untuk kasih

sayang dan do’anya yang senantiasa

mengiringi langkahku.

- Sahabat-sahabat ilkom 2012 yang telah

menjadi inspirasi serta memotivasi dalam

penulisan skripsi ini, khususnya,

Wandha, Zahra, Ayu, Imam, Odi, Eka,

Prapto dan semua anggota K9ndo’s

Family.

- Almamater Universitas Negeri Semarang

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi

Metode Analytic Network Process Pada Sistem Pendukunng Keputusan Penentuan

Penerima Beasiswa di Rumah Amal Lazis UNNES”.

Penulisan skripsi ini diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dukungan,

dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang.

4. Riza Arifudin, S.Pd., M.Cs., selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi.

5. Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom., selaku dosen pembimbing

pendamping yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi.

vii

viii

ABSTRAK

Rahmanda, Primana Oky. 2017. Implementasi Metode Analytic Network Process

Pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa di Rumah Amal

Lazis UNNES. Skripsi, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Riza

Arifudin, S.Pd., M.Cs., dan Pembimbing Pendamping: Much Aziz Muslim,

S.Kom., M.Kom.

Kata kunci: Beasiswa, Sistem Pendukung Keputusan, Metode Analytic Network Process, Perangkingan.

Beasiswa merupakan salah satu bentuk pemberian maupun penghargaan

berupa bantuan dana yang diberikan kepada mahasiswa untuk digunakan demi

keberlangsungan selama menempuh pendidikan. Pemberian beasiswa kepada

mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga secara ekonomi tidak mampu

dilakukan oleh Rumah Amal Lazis UNNES setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengimplementasikan metode Analytic Network Process (ANP)

pada sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa di Rumah Amal

Lazis UNNES. Dalam menentukan penerima beasiswa dilakukan proses

penyeleksian layak atau tidaknya mahasiswa menerima beasiswa berdasarkan

beberapa kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

Kriteria yang menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan

penerima beasiswa antara lain, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, jumlah/

grade Uang Kuliah Tunggal (UKT), nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Adanya

beberapa kriteria yang digunakan untuk penentuan penerima beasiswa dapat

menyulitkan pihak penyeleksi dalam pengambilan keputusan. Maka dari itu, untuk

membantu pihak penyeleksi dalam menetapkan layak atau tidaknya mahasiswa

menerima beasiswa dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Metode yang

digunakan dalam pembuatan sistem ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Setiap kriteria yang menjadi parameter tersebut ditentukan tingkat

kepentingan dan rasio konsistensinya pada setiap alternatif (calon penerima

beasiswa). Selanjutnya dinormalisasi dan dikalikan dengan matriks perbandingan

berpasangan antar kriteria. Proses terakhir adalah perangkingan dimana nilai total

tertinggi merupakan alternatif terbaik. Hasil dari penelitian ini adalah berupa

keputusan semi terstruktur yang didapat dari proses metode ANP sehingga

didapatlah beasiswa untuk mahasiswa yang berhak mendapatkan sesuai dengan

hasil perangkingan yang terbaik.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN .................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 5

x

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) .......................................................... 9

2.1.1 Karakteristik dan Kemampuan SPK ................................................... 10

2.1.2 Tujuan SPK .......................................................................................... 13

2.1.3 Keuntungan SPK ................................................................................ 14

2.1.4 Komponen SPK .................................................................................. 15

2.1.4.1 Data Management Subsystem ................................................... 15

2.1.4.2 Model Management Subsystem ................................................ 16

2.1.4.3 Communication atau Dialog Subsystem ................................... 17

2.1.4.4 Knowledge Management Subsystem ........................................ 17

2.1.5 Langkah-Langkah Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan ...... 18

2.1.6 Proses Pengambilan Keputusan .......................................................... 19

2.1.7 Macam-Macam Metode SPK ............................................................. 20

2.2 Metode Analytic Network Process (ANP) ................................................ 22

2.2.1 Kelebihan ANP ................................................................................... 24

2.2.2 Prinsip Dasar ANP ............................................................................. 24

xi

2.2.3 Fungsi Utama ANP ............................................................................. 25

2.2.4 Konsep Penting ANP .......................................................................... 27

2.2.4 Langkah-Langkah ANP ....................................................................... 28

2.2.5.1 Mendefinisikan Masalah ........................................................... 29

2.2.5.2 Menentukan Pembobotan Komponen ....................................... 29

2.2.5.3 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan ......................... 29

2.2.5.4 Menentukan Bobot Prioritas atau Eigenvector ......................... 31

2.2.5.5 Memeriksa Rasio Konsistensi ................................................... 31

2.2.5.6 Membuat Supermatrix .............................................................. 33

2.2.5.6.1 Unweighted Supermatriks ................................................. 33

2.2.5.6.2 Weighted Supermatriks ..................................................... 35

2.2.5.6.3 Limit Supermatriks ............................................................ 35

2.3 Beasiswa .................................................................................................... 35

2.4 Rumah Amal Lazis Universitas Negeri Semarang (UNNES) ................... 35

2.4.1 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 36

2.4.2 Seleksi Beasiswa pada Rumah Amal Lazis UNNES .......................... 36

2.5 Penelitian Terkait ...................................................................................... 37

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan ...................................................................................... 41

3.1.1 Tempat dan Objek Penelitian .............................................................. 41

3.1.1 Variabel Penelitian .............................................................................. 41

3.2 Tahap Pengumpulan Data ......................................................................... 42

3.2.1 Wawancara (Interview) ........................................................................ 42

3.2.2 Studi Pustaka (Library Research) ....................................................... 42

3.2.3 Observasi ............................................................................................ 42

3.3 Tahap Pengembangan Sistem .................................................................... 43

3.3.1 Analisa Kebutuhan .............................................................................. 43

3.3.1.1 Metode ANP untuk Penentuan Penerima Beasiswa ................. 44

3.3.1.1.1 Tahapan Metode ANP ......................................................... 45

3.4 Desain Sistem ............................................................................................ 47

3.4.1 Perancangan Sistem ............................................................................ 47

3.4.1.1 Flowchart Sistem ...................................................................... 48

3.5 Pengkodean .............................................................................................. 49

3.6 Implementasi Sistem ................................................................................ 49

3.7 Pengujian Sistem ...................................................................................... 49

xiii

3.8 Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 50

4.1.1 Deskripsi Umum Sistem ..................................................................... 50

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data ................................................................... 50

4.1.3 Tahap Pengolahan Data ...................................................................... 51

4.1.3.1 Membuat Struktur Network ...................................................... 53

4.1.3.2 Menentukan Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria

Terhadap Alternatif .................................................................. 54

4.1.3.3 Menentukan Nilai Bobot Prioritas atau Eigenvector ............... 55

4.1.3.4 Memeriksa Rasio Konsistensi Matriks Perbandingan

Berpasangan Kriteria ............................................................... 56

4.1.3.5 Membuat Supermatrix ............................................................. 58

4.1.3.6 Rangking Alternatif ................................................................. 60

4.2 Implementasi Sistem ................................................................................. 60

4.2.1 Halaman Login .................................................................................... 61

4.2.2 Tampilan Menu Admin ...................................................................... 62

4.2.3 Menu Alternatif .................................................................................. 63

4.2.4 Menu Kriteria ...................................................................................... 63

xiv

4.2.5 Menu Crips ......................................................................................... 64

4.2.6 Menu Relasi ........................................................................................ 65

4.2.7 Menu Nilai Bobot ............................................................................... 66

4.2.8 Menu Perhitungan ............................................................................... 68

4.2.9 Menu Password .................................................................................. 70

4.3 Pengujian Sistem ....................................................................................... 70

4.3.1 Rencana Pengujian Sistem Sebagai Admin ........................................ 71

4.3.2 Hasil Pengujian Wewenang Sebagai Admin ...................................... 72

4.3.3 Kesimpulan Pengujian ........................................................................ 77

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 78

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................................... 84

5.2 Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN ......................................................................................................... 89

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Skala Saaty ..................................................................................................... 29

2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria ................................................. 31

2.3 Nilai Bobot Relatif dan Eigenvector ............................................................... 31

2.4 Nilai RI (Random Index) ................................................................................. 33

2.5 Skoring Masing-Masing Kriteria ................................................................... 37

3.1 Kriteria Penentuan Penerima Beasiswa ......................................................... 45

4.1 Nilai Input Data Perbandingan Antar Kriteria atau Alternatif ....................... 52

4.2 Intensitas Kepentingan Masing-Masing Kriteria ........................................... 52

4.3 Perbandingan Skoring Kriteria terhadap A01 ................................................ 54

4.4 Matriks Perbandingan Berpasangan antar Kriteria terhadap A01 .................. 55

4.5 Hasil Penjumlahan Tiap Kolom Matriks ........................................................ 55

4.6 Hasil Perhitungan Matriks Ternormalisasi dan Bobot Prioritas .................... 56

4.7 Hasil Perhitungan Rasio Konsistensi ............................................................. 56

4.8 Hasil Perhitungan Supermatrix ...................................................................... 58

4.9 Hasil Perhitungan Weighted Supermatrix ...................................................... 59

4.10 Hasil Perhitungan Limit Supermatrix ........................................................... 59

xvi

4.11 Hasil Perhitungan Perangkingan .................................................................. 60

4.12 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ......................................................... 72

4.13 Pengujian Login Admin ............................................................................... 73

4.14 Pengujian Menu Alternatif ........................................................................... 73

4.15 Pengujian Menu Kriteria .............................................................................. 74

4.16 Pengujian Menu Crips ................................................................................... 74

4.17 Pengujian Menu Relasi ................................................................................ 74

4.18 Pengujian Menu Nilai Bobot ........................................................................ 75

4.19 Pengujian Submenu Nilai Bobot Kriteria .................................................... 75

4.20 Pengujian Submenu Nilai Bobot Alternatif ................................................. 75

4.21 Pengujian Menu Perhitungan ....................................................................... 76

4.22 Pengujian Menu Password ........................................................................... 77

4.23 Pengujian Menu Logout ............................................................................... 77

4.24 Hasil Perangkingan Alternatif ...................................................................... 82

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Karakteristik SPK ........................................................................................... 10

2.2 Desain Konseptual SPK .................................................................................. 15

2.3 Struktur Jaringan Umpan Balik pada ANP .................................................... 23

2.4 Matriks Perbandingan Berpasangan ................................................................ 30

2.5 Format Dasar Supermatrix ............................................................................. 34

2.6 Format Nilai Vektor Prioritas Perbandingan Kriteria .................................... 34

3.1 Flowchart Metode ANP dalam SPK Penentuan Penerima Beasiswa ............ 48

4.1 Struktur Network Metode ANP Penentuan Penerima Beasiswa .................... 54

4.2 Halaman Login ............................................................................................... 62

4.3 Menu Admin SPK Pada Metode ANP ........................................................... 62

4.4 Menu Alternatif .............................................................................................. 63

4.5 Menu Kriteria ................................................................................................. 64

4.6 Menu Crips ..................................................................................................... 64

4.7 Menu Relasi ................................................................................................... 65

4.8 Submenu Nilai Bobot Kriteria ....................................................................... 66

xviii

4.9 Submenu Nilai Bobot Alternatif .................................................................... 67

4.10 Menu Perhitungan Supermatrix ................................................................... 68

4.11 Menu Perhitungan Weighted Supermatrix ................................................... 69

4.12 Menu Perhitungan Limit Supermatrix .......................................................... 69

4.13 Hasil Perangkingan ...................................................................................... 70

4.14 Menu Password ............................................................................................ 70

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Tabel Input Data Kriteria Mahasiswa ................................................................ 90

2 Tabel Output Skoring Data Kriteria Mahasiswa ............................................... 93

3 Source Code Perhitungan ANP Penentuan Penerima Beasiswa ....................... 95

4 Surat Izin Penelitian ........................................................................................ 101

5 Surat Pernyataan Izin Penelitian dari Rumah Amal Lazis UNNRS ................ 102

6 SK Dosen Pembimbing .................................................................................... 103

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi di berbagai bidang mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya kemajuan teknologi di bidang

pendidikan. Perkembangan yang pesat tersebut tidak hanya dari sisi teknologi

hardware dan software saja, akan tetapi juga termasuk metode komputasinya ikut

berkembang. Metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode

sistem pendukung keputusan (decision support system). Komunikasi dan informasi

merupakan unsur penting dalam bidang teknologi bagi kehidupan manusia saat ini.

Hal ini dijelaskan dengan adanya informasi dapat memberikan pengetahuan

mengenai sesuatu hal yang dibutuhkan serta digunakan untuk membantu manusia

dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Hermawan (2005: 1) sistem

pendukung keputusan secara umum didiefinisikan sebagai sebuah sistem yang

mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun

kemampuan pengkomunikasian untuk masalah terstruktur. Sedangkan decision

support systems menurut Subakti (2002: 3) merupakan sistem berbasis komputer

yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data

dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur.

Beasiswa merupakan salah satu bentuk pemberian atau penghargaan berupa

bantuan dana yang ditujukan kepada perorangan, mahasiswa ataupun pelajar untuk

digunakan demi keberlangsungan selama menempuh pendidikan. Penyaluran

2

beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu meringankan beban

mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan biaya

pendidikan yang semakin mahal.

Proses seleksi penentuan penerima beasiswa mahasiswa biasanya dilakukan

oleh beberapa lembaga sebagai sarana penyalur bantuan dana untuik memenuhi

kebutuhan kuliah bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu. Salah

satunya adalah Rumah Amal Lazis UNNES. Rumah Amal Lazis UNNES

merupakan organisasi sosial kemanusiaan profesional lingkungan Universitas

Negeri Semarang (UNNES). Organisasi ini dibentuk berdasarkan penggalangan

keterlibatan para pimpinan civitas akademika dan pimpinan warga sekitar dalam

optimalisasi pembayaran zakat atau infaq dari para muzakki yang terdiri dari dosen,

karyawan, mahasiswa, dan warga sekitar.

Proses seleksi dalam menentukan penerima beasiswa oleh Rumah Amal

Lazis UNNES selama ini dilakukan dengan berpedoman pada kriteria penilaian

serta persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Berdasarkan observasi

langsung di Rumah Amal Lazis UNNES sistem penilaian dalam penentuan

penerima beasiswa masih dilakukan secara konvensional atau manual. Selain itu

pengambil keputusan hanya menilai kelayakan penentuan penerima beasiswa

berdasarkan hasil penjumlahan skoring kriteria tanpa mempertimbangkan nilai

bobot prioritas masing-masing kriteria. Sehingga menimbulkan terjadinya masalah

penyaluran dana beasiswa yang tidak tepat sasaran. Masalah yang sering terjadi

pada pengambilan keputusan disebabkan oleh ketidakakuratan dan ketidakpedulian

para pengambil keputusan (Agus dkk., 2017: 35). Maka dari itu, dengan tujuan

3

membantu pihak Rumah Amal Lazis UNNES diperlukan sistem pendukung

keputusan dalam penentuan penerima beasiswa khususnya bagi mahasiswa yang

berprestasi dan kurang mampu. Pada saat proses penentuan penerima beasiswa

melibatkan beberapa kriteria yang dinilai (multikriteria), sehingga dalam

penyelesaiannya diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan untuk

multikriteria. Banyak metode yang dapat diterapkan pada sistem pendukung

keputusan. Salah satunya adalah ANP (Analytic Network Process). Metode ANP

digunakan untuk menentukan nilai bobot kriteria, alternatif, dan perangkingan

dalam penentuan penerima beasiswa.

Pada semua kriteria setiap mahasiswa akan dipertimbangkan memiliki nilai

kiteria yang lebih baik. Dari nilai ini diperoleh nilai bobot prioritas kriteria masing-

masing mahasiswa sesuai dengan kriteria yang diperlukan. Kemudian dilanjutkan

dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang diperoleh dari

hasil perhitungannya. Dengan dibangunnya aplikasi sistem pendukung keputusan

di Rumah Amal Lazis UNNES ini diharapkan dapat membantu dalam penentuan

penerima beasiswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut pada penelitian ini, maka peneliti

menerapkan metode ANP. Banyak metode yang diterapkan pada sistem pendukung

keputusan, salah satunya adalah ANP. Menurut Thomas L. Saaty, sebagaimana

dikutip oleh Susilo (2008: 16) metode ANP merupakan teori umum pengukuran

relatif yang digunakan untuk menurunkan rasio prioritas komposit dari skala rasio

individu yang mencerminkan pengukuran relatif dari pengaruh elemen-elemen

yang saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol.

4

Metode ANP telah banyak diteliti oleh beberapa ahli. Berikut contoh kasus

yang terjadi pada penelitian (Nuriyatin, 2012) yang menjelaskan tentang penerapan

metode ANP dan pemecahan masalahnya dengan beberapa model pembobotan,

yaitu yang berjudul “Penilaian Kinerja Guru dengan Metode ANP (Analytic

Network Process) untuk Pemilihan Guru Berprestasi”, jurnal ini menerapkan

metode ANP untuk menentukan penilaian kinerja guru agar dapat dikategorikan

sebagai guru yang berprestasi berdasarkan kriteria-kriterianya yang memiliki saling

keterkaitan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancang suatu sistem pendukung

keputusan dengan menggunakan metode ANP yang diharapkan salah satu dari

metode tersebut dapat membantu memberikan solusi yang tepat sehingga

pengambilan keputusan penentuan penerima beasiswa sesuai dan tepat sasaran

berdasarkan penilaian kriteria yang ditentukan. Hal ini juga yang menjadi latar

belakang peneliti dalam melakukan penelitian pada skripsi yang berjudul

“Implementasi Metode Analytic Network Process Pada Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa di Rumah Amal Lazis UNNES”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan yang ada yaitu:

1) Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan penentuan

penerima beasiswa menggunakan metode ANP (Analytic Network Process)

di Rumah Amal Lazis UNNES?

5

2) Bagaimana implementasi metode ANP (Analytic Network Process) pada

sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa di Rumah Amal

Lazis UNNES?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat

tercapai. Karena luasnya bidang yang dihadapi, maka dalam penyusunan proposal

skripsi ini dibatasi berdasarkan ruang lingkup kegiatan dari proses pembangunan

aplikasi sistem pendukung keputusan. Adapun batasan masalah yang dibahas pada

penelitian ini adalah:

1) Sistem pendukung keputusan yang dirancang dan dibangun adalah sistem

pendukung keputusan yang berfungsi sebagai bahan pertimbangan alternatif

terbaik dalam penentuan penerima beasiswa mahasiswa berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan.

2) Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah pekerjaan

orang tua, penghasilan orang tua, jumlah/ grade Uang Kuliah Tunggal

(UKT), dan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

3) Data yang akan digunakan adalah data program beasiswa pendidikan tahun

2017 khususnya mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 yang diambil dari

Rumah Amal Lazis UNNES.

4) Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 alternatif.

6

5) Pembuatan sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP

(Personal Home Page) dengan pengolahan database MySQL (My

Structured Query Language).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Membangun sistem pendukung keputusan untuk penentuan penerima

beasiswa mahasiswa menggunakan metode ANP di Rumah Amal Lazis

UNNES.

2) Mengetahui hasil implementasi metode ANP pada sistem pendukung

keputusan penentuan penerima beasiswa di Rumah Amal Lazis UNNES.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Membantu dalam proses penentuan penerima beasiswa menggunakan

metode ANP berdasarkan data/ informasi berupa penilaian kriteria yang ada

pada daftar mahasiswa yang mendaftar program beasiswa di Rumah Amal

Lazis UNNES.

2) Memotivasi untuk melakukan penelitian berikutnya, baik untuk

permasalahan serupa maupun permasalahan lainnya dengan menggunakan

metode yang sama.

3) Sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan dalam pengambilan

keputusan, terutama bagi ketua Rumah Amal Lazis UNNES.

7

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan untuk memudahkan dalam memahami alur pemikiran

secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi

tiga bagian yaitu sebagai berikut:

1) Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,

halaman pernyataan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar,

daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.

2) Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut.

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika skripsi.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari atas landasan teori mengenai definisi maupun pemikiran-

pemikiran yang menyangkut dan mendasari pemecahan masalah dalam

skripsi ini.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tahapan penelitian yang dilakukan, yaitu studi literatur,

pengolahan data, dan pembuatan aplikasi penentuan kelayakan penerima

beasiswa dengan sistem pendukung keputusan menggunakan metode ANP

(Analytic Network Process).

8

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan dari hasil

penelitian tersebut.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dari penulisan skripsi dan saran yang diberikan

penulis untuk mengembangkan skripsi ini.

3) Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka yang merupakan informasi

mengenai buku-buku, sumber-sumber dan referensi yang digunakan penulis serta

lampiran-lampiran yang mendukung dalam penulisan skripsi ini.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

didefinisikan sebagai sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

pemodelan, dan pemanipulasian data (Idwar & Sularno, 2016: 349). SPK juga

merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan

keputusan yang menangani masalah-masalah semi terstruktur (Turban, Aronson, &

Liang, 2005: 137). SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan melainkan

merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan melengkapi segala

sesuatunya dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan

diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan

akurat. Penerapan SPK banyak digunakan untuk memberi solusi terhadap suatu

masalah dalam pengambilan keputusan (Josaputri, 2016: 22)

Menurut Handayani (2012: 79) SPK dirancang untuk menunjang seluruh

tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi

masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan

dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan

alternatif. Sedangkan menurut Ardy & Heribertus (2015: 12) sistem pendukung

keputusan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kegiatan suatu instansi

karena ketepatan keputusan yang diambil dapat mempengaruhi keberlangsungan

dari suatu instansi. Pembuat keputusan seringkali dihadapkan pada masalah-

10

masalah yang rumit dan melibatkan banyak data yang harus dipertimbangkan,

sehingga diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu menyelesaikan masalah

dengan cara menyediakan alternatif keputusan yang dapat diambil.

2.1.1 Karakteristik dan Kemampuan SPK

Karakteristik dan kemampuan dari SPK memungkinkan para pengambil

keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten dalam

satu cara yang dibatasi (Kusrini, 2007: 22). Karakteristik dan kemampuan ideal dari

suatu SPK dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Karakteristik SPK

Berikut merupakan penjelasan dari karakteristik SPK:

1) SPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada

situasi semi-terstruktur dan tidak terstrukutur dengan memadukan

pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. Berbagai masalah

11

tidak dapat diselesaikan (atau tidak dapat diselesaikan secara memuaskan)

oleh sistem komputerisasi lain, seperti EDP (Electronic Dua Processing)

atau MIS (Management Information System), tidak juga dengan metode atau

tool kuantitatif standar.

2) Dukungan disediakan untuk berbagai level management yang berbeda,

mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

3) Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah

organisasional melibatkan pengambil keputusan dari orang dalam grup.

Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya

membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level

organisasi yang berbeda.

4) SPK menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau

saling berkaitan.

5) SPK mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelegence,

design, choice dan implementation.

6) SPK mendukung berbagai proses pengambilan dan style yang berbeda-beda

ada kesesuaian diantara sistem pendukung keputusan dan atribut

pengambilan keputusan individu (contohnya vocabulary dan style

keputusan).

7) SPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus

reaktif, mampu mengatasi perubahan ini. Sistem pendukung keputusan

adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus,

mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen

12

dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan).

Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.

8) SPK mudah digunakan. User harus merasa nyaman dengan sistem ini. User-

friendlies, fleksibel, dukungan grafis terbaik, dan antarmuka bahasa yang

sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas sistem

pendukung keputusan. Kemudahan penggunaan ini diimplikasikan pada

mode interaktif.

9) SPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan

(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa

diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan

komputer).

10) Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPK secara

khusus ditujukan untuk mendukung dan tidak menggantikan pengambil

keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi

komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat

pribadi ataupun tidak.

11) SPK mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru

dan penyempurnaan sistem yang mengarah pada pembelajaran tambahan,

begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan sistem

pendukung keputusan secara berkelanjutan.

13

12) User harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang

lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan

sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang IS (Information Systems).

13) SPK biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai

keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan

pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada

berbagai konfigurasi yang berbeda. Berbagai percobaan tersebut lebih lanjut

akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.

14) SPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang

bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang

pelik.

2.1.2 Tujuan SPK

Berdasarkan hasil kutipan Turban dalam Kusrini (2007: 16) tujuan dari

sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

1) Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

2) Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

3) Sistem pendukung keputusan terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran

kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berasal dari berbagai

lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).

4) Kecepatan komputasi.

14

5) Peningkatan produktivitas. Sistem bisa meningkatkan kualitas mahasiswa

yang dipilih lebih unggul atau lebih baik dari mahasiswa yang lainnya dalam

satu kelompok pemilihan.

6) Pendukung kualitas.

7) Berdaya asing.

8) Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

2.1.3 Keuntungan SPK

SPK dapat memberikan beberapa keuntungan-keuntungan bagi

pemakainya. Menurut Subakti (2002: 21) keuntungan-keuntungan tersebut

meliputi:

1) Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks.

2) Respon cepat pada situasi yang tak diharapkan dalam kondisi yang berubah-

ubah.

3) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi

berbeda secara cepat dan tepat.

4) Pandangan dan pembelajaran baru.

5) Memfasilitasi komunikasi.

6) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.

7) Menghemat biaya.

8) Keputusannya lebih tepat.

9) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja

lebih singkat dan dengan sedikit usaha.

10) Meningkatkan produktivitas analisis.

15

2.1.4 Komponen SPK

Berdasarkan definisi SPK harus mencakup tiga komponen utama dari

DBMS (Database Management Systems), MBMS (Multimedia Broadcast

Multicast Services), dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen berbasis

pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak manfaat karena

memberikan intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut (Kusrini, 2007: 26).

Model konseptual kompone dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan dalam

Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Desain Konseptual SPK

Menurut Subakti (2002: 21) SPK memiliki 4 komponen yaitu:

2.1.4.1 Data Management Subsystem

Subsistem manajemen data termasuk databse yang mengandung data yang

relevan untuk berbagai situal dan diatur oleh software yang disebut DBMS

(Database Management System).

16

Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data, yaitu:

1) Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variabel data melalui

pengambilan dan ekstraksi data.

2) Kemampuan untuk menambahakan sumber data secara cepat dan mudah.

3) Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logical.

4) Kemampuan untuk menangani data secara personil.

5) Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.

2.1.4.2 Model Management Subsystem

Subsistem manajemen modal adalah perangkat lunak yang memasukkan

model (melibatkan model financial, statistical, management science, atau berbagai

model kuantitatif lainnya) sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan

analitis dan manajemen software yang diperlukan.

Model adalah suatu peniruan dari alam nyata atau ekspresi pembuatan

sesuatu yang mewakili dunia nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam

manajemen model adalah model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan

seluruh variabel nyata.

Kemampuan yang dimiliki subsistem manajemen model meliputi:

1) Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan

mudah.

2) Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model

keputusan.

17

3) Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yan

analog dan manajemen basis data (seperti untuk menyimpan, membuat

dialog, menghubungkan dan mengakses model).

2.1.4.3 Communication atau Dialog Subsystem

Subsistem dialog merupakan fasilitas yang memberikan kemampuan

interaksi anatara sistem dan user. User dapat berkomunikasi dan memberikan

perintah ke sistem melalui subsistem ini (menyediakan antarmuka).

Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu:

1) Bahan aksi (Action Language) merupakan suatu perangkat yang dapat

digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi

dapat dilakukan melalui berbagai pemilihan seperti papan ketik (Keyboard),

panel-panel sentuh, joystick, dan sebagainya.

2) Bahas tampilan (Display atau Presentation Language), yaitu suatu

perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu.

Peralatan yang digunakan untuk merealisasikam tampilan ini diantaranya

adalah printer, plotter, grafik, warna, dan sebagainya.

3) Basis pengetahuan (Knowledge Base), adalah bagian yang mutlak diketahui

oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara

efektif.

2.1.4.4 Knowledge Management Subsystem

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak

sebagai komponen yang berdiri sendiri.

18

2.1.5 Langkah-Langkah Pembangunan Sistem Pendukung Keputuan

Langkah-langkah yang diperlukan dalam membangun sistem pendukung

keputusan yaitu (Subakti, 2002):

1) Perencanaan

Pada tahap ini yang paling penting dilakukan adalah perumusan masalah

serta penentuan tujuan dibangunnya sistem pengambilan keputusan.

Langkah ini merupakan langkah awal yang sangat penting karena akan

menentukan pemilihan jenis sistem pengambilan keputusan yang akan

dirancang serta metode pendekatan yang akan dipergunakan.

2) Penelitian

Berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yang tersedia,

lingkungan sistem pengambil keputusan.

3) Analisa

Dalam tahap ini termasuk penentuan teknik pendekatan yang akan

dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan.

4) Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan dari ketiga subsistem sistem

pengambilan keputusan yaitu subsistem basis data, subsistem model,

subsistem komunikasi atau dialog.

5) Konstruksi

Tahapan ini merupakan kelanjutan dari perancangan, dimana ketiga

subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu sistem pengambilan

keputusan.

19

6) Implementasi

Tahap ini merupakan penerapan sistem pengambilan keputusan yang

dibangun. Pada tahap ini terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan

yaitu testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan, dan penyebaran.

7) Pemeliharaan

Merupakan tahap yang harus dilakukan secara terus menerus untuk

mempertahankan keandalan sistem.

8) Adaptasi

Dalam tahap ini dilakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai

tanggapan terhadap kebutuhan pemakai.

2.1.6 Proses Pengambilan Keputusan

Dalam proses sistem pengambilan keputusan terdapat tahap-tahap yang

harus dilalui. Menurut Subakti (2002: 11-12) tahap-tahp yang harus dilalui dalam

proses pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Tahap Pemahaman (Intelligence Phase)

Proses yang terjadi pada fase ini adalah menemukan masalah,

klasifikasi masalah, penguraian masalah. Dan kepemilikan masalah

(Subakti, 2002). Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian

dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan

diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2) Tahap Perancangan (Design Phase)

Tahap ini meliputi pembuatan, pengembangan, dan analisis hal-hal

yang mungkin untuk dilakukan. Termasuk juga pemahaman masalah dan

20

pengecekan solusi yang layak dan model dari masalahnya dirancang, dites

dan divalidasi. Tugas-tugas yang ada pada tahap ini:

a. Komponen-komponen model

b. Struktur model

c. Seleksi prinsip-prinsip pemilihan (kriteria evaluasi)

d. Pengembangan (penyediaan) alternatif

e. Prediksi hasil

f. Pengukuran hasil

g. Skenario

3) Tahap Pemilihan (Choice Phase)

Ada dua tipe pendekatan pemilihan, yaitu:

a. Teknis analitis, yaitu menggunakan perumusan matematis.

b. Algoritma, menguraikan proses langkah demi langkah.

4) Tahap Implementasi (Implementation Phase)

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat

pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah

dipilih pada tahap pemilihan.

2.1.7 Macam-Macam Metode SPK

Dalam perkembangannya, terdapat beberapa teknik dalam memilih

keputuusan atau alternatif, yaitu:

1) Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan suatu model

pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model

keputusan ini menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks menjadi

21

satu struktur hirarki. Menurut Saaty (1993: 125), hirarki didefinisikan

sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam

suatu struktur multi level. Level pertama adalah tujuan, level kedua kriteria,

sub kriteria dan level ketiga adalah alternatif. Dengan hirarki, masalah yang

kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang

kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki, sehingga permasalahan akan

tampak lebih terstruktur dan sistematis.

2) Metode ANP menurut Edni (2013: 2) merupakan salah satu metode yang

mampu mempresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan

mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang

ada. Dalam metode ini memerlukan interaksi dan ketergantungan dengan

menggunakan network. ANP mengizinkan adanya interaksi dan umpan

balik dari elemen-elemen dalam cluster (Inner dependence) dan antar

cluster (outer dependence). ANP merupakan metode pemecahan suatu

masalah yang tidak terstruktur dan adanya ketergantungan hubungan antar

elemennya.

3) Metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for

Enrichment Evaluation) merupakan metode dalam memecahkan

permasalahan yang bersifat multikriteria dengan cara menentukan urutan

(prioritas). PROMETHEE adalah metode peringkat yang cukup sederhana

dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis

multikriteria (Ardy, 2015: 3).

22

4) Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarityto Ideal

Solution) adalah salah satu metode yang dapat membantu proses

pengambilan keputusan yang optimal untuk menyelesaiakan masalah

keputusan secara praktis (Jamila & Hartati, 2011: 14).

2.2 Metode Analytic Network Process (ANP)

Menurut Santoso (2010: 3) metode ANP merupakan pengembangan metode

AHP. Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan

mengakomodasi keterkaitan antarkriteria atau alternatif. Model dari metode ANP

yaitu berupa jaringan sehingga dapat diketahui saling keterkaitan antara setiap

elemen yang ada pada satu kriteria yang sama, ataupun terhadap elemen-elemen

yang berbeda kriteria (Kaluku & Jie, 2015: 120).

Model ini merupakan pengembangan dari AHP sehingga lebih memiliki

kompleksitas dibanding metode AHP. Metode ANP mampu memperbaiki

kelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau

alternatif (Saaty, 1999). Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan

dalam satu set elemen (inner dependence) dan keterkaitan antar elemen yang

berbeda (outer dependence). Adanya keterkaitan tersebut menyebabkan metode

ANP lebih kompleks dibanding metode AHP.

Dalam implementasi pemecahan masalah, ANP bergantung pada alternatif-

alternatif dan kriteria yang ada. Pada jaringan AHP terdapat level tujuan, kriteria,

dan alternatif, yang masing-masing level memiliki elemen. Sedangkan pada

jaringan ANP, level dalam AHP disebut cluster yang dapat memiliki kriteria dan

alternatif di dalamnya. Elemen dalam suatu komponen atau cluster dapat

23

mempengaruhi elemen lain dalam komponen atau cluster yang sama (inner

dependence), dan dapat pula mempengaruhi elemen cluster yang lain (outer

dependence) dengan memperhatikan setiap kriteria. Yang diinnginkan dalam ANP

adalah mengetahui keseluruhan pengaruh dari semua elemen. Oleh karena itu,

semua kriteria harus diatur dan dibuat prioritas dalam suatu kerangka kerja hirarki

atau jaringan, melakukan perbandingan dan sintesis untuk memperoleh urutan

prioritas dari sekumpulan kriteria yang ada. Kemudian diturunkan pengaruh dari

elemen dalam sistem umpan balik (feedback) dengan memperhatikan masing-

masing kriteria. Struktur jaringan ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Struktur Jaringan Umpan Balik pada ANP (Saaty, 2003)

Dalam membuat keputusan, perlu dibedakan antara struktur hirarki dan

jaringan yang digunakan untuk mencerminkan bagian-bagiannya, pada jaringan,

komponen (sebutan level pada jaringan) tidak disusun pada urutan tertentu, namun

dihubungkan secara berpasangan dengan garis lurus. Arah panah mencerminkan

pengaruh dari sebuah komponen terhadap komponen yang lain.

24

2.2.1 Kelebihan ANP

Kelebihan ANP dari metodologi yang lain AHP (Rusydiana & Devi, 2013:

21) adalah:

1) Kekuatan (power) ANP terletak pada struktur kerangka model yang

berbentuk jaringan. Hal ini membuat ANP dapat diaplikasikan lebih luas

dan lebih dapat mencerminkan permasalahan seperti keadaan yang

sesungguhnya.

2) Struktur jaringan pada ANP terdapat juga umpan balik (feedback). Dengan

feedback alternatif dapat dependen terhadap kriteria, seperti hierarki, tetapi

dapat pula dependen satu sama lain.

3) Dengan adanya feedback dapat memperbaiki prioritas yang dihasilkan dari

penilaian, dan membuat prediksi lebih akurat.

4) Hasil ANP berupa supermatriks skala prioritas yang lebih stabil karena

adanya feedback.

5) Cakupan ANP meluas tak terbatas dengan penggunaan struktur berupa

jaringan.

2.2.2 Prinsip dasar ANP

Prinsip-prinsip dasar ANP ada tiga, yaitu dekomposisi, penilaian komparasi

(comparative judgements), dan komposisi hierarki atau sintesis dari prioritas

(Ascarya, 2005) dalam (Rusydiana, 2013: 18):

1) Prinsip dekomposisi, yaitu diterapkan untuk menstrukturkan masalah yang

kompleks menjadi kerangka hierarki atau jaringan cluster, sub-cluster, sub-

25

sub cluster, dan seterusnya. Dengan kata lain dekomposisi adalah

memodelkan masalah ke dalam ANP .

2) Prinsip penilaian komparasi diterapkan untuk membangun perbandingan

pasangan (pairwise comparasion) dari semua kombinasi elemen-elemen

dalam cluster dilihat dari cluster induknya. Perbandingan pasangan ini

digunakan untuk mendapatkan prioritas lokal dari elemen-elemen dalam

suatu cluster dilihat dari cluster induknya.

3) Prinsip komposisi hierarkis atau sintesis diterapkan untuk mengalihkan

prioritas lokal dari elemen-elemen dalam cluster dengan prioritas “global”

dari elemen induk, yang akan menghasilkan prioritas global seluruh hierarki

dan menjumlahkannya untuk menghasilkan prioritas global untuk elemen

level terendah (biasanya meupakan alternatif).

2.2.3 Fungsi Utama ANP

Sesuai dengan prinsip-prinsip dasarnya, fungsi utama metodologi ANP

memiliki tiga fungsi utama (Ascarya, 2005) dalam (Rusydiana, 2013: 19-20):

1) Melakukan strukturisasi pada kompleksitas

Dalam penelitiannya, (Saaty, 1999) menemukan adanya pola-pola

yang sama dalam sejumlah contoh tentang bagaimana manusia

memecahkan sebuah kompleksitas dari masa ke masa. Dimana

kompleksitas distruktur secara hierarki ke dalam clustre-cluster yang

homogen dari faktor-faktor.

26

2) Pengukuran ke dalam skala rasio

Metodologi pengambilan keputusan yang terdahulu pada umumnya

menggunakan pengukuran level mudah (pengukuran ordinal atau interval),

sedangkan metodologi ANP menggunakan pengukuran skala rasio yang

diyakini paling akurat dalam mengukur faktor-faktor yang membentuk

hierarki. Level pengukuran dari terendah ke tertinggi adalah nominal,

ordinal, interval, dan rasio. Setiap level pengukuran memiliki semua arti

yang dimiliki level yang lebih rendah dengan tambahan arti yang baru.

Pengukuran interval tidak memiliki arti rasio, namun memiliki arti

interval, ordinal, dan nominal. Pengukuran rasio diperlukan untuk

mencerminkan proporsi. Untuk menjaga kesederhanaan metodologi, (Saaty,

1999) mengusulkan penggunaan penilaian rasio dari setiap pasang dalam

hierarki untuk mendapatkan (tidak secara langsung memberikan nilai)

pengukuran skala rasio. Setiap metodologi dengan struktur hierarki harus

menggunakan prioritas skala rasio untuk elemen diatas level terendah dari

hierarki. Hal ini penting karena prioritas (atau bobot) dari elemen di level

manapun dari hierarki ditentukan dengan mengalikan prioritas dari elemen

pada level dengan prioritas dari elemen induknya. Karena hasil perkalian

dari dua pengukuran level interval secara matematis tidak memiliki arti,

skala rasio diperlukan untuk perkalian ini. AHP dan atau ANP

menggunakan skala rasio pada semua level terendah dari hierarki dan atau

jaringan, termasuk level terendah. Skala rasio ini menjadi semakin penting

27

jika prioritas tidak hanya digunakan untuk aplikasi pilihan, namun untuk

aplikasi-aplikasi lain seperti untuk aplikasi alokasi sumber daya.

3) Sintesis

Sintesis merupakan kebalikan dari analisis. Kalau analisis berarti

mengurai entitas material atau abstrak ke dalam elemen-elemennya, maka

sintesis berarti menyatukan semua bagian menjadi satu kesatuan. Karena

kompleksitas, situasi keputusan penting, atau perkiraan, atau alokasi sumber

daya, sering melibatkan terlalu banyak dimensi bagi manusia untuk dapat

melakukan sintesis secara intuitif, kita memerlukan suatu cara untuk

melakukan sintesis dari banyak dimensi. Meskipun ANP memfasilitasi

analisis, fungsi yang lebih pentng lagi dalam ANP adalah kemampuannya

untuk membantu kita dalam melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah

faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan.

2.2.4 Konsep Penting ANP

Dalam metode ANP, ada beberapa konsep penting yang harus dipahami.

Konsep-konsep tersebut sebagian memiliki kesamaan dengan konsep AHP dan

sebagian yang lain berbeda. Menurut Saaty (2006: 35), konsep-konsep dari ANP

tersebut meliputi:

1) Feedback, inner, dan cluster dependence

2) Pengaruh dengan respek ke sebuah kriteria

3) Kontrol hierarki atau sistem

4) Supermatriks

5) Limiting Supermatriks

28

6) Primitivity, irreducibility, cyclicity

7) Membuat limiting supermatriks dan cluster harus dibandingkan

8) Sintesis untuk kriteria dari sebuah kontrol hirarki atau sebuah kontrol sistem

9) Sintesis untuk keuntungan, biaya, peluang, dan risiko kontrol hirarki

10) Formulasi untuk menghitung limit

11) Hubungan ke neural network firing kasus berkelanjutan

12) Kepadatan dari neural firing dan distribusi serta aplikasinya untuk

menghasilkan kembali citra yang dapat dilihat dan komposisisimponik.

2.2.5 Langkah-langkah ANP

Menurut Dagdeviren dan Yuksei (2010: 47) proses ANP terdiri dari 4

langkah utama:

1) Kontruksi model dan struktur masalah. Masalah harus ditetapkan dengan

jelas dan dipecah ke dalam sistem yang rasional seperti network yang akan

menjadi model ANP.

2) Matriks perbandingan berpasangan dan vektor prioritas (eigen vector).

3) Menyusun Supermatriks.

4) Menyeleksi alternatif terbaik. Jika supermatriks pada langkah 3 sudah

mencakup seluruh network, bobot prioritas dari alternatif dapat ditentukan

dari blok alternatif.

Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian dari pengambil keputusan

dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen. Seperti pada AHP nilai

kepentingan relatif ditentukan dengan skala 1 sampai 9 Saaty yang akan

ditunjukkan pada Tabel 2.1.

29

Tabel 2.1 Skala Saaty

Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan

ANP adalah sebagai berikut (Santoso, 2008: 25):

2.2.5.1 Mendefinisikan Masalah

Mendefinisikan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang

diinginkan. Masalahnya harus dinyatakan dengan jelas dan menggunakannya

menjadi sistem rasional seperti jaringan.

2.2.5.2 Menentukan Pembobotan Komponen

Pembobotan komponen atau kriteria yang dilakukan oleh pihak Rumah

Amal Lazis UNNES.

2.2.5.3 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan

Pada ANP menyusun perbandingan berpasangan yaitu membandingkan

dalam bentuk berpasangan seluruh komponen untuk setiap sub sistem hirarki.

Nilai Definisi Keterangan

1 Sama penting Kedua elemen sama pentingnya

3

Sedikit lebih penting Elemen yang satu sedikit lebih

penting daripada elemen yang

lainnya

5 Lebih penting Elemen yang satu lebih penting

daripada yang lainnya

7 Sangat lebih penting Satu elemen jelas lebih mutlak

penting daripada elemen lainnya

9 Mutlak lebih penting Satu elemen mutlak penting

2, 4, 6, 8

Nilai-nilai tengah diantara dua

pertimbangan yang berdekatan

Nilai-nilai antara dua nilai

pertimbangan-pertimbangan

yang berdekatan

Kebalikan

Jika untuk aktifitas i mendapat

satu angka bila dibandingkan

dengan suatu aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya

vila dibandingkan dengan

aktifitas i

Untuk satu nilai perbandingan

elemen a dengan elemen b, maka

elemen b mempunyai nilai yaitu

kebalikan dari nilai elemen a apabila dibandingkan dengan

elemen a

30

Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalam bentuk matriks untuk

analisis numerik, yaitu matriks n × n. Misalkan sebagai suatu sub sistem hirarki

dengan suatu kriteria A dan sejumlah elemen di bawahnya, B1 sampai Bn.

Perbandingan antar elemen untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk

matriks n × n. Matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan dilihat pada

Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Matriks Perbandingan Berpasangan (Saaty, 1999)

Nilai bij adalah nilai perbandningan elemen Bi terhadap Bj yang

menyatakan hubungan:

1) Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi bila dibandingkan dengan Bj, atau

2) Seberapa besar kontribusi Bi terhadap kriteria A dibandingkan dengan Bj,

atau

3) Seberapa jauh dominasi Bi dibandingkan dengan Bj, atau

4) Seberapa banyak sifat kriteria A terhadap Bi dibandingkan dengan Bj

Bila diketahui nilai bij maka secara teoritis nilai bij = 1/bij, sedangkan bij

dalam situasi i = j adalah mutlak 1. Pembobotan dengan ANP membutuhkan model

yang mempresentasikan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang

dimilikinya.

31

2.2.5.4 Menentukan Bobot Prioritas atau Eigenvector

Setelah dilakukan matriks perbandingan berpasangan, selanjutnya

menentukan nilai eigen dari matriks tersebut. Nilai eigen dihitung dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Menjumlahkan matriks kolom

Matriks perbandingan berpasangan kriteria:

Jumlahkan matriks perbandingan berpasangan kriteria. Berikut contoh

Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria

A B

A 1 2

B 0,5 1

Jumlah 1,5 3

2) Menghitung nilai bobot relatif perbandingan pada nilai tiap kolom dibagi

dengan jumlah kolomnya pada langkah A, dan nilai eigenvector dengan

menjumlahkan baris bobot relatif dibagi jumlah kriteria pada tabel B, maka

dihasilkan Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Nilai Bobot Relatif dan Eigenvector

A B Eigen A 0,66 0,66 0,66

B 0,33 0,33 0,33

Jumlah 1 1 1

2.2.5.5 Memeriksa Rasio Konsistensi

Rasio konsistensi tersebut harus ≤ 0,1 atau ≤ 10%, karena penilaian matriks

perbandingan berpasangan harus sesuai skala penilaian perbandingan berpasangan

32

dan nilai indeks random, jika lebih maka pertimbangan dari matriks perbandingan

berpasangan itu perlu diperbaiki.

1) Menghitung lamda maksimum

(nilai eigen 1 × jumlah kolom 1) + (nilai eigen 2 × jumlah kolom

2).... n. (2.1)

2) Menghitung nilai CI

(2.2)

Keterangan:

CI = Consistency Index

n = Jumlah matriks perbandingan suatu kriteria

3) Menghitung nilai CR

(2.3)

Keterangan:

CR = Consistency Ratio

CI = Consistency Index

RI = Random Index

Dari 500 buah sampel matriks acak dengan skala perbandingan 1-9, untuk

beberapa ordo matriks mendapatkan nilai rata-rata RI (Random Index) yang

ditunjukkan pada Tabel 2.4.

33

Tabel 2.4 Nilai RI (Random Index) Sumber: Saaty, 1994

Ordo Matriks Random Index 1 0

2 0

3 0,58

4 0,9

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

2.2.5.6 Membuat Supermatrix

Supermatrix merupakan matriks yang terdiri dari beberapa matriks.

Supermatriks digunakan dalam ANP karena adanya hubungan keterkaitan antar

elemen dalam network.Menurut Saaty, terdapat 3 jenis supermatriks dalam ANP

2.2.5.6.1 Unweighted Supermatrix

Membuat Unweighted supermatrix dengan cara memasukkan semua

eigenvector yang telah dihitung ke dalam sebuah tabel supermatriks. Pada Gambar

2.5 diperlihatkan format dasar supermatrix.

34

Gambar 2.5 Format Dasar Supermatrix

Pada persamaan di atas baris pertama dan kolom pertama merupakan nilai

vektor prioritas atau eigenvector untuk komponen yang terdiri dari elemen e11,

e12,....e1n. Baris kedua dan kolom kedua merupakan nilai vektor prioritas

untuk komponen yang terdiri atas elemen , ,,.... . Baris terakhir dan

kolom terakhir merupakan nilai vektor prioritas untuk komponen yang terdiri atas

elemen , ,.... .

Data masukkan dalam supermatriks disebut blok. Blok tersebut adalah

matriks dengan susunan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Format Nilai Vektor Prioritas Perbandingan Kriteria

35

2.2.5.6.2 Weighted Supermatrix

Nilai weghted supermatrix didapat dari nilai perkalian antara unweighted

supermatrix dan nilai perbandingan cluster. Jika hanya ada dua cluster maka nilai

weighted supermatrix tidak bisa diproses. Membuat weighted supermatrix dengan

cara menormalisasikan dengan cluster matriks.

2.2.5.6.3 Limit Supermatrix

Membuat limit supermatrix dengan cara memangkatkan weighted

supermatriks secara terus menerus hingga angka disetiap kolom dalam satu baris

sama besar, yaitu dengan cara memangkatkan weighted supermatriks dengan

pangkat k dimana k = 1,2 ....n. Ketika nilai prioritas pada setiap kolom sama, maka

limit supermatrix sudah didapatkan.

2.3 Beasiswa

Beasiswa dapat diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan

kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi..

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi masih sekolah atau

kuliah agar dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan

hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya yang

harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh masa

pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.

2.4 Rumah Amal Lazis Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Rumah Amal Lazis UNNES adalah sebuah lembaga amal zakat (LAZ) yang

ingin berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar. Dan tepat hari

36

Senin, tanggal 23 Juni 2014, Lazis UNNES diresmikan oleh Rektor, Prof. Dr.

Fathur Rokhman, M.Hum.

2.4.1 Maksud dan Tujuan

Rumah Amal Lazis UNNES dibentuk bermaksud sebagai lembaga donasi

amal dan penyalur dana bagi warga UNNES yang ingin menyalurkan hartanya.

Tujuan dibentuknya Rumah Amal Lazis UNNES untuk membantu atau membina

siswa dan mahasiswa berprestasi, yang kurang mampu dalam membiayai

kelangsungan studinya. Kemudian dapat menyantuni dan melayani masyarakat

sekitar secara lebih luas. Banyak program amal pendidikan yang telah dilaksanakan

oleh Rumah Amal Lazis UNNES. Salah satunya adalah program beasiswa

pendidikan (mahasiswa). Para penerima beasiswa pendidikan nantinya akan

dituntut untuk aktif diberbagai bidang kegiatan, diantaranya; kegiatan organisasi

intra/ ekstra kampus, pengabdian masyarakat dan kegiatan keagamaan yang

monitoring setiap bulan menggunakan form laporan kegiatan yang disiapkan oleh

Rumah Amal Lazis UNNES. Dana beasiswa dapat diterimakan setelah mahasiswa

menyerahkan form laporan kegiatan ke kantor Rumah Amal Lazis UNNES.

2.4.2 Seleksi Beasiswa pada Rumah Amal Lazis UNNES

Dalam pelaksanaan seleksi beasiswa yang dilakukan oleh pihak Rumah

Amal Lazis UNNES, terdapat aspek-aspek penilaian pada tiap-tiap kriteria yang

ditentukan. Beasiswa ini juga harus memperhatikan dalam penentuan penerima

beasiswa dengan acuan kriteria tertentu sebelum diberikan kepada mahasiswa yang

bersangkutan (Defiyanti, dkk, 2017: 27). Aspek-aspek penelitian berdasarkan

skoring masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 2.5.

37

Tabel 2.5 Skoring Masing-Masing Kriteria

A. Pekerjaan Orang Tua

No. Keterangan Skor

1. Buruh tani, tukang batu, Guru ngaji/ madrasah, Penjaga masjid 5

2. Petani, guru swasta/ honorer, wiaswasta kecil, pedagang keliling

(kecil)

4

3. Sopir, Satpam, Karyawan swasta, PNS gol 2, perangkat desa 3

4. Wiraswasta, Pedagang, Penjahit 2

5. PNS, Pegawai BUMN 1

B. Penghasilan Orang Tua

No. Keterangan Skor

1. Kurang dari Rp. 500.000/ bulan 5

2. Diantara Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000/ bulan 4

3. Diantara Rp. 1.500.000 - Rp. 2.500.000/ bulan 3

4. Diantara Rp. 2.500.000 - Rp 3.500.000/ bulan 2

5. Lebih dari Rp. 3.500.000/ bulan 1

C. Jumlah/ Grade UKT

No. Keterangan Skor

1. Lebih dari Rp. 5.000.000 5

2. Diantara Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 4

3. Diantara Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 3

4. Diantara Rp. 1.500.000 - Rp 3.000.000 2

5. Kurang dari Rp. 1.500.000 1

D. Nilai IPK

No. Keterangan Skor

1. Lebih dari 3,75 5

2. Diantara 3,50 - 3,75 4

3. Diantara 3,25 - 3,50 3

4. Diantara 3,00 - 3,25 2

5. Kurang dari 3,00 1

2.5 Penelitian Terkait

Penelitian yang terkait digunakan untuk referensi agar dikembangkan oleh

peneliti selanjutnya. referensi terkait mempunyai keterkaitan metode dan objek

penelitian terhadap penelitian yang akan dilakukan. Berikut beberapa penelitian

yang terkait dengan penelitian yang akan dibuat. Penelitian ini dikembangkan dari

beberapa referensi yang mempunyai keterkaitan dengan metode dan objek

penelitian. Penggunaan referensi ini ditujukan untuk memberikan batasan-batasan

38

terhadap metode dan sistem yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Berikut

uraian dari beberapa referensi tersebut:

Penelitian hampir serupa yang pernah ada yaitu dilakukan oleh Nuriyatin,

Mohammad Isa Irawan, dan Alvida Mustika Rukmi (2013) tentang Penilaian

Kinerja Guru dengan Metode Analytic Network Process untuk Pemilihan Guru

Berprestasi. Penelitian ini membahas tentang pemilihan guru berprestasi untuk

meningkatkan kualitas kinerja guru dan untuk mencapai kompetensi yang sesuai

dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan

dengan fungsi sekolah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dalam proses penilaian

kinerja. Beberapa kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian serta enam alternatif didapatkan dari guru

mata pelajaran matematika di tiga sekolah yang mempunyai pengawasan yang

sama. Penelitian ini dapat menyelesaikan masalah dalam memberikan solusi dalam

menilai kinerja guru yang berprestasi.

Ardiansyah (2016) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Metode

Fuzzy Analytical Network Process untuk Sistem Pengambilan Keputusan

Pemeliharaan Jalan. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mendukung

penggambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan dalam menentukan

prioritas pemeliharaan jalan . Hal ini dibutuhkan pemeliharaan secara khusus dan

berkala oleh pemerintah setempat untuk menjaga kondisi jalan sesuai dengan umur

jalan yang telah direncanakan.

Penelitian Yanto (2016) yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan dalam

Pemilihan Alternatif Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit dengan Metode Analytic

39

Network Process (ANP), dipublikasikan oleh Rian Journal Of Computer Science.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kriteria yang dibutuhkan

dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif pengelolaan limbah

kelapa sawit. Kriteria yang didapat kemudian digunakan untuk proses penentuan

prioritas Penggunaan metode ANP bertujuan untuk mendapatkan peringkat

prioritas dari alternatif sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.

Penelitian Sanjaya (2011) yang berjudul Implementasi Metode Analytical

Network Process untuk Membangun Aplikasi Executive Support System pada

Perusahaan Konsultan IT, dipublikasikan oleh Jurnal Ilmu Komputer. Penelitian

yang dilakukan, yaitu dengan menerapkan metode Analytical Process (ANP) pada

permasalahan penentuan keberhasilan proyek TI yang kriteria-kriterianya memiliki

keterkaitan. Kriteria yang didapatkan kemudian digunakan untuk menentukan

keberhasilan proyek TI. Penggunaan metode ANP bertujuan untuk

memprioritaskan preferensi kriteria nilai perbandingan dari cluster dan node

(kriteria) yang berupa matriks sehingga didapatkan nilai eign vector yang konsisten.

Penggunaan sistem pendukung keputusan untuk sistem promosi jabatan

juga sangat bermanfaat, seperti penelitian yang dilakukan Riza & Iriani (2015)

dengan judul Sistem Promosi Jabatan dengan Menggunakan Analytic Network

Process (Studi Kasus di PT. Maxi Media), dipublikasikan oleh Konferensi Nasional

Sistem & Informatika. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Network

Process (ANP) untuk mengetahui nilai kinerja karyawan yang dapat menentukan

baik buruknya jalannya sebuah perusahaan. Metode ANP digunakan untuk

pembobotan kriteria dan pembobotan subkriteria serta penilaian akhir. Tujuan

40

menggunakan metode ANP untuk membantu para pengambil kebijakan di sebuah

perusahaan untuk menyeleksi karyawan yang akan mendapatkan promosi jabatan.

84

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas, bahwa implementasi

metode ANP dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan

penerima beasiswa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Untuk membangun sebuah SPK penentuan penerima beasiswa

menggunakan metode ANP, ada beberapa hal yang dapat membantu proses

pelaksanaannya, diantaranya adalah penentuan kriteria yang digunakan

dalam penilaian kepada calon penerima beasiswa dan metode ANP yang

merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang dapat diterapkan

dalam pembangunan sistem tersebut. Dengan adanya pembuatan SPK

dalam penentuan penerima beasiswa dengan menerapkan metode ANP,

proses pembangunan sistem akan menjadi lebih terstruktur dan mencapai

hasil yang akurat. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun

SPK dengan metode ANP yaitu PHP dan database MySQL.

2) Pengimplementasian metode ANP pada SPK untuk penentuan penerima

beasiswa ini dapat digunakan untuk menentukan prioritas penerima

beasiswa di Rumah Amal Lazis UNNES menggunakan beberapa tahapan.

Pertama pengumpulan data-data yang diperoleh dari proses wawancara

kepada pihak Rumah Amal Lazis UNNES. Data yang diambil berupa data

kriteria-kriteria dalam penentuan penerima beasiswa dan nilai-nilai untuk

85

masing-masing alternatif dengan pertimbangan kriteria yang dibutuhkan.

Kriteria yang telah ditetapkan yaitu pekerjaan orang tua, penghasilan orang

tua, jumlah/ grade biaya UKT, dan nilai IPK akan diperoleh nilai bobot

prioritas masing-masing kriteria terhadap tiap alternatif. Tahap kedua

pengolahan data dengan menerapkan metode ANP. Tahap ketiga

pembobotan dengan menghitung nilai intensitas kepentingan berdasarkan

tabel skala Saaty pada masing-masing kriteria dan alternatif. Tahap keempat

membuat matriks perbandingan dan nilai vektor prioritas (eigenvector)

untuk mendapatkan hasil nilai prioritas pada masing-masing kriteria dan

alternatif. Kemudian tiap nilai bobot prioritas dikalkulasikan menjadi

matriks perbandingan antar nilai vektor prioritas dengan membentuk

supermatriks. Tahap terakhir dilakukan perangkingan berdasartkan hasil

perhitungan supermatriks mulai dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan penelitian

selanjutnya yaitu diharapkan dapat dilakukannya perbandingan dengan metode lain

untuk mendapatkan persentase terbaik dan waktu eksekusi yang semakin efektif.

86

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, R., M.A. Muslim, & R.N. Hasanah. 2016. Analisis Metode Fuzzy

Analytical Network Process untuk Sistem Pengambilan Keputusan

Pemeliharaan Jalan. JNTETI, 5(2): 122-128.

Ardy, N. S. & H. Heribertus. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Terbaik Untuk Kelas Unggulan di SMP Negri 6 Semarang Menggunakan Metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment of Evaluations). Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.:

Universitas Dian Nuswantoro.

Dagdeviren, M. & Yuksel, I. 2007. Personel Selection Using Analytic Network

Process. Istanbul : Ticaret Universitesi.

Defiyanti, S., W.R. Nurul, & Jajuli, M. 2017. K-Medoid Algorithm in Clustering

Student Scholarship Applicants. Scientific Journal of Informatics, 4(1): 27-

33.

Edni, M. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytic Network Process (ANP). Tugas Akhir.

Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Handayani, T. 2012. Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi

Mahasiswa Berprestasi menggunakan Metode AHP. Jurnal Transformatika. 9(2): 79-85.

Hermawan, Julius. 2005. Membangun Decision Support System. Yogyakarta: Andi.

Idwar & Sularno. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Pemuatan

Semen Curah Via Kapal Menggunakan Metode Weighted Product (WP)

pada PT Semen Padang. Prosiding4th Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Jamila & Hartati S. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Subkontrak

Menggunakan Entropy dan TOPSIS. IJCCS. 5(2): 12-19.

Josaputri, C. A., Sugiharti, E., & Arifudin, R. 2016. Decision Support System

for The Determination of Castle with Superior Seeds using AHP and SAW

Method. Scientific Journal of Informatics, 3(2): 21-30.

87

Kaluku, M. R. A. & F. Jie. 2015. Penerapan ANP-TOPSIS untuk Pengukuran

Kinerja Human Resources Procurement Section. Jurnal Sistem Informasi Bisnis. 2(3): 119-127.

Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:

Andi.

Nugroho, Z.A., & Arifudin R. 2014. Sistem Informasi Tracer Study Alumni

Universitas Negeri Semarang Dengan Aplikasi Digital Maps. Scientific Journal of Informatics, 1(2): 154.

Nuriyatin, M.I. Irawan, & A.M. Rukmi. 2013. Penilaian Kinerja Guru dengan

Metode Analytic Network Process untuk Pemilihan Guru Berprestasi.

Jurnal Sains dan Seni Pomits, 1(1): 1-6.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa perangkat lunak pendekatan praktisi. Jilid

1. Yogyakarta: Andi.

Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill,Inc.

Putra, A.T. 2014. Pengembangan E-Lecture menggunakan Web Service Sikadu

untuk Mendukung Perkuliahan di Universitas Negeri Semarang. Scientific Journal of Informatics, 1(2): 170.

Riza, B.S., & J. Iriani. 2015. Sistem Promosi Jabatan dengan Menggunakan Analytic Network Process. Bali: Konferensi Nasional Sistem dan

Informatiika.

Rukmana, S. H., Muslim, M. A. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Tender

Proyek Menggunakan Metode Benefit Cost Ratio. Jurnal Sains & Teknologi, 5(2): 817-822.

Rusydiana, A., & Devi, A. 2013. Analytic Network Process: Pengantar Teori dan Aplikasi. Diterbitkan oleh: Share Economic Apllied Research and

Training (SMART) Publishing.

Saaty, T.L. 1993. Decision Making for Leader, the Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World. Prestice Hall Cuy: Ltd, Pittsburgh.

Saaty, T.L. 1999. Fundamental of The Analiytic Network Process. Paper

presented in ISHAP 1999, Kobe, Japan, August 12-14.

88

Saaty, T.L. 1999. The Essential of the Analytic Network Process with Seven Examples. Decision Making with Dependence and Feedback: The Super Decisions Software.

Sanjaya, N. A. 2011. Implementasi Metode Analytical Network Process untuk

Membangun Aplikasi Executve Support System pada Perusahaan

Konsultan IT. Jurnal Ilmu Komputer, 4(1): 1-8.

Santoso, L.W., A. Setiawan, & A. Handojo. 2010. Pembuatan Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dan Pemilihan Supplier dengan Metode Analytic Network Process (ANP) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) di PT X.

Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri-Universitas Kristen Petra.

Santoso, L.W., A. Setiawan, & J.R. Stanley. 2008. Pembuatan Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dengan Metode Analytic Network Process (ANP) di PT X. Teknik Informatika, Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Kristen

Petra.

Setyawan, A., Arini, F. Y., & Akhlis, I. 2017. Comparative Analysis of Simple

Additive Weighting Method and Weighted Product Method to New

Employee Recruitment Decision Support System (DSS) at PT. Warta Media

Nusantara. Scientific Journal of Informatics, 4(1): 34-42.

Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Susilo, J. 2008. Rumusan Strategi Pengembangan PT. BPRS Amanah Ummah dengan Pendekatan Analytic Network Process. Skripsi. Bogor: Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB.

Turban, E. Aronson, Jay E. & Liang, Ting-Peng. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Andi.

Yanto, W. 2016. Sistem Pendukung Keputusan dalam Pemilihan Alternatif

Pengolahan Limbah Kelapa Sawit dengan Metode Analytic Network

Process (ANP). Rian Journal Of Computer Science. 2(1): 89-96.