IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

89
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL IMAN KENALI ASAM ATAS KOTA JAMBI SKRIPSI FITRI HARYANTI 203172565 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2021

Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA

PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL

IMAN KENALI ASAM ATAS KOTA JAMBI

SKRIPSI

FITRI HARYANTI

203172565

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN

2021

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA

PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL

IMAN KENALI ASAM ATAS KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) Dalam Ilmu Manajemen Pedidikan Islam

FITRI HARYANTI

203172565

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN

2021

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

ii

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

iii

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

iv

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

v

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

vi

PERSEMBAHAN

Kusimpuhkan kedua belah kakiku ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku

ku hanturkan do’a Kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya

kecilku terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat

serta salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi

syafaatnya. Kupersembahkan hasil karyaku untuk kedua orang tua Ayahanda

Khalik.Alm dan ibunda Mardiah atas curahan do’a cinta dan kasih sayang yang tak

terhingga karena berkat do’a dan restu, ketulusan jiwa, serta perhatian mereka

dalam membesarkan dan mendidik dengan berbagai macam pengorbanan yang

tiada tara sehingga saya bisa meraih cita-cita. Semoga selalu mendapat rahmat

dan berkah dari Allah SWT.

Dan Terimakasih Kepada Adikku Feby oktaria dan yang teristimewa

yang selalu memberi motivasi semangat luar biasa Sahabat-Sahabat Karibku

Sahabat canda tawaku, Suka dan duka. dan tak lupa juga Teman-teman MPI

Angkatan 2017, khususnya MPI A, semua perhatian sumbang saran dan nasihat

selama ini yang tak terduga dan tak terkira. Dan semoga selalu berguna bagi

Agama dan Bangsaku.

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

vii

MOTTO

Artinya : “ Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar

Dan keras, yang tidak Durhaka kepada Allah Terhadap apa yang Dia perintahkan

kepada mereka Dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

(QS.At-Tahrim: 6)

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik serta teriring salam pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Adapun

judul skripsi ini adalah Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-

19 Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi.

Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Tidak lupa pula rasa terimakasih yang sedalam dalamnya penulis ucapkan kepada

yang terhornat:

1. Bapak prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari. MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,M.EI Bapak Dr. As’ad Isma,M.Pd. Dan Bapak Dr.

Bahrul Ulum,S.Ag,MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Mahmud MY, M.Pd. dan Ibu Uyun nafiah, M,Pd Selaku Ketua dan

sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.

5. Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I dan ibu Dr. Sumirah,M,Pd. selaku Pembimbing I

dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah, Majelis Guru, Karyawan dan Siswa-siswi Di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-hentinya

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

8. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat

dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

Skripsi ini.

Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta

dterima Allah SWT. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak

kekeliruan baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kepada semua pihak

diharapkan memberi saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya

penulis berharap karya yang sederhana ini semoga bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amiin.

Jambi, 26 April 2021

Fitri Haryanti

NIM.203172565

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

ABSTRAK

Nama : Fitri Haryanti

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Implementasi Manajemen

Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota

Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan teknik

pengumpulan data berupa Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian

ini dilihat dari segi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan sudah berjalan

dengan baik akan tetapi pada aspek Pelaksanaan pembelajaran pada peserta didik

khususnya pada pembelajaran online/ daring pada masa pandemic covid-19 ini masih

banyak mengalami hambatan yakni belum melibatkan orang tua peserta didik sehingga

banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran daring tersebut karena

beberapa orang tua mereka belum memiliki handphone android dan ada juga yang sudah

memiliki tetapi tidak mempunyai kuota belajar.

Kata Kunci : Manajemen Kesiswaan, Covid-19

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

ABSTRACT

Name : Fitri Haryanti

Study Program/Departement : Islamic Education Management

Title : Implementation Of Student Management During The Covid-19 Pandemic At

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Jambi City

This study aims to find out what are the factors that affect student learning during

the COVID-19 pandemic at madrasah Tsanawiyah Nurul iman, identify tamarind in Jambi

City. Implementation of student management implementation during the COVID-19

pandemic at MTs Nurul Iman Kenali Asam Atas Jambi City. This study uses a qualitative

method. By using data learning techniques in the form of observation, interviewing, and

documentation. The results of this study in terms of planning, organizing, leading and

monitoring have been going well, but in the learning aspect of students, especially in

online / brave learning during the covid- 19 There are still many obstacles that have not

involved the parents of students so that many students do not participate in these bold

learning activities because some of their parents do not have Android phones and some

already have but do not have a learning quota.

Keywoard : Student Management, Covid-19

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………...………………………....…..i

NOTA DINAS………………………………...………………………....………...ii

PENGESAHAN………………………………...………………………....…….…iii

PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………...………………iv

PERSEMBAHAN………………………………...……………………….………iv

MOTTO………………………………...………………………………..………...v

KATA PENGANTAR………………………………...…………………………..vi

ABSTRAK………………………………...………………………....……….…..vii

ABSTRACT………………………………...………………………....………...viii

DAFTAR ISI………………………………...…………………………………....ix

DAFTAR TABEL………………………………...……………………………....xi

DAFTAR GAMBAR………………………………...…………………………..xii

DAFTAR TABEL………………………………...………………………....…..xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian teoretik .......................................................................................... 8

B. Konsep Dasar Implementasi Manajemen Kesiswaan ................................ 8

C. Manajemen .............................................................................................. 9

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

D. Manajemen Kesiswaan ........................................................................... 12

E. Pandemi covid 19 ................................................................................... 14

F. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Metode Penelitian......................................................... 27

B. Setting Dan Subjek Penelitian ................................................................ 28

C. Jenis Dan Sumber Data .......................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31

E. Teknik Analisis Data ……………………..……….…………………….. 33

F. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 34

G. Jadwal Penelitian………………………………………………………… 36

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan umum ....................................................................................... 37

B. Temuan Khusus ........................................................................................ 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………51

B. Saran……………………………………………………………………..52

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..54

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.0 Jadwal Penelitian……………………………...………………..…36

Tabel 1.1 Keadaan Guru Mts Nurul Iman……………………………...……40

Tabel 1.2 Keadaan Siswa-Siswi Mts Nurul Iman……………………………..41

Tabel 1.3 Jumlah Kelulusan Siswa 5 Tahun Terakhir…………………..…….41

Tabel 1.4 Keadaan Prasaran Mts Nurul Iman…………………………………42

Tabel 1.5 Keadaan Sarana Mts Nurul Iman…………………………………...43

Tabel 1.6 Data ruang pada Mts Nurul Iman………..…………………………43

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0 Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali

Asam Atas Kota Jambi………………………………………………………40

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kartu Konsultasi…………………………………………………57

Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data…………………………………..59

Lampiran 3 : Dokumentasi Riset………………………………………………63

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup……………………………………………68

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Dari bulan maret sampai sekarang ini pendidikan di Indonesia belum

berjalan seperti pada umumnya dikarenakan adanya wabah virus Corona.

Dengan adanya virus ini membuat pemerintah mengambil keputusan untuk

melakukan pembelajaran secara daring agar pendidikan di Indonesia tetap

berjalan.

COVID-19 yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia

berdampak pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini dunia

pendidikan sedang menghadapi permasalahan yang cukup kompleks.

Serangan virus tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran di

semua jenjang pendidikan. Tentunya tidak ada banyak kendala pada jenjang

perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah yang sudah terbiasa

menerapkan pembelajaran online, namun tidak demikian dengan jenjang

pendidikan dasar (sekolah dasar) yang bahkan tidak diperbolehkan membawa

perangkat komunikasi (handphone) ke sekolah atau ke ruang kelas.

Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang

pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-

19. Proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak

jauh yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran daring membuat siswa memiliki

keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

2

Dan Siswa dapat berintekrasi dengan menggunakan beberapa aplikasi

seperti classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun

whatshaap group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk

menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.

(Nakayama M, Yamamoto,hal,2007:200). Pendidikan merupakan suatu

upaya menyiapkan generasi muda dengan sejumlah nilai agar dapat

beradaptasi,berkompetisi dan bertindak secara arif. (mukhtar, hapzi ali dan

rusmini: 2017. Hal 11 ). Keberhasilan dalam penyelenggaraanlembaga

pendidikan akan sangat bergantung kepada manajemen pendidikan,

komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum,

peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana.

Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya

pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) artinya bahwa satu

komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi satu

komponen memberikan dkungan bagi komponen lainnya sehingga

memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga

pendidikan (sekolah) tersebut. Komponen peserta didik keberadaannya

sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan

disekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses

transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.Oleh

karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi

kebutuhan saja akan tetapi harus ada dalam bagian dari kebermutuan dari

lembagapendidikan.

Manajemen kesiswaan sering diartikan sebagai kegiatan-

kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan sekolah. Dengan

tujuan menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti

pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat

berlangsung secara efektif dn efisien.(Rohiat,2008:25) Jadi, dengan adanya

manajemen memainkan peran besar dalam mendorong proses pengajaran

menuju jenjang lebih tinggi. Dalam konteks ini kepala sekolah sangat

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

3

berperan dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, komunikasi,

koordinasi, penggerakan, pengelolaan dan pengawas proses pendidikan

sehingga terwujudnya visi misi lembaga pendidikan dan sekolah yang

efektif, Manajemen kesiswaan merupakan salah satu sub sistem dari

manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan sangat penting dilakukan oleh

sekolah untuk mengetahui berbagai hal tentang siswa, oleh karena itu yang

perlu dilakukan adalah mendata siswa secara menyeluruh. Pendataan siswa

dilakukan untuk mengetahui jumlah siswa serta mengenai riwayat hidup

siswa. Hal tersebut supaya memudahkan sekolah dalam menyediakan

kebutuhan dan sarana prasarana kelas. Selain dari pada itu, dengan adanya

manajemen kesiswaan disekolah kegiatan manajemen berjalan lancar seperti

kegiatan manajemen pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana prasarana

dan layanan lainya diarahkan kepada peserta didik untuk mendapatkan

layanan andal bermutu.

Manajemen pendidikan merupakan proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha-usaha personal

pendidikan untuk mendaya gunakan semua sumber daya dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan. Sumber dayaa yang dimaksud meliputi

sumber daya manusia seperti: siswa, guru, kepala sekolah dan tega

kependidikan lainnya, dan sumber daya lainnya meliputi: uang, peralatan,

pelengkapan, bahan bangunan, dan sebagainya.Manajmen peserta didik

termasuk salaah satu subtansi manajemn penidikan, manajemen peserta

didik menududuki posisi strategis karena sentral layanan pendidikan, baik

dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada di luar latar instusi

persekolahan dan tertuju kepada peserta didik.

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman kota jambi merupakan lembaga

pendidikan tingkat menengah pertama yang berada dibawah naungan

Kementerian Agama, berbasis pada pengembangan budaya dan akhlak

sudah seharusnya memperhatikan manajemen kesiswaannya agar dapat

terwujud nilai-nilai religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa Ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

4

gemar membaca dan peduli sosial lingkunganya. Saat ini, kegiatan

kesiswaan di MTsN Nurul iman kota jambi pada kegiatan pembelajarnnya

yang tidak produktif karena penerapan pembelajaran dari rumah yang

dilakukan pemerintah membuat siswa dan orang tua siswa mengalami

kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dari rumah. Para guru juga

mengalami hal yang sama, dimana kebanyakan guru belum terbiasa dengan

cara mengajar secara daring dan karena pelaksanaan yang cukup mendadak.

Namun, terdapat banyak hal positif yang didapat dari belajar dirumah,

misalnya saja kondisi kesehatan yang semakin baik. Hanya saja terdapat

beberapa hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dari proses belajar

ini. Salah satunya adalah kurangnya persiapan guru dalam menghadapi

proses belajar dari rumah. Beberapa siswa justru lebih asyik bermain game

atau menonton televise dirumah daripada belajar.

Fenomena ini menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran di

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi tidak

terlaksana dengan baik karena kurangnya kemampuan kepala madrasah

dalam memanajemen kegiatan pembelajaran pada masa pandemic covid-19

ini. Melihat fenomena tersebut dan mengingat pentingnya implementasi

manajemen kesiswaan dalam institusi pendidikan, maka peneliti merasa

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang:

“ Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi

Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam

Atas Kota jambi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas agar penelitian ini terfokus pada

permasalahan yang teliti dan agar permasalahn ini tidak terlalu meluas maka

peneliti memfokuskan kepada permasalahan yang teliti. Peneliti hanya akan

mengkaji mengenai :

“ Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi”.

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

5

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam Implementasi Manajemen

Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul

Iman Kenali Asam Atas Kota jambi?

2. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam implementasi

manajemen kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Nurul iman

dalam mengatasi hambatan dalam implementasi manajemen kesiswaan

Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman

Kenali Asam Atas Kota jambi?

D. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

1) Ingin mengetahui bagaimana pelakasanaan Implementasi

Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.

2) Ingin Mengetahui apa factor pendukung dan penghambat dalam

Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19

di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.

3) Ingin mengetahui upaya yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah

Nurul Iman dalam mengatasi hambatan dalam Implementasi

Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

6

2. Kegunaan Penelitian

1) Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi

stara satu (S1) dalam program sudi manajmen pendidikan islam pada

fakultas tarbiyah dan keguruan UIN STS jambi.

2) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang

implementasi manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kualitas

peserta didik di MTs Nurul Iman Kota Jambi.

3) Sebagai bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan padaproses

manajmen kesiswaan dalam meningkatkan kulitaspeserta didik di

MTs Nurul Iman Kota Jambi

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kajian Teoritik

a) Pengertian implementasi Manajemen kesiswaan

a. Implementasi

Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

sebagai pelaksanaan atau penerapan, artinya yang dilaksanakan akan

diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain untuk

kemudian dijalankan sepenuhnya.(Irma anggraeni: 2012.Hal 22)

Majone dan wildavsky, mengemukakan implementasi sebagai

evaluasi. Browne dan wildavsky (dalam nurdin dan usman, 2004: 70)

mengemikakan bahwa” implementasi adalah perluasan aktivitas yang

saling menyeuaikan” pengertian implementasi sebagi aktivitas yang

saling menyesuaikan dikemukankan juga oleh mclaughin (dalam

nurdin dan usman, 2002:70) mengemukkan bahwa “ implementasi

adalah system rekayasa”

Prengertian-pengertian diatas memeperlihatkan bahwa kata

implementasi bermuara pada aktivitas, adaya aksi, tindakan, atau

mekanisme suatu system. Ungkapan mekanisme mengandung arti

bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan

yang terencana dan dilakukan secara bersungguh-sungguh

berdasarkan acuan norna tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

8

b. Manajemen

Manajemen disini dapat dikatakan sebagai proses yang dimulai

dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan sumber daya untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dimana tujuan dapat dicapai

sesuai dengan perencanaan, dan tugas dilaksanakan dengan benar

terorganisir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (Mesiono. 2009

hal. 2).

Manajemen dalam praktiknya, melakukan manajerial dapat

menggunakan kemampuan atau keahlian dengan mengikuti suatu

alur/prosedur keilmuan secara ilmiah dan ada juga karena berdasarkan

pengalaman dengan lebih menonjolkan kekhasan atau gaya manajer

dalam mendayagunakan kemampuan orang lain. Dengan demikian

manajemen yaitu: manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian

yang selanjutnya menjadi sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu

ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan

manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan

teknikal, manusiawi dan konseptual untuk mencapai tujuan. (Engkoswara.

2015, hal. 85.)

Adapun kegiatan yang bisa dilakukan dalam menjalankan

serangkaian kegiatan-kegiatan atau fungsi manajemen kesiswaan yang

dilakukan di madrasah adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) merupakan tindakan awal dalam

proses manajemen. Menurut Robbins perencanaan adalah proses

menentukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai

tujuan. Jhonson berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu

rangkaian tindakan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

9

perencanaan disusun visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran organisasi

yang pada tingkat awal menggunakan pengambilan keputusan

merupakan inti manajemen, misalnya apa tindakan yang harus

dikerjakan.(Syafaruddin, 2005 hal 21)

2) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian (organizing) merupakan salah satu fungsi

manajemen. Pengorganisasian menurut Gibson sebagaimana yang

dikutip Sagala meliputi semua kegiatan manajerial yang dilakukan

untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi suatu

struktur tugas, wewenang dan menentukan siapa yang akan

melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan

suatu organisasi. Di samping itu, pengorganisasian dapat diartikan

sebagai kegiatan pembagi tugas- tugas pada orang yang terlibat

dalam kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, misalnya

pengelompokan dan pembagian kerja menjadi struktur organisasi

yang teratur.(Yusuf Hadijaya, 2012 hal.16)

3) Pelaksanaan/penggerakan (actuating)

Pelaksanaan/penggerakan (actuating) menurut G. R. Terry

merupakan usaha mengerakkan anggota-anggota kelompok

sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk

mencapai sasaran, baik sasaran perusahaan yang bersangkutan

maupun sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena

para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasarantersebut. Definisi di

atas menunjukan bahwa penggerakan atau pelaksanaan merupakan

fungsi manajemen yang sangat penting sebab dengan fungsi ini maka

rencana dapat terlaksana dalam kenyataan. Namun demikian

diperlukan pembinaan dan pemberian motivasi agar seluruh

komponen dalam organisasi dapat menjadikan proses pencapaian

tujuan organisasi sebagai suatu bagian integral pencapaian tujuan,

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

10

misalnya pemberian contoh tata cara pelaksanaan kerja dari

pemimpin.(Uhar Suharsaputra, 2010 hal. 10)

4) Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) dan pengendalian adalah salah

satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian,

mengadakan koreksi terhadap segala hal yag dilakukan oleh

bawahan sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar sesuai

dengan tujuan. Adanya pengawasan yaitu meneliti dan mengawasi

agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan

peraturan yang ada dengan deskripsi kerja masing-masing.

Pengawasan dapat dilakukan secara vertical dan horizontal yaitu

atasan dapat melakukan pengontrolan kepada bawahanya, demikian

pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada atasannya.

Manajemen pendidikan islam, pengawasan adalah proses

pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksanya

perencanaan secara konsekuen, supaya mencegah sebelum terjadi

kegagalan. Contohnya seperti, pengamatan dan pembinaan terhadap

kinerja karyawan.( Saefullah. 2012 hal. 38.

c. Manajemen kesiswaan

Manajemen kesiswaan Manajemen kesiswaan merupakan

penggabungan dari dua kata manajemen dan kesiswaan. Dimana

keduanya mempunyai makna yang berbeda. Kata Manajemen berasal

dari bahasa latin yaitu. “manus” yang berati “tangan” atau bisa juga

diartikan sebagai kekuatan atau kekuaasaan dan “agree” yang berati

“melakukan, melaksanakan, mengelola, mengarahkan dan

meberdayakan”. Sedangkan siswa berati murid atau pelajar. Secara

etimologi siswa adalah siapa yang terdaftar sebagai objek didik di

lembaga pendidikan. atau manajemen kemuridan (peserta didik)

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

11

merupakan salah satu bidang operasional MBS. (Nasrul Syakur

Chaniago.2011,hlm36)

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap

kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai

dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen

kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peseerta didik,

melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional dapat

membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses

pendidikan sekolah.(suharno:2008.hlm26)

Manajemen kesiswaan dilihat sebagai suatu system yang setiap

komponennya menampilkan sesuatu untuk mmenuhi kebutuhan. Dalam

proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh

seorang manager yaitu : perencanaan ( planning ), pengorganisasian

(organizing), pemimpin (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh

karena itu manajemen diartikan sebagai proses merencana,

mengorganisasi,memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan

segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan

efisien.(nanang Fattah:2001.Hal 1)

Menurut Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, mendefinisikan peserta didik atau siswa

adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi

dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses

pembelajaran.

Manajemen kesiswaan dapat di artikan sebagai suatu usaha

pengaturan terhadap peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan

sebelum masuk hingga akhir/tamat dari lembaga pendidikan). (Mujamil

Qomar, 2007, hal. 141)

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

12

Jadi dapat disimpulkan implemenrtasi manajemen kesiswaan

merupakan bagian dari manajemen sekolah yang memiliki peran yang

cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah.

d. Pandemi Covid 19

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Covid-19 adalah

penyakit jenis baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya

pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi covid-19 antara lain

gejala ganguan pernapasan akut sseperti demam, batuk dan sesak

nafas.(yurianto, Ahmad,2020) menurut WHO (2020) covid -19 adalah

penyakit menular yang disebabkan tidak dikenal sebelumnya mulai

wabah di wuhan, tiongkok, bulan desember 2019. Covid-19 ini

sekarang menjadi sebuah pandemic yang terjadi di banyak Negara di

seluruh dunia.

Penyebaran virus covid-19 ini berdampak pada berbagai aspek

termasuk ekoomi dan pendidikan. Untuk menekan jumlah pasien yang

terpapar covid-19 pemerintah membatasi aktifitas yang menimbulkan

perkumpulan massa dalam jumlah banyak termasuk bersekolah.

Keadaan ini mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan untuk

meliburkan seluruh aktivitas pendidikan dan menghadirkan alternatif

proses pembelajaran melalui surat edaran nomor 3 tahun 2020 pada

satuan pendidikan dan nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang

pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19 (Menteri

Pendidikan,2020).

Iskandar dalam Yunus (2020:6) menyatakan bahwa penetapan

kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk

mencapai tujuannya. Untuk menekan penyebaran virus Covid 19,

Presiden Jokowi menghimbau agar masyarakat membatasi diri untuk

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

13

tidak keluar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal itu juga

diikuti dengan kebijakan penutupan sekolah sementara dan

memindahkan proses belajar di rumah.

Penutupan sekolah sementara ini adalah respon atas

dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan CoronaVirus Disease(Covid-

19) padaSatuanPendidikan.

Surat edaran tersebut ditujukan pada kepala dinas pendidikan

provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala lembaga layanan

pendidikan tinggi, pemimpin perguruan tinggi, dan kepala sekolah di

Indonesia. Dalam surat edaran tersebut terdapat himbauan kepada satuan

pendidikan untuk memonitor absensi (ketidak hadiran) warga satuan

pendidikan, memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit

untuk tidak datang ke satuan pendidikan, tidak memberlakukan

hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak

memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada).

Namun hal tersebut menjadi sangat mengganggu proses

pembelajaran apabila terlalu banyak siswa yang tidak masuk. Sehingga

dirasa perlunya meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar. Kondisi

ini memicu dikeluarkannya Surat Edaran nomor 4 tahun 2020 berisi

tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran

virus covid 19, yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Nadiem Makarim. Dalam surat edaran tersebut terdapat

beberapa poin sebagai berikut:

a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh

dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang

bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan

seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun

kelulusan.

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

14

b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan

hidup antara lain mengenai pandemi Covid 19.

c. Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat

bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,

termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas

belajar di rumah.

d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik

yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa

diharuskanmemberiskorataunilaikuantitatif.

Kebijakan tersebut diberlakukan dengan waktu yang berbeda antar daerah

sesuai dengan koordinasi antara masing-masing kepala suku dinas

pendidikan dengan instansi terkait. Kebijakan ini juga mengambil

pertimbangan dari kondisi yang terjadi mengenai virus Covid 19.

Sehingga apabila jangkitan virus Covid 19 masih terus meluas kegiatan

belajar di rumah ini bisa diperpanjang, begitu juga sebaliknya. Dalam

pelaksanaanya, kepala suku dinas pendidikan dengan instansi terkait

bekerjasama dengan orang tua siswa untuk menentukan sistematika

pelaksanaan belajar di rumah disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Kebijakan ini jugalah yang melatar belakangi dihapuskannya UN

atau Ujian Nasional pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan atas.

Sedangkan untuk jenjang pendidikan tinggi, kebijakan mengenai tugas

akhir atau tugas kelulusan diserahkan kepada masing-masing instansi

dengan pertimbangan tertentu.

Sekarang ini pemerintah sudah menerapkan new normal, dimana

masyarakat beraktifitas kembali seperti biasanya tetapi mewaspadai

ancaman penyebaran virus Corona, dengan mematuhi protokol kesehatan.

Pemerintah belum mengambil keputusan untuk membuka kembali

pendidikan, karena dikhawatirkan akan menambah klaster baru khususnya

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

15

di ranah pendidikan.Untuk mencegah hal tersebut Manajemen Pendidikan

perlu menerapkan langkah-langkah yang harus dilakukan di setiap sekolah

apabila pembelajaran secara normal dibuka kembali.

‘ Langkah-langkah pendidikan di era new normal yaitu:

1. Melakukan penyemprotan disinfektan & Gotong royong

Sebelum melakukan pembelajaran seperti pada umumnya, warga

sekolah melakukan kerja bakti untuk membersihkan halaman sekolah dan

menyemprotkan cairan disinfektan secara merata untuk mencegah

hidupnya virus Corona yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

2. Melaksanakan protokol kesehatan

Melaksanakan protokol kesehatan sangatlah di perlukan di dalam

menerapkan proses pembelajaran secara offline untuk mengurangi

menyebaran virus Corona, sekolah harus menfasilitasi tempat mencuci

tangan di setiap kelas atau bias juga di halaman sekolah. Dan mewajibkan

peserta didik dan warga sekolah menggunakan masker pada saat di

sekolah, membawa peralatan pribadi seperti: bekal, handsanitizer, sapu

tangan, dsb.

3. Melakukan Sosial & Phsycal Distancing

Proses sosial distancing & physical ini bias dilakukan pada saat

pembelajaran dimulai, peserta didik menjaga jarak saat belajar dengan

cara merenggangkan tempat duduk mereka supaya tidak saling

berdekatan, namun perenggangan tempat duduk tidak bias di sesuaikan

dengan batas minimal distancing dikarenakan kondisi besar ruangan yang

ada di sekolah tersebut.

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

16

4. Memberikan penjelasan tentang bahaya virus Corona

Guru memberikan edukasi tentang bahaya virus Corona kepada

peserta didik agar mereka menyadari betapa pentingnya melaksanakan

protokol kesehatan guna menghindari penyebaran virus Corona ini.

5. Memberikan arahan kepada orang tua peserta didik

Peran orang tua peserta didik sangatlah diperlukan bagi sekolah dalam

mengawasi peserta didik di luar lingkungan sekolah. Untuk itulah

diperlukanya arahan kepada orang tua terhadap anaknya agar selalu

melaksanakan protokol kesehatan dalam menghindari viru Corona, dengan

demikian peserta didik akan selalu di ingatkan pada saat di sekolah maupun

di rumah sehingga membuat anak tersebut akan terbiasa karena selalu di

ingatkan. ‘

6. Selalu melakukan Evaluasi

Setelah tahap-tahap yang di atas diterapkan maka sekolah di wajibkan

melakukan yang namanya evaluasi untuk melihat seberapa besar tingkat

keberhasilan penerapan tersebut serta melihat kelebihan dan kekurangan di

dalam melaksanakanya. Supaya Implementasi Manajemen Pendidikan di

sekolah bias berjalan secara efektif dan efisien.’

e. Prinsip –Prinsip Manajemen kesiswaan

Prinsip merupakan sesuatu hal yang harus dipedomani dalam

melaksanakan tugas. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik

adalah sebagai berikut:

a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek bukan objek sehingga harus

didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan

pengambilan keputusan dengan kegiatan mereka.

b. Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

17

kemampuan intelektual, sosial, ekonomi, minat dan lainya. Karena

itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa

memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.

c. Siswa hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa

yang diajarkan.

d. Pengembagan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik.(Syafaruddin,2011.hal.254)

Dalam hal prinsip manajemen kesiswaan ini, kepala sekolah sangat

berperan aktif dan penting dalam lembaga pendidikan dalam menentukan,

karena keputusan akhir dari setiap kegiatan sekolah atau madrasah ada

pada kewenangan/kebijakan kepala sekolah.

f. Kegiatan Manajemen Kesiswaan

a. Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan

penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan

kepindahan. Kuhus mengenai perencanaan peserta didik akan langsung

berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau

dokumentasi data pribadi siswa. Adapun langkah-langkah dalam

kegiatan perencanaan manajemen kesiswaan hal yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Analisis kebutuhan peserta didik

Merupakan penetapan siswa yang dibutuhkn oleh lembaga

pendidikan yang meliputi:

(a) merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan

pertimbangan daya tamping kelas/jumlah kelas yang tersedia,

serta pertimbangan rasio murid dan guru.

(b) menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

18

sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana yang

ada, anggaran yang tersedia dan tenaga kependidikan

tersebut.

2) Rekrutmen peserta didik

Pada hakikatnya proses pencarian, menentukan peserta didik yang

nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang

bersangkutan. Langkah- langkah dalam kegiatan ini adalah :

(a) membentuk panitia penerimaan peserta

didik baru yang meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU

dan dewan sekolah/komite sekolah;

(b) pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta

didik baru yang dilakukan secara terbuka. Informasi yang

harus ada dalam pengumuman tersebut adalah gambaran

singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru (syarat

umum dan syarat khusus), cara pendaftaran, waktu

pendaftaran, tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu

dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi.

3) Seleksi peserta didik

Merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk

menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi

peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang

berlaku. Adapun cara-cara-cara seleksi yng dapat digunakan

adalah

(a) melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes

kesehatan, tes akademik, atau tes keterampilan;

(b) melalui penelusuran bakat kemampuan, biasaya berdasrkan

pada prestasi yag diraih oleh calon peserta didik dalam bidang

olahraga atau kesenian;

(c) berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

19

4) Orientasi peserta didik baru

Merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga

pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan.

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fiisik sekolah dan

lingkungan sosial sekolah. Tujuan dengan orientasi tersebut adalah

agar siswa mengerti dan menaati peraturan yang berlaku di sekolah,

peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan

sekolah, dan sikap mengahdapi lingkungan baru secara fisik,

mental dan emosional.

5) Penempatan peserta didik (pembagian kelas)

Kegiatan pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan

sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa dilakukan

berdasarkan kesamaan yang ada cpada peserta didikyaitu jenis

kelamin dan umur. Selain itu juga pengelompokan berdasarkan

perbedaan yang ada pada individu peserta didik seperi minat, bakat

dan kemampuan.

6) Pencatatan dan pelaporan peserta didik

Kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai

dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan

tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu

melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan

pelaporan dilakukan sebagai bentuk taggung jawab lembaga dalam

perkembangan peserta didik di sebuah lembaga. Adapun pencatatan

yang diperlukan untuk mendukung data menegnai siswa adalah

(a) buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang

masuk di sekolah tersebut, pencatatn di sertai dengan nomor

induk siswa

(b) buku klapper, pencatatanya diambil dari buku induk dan

penulisanya diurutkan berdasar abjad;

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

20

(c) daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta

didik pada kegiatan sekolah;

(d) daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta

didik beserta riwayat kelaurga, pendidikan dan data

psikologis. Biasasnya buku ini mendukung program bimbingan

dan penyuluhan di sekolah. (Agustinus Hermino, 2014 hal. 44-

46)

b. Penerimaan peserta didik baru

Penerimaan peserta didik baru merupakan suatu peristiwa penting

bagi suatu sekolah, karea peristiwa ini merupakan titik awal yang

menentukan kelancran tugas sekolah, kesalahan dalam penerimaan

peserta didik baru menentukan sukses tidaknya usaha pendidikan

disekolah yang bersangkutan.

Langkah-langkah penerimaan peserta didik baru pada garis

besarnya adalah sebagai berikut:

1) Membentuk panitia

2) Menentukan syarat calon peserta didik

3) Menyediakan formulir pendaftaran

4) Pengumuman pendaftaran calon

5) Menyediakan buku pendaftaran

6) Menentukan buku pendaftaran

7) Menentukan waktu pendaftaran. (badrudin, 2014:33)

Panitia penerimaan peserta didikbaru biasanya ditunjuk oleh

kepala sekolah yang anggotanya terdiri dari guru-guru, staf tata

usaha. (suharsimi,2008:23) kepala sekolah dapat berfungsi sebagai

ketua panitia atau tidak tergantung kepada keputusan dan

kebijakan rapat dewan guru atau ketetuan dari pihak kanwil

departemen pedidikan dan kebudayaan.

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

21

c. Seleksi peserta didik baru

Berdasarkan berbagai factor pertimbangan dari sekolah, maka

diadakanlah seleksi untuk menentukan jumlah peserta didik yang

dapat diterima. Criteria seleksi biasnya dititik beratkan pada

kemampuan akademis, keadaan jasmani dan sikap atau

kepribadian.

Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:

1) Melalui tes atau ujian (tes psikotes, tes jasmani, tes kesehtan, tes

akademik dan tes keterampilan)

2) Melalui penelusuranbakat dan kemampuan

3) Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN. ( daryanto : 2013: 55)

d. Orientasi peserta didik baru

Kegiatan orientasi ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan

lingkungan social sekolah.

Tujuan diadakan kegiatan orinetasi bagi peserta didik antara lain:

1) Agar peserta didik mengerti dan mentaati segala peraturan

yang berlaku disekolah

2) Agar peserta didik dapat berpartisifasi aktif dalam kegiatan

yang diselengarakan sekolah

3) Agar peserta didik siap mnghadapi lingkungan baru secara

fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam

mengikuti proses pembelajaran disekolah serta dapat

menyesuaikan dengan kehidupan sekolah. ( daryanto: 2003:

55-56)

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

22

e. Penempatan peserta didik

Setelah peserta didik diterima, mereka harus diatur atau

dikelompokkan terlebih dahulu agar dapat mengikuti kegiatan

belajar dengan lebih aktif dan efisien. Penempatan peserta didik

diadakan dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan proses

belajar mengajar berjalan tertib dan lancer sehingga tercapai

tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan. ( suharsimi:

2008: 58)

Keberhasilan dan pengembangan peserta didik diukur melalui

proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan ( oleh

guru, Pembina, instruktur, fasilitator, pelatih ). (badrudin, 2013 :

59-61). Sasaran akhir dari program pembinaan kesiswaan adalah

perkembangan peserta didik yang optimal sesuai dengan

karakteristik pribadi, tugas perkembangan, kebutuhan, bakat,

minat, dan kreativitasnya.

1. Evaluasi Kegiatan Belajar Peserta Didik

Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar

yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

mengajar. Pada sebagian guru masih ada asumsi yang kurang

tepat. Asumsi yang tidak pada tempatnya misalnya, adalah hal

biasa jika kegiatan evaluasi tidak mempunyai tujuan tertentu,

kecuali bahwa evaluasi adalah kegiatan yang diharuskan oleh

peraturan undang-undang. Aturan yang mengikat tersebut

termasuk pasal 58 ayat (1) UU RI No. 20 tahun 2003 tentang

sisdiknas, yang menyatakan evaluasi hasil belajar peserta didik

dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan

dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, uraian

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

23

berikut mendiskusikan cara evaluasi yang dilakukan guru

untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.

Ada empat pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang

guru dalam melakukan evaluasi belajar. Keempat

pertimbangan tersebut, yaitu sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi tujuan yang dapat dijabarkan dari

1) prosedur evaluasi dan hubungannya dengan mengajar

2) pengembangan interes kebutuhan individu

3) kebutuhan individu siswa

4) kebutuhanyangdikembangkandari

komunitas/masyaraakat

5) dikembangan evaluasi hasil belajar pendahulunya

f) dikembangan dari analisis pekerjaan, dan

g) pertimbangan dari para ahli evaluasi.

b. Menentukan pengalaman belajar yang biasanya direalisasi

dengan pretes sebagai awal, pertengahan, dan akhir

pengalaman belajar (postes).

c. Menentukan standar yang bisa dicapai dan menantang

siswa belajar lebih giat.pembuatan standar yang dapat

diajarkan melalui penilaian materi, penggunaan alat bantu

visual. Disamping itu, standar juga dapat dibuat melalui

pengembangan dan pemakaian alat observasi yang sering

dilakukan oleh seorang guru untuk memenuhui

kepentingan mereka.

Dalam membina siswa ada dua hal yang terpenting dari

perspektif islam yakni pendidikan iman dan pendidikan akhlak.

Karena pendidikan iman dan akhlak harus ditanamkan kepada

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

24

diri anak agar mengerti tentang ajaran agama Islam dan juga

berprilaku dengan santun agar kelak mereka bisa kearah yang

fositif dalam artian tidak meberikan mudharat kepada orang

lain terutama kepada orang tuanya.

2. Studi Yang Relevan

a) Jurnal Fadhilah dkk, tahun 2014 dengan judul Manajemen

Kesiswaan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue

Kabupaten Aceh Besar. Dari jurnal ini dapat disimpulkan

Perencanaan, pengawasan, pengevaluasian manajemen

kesiswaan pada MTsN Cot Gue disusun oleh kepala sekolah

bersama wakil kepala bidang kesiswaan meliputi program

PSB, daya tampung siswa baru, dan proses seleksi siswa baru.

Semua perencanaan kesiswaan tersusun dengan baik dan

terdokumentasi. (Fadhilah, dkk. 2014. hal. 94)

b) Jurnal Ani dkk, tahun 2015 dengan judul manajemen

kesiswaan pada madrasah tsanawiyah negeri muhamadiyah di

kabupaten lampung. Dari jurnal ini dapat disimpulkan

kegiatan manajemen kesiswaan berupa monitoring program

perencanaan hingga pada program pelaksanaan dilaksanakan

oleh pihak sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan

yang ada. Monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen

kesiswaan dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah. Hal

ini dilakukan karena penanggungjawab atas semua kegiatan

yang berlangsung di sekolah ini merupakan bagian dari kepala

sekolah.

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

25

c) Jurnal Ria Sita Ariska, tahun 2015 dengan judul Manajemen

Kesiswaan di SMA Negeri 2 Lubuklinggau. Dari jurnal

tersebut dapat disiimpulkan penelitian tentang manajemen

kesiswaan yang berlangsung di SMA Negeri 2 Lubuklinggau

adalah sebagai berikut:

kegiatan manajemen kesiswaan berupa monitoring program

perencanaan hingga pada program pelaksanaan dilaksanakan

oleh pihak sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan

yang ada. Monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen

kesiswaan dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah.

Hal ini dilakukan karena penanggungjawab atas semua

kegiatan yang berlangsung di sekolah ini merupakan bagian

dari kepala sekolah. (Ria Sita Ariska,2015 hal. 828-835)

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif, karena didasarkan pada maksud untuk mendeskriptifkan perilakuk-

perilaku obyek-obyek yang diteliti berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara deskripsi, meringkas

berbagai macam kondisi yang ditemukan di lapangan atau obyek penelitian.

Penelitian kualitatif lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori subtantif

berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian

kualitatif, penelitian merasa tidak tahu mengenal apa yang tidak diketahuinya

sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan

yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap

kondisi yang ada di lapangan pengamatanya.(Margono,2005, hal.35)

Desain yang digunakan peneliti adalah desain deskritif kualitatif, format

desain ini dapat disebut juga dengan desain emu. Artinya desain ini belum

benar-benar kualitatif karena kontruksinya masih dipengaruhi oleh tradisi

kuantitatif.(Burhan Bungin,2012,hlm,61)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Pada umumnya bagian ini dikemukakan kedudukan penelitian dalam

penelitian, sebagai cirri penelitian kualitatif, peneliti instrumen sekaligus

pengumpulan data seperti angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan

sebagainya. (wahidmurni,2008,hlm.34)

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

26

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan memberikan

informasi dan data yang diperlukan oleh peneliti seperti kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan dan siswa di Madrasah

Tsanawiyah Nurul Iman Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan purposive

sampling yang mana pengambilansumberdata dengan pertimbangan

tertentu.(sugiyono,2015,hlm,300)

Penelitian ini di lakukan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kota

Jambi yang terletak di Kenali Asam Atas Kecamatan Kota Baru Kota jambi.

Situasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah implementasi manajemen

kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman, yang mencakup konteks

yang relative luas. Orang-orang yang berada di Madrasah Tsanawiyah Nurul

Iman terdiri dari Kepala Madrasah, Guru, Siswa, dan tenaga

kependidikan/staff.

C. Jenis dan sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil

langsung oleh peneliti kepada sumbernya melalui observasi dan wawancara.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

seumbernya, data sekunder biasanyadiambil melalui dokumen-dokumen

(laporan, karya tulis orang lain, Koran dan majalah ) atau melalui orang lain.

Data sekunder ini digunakan sebagai data pelengkap atau data pendukung

dari data primer.

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

27

a. Data primer

Data primer yaitu data yang dijadikan sebagai data pokok dalam

penelitian diperoleh dari wawancara dengan Kepala sekolah, Wakasek

Kesiswaan, guru dan siswa. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab

besar dalam mengelola seluruh kegiatan sekolah, untuk mengupayakan

tercapainya tujuan lembaga pendidikan. Kepala sekolah berperan aktif

dalam meningkatkan profesionalisme kerja sekolah baik para guru, staf

bahkan siswa. Sedangkan wakasek kesiswaan fokus kepada menyusun

program pembinaan kesiswaan mulai dari hal kecil hingga ke besar dan

ikut serta mengawasi seluruh kegiatan siswa untuk terciptanya suatu

tujuan yang baik.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang menjadi pelengkap dalam

penelitian ini yang diperoleh dari dokumen dan buku-buku yang bisa

dijadikan sebagai pendukung untuk mencapai hasil penelitian. ‘

2. Sumber data

Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah

Data atau imfornasi yang peneliti terima dari kepala sekolah adalah

mengenai bagaimana Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa

Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam

Atas Kota jambi.

b. Waka kesiswaan

Data atau informasi yang peneliti terima dari waka kesiswaan yaitu

sama dengan informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah.

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

28

c. Tenaga pendidik

Data atau informasi yang peneliti terima dari pendidik yaitu sama

dengan informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah, karena

tenaga pendidik dalam hal ini merupakan elemen penting didalam

sebuah lembaga pendidikan.

d. Siswa

Data atau informasi yang diterima dari siswa adalah mengenai

bagaimana manajemen kesiswaan pada masa pandemic covid 19 ini.

D. Tehnik pengumpulan data

Pada penelitan ini data diperoleh dengan menggunakan teknik yaitu:

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi

4. Observasi

Poerwandari dalam imam gunawan berpendapat bahwa observasi

merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, karena dengan

cara-cara tertentu kita selalu terlibat di dalam proses mengamati. (Imam

Gunawan, 2014, hal.161.)

Observasi merupakan upaya pengamatan langsung untuk

memproleh data. Observasi ini dimaksudkan untuk melengkapi bahan-

bahan wawancara dan studi dokumentasi. Observasi ini dilakukan

untuk mendapatkan data dan informasi tentang prosedur dan

perencanaan manajemen kesiswaan yang diperlukan melalui

pengamatan langsung. Hasil pengamatan langsung dibuat catatan

lapangan yang harus disusun setelah mengadakan hubungan langsung

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

29

dengan subjek yang diteliti maupun yang diobservasi. Terutama di

bagian manajemen kesiswaan yang diterapkan di MTs Nurul Iman Kota

Jambi.

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. Yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud

mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba

antara lain, mengkonstruksi kejadian, organisasi, perasaan, motivasi

dan lainya. (Lexy J. Moleong,2014, hal. 186.

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Pada

penelitian ini wawancara dilakukan secara terbuka. Wawancara

dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tentang masalah

bagaimana pelaksanaan perencanaan pendidikan dalam memanaj

kesiswaan. Teknik wawancara yang dilakukan disini adalah wawancara

terstruktur. Wawancara ini langsung dilakukan kepada kepala sekolah,

wakasek kesiswaan dan guru.

b. Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pengujian terhadap

dokumen yang dianggap mendukung hasil penelitian. Analisis

dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

arsip dokumen dan yang berada di sekolah, meliputi: buku profil

madrasah, data guru, data siswa, data sarana prasarana, struktur

organisasi sekolah, buku kurikulum madrasah, dan struktur organisasi

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

30

komite. Instrument yang digunakan dalam dokumentasi yaitu kamera

(HP), lembar blangko checklist dokumentasi terlampir.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data informasi yang diperluka terkumpul selanjutnya

dianalisis dalam rangka menemukan hasil penelitian. Analisis data

adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data dalam pola,

kategori dan satuan urian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotes kerja seperti yang disarankan oleh data.

Salim dan Syahrum mengutip dari Bogdan dan Biklend

menjelaskan bahwa analisis data adalah proses dan mencari, mengatur

secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan lain

yang telah dikumpulkan untuk menambah pemahaman sendiri

memungkinkan temuan tersebut dilaporkan kepada pihak lain. Data

yang telah diorganisasikan kedalam suatu pola dan membuat

kategorinya. Maka data diolah menggunakan analisis data model Miles

dan Huberman.

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar”yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersususn

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

31

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data berbentuk teks naratif

diubah menjadi berbagai brntuk jenis matriks, grafiks, jaringan dan bagan.

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam

suatu bentuk yang padu dan mudah diraih sehingga peneliti dapat

mengetahui apa yang terjadi untuk menarik kesimpulan.

3. Menarik Kesimpulan/verfikasi

Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka

proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verfikasi data. Dalam

tahap analisis data, kesimpulan pada tahap pertama besrsifat longgar, tetap

terbuka dan belum jelas kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan

mengakar lebih kokoh seiring bertambahnya data sehingga kesimpulan

menjadi suatu konfigurasi yang utuh. Kesimpulan final akan didapatkan

seiring bertambahnya data sehingga kesimpulan menjadi suatu konfigurasi

yang utuh. (SalimdanSyahrum,2012, hal 147-150.)

F. Teknik Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

trianggulasi. Trianggulasi adalah proses penguatan bukti dari individu-

individu yang berbeda. Untuk memperukuat keabsahan data dari hasil

temuan metode penelitian kualitatif dan untuk menjaga validasi oleh

Lincoln dan Guba yang meliputi bebarapa tahap yaitu: (

Sugiyono.2015, hal. 363)

1. Crebility (kepercayaan)

2. Transferability (keteralihan)

3. Dependability (kebergantungan)

4. Confirmability (kepastian)

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

32

a. Credibility (Kepercayaan): Untuk menjaga kepercayaan peneliti,

artinya bahwa apa yang sudah diamati sesuai dengan keadaan

sesungguhnya. Teknik peneliti dilakukan berpedoman pada pendapat

Lincoln dan Guba yaitu:

1) Keterikatan yang lama antara peneliti dengan yang diteliti dengan

kegitan memimpin yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.

2) Ketekunan pengamat dalam pelaksanaan tugas dan kerjasama oleh

para actor- aktor di lokasi penelitian untuk memproleh informasi

yang terpercaya.

3) Melakukan trianggulasi, yaitu informasi yang diperoleh dari

beberpa sumber diperiksa silang dan antara data wawancara

dengan data pengamatan dokumen.

b. Transferability (Keteralihan): Kriteria ini mengusahakan pembaca

laporan penelitian ini agar mendapat gambaran yang jelas sehingga

kita dapat mengetahui hasil situasi penelitian ini dapat

digeneralisasikan atau diberlakukan. Keteralihan dalam peneliti ini

diharapkan apa yang didapatkan dan diuraikan dapat dipahami oleh

pembaca lain. Sebab jika si pembaca dapat memahami tujuan yang

dilakukan maka penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

peneliti.

c. Dependability (kebergantungan) : kriteria ini identik dengan reabilitas

(keterandalan). Dalam penelitian ini, dependability dilakukan dengan

menganalisis dan mencari kebenaran atau mengetahui keadaan

sebenarnya. Karena kriteria ini bertujuan untuk memegang kebenaran

hasil dan bisa dipertanggung jawabkan atau dipercayai. Pada tahap ini

penelitian akan tercapai bila peneliti komitmen terhadap temuan atau

keutuhan kenyataan yang diteliti.

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

33

d. Confirmability (Kepastian): Kriteria ini merupakan kriteria terakhir,

dimana peneliti menggantungkan diri pada data untuk melihat apakah

data-data tersebut objektif, factual dan didukung oleh bahan yang

sesuai sehingga dapat dipercayai oleh para pembaca. Kepastian

sebagai suatu proses akan mengacu pada hasil penelitian. Untuk

mencapai kepastian suatu temuan dengan data pedukungnya peneliti

menggunakan teknik mencocokan atau menyesuaikan temuan-temuan

penelitian dengan data yang diperoleh jika hasil confirmability

menunjukan bahwa data cukup koheren, tentu temuan penelitian

dipandang telah memenuhi syarat sehingga kualitas data dapat

diandalkan dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai focus dan

alamiah penelitian yang dilakukan.

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

34

No

Kegiatan

Tanggal/Bulan/Minggu

Septembe r

2020

Oktober

2020

November

2020

Desember

2020

Januari

2021

Februari

2021

Maret

2021

April

2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Pengajuan

Judul

2.

Pembuatan

Proposal

3.

Pengajuan

Dosen

Pembimbing

4.

Bimbingan

Proposal

5.

Seminar

Proposal

6.

Perbaikan

Hasil

Seminar

7.

Pengajuan

Riset

8.

Riset

Lapangan

9.

Pengolahan

Data

10

.

Penyusunan

Skripsi

11

.

Bimbingan

Skripsi

12

.

Perbaikan

Skripsi

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

35

13 Penyempurnaan

skripsi

14 Izin munaqosah

15 Sidang munaqosah

dan perbaikan

hasil skripsi

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

35

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

a. Temuan Umum

1. Sejarah Mts Nurul Iman

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman ini merupakan sekolah formal yang

beralamat di jalan Talang Jimar, Rt. 06, Kelurahan Kenali Asam Atas,

Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Sekolah ini pada awalnya dirintis oleh

beberapa tokoh diantaranya yaitu:

1. Drs. Zamzami, M. Pd. I

2. Alm. Ponidi

3. H. Aspinal

4. Jamalius

Keempat tokoh tersebut telah merintis berdirinya Mts Nurul Iman dengan

perjuangan yang keras karena pada proses pembelajarannya belum banyak

tenaga guru yang mengajar. Adapun guru yang mengajar di Mts Nurul Iman

hanya empat orang yaitu, Drs. Zamzami, M. Pd.I, Endang Sumirah, Wigianto,

dan Astuti. Mts Nurul Iman ini mulai berdiri 21 juni 1992 yang bertepatan

dengan 1 Muharram 1414 H. Keberadaan Mts ini tidak lepas dari sejarah

pendirian madrasah swasta yang bernama perguruan Nurul Iman yang berdiri

sejak 5 agustus 1983 dan disahkan dengan piagam pendirian madrasah swasta

pada 31 desember 1992 yang dikeluarkan oleh departemen agama kantor

wilayahprovinsijambi

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

36

2. Geografis Mts Nurul Iman

Pada 20 desember 2016 Mts Nurul Iman ini disahkan melalui akta

notaris Firman Gusri, SH, M.Kn dengan no akta 143. Tanah yang ditempati

bangunan Mts Nurul Iman berukuran 2424 m2 merupakan hibah dari PT.

Pertamina (Persero). Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a) Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk.

b) Sebelah selatan berbatasan dengan komplek pertamina.

c) Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk.

d) Sebelah timur berbatasan dengan komplek pertamina.

3. Visi Dan Misi Mts Nurul Iman

a. Visi

Terwujudnya mahasiswa yang berilmu pengetahuan yang dilandasi iman

dan taqwa serta berakhlak mulia

b. Misi

1) Mengembangkan pola belajar dengan berbasis madrasah berdasarkan

manajemen professional yang islami

2) Membentuk insan yang sehat, cerdas, kreatif, disiplin, dan mandiri.

3) Membimbing peserta didik agar mengamalkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan untuk menjadi siswa yang bertaqwa dan berbudaya

sesuai dengan ajaran al-qur’an dan hadist nabi.

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

37

4. Keadaan Status Madrasah

a. Identitas Sekolah

1) Nama madrasah : MTS NURUL IMAN

2) Status : swasta

3) Akreditasi : B

4) Alamat : JL. Talang Jimar RT 06 Kenali Asam Atas Kec Kota Baru

Kota Jambi

5) NSM : 121215710011

6) NPSN : 10508346

7) Nama kepala sekolah : Ernawati. SP

8) Kode pos

9) Telepon

5. Keadaan Guru Dan Pegawai Mts Nurul Iman Kota Jambi

Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan sangat

menentukan dalam proses pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran.

Pada hakikatnya seorang guru menyampaikan pengetahuan, keterampilan

dan pengalaman terhadap seseorang atau beberapa orang dalam rangka

mencapai tujuan yang diharapkan.

Keadaan guru MTs Nurul Iman tidak lepas dari pembicaraan tentang latar

belakang guru dan jumlah tenaga pengajar sebanyak 11 orang termasuk

kepala sekolah.

Dari 11 guru tersebut, 6 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Masing-

masing memiliki taraf pendidikan bertingkat-tingkat, untuk lebih jelasnya,

data dapat dilihat pada table berikut :

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

38

Table 2. keadaan guru

No Nama Guru Tempat/Tanggal Lahir Tingkat Bidang Studi

1. Ernawati, SP Jambi/ 17 September 1973 S1 IPA Terpadu

2. Meliyana, S.Pd Martapadawetan/ 31 Mei 1978 S1 BK

3. Erieka, S.Pd.I Jakarta/ 2 Januari 1985 S1 MTK

4. Eulis, S.Pd Jambi/ 13 Februari 1981 S1 B. Arab

5. Yusniati, SE Padang/ 9 Juni 1982 S1 IPS Terpadu

6. Mahmun, S.Pd.I Kuto Tanjung/ 2 Juni 1988 S1 SKI, Fiqih, Hadist

7. Al Rizki, S.Pd Sumber harapan/ 3 Mei 1991 S1 IPA Terpadu

8. Hidayati, S.Pd.I Jambi/ 26 Desember 1965 S1 Akidah Akhlak

9. Puji Sholeha, SS Jambi/ 19 Oktober 1992 S1 B. Indonesia

10. HHidayat, S.Pd, M.Pd Jambi/ 25 November 1987 S2 B. Inggris

11. Muhammad Rifki

Saputra

Jambi/ 31 Maret 2000 SMA Penjas

Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021

6. Keadaan Siswa-Siswi Mts Nurul Iman

Keadaan Siswa di MTs Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Baru jambi

yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dari dokumen yang penulis

dapatkan jumlah siswa di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Baru

Jambi adalah 67 siswa pada tahun 2020.

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

39

Tabel 3. Jumlah siswa yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman

No

Kelas

Jumlah

laki-laki Perempuan

1 I 22 7

2 II 17 8

3 III 8 10

Jumlah 47 25

Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021

Table 4. Jumlah Kelulusan Siswa 5 Tahun Terakhir

No Tahun Jumlah Kelulusan Siswa

1 2015-2016 17 Siswa

2 2016-2017 20 Siswa

3 2017-2018 23 Siswa

4 2018-2019 16 Siswa

5 2019-2020 21 Siswa

Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021

7. Keadaan Sarana Dan Prasarana Mts Nurul Iman

Keadaan sarana dan prasarana merupakan factor yang secara langsung

maupun tidak langsung ikut menunjangi dan menentukan kelancaran

kegiatan pendidikan dan pengajaran yang pada giliran yang mempermudah

tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, sarana dan prasarana

sangatlah penting baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

40

informal.

Sarana dan prasarana merupakan penunjang bagi pelaksanaan pendidikan

untuk memajukan dan meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam

pendidikan dan pengajaran tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan

prasarana, pendidikan dan pengajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan

lancar. MTs Nurul Iman sebagai lembaga formal tidak terlepas dari sarana

dan prasarana yang dimiliki, sebagai pusat pendidikan dan pengajaran

dimana proses belajar mengajar berlangsung.

Observasi penulis melihat bahwa MTs Nurul Iman memiliki beberapa

ruangan diantaranya kantor yang terdiri dari ruangan guru, ruangan kelas,

ruangan perpustakaan, lokasi olahraga, serta WC dan kamar mandi.

Keadaan sarana dan prasarana atau alat-alat yang menunjang dan

membantu perlengkapan proses pembelajaran di MTs Nurul Iman dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5. Keadaan sarana dan prasarana Mts Nurul Iman

NO Prasarana

Belajar Jumlah

Kondisi Ruang JML.

KEBUTUHAN BAIK RUSAK

RINGAN

RUSAK

SEDANG

RUSAK

BERAT

1 Infokus 1 √ 1

2 Notebook 1 √ 1

3 Buku paket 149 √ 60

4 Buku referensi 100 √ 50

5 Papan tulis 3 √ 3

6 Ruang kelas 3 √

7 Perpustakaan 1 √

8 Toilet 1

Sumber dokumen: Mts Nurul Iman 2021

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

41

Tabel 6. Keadaan Sarana Pada Mts Nurul Iman

NO SARANA JUMLAH

KONDISI RUANG JML.

KEBUTUHAN

RUANG

BAIK

RUSAK

RINGAN

RUSAK

SEDANG

RUSAK

BERAT

1

MEJA

BELAJAR 60 √

30

2

KURSI

BELAJAR 70 √

30

3

MEJA

GURU 3 √

8

4

KURSI

GURU 3 √

1

5 MEJA TU 1 √ 1

6

KURSI

TU 1 √

1

7

MEJA

KEPALA 1 √

1

8

KURSI

KEPALA 1 √

1

9 LEMARI 10 √ 5

Sumber dokumen: Mts Nurul iman 2021

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

42

Sumber dokumen: Mts Nurul Iman 2021

Tabel 7. Data Ruang Pada Madrasah Tahun 2021

NO NAMA RUANG JUMLAH

RUANG

KONDISI RUANG JML.

KEBUTUHAN

RUANG

BAIK

RUSAK

RINGAN

RUSAK

SEDANG

RUSAK

BERAT

1 RUANG KELAS 3 √

2 RUANG GURU 1 √

3 RUANG KEPALA 1 √

4 RUANG TU - 1

5

RUANG

PERPUSTAKAAN 1

6

RUANG LABOR

IPA -

1

7

RUANG LABOR

BAHASA -

1

8 RUANG UKS 1 √

9 RUANG BP - 1

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

43

8. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman

a. Struktur Organisasi Mts Nurul Iman Tahun Ajaran 2020/2021

1. Struktur Organisasi Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Mahmun, S.Pd.I

Tata Usaha

Eulis Mulindangtari, S.Pd

KEPALA SEKOLAH

ERNAWATI, SP

Bendahara

Meliyana, S.Pd

Pengelola Uks

Erieka Astiafuri, S.Pd.I

Kepala Labor

Al Rizki, S.Pd

Pustaka

Meliyana, S.Pd

WALI KELAS IX

Erieka astiafuri, S.Pd.I

WALI KELAS VIII

Yusniati, SE

WALI KELAS VII

Puji Sholeha, SS

SISWA-SISWI

MTs NURUL IMAN

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

44

b. Temuan Khusus Dan Pembahasan

1) Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Implementasi Manajemen

Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman

Kota Jambi

Pelaksanaan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari

perencanaan, dari sebuah rencana yang disusun secara matang dan

terperinci. Dalam implementasinya dilakukan setelah perencanaan

sudah dianggap matang. Fungsi pelaksanaan lebih menekankan

pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang

dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang kurang

baik bearti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi

sumber daya manusia dan non manusia pada pelaksanaan tugas.

Semua sumber daya yang ada harus di optimalkan untuk mencapai

visi misi dan tujuan yang sudah dibuat. Didalam pengertian lain

pelaksanaan merupakan kegiatan untuk mereliasikan rencana

menjadi tindakan yang nyata dalam rangka mencapai tujuan secara

efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus

memiliki kekuatan yang mantap dan menyakinkan sebab jika tidak

kuat, maka proses pendidikan seperti yang diinginkan sulit

terelisasikan. (Mulyasa, 2009, hlm. 21)

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur bebagai

kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjanng

proses pembelajaran disekolah, dan proses pemebelajaran di

lembaga tersebut dapat berjlan lancar, tertib dan teeratur sehingga

dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan

tujuan pendidikan

Hadirnya manajemen kesiswaan dalam sebuah organisasi

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

45

lembaga pendidikan, seperti lembaga pendidikan Mts Nurul Iman

dapat mempermudah proses pengaturan kesiswaan dari siswa itu

masuk sekolah hingga lulus sekolah. Seperti apa yang diungkapkan

oleh ibu Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota

Jambi yakni:

“Pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk implementasi

manajemen kesiswaaan pada masa pandemi covid-19 yaitu dengan

melakukan pembelajaran daring (dalam jaringan) agar pelaksanaan

pendidikan tetap berjalan secara efektif dan efesien, jika ada

pengiriman tugas langsung ke guru maka diterapkan protocol

kesehatan yang ketat.”

Pembelajaran secara daring adalah pembelajaran dalam

jaringan tanpa harus melakukan pertemuan tatap muka.

Pembelajaran ini memanfaatkan teknologi komunikasi jaringan

seperti Smartphone dan Laptop. Dalam pelaksanaanya

pembelajaran ini banyak kelebihan dan kekurangan dan dari sisi

lain belum bias menggantikan kefektifitan pembelajaran secara

langsung

Hal ini senada apa yang telah diungkapkan oleh Bapak

Hidayat, S.Pd,M.Pd. selaku waka kesiswaan di Mts Nurul Iman

Kota Jambi yakni:

“Pelaksanaan dalam implementasi manajemen kesiswaan

pada masa pandemic covid-19 berjalan dengan baik, walaupun

dapaat beberapa kendala tetapi kendala tersebt masih bisa diatasi’

Hal serupa telah dijelaskan oleh ibu Puji Sholehah. SS selaku

tenaga pendidik di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi

yakni:

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

46

“Pelaksanaan yang dilakukan di Mts Nurul Iman Kota Jambi

tentu semuanya telah direncanakan sesuai dengan kemampuan

madrasah, Dengan cara menerapkan sistem belajar dari

rumah(belajar online) seperti membuat grup belajar melalui

whatsAap, google classroom dan zoom meeting sehingga

pembelajaran bisa dilakukan seperti biasanya. Dan pelaksanaa

pembelajaran berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa

kedala tetapi kendala tersebut dapat diatasi dan siswa dapat belajar

seperti biasa walaupun belajarnya secara online dan guru dituntut

lebih aktif agar pembelajaran dapat berjalan dan tidak

membosankan.”

dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama-

sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran

dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan

kemampuan sarana dan prasarana berupa handphone laptop dan jaringan

bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam

pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran Daring harus

tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan

kepada peserta didik tidak terganggu.

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya proses pembelajaran di mts

nurul iman dengan metode daring, metode ini memanfaatkan

jaringan online, dan bisa memuat para siswa lebih aktif dan kreatif

mengunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan

memanfaatkan barang-barang disekitar rumah maupun mengerjakan

seluruh kegiatan belajar melalui sistem online karena di mts nurul

iman sedang berada pada kawasan zona merah. Dengan

meggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran

yang disampaikan akan tetap berlagsung dan seluruh siswa tetap

belajar dirumah masing-masing dalam keadaan aman.

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

47

2. Factor Pendukung Dan Penghambat Dalam Implementasi

Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di

Mts Nurul Iman Kota Jambi

Faktor pendukung implementasi manajemen kesiswaan di

Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi adalah sebagai

berikut:

a. Faktor kepala madrasah

Dengan kepemimpinan yang baik yang ditampilkan oleh

kepala madrasah, sekolahini mampu menarik peminatnya untuk

masuk di madrasah ini dengan menciptakan ide-ide baru untuk

menunjang serta meningkatkan kualitas pembelajaran daring pada

masa pandemic covid-19, Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu

Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota

Jambi yaitu:

“faktor pendukung yaitu dengan melakkan pembelajaran

daring (dalam jaringan) agar pelaksanaan pendidikan tetap

berajalan dengan baik dan jika ada pengiriman tugas langsung

kepada guru maka harus menerapkan protocol kesehatan yang

ketat. .”

b. Faktor tenaga pendidik

Berdasarkan observasi penulis dilapangan terlihat bahwa

jumlah guru yang ada di Mts Nurul Iman kota jambi secara

keseluruhan berjumlah 11 orang, hamper seluruhnya berlatar

belakang pendidikan sarjana Stara Satu (S1) dari semua jurusan

yang ada pada bidang studi. Jadi bila dibandingkan dengan

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

48

jumlah peserta didik dan kelas belajar yang ada di Mts Nurul

Iman Kota Jambi ini maka jumlah tersebut sudah memenuhi

standar kualitas

pembelajaran karena masing-masing guru hanya memegang

satu bidang studi bahkan ada satu bidang studi yang dipegang

oleh 2atau 3 orang guru. Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu

Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota

Jambi yaitu:

“Jumlah guru yang mengajar di madrasah ini rata-rata

hamper semunya mayoritas berlatar belakang pendidikan S1 an

jurusan masing-masing. Tetapi guru-gurunya belum semuanya

berstatus pegawai negeri sipil, akan tetapi ada juga guru

honorer. Dari semua itu diharapkan guru-guru ini mampu

membina peserta didik sesuai dengan apa yang direncanakan.”

Hal ini senada apa yang diungkapkan oleh ibu Puji

Sholehah.SS selaku tenaga pendidik di Mts Nurul Iman Kota

Jambi yaitu:

“adanya masa pandemi ini teknologi benar sangat

diperlukan dalam proses pembelajran, karena dimasa ini kita

tidak memungkinkan melakukan pembelajaran tatap muka,

maka belajar secara online menjadi pilihannya, maka dari itu

kita bisa mengintegritas teknologi dalam pembelajaran belajar

secara online juga meningkatkan kreativitas siswa dalam

menyelesaikan tugas yang ada. Interaksi antar guru dan siswa

pun tak terbatas, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja

sehingga bisa meningkatkan kualitas belajar siswa.”

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

49

c. Faktor Dana

Dana adalah suatu hal yang sangat vital sekali dalam

mendukungkelancaran dalam sebuah instansi pendidikan,

termasuk juga di Mts Nurul Iman Kota Jambi. Namun masalah

ini tidak menjadi problem dalam pelaksanaan pembelajaran di

madrasah ini, karena disamping adanya dana bantuan

Operasional Sekolah (BOS) madrasah juga mendapatkan dana

bantuan sukarela dari orang tua wali peserta didik serta para

dermawan yang membantu kelancaran proses pembelajaran di

bidang pendanaan.

Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP

selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi yaitu:

“Dana yang ada di madrasah ini sudah mencukupi untuk

menjalankan operasional pendidikan. Dana ini berasal dari

dana BOS dan bantuan dari swadaya masyarakat. Kami selalu

berusaha untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut

dengan seefisien mungkin agar tidak menjadikan kendala di

kemudian hari.”

Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi

pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada masa

pandemi covid-19 di Mts Nurul Iman Kota Jambi adalah

sebagai berikut:

1) Faktor minat peserta didik

Salah satu kendala dalam pembelajaran pada masa

pandemi covid-19 ini kurangnya minat peserta didik

mengikuti pembelajaran daring/pembelajaran online.

Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP

selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

50

yaitu:

“faktor penghambatnya adalah tidak adanya siswa

atau sedikit siswa yang tidak punya hp android dan

adanya siswa yang mempunyai hp tetapi tidak

mengikuti pembelajaran daring dan tidak mengerjakan

tugas, adanya pandemic membuat sebagian kecil siswa

yang menjadi malas dan faktor lainnya yaitu kurangnya

pengawasan orang tua untuk melakukan pembelajaran

secara daring.”

untuk mempertegas hak tersebut, penulis

mewawancarai salah satu peserta didik kelas VIII dan ia

mengatakan bahwa :

“beberapa Siswa tidak memiliki hp pribadi karena

siswa masih memakai hp orangtua / saudaranya. Dan ada

juga Siswa memiliki hp tetapi tidak memiliki kuota

belajar.”

2) Faktor latar belakang dan tempat tinggal peserta didik

Kebanyakan peserta didik di Mts Nurul Iman Kota

Jambi ini bertempat tinggal jauh dari lokasi madrasah

sehingga menyebabkan banyak diantara peserta didik

yang tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran yang

dijadwalkan sekolah.

Hal ini senada apa yang telah diungkapkan oleh

Bapak Hidayat, S.Pd,M.Pd. selaku waka kesiswaan di

Mts Nurul Iman Kota Jambi yakni:

“Faktor penghambat salah satunya yang kami

temukan saat pembelajaran jarak jauh ini adalah

kurangnya antusias siswa yang berdampak pada mnimnya

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

51

pemahaman materi yang disampaikan dan kami

mengatasinya dengan membuat pembelajaran yang lebih

bervariasi agar siswa tidak mudah jenuh saat belajar di

rumah. kendala yang dihadapi : lambatnya respon dari

setiap siswa sehingga siswa belajar menjadi terlambat

dan masih juga terdapat siswa yang tidak memiliki /

masuk grup belajar.”

Jadi dapat disimpulkan kendala yang dihadapi peserta

didik dalam pembelajaran jarak jauh yang terjadi pada peserta

didik juga ada pada guru seperti tidak memiliki handphone

Android paket data dan jaringan sinyal kendala tersebut bisa

menjadi hambatan dalam proses pembelajaran namun guru

tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi dan

jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada

peserta didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses

pembelajaran tugas dapat diambil dan dikumpulkan di sekolah

saat kondisi aman dan tetap mematuhi protokol kesehatan

gangguan jaringan atau sinyal dengan memberikan tentang

waktu pengerjaan yang lebih lama sehingga pengerjaan tugas

tidak menjadi beban berat

3. Upaya Yang Dilakukan MTs Nurul Iman Dalam Mengatasi

Hambatan Dalam Implementasi Manajemen Kesiswaan

Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kota

Jambi

Kualitas peseta didik pada sebuah lembaga pendidikan

merupakan hasil kinerja dari sebuah upaya yang dilakukan

secara komprehensif, terarah dan professional. Oleh karena

itu, upaya peningkatan kualitas peserta didik tidak akan

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

52

terlepas dari penanganan sebuah lembaga pendidikan yang

memiliki manajerial yang professional.

Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP

selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi yaitu:

“Kepala madrasah berperan dalam pemantauan dan

pengawasan langsung dalam proses pembelajaran

daring,Untuk meningkatkan implementasi manajemen

kesiswaan dalam masa pandemic yaitu pemberian kuota gratis

untuk pembelajaran daring dan adanya kunjungan kerumah

siswa bila tidak ada komunikasi sedikit pun pada pihak

sekolah , membuatkan rancangan pembelajaran yang mudah

diakses oleh siswa seperti membuat video pembelajaran yang

akan di share melalui media whatsAap dan memantau kinerja

guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi sekarang

ini.”

Ada beberapa upaya untuk mengatasi hamabatan dalam

pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada saat

pandemic covid-19 yaitu:

1. Komunikasi antar guru wali kelas dan orangtua siswa, sebab

dalam pembelajaran jarak jauh peran orang tua sangat

dibutuhkan guna untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

2. Bekerja sama dengan provider jaringan dan memberikan kartu

untuk belajar dirumah setelah itu mendaftarkan nomor tersebut

agar mendapatkan kuota gratis untuk belajar.

3. Selain itu sering adanya diskusi online mengenai materi yang

telah dijelaskan, diskusi online ini biasa dilakukan via

whatsAap grup.

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

53

Jadi dapat disimpulkan tenaga pendidik sebagai ujung

tombak pendidikan melakukan berbagai upaya seperti

menerapkan pembelaajaran daring atau jarak jauh melalui

media grup whatsaap, google classroom, moodle, dan aplikasi

belajar online lainnya saat ini banyak sekali sumber belajar

online serta konten ilmu yang terdapat di internet. dengan

berbagai keterbatasan dalam situasi pandemi covid 19 menjadi

tantangan seorang guru untuk terus mau belajar dan berlatih

pembelajaran secara daring Disamping itu guru harus mampu

menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif

untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi serta

kolaborasi media pembelajaran agar pembelajaran tidak

monoton dan tetap bisa menghadirkan suasana pembelajaran

interaktif antara guru dan peserta didik.

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan, yaitu:

1. Pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic covid-

19 di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi dilihat dari segi

perencanaan, pengorganisasian, pemimpina dan pengawasan sudah berjalan

dengan baik akan tetapi pada aspek pembelajaran pada peserta didik khususnya

pada pembelajaran online/ daring pada masa pandemic covid-19 ini masih

banyak mengalami hambatan yakni belum melibatkan orang tua peserta didik

sehingga banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran

daring tersebut karena beberapa orang tua mereka belum memiliki handphone

android dan ada juga yang sudah memiliki tetapi tidak mempunyai kuota

belajar. Oleh karena itu, dituntut perlu adanya perbaikan dalam proses

manajerialnya.

2. Faktor pendukung implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic

covid-19 di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi yaitu faktor kepala

madrasah, faktor tenaga pendidik yang kompeten, dan faktor dana yang

bersumber dari dana BOS dan bantuan depag RI. Sementara faktor

penghambatnya yaitu faktor minat peserta didik, faktor latar belakang dan

tempat tinggal peserta didik.

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

53

3. Ada beberapa upaya untuk mengatasi hamabatan dalam pelaksanaan

implementasi manajemen kesiswaan pada saat pandemic covid-19 yaitu

Komunikasi antar guru wali kelas dan orangtua siswa, sebab dalam

pembelajaran jarak jauh peran orang tua sangat dibutuhkan guna untuk

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.Bekerja sama dengan provider jaringan

dan memberikan kartu untuk belajar dirumah setelah itu mendaftarkan nomor

tersebut agar mendapatkan kuota gratis untuk belajar.Selain itu sering adanya

diskusi online mengenai materi yang telah dijelaskan, diskusi online ini biasa

dilakukan via whatsAap grup.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian mengenai Implementasi

Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman

Kenali Asam Atas Kota Jambi, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

Setelah dilakukannya penenlitian ini siswa diharapkan untuk terus belajar

dengan semangat karena hak dan kewajibannya dalam memperoleh

pendidikan sudah terjamin, selain itu siswa terus memberikan pendapatnya

dan meberikan dukungan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring/

pembelajaran online pada masa pandemic covid-19 ini agar lebih efektif dan

efisien.

2.Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memahami dan

menerapkan proses pembelajaran daring dan protocol kesehatan. Guru juga

dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengajarnya melalui media

yang ada.

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

54

3.Bagi peneliti berikutnya

Peneliti berharap dalam penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan

sebagai rujukan bagi penelitian berikutnya mengenai Manajemen Kesiswaan

Pada Masa Pandemic Covid-19 karena masih banyak sekali indicator-

indikator yang belum terpapar dalam skripsi ini.

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

55

DAFTAR PUSTAKA

Ariska, Ria Sita. (2015). Jurnal Manajer Pendidikan: Manajemen Kesiswaan,

Lubuklinggau

Chaniago, Nasrul Syakur. (2011), Manajemen Organisasi, Bandung:

Citapustaka.

Daryanto, M, (2013) konsep dasar manajemen pendidikan di sekolah.

Yogyakarta: Gava media

Engkoswara. (2015), Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Fadhilah, dkk. (2014). Jurnal Administrasi Pendidikan: Manajemen

Kesiswaan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue Kabupaten

Aceh Besar, Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Gunawan, Imam. (2014), Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara.

Hadijaya,Yusuf.(2012),AdministrasiPendidikan,Medan:Perdana Publishing.

Hermino, Agustinus. (2014) Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter,

Bandung: Alfabeta.

Margono.(2005),Metodelogi Penelitian Pendidikan,Jakarta:PT Rineka Cipta.

Mesiono. (2009), Manajemen dan Organisasi, Bandung: Media Perintis.

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

56

Moleong, Lexy J. (2014), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Qomar, Mujamil. (2007), Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga.

Rusmini, hapzi ali dan mukhtar.(2017),kepuasan kerja guru,jambi:PUSAKA

Saefullah. (2012), Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka setia.

Suharsaputra,Uhar.(2010),AdministrasiPendidikan,Bandung:PTRefika

Aditama.

Rohiat,(2008). Manajemen sekolah, bandung : PT.Refika Aditama

Sugiyono. (2015), Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin.(2011),PengelolaanPendidikan,Medan:Perdana Publishing.

Syafaruddin. (2005) ,Manajemen Lembaga Pendidikan,Jakarta : Ciputat

Press.

Syahrum, & Salim. (2012), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung:

Ciptapustaka Media.

https://www.kompasiana.com/www.masudi.panagan.com/kondisipendidika

n-bangsa-indonesia

https://kumparan.com/wanaasti/implementasi-manajemen-pendidikan-di-

masa-pandemi-covid-19-1u1c6EkCBE5/full

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

57

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

58

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

59

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ( IPD)

Judul Penelitian Kualitatif : Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa

Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kota Jambi

1. Observasi

Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi

penelitian, serta ingin mengetahui terlebih dahulu tentang hal-hal yang

berkaitan dengan proses pembelajaran siswa pada masa pandemic covid-

19.

a. Pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran siswa

pada masa pandemic covid-19 di madrasah nurul iman kota jambi

b. Pengamatan terhadap upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah

untuk proses pembelajaran siswa pada masa covid-19 di mts nurul

iman kota jambi

c. Pengmatan terhadap hasil pembelajaran siswa pada masa pandemic

covid-19 di mts nurul iman kota jambi

1. Wawancara

a. Wawancara kepala madrasah

1) Bagaimana bentuk implementasi manajemen kesiswaan pada masa

pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?

2) Apa kendala implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic

covid-19 di Mts Nurul Iman?

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

60

3) Factor apa saja yang menyebabkan tidak berjalannya manajemen

kesiswaan pada masa pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?

4) Apa upaya peningkatan implementasi manajemen kesiswaan pada masa

pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?

5) Bagaimana keadaan guru saat mengajar daring pada masa pandemic

covid19?

6) Bagaimana keadaan siswa saat belajar daring pada masa pandemic covid-

19?

7) Bagaimana proses pembinaan siswa kelas 9 pada saat ujian di masa

pandemic covid-19?

8) Sebagai kepala sekolah di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan

siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?

9) Bagaimana cara mengatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran

daring pada masa pandemic covid-19?

10) Apa peran kepala sekolah terhadap masalah tersebut?

b. Wawancara wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

1) Bagaimana cara penempatan siswa baru pada masa pandemic covid-19 di

Mts Nurul Iman?

2) Bagaimana cara pembinaan disiplin siswa pada masa pandemic covid-19

di Mts Nurul Iman?

3) Apakah semua guru terlibat dalam mengikuti program-program

manajemen kesiswaan?

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

61

4) Apakah ada pelaksanaan ekstrakulikuler dalam masa pandemic covid 19

di Mts Nurul Iman?

5) Bagaimana bentuk komunikasi guru dan karyawan dengan para wali

siswa di Mts Nurul Iman?

6) Sebagai waka kesiswaan di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan

siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?

7) Bagaimana cara mengaatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran

daring pada masa pandemic covid-19?

8) Apa peran waka kesiswaan terhadap masalah tersebut

c. Wawancara guru

1) bagaimana pelaksanaan implemetasi manajemen kesiswaan pada masa

pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?

2) Apa saja hambatan dan kendala yang dihadapi didalam pelaksanan

implementasi manajemen ksiswaan pada masa pandemic covid 19 di Mts

Nurul Iman?

3) Apa saja upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi

didalam pelaksanan implementasi manajemen ksiswaan pada masa

pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?

4) Apa saja hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan implementasi

manajemen ksiswaan pada masa pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

62

5) Dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan ada salah satunya pembinaan

disiplin siswa, bagaimana upaya atau strategi yang dilakukan sekolah

dalam meningkatkan kedisplinan tersebut?

6) Mengenai kelulusan siswa, apa saja upaya yang dilakukan pihak sekolah

agar setiap siswa siap untuk menghadapi ujian?

7) Sebagai salah satu guru di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan

siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?

8) Bagaimana cara mengaatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran

daring pada masa pandemic covid-19?

9) Apa peran guru terhadap masalah tersebut?

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

63

LAMPIRAN

Visi misi Mts Nurul Iman

Ruang kelas MTs Nurul Iman

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

64

Mengantar surat riset kepada kepala Mts Nurul Iman

Wawancara bersama kepala Mts Nurul Iman

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

65

Wawancara bersama salah satu tenaga kependidikan

Wawancara bersama waka kesiswaan

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

66

Siswa Membaca Buku Diperpustakaan

Siswa Mts Nurul iman sedang belajar dikelas

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

67

Wawancara dengan salah satu siswa

Gotong royong di Mts Nurul Iman

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Fitri Haryanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Senaning, 07 Januari 2000

Alamat : Rt 03 Desa Senaning Kec. Pemayung Kab.

Batanghari

Email : [email protected]

No Telepon : 082152717059

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Latar Belakang Pendidikan

No

Asal Sekolah Tahun Tamat

1. SD NEGERI 62/1

SENANING

2011

2. MTS NEGERI 5

BATANGHARI

2014

3. SMK-PP NEGERI JAMBI 2017

4. UIN STS JAMBI 2021