Administrasi kesiswaan

download Administrasi kesiswaan

of 21

Transcript of Administrasi kesiswaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai anggota masyarakat sekolah, siswa mempunyai hak untuk memperoleh pelajaran, mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu, menggunakan fasilitas-fasilitas, memperoleh bimbingan dan sebagainya. Administrasi kesiswaan di sekolah adalah bagian dari kegiatan administrasi pendidikan yang berupa pengelolaan data tentang siswa sejak siswa itu masuk sekolah sampai siswa itu keluar dari sekolah. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri. Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan dari latar belakang diatas adalah: 1. Apa itu adminitrasi kesiswaan 2. Apa itu adminitrasi sarana dan prasarana C. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas kelompok yang telah di berikan oleh dosen pada mata kuliah Profesi Kependidikan.

1

BAB II KAJIAN TEORI

A. ADMINITRASI KESISWAAN 1. PengertianAdminitrasi Kesiswaan Administrasi kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan dari halhal yang berhubungan dengan siswa untuk mencapai pendidikan secara maksimal. Menurut Mantja dan Sutisna(1997/1998) administrasi

kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan selama siswa berada disekolah sampai siswa menamatkan pendidikannya melalui pendidikan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolahnya (eksit), karena telah tamat, meninngal dunia, putus sekolah atau karena sebabsebab lain sehingga ia terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah tersebut. Administrasi Kesiswaan berhubungan dengan Tata Usaha dalam penyimpanan data-data siswa. Penyimpanan data tersebut harus ditangan oleh satu orang saja, jika ditangani oleh beberapa orang maka akan mempersulit dalam pencariannya. Administrasi murid dibagi dalam berbagai file, diantaranya : 1) Buku Induk yang berisi tentang data pribadi siswa yang meliputi : nama siswa, nama orang tua, tempat tanggal lahir, alamat siswa, alamat orang tua, dll yang meliputi tentang siswa itu sendiri. 2) Presensi Siswa yang berisi tentang kehadiran siswa setiap hari selama 1 bulan dan setelah itu direkap sebagai laporan kepada wali kelas. 3) Jurnal Kelas yang berisi tentang kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas perjam pelajaran. 4) Laporan Hasil Nilai Siswa yang berisi tentang hasil nilai yang telah dilaksanakan dalam 1 semester oleh siswa.

2

2. Perencanaan dan penerimaan siswa baru a. Perencanaan Perencanaan merupakan terjemahan dari kata planning. Yang dimaksud dengan perencanaan adalah memikirkan di muka tentang apaapa yang harus dilakukan. Muka di sini perlu diberi garis bawah, oleh karena dia berkenaan dengan kurun waktu dan bukan kurun tempat. Perencanaan sendiri adalah aktivitasnya, sedangkan hasil dari perencanaan tersebut adalah rencana yang berwujud rumusan tertulis. Dengan perkataan lain, jika rencana yang terumus secara tertulis tersebut belum ada maka aktivitas perencanaan tersebut belum selesai atau belum berhasil. Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan di muka tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, baik sejak peserta didik akan memasuki sekolah maupun mereka akan lulus dari sekolah. Yang direncanakan adalah hal-hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerimaan peserta didik sampai dengan pelulusan peserta didik. Beberapa kegiatna yang dilakukan dalam perencanaan tersebut adalah : 1) Penetepan daya tampung sekolah 2) Penetapan syarat calon siswa 3) Penetapan panitia penerimaan siswa baru 4) Memilihara tata tertib 5) Teknik pembinaan disiplin 6) Ganjaran dan hukuman b. Penerimaan Siswa Baru (PSB) Penerimaan siswa baru meliputi kegiatan: Penetuan kebijakan PSB, sistem PSB, kriteria PSB, Prosedur PSB, dan pemecahan problemproblem PSB. Sebagai dasar pembuatan kebijakan mengenai proses penerimaan peserta didik atau penerimaan siswa baru, Permendikanas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, menggariskan ketentuan yang berkenaan dengan criteria calon peserta didik dan norma-norma pelaksanaan penerimaan peserta didik.3

Kriteria calon peserta didik : 1) SD/MI berusia sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap usia peserta didik yang dari 6 (enam) tahun dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak yang berkompeten, seperti koselor sekolah/madrasah maupun psikolog. 2) SDLB/SMPLB/SMALB berasal dari peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, intelektual, mental, sensorik, dan/atau social. 3) SMP/MTs berasal dari lulusan SD, MI, Paket A atau satuan pendidikan bentuk lainnya yang sederajat. 4) SMA/SMK, MA/MAK berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SMP/MTs, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat. Penerimaan Peserta didik sekolah/madrasah dilakukan : 1) Secara objektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah/madrasah, 2) Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MI, SMP/Mts penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah; 3) Berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK 4) Sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah.

3. Pembinaan kesiswaan Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah (menegah ) melalui kegiatan-kegiatan siswa diluar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pembinaan kesiswaan ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sebagai wiyata mandala 2. Menumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negative

4

3. Memantapkan kegiatan extra kurikuler menunjang pencapaian kurikulum 4. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni 5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara. 6. Meneruskan dan mengembangkan jiwa , semangat serta nilai-nilai 45 7. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani

Walaupun di sekolah-sekolah telah ada wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, akan tetapi sifatnya koordinatif dan administratif. Ia bertugas mewakili kepala sekolah dalam hal memadukan rencana serta

mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah. Pada dasarnya, pembinaan kesiswaan di sekolah merupakan tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang kerap kali berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggungjawab atas terselenggaranya proses tersebut di sekolah, baik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu dijalankan dalam upaya memfasilitasi peserta didik agar kompetensi dan seluruh aspek pribadinya berkembang optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu bagian dari tanggung jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak mungkin optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada diri peserta didik yang optimal, mempersyaratkan pelayanan dari guru yang optimal pula. Guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru pun

bertanggungjawab atas terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara umum dan secara khusus terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, setiap guru sebagai pendidik seyogianya memahami, menguasai, dan menerapkan kompetensi bidang pembinaan kesiswaan. Dalam kerangka berpikir dan bertindak seperti itulah dikembangkan standar kompetensi guru bidang pembinaan kesiswaan; yang selanjutnya

5

dirinci ke dalam sub-sub kompetensi dan indikator-indikator sebagai rujukan penyelenggaraan pembinaan kesiswaan. Keseluruhan indikator yang diturunkan dari enam kompetensi dasar yang dimaksud dapat dijadikan acuan, baik bagi penyelenggaraan pembinaan kesiswaan secara umum dalam program pendidikan di sekolah; maupun secara khusus terpadu dalam program pembelajaran dan bimbingan yang menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Pembinaan kesiswaan disekolah dilakukan dengan melalui pembinaan yaitu: 1. Organisasi kesiswaan OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan 4jalur

kesiswaan. OSIS bersifat intrasekolah, artinya, tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang

bersangkutan. 2. Latihan kepemimpinan Pelatihan kepemimpinan meliputi: a) pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS b) pelatihan kepemimpinan bagi pengurus OSIS c) pelatihan kepemimpinan bagi perwakilan kelas d) pelatihan kepemimpinan bagi anggota OSIS Pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS juga dikenal dengan orientasi pengembangan pembimbing kesiswaan (OPPK) dan latihan bagi pengurus OSIS dan perwakilan kelas melalui Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS). 3. Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan perbaikan dan

pengayaan yang berkaitan dengan program kurikuler. Kegiatan

6

ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran yang tercantum di dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. 4. Kegiatan wawasan wiyata mandala Wawasan wiyata mandala pada hakikatnya merupakan suatu sikap pandang dan kesadaran serta tanggung jawab terhadap lingkungan pendidikan yang fungsinya sebagai tempat kegiatan proses belajar mengajar dan tidak untuk kegiatan lain yang tidak mendukung pendidikan. Unsur-unsur Wawasan wyatamandala sebagai berikut: a) sekolah sebagai lingkungan pendidikan b) kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya; c) guru dan orang tua siswa yang saling pengertian dan kerja sama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan; d) Warga sekolah, baik dalam maupun luar lingkungan sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru; e) masyarakat sekitarnya yang harus mendukung kerukunan antarwarga sekolah. 4. Instrumen Pengelolaan kesiswaan Menurut ari kunto (1988), catatan tentang data siswa disekolah dibedakan atas 2 jenis yaitu: a. Catatan data siswa untuk sekolah yang meliputi: 1. Buku induk 2. Buku kelaper 3. Catatan tata tertib sekolah b. Catatan siswa untuk masing-masingkelas yaitu: 1. Buku kelas yang merupakan cuplikan dari buku induk 2. Buku presensi kelas 3. Buku catatan bimbingan dan konseling

7

4. Buku catatan prestasi murid 5. Buku lapor 6. Buku nutasi

5. peranan guru dalam administrasi kesiswaan keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatan mengajar. Dalam administrasi kesiswaan guru lebih banyak berperan secra tidak langsung. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu diantaranya adalah: a) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. b) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya. c) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam menetapkan kenaikan kelas. d) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. Hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya.

8

B. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN 1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb. Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu : a. Bangunan dan perabot sekolah b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium. c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil. Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah. Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum. Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana di antaranya adalah : a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah system yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu

9

adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter ) 1) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi 2) Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif) 3) Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan intruksional) 4) Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolahSeperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan. a. Macam Macam Sarana Dan Prasarana Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah : 1. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.10

2. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan. 3. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan . 4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu. 5. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni 6. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga. b. Fungsi Administrasi Sarana Dan Prasarana Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai: 1) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar. 2) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal. Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah adalah : 1) Perencanaan Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. 2) Pengkoordinasian Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk

menyelaraskan gerak langkah dan memelihara prinsip taat asas (konsisten) pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat tujuan dan sasaran yang telah di11

rencanakan .Hal ini di lakukan oleh kepala sekolah melalui pembinaan kerja sama antar guru, dan antar guru dengan pihak-pihak luar yang terkait. Di samping itu penyelarasan dan ketaatan pada sas diupayakan agar fungsi yang satu gengan yang lainnya dapat mercapai dan memenuhi target yang di tetapkan sebelumnya. 3) Pengendalian Fungsi ini mencakup upaya kepala sekolah untuk: a) Mengamati seluruh aspek dan unsur persiapan dan pelaksanaan program-program kegiatan yang telah di rencanakan b) Menilai seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang ada dapat mencapai sasaran-sasaran dan tujuan. c) Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan beserta faktor-faktor penyebabnya. d) Mencari dan menyarankan atau menentukan cara-cara pemecahan masalah-masalah tersebut. Mengujicobakan atau menerapkan cara pemecahan masalah yang telah dipilih guna menghilagkan atau mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan 2. Kegiatan adminitrasi sarana dan prasarana a. Analisis Rencana Kebutuhan Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan

(primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya. Berkaiatan dengan ini Jones (1969) menjelaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogaramkan di sekolah. Menurut

Sukarna (1987) adalah sebagai berikut:

12

1) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan perlengkapan sekolah. 2) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun ajaran. 3) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan mengiventarisasi kekurangan

perlengkapan yang tersedia sebelumya 4) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan, maka perlu diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang

diperlukan. Semua perlengkapan yang urgen didaftar dan didahulukan pengadaannya. 5) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas. 6) Penetapan rencana pengadaan akhir. Berikut adalah prosedur analisis kebutuhan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah. a) Perencanaan pengadaan barang bergerak - Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut: Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan sekolah. Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Barang tidak habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:

13

Menganalisis dan menyusun keperluan sesuai rencana kegiatan sekolah serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada dan dapat dipakai. Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan dengan memperhatikan standar yang telah ditentukan. Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. b) Penentuan kebutuhan barang tidak bergerak Pengadaan barang tidak bergerak meliputi pengadaan tanah dan bangunan, direncanakan dengan urutan sebagai berikut: - Mengadakan survei tentang keperluan bangunan yang akan direnovasi untuk memperoleh data mengenai fungsi bangunan, struktur organisasi, jumlah pemakai dan jumlah alat-alat/ perabot yang akan ditempatkan. - Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survei. - Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar yang berlaku di daerah yang bersangkutan. - Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan rencana pentahapan pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan anggaran yang disediakan setiap tahun, dengan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan, sesuai dengan kebijaksanaan departemen. c) Perhitungan kebutuhan ruang belajar Menghitung kebutuhan ruang belajar harus memperhatikan tambahan jumlah siswa yang diperkirakan akan ditampung pada tahun yang akan datang. Perkiraan tambahan jumlah siswa didasarkan pada anak usia sekolah yang akan ditampung dan arus lulusan yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi ditingkat propinsi/ kabupaten. Selain itu, juga perlu memperhatikan jumlah murid yang keluar dari sekolah baik lulusan, pindahan, maupun putus sekolah. Perhitungan kebutuhan ruang belajar/ guru tergantung dari jumlah

14

tambahan siswa, jumlah rata-rata murid untuk setiap rombongan belajar/ kelas, dan efisiensi penggunaan ruang belajar. b. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Dengan kata lain merupakan upaya merealisasikan rencana kebutuhan pengadaan perlengkapan yang telah disusun sebelumnya, antara lain : 1) Pengadaan tanah dapat dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai, dan menukar. 2) Pengadaan bangunan bisa dilakukan dengan membangun bangunan baru, membeli bangunan, menyewa bangunan atau pun menerima hibah bangunan. 3) Pengadaan perabot, Pengadaan sarana pendidikan, alat-alat kantor dan Alat Tulis Kantor (ATK) bisa dilakukan dengan cara membeli, menerbitkan sendiri, dan menerima bantuan/ hadiah/ hibah. 4) Pengadaan kendaraan atau alat transportasi bisa dilakukan dengan membeli, menerima bantuan dan lain lain.

c. Penyimpanan Sarana Dan Prasarana Setelah pengadaan barang terealisasi, maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah menampung / mewadahi hasil pengadaan barang-barang tersebut demi keamanannya, baik yang belum maupun yang sudah didistribusikan, disebut penyimpanan. Kegiatan penyimpanan meliputi, menerima barang, menyimpan barang dan mengeluarkan /

mendistribusikan barang sesuai ICW (Indische Comptabiliteitswet) atau Undang-undang Perbendaharaan Indonesia pasal 55 dan 57. Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang. Untuk mempersiapkan gudang perlu diperhatikan beberapa faktor pendukungnya seperti lokasi, konstruksi, macam / bentuk / sifat dan ketentuan tata letak barang didalamnya sesuai jenis dan sifat barangnya. Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu keamanannya.

15

d. Penyaluran Sarana Dan Prasarana Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu : 1) Penyusunan Alokasi Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional 2) Pengiriman Barang Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.

3)

Penyerahan Barang Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.

e. Inventarisasi Inventarisasi berasal dari kata inventaris (latin ; inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Jadi inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun daftar barang-barang / bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku. Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik negara (swasta). Inventarisasi juga memberikan masukan (input) yang berharga / berguna bagi efektifitas pengelolaan sarana dan prasarana seperti perencanaan, analisis kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi dan penghapusan.

16

f. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pemeliharaan atau perawatan adalah kegiatan rutin untuk

mengusahakan agar barang tetap dalam kegiatan baik dan berfungsi dengan baik juga. Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut ukuran waktu dan ukuran keadaan barang (setiap hari, secara berkala atau jangka waktu tertentu sesuai dengan petunjuk penggunaan). Pemeliharaan dapat dilakan oleh pemegangnya / penanggungjawabnya. Pemeliharaan bisa juga dengan memanggil tukang / ahli servis. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana itu senantiasa siap pakai dalam prosem belajar mengajar. Aktivitas, kreativitas dan rasa tanggung jawab adalah kunci dari keberhasilan kegiatan pemeliharaan. g. Penghapusan Sarana Dan Prasarana Bila besarnya biaya rehabilitasi sesuatu barang inventaris telah tidak sesuai dengan daya pakainya, artinya bila biaya rehabilitasinya terlalu besar sedang daya pakainya terlalu singkat, maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventaris. Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan / menghilangkan barang-barang milik negara dari daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku disebut penghapusan. Penghapusan sebagai salah satu fungsi administrasi saranapendidikan mempunyai arti : 1) Mencegah kerugian atau pemborosan dari biaya perbaikan 2) Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksanaan inventaris 3) Membebaskan satuan organisasi dalam pengurusan barang yang tidak produktif lagi. 4) Membebaskan ruangan atau perkarangan kantor dari penumpukan barang yang tidak di pergunakan. Sedangkan jenis-jenis penghapusan ada dua yaitu 1) Menghapus dengan menjual barang-barang melalui Kantor Lelang Negara dan 2)Pemusnahan.

17

h. Pengawasan Sarana Dan Prasarana Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain. Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat dihindarkan. i. Pertanggungjawaban (Pelaporan) Penggunaan sarana-prasarana dengan inventaris sekolah harus

dipertanggungjawabkan

membuat

laporan

penggunaan

barang-barang tersebut yang ditujuakn kepada instansi terkait. Laporan tersebut sering disebut dengan mutasi barang. Pelaporan dilakukan sekali dalam setiap triwulan, terkecuali bila di sekolah itu ada barang rutin danbarang proyek maka pelaporan pun seharusnya dibedakan. 3. Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan Peran guru dalam administrasi prasarana-sarana dimulai dari

perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana-sarana. Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan prasarana pendidikan yang tidak langsung berhubungan.

18

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Administrasi kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolahnya (eksit), karena telah tamat, meninngal dunia, putus sekolah atau karena sebab-sebab lain sehingga ia terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah tersebut. Administrasi Kesiswaan Kegiatannya : 1. Penerimaan murid baru 2. Pencatatan murid dalam buku indukBuku Induk berisi tentang data pribadi siswa yang meliputi : nama siswa, nama orang tua, tempat tanggal lahir, alamat siswa, alamat orang tua, dll yang meliputi tentang siswa itu sendiri 3. Buku klaper 4. Tata tertib murid 5. Daftar presensi Peranan guru dalam administrasi kesiswaan diataranya sebagai berikut: 1. Penerimaan Siswa 2. Pembinaan Siswa 3. Tamat Belajar Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa siswa di sekolah itu sendiri.

19

Tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah agar semua kegiatan administrasi sarana dan prasarana mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional.

B. SARAN Sebagai seorang personal administrasi pendidikan berusahalah untuk belajar dan belajar lagi lebih giat dalam memahami dan mendalami administrasi Kesiswaan, Sarana dan Prasarana demi terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional Agar kita tidak ketinggalan maka kita harus aktif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin lama semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman supaya tidak gaptek ( gagap teknologi ) .

20

DAFTAR PUSTAKA Burhanuddin, Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Gunawan, Ary.1996.Administrasi sekolah.Jakarta: PT Rineka Cipta. http://bukittingginews.com/2010/11/makalah-administrasi-sarana-dan-prasarana/ diunduh 15 april 2012 pukul 20:23 http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/12/administrasi-sarana-dan-prasaranapendidikan/ diunduh 15 april 2012 pukul 20:53 http://kiflipaputungan.wordpress.com/2011/05/28/administrasi-kesiswaan/ diunduh 12 april 2012 pukul 21:00 http://lenyradili89.blogspot.com/2009/12/administrasi-kesiswaan.html diunduh 12 april 2012 pukul 21:23 http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=peran%20guru%20dalam%20atminitr asi%20sarana%20dan%20prasarana%20pendidikan&source=web&cd=4& ved=0CDsQFjAD&url=http%3A%2F%2Friarien.files.wordpress.com%2F 2011%2F03%2Fprofesi-kependidikan-administrasi-sarana-prasaranapersonal.docx&ei=FCSMT5u8KuWtiAfDi8HACQ&usg=AFQjCNHbHKa a2F4fFMbr1vmtDqB2Kgmn3A&cad=rja diunduh 15 april 2012 pukul 20:30 http://www.sekolahdasar.net/2010/07/administrasi-kesiswaan.html diunduh 12 april 2012 pukul 21:43 Soetjipto. 2004. Profesi Keguruan.Jakarta: Rineka Cipta Syahril dan Asmidir Ilyas,dkk.2009.Profesi kependidikan Bahan Pembelajaran untuk Profesi Kependidikan.Padang:UNP PRESS

21