IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

151
i IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 SOPPENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : Riska Nim: 105381106416 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI MARET,2021

Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

DI SMAN 5 SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

Riska

Nim: 105381106416

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

MARET,2021

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

ii

MOTTO

Jika tidak memaksa diri sendiri,

bagaimana bisa tahu batas kemampuan diri sendiri.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai darma baktiku untuk Ayahanda tercinta dan

Ibunda tercinta serta saudari dan seluruh keluarga tersayang yang tak henti-

hentinya selalu memberikan doa dan dukungan .

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Pertama dan yang paling utama tiada untaian kata yang paling indah yang

terucap dari lisan seorang hamba selain pujian syukur kehadirat Allah SWT.

Tuhan pencipta alam semesta dan segala isinya yang telah melimpahkan Taufik

dan hidayah-Nya serta kenikmatan iman, Islam dan kesehatan jasmani

maupun rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam yang penulis anjung agungkan kepada Muhammad

SAW yang telah membawa ajaran yang paling sempurna, dan di antaranya

iaitu mengutamakan kepada manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan agar

dapat di manfaatkan dalam segala aspek kehidupan, dan dari Redha Allah

SWT serta Syafa‟at Rasulullah penulis dapat menyelesaikan skrip si ini yang

berjudul “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5 Soppeng.”

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

terlaksana tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk dari berbagai pihak, baik

berupa moril maupun materi.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, ilmu pengetahuan,

motivasi beserta doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini tidak hanya terletak pada diri

peneliti semata tetapi tentunya banyak pihak yang memberikan sumbangsi

khususnya kepada orang tua, Ayahanda tercinta Anda dan Ibunda tercinta

Darmawati yang selama ini telah memberikan dukungan dan do’a yang tidak

pernah putus dan hampir tidak mungkin bisa dibalaskan oleh apapun serta saudari

tercinta Reski, yang selalu menghibur serta memberikan dukungan.

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

iv

Penulis juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat Bapak Prof. Dr.H. Ambo Asse., M.Ag. Rektor Universitas Muhammadi

yah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menimba

ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Univers

itas Muhammadiyah Makassar, bapak Kaharuddin,S.Pd.,M.Pd.,Ph.D sekretaris

Jurusan Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Bapak Dr.H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum. pembimbing I yang telah

memberikan saran, motivasi dan sumbangan pemikiran kepada penulis

Sehingga tersusunnya skripsi ini.Bapak Syarifuddin, S.Pd., M.Pd pembimbing II

yang dengan penuh ketelitian dan kesabaran membimbing dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Nurul Hasanah,Vivin Vitrina Asnur,Kasmawati,Andi Jusma,Sri Wahyuni,

Firda Efrilia, Nur Annisa, Hamka Sebagai sahabat yang selalu memberikan

dukungan dan semangat kepada peneliti.Semua pihak yang tidak sempat saya

sebutkan satu persatu.

Demikianlah mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah melimpahkan

pahala yang berlipat ganda atas bantuan yang telah diberikan kepada meneliti

dalam menyelesaikan proposal ini, Amin Yarobbal Alamin.

Makassar, 5 Februari 2021

Peneliti

Riska

Nim :105381106416

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

v

ABSTRAK

Riska, Tahun 2021, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SMAN 5

Soppeng. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh

Pembimbing I Andi. Sukri Syamsuri dan Pembimbing II Syarifuddin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan dampak implementasi

manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng . Sumber data yang diolah

merupakan sumber data primer dan data sekunder, teknik pengunpulan data yang

digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan metode penelitian

yang digunakan adalah kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan sistem manajemen berbasis sekolah di

SMA Negeri 5 Soppeng dengan cara menerapkan manajemen kurikulum dan

program pengajaran dengan cara menerapkan kurikulum K3, manajemen tenaga

pendidikan seperti pada awal tahun guru menyiapkan SKP di awal tahun sehingga

dalam program pengejaran selama tahun berjalan sesuai dengan SKP yang telah

dibuat kemudian akan tetap di pantau atau dievaluasi dan juga dalam

meningkatkan mutu tenaga pengajar diberi pelatihan khusus seperti MGMP,

MGMPS, seminar, dan juga workshop di awal tahun, manajemen keuangan dan

pembiayaan dengan memberikan bendahara umum untuk melakukan pembagian

dana sesuai dengan opsi masing-masing dan dilakukan dengan transparan

sehingga dalam pengolahan pembiayaan sekolah dapat diketahui oleh seluruh

aspek sehingga mneghindari terjadinya kecurangan, manajemen sarana dan

prasarana pendidikan dengan melengkapi seperti ruangan belajar, lapangan

olahraga, perangkat keras dan perangkat lunak, lap fisika, lap kimia, lap biologi,

mshollah, wc, serta ruangan media, dan manajemen hubungan sekolah dan

masyarakat melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Dampak

implementasi manajemen berbasis sekolah terhadap prestasi belajar siswa

semester ganjil 2020/2021 di SMA 5 Negeri Soppeng berdampak baik.

Kata Kunci: Implementasi, Manajemen Sekolah.

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

vi

ABSTRACT

Riska, Year’s 2021, Implementation of School-Based Management in

Soppeng 5 High School. Thesis of Sociology Education Study Program, Teacher

Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Makassar.

Supervised by Advisor I Andi. Sukri Syamsuri and Supervised by Advisor II

Syarifuddin.

This study aims to determine the system and form implications of school-

based management on student achievement in the 2020/2021 odd semester at

SMAN 5 Soppeng. Sources of processed data are primary data sources and

secondary data, data collection techniques used through interviews, observation,

and documentation and the research method used is qualitative.

The results of this study indicate a school-based management system at Senior

High School 5 Soppeng by implementing curriculum management and teaching

programs by implementing the K3 curriculum, management of education

personnel, such as at the beginning of the year the teacher prepares SKP at the

beginning of the year so that in the pursuit program during the year according to

the SKP that has been made then it will remain monitored or evaluated and also in

improving the quality of the teaching staff are given special training such as

MGMP, MGMPS, seminars, and also a workshop at the beginning of the year,

financial management and financing by providing a general treasurer to distribute

funds according to their respective options and be carried out transparently so that

all aspects of school financing processing can be known so as to avoid fraud,

management of educational facilities and infrastructure by completing such as

study rooms, sports fields, hardware and software, physics wipes, chemical wipes,

biology wipes, mshollah, toilets, and media rooms, The implications of school-

based management on student achievement in the 2020/2021 odd semester at

Senior high school 5 Negeri Soppeng are carried out good.

Keywords: Implication, School Management.

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

LEMBAR PERJANJIAN ............................................................................. v

MOTTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................viii

ABSTRACT ................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

E. Defenisi Operasional ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

viii

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 10

1. Manajemen Sekolah ................................................................... 12

2. Teori AGIL Talcoot Parsons ....................................................... 31

3. Teori Struktural Fungsional (Robert K.Merton) ......................... 32

4. Penelitian yang Relevan .............................................................. 34

B. Kerangka Konsep ............................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 37

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .......................................................... 38

C. Fokus penelitian .............................................................................. 40

D. Informan Penelitian .......................................................................... 40

E. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 41

F. Instrumen Penelitian ....................................................................... 42

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 42

H. Analisis Data .................................................................................... 44

I. Uji Keabsahan Data ......................................................................... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 49

B. Letak Geografis ................................................................................ 49

C. Visi Misi........................................................................................... 50

D. Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Soppeng .................................. 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 54

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di

SMA Negeri 5 Soppeng. ............................................................. 54

2. Dampak Implementasi Sistem Manajemen

Berbasis Sekolah Di SMA Negeri 5 Soppeng. ............................ 62

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

ix

B. Pembahasan...................................................................................... 65

1. Sistem Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA

Negeri 5 Soppeng ........................................................................ 65

2. Damapak Implementasi Sistem Manajemen

Berbasis Sekolah Di SMA Negeri 5 Soppeng ............................. 70

3. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 71

4. Cara Kerja Teori .......................................................................... 79

5. Nilai Kebaharuan......................................................................... 79

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 81

B. Saran ................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

x

DAFTAR TABEL

No Halaman

Tabel 4.1 Prestasi Siswa SMA 5 Negeri Soppeng Tahun 2020-2021 ........... 75

Tabel 4.2 Prestasi Sekolah SMA 5 Negeri Soppeng ...................................... 76

Tabel 4.3 Nilau Ujian Nasioanal SMA 5 Negeri Soppeng ............................ 77

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

xi

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA 5 Negeri Soppeng ............................. 61

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Lampiran 1 Teks Hasil Wawancara Bersama Kepala

Sekolah SMA 5 Negeri Soppeng .............................................. 91

Lampiran 2 Teks Hasil Wawancara Bersama Wakasek

Kesiswaan Dan Guru BK SMA 5 Negeri Soppeng ........................... 95

Lampiran 3 Teks Hasil Wawancara Bersama Wakasek

Sarpras dan guru seni SMA 5 Negeri Soppeng............................... 97

Lampiran 4 Teks Wawancara Bersama Wakasek Kurikulum

SMA 5 Negeri Soppeng ............................................................ 99

Lampiran 4 Teks Wawancara Bersama Kepala TAS SMA 5

Negeri Soppeng ......................................................................... 102

Lampiran 5 Teks Hasil Wawancara Bersama Operator

Sekolah SMA 5 Negeri Soppeng .............................................. 105

Lampiran 6 Teks Hasil Wawancara Bersama Ketua Osis

SMA 5 Negeri Soppeng ............................................................ 106

Lampiran 7 Dokumen Prestasi SMA 5 Negeri Soppeng .............................. 107

Lampiran 8 Foto Wawancara di SMA 5 Negeri Soppeng ............................ 109

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dan sekaligus

merupakan sumber daya yang sangat penting.Khususnya bagi negara yang

sedang berkembang.Karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang

sengat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan membantu

untuk membentuk kepribadian dan mengembangkan potensi dan

meningkatkan mutu kehidupan yang akan datang untuk mewujudkan tujuan

nasional.

Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap

kemajuan bangsa dan merupakan sarana yang efektif untuk membangun

watak bangsa. Untuk mencapai tujan tersebut perlu dilakukan berbagai

perubahan. Pendidikan menamakan menajemen sekolah sebagai Manajemen

Peningkatan Mutu yang bertujuan untuk mengembangkan prosedur kebijakan

sekolah, memecahkan masalah-masalah umum, memanfaatkan semua

potensi individu yang tergabung dalam kelompok kerja sehingga sekolah

dapat mencetak kandidat intelektual yang cerdas serta emosional tinggi dan

mempersiapkan tenaga yang memiliki SDM yang unggul.

Kepala sekolah dan guru memiliki tanggung jawab besar dalam

peningkatan kualitas hasil belajar siswa menjadi tanggung jawab guru dan

kepala sekolah, karena pemerintah daerah hanya memfasilitasi berbagai

aktivitas pendidikan,baik sarana prasarana, ketenagaan, maupun berbagai

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

2

program pembelajaran.

Implementasi manajemen sekolah merupakan salah satu wujud

reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk

mengatur kehidupan sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhannya.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah juga perlu didukung kemampuan

manajerial para sekolah.Sekolah perlu berkembang maju dari tahun ke

tahun.Karena itu, hubungan baik antar guru perlu diciptakan agar terjalin

iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan.Demikan halnya

penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah

menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreativitas,

disiplin, dan semangat belajar peserta didik.Dalam rangka inilah dirasakan

perlu implementasi.

Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara

efektif dan efesien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan

kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas tentang sekolah dan

pendidikan.Wibawa kepala sekolah harus ditumbuh kembangkan dengan

meningkatkan sikap kepedulian, semangat belajar, disiplin kerja, keteladanan

dan hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang

kondusif. Lebih lanjut, kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya

sebagai manajer sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar,

dengan melakukan supervisi kelas, membina dan memberikan saran-saran

positif ke pada guru. Disamping itu, kepala sekolah juga harus melakukan

tukar pikiran, sumbang saran, studi banding antar sekolah untuk menyerap

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

3

kiat-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain.

Mengimplementasikan manajemen sekolah secara efektif dan efesien,

guru harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru adalah

teladan dan panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu,

guru perlu siap dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan

isi materi pengajaran, pembagian tugas peserta didik, kebersihan, keindahan

dan ketertiban kelas, pengaturan tempat duduk peserta didik, penempatan

alat-alat dan lain-lain harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Suasana kelas

yang menyenangkan dan penuh disiplin sangat di perlukan untuk mendorong

semangat belajar peserta didik.

Harapan dari kepemimpinan guru yang demikian itu tidaklah mudah

untuk dicapai, karena dalam proses pembelajaran banyak masalah yang harus

diselesikan sehingga tidak sedikit seorang guru dalam melaksanakan tugasnya

kadang terjebak pada suatu tugas yang memiliki tujuan jangka pendek saja,

akibatnya masalah yang lebih esensial bagi guru justru sering terabaikan.

Untuk itu perlu ada penelitian yang lebih mendalam berkaitan dengan

kepemimpinan , sikap dan peri laku guru agar dapat memberikan sumbangan

bagi perilaku kepemimpinan guru dalam proses pembelajaran di sekolah

menegah atas (SMA) sehingga menghasilkan efektivitas yang tinggi.

Dilihat dari segi SDM-nya, kondisi SMAN 5 Soppeng belum berjalan

secara optimal. Hal ini telihat dari adanya hubungan kerjasama yag kurang

erat diantara bidang- bidang yang ada, hubungan yang kurang harmonis antar

individu, banyaknya guru atau pegawai yang kurang memahami rincian

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

4

tugas, mengajar tanpa mempersiapkan perangkat mengajar, kurangnya

pembinaan di berbagai hal, dan tidak ditegakkannya disiplin kerja seperti :

pulang sebelum waktunya, banyaknya pegawai yang mengabaikan perintah,

kurang mentaati peraturan, kurang cermat dalam melaksanakan tugas,

menunda tugas yang diberikan, sering meninggalkan kantor atau bahkan tidak

masuk kerja tanpa adanya alasan yang jelas. Akibatnya keadaan sekolah tidak

berjalan secara efektif.

Di samping itu telihat dari adanya hubungan kerjasama yag kurang

harmonis, hubungan yang kurang harmonis diantara para guru dan karyawan

seperti masih adanya kelompok individu, banyaknya guru atau pegawai yang

kurang memahami rincian tugas, kurangnya pembinaan di berbagai hal, dan

tidak ditegakkannya disiplin kerja seperti pulang sebelum waktunya,

banyaknya pegawai yang mengabaikan perintah, kurang mentaati peraturan,

kurang cermat dalam melaksanakan tugas, menunda-nunda tugas yang

diberikan, sering meninggalkan kelas atau kantor atau bahkan tidak masuk

kerja tanpa adanya tugas dan alasan yang jelas. Semua hal yang penulis

sebutkan di atas, menyebabkan kinerja di SMAN 5 Soppeng kurang efektif.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan Prestasi Siswa dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan di SMAN 5 Soppeng diperlukan upaya-upaya

perbaikan mutu guru. Berbagai upaya tersebut misalnya banyaknya pelatihan

guru, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku dan alat pelajaran,

perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kepemimpinan dan manajemen

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

5

sekolah, tetapi ironisnya prestasi belajar siswa SMAN 5 Soppeng kurang

maksimal.

Berdasarkan hasil observasi dan survei pendahuluan yang dilaksanakan

melalui wawancara dengan Waka (Wakil Kepala) Kesiswaan, yang

menghasilkan informasi bahwa lembaga pendidikan ini mempunyai

karakteristik yang berbeda yaitu SMAN 5 Soppeng berada di bawah naungan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi selatan. Sekolah

tersebut termasuk sekolah yang berstatus negeri yang menjadi favorit bagi

Soppeng, Dibuktikan dengan pencapaian prestasi sekolah, Sekolah Menegah

Atas (SMA) Negeri 5 Soppeng, menerima penghargaan Akreditasi nilai

tertinggi tingkat Provinsi sulawesi selatan Tahun 2018, dari badan akreditasi

Nasional Penghargaan tersebut di terima langsung kepala sekolah SMAN 5

Soppeng Fatmawati di salah satu hotel yang ada di makassar, dari 8 standar

Nasional Pendidikan (SNP) yg divisitasi pada tahun 2018, SMAN 5 Soppeng

meraih rata rata 94 atau predikat akreditasi A. Diakuinya, Akteditasi itu

merupakan harga diri, harkat, dan martabat sekolah, untuk lima tahun ke

depan.

Dibalik keberhasilan meraih akreditasi tertinggi SMAN 5 Soppeng

tidak terlepas dari manajemen sekolah, merupakan hasil kerja bersama

seluruh warga SMA, Guru, Pengawai OSIS, para siswa komite sekolah, dan

seluruh stake holder, termasuk binaan para pengawas di Kabupaten Soppeng.

sehingga menjadikan suatu nilai plus bagi masyarakat yang hendak

mendaftarkan putra-putrinya bersekolah di SMAN 5 Soppeng. Melihat hal ini

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

6

sekolah terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan, termasuk dalam

pembinaan kesiswaannya. Lembaga ini memiliki strategi dalam manajemen

sekolah, sehingga para siswa mampu mencapai prestasi akademik dan non

akademik, baik tingkat provinsi maupun nasional.

Hal lain yang menjadikan nilai tambahan dari SMAN 5 Soppeng adalah

dalam penerimaan siswa baru telah melalui jalur seleksi online dengan

mengikuti kecanggihan IT dan perkembangan modern. Penjaringan jurusan

kelas ada 2 program kelas, yaitu kelas IPA, dan IPS. Dalam penjaringan

program kelas dilaksanakan melalui seleksi tes tertulis, sehingga hal ini dapat

melihat bakat dan kemampuan siswa.

Dari semua pencapaian yang diraih SMAN 5 Soppeng banyak hal yang

jadi perhatian serius dibidang akademik dimana penerapan manajemen yanga

baik seharusnya menghasilkan output atau prestasi siswa yang baik

pula.Namun SMAN 5 Soppeng masih banyak siswa yang remedial karena

prestasi belajar siswa masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditentukan oleh masing-masing sekolah. Data ini di peroleh dari

SMAN 5 Soppeng hasil ujian semester pada tahun ajaran 2019/2020 ketika

ulangan semester.

Peneliti mencoba melakukan pemahaman keterkaitan manajemen

sekolah dengan prestasi belajar siswa namun yang dinilai bukan sekedar

penerapan dan manajemennya saja. Dengan dasar hal tersebut peneliti

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

7

pengembangan dengan melalukan penelitian tentang Implemnetasi

Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5 Soppeng.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya

yaitu:

1. Bagaimanakah implementasi manajemen berbasis sekolah di SMA

Negeri 5 Soppeng ?

2. Bagaimana dampak implementasi manajemen berbasis sekolah di SMA

Negeri 5 Soppeng ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui implementasi manajemen berbasis sekolah di SMA

Negeri 5 Soppeng.

2. Untuk mengetahui dampak implementasi manajemen berbasis sekolah di

SMA Negeri 5 Soppeng.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoretis

Bahwa penulisan skripsi ini adalah untuk merumuskan manajemen

sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Guru

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

8

Hasil eksperimen ini diharapkan dapat memberikan referensi betapa

pentingnya implementasi manajemen sekolah untuk prestasi belajar

siswa.

b. Bagi Siswa

Setelah eksperimen ini diharapkan siswa mendapatkan dampak

positif yaitu meningkatnya prestasi dan hasil belajar yang maksimal.

c. Bagi Sekolah

Setelah eksperimen ini diharapkan dapat menciptakan hubungan

kerja sama yang saling menguntungkan antara peneliti dan sekolah

serta menjadi sarana untuk memperoleh informasi mengenai

peningkatan prestasi.

E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian terhadap variabel yang terlibat

dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan

secara operasional sebagai berikut:

1. Implementasi adalah suatu efek atau akibat yang di dapatkan ketika

obyek di berikan suatu perlakuan dengan sengaja atau tidak sengaja dan

dampak ini akan dapat di lihat dalam jangka waktu tertentu. Maka dari

itu istilah ini akan ada di dalam suatu laporan penilitian khususnya

karena akan memberikan hasil yang di inginkan atau yang di harapkan

oleh pembacanya.

2. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu penawaran bagi sekolah

menyediakan pendidikan bagi kepala sekolah,guru,dan peserta didik

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

9

untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan

masalah kurikulum, pembelajaran manajerial dan lain sebagainya yang

tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan profesionalisme yang dimiliki

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Kajian Pustaka

Penerapan manajemen dalam kegiatan pembelajaran tersebut

mengisyaratkan bahwa manajemen pembelajaran merupakan usaha dan

tindakan kepala sekolah sebagai manajer yang jelas guru terhadap pelayanan

belajar kepada peserta didik.

Pengawasan dalam konteks pembelajaran dilakukan oleh kepala

sekolahterhadap institusional satuan pendidikan maupun proses pembelajaran

ini struksional di sekolah, serta usaha dan tindakan guru sebagai manajer

pembelajaran di kelas yang dilakukan sedemikian rupa untuk memperoleh

hasil dalam rangka mencapai tujuan program sekolah dan program

pembelajaran. Sebagai manejer dalam kelas tentu saja guru mempunyai peran

penting dalam terlaksananya pembelajaran yang sukses sehingga berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

Adapun penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan pembelajaran,

didasarkan padatanggung jawab yang didalamnya terkandung norma-norma

etika, sosial, dan scientific sebagai suatu kesanggupan untuk menjalankan

tugas dan kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian, maka kegiatan pembelajaran yang dipertanggung

jawabkan itu baik, dapat diterima orang lain, dan mengandung kebenaran

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

11

Manajemen yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran, apabila

yang bersifat umum.diterima baik oleh siswa, maka akan berpengaruh hasil

belajar siswa.

Hasil belajar berarti bahwa siswa harus menunjukkan kemampuan-

kemampuan yang dimilikinya setelah menerima pengalaman dari proses

pembelajaran. Karena itu, tingkat penguasaan bahan pelajaran siswa dalam

mata pelajaran setelah mendapat pengalaman belajar dalam proses

pembelajaran dalam kurun waktu tertentu setelah memperoleh hasil tes.

Hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran, dibutuhkan

peran guru dalam memajemen pembelajaran seperti adanya tujuan yang ingin

dicapai, bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi, pelajar yang aktif

mengalami, guru yang melaksanakan, metode untuk mencapai tujuan, situasi

yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, serta

adanya penilaian terhadap hasil belajar. Komponen tersebut termasuk juga

cara guru memanejemen proses pembelajaran yang berlangsung sehingga

tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan

demikian, mampu mewujudkan berhasilnya tujuan pembelajaran itu sendiri.

Tujuan pembelajaran yang dimaksudkan adalah hasil atau prestasi yang

maksimal dari siswa atau hasil evaluasi selama dalam proses pembelajaran

dalam menjalankan peranannya sebagai seorang pelajar yang menempuh

pendidikan pada jenjang tertentu, dengan harapan apa yang telah di dapatkan

selama proses pembelajaran berlangsung dapat membawa perubahan, baik

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

12

terhadap dirinya maupun terhadap lingkungan keluarga maupun dengan

lingkungan masyarakat yang berada di sekitarnya.

1. Manajemen Sekolah

a. Pengertian Manajemen

Organisasi atau lembaga pendidikan baik formal maupun non formal

sangat membutuhkan pengelolaan atau manajemen. Sutarto (2014)

menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu sistem pola pekerjaan, dengan

pemberian bimbingan dan juga pengarahan kepada suatu individu atau

kelompok dalam mencapai tujuan secara bersama-sama. Fattah (2011: 1)

mengatakan bahwa manajemen diartikan sebagai proses merencana,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan

segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Shunhaji (2019) menjelaskan bahwa manajemen suatu ilmu yang

diperuntukkan dlam mengatur, menata, dan mengarahkan sumber daya

dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan perencanaan. Oleh karena

itu dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan serangkaian proses

pengelolaan berbagai komponen yang ada di dalamnya untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang manajemen, seperti

yang dikatakan Terry dan Leslie (Kompri, 2014: 3) mengatakan bahwa

manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

13

manusia dan sumber lainnya. Habib (2016) yang mengatakan bahwa dalam

proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh

seorang manajer atau pimpinan, yaitu: perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan

(controlling).

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konsep

manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Proses

pengambilan keputusan melibatkan pendayagunaan segala sumber daya

secara efisien disertai cara penetapan dan cara pelaksanaan oleh seluruh

jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen dalam perencanaan perlu untuk melaksanakan analisis SWOT,

yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),

Threats (tantangan).

b. Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen dapat dilakukan oleh setiap organisasi diberbagai bidang,

termasuk sekolah. Sagala (2011: 55) mengatakan bahwa manajemen sekolah

adalah proses dan instansi yang memimpin dan membimbing

penyelenggaraan pekerjaan sekolah sebagai suatu organisasi dan

mewujudkan tujuan pendidikan dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Manajemen sekolah merupakan suatu proses. Habib (2016)

mengemukakan bahwa manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

14

sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya

adalah manusia, uang, metode, material, mesin, dan pemasaran yang

dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.

Pengelolaan manajemen dilakukan untuk mendayagunakan

sumberdaya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk

mencapai tujuan sekolah.Pengelolaan dilakukan oleh Kepala Sekolah (KS)

dengan kewenangan sebagai manajer sekolah melalui komando atau

keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk

mencapai tujuan. Menurut Winarsih (2014) mengatakan bahwa pihak

tertinggi suatu organisasi akan melakukan proses atau membentuk suatu

sistem terkait dengan penugasan sesuai oknum dalam melakukan

(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian).

Manajemen sekolah diartikan sebagai proses pendayagunaan sumber

daya sekolah. Pendayagunaan sumber daya tersebut melalui kegiatan fungsi-

fungsi manajemen.Fungsi tersebut diantaranya adalah fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan

efisien dengan segala aspeknya menggunakan semua potensi yang tersedia

agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas

sekolah yang bermutu.

Terdapat beberapa langkah pelaksanaan manajemen peningkatan mutu

sekolah. Sagala (2011: 55-56) menjelaskan bahwa setiap sekolah

melaksanakan manajemen peningkatan mutu dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

15

1) Merumuskan visi, misi, tujuan dan target peningkatan mutu secara

berkelanjutan;

2) Menyusun perencanaan sekolah menggunakan model perencanaan

strategik;

3) Melaksanakan program sekolah sesuai formulasi perencanaan;

4) Melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap program kerja

yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektivitas serta kualitas penyelenggaraan program sekolah;

5) Menyusun laporan kemajuan sekolah dan melaporkannya kepada

orang tua siswa kemajuan hasil belajar anak-anaknya di sekolah,

melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat dan stakeholders

sekolah serta pemerintah daerah;

6) Merumuskan program baru sebagai hasil evaluasi program sekolah

dan kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan menggunakan

perencanaan strategik sekolah.

Langkah yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

melaksanakan manajemen peningkatan mutu harus melalui tahapan-tahapan.

Tahapan manejemen dimulai dari proses merumuskan rencana dan tujuan,

penggunaan strategi yang tepat, pelaksanaan dan pelaporan serta ditutup

dengan menentukan langkah baru untuk meningkatkan mutu yang lebih

baik. Langkah ini penting untuk mengukur pencapaian tujuan dan kualitas

sekolah.

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

16

c. Komponen-komponen dalam Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah didalamnya terdapat komponen-komponen yang

mendukung dalam proses pelaksanaannya. Triwiyanto (2013) menjelaskan

unsur-unsur yang terdapat dalam manajemen sekolah antara lain sebagai

berikut:

1) Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh

seluruh peserta didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun diluar

sekolah. Pengalaman peserta didik di sekolah dapat diperoleh melalui

berbagai kegiatan pendidikan antara lain: mengikuti pelajaran di kelas,

praktik keterampilan, latihan-latihan olahraga dan kesenian dan kegiatan

karya wisata atau praktik dalam laboratorium di sekolah. Manajemen

kurikulum di dalamnya terdapat kegiatan yang dititik beratkan kepada

kelancaran pembinaan situasi belajar mengajar.

Kegiatan manajemen dititik beratkan pada usaha pembinaan situasi

belajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan manajemen

kurikulum yang terpenting dibagi menjadi dua kegiatan yaitu sebagai

berikut:

a) Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

1) Pembagian tugas mengajar

2) Pembagian tugas atau tanggung jawab dalam membina

ekstrakulikuler

3) Koordinasi penyusunan persiapan mengajar

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

17

b) Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar

mengajar

1) Penyusunan jadwal pelajaran.

2) Penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu tertentu

(caturwulan, semesteran,tahunan).

3) Pengisian daftar kemajuan peserta didik.

4) Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.

5) Laporan hasil evaluasi.

6) Kegiatan bimbingan penyuluhan.

Kegiatan manajemen kurikulum melibatkan semua komponen mulai

dari tugas pendidik hingga proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal

tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan sesuai

dengan arah yang ditentukan.

2) Manajemen Personal Sekolah

Personal dalam sekolah disebut dengan pegawai.Personal di sekolah

meliputi unsur guru dan karyawan.Secara terperinci dapat disebutkan

keseluruhan personal sekolah adalah Kepala Sekolah, guru, pegawai tata

usaha dan pesuruh atau penjaga sekolah.

Kepala sekolah (KS) harus mampu menjadi manajer yang efisien dan

pemimpin yang efektif.Kepala Sekolah harus mencerminkan tampilan

sebagai kekepalasekolahan sejati, yaitu memiliki kemampuan manajemen

dan dapat menampilkan sikap dan sifat sebagai Kepala Sekolah.Istilah

kekepalasekolahan bermakna segala yang berkaitan dengan tugas dan fungsi

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

18

Kepala Sekolah. Karnati (2017) menjelaskan bahwa fungsi dari seorang

Kepala Sekolah yang baik adalah dengan melahirkan sistem yang sinergi dan

juga melahirkan sustu subtansi yang didasari dari perencanaan, dan

pengolahan yang baik dan efektif dalam mengembangkan pendidikan dan

prestasi belajar siswa, Kinerja Kepala Sekolah dalam kaitannya dengan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah segala upaya yang dilakukan

dan hasil yang dapat dicapai oleh Kepala Sekolah dalam

mengimplementasikan MBS di sekolahnya untuk mewujudkan tujuan

pendidikan secara efektif dan efisien. Karnati (2017) menjelaskan

kepemimpinan KS yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses

pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.

2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat

sehingga dapat melibatkan masyarakat secara aktif dalam rangka

mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.

4) Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan

tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain disekolah.

5) Bekerja dengan tim manajemen.

6) Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

19

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria

untuk menjadi Kepala Sekolah yang efektif harus mampu melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya.Pelaksanaan tugas Kepala Sekolah yaitu

dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada dan berhasil

mewujudkan tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Manajemen Tatalaksana Sekolah

Prinsip dalam manajemen tatalaksana sekolah adalah bertanggung

jawab mengurusi semua kegiatan yang berlangsung di dalam sekolah.

Beberapa tatalaksana sekolah (ketatausahaan sekolah) yang terpenting

menurut Hamid (2013) adalah:

1) Surat dinas dan buku agenda

2) Buku ekspedisi (bukti surat yang dikirim sudah sampai kepada

alamat atau orang yang diberi tanggung jawab)

3) Buku catatan rapat sekolah (notulen)

4) Buku pengumuman

5) Pemeliharaan gedung (bangunan sekolah)

6) Pemeliharaan halaman sekolah

7) Pemeliharaan perlengkapan sekolah

8) Kegiatan manajemen yang didindingkan.

Manajemen tatalaksana sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik

mungkin agar dapat menciptakan sekolah yang memiliki pola manajemen

kegiatan yang tersusun dengan rapi. Kegiatan yang tersusun dan terencana

dengan baik akan berdampak pada peningkatan menuju sekolah yang

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

20

efektif.

4) Manajemen Sarana Pendidikan

Sarana prasarana merupakan komponen yang penting dalam

pelaksanaan pendidikan. Robe (2015) menjelaskan bahwa Prasarana

merupakan suatu alat bantu dalam lingkup sekolah yang dapat digunakan

dalam kegiatan pembelajaran . Prasarana pendidikan ini juga berperan

dalam proses belajar mengajar walaupun secara tidak langsung. Garis

besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi lima hal yaitu:

penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, pencatatan atau

pengurusan, dan pertanggung jawaban.

5) Manajemen Keuangan Sekolah

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang

secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan

pendidikan. Manajemen keuangan sekolah akan sangat terasa apabila

diterapkan pada Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen

keuangan dalam MBS menuntut kemampuan sekolah untuk dapat

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggung

jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan

pemerintah (Mulyasa, 2011: 47).Persoalan yang menyangkut keuangan

sekolah pada garis besarnya berkisar pada: uang Sumbangan Pembinaan

Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan

yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti

perbaikan sarana dan sebagainya.

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

21

6) Organisasi Sekolah (Lembaga Pendidikan Formal)

Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas dan tanggung

jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuan

dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan, fungsi, dan

wewenang yang telah ditentukan. Hamid (2013) dengan adanya organisasi

sekolah segala komponen didalamnya akan tersusun secara sistematis sesuai

dengan tugas masing-masing seperti Kepala Sekolah, tugas guru, tugas

karyawan sekolah (pegawai tata usaha).

7) Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Kegiatan Humas)

Hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi sangat perlu untuk

menunjang peningkatan mutu dan prestasi sekolah. Winarsih (2014)

mengatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup

hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan

pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan

hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Selanjutnya

diuraikan bahwa hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungankerja

sama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat

mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah

pihak.

Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik

simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya.Fungsi tersebut

membantu sekolah mensukseskan program-programnya sehingga mampu

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.Fungsi hubungan sekolah

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

22

dengan masyarakat diantaranya adalah mengatur, memelihara,

mengembangkan serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang

fungsi sekolah melalui berbagai bentuk komunikasi.

Hubungan sekolah dengan dengan masyarakat juga memiliki tujuan.

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat ditinjau dari

kepentingan sekolah. Pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah

dan masyarakat bertujuan untuk:

a) Memelihara kelangsungan hidup sekolah.

b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

c) Memperlancar proses belajar mengajar.

d) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang

diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program

sekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat yang baik dapat menjadi

sebuah dukungan atas penyelenggaraan pendidikan.Dukungan dari

masyarakat diharapkan mampu untuk mencapai tujuan sekolah yang telah

direncanakan.Oleh karena itu, sekolah dan masyarakat harus membangun

kerjasama yang baik agar tercapai sekolah yang bermutu.

8) Manajemen Peserta Didik

Peserta didik merupakan salah satu komponen dalam proses

manajemen sekolah. Menurut Shunhaji (2019) menjelaskan peserta didik

adalah suatu individu yang ikut atau maasuk dalam suatu perguruan

pendidikan dan telah diberi ilmu pengetahuan. Arti peserta didik yang lebih

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

23

khusus dijelaskan dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No

20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa peserta didik adalah anggota

masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Penjelasan

tentang arti peserta didik di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik

adalah orang yang terdaftar dalam suatu proses pembelajaran tertentu.

Manajemen peserta didik memiliki arti yaitu pengelolaan peserta didik

di dalam proses pendidikan di sekolah. Pengelolaan peserta didik tersebut

dimaksudkan agar tercapainya kompetensi peserta didik secara maksimal.

d. Fungsi Manajemen

Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara

sistemik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, staffing (penyusunan personalia), pengarahan dan kontrol.

Proses yang berkesinambungan dan yang memiliki fungsi dan masing-

masing fungsi manajemen tersebut mencakup beberapa sub fungsi yang

bekerja secara bergiliran. Manajemen sekolah yang terdiri dari beberapa sub

fungsi yang bekerja secara bergiliran mempunyai karakteristik tersendiri

sebagai bagian dari fungsi manajemen. Sutarto (2014) menjelaskan bahwa

fungsi manajemen merupakan suatu sistem dalam membuat prencanaan,

pengorganisasian, dalam suatu pelaksanaan agar mendorong sumber daya

dalam mencapai tujuan secara bersama-sama.

Terdapat beberapa fungsi dalam manajemen sekolah. Sagala

(2011: 56) menjabarkan fungsi manajemen sekolah dapat diuraikan sebagai

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

24

berikut:

1) Fungsi Perencanaan

Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan

bagi terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perencanaan

adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-

program yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai

tujuan tertentu. Proses perencanaan dilaksanakan secara kolaboratif atau

kerja sama, yaitu dengan mengikutsertakan personal sekolah dalam semua

tahap perencanaan.

2) Fungsi Pengorganisasian

Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum.Pertama,

organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,

misalnya sebuah perusahaan, sekolah, perkumpulan, badan-badan

pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu

bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.

Istilah organisasi dalam menjalankannya dapat disebut sebagai

pengorganisasian, Sutarto (2014) menjelaskan bahwa pengorganisasian

diartikan suatu pembagian tugas-tugas yang disusun secara sistematis yang

diperuntukkan kepada seseorang atau kelompok yang terlibat dalam suatu

organisasi. Tugas-tugas tersebut demikian banyak dan tidak dapat

diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan

oleh masing-masing unit organisasi.

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

25

3) Fungsi Penggerakan(Actuating)

Salah satu fungsi manajemen ialah fungsi penggerakan.Menggerakkan

(actuating) diungkapkan oleh Terry (1977) dalam Sagala (2011: 59) yang

berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan tugasnya dengan

antusias dan kemauan yang baik.Tugas menggerakkan dilakukan oleh

pemimpin.Oleh karena itu kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai peran

yang sangat penting dalam menggerakkan personal sekolah melaksanakan

program kerjanya.Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

menggerakkan adalah tugas pemimpin, pemimpin memiliki kemampuan

untuk membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

dengan penuh semangat.

4) Fungsi Pengoordinasian

Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengoordinasian.Sagala (2011:

61) berpendapat bahwa koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-

unit, orang-orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan selektif mungkin,

semuanya harus seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.Sergiovani(1987)dalamSagala(2011:61) mengemukakan bahwa

organisasi yang baik memberikan susunan administratif, aturan, mekanisme

pengkoordinasian yang dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan

aktivitas organisasi secara maksimal.

Pengoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan

khususnya sekolah.Pengoordinasian dalam organisasi sekolah menurut

Sagala (2011: 62) terdapat pembagian kerja yang amat substansi yaitu

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

26

pekerjaan mendidik, pekerjaan manajemen sekolah dan manajemen

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang

dipersyaratkan.

5) Fungsi Pengarahan

Guru, tenaga kependidikan, dan karyawan sekolah dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membutuhkan informasi dan

arah yang jelas.Personel sekolah membutuhkan pengarahan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.Sagala (2011: 64) dalam

bukunya mengatakan bahwa pengarahan (directing) dilakukan agar kegiatan

yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak

terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.

Karnati (2017) menjelaskan pengarahan adalah bentuk perintah kepada

anggota dalam menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

Pengarahan dilakukan oleh individu yang memiliki jiwa

kepemimpinan.Pengarahan dalam manajemen sekolah dilakukan oleh

Kepala Sekolah.Pengarahan oleh individu yang mempunyai kepemimpinan

diharapkan dapat mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sebaik-

baiknya dalam mencapai tujuan. Kerjasama memerlukan proses pemantauan

(monitoring), yaitu suatu kegiatan mengumpulkan data dalam usaha

mengetahui kegiatan sekolah telah mencapai tujuannya atau tidak, dan

kendala yang ditemui dalam pelaksanaannya. Hasil pemantauan itu menjadi

penjelas bagi Kepala Sekolah dalam memberi arahan dan menyampaikan

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

27

informasi penting meningkatkan kinerja sekolah.Pemantauan dalam

manajemen yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sangat penting untuk

dilakukan karena diharapkan dapat meningkatkan mutu dan prestasi sekolah

tersebut.

6) Fungsi Pengawasan

Pengawasan dapat dilakukan sebagai proses untuk meninjau secara

langsung dari sebuah kegiatan yang dilakukan. Sutisna (1983) dalam Sagala

(2011: 65) mengatakan bahwa mengawasi adalah proses administrasi

melihat yang terjadi di lapangan sesuai dengan yang seharusnya terjadi atau

tidak, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya.

Pengawasan dalam proses manajemen menjadi sangat perlu untuk

dilakukan. Sagala (2011: 65) mengatakan bahwa pengawasan diartikan

sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah

dan tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang dikehendaki atau

tidak, kemudian dari hasil pengawasan akan dilakukan perbaikan.

Pengawasan meliputi pemeriksaan semua berjalan sesuai rencana yang

dibuat atau tidak, instruksi-instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip

yang ditetapkan.

a. Indikator Manajemen Berbasis Sekolah

indikatornya adalah sebagai berikut :

1) Partisipasi masyarakat diwadahi melalui komite sekolah

2) Transparasi pengelolaan sekolah ( program dan anggrana).

3) Program sekolah realistis (need assessment)

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

28

4) Pemahaman stakeholder mengenai visi dan misi sekolah.

5) Lingkungan fisik sekolah nyaman, terawatt.

6) Iklim sekolah kondusif.

7) Berorientasi mutu, penciptaan budaya mutu.

Meningkatkan kinerja professional kepala sekolah dan guru.

b. Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Sekolah

Manajemen berbasis sekolah memberi peluang bagi kepala sekolah,

guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di

sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial

dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan

profesionalisme yang dimiliki. Pemberian kebebasan yang lebih luas juga

memberikan

kemungkinan kepada guru untuk dapat menemukan jati dirinya dalam me

mbina peserta didik di lingkungan sekolah.peranan guru yang paling

dominan adalah sebagai berikut:

1) Guru sebagai Demonstrator

Guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi

pelajaran yang akan diajarkannya dan senantiasa

mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya

dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan dapat

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.

2) Guru sebagai Pengelola Kelas

Guru hendaknya mampu mengelola kelas, karena kelas

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

29

merupakan lingkungan belajar dan suatu aspek dari lingkungan

sekolah yang perlu diorganisasi. Pengawasan terhadap

lingkungan menentukan sejauh mana lingkungan tersebut

menjadi lingkungan belajar yang kondusif.

3) Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media

merupakan alat komunikasi guru yang berguna untuk lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar.

4) Guru sebagai Evaluator

Penilaian perlu dilakukan karena dengan penilaian guru dapat

mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan

metode mengajar.

Kesimpulan yang diperoleh dari uraian diatas adalah guru

memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan

kualitas pengajaran yang dilaksanakannya.Oleh sebab itu, guru harus

memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki

kualitas mengajarnya.

c. Implementasi Manajemen Sekolah

Dalam rangka mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

secara efektif dan efesien, guru harus berkreasi dalam meningkatkan

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

30

manajemen kelas. Guru adalah teladan dan panutan langsung para peserta

didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu siap dengan segala kewajiban,

baik manajemen maupun persiapan isi materi pengajaran.Guru juga harus

mengorganisasikan kelasnya dengan baik.Jadwal pelajaran, pembagian

tugas peserta didik, kebersihan, keindahan dan ketertiban kelas, pengaturan

tempat duduk peserta didik, penempatan alat-alat dan lain-lain harus

dilakukan dengan sebaik-baiknya.Suasana kelas yang menyenangkan dan

penuh disiplin sangat diperlukan untuk mendorong semangat belajar

peserta didik.Kreativitas dan daya cipta guru untuk mengimplementasikan

MBS perlu terus menerus di dorong dandikembangkan, Eka Whayu Setiati

(2016).

Menurut Eka Wahyu Setiati. (2016) ada 6 prinsip umum yang patut

menjadi pijakan dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah, yaitu:

1) Memiliki visi ke arah pencapaian mutu pendidikan, khususnya

mutu siswa dengan jenjang masing-masing.

2) Berbijak pada “power sharing” (berbagi kewenangan).

3) Adanya profesionalisme semua lini.

4) Melibatkan partisipasi masyarakat yang kuat.

5) Menuju kepada terbentuknya dewan sekolah.

6) Adanya transparansi dan akuntabilitas.

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa implementasi manajemen

sekolah memerlukan aktifitas semua komponen untuk aktif dan bertanggung

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

31

jawab sesuai dengan bidang yang telah diberikan agar tidak ada kesenjangan

dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Teori AGIL, Talcoot Parsons

Teori AGIL, atau Talcoot Parsons merupakan suatu teori yang

mendefinisikan Parsons percaya bahwa ada empat imperatif fungsional yang

diperlukan atau menjadi ciri seluruh sistem adaptasi, pencapaian tujuan,

integrasi, dan latency.

Adaptasi merupakan suatu sistem yang harus mengatasi kebutuhan

situasional yang datang dari luar ia harus beradaptasi dengan lingkungan dan

menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya. Pencapaian

tujuan sistem harus mendifinisikan dan mencapai tujuan-tujuan utamanya.

Integrasi yaitu sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi

komponennya, dan harus mengatur hubungan antar ketiga imperatif

gungsional tersebut. Selanjutnya yang terakhir adalah latency merupakan

sistem yang melengkapi, memelihara, dan memperbaruhi motivasi individu

dan pola-pola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasi

tersebut.

Desai skema AGIL parsons digunakan semua tingkat dalam sistem

teorinya dalam bahasa tentang empat sistem tindakan parsons menggunakan

skema AGIL, contohnya:

1. Orgnisasi perilaku, adalah sistem tindakan yang melaksanakan

fungsi adaptasi dengan menyesuaikan diri dan mengibah lingkungan

eksternal

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

32

2. Sistem kepribadian, melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan

menetapkan tujuan sistem dan mobilisasi sumber daya yang ada

untuk mencapainya.

3. Sistem sosial, menanggulangi fungsi integrasi dengan

mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya.

4. Sistem struktural, melaksanakan fungsi pemeliharaan pola dengan

menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang memotivasi

mereka untuk bertindak.

Asumsi dasar dari teori struktural fungsionalisme struktural, yaitu

bahwa komponen terimtegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya

akan nilai-nilai.

3. Teori Struktural Fungsional (Robert K. Merton)

Robert K.Merton seorang pentolan teori ini berpendapat bahwa objek

analisa sosiologi adalah fakta sosial seperti: peranan sosial, pola-pola

instutional, proses sosial, organisasi kelompok, pengendalian sosial dan

sebagainya. Hampir semua penganut ini perkecendrungan untuk memusatkan

perhatiannya kepada fungsi suatu fakta sosial terhadapa fakta sosial yang lain.

Hanya saja menurut Merton pula, sering terjadi pencampuradukan antara

motif-motif subjektif dengan pengertian fungsi. Padahal perhatian struktural

fungsional harus lebih banyak di tujukan kepada fungsi-fungsi di bandingkan

motif-motif.

Teori ini menekankan kepada keteraturan (order) dan mengabaikan

konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Konsep – konsep

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

33

utamanya adalah: fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan

keseimbangan (eguilibrium). Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu

sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling

berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi

dalam satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap perubahan yang

lain. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial,

fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya kalau ada fungsional maka struktur

itu tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya.

Penganut teori ini cendrung untuk melihat hanya kepada sumbangan

suatu sistem yang lain dan karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu

peristiwa atau sistem dapat beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya

dalam suatu sistem sosial. Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan

bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi seluruh

masyarakat.

Dengan demikian pada tingkat tertentu umpamanya peperangan,

ketidaksamaan sosial, perbedaan ras, bahkan kemiskinan “ diperlukan” oleh

suatu masyarakat.perubahan dapat terjadi secara perlahan-lahan dalam

masyarakat. Kalau terjadi konflik, penganut teori struktural fungsional

memusatkan perhatiannya kepada masalah bagaimana cara menyelesaikannya

sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangaan.

Kendati Merton dan Parsons di kelompokkan ke dalam struktural

fungsional, ada sejumlah perbedaan penting antara keduanya, untuk satu hal,

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

34

kalau persons mendukung terciptanya teori besar dan mencakup seluruhnya,

Merton lebih memilih teori-teori yang terbatas, dan pada tingkat menengah.

4. Penelitian yang Relevan

1. Khoirul Anam.2019. Implementasi Manajemen Peserta Didik Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTSN) 2 Surabaya. Data penelitian diperoleh melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

manajemen peserta didik di MTs Negeri 2 ini memiliki manajemen yang

mulai dari kegiatan awal masuk peserta didik tersebut melakukan

penyaringan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap tes. Penyaringan ini

dilalukan untuk memilah peserta didik yang berprestasi dan yang tidak.

Hal tersebut bertujuan untuk menilai dan melihat potensi-potensi yang

dimilki oleh siswa. (2) prestasi belajar siswa di MTs Negeri 2 adalah

sebuah hasil yang diperoleh oleh seseorang dengan hasil usahanya, baik itu

dari bidang akademik maupun non akademik. Dan di setiap tahunnya

selalu meningkat. Program yang dilakukan yaitu dengan melakukan dua

kali penilaian dalam satu semester. (3) implementasi manajemen peserta

didik di MtsNegeri 2 yaitu dengan mengadakan penyaringan sejak awal

sebelum masuk ke tahap tes yang bertujuan untuk melihat dan menilai

siswa yang berprestasi dan yang tidak. Yang berprestasi di bidang

akademik di lihat dari rapot, sedangkan yang non akademik harus

melampirkan sertifikat kejuaraannya; merancang program-program yang

berbasis religi; mewajibkan ekstrakurikuler pramuka; memberikan

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

35

pelayanan yang maksimal; melakukan kerjasama dengan lembaga lain;

melakukan promosi atau publikasi dengan majalah karya siswa siswi.

Semua usaha yang dilakukan tersebut untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa, dan untuk mencapai visi misi sekolah.

2. Yulianingsih, Rahmi. 2012. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

dan Kaitannya dengan Prestasi Belajar Siswa Semester Gasal Tahun

Ajaran 2012/2013 di SDI Surya Buana Malang Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 13 responden guru menyatakan bahwa penerapan

manajemen berbasis sekolah di SDI Surya Buana Malang yaitu sangat baik

dengan perolehan nilai sebesar 93% dan 1 responden guru menyatakan

baik dengan perolehan sebesar 7%. Sedangkan hasil penelitian prestasi

belajar di SDI Surya Buana Malang menunjukkan bahwa 67 siswa

mempunyai prestasi belajar yang sangat tinggi yaitu sebesar 41%, 88 siswa

mempunyai prestasi belajar yang tinggi sebesar 54%, 6 siswa mempunyai

prestasi belajar yang cukup sebesar 4%, dan 1 siswa mempunyai prestasi

belajar yang kurang yaitu 1%.

B. Kerangka Konsep

Manajemen sekolah diharapkan mampu mewujudkan kepala sekolah

yang edukatif, manageriatif, administratif, dan supervisioner, dengan sikap

tersebut agar mampu menumbuhkan kemandirian sekolah dalam

pengelolaannya sehingga proses kegiatan belajar dan akuntabel keuangan

sekolah diproses secara objektif yang mampu menghasilkan prestasi

belajar siswa secara maksimal atau optimal sehingga akan memberikan

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

36

dampak yang baik di dalam pengelolaan lembaga pendidikan secara

menyeluruh.

Dengan demikian Manajemen Sekolah sangat diharapkan dapat

dilaksanakan di sekolah-sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas

(SMA) dalam rangka meningkatkan hasil atau pencapaian tujuan yang baik

di bidang akademik maupun non akademik. Semua itu dapat terwujud

apabila ketiga komponen di atas saling bekerja sama dan saling

bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan. Dengan tercapainya hasil

belajar yang baik akan dapat memberikan dampak positif untuk

peningkatan mutu pendidikan, termasuk pembentukan sikap dan moral.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

SMAN 5 Soppeng

Sistem Manajemen Berbasis

Sekolah

Hasil Penelitian

Dampak Manajemen

Berbasis Sekolah

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

metode deskriptif. Dengan menggunakan metode tersebut dapat diperoleh

informasi aktual tentang Implikasi manajemen sekolah terhadap prestasi

belajar siswa di SMAN 5 Soppeng.

Menurut Bogdan dan Taylor (2007:4), bahwa penelitian kualitatif

menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku para

aktor yang dapat diamati dalam situasi social.

Oleh sebab itu peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena yang

menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan

gambaran nyata tentang manajemen sekolah terhadap prestasi belajar siswa di

SMAN 5 Soppeng.

Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan

pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif. Data-data yang

terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada

angka. Dalam penelitian ini , penulis akan langsung masuk ke dalam obyek

sehingga masalah-masalah yang dirumuskan dapat terungkap. Jenis penelitian

ini adalah penelitian kualitatif naturalistik sehingga sumber data utamanya

adalah situasi yang wajar (natural setting). Peneliti mengumpulkan data

berdasarkan observasi situasi yang wajar, sebagaimana adanya, tanpa

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

38

dipengaruhi dengan sengaja. Penelitian ini menggambarkan keadaan yang

ada di lapangan yaitu manajemen sekolah terhadap prestasi belajar siswa di

SMAN 5 Soppeng. Rancangan penelitian ini sesuai dengan yang

dikemukakan Sugiyono dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan

peneliti adalah instrument kunci.

b. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

c. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk.

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik teramati).

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah studi

kasus yaitu dimana jenis pendekatan studi kasus ini merupakan jenis

pendekatan yang digunkan untuk menyelidiki dan memahami sebuah

kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai

macam informasi kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar

masalah dapat diselesaikan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Rancangan kriteria pemilihan Lokasi penelitian

Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Soppeng Jl.

Tonronge, Tettikenrarae, Kec. Marioriwawo, Kab.

Soppeng

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

39

Peristiwa/persoalan

(issu)

Dalam Manajemen sekolah terdapat persoalan

penting untuk peningkatkan mutu pendidikan yang

berkualitas menghasilkan SDM yang unggul

sehingga peneliti tertarik untuk menelitinya

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama 2 bulan mulai bulan agustus

sampai dengan september 2020.

No Jenis Kegiatan Bulan

Januari

Bulan

April

Bulan

Mei

Bulan

Juli

Bulan

Agustus

Bulan

September

Bulan

Oktober

Bulan

November

1 Pengusulan

Judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Konsultasi

Pembimbing

4 Seminar

Proposal

5 Pengurusan

Surat

Penelitian

6 Observasi

7 Wawancara

8 Pengumpulan

Data

9 Penyusunan

Hasil

Penelitian

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

40

C. Fokus Penelitian

Untuk menjawab permasalahan diatas, penulis memfokuskan pada

manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng.

D. Informan Penelitian

Informan kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitiannya. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus

penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi

informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama

proses penelitian. Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2005: 171-172),

informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu:

1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan

memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

yaitu Wakasek SMAN 5 Soppeng (1 orang) yang menjadi informan kunci.

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah

kepala sekolah (1 orang), Guru-guru (3 orang )dan siswa SMAN 5

Soppeng (2 orang).

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Informan tambahan adalah pegawai sekolah yang bertugas minimal lima

tahun dan aktif dalam proses belajar mengajar (2 orang).

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

41

Berdasarkan uraian di atas, maka informan ditentukan dengan teknik

purposive sampling yaitu penentuan informan tidak didasarkan pedoman atau

berdasarkan perwakilan populasi, namun berdasarkan kedalaman informasi

yang dibutuhkan, yaitu dengan menemukan informan kunci yang kemudian

akan dilanjutkan dengan informan lainnya dengan tujuan mengembangkan

dan mencari informasi sebanyak- banyaknya yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Informan pada penelitian ini adalah yang telah mewakili

dan disesuaikan dengan peranannya mengetahui manajemen sekolah terhadap

prestasi belajar siswa di SMAN 5 Soppeng.

E. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuensioner atau wawancara

dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut responden,

yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian,

baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber data yang menjadi bahan baku

penelitian, untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan

sekunder:

a. Sumber data Primer

Sumber data primer, yaitu data yang langsung di kumpulkan oleh

peneliti dari sumber pertama atau data yang diambil tanpa perantara, dari

sumbernya, ataupun manusia yang langsung berkaitan dengan penelitian,

data-data primer didapatkan dengan cara menyebarkan kuisioner, melakukan

wawancara atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap sesuatu hal

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

42

yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh melalui observasi,

wawancara dengan kepala sekolah dan waka kesiswaan di SMAN 5 Soppeng

meliputi manajemen sekolah.

b. Sumber data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil tidak secara langsung dari

sumbernya, data sekunder diambil dari berbagai dokumen-dokumen grafis

(Tabel, catatan, notulen rapat, sms dan lain-lain) foto-foto, film , rekaman

vidio, dan benda-benda yang dapat memperkaya data primer seperti

laporan,buku-buku, karya tulis atau majalah ataupun seseorang yang

mendapatkan informasi dari orang lain yang berkaitan dengan penelitian.

Data berasal dari SMAN 5 Soppeng berupa dokumen-dokumen dan hasil

wawancara, hasil prestasi akademik dan non akademik serta arsip-arsip yang

berkaitan dengan Prestasi belajar

F. Instrument Penelitian

1. Pedoman observasi

2. Pedoman wawancara

3. Lembar nilai prestasi siswa

4. Teknik dokumentasi

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting

dalam penelitian, sebab data yang terkumpul akan dijadikan sebagai bahan

analisa penelitian. Metode pengumpul data erat dengan masalah penelitian

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

43

yang akan dipecahkan. Dalam penelitian metode maupun alat pengumpulan

data yang sesuai dapat membantu pencapaian pemecahan masalah.

1. Observasi

Metode observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang

diselidiki dengan menggunakan mata, tanpa ada pertolongan alat standar lain

untuk keperluan tersebut. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil

observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian

atau peristiwa, waktu dan perasaan.Alasan peneliti melakukan observasi

adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk

menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia dan untuk

evaluasi yaitu melakukan pengukuran tersebut. Dalam Proses pelaksanaan

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperan

serta dan observasi tanpa berperan serta atau tanpa partisipasi, Dalam

observasi penelitian ini menggunakan jenis observasi tanpa partisipasi, dalam

observasi ini pengobservasi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang

diobservasi. Observasi ini untuk mengetahui manajemen sekolah terhadap

prestasi belajar SMAN 5 Soppeng.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.Teknik wawancara

yang digunakan dalm penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

44

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa mengggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Metode wawancara ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dan

memperoleh data. Sedangkan obyek yang akan diwawaaancarai waka

kesiswaan dan guru di SMAN 5 Soppeng.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,

dokumen biasanya berbentuk lisan, gambar, atau karya karya monumental

dari seseorang, dokumen yang berbentuk tulisan seperti cerita, biografi,

peraturan atau kebijakan. Dalam penelilitian ini metode yang digunakan

untuk memperoleh data tentang upaya peningkatan prestasi belajar siswa

yang berhubungan dengan penelitian ini. Dokumentasi ini berupa surat

keputusan, arsip sekolah di SMAN 5 Soppeng

H. Analisis Data

Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur

suatu fenomena-fenomena yang berlaku dilapangan.Analisis dilaksanakan

dengan melakukan telaah terhadap fenomena atau peristiwa secara

keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena-

fenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya. Sugiono dalam bukunya,

mengatakan bahwa:

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

45

“Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (Observasi),

wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting danmana yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang

lain”

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, dan setelah selesai dilapangan.Dalam hal ini Nasution

dalam buku Sugiono, menjelaskan bahwa analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah.sebelum terjun ke lapangan dan

berlangsung terus sampai penulis hasil penelitian. Namun, dalam penelitian

kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan

dengan pengumpulan data

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian.

2. Analisis Data di Lapangan

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Milles and Huberman dalam buku Sugiyono, menjelaskan

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

46

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data artinya, merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada permasalahan yang penting, dan dicari tema serta pola

yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutya dan mencari bila diperlukan. Dalam mereduksi

data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. tujuan utama dari

penelitian kualitatif adalah pada temuan, dalam peelitian ini penulis

memfokuskan masalah pada Implikasi Manajemen Sekolah terhadap Belajar

di SMAN 5 Soppeng.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data.Dalam penelitian Kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchat dan sejenisnya.Yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam menganalisis data kualitatif menurut Milles dan

Hubberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

47

penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga menjadi jelas setelah

diteliti.

I. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas). Penelitian

merupakan kerja ilmiah, untuk melakukan ini mutlak dituntut secara

objektivita, untuk memenuhi kriteria dalam penelitian ini, maka kesahihan

(validitas) dan keterandalan (reliabilitas) harus dipenuhi, karena kalau tidak

terpenuhi maka proses penelitian perlu dipertanyakan keilmihannya

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena

beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam

penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan

observasi yang banyak mengandung kelemahan ketika dilakukan secara

terbuka, tanpa kontrol dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan

mempengarui hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa

cara menentukan keabsahan data, yaitu: Krediabilitas.Bermacam-macam cara

pengujian kredibilitas data, bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

check. Bermacam-macam cara pengujian kreadibilitas data, salah satu cara

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

48

kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan

dengan cara triangulasi. Dalam teknik pengumpulan data trianggulasi di

artikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila

peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya

peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data. yaitu

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

yang berhubungan dengan Implikasi Manajemen Sekolah terhadap Prestasi

Belajar di SMAN 5 Soppeng.

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah SMA Negeri 5 Soppeng

SMA Negeri 5 Soppeng didirikan pada tanggal 2 Januari 1987 dan

diresmikan oleh Dirjen Dikdasmen Prof. Dr. A. Hasan Walimono. Hingga kini

telah tiga kali terjadi pergantian Kepala Sekolah yaitu dari Drs. Hamsah Seng (

tahun 1987 s.d. tahun 1996), Drs. Kawaru (tahun 1996 s.d. tahun 2007)

Naharuddin, S.Pd. (23 April 2007 s.d. 24 Juli 2014) Naharuddin S.Pd.,M.Pd (

25 Juli 2014 s.d. 26 September 2016) Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd ( 27 September

2016 sampai sekarang.

B. Letak Geografis

Kondisi Geografis dan Topografis adalah keadaan yang menggambarkan

letak sekolah (jarak sekolah dengan ibu kota kecamatan dan kabupaten,

transportasi yang digunakan). Kondisi Sosial adalah keadaan yang

menggambarkan apakah sekolah berada pada lokasi daerah konflik, miskin dan

atau terpencil. Jarak Sekolah dengan Ibu Kota Kecamatan berjarak Sekolah

dengan ibu kota kecamatan 1,5 kilometer, Kota Kabupaten jarak Sekolah dengan

ibu kota kabupaten : 18 kilometer, transportasi yang digunakan kendaraan

umum. Kondisi sosial

1. Kondisi sosial sekolah berada pada daerah yang aman dan sangat

strategis sebagai lingkungan pendidikan karena jauh dari kebisingan

2. SMA Negeri 5 Soppeng rata-rata kondisi ekonomi orang tua siswa

berada pada tataran ekonomi menengah kebawah

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

50

3. Lokasi SMA Negeri 5 Soppeng berada pada daerah yang tidak

tergolong daerah terpencil karena sekolah sangat mudah untuk

mengakses berbagai informasi khususnya informasi yang berkaitan

dengan pengembangan sekolah terbukti pihak direktorat

merekomendasikan SMA Negeri 1 Marioriwawo (SMAN 5 Soppeng)

sebagai sekolah model tahun 2010.

A. Visi Misi

Adapun visi misi yang dimiliki oleh SMA Negeri 5 Soppeng adalah

sebagai berikut:

1. Visi : Sekolah Humanis Berkearifan Lokal Berorientasi Global.

2. Misi : Menghasilkan lulusan bermutu yang potensial bagi

perkembangan daerah, bangsa dan negara.

: Mewujudkan perubahan organisasi yang terencana dan tepat

waktu ke arah perbaikan kinerja pada Tingkat sumber daya

manusia, Tingkat sumber-sumber daya fungsional, Tingkat

kemampuan teknologi, Tingkat kemampuan keorganisasian

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

51

: Mempromosikan dan mendorong terwujudnya nilai-nilai

budaya malu, jujur, disiplin dan siap berkompetisi.

B. Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Soppeng

Adapun gambaran struktur organisasi yang dimiliki oleh SMA Negeri 5

Soppeng adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Soppeng.

Kepala Sekolah Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd.

Kep. TU Hj. Haeriyah, S.Sos.,M.Si.

keuangan. prasar. kesiswaan. .kepegawaia

n .adm

w. kurikulum

w. kesiswaan

w. keuangan

w. prasar

w. humas

w. ketenagaan

Kepala LAB

K. Perpustakaan

l.

Media

l.Kma

l. Bhs

l.

Kmptr

l. Seni

l. Fsk

Perpustakaan

Kor. BK

Wali Kelas

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

52

Adapun tugas masing-masing dari struktur organisasi SMA Negeri 5

Soppeng adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah : memberikan bimbingan, bantuan,

pengawasan dan penilaian pada masalah-

masalah yang berhubungan dengan teknis

pengembangan pendidikan

b. Kepala TU : menyusun program kerja tata usaha

sekolah, pengelolaan keuangan sekolah,

pembinaan dan pengembangan karir

pegawai

c. Wakasek Kurikulum : memahami dan mengkaji pelaksanaan

kurikulum dan pengembangan K13,

menyusun pembagian tugas guru,

mengkoordinasikan dan mengarahkan

kegiatan sekolah

d. Wakasek Kesiswaan : menyusun program pembinaan kesiswaan,

melaksanakan bimbingan dan pengarahan

kegiatan OSIS, membina dan melaksanakan

7K

e. Wakasek Keuangan : bersama bendahara komite sekolah

mengkoordinir dan melaksanakan

pengumpulan sumbangan

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

53

f. Wakasek Humas : mengatur dan menyelenggarakan hubungan

baik antara sekolah dengan komite sekolah,

menampung saran-saran dan pendapat

masyarakat demi kemajuan sekolah.

g. Wakasek Sarpras : menyusun rencana kebutuhan sarana dan

prasarana sekolah, menyusun program

kebersihan, keindahan, dan keamanan

lingkungan.

h. Kepala LAB : mengkoordinasi kegiatan praktikum dengan

guru, menyusun jadwal kegiatan

laboratorium, dan memantau kegiatan

praktikum di laboratorium.

i. Kepala Perpustakaan : merancang pengadaan buku-buku

perpustakaan, pengurusan pelayanan

perpustakaan, dan memelihara buku-buku

bahan perpustakaan.

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

54

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA Negeri 5 Soppeng.

Organisasi atau lembaga pendidikan baik formal maupun non formal

sangat membutuhkan pengelolaan atau manajemen. Begitupun dengan sekolah

karena manajemen sekolah adalah proses dan instansi yang memimpin dan

membimbing penyelenggaraan pekerjaan sekolah sebagai suatu organisasi dan

mewujudkan tujuan pendidikan dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Suyuti, S.Pd,M.Si terkait

penerapan manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng pada tanggal 22

November 2020:

“ Manajemen berbasis sekolah tentunya digunakan di SMAN 5 Soppeng

ini karena itu dapat mengatur operasional pendidikan di SMAN 5 Soppeng

dan kalau untuk penerapannya MBS di SMAN 5 Soppeng itu ada lima

bagian diantaranya manajemen kurikulum dan program pengajaran,

manajemen tenaga pendidikan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasarana, dan juga manajemen hubungan

masyarakat dengan sekolah. Sehingga dengan hal itu dapat mengatur

mekanisme pendidikan sekaligus dapat mencapai tujuan dari pendidikan di

SMAN 5 Soppeng.

Berdasarkan hasil penelitian di atas mengenai implementasi sistem

manajemen berbasis sekolah di SMA Negeri 5 Soppeng, sistem manajemen

berbasis sekolah terbagi atas 5 bagian diantaranya manajemen kurikulum dan

program pengajaran, manajemen tenaga pendidikan, manajemen keuangan dan

pembiaayaan, manajemen sarana dan prasarana, dan juga manajemen

hubungan masyarakat dan sekolah.

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

55

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Manajemen kurikulum merupakan suatu program pengajaran yang

diberikan kepada sekolah dan dibebaskan dalam mengembangkan

kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah namun tidak untuk

mengurangi isi dari kurikulum tersebut, hasil obserfasi yang dilakukan

kurikulum yang digunakan SMAN 5 Soppeng menggunakan K13 hal ini

sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada Ibu

Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd.selaku Kepala Sekolah SMA 5 Negeri

Soppeng pada tanggal 22 Oktober 2020 adalah sebagai berikut:

“Kurikulum yang ditetapkan di sekolah kami yaitu tetap KTSP

namanya kurikulum tingkat pendidikan tetapi bernuansa K13

kurikulum 13 setiap awal tahun itu sekolah menyusun

berdasarkan k13 sejak dimulai tahun 2017 diberlakukannya di

sekolah”.

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Kepala Sekolah

SMA Negeri 5 Soppeng adalah kurikulum yang berbasis K13 yang sudah

sesuai dengan peraturan kurikulum yang telah ditetapkan oleh

pemerintah, namun Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng menemukan

adanya kekurangan dalam kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah

seperti prasarana yang masih kurang, dan juga siswa masih belum terlalu

paham akan penerapan K13, dan juga kepedulian masyarakat atas

pemahaman siswa akan K13 di luar lingkup sekolah, hal ini didapatkan

dari hasil wawancara kepada Wakasek Kurikulum SMA Negeri 5

Soppeng yaitu Pak Drs. Salama pada tanggal 22 Oktober 2020:

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

56

“Kalau soal keterbatasannya dalam penerapan K13 itu ada

seperti pemahaman guru terkait K13 masih ada yang belum

tertalu paham, bahkan k13 juga dari siswa dan oran tua murid

masihh banyak juga yang tidakk paham sehingga pelatihan dan

sosialisasi sering kali di akukan di SMAN 5 Soppeng ini”.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti

kepada Wakasek Kurikulum SMA Negeri 5 Soppeng terkait Manajemen

Kurikulum dan Program Pengajaran dapat dikatakan sudah baik dimana

SMA Negeri 5 Soppeng menggunakan kurikulum K13 yang sudah sesuai

dengan peraturan pemerintah dan juga adanya usaha dari Sekolah SMA

Negeri 5 Soppeng untuk mengembangkan K13 agar dapat mencapai

tujuan dalam meningkatkan prestasi siswa.

Terkait dengan program pengajaran yang dilakukan oleh guru-

guru SMA Negeri 5 Soppeng Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng

selalu memonitoring para guru dan perwalian kelas sebagai bentuk

integrasi dari kepala sekolah, sesuai hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng yaitu Ibu Dra.

Hj. Fatmawati, M.Pd pada tanggal 22 Oktober 2020:

:iyah selalu,harus tugas saya sebagai kepala sekolah itu harus

memantau ini sementara mereka membuat semua laporannya

saya pantau itu pembelajarannya,pantau perwalian kelasnya

karena ujungnya nanti hasil itu akan dilaporkan ke atasan,salah

satu syarat untuk menerima tunjangan dari situ dan hasilnya itu

rata-rata baik”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas Kepala Sekolah SMA

Negeri 5 Soppeng, kepala sekolah selalu melakukan integrasi dengan

memantau aktivitas kinerja program pengajaran yang dilakukan oleh

guru dan perwalian kelas dan melaporkannya ke atasan agara tujuan dari

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

57

manajemen berbasis sekolah dapat tercapai.

b. Manajemen Tenaga Pendidikan

Manajemen tenaga kependidikan merupakan manajemen yang

mencakup perencanaan guru pendidikan, rekrutmen guru pendidikan,

kompensasi dan penilaian guru pendidikan, promosi dan mutasi,

pemberhentian guru pendidikan, kompensasi dan penilaian guru

pendidikan. Hasil observasi yang telah dilakukan dalam mengatur tenaga

pendidik di SMAN 5 Soppeng yaitu dengan cara membuat SKP yang

dijadikan sebagai panutan dalam proses pemebelajaran.

Sesuai dengan penjelasan dari pak Heriyanto, S.Pd.,M.Pd selaku

wakil Kepala Sekolah SMA 5 Negeri Soppeng pada tanggal 21 Oktober

2020 adalah sebagai berikut:

“Kalau gambaran tentang kinerja manajemen pendidikan secara

keseluruhan begini yah itukan apakah dia staf atau guru ataukah

dia kepala sekolah di awal tahun itu memang harus membuat

sasaran kerja pegawai namanya (SKP )jadi seluruh rangkaian

kegiatan yang mau kita lakukan 1 tahun kedepan sampai

desember nanti sudah tertuang dalam SKP (Surat Kerja Pegawai

)nah jadi itu mulai dari bulan januari sampai desember ada

indikator yang sudah dibuat dan itu nanti yang merupakan

gambaran umum kinerja selama 1 tahun dan itu diberikan nilai di

akhir tahun jadi 31 desember itu staf TU itu dinilai oleh KTU

(kepala tata usaha )dan berdasarkan dari sasaran kerja pegawai

yang sudah dibuat,tercapai nda apa yang sudah dibuat dari A-

sekian, guru sasaran kerja pegawainya mengajar

,membimbing,menilai dan seterusnya itu dinilai oleh kepala

sekolah di akhir jadi begitu kalau mau diliat kesatuan bagaimana

kinerja secara umum disini sehingga latency dari manajemen

berbasis sekolah dapat terlaksanakan”.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kepada Wakil Kepala

Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng bahwa di awal tahun staf maupun guru

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

58

harus membuat sasaran kerja pegawai atau biasa disingkat SKP jadi

seluruh rangkaian kegiatan selama 1 tahun dan akan diberi penilaian

kinerja manajemen pendidikan mereka di akhir tahun berjalan tersebut.

Untuk meningkatkan mutu dalam bidang kependidikan SMA Negeri 5

Soppeng mengikutkan guru dan staf dalam kegiatan workshop, seminar

dan juga MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan juga MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran sekolah), hal ini diambil dari hasil

wawancara kepada Guru Matematika SMA Negeri 5 Soppeng yaitu ibu

Muh. Syarif, S.Pd,M.Pd, pada tanggal 21 Oktober 2020:

“Monitoring kepala sekolah dengan pengawas sudah

terlaksana,beberapa guru telah melaksanakan atau memperbaiki

kinerjanya sesuai dengan saran dari kepala sekolah meskipun

masih ada yang belum menunjukkan perubahan yang

diharapkan, contoh pelatihannya seperti MGMP, MGMPS,

Seminar, dan juga workshop”.

Hasil wawancara di atas mengenai manajemen kependidikan SMA

Negeri 5 Soppeng di awal tahun guru dan staf harus membuat SKP

(Sasaran Kerja Pegawai). Monitoring oleh Kepala Sekolah SMAN 5

Soppeng serta pengawas juga sudah dilakukan agar setiap program

pembelajaran sesuai dengan SKP yang telah dibentuk dan dalam

meningkatkna mutu tenaga pendidikan SMAN 5 Soppeng membuat suatu

pelatihan seperti MGMP, MGMPS, Seminar, dan juga worshop.

c. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Manajemen keuangan merupakan dan pembiayaan merupakan

alokasi dana keuangan oleh sekolah dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan operasional sekolah dan alokasi dana yang diberi kebebasan

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

59

kepada sekolah dalam pembiayaan kegiatan sekolah yang menghasilkan

sehingga sumber dari dana sekolah bukan hanya semata-mata dari

sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ibu Dra.

Hj. Fatmawati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng

pada tanggal 22 Oktober 2020:

“Transparan jadi pembiayaan di awal tahun itu dibicarakan

secara bersama apa yang mau dilakukan untuk satu tahun

kedepan kemudian semua dilaksanakan sesuai dengan bidang-

bidangnya dikelola sesuai dengan bidangnya dan itu bisa

menjadi hal untuk mempercepat pengembangan di sekolah ini”

Di tambahkan oleh oleh Pak Heriyanto, S.Pd.,M.Pd selaku Wakil

Kepala Sekolah Kesiswaan dan Guru BK pada tanggal 21 Oktober 2020:

“penyusunan awal tahun RAB (Rancangan Anggaran Belanja )

yang dilakukan awal tahun pelaporan dilakukan setiap 3

bulan”.

Ditambahkan oleh Pak Drs. Salama selaku Wakasek Sarpras dan

Guru Seni pada tanggal 28 Oktober 2020:

“aman karena ada bendahara yang mengatur keuangan sesuai

dengan opsi masing-masing”.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Kepala Sekolah

dan Wakasek SMA Negeri 5 Soppeng diketahui bahwa pengelolaan

manajemen keuangan dan pembiayaan diatur oleh bendahara sekolah

SMA Negeri 5 Soppeng sesuai dengan opsi masing-masing dan di mulai

dari penyusunan RAB yang dilakukan di awal tahun dan melakukan

pelaporan setiap 3 bulan, kemudian pengelolaan keuangan dan

pembiayaan dilakukan secara transparansi dan menjadi program dari satu

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

60

tahun kedepan agar hal ini dapat berguna dalam hal mengembangkan

segala bidang di sekolah.

d. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana merupakan komponen yang

penting dalam pelaksanaan pendidikan. Sarana dan prasarana

merupakan fungsi untuk menunjang peningkatan dalam hal pendidikan

sehingga memperbaiki prestasi siswa dalam hal pendidikan. Dari hasil

wawancara yang telah dilakukan kepada kepala sekolah SMA Negeri 5

Soppeng yaitu Ibu Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd pada tanggal 22 Oktober

2020:

“kalau sarpras itu banyak,sarana prasarana yah sarana ruang

belajar,olahraga,lapangan upacara,perangkat lunak perangkat

keras semua sarana termasuk komputer,laptop sekolah ini juga

punya ruang komputer lap computer sumber belajar ada

media,ada fasilitas aula,ada serbaguna,perpustakaan lengkap

semua lap lengkap ada lab.fisika,lab kimia,lab.biologi semuanya

lengkap”.

Ditambahkan oleh Pak Heriyanto, S.Pd.,M.Pd selaku wakasek

Kesiswaan dan Guru BK pada tanggal 21 Oktober 2020:

“masih bagus psb,ruang media,ruang serba

guna,musholla,uks,wc,kantin,lapangan”.

Ditambahkan oleh Pak Drs. Salama selaku Wakasek Sarpras dan

guru seni pada tanggal 28 Oktober 2020:

“sarana banyak,sarana olahraga kemudian termasuk

pembelajaran,gedung termasuk perpustakaan,laboratorium”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas manajemen sarana dan

prasarana di SMA Negeri 5 Soppeng sudah lengkap seperti lab. Fisika,

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

61

lap. Biologi, perpustakaan, ruang media, mushola, dan lapangan

olahraga.

e. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup hubungan

sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan

pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan

hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Hubungan

sekolah dengan masyarakat atau adaptasi sangatlah diperlukan hal ini

dikarenakan untuk menunjang peningkatan mutu dan prestasi sekolah.

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ibu

Hj.Haeriyah,S.Sos.,M.Si selaku Kepala TAS SMA Negeri 5 Soppeng pada

tanggal 09 Noveber 2020:

“Yah kondisi masyarakat dengan sekolah itu melibatkan

anggota masyarakat dalam pengelolaan kegiatan non akademik

seperti undangan penyuluhan bakti sosial,penyuluhan narkoba

dan keagamaan”.

Ditambahkan oleh Pak Drs. Salama selaku Wakasek Sarpras dan

Guru Seni pada tanggal 28 Oktober 2020:

“baik,kalau ada masalah terhadap siswa itu ada harus sekolah

dan orang tua itu ada kerja sama untuk mendidik anak”.

Dari hasil wawancara di atas hubungan sekolah dengan masyarakat

setempat sangatlah baik dimana terjadi kerukunan antara pihak sekolah

dengan masyarakat setempat. Dan jika terdapat masalah terhadap siswa

pihak sekolah dengan orang tua siswa melakukan kerjasama agar dapat

mendidik siswa dengan baik.

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

62

Hubungan antara sekolah dengan masyarakat sangatlah penting

adapun cara SMA Negeri 5 Soppeng agar tetap menjalin hubungan yang

baik kepada masyarakat yaitu selalu melibatkan masyarakat dalam

kegiatan sekolah hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang telah

dilakukan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng pada tanggal

22 Oktober 2020:

“yah melalui pelibatan masyarakat di setiap kegiatan,pelibatan

guru juga ketika ada kegiatan di masyarakat misalnya ada

masyarakat di sekitar sini ada hajatan guru-guru dengan warga

sekolah berkunjung ketika ada kegiatan sekolah kita juga

berusaha mengundang, melibatkan, serta orang tua murid,masya

rakat di sekitar”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas hubungan sekolah dengan

masyarakat terjalin dengan baik hal ini dikarenakan SMA Negeri 5 Soppeng

selalu melibatkan masyarakat dalam kegiatan sekolah sehingga menjalin

hubungan yang baik.

2. Dampak Implementasi Sistem Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA

Negeri 5 Soppeng.

Dalam rangka mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

secara efektif dan efisien, guru harus bervariasi dalam meningkatkan

manajemen kelas. Tentunya dalam mengimplemtasikan manajemen berbasis

sekolah pasti menimbulkan dampak.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh Kepala

Sekolah SMAN 5 Soppeng Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd pada tanggal 13 November

2020:

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

63

“Dampak yang dirasakan dari manajemen kurikulum dan program

pengajaran yaitu dampaknya baik karena adanya integrasi dalam bentuk

pemantau yang saya lakukan agar tujuan dari manajemen ini dapat tercapai

dengan baik”.

Dampak yang dirasakan dalam manajemen kurikulum dan program

pengajaran dengan adanya integrasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

mencapai tujuan dari implementasi manajemen berbasis sekolah khususnya

program pengajaran dampak yang dihasilkan sangatlah baik dikarenakan

adanya kegiatan pemantauan yang dilakukan sehingga proses program

pengajaran dapat berjalan dengan baik.

Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Pak

Heriyanto,S.Pd.,M.Pd pada tanggal 12 November 2020 terkait dampak dari

manajemen tenaga pendidikan adalah sebagai berikut:

“Dampak yang ditimbulkan dari manajemen tenaga pendidikan itu sangat

baik karena adanya latency yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

mempertahankan pola pembelajaran dengan membuat SKP sehingga

tersusn secara sistematis dan juga dapat menimbulakan motivasi tersendiri

karena dilakukan penilaian”.

Dampak yang ditimbulkan dalam manajemen tenaga pendidikan juga

menghasilkan dampak yang baik dikarenakan dalam implementasi manajemen

tenaga pendidikan dikarenakan adanya latency yang dilakukan seperti

pembuatan SKP sehingga pola pembelajaran dapat tersusun secara sistematis

dan juga diakan penilaian sehingga mendorong motivasi guru dalam

memperbaiki kinerja mereka.

Dampak yang baik juga di timbulkan dari manajemen keuangan dan

sarana hal ini dikutip dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Pak

Drs. Salama pada tanggal 12 November 2020:

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

64

“Itu baik yah, karen dampak dari manajemen keuangan dan sarana

siswa dapat mengandalkan sarana yang telah tersedia dan untuk

keuangan dapat dianggarkan sebagaimana mestinya karena adanya

RAB yang telah disusun sebelumya”.

Dampak selanjutnya yang dapat dirasakan dari manajemen keuangan

dan juga manajemen sarana dan prasarana kepala sekolah fokus dalam

pencapaian tujuan dari fungsi manajemen ini seperti manajemen keuangan dan

pembiayaan dibuat RAB sehingga tujuan dari pembiayaan atau pengeluaran

sesuai denga tujuan yang telah direncanakan begitupun dengan saran dan

prasarana mengutamakan tujuan dari sarana tersebut agar lebih memudahkan

proses pembelajaran di SMAN 5 Soppeng.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ibu Hj.

Haeriyah,S.Sos.,M.Si pada tanggal 12 November terkait dampak manajemen

hubungan masyarakat dengan sekolah adalah sebagai berikut:

“Dampaknya bagus, karena kami melakukan adaptasi untuk menyesuaikan

dengan lingkungan sekitar seperti masyrakat disini dan orang tua murid

kami selalu mengundang mereka dalam kegiatan sekolah seperti rapat

komite”.

Dampak yang ditimbulakn dari manajemen hubungan masyarakat

dengan sekolah untuk dapat memliki hubungan yang harmonis antara sekolah

dengan masyarakat setempat kepala sekolah dan guru SMAN 5 Soppeng

melakukan adaptasi sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar

seperti yang dilakukan dengan mengundang masyrakat-masyarakat setempat

untuk menghadiri kegiatan-kegiatan sekolah seperti rapat komite.

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

65

B. Pembahasan

1. Sistem Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA Negeri 5 Soppeng.

Sistem manajemen berbasis sekolah terhadap prestasi siswa semester

ganjil 2020/20211 di SMA Negeri 5 Soppeng terbagi atas lima bagian yaitu

manajemen kurikulum dan program pengajaran, manajemen tenaga

pendidikan, manajemen keuangan dan pembiayaan, manajemen sarana dan

prasarana, serta manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum yang digunakan oleh SMA Negeri 5 Soppeng yaitu

KTSP (kurikulum tingkat pendidikan) akan tetapi bernuansa K13 dan setiap

awal tahun disusun berdasarkan K13. Namun Kepala Sekolah SMA Negeri 5

Soppeng melihat adanya keterbatasan atas pemahaman guru, siswa, dan

masyarakat terkait K13 sehingga Kepala Sekolah SMA Negeri 5 akan terus

memantau kinerja dari para guru dan perwalian kelas agar dapat memberikan

motivasi agar dapat mengembangkan prestasi siswa SMA Negeri 5 Soppeng.

Berdasarkan pembahasan di atas penetapan kurikulum dari SMA

Negeri 5 Soppeng menggunakan K13 yang telah sesuai dengan peraturan

pemerintah, dan dalam meningkatkan mutu tenaga pendidikan agar K13 dapat

tercapai dengan maksimal Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng selalu

melakukan pematauan secara terus menerus sehingga manajemen personal

dari SMA Negeri 5 Soppeng juga sudah terpenuhi.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas hasil temuan peneliti

adalah manajemen kurikulum dan program pengajaran di SMA Negeri 5

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

66

Soppeng menggunakan kurikulum yang bernuansa K13 yang sudah sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan untuk dalam proses

pembelajaran agar tetap sesuai dengan K13 Kepala Sekolah melakukan

pemantauan secara berkala dan juga memberkan motivasi kepada guru, siswa,

dan juga orang tua siswa agar dapat memahami dan juga meaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan K13, maka dapat di simpulkan manajemen

kurikulum dan program pengajaran SMA Negeri 5 Soppeng sudah efektif.

b. Manajemen Tenaga Pendidikan

Manajemen tenaga pendidikan di SMA Negeri 5 Soppeng di awal

tahun diharuskan membuat SKP (Sasaran Kerja Pegawai), sehingga seluruh

rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh staf maupun guru selama satu tahun

berjalan akan sesuai dengan SKP yang telah dibuat dan hasil kinerja yang

telah dilakukan akan diberikan penilaian kepada atasan masing-masing. Dari

beberapa tahun belakangan hasil SKP yang dibuat oleh para staf dan guru

rata-rata baik, namun ada juga yang belum terlalu maksimal sehingga Kepala

Sekolah memberikan pelatihan-pelatihan seperti MGMP, MGMPS, seminar,

dan juga workshop sehingga tenaga pendidikan di SMA Negeri 5 Soppeng

yang dimiliki dapat berkualitas.

Berdasarkan pembahasan di atas manajemen tenaga pendidikan

sudah baik karena fungsi dari manajemen tenaga pendidikan sudah terpenuhi

dengan mengatur proses pembelajaran dengan membuat SKP sehingga proses

pembelajaran dapat tersistem dengan baik, dan juga dalam meningkatkan

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

67

kualitas pendidikan Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Soppeng memberikan

pelatihan-pelatihan.

Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dilakukan di mana

manajemen tenaga pendidikan di SMA Negeri 5 Soppeng dari tahun

belakangan rata-rata baik hal ini dikarenakan adanya SKP yang telah dibuat

dan dinilai oleh atasan masing-masing, dan juga adanya kegiatan-kegiatan

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidikan SMA Negeri

5 Soppeng seperti seminar dan workshop, maka dari itu manajemen tenaga

pendidikan SMA Negeri 5 Soppeng dapat dikatakan sudah baik.

c. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Manajemen keuangan dan pembiayaan di SMA Negeri 5 Soppeng

dilakukan secara transparan dengan cara dirapatkan secara bersama-sama

mengenai apa yang akan dilakukan untuk satu tahun kedepan sesuai dengan

bidang atau proporsinya masing dan hal ini dilakukan oleh bendahara Sekolah

SMA Negeri 5 Soppeng untuk mengatur keuangan sesuai opsi masing-

masing. SMA Negeri 5 Soppeng juga melakukan penyusunan RAB (Rencana

Anggaran Belanja) yang dilakukan di awal tahun pelaporan setiap 3 bulan.

Berdasarkan pembahasan di atas fungsi dari manajemen keuangan

dan pembiayaan telah terpenuhi karena dimana dalam bidang keuangan dan

pembiayaan dilakukan dengan cara transparan sehingga dan dalam

pertanggungjawabannya telah dibuat RAB untuk satu tahun kedepan oleh

SMA Negeri 5 Soppeng sehingga mengatur pengeluaran atau pembiaayaan

secara efektif dan efesien..

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

68

Berdasarka hasil temuan peneliti manajemen keuangan dan

pembiayaan di SMA Negeri 5 Soppeng dilakukan secara transparan di mana

di awal tahun SMA Negeri 5 Soppeng telah membuat RAB dan dirapatkan

secara bersama-sama terkait apa yang mesti dilakukan untuk satu tahun

kedepan dan bendahara SMA Negeri 5 Soppeng bertanggung jawab atas

penganggaran yang dilakukan dan mengatur sesuai bidangnya, maka dari itu

manajemen keuangan dan pembiayaan di SMA Negeri 5 Soppeng sudah

dapat dikatakan baik.

d. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 5

Soppeng sudah cukup lengkap seperti ruangan belajar, lapangan olahraga,

perangkat keras dan perangkat lunak, lab fisika, lab kimia, lab biologi,

mshollah, wc, serta ruangan media yang dapat dimanfaatkan oleh siswa SMA

Negeri 5 Soppeng dalam meningkatkan prestasi belajar mereka..

Berdasark hasil temuan peneliti sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh SMA Negeri 5 Soppeng sudah cukup lengkap yang berguna untuk

membantu siswa dalam melakukan praktek dari teori yang diterima sehingga

membantu membangun prestasi siswa SMA Negeri 5 Soppeng, maka dari itu

manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 5 Soppeng dapat

dikatakan baik.

e. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di SMA Negeri 5

Soppeng berjalan baik dikarenakan SMA Negeri 5 Soppeng dalam kegiatan

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

69

sekolah selalu berusaha melibatkan masyarakat atau mengundang masyarakat

sekitar sehingga terjalin hubungan yang erat, begitu pula dengan adanya

masalah yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 5 Soppeng Kepala Sekolah

SMA Negeri 5 Soppeng akan memanggil orang tua siswa tersebut untuk

mengetahui permasalahan tersebut sehingga terjalin kerjasama antara guru

dan orang tua siswa dalam mendidik sehingga memecahkan masalah secara

baik-baik.

Berdasarkan pembahasan di atas menujukkan hubungan hubungan

sekolah dengan masyarakat sangatlah baik dan teah sesuai dengan fungsi dari

manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat karena dengan menjalin

hubungan yang bai dengan masyarakat dapat menarik simpati sehingga

menyukseskan kegiatan-kegiatan atau program-program sekolah sehingga

mencapai tujan dengan maksimal.

Berdasarkan hasil temuan peneliti manajemen hubungan sekolah

dengan masyarakat di SMA Negeri 5 Soppeng dimana setiap ada kegiatan

sekolah SMA Negeri 5 Soppeng selalu berupaya mengundang masyarakat

sekitar dan orang tua siswa untuk ikut menghadiri dan begitu juga dengan

kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat SMA Negeri 5 Soppeng juga

berusaha untuk menghadiri kegiatan tersebut, begitupun jika terjadi masalah

terhadap siswa SMA Negeri 5 Soppeng Kepala Sekolah SMA Negeri 5

Soppeng berusaha untuk memanggil orang tua siswa berguna untuk terjalin

kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua siswa dalam mendidik

sehingga masalah dapat diselesaikan, maka dari itu manajemen hubungan

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

70

sekolah dengan masyarakat di SMA Negeri 5 Soppeng dapat dikatakan sudah

baik.

2. Dampak Implementasi Sistem Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA

Negeri 5 Soppeng.

Dalam rangka mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

secara efektif dan efisien, guru harus bervariasi dalam meningkatkan

manajemen kelas. Tentunya dalam mengimplemtasikan manajemen berbasis

sekolah pasti menimbulkan dampak.

Dampak pertama yang dirasakan dalam manajemen kurikulum dan

program pengajaran dengan adanya integrasi yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam mencapai tujuan dari implementasi manajemen berbasis

sekolah khususnya program pengajaran dampak yang dihasilkan sangatlah

baik dikarenakan adanya kegiatan pemantauan yang dilakukan sehingga

proses program pengajaran dapat berjalan dengan baik.

Dampak kedua yang ditimbulkan dalam manajemen tenaga

pendidikan juga menghasilkan dampak yang baik dikarenakan dalam

implementasi manajemen tenaga pendidikan dikarenakan adanya latency

yang dilakukan seperti pembuatan SKP sehingga pola pembelajaran dapat

tersusun secara sistematis dan juga diakan penilaian sehingga mendorong

motivasi guru dalam memperbaiki kinerja mereka. Dampak selanjutnya yang

dapat dirasakan dari manajemen keuangan dan juga manajemen sarana dan

prasarana kepala sekolah fokus dalam pencapaian tujuan dari fungsi

manajemen ini seperti manajemen keuangan dan pembiayaan dibuat RAB

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

71

sehingga tujuan dari pembiayaan atau pengeluaran sesuai denga tujuan yang

telah direncanakan begitupun dengan saran dan prasarana mengutamakan

tujuan dari sarana tersebut agar lebih memudahkan proses pembelajaran di

SMAN 5 Soppeng.

Dampak yang terakhir adalah dampak yang ditimbulakn dari

manajemen hubungan masyarakat dengan sekolah untuk dapat memliki

hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat setempat kepala

sekolah dan guru SMAN 5 Soppeng melakukan adaptasi sehingga dapat

menyesuaikan dengan lingkungan sekitar seperti yang dilakukan dengan

mengundang masyrakat-masyarakat setempat untuk menghadiri kegiatan-

kegiatan sekolah seperti rapat komite.

3. Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi hasil penelitian merupakan penggabungan hasil penelitian

dari berbagai analisis berbagai pertanyaan, kriteria, maupun pada standar

tertentu guna untuk menciptakan sebuah makna dari adanya sebuah data yang

dimana telah dikumpukan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun

interpretasi hasil penelitian dalam penelitian ini yang dituangkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 5.

Interpretasi Hasil Penelitian

No Informan Interview Interpretasi Ket

1. S Bagaimanakah

penerapan manajemen

berbasis sekolah di

SMAN 5 Soppeng?

Jawab : manajemen

penerapan

manajemen

berbasis

sekolah di

SMAN 5

Teori AGIL

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

72

berbasis sekolah tentunya

digunakan di SMAN 5

Soppeng ini karena itu

dapat mengatur

operasional pendidikan di

SMAN 5 Soppeng dan

kalau untuk penerapannya

MBS di SMAN 5

Soppeng itu ada lima

bagian diantaranya

manajemen kurikulum dan

program pengajaran,

manajemen tenaga

pendidikan, manajemen

keuangan dan

pembiayaan, manajemen

sarana dan prasarana, dan

juga manajemen

hubungan masyarakat

dengan sekolah. Sehingga

dengan hal itu dapat

mengatur mekanisme

pendidikan sekaligus

dapat mencapai tujuan

dari pendidikan di SMAN

5 Soppeng.

Soppeng

dengan

menjalankan 5

bagian

manajemen

diantaranya

adalah,

manajemen

kurikulum dan

program

pengajaran,

manajemen

tenaga

pendidikan,

manajemen

keuangan dan

pembiaayaan,

manajemen

sarana dan

prasarana

pendidikan,

dan juga

manajemen

hubungan

masyarakat

dengan

sekolah.

Sehingga

dapat

mencapai

tujuan dari

pendidikan di

SMAN 5

Soppeng

2. F Berdasarkan kebutuhan sekolah akan program MBS, apa tujuan dari pelaksanaan program MBS? Jawab : yah tujuan pokoknya ialah bagaimana menjalankan program-program pendidikan layanan yang ada di sekolah itu yang sangat penting sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

Kinerja tenaga

pendidik di

SMAN 5

Soppeng yaitu

di awal tahun

membuat

suatu SKP

(Sasaran

Kerja

Pegawai)

sehingga

dalam proses

Teori AGIL

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

73

sesuai dengan struktur apa namanya kurikulum yang ada jadi itu yang menjadi acuan.

pemelajaran

di tahun

berjalan dapat

tersesusun

secara

sistematis dan

dalam

penyusunan

SKP

sebelumnya

telah

diberikan

indikator

sehingga yang

poin-poin

yang terdapat

dalam SKP

berdasarkan

indikator yang

teah

diberikan,

kemudian

dalam proses

pembelajaran

selama tahun

berjalan akan

tetap di

evaluasi dan

juga di beri

penilaian oleh

masing-

masing atasan,

kemudian

untuk

kurikulum

yang

digunakan di

SMAN 5

Soppeng

adalah K13

3. H Apakah sejauh ini kepala

sekolah sudah

memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan

tenaga kependidikan

pada sekolah/ ini? Sejauh

Dalam

manajemen

tenaga

pendidikan

kepala

sekolah

Teori AGIL

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

74

ini bagaimanakah hasil

dari monitoring yang

sudah diberikan,apakah

sudah sesuai dengan

harapan? Jawab : yah monitoring yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas sampai sekarang sudah terlaksana,beberapa guru telah melaksanakannya maupun memperbaiki kinerjanya sesuai dengan saran dari kepala sekolah meskipun masih ada yang belum menunjukkan perubahan yang diharapkan atau perubahan yang secara siknivikanlah.

SMAN 5

Soppeng

selalu

melakukan

monitoring

kepada tenaga

pendidikan

dan juga

siswa SMAN

5 Soppeng hal

ini dilakukan

untuk melihat

sejauh mana

keberhasilan

guru dan

prestasi siswa

selama tahun

pembelajaran.

4. H Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : iya sejauh ini pengelolaan pembiayaan di sman 5 soppeng itu secara transparan dan akuntabel maksudnya itu dilkasanakan pengelolaannya selalu berdasarkan dengan juknis atau petunjuk, dan juga aman karna ada bendahara yang mengatur keuangan sesuai dengan opsi masing-masing.

Pengelolan

keuagan dan

pembiayaan

yang

dilakukan di

SMAN 5

Soppeng

dilakukan

dengan cara

transparan

sehingga tidak

ada unsur

menutupi

pengeluaran

pembiyaan

dilakukan dan

dikerjakan

sesuai dengan

petunjuk, dan

juga di atur

oleh

bendahara

sesuai dengan

opesi masing-

masing

Teori AGIL

5. F Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo

Sarana dan

prasarana di

SMAN 5

Robe (2015)

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

75

Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab : kalau sarpras itu banyak,sarana prasarana yah sarana ruang belajar,olahraga,lapangan upacara,perangkat lunak perangkat keras semua sarana termasuk computer,laptop sekolah ini juga punya ruang computer lap computer sumber belajar ada media,ada fasilitas aula,ada serba guna,perpustakaan lengkap semua lap lengkap ada lap.fisika,lap kimia,lap.biologi semuanya lengkap, dan hal ini dapat menunjang prestasi siswa dengan memanfaatkan sarpras yang tersedia..

Soppeng

terdiri dari

ruangan

belajar,

mushollahh,

lap komputer,

lap fisika, lap

kimia, lap

fisika dan

lain-lain

penyediaan

srpras yang

segaja

disiapkan

dengan

lengkap

bertujuan

untuk

meningkatkan

prestasi

belajar siswa

SMAN 5

Soppeng

dengan

mengandalkan

sarpras yang

telah di

sediakan.

6. S Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : yah hubungan masyarakat dengan sekolah Alhamdulillah cukup berjalan bagus,yah ini juga berkat dari keberadaan komite sekolah sebagai mediator dalam semua hubungan antar sekolah dengan masyarakat termasuk juga dengan hbuugnan pemerintahan jadi lumaayn bagus.

Hubungan

antara

masyarakat

dengan

SMAN 5

Soppeng

sampai saat

ini berjalan

dengan baik

hal in

dikarenakan

adanya rapat

komite yang

diadakan

sehingga rapat

komite ini

dapat

dijadikan

Teori AGIL

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

76

sebagai

mediator

untuk

mempererat

hubungan

antara

masyarakat

dengan

sekolah

7. S Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : hambatannya ialah sumber dayanya yang kurang dan pendukungnya melalui ada motivasi dari pihak sekolah untuk belajar.

Hambatan

dalam

penerapan

manajemen

berbasis

sekolah

adalah sumber

daya atau

tenaga

pendidikan

yang belum

cukup

memadai akan

pengetahuan

dalam

manajemen

berbasis

sekolah

sehingga

upaya yang

dilakukan

adalah dengan

memberikan

pelatihan dan

motivasi

sekolah untuk

belajar

Teori AGIL

8. AH Apakah yang dilakukan

guru sebelum

pembelajaran inti ? Jawab : ehm menanyakan kabar,terus menyuruh kita untuk berdoa ,terus selesai membaca doa terus memberikan pertnyaan mengenai pembahasan minggu lalusetelah itu dia berikan kami

Dalam proses

pembelajaran

selain guru

memberikan

pelajaran inti

guru SMAN 5

Soppeng juga

memberikan

pembelajaran

sosial guna

Teori AGIL

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

77

pembelajaran inti. untuk

menanamkan

perilaku yang

baik kepada

siswa

Sumber Data : Hasil Wawancara

Berdasarkan interpretasi hasil penelitian di atas menjelaskan

implementasi manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng terdiri dari 5

bagian diantaranya manajemen kurikulum dan program pengajaran,

manajemen tenaga pendidikan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasana, dan juga manajemen hubungan masyarakat

dan sekolah, manajamene kurikulum dan program pengajaran dilakukan

dengan menggunakan kurikulum K13 dan dalam program pengajaran dengan

cara di awal tahun tenaga pendidikan membuat SKP sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan sistematis dan akan tetap di pantau

sepanjang proses pembelaaran berjalan. Manajemen tenaga pendidikan

dilakukan agar tenaga pendidikan yang dimiliki oleh SMAN 5 Soppeng

dapat berkualitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan juga evaluasi

yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN 5 Soppeng.

Manajemen keuangan dan pembiayaan dilakukan di SMAN 5

Soppeng dilakukan dengan cara transparansi sehingga terhindar dari fraud

atau kecurangan dalam keuangan di SMAN 5 Soppeng, selanjutnya

manajamen sarana dan prasarana dilakukan agar dapat dimanfaatkan oleh

siswa SMAN 5 Soppeng dalam meningkatkan prestasi belajar yang dimiliki,

kemudian yang terakhir adalah manajemen hubungan masyarakat dengan

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

78

sekolah dilakukan dengan mengadakan rapat komite sehingga hubungan

masyarakat, pemerintah, dan juga sekolah dapat berjalan dengan baik.

4. Cara Kerja Teori

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Sagala (2011)

manajemen berbasis sekolah merupakan suatu proses yang memimpin dan

membina penyelenggaraan pekerjaan sekolah agar mencapai tujuan sekolah

atau pendidikan sehingga SMAN 5 Soppeng membentuk beberapa bagian

manajemen yang mampu menunjang prestasi belajar siswa SMAN 5

Soppeng.

Dalam hal ini maka dibutuhkannya manajemen kurikulum dan

program pengajaran yang dapat menyusun proses pembelajaran yang sesuai

dengan peraturan pemerintah, manajemen tenaga pendidikan yang dapat

membantu meningkatkan mutu dan kualitas tenaga pendidik, manajemen

keuangan dan pembiayaan yang mampu mengatur keuangan sekolah secara

transparan, manajemen sarana dan prasarana yang dapat dijadikan alat bantu

untuk siswa meningkatkan prestasi belajar mereka, dan juga manajemen

hubungan masyarakat dengan sekolah sehingga mampu membantu

menyukseskan segala kegiatan dari sekolah.

5. Nilai Kebaharuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam

implementasi manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng dalam hal ini

setiap manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kepala Sekolah

dengan rutin melakukan pemantauan dan juga bersosialisasi serta juga

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

79

memberikan motivasi kepada guru dan juga siswa serta masyarakat setempat

sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa SMAN 5

Soppeng.

Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMAN 5 Soppeng hal

yang utama dilakukan adalah dengan menanamkan budaya sosial yang baik

kepada siswa SMAN 5 Soppeng karena dengan budaya hidup sosial yang

baik siswa dapat dengan senang mendengarkan motivasi dan juga saran yang

diberikan oleh guru dan juga orang tua siswa agar mereka dapat

meningkatkan prestasi belajar mereka.

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

80

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait implementasi

manajemen berbasis sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 5

Soppeng, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMA Negeri 5 Soppeng

dengan cara menerapkan manajemen kurikulum dan program pengajaran,

manajemen tenaga pendidikan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasarana pendidikan, dan manajemen hubungan

sekolah dan masyarakat.

2. Dampak implementasi manajemen berbasis sekolah sangatlah baik karena

didasarri dari AGIL yakni adaptasi dengan masyarakat untuk membantu

menyukseskan kegiatan sekolah, pencapaian tujuan dalam implementasi

manajemen berbasis sekolah integrasi dan lagecy dalam mensistematiskan

pengimplementasian manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng.

B. Saran

1. Diharapkan untuk SMA Negeri 5 Soppeng di bidang tenaga pendidikan

agar lebih memberikan pemahaman terkait k13 untuk dapat

mengembangkan prestasi belajar siswa.

2. Diharapkan untuk guru SMA Negeri 5 Soppeng agar lebih

memperbanyak kreasi untuk mengembangkan K13 dalam metode

mengajar agar lebih meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

81

3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan

terkait implementasi manajemen berbasis sekolah terhadap prestasi

belajar siswa.

4. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih menambah variabel

dalam penelitian ini agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

82

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Aqib, Zainal., dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan

TK. Bandung: Yrama Widya.

Bloom,Benjamin S. Dkk.Taxonomy of objective: Cognitive Domain, (New

York:David Mc.Kay,1956).

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem

pendidikan nasional.

Eka Wahyu. 2016, Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah Dan Keterampilan

Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di

Kecamatan Pakalibban Kota Cirebon. Eduvisi: Jurnal Manajemen

Pendidikan Islam, 1(1), 74-88

Fattah, Nanang. (2011). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan

Sekolah. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy.

Febriyani, Elly. 2013. Pengaruh Partisipasi Siswa Di Kelas Dan Lingkungan

Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN

Tempel Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Yogyakarta.

Habib, A. Q. A., & Machali. 2016, Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis

Sekolah Dalam Perspektif Balanced Scorecard Terhadap Mutu

Pembelajaran Siswa XI dan XII Di MAN Maguwoharjo Sleman. Jurnal

Pendidikan Madrasah, 1(2), 213-232.

Hamid. 2013, Manajemen Berbasis Sekolah. AlL-Khawarizmi: Jurnal Pendidikan

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(1) 87-96

Hamzah B. Uno. 2013. Menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan

efektif .Jakarta: Bumi aksara

Karnati. 2017, Implementasi Manajemen Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan

Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Di Kota

Bekasi. PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta,

29(2), 185-191

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

83

Kompri. (2014). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset

Khoirul Anam.2019. Implementasi Manajemen Peserta Didik Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTSN) 2 Surabaya.Skripsi

Lembaga Administrasi Negara-LAN.2003.Keputusan Kepala LAN

No.239/IX/6/8/2003.Tentang Pedoman Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Jakarta.

Mulyasa. 2011. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhaimin, dkk 2011. Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya dalam

penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah /Madrasah, Jakarta :

Kencana Prenada Mulia Group.

Robe, M. 2015, Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Dan Implikasinya

Terhadap Mutu Output Pendidikan (Studi Pada Gugus IV Sekolah Dasar

Di Kec. Langke Rembong). Journal Administrasi Pendidikan

UNDIKSHA, 6 (1), 80106.

Ruhali. 2013. Hubungan Motivasi Berwirausaha dan Prestasi Belajar Mata Kuliah

Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi di Universitas Jambi. Skripsi. Universitas Jambi.

Sagala, Syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Shunhaji & Khoirunnisa. 2019, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) Pada Madrasah Aliyah Unggulan (Studi Kasus MAN 4 Jakarta).

Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam,

1(3), 3680-382.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutarto, M. 2014, Manajemen Berbasis Sekolah. The Manager Review Jurnal

Ilmiah Manajemen, 13 (3), 343-355

Suyono dan Hariyanto, (2014). Belajar dan Pembelajaran – Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

84

Syah, Muhibbin. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Triwiyanto, T. 2013, Pemetaan Mutu Manajemen Berbasis Sekolah Melalui

Audit Manajemen Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 24(2), 125-

135

Tukiran, Irma dan Nyata. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta

Winarsih, T. Y. 2014 Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam

Pengembangan Kurikulum SMP Islam Ma’Arif 02 Malang. Jurnal

Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2(2)

Yulianingsih, Rahmi. 2012. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dan

Kaitannya dengan Prestasi Belajar Siswa Semester Gasal Tahun Ajaran

2012/2013 di SDI Surya Buana Malang.Skripsi.

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

85

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 1 : Teks Hasil Wawancara Bersama Kepala Sekolah SMA

Negeri 5 Soppeng

Nama : Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat wawancara : Ruang kepala Sekolah

Tanggal wawancara : 13/11/2020

Waktu wawancara : 10.11.04

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah dan Tenaga

Kependidikan (Informan utama)

No. Implementasi Manajemen Berbasis di SMAN 5 Soppeng

Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang bapak/ibu ketahui tentang kinerja ?

Jawab : yah saya pahami tentang kinerja ialah seluruh

rangkaian kegiatan,tugas-tugas pokok,tugas tambahan,baik

itu sebagai guru,tata usaha maupun kepala sekolah itu sendiri

sebagai keseluruhan.

2 Bagaimanakah gambaran program pengajaran yang dilakukan di

SMAN 5 Soppeng?

Jawab : kalau gambaran tentang kinerja secara keseluruhan

begini yah itukan apakah dia staf atau guru ataukah dia

kepala sekolah diawal tahun itu memang harus membuat

sasaran kerja pegawai namanya (SKP )jadi seluruh rangkaian

kegiatan yang mau kita lakukan 1 tahun kedepan sampai

desember nanti sudah tertuang dalam SKP (Surat Kerja

Pegawai )nah jadi itu mulai dari bulan januari sampai

desember ada indicator yang sudah dibuat dan itu nanti yang

merupakan gambaran umum kinerja selama 1 tahun dan itu

diberikan nilai di akhir tahun jadi 31 desember itu staf TU itu

dinilai oleh KTU (kepala tata usaha )dan berdasarkan dari

sasaran kerja pegawai yang sudah dibuat,tercapai nda apa

yang sudah dibuat dari A-sekian, guru sasaran kerja

pegawainya mengajar ,membimbing,menilai dan seterusnya

itu dinilai oleh kepala sekolah di akhir jadi begitu kalau mau

diliat kesatuan bagaimana kinerja secara umum disini

Alhamdulillah bagus rata-rata nilainya baik malah ada yang

baik sekali.

3 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang (problem solving),

pemecahan masalah yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait

tentang kinerja pada lembaga pendidikan ini ?

Jawab : nah itukan kalau problem solving kita dari waktu

kewaktu selalu berbasis masalah selalu menemukan masalah

tidak pernah tidak ada masalah semua pada kondisi tertentu

ada-ada saja seperti misalnya dimasa pandemi ini sebuah

masalah yang harus dituntaskan secara bersama tentu dalam

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

kondisi tertentu jadi guru ketika menemukan masalah

disiswa,pengurus osis ketika menemukan masalah di

organisasi pengurus ekstra ketika menemukan masalah di

ekstranya itu berusaha untuk mencari solusi apa kira-kira

yang bisa diberikan,menuntaskan masalah yang ada .

4 Apakah sejauh ini kepala sekolah sudah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/ ini?

Sejauh ini bagaimanakah hasil dari monitoring yang sudah

diberikan,apakah sudah sesuai dengan harapan?

Jawab : iyah selalu,harus tugas saya sebagai kepala sekolah

itu harus memantau ini sementara mereka membuat semua

laporannya saya pantau itu pembelajarannya,pantau

perwalian kelasnya karna ujungnya nanti hasil itu akan

dilaporkan ke atasan,salah satu syarat untuk menerima

tunjangan dari situ dan hasilnya itu rata-rata baik.

5 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu berkaitan dengan motivasi

yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik dan tenaga

kependidikan?

sejauh ini apakah sesuai dengan yang bapak/ibu harapkan

jawab : iyah sesuai, Alhamdulillah setiap memberikan

motivasi itu selalu eh respek respon dari seluruh stek holder

sekolah itu sangat bagus dan itu berujung pada hasil sekolah

yang bagus juga.

6 Sejauh ini bagaimanakah perilaku kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga kependidikan di

lembaga tersebut ? bisakah bapak/ibu menjelaskannya?

Jawab : yang pertama harus memberikan contoh dulu,jadi

supaya guru-guru juga memiliki kinerja yang tinggi kepala

sekolah juga harus punya kinerja yang tinggi supaya siswanya

unya kinerja yang tinggi guru-guru juga harus punya kinerja

yang tinggi jadi ada mata rantai yang tidak bisa putus jadi

semua pendukung stek holder di sekolah ini harus

memberikan teladan,memberikan contoh kapan ada hal

sedikit yang bermasalah itu harus di antisipasi. Kurikulum dan Pembelajaran

7 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : tetap KTSP namanya kurikulum tingkat pendidikan tetapi bernuansa K13 kurikuum 13 setiap awal tahun itu sekolah menyusun berdasarkan k13 sejak dimulai tahun 2017 diberlakukannya di sekolah.

Sarana dan prasarana

8 Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab : kalau sarpras itu banyak,sarana prasarana yah sarana ruang belajar,olahraga,lapangan upacara,perangkat lunak perangkat keras semua sarana termasuk computer,laptop sekolah ini juga punya ruang computer lap

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

computer sumber belajar ada media,ada fasilitas aula,ada serba guna,perpustakaan lengkap semua lap lengkap ada lap.fisika,lap kimia,lap.biologi semuanya lengkap.

Hubungan Masyarakat

9 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : sangat bagus,tadinya saya kira kalau ada masyarakat di sekitar yang membawa semacam buah-buahan kue,saya kira ada anaknya disini ternyata tidak ada mereka hanya respek pada guru warga sekolah untuk berbagi sangat bagus.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

10 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah buadaya bugis secara keseluruhan sipakatau sipakainge,sipakalebbi saling sapa saling senyum saling berkomunikasi dengan bahasa yang baik santun. Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

11 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : emm kalau pengembangan kurikulum kami dari tahun ke tahun Alhamdulillah mengalami peningkatan untuk penandatangani inikan kurikulum harus ditandatangani di dinas pendidikan provinsi setiap tahunnya itu kita selalu mendapat fasilidasi pertama,tercepat ini memang merupakan rangkaian dari kinerja semua team pengembangan kurikulum jadi setiap awal tahun pelajaran itu sudah siap dan difalidasi oleh pengawas sudah tersusun juga secara rapi apa yang mau dilakukan untuk 1 tahun kedepan.

12 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab :yah melalui workshop kadang-kadang kita sampai 3 kali workshop dalam lingkungan sendiri,setiap ada kesempatan panggilan keluar pasti kita kirim guru-guru untuk mengikuti diklat,mengikuti pengembangan diri.

13 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : transparan jadi pembuayaan di awal tahun itu di bicarakan secara bersama apa yang mau dilakukan untuk satu tahun kedepan kemudian semua dilaksakan sesuai dengan bidang-bidangnya dikelolah sesuai dengan bidangnya dan itu bisa menjadi hal untuk mempercepat pengembangan di sekolah ini .

14 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah diberikan wewenang dan tanggung jawab masing-masing ke penanggung jawab kegiatan itu dibagi oleh wakil kepala sekolah urusan sarpras termasuk pemeliharaan,termasuk perbaikan,termasuk pembenahan-pembenahan,pembersihan itu dikelolah oleh team yang sudah direncanakan di awal tahun .

15 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab : yah melalui pelibatan masyarakat di setiap kegiatan,pelibatan guru juga ketika ada kegiatan di masyarakat misalnya ada masyarakat di sekitar sini ada hajatan guru-guru dengan warga sekolah berkunjung ketika

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

ada kegiatan sekolah kita juga berusaha mengundang,melibatkan,serta orang tua murid,masyarakat di sekitar.

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : di dalam setiap kegiatan budaya itu selalu dimunculkan budaya itu selalu di ingat-ingatkan kepada siswa bahwa kita sekolah kita ini adalah sekolah yang berkarakter,sekolah kita pernah masuk 10 besar sekolah berkarakter tingkat provinsi Sulawesi selatan jadi itu secara terus menerus di goncok melalui pembinaaan kesiswa melalui pembinaan ekstrakulikulum,melalui antara guru-guru sendiri antara staf tu sendiri kita berupaya untuk menanamkan tadi budaya-budaya sipakainge sipakalebbi itu dan it uterus dilakukan bukan hanya satu hari dua hari dilakukan secara terus menerus.

17 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : kalau berbicara tentang pendukung banyak sekali dukungan,dukungan dari pemerintah,pak camat,dari lurah,dari pengurus-pengurus komite dari toko masyarakat toko agama sangat mendukung,secara internal juga bapak dan ibu guru keluarga besar disini juga sangat mendukung pelaksanaan mbs itu, nah kalau dikatakan kendala,kendala itu justru biasa datangnya ketika ada hal yang mau kita lakukan disini tapi bertentangan dengan kebijkaan yang ada jadi itu harus kita selalu disamping kita punya kewengangan untuk mengembangkan diri di dalam lingkungan internal kita selalu harus mengacu kepada aturan perundang-undangan yang ada aturan pendidikan yang ada.

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

18 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : oh banyak,sekolah ini 2018 menjadi sekolah tertinggi akreditasi tingkat provinsi Sulawesi selatan,banyak capaian prestasi ananak kita siswa yang tadinya hanya mampu sampai tingkat provinsi sekarang ini sejak tahun 2017sampai sekrang ini selalu berkipra di tingkat nasional,banyak sekali aspek yang bisa kita kembangkan dengan adanya mbs ini karna kita punya waktu,kesempatan untuk mengatur merancang sendiri oh tahun depan ada kegiatan seperti ini,kita memang sudah siapkan satu tahun sebelumnya,sudah siap pembimbingnya,sudah siap indicator-indikatornya sudah siap teamnya,sudah siap dananya itu membuat kita lebih leluasa untuk mencari potensi-potensi yang mau dikembangkan.

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 2 : Teks Hasil Wawancara Bersama Wakasek Kesiswaan Dan

Guru BK SMA Negeri 5 Soppeng

Nama : Heriyanto, S.Pd.,M.Pd

Jabatan : wakasek Kesiswaan dan guru BK

Tempat wawancara : Ruang Guru

Tanggal wawancara : 12 /11/2020

Waktu wawancara : 08.45

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah,pendidik dan

Tenaga Kependidikan (Informan utama)

No. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5

Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang bapak/ibu ketahui tentang kinerja ?

Jawab : kinerja hasil kerja atau prestasi yang dicapai

seseorang .

2 Bagaimanakah gambaran umum tentang kinerja? apakah sejauh

ini peran pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung

kegiatan pendidikan di sekolah/madrasah ini sudah terpenuhi?

Jawab : iya terpenuhi walaupun masih ada yang perlu

diperbaiki

3 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang (problem solving),

pemecahan masalah yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait

tentang kinerja pada lembaga pendidikan ini ?

Jawab :bagus.

4 Apakah sejauh ini kepala sekolah sudah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/ ini?

Sejauh ini bagaimanakah hasil dari monitoring yang sudah

diberikan,apakah sudah sesuai dengan harapan?

Jawab : iyah

5 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu berkaitan dengan motivasi

yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik dan tenaga

kependidikan?

sejauh ini apakah sesuai dengan yang bapak/ibu harapkan

jawab : iyah karna memberikan kita peluang.

6 Sejauh ini bagaimanakah perilaku kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga kependidikan di

lembaga tersebut ? bisakah bapak/ibu menjelaskannya?

Jawab : paling memvasilitasi untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan,memberikan fasilitas kepada guru untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan kepelatihan,termasuk IHT( in house

training ),pembuatan media pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran

7 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : kurikulum 2013.

Sarana dan prasarana

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

8 Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab: masih bagus psb,ruang media,ruang serba guna,mushallah,uks,wc,kantin,lapangan.

Hubungan Masyarakat

9 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : bagus karna ada wakasek humas yang menangani itu.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

10 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : budaya pembiasaan hari jumat tadarrus sebelum masuk jam pelajaran,buka sepatu sebelum masuk ruangan,tiap hari jabat tangan dengan guru piket. Di depan gerbang. Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

11 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab :pengembangan kurikulum berbasis lingkungan (rpp),berbasis IMTAK,pengembangan karakter,berbasis muatan local (berkearifan local )

12 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab : dengan memberikan pelatihan-pelatihan

13 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : penyusunan awal tahun RAB (Rancangan Anggaran Belanja ) yang dilakukan awal tahun pelaporan dilakukan setiap 3 bulan.

14 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab :pemeliharaan,dan perbaikan dilakukan setiap saat.

15 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab: biasa mengundang orang tua siswa untuk pertemuan,biasa mengundang acara untuk isra miraj (keagamaan),sosialisasi penerimaan siswa baru,kerja sama dengan puskesmas,instansi-instansi (PKM,Polisi.TNI).

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : Pembiasaan-pembiasaan karakter,budaya local maccerita (berbicara pakai bahasa bugis),kata-kata mutiara dengan melalui tulisan moral.

17 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : faktor hambatannya MBS masih kurangnya partisipasi masyarakat dan faktor pendukung kemampuan dan motivasi dari pihak sekolah termasuk guru,tenaga kependidikan.

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

18 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : aspek yang bisa dicapai dari pelaksanaan manajemen sekolah termasuk peningkatan standar mutu sekolah,peningkatan kualitas lulusan,peningkatan kurikulum,peningkatan peserta didik.dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 3 : Teks Hasil Wawancara Bersama Wakasek Sarpras dan guru

seni SMA Negeri 5 Soppeng

Nama : Drs. Salama

Jabatan : Wakasek Sarpras dan guru seni

Tempat wawancara : Ruang guru

Tanggal wawancara : 12/11/2020

Waktu wawancara : 10.25

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ,guru dan Tenaga

Kependidikan (Informan utama)

No. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5

Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang bapak/ibu ketahui tentang kinerja ?

Jawab : kinerja,hasil kerja yah.

2 Bagaimanakah gambaran umum tentang kinerja? apakah sejauh

ini peran pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung

kegiatan pendidikan di sekolah/madrasah ini sudah terpenuhi?

Jawab : sudah terpenuhi.

3 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang (problem solving),

pemecahan masalah yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait

tentang kinerja pada lembaga pendidikan ini ?

Jawab: bagus,aman karna kepala sekolah yang menentu

kebijakan.

4 Apakah sejauh ini kepala sekolah sudah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/ ini?

Sejauh ini bagaimanakah hasil dari monitoring yang sudah

diberikan,apakah sudah sesuai dengan harapan?

Jawab : iyah sesuai karna ada penilaian prestasi kerja sebagai

bukti penilaiaan guru.

5 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu berkaitan dengan motivasi

yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik dan tenaga

kependidikan?

sejauh ini apakah sesuai dengan yang bapak/ibu harapkan

jawab: sesuai karna banyak siswa yang berhasil,banyak

alumni yang berhasil yang memperoleh juara.

6 Sejauh ini bagaimanakah perilaku kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga kependidikan di

lembaga tersebut ? bisakah bapak/ibu menjelaskannya?

Jawab: baik,kemudian kalau ini selalu diadakan pertemuan

dewan guru. Kurikulum dan Pembelajaran

7 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : kurikulum 2013

Sarana dan prasarana

8 Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab : sarana banyak,sarana olahraga kemudian termasuk pembelajaran,gedung termasuk perpustakaan,laboratorium.

Hubungan Masyarakat

9 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : baik,kalau ada masalah terhadap siswa itu ada harus sekolah dan orang tua itu ada kerja sama untuk mendidik anak.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

10 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : budaya silaturahmi dan salam. Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

11 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab:

12 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab : melalui penataran,diklat.atau iht.

13 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : aman karna ada bendahara yang mengatur keuangan sesuai dengan opsi masing-masing.

14 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah baik,suasananya selalu bersih.

15 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab: kadang menelpon, kadang melalui surat untuk mengikuti pertemuan.

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : budaya jabat tangan,salam,membersihkan,salat berjamaah,senam,apel pagi.

17 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : hambatannya ialah sumber dayanya yang kurang dan pendukungnya melalui ada motivasi dari pihak sekolah untuk belajar.

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

18 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : peningkatan peserta didik, peningkatan lulusan.

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 4 : Teks Wawancara Bersama Wakasek Kurikulum SMA

Negeri 5 Soppeng

Nama : Suyuti, S.Pd,M.Si

Jabatan : Wakasek Kurikulum dan guru fisika

Tempat wawancara : Lab.fisika

Tanggal wawancara : 22/10/2020

Waktu wawancara :10.11.04

No. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Prestasi

Belajar Siswa Semester ganjil 2020/2021 di SMAN 5 Soppeng

1 Bagaimanakah penerapan manajemen berbasis sekolah di SMAN

5 Soppeng?

Jawab : manajemen berbasis sekolah tentunya digunakan di

SMAN 5 Soppeng ini karena itu dapat mengatur operasional

pendidikan di SMAN 5 Soppeng dan kalau untuk penerapannya

MBS di SMAN 5 Soppeng itu ada lima bagian diantaranya

manajemen kurikulum dan program pengajaran, manajemen

tenaga pendidikan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasarana, dan juga manajemen

hubungan masyarakat dengan sekolah. Sehingga dengan hal itu

dapat mengatur mekanisme pendidikan sekaligus dapat mencapai

tujuan dari pendidikan di SMAN 5 Soppeng.

2 Berdasarkan kebutuhan sekolah akan program MBS, apa tujuan dari pelaksanaan program MBS? Jawab : yah tujuan pokoknya ialah bagaimana menjalankan program-program pendidikan layanan yang ada di sekolah itu yang sangat penting sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan struktur apa namanya kurikulum yang ada jadi itu yang menjadi acuan.

3 Berdasarkan kebutuhan akan program MBS, apa untung/rugi dari pelaksanaan program MBS? Jawab : iya kalau keuntungannya jelas mendukung keberhasilan sekolah kalau diliat dari kerugiannya saya piker tidak ada dampak negatifnya justru kita melihat dampak posisit yang ada di mbs itu,nah justru kalau tidak ada mbs tidak ada manajemen berbasis sekolah itu eh tidak bisa kita manfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam yang mencakup tenaga apa tadi komponen eksternal internal tadi secara umum kita tidak mendapatkan negatifnya atau kerugiannya .

4 Apa saja yang diperlukan dalam program manajemen berbasis sekolah? Jawab : yah, yang diperlukan itu kesiapan proyek sekolah ,kesiapan melibatkan dua tenaga tadi dua komponen tadi bagaimana kita sekolah memediasi supaya dua komponen tadi bisa kita libatkan dalam mengelola pendidikan untuk tujan pendidikan dalam pendidikan itu,jadi itu yang paling penting itu.

Kurikulum dan Pembelajaran

5 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah kalau disini kurikulum sekarang yah kurikulum

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

2013 atau ktsp 2013 yang sebelumnya 2006 yah beberapa tahun yah sakira itu.

Peserta Didik

6 Bagaimana kondisi siswa di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah kalau kondisi siswanya secara umum itu Alhamdulillah cukup bagus perkembangannya tinggal kendala kita hari ini terkait dengan persoalan BDR (Belajar dari Rumah )itu ini sangat terkendala dalam pembentukan karakter,karna yang paling pokok dalam pembentukan karakter itu adalah bagaimana kita bertatap muka dengan ananak dengan peserta didik karna sangat beda dampkanya jika kita bertemu dengan tidak,jadi itu kendala pada hari ini,dari segi perkembangan siswa bagus Cuma ada bebrapa hal yang perlu kita garis bawahi bahwa semua tenaga yang ada di satuan pendidikan itu harus senantiasa memberikan bimbingan karakter pada peserta didik kita dan kendalanya tadi persoalan tatap muka yang belum jalan, mudah-mudahan kedepan sudah bisa jalan sakira itu.

Pendidik dan tenaga kependidikan

7 Bagaimana kondisi pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah,kalau tenaga pendidik dan kependidian Alhamdulillah sehat-sehat walafiat bagus-bagus dan secara umum kerja sama berjalan lancar dengan petunjuk dari pimpinan yang sangat kooperatif kepada kami yah alhadulillah semua tenaga pendidikan dan kependidikan berjalan dengan bagus sesuai dengan tugas masing-masing.sakira itu.

Pembiayaan

8 Berasal dari mana pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah kalau intinya di BOS saja dari dana BOS .

Sarana dan prasarana

9 Apa saja sarana prasarana yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarana prasarananya? Jawab : kalau sarana prasarana yah saya kira sangat mendukung sangat bagus cuman ada beberapa hal yang terkendala di tempat ini yaitu terkait pengadaan air bersih,memang tempatnya agak tinggi sehingga itu kekurangannya di sarana prasarananya itu kekurangan air bersih,walaupun kita sudah punya bor tapi masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal kemudian berikutnya bagaimana persoalan bagaimana kondisi realnya bisa komunikasi dengan wakasek sapres,tapi secara umum Alhamdulillah sarana dan prasarana cukup bagus.

Hubungan Masyarakat

10 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : yah hubungan masyarakat dengan sekolah Alhamdulillah cukup berjalan bagus,yah ini juga berkat dari keberadaan komite sekolah sebagai mediator dalam semua hubungan antar sekolah dengan masyarakat termasuk juga dengan hbuugnan pemerintahan jadi lumaayn bagus.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

11 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng?

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Jawab : nah kalau budaya disini kami mengembangkan budaya religius dalam pembelajaran berbasis local itu namanya integrasi IMTAK dengan basic agama religius disini dominan yah 100% eh apa namanya 99,9% itu islam jadi dengan dasar itu lumayan dasar IMTAK ini sudah berjalan dari tahun 2011 sudah cukup lama sejak sekolah ini ditetapkan sebagai sekolah model di 132 sekoah model secara nasional kita masuk di dalamnya,yah sudah ditetapkan itu program sebagai pembelajaran integrasi IMTAK jadi semua guru yah melibatkan istilahnya saya melibatkan Allah dalam belajar,yah dia mengaji dulu,membaca ayat dulu dan ini sangat relevan lagi dengan program gubernur hari ini ,yah mereka menyampaikan mengaji dulu 15 menit sebelum belajar,jadi itu sudah sangat link dengan program kita yang sudah jalan dari tahun 2011 sudah cukup lama . Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

12 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah pengembangan kurikulum kita jalankan sesuai dengan perkembangan situasi yang ada ,kita ikuti perkembangan kurikulum yang ada dengan melibatkan semua tenaga internal, yah kurikulum ini disusun oleh tenaga internal juga ada sumbangsi dari tenaga eksternal yang diwakili oleh komite sekolah yang terlibat dalam penyusunan KTSP istilahnya yah kurikulum sekolah.

13 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab : yah caranya ada beberapa hal di sekolah ini setiap tahun ajaran kita membuat yang namanya IN HOUSE TRAINING atau kadang WORKSHOP yah bentuk kiat-kiat workshop yang kita libatkan orang-orang berkompoten di dalamnya termasuk beberapa pekan yang lalu itu sebelum pembelajaran berjalan kita jalankan workshop daring,bagaimana pendidik memanfaatkan internet dan lain-lainnya dalam pembelajaran PJJDR (Pembelajaran jarak jauh dari rumah ) atau pembelajaran jarak jauh itu dari rumah,itu yang dilaksanakan jadi melalui workshop,melalui kegiatan-kegiatan seminar apalagi akhir-akhir ini sering sekali dilakukan seminar secara online oleh dinas pendidikan jadi kebanyakan teman-teman itu terlibat,sementara melalui kegiatan webinar di sebelah itu yang di ikuti wakasek kesiswaan tentang karakter,kalau tidak salah 3 hari itu salah satu eh, apa namanay kegiatan yang dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,seperti itu yah baik melalui seminar workshop-workshop yah itu.

14 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah kalau pembiayaan disini Alhamdulillah kita berdasarkan rencana program sekolah yah melalui koordinator bos yang lebih tau mengenai rincian pembiayaan karna semua kegiatan yang ada di sekolah harus berdasarkan juknis yang ada di bos.atau juknis untuk dana-dana di sekolah.yang dari bos.

15 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng?

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Jawab : yah sarana prasarana dikelolah secara maksimal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan kemudian kebutuhan layanan pendidikan kita,jadi kalau disini secara umum setiap kelas itu di pegang secara bertanggung jawab oleh wali kelas penasehat akademik yah.Kemudian semua di dalamnya di pertanggung jawabkan oleh mereka yah dan itu di evaluasi secara bertahap bagaimana perkembangannya yah setiap tahun ajaran.

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab : yah cara yang dilakukan melalui pertemuan orang tua siswa ,kedua kami di SMAN 5 SOPPENG team BK(Bimbingan konseling ) mempunyai program khusus untuk bahwa setiap orang tua siswa harus bertemu dengan dengan guru bk disini sebagai pendamping anaknya,jadi di undang langsung untuk bertemu.Yah itu berjalannya sebelum BDR (Belajar dari Rumah ) seperti itu sebelum BDR di undang langsung orang tua siswa biasanya 5-10 orang sehingga dalam satu tahun ajaran itu semua orang tua siswa sudah pernah bertemu dengan guru yang ada di sekolah,itu bukan berdasarkan prestasi dan apa yang terjadi di sekolah jadi semua siswa di panggil orangtuanya,jadi kalau ada orang tua siswa yang anaknya berprestasi mungkin sering-sering di panggil, yah kalau ada juga orang tua siswa anaknya ada penanganan khusus sering-sering juga di panggil jadi begitu cara menghubungkan sekolah dengan orang tua siswa yah.

17 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya Sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : cara yang kita laksanakan melalui pendampingan dari guru BK jadi team humas yang di sekolah itu bekerjasama dengan bagus antara wakasek humas kemudian bergabung dengan BK bekerjasama dengan wali kelas kemudian nanti di dalamnya bekerja sama dengan guru-guru mapel jadi itu dilibatkan dalam membina anak-anak kita disini kemudian kita disiplinkan Salat Berjamaah itu yang pokok,kemudian kita dulu awali apel pagi jam 07.00 kita apel jam 07.15 paling lambat itu apel disitu kita bacakan 1 hadist yah jadi 1 hadist 1 hari dibacakan oleh pengurus rohis seperti itu gambarannya kemudian setiap waktu salat yaitu ananda di istirahatkan untuk salat berjamaah, kemudian berikutnya di tambah kegiatan-kegiatan keagamaan yah ada hari peringatan hari-hari besar kemudian biasa juga di panggilkan ustas untuk kegiatan besar misalnya tabliq akbar sakira itu gambarannya.

18 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah kalau pendukungnya Alhamdulillah sangat banyak dan pendukung pokoknya yaitu tadi tenaga internal dan tenaga eksternal dan yang biasa jadi penghambat cuman 1 biasa terjadi diskomunikasi antara komponen-komponen internal eksternal itu.itu saja terjadi biasanya,ada diskomunikasi atau kesalahpahaman antara internal dan eksternal ini dimanfaatkan media humas untuk

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

menyelesaikan hal seperti itu kalau misalnya ada kendala seperti itu terjadi.kemudian faktor pendukungnya yah itu tadi ke 2 tenaga itu harus bersinergi antara tenaga internal dan tenaga eksternal itu pokoknya untuk membuat sukses semua program mbs itu berjalan yah.

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

19 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : iya,aspek pokoknya itu ada tiga jadi sebagai tujuan pokok dipendidikan yaitu bagaimana mewujudkan pendidikan itu bisa siswa memiliki kemampuan pengetahuan atau koognitif kemudian siswa bisa memiliki kemampuan untuk keterampilan yah psikomotorik dan yang paling pokok ini lagi ke tiga bagaimaana nilai sikap atau afektiv peserta didik itu bisa minimal bernilai baik dan semua ketiga ini kita usahakan di jalankan di sekolah dengan bantuan MBS itu yah bisa dijalankan disekolah menjadi pokok yah semua tenaga internal harus menjadi teladan terutama dalam persoalan sikap,yah jadi harus teladan kalau sudah teladan Insya Allah bisa berjalan dengan bagus yah kata kuncinya Cuma dua sebenarnya bagaimana mendisplinkan mereka dengan disiplin ibadah dengan disiplin bekerja kalau ini dua-duanya sudah jalan maka insya allah semua sudah bisa berjalan dengan bagus kalau sudah disiplin kerja berarti orang kompoten bisa dipercaya itu kemudian kalau disiplin ibadah itu sudah menjadi kata kunci sehingga apa yang ia kerja bisa bernilai ibadah karna sudah disiplin dua-duanya sudah disiplin di kerjanya disiplin ibadah itu aturan dari atas aturan dari Allah,jadi aturan disiplin kerja di sekolahnya atau dimana kalau ia seorang siswa berarti ia disiplin belajar kalau ia seorang guru berarti ia disiplin mengajar yah kalau ada tenaga lain disana disiplin dalam mengerjakan tugasnya masing-masing itu saja dua kata kuncinya yah bisa disiplin kerja dan bisa disiplin beribadah.

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 5 : Teks Wawancara Bersama Kepala TAS SMA Negeri 5

Soppeng

Nama : Hj.Haeriyah,S.Sos.,M.Si

Jabatan : Kepala TAS

Tempat wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Tanggal wawancara : 12/11/2020

Waktu wawancara : 09.27.29

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah dan Tenaga

Kependidikan (Informan utama)

No. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5

Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang bapak/ibu ketahui tentang kinerja ?

Jawab : kinerja itu adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya.

2 Bagaimanakah gambaran umum tentang kinerja? apakah sejauh

ini peran pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung

kegiatan pendidikan di sekolah/madrasah ini sudah terpenuhi?

Jawab : alhamduillah yah,kalau dilihat harus maksudnya

harus tetap di tidak ada rasa kepuasan yah jadi peran

pendidik itu dan tenaga kependidikan dalam mendukung

kependidikan untuk menciptakan anak yang cerdas dan

bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.

3 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang (problem solving),

pemecahan masalah yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait

tentang kinerja pada lembaga pendidikan ini ?

4 Apakah sejauh ini kepala sekolah sudah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/ ini?

Sejauh ini bagaimanakah hasil dari monitoring yang sudah

diberikan,apakah sudah sesuai dengan harapan?

Jawab : yah Alhamdulillah kepala sekolah telah melaksankan

monitoring dan kepala sekolah telah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan hasil

monitoring yang sudah diberikan kepala sekolah itu kita

anggap sudah sesuai dengan harapan ia telah

mengembangkan sistim penilaiaan dalam memantau

perkembangan belajar siswa.

5 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu berkaitan dengan motivasi

yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik dan tenaga

kependidikan?

sejauh ini apakah sesuai dengan yang bapak/ibu harapkan

jawab : yah menurut kami pandangan kami berkaitan dengan

motivasi yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

dan tenaga kependidikan itu yah Alhamdulillah sudah sesuai

dengan apa yang diharapkan karna kepala sekolah

berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan

dengan membantu memberi dan mempertahankan

lingkungan sekolah dan program pembelajaran yang kondusif

bagi pbm peserta didik dan pertumbuhan propesional para

pendidik dan tenaga kependidikan yah.

6 Sejauh ini bagaimanakah perilaku kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga kependidikan di

lembaga tersebut ? bisakah bapak/ibu menjelaskannya?

Jawab : yah menurut ibu prilaku kepala sekolah itu untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga

kependidikan itu dia mengikuti kita pada kegiatan in house

training dan kepala sekolah juga menyusun program

kegunaan pendidik dan tenaga kependidikan itu dengan

memperhatikan standar ptk atau memperjelas pembagian

tugas kerja. Kurikulum dan Pembelajaran

7 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : kurikulum 2013.

Sarana dan prasarana

8 Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab : sarana yang digunakan sman 5 soppeng yah banyak seperti ruang media kelas,namun kelasnya masih belum terpenuhi, kondisi sarpras belum memadai seperti pagar,wc belum terpenuhi.

Hubungan Masyarakat

9 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : yah kondisi masyarakat dengan sekolah itu melibatkan anggota masyarakat dalam pengelolaan kegiatan non akademik seperti undangan penyuluhan bakti sosial,penyuluhan narkoba dan keagamaan.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

10 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : iyah budaya yang ada di lingkungan sekolah itu pendidik dan tenaga kependidikan itu secara bergiliran menjemput siswa dipagi hari untuk melaksanakan untuk berjabat tangan,kedua tadarrus dilakukan secara bersamaan di lapangan. Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

11 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah pengembangan kurikulum di sman 5 soppeng itu dengan cara meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum.

12 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab : cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

kependidikan itu kepala sekolah dengan dukungan penuh dia menyarankan kita lanjut S1 dan S2 dengan melaksanakan diklat peningkatan kemampuan seperti IHT (In house training.)

13 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : iya sejauh ini pengelolaan pembiayaan di sman 5 soppeng itu secara transparan dan akuntabel maksudnya itu dilkasanakan pengelolaannya selalu berdasarkan dengan juknis atau petunjuk.

14 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : pengelolaan sarpras itu saya kira pengelolaannya baik dan teratur .

15 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab : iyah yang dilakukan itu sekolah melibatkan anggota masyarakat dalam pengelollan kegiatan non akademik seperti sama hubungan penyuluhan bakti sosial ,dan penyuluhan narkoba,dan keagamaan itu yang dilakukan untuk membina hubungan sekolah dengan masyarakat.

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : caranya yang dilakukan ialah untuk melaksanakan budaya itu dengan cara bergiliran dating lebih awal untuk menjemput siswa dengan berjabat tangan .

17 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : semua stek holder itu memahami pentingnya manajemen berbasis sekolah sehingga guru dan tu itu secara dapat mendukung setiap kebijakan majemen berbasis sekolah .hambatannya itu tidak semua kegiatan dapat terkaper pada penganggaran yang tersedia sehingga kadang-kadang terbengkala dari segi dana.

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

18 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : iya aspek yang dicapai di dalam berbasis sekolah itu adalah memungkinkan mempercepat pencapaian peningkatan mutu sekolah.

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 6 : Teks Hasil Wawancara Bersama Operator Sekolah SMA

Negeri 5 Soppeng

Nama : Harfiana,A.Md

Jabatan : Operator Sekolah

Tempat wawancara : Ruang Tata Usaha

Tanggal wawancara : 12/11/2020

Waktu wawancara : 11.58.42

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah,Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (Informan utama)

No. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 5

Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang bapak/ibu ketahui tentang kinerja ?

Jawab : kinerja menurut saya ialah berupa tindakan atau

kegiatan seseorang berdasarkan kemampuan atau kreativitas

yang dimiliki.

2 Bagaimanakah gambaran umum tentang kinerja? apakah sejauh

ini peran pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung

kegiatan pendidikan di sekolah/madrasah ini sudah terpenuhi?

Jawab :secara standar pendidikan kinerja guru di sman 5

soppeng ini sudah di atas standar namun masih banyak yang

belum memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya yaitu

belum mengembangkan kemampuan yang dimilikinya seperti

itu.

3 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang (problem solving),

pemecahan masalah yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait

tentang kinerja pada lembaga pendidikan ini ?

Jawab : menurut saya mengenai kepala sekolah yaitu kepala

sekolah yang pertama sudah melakukan sesuai dengan

ketentuannya,dan yang kedua kepala sekolah sudah

melakukan kegiatan pemecahan masalah baik secara individu

maupun perorangan.

4 Apakah sejauh ini kepala sekolah sudah memberikan monitoring

kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah/ ini?

Sejauh ini bagaimanakah hasil dari monitoring yang sudah

diberikan,apakah sudah sesuai dengan harapan?

Jawab : yah monitoring yang dilakukan kepala sekolah dan

pengawas sampai sekarang sudah terlaksana,beberapa guru

telah melaksanakannya maupun memperbaiki kinerjanya

sesuai dengan saran dari kepala sekolah meskipun masih ada

yang belum menunjukkan perubahan yang diharapkan atau

perubahan yang secara siknivikanlah.

5 Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu berkaitan dengan motivasi

yang sudah diberikan kepala sekolah untuk pendidik dan tenaga

kependidikan?

sejauh ini apakah sesuai dengan yang bapak/ibu harapkan

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

jawab : yah kepalah sekolah sangat memberikan motivasi

kepada pendidik maupun tenaga kependidikan untuk

mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh pendidik

maupun tenaga kependidikan.

6 Sejauh ini bagaimanakah perilaku kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja pada pendidik dan tenaga kependidikan di

lembaga tersebut ? bisakah bapak/ibu menjelaskannya?

Jawab : yaitu kepsek memberikan contoh bagaimana cara

mengembangkan diri dengan berprestasi pada berbagai

lomba ataupun kegiatan yang diikuti. Kurikulum dan Pembelajaran

7 Kurikulum apa yang digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : kurikulum yang dikunakan yaitu k 13.

Sarana dan prasarana

8 Apa saja sarpras yang ada dan digunakan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, bagaimana dengan kondisi sarprasnya? Jawab : yah yang digunakan yaitu bangunan,peralatan pbm,kondisinya umumnya peralatan umumnya bagus hanya beberapa kondisi infrastrukturnya seperti air masih sangat sangat diperlukan.

Hubungan Masyarakat

9 Bagaimana kondisi hubungan masyarakat dengan sekolah? Jawab : masyarakat di lingkungan sekolah ini sangat mendukunglah semua kegiatan yang ada dilingkungan sekolah melalui komite sekolah.

Budaya dan Lingkungan Sekolah

10 Apa saja budaya yang ada di Lingkungan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab:budaya di sman 5 soppeng itu sebelum ada corona atau covid 19 yaitu setiap pagi sebelum memasuki lingkungan kelas siswa dengan guru itu melakukan jabat tangan,apel ataupun olahraga dan pada saat hari jumat itu dilakukan tadarrus atau zikir di dalam kelas dan jam istirahat dilanjutkan dengan salam duhur secara berjamaah. Proses Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah

di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

11 Bagaimana pengembangan kurikulum di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : pengembangan kurikulum di sman 5 soppeng itu pastinya kita telah mengikuti aturan dari pemerintah yah dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di dalam sekolah.

12 Bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan? Jawab : di sman 5 soppeng ini selalu diadakan kegiatan in house training serta banayak mengikuti pelatihan-pelatihan dan workshop yah seperti itu.

13 Bagaimana proses pengelolaan pembiayaan di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : eh pembiyaan di sman 5 soppeng itu mengikuti juknis yang ada dalam bos atau bantuan operasional sekolah.

14 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng?

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Jawab : pengelolaan sarana dan prasarana di sman 5 soppeng itu alur kerjanya dari pemerintah dan rutin mengupdate kondisi sarana dan prasarana sekolah tiap tahunnya.

15 Apa saja cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat? Jawab : cara yang dilakukan untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat itu dikoordinir oleh humas sehingga sekolah dengan masyarakat itu dapat bekerja sama dengan baik,maupun dengaan masyarakat serta komite sekolah.

16 Apa saja cara yang dilakukan untuk melaksanakan budaya sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab :cara yang dikunakan untuk melaksanakan budaya yaitu dengan melakukan diskusi yang biasa dilakukan pada kegiatan rapat,teknis penerapan budaya sekolah dan selanjutnya mengevaluasinya.

17 Dalam implementasi program manajemen berbasis sekolah, apakah ada pendukung/hambatannya? Kalau ada, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : yah,apayah,psti adalah pendukung dan ada juga yang menghambat pendukungnya yaitu seluruh warga sekolah sadar akan tanggung jawabnya masing-masing,kedua adanya bantuan sarana dan prasarana dari berbagai pihak dan ketiga terbentuknya system mbs di sekolah.selain dari pendukung adapun penghambatnya yaitu terbatasnya sumber daya yang ada kedua kurangnya anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana dan ketiga yaitu sering ada perbedaan kebutuhan sekolah dengan juknis pengelolaaan anggaran sekolah yah seperti itu.

Produk Manajemen Berbasis Sekolah di SMA 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

18 Aspek apa yang bisa dicapai dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 5 Soppeng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng? Jawab : aspek yang biasa dicapai yaitu aspek pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kondisi minimal standar pendidik dan tenaga kependidikan,aspek dari masyarakat ataupun orang tua dapat mendukung pengembangan sekolah melalui komite sekolah,aspek siswa yang meliputi yaitu siswa dapat mengembangkan kompetensinya sesuai dengan bidanya masing-masing yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 7 : Teks Hasil Wawancara Bersama Ketua Osis SMA Negeri 5

Soppeng

Nama : Andi Hasmitasari

Jabatan : Ketua Osis

Tempat wawancara : Ruang OSIS

Tanggal wawancara : 13/10/2020

Waktu wawancara :09.16

Pedoman Wawancara untuk Siswa

No. Implementasi Manajemen Sekolah di SMAN 5 Soppeng

Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

1 Apakah yang dilakukan guru sebelum pembelajaran inti ?

Jawab : ehm menanyakan kabar,terus menyuruh kita untuk

berdoa ,terus selesai membaca doa terus memberikan

pertnyaan mengenai pembahasan minggu lalusetelah itu dia

berikan kami pembelajaran inti.

2 Tekhnik apa yang digunakan guru didalam proses pembelajaran ?

Jawab : seperti tadi yang saya katakan sebelum memulai

pelajaran yang akan dibahas hari ini guru memebrikan

materi tentang atau menanyakan apa yang kita ketahui

tentang materi minggu lalu.

3 Evaluasi apa yang digunakan guru setelah pembelajaran inti ?

Jawab : yang pertama misalnya menanyakan materi yang

telah dibahas,terus memberikan misalnya beberapa soal terus

kita menjawabnya dengan lisan maupun tertulis.

4 Apa faktor pendukung siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ?

Jawab : misalnya ada suatu pelajaran kalau menjelaskan jelas

terus ketika kita tidak mengetahuinya pasti lebih menjelaskan

atau bertanya sebelum dia berikan tugas bertanya bilang

apakah sudah dimengerti atau masih ada yang belum

dimengerti.

5 Apa faktor penghambat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ?

Jawab : misalnya kan sekrang daring sering jelek

jaringan,atau misalnya ulangan terus jaringan jelek yah

sering tidak ikut ulangan terpaksa harus mengikuti ulangan

susulan baru baik.

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 8 : Dokumen Prestasi SMA 5 Negeri Soppeng

Prestasi Siswa SMA 5 Negeri Soppeng Tahun 2020-2021

NO

Nama

Kegiatan/Nama

Siswa

Tahun Tempat Prestasi

Yang Diraih Bukti Fisik

1

Jejak Tradisi

Daerah/Arfan

Fadhilah

2020 Virtual Peserta Sertifikat

2 Jambore Nasional

Generasi Hijau 2020 Virtual Peserta Sertifikat

3 Duta Genre/Lely

Sumaryani 2020

Kabupaten

Soppeng Juara I Selempang

4 FLS2N/Harun 2020 Virtual

Juara

Harapan Satu

Kategori

Seni Kriya

Surat

Keputusan

5 FLS2N/Arfan

Fadhilah 2020 Virtual

10 Besar

Kategori

Film Pendek

Surat K

Prestasi Sekolah SMA 5 Negeri Soppeng

No. Nama

Kegiatan Tahun Tempat

Tingkat

(Internasional/Nasi

onal/

Provinsi/Kab/Kota

Prestasi Yang

Diraih

1. Akreditasi

Sekolah 2018 Makassar

Provinsi Sulawesi

Selatan

Nilai Tertinggi

se Sulawesi

Selatan

2. PPDB 2018 Soppeng Kabupaten Soppeng Terbaik 1

3.

Intergrity

Yount

Adventure

(IYA)

2019 Gowa Nasional Perwakilan

SulSel

4. UNBK 2019 Soppeng Kabupaten Soppeng

Nilai Rata-Rata

Tertinggi Hasil

UNBK Jurusan

IPS

Nilai Rata-Rata

Tertinggi kedua

Hasil UNBK

Page 124: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Jurusan IPA

5. Bansos 2019 Wajo Cabang Dinas Wil

IV

Pemberian

Bantuan

Bencana Banjir

Nilau Ujian Nasioanal SMA 5 Negeri Soppeng

Jurusan Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata

2018-2019

IPA Bahasa Indonesia 8,93

Bahasa Inggris 6,41

Matematika 7,21

Fisika 7,63

Kimia 7,87

Biologi 7,65

Rata-Rata 7,61

Jurusan Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata

2018-2019

IPS Bahasa Indonesia 7,45

Bahasa Inggris 6,54

Matematika 6,32

Ekonomi 7,45

Sosiologi 7,89

Geografi 8,54

Page 125: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Lampiran 9 : Foto Wawancara di SMA Negeri 5 Soppeng

Wawancara Ibu Kepala Sekolah (22/10/2020)

Wawancara Wakasek Kurikulum (22/10/2020)

Page 126: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Wawancara Wakasek Kesiswaan (21 /10/2020)

Wawancara Wakasek Sarpras (28/10/2020)

Page 127: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Wawancara Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah (09/11/2020)

Wawancara Operator Sekolah ( 11/11/2020 )

Page 128: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

Wawancara Ketua Osis (26/10/2020)

SAPRAS

Page 129: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 130: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 131: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 132: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 133: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 134: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 135: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 136: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 137: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 138: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 139: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 140: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 141: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 142: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 143: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 144: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 145: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 146: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 147: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 148: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 149: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 150: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …
Page 151: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMAN 5 …

RIWAYAT HIDUP

Riska, Lahir di Kabupaten Soppeng Kecamatan

Marioriwawo tepatnya di Mallekana, 27 Juni 1998. Anak

pertama dari satu bersaudari pasangan dari Anda dan

Darmawati. Penulis pertama kali masuk pendidikan

formal di TK Pertiwi Takalala pada tahun 2003 dan tamat

2004. Penulis melanjutkan Pendidikan di SDN 135

Salebbo Mario dan Tamat pada tahun 2010. Setelah Tamat

SD, Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 1 Marioriwawo dan lulus pada tahun 2013.

Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah

Atas di SMA Negeri 5 Soppeng dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun yang

sama penulis mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada program studi

Pendidikan Sosiologi dan Penulis menyelesaikan kuliah strata satu (SI) pada tahun

2021.