IMPLEMENTASI LITERASI EKONOMI DAN TINGKAT …eprints.ums.ac.id/67007/13/NASPUB-3.pdf · antropologi...

14
IMPLEMENTASI LITERASI EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: MEI SETYANINGRUM A210140025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of IMPLEMENTASI LITERASI EKONOMI DAN TINGKAT …eprints.ums.ac.id/67007/13/NASPUB-3.pdf · antropologi...

1

IMPLEMENTASI LITERASI EKONOMI DAN TINGKAT

KONSUMTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN

AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2014

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

MEI SETYANINGRUM

A210140025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

2i

3 ii

4iii

1

IMPLEMENTASI LITERASI EKONOMI DAN TINGKAT

KONSUMTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN

AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2014

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi literasi ekonomi

dan tingkat konsumtivitas mahasiswa FKIP Akuntansi angkatan 2014 di Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini mengangkat permasalah bagaimana

implementasi literasi ekonomi dan tingkat konsumtivitas mahasiswa FKIP Akuntansi

angkatan 2014 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah

kualitatif etnografi dengan teknik analisis data taksonomi dalam situs. Teknik

pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara mendalam dan dokumen. Informan

berjumlah tiga orang mahasiswa FKIP Akuntansi angkatan 2014 di Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa

tingkat literasi ekonomi mahasiswa tidak memiliki pengaruh terhadap konsumtivitas

mahasiswa, mahasiswa masih belum dapat menerapkan literasi ekonomi yang

dimiliki, konsumtivias mahasiswa dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, jumlah

uang saku dan teman sebaya serta kemungkinan literasi ekonomi yang dimiliki

mahasiswa belum mengacu pada penerapan kehidupan nyata mahasiswa sehari-hari.

Kata Kunci: Literasi Ekonomi, Konsumtivitas, Mahasiswa Pendidikan Akuntansi

Abstract

Purpose of this study was to determine the implementation of the 2014 economic

literacy and student activity levels of FKIP Accounting at Muhammadiyah University

Surakarta. This research raises the problem of how the implementation of economic

literacy and the level of consumer activity of the 2014 FKIP Accounting students at

Surakarta Muhammadiyah University. This type of research is qualitative

ethnography with taxonomic data analysis techniques on the site. Data collection

techniques are observation, in-depth interviews and documents. The informants were

three students of FKIP Accounting 2014 class at Muhammadiyah University

Surakarta. Based on the results of the study it can be seen that the students'

economic literacy affects their consumption, but the family environment, the amount

of pocket money and peers are the main influences of students in consuming, and the

possibility of economic literacy that students have not yet referred to the real-life

application of students everyday. can fully implement the economic literacy that is

owned.

Keywords: Economic Literacy, Consumtivity, Accounting Education Students

1. PENDAHULUAN

Pendidikan sangat penting bagi setiap orang hal ini tertera dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 “Bahwa untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara

2

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di

atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan penting untuk meningkatkan kualitas diri

individu maupun kemajuan bangsa dan negara. Pengertian pendidikan dijelaskan

dalam Undang-Undang Dasar 1945 No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.

Menurut Ign Gatut Sasongko dalam bukunya yang berjudul Pendidikan

Karakter Bangsa (2017:30) menyatakan bahwa “Tujuan utama pendidikan nasional

bukanlah semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi lebih dari

itu tugas pendidikan adalah mentransfer nilai-nilai luhur bangsa, menanamkan

semangat kebangsaan, menanamkan identitas bangsa, menanamkan semangat

kebangsaan, menanamkan identitas bangsa, dan melestarikan serta mengembangkan

budaya bangsa, terutama pada pendidikan dasar, dan menengah”.

Melalui pendidikan tinggi kualitas diri seseorang dapat meningkat, dari yang

awalnya tidak mengerti menjadi mengerti dan berwawasan luas. Salah satu yang

harus dikuasai yaitu wawasan mengenai literasi ekonomi, literasi ekonomi

merupakan salah satu hal terpenting dalam pendidikan karena dengan pengetahuan

ekonomi yang luas pastinya dapat membantu seseorang dalam menentukan pilihan-

pilihan ekonomi sekarang maupun yang akan datang. Literasi ekonomi dapat

digunakan seseorang untuk merencanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin

dilakukan sekarang maupun untuk masa yang akan datang dengan bijak dengan

mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Tingkat konsumsi yang tinggi dapat menyebabkan seseorang menjadi

konsumtif dan pastinya akan mempengaruhi pengeluarannya yang tidak diimbangi

dengan pemasukan yang cukup, maka dari itu literasi ekonomi sangatlah dibutuhkan

oleh setiap orang dengan tujuan mengatur kegiatan ekonomi sesuai dengan

3

kebutuhannya dan dipilih secara rasional. Pernyataan peneliti tersebut dibuktikan

dengan beberapa penelitian tentang literasi ekonomi yang menyebutkan bahwa

literasi ekonomi itu sangat penting bagi setiap orang berikut adalah penelitian yang

dilakukan oleh Dias Kanserina (2015) dengan judul “Pengaruh Literasi Ekonomi

Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Ekonomi UNDIKSHA 2015” hasil dari penelitian ini adalah

“Literasi ekonomi berpengaruh negatif (berlawanan arah) dan signifikan terhadap

perilaku konsumtif, hal ini berarti semakin tinggi kemampuan literasi ekonomi

mahasiswa maka tingkat perilaku konsumtif akan semakin menurun. Sebaliknya

jika literasi ekonomi mahasiswa rendah maka tingkat perilaku konsumtif

mahasiswa meningkat. Gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku

konsumtif dan literasi ekonomi dan gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku

konsumtif mahasiswa. Untuk mengantisipasi perilaku konsumtif ini maka

mahasiswa perlu mengetahui ilmu mengatur pendapatan untuk berkonsumsi”.

Juliana (2013) juga melakukan penelitian tentang literasi ekonomi dengan

judul penelitian “Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumsi

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN”, Juliana menyatakan hasil

penelitiannya sebagai berikut

“Terdapat pengaruh positif literasi ekonomi terhadap perilaku konsumsi

mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNTAN, hasil penelitian ini sejalan dengan

pendapat Caplan (Januar Kustiandi 2011:14) yang menyatakan bahwa literasi

ekonomi merupakan pengetahuan tentang ekonomi yang hal ini sangat diperlukan

karena setiap kegiatan manusia tiak lepas dari masalah ekonomi”.

Kusumaningtuti S. Soetiono (2015) menyatakan bahwa berdasarkan

penelitian OJK literasi keuangan pelajar baru sekitar 28% dengan tingkat inklusi

keuangan sekitar 44%, targetnya secara nasional baik literasi maupun inklusi

keuangan pelajar naik 2% dari populasi pelajar yang sudah mencapai 37 juta jiwa

(Ginanjar, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh OJK di atas dapat kita ketahui

bahwa di Indonesia pemahaman literasi ekonomi masih tergolong rendah. Akibat

dari rendahnya literasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi kegiatan ekonominya

yang akan cenderung konsumtif. Nin (2016), dimuat dalam metrotvnews.com

menyebutkan bahwa pesatnya kemajuan teknologi berdampak pada pola perilaku

masyarakat, khususnya dalam hal berbelanja dan merupakan pemicu perilaku

4

konsumtif. Dias Kanserina (2015) remaja memiliki kemampuan berkonsumsi yang

irasional dan cenderung berperilaku konsumtif.

2. METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menurut Moleong (2013:6)

“Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

Desain penelitian menggunakan desain etnografi yang akarnya adalah ilmu

antropologi pada dasarnya adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara orang-

orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari

(Harsono, 2016:19).

Tempat penelitian yaitu di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan

subyek penelitian adalah mahasiswa FKIP Akuntansi angkaan tahun 2014. Penelitian

dilakukan pada bulan April 2018 sampai dengan bulan Juni 2018. Teknik

pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi.

Teknik analisis data dalam situs dengan desain taksonomi. Penelitian ini peneliti

menggunakan uji keabsahan data berupa kredibilitas menggunakan trianggulasi

sumber dan konfirmasi.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti melakukan pengamatan pada tiga orang mahasiswa FKIP akuntansi angkatan

2014. Pengamatan ini bertujuan untuk meyakinkan kepercayaan data yang telah

diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan beberapa kali. Hasil

pengamatan menunjukan adanya beberapa kesamaan dengan hasil wawacara namun,

juga ada beberapa perbedaan dengan apa yang telah dikatakan oleh informan pada

saat wawancara. Melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti,

dapat diketahui setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh informan dalam

memenuhi kebutuhan maupun keinginannya selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor ini nanti yang kemudian membuat mahasiswa dapat berperilaku konsumtif.

5

Dalam pengamatan, peneliti juga mengamati secara tidak langsung yaitu melalui

postingan yang diunggah di media sosial karena hampir setiap kegiatan yang

dilakukan oleh informan tidak akan lepas dari media sosialnya. Melalui pengamatan

tidak langsung ini peneliti dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh

informan walaupun tidak sedang berada pada satu temapat yang sama dengan

informan.

Pengamatan dilakukan selama beberapakali selama proses penelitian, sama

halnya dengan wawancaara yang juga dilakukan beberapa kali untuk memperoleh

kelengkapan data guna menunjang hasil penelitian. Pada pengamatan pertama

peneliti belum dapat menyimpulkan hasil pengamatan karena dari hasil wawancara

informan menyebutkan bahwa tidak setiap hari melakukan belanja namun setiap hari

pasti melakukan kegiatan ekonomi, jadi pengamatan dilakukan selama bertahap

sesuai dengan apa yang ingin dilakukan oleh informan. Selama pengamatan peneliti

melihat bagaimana para informan melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginannya serta kebiasaan yang dilakukan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa telah mengetahui manfaat

dari pentingnya literasi ekonomi adalah untuk mengontrol dan merencanakan

kegiatan ekonomi agar tidak konsumtif. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sina (2012) yaitu bahwa peningkatan literasi ekonomi secara

spesifik berdampak positif pada akumulasi aset, deakumulasi utang, proteksi,

akumulasi menabung dan kecermatan mengelola pengeluaran. Neti Budiwati (2014)

dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa rendahnya literasi ekonomi akan

berdampak pada sikap konsumtif pada konsumen.

Mahasiswa telah menempuh mata kuliah ekonomi, namun untuk menerapkan

dalam kehidupan sehari hari mahasiswa masih belum dapat melakukannya karena

banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Faktor utama yang mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan kegiatan ekonomi

adalah faktor dari lingkungan keluarga, jadi mahasiswa akan meniru dan melakukan

apa yang orang tua mereka lakukan sehari-hari dalam kegiatan ekonomi. Seperti

yang diungkapkan oleh Ayuningtyas (2014) pendidikan yang mendasar pada

perubahan tingkah laku dan modernitas memiliki peranan dalam membentuk sikap

6

yang rasional, salah satunya yaitu pada pengambilan keputusan ekonomi yang dalam

hal ini perilaku konsumsi yaitu pada pendidikan ekonomi dalam keluarga. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh, Risnawati, Sri dan Cipto (2018) menyatakan

bahwa pendidikan ekonomi keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

konsumtif, sedangkan gaya hidup, modernitas individu, dan literasi ekonomi

berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku konsumtif.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Afif Iqomudin (2017) juga

menyatakan hasil yang sama yaitu bahwa “Literasi ekonomi tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengambilan keputusan berkonsumsi mahasiswa, hal ini

disebabkan karena banyak faktor salah faktor utamanya yaitu perbedaan proses

pembelajaran dan perbedaan kurikulum selain itu pembelajaran ekonomi yang

dilakukan pada mahasiswa diindikasikan belum mengarah pada kondisi nyata

mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari dan mahasiswa merasa bosan dan sangat

jarang membaca buku mata kuliah. Pendidikan ekonomi dalam keluarga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan berkonsumsi pada mahasiswa, jadi

pendidikan ekonomi yang diterima mahasiswa dilingkungan keluarga akan

diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya bagaimana cara orang tua berkonsumsi

akan ditiru oleh mahasiswa. Pengaruh latar belakang sosial-ekonomi orang tua

terhadap pengambilan keputusan berkonsumsi mahasiswa terdapat pengaruh positif

dan signifikan, dalam menentukan keputusan berkonsumsi mahasiswa tergantung

dari latar belakang sosial-ekonomi orang tua yang biasanya berpengaruh pada pola

pengasuhan anak atau peendidikan anak”.

Mahasiswa sering memanfaatkan waktu luangnya untuk jalan-jalan yang akan

berujung pada belanja atau shopping, Veblen dalam Deliarnov (2015:147)

menyebutkan bahwa “Conspicious consumption of valuable goods is a means of

reputability to gentlemen of leisure”, ketika penyebaran informasi semakin masif,

dan pasar sering menawarkan berbagai macam produk yang menggiurkan,

menggugah selera dan cita rasa konsumen, maka yang kemudian terjadi adalah

pemanfaatan waktu senggang menjadi suatu yang mereduksi sebagai aktivitas

pleasure, bersenang-senang, hedonis, dan bahkan identik dengan berbelanja.

Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang

7

dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok, dalam hal ini Veblen melihatnya

sebagai tindakan yang bermotif bersenang-senang (leisure), sehingga mendorong

seseorang untuk berlomba-lomba membeli barang-barang mewah yang digunakan

untuk pamer, tidak peduli apakah barang tersebut berguna atau tidak dalam

kehidupan sehari-hari (Ai Nur Solihat, 2018).

Sabri (2014), menyimpulkan bahwa pendidikan keuangan dalam keluarga dan

pengetahuan tentang keuangan itu sendiri memberikan efek positif pada sikap anak-

anak dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka, sejalan

dengan temuan (Anastasia & Yunastiti, 2018) yang menyatakan bahwa, ada metode

untuk meningkatkan perilaku keuangan yaitu dengan meningkatkan kualitas

pendidikan keuangan baik dalam keluarga maupun sekolah. Meningkatkan

pendidikan keuangan dalam keluarga dapat dilakukan dengan meninjau kembali

anggota keluarga, karena pendidikan tentang manajemen keuangan pertama kali

datang dalam keluarga sebagai unit sosial terkecil. Keluarga dapat dilakukan dengan

cara melihat kembali pada orang-orang terdekat Anda yang ada di sekitar

lingkungan, lingkungan keluarga sebagai lingkungan terdekat harus memberikan

pola budaya, suasana rumah, pandangan hidup dan pola sosialisasi yang akan

menentukan Anda sikap dan perilaku. Selain itu orang tua dapat mensosialisasikan

dan mendidik anak tentang keuangan dengan memberikan uang saku dapat menjadi

sarana untuk mendidik pengembangan kompetensi manajemen keuangan. Dalam hal

meningkatkan pendidikan keuangan di sekolah, dapat dilakukan dengan

mengevaluasi dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar itu sendiri. Ini

dapat berkisar dari kualitas bahan yang diberikan untuk sosialisasi pendidikan

keuangan dan seminar tentang manajemen keuangan pribadi.

Robert F. Duvall, Presiden dan CEO Dewan Nasional Pendidikan Ekonomi

(NCEE) menyatakan “Melek ekonomi adalah keterampilan penting, sama pentingnya

dengan membaca literasi”, memiliki pengetahuan dasar ekonomi (literasi ekonomi),

siswa dapat mengelola dengan cerdas keuangannya, apalagi siswa masih

mendapatkan uang dari orang tuanya sehingga siswa harus benar-benar memahami

kebutuhan utama yang harus dimiliki sebagai seorang siswa dan mampu bersikap

rasional (Anita dkk, 2017). Menurut Ghina Sarifah (2015:13) “Economic literacy

8

merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki pemahaman dasar tentang

bagaimana sebuah perekonomian berkerja baik aktivitas ekonomi maupun kebijakan

yang berkaitan dengan ekonomi tersebut”. Sudah seharusnya mahasiswa dapat

memanfaatkan uang yang diperolehnya dari orang tua dengan bijak agar tidak

menjadi konsumtif.

4. PENUTUP

Mahasiswa telah menyadari akan pentingnya literasi ekonomi untuk kehidupan

sehari-hari namun, dalam prakteknya mahasiswa masih belum dapat menerapkannya.

Alasannya adalah mahasiswa masih belum dapat dengan baik mengatur keuangan

yang mereka peroleh dari orang tua, mudah tergiur dengan barang tersier yang

ternyata tidak menjadi kebutuhannya serta mudah terpengaruh dengan kegiatan

ekonomi yang dilakukan temannya kemudian membuatnya ingin memiliki hal yang

sama dengan temannya.

Dalam berkonsumsi mahasiswa cenderung dipengaruhi oleh lingkungan

keluarga, jumlah uang saku dan teman sebaya. Pendidikan seperti apa yang

mahasiswa terima dalam keluarga akan mahasiswa terapkan dalam kehidupan sehari-

harinya, karena pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama yang

diterima oleh setiap orang. Jumlah uang saku yang diberikan oleh orang tua sangat

berpengaruh terhadap tingkat konsumsi mahasiswa, semakin besar jumlah uang saku

yang diterima mahasiswa maka tingkat konsumsinya juga semakin tinggi. Pengaruh

teman sebaya juga berpengaruh pada tingkat konsumsi mahasiswa yang belum

memiliki kontrol diri dengan baik pada kegiatan ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia & Yunastiti. 2018. Financial Literacy, Materialism and Financial

Behavior. Internasional Jurnal Internasional Multikultural dan Multireligius

(IJMMU) Vol. 5, No. 4, Agustus 2018.

Anita, Nuraini & Husni. 2017. Pengaruh Literasi Ekonomi Dan Modernitas

Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XI Ips Sman 1 Segedong. Karya

Ilmiah (Skripsi), diakses pada tanggal 7 Mei 2018, dari

https://www.neliti.com/id/publications/215098/pengaruh-literasi-ekonomi-

dan-modernitas-terhadap-perilaku-konsumsi-siswa-kelas

9

Ayuningtyas, T. 2014. Pengaruh Pendidikan Ekonomi di Keluarga, Pembelajaran

Ekonomi di Sekolah terhadap Perilaku Konsumsi yang Dimediasi oleh

Prestasi Belajar (Studi pada Siswa SMA Negeri Kelas XI IPS se-Kabupaten

Lumajang). (Tesis tidak diterbitkan). Pascasarjana Universitas Negeri

Malang, Malang.

Deliarnov. 2015. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Pt. Raja Grafindo

Persada.

Gatut Sasongko, Ign. 2017. Pendidikan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Sinar Baru.

Hambali, Ginanjar. 2017. Literasi Ekonomi di Sekolah, diakses pada tanggal 7 Mei

2018, dari

http://www.drdbanten.org/jurnal/index.php/jurnal/article/download/5/4

Harsono. 2016. Ethnografi Pendidikan: Suatu Desain Penelitian Kualitatif.

Sukoharjo: Jasmine.

Iqomudin, Muhammad Afif. 2017. Pengaruh Literasi Ekonomi, Pendidikan Ekonomi

Dalam Keluarga dan Latar Belakang Sosial-Ekonomi Orang Tua Terhadap

Pengambilan Keputusan Berkonsumsi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Karya Ilmiah

(Skripsi) diakses pada 7 Oktober 2017, dari http://etheses.uinmalang.ac.id/6891/1/12130095.pdf

Juliana. 2013. Pengaruh Literasi Ekonmi Terhadap Perlikau Konsumsi Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN. Karya Ilmiah (Skripsi), diakses pada 19

Oktober 2017, dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/4853

Kanserina, Dias. 2015. Pengaruh Literasi Ekonomi dan Gaya Hidup Terhadap

Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Pendidikan Ganesha Tahun 2015. Karya Ilmiah (Skripsi), diakses pada 19

Oktober 2017, dari https://www.neliti.com/publications/5374/pengaruh-literasi-

ekonomi-dan-gaya-hidup-terhadap-perilaku-konsumtif-mahasiswa-j

Moleong, J. Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Neti Budiwati. 2014. Analisis Literasi Ekonomi dan Perilaku Konsumen. Disertasi.

Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Nin. 2016. Perilaku Konsumtif, Baik Atau Buruk, diakses pada tanggal 11 Mei 2018,

dari http://news.metrotvnews.com/read/2016/03/16/499263/1

Nur Solihat, Ai. 2018. Pengaruh Liteasi Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumtif

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi.

Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

10

Peter Garlans Sina.(2012).Analisis Literasi Ekonomi. Artikel:Alumni magister

manajemen UKSW-Salatiga.Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Risnawati, Sri & Cipto. 2018. Pengaruh Pendidikan Ekonomi Keluarga, Gaya

Hidup, Modernitas Individu, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku

Konsumtif Siswa. Karya Ilmiah (Skripsi), diakses pada 30 Mei 2018, dari

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10732/5231

Sabri, M. F, & Tze Juen, T. 2014. Pengaruh Literasi Keuangan, Menyelamatkan

Perilaku, dan Manajemen Keuangan tentang Kepercayaan Pensiun di kalangan

Perempuan yang Bekerja di Sektor Publik Malaysia. Ilmu Sosial Asia, 10 (14):

40–51.

Sarifah, Ghina. 2015. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Serta

Implikasinya Terhadap Economic Literacy. Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia.

Soetiono, S. Kusumaningtuti. (2015, Maret) OJK Ciptakan Financial Habit Agar

Pelajar Melek Keuangan. Majalah Edukasi Konsumen, h. 9.

UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional .2003. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.