Implementasi knowledge management pada organisasi publik

23

Transcript of Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Page 1: Implementasi knowledge management pada organisasi publik
Page 2: Implementasi knowledge management pada organisasi publik
Page 3: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Cetakan Pertama, 2010

pasca
Typewriter
2010
Page 4: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management1

BAB IBAB IBAB IBAB IBAB IORGANISASI PEMBELAJAR DANORGANISASI PEMBELAJAR DANORGANISASI PEMBELAJAR DANORGANISASI PEMBELAJAR DANORGANISASI PEMBELAJAR DAN

MANAJEMEN PENGETAHUANMANAJEMEN PENGETAHUANMANAJEMEN PENGETAHUANMANAJEMEN PENGETAHUANMANAJEMEN PENGETAHUAN

Raja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagar duri

Betul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerjaHukum adil atas rakyat

Tanda raja beroleh inayatKasihkan orang yang berilmu

Tanda rahmat atas dirimuHormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya matiItula asal berbuat baktiAkhirat itu terlalu nyata

Kapada hati yang tidak buta(Pasal 12 Gurindam 12 Raja Ali Haji)

1.1. Pendahuluan1.1. Pendahuluan1.1. Pendahuluan1.1. Pendahuluan1.1. PendahuluanDari berbagai survei terhadap perusahaan di dunia,

perusahaan-perusahaan jasa yang di bidang teknologi informasiselalu menempati urutan teratas dalam perolehan keuntungan.Microsof, Google dan PT. Telkom di Indonesia adalah beberapacontoh perusahaan yang bergerakan di bidang informasi danpengetahuan yang memperoleh keuntungan besar dari bisnisinformasi dan pengetahuan. Don Tapscoot menamakan duniasekarang sebagai “the digital economy”.1 Kecendrungan ekonomidunia yang ditopang oleh perkembangan bisnis informasi danpengetahuan ini sangat berpengaruh pada sektor publik. Negara-negara yang secara cepat menangkap peluang ini, sepertiSingapura, India, dan Malaysia mengembangkan kebijakanindustri yang berbasiskan pengetahuan. Tappscoot mendefinisikan

Page 5: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management2

dalam bagian lain bukunya sebagai knowledge enonomy, yangditulis dalam paragraf berikut:

The new economy is also a knowledge-economy based on theapplication of human know how to everything we produce adnhow we produce it. In the new economy, more and more ofthe economy’s added value will be created by brain rather thanbrawn. Many agricultural andindustrial jobs are becoming knowledge work. Already almost60% of all American worker are knowledge workers and eightof ten new jobs are in information-intensive sectors of theeconomy. The factory today is as different from the industrialfactory of the old economy as the old factory from the craftproduction that preceded it. Farms are operated with agriculturalequipment brimming with chips. Cargo is shipped in containersloaded by giant computer-controlled cranes or in jumbo jetsloaded with software.2

Ilustrasi di atas agaknya berlebihan dengan kondisi diIndonesia, namun pengaruh new economy cukup signifikan.

Gambar 1.1. Hubungan Kekuasaan dan Pengetahuan

Page 6: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management3

Hampir semua sektor-sektor ekonomi dominan diIndonesia adalah sektor yang berbasiskan pada pengetahuan.Perkembangan eksternal ini sudah tentu mempengaruhi praktekpenyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Hampir 75% dariorganisasi pemerintah daerah telah memiliki web-site tentangorganisasinya, walaupun dengan kualitas yang beragam danmanfaat terbatas. Dalam praktek demokrasi, pengaruh teknologiinformasi dan media sangat nyata. Hampir semua calon presidendalam Pemilu 2004 yang lalu memanfaatkan teknologi informasidan media untuk mencapai kemenangan. Tapscoot mengutip RielMiller menggambarkan kontrol atas pengetahuan sejajar dengankekuasaan yang akan dimiliki.

Perubahan ekonomi global dan nasional, secara tidaklangsung menghendaki adanya reformasi sektor publik.Organisasi pemerintah modern berusaha mentransformasi dirimenjadi pemerintah yang mampu menjalankan fungsi-fungsi:

DiplomasiPertahananMemelihara ketertiban;Mendorong penegakan keadilan;Memberikan pelayanan publik;Mempromosikan pertumbuhan ekonomi;Memberantas kemiskinan;

Sedangkan pada level pemerintah daerah, fungsi-fungsiorganisasi pemerintah menjadi lebih bersifat “tangible”, sepertipelayanan jalan, jembatan, bangunan sekolah, air bersih,kesehatan, pendidikan, listrik, dan sebagainya.3 Fungsi-fungsipemerintah ini sebenarnya tidak ada perubahan sejak jaman klasik,namun perubahan lingkungan organisasi yang cepatmensyaratkan perubahan cara penyelenggara negara. Para ahlipikir telah banyak mengungkapkan teori-teori baru tentangpenyelenggaraan negara dan organisasi pemerintah. Saat ini

Page 7: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management4

banyak aliran pemikiran yang melanda dalam dunia birokrasi atauorganisasi pemerintah.

Sebagaimana diketahui bahwa perkembangan penge-tahuan dalam kancah pengembangan organisasi telah banyakdilakukan oleh dunia industri, dan hal ini pun sebenarnya dapatdikatakan terjadi sejak pengetahuan tentang manajemendikenalkan sebagai salah satu pengetahuan keorganisasian. Adakenyataan yang menarik bahwa apa yang banyak dikembangkandalam dunia bisnis atau industri akhirnya juga menyentuh kawa-san organisasi publik. Sebagai contoh misalnya konsepsi mana-jemen sendiri yang akhirnya diangkat sebagai pengalaman yangbanyak dipakai dalam organisasi publik. Bahkan kalau dicermati,total quality management (TQM) yang dikenalkan oleh EdwardDeming dalam dunia industri di Jepang dan sukses, akhir-akhirini juga banyak dipelajari oleh para pejabat publik denganpertimbangan, bahwa ada kemungkinan sukses yang terjadi didunia industri dapat juga ditularkan dalam organisasi pemerintah.

Memang pernah ada kritik, bahwa organisasi publikterkadang latah mencoba setiap ada konsep baru dalampengembangan organisasi. Pengalaman penerapan balancedscore card yang pernah ramai dibicarakan atau bahkan beberapaorganisasi pemerintah juga mencoba memanfaatkan dalamkehidupannya merupakan salah satu contoh kongkrit bagaimanaorganisasi pemerintah berupaya untuk meningkatkan efektifitasdan efisiensi dalam penyelenggaraan urusan yang menjadimandatnya. Hasil terapan dari cara-cara mengembangkanorganisasi memang bermacam-macam. Ada yang menilai bahwapengenalan terhadap konsep baru, merupakan konsekuensi logisdari perjalanan pendewasaan organisasi, tetapi tidak jarang bahwaupaya tersebut merupakan upaya yang menghamburkansumberdaya dan energi organisasi publik. Bagi orang yang sejalandengan pendapat di atas, menyadari benar bahwa organisasi

Page 8: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management5

birokrasi yang bekerja pada sektor publik terkadang memangmengalami ketertinggalan dibandingkan dengan tuntutan yangdikehendaki masyarakat secara luas. Sementara itu kelompokyang setuju dengan pandangan perlunya pengembangan konsepyang dianut oleh organisasi pemerintah , melihat bahwa jikaorganisasi birokrasi tidak mengikuti perkembangan pengetahuanyang ada, maka organisasi itu akan banyak mengalamiketertinggalan.

Argumentasi di atas akan lebih jelas jika kita melihatkembali konsepsi governance, dimana aktor kepemerintahan ituterdiri dari pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Disinilahsebenarnya letak krusial yang terjadi, karena dalam praktekpenyelenggaraan kepemerintahan ada adagium yang menyata-kan bahwa suatu perubahan akan selalu melingkupi organisasipemerintah. Atau dengan kata lain sesuatu yang abadi dalamberurusan dengan tuntutan masyarakat adalah perubahan itusendiri.

Dilema di atas memang wajar berkembang bagi para pi-hak yang mempunyai kepedulian dengan persoalan yangmelingkupi dunia organisasi publik yang terus menerus berusahauntuk mengikuti berbagai perkembangan yang sedang maupuntelah terjadi dalam dunia bisnis.

Secara nyata entitas bisnis berbeda dengan duniaorganisasi pemerintah atau publik. Namun demikian tidak selaluberarti bahwa apa yang terjadi dalam dunia bisnis tidak dapat di-tularkan atau dipakai dalam pengembangan organisasi publik.Beberapa hal yang kiranya perlu diterapkan dari dunia bisnis kedalam organisasi pemerintah misalnya, cara-cara yang digunakandunia bisnis dalam memanfaatkan sumberdaya organisasi untukmewujudkan tujuan atau misi organisasi.

Ada kenyataan yang bias kita sandingkan dan mungkinmerupakan kesamaan antara organisasi pemerintah dengan

Page 9: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management6

organisasi bisnis, yakni keduanya menghadapi adanyaketerbatasan sumberdaya. Pengalaman penulis ketika melakukanbrainstorming terhadap para peserta pendidikan dan pelatihanmulai dari prajabatan hingga bagi para peserta diklat pimpinan,terungkap bahwa para pejabat publik sampai saat ini juga masihmenghadapi keterbatasan sumberdaya organisasi. Lalu apasebenarnya yang menjadi sumberdaya organisasi itu? Ketika orangditanya apa sumberdaya organisasinya beragam jawaban akandisampaikan mulai dari pendanaan, lingkungan sosial, sumberdayaalam dan seterusnya. Tetapi kalau kita cermati maka sumberdayaorganisasi yang sering disebut sebagai 5 M (man, money,material,methode, machine) dan bahkan ada yang menambahkan lagidengan 1 M lagi yakni market. Tentu tidak dapat disamaratakanbahwa semua organisasi akan memiliki sumberdaya yang sama,tergantung dari core yang dimiliki oleh organisasi itu sendiri.

Dalam sebagian besar ayat dalam Kitab Suci Al Qur’andianjurkan bahwa setiap manusia harus mempelajari (ta’qilun atautakfurun) sejarah umat-umat terdahulu supaya tidak mengulangikesalahan yang sama. Ide pokok dari tema ini sebenarnya manusiasebagai makhluk yang harus selalu belajar, belajar sejak buaianibu sampai liang lahat. Para ahli organisasi di seluruh dunia mulaitahun sembilan puluhan mulai tidak puas dengan teori-teori yangada, karena tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.Berawal dari teori cybernetik yang merupakan perspektifmodernis teori sistem hasil pemikiran Humberto Maturana danFranciso Varela, para teorisi melihat organisasi termasuk organisasipemerintah sebagai sebuah sistem yang selalu memperbaikidirinya sendiri (self-correcting system form). Sedangkan dariperspektif kedua, teori belajar dari pandangan postmodernismeyang melihat organisasi sebagai konstruksi sosial dan melekatdalam bahasa.

Page 10: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management7

Dalam teori modern, teori pembelajaran dalam organisasidikemukakan pertama kali oleh Chris Argyris dan Donald Schon.Mereka membagi pembelajaran menjadi dua bentuk yakni:

· Single-Loop Learning adalah proses belajar denganmenyesuaikan diri terhadap lingkungan.

· Double-Loop learning adalah model pembelajaran yangmana orang menganalisis situasi, stimuli, memberitanggapan, dan mempersiapkan program aksi. Model inibiasanya respon inovatif dan remodel radikal yang beradadibalik perilaku yang nampak.

Gambar 1.2. Single-Loop dan Double-Loop Learning

Sumber: Bo Hedberg and Rolf Wolf, “Organizing, Learning and Strategizing: From

Construction to Discovery”, in Meinolf Dierkes, et al, Handbook of Organizational

Learning and Knowledge, Oxford University Press, Oxford, 1999. h. 538.

Page 11: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management8

Dari dua bentuk pembelajaran, LaPalombara menjelaskanbahwa double-loop learning lebih melekat pada sektor publik,karena lingkungan organisasi publik dan organisasi politik lebihsulit mencapai konsensus, dan ketika konsensus dicapai tidakmemuaskan semua pihak4. Pada waktu konsensus dicapai, parapihak selalu ingin memodifikasi kesepakatan yang telah dicapai.Selain itu pula, dalam sektor publik adalah pemilahan formal antaraperumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan atau antara tugaseksekutif dan legislatif. Birokrasi publik berusaha membuatkebijakan dan menetapkan tujuan dengan mencari informasi yangmendorong artikulasi realistik untuk mencapai tujuan tersebut.

Namun berbeda dengan asumsi yang dibangun olehLaPalombara di atas, dari berbagai data dan informasi, bentukpembelajaran yang pembelajaran birokrasi publik di Indonesiasangat sulit dilakukan. Birokrasi di Indonesia berada dalam masatransisi demokrasi yang cukup sulit dan mencari bentuk. Situasidan kondisi yang demikianlah membuat birokrasi pemerintahharus cermat mempelajari kondisi internal dan eksternalorganisasi. Charles Handy5 menegaskan bahwa dalam dunia yangtidak menentu dan lingkungan yang tidak pasti, organisasi-organisasi yang secara kontinyu memperbaharui dirinya,menemukan dirinya kembali, dan memperbaiki diri. Kondisi-kondisi ini yang disebut oleh Handy sebagai learning organization.Pembelajaran bagi organisasi publik menjadi keharusan karenamenghadapi ketidakpastian dan kompleksitas lingkungan.Learning bureaucracy bercirikan birokrasi terbuka dan boundary-nya yang mudah mencair. Pembelajaran membutuhkankomunikasi yang efektif, baik dalam organisasi maupun antarorganisasi. Informasi yang ada di luar organisasi menjadi sangatvital dalam proses inovasi organisasi. Kemampuan mengumpulkandan menganalisis informasi tergantung kepada fokus birokrasipada sumber informasi; dapat dari bawah ke atas, atau dari tenaga

Page 12: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management9

ahli, atau dari luar organisasi. Organisasi pembelajarandidefinisikan sebagai: “an organization which learns powerfullyand collectively and is continually transforming it self to bettercollect, manage, and use knowledge for organization success”.6

Terdapat tiga subsistem organisasi pembelajaran, yaitu levelpembelajaran, jenis dan keterampilan. Level pembelajaranmenyangkut individu, kelompok dan organisasi. Jenispembelajaran terdiri dari adaptif, antisipatif, deutero dan aksi.Keterampilan pembelajaran terdiri dari system thinking, mentalmodel, personal mastery, team learning, shared vision, dan dialog.

Pembelajaran staf sebenarnya telah lama dilakukanmelalui program pendidikan dan pelatihan. Pengetahuan tacityang diperoleh diharapkan dapat dibagi dengan anggotaorganisasi yang lain dalam bentuk kelompok kerja. Organisasipembelajaran dapat mengintegrasikan strategi knowledgecreation and sharing melalui on-site training, umpan balik darikelompok kerja, mentoring formal, dan on-the-job training. 7

Organisasi belajar merupakan keharusan yang tidak dapatdihindari oleh organisasi publik, termasuk organisasi pelayananpublik. Lingkungan organisasi publik berbeda dengan lingkunganorganisasi swasta. Organisasi publik telah berada dibawah tekanandan bertindak seperti organisasi yang berbasiskan pengetahuandan keahlian. Implikasi dari perkembangan ini menjadi nyatasebagaimana disinyalir oleh UNPAN berikut ini:

This will have implications for both staff developmentand HRM in the public sector. Governments can greatlyfacilitate organizational learning in the public sectorby developing an enabling environment thatencourages staff to acquire, share and manageknowledge, to network and collaborate with colleaguesand external partners, to document lesson learned andother tacit knowledge, to constantly look to the future,

Page 13: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management10

and to build up their skills in accordance with acompetence-based capacity development framework.8

Proses pembelajaran dalam organisasi dilakukan denganmempromosikan saling percaya, dialog, dan jaringan kerja antarstaf dan lebih lanjut dapat membentuk modal sosial yangmemberikan konstribusi langsung pada komunikasi dinamis,berbagi pengetahuan, dan manajemen pelayanan publik.9

Metode yang digunakan oleh organisasi untuk menciptakan danberbagi pengetahuan adalah dengan cara communities ofpractice, on-site training, briefing harian dan mingguan, umpanbalik kelompok kerja (peer feed back), mentoring dan pelatihanformal.10 Namun ada beberapa penghambat pengelolaanpengetahuan dalam organisasi publik, yakni:

Tidak adanya insentif bagi staf untuk berbagipengetahuan;Sangat sulit untuk merekam pengetahuan tacitstaf;Sikap yang resisten dari staf untuk berubah;Tidak adanya pedoman yang baik untukmenangani informasi yang rahasia dan sensisitif11.

Batasan organisasi pembelajaran (learning organization)adalah organisasi yang belajar secara penuh, kolektif, dankontinyu mentranformasikan dirinya untuk mengumpulkan,mengelola dan menggunakan pengetahuan untuk keberhasilanorganisasi12. Selain itu ada konsep organizational learning, yangmengacu kepada bagaimana proses pembelajaran terjadi, sepertiketerampilan dan proses membangun dan menggunakanpengetahuan. Ada beberapa aspek organisasi pembelajaranyakni:

Pembelajaran menjadi bagian dari sistemorganisasi secara keseluruhan;

Page 14: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management11

Anggota organisasi sadar akan pentingnyapembelajaran organisasi untuk keberhasilan dimasa yang akan datang;Pembelajaran adalah keberlanjutan, strategis danterintegrasi dengan pekerjaan;Fokus kepada kreativitas dan pembelajarangeneratif;Cara berpikir sistem;Anggota organisasi mempunyai akses terhadapinformasi dan data;Iklim organisasi yang mendorong danmempercepat pembelajaran individu dankelompok;Jaringan kerja dengan cara inovatif baik didalammaupun di luar;

Gambar. 1.3. Level Learning

Sumber: Michael J Marquardt, Building the Learning Organization, McGraw-Hill,

New York, 1999, h. 22.

Page 15: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management12

Individual learning adalah perubahan keterampilan,pemahaman, pengetahuan, sikap, dan nilai pada diri seseorangmelalui proses belajar mandiri, instruksi berbasis teknologi,pemahaman dan observasi13. Team learning adalah peningkatanpengetahuan, keterampilan dan kompetensi melalui kelompokatau di dalam kelompok 14.

Organizational learning adalah peningkatan kemampuanintelektual dan produktifitas melalui komitmen organisasi dankesempatan untuk perbaikan secara kontinyu. Perbedaanorganizational learning dengan dua level sebelumnya adalahpertama, organization learning terjadi melalui pemahamanbersama, pengetahuan dan model mental dari anggota-anggotaorganisasi. Kedua, organization learning membangunpengetahuan dan pengalaman masa lalu, yakni memori organisasiyang tergantung kepada mekanisme kelembagaan (kebijakan,strategi dan model eksplisit) yang digunakan untuk menciptakanpengetahuan15 .

Sedangkan jenis pembelajaran dibedakan menjadi adaptif,antisipatif dan deutero, dan aksi. Adaptif learning adalah prosesbelajar melalui pengalaman dan refleksi, yang dirumuskan

Gambar 1.4. Alur Adaptif Learning

Sedangkan pembelajaran antisipatif adalah prosesmemperoleh pengetahuan melalui harapan masa depan(pendekatan visi-aksi-refleksi). Deutero learning mengacu kepadaorganisasi yang belajar dari refleksi kritis terahadap asumsi-asumsiyang telah ada. Pembelajaran tindakan (action learning) adalahproses pembelajaran melalui refleksi masalah-masalah nyatadengan formula L = P (pengetahuan sekarang atau terprogram)+ Q (pemahaman yang selalu dipertanyakan).

Page 16: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management13

Skill organisasi pembelajaran dikemukakan oleh PeterSenge dalam bukunya Fifth Dicipline yang terdiri dari berpikirsistem, model mental, penguasaan personal, berbagi visi, danpembelajaran tim.

Berpikir sistem adalah bentuk keterampilan berpikir dalamorganisasi, yang mempunyai sepuluh aspek penting, yaitu:

(1) Permasalahan saat ini berasal dari solusi masalampau, dan oleh karena itu diperlukan tertibberpikir;

(2) Semakin keras dorongan terhadap sistem,semakin kuat pula sistem meresponnya;

(3) Bekerjanya sistem ditandai oleh ketertundaan(delay) dimana adanya jurang keuntunganjangka pendek dan keuntungan jangkapanjang. Solusi yang tampak baik saat inimungkin menjadi masalah di kemudian hari;

(4) Solusi yang instan akan menjerumuskan padamasalah yang utama;

(5) Apapun tindakan seseorang akan membawadampak peyembuhan yang boleh jadi mem-perburuk keadaan daripada penyakit itusendiri;

(6) Berpikir sistem memerlukan pertumbuhan;(7) Perubahan kecil seringkali mempunyai hasil

besar, tetapi daya ungkit terbesar seringkalimudah dikenali;

(8) Orang-orang dapat menikmati kebahagiaantetapi tidak sekaligus.

(9) Membagi gajah menjadi dua tidak akanmenghasilkan dua gajah kecil, oleh karena ituharus dipandang sebagai sistem secarakeseluruhan;

Page 17: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management14

(10) Tidak ada gunanya saling menyalahkan.Problem bukan disebabkan oleh orang luar,namun penyebab problem adalah kita danada dalam satu jalinan sistem.

Model mental adalah disiplin pembelajaran yang berupayamemandang dunia dan mengambil langkah-langkah tindakan atasdasar asumsi yang mendalam, generalisasi dan gambaran tentangkeadaan di dalam dan di luar organisasi. Oleh karena itudiperlukan keterampilan refleksi untuk mengambil keputusan,berinteraksi dengan orang lain, berbagi pengalaman,penyampaian visi dan misi organisasi.

Penguasaan personal adalah disiplin organisasi yangdimulai dari individu untuk terus meningkatkan kompetensi yangdimilikinya, dirangsang oleh pemimpin dan lingkungan organisasiuntuk menghasilkan keunggulan keterampilan, komitmen untukterus belajar, baik individu maupun tim. Berbagai visi adalahkemampuan melihat masa depan secara bersama. Visi individudapat dijadikan visi bersama melalui dialog di dalam organisasi.Pembelajaran tim adalah proses pembelajaran bersama anggotatim sebagai mitra melalui proses dialog dan diskusi.

1.2. Manajemen Pengetahuan dan Inovasi Pelayanan Publik1.2. Manajemen Pengetahuan dan Inovasi Pelayanan Publik1.2. Manajemen Pengetahuan dan Inovasi Pelayanan Publik1.2. Manajemen Pengetahuan dan Inovasi Pelayanan Publik1.2. Manajemen Pengetahuan dan Inovasi Pelayanan PublikSalah satu output pembelajaran adalah inovasi dalam

organisasi. Apakah ada inovasi organisasi di organisasipemerintahan, termasuk pemerintah daerah? Pertanyaan ini seringdiajukan, karena organisasi pemerintahan dinilai sangat sulitberubah dan bilamana berubah pun melalui suatu dorongan pihakluar. Dalam Era Otonomi Daerah seperti sekarang ini, pengaruhperubahan eksternal terhadap organisasi pemerintah sangat kuatdan telah memaksa organisasi pemerintah daerah untuk berubah.Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, perubahan peraturanotonomi daerah, terbatasnya sumberdaya dan dana, dan

Page 18: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management15

kompetisi dari sektor swasta dalam memberikan pelayanan publikmerupakan variabel-variabel eksternal yang mempengaruhiperubahan organisasi pemerintah daerah. Dengan kata lain,organisasi publik, termasuk organisasi pemerintah daerah, beradadalam lingkungan yang dinamis, kompleks, dan turbulen.

Bilamana inovasi atau perubahan pada perusahaan swastalebih diarahkan untuk mencapai efisiensi dan keuntungan yanglebih besar, namun dalam organisasi pemerintahan inovasi lebihdiarahkan pada efisiensi dan peningkatan pelayanan padamasyarakat. Guido Bertucci, Director of Division for PublicEconomics and Public Administration di PBB menegaskan bahwaperlunya mendesain ulang tugas-tugas negara pada abad ke-21yang tidak mencerminkan lagi “big government” tetapi lebihmenekankan pada kompetensi dan kualitas kinerja menjalankanfungsi-fungsinya, yang mencerminkan ciri dari negara moderen.16

Gerakan inovasi sektor publik merupakan fenomena global yangditerjemahkan dengan berbagai program. Presiden Vicente Foxdari Meksiko mencanangkan reformasi sektor publik denganprinsip-prinsip utama: government that cost less, qualitygovernment, professional government, digital government,government with regulatory reform, honest, and transparent.Prinsip-prinsip ini merupakan menjadi dasar inovasi dan membawaperubahan radikal pada organisasi pemerintah, terutama dalammemanfaatkan pengetahuan dalam pengambilan keputusan.Faktor-faktor pendorong reformasi dan inovasi ini mempunyaivariasi antara satu negara dengan negara lain. Di Amerika Serikatdidorong oleh ketidakpuasan pada pemerintah; di Eropa didorongoleh mandat dari Uni Eropa; di negara-negara pecahan Uni Sovietdidorong oleh demokratisasi dan reformasi politik; di AmerikaLatin didorong oleh krisis ekonomi; dan di Indonesia didorongoleh demokratisasi politik dan krisis ekonomi yang terjadi sejaktahun 1998.

Page 19: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management16

Gerakan reformasi di Indonesia yang terjadi pada tahun1998, telah membawa perubahan radikal pada kebijakan tentangpemerintahan daerah. Dorongan publik yang demikian kuat padaawal gerakan reformasi tersebut mendorong pemerintahan B.J.Habibie untuk mendesain ulang pemerintah daerah —sebagaimana yang diatur dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun1974—dengan peraturan perundang-undangan yang baru.Akhirnya pada tahun 1999, DPR menyetujui rancangan undang-undang usulan pemerintah untuk menjadi Undang-undang, yangdikenal dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 denganmenerapkan prinsip otonomi luas, nyata dan bertanggungjawab,yang selanjutnya dapat dilaksanakan pada tahun 2001. Sesuaidengan penjelasan undang-undang tersebut, kewenanganotonomi luas dalah keleluasan daerah untuk menyelenggarakanpemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang kecualidi bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,moneter, fiskal, dan agama. Yang dimaksud otonomi nyata adalahkeleluasan Daerah untuk menyelenggarakan kewenanganpemerintahan di bidang tertentu secara nyata ada. Yang dimaksudotonomi yang bertanggungjawab adalah berupa per-tanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dankewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajibanyang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pemberianotonomi, berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraanmasyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupandemokrasi, keadilan, pemerataan serta pemeliharaan hubunganyang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar Daerah dalammenjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2005 tentangPemerintahan Daerah sebagai penganti Undang-undang Nomor22 Tahun 1999, lebih menekankan tentang pentingnya peranpemerintah daerah dalam pelayanan publik, seperti ketertiban

Page 20: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management17

umum dan ketentraman masyarakat, penyelenggaraan pendidi-kan, dan kesehatan, dan pelayanan pertanahan yang menjadiurusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerahpropinsi. Sedangkan pelayanan publik yang menjadi kewenanganpemerintah kabupaten dan kota seperti, penyelenggaraanketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan saranaprasarana umum, pelayanan kesehatan, pendidikan,ketenagakerjaan, pengembangan koperasi, pengendalianlingkungan, pelayanan administrasi umum, dan pelayanan dasarlainnya. Pelimpahan kewenangan pelayanan publik kepadapemerintah daerah ini secara langsung harus didukung olehpeningkatan kapasitas organisasi pemerintah daerah terutamayang betugas memberikan pelayanan publik. Salah satu indikatorpeningkatan kapasitas tersebut adalah kemampuan melakukaninovasi organisasi secara terus menerus sesuai dengan perubahanlingkungan yang cepat.

Untuk melakukan inovasi organisasi, anggota organisasidituntut mempunyai pengetahuan yang baik dan mendalamtentang masyarakat yang dilayaninya. Pengetahuan tentangmasalah pelayanan publik yang dihadapi, karakteristik masyarakat,kemampuan organisasi dan stakeholder yang dapat menjadipartner dalam pemecahan masalah. Dalam proses ini, prosespenciptaan pengetahuan berlangsung dan organisasi selaluberusaha memperbaiki metode kerjanya. Sementara itu, pencip-taan pengetahuan dan ide baru sebagai bagian penting dariproses inovasi, yaitu proses mendifusi ide baru dan memprak-tekkannya untuk memecahkan masalah organisasi.17 Dengan de-mikian inovasi organisasi ditentukan tidak hanya menciptakanpengetahuan baru, tetapi juga difusi dan aplikasi pengetahuantersebut dalam konteks baru yang merubah metode kerja.KarlWiig menjelaskan bahwa inovasi organisasi pemerintah daerahyang memberikan pelayanan publik dipengaruhi oleh struktur

Page 21: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management18

organisasi, kapasitas, informasi, keahlian pegawai danpengetahuan yang cukup merupakan faktor-faktor yangberpengaruh.18 Pengetahuan merupakan faktor penting (enablerfactor) untuk mengarahkan hakikat dan arah keputusan dantindakan. Tanpa pengetahuan yang cukup—walaupun denganinformasi yang cukup—, keputusan dan kebijakan lebihberdasarkan pada praduga tertentu dan intuisi. Pengelolaan datadan informasi untuk menjadi pengetahuan menjadi tahapanpenting karena organisasi pemerintah sering berhadapan denganmasalah sosial dan politik yang tidak terstruktur, situasipengambilan keputusan yang ambigu, dan parameter atauoutcome keputusan yang tidak jelas serta kemampuan kognitifpengambil kebijakan yang terbatas.19

Kemampuan organisasi mengelola pengetahuan tergan-tung kepada kemampuannya mengorganisir, menemukan danmenggunakan data dan informasi. Mengorganisir data mengacukepada inventarisasi keberadaan data, mendokumentasikualitasnya, mengakses, mempriotisasi dan membuat data menjadimudah diakses.20 Informasi berguna bila data telah distruktur,dikategori, dibagi dan dianalisis dan transformasinya menjadipengetahuan memerlukan kontektualisasi informasi dengan isutertentu.

Page 22: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management19

Gambar.1.5 Hubungan Kebijakan dan Pelayanan Publik dengan Pengetahuan

Sumber: ASTHO, Knowledge Management for Public Health Professional, July

2005, h. 1., diakses 13 Febaruary 2006,

Ket: Data adalah ukuran-ukuran atau observasi dalam bentuk teks, numerik, grafik,

kartografik, naratif atau audiovisual. Informasi adalah data yang telah diberi nilai

ketika diorganisisr, dikategorisasi, disaring atau diindeks. Pengetahuan adalah

informasi dalam konteks tertentu, yang dikategorikan tacit dan eksplisit.

Dengan kewenangan yang cukup luas terutama dalam bidangpelayanan publik, sebenarnya banyak inovasi yang dilakukan olehPemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan otonomi daerahmelalui pengelolaan pengetahuan yang ada. Pengelolaanpengetahuan menjadi sangat penting dengan tujuan untuk:

(a) Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pelayananpublik;

(b) Membantu partisipasi publik dalam pengambilankeputusan;

(c) Membangun kapabilitas modal sosial dan intelektual;(d) Mengembangkan tim kerja manajemen pengetahuan.21

Page 23: Implementasi knowledge management pada organisasi publik

Implementasi Knowledge Management20

Rob Shields dan kawan-kawan dalam penelitiannya tentangimplementasi knowledge management di Pemerintah FederalKanada mengatakan bahwa:

“The goal of knowledge based initiatives in the Public Service is toprovide better service delivery through the sharing of “knowledge”between government and the public and between governmentactors at all levels. It explicitly seeks to address these challenges inan environment of rapid change. For example , at Health Canadaknowledge and information management are seen as processesthat will ensure that knowledge is captured, created, shared,analysed, used and disseminated to maintain and improve servicedelivery and/or business goal.22

Upton dan Swinden mencatat bahwa dalam abad informasi,organisasi pemerintah telah berubah menjadi semacam “joint-upgovernment or citizen-centric government”, yang menyebabkanpelayanan publik lebih berorientasi pada konsumen.

Government services need to be integrated around customer’sneeds. There are a number of ways this can be achieved. Forexample, by life episodes or around communities of interest. Privatesector involvement will be essential in this process. This refocusinghas enormous implication for how public service organizationsstructure themselves and their information systems. In addition, ilwill require change in culture….. there will be a need for multi-diciplinary staff, who can guide the public through the complexitiesof government services 23

Secara esensial, apa yang dijelaskan oleh para ahli di atasbahwa organisasi pelayanan publik pemerintah perlu dikuatkandalam memberikan pelayanan pada masyarakat agar lebihmencapai target dan user friendly. Hal ini dapat dicapai denganpenggunaan dan berbagi aset informasi, baik dengan kerjasama