SKRIPSI RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT …

490
SKRIPSI RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SHARING MATERI KULIAH, FORUM DISKUSI, DAN PROSEDUR PELAYANAN AKADEMIK PROGRAM STUDI BERBASIS ANDROID (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: Akbar Riski 11160930000050 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M / 1442 H

Transcript of SKRIPSI RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT …

SKRIPSI

RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SHARING MATERI

KULIAH, FORUM DISKUSI, DAN PROSEDUR PELAYANAN AKADEMIK

PROGRAM STUDI BERBASIS ANDROID

(Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

Akbar Riski

11160930000050

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M / 1442 H

i

HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SHARING

MATERI KULIAH, FORUM DISKUSI, DAN PROSEDUR PELAYANAN

AKADEMIK PROGRAM STUDI BERBASIS ANDROID

(Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

Akbar Riski

11160930000050

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M / 1442 H

ii

LEMBAR PENGESAHAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.

Jakarta, Februari 2021

Akbar Riski

11160930000050

v

v

ABSTRAK

Akbar Riski – 11160930000050, Rancang Bangun Knowledge Management System Sharing Materi Kuliah, Forum Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik

Program Studi Berbasis Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta) dibawah bimbingan Yuni Sugiarti dan Nuryasin.

Knowledge Management System (KMS) dapat membantu institusi pendidikan dalam pengelolaan dan penyebaran knowledge secara merata untuk meningkatkan

kualitas pengetahuan pelaksana pendidikan dan peserta didiknya. Knowledge pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta belum terkelola dan tersebar secara

merata, di mana pengetahuan mengenai materi kuliah, prosedur pelayanan akademik, ataupun pengalaman dalam menyelesaikan masalah terkait kegiatan perkuliahan masih tersimpan di masing-masing mahasiswa. Tujuan penelitian ini

adalah menghasilkan KMS yang memberikan layanan sharing materi kuliah, pusat pengetahuan mengenai prosedur pelayanan akademik, serta menghasilkan

knowledge hasil diskusi bagi mahasiswa dan dosen dalam membahas kegiatan perkuliahan untuk Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Siklus KM yang digunakan adalah Zack dan Meyer dengan Model Knowledge Conversion

Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization (SECI) pada tahap refine. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application

Development (RAD). Hasil penelitian ini adalah KMS yang dapat mengelola dan mewadahi sharing materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan, dan menciptakan knowledge hasil diskusi untuk mahasiswa dan dosen. Manfaat

penelitian ini adalah memudahkan Program Studi dalam mengelola dan meratakan penyebaran pengetahuan, serta memudahkan mahasiswa dan dosen dalam berbagi

pengetahuan materi kuliah dan kegiatan perkuliahan. Kata Kunci: Knowledge Management System, Pelayanan Akademik, Zack dan

Meyer, Model SECI, Rapid Application Development.

V Bab + 415 Halaman + lxv Halaman + 121 Gambar + 88 Tabel + 4 Simbol + Pustaka + Lampiran

Pustaka Acuan (72, 2010-2020)

vi

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberi rahmat-Nya, kemudahan dan kelancaran bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Knowledge Management

System Sharing Materi Kuliah, Forum Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik

Program Studi Berbasis Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi

UIN Jakarta)”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat, serta muslimin dan

muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat nanti.

Aamiin.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nida’ul Hasanati, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

vii

4. Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom selaku dosen pembimbing I yang telah

mengarahkan penelitian, memberikan saran, bimbingan, ilmu, dan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Nuryasin, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah

mengarahkan penelitian, memberikan saran, bimbingan, ilmu, dan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu selama

perkuliahan dan tak lupa untuk ibu Nur Aeni, MMSI selaku pembimbing

akademik yang selalu mengarahkan saya dalam menyelesaikan studi.

7. Kedua Orang Tua peneliti, Ibu Kartini dan Bapak Komarudin yang selalu

memberikan doa, semangat, dan motivasi sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini.

8. Kedua Kakak peneliti, Nurul Pra Ramadinni dan Nurul Maulidyanti yang

selalu memberikan bantuan, saran, semangat, dan menjadi pendengar yang

baik bagi penulis.

9. Teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan berbagai

informasi yang dibutuhkan penulis, yaitu Rizki Ramadhan, Viranda

Adhiazni, Imam Taufiq Ponco Utomo, Taufan Yogi Adam, Rivaldi Zidan,

dan Hanif Aulia Fikri.

viii

10. Seluruh anggota JOGI yang selalu memberikan semangat dan hiburan bagi

penulis.

11. Keluarga besar Sistem Informasi angkatan 2016 yang menjadi motivasi

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih banyak

kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan peneliti. Untuk itu, kiranya

pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam penelitian ini.

Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak

Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dan para pembaca.

Jakarta, Februari 2021

Akbar Riski

11160930000050

ix

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ....................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................................ vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR SIMBOL............................................................................................... xx

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 9

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 10

1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 10

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

2.1 Konsep Rancang Bangun ....................................................................... 14

2.2 Konsep Sistem Informasi ....................................................................... 16

2.2.1 Pengertian Sistem ............................................................................ 16

2.2.2 Pengertian Informasi ....................................................................... 17

x

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ........................................................... 17

2.2.4 Komponen Sistem Informasi........................................................... 19

2.3 Konsep Knowledge Management ........................................................... 20

2.3.1 Pengertian Knowledge ..................................................................... 20

2.3.2 Macam-Macam Knowledge............................................................. 21

2.3.3 Konversi Pengetahuan ..................................................................... 22

2.3.4 Pengertian Knowledge Management ............................................... 25

2.3.5 Proses Knowledge Management...................................................... 28

2.3.6 Manfaat Knowledge Management................................................... 32

2.3.7 Pengertian Knowledge Management System ................................... 33

2.4 Siklus Knowledge Management ............................................................. 36

2.4.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer........................... 37

2.4.2 Tahapan Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer ............ 39

2.4.3 Alasan Penggunaan Siklus KM Zack dan Meyer............................ 42

2.4.4 Alasan Penggunaan Model Knowledge Conversion Nonaka dan

Takeuchi ........................................................................................................ 43

2.5 Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi............................. 44

2.6 Forum Diskusi ........................................................................................ 45

2.6.1 Forum .............................................................................................. 45

2.6.2 Forum Diskusi ................................................................................. 45

2.6.3 Forum Diskusi Online ..................................................................... 46

2.7 Pelayanan Akademik Program Studi ...................................................... 47

2.7.1 Pengertian Pelayanan Akademik..................................................... 47

2.7.2 Pelayanan Akademik Prodi Sistem Informasi UIN Jakarta ............ 48

2.8 Sistem Operasi Mobile ........................................................................... 49

xi

2.8.1 Android............................................................................................ 49

2.9 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50

2.9.1 Studi Pustaka ................................................................................... 50

2.9.2 Wawancara ...................................................................................... 51

2.9.3 Observasi ......................................................................................... 51

2.10 Rapid Application Development (RAD)................................................. 51

2.10.1 Definisi RAD................................................................................... 51

2.10.2 Tahapan-tahapan RAD .................................................................... 52

2.10.3 Kelebihan dan Kekurangan RAD.................................................... 54

2.10.4 Alasan Penggunaan RAD ................................................................ 56

2.11 Unified Modeling Language (UML) ...................................................... 58

2.11.1 Diagram UML ................................................................................. 58

2.12 Konsep Basis Data.................................................................................. 66

2.12.1 Pengertian Basis Data...................................................................... 66

2.13 Prototyping ............................................................................................. 67

2.13.1 Pengertian Prototyping.................................................................... 67

2.14 Tools Pengembangan Perangkat Lunak.................................................. 69

2.14.1 Figma............................................................................................... 69

2.14.2 JavaScript ........................................................................................ 70

2.14.3 JavaScript Object Notation.............................................................. 71

2.14.4 React Native .................................................................................... 73

2.14.5 Google Firebase............................................................................... 74

2.15 Pengujian Sistem .................................................................................... 76

2.15.1 Pengujian Black Box........................................................................ 77

2.15.2 Pengujian White Box ....................................................................... 78

xii

2.15.3 Alasan Penggunaan Pengujian ........................................................ 80

2.16 Penelitian Sejenis.................................................................................... 81

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 86

3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 86

3.1.1 Observasi ......................................................................................... 86

3.1.2 Wawancara ...................................................................................... 87

3.1.3 Studi Pustaka ................................................................................... 88

3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................... 89

3.2.1 Perencanaan Kebutuhan .................................................................. 89

3.2.2 Tahap Perancangan Desain ............................................................. 91

3.2.3 Tahap Implementasi ........................................................................ 92

3.3 Kerangka Penelitian................................................................................ 94

3.3.1 Proses Knowledge Management System ........................................ 95

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM....................................... 99

4.1 Requirements Planning .......................................................................... 99

4.1.1 Gambaran Umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta ... 99

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ............................................................... 107

4.1.3 Identifikasi Masalah ...................................................................... 119

4.1.4 Analisis Sistem Usulan.................................................................. 122

4.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem ........................................................... 133

4.2 Design Workshop.................................................................................. 135

4.2.1 Perancangan Proses ....................................................................... 135

4.2.2 Perancangan Database .................................................................. 247

4.2.3 Perancangan Interface ................................................................... 313

4.3 Implementation ..................................................................................... 355

xiii

4.3.1 Coding (Pengkodean) .................................................................... 355

4.3.2 Testing (Pengujian) ....................................................................... 355

4.4 Ulasan dan Implikasi ................................................................................. 403

BAB V PENUTUP.............................................................................................. 404

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 404

5.2 Saran ..................................................................................................... 405

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 406

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA........................................................... xxvii

LAMPIRAN II DOKUMEN DAN SURAT-SURAT.......................................... lxv

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer (Dalkir, 2017) ... 38

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram .............................................................. 61

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Aulia Fadhillah, 2020) .......................... 63

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram .................................................................... 64

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram .............................................................. 65

Gambar 2.6 Metode Prototyping (Pradipta et al., 2015) ..................................... 68

Gambar 2.7 Arsitektur Sistem Firebase (Sonita & Fardianitama, 2018)............. 76

Gambar 3.1 Kriteria untuk Memilih Metodologi Pengembangan Sistem (Dennis

et al., 2015) ............................................................................................................ 57

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian ......................................................................... 94

Gambar 3.3 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS ........ 97

Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan Sharing Materi Perkuliahan ........... 113

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan Prosedur Pelayanan Akademik....... 114

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen

............................................................................................................................. 115

Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan ........................................................... 130

Gambar 4.5 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS ...... 132

Gambar 4.6 Use Case Diagram Knowledge Management System .................... 141

Gambar 4.7 Activity Diagram Login ................................................................. 215

Gambar 4.8 Activity Diagram Logout ............................................................... 216

Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah User ..................................................... 217

Gambar 4.10 Activity Diagram Edit User ......................................................... 218

Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus User...................................................... 219

Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah Mata Kuliah....................................... 220

Gambar 4.13 Activity Diagram Edit Mata Kuliah ............................................. 221

Gambar 4.14 Activity Diagram Hapus Mata Kuliah ......................................... 222

Gambar 4.15 Activity Diagram Validasi Materi Kuliah .................................... 223

Gambar 4.16 Activity Diagram Kelola Materi Kuliah....................................... 224

Gambar 4.17 Activity Diagram Validasi Forum Diskusi................................... 225

Gambar 4.18 Activity Diagram Hapus Forum Diskusi...................................... 226

xv

Gambar 4.19 Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........ 227

Gambar 4.20 Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .. 229

Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Request Prosedur............................... 230

Gambar 4.22 Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi.............. 231

Gambar 4.23 Activity Diagram Request Prosedur ............................................. 232

Gambar 4.24 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi.......... 233

Gambar 4.25 Activity Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi ................ 234

Gambar 4.26 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi............. 235

Gambar 4.27 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi

............................................................................................................................. 237

Gambar 4.28 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

............................................................................................................................. 238

Gambar 4.29 Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar............... 239

Gambar 4.30 Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi ................ 240

Gambar 4.31 Activity Diagram Tambah Materi Kuliah .................................... 241

Gambar 4.32 Activity Diagram Edit Materi Kuliah........................................... 243

Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Materi Kuliah ....................................... 244

Gambar 4.34 Activity Diagram Unduh Materi Kuliah ...................................... 245

Gambar 4.35 Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah ................................. 246

Gambar 4.36 Class Diagram Knowledge Management System ........................ 247

Gambar 4.37 Mapping Kardinalitas .................................................................. 249

Gambar 4.38 Skema Database .......................................................................... 258

Gambar 4.39 Sequence Diagram Login............................................................. 284

Gambar 4.40 Sequence Diagram Logout........................................................... 285

Gambar 4.41 Sequence Diagram Tambah User ................................................ 286

Gambar 4.42 Sequence Diagram Edit User ...................................................... 287

Gambar 4.43 Sequence Diagram Hapus User ................................................... 288

Gambar 4.44 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah.................................... 289

Gambar 4.45 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah .......................................... 290

Gambar 4.46 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah....................................... 291

Gambar 4.47 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah ................................. 292

xvi

Gambar 4.48 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah.................................... 293

Gambar 4.49 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi................................ 294

Gambar 4.50 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi................................... 295

Gambar 4.51 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ..... 296

Gambar 4.52 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 297

Gambar 4.53 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ........... 298

Gambar 4.54 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat

Prosedur............................................................................................................... 299

Gambar 4.55 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request

Prosedur............................................................................................................... 300

Gambar 4.56 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi ....... 301

Gambar 4.57 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi ............. 302

Gambar 4.58 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi.......... 303

Gambar 4.59 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum

Diskusi................................................................................................................. 304

Gambar 4.60 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

............................................................................................................................. 305

Gambar 4.61 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi

............................................................................................................................. 306

Gambar 4.62 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi.............. 307

Gambar 4.63 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah ................................. 308

Gambar 4.64 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah........................................ 309

Gambar 4.65 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah .................................... 310

Gambar 4.66 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah.................... 311

Gambar 4.67 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah .............................. 312

Gambar 4.68 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Admin............................... 313

Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Kaprodi ............................ 313

Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen ..... 314

Gambar 4.71 Perancangan Interface Halaman Kelola User untuk Admin ........ 314

Gambar 4.72 Perancangan Interface Tambah User untuk Admin ..................... 315

Gambar 4.73 Perancangan Interface Detail User untuk Admin ........................ 316

xvii

Gambar 4.74 Perancangan Interface Edit User untuk Admin............................ 317

Gambar 4.75 Perancangan Interface Halaman Kelola Mata Kuliah untuk Admin

dan Kaprodi ......................................................................................................... 318

Gambar 4.76 Perancangan Interface Tambah Mata Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi ................................................................................................................ 319

Gambar 4.77 Perancangan Interface Edit Mata Kuliah untuk Admin dan Kaprodi

............................................................................................................................. 320

Gambar 4.78 Perancangan Interface Halaman Kelola Materi Kuliah untuk Admin

dan Kaprodi ......................................................................................................... 321

Gambar 4.79 Perancangan Interface Approval Materi Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi ................................................................................................................ 322

Gambar 4.80 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi ................................................................................................................ 323

Gambar 4.81 Perancangan Interface Halaman Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 324

Gambar 4.82 Perancangan Interface Lihat Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 325

Gambar 4.83 Perancangan Interface Detail Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 326

Gambar 4.84 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-book untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 327

Gambar 4.85 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-journal untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 328

Gambar 4.86 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah File Lainnya untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 329

Gambar 4.87 Perancangan Interface Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)

............................................................................................................................. 330

Gambar 4.88 Perancangan Interface Approval Forum Diskusi untuk Admin dan

Kaprodi ................................................................................................................ 331

Gambar 4.89 Perancangan Interface Halaman Forum Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 332

xviii

Gambar 4.90 Perancangan Interface Tambah Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi ......................................................................................................... 333

Gambar 4.91 Perancangan Interface Lihat Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi ................................................................................................................ 334

Gambar 4.92 Perancangan Interface Cari Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi ................................................................................................................ 335

Gambar 4.93 Perancangan Interface Cari Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 336

Gambar 4.94 Perancangan Interface Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 337

Gambar 4.95 Perancangan Interface Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik

untuk Admin dan Kaprodi ................................................................................... 338

Gambar 4.96 Perancangan Interface Tambah Jenis Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 339

Gambar 4.97 Perancangan Interface Edit Jenis Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 340

Gambar 4.98 Perancangan Interface Halaman Kelola Prosedur Pelayanan

Akademik untuk Admin dan Kaprodi.................................................................. 341

Gambar 4.99 Perancangan Interface Edit Prosedur Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 342

Gambar 4.100 Perancangan Interface Halaman Pelayanan Akademik untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 343

Gambar 4.101 Perancangan Interface List Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi ......................................................................................................... 344

Gambar 4.102 Perancangan Interface Lihat Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi ......................................................................................................... 345

Gambar 4.103 Perancangan Interface Request Prosedur Pelayanan untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 346

Gambar 4.104 Perancangan Interface Halaman Account untuk Admin ............ 347

Gambar 4.105 Perancangan Interface Halaman Account untuk Mahasiswa dan

Dosen................................................................................................................... 348

xix

Gambar 4.106 Perancangan Interface Halaman Account untuk Kaprodi.......... 349

Gambar 4.107 Perancangan Interface Materi Kuliah Diunggah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 350

Gambar 4.108 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 351

Gambar 4.109 Perancangan Interface Diskusi Dibuat untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi ......................................................................................................... 352

Gambar 4.110 Perancangan Interface User Profile untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi ................................................................................................................ 353

Gambar 4.111 Perancangan Interface Rank Medal Details untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 354

xx

DAFTAR SIMBOL

1. Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013)

2. Simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)

xxi

3. Simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013)

xxii

4. Simbol Sequence Diagram (Sumarna, 2019)

xxiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013) ........................................ 60

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)............................................ 62

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram (Sumarna, 2019) ....................................... 65

Tabel 4.1 Kurikulum Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi UIN

Jakarta.................................................................................................................. 103

Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Knowledge Management System ................... 133

Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Knowledge Management System........... 134

Tabel 4.4 Identifikasi Aktor pada Knowledge Management System .................. 135

Tabel 4.5 Identifikasi Use Case pada Knowledge Management System ............ 136

Tabel 4.6 Use Case Scenario Login ................................................................... 142

Tabel 4.7 Use Case Scenario Logout ................................................................. 143

Tabel 4.8 Use Case Scenario Kelola User/Tambah User .................................. 144

Tabel 4.9 Use Case Scenario Kelola User/Edit User......................................... 147

Tabel 4.10 Use Case Scenario Kelola User/Hapus User ................................... 149

Tabel 4.11 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah........ 152

Tabel 4.12 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah .............. 154

Tabel 4.13 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah .......... 157

Tabel 4.14 Use Case Scenario Validasi Materi Kuliah...................................... 159

Tabel 4.15 Use Case Scenario Kelola Materi Kuliah ........................................ 162

Tabel 4.16 Use Case Scenario Validasi Forum Diskusi .................................... 166

Tabel 4.17 Use Case Scenario Hapus Forum Diskusi........................................ 169

Tabel 4.18 Use Case Scenario Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi .......... 171

Tabel 4.19 Use Case Scenario Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .... 176

Tabel 4.20 Use Case Scenario Validasi Request Prosedur ................................ 181

Tabel 4.21 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi................ 184

Tabel 4.22 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request

Prosedur............................................................................................................... 186

Tabel 4.23 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi............ 188

Tabel 4.24 Use Case Scenario Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi .................. 190

xxiv

Tabel 4.25 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi .............. 193

Tabel 4.26 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi

............................................................................................................................. 195

Tabel 4.27 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

............................................................................................................................. 197

Tabel 4.28 Use Case Scenario Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi ... 199

Tabel 4.29 Use Case Scenario Forum Diskusi/Knowledge Diskusi .................. 201

Tabel 4.30 Use Case Scenario Materi Kuliah/Tambah Materi Kuliah .............. 203

Tabel 4.31 Use Case Scenario Materi Kuliah/Edit Materi Kuliah..................... 205

Tabel 4.32 Use Case Scenario Materi Kuliah/Hapus Materi Kuliah ................. 208

Tabel 4.33 Use Case Scenario Materi Kuliah/Unduh dan Baca Materi Kuliah. 210

Tabel 4.34 Use Case Scenario Materi Kuliah/Menyukai Materi Kuliah ........... 212

Tabel 4.35 Matriks CRUD Knowledge Management System............................. 250

Tabel 4.36 Tabel User ........................................................................................ 259

Tabel 4.37 Tabel Mahasiswa .............................................................................. 260

Tabel 4.38 Tabel Dosen ...................................................................................... 261

Tabel 4.39 Tabel Kaprodi ................................................................................... 262

Tabel 4.40 Tabel Admin...................................................................................... 263

Tabel 4.41 Tabel Mata Kuliah ............................................................................ 264

Tabel 4.42 Tabel Materi Kuliah ......................................................................... 265

Tabel 4.43 Tabel E-book .................................................................................... 267

Tabel 4.44 Tabel E-journal ................................................................................ 268

Tabel 4.45 Tabel Request Materi Kuliah............................................................ 269

Tabel 4.46 Tabel Komentar Request Materi Kuliah........................................... 272

Tabel 4.47 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........................................... 273

Tabel 4.48 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ..................................... 274

Tabel 4.49 Tabel Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ....................... 275

Tabel 4.50 Tabel Komentar Request Forum Diskusi ......................................... 276

Tabel 4.51 Tabel Kategori Diskusi..................................................................... 277

Tabel 4.52 Tabel Forum Diskusi ........................................................................ 278

Tabel 4.53 Tabel Komentar Diskusi................................................................... 279

xxv

Tabel 4.54 Tabel Request Forum Diskusi .......................................................... 280

Tabel 4.55 Tabel Komentar Request Forum Diskusi ......................................... 281

Tabel 4.56 Tabel Edit E-book............................................................................. 282

Tabel 4.57 Tabel Edit E-journal......................................................................... 283

Tabel 4.58 Pengujian Use Case Login................................................................ 356

Tabel 4.59 Pengujian Use Case Logout.............................................................. 357

Tabel 4.60 Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User .............................. 357

Tabel 4.61 Pengujian Use Case Kelola User/Edit User ..................................... 359

Tabel 4.62 Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User ................................. 361

Tabel 4.63 Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah....................................... 362

Tabel 4.64 Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah ............................................. 363

Tabel 4.65 Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah.......................................... 366

Tabel 4.66 Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah....................................... 367

Tabel 4.67 Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi ..................................... 371

Tabel 4.68 Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........ 372

Tabel 4.69 Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .. 375

Tabel 4.70 Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 378

Tabel 4.71 Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ...... 380

Tabel 4.72 Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 382

Tabel 4.73 Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi .................................................................................................................... 384

Tabel 4.74 Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi ................................... 386

Tabel 4.75 Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi ......................................... 387

Tabel 4.76 Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi...................................... 389

Tabel 4.77 Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi .................. 390

Tabel 4.78 Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi..................... 391

Tabel 4.79 Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi............... 392

Tabel 4.80 Pengujian Use Case Knowledge Diskusi.......................................... 393

Tabel 4.81 Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah .................................... 394

Tabel 4.82 Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah........................................... 396

Tabel 4.83 Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah ....................................... 399

xxvi

Tabel 4.84 Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah....................... 401

Tabel 4.85 Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah ................................. 402

xxvii

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya yang paling strategis, signifikan pada organisasi serta

menjadi faktor utama penentu keuntungan kompetitif berkelanjutan dan

kinerja organisasi adalah sumber daya pengetahuan (Agarwal & Marouf,

2014). Sedangkan Knowledge Management (KM) dapat diartikan sebagai

sebuah tindakan sistematis untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan,

dan mendistribusikan segenap jejak pengetahuan yang relevan kepada setiap

anggota organisasi tersebut, dengan tujuan meningkatkan daya saing

organisasi (Wulantika, 2012).

Konsep KM mencoba menggabungkan dua kekuatan besar, yaitu

Knowledge dan Management dengan mengelola semua sumber daya

(resource) yang ada dalam perusahaan sehingga mudah untuk disimpan,

diperoleh kembali, serta didistribusikan kepada orang yang tepat secara cepat

sesuai kebutuhan (Sulaiman, 2015).

Selain pada sektor bisnis, KM juga dapat dimanfaatkan dalam sektor

pendidikan. Dengan KM, peneliti dapat membantu institusi pendidikan

dalam mengembangkan kemampuan tenaga pendidiknya maupun memberi

kemudahan pada peserta didik dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pada

institusi pendidikan tersebut. Hal ini juga merupakan wujud dari keselarasan

tujuan dan objektif dari perguruan tinggi dengan prinsip-prinsip KM.

2

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan bahwa universitas dan perguruan

tinggi memiliki peran utama yaitu memberikan pengetahuan (Agarwal &

Marouf, 2014).

Knowledge Management System (KMS) merupakan penerapan KM

dengan bantuan teknologi. KMS membantu perkembangan organisasi

menjadi sebuah organisasi pembelajaran. Knowledge ini harus dikelola

(managed), harus direncanakan dan diimplementasikan. Perubahan yang

terjadi di dalam dan di luar organisasi mengharuskan organisasi untuk terus

menerus belajar dan beradaptasi, agar dapat mengikuti perubahan atau berada

di depan perubahan tersebut agar dapat tetap mempertahankan diri dan tidak

tertinggal dalam gejolak perubahan (Sulaiman, 2015).

KMS sangatlah penting bagi suatu institusi pendidikan, hal ini telah

sering dibahas pada berbagai jurnal. KMS sangat penting untuk

diimplementasikan di suatu organisasi atau perusahaan karena dapat

meningkatkan pengetahuan bagi karyawan secara akurat dan merata. Hal ini

disebabkan karena karyawan mendapat knowledge dari sumber KMS yang

sama.

Semakin meningkatnya kesadaran organisasi ataupun perusahan

mengenai pentingnya pengelolaan pengetahuan, jumlah penelitian mengenai

KMS pun semakin meningkat. Moriza Husna (2019) melakukan penelitian

Rancang Bangun Knowledge Management System Materi Kuliah Mahasiswa

Program Studi Sistem Informasi (Studi Kasus Perguruan Tinggi Negeri Se-

DKI Jakarta). Penelitian ini dilatar belakangi dengan dibukanya pasar

3

perdagangan bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),

semakin meningkatkan persaingan kerja yang dihadapi lulusan sistem

informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat meningkatkan

pengetahuan mahasiswa dengan cara saling berbagi pengetahuan mahasiswa

sistem informasi tanpa mengenal perbedaan universitas. Tujuan penelitian

ini adalah mengembangkan KMS materi kuliah mahasiswa sistem informasi

yang memberikan layanan sharing pengetahuan yang mudah diakses oleh

mahasiswa secara efektif dan efisien. Hasil penelitian ini adalah Knowledge

Management System materi perkuliahan mahasiswa sistem informasi antar

perguruan tinggi negeri di DKI Jakarta, yang dapat mendistribusikan baik

pengetahuan tacit, maupun eksplisit di antara mahasiswa.

Safira Aulia Fadhillah (2020) juga melakukan penelitian mengenai

KMS dengan judul penelitian Rancang Bangun Knowledge Management

System Berbasis Web untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Kasus:

PT. Syarfi Teknologi Finansial). Penelitian ini dilatar belakangi tidak

terkelolanya knowledge perusahaan. Knowledge tersebut masih tersimpan di

masing-masing karyawan sehingga sering terjadinya brain dain (kehilangan

pengetahuan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah

sistem sharing informasi aktivitas perusahaan dengan merancang KMS

untuk membantu karyawan dalam meningkatkan pengetahuan karyawan,

sehingga knowledge yang dimiliki karyawan dapat bertambah dan kinerja

karyawan menjadi meningkat. Hasil dari penelitian ini adalah rancang

bangun sebuah sistem yang membantu karyawan dalam mendapatkan

4

knowledge, memudahkan sharing knowledge antar karyawan, sehingga

meningkatkan kualitas kinerja karyawan.

Fryonanda, Rusli, & Rany (2018) melakukan penelitian Perancangan

Knowledge Center untuk Mahasiswa pada Kalbis Institute berbasis Website.

Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan menelusuri atau mencari

pengetahuan yang sudah ada untuk dikembangkan menjadi pengetahuan baru

(riset) atau hanya sebatas transfer pengetahuan. Dimana mahasiswa kesulitan

dalam berkomunikasi kepada sesama civitas Kalbis Institute yang berbeda

tingkat ataupun strata (sarjana dan pascasarjana). Seiring berjalannya

penelitian, pengetahuan akan hilang ketika pemilik pengetahuan berhenti.

Penelitian ini bertujuan menunjang kegiatan riset dengan efektif dan efisien.

Hasilnya, dengan KMS yang dibangun, pengetahuan yang ada di Kalbis

Institute dapat ditemukan, ditransfer, dikelola sehingga dapat menciptakan

bentuk pengetahuan baru. Anggota di Kalbis Institute dapat berdiskusi,

berbagi, dan mencari pengetahuan.

Penelitian lainnya, Yuni Sugiarti (2014) melakukan penelitian Berbagi

Bahan Belajar Online untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis dan

Profesional Dosen. Penelitian ini dilatar belakangi dengan masih banyaknya

dosen yang merasa kesulitan membuat bahan ajar pada mata kuliah yang

diampu. Penyebabnya diantaranya, karena tidak linier dengan keilmuannya.

Kondisi tersebut diperparah dengan seringnya berganti mata kuliah yang

diampunya dalam setiap semester serta kurang meratanya kompetensi

pendagogis dan profesional dosen. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui

5

kompetensi dosen dalam rangka merancang sharing bahan belajar online

untuk meningkatkan kompetensinya, khususnya kompetensi pedagogik dan

profesional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen masih kurang

menguasai kompetensi pedagogik terutama aspek menguasai teori belajar

dan prinsip pembelajaran, kompetensi profesional terutama aspek kurang

menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan. Kompetensi

yang termasuk kategori cukup adalah aspek mengembangkan kurikulum

yang terkait dengan bidang pengembangan yang diajarkan kepada anak

didik, menyelenggarakan kegiatan yang mendidik, memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi, serta aspek tindakan reflektif.

Selain itu, Sugiarti dan Sulaeman (2015) juga melakukan penelitian

Rancang Bangun Knowledge Management System Bahan Ajar Online dalam

Meningkatkan Kompetensi Guru MTs Negeri 2 Pamulang yang dilatar

belakangi dengan masih banyaknya guru yang mengajar merasa kesulitan

membuat bahan ajar mata pelajaran yang diampu. Disebabkan seringnya

berganti mata pelajaran yang diampunya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengimplementasikan Knowledge Management System bahan ajar dalam

meningkatkan kompetensi guru MTs negeri 2 Pamulang. Hasil penelitian ini

para guru MTs bisa memanfaatkan website sistem pembelajaran, melalui

sharing knowledge sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kompetensi

guru yang mudah di pahami. Khususnya peningkatan kompetensi pedagogik

dan kompetensi profesional bagi guru MTs. Selain itu, hasil penelitian ini

6

dapat menjadi model penerapan Knowledge Management System dalam

sistem pembelajaran untuk MTs.

KMS dapat menyelesaikan beberapa masalah yang kerap terjadi dalam

penyebaran knowledge, seperti terdapat kesenjangan pengetahuan antara

guru senior dan guru muda (Dirgantoro, 2014). Permasalahan lainnya adalah

sistem training atau workshop tidak memiliki media penyimpanan dan tidak

adanya perpindahan knowledge training sehingga mengakibatkan guru yang

tidak mengikuti training tidak mengetahui hasil training tersebut

(Mardhotillah, 2011). Dalam menyelsaiakan masalah ini, KMS bisa

dijadikan sarana berbagi bahan ajar antar guru. Setiap guru memiliki akun

pribadi dan guru dapat mengunggah materi pembelajaran ke situs web,

mengunggah pertanyaan tes, soal ujian, memvariasikan soal ujian yang akan

dikeluarkan selama ujian, dan berdiskusi di forum dengan guru lainnya

(Sugiarti & Kumaladewi, 2017).

Kenyataannya masih banyak dosen yang merasa kesulitan membuat

bahan ajar pada mata kuliah yang diampu. Penyebabnya diantaranya, karena

tidak linier dengan keilmuannya. Kondisi tersebut diperparah dengan

seringnya berganti mata kuliah yang diampunya dalam setiap semester

(Sugiarti, 2014).

Permasalahan mengenai penyebaran knowledge juga dapat terjadi

pada prosedur pelayanan akademik di institusi pendidikan. Akademik adalah

seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikann menengah, pendidikan kejuruan, maupun

7

perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam suatu

cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu

(Subhansyah, 2011). Sehingga pelayanan akademik dapat disimpulkan

sebagai segala jenis layanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan akademik dan prosedur pelayanan akademik adalah langkah-

langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan pelayanan akademik

tersebut.

Permasalahan pada pelayanan akademik di universitas atau perguruan

tinggi yang biasa terjadi adalah sulitnya mahasiswa untuk mendapat

informasi mengenai prosedur dari layanan akademik tertentu, dan lambatnya

informasi yang disampaikan apabila terjadi pembaruan pada salah satu atau

seluruh layanan akademik. Terkadang mahasiswa harus mendatangi

langsung tempat pelayanan akademik universitas untuk mendapat informasi-

informasi tertentu dan langkah-langkah untuk mendapatkan pelayanan

tertentu atau bertanya kepada mahasiswa lain yang telah mengetahui

informasi tersebut. Sehingga hal ini mengakibatkan tidak meratanya

penyebaran pengetahuan atau informasi tentang prosedur pelayanan

akademik pada seluruh mahasiswa.

Berdasarkan permasalahan pada studi literatur yang telah disebutkan,

permasalahan tersebut juga terjadi pada Universtias Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), khususnya pada Program Studi Sistem

Informasi. Yaitu permasalahan pada sulitnya dosen dalam membuat bahan

ajar pada mata kuliah tertentu, sulitnya mahasiswa dalam mendapat bahan

8

bacaan yang mendukung dan relevan dengan materi kuliah tertentu, tidak

meratanya penyebaran knowledge mengenai prosedur pelayanan akademik

Program Studi Sistem Informasi, serta tidak adanya tempat mencari solusi

bagi mahasiswa maupun dosen mengenai permasalahan-permasalahan dalam

proses perkuliahan maupun pelayanan akademik program studi.

Oleh karena itu, Program Studi Sistem Informasi pada UIN Jakarta

membutuhkan KMS untuk dapat mengelola pengetahuan yang ada, agar

pengetahuan-pengetahuan terdahulu maupun pengetahuan terkini mengenai

aktivitas perkuliahan dapat tersimpan dan dapat digunakan, serta dapat

menjadi tempat untuk berdiskusi serta memberikan solusi atas permasalahan

yang terjadi, selain itu juga diharapkan dengan adanya KMS dapat

meningkatkan kemudahan bagi dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan

kompetensi nya masing-masing.

Berdasarkan pada permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk

menerapkan KMS pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dalam

membantu pihak program studi, dosen, maupun mahasiswa untuk dapat

saling mengelola pengetahuan bersama mengenai materi kuliah atau bahan

ajar, dapat menjadi tempat diskusi pengetahuan baik bagi dosen maupun

mahasiswa terkait perkuliahan maupun prosedur pelayanan akademik

program studi dan dapat dijadikan sebagai landasan untuk pemecahan

permasalahan-permasalahan yang ada. Untuk itu dibuatlah “Rancang

Bangun Knowledge Management System Sharing Materi Kuliah, Forum

9

Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik Program Studi Berbasis

Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan

yang akan diselesaikan dalam penelitian yaitu:

1. Mahasiswa kesulitan dalam mencari bacaan-bacaan yg

mendukung materi kuliah dan relevan dengan kualitas yang

sesuai. Selain itu, dosen kesulitan dalam mencari referensi bahan

ajar yang sesuai saat dosen mendapat tugas untuk mengajar materi

yang belum pernah dia ajari sebelumnya.

2. Mahasiswa kesulitan dalam mencari solusi dari masalah-masalah

yang terjadi terkait kegiatan perkuliahan dikarenakan tidak

semuanya memiliki kenalan yang pernah mengalami masalah

tersebut dan mengetahui solusinya.

3. Mahasiswa kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai

prosedur pelayanan program studi, dikarenakan harus bertanya

kepada mahasiswa lain yang sudah mengetahui, dimana tidak

semua mahasiswa memiliki kenalan yang mengetahui prosedur

pelayanan program studi, sehingga mahasiswa harus bertanya

langsung ke pihak program studi.

10

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah peneliti paparkan

pada poin sebelumnya, dapat disimpulkan sebuah rumusan masalah, yaitu

bagaimana membangun KMS yang dapat memberikan layanan sharing

materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan program studi, dan

menciptakan knowledge hasil diskusi.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas maka ruang

lingkup masalah dibatasi pada:

1. Penelitian ini dilakukan pada Program Studi Sistem Informasi

UIN Jakarta.

2. Peneliti membangun KMS yang hanya melakukan pengelolaan

materi kuliah, mewadahi sharing knowledge materi kuliah,

penyimpanan informasi prosedur pelayanan program studi, serta

hanya melakukan penciptaan knowledge dari hasil forum diskusi.

3. Penelitian ini tidak mencakup penciptaan pengetahuan baru dari

materi kuliah dan prosedur pelayanan program studi.

4. Siklus Knowledge Management yang digunakan dalam KMS ini

adalah Siklus Knowledge Management Meyer dan Zack.

5. Model Knowledge Conversion pada proses refine yang digunakan

adalah Model Knowledge Conversion Nonaka dan Takeuchi atau

yang lebih dikenal dengan Model SECI.

11

6. Penelitian ini tidak membahas keamanan sistem.

7. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid

Application Development (RAD).

8. Tools yang digunakan untuk menggambarkan desain sistem

menggunakan Unified Modeling Language (UML).

9. Desain sistem berbasis android dengan perancangan interface

menggunakan software Figma.

10. Perancangan KMS berbasis Android menggunakan bahasa

pemrograman JavaScript dengan framework React Native versi

0.62, dan database Google Firebase versi 17.4.3.

1.5 Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan

membangun KMS yang dapat mengelola pengetahuan yang juga menjadi

sarana untuk sharing materi kuliah, pencarian informasi mengenai prosedur

pelayanan akademik program studi, dan menghasilkan pengetahuan dari

forum diskusi untuk menciptakan solusi terkait permasalahan dalam

perkuliahan pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Sedangkan

secara khusus, penelitian ini bertujuan:

1. Merancang dan membangun KMS sharing materi kuliah, forum

diskusi, dan prosedur pelayanan program studi.

12

2. Mengelola materi kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan

program studi, serta memberikan layanan sharing materi kuliah,

dan menghasilkan knowledge dari forum diskusi.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Memudahkan mahasiswa dalam berbagi pengetahuan dan

mencari pengetahuan berupa bacaan-bacaan yg mendukung

materi kuliah, prosedur pelayanan prodi, dan pengetahuan terkait

kegiatan perkuliahan, sehingga setiap mahassiwa dapat memiliki

pengetahuan yang merata.

2. Memudahkan dosen dalam berbagi bahan ajar, referensi untuk

pembuatan bahan ajar, dan berbagi pengalaman, sehingga dapat

menjadi usaha untuk meratakan kualitas pengetahuan dosen.

3. Meningkatkan daya saing program studi sistem informasi UIN

Jakarta, meningkatkan kualitas peserta didik dan penyelenggara

pendidikan, serta memudahkan pihak program studi dalam

menyebarkan pengetahuan dan mengendalikan kualitas

pengetahuan yang tersebar.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, pembahasan dilakukan

dengan sistematika penelitian sebagai berikut:

13

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dimuat latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

dari penulisan laporan penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat pustaka dan landasan teori yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian, knowledge management system, siklus

knowledge, model knowledge, metode pengembangan sistem,

dan tools yang digunakan pada penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan kerangka berpikir dalam penyusunan skripsi

ini, metode dalam mengumpulkan data, tahapan yang dilakukan

pada siklus KM dan model knowledge conversion yang

digunakan, dan tahapan yang dilakukan dengan metode

pengembangan sistem yang digunakan.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis

sistem berjalan, identifikasi masalah, analisis sistem usulan,

analisis kebutuhan sistem, dan tahap-tahap dalam membangun

knowledge management system pada penelitian ini.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

dan saran untuk penelitian sejenis selanjutnya.

14

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Rancang Bangun

Perancangan merupakan langkah pertama dalam fase pengembangan

rekayasa produk atau sistem, perancangan dapat diartikan sebagai proses

mendasar untuk memahami mengapa sistem informasi harus dibangun dan

menentukan bagaimana membangunnya (Dennis, Wixom, & Roth, 2015).

Menurut Taylor pada (Pressman, 2012) perancangan itu adalah proses

penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan

sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang

membolehkan dilakukan realisasi fisik. Rancangan menciptakan representasi

atau model dari perangkat lunak, tetapi tidak seperti model persyaratan

(requirements model) yang berfokus pada menggambarkan data, fungsi, dan

perilaku yang dibutuhkan, model rancang memberikan detail mengenai

arsitektur perangkat lunak, struktur data, antarmuka, dan komponen yang

dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem (Pressman, 2012). Sehingga,

perancangan merupakan salah satu bagian penting dalam membuat suatu

program.

Sedangkan rancang bangun dapat diartikan sebagai serangkaian

prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam

bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana

komponen-komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2012).

15

Proses rancang bangun sistem yang paling umum dilakukan oleh

organisasi adalah pembangunan sistem dengan pendekatan problem solving,

yang merupakan penggabungan dari langkah-langkah pemecahan masalah

umum, seperti berikut:

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Menganalisis masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan solusi dan ekspektasi.

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi terbaik.

5. Desain solusi yang dipilih.

6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.

7. Mengevaluasi hasil.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa rancang bangun adalah sekumpulan

langkah-langkah pembangunan perangkat lunak yang berfokus memberikan

rincian secara detail mengenai arsitektur perangkat lunak, struktur data,

antarmuka, dan komponen yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan

sistem (Husna, 2019).

16

2.2 Konsep Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Sederhananya, sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan

terpadu (Anggraeni & Irviani, 2017).

Sistem secara khusus pada bidang sistem informasi, dapat diartikan

sebagai kelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama

untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Apabila

suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk

mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sistem

(Rachma, 2019).

Sistem juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-

elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun

software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai

tujuan/sasaran tertentu yang sama (Maniah & Hamadin, 2017).

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah kumpulan-kumpulan elemen-elemen yang dapat berupa

17

subsistem, data, jaringan kerja dan bagian-bagian lain yang termasuk ke

dalam sistem yang saling berinteraksi untuk dapat mencapai suatu tujuan

bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses

transformasi yang terartur.

2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi secara umum dapat diartikan sebagai hasil dari

pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi

penerimanya, serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata

yang digunakan untuk keperluan pengambilan keputusan (Anggraeni &

Irviani, 2017).

Menurut Gordon B. Davis pada (Hutahaean, 2015) informasi

adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang

akan datang.

Kita dapat mendefinisikan informasi sebagai hasil pengolahan dari

sebuah data atau pengetahuan yang dapat bermanfaat dalam proses

pengambilan keputusan.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Kebutuhan dalam pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dipertemukan dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada

18

pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan dapat disebut dengan sistem informasi (Anggraeni & Irviani,

2017).

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang dibutuhkan (Hutahaean, 2015).

Menurut Soetono dalam (Anggadini, 2013) sistem informasi

mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu aktivitas masukan

(input), pemrosesan (processing) dan keluaran (output). Tiga aktivitas

dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk

pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan,

dan menciptakan produk atau jasa baru.

Jadi, sistem informasi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan

komponen terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja

yang memiliki aktivitas masukan, pemrosesan, dan keluaran yang

menghasilkan informasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang

dibutuhkan oleh organisasi dalam pengambilan keputusan, pengendalian

operasi analisis permasalahan dan menciptakan produk atau jasa baru.

19

2.2.4 Komponen Sistem Informasi

Menurut (Hutahaean, 2015), sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu:

1. Blok masukkan (input block). Input mewakili data yang masuk

ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-

metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok model (model block). Blok ini terdiri dari kombinasi

prosedur, logika dan metode matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang sudah diinginkan.

3. Blok keluaran (output block). Produk dari sistem informasi

adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas

dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block). Teknologi digunakan untuk

menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan

membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari beberapa unsur utama, yaitu:

20

a. Teknisi (humanware atau brainware).

b. Perangkat lunak (software).

c. Perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block). Merupakan kumpulan dari

data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,

tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block). Banyak faktor yang dapat merusak

sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur

tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem

itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan

sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi

kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3 Konsep Knowledge Management

2.3.1 Pengertian Knowledge

(Deshpande & Kulkarni, 2014) mendefinisikan pengetahuan atau

knowledge adalah turunan dari informasi tetapi lebih kaya dan lebih

bernilai dari informasi. Di dalamnya memuat kebiasaan, kesadaran, dan

pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman atau belajar, dan hasil

21

dari pembuatan perbandingan, identifikasi akibat, dan pembuatan

koneksi. Beberapa pakar menyertakan kebijaksanaan dan wawasan

dalam definisi mereka terhadap pengetahuan. Dalam istilah organisasi,

pengetahuan umumnya dianggap “know how” atau “aksi terapan”.

Pengetahuan berbeda dengan data maupun informasi, data

mengacu kepada fakta-fakta kosong tanpa konteks, misalnya nomor

telepon. Informasi adalah data dengan konteks, misalnya buku telepon.

Pengetahuan adalah informasi yang dapat memfasilitasi suatu tindakan,

misalnya individu yang merupakan pakar dalam suatu organisasi

(Fernandez & Sabherwal, 2010).

2.3.2 Macam-Macam Knowledge

(Darudiato & Setiawan, 2013) membagi knowledge menjadi 3 jenis,

yaitu:

1. Tacit Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang tidak

mudah digambarkan dan dibagikan, Pengetahuan ini berupa

suatu pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing-

masing individu dimana pengetahuan tersebut belum

terdokumentasikan, pengetahuan ini didapatkan atau

berkembang melalui interaksi dan komunikasi dengan orang

lain.

2. Explicit Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang telah

berhasil terdokumentasikan, yang memiliki suatu sifat

22

struktural, sistematis dan mudah untuk dikomunikasikan dan

dibagikan kepada orang lain. Pengetahuan ini dapat berupa

buku, jurnal, karya ilmiah, referensi atau lainnya. Pengetahuan

ini didapatkan dan berkembang dari isi dan informasi yang ada

di dalamnya.

3. Potential Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang

digunakan untuk melakukan suatu analisis data dan mengubah

data menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan ini didapatkan

dan berkembang dari hasil analisis terhadap data yang ada.

2.3.3 Konversi Pengetahuan

Nonaka, I. dan Takeuchi, H mengungkapkan pada (Darudiato &

Setiawan, 2013) bahwa diperlukan suatu model konseptual yang

diperlukan untuk meningkatkan basis pengetahuan. Model ini dikenal

dengan model SECI (Socialization , Externalization, Combination, dan

Internalization).

Model tersebut menjelaskan mengenai bagaimana basis

pengetahuan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara melakukan

konversi knowledge dari satu bentuk knowledge ke bentuk knowledge

yang lain. Menurut (Sapruwan, 2017), konversi knowledge dapat

dijelaskan sebagai berikut:

23

1. Socialization: From Tacit to Tacit.

Sosialisasi merupakan proses berbagi pengetahuan dari individu

pemilik pengetahuan kepada individu lain yang bertindak sebagai

penerima. Proses konversi tidak selalu berjalan mulus. Salah satu

masalah klasik tidak semua individu mau membagi pengetahuannya

kepada yang lain. Memiliki pengetahuan yang strategis bagi perusahaan

tetapi eksklusif bagi individu, sering dianggap sebagai nilai kompetitif

yang membuat posisi seorang pegawai “aman”. Pada saat pegawai

tersebut tidak lagi menempati posisinya karena penugasan di bidang yang

baru, pindah ke perusahaan lain, pensiun, atau meninggal dunia,

perusahaan kewalahan mencari pengganti karena sulit menemukan

pegawai lain yang memiliki pengetahuan sama. Saat itulah, pengetahuan

sebagai aset berharga, meninggalkan perusahaan. Masalah lainnya,

pegawai yang memiliki pengetahuan atau mau membaginya seringkali

tidak mengetahui cara yang tepat untuk membagikan pengetahuannya.

Di samping itu, dengan konversi alamiah, pengetahuan tidak akan

tersebar secara cepat dan merata di dalam perusahaan. Seorang pegawai,

tidak mungkin membagi pengetahuannya secara langsung kepada

seluruh pegawai lain yang ada di perusahaan, terlebih untuk perusahaan

perusahaan besar yang tersebar luas.

24

2. Externalization: From Tacit to Explicit

Eksternalisasi adalah proses mengartikulasikan Tacit Knowledge

menjadi sebuah konsep yang eksplisit. Misalnya menuangkan

pengetahuan individu ke dalam tulisan atau gambar sehingga menjadi

jelas untuk ditangkap oleh individu lain. Pada proses ini berupaya

mendokumentasikan pengetahuan. Fungsi ini terutama sekali terkait

proses transformasi dari Tacit Knowledge individu menjadi Explicit

Knowledge.

3. Combination: From Explicit to Explicit

Kombinasi adalah proses mentransformasi konsep-konsep

kelimuan yang ada ke dalam suatu sistem pengetahuan. Model konversi

kombinasi melibatkan berbagai bentuk Explicit Knowledge seperti

pertukaran dokumen, pengelompokan informasi, penambahan data,

rekonfigurasi data manual menjadi database dan sebagainya. Konversi

dengan model kombinasi ini dapat berupa bulletin bulanan perusahaan,

focus group discussion, community of practice, fasilitas e-learning,

workshop accounting, dan banyak lagi.

4. Internalization: From Explicit to Tacit

Konversi internalisasi merupakan proses setiap individu dalam

mengakuisisi Explicit Knowledge menjadi Tacit Knowledge. Ketika

pengalaman yang diperoleh individu dari proses sosialisasi,

eksternalisasi dan kombinasi pengetahuan diinternalisasikan ke dalam

25

Tacit Knowledge individu tersebut, membentuk sebuah sikap mental dan

pemahaman praktis dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, saat itulah

pengetahuan menjadi aset yang sangat berharga

2.3.4 Pengertian Knowledge Management

Dalam mengikuti pertumbuhan suatu informasi, tentu tidak hanya

langsung menerapkannya tetapi harus melalui adanya suatu proses

pengolahan serta pemanfaatan dari informasi yang ada. Agar sebuah

informasi menjadi sesuatu yang bernilai, kemudian tumbuh menjadi

sebuah pengetahuan di dalam organisasi atau perusahaan, maka

dibutuhkannya suatu sistem atau konsep yang dikenal dengan Knowledge

Management (KM) (Darudiato & Setiawan, 2013). Sedangkan Turban

menjelaskan dalam (Lestari, 2018) bahwa KM adalah proses yang

membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisir,

menyebarluaskan dan mentransfer informasi dan kepakaran, termasuk

bagian dari memory organisasi dan umumnya berada pada organisasi

dalam pola yang tidak terstruktur.

Menurut (Sugiarti, Kumaladewi, Rahmawati, & Nanang, 2019)

dalam knowledge management terdapat empat proses yaitu menangkap,

menyimpan, menyebarluaskan, dan menggunakan pengetahuan. Oleh

karena itu proses ini harus diarahkan dan dikendalikan agar manajemen

pengetahuan dapat berjalan dengan baik.

26

Menurut (Sulaiman, 2015) KM merupakan penciptaan sebuah

sistem yang memungkinkan suatu organisasi mampu untuk menampung

atau memanfaatkan knowledge, pengalaman dan kreativitas dari para

staf/karyawannya untuk dapat meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan

menurut (Sari & Tania, 2014) KM adalah usaha untuk meningkatkan

pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan

budaya berkomunikasi antar personel, memberikan kesempatan untuk

belajar, dan menggalakan saling berbagi knowledge. Dimana usaha ini

akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti

kompetensi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.

(Turban, Sharda, & Delen, 2010) memiliki pandangan tersendiri

akan KM sebagai suatu keahlian yang dimiliki oleh suatu organisasi

berdasarkan dua sisi, yaitu secara operasional dan strategis. KM secara

operasional artinya manajemen pengetahuan merupakan aktivitas

perusahaan atau organisasi dimana terjadi pengembangan dan

pemanfaatan pengetahuan, sedangkan KM secara strategis artinya

manajemen pengetahuan merupakan langkah untuk memantapkan setiap

organisasi atau perusahaan sebagai perusahaan yang berbasis

pengetahuan.

Selain itu, menurut Sezgin dan Iplik pada (Virgilio, 2017) KM juga

dapat diartikan sebagai pendekatan terintegrasi dan sistematis yang

menyertakan keahlian dan pengalaman individu sebagai basis data,

27

dokumen, kebijakan dan prosedur dengan tujuan menentukan,

mengelola, dan berbagi semua aset informasi sebuah bisnis.

Secara garis besar, pengelolaan KM memiliki tujuan agar

perusahaan ataupun organisasi dapat berkembang dengan meningkatkan

kemampuan dari sumber daya manusianya, sehingga perusahaan atau

organisasi tersebut dapat terus meningkatkan daya saingnya dalam

jangka waktu yang panjang. Dengan KM, perusahaan juga dapat

memanfaatkannya menjadi elemen yang dapat mendukung dalam

pengambilan keputusan, menyusun strategi kedepannya, serta

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam

organisasi ataupun di luar organisasi. Hal ini dapat dicapai karena KM

memiliki peran besar dalam meningkatkan pengetahuan dari sumber

daya manusia organisasi. Hal ini diperkuat dengan perkataan (Wulantika,

2012), bahwa pengetahuan seluruh anggota di seluruh level dari suatu

organisasi perlu dikelola, dengan tujuan:

a. Mengetahui kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM.

b. Penggunaan kembali pengetahuan yang sudah ada (ditemukan)

alias tidak perlu mengulang proses kegagalan.

c. Mempercepat proses penciptaan pengetahuan baru dari

pengetahuan yang ada.

d. Menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi

arus keluar masuk sumber daya manusia.

28

2.3.5 Proses Knowledge Management

Menurut (Fernandez & Sabherwal, 2010) Ada empat proses

manajemen pengetahuan utama, dan setiap proses terdiri dari dua sub-

proses:

29

a. Knowledge Discovery

Terdapat 2 sub-proses, yaitu combination dan socialization.

Knowledge Discovery dapat didefinisikan sebagai

pengembangan pengetahuan tacit atau explicit baru dari data

dan informasi atau dari sintesis pengetahuan sebelumnya.

Penemuan pengetahuan explicit baru sangat bergantung pada

combination, sedangkan penemuan pengetahuan tacit baru

sangat bergantung pada socialization. Pengetahuan explicit

baru ditemukan melalui combination, di mana banyak badan

pengetahuan explicit (data dan informasi) disintesis untuk

menciptakan kumpulan pengetahuan explicit baru yang lebih

kompleks seperti perkataan Nonaka pada (Fernandez &

Sabherwal, 2010). Ini terjadi melalui komunikasi, integrasi,

dan sistemisasi berbagai aliran pengetahuan explicit.

Pengetahuan explicit yang ada, data, dan informasi yang ada

dikonfigurasi ulang, dikategorikan ulang, dan

dikontekstualisasikan ulang untuk menghasilkan pengetahuan

explicit baru.

Menurut Nonaka pada (Fernandez & Sabherwal, 2010),

dalam kasus pengetahuan tacit, integrasi berbagai aliran untuk

penciptaan pengetahuan baru terjadi melalui mekanisme

socialization. Socialization adalah sintesis pengetahuan tacit

30

antar individu, biasanya melalui aktivitas bersama daripada

instruksi tertulis atau verbal.

b. Knowledge Capture

Knowledge Capture adalah proses di mana pengetahuan

diubah dari tacit menjadi bentuk explicit (berada di dalam

orang, artefak atau entitas organisasi) dan sebaliknya melalui

sub-proses externalization dan internalization. Pengetahuan

yang ditangkap mungkin berada di luar batas organisasi

termasuk konsultan, pesaing, pelanggan, pemasok, dll.

Externalization adalah sub-proses di mana organisasi

menangkap pengetahuan tacit yang dimiliki pekerjanya

sehingga dapat didokumentasikan, diucapkan, dan dibagikan.

Ini adalah proses yang sulit karena pengetahuan tacit seringkali

sulit untuk diartikulasikan.

Internalization adalah sub-proses di mana pekerja

memperoleh pengetahuan tacit. Ini mewakili gagasan belajar

tradisional. Penangkapan pengetahuan juga dapat dilakukan di

luar organisasi.

c. Knowledge Sharing

Knowledge Sharing adalah proses di mana pengetahuan

explicit atau tacit dikomunikasikan kepada individu lain.

Contoh knowledge sharing:

31

- Menulis buku atau makalah penelitian

- Memberikan ceramah atau membuat pidato atau presentasi

- Berpartisipasi dalam dialog sambil minum kopi atau makan

siang

- Berpartisipasi dalam komunitas praktik

- Mentoring staf baru

Bergantung pada apakah pengetahuan explicit atau tacit

sedang dibagikan, sub-proses exchange atau socialization

digunakan. Proses exchange digunakan untuk

mengkomunikasikan atau mentransfer pengetahuan explicit

antara individu, kelompok dan organisasi.

d. Knowledge Application

Knowledge Application adalah ketika pengetahuan yang

tersedia digunakan untuk membuat keputusan dan melakukan

tugas melalui direction dan routines. Direction mengacu pada

proses di mana individu yang memiliki pengetahuan

mengarahkan tindakan individu lain tanpa mentransfer

pengetahuan yang mendasari arahan kepada individu itu. Lebih

dari itu seseorang yang memiliki pengetahuan menasihati

orang lain. Misalnya, direction adalah proses yang digunakan

ketika seorang pekerja produksi memanggil seorang ahli untuk

32

menanyakan bagaimana memecahkan masalah tertentu dengan

mesin dan kemudian melanjutkan untuk menyelesaikan

masalah berdasarkan instruksi yang diberikan oleh ahli

tersebut.

Routines melibatkan pemanfaatan pengetahuan yang

tertanam dalam prosedur, aturan, norma, dan proses yang

memandu perilaku di masa depan.

Baik direction dan routines berlaku baik untuk pengetahuan

tacit maupun explicit. Knowledge application tidak

membutuhkan orang yang menerapkan pengetahuan untuk

memahaminya.

2.3.6 Manfaat Knowledge Management

Keuntungan/manfaat dari manajemen pengetahuan dalam

organisasi adalah sebagai berikut (Nawawi, 2012):

1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

2. Meningkatkan kualitas penanganan pelanggan.

3. Mempercepat terhadap respon isu bisnis yang penting.

4. Meningkatkan keterampilan karyawan.

5. Meningkatkan produktivitas.

6. Meningkatkan profit.

33

7. Meningkatkan berbagai best practices.

8. Mengurangi biaya.

9. Meningkatkan kolaborasi dalam perusahaan.

10. Cara kerja yang lebih baik.

11. Meningkatkan pangsa pasar.

12. Menciptakan peluang bisnis baru.

13. Menyempurnakan pengembangan produk baru.

14. Sistem retensi karyawan lebih baik.

15. Meningkatkan mutu produk dan layanan.

Anantatula berpendapat dalam (Nawawi, 2012) bahwa keuntungan

dan manfaat yang diharapkan oleh organisasi dalam penerapan

knowledge management adalah meningkatkan kolaborasi dalam

organisasi, meningkatkan keterampilan karyawan, dan meningkatkan

mutu produk dan layanan.

2.3.7 Pengertian Knowledge Management System

Menurut Nonaka dan Takeuchi dalam (Wijaya, 2017) mengatakan

bahwa perusahaan yang sukses adalah yang konsisten menciptakan

pengetahuan baru, membaginya ke seluruh organisasi, dan semua orang

tahu akan teknologi baru dan hasilnya.

34

Knowledge Management System (KMS) merupakan integrasi

teknologi dan mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung empat

proses pada KM, yaitu Knowledge Discovery, Knowledge Capture,

Knowledge Sharing, dan Knowledge Application (Fernandez &

Sabherwal, 2010). Alle dalam (Husna, 2019) juga memiliki pendapat

yang mirip, yaitu KMS adalah framework integrasi elemen-elemen

organisasi dalam budaya organisasi, infrastruktur teknologi informasi

organisasi dan penyimpanan pengalaman individu dan kolektif,

pembelajaran, wawasan, nilai, dan lain-lainnya dari organisasi.

Selain itu, Ahlawat dalam (Subagja, 2011) berpendapat bahwa

KMS adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sisematisasi,

meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan

antar organisasi.

KMS merupakan sistem yang berbasiskan teknologi informasi

yang dikembangkan untuk mendukung proses-proses inti dari KM yaitu,

penciptaan knowledge (knowledge creation), penyimpanan knowledge

(knowledge storage), pemindahan knowledge (knowledge transfer), dan

pengaplikasian knowledge tersebut (knowledge application) dalam

organisasi. Adanya penekanan terhadap tujuan utama dari KMS untuk

meningkatkan keefektifan organisasional dengan adanya manajemen

sistematis terhadap sebuah pengetahuan (Wijaya, 2017).

35

Rancangan inisiatif KM membutuhkan konsep pemodelan untuk 4

komponen menurut Hädrich dan Maier pada (Schwartz & Te’eni, 2011),

yaitu :

1. Proses yang menggambarkan rancangan organisasi, yaitu

tugas-tugas, aliran, peran dan sumber daya pengetahuan.

2. Orang (personel), dengan menangkap fakta tentang orang,

yaitu keterampilannya, komunikasi dan kooperasi dalam

jaringan (network) dan komunitas.

3. Produk, yaitu jenis pengetahuan, struktur, taksonomi, ontologi

dan metadata.

4. Alat bantu (tool) produktifitas, yaitu arsitektur, fungsi dan

interaksi dari alat bantu TIK untuk mendukung KM.

Menurut Debowski pada (Nainggolan, 2018), KMS bisa

menyediakan teknologi untuk efisiensi knowledge management.

Teknologi yang mendukung KMS akan memfasilitasi interaksi,

distribusi, pengambilan, dan penyimpanan knowledge. Sistem KMS

harus dibuat semudah mungkin agar user dapat memiliki komitmen

terhadap knowledge management untuk membagi dan mengakses sumber

daya knowledge yang ada dalam organisasi.

Tujuan dari KMS yaitu memfasilitasi dukungan teknis yang

memungkinkan untuk meng-capture dan bertukar knowledge secara

bebas di antara sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. KMS

36

juga digunakan untuk memperoleh, mendokumentasikan, mentransfer,

menciptakan, dan menggunakan knowledge agar sesuai dengan prioritas

knowledge dalam organisasi. KMS yang baik memastikan bahwa tidak

adanya rintangan bagi user untuk mencari, membagi, atau memperoleh

knowledge dari berbagai sumber yang ada.

2.4 Siklus Knowledge Management

Siklus knowledge management yaitu mengambarkan proses yang

dilalui pada manajemen pengetahuan. Pada siklus ini digambarkan dengan

tahapan yang dilakukan secara berurutan (Andy, Sugiarto, & Hetharia, 2012).

Siklus knowledge management menurut Turban dalam (Andy et al.,

2012) sebagai berikut:

1. Create (penciptaan) yaitu bahwa pengetahuan diciptakan

sebagaimana manusia menentukan cara baru dari melakukan

sesuatu atau mengembangkan cara tindak (know how).

2. Capture (penangkapan) yaitu bahwa pengetahuan baru harus

diidentifikasi sesuai dengan nilainya dan disajikan dalam suatu cara

yang layak.

3. Refine (penyaringan) memiliki arti bahwa pengetahuan baru harus

diletakkan secara kontekstual sehingga dapat ditindaklanjuti.

37

4. Store (penyimpanan) yaitu pengetahuan yang berharga harus

disimpan dalam format yang layak pada knowledge repositories

sehingga anggota organisasi lainnya dapat mengakses.

5. Manage (pengelolaan) yaitu bahwa pengetahuan harus dikelola dan

dimutakhirkan seperti halnya perpustakaan.

6. Disseminate (penyebaran) memiliki arti bahwa pengetahuan harus

dibuat dan tersedia dalam format yang dapat berguna bagi semua

anggota organisasi yang membutuhkan, kapanpun dan dimanapun.

Siklus knowledge management di atas adalah siklus manajemen

pengetahuan secara garis besar. Secara khususnya, terdapat empat pendekatan

utama, yaitu Zack dan Meyer, Bukowitz dan Williams, Wiig, dan McElroy.

2.4.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer

Siklus knowledge management Zack menurut (H. K. Mohajan,

2016) ini dibuat oleh Michael H. Zack dan Michael H. Meyer pada tahun

1996 dari pekerjaan desain dan pengembangan produk-produk informasi,

dimana mereka menggunakan istilah informasi untuk menyertakan

konten pengetahuan. Mereka memasukkan informasi yang diedarkan

baik secara internal maupun eksternal, dalam bentuk elektronik

(misalnya sistem informasi) atau dalam bentuk formulir tercetak.

38

Gambar 2.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer (Dalkir, 2017)

Siklus Knowledge Management Meyer dan Zack adalah salah satu

deskripsi paling lengkap dari elemen-elemen penting yang terlibat dalam

model KM. Menurut Zack dan Meyer dalam (Dalkir, 2017) gagasan

perbaikan adalah tahap penting dalam siklus Knowledge Management

dan yang sering diabaikan. Siklus ini lebih menekankan pada distribusi

pengetahuan terutama melalui cara-cara teknologi, bukan hanya merujuk

pada pengumpulan konten atau agregasi (Evans, Dalkir, & Bidian, 2014).

Pada siklus ini, jaringan di antara setiap tahap dirancang secara

logical dan terstandarisasi. Produk fisik mengikuti suatu organisasi dan

dapat diterapkan pada manajemen aset pengetahuan. Siklus ini

mengusulkan agar penelitian dan pengembangan tentang desain produk

informasi fisik dapat diperluas ke ranah intelektual untuk dijadikan dasar

39

bagi siklus knowledge management. Siklus ini menyediakan sejumlah

analogi yang bermanfaat, seperti gagasan dari sebuah platform produk

(repositori pengetahuan) dan platform pemrosesan informasi (kilang

pengetahuan) untuk menekankan gagasan value-added processing yang

diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dari suatu organisasi.

Proses siklus ini terdiri dari teknologi, fasilitas, dan proses untuk

pembuatan produk dan layanan (Dalkir, 2017). Repositori menjadi

fondasi perusahaan untuk menciptakan ‘family and knowledge products’.

Meskipun siklus knowledge management Zack menyediakan informasi

tentang produk fisik, namun siklus ini juga dapat dengan mudah

diperluas ke produk-produk pengetahuan (Mohapatra, Agrawal, &

Satpathy, 2016).

2.4.2 Tahapan-tahapan Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer

Tahapan-tahapan menurut Meyer dan Zack tentang Siklus

Knowledge Management dalam (Dalkir, 2017) yaitu:

1. Acquisition

Pada proses ini, data atau informasi difokuskan pada persoalan

mengenai sumber bahan “mentah” (seperti kepercayaan/kredibilitas,

ketelitian, ketepatan waktu, dan biaya). Sumber data harus memiliki

kualitas yang tinggi agar produk intelektual yang dihasilkan berkualitas

tinggi.

40

2. Refine

Merupakan tahapan proses yang penting dalam proses Knowledge

Management, berupa tindakan fisik yang misalnya memindahkan dari

satu tempat ke tempat yang lain secara logis seperti menstruktur ulang,

memberi penanda ulang, dan mengintegrasikan.

Tahap ini juga melakukan standarisasi yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi atau perusahaan. Dengan tahap ini objek dari

knowledge lebih siap dimanfaatkan dan lebih fleksibel untuk kebutuhan

kedepannya.

Pada tahap penyempurnaan pengetahuan ini, biasanya dilakukan

dengan menggunakan model knowledge conversion Nonaka dan

Takeuchi, yang memiliki 4 dimensi, yaitu Socialization, Externalization,

Combination, dan Internalization.

Pada dimensi socialization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit

ke tacit, di mana pengetahuan dalam bentuk pengalaman dan pemahaman

yang dimiliki mahasiswa atau dosen dapat dibagikan ke mahasiswa

ataupun dosen lain.

Pada dimensi externalization, terjadi konversi pengetahuan dari

tacit ke explicit, di mana pengetahuan yang berupa pengalaman dan

pemahaman tersebut didokumentasikan, sehingga memiliki bentuk

nyata, biasanya dalam bentuk tulisan, gambar, video, ataupun hal lain.

41

Pada dimensi combination, terjadi konversi pengetahuan dari

explicit ke explicit. Di mana pengetahuan yang telah terdokumentasi

dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara melakukan pengkategorian

pengetahuan.

Pada dimensi internalization, terjadi konversi pengetahuan dari

explicit ke tacit. Di mana pengetahuan yang terdokumentasi tersebut

dapat diakses oleh seseorang, dan kemudian ia dapat mempelajarinya

sehingga menciptakan pemahaman bagi orang tersebut, dan nantinya

pengetahuan yang sudah dipahami tersebut dapat ia terapkan di

kehidupan sehari-hari.

3. Storage/Retrieval

Merupakan tahap menyimpan dan mengambil kembali yang

menjadi jembatan antara proses acquisition dan refine di sisi hulu yang

menjadi masukkan bagi repository dengan product generation di sisi

hilir. Data yang disimpan dapat berupa data fisik (file folders, printed

information) atau digital (database, knowledge management software).

4. Distribution

Proses distribusi yang menunjukkan bagaimana informasi itu dapat

diberikan kepada pengguna, tidak hanya media yang digunakan saja

melainkan juga frekuensi, waktu, bahasa dan bentuknya.

42

5. Presentation/Use

Langkah terakhir adalah presentasi atau penggunaan. Pada tahap

ini semua proses yang telah dilalui akan dinilai atau dievaluasi.

Pengetahuan yang telah dibuat pun dapat diakses melalui menu tertentu,

contohnya menu pencarian.

2.4.3 Alasan Penggunaan Siklus Knowledge Management Zack dan

Meyer

Peneliti menggunakan siklus knowledge management (KM) zack

dan meyer dikarenakan menurut (Dalkir, 2017), pendekatan ini

memberikan sejumlah analogi yang berguna, seperti gagasan tentang

platform produk (knowledge repositories) dan platform proses informasi

(knowledge refinery) untuk menekankan gagasan pemrosesan nilai

tambah yang diperlukan untuk memanfaatkan pengetahuan organisasi.

Siklus ini menciptakan ‘produk pengetahuan’ bernilai tambah yang lebih

tinggi pada setiap tahap pemrosesan pengetahuannya. Siklus KM Meyer

dan Zack adalah salah satu deskripsi paling lengkap dari elemen kunci

yang terlibat dalam model manajemen pengetahuan. Kekuatannya

terutama berasal dari paradigma pemrosesan informasi yang

komprehensif, yang hampir sepenuhnya dapat disesuaikan dengan

konten berbasis pengetahuan.

Siklus ini dapat diartikan sebagai siklus knowledge management

yang sudah mencakup secara keseluruhan elemen-elemen kunci pada

43

KM, yang juga cocok digunakkan untuk produk informasi, dan konten

pengetahuan. Jika dibandingkan dengan siklus Bukowitz dan William

yang lebih mengutamakan pemanfaatan pengetahuan untuk dasar

menciptakan inovasi. Menurut (Dalkir, 2017), siklus ini berkaitan dengan

bagaimana menggabungkan informasi dengan cara baru dan menarik

untuk mendorong inovasi organisasi. Fokus utamanya adalah pada

individu dan kemudian pada kelompok. Fokus sempit pada inovasi

sebagai alasan penggunaan aset intelektual agak membatasi dalam hal

ini. Sedangkan siklus KM McElroy dan Wiig sudah sangat baik, namun

lebih sering penggunaannya pada perusahaan yang membutuhkan

pengetahuan sebagai dasar berbisnis ataupun pengambilan keputusan,

sehingga saya lebih memilih siklus KM Zack dan Meyer yang lebih

relevan dengan penelitian saya karena berfokus pada pengelolaan produk

informasi dan konten pengetahuan.

2.4.4 Alasan Penggunaan Model Knowledge Conversion Nonaka dan

Takeuchi

Dalam tahap penyempurnaan materi kuliah ini, dapat dianalisa

menggunakan model konversi pengetahuan Nonaka dan Takeuchi yang

terdiri dari Socialization, Externalization, Combination, dan

Internalization, atau yang juga dikenal sebagai model SECI. Menurut

(Dalkir, 2017), model Nonaka dan Takeuchi berfokus pada transformasi

pengetahuan antara pengetahuan tacit dan eksplisit, yang mana hal ini

dibutuhkan dalam proses penyempurnaan pengetahuan pada siklus KM

44

Zack dan Meyer. Menurut (H. Mohajan, 2017), model konversi

pengetahuan hanya dimiliki oleh model Nonaka dan Takeuchi.

2.5 Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi (Anggraeni & Irviani, 2017). Sehingga dapat diartikan bahwa

materi perkuliahan sistem informasi adalah materi-materi pembelajaran

dalam perkuliahan yang mempelajari disiplin ilmu sistem informasi.

Program Studi Sistem Informasi adalah program studi yang mencakup

2 domain, yaitu Bisnis dan Teknologi Informasi. Sistem Informasi juga

merupakan bidang ilmu yang menjembatani antara komponen teknis (TI) dan

non teknis (manajemen dan bisnis). Pada Program Studi Sistem Informasi

akan dipelajari tentang bagaimana mendesain sistem yang tepat berdasarkan

tujuan organisasi atau perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis.

Sederhananya, mahasiswa sistem informasi dididik untuk memahami dan

memenuhi keinginan dan kebutuhan klien atau user akan sistem IT untuk

kepentingan bisnis atau organisasi.

45

2.6 Forum Diskusi

2.6.1 Forum

Forum merupakan tempat atau wadah untuk membicarakan

kepentingan bersama atau tempat pertemuan dan bertukar fikiran antar

pengguna. Forum ini merupakan tempat pengguna untuk mencari

informasi yang relevan dan memberikan masukan-masukan sesama antar

pengguna. Forum mempunyai aturan-aturan di dalamnya agar pengguna

bisa berbicara dengan sopan tanpa menyakiti hati pengguna lainnya,

forum juga mempunyai administrator atau bisa juga disebut dengan

moderator (Juari, 2013).

2.6.2 Forum Diskusi

Forum diskusi merupakan tempat untuk memberikan pendapat atau

mencari informasi yang akurat dan saling berbagi antar pengguna forum,

forum diskusi kelompok melibatkan lebih dari satu individu dalam

berdiskusi dalam sebuah forum. Forum diskusi menurut Ahmad Yani

dalam (Juari, 2013) adalah proses, pengetahuan, pembelajaran untuk

memberikan arti internalisasi nilai-nilai kepada perserta diskusi atau

melihat keadaan diskusi pada forum tersebut.

Forum diskusi menurut Kinciray dalam (Juari, 2013) juga

mempunyai aturan-aturan yang berlaku kepada penggunanya sesuai

forum tersebut yaitu:

1. Tidak bersinggung dengan kekerasan.

46

2. Tidak menggunakan huruf besar kecil pada tulisannya atau

seluruh kata.

3. Berdiskusi dalam suasana dewasa, saling menghargai dan tidak

menyerang pribadi-pribadi.

4. Moderator atau admin berhak melakukan penghapusan topik

diskusi ataupun respon yang ada tanpa penjelasan jika terlihat

topik diskusi yang ada bertentangan dengan aturan dan etika

forum yang ada.

5. Moderator berhak memblokir member ID yang secara nyata

mengganggu suasana diskusi yang ada.

Dari aturan-aturan di atas maka dapat disimpulkan bahwa forum

diskusi mempunyai aturan-aturan kepada penggunanya agar pengguna

tidak saling menyalahkan dalam berdiskusi demi menjaga kualitas forum

tersebut dan tidak ada saling mencela antar pengguna forum diskusi.

2.6.3 Forum Diskusi Online

Forum online adalah sebuah sarana komunikasi bagi

penggunanya, dimana di dalam forum tersebut terbagi menjadi poin-poin

dari forum itu, maksudnya di dalam forum tersebut ada pembagian

kategori yang dibuat untuk memudahkan penggunanya dalam

berinteraksi. Menurut (Juari, 2013) kegunaan dari forum online sendiri

sangat banyak, diantaranya pengguna bisa mencari informasi yang

pengguna butuhkan, khusunya forum online yang sudah besar dan sudah

47

sangat terkenal dengan jumlah pengguna yang banyak, banyak pilihan

yang bisa pengguna dapatkan dari informasi yang pengguna butuhkan

tersebut. Forum online juga biasa dijadikan tempat untuk bersilaturahmi

antar pengguna dan saling bersapa satu sama lain dalam melakukan

aktivitas yang berbeda di dalam sebuah forum online. Menurut Lisa

Sulistriyani dalam (Juari, 2013) forum online adalah sebuah sarana

komunitas di internet yang biasanya di bentuk dengan merekrut

pengguna untuk membahas topik-topik yang disukai masing-masing

pengguna pada bagian pembahasan di forum tersebut.

2.7 Pelayanan Akademik Program Studi

2.7.1 Pengertian Pelayanan Akademik

Dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi disampaikan bahwa bentuk lembaga pendidikan tinggi atau

perguruan tinggi meliputi Universitas, Institut, Sekolah Tinggi,

Politeknik, Akademi dan Akademi Komunitas. Stakeholder dalam

sebuah perguruan tinggi antara lain yayasan pengelola,

struktural/manajemen operasional, mahasiswa, masyarakat dan

pemerintah. Semua pihak tersebut saling membutuhkan sehingga perlu

diatur agar semua pihak bisa mendapatkan pelayanan dengan sebaik-

baiknya serta memuaskan semua pihak.

48

Menurut (Supriyanta, 2014) pelayanan akademik dalam

perguruan tinggi meliputi berbagai bentuk pelayanan diantaranya mulai

dari proses pendaftaran mahasiswa baru, jadwal kuliah, pelaksanaan

ujian, informasi hasil ujian, masalah pembayaran mahasiswa, data

mahasiswa yang aktif, kalender akademik dan lain-lain. Banyaknya

pihak yang terkait dengan kebutuhan yang berbeda-beda dan latar

belakang yang tidak sama harus dilayani semuanya dengan baik, cepat

dan lancar, sehingga tidak timbul masalah-masalah yang tidak

diinginkan. Jika terjadi masalah komunikasi saja, bisa menimbulkan

dampak yang besar, misalnya mahasiswa tidak tahu ada perubahan

jadwal ujian, maka dampaknya timbul protes dari mahasiswa.

Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi,

menurut (Lee & Kotler, 2011) setiap kegiatan yang ditawarkan dan

dilakukan baik secara fisik maupun logical dan pelayanan yang

ditawarkan oleh pihak akademik atau admisi kepada mahasiswa dan

civitas akademika yang lain, pada dasarnya tidak menghasilkan

kepemilikan.

2.7.2 Pelayanan Akademik Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta

Pada penelitian ini, peneliti berfokus hanya pada pengembangan

KMS pelayanan akademik di tingkat program studi, khususnya Program

Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Peneliti berfokus mengelola

informasi mengenai tata cara mendapatkan atau mengurus pelayanan-

pelayanan akademik yang memiliki hubungan dengan Kepala Program

49

Studi, seperti bagaimana proses pengajuan proposal laporan PKL, proses

apa saja yang harus dilalui dalam penyusunan laporan PKL, bagaimana

proses mengurus Kartu Rencana Studi (KRS), proses apa saja yang harus

dilalui dalam penyusunan skripsi dari awal hingga selesai, bagaimana

proses dalam melakukan pengulangan mata kuliah apabila ada yang tidak

lulus, serta pelayanan-pelayanan akademik yang mendukung kegiatan

perkuliahan seperti bagaimana proses-proses yang harus dilakukan untuk

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), bagaimana

mengurus perizinan ketidakhadiran dalam perkuliahan bagi organisasi,

bagaimana mengurus cuti kuliah, dan sebagainya.

2.8 Sistem Operasi Mobile

2.8.1 Android

Menurut (Arifianto, 2011), Android merupakan perangkat

bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang menggunakan

Linux. Android merupakan OS (Operating System) mobile yang tumbuh

di tengah OS lainnya yang juga berkembang dewasa ini. Akan tetapi, OS

yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang

dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi

pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak

ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses,

serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk paltform mereka.

Menurut (Irawan, Risa, & Noor, 2018), smartphone dengan OS

android memilik jumlah pengguna terbanyak saat ini. Android

50

merupakan sebuah sistem operasi berbasis Linux dan merupakan

perangkat seluler yang bersifat open source sehingga pengguna dapat

membuat aplikasi baru di dalamnya.

Saat ini, android memiliki beberapa versi, yaitu 1.5 (Cupcake), 1.6

(Donut), 2.0 (Eclair), 2.3 (Gingerbread), 3.0 (Honeycomb), 4.0 (Ice

Cream Sandwich), 4.1 (Jelly Bean), 4.4 (KitKat), 5.0 (Lollipop), 6.0

(Marshmallow), 7.0 (Nougat), 8.0 (Oreo), 9.0 (Pie), 10, dan yang terbaru

saat ini adalah versi 11.

2.9 Metode Pengumpulan Data

Menurut (Anwas & Sugiarti, 2020) metode pengumpulan data dapat

dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama penelitian.

Sedangkan data sekunder adalah data yang sumbernya diambil dari penelitian

orang lain untuk tujuan yang berbeda.

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data

untuk proses analisis dalam penelitian ini yaitu:

2.9.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain

yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada

situasi sosial yang diteliti, selain itu studi pustaka sangat penting dalam

melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari

literatur ilmiah (Anwas & Sugiarti, 2020).

51

2.9.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/kecil

(Anwas & Sugiarti, 2020).

2.9.3 Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi, data itu dikumpulkan dan

sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga

benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang

sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas (Anwas & Sugiarti, 2020).

2.10 Rapid Application Development (RAD)

2.10.1 Definisi RAD

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengembangan

sistem Rapid Application Development (RAD). RAD adalah suatu

pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang

mencakup suatu metode pengembangan perangkat lunak. RAD secara

konseptual bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan

52

dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) tradisional antara

perancangan dan penerapan sistem informasi (Kendall & Kendall, 2011).

Beberapa developers melihat RAD sebagai pendekatan yang

membantu dalam ecommerce baru, pada lingkungan sistem berbasis web,

yang merupakan status penggerak pertama dari suatu bisnis. Dengan kata

lain, untuk mengirimkan aplikasi ke web sebelum pesaing mereka, para

pebisnis mungkin ingin tim pengembang mereka bereksperimen dengan

RAD (Kendall & Kendall, 2011).

2.10.2 Tahapan-tahapan RAD

Terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan analis dan

pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun

ketiga fase tersebut adalah requirements planning, design workshop, dan

implementation.

Menurut (Putra, Syahroni, Sari, & Gunawan, 2018) pada tahap

perencanaan atau requirements planning, peneliti mengumpulkan

informasi tentang gambaran umum perusahaan. Selain itu, peneliti juga

telah memulai proyek dengan membuat perencanaan mengenai apa saja

yang menjadi kebutuhan sistem yang menjelaskan tentang kebutuhan

bisnis, persyaratan, dan nilai dari sistem yang diusulkan. Model proses

bisnis dan fungsional yang dibuat dapat menghasilkan use case dan

activity diagram, model struktural telah menghasilkan objek potensial

dan class diagram, dan model perilaku telah menghasilkan sequence

53

diagram dan matriks Create Read Update Delete (CRUD). Selanjutnya

pada tahap desain, peneliti telah menyelesaikan desain sistem yang

meliputi desain database, desain input dan output, dan desain interface.

Desain database telah menghasilkan pemetaan objek domain masalah ke

dalam format RDBMS (Relational Database Management System),

skema database, dan spesifikasi database. Desain input dan output

menghasilkan perancangan input dan output dari sistem. Sedangkan

desain interface menghasilkan struktur menu dan rancangan antarmuka.

Tahap-tahap pengembangan aplikasi secara rinci dari tiap-tiap fase

pengembangan aplikasi adalah sebagai berikut (Kendall & Kendall,

2011):

1. Requirements Planning

Dalam fase ini, pengguna dan analis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta

untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang

ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase

ini adalah menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada

objek penelitian. Pada fase ini, dilakukan analisis sistem

berjalan, lalu dilakukan identifikasi masalah berdasarkan

analisis tersebut, lalu dari hasil identifikasi masalah tersebut,

dibuat analisis sistem usulan dan analisis kebutuhan sistem.

2. Workshop Design

54

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang

bisa digambarkan sebagai workshop. Analis dan programmer

dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi

visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Pada fase ini

dilakukan perancangan proses, database, dan interface dari

sistem yang akan dibangun. Selama workshop desain RAD,

pengguna merespon prototype yang ada dan analis

memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon

yang diberikan oleh pengguna.

3. Implementation

Pada fase implementasi ini, programmer mengembangkan

desain suatu program yang telah disetujui oleh user dan analis.

Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu

dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah

ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan

tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat

persetujuan mengenai sistem tersebut (Aswati, Ramadhan,

Firmansyah, & Anwar, 2018).

2.10.3 Kelebihan dan Kekurangan RAD

RAD memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai sebuah

metodologi pengembangan aplikasi. Beberapa keuntungan dalam

55

menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut (Rosa &

Shalahuddin, 2011):

1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan

proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-

potongan script.

2. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype,

sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.

3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses

desain ulang pada saat yang bersamaan.

4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan

bagian dari tim secara keseluruhan,

5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan

karena cenderung mengabaikan kualitas.

6. Tampilan yang lebih standard dan nyaman dengan bantuan

software-software pendukung.

7. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti pada

umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan

kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga

pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu

lebih singkat.

56

Dapat diketahui bahwa kekurangan penerapan metode RAD adalah

sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2011):

1. Dengan metode RAD, analis berusaha mempercepat proyek

dengan terburu-buru.

2. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian

terhadap detail. Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat,

tetapi tidak mampu mengarahkan penekanan terhadap

permasalahan-permasalahan perusahaan yang seharusnya

diarahkan.

3. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman

menggunakan perangkat ini dimana programmer dan analis

dituntut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru

sementara pada saat yang sama mereka harus bekerja

menggunakan sistem.

2.10.4 Alasan Penggunaan RAD

Alasan Peneliti menggunakan metode pengembangan RAD, yaitu:

1. RAD dapat mempersingkat waktu, sehingga dapat

menghemat biaya yang dikeluarkan tanpa mengorbankan

kualitas sistem secara drastis.

2. RAD mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali

komponen yang ada (reusable object), sehingga peneliti tidak

57

perlu membuat dari awal lagi. Misalnya dalam hal coding

untuk fungsi input, penulis dapat menggunakan source code

yang sudah pernah dibuat pada sistem sebelumnya dan

penggunaan template yang sudah tersedia dan bisa digunakan

berulang-ulang.

3. Tahapan RAD dapat dimulai secara bersamaan dan berulang

tanpa harus menunggu satu tahapan itu harus selesai terlebih

dahulu.

Selain itu, menurut (Dennis et al., 2015) ada beberapa kriteria yang

dapat dijadikan dasar dalam melakukan pemilihan metodologi

pengembangan sistem, yang dipaparkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Kriteria untuk Memilih Metodologi Pengembangan Sistem (Dennis

et al., 2015)

Dari kriteria tersebut, RAD Throwaway Prototyping mendapat

skor yang sangat baik pada aspek with unclear user requirements, with

unfamiliar technology, that are complex, dan cukup baik pada aspek with

58

a short time schedule. Sehingga, hal ini juga menjadi alasan saya

menggunakan metodologi pengembangan sistem RAD.

2.11 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language adalah sebuah “bahasa” yang telah

menjadi standard dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan

mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem (Sugiarti, 2013). UML mempunyai

sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena

ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki sejumlah aturan untuk

menggabungkan atau mengkombinasikan elemen-elemen tersebut.

Dengan UML, diagram dan spesifikasi dibuat, dipelajari, ditinjau, dan

dimodifikasi oleh tim dengan cara yang sama-sama dimengerti. Diagram dan

model ini mudah dijadikan sebagai alat pemodelan, juga disebut alat rekayasa

perangkat lunak berbasis komputer, untuk memungkinkan sekelompok

pengguna, analis, perancang, dan penguji untuk bekerja sama (Unhelkar,

2018).

2.11.1 Diagram UML

1. Use Case Diagram

59

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara

sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, use case

diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan

sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi

dengan sistem itu (Sugiarti, 2013).

Menurut (Unhelkar, 2018) use case diagram adalah model

persyaratan sistem pada tingkat tinggi. Use case diagram digunakan

untuk memvisualisasikan kasus penggunaan, sektor terkait, dan

interaksinya. Diagram itu sendiri bukanlah use case, melainkan visual

aktor dan sekelompok use case terkait. Model visual kasus penggunaan

memfasilitasi pemahaman proses bisnis dan bantuan dalam komunikasi

para pemangku kepentingan. Spesifikasi dan dokumentasi kasus

penggunaan yang ditunjukkan dalam diagram kasus penggunaan

membentuk inti dari pemodelan persyaratan.

Use case diagram bersifat behavioral-static. Ini karena use case

diagram membantu mengatur dan mengevaluasi persyaratan sistem

dalam ruang lingkup masalah. Aspek perilaku persyaratan tidak terlihat

dalam diagram use case. Karena hubungan antara dua use case, atau

antara actor dan use case, tidak merepresentasikan konsep waktu, use

case diagram dikategorikan sebagai diagram statis. Oleh karena itu,

kehati-hatian menjadi keharusan untuk mempertimbangkan diagram use

case yang menggambarkan aliran atau perilaku suatu sistem. Alur proses

60

adalah bagian dari dokumentasi tekstual dalam kasus penggunaan dan

diagram aktivitas terkait.

Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan

mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu aktor

dan use case (Seftiani, 2018).

1. Aktor: orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari aktor berbentuk

orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case: fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013)

61

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan

rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity

diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan

dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari

action tersebut (Sugiarti, 2013).

62

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)

63

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram

3. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam

objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun

sistem dan juga hubungan antara class object (Sugiarti, 2013).

Class diagram merupakan inti dari proses pemodelan objek. Class

diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-

kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa

yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-

variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks

dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki oleh

64

kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-

simbol (Sugiarti, 2013).

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan perilaku objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk

menggambarkan sequence diagram, maka harus diketahui objek-objek

yang terlibat di dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas

yang diinstansi menjadi objek itu (Sugiarti, 2013).

65

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram (Sumarna, 2019)

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram

66

2.12 Konsep Basis Data

2.12.1 Pengertian Basis Data

Database atau basis data adalah sekumpulan data yang saling

berhubungan, yang dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan

informasi dari suatu organisasi (Connolly, Thomas, & Carolyn, 2014).

Menurut (Sutanta, 2011) basis data merupakan sekumpulan dari

bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar-record

dan rincian data terhadap objek tertentu.

Database digunakan untuk menangani sekumpulan data dalam

suatu sistem organisasi dalam hal pengolahan data seperti penyimpanan

data, mengubah data, dan menghapus data.

Dalam pembuatan basis data, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, diantaranya adalah penentuan model basis data yang

digunakan, perancangan sampai pembuatan basis data di dalam suatu

Database Management System (DBMS) yang sesuai dengan model

basis data yang dipilih. Komponen dari basis data diantaranya

(Fadhillah, 2019) :

1. Entity atau entitas: objek yang informasinya direkam.

2. Atribut atau field: keterangan yang dimiliki oleh entity.

3. Data Value: isi dari field/atribut.

4. Record atau Tuple: kumpulan dari data value yang

menginformasikan entity secara lengkap.

67

5. File: kumpulan dari record–record yang sejenis tetapi

berbeda data valuenya.

6. Database atau basis data: rangkaian file yang berelasi secara

logis dan terintegrasi, diorganisasi dan dipelihara sehingga

mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan.

7. Database Management System (DBMS): basis data bersama

program pengelolanya.

2.13 Prototyping

2.13.1 Pengertian Prototyping

Prototyping adalah suatu teknik yang sangat berguna untuk

mengembangkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi

pengguna secara cepat. Dengan menggunakan prototyping, analis sistem

berupaya memperoleh reaksi awal dari para pengguna dan pihak

manajemen terhadap prototype, saran-saran pengguna terhadap

perubahan atau pemecahan masalah sistem yang dibuat prototypenya,

sehingga memungkinkan dilakukan inovasi mengenai prototype tersebut,

serta rencana-rencana revisi yang mendetail dengan bagian-bagian

sistem yang perlu dilakukan lebih dulu (Ali, 2012). Sebuah prototype

adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk

mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan

menemukan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan.

68

Sistem prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui

bagaimana sistem berjalan dengan baik. Penggunaan metode prototyping

di dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran

aplikasi yang akan dibangun melalui tahap pembangunan aplikasi

prototype terlebih dahulu yang akan dievaluasi oleh user (Pradipta,

Prasetyo, & Ambarsari, 2015).

Gambar 2.6 Metode Prototyping (Pradipta et al., 2015)

Gambar di atas menjelaskan bahwa metode prototyping dimulai

dengan mendengarkan kebutuhan dan masukan dari pengguna.

Pengembang dan pengguna bertemu dan bersama-sama menentukan

tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak dan mengidentifikasi apapun

persyaratan yang diperlukan. Lalu pengembang membuat sebuah

gambaran tentang aplikasi yang selanjutnya dapat dipresentasikan

kepada pelanggan. Gambaran tersebut berfokus pada representasi aspek-

aspek aplikasi yang akan terlihat oleh pelanggan/pengguna. Beberapa

keunggulan dalam menggunakan metode prototyping :

69

1. Pengembang sistem dan pengguna saling berkomunikasi

khususnya dalam hal penyamaan persepsi terhadap

pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan

sistem operasionalnya.

2. Pelanggan/pengguna ikut terlibat secara aktif dan

berpartisipasi dalam menentukan model sistem dan sistem

operasionalnya sehingga pelanggan/pengguna akan puas

karena sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan dan

harapannya.

3. Sistem yang dibangun memiliki kualitas yang diinginkan

karena sesuai dengan kebutuhan yang ada.

2.14 Tools Pengembangan Perangkat Lunak

2.14.1 Figma

Figma adalah sebuah platform prototyping online dan kolaboratif.

Figma seperti campuran Sketch dan Photoshop, hanya saja online. Figma

menarik karena sumber daya kolaboratifnya secara real time. Designer

dapat bekerja bersama dari jarak jauh. Programmer dapat

menambah/menulis kode mereka sendiri dalam proyek yang terdapat

dalam Figma (Maioli, 2018).

Menurut (Aniendra, 2019) Figma memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan software UI design lain, yaitu:

70

1. Figma gratis untuk beberapa orang, namun untuk

menggunakan bersama dengan tim ada biaya $12 per bulan

per editor.

2. Siapa pun dapat membuka file Figma tanpa perlu melakukan

instalasi. Mereka pun bisa langsung meninjau dan menulis

komentar secara gratis.

3. Kecepatan dan performa bisa jauh lebih cepat saat mengedit

dan melihat file.

4. Dapat dijalankan di sistem operasi dan browser apapun.

5. Kolaborasi bisa berjalan secara real-time, demikian juga

ketika melakukan pembaruan file.

2.14.2 JavaScript

JavaScript adalah bahasa scripting kecil, ringan, berorientasi

objek yang ditempelkan pada kode HTML dan di proses di sisi client.

JavaScript digunakan dalam pembuatan website agar lebih interaktif

dengan memberikan kemampuan tambahan terhadap HTML melalui

eksekusi perintah di sisi browser. JavaScript dapat merespon perintah

user dengan cepat dan menjadikan halaman web menjadi responsif.

JavaScript memiliki struktur sederhana, kodenya dapat disisipkan pada

dokumen HTML atau berdiri sebagai satu kesatuan aplikasi (Yatini,

2014).

71

Semakin berkembangnya JavaScript, kini bahasa pemrograman

ini tidak hanya digunakan untuk keperluan pengembangan aplikasi

berbasis web saja, namun sudah digunakan untuk pengembangan aplikasi

mobile berbasis Android dan iOS dengan integrasi menggunakan

framework React Native.

2.14.3 JavaScript Object Notation

JSON adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca

dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat

(generate) oleh komputer. JSON merupakan format teks yang tidak

bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan

gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C

termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena

sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-

data (Saduddin, 2019).

Menurut website resmi JSON pada (Saduddin, 2019), JSON terdiri

dari dua struktur :

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal

ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record),

struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table),

daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

72

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada

kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array),

vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal.

Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman modern mendukung

struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini

pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan

dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada

struktur data ini (Saduddin, 2019).

Menurut website resmi JSON pada (Saduddin, 2019), JSON

menggunakan bentuk sebagai berikut:

1. Objek. Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak

terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka)

dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama

diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai

dipisahkan oleh , (koma).

2. Larik. Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik

dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ]

(kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).

3. Nilai. Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda

kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau

73

sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-struktur tersebut

dapat disusun bertingkat.

4. String. String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter

Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di

dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk

membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili

karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan

string C atau Java.

5. Angka. Angka pada JSON sangat mirip dengan angka di C

atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak

digunakan.

2.14.4 React Native

React Native merupakan sebuah framework berbasis JavaScript

untuk membuat aplikasi berbasis mobile, baik untuk sistem operasi

android maupun iOS. React Native merupakan sekumpulan library

berbasis JavaScript yang dikembangkan oleh Facebook. Sintaks React

Native merupakan gabungan antara JavaScript dan XML yang dapat

disebut JSX (Eisenman, 2016). React Native merupakan framework yang

dikembangkan oleh Facebook pada tahun 2015. React Native dibuat

dengan tujuan memudahkan web developer untuk membuat aplikasi

berbasis mobile, baik itu Android maupun iOS. React Native memiliki

kemiripan dengan React untuk web (ReactJS) (Masiello & Friedmann,

74

2017). Dapat disimpulkan bahwa React Native merupakan sebuah

framework berbasis JavaScript yang dapat digunakan untuk membuat

atau mengembangkan aplikasi berbasis mobile untuk sistem operasi

android dan iOS.

2.14.5 Google Firebase

Menurut Evangelist pada (Sonita & Fardianitama, 2018), Firebase

adalah penyedia layanan cloud dengan back-end sebagai layanannya.

Perusahaan ini berbasis di San Fransisco, California. Firebase membuat

sejumlah produk untuk pengembangan aplikasi mobile ataupun web.

Firebase didirikan oleh Andrew Lee dan James Tamplin pada tahun 2011

dan diluncurkan dengan cloud database secara realtime di tahun 2012.

Produk utama dari Firebase yakni suatu database yang menyediakan API

(Application Programming Interface) yang memungkinkan pengembang

menyimpan dan mensinkronisasi data melalui multiple client.

Perusahaan ini diakusisi oleh Google pada Oktober 2014. Firebase

memiliki banyak library yang memungkinkan untuk melakukan integrasi

layanan dengan Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C dan

NodeJS. Database Firebase juga bisa diakses melalui REST API. REST

API tersebut menggunakan protokol Server-Sent Event dengan membuat

koneksi HTTP untuk menerima push notification dari server.

Pengembang menggunakan REST API untuk post data dalam Firebase

client library yang sudah diterapkan pada aplikasi yang dibangun yang

akan mengambil data secara realtime.

75

Menurut (Saduddin, 2019) Firebase Database merupakan

penyimpanan basis data non-SQL yang memungkinkan pengembang

untuk menyimpan beberapa tipe data. Tipe data itu antara lain String,

Long, dan Boolean. Data pada Firebase Database disimpan sebagai

objek JSON tree. Tidak seperti basis data SQL, tidak ada tabel dan baris

pada basis data non-SQL. Ketika ada penambahan data, data tersebut

akan menjadi node pada struktur JSON. Node merupakaan simpul yang

berisi data dan bisa memiliki cabang-cabang berupa node lainnya yang

berisi data pula. Proses pengisian suatu data ke Firebase database dikenal

dengan istilah push.

Selain database, Firebase menyediakan beberapa layanan lainnya

yang juga dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi ini. Layanan

tersebut antara lain Authentication dan Storage. Layanan Firebase

Storage memiliki konsep seperti sebuah penyimpanan awan atau cloud

storage yang memungkinkan pengembang untuk mengunggah atau

mengunduh sebuah berkas (Saduddin, 2019).

76

Gambar 2.7 Arsitektur Sistem Firebase (Sonita & Fardianitama, 2018)

Pengembang juga dapat menggunakan database ini untuk

mengamankan data menggunakan server Firebase dengan fitur rules

yang ada.

2.15 Pengujian Sistem

Pengujian adalah seperangkat aktivitas yang direncanakan sebelumnya

dan diselenggarakan secara sistematis. Untuk melakukan pengujian, template

(seperangkat langkah-langkah berisikan teknik desain kasus pengujian

khusus dan metode pengujian) pengujian perangkat lunak harus didefinisikan

untuk proses-proses dari perangkat lunak. Ada banyak jenis dari pengujian,

diantaranya white box dan black box (Husna, 2019).

77

2.15.1 Pengujian Black Box

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan

perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para

tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak

hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing

di bagian luar (Soetam, 2011). Pengujian dengan menggunakan black

box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu

program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori sebagai berikut (Pressman, 2012):

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses ke database

eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Langkah pertama pada pengujian black box adalah memahami

objek yang dimodel di dalam perangkat lunak dan hubungan yang akan

menghubungkan objek tersebut, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sederatan pengujian yang membuktikan bahwa semua objek

78

memiliki hubungan yang diterapkan satu dengan yang lainnya. Dengan

kata lain, pengujian perangkat lunak ini dimulai dengan membuat grafik

dari objek-objek yang penting dan hubungan objek-objek serta kemudian

memikirkan sederetan pengujian yang akan mencakup grafik tersebut

sehingga masing-masing objek dan hubungan digunakan dan kesalahan

ditemukan (Pressman, 2012).

Teknik black box dapat dilakukan pada kasus pengujian yang

memenuhi kriteria berikut:

1. Kasus pengujian yang mengurangi, dengan jumlah yang lebih

besar dari satu, jumlah kasus pengujian tambahan yang

direncanakan untuk mencapai pengujian yang wajar.

2. Kasus pengujian untuk mengetahui ada tidaknya kelas

kesalahan, bukan hanya kesalahan yang terkait dengan

pengujian spesifik yang ada.

2.15.2 Pengujian White Box

Pengujian White Box merupakan metode desain test case yang

menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memperoleh test

case (Pressman, 2012). Test case dapat diperoleh dengan :

1. Menjamin bahwa semua independent pada suatu modul telah

digunakan minimal satu kali.

2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

79

3. Mengeksekusi semua loop dalam batasannya dan pada batas

operasionalnya.

4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin

validitasnya.

Salah satu teknik yang digunakan dalam pengujian white box

adalah Pengujian Jalur Dasar (Path Base Test), yaitu pengujian yang

memungkinkan penguji untuk mengukur kompleksitas logika dari desain

prosedural dan menggunakannya sebagai petunjuk dalam menetapkan

rangkaian jalur yang dieksekusi. Test case diturunkan untuk menguji

rangkaian dasar yang mampu untuk melakukan eksekusi pernyataan-

pernyataan dalam program, setidaknya satu kali selama pengujian

(Pressman, 2012).

(Nidhra & Dondeti, 2012) menyatakan bahwa teknik-teknik yang

digunakan dalam pengujian white box dikelompokkan menjadi dua, yaitu

teknik pengujian white box statis dan struktural. Pengujian white box

statis hanya mengikutsertakan kode sumber dari produk dan bukannya

binary atau executable, pengujian white box statis dilakukan sebelum

kode dieksekusi atau komplit. Pengujian ini hanya dilakukan oleh orang-

orang tertentu untuk menemukan kecacatan dalam kode. Tujuan utama

dari pengujian statis adalah untuk mengecek kode sesuai dengan

persyaratan fungsional, desain, standar pengkodean, semua

fungsionalitas yang ditemukan, dan penanganan kesalahan. Beberapa

80

teknik dari pengujian white box adalah desk checking, panduan kode, dan

inspeksi formal.

2.15.3 Alasan Penggunaan Pengujian

Alasan peneliti menggunakan pengujian black box, yaitu:

1. Pada black box testing terdapat uji coba validasi, dimana sistem

dapat dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada

sistem ini dapat sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna.

2. Pada black box testing tidak memakan waktu yang lama

dibandingkan dengan pengujian menggunakan metode white

box yang memakan waktu lama karena harus memeriksa

prosedural dari awal dan coding satu persatu untuk memastikan

tidak akan terjadi kesalahan pada sistem.

3. Pada black box testing kita dapat menggunakan use case

diagram serta skenario yang dikembangkan serta analisis

sebagai panduan, apakah keluaran sesuai dengan harapan serta

kebutuhan pengguna.

4. Dengan black box testing, pengguna akan menjalankan aplikasi

secara langsung dan pengembang akan mencatat setiap

masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Lalu

pengguna dapat merasakan atau menilai, apakah aplikasi ini

bersifat user friendly atau pengguna merasa kesulitan dalam

mengoperasikan aplikasi ini.

81

5. Pada black box testing peneliti tidak perlu tahu apa yang

sesungguhnya terjadi dalam sistem, yang kita uji adalah masukan

serta keluarannya. Artinya, dengan berbagai masukan yang kita

berikan, apakah sistem memberikan keluaran seperti yang kita

harapkan.

2.16 Penelitian Sejenis

Terdapat sepuluh penelitian sejenis yang telah dipelajari untuk

melakukan penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian sejenis tersebut

adalah sebagai berikut.

Penelitian sejenis yang pertama berjudul “Rancang Bangun Knowledge

Management System Materi Kuliah Mahasiswa Program Studi Sistem

Informasi (Studi Kasus Perguruan Tinggi Negeri Se-DKI Jakarta)” oleh

(Husna, 2019). Penelitian ini bertujuan mengembangkan KMS materi kuliah

mahasiswa sistem informasi yang memberikan layanan sharing pengetahuan

yang mudah diakses oleh mahasiswa secara efektif dan efisien. Penelitian ini

menghasilkan KMS materi perkuliahan mahasiswa sistem informasi antar

perguruan tinggi negeri di DKI Jakarta, yang dapat mendistribusikan baik

pengetahuan tacit, maupun eksplisit diantara mahasiswa.

Penelitian sejenis yang kedua berjudul “Perancangan Knowledge

Center untuk Mahasiswa pada Kalbis Institute Berbasis Website” oleh

(Fryonanda et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk merancang KMS yang

menunjang kegiatan riset berjalan dengan efektif dan efisien pada Kalbis

Institut. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah KMS yang mendukung

82

aktivitas riset pada Kalbis Institut, seperti kegiatan penciptaan pengetahuan

baru, penemuan pihak tertentu, dan diskusi.

Penelitian sejenis yang ketiga berjudul “Berbagi Bahan Belajar Online

untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis dan Profesional Dosen” oleh

(Sugiarti, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kompetensi

dosen dalam rangka merancang platform sharing bahan belajar online untuk

meningkatkan kompetensinya, khususnya kompetensi pedagogik dan

profesional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosen masih kurang

menguasai kompetensi pedagogik terutama aspek menguasai teori belajar dan

prinsip pembelajaran, kompetensi profesional terutama aspek kurang

menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan. Kompetensi

yang termasuk kategori cukup adalah aspek mengembangkan kurikulum yang

terkait dengan bidang pengembangan yang diajarkan kepada anak didik,

menyelenggarakan kegiatan yang mendidik, memanfaatkan hasil penilaian

dan evaluasi, serta aspek tindakan reflektif.

Penelitian sejenis yang keempat berjudul “Rancang Bangun Knowledge

Management System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi

Guru MTS Negeri 2 Pamulang” oleh (Sugiarti & Sulaeman, 2015). Penelitian

ini bertujuan untuk mengimplementasikan Knowledge Management System

bahan ajar dalam meningkatkan kompetensi guru MTs Negeri 2 Pamulang.

Penelitian ini menghasilkan KMS sharing knowledge sebagai sumber belajar

untuk meningkatkan kompetensi guru yang mudah dipahami. Khususnya

peningkatan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bagi guru

83

MTs. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi model penerapan

Knowledge Management System untuk sistem pembelajaran pada MTs.

Penelitian sejenis yang kelima berjudul “A Study of Knowledge

Management Systems Processes and Technology in Open and Distance

Education Institutions in Higher Education” oleh (Altinay, Altinay, Dagli, &

Altinay, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil

evaluasi implementasi pendidikan jarak jauh pada institusi yang

menerapkannya, apa saja kelebihan dan kekurangan dari pendidikan jarak

jauh, serta seberapa pentingkah penerapan pendidikan jarak jauh tersebut

diterapkan dalam perguruan tinggi. Penilitian ini menghasilkan kesimpulan

yaitu pendidikan jarak jauh berbasis teknologi sangat diminati para responden

dan diyakini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan serta dapat

dipermanenkan. Dalam hasil evaluasinya, penerapan teknologi pada

pendidikan jarak jauh cenderung masih kurang memadai, masih diperlukan

teknologi baru yang harus terus dikembangkan.

Penelitian sejenis yang keenam berjudul “Knowledge Management

untuk Peningkatan Pelayanan Akademik pada Perguruan Tinggi” oleh

(Supriyanta, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mencapai kepuasan semua

pihak yang terkait dalam pelayanan akademik dan tercapainya visi misi

lembaga pendidikan dalam hal pelayanan akademik dengan cara yang efektif

dan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah konsep

Knowledge Management yang dapat meningkatkan pelayanan akademik di

perguruan tinggi.

84

Penelitian sejenis yang ketujuh berjudul “University Libraries: Step

Towards A Web Based Knowledge Management System” oleh (Rah, Gul, &

Wani, 2010). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan

perpustakaan universitas untuk memudahkan pengurus perpustakaan maupun

penggunanya dengan menerapkan KMS berbasis web. Penelitian ini

menghasilkan rancangan KMS berbasis web untuk perpustakaan universitas

secara umum.

Penelitian sejenis yang kedelapan berjudul “The Impact of Knowledge

Management System Quality on The Usage Continuity and Recommendation

Intention” oleh (Budiardjo, Pamenan, Hidayanto, Meyliana, & Cofriyanti,

2017). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan kualitas

KMS sesuai keinginan penggunanya. Hasil dari penelitian ini menghasilkan

kesimpulan bahwa kegunaan dari KMS menjadi faktor utama yang

mempengaruhi kepuasan dan kepercayaan pengguna serta niat menggunakan

sistem secara berkelanjutan. Kegunaan itu sendiri terbukti dapat dipengaruhi

oleh kualitas sistem dan kualitas informasi yang disediakan oleh KMS.

Penelitian sejenis yang kesembilan berjudul “The Impact of Knowledge

Management System on Student Performance (A Case Study of the University

of Delhi)” oleh (Jain & Gupta, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seperti apa pengaruh KMS pada kinerja pelajar di salah satu

perguruan tinggi di India, yaitu University of Delhi. Penelitian ini

menghasilkan kesimpulan bahwa KMS memiliki pengaruh yang besar pada

kinerja pelajar, serta memberikan rekomendasi bagaimana memanfaatkan

85

KMS untuk meningkatkan kinerja atau performa dari pelajar berdasarkan tes

yang telah dilakukan.

Penelitian sejenis yang terakhir berjudul “Prototype Knowledge

Management System Materi Perkuliahan (Studi Kasus Politeknik LP3I

Jakarta)” oleh (Kuswandi, 2016). Penelitian ini bertujuan membuat prototype

sebuah media bagi tiap-tiap dosen pengajar dalam membagi knowledge yang

dimiliki agar kemampuan dan pengetahuan para dosen dapat mendekati satu

sama lainnya. Dalam masalah ini dapat digunakan sebuah knowledge

management system untuk mengatur knowledge yang dimiliki oleh tiap dosen

pengajar. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototype Knowledge

Management System (KMS) yang dapat memberikan solusi dalam upaya

meningkatkan budaya sharing para dosen pengajar pada Politeknik LP3I

Jakarta khususnya program studi Manajemen Informatika.

Kesimpulannya, seluruh penelitian sejenis tersebut dijadikan referensi

pada penelitian ini. Penelitian sejenis tersebut dipilih berdasarkan tema,

metode, dan objek penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.

86

86

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode yang mendukung.

Adapun metode-metode tersebut adalah observasi, wawancara, dan studi

pustaka.

3.1.1 Observasi

Dalam mengumpulkan dan menggali informasi yang dibutuhkan

dalam pengembangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian ini,

peneliti menggunakan metode observasi. Kegiatan observasi dilakukan

pada 9, 10, 11 dan 12 Desember 2019 dengan mengamati dan menjalani

secara langsung kegiatan perkuliahan, mengamati proses bagaimana

mendapatkan materi kuliah, bagaimana proses berbagi materi kuliah,

bagaimana mendapatkan informasi terkait prosedur-prosedur pelayanan

akademik program studi, serta bagaimana mahasiswa-mahasiswa

maupun dosen dapat saling berbagi pengetahuan dan bertukar pendapat

dalam memecahkan masalah-masalah terkait kegiatan-kegiatan

perkuliahan.

87

Pada tahap ini, peneliti mendapat hasil berupa:

1. Bagaimana mahasiswa mendapatkan materi-materi kuliah

atau bacaan-bacaan yang mendukung materi perkuliahan

yang digunakan dalam kegiatan belajar.

2. Bagaimana mahasiswa mengetahui prosedur dalam

pelayanan-pelayanan akademik Program Studi Sistem

Informasi UIN Jakarta.

3. Bagaimana mahasiswa dapat saling berbagi informasi dalam

mencari solusi permasalahan-permasalahan pada kegiatan

perkuliahan.

4. Prosedur yang sedang berjalan dalam mengelola materi

perkuliahan bagi mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta.

3.1.2 Wawancara

Dalam menggali informasi mengenai tujuan, pendapat, prosedur

informal, serta kebutuhan sistem terkait proses penyebaran pengetahuan

dalam memperoleh materi perkuliahan untuk mahasiswa yang juga dapat

digunakan sebagai bahan ajar untuk dosen, mendapatkan informasi

prosedur-prosedur pelayanan akademik Program Studi Sistem Informasi,

bertukar pendapat dan berbagi informasi dan pengetahuan mengenai

kegiatan-kegiatan perkuliahan, peneliti melakukan wawancara melalui

zoom meeting dengan 5 orang mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta,

yaitu Rizki Ramadhan, Taufan Yogi Adam, Rivaldi Zidan pada hari

88

Sabtu, 11 Juli 2020, lalu Ridho Dhafi Fauzan dan Nasirudin Sabiq pada

hari Rabu, 14 Oktober 2020. Selain itu saya juga mewawancarai salah

satu dosen program studi sistem informasi UIN Jakarta, yaitu bapak

Nuryasin, M. Kom pada hari Selasa, 22 Desember 2020, serta staf

program studi sistem informasi UIN Jakarta, yaitu Amanda Yulistiara

Adhanty pada hari Sabtu, 19 Desember 2020. Dari wawancara tersebut,

dihasilkan informasi mengenai tujuan, pendapat, prosedur informal, serta

kebutuhan knowledge management system yang akan dibangun.

3.1.3 Studi Pustaka

Peneliti menggunakan metode studi pustaka dalam mengumpulkan

data dan informasi dari penelitian sejenis yang dapat mendukung

penelitian ini. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data,

informasi, serta memahami penelitian terdahulu yang bersumber dari

buku-buku referensi, skripsi penelitian sejenis, dan jurnal-jurnal

penelitian sejenis.

Berdasarkan penelitian sejenis yang sudah dibahas pada bab

sebelumnya, terdapat beberapa kelebihan dari sistem yang akan dibuat

oleh peneliti, yaitu KMS yang peneliti bangun dapat memberikan

layanan dengan fokus ruang lingkup knowledge di tingkat program studi,

yang dapat digunakan baik oleh mahasiswa maupun dosen.

KMS yang dibangun peneliti berfokus pada sharing knowledge

mengenai materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan prodi, serta

89

wadah diskusi yang dapat menghasilkan knowledge dari hasil diskusi

tersebut. Knowledge yang dikelola dan didistribusikan oleh KMS ini

dapat dikendalikan kualitasnya oleh pihak program studi, dikarenakan

setiap data yang masuk harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak

program studi. Lalu, KMS yang dibangun pada penelitian ini

menggunakan model knowledge conversion Nonaka dan Takeuchi pada

tahap refine dengan siklus KM Zack dan Meyer. Selain itu, KMS ini juga

dibangun pada platform android yang memudahkan setiap penggunanya

dalam melakukan akses KMS kapanpun dan di manapun.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengembangan

sistem Rapid Application Development (RAD).

3.2.1 Perencanaan Kebutuhan

Pada tahap ini, peneliti melakukan komunikasi dengan beberapa

mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta sebagai pengguna untuk

melakukan identifikasi masalah-masalah yang terjadi, serta kebutuhan

informasi terkait aktivitas perkuliahan mereka, terutama yang memiliki

hubungan dengan materi perkuliahan dan bahan ajar, prosedur pelayanan

akademik, serta cara bertukar pengetahuan atau informasi. Hal-hal

tersebut diidentifikasi dengan fokus pada masalah-masalah yang mereka

alami dalam mencapai tujuan-tujuan terkait beberapa hal yang

90

disebutkan sebelumnya. Hasil perencanaan yang didapat dari komunikasi

antara peneliti dengan beberapa mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta

adalah:

1. Gambaran umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta,

urgensi keilmuan, profil lulusan, dan capaian pembelajaran.

2. Analisis Sistem Berjalan. Menggambarkan bagaimana proses

menangkap, menyimpan, dan mendistribusikan materi

perkuliahan sistem informasi dan bahan ajar, prosedur-

prosedur pelayanan akademik Program Studi Sistem Informasi,

serta bagaimana proses berbagi informasi atau pengetahuan

antar mahasiswa terkait kegiatan-kegiatan perkuliahan yang

berjalan selama ini.

3. Identifikasi Masalah. Mengidentifikasi masalah dalam

manajemen pengetahuan/materi kuliah dan bahan ajar,

prosedur pelayanan akademik program studi, dan bertukar

informasi serta pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan

perkuliahan pada mahasiswa dan dosen sistem informasi UIN

Jakarta.

4. Analisis Sistem Usulan. Menggambarkan pemrosesan

pengetahuan pada KMS yang dibuat peneliti, menggunakan

siklus KM Zack dan Meyer dengan model knowledge

conversion Nonaka dan Takeuchi. Dimana pada tahapan siklus

91

KM pertama, yaitu acquire dilakukan pembahasan mengenai

dari mana saja pengetahuan dan informasi itu diperoleh, yaitu

pengetahuan mengenai materi kuliah, dan forum diskusi

didapatkan dari mahasiswa dan dosen, sedangkan prosedur

pelayanan program studi didapat dari pihak program studi.

Selanjutnya, pada tahap refine pengetahuan dan informasi

tersebut dilakukan penyempurnaan dengan proses penyaringan

melalui validasi dari admin, lalu juga pengetahuan dan

informasi tersebut dikelompokkan ke kategori-kategori

tertentu. Lalu, dihasilkan knowledge baru dari forum diskusi.

Setelah itu, tahap store, dimana pengetahuan dan informasi

yang sudah disempurnakan akan disimpan ke dalam database

KMS. Lalu, tahap distribute, dimana pengetahuan dan

informasi yang telah disimpan dapat diakses oleh mahasiswa

maupun dosen. Dan tahap terakhir yaitu present. Pada tahap ini

pengetahuan dan informasi yang dapat diakses dapat juga

ditampilkan kepada mahasiswa maupun dosen.

5. Analisis Kebutuhan Sistem. Mengusulkan spesifikasi

kebutuhan sistem yang diusulkan berdasarkan identifikasi

masalah yang ditemukan sebelumnya.

3.2.2 Tahap Perancangan Desain

Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan perbaikan-perbaikan

dari knowledge management system untuk Program Studi Sistem

92

Informasi UIN Jakarta dengan menggunakan tools Unified Modeling

Language (UML), dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Membuat Use Case Diagram.

b. Membuat Activity Diagram.

c. Membuat Sequence Diagram.

d. Membuat Class Diagram.

e. Mapping database.

f. Membuat matriks CRUD (Create Read Update Delete).

g. Membuat spesifikasi database.

h. Merancang skema database.

i. Perancangan struktur menu.

j. Rancangan User Interface (UI).

3.2.3 Tahap Implementasi

Pada tahap ini, dilakukan proses pengujian dari knowledge

management system untuk Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta

sebelum dilakukan pengaplikasian/publikasi sistem. Implementasi yang

dilakukan diantaranya:

a. Membangun sistem menggunakan framework React Native

dengan bahasa pemrograman JavaScript dan Google Firebase

sebagai database.

93

b. Menguji sistem dengan menggunakan black-box testing. Hal

ini dirasa tepat karena sistem yang dibangun oleh peneliti

merupakan sistem yang melibatkan user secara langsung

dimana user yang bersangkutan tidak perlu memahami proses

pengkodeannya tetapi cukup dilakukan pengujian dibagian luar

dengan melakukan pendefinisian kumpulan kondisi input dan

pengujian pada spesifikasi fungsional sistem saja.

94

3.3 Kerangka Penelitian

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

95

3.3.1 Proses Knowledge Management System

Pada proses pengelolaan pengetahuan pada penelitian ini

menggunakan siklus KM Zack dan Meyer yang terdiri dari beberapa

tahapan sebagai berikut:

3.3.1.1 Acquire.

Di tahap ini dilakukan penginputan informasi ataupun pengetahuan

berupa materi kuliah ataupun diskusi terkait perkuliahan oleh mahasiswa

dan dosen, sedangkan untuk prosedur pelayanan program studi diinput

oleh pihak progam studi.

3.3.1.2 Refine.

Di tahap ini, pengetahuan dan informasi yang telah diinput

dilakukan penyaringan dengan proses validasi dan penyempurnaan

menggunakan model konversi pengetahuan Nonaka dan Takeuchi atau

biasa disebut SECI, yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu:

A. Socialization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit ke tacit, di

mana pengetahuan dalam bentuk pengalaman dan pemahaman yang

dimiliki mahasiswa atau dosen dapat dibagikan ke mahasiswa

ataupun dosen lain. Dalam hal ini pengetahuan yang diberikan pada

forum diskusi dapat dibagikan ke mahasiswa atau dosen lain.

B. Externalization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit ke explicit, di

mana pengetahuan yang berupa pengalaman dan pemahaman

tersebut didokumentasikan, sehingga memiliki bentuk nyata,

96

biasanya dalam bentuk tulisan, gambar, video, ataupun hal lain.

Dalam hal ini, materi kuliah yang diinput dapat dipost ke dalam

KMS.

C. Combination, terjadi konversi pengetahuan dari explicit ke explicit.

Di mana pengetahuan yang telah terdokumentasi dapat ditingkatkan

kualitasnya dengan cara melakukan pengkategorian pengetahuan

ataupun penciptaan pengetahuan baru, hal ini terjadi pada forum

diskusi yang sudah dibuat, dapat diproses menjadi knowledge

diskusi, di mana setiap forum diskusi akan diambil judul pertanyaan

beserta jawaban terbaiknya, lalu dikelompokkan berdasarkan

kategori diskusi, sehingga apabila dilakukan pencarian knowledge

diskusi, sistem dapat memunculkan knowledge apa saja yang

dihasilkan dari tiap forum diskusi.

D. Internalization, terjadi konversi pengetahuan dari explicit ke tacit. Di

mana pengetahuan yang yang ada di dalam KMS tersebut dapat

dijadikan mahasiswa ataupun dosen sebagai bahan referensi ataupun

bahan ajar, sehingga dapat dipelajari dan dipahami sehingga

menciptakan pemahaman bagi mahasiswa ataupun dosen tersebut,

dan nantinya pengetahuan yang sudah dipahami tersebut dapat ia

terapkan dalam melakukan kegiatan, tugas, ataupun pengambilan

keputusan.

97

Gambar 3.3 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS

3.3.1.3 Store.

Di tahap ini, pengetahuan dan informasi yang sudah

disempurnakan tersebut disimpan ke dalam database KMS.

3.3.1.4 Distribute.

Pada tahap ini, pengetahuan dan informasi yang sudah disimpan

dapat dibagikan ke seluruh mahasiswa dan dosen melalui KMS, dalam

hal ini, pengetahuan tersebut dipost ke dalam KMS.

98

3.3.1.5 Present.

Pada tahap ini, pengetahuan dan informasi dapat diakses dan

digunakan oleh mahasiswa dan dosen.

99

99

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan

dijelaskan apa saja yang dilakukan peneliti pada setiap tahapan mulai dari

requirements planning, workshop design, dan implementation.

4.1 Requirements Planning

4.1.1 Gambaran Umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta

UIN Jakarta merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

yang menyelenggarakan Program Studi Sistem Informasi tingkat sarjana

(S1) di Indonesia. Berikut ini adalah visi, misi, tujuan, gelar akademik,

profil lulusan, capaian program dan kurikulum daftar mata kuliah dari

Program Studi Sistem Informasi di UIN Jakarta.

A. Visi

Menjadi Prodi Sistem Informasi (SI) terkemuka secara

internasional dan meluluskan sarjana SI yang profesional di bidangnya

dan mampu mengintegrasikan kaidah keilmuan SI, norma dan etika

keislaman serta keindonesiaan pada tahun 2020.

B. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran di bidang SI yang

dilandasi norma dan etika keislaman dan keindonesiaan serta

memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global.

100

b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang SI

dengan mengintegrasikan dengan kaidah keilmuan SI, norma

dan etika keislaman dan keindonesiaan.

c. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat melalui penerapan bidang SI.

C. Tujuan

Menghasilkan Sarjana Sistem Informasi (S.Kom) yang memiliki

pemahaman teori dan metode di bidang SI, profesionalitas, integritas,

serta etika dan sikap islami sehingga mampu menganalisis dan

memecahkan berbagai persoalan di bidang SI yang bermanfaat bagi

peningkatan kualitas hidup masyarakat.

D. Gelar Akademik

S. Kom

E. Profil Lulusan

a. Arsitek Sistem Informasi

b. Analis Bisnis/Sistem Analis

c. Project Manager/Manajer Proyek Sistem Informasi

d. Auditor Sistem Informasi

e. Enterpreneur di bidang IT/IS

101

f. Spesialis sistem informasi di bidang ekonomi dan bisnis

syariah, layanan bisnis spasial, industri, dan pemerintahan.

F. Capaian Program (Program Outcomes)

Menghasilkan mahasiswa yang memiliki:

a. Pengetahuan teori dan metodologi sistem informasi sehingga

dapat melakukan penelitian dan pengembangan yang berkaitan

dengan aplikasi dalam bidang Sistem Informasi yang

bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

b. Kemampuan menciptakan sebuah proses pembelajaran sistem

informasi yang mengacu kepada pencapaian Total Quality

Management (TQM).

c. Kemampuan analisis dan menguasai teknik optimasi sistem

perangkat lunak, perancangan dan implementasi dalam aplikasi

perangkat lunak sistem informasi (Sistem Informasi Geografis,

Sistem Informasi Korporasi, dan Sistem Informasi Bisnis

Syariah) yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup

masyarakat.

d. Kemampuan untuk merencanakan dan mengembangkan suatu

proyek sistem informasi sebagai seorang project manager untuk

sebuah organisasi atau sebuah komunitas berdasarkan kaidah

manajemen proyek.

102

e. Kemampuan melakukan rekayasa perangkat lunak dan

mengoptimalkan kinerja perangkat lunak dalam suatu proyek

sistem informasi untuk organisasi yang kompleks dengan

keterikatan infrastruktur (perangkat keras dan perangkat lunak),

struktur organisasi, proses dan prosedur, kebijakan dan

keputusan serta SDM dan budaya yang beragam.

f. Landasan moral islami yang terejawantahkan dalam sikap dan

integritasnya dalam melakukan pengembangan di bidang sistem

informasi serta melandasi prinsip pembelajaran seumur hidup.

g. Kemampuan beradaptasi dengan suatu dunia informasi dalam

implementasi sistem informasi secara efisien dan efektif di

dalam sebuah organisasi atau tatanan komunitas lainnya.

G. Kurikulum Daftar Mata Kuliah

Adapun daftar mata kuliah yang dimuat dari kurikulum yang

digunakan pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta diuraikan

oleh Tabel 4.1.

103

Tabel 4.1 Kurikulum Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi UIN

Jakarta

KODE MATA KULIAH SKS

SEMESTER I

BHS 2131 Bahasa Arab 3

BHS 5007 Bahasa Indonesia 3

SAG 2068 Studi Islam 2

SAR 5054 Praktikum Ibadah 1

POL 3026 Pendidikan Pancasila 2

SIS 3016 Konsep Sistem Informasi 2

INF 6432 Dasar-Dasar Pemrograman 6

MAT 3004 Aljabar Linier 3

Jumlah SKS 22

SEMESTER II

BIS 102 Pengantar Bisnis 3

BHS 6002 Bahasa Inggris 3

UIN 1101 Pendidikan Kewarganegaraan 2

SAG 2001 Praktek Qiro’ah 1

104

SAG 2068 Studi Islam 2

SIS 3039 Algoritma & Struktur Data 4

SIS 3532 Dasar-Dasar Ekonomi Islam 2

MTK 1210 Matematika Diskrit 4

Jumlah SKS 21

SEMESTER III

SIS 2028 Sistem Informasi Manajemen 3

SIS 4314 Manajemen Proses Bisnis 3

SIS 4233 Sains Manajemen 3

SIS 4059 Sistem Basis Data 4

INF 4022 IT Infrastruktur 4

SAG 2002 Islam dan Ilmu Pengetahuan 3

SIS 4082 Statistika dan Probabilitas 3

Jumlah SKS 23

SEMESTER IV

SIS 4411 Sistem Penunjang Keputusan & Sistem

Cerdas

4

SIS 4613 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 6

105

SIS 6174 Audit Sistem Informasi 3

SIS 4312 IT Governance 3

SIS 5811 Data Mining dan Data Warehouse 6

SIS 4216 Interaksi Manusia dan Komputer 2

Jumlah SKS 24

SEMESTER V

SIS 4017 Manajemen Proyek Sistem Informasi 3

SIS 5021 Arsitektur Enterprise 4

INF 3433 Rekayasa Perangkat Lunak 3

AKU 2212 Akuntansi 3

ABI 4022 Metodologi Penelitian 2

SIS 3515 Supply Chain Management 3

SIS 3636 Customer Relationship Management 3

Jumlah SKS 20

SEMESTER VI

SIS 6904 Sistem Enterprise 6

SIS 4517 Perencanaan Strategi Sistem Informasi 3

106

PIL 5311 Business Intelligence 3

SIS 4321 IT Security dan Manajemen Resiko 4

ABI 6133 Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3

SIS 3322 Sistem Informasi Geografis 3

Jumlah SKS 22

SEMESTER VII

SIS 4005 Proyek Minor Sistem Informasi 4

KOM 3009 Kecakapan Antar Personal 2

SSI 4271 Sistem Basis Data Spasial 3

ABI 6131 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3

MNJ 4162 Manajemen Pengetahuan 3

SIS 3221 Etika Profesi SI 2

SIS 5053 Aplikasi dan Web GIS 3

Jumlah SKS 20

SEMESTER VIII

ABI 8104 Seminar Skripsi 1

ABI 8605 Skripsi 6

107

Jumlah SKS 7

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan

Peneliti mengidentifikasi prosedur-prosedur yang berjalan dalam

manajemen pengetahuan terkait materi perkuliahan, prosedur pelayanan

akademik, dan diskusi antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan

dosen dengan menggunakan siklus knowledge management Zack dan

Meyer. Siklus ini terdiri dari 5 tahap, yaitu:

1. Akuisisi Data dan Informasi (Acquire)

Pada tahap ini, dalam hal materi perkuliahan, mahasiswa sistem

informasi UIN Jakarta memperoleh materi perkuliahan dari dosen yang

memberikan materi yang diajarkan, e-journal, e-book, file presentasi,

buku-buku dari perpustakaan, makalah-makalah, video, dan sumber-

sumber lainnya. Selain itu, mahasiswa juga dapat memperoleh materi

perkuliahan dari mahasiswa lain.

Dalam hal pengendalian kualitas dari materi perkuliahan yang

biasa dikumpulkan oleh mahasiswa tergolong standar, dimana

kedalaman dan akurasi materi kuliah dinilai cukup untuk membantu

proses belajar selama kuliah. Sumber daya tenaga yang digunakan

tergolong sangat banyak yang dipergunakan mahasiswa dikarenakan

untuk materi tambahan, mahasiswa harus mencari materi sendiri yang

108

relevan dengan materi perkuliahan dikarenakan tidak adanya pusat

pengetahuan.

Dalam hal prosedur pelayanan akademik program studi SI,

mahasiswa mengumpulkan informasi mengenai prosedur-prosedur

pelayanan akademik prodi SI dengan cara bertanya langsung ke staf

program studi, atau melalui rekan-rekan, terutama senior. Secara garis

besar, informasi mengenai prosedur pelayanan akademik masih sering

menyebar hanya melalui mulut ke mulut.

Dalam hal berdiskusi tentang masalah-masalah terkait kegiatan

perkuliahan, biasanya mahasiswa mendapatkan informasi atau

pengetahuan dengan berdiskusi langsung dengan rekan-rekan atau

melalui media sosial seperti WhatsApp dan sejenisnya.

2. Penyempurnaan (Refine)

Merupakan tahapan untuk menyempurnakan pengetahuan, dalam

tahapan ini pengetahuan-pengetahuan yang telah didapat oleh mahasiswa

disempurnakan dengan mempelajari teori dan pengetahuan-pengetahuan

tersebut, memberi penamaan atau label ulang, menciptakan pengetahuan

baru, dan menyimpan pengetahuan-pengetahuan tersebut sehingga dapat

digunakan dengan mudah di masa depan. Materi-materi kuliah yang telah

didapatkan dan dikumpulkan sebelumnya, langsung dipelajari oleh

mahasiswa, namun ada juga yang hanya membaca secara garis besarnya

109

saja untuk sekedar mengetahui gambaran umum dari materi kuliah

tersebut, dan akan dipelajari secara detail pada lain waktu.

Adapun hasil analisa menggunakan model konversi pengetahuan

Nonaka dan Takeuchi yaitu:

1. Socialization. Pengetahuan yang dimiliki masing-masing

mahasiswa mengenai materi perkuliahan dan prosedur

pelayanan akademik ditransfer atau disosialisasikan ke

mahasiswa lainnya melalui suatu diskusi, atau sekedar tanya

jawab baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sosialisasi pun

dapat dilakukan dengan mahasiswa yang melakukan tanya

jawab dengan dosen pengampu mata kuliah, atau dapat terjadi

pada proses belajar mengajar di kelas.

2. Externalization. Pengetahuan tacit yang telah dimiliki

mahasiswa diubah ke dalam pengetahuan explicit dalam proses

pengerjaan tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen.

Perubahan ini juga terjadi pada proses pembuatan jurnal-jurnal

ilmiah di bidang sistem informasi oleh mahasiswa dengan

bimbingan dosen, serta dalam pengerjaan laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL) dan tugas akhir skripsi dengan topik-

topik tertentu sesuai dengan pilihan masing-masing

mahasiswa, yang kemudian pengetahuan ini didistribusikan ke

110

perpustakaan kampus, sehingga pengetahuan itu dapat

dibagikan kepada mahasiswa lain.

3. Combination. Pada proses ini, mahasiswa mentransformasi

pengetahuan explicit ke bentuk explicit. Combination terjadi

pada saat mahasiswa membuat suatu karya ilmiah dengan

berdasar pada pengetahuan yang ia dapat dari studi pustaka

karya ilmiah lain, lalu dituangkan ke karya ilmiah miliknya.

Proses ini juga terjadi pada saat mahasiswa menyebarkan

pengetahuannya dengan cara mempraktikan sesuatu sehingga

dapat ditiru oleh individu lain, seperti dilakukannya pelatihan-

pelatihan yang mengajar materi tertentu secara praktik yang

berkaitan dengan materi perkuliahan sistem informasi maupun

prosedur pelayanan akademik serta diskusi-diskusi dalam

memecahkan permasalahan-permasalahan pada kegiatan

perkuliahan.

4. Internalization. Pengetahuan mengenai sistem informasi,

pengetahuan mengenai bagaimana menyelesaikan masalah-

masalah pada perkuliahan ataupun pengetahuan mengenai

prosedur pelayanan akademik yang dimiliki mahasiswa

dikonversi dari pengetahuan eksplisit menjadi tacit atau

diinternalisasi pada mahasiswa sistem informasi melalui

kegiatan pembelajaran baik di kelas, praktik, dan belajar

mandiri serta dapat diinternalisasi melalui suatu diskusi

111

mahasiswa. Pada aktivitas di kelas biasanya mahasiswa

diarahkan oleh dosen yang mengampu perkuliahan.

Mahasiswa memperoleh keterampilan baru dari pengalaman

praktik yang mereka lakukan, baik di dalam dan di luar kelas,

bisa juga melalui workshop yang diselenggarakan oleh pihak

Program Studi Sistem Informasi. Workshop ini bisa

dimentoring oleh pengisi dari luar universitas ataupun dalam

universitas.

3. Penyimpanan/Pengambilan (Store/Retrieve)

Materi-materi kuliah sistem informasi yang dimiliki oleh

mahasiswa disimpan dalam bentuk fisik dan digital. Dalam bentuk fisik,

materi-materi tersebut disimpan dalam bentuk buku-buku, sedangkan

dalam bentuk digital, materi-materi tersebut disimpan dalam bentuk e-

book, file presentasi, video, e-journal, dan sebagainya. Untuk bentuk-

bentuk digital umumnya disimpan ke dalam komputer pribadi, hard

drive, maupun cloud storage, seperti Google Drive.

Sedangkan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan akademik

maupun pengetahuan dalam memecahkan permasalahan dalam kegiatan

perkuliahan disimpan hanya dalam bentuk pengalaman tacit saja.

4. Distribusi (Distribute)

Dalam pendistribusian pengetahuan mahasiswa mengenai materi

perkuliahan, secara umum pengetahuan tersebut didistribusikan melalui

112

media perantara secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung,

materi kuliah tersebut dibagikan dengan meminjamkan buku fisik

ataupun materi digital seperti e-book, e-journal dan sebagainya yang

disimpan di dalam hard-drive ataupun flash disk kepada mahasiswa lain.

Sedangkan secara tidak langsung, dilakukan mahasiswa dengan

menggunakan media sosial, seperti aplikasi WhatsApp dan Line untuk

ukuran file kecil dan e-mail untuk file berukuran besar. Penggunaan

aplikasi WhatsApp digunakan mahasiswa dengan membuat grup online

messaging yang beranggotakan mahasiswa satu kelas, agar mereka bisa

berbagi pengetahuan mengenai kegiatan perkuliahan, tugas-tugas yang

diberikan dosen, dan hal-hal terkait perkuliahan lainnya.

5. Presentasi (Present)

Untuk mahasiswa yang masih aktif kuliah, mereka menerapkan

ilmu yang mereka peroleh selama perkuliahan melalui kegiatan mereka

sehari-hari yang beragam, seperti melalui praktik kerja lapangan, kuliah

kerja nyata (jika ada kegiatan yang terkait), dan dalam pekerjaan bagi

mereka yang kuliah sambil bekerja. Sedangkan untuk mahasiswa yang

sudah tidak aktif kuliah ataupun sudah lulus, mereka dapat menerapkan

ilmu yang mereka peroleh dengan terjun ke dunia kerja sesuai profesi di

bidang sistem informasi yang mereka minati, seperti sistem analis,

arsitek sistem informasi, manajer proyek, auditor IT/IS, administrator

database, konsultan, akademisi, dan sebagainya.

113

Adapun proses-proses yang berjalan dalam knowledge

management materi kuliah, prosedur pelayanan akademik, dan diskusi

mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dapat

digambarkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan Sharing Materi Perkuliahan

114

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan Prosedur Pelayanan Akademik

115

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen

Gambaran umum penjelasan proses-proses yang berjalan tersebut,

yaitu:

A. Sharing Materi Perkuliahan

1. Mahasiswa mendapatkan materi kuliah dari dosen melalui

kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Mahasiswa memperoleh materi kuliah dari penelusuran internet.

116

3. Mahasiswa meminjam buku terkait materi kuliah dari

perpustakaan.

4. Mahasiswa mempelajari materi kuliah yang didapat dan

menggunakannya untuk mengerjakan tugas.

5. Mahasiswa menyimpan materi kuliah bentuk fisik pada media

penyimpanan, seperti rak buku.

6. Untuk bentuk materi kuliah berbentuk digital, mahasiswa

menyimpan materi kuliahnya pada komputer milik mereka

masing-masing.

7. Selain itu, beberapa mahasiswa juga menyimpan materi

kuliahnya pada aplikasi cloud storage, seperti Google Drive.

8. Mahasiswa membagikan materi kuliah yang dimiliki kepada

rekan sesama mahasiswa. Untuk materi fisik, seperti buku,

mahasiswa dapat meminjamkannya secara langsung. Sedangkan

materi yang berbentuk digital, bisa diberikan melalui flashdisk.

Atau secara tidak langsung, melalui media sosial, biasanya

melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Line ataupun

dapat melalui layanan e-mail. Biasanya, mahasiswa membuat

grup pesan beranggotakan mahasiswa satu kelas pada aplikasi

WhatsApp atau Line, selain untuk bertukar materi perkuliahan,

juga digunakan untuk sarana diskusi, membahas hal-hal berkaitan

dengan perkuliahan.

117

B. Prosedur Pelayanan Akademik

1. Dosen dan Mahasiswa mendapatkan informasi mengenai

prosedur-prosedur pelayanan akademik prodi SI dari bagian

Program Studi Sistem Informasi secara langsung.

2. Dosen mempelajari prosedur pelayanan akademik prodi SI.

3. Mahasiswa mempelajari prosedur pelayanan akademik prodi

SI.

4. Mahasiswa mengetahui informasi mengenai prosedur

pelayanan akademik prodi SI dengan bertanya kepada dosen.

5. Mahasiswa memberi pengetahuan atau informasi mengenai

prosedur pelayanan akademik prodi SI kepada mahasiswa

lainnya.

C. Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen

1. Bahan diskusi atau pertanyaan ditanyakan oleh dosen secara

langsung kepada mahasiswa.

2. Bahan diskusi dan pertanyaan ditanyakan oleh mahasiswa

secara langsung kepada dosen ataupun mahasiswa lain.

3. Mahasiswa mempelajari pertanyaan secara langsung dari

dosen atau mahasiswa lain.

118

4. Dosen mempelajari pertanyaan secara langsung dari

mahasiswa.

5. Mahasiswa menjawab secara langsung kepada dosen yang

bertanya.

6. Mahasiswa menjawab secara langsung kepada mahasiswa

lain yang bertanya.

7. Dosen menjawab secara langsung kepada mahasiswa yang

bertanya.

8. Dosen bertanya secara tidak langsung kepada mahasiswa

melalui media sosial.

9. Mahasiswa bertanya secara tidak langsung kepada dosen

ataupun mahasiswa lain melalui media sosial.

10. Dosen mempelajari pertanyaan secara tidak langsung (dari

media sosial) dari mahasiswa.

11. Mahasiswa mempelajari pertanyaan secara tidak langsung

(dari media sosial) dari dosen atau mahasiswa lain.

12. Dosen menjawab secara tidak langsung melalui media sosial

kepada mahasiswa yang bertanya.

13. Mahasiswa menjawab secara tidak langsung melalui media

sosial kepada dosen atau mahasiswa lain yang bertanya.

119

14. Dosen mendapatkan jawaban secara tidak langsung melalui

media sosial dari mahasiswa yang menjawab.

15. Mahasiswa mendapatkan jawaban secara tidak langsung

melalui media sosial dari dosen ataupun dari mahasiswa lain

yang menjawab.

4.1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan mahasiswa,

dosen, dan prodi sistem informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat

diidentifikasi beberapa masalah dalam knowledge management yang saat

ini berjalan, yaitu:

a. Mahasiswa diberikan materi kuliah oleh dosen sebagai pedoman

dalam belajar mata kuliah tertentu. Materi kuliah tersebut

diberikan dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda setiap

dosennya, yaitu modul-modul e-book, file presentasi, video, dan

sebagainya. Namun, tidak semua dosen memberikan materi

kuliahnya kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa harus

mencari materi yang sesuai secara mandiri, namun mahasiswa

tidak tau materi mana yang memiliki kualitas yang baik dan

sesuai.

b. Mahasiswa biasanya diajar oleh dosen yang berbeda pada mata

kuliah yang sama, hal ini menyebabkan mahasiswa yang

berebeda dosen tidak memiliki pengetahuan yang sama

120

mengenai materi kuliah yang didapat, sehingga terjadi tidak

meratanya penyebaran pengetahuan.

c. Materi kuliah yang pernah dijadikan bahan ajar pada tahun-

tahun sebelumnya tidak tersimpan dan terkelola sehingga tidak

dapat diakses kembali.

d. Untuk materi kuliah yang diperoleh mahasiswa dari internet,

masih perlu diverifikasi kerelevanan materi dengan mata

kuliahnya serta dengan pedoman yang dimiliki oleh dosen.

e. Materi kuliah yang diperoleh mahasiswa dari buku fisik yang

dipinjam dari perpustakaan, memiliki batas peminjaman sampai

batas waktu tertentu, sehingga mahasiswa tidak dapat selalu

menjadikan buku fisik tersebut sebagai pedoman belajarnya.

f. Dalam berbagi materi kuliah dalam bentuk buku, mahasiswa

harus meminjam kepada mahasiswa lain yang memiliki buku

tersebut. Proses meminjam tergolong membutuhkan waktu dan

tenaga yang tidak sedikit, dikarenakan antar mahasiswa tersebut

harus saling menghubungi, mengadakan janji terkait kapan buku

tersebut akan dipinjamkan, dan harus saling bertemu.

g. Untuk materi berbentuk digital, mahasiswa biasanya melakukan

sharing dengan menggunakan flashdisk, sehingga terdapat

kerentanan dalam keamanan data, karena pertukaran flashdisk

tersebut dapat memicu terjadinya penyebaran virus-virus

121

komputer, karena tidak ada jaminan setiap komputer yang

dihubungkan dengan flashdisk bebas dari virus, ataupun virus

dapat tersimpan pada flashdisk.

h. Sedangkan sharing materi digital menggunakan pesan instan

seringkali tidak terkelola dengan baik. Hal ini dikarenakan

mahasiswa harus mencari materi-materi perkuliahan diantara

pesan-pesan instan lainnya dan penyebarannya pun terbatas

pada anggota grup pesan instan tersebut. Selain itu, materi

kuliah yang dishare tidak dikategorikan berdasarkan mata

kuliah yang terkait, sehingga akan menyulitkan dan

membutuhkan waktu untuk mencari suatu materi kuliah yang

telah dishare. Terlebih lagi, akan sangat sulit mencari materi

perkuliahan yang telah lama dishare, bahkan pada beberapa

platform pesan instan hanya dapat menyimpan suatu file dalam

rentang waktu 30 hari.

i. Untuk sharing materi kuliah dengan menggunakan email

kurang diminati mahasiswa karena harus menyertakan seluruh

alamat email mahasiswa agar email tersebut dapat terkirim ke

semua mahasiswa yang dituju.

j. Sedangkan untuk penyimpanan materi kuliah menggunakan

cloud storage sangat terbatas pada jumlah file yang dapat

disimpan, karena mayoritas cloud storage memberikan batas

122

memori yang dapat digunakan secara gratis, sehingga

mengharuskan user nya untuk membayar agar dapat menambah

batas memori pada cloud storage tersebut.

k. Dalam mencari solusi dari masalah-masalah terkait kegiatan

perkuliahan, mahasiswa harus bertanya kepada mahasiswa lain

yang sudah pernah mengalaminya dan mengetahui solusinya,

sehingga mahasiswa yang tidak memiliki kenalan yang pernah

mengalami masalah tersebut akan kesulitan.

l. Untuk mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan

program studi, mahasiswa harus bertanya kepada mahasiswa

lain yang mengetahui prosedur tersebut, namun tidak semua

mahasiswa memiliki kenalan yang mengetahui prosedur

pelayanan program studi, sehingga mahasiswa harus bertanya

langsung ke pihak program studi.

4.1.4 Analisis Sistem Usulan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah peneliti jabarkan

sebelumnya, maka peneliti mengusulkan knowledge management system

sharing materi kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan akademik

sistem informasi UIN Jakarta yang dapat membantu mahasiswa dan

dosen dalam menemukan atau mendapatkan materi kuliah dan prosedur

pelayanan akademik prodi, menyimpan, dan mendistribusikannya, serta

forum diskusi yang dapat menjadi wadah bagi mahasiswa maupun dosen

123

dalam mencari solusi atas setiap masalah-masalah yang terjadi terkait

kegiatan-kegiatan perkuliahan. KMS ini dikembangkan pada platform

mobile Android.

Adapun sistem usulan yang diusulkan peneliti dapat dijelaskan

dengan siklus knowledge management Zack dan Meyer, yaitu:

1. Akuisisi Data dan Informasi (Acquire)

Pada tahap ini, materi kuliah dapat berasal dari dosen maupun

mahasiswa, dan materi kuliah ini dapat diunggah maupun diunduh oleh

mahasiswa maupun dosen. Materi kuliah yang diunggah akan dapat

dikendalikan kualitasnya, dikarenakan setiap materi kuliah yang

diunggah akan dilakukan approval atau validasi terlebih dahulu oleh

admin ataupun Kaprodi SI, sehingga materi kuliah yang masuk sudah

sesuai dan relevan dengan mata kuliah terkait. Jika terdapat materi kuliah

yang tidak sesuai, maka admin ataupun Kaprodi SI dapat menolaknya

ataupun menghapusnya jika materi tersebut telah diapprove sebelumnya.

Materi kuliah dapat berasal dari beberapa file digital, yaitu e-book, e-

journal, file berekstensi .ppt, .docx, .pdf, dan ekstensi-ekstensi lainnya.

Dalam hal prosedur pelayanan akademik program studi SI, admin

maupun Kaprodi SI dapat menginput prosedur-prosedur berbagai

pelayanan akademik prodi pada sistem, sehingga dapat menjadi pusat

pengetahuan bagi mahasiswa maupun dosen yang membutuhkan

prosedur-prosedur pelayanan akademik. Kaprodi SI dan admin pun dapat

124

melakukan update ataupun delete terhadap prosedur-prosedur pelayanan

akademik secara real-time apabila terdapat perubahan pada prosedur

pelayanan akademik prodi.

Mahasiswa atau dosen dapat mengajukan bahan diskusi pada

forum yang tersedia dalam sistem, sehingga mahasiswa maupun dosen

dapat saling memberi pendapat dan solusi dalam memecahkan

permasalahan dalam kegiatan-kegiatan perkuliahan, serta mahasiswa dan

dosen yang mengalami masalah yang sama dapat menjadikan diskusi

tersebut sebagai acuan.

2. Penyempurnaan (Refine)

Tahap penyempurnaan pengetahuan pada KMS ini dilakukan

dengan mengelompokkan materi kuliah sesuai dengan mata kuliah yang

menggunakan referensi dari kurikulum program studi informasi UIN

Jakarta, dan pengelompokan mata kuliah berdasarkan semester terkait,

serta materi kuliah tersebut diurutkan berdasarkan waktu upload. Materi

kuliah tersebut dapat diedit dan dihapus oleh admin, Kaprodi SI, maupun

oleh user yang mengupload materi kuliah tersebut.

Pada prosedur pelayanan akademik, prosedur-prosedur tersebut

juga dikelompokkan berdasarkan judul besar dari pelayanan tersebut.

Prosedur-prosedur tersebut dapat diinput oleh admin dan Kaprodi SI.

Namun mahasiswa dan dosen juga dapat melakukan request prosedur

kepada pihak prodi dengan melalui proses approval oleh admin atau

125

Kaprodi SI terlebih dahulu. Kaprodi SI dan admin dapat melakukan edit

dan delete pada prosedur-prosedur yang telah diposting.

Lalu, pada forum diskusi, diskusi-diskusi yang diajukan

dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu yang ditentukan

oleh user yang mengajukan diskusi. Kaprodi SI dan admin dapat

melakukan edit dan delete pada diskusi-diskusi yang tidak sesuai.

Pada tahap penyempurnaan ini juga berlangsung beberapa

langkah-langkah dari model knowledge conversion Nonaka dan

Takeuchi, yaitu:

1. Socialization. Pada KMS ini, proses konversi pengetahuan

tacit menjadi tacit ada pada forum diskusi, dimana mahasiswa

maupun dosen dapat bertukar pendapat dan memberikan

pertanyaan maupun solusi terkait topik-topik yang diajukan

seputar permasalahan kegiatan-kegiatan perkuliahan. Setiap

diskusi yang dibuat oleh mahasiswa ataupun dosen, harus

melewati approval dari admin maupun Kaprodi SI, sehingga

forum diskusi ini dalam pengawasan penuh admin dan

Kaprodi SI. Admin dan Kaprodi SI dapat menghapus diskusi

yang tidak relevan dengan topik kegiatan-kegiatan

perkuliahan di prodi sistem informasi.

2. Externalization.

126

Tahap konversi dari tacit menjadi explicit pada KMS ini

terjadi pada penginputan prosedur-prosedur pelayanan

akademik prodi SI yang dilakukan oleh admin dan Kaprodi

SI. Sehingga pengetahuan yang diinput mengenai prosedur

pelayanan akademik prodi SI itu dapat menjadi acuan bagi

mahasiswa atau dosen yang ingin mengurus pelayanan

akademik tertentu. Selain itu, proses konversi ini juga terjadi

pada menu sharing materi perkuliahan jika materi tersebut

dibuat oleh mahasiswa atau dosen dan diposting ke dalam

KMS. Selain itu, mahasiswa dan dosen juga dapat melakukan

request prosedur pelayanan prodi, yang nantinya dapat dibuat

oleh pihak prodi. Lalu, konversi ini juga terjadi pada forum

diskusi, dikarenakan apabila diskusi tersebut berhasil

menemukan jawaban yang tepat, maka dapat menjadi acuan

bagi mahasiswa atau dosen yang mengalami permasalahan

yang sama. Setiap mahasiswa dan dosen dapat melakukan

voting komentar diskusi terbaik, sehingga setiap diskusi

memiliki jawaban yang paling relevan dan dapat menjadi

knowledge baru yang disebut sebagai knowledge diskusi,

yang nantinya setiap diskusi tersebut akan ditampilkan

berdasarkan kategorinya dengan jawaban terbaiknya,

sehingga menjadi knowledge baru yang telah disempurnakan.

127

3. Combination. Tahap ini terjadi di dalam dan di luar

lingkungan KMS. Pada lingkungan dalam KMS, tahap ini

terjadi pada pengelompokkan materi kuliah berdasarkan mata

kuliah, lalu materi kuliah tersebut juga dapat divote sebagai

materi kuliah yang paling baik oleh mahasiswa dan dosen,

sehingga materi kuliah yang memiliki jumlah vote terbanyak

akan ditampilkan paling awal, pengelompokkan prosedur

pelayanan akademik berdasarkan jenis layanan dan

pengelompokkan forum diskusi berdasarkan kategori diskusi.

Sedangkan pada lingkungan luar KMS, tahap ini terjadi jika

materi perkuliahan yang didapat dari KMS, atau prosedur

pelayanan akademik, atau hasil dari suatu diskusi dapat

menjadi acuan bagi mahasiswa pada pengerjaan tugas kuliah,

laporan praktik kerja lapangan, dan tugas akhir yang

mengharuskan mahasiswa merujuk dari referensi tertentu,

seperti jurnal, buku-buku, dan sebagainya serta dalam

menyelesaikan permasalahan-permasalahan kegiatan

perkuliahan.

4. Internalization. Pada konversi ini, mahasiswa mempelajari

materi kuliah dan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan

akademik ataupun pengetahuan dari forum diskusi yang

diperoleh dari sistem. Hal ini dapat memperkaya

pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mahasiswa.

128

Kemudian, mahasiswa dapat mengaktualisasikan

pengetahuan tentang konsep dan keterampilan mereka pada

masa depan.

3. Penyimpanan/Pengambilan (Store/Retrieve)

Pada KMS ini, materi perkuliahan, prosedur pelayanan akademik

prodi SI, serta forum diskusi yang telah diposting akan disimpan pada

database yang menggunakan Google Firebase. Khusus untuk materi

perkuliahan, mahasiswa dapat menyimpan materi perkuliahan ke

perangkat pribadi mereka dengan mengunduhnya melalui fitur yang telah

disediakan pada menu materi kuliah pada KMS ini.

4. Distribusi (Distribute)

KMS ini dapat menjadi wadah pendistribusian pengetahuan pada

materi perkuliahan, prosedur pelayanan akademik, maupun forum

diskusi kepada seluruh mahasiswa dan dosen sistem informasi UIN

Jakarta yang memiliki akses. Selain itu, pendistribusian ini tidak dibatasi

waktu dan tempat, sehingga mahasiswa dan dosen dapat memperoleh

pengetahuan-pengetahuan tersebut di mana saja dan kapan saja. Bentuk

materi yang dibagikan dalam KMS ini juga cukup beragam, seperti

materi tekstual dengan ekstensi .docx, .pptx, .pdf, dan lain-lain ataupun

dalam bentuk gambar maupun video.

129

5. Presentasi (Present)

Pada tahap ini, pengetahuan-pengetahuan yang telah diproses pada

tahapan sebelumnya dapat diakses oleh pengguna, serta dapat dilakukan

penilaian dan evaluasi terhadap KMS. Penilaian dan evaluasi dapat

dilakukan setelah penerapan KMS ini dalam kurun waktu tertentu.

Adapun aspek-aspek yang dapat menjadi bahan evaluasi adalah kepuasan

pengguna, tingkat penerimaan sistem, penggunaan sistem, dan

sebagainya. Pada tahap ini, KMS diukur keberhasilannya dalam

memberikan value kepada penggunanya, yaitu mahasiswa dan dosen.

Lalu, hasil analisis proses knowledge sharing dengan sub proses

socialization dan exchange, yaitu:

1. Terjadi proses socialization pada forum diskusi dikarenakan

pengetahuan dalam bentuk tacit yang berupa pengalaman dibagikan

antar user.

2. Terjadi proses exchange pada sharing materi kuliah dan prosedur

pelayanan akademik prodi dikarenakan user dapat menuangkan

pengetahuannya dalam bentuk explicit berupa bacaan-bacaan yang

mendukung materi kuliah yang dapat dipost ke dalam sistem dan

nantinya dapat diakses oleh user lainnya sehingga terjadi proses

pertukaran pengetahuan, dan juga pengetahuan explicit berupa prosedur

pelayanan prodi yang diposting oleh pihak prodi.

Secara keseluruhan, proses-proses yang diusulkan pada knowledge

management system yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.4.

130

Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan

Gambaran umum penjelasan proses-proses yang berjalan tersebut,

yaitu:

1. Admin melakukan registrasi user.

2. Mahasiswa mengunggah materi perkuliahan ke KMS.

3. Dosen mengunggah materi perkuliahan ke KMS.

4. Materi perkuliahan diunduh atau divoting oleh mahasiswa

ataupun dosen.

5. Dosen mempelajari materi kuliah yang telah diunduh dari

KMS.

131

6. Mahasiswa mempelajari materi kuliah yang telah diunduh dari

KMS.

7. Admin melakukan posting prosedur pelayanan akademik.

8. Kaprodi SI melakukan posting prosedur pelayanan akademik.

9. Prosedur pelayanan akademik yang telah diposting pada KMS

dapat dilihat oleh mahasiswa maupun dosen.

10. Mahasiswa mempelajari prosedur pelayanan akademik dari

KMS.

11. Dosen mempelajari prosedur pelayanan akademik dari KMS.

12. Dosen mengajukan pertanyaan pada forum diskusi di KMS.

13. Mahasiswa mengajukan pertanyaan pada forum diskusi di

KMS.

14. Diskusi atau pertanyaan yang diajukan masuk ke dalam forum

diskusi pada KMS dan bisa diakses oleh user yang lain untuk

memberikan jawaban atau tanggapan.

15. Mahasiswa memberikan tanggapan ataupun voting pada forum

diskusi yang telah diajukan di KMS.

16. Dosen memberikan tanggapan ataupun voting pada forum

diskusi yang telah diajukan di KMS.

132

17. Admin mengelola data user, materi perkuliahan, forum diskusi,

prosedur pelayanan akademik, maintenance, serta melakukan

monitoring sistem.

18. Kaprodi SI mengelola materi perkuliahan, forum diskusi,

prosedur pelayanan akademik, serta melakukan monitoring

sistem.

Adapun pemrosesan pengetahuan dan informasi yang masuk ke

dalam KMS pada tahap refine dijelaskan menggunakan flowchart pada

Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS

133

4.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk membangun knowledge management system yang

diusulkan, perlu diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan

sistem. Peneliti mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem dengan

membaginya menjadi 2, yaitu kebutuhan fungsional dan non-fungsional.

Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut peneliti jabarkan pada Tabel 4.2

dan Tabel 4.3.

Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Knowledge Management System

ID Deskripsi

F-001 Sistem menyediakan layanan mengelola data user

F-002 Sistem menyediakan layanan mengelola knowledge

meliputi materi perkuliahan dan prosedur pelayanan

akademik prodi SI

F-003 Sistem menyediakan layanan forum diskusi antar user.

F-004 Sistem menyediakan layanan sharing knowledge

meliputi materi perkuliahan dan prosedur pelayanan

akademik prodi SI.

F-005 Sistem memiliki pengaturan sistem.

134

Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Knowledge Management System

ID Deskripsi

NF-001 Sistem dikembangkan menggunkaan metode

pengembangan sistem RAD dan pemodelan

menggunakan UML.

NF-002 Sistem menggunakan framework React Native dengan

bahasa pemrograman JavaScript.

NF-003 Sistem dikembangkan menggunakan tool Microsoft

Visual Studio Code versi 1.46.

NF-004 Aplikasi berbasis Android.

NF-005 Manajemen database sistem menggunakan Google

Firebase.

NF-006 Aplikasi dikembangkan untuk device dengan sistem

operasi Android versi 8.0 ke atas.

NF-007 Aplikasi dikembangkan untuk device dengan minimal

RAM 2GB dan free-space memory 100MB.

135

4.2 Design Workshop

4.2.1 Perancangan Proses

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram memberikan gambaran interaksi antara

knowledge management system dengan sistem eksternal ataupun dengan

user dari sistem itu sendiri. Use Case Diagram menggambarkan siapa

saja yang menggunakan sistem atau dengan cara apa saja user melakukan

interaksi dengan sistem.

Pada langkah pertama, yang harus dilakukan dalam Use Case

Diagram adalah identifikasi aktor yang dapat berinteraksi dengan sistem.

Adapun identifikasi aktor yang dapat berinteraksi dengan sistem

diuraikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Identifikasi Aktor pada Knowledge Management System

ID Aktor Deskripsi

AC-01 Mahasiswa Individu mahasiswa sistem

informasi UIN Jakarta yang

terdaftar sebagai mahasiswa

aktif.

AC-02 Dosen Individu dosen sistem informasi

UIN Jakarta yang terdaftar

sebagai dosen aktif.

136

AC-03 Kepala Program Studi

Sistem Informasi UIN

Jakarta (Kaprodi)

Individu yang memimpin

pelaksanaan seluruh kegiatan

Program Studi Sistem Informasi

UIN Jakarta dan saat ini sedang

menjabat sebagai Kaprodi SI

UIN Jakarta.

AC-04 Admin Individu yang mengelola KMS.

Setelah itu, dilakukan identifikasi use case yang dibutuhkan setiap

aktor pada knowledge management system ini. Identifikasi use case

diuraikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Identifikasi Use Case pada Knowledge Management System

ID Nama Use

Case

Deskripsi Partisipan

UC-001 Login Use case ini

menggambarkan

kegiatan user untuk

dapat masuk ke dalam

sistem.

Semua aktor

UC-002 Logout Use case ini

menggambarkan

Semua aktor

137

kegiatan user untuk

dapat mengakhiri sesi

dan keluar dari sistem.

UC-003 Kelola User Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

penghapusan data

user.

Admin

UC-004 Kelola Mata

Kuliah

Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

penghapusan data

mata kuliah.

Admin, Kaprodi

UC-005 Validasi

Materi Kuliah

Use case ini

menggambarkan

kegiatan validasi atau

proses approving

penambahan,

perubahan, dan

penghapusan materi

Admin, Kaprodi

138

kuliah yang diajukan

oleh user.

UC-006 Kelola Materi

Kuliah

Use case ini

menggambarkan

proses perubahan, dan

penghapusan materi

kuliah.

Admin, Kaprodi

UC-007 Validasi

Forum

Diskusi

Use case ini

menggambarkan

kegiatan validasi atau

proses approving

penambahan forum

diskusi yang diajukan

oleh user.

Admin, Kaprodi

UC-008 Hapus Forum

Diskusi

Use case ini

menggambarkan

penghapusan data

forum diskusi.

Admin, Kaprodi

UC-009 Kelola Jenis

Pelayanan

Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

Admin, Kaprodi

139

Akademik

Prodi

penghapusan data jenis

pelayanan akademik

prodi.

UC-010 Kelola

Prosedur

Pelayanan

Akademik

Prodi

Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

penghapusan data

prosedur pelayanan

akademik prodi.

Admin, Kaprodi

UC-011 Validasi

Request

Prosedur

Use case ini

menggambarkan

kegiatan validasi atau

proses approving

request prosedur

pelayanan akademik

prodi yang diajukan

oleh user.

Admin, Kaprodi

UC-012 Prosedur

Pelayanan

Akademik

Prodi

Use case ini

menggambarkan

kegiatan melihat

Mahasiswa,

Dosen

140

prosedur pelayanan

akademik prodi.

UC-013 Forum

Diskusi

Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

penghapusan diskusi

serta penambahan,

perubahan, dan

penghapusan komentar

oleh user.

Mahasiswa,

Dosen, dan

Kaprodi

UC-014 Materi Kuliah Use case ini

menggambarkan

kegiatan penambahan,

perubahan, dan

penghapusan materi

kuliah oleh user.

Mahasiswa,

Dosen

Setelah itu, berdasarkan identifikasi aktor dan identifikasi use case

yang telah dibuat sebelumnya, peneliti membuat use case diagram yang

menggambarkan interaksi antar aktor dan use case pada knowledge

141

management system. Use case diagram sistem ini digambarkan pada

Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Use Case Diagram Knowledge Management System

Kemudian, setiap use case pada diagram dijelaskan menggunakan

use case narrative/scenario, yang menjelaskan interaksi antara aktor

dengan use case tersebut.

142

Tabel 4.6 Use Case Scenario Login

Use Case ID SC-001-01

Use Case Name Login

Actor Admin, Kaprodi, Mahasiswa, Dosen

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses masuk ke

dalam sistem.

Precondition Aktor telah membuka sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Input nomor induk

dan password.

2. Klik ‘Login’. 3. Sistem melakukan

validasi dan

autentikasi nomor

induk dan password

dengan database.

4. Menampilkan

halaman utama sesuai

aktor terkait.

143

Alternate

Course

Alt 4. Jika validasi atau autentikasi username dan password

dengan database gagal, maka kembali ke step 1 dengan

memunculkan pesan “Login gagal. Nomor induk atau

Password salah, silahkan coba kembali”.

Conclusion Use Case berakhir saat user telah masuk ke halaman utama

sistem.

Postcondition User telah masuk ke dalam sistem.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman login untuk semua aktor.

Tabel 4.7 Use Case Scenario Logout

Use Case ID SC-002-01

Use Case Name Logout

Actor Admin, Kaprodi, Mahasiswa, Dosen

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses mengakhiri

sesi dan keluar dari sistem.

Precondition Aktor telah melakukan login.

Actor Action System Response

144

Typical Course

Events

1. Klik menu ‘account’

pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman account.

3. Klik tombol

‘logout’.

4. Sesi dihapus dan user

berhasil keluar dari

sistem.

Alternate

Course

-

Conclusion Use Case berakhir saat user telah keluar dari sistem.

Postcondition User telah keluar dari sistem.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman account.

Tabel 4.8 Use Case Scenario Kelola User/Tambah User

Use Case ID SC-003-01

Use Case Name Kelola User/Tambah User

Actor Admin

145

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menambahkan

user yang dapat mengakses ke dalam sistem.

Precondition Aktor telah melakukan login.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘kelola

user’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman user.

3. Klik menu jenis user

yang ingin ditambah.

Pada kasus ini, pilih

jenis user

‘mahasiswa’.

4. Menampilkan

halaman user

mahasiswa yang berisi

list data user dengan

jenis user mahasiswa.

5. Klik tombol ‘tambah

user’.

6. Menampilkan form

tambah user

mahasiswa.

7. Mengisi form.

8. Klik tombol

‘tambah’.

9. Memvalidasi data dan

menyimpan data user

ke dalam database.

146

10. Menampilkan pesan

“user berhasil

ditambahkan”.

11. Menampilkan

halaman user.

Alternate

Course

Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka

sistem menampilkan halaman user dosen dan sistem

menampilkan form tambah user dosen pada step 6.

Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,

maka sistem menampilkan halaman user kaprodi dan sistem

menampilkan form tambah user kaprodi pada step 6.

Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,

maka sistem menampilkan halaman user admin dan sistem

menampilkan form tambah user admin pada step 6.

Alt 10. Jika validasi data gagal, maka sistem menampilkan

pesan “data tidak sesuai” dan kembali ke step 5.

Conclusion Use Case berakhir setelah user telah ditambahkan dan

sistem menampilkan halaman user.

Postcondition Data user telah ditambahkan ke dalam database, sehingga

user tersebut dapat melakukan login ke dalam sistem.

147

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Tambah User.

Tabel 4.9 Use Case Scenario Kelola User/Edit User

Use Case ID SC-003-02

Use Case Name Kelola User/Edit User

Actor Admin

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses merubah data

user yang sudah terdaftar dalam database.

Precondition Aktor telah melakukan login dan data user yang ingin

diubah harus sudah terdaftar terlebih dahulu.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘kelola

user’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman user.

3. Klik menu jenis user

yang ingin diubah.

4. Menampilkan

halaman user

mahasiswa yang berisi

148

Pada kasus ini, pilih

menu ‘mahasiswa’.

list data user dengan

jenis user mahasiswa.

5. Klik user yang ingin

diubah pada list data

user.

6. Menampilkan

halaman detail user

yang dipilih.

7. Klik tombol ‘edit

data user’.

8. Menampilkan form

edit data user

mahasiswa.

9. Mengisi form.

10. Klik tombol

‘simpan’.

11. Memvalidasi data dan

menyimpan data user

ke dalam database.

12. Menampilkan pesan

“user berhasil diedit”.

13. Menampilkan

halaman user.

Alternate

Course

Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka

sistem menampilkan halaman user dosen dan sistem

menampilkan form edit data user dosen pada step 8.

149

Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,

maka sistem menampilkan halaman user kaprodi dan sistem

menampilkan form edit data user kaprodi pada step 8.

Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,

maka sistem menampilkan halaman user admin dan sistem

menampilkan form edit data user admin pada step 8.

Alt 12. Jika validasi data gagal, maka sistem menampilkan

pesan “data tidak sesuai” dan kembali ke step 9.

Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah diubah dan sistem

menampilkan halaman user.

Postcondition Data user telah diubah dan disimpan ke dalam database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Edit User.

Tabel 4.10 Use Case Scenario Kelola User/Hapus User

Use Case ID SC-003-03

Use Case Name Kelola User/Hapus User

Actor Admin

150

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menghapus

data user yang sudah terdaftar dalam database.

Precondition Aktor telah melakukan login dan data user yang ingin

dihapus harus sudah terdaftar terlebih dahulu.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘kelola

user’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman user.

3. Klik menu jenis user

yang ingin dihapus.

Pada kasus ini, pilih

menu ‘mahasiswa’.

4. Menampilkan

halaman user

mahasiswa yang berisi

list data user sesuai

jenis user mahasiswa

yang dipilih.

5. Klik user yang ingin

dihapus pada list

data user.

6. Menampilkan

halaman detail user

yang dipilih.

7. Klik tombol ‘hapus

user’.

8. Menampilkan

konfirmasi pesan

“apakah anda yakin

menghapus user ini?”.

151

9. Klik tombol ‘ya’. 10. Sistem menghapus

data user terkait, lalu

menampilkan pesan

“user berhasil

dihapus” dan

menampilkan

halaman user.

Alternate

Course

Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka

sistem menampilkan halaman user dosen.

Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,

maka sistem menampilkan halaman user kaprodi.

Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,

maka sistem menampilkan halaman user admin.

Alt 10. Jika tombol yang di klik pada step 9 adalah ‘tidak’,

maka sistem kembali menampilkan halaman detail user yang

dipilih.

Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah dihapus dan sistem

menampilkan halaman user.

Postcondition Data user telah dihapus dari database.

152

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Detail User.

Tabel 4.11 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah

Use Case ID SC-004-01

Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menambah

data mata kuliah ke dalam database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘materi

kuliah’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman kelola materi

kuliah.

3. Klik menu ‘mata

kuliah’.

4. Menampilkan

halaman kelola mata

kuliah.

153

5. Pilih semester yang

diinginkan pada

drop-down list ‘pilih

semester’.

6. Menampilkan list

mata kuliah pada

semester terkait jika

sudah pernah

melakukan input mata

kuliah sebelumnya.

7. Pilih tombol ‘tambah

mata kuliah’.

8. Menampilkan form

tambah mata kuliah.

9. Mengisi form.

10. Klik tombol

‘tambah’.

11. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

data yang diinput

sudah benar?”.

12. Klik tombol ‘ya’. 13. Sistem memvalidasi

form dan menyimpan

data mata kuliah ke

dalam database.

14. Menampilkan pesan

“mata kuliah berhasil

ditambah” dan

menampilkan

154

halaman kelola mata

kuliah.

Alternate

Course

Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan menampilkan kembali form tambah mata kuliah beserta

data input yang sudah diisi sebelumnya pada step 8.

Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan menampilkan

kembali form tambah mata kuliah pada step 8.

Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah dihapus dan sistem

menampilkan halaman user.

Postcondition Data mata kuliah telah ditambah ke dalam database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Tambah Mata Kuliah.

Tabel 4.12 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah

Use Case ID SC-004-02

Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah

Actor Admin, Kaprodi

155

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses merubah data

mata kuliah pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada

data mata kuliah yang telah diinput sebelumnya.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘materi

kuliah’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman kelola materi

kuliah.

3. Klik menu ‘mata

kuliah’

4. Menampilkan

halaman kelola mata

kuliah.

5. Pilih semester yang

diinginkan pada

drop-down list ‘pilih

semester’.

6. Menampilkan list

mata kuliah pada

semester terkait.

7. Pilih mata kuliah

yang ingin diubah

datanya.

8. Menampilkan

halaman detail mata

kuliah yang dipilih.

9. Klik tombol ‘edit

mata kuliah’.

10. Menampilkan form

edit mata kuliah.

156

11. Mengisi form.

12. Klik tombol

‘simpan’.

13. Menampilkan pesan

“Apakah anda yakin

data yang dimasukkan

sudah benar?”.

14. Klik tombol ‘ya’. 15. Memvalidasi data dan

menyimpannya ke

dalam database.

16. Menampilkan pesan

“data mata kuliah

berhasil diubah” dan

menampilkan

halaman kelola mata

kuliah.

Alternate

Course

Alt 15.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

kembali menampilkan form edit mata kuliah pada step 10.

Alt 15.b. Jika validasi data gagal, sistem menampilkan pesan

“data tidak sesuai” dan menampilkan form edit mata kuliah

pada step 10.

Conclusion Use Case berakhir setelah data mata kuliah telah diubah dan

sistem menampilkan halaman kelola mata kuliah.

157

Postcondition Data mata kuliah telah diubah pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Edit Mata Kuliah.

Tabel 4.13 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah

Use Case ID SC-004-03

Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menghapus

data mata kuliah pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada

data mata kuliah yang telah diinput sebelumnya.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘materi

kuliah’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman kelola materi

kuliah.

158

3. Klik menu ‘mata

kuliah’.

4. Menampilkan

halaman kelola mata

kuliah.

5. Pilih semester yang

diinginkan pada

drop-down list ‘pilih

semester’.

6. Menampilkan list

mata kuliah pada

semester terkait.

7. Pilih mata kuliah

yang ingin dihapus

datanya.

8. Menampilkan

halaman detail mata

kuliah yang dipilih.

9. Klik tombol ‘hapus

mata kuliah’.

10. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin

menghapus mata

kuliah ini?”.

11. Klik tombol ‘ya’. 12. Menghapus data mata

kuliah dari database.

13. Menampilkan pesan

“mata kuliah berhasil

dihapus” dan

menampilkan

159

halaman kelola mata

kuliah.

Alternate

Course

Alt 12. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

kembali ke step 6.

Conclusion Use Case berakhir setelah data mata kuliah telah dihapus

dari database dan sistem menampilkan halaman kelola mata

kuliah.

Postcondition Data mata kuliah telah dihapus pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Mata Kuliah.

Tabel 4.14 Use Case Scenario Validasi Materi Kuliah

Use Case ID SC-005-01

Use Case Name Validasi Materi Kuliah

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau

approving penambahan, perubahan, dan penghapusan materi

kuliah yang diajukan oleh user.

160

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘materi

kuliah’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman kelola materi

dan mata kuliah.

3. Klik menu ‘materi

kuliah’

4. Menampilkan

halaman kelola materi

kuliah.

5. Klik tombol

‘approval materi

kuliah’.

6. Menampilkan list

pengajuan

penambahan,

perubahan, dan

penghapusan materi

kuliah yang telah

diajukan oleh user

dan menunggu

validasi.

7. Pilih pengajuan yang

dikehendaki.

8. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah terkait.

161

9. Klik tombol

‘setujui’.

10. Mengubah status

pengajuan dari

‘pending’ menjadi

‘disetujui’ dan

menyimpannya ke

dalam database.

11. Menampilkan pesan

“pengajuan telah

disetujui” dan kembali

menampilkan list

pengajuan yang telah

diajukan oleh user

dan menunggu

validasi.

Alternate

Course

Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’, maka sistem

menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin menolak

pengajuan ini?”, jika aktor klik tombol ‘ya’, maka sistem

akan menghapus data materi kuliah tersebut, dan

menampilkan kembali list materi kuliah yang telah diunggah

oleh user dan menunggu verifikasi. Jika aktor memilih

tombol ‘tidak’, maka sistem akan menampilkan kembali

halaman detail materi kuliah terkait.

162

Conclusion Use Case berakhir setelah pengajuan penambahan,

perubahan, atau penghapusan materi kuliah dapat disetujui

ataupun ditolak.

Postcondition Data materi kuliah dapat diubah statusnya menjadi

‘disetujui’ atau ‘ditolak’.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Materi Kuliah.

Tabel 4.15 Use Case Scenario Kelola Materi Kuliah

Use Case ID SC-006-01

Use Case Name Kelola Materi Kuliah

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses perubahan,

dan penghapusan data materi kuliah pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Actor Action System Response

163

Typical Course

Events

1. Klik menu ‘materi

kuliah’ pada bottom

navigation bar.

2. Menampilkan

halaman kelola materi

kuliah.

3. Klik menu ‘materi

kuliah’.

4. Menampilkan list

mata kuliah.

5. Pilih salah satu

semester yang

dikehendaki pada

dropdown list pilih

semester.

6. Menampilkan list

mata kuliah sesuai

semester yang dipilih.

7. Pilih salah satu mata

kuliah.

8. Menampilkan list

materi kuliah yang

sudah divalidasi oleh

admin sesuai mata

kuliah yang dipilih.

9. Pilih materi kuliah

yang ingin diubah.

10. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah yang dipilih.

11. Klik tombol ‘edit’. 12. Menampilkan form

edit materi kuliah.

13. Mengisi form.

164

14. Klik tombol

‘simpan’.

15. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin data yang

dimasukkan sudah

benar?”.

16. Klik tombol ‘ya’. 17. Memvalidasi data dan

menyimpannya ke

dalam database.

18. Menampilkan pesan

“detail materi kuliah

berhasil diubah” dan

kembali menampilkan

list data materi kuliah

yang sudah diapprove

pada mata kuliah

terkait.

19. Pilih materi kuliah

yang ingin dihapus.

20. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah yang dipilih.

21. Klik tombol ‘hapus’. 22. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

165

ingin menghapus

materi kuliah ini?”.

23. Klik tombol ‘ya’. 24. Menghapus data

materi kuliah dari

database.

25. Menampilkan pesan

“materi kuliah

berhasil dihapus” dan

kembali menampilkan

list data materi kuliah

yang sudah diapprove

pada mata kuliah

terkait.

Alternate

Course

Alt 17.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’ maka sistem akan

menampilkan kembali step 12.

Alt 17.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak tepat” dan menampilkan

kembali form edit materi kuliah pada step 12.

Conclusion Use Case berakhir setelah data materi kuliah diubah, dan

dihapus dari database serta menampilkan halaman list data

materi kuliah.

166

Postcondition Data materi kuliah dapat diubah dan dihapus.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Materi Kuliah.

Tabel 4.16 Use Case Scenario Validasi Forum Diskusi

Use Case ID SC-007-01

Use Case Name Validasi Forum Diskusi

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau

approval forum diskusi yang diajukan oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada

data forum diskusi yang telah diajukan oleh user.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘forum

diskusi’.

2. Menampilkan

halaman kelola forum

diskusi yang berisi list

forum diskusi yang

167

sudah disetujui (jika

ada).

3. Klik tombol

‘approval’.

4. Menampilkan list

forum diskusi yang

telah diajukan oleh

user.

5. Pilih forum diskusi

yang ingin

diapprove.

6. Menampilkan

halaman detail forum

diskusi yang dipilih.

7. Klik tombol ‘setujui’ 8. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin

menyetujui diskusi

ini?”.

9. Klik tombol ‘ya’, 10. Mengubah status

forum diskusi tersebut

dari ‘pending’

menjadi ‘disetujui’

pada database.

11. Menampilkan pesan

“diskusi telah

168

disetujui” dan kembali

menampilkan list

forum diskusi yang

telah diajukan user.

Alternate

Course

Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’ maka sistem akan

menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin menolak

forum diskusi ini?”, jika aktor memilih tombol ‘ya’ maka

forum diskusi akan berganti status menjadi ‘ditolak’ pada

database, namun jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka

sistem akan kembali menampilkan kembali step 6.

Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan kembali step 6.

Conclusion Use Case berakhir setelah data pengajuan penambahan

forum diskusi dapat disetujui dan menampilkan list forum

diskusi yang telah diajukan user.

Postcondition Data forum diskusi dapat diubah statusnya menjadi

‘disetujui’ atau ‘ditolak’.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Forum Diskusi.

169

Tabel 4.17 Use Case Scenario Hapus Forum Diskusi

Use Case ID SC-008-01

Use Case Name Hapus Forum Diskusi

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penghapusan

forum diskusi pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada

data forum diskusi yang telah disetujui.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Klik menu ‘forum

diskusi’.

2. Menampilkan

halaman kelola forum

diskusi yang berisi list

forum diskusi yang

sudah disetujui (jika

ada).

3. Pilih forum diskusi

yang ingin dihapus.

4. Menampilkan

halaman detail forum

diskusi.

5. Klik tombol ‘hapus’. 6. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

170

anda yakin

menghapus diskusi

ini?”.

7. Klik tombol ‘ya’. 8. Menghapus data

forum diskusi dari

database.

9. Menampilkan pesan

“forum diskusi

berhasil dihapus” dan

menampilkan

halaman kelola forum

diskusi.

Alternate

Course

Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan kembali step 4.

Conclusion Use Case berakhir setelah data forum diskusi dapat dihapus

dari database serta menampilkan halaman kelola forum

diskusi.

Postcondition Data forum diskusi dapat diubah statusnya menjadi

‘disetujui’ dan data forum diskusi dapat dihapus.

171

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Forum Diskusi.

Tabel 4.18 Use Case Scenario Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Use Case ID SC-009-01

Use Case Name Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penambahan,

perubahan, dan penghapusan data jenis pelayanan akademik

prodi pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘pelayanan

akademik’.

2. Menampilkan

halaman kelola

pelayanan akademik

prodi.

172

3. Pilih menu ‘jenis

pelayanan akademik

prodi’.

4. Menampilkan

halaman kelola jenis

pelayanan akademik

prodi dengan list jenis

pelayanan akademik

yang sudah ada di

database (jika sudah

pernah menginput).

5. Klik ‘tambah jenis

pelayanan’.

6. Menampilkan form

tambah jenis

pelayanan.

7. Mengisi form.

8. Klik tombol

‘tambah’.

9. Menampilkan pesan

konfirmasi “Apakah

anda yakin data yang

dimasukkan sudah

benar?”.

10. Klik tombol ‘ya’. 11. Memvalidasi data dan

menyimpannya ke

dalam database.

173

12. Menampilkan pesan

“jenis pelayanan telah

tersimpan” dan

menampilkan

halaman kelola jenis

pelayanan akademik.

13. Pilih jenis pelayanan

yang ingin diubah.

14. Menampilkan

halaman detail jenis

pelayanan.

15. Klik tombol ‘edit’. 16. Menampilkan form

edit jenis pelayanan.

17. Mengisi form.

18. Klik tombol

‘simpan’.

19. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin akan

merubah data?”.

20. Klik tombol ‘ya’. 21. Memvalidasi data dan

menyimpan

perubahan ke dalam

database.

174

22. Menampilkan pesan

“jenis pelayanan

berhasil diubah”, lalu

menampilkan

halaman kelola jenis

pelayanan akademik

prodi.

23. Pilih jenis pelayanan

yang ingin dihapus.

24. Menampilkan

halaman detail jenis

pelayanan yang

dipilih.

25. Klik tombol ‘hapus’. 26. Menampilkan pesan

konfrimasi “Apakah

anda yakin untuk

menghapus?”.

27. Klik tombol ‘ya’. 28. Menghapus jenis

pelayanan terkait dari

datbase.

29. Menampilkan pesan

“jenis pelayanan telah

terhapus” dan

menampilkan

175

halaman kelola jenis

pelayanan akademik

prodi.

Alternate

Course

Alt 11.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan kembali menampilkan form tambah jenis pelayanan

pada step 6.

Alt 11.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak benar” dan menampilkan

form tambah jenis pelayanan pada step 6.

Alt 21.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan kembali menampilkan form edit jenis pelayanan pada

step 16.

Alt 21.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak benar” dan kembali

menampilkan form edit jenis pelayanan pada step 16.

Alt 27. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

kembali menampilkan halaman detail jenis pelayanan pada

step 24.

Conclusion Use Case berakhir setelah data jenis pelayanan dapat

ditambah, diubah, dan dihapus serta menampilkan halaman

kelola jenis pelayanan akademik prodi.

176

Postcondition Data jenis pelayanan akademik prodi dapat ditambah,

diubah, dan dihapus dari database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi.

Tabel 4.19 Use Case Scenario Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Use Case ID SC-010-01

Use Case Name Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penambahan,

perubahan, dan penghapusan data prosedur pelayanan

akademik prodi pada database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘pelayanan

akademik’.

2. Menampilkan

halaman kelola

pelayanan akademik

prodi.

177

3. Pilih menu ‘prosedur

pelayanan akademik

prodi’.

4. Menampilkan

halaman kelola

prosedur pelayanan

akademik prodi

dengan list jenis

pelayanan akademik.

5. Pilih jenis pelayanan

yang dikehendaki.

6. Menampilkan list

prosedur pelayanan

sesuai jenis pelayanan

yang dipilih.

7. Klik tombol

‘tambah’.

8. Menampilkan form

tambah prosedur

pelayanan.

9. Mengisi form.

10. Klik tombol

‘simpan’.

11. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin untuk

menyimpan?”.

12. Klik tombol ‘ya’. 13. Memvalidasi dan

menyimpan data

178

prosedur pada

database.

14. Pilih prosedur

pelayanan yang

ingin diubah.

15. Menampilkan

halaman detail

pelayanan.

16. Klik tombol ‘edit’. 17. Menampilkan form

edit prosedur

pelayanan.

18. Mengisi form.

19. Klik tombol

‘simpan’.

20. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin untuk

menyimpan?”.

21. Klik tombol ‘ya’. 22. Memvalidasi data dan

menyimpan

perubahan pada

database.

23. Menampilkan pesan

“prosedur pelayanan

berhasil diubah” dan

menampilkan

179

halaman kelola

prosedur pelayanan.

24. Pilih prosedur

pelayanan yang

ingin dihapus.

25. Menampilkan

halaman detail

prosedur pelayanan

yang dipilih.

26. Klik tombol ‘hapus’. 27. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin untuk

menghapus prosedur

ini?”.

28. Klik tombol ‘ya’. 29. Menghapus data

prosedur pelayanan

terkait dari database.

30. Menampilkan pesan

“prosedur pelayanan

berhasil dihapus” dan

menampilkan

halaman kelola

prosedur pelayanan

akdemik prodi.

180

Alternate

Course

Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

menampilkan form tambah prosedur pelayanan pada step 8.

Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan “data tidak sesuai” dan menampilkan form

tambah prosedur pelayanan pada step 8.

Alt 22.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

menampilkan form edit prosedur pelayanan pada step 17.

Alt 22.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan “data tidak sesuai” dan menampilkan form edit

prosedur pelayanan pada step 17.

Alt 29. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan halaman detail prosedur pelayanan pada step

25.

Conclusion Use Case berakhir setelah data prosedur pelayanan dapat

ditambah, diubah, dan dihapus serta menampilkan halaman

kelola prosedur pelayanan akademik prodi.

Postcondition Data prosedur pelayanan akademik prodi dapat ditambah,

diubah, dan dihapus dari database.

181

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi.

Tabel 4.20 Use Case Scenario Validasi Request Prosedur

Use Case ID SC-011-01

Use Case Name Validasi Request Prosedur

Actor Admin, Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau

approval request prosedur pelayanan akademik prodi yang

diajukan oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah ada

data request prosedur pelayanan akademik dari user.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘pelayanan

akademik’.

2. Menampilkan

halaman kelola

pelayanan akademik

prodi.

182

3. Pilih menu ‘prosedur

pelayanan akademik

prodi’.

4. Menampilkan

halaman kelola

prosedur pelayanan

akademik prodi

dengan list prosedur

pelayanan akademik

yang sudah ada di

database.

5. Klik tombol

‘approval’.

6. Menampilkan list data

request prosedur

pelayanan yang

diajukan oleh user.

7. Memilih request

prosedur pelayanan

yang ingin disetujui.

8. Menampilkan

halaman detail request

prosedur pelayanan.

9. Klik “setujui”. 10. Menampilkan form

tambah prosedur

pelayanan.

11. Mengisi form tambah

prosedur pelayanan

seseuai request dari

user.

183

12. Klik tombol

“tambah”.

13. Menampilkan pesan

konfirmasi “Apakah

anda yakin untuk

menyetujui request

dan menambah

prosedur pelayanan

ini?”.

14. Klik “ya”. 15. Menampilkan pesan

“prosedur pelayanan

telah disetujui” dan

kembali menampilkan

list pengajuan

pelayanan akademik.

Alternate

Course

Alt 9. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’, maka sistem akan

menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin untuk

menolak request ini?”, jika aktor memilih ‘ya’, maka data

request prosedur pelayanan tersebut dihapus dari database

dan sistem menampilkan list request prosedur pelayanan

pada step 6. Namun jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka

sistem akan kembali menampilkan halaman detail prosedur

pelayanan pada step 8.

184

Alt 14.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan menampilkan kembali form pada step 10.

Conclusion Use Case berakhir setelah data request prosedur pelayanan

dapat disetujui atau ditolak, dan prosedur pelayanan sesuai

request dapat ditambah.

Postcondition Data request prosedur pelayanan akademik prodi dapat

diubah statusnya dari ‘pending’ menjadi ‘disetujui’.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi.

Tabel 4.21 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Use Case ID SC-012-01

Use Case Name Lihat Prosedur

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses melihat

prosedur pelayanan akademik oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Actor Action System Response

185

Typical Course

Events

1. Pilih menu

‘pelayanan

akademik’.

2. Menampilkan

halaman pelayanan

akademik dengan list

jenis pelayanan.

3. Pilih salah satu jenis

pelayanan.

4. Menampilkan list

prosedur pelayanan

sesuai jenis pelayanan

yang dipilih.

5. Pilih prosedur

pelayanan yang telah

dibuat sebelumnya.

6. Menampilkan

halaman detail

pelayanan yang

dipilih.

Alternate

Course

-

Conclusion Use Case berakhir setelah data prosedur pelayanan

akademik prodi dapat ditampilkan pada halaman detail

pelayanan akademik.

Postcondition Data prosedur pelayanan akademik prodi dapat ditampilkan.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Pelayanan Akademik.

186

Tabel 4.22 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request

Prosedur

Use Case ID SC-012-02

Use Case Name Request Prosedur

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses request

penambahan prosedur pelayanan akademik oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘pelayanan

akademik’.

2. Menampilkan

halaman pelayanan

akademik dengan list

jenis pelayanan.

3. Pilih salah satu jenis

pelayanan.

4. Menampilkan list

prosedur pelayanan

sesuai jenis pelayanan

yang dipilih.

187

5. Klik tombol ‘request

tambah pelayanan’.

6. Menampilkan form

request tambah

prosedur pelayanan.

7. Mengisi form.

8. Klik tombol

‘tambah’.

9. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

data yang dimasukkan

sudah benar?”.

10. Klik tombol ‘ya’. 11. Memvalidasi data dan

menyimpan ke dalam

database.

12. Menampilkan pesan

“request tersimpan”

dan menampilkan

halaman pelayanan

akademik.

Alternate

Course

Alt 11.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan kembali menampilkan form request tambah prosedur

pelayanan pada step 6.

Alt 11.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak benar” dan kembali

188

menampilkan form request tambah prosedur pelayanan pada

step 6.

Conclusion Use Case berakhir setelah data request prosedur pelayanan

dapat ditambah dan menampilkan halaman pelayanan

akademik.

Postcondition Data request tambah prosedur pelayanan akademik prodi

dapat ditambah pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Pelayanan Akademik.

Tabel 4.23 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

Use Case ID SC-013-01

Use Case Name Tambah Forum Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang request penambahan

forum diskusi oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Actor Action System Response

189

Typical Course

Events

1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan

halaman forum

diskusi.

3. Klik ‘tambah

diskusi’.

4. Menampilkan form

request tambah

diskusi.

5. Mengisi form.

6. Klik tombol

‘tambah’.

7. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

ingin menambah

diskusi?”.

8. Klik tombol ‘ya’. 9. Memvalidasi data dan

menyimpannya ke

dalam database.

10. Menampilkan pesan

“request diskusi

berhasil ditambah”

dan menampilkan

halaman forum

diskusi.

190

Alternate

Course

Alt 9.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

kembali menampilkan form tambah diskusi pada step 4.

Alt 9.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan kembali

menampilkan form tambah diskusi pada step 4.

Conclusion Use Case berakhir setelah request diskusi dapat ditambah

dan menampilkan halaman forum diskusi.

Postcondition Data request diskusi dapat ditambah pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Forum Diskusi.

Tabel 4.24 Use Case Scenario Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi

Use Case ID SC-013-02

Use Case Name Edit Forum Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan forum

diskusi oleh user.

191

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah

menambahkan forum diskusi sebelumnya.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘account’.

2. Menampilkan

halaman account.

3. Pilih menu ‘diskusi

dibuat’.

4. Menampilkan

halaman diskusi

dibuat yang berisi list

diskusi yang telah

dibuat aktor.

5. Memilih salah satu

diskusi.

6. Menampilkan detail

diskusi.

7. Memilih tombol

“opsi”.

8. Menampilkan pilihan

opsi.

9. Klik tombol ‘edit

diskusi”.

10. Menampilkan form

edit diskusi.

11. Mengisi form.

12. Klik tombol

‘simpan’.

13. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

192

akan merubah data

diskusi?”.

14. Klik tombol ‘ya’. 15. Memvalidasi data dan

menyimpan ke dalam

database.

16. Menampilkan pesan

“data diskusi berhasil

diubah” dan

menampilkan

halaman diskusi

dibuat.

Alternate

Course

Alt 15.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan menampilkan form edit diskusi pada step 10.

Alt 15.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan menampilkan

form edit diskusi pada step 10.

Conclusion Use Case berakhir setelah diskusi dapat diubah dan

menampilkan halaman diskusi dibuat.

Postcondition Data diskusi dapat diubah pada database.

193

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Diskusi Dibuat.

Tabel 4.25 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

Use Case ID SC-013-03

Use Case Name Hapus Forum Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penghapusan forum

diskusi oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah

menambahkan forum diskusi sebelumnya.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘account’.

2. Menampilkan

halaman account.

3. Pilih menu ‘diskusi

dibuat’.

4. Menampilkan

halaman diskusi

dibuat yang berisi list

194

diskusi yang telah

dibuat aktor.

5. Memilih salah satu

diskusi.

6. Menampilkan detail

diskusi.

7. Memilih tombol

“opsi”

8. Menampilkan pilihan

opsi.

9. Klik tombol “hapus

diskusi”.

10. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

ingin menghapus

diskusi ini?”.

11. Klik tombol ‘ya’. 12. Menghapus data

diskusi terkait pada

database.

13. Menampilkan pesan

“diskusi berhasil

dihapus” dan

menampilkan

halaman diskusi

dibuat.

195

Alternate

Course

Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

kembali menampilkan halaman detail diskusi terkait pada

step 6.

Conclusion Use Case berakhir setelah diskusi dapat dihapus dan

menampilkan halaman diskusi dibuat.

Postcondition Data diskusi dapat dihapus pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Diskusi Dibuat.

Tabel 4.26 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi

Use Case ID SC-013-04

Use Case Name Tambah Komentar Forum Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penambahan

komentar pada forum diskusi oleh user.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah

terdapat forum diskusi pada database.

Actor Action System Response

196

Typical Course

Events

1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan

halaman forum

diskusi.

3. Pilih forum diskusi

yang ingin

dikomentari.

4. Menampilkan

halaman diskusi

terkait.

5. Ketik komentar pada

kolom input

komentar.

6. Klik tombol ‘kirim’. 7. Memvalidasi

komentar dan

menyimpannya ke

dalam database.

8. Menampilkan pesan

“komentar berhasil

ditambahkan” dan

menampilkan

halaman diskusi

terkait.

197

Alternate

Course

Alt 7. Jika validasi komentar gagal, maka sistem

menampilkan pesan “komentar tidak valid” dan

menampilkan halaman diskusi terkait pada step 4.

Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat ditambah pada

diskusi terkait.

Postcondition Data komentar pada forum diskusi terkait dapat ditambah

pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Diskusi.

Tabel 4.27 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

Use Case ID SC-013-05

Use Case Name Hapus Komentar Forum Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan dan

penghapusan komentar pada forum diskusi oleh user.

198

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem, telah terdapat

forum diskusi pada database dan telah mengirim komentar

pada forum diskusi.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan

halaman forum

diskusi.

3. Pilih forum diskusi

yang diinginkan.

4. Menampilkan

halaman diskusi

terkait.

5. Klik dan tahan pada

komentar milik

sendiri yang ingin

diubah.

6. Menampilkan opsi

pada komentar yang

dipilih.

7. Klik tombol ‘hapus’. 8. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin ingin

menghapus komentar

ini?”.

199

9. Klik tombol ‘ya’. 10. Menghapus data

komentar pada

database.

11. Menampilkan pesan

“komentar telah

dihapus” dan

menampilkan

halaman diskusi.

Alternate

Course

Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan halaman diskusi terkait pada step 4.

Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat dihapus pada

diskusi terkait.

Postcondition Data komentar pada forum diskusi terkait dapat diubah dan

dihapus pada database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Diskusi.

Tabel 4.28 Use Case Scenario Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi

Use Case ID SC-013-06

200

Use Case Name Menyukai Komentar Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan bagaimana komentar oleh

user pada suatu forum diskusi dapat disukai oleh user lain.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan

halaman forum

diskusi.

3. Pilih forum diskusi

yang diinginkan.

4. Menampilkan

halaman diskusi

terkait.

5. Klik tombol “suka”

pada komentar yang

ingin disukai.

6. Meynimpan ke dalam

database.

7. Menampilkan pesan

“komentar berhasil

disukai”.

Alternate

Course

Alt 7.a. Jika aktor memilih tombol ‘batal suka’, maka sistem

akan kembali menampilkan pesan “komentar batal disukai”.

201

Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat disukai oleh user..

Postcondition Data user yang menyukai komentar tersebut dapat ditambah

di dalam database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Forum Diskusi.

Tabel 4.29 Use Case Scenario Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

Use Case ID SC-013-07

Use Case Name Knowledge Diskusi

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan bagaimana melihat

knowledge yang dapat diambil dari forum diskusi yang telah

berjalan.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Actor Action System Response

202

Typical Course

Events

1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan

halaman forum

diskusi.

3. Pilih tombol

‘pencarian’.

4. Menampilkan

halaman Pencarian

Diskusi.

5. Pilih “cari

knowledge diskusi”.

6. Menampilkan list

kategori diskusi.

7. Pilih salah satu

kategori diskusi.

8. Menampilkan list

pertanyaan diskusi yang

ada beserta knowledge

yang dapat diambil dari

komentar dengan

jumlah disukai

terbanyak.

Alternate

Course

-

Conclusion Use Case berakhir setelah sistem menampilkan list

pertanyaan diskusi beserta knowledge yang dapat diambil

dari diskusi tersebut pada halaman knowledge diskusi.

203

Postcondition Data pertanyaan diskusi beserta knowledgenya dapat

ditampilkan

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Knowledge Diskusi.

Tabel 4.30 Use Case Scenario Materi Kuliah/Tambah Materi Kuliah

Use Case ID SC-014-01

Use Case Name Tambah Materi Kuliah

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penambahan materi

kuliah oleh user ke dalam database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu ‘’materi

kuliah’.

2. Menampilkan

halaman materi

kuliah.

3. Klik tombol ‘tambah

materi kuliah’.

4. Menampilkan form

tambah materi kuliah.

204

5. Mengisi form.

6. Klik tombol

‘tambah’.

7. Menampilkan pesan

konfirmasi “apakah

anda yakin menambah

materi kuliah ini?”.

8. Klik tombol ‘ya’. 9. Memvalidasi data dan

menyimpan data

materi kuliah ke

dalam data request

materi kuliah pada

database.

10. Menampilkan pesan

“request materi kuliah

berhasil ditambah”

dan menampilkan

halaman materi

kuliah.

Alternate

Course

Alt 9.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan kembali form tambah materi kuliah pada step

4.

205

Alt 9.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “data gagal tervalidasi” dan

menampilkan kembali form tambah materi kuliah pada step

4.

Conclusion Use Case berakhir setelah request tambah materi kuliah

dapat disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah.

Postcondition Data request tambah materi kuliah dapat ditambah pada

database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Materi Kuliah.

Tabel 4.31 Use Case Scenario Materi Kuliah/Edit Materi Kuliah

Use Case ID SC-014-02

Use Case Name Edit Materi Kuliah

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan data materi

kuliah oleh user ke dalam database.

206

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah

menambah materi kuliah sebelumnya serta materi kuliah

tersebut telah di approve.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘account’.

2. Menampilkan

halaman account.

3. Pilih menu ‘materi

kuliah diunggah’.

4. Menampilkan

halaman materi kuliah

diunggah yang berisi

list materi kuliah yang

telah diunggah aktor.

5. Pilih salah satu

materi kuliah.

6. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah.

7. Klik tombol ‘edit’. 8. Menampilkan form

edit materi kuliah.

9. Mengisi form.

10. Klik tombol

‘simpan’.

11. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

207

akan merubah data

materi kuliah?”.

12. Klik tombol ‘ya’. 13. Memvalidasi data dan

menyimpan ke dalam

request edit materi

kuliah pada database.

14. Menampilkan pesan

“request edit materi

kuliah disimpan” dan

menampilkan

halaman materi kuliah

diunggah.

Alternate

Course

Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem

akan menampilkan form edit materi kuliah pada step 8.

Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan

menampilkan pesan “validasi data gagal” dan menampilkan

form edit materi kuliah pada step 8.

Conclusion Use Case berakhir setelah request edit materi kuliah dapat

disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah diunggah.

Postcondition Data request edit materi kuliah dapat ditambah pada

database.

208

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Materi Kuliah Diunggah.

Tabel 4.32 Use Case Scenario Materi Kuliah/Hapus Materi Kuliah

Use Case ID SC-014-03

Use Case Name Hapus Materi Kuliah

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penghapusan data

materi kuliah oleh user ke dalam database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah

menambah materi kuliah sebelumnya serta materi kuliah

tersebut telah di approve.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu

‘account’.

2. Menampilkan

halaman account.

3. Pilih menu ‘materi

kuliah diunggah’.

4. Menampilkan

halaman materi kuliah

diunggah yang berisi

209

list materi kuliah yang

telah diunggah aktor.

5. Pilih salah satu

materi kuliah.

6. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah yang dipilih.

7. Klik tombol ’hapus’

pada materi kuliah

yang ingin dihapus.

8. Menampilkan pesan

“apakah anda yakin

ingin menghapus

materi kuliah ini?”.

9. Klik tombol ‘ya’. 10. Menyimpan request

penghapusan materi

kuliah pada database.

11. Menampilkan pesan

“request hapus materi

kuliah berhasil

disimpan” dan

menampilkan

halaman materi kuliah

diunggah.

Alternate

Course

Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan

menampilkan halaman detail materi kuliah pada step 6.

210

Conclusion Use Case berakhir setelah request hapus materi kuliah dapat

disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah diunggah.

Postcondition Data request hapus materi kuliah dapat ditambah pada

database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Materi Kuliah Diunggah.

Tabel 4.33 Use Case Scenario Materi Kuliah/Unduh dan Baca Materi Kuliah

Use Case ID SC-014-04

Use Case Name Unduh dan Baca Materi Kuliah

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang pengunduhan data

dan membaca materi kuliah oleh user dari database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu ‘materi

kuliah’.

2. Menampilkan

halaman materi

kuliah.

211

3. Pilih semester yang

diinginkan pada

drop down list ‘pilih

semester’

4. Menampilkan list

mata kuliah yang

terdapat pada

semester yang dipilih.

5. Pilih mata kuliah

yang diinginkan.

6. Menampilkan list

materi kuliah terkait

mata kuliah yang

dipilih.

7. Klik tombol ‘unduh’

pada materi kuliah

yang diinginkan.

8. Mendownload materi

kuliah terkait dari

database dan

menampilkan proses

unduh.

9. Setelah proses unduh

selesai, menampilkan

pesan “materi kuliah

berhasil diunduh”dan

kembali menampilkan

list materi kuliah

terkait mata kuliah

yang dipilih.

212

10. Klik materi kuliah

yang ingin dibaca.

11. Menampilkan

halaman detail materi

kuliah.

12. Klik tombol “baca”. 13. Menampilkan

halaman baca materi

kuliah.

Alternate

Course

-

Conclusion Use Case berakhir setelah materi kuliah selesai didownload

dan dapat dibaca.

Postcondition Data materi kuliah dapat diunduh dan dibaca dari database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Materi Kuliah.

Tabel 4.34 Use Case Scenario Materi Kuliah/Menyukai Materi Kuliah

Use Case ID SC-014-04

Use Case Name Menyukai Materi Kuliah

Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

213

Description Use Case ini mendeskripsikan tentang pengunduhan data

dan membaca materi kuliah oleh user dari database.

Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.

Typical Course

Events

Actor Action System Response

1. Pilih menu ‘materi

kuliah’.

2. Menampilkan

halaman materi

kuliah.

3. Pilih semester yang

diinginkan pada

drop down list ‘pilih

semester’

4. Menampilkan list

mata kuliah yang

terdapat pada

semester yang dipilih.

5. Pilih mata kuliah

yang diinginkan.

6. Menampilkan list

materi kuliah terkait

mata kuliah yang

dipilih.

7. Klik tombol ’suka’

pada materi kuliah

yang diinginkan.

8. Menyimpan data

materi kuliah yang

disukai oleh user ke

dalam database.

214

9. Menampilkan pesan

“materi kuliah

berhasil disukai”.

Alternate

Course

Alt 9. Jika user klik tombol ‘batal suka’ pada materi kuliah,

maka sistem akan menampilkan pesan “materi kuliah batal

disukai”.

Conclusion Use Case berakhir setelah materi kuliah berhasil disukai atau

batal disukai oleh user.

Postcondition Data materi kuliah yang disukai oleh user dapat disimpan ke

dalam database.

Implementation

Constraints and

Specifications

Halaman Materi Kuliah.

2. Acitivity Diagram

Berdasarkan use case yang telah dibuat sebelumnya, maka peneliti

membuat pemodelan langkah-langkah proses atau aktivitas dari KMS ini.

215

2.1. Activity Diagram Login

Gambar 4.7 Activity Diagram Login

Aktivitas ini dapat diakses oleh semua aktor. Aktivitas ini

diperlukan untuk semua aktor agar dapat masuk ke dalam knowledge

management system.

216

2.2. Activity Diagram Logout

Gambar 4.8 Activity Diagram Logout

Aktivitas ini diperuntukkan untuk semua aktor. Aktivitas ini

diperlukan untuk mengakhiri session dan keluar dari knowledge

management system.

217

2.3. Activity Diagram Tambah User

Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah User

Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini

digunakan untuk menambah user ke dalam knowledge management

system, sehingga user yang ditambah dapat melakukan akses ke dalam

knowledge management system.

218

2.4. Activity Diagram Edit User

Gambar 4.10 Activity Diagram Edit User

Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini

digunakkan untuk melakukan perubahan data-data terkait user pada

knowledge management system.

219

2.5. Activity Diagram Hapus User

Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus User

Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini

digunakkan untuk melakukan penghapusan user dari knowledge

management system.

220

2.6. Activity Diagram Tambah Mata Kuliah

Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah Mata Kuliah

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat menambahakan mata kuliah yang sesuai dengan

kurikulum, sehingga mata kuliah ini dapat menjadi dasar

pengelompokkan materi kuliah yang akan diunggah oleh user.

221

2.7. Activity Diagram Edit Mata Kuliah

Gambar 4.13 Activity Diagram Edit Mata Kuliah

222

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan perubahan data pada mata kuliah

yang telah diinput sebelumnya.

2.8. Activity Diagram Hapus Mata Kuliah

Gambar 4.14 Activity Diagram Hapus Mata Kuliah

223

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan penghapusan data pada mata kuliah

yang telah diinput sebelumnya.

2.9. Activity Diagram Validasi Materi Kuliah

Gambar 4.15 Activity Diagram Validasi Materi Kuliah

224

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan validasi penambahan, pengubahan,

ataupun penghapusan materi kuliah yang diajukan oleh user.

2.10. Activity Diagram Kelola Materi Kuliah

Gambar 4.16 Activity Diagram Kelola Materi Kuliah

225

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap materi kuliah

yang telah diunggah oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi

dapat melakukan perubahan data materi kuliah dan penghapusan data

materi kuliah.

2.11. Activity Diagram Validasi Forum Diskusi

Gambar 4.17 Activity Diagram Validasi Forum Diskusi

226

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan validasi terhadap forum diskusi yang

diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi dapat

menyetujui ataupun menolak pengajuan penambahan diskusi yang

diajukan oleh user.

2.12. Activity Diagram Hapus Forum Diskusi

Gambar 4.18 Activity Diagram Hapus Forum Diskusi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan penghapusan forum diskusi.

227

2.13. Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Gambar 4.19 Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

228

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap jenis

pelayanan akademik prodi yang menjadi dasar pengelompokkan

prosedur pelayanan akademik yang akan ditambah Admin atau Kaprodi

ataupun yang akan diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan

Kaprodi dapat melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan

kategori jenis pelayanan akademik prodi.

229

2.14. Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Gambar 4.20 Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk melakukan pengelolaan terhadap prosedur pelayanan

akademik prodi yang ditambah Admin atau Kaprodi ataupun yang

230

diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi dapat

melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan prosedur

pelayanan akademik prodi.

2.15. Activity Diagram Validasi Request Prosedur

Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Request Prosedur

231

Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini

digunakkan untuk dapat melakukan validasi terhadap request prosedur

pelayanan akademik prodi yang diajukan oleh user.

2.16. Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Gambar 4.22 Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melihat prosedur pelayanan akademik

prodi yang sudah diposting.

232

2.17. Activity Diagram Request Prosedur

Gambar 4.23 Activity Diagram Request Prosedur

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk membuat request penambahan prosedur

pelayanan akademik prodi.

233

2.18. Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

Gambar 4.24 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk membuat request atau pengajuan

penambahan diskusi oleh user, untuk nantinya dapat dilakukan approve

oleh Admin ataupun Kaprodi.

234

2.19. Activity Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi

Gambar 4.25 Activity Diagram Forum Diskusi/ Edit Forum Diskusi

235

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan perubahan data diskusi oleh

user yang telah diposting sebelumnya.

2.20. Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

Gambar 4.26 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

236

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penghapusan diskusi oleh

user yang telah diposting sebelumnya.

237

2.21. Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum

Diskusi

Gambar 4.27 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi

238

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penambahan komentar pada

suatu forum diskusi oleh user.

2.22. Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

Gambar 4.28 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penghapusan komentar yang

telah diposting sebelumnya oleh user tersebut pada suatu forum diskusi.

239

2.23. Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi

Gambar 4.29 Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk menyukai komentar yang dianggap

paling bagus dan relevan pada suatu forum diskusi.

240

2.24. Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

Gambar 4.30 Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk menampilkan lsit pertanyaan diskusi

dengan knowledge yang dihasilkan dari forum diskusi tersebut sesuai

kategori diskusi.

241

2.25. Activity Diagram Tambah Materi Kuliah

Gambar 4.31 Activity Diagram Tambah Materi Kuliah

242

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan

penambahan materi kuliah oleh user, untuk nantinya dapat dilakukan

approve oleh Admin ataupun Kaprodi.

243

2.26. Activity Diagram Edit Materi Kuliah

Gambar 4.32 Activity Diagram Edit Materi Kuliah

244

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan

perubahan data pada materi kuliah yang telah diposting sebelumnya oleh

user terkait, untuk nantinya dapat dilakukan approve oleh Admin ataupun

Kaprodi.

2.27. Activity Diagram Hapus Materi Kuliah

Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Materi Kuliah

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan

245

penghapusan materi kuliah yang telah diposting sebelumnya oleh user

terkait, untuk nantinya dapat dilakukan approve oleh Admin ataupun

Kaprodi.

2.28. Activity Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah

Gambar 4.34 Activity Diagram Unduh Materi Kuliah

246

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk mengunduh dan membaca materi kuliah

yang telah diposting sebelumnya oleh setiap user.

2.29. Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah

Gambar 4.35 Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah

Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.

Aktivitas ini digunakkan untuk menyukai materi kuliah yang dianggap

bagus dan sesuai.

247

4.2.2 Perancangan Database

1. Class Diagram

Class diagram menggambarkan grafis mengenai struktur objek

dari satu sistem. Berikut ini class diagram yang menggambarkan

knowledge management system ini.

Gambar 4.36 Class Diagram Knowledge Management System

248

2. Mapping Kardinalitas

Diagram ini memetakan entitas-entitas ataupun relasinya kedalam

sebuah tabel. Di bawah ini menjelaskan cardinality dari knowledge

management system.

249

Gambar 4.37 Mapping Kardinalitas

250

3. Matriks CRUD

Setelah mapping kardinalitas, peneliti melakukan identifikasi

persyaratan operasional pada lokasi database Knowledge Management

System pada penelitian ini. Adapun hak akses pada lokasi database yang

dimiliki masing-masing aktor yaitu:

Tabel 4.35 Matriks CRUD Knowledge Management System

Actor

Entity Attribute

Admin Kaprodi Dosen Mahasiswa

User CRUD R R R

idUser CRUD R R R

email CRUD R R R

password CRUD R R R

nama CRUD R R R

jenisKelamin CRUD R R R

tglLahir CRUD R R R

noHp CRUD R R R

idLevel CRUD R R R

Mahasiswa CRUD R R CRUD

251

nomorInduk CRUD R R R

angkatan CRUD R R R

materiDisukai R R R CRUD

komentarDisukai R R R CRUD

Dosen CRUD CRUD R R

nomorInduk CRUD R R R

materiDisukai R CRUD R R

komentarDisukai R CRUD R R

Kaprodi CRUD R CRUD R

nomorInduk CRUD R R R

materiDisukai R R CRUD R

komentarDisukai R R CRUD R

Admin CRUD R R R

nomorInduk CRUD R R R

level CRUD R R R

jumlahApproval CRUD R R R

Mata Kuliah CRUD CRUD R R

252

idMataKuliah CRUD CRUD R R

namaMataKuliah CRUD CRUD R R

semester CRUD CRUD R R

sks CRUD CRUD R R

jumlahFile CRUD CRUD R R

jumlahFileWL CRUD CRUD R R

Materi Kuliah CRUD CRUD RU RU

idMateriKuliah CRUD CRUD R R

jenisMateriKuliah CRUD CRUD R R

judul CRUD CRUD R R

namaAuthor CRUD CRUD R R

tanggalDibuat CRUD CRUD R R

tahun CRUD CRUD R R

file CRUD CRUD R R

namaFile CRUD CRUD R R

jenisFile CRUD CRUD R R

ukuranFile CRUD CRUD R R

253

jumlahSuka CRUD CRUD RU RU

Ebook CRUD CRUD R R

idMateri CRUD CRUD R R

edisi CRUD CRUD R R

penerbit CRUD CRUD R R

Ejournal CRUD CRUD R R

idMateri CRUD CRUD R R

namaJurnal CRUD CRUD R R

Jenis Pelayanan Akademik

Prodi

CRUD CRUD R R

idJenisPA CRUD CRUD R R

judulPA CRUD CRUD R R

tanggalDibuat CRUD CRUD R R

Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi

CRUD CRUD R R

idProsedur CRUD CRUD R R

tanggalDibuat CRUD CRUD R R

namaProsedur CRUD CRUD R R

254

detailProsedur CRUD CRUD R R

Request Prosedur Pelayanan

Akademik

RUD RUD CR CR

idRequest RUD RUD CR CR

namaProsedur RUD RUD CR CR

tanggalDibuat RUD RUD CR CR

detailProsedur RUD RUD CR CR

status RUD RUD CR CR

Komentar Request Prosedur

Pelayanan Akademik

CRUD CRUD R R

idKomentarReqPP CRUD CRUD R R

komentar CRUD CRUD R R

Forum Diskusi CRUD CRUD R R

idForum CRUD CRUD R R

judulDiskusi CRUD CRUD R R

tanggal CRUD CRUD R R

pertanyaan CRUD CRUD R R

jumlahKomentar CRUD CRUD R R

255

Kategori Diskusi CRUD CR CR CR

idKategori CRUD CR CR CR

namaKategori CRUD CR CR CR

Komentar Diskusi RUD CRUD CRUD CRUD

idKomentar RUD CRUD CRUD CRUD

tanggal RUD CRUD CRUD CRUD

waktu RUD CRUD CRUD CRUD

komentar RUD CRUD CRUD CRUD

jumlahSuka CRUD CRUD RU RU

Request Materi Kuliah RUD CRUD CR CR

idRequest RUD CRUD CR CR

judul RUD CRUD CR CR

namaAuthor RUD CRUD CR CR

tahun RUD CRUD CR CR

jenisMateriKuliah RUD CRUD CR CR

status RUD CRUD CR CR

jenisRequest RUD CRUD CR CR

256

file RUD CRUD CR CR

namaFile RUD CRUD CR CR

jenisFile RUD CRUD CR CR

ukuranFile RUD CRUD CR CR

Komentar Request Materi

Kuliah

CRUD CRUD R R

idKomentarReqMK CRUD CRUD R R

komentar CRUD CRUD R R

Request Forum Diskusi RUD CRUD CR CR

idRequest RUD CRUD CR CR

status RUD CRUD CR CR

judulDiskusi RUD CRUD CR CR

tanggal RUD CRUD CR CR

pertanyaan RUD CRUD CR CR

Komentar Request Forum

Diskusi

CRUD CRUD R R

idKomentarReqFD CRUD CRUD R R

komentar CRUD CRUD R R

257

Edit Ebook CRUD CRUD R R

idMateri CRUD CRUD R R

edisi CRUD CRUD R R

penerbit CRUD CRUD R R

Edit Ejournal CRUD CRUD R R

idMateri CRUD CRUD R R

namaJurnal CRUD CRUD R R

258

4. Skema Database

Gambar 4.38 Skema Database

259

5. Spesifikasi Database

5.1. User

Nama Tabel : tbl_user

Primary Key : idUser

Foreign Key : nomerInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.36 Tabel User

No. Field Type Size Keterangan

1. idUser string 22 ID user

2. email string 125 Alamat e-mail mahasiswa

3. password string 16 Password user

4. nama string 100 Nama user

5. jenisKelamin string 1 Jenis kelamin mahasiswa

L = Laki-laki

P = Perempuan

6. tglLahir string 8 Tanggal lahir user

7. noHp string 12 Nomor handphone user

260

8. idLevel number 1 User ID level

5.2. Mahasiswa

Nama Tabel : tbl_mahasiswa

Primary Key : nomorInduk

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.37 Tabel Mahasiswa

No. Field Type Size Keterangan

1. nomorInduk string 14 Nomor Induk Mahasiswa

sebagai kode identitas

setiap user mahasiswa

2. angkatan number 4 Tahun angkatan

Mahasiswa

3. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi

kuliah yang disukai oleh

user

261

4. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar

diskusi yang disukai oleh

user

5.3 Dosen

Nama Tabel : tbl_dosen

Primary Key : nomorInduk

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.38 Tabel Dosen

No. Field Type Size Keterangan

1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai

Dosen

2. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi

kuliah yang disukai oleh

user

3. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar

diskusi yang disukai oleh

user

262

5.4 Kaprodi

Nama Tabel : tbl_kaprodi

Primary Key : nomorInduk

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.39 Tabel Kaprodi

No. Field Type Size Keterangan

1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai

Kaprodi

2. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi

kuliah yang disukai oleh

user

3. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar

diskusi yang disukai oleh

user

263

5.5 Admin

Nama Tabel : tbl_admin

Primary Key : nomorInduk

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.40 Tabel Admin

No. Field Type Size Keterangan

1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai

Admin

2. level number 1 Level hak akses terhadap

admin.

1 untuk ‘Super Admin’

dan 2 ‘Admin’.

3. jumlahApproval number 4 Jumlah validasi atau

approval yang sudah

dilakukan admin.

264

5.6 Mata Kuliah

Nama Tabel : tbl_mata_kuliah

Primary Key : idMataKuliah

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.41 Tabel Mata Kuliah

No. Field Type Size Keterangan

1. idMataKuliah string 7 Kode sebagai identitas

mata kuliah

2. namaMataKuliah string 120 Nama mata kuliah

3. semester number 2 Letak semester mata

kuliah tersebut

4. sks number 2 Jumlah SKS mata kuliah

5. jumlahFile number 5 Jumlah file materi kuliah

yang ada pada mata kuliah

terkait dan telah disetujui

6. jumlahFileWL number 5 Jumlah file materi kuliah

yang ada pada mata kuliah

265

terkait dan belum

dilakukan persetujuan

5.7 Materi Kuliah

Nama Tabel : tbl_materi_kuliah

Primary Key : idMateriKuliah

Foreign Key : idMataKuliah, nomorInduk, idRequest, idMateri

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.42 Tabel Materi Kuliah

No. Field Type Size Keterangan

1. idMateriKuliah string 10 Kode identitas dari

materi kuliah

2. jenisMateriKuliah string 8 Jenis file untuk materi

kuliah.

‘ebook’ untuk file e-

book,

‘ejournal’ untuk file e-

journal

266

‘fileLainnya’ untuk file

lainnya.

3. judul string 120 Judul materi kuliah

4. namaAuthor string 150 Nama penulis materi

kuliah

5. tanggalDibuat string 8 Tanggal upload file

6. tahun number 4 Tahun terbit buku

7. file string 200 File materi kuliah

8. namaFile string 256 Nama file materi kuliah

9. jenisFile string 10 Jenis atau ekstensi file

materi kuliah

10. ukuranFile number 3 Ukuran file materi

kuliah

11. jumlahSuka number 4 Jumlah user yang

menyukai materi kuliah

ini

267

5.8 Tabel E-book

Nama Tabel : tbl_ebook

Primary Key : idMateri

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.43 Tabel E-book

No. Field Type Size Keterangan

1. idMateri string 15 ID file e-book

2. edisi string 64 Edisi buku

3. penerbit string 125 Penerbit buku

268

5.9 Tabel E-journal

Nama Tabel : tbl_ejournal

Primary Key : idMateri

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.44 Tabel E-journal

No. Field Type Size Keterangan

1. idMateri string 18 ID file e-journal

2. namaJurnal string 125 Nama jurnal

269

5.10 Tabel Request Materi Kuliah

Nama Tabel : tbl_request_materi_kuliah

Primary Key : idRequest

Foreign Key : nomorInduk, idMateri, idMataKuliah, idMateriKuliah

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.45 Tabel Request Materi Kuliah

No. Field Type Size Keterangan

1. idRequest string 10 Kode identitas dari

request materi kuliah

2. jenisRequest string 11 Jenis request yang

diajukan terhadap

materi kuliah terkait.

‘penambahan’ untuk

menambah materi

kuliah,

‘perubahan’ untuk

pengubahan data materi

kuliah,

270

‘penghapusan’ untuk

menghapus materi

kuliah.

3. status string 9 Status respon admin

terhadap request

‘pending’ untuk belum

direspon,

‘disetujui’ untuk request

yang disetujui admin,

‘ditolak’ untuk request

yang ditolak oleh

admin.

4. jenisMateriKuliah string 8 Jenis file untuk materi

kuliah.

‘ebook’ untuk file e-

book,

‘ejournal’ untuk file e-

journal

‘fileLainnya’ untuk file

lainnya.

271

5. judul string 120 Judul materi kuliah

6. namaAuthor string 150 Nama penulis materi

kuliah

7. tanggalDibuat string 8 Tanggal upload file

8. tahun number 4 Tahun terbit buku

9. file string 200 File materi kuliah

10. namaFile string 200 Nama file materi kuliah

11. jenisFile string 10 Jenis atau ekstensi file

materi kuliah

12. ukuranFile number 3 Ukuran file materi

kuliah

272

5.11 Tabel Komentar Request Materi Kuliah

Nama Tabel : tbl_komentar_request_materi_kuliah

Primary Key : idKomentarReqMK

Foreign Key : idRequest, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.46 Tabel Komentar Request Materi Kuliah

No. Field Type Size Keterangan

1. idKomentarReqMK string 25 Kode identitas dari

komentar request materi

kuliah

2. komentar string 1024 Isi komentar yang

diberikan

273

5.12 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Nama Tabel : tbl_jenis_pelayanan_akademik_prodi

Primary Key : idJenisPA

Foreign Key : nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.47 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi

No. Field Type Size Keterangan

1. idJenisPA string 5 ID jenis pelayanan

akademik prodi

2. judulPA string 50 Judul pelayanan akademik

3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input jenis

pelayanan akademik prodi

274

5.13 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik

Nama Tabel : tbl_prosedur_pelayanan_akademik_prodi

Primary Key : idProsedur

Foreign Key : idJenisPA, nomorInduk, idRequest

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.48 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

No. Field Type Size Keterangan

1. idProsedur string 8 ID Prosedur Pelayanan

Akademik Prodi

2. namaProsedur string 50 Nama Prosedur

3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input prosedur

4. detailProsedur string 1024 Detail prosedur

275

5.14 Tabel Requset Prosedur Pelayanan Akademik

Nama Tabel : tbl_request_prosedur_PA

Primary Key : idRequest

Foreign Key : idJenisPA, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.49 Tabel Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

No. Field Type Size Keterangan

1. idRequest string 8 ID Request Prosedur

Pelayanan Akademik

Prodi

2. namaProsedur string 50 Nama Prosedur

3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input prosedur

4. detailProsedur string 1024 Detail prosedur

5. status string 9 Status respon admin

terhadap request

‘pending’ untuk belum

direspon,

‘disetujui’ untuk request

yang disetujui admin,

276

‘ditolak’ untuk request

yang ditolak oleh admin.

5.15 Tabel Komentar Request Prosedur Pelayanan Akademik

Nama Tabel : tbl_komentar_request_prosedur_PA

Primary Key : idKomentarReqPP

Foreign Key : idRequest, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.50 Tabel Komentar Request Forum Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idKomentarReqPP string 25 Kode identitas dari

komentar request

prosedur pelayanan

akademik prodi

2. komentar string 1024 Isi komentar yang

diberikan

277

5.16 Tabel Kategori Diskusi

Nama Tabel : tbl_kategori_diskusi

Primary Key : idKategori

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.51 Tabel Kategori Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idKategori string 4 ID kategori diskusi

2. namaKategori string 20 Nama kategori diskusi

278

5.17 Tabel Forum Diskusi

Nama Tabel : tbl_forum_diskusi

Primary Key : idForum

Foreign Key : idKategori, nomorInduk, idRequest

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.52 Tabel Forum Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idForum string 8 ID forum diskusi

2. judulDiskusi string 120 Judul forum diskusi

3. tanggal string 8 Tanggal input forum

diskusi

4. pertanyaan string 1024 Pertanyaan yang diajukan

5. jumlahKomentar number 4 Jumlah komentar pada

forum diskusi

279

5.18 Tabel Komentar Diskusi

Nama Tabel : tbl_komentar_diskusi

Primary Key : idKomentar

Foreign Key : idForum, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.53 Tabel Komentar Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idKomentar string 12 ID komentar diskusi

2. tanggal string 8 Tanggal input komentar

diskusi

3. waktu string 5 Waktu input komentar

diskusi

4. komentar string 1024 Isi komentar diskusi

280

5.19 Tabel Request Forum Diskusi

Nama Tabel : tbl_request_forum_diskusi

Primary Key : idRequest

Foreign Key : idKategori, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.54 Tabel Request Forum Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idRequest string 11 ID request pembuatan

forum diskusi

2. judulDiskusi string 120 Judul diskusi

3. status string 9 Status respon admin

terhadap request.

‘pending’ untuk belum

direspon,

‘disetujui’ untuk request

yang disetujui admin,

‘ditolak’ untuk request

yang ditolak oleh admin.

4. tanggal string 8 Tanggal pengajuan

281

5. pertanyaan string 1024 Isi forum diskusi

5.20 Tabel Komentar Request Forum Diskusi

Nama Tabel : tbl_komentar_request_forum_diskusi

Primary Key : idKomentarReqFD

Foreign Key : idRequest, nomorInduk

Jenis Tabel : Transaksi

Tabel 4.55 Tabel Komentar Request Forum Diskusi

No. Field Type Size Keterangan

1. idKomentarReqFD string 25 Kode identitas dari

komentar request forum

diskusi

2. komentar string 1024 Isi komentar yang

diberikan

282

5.21 Tabel Edit E-book

Nama Tabel : tbl_edit_ebook

Primary Key : idMateri

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.56 Tabel Edit E-book

No. Field Type Size Keterangan

1. idMateri string 20 ID edit materi e-book

2. edisi string 64 Edisi buku

3. penerbit string 125 Penerbit buku

283

5.22 Tabel Edit E-journal

Nama Tabel : tbl_edit_ejournal

Primary Key : idMateri

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Master

Tabel 4.57 Tabel Edit E-journal

No. Field Type Size Keterangan

1. idMateri string 18 ID edti materi e-journal

2. namaJurnal string 125 Nama jurnal

284

6. Sequence Diagram

6.1 Sequence Diagram Login

ID : SD-001-01

Nama : Login

Gambar 4.39 Sequence Diagram Login

285

6.2 Sequence Diagram Logout

ID : SD-002-01

Nama : Logout

Gambar 4.40 Sequence Diagram Logout

286

6.3 Sequence Diagram Tambah User

ID : SD-003-01

Nama : Tambah User

Gambar 4.41 Sequence Diagram Tambah User

287

6.4 Sequence Diagram Edit User

ID : SD-003-02

Nama : Edit User

Gambar 4.42 Sequence Diagram Edit User

288

6.5 Sequence Diagram Hapus User

ID : SD-003-03

Nama : Hapus User

Gambar 4.43 Sequence Diagram Hapus User

289

6.6 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah

ID : SD-004-01

Nama : Tambah Mata Kuliah

Gambar 4.44 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah

290

6.7 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah

ID : SD-004-02

Nama : Edit Mata Kuliah

Gambar 4.45 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah

291

6.8 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah

ID : SD-004-03

Nama : Hapus Mata Kuliah

Gambar 4.46 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah

292

6.9 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah

ID : SD-005-01

Nama : Validasi Materi Kuliah

Gambar 4.47 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah

293

6.10 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah

ID : SD-006-01

Nama : Kelola Materi Kuliah

Gambar 4.48 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah

294

6.11 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi

ID : SD-007-01

Nama : Validasi Forum Diskusi

Gambar 4.49 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi

295

6.12 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi

ID : SD-008-01

Nama : Hapus Forum Diskusi

Gambar 4.50 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi

296

6.13 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik

Prodi

ID : SD-009-01

Nama : Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Gambar 4.51 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

297

6.14 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi

ID : SD-010-01

Nama : Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Gambar 4.52 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

298

6.15 Sequence Diagram Validasi Request Prosedur

ID : SD-011-01

Nama : Validasi Request Prosedur

Gambar 4.53 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

299

6.16 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi/Lihat Prosedur

ID : SD-012-01

Nama : Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat

Prosedur

Gambar 4.54 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat

Prosedur

300

6.17 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi/Request Prosedur

ID : SD-012-02

Nama : Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request

Prosedur

Gambar 4.55 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request

Prosedur

301

6.18 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

ID : SD-013-01

Nama : Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

Gambar 4.56 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi

302

6.19 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi

ID : SD-013-02

Nama : Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi

Gambar 4.57 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi

303

6.20 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

ID : SD-013-03

Nama : Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

Gambar 4.58 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi

304

6.21 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar

Forum Diskusi

ID : SD-013-04

Nama : Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi

Gambar 4.59 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum

Diskusi

305

6.22 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum

Diskusi

ID : SD-013-05

Nama : Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

Gambar 4.60 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi

306

6.23 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar

Diskusi

ID : SD-013-06

Nama : Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi

Gambar 4.61 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi

307

6.24 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

ID : SD-013-07

Nama : Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

Gambar 4.62 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi

308

6.25 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah

ID : SD-014-01

Nama : Tambah Materi Kuliah

Gambar 4.63 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah

309

6.26 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah

ID : SD-014-02

Nama : Edit Materi Kuliah

Gambar 4.64 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah

310

6.27 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah

ID : SD-014-03

Nama : Hapus Materi Kuliah

Gambar 4.65 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah

311

6.28 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah

ID : SD-014-04

Nama : Unduh dan Baca Materi Kuliah

Gambar 4.66 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah

312

6.29 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah

ID : SD-014-05

Nama : Menyukai Materi Kuliah

Gambar 4.67 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah

313

4.2.3 Perancangan Interface

A. Perancangan Struktur Menu

1. Menu Aplikasi Admin

Gambar 4.68 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Admin

2. Menu Aplikasi Kaprodi

Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Kaprodi

314

3. Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen

Gambar 4.70 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen

B. Perancangan User Interface

1. Kelola User

1.1 Halaman Kelola User (Admin)

Gambar 4.71 Perancangan Interface Halaman Kelola User untuk Admin

315

1.2 Tambah User (Admin)

Gambar 4.72 Perancangan Interface Tambah User untuk Admin

316

1.3 Detail User (Admin)

Gambar 4.73 Perancangan Interface Detail User untuk Admin

317

1.4 Edit User (Admin)

Gambar 4.74 Perancangan Interface Edit User untuk Admin

318

2. Materi Kuliah

2.1 Halaman Kelola Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.75 Perancangan Interface Halaman Kelola Mata Kuliah untuk Admin

dan Kaprodi

319

2.2 Tambah Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.76 Perancangan Interface Tambah Mata Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi

320

2.3 Edit Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.77 Perancangan Interface Edit Mata Kuliah untuk Admin dan Kaprodi

321

2.4 Halaman Kelola Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.78 Perancangan Interface Halaman Kelola Materi Kuliah untuk Admin

dan Kaprodi

322

2.5 Approval Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.79 Perancangan Interface Approval Materi Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi

323

2.6 Edit Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.80 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Admin dan

Kaprodi

324

2.7 Halaman Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.81 Perancangan Interface Halaman Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

325

2.8 Lihat Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.82 Perancangan Interface Lihat Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

326

2.9 Detail Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.83 Perancangan Interface Detail Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

327

2.10 Tambah Materi Kuliah E-book (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.84 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-book untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

328

2.11 Tambah Materi Kuliah E-journal (Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi)

Gambar 4.85 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-journal untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

329

2.12 Tambah Materi Kuliah File Lainnya (Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi)

Gambar 4.86 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah File Lainnya untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

330

3. Forum Diskusi

3.1 Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.87 Perancangan Interface Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)

331

3.2 Approval Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.88 Perancangan Interface Approval Forum Diskusi untuk Admin dan

Kaprodi

332

3.3 Halaman Forum Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.89 Perancangan Interface Halaman Forum Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

333

3.4 Tambah Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.90 Perancangan Interface Tambah Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi

334

3.5 Lihat Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.91 Perancangan Interface Lihat Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi

335

3.6 Cari Diskusi

Gambar 4.92 Perancangan Interface Cari Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi

336

3.7 Cari Knowledge Diskusi

Gambar 4.93 Perancangan Interface Cari Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

337

3.8 Knowledge Diskusi

Gambar 4.94 Perancangan Interface Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

338

4. Pelayanan Akademik Prodi

4.1 Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.95 Perancangan Interface Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik

untuk Admin dan Kaprodi

339

4.2 Tambah Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.96 Perancangan Interface Tambah Jenis Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi

340

4.3 Edit Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.97 Perancangan Interface Edit Jenis Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi

341

4.4 Halaman Kelola Prosedur Pelayanan Akademik (Admin dan

Kaprodi)

Gambar 4.98 Perancangan Interface Halaman Kelola Prosedur Pelayanan

Akademik untuk Admin dan Kaprodi

342

4.5 Edit Prosedur Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)

Gambar 4.99 Perancangan Interface Edit Prosedur Pelayanan Akademik untuk

Admin dan Kaprodi

343

4.6 Halaman Pelayanan Akademik (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.100 Perancangan Interface Halaman Pelayanan Akademik untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

344

4.7 List Pelayanan (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.101 Perancangan Interface List Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi

345

4.8 Lihat Pelayanan (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.102 Perancangan Interface Lihat Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi

346

4.9 Request Prosedur Pelayanan

Gambar 4.103 Perancangan Interface Request Prosedur Pelayanan untuk

Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi

347

5. Account

5.1 Halaman Account (Admin)

Gambar 4.104 Perancangan Interface Halaman Account untuk Admin

348

5.2 Halaman Account (Mahasiswa dan Dosen)

Gambar 4.105 Perancangan Interface Halaman Account untuk Mahasiswa dan

Dosen

349

5.3 Halaman Account (Kaprodi)

Gambar 4.106 Perancangan Interface Halaman Account untuk Kaprodi

350

5.4 Materi Kuliah Diunggah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.107 Perancangan Interface Materi Kuliah Diunggah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

351

5.5 Edit Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.108 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

352

5.6 Diskusi Dibuat (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.109 Perancangan Interface Diskusi Dibuat untuk Mahasiswa, Dosen,

dan Kaprodi

353

5.7 User Profile (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.110 Perancangan Interface User Profile untuk Mahasiswa, Dosen, dan

Kaprodi

354

5.8 Rank Medal Details (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)

Gambar 4.111 Perancangan Interface Rank Medal Details untuk Mahasiswa,

Dosen, dan Kaprodi

355

4.3 Implementation

4.3.1 Coding (Pengkodean)

Pada tahap pengkodean Knowledge Management System Sharing

Materi Kuliah, Forum Diskusi dan Prosedur Pelayanan Akademik

Program Studi Sistem Informasi, peneliti menggunakan bahasa

pemrograman JavaScript dengan framework React Native dengan versi

0.63 dan Google Firebase sebagai databasenya. Untuk penulisan

kodenya, peneliti menggunakan tool code editor Microsoft Visual Studio

Code versi 1.47 (source code dilampirkan).

4.3.2 Testing (Pengujian)

Peneliti menggunakan teknik black box testing untuk menguji

fungsional, antarmuka, struktur data dan akses database dengan

menjalankan sistem pada Knowledge Management System Sharing

Materi Kuliah, Forum Diskusi dan Prosedur Pelayanan Akademik

Program Studi Sistem Informasi. Pada pengujian ini, yang menjalankan

sistem adalah beberapa mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UIN

Jakarta.

356

1. Pengujian Use Case Login

Tabel 4.58 Pengujian Use Case Login

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Input Nomor

Induk dan

Password.

2. Klik Login.

- Nomor

Induk

- Password

- Menampilkan

tampilan

utama setiap

aktor jika

nomor induk

dan password

yang

dimasukkan

terdaftar.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

nomor induk

dan password

yang

dimasukkan

tidak

terdaftar.

Diterima

357

2. Pengujian Use Case Logout

Tabel 4.59 Pengujian Use Case Logout

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran

yang didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Account” pada

menu navigasi

bagian bawah.

2. Klik tombol

“Logout”.

- - Kembali ke

halaman Login

Diterima

3. Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User

Tabel 4.60 Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User

Prosedur

Pengujian

Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Kelola

User” pada

menu

- Nomor

Induk

- Password

- E-mail

- Menampilkan

notifikasi

“user telah

ditambah”

Diterima

358

navigasi

bagian

bawah.

2. Klik salah

satu jenis

user pada

dropdown

list jenis

user.

3. Klik tombol

“tambah”.

4. Input

Nomor

Induk,

Password,

E-mail,

Nama, Jenis

Kelamin,

Tanggal

Lahir,

Tahun

Angkatan

(khusus

- Nama

- Jenis

Kelamin

- Tanggal

Lahir

- Tahun

Angkatan

(khusus

jenis user

mahasiswa)

- Nomor

Telepon

dan

menambah

user ke

dalam sistem

jika seluruh

data input

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

359

jenis user

mahasiswa),

dan Nomor

Telepon.

5. Klik tombol

“checklist”.

6. Klik tombol

“ya”.

4. Pengujian Use Case Kelola User/Edit User

Tabel 4.61 Pengujian Use Case Kelola User/Edit User

Prosedur

Pengujian

Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Kelola

User” pada

menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu jenis

- Nomor

Induk

- Password

- E-mail

- Nama

- Jenis

Kelamin

- Menampilkan

notifikasi

“user telah

diubah” dan

menambah

user ke

dalam sistem

jika seluruh

Diterima

360

user pada

dropdown

list jenis

user.

3. Klik salah

satu user.

4. Klik tombol

“edit”.

5. Input

Nomor

Induk,

Password,

E-mail,

Nama, Jenis

Kelamin,

Tanggal

Lahir,

Tahun

Angkatan

(khusus

jenis user

mahasiswa),

- Tanggal

Lahir

- Tahun

Angkatan

(khusus

jenis user

mahasiswa)

- Nomor

Telepon

data input

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

361

dan Nomor

Telepon.

6. Klik tombol

“checklist”.

7. Klik tombol

“ya”.

5. Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User

Tabel 4.62 Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Kelola User”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik salah satu

jenis user pada

dropdown list

jenis user.

3. Klik salah satu

user.

- - Menampilkan

notifikasi

“user telah

dihapus” dan

menghapus

user dari

sistem.

Diterima

362

4. Klik tombol

“hapus”.

5. Klik tombol

“ya”.

6. Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah

Tabel 4.63 Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi

kuliah” pada

menu

navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“mata

kuliah”.

3. Klik tombol

“tambah”.

- Input

Kode

Mata

Kuliah

- Nama

Mata

Kuliah

- Semester

- Jumlah

SKS.

- Menampilkan

notifikasi

“mata kuliah

berhasil

ditambah”

dan

menambah

mata kuliah

ke dalam

sistem jika

data input

tervalidasi.

Diterima

363

4. Input Kode

Mata Kuliah,

Nama Mata

Kuliah,

Semester, dan

Jumlah SKS.

5. Klik tombol

“checklist”.

6. Klik tombol

“ya”.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

7. Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah

Tabel 4.64 Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi

kuliah” pada

menu

navigasi

bawah.

- Input

Kode

Mata

Kuliah

- Menampilkan

notifikasi

“mata kuliah

berhasil

diubah” dan

menambah

Diterima

364

2. Klik tombol

“mata

kuliah”.

3. Klik salah

satu semester

pada

dropdown list

semester.

4. Klik salah

satu mata

kuliah.

5. Klik tombol

“edit”.

6. Input Kode

Mata Kuliah,

Nama Mata

Kuliah,

Semester, dan

Jumlah SKS.

7. Klik tombol

“checklist”.

8. Klik tombol

“ya”.

- Nama

Mata

Kuliah

- Semester

- Jumlah

SKS.

mata kuliah

ke dalam

sistem jika

data input

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

365

366

8. Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah

Tabel 4.65 Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi kuliah”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik tombol

“mata kuliah”.

3. Klik salah satu

semester pada

dropdown list

semester.

4. Klik salah satu

mata kuliah.

5. Klik tombol

“hapus”.

6. Klik tombol

“ya”.

- - Menampilkan

notifikasi

“mata kuliah

berhasil

dihapus” dan

menghapus

data mata

kuliah dari

sistem.

Diterima

367

9. Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah

Tabel 4.66 Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi

kuliah” pada

menu navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“materi

kuliah”.

3. Klik tombol

“tambah”.

4. Klik salah

satu request

materi kuliah.

5. Klik tombol

“setujui”.

6. Klik tombol

“ya”.

Input untuk

Jenis Materi

Ebook:

- Judul

Buku

- Nama

Author

- Edisi

Buku

- Tahun

Terbit

- Penerbit.

Input untuk

Jenis Materi

Ejournal:

- Judul

Jurnal

- Menampilkan

notifikasi

“request

berhasil

disetujui”

dan

menambah

materi kuliah

ke dalam

sistem.

- Menampilkan

notifikasi

“request

berhasil

ditolak” jika

aktor

memilih

tombol

Diterima

368

7. Klik tombol

“materi

kuliah” pada

menu navigasi

bawah.

8. Klik tombol

“materi

kuliah”.

9. Klik salah

satu semester

pada

dropdown lsit

semester.

10. Klik salah

satu materi

kuliah.

11. Klik tombol

“edit”.

12. Input Jenis

Materi, Detail

Materi (Untuk

ebook yaitu

Judul Buku,

- Nama

Author

- Nama

Jurnal

- Tahun

Terbit.

Input untuk File

Lainnya:

- Judul

Materi

- Nama

Author)

Untuk ketiga

jenis materi:

- File

Materi

Kuliah.

“tidak” pada

langkah ke-6.

- Menampilkan

notifikasi

“materi

kuliah

berhasil

diubah” dan

mengubah

data materi

kuliah dalam

sistem jika

data

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data gagal

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

“materi

kuliah

369

Nama Author,

Edisi Buku,

Tahun Terbit,

dan Penerbit.

Untuk

ejournal yaitu

Judul Jurnal,

Nama Author,

Nama Jurnal,

dan Tahun

Terbit. Untuk

File Lainnya

yaitu Judul

Materi dan

Nama Author)

dan File

Materi

Kuliah.

13. Klik tombol

ok dengan

icon

“checklist”.

berhasil

dihapus” dan

menghapus

materi kuliah

dari sistem.

370

14. Klik tombol

“ya”.

15. Klik tombol

“materi

kuliah” pada

menu navigasi

bawah.

16. Klik tombol

“materi

kuliah”.

17. Klik salah

satu semester

pada

dropdown list

semester.

18. Klik salah

satu materi

kuliah.

19. Klik tombol

“hapus”.

20. Klik tombol

“ya”.

371

10. Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi

Tabel 4.67 Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“forum diskusi”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik tombol

“tambah”.

3. Klik salah satu

request forum

diskusi.

4. Klik tombol

“setujui”.

5. Klik tombol

“ya”.

6. Klik tombol

“forum diskusi”

pada menu

navigasi bawah.

- - Menampilkan

notifikasi

“forum

diskusi

berhasil

dihapus” dan

menghapus

forum diskusi

dari sistem.

Diterima

372

7. Klik tombol

“forum diskusi”.

8. Klik salah satu

forum diskusi.

9. Klik tombol

“hapus”.

10. Klik tombol

“ya”.

11. Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Tabel 4.68 Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

- Judul

Jenis

Pelayanan

Akademik

- Menampilan

notifikasi

“jenis

pelayanan

telah

ditambah”

dan

menambah

Diterima

373

2. Klik tombol

“jenis

pelayanan”.

3. Klik tombol

“tambah”.

4. Input Judul

Jenis

Pelayanan

Akademik.

5. Klik tombol

“checklist”.

6. Klik tombol

“ya”.

7. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

8. Klik tombol

“jenis

pelayanan”.

jenis pelayan

ke dalam

sistem jika

data input

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

- Menampilan

notifikasi

“jenis

pelayanan

telah diubah”

dan

mengubah

data jenis

pelayan ke

dalam sistem

jika data

374

9. Klik salah

satu jenis

pelayanan.

10. Klik tombol

“edit”.

11. Input Judul

Jenis

Pelayanan

Akademik.

12. Klik tombol

“checklist”.

13. Klik tombol

“ya”.

14. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

15. Klik tombol

“jenis

pelayanan”.

input

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data input

gagal

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

“jenis

pelayanan

berhasil

dihapus” dan

menghapus

data jenis

pelayanan

dari sistem.

375

16. Klik salah

satu jenis

pelayanan.

17. Klik tombol

“hapus”.

18. Klik tombol

“ya”.

12. Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Tabel 4.69 Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“prosedur

pelayanan”.

- Judul

Prosedur

- Detail Isi

Prosedur.

- Menampilkan

notifikasi

“request

berhasil

disetujui”

dan

menambah

prosedur

Diterima

376

3. Klik tombol

“tambah”.

4. Klik salah

satu request

materi kuliah.

5. Klik tombol

“setujui”.

6. Klik tombol

“ya”.

7. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

8. Klik tombol

“prosedur

pelayanan”.

9. Klik salah

satu jenis

pelayanan

pelayanan.

pelayanan ke

dalam sistem.

- Menampilkan

notifikasi

“request

berhasil

ditolak” jika

aktor

memilih

tombol

“tidak” pada

langkah ke-5.

- Menampilkan

notifikasi

“prosedur

pelayanan

berhasil

diubah” dan

mengubah

data prosedur

pelayanan

dalam sistem

377

10. Klik salah

satu prosedur

pelayanan.

11. Klik tombol

“edit”.

12. Input Judul

Prosedur dan

Detail Isi

Prosedur.

13. Klik tombol

ok dengan

icon

“checklist”.

14. Klik tombol

“ya”.

15. Klik tombol

“pelayanan

akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

jika data

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

error jika

data gagal

tervalidasi.

- Menampilkan

notifikasi

“prosedur

pelayanan

berhasil

dihapus” dan

menghapus

materi kuliah

dari sistem.

378

16. Klik tombol

“prosedur

pelayanan”.

17. Klik salah

satu jenis

pelayanan

pelayanan.

18. Klik salah

satu prosedur

pelayanan.

19. Klik tombol

“hapus”.

20. Klik tombol

“ya”.

13. Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Tabel 4.70 Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Prosedur

Pengujian

Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

379

1. Klik

tombol

“Pel.

Akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu jenis

pelayanan.

3. Klik

tombol

“tambah”.

4. Input

Nama

Prosedur

Pelayanan

dan Detail

Isi

Prosedur.

5. Klik

tombol ok

dengan

- Nama

Prosedur

Pelayanan

- Detail Isi

Prosedur

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon tunggu

admin untuk

menyetujuinya”

jika input data

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

jika input data

gagal

tervalidasi.

Diterima

380

icon

“checklist”.

6. Klik

tombol

“ya”.

14. Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Tabel 4.71 Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Prosedur

Pengujian

Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik

tombol

“Pel.

Akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu jenis

pelayanan.

- Nama

Prosedur

Pelayanan

- Detail Isi

Prosedur

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon tunggu

admin untuk

menyetujuinya”

jika input data

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

Diterima

381

3. Klik salah

satu

prosedur

pelayanan.

4. Klik

tombol

“edit”

5. Input

Nama

Prosedur

Pelayanan

dan Detail

Isi

Prosedur.

6. Klik

tombol ok

dengan

icon

“checklist”.

7. Klik

tombol

“ya”.

jika input data

gagal

tervalidasi.

382

15. Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Tabel 4.72 Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi

Prosedur

Pengujian

Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik

tombol

“Pel.

Akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu jenis

pelayanan.

3. Klik salah

tombol

“tambah

request”.

4. Input

Nama

Prosedur

Pelayanan

- Nama

Prosedur

Pelayanan

- Detail

Request

Prosedur

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon tunggu

admin untuk

menyetujuinya”

jika input data

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

jika input data

gagal

tervalidasi.

Diterima

383

dan Detail

Request

Prosedur.

5. Klik

tombol ok

dengan

icon

“checklist”.

6. Klik

tombol

“ya”.

384

16. Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan

Akademik Prodi

Tabel 4.73 Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan Akademik

Prodi

Prosedur

Pengujian

Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik

tombol

“Pel.

Akademik”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik

tombol

“approval”.

3. Klik salah

satu

request

prosedur

pelayanan.

- Nama

Prosedur

Pelayanan

- Detail Isi

Prosedur

- Menampilkan

notifikasi

“request

disetujui dan

prosedur

berhasil dibuat”

jika input data

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

jika input data

gagal

tervalidasi.

Diterima

385

4. Klik

tombol

“setujui”

5. Input Nama

Prosedur

Pelayanan

dan Detail

Isi

Prosedur.

6. Klik

tombol ok

dengan

icon

“checklist”.

7. Klik

tombol

“ya”.

386

17. Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi

Tabel 4.74 Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi

Prosedur

Pengujian

Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpula

n

1. Klik

tombol

“Forum

Diskusi”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik

tombol

“tambah”.

3. Input Judul

Diskusi,

Kategori

Diskusi,

dan

Pertanyaan

.

- Judul

Diskusi

- Kategori

Diskusi

- Pertanyaan

.

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon tunggu

admin untuk

menyetujuinya

” jika input

data

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

jika input data

gagal

tervalidasi.

Diterima

387

4. Klik

tombol ok

dengan

icon

“checklist”

.

5. Klik

tombol

“ya”.

18. Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi

Tabel 4.75 Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Account” pada

menu navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“Diskusi

Dibuat”.

- Judul

Diskusi

- Kategori

Diskusi

- Pertanyaan.

- Forum

Diskusi

diubah

dari

sistem.

Diterima

388

3. Klik salah satu

forum diskusi

yang telah dibuat

aktor

sebelumnya.

4. Klik menu opsi

dengan icon

“elipsis” atau

titik tiga vertikal.

5. Klik tombol

“edit forum”.

6. Input Judul

Diskusi,

Kategori

Diskusi, dan

Pertanyaan.

7. Klik tombol ok

dengan icon

“checklist”.

8. Klik tombol

“ya”.

389

19. Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi

Tabel 4.76 Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Account” pada

menu navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“Diskusi Dibuat”.

3. Klik salah satu

forum diskusi yang

telah dibuat aktor

sebelumnya.

4. Klik menu opsi

dengan icon

“elipsis” atau titik

tiga vertikal.

5. Klik tombol “delete

forum”.

6. Klik tombol “ya”.

- - Forum

Diskusi

dihapus

dari

sistem.

Diterima

390

20. Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi

Tabel 4.77 Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Forum

Diskusi”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu forum

diskusi.

3. Input

komentar.

4. Klik tombol

“kirim”.

- Data

Komentar

- Menampilkan

notifikasi

“komentar

berhasil

dikirim” dan

menambah

komentar ke

dalam forum

diskusi jika

data

komentar

tervalidasi.

- Menampilkan

pesan error

jika data

komentar

gagal

tervalidasi.

Diterima

391

21. Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi

Tabel 4.78 Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Forum Diskusi”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik salah satu

forum diskusi.

3. Tekan dan tahan

pada salah satu

komentar yang

telah dibuat aktor.

4. Klik tombol

“hapus komentar”.

5. Klik tombol “ya”.

- - Menghapus

data

komentar

dari forum

diskusi.

Diterima

392

22. Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi

Tabel 4.79 Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Forum Diskusi”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik salah satu

forum diskusi.

3. Klik tombol

“suka” pada

salah satu

komentar.

4. Klik tombol

“batal suka”

pada komentar

yang sama.

- - Menampilkan

pesan

“komentar

berhasil

disukai”.

- Menampilkan

pesan

“komentar

batal

disukai”.

Diterima

393

23. Pengujian Use Case Knowledge Diskusi

Tabel 4.80 Pengujian Use Case Knowledge Diskusi

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“Forum

Diskusi”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“pencarian”.

3. Pilih menu

cari

knowledge

diskusi.

4. Input

keyword

“skripsi”

pada form

pencarian

- Data

keyword

pencarian

knowledge

diskusi.

- Menampilkan

list

knowledge

diskusi sesuai

keyword dan

kategori

diskusi yang

dipilih.

Diterima

394

knowledge

diskusi.

5. Klik salah

satu kategori

knowledge

diskusi.

24. Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah

Tabel 4.81 Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah

Prosedur

Pengujian

Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi

kuliah”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik salah

satu mata

kuliah.

3. Klik tombol

“tambah”.

Input untuk

Jenis Materi

Ebook:

- Judul

Buku

- Nama

Author

- Edisi

Buku

- Tahun

Terbit

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon

menunggu

admin untuk

menyetujuinya.”

Jika data yang

diinput berhasil

divalidasi.

Diterima

395

4. Input Jenis

Materi,

Detail

Materi

(Untuk

ebook yaitu

Judul Buku,

Nama

Author,

Edisi Buku,

Tahun

Terbit, dan

Penerbit.

Untuk

ejournal

yaitu Judul

Jurnal,

Nama

Author,

Nama

Jurnal, dan

Tahun

Terbit.

- Penerbit.

Input untuk

Jenis Materi

Ejournal:

- Judul

Jurnal

- Nama

Author

- Nama

Jurnal

- Tahun

Terbit.

Input untuk File

Lainnya:

- Judul

Materi

- Nama

Author)

Untuk ketiga

jenis materi:

- Menampilkan

pesan error jika

data yang

diinput gagal

divaldiasi.

396

Untuk File

Lainnya

yaitu Judul

Materi dan

Nama

Author) dan

File Materi

Kuliah.

5. Klik tombol

ok dengan

icon

“checklist”.

6. Klik tombol

“ya”.

- File

Materi

Kuliah.

25. Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah

Tabel 4.82 Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah

Prosedur

Pengujian

Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

397

1. Klik tombol

“account”

pada menu

navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“materi

kuliah

diunggah”.

3. Klik salah

satu materi

kuliah.

4. Klik tombol

opsi dengan

icon

“elipsis”

atau titik

tiga

vertikal.

5. Klik tombol

“edit materi

kuliah”.

Input untuk

Jenis Materi

Ebook:

- Judul

Buku

- Nama

Author

- Edisi

Buku

- Tahun

Terbit

- Penerbit.

Input untuk

Jenis Materi

Ejournal:

- Judul

Jurnal

- Nama

Author

- Nama

Jurnal

- Menampilkan

notifikasi

“request

disimpan.

Mohon

menunggu

admin untuk

menyetujuinya.”

Jika data yang

diinput berhasil

divalidasi.

- Menampilkan

pesan error jika

data yang

diinput gagal

divaldiasi.

Diterima

398

6. Input Jenis

Materi,

Detail

Materi

(Untuk

ebook yaitu

Judul Buku,

Nama

Author,

Edisi Buku,

Tahun

Terbit, dan

Penerbit.

Untuk

ejournal

yaitu Judul

Jurnal,

Nama

Author,

Nama

Jurnal, dan

Tahun

Terbit.

- Tahun

Terbit.

Input untuk File

Lainnya:

- Judul

Materi

- Nama

Author)

Untuk ketiga

jenis materi:

- File

Materi

Kuliah.

399

Untuk File

Lainnya

yaitu Judul

Materi dan

Nama

Author) dan

File Materi

Kuliah.

7. Klik tombol

ok dengan

icon

“checklist”.

8. Klik tombol

“ya”.

26. Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah

Tabel 4.83 Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“account” pada

- - Menampilkan

notifikasi

Diterima

400

menu navigasi

bawah.

2. Klik tombol

“materi kuliah

diunggah”.

3. Klik salah satu

materi kuliah.

4. Klik tombol

opsi dengan

icon “elipsis”

atau titik tiga

vertikal.

5. Klik tombol

“hapus materi

kuliah”.

6. Klik tombol

“ya”.

“request

disimpan.

Mohon

menunggu

admin untuk

menyetujuinya”.

401

27. Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah

Tabel 4.84 Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan

Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi kuliah”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik salah satu

mata kuliah.

3. Klik salah satu

materi kuliah.

4. Klik tombol

“baca” jika file

ber ekstensi

.pdf.

5. Klik tombol

kembali jika

sebelumnya

memilih tombol

“baca”.

- - Menampilkan

file materi

kuliah jika

memilih

tombol baca.

- Mengunduh

file materi

kuliah dan

menyimpannya

ke dalam

device storage

yang

digunakan

aktor setelah

memilih

tombol

“unduh”.

Diterima

402

6. Klik tombol

“unduh”.

28. Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah

Tabel 4.85 Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah

Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang

didapat

Kesimpulan

1. Klik tombol

“materi kuliah”

pada menu

navigasi bawah.

2. Klik salah satu

mata kuliah.

3. Klik salah satu

materi kuliah.

4. Klik tombol

“suka”.

5. Klik tombol

“batal suka”.

- - Menampilkan

pesan “Materi

kuliah berhasil

disukai.

- Menampilkan

pesan “Materi

kuliah batal

disukai.

Diterima

403

4.4 Ulasan dan Implikasi

Dari tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini

menghasilkan KMS yang dapat mengelola dan mewadahi sharing materi

kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan, dan menciptakan knowledge

hasil diskusi kegiatan perkuliahan untuk mahasiswa dan dosen. KMS yang

dibangun hanya melakukan pengelolaan materi kuliah, mewadahi sharing

knowledge materi kuliah, penyimpanan informasi prosedur pelayanan

program studi, serta hanya melakukan penciptaan knowledge dari hasil forum

diskusi.

404

404

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini telah membangun KMS sharing materi

kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan program studi.

KMS yang dibangun dapat menghasilkan knowledge diskusi dari forum

diskusi, memberikan wadah sharing knowledge materi kuliah, dan pusat

informasi prosedur pelayanan program studi.

KMS yang dibangun dapat memudahkan mahasiswa dalam berbagi

pengetahuan dan mencari pengetahuan berupa bacaan-bacaan yg mendukung

materi kuliah, prosedur pelayanan prodi, dan pengetahuan terkait kegiatan

perkuliahan, dan memudahkan dosen dalam berbagi bahan ajar, referensi

untuk pembuatan bahan ajar, serta berbagi pengalaman.

405

5.2 Saran

Untuk perkembangan penelitian yang lebih baik, dapat diberikan saran.

Bagi program studi sistem informasi UIN Jakarta untuk terus meningkatkan

kualitas pengelolaan pengetahuan mahasiswa dan dosen agar dapat

meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan kepada mahasiswa maupun

dosen secara merata. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan knowledge

management system yang mencakup hal-hal lain di luar materi kuliah dan

berbagi pengalaman yang tidak dibahas pada penelitian ini.

Bagi peneliti selanjutnya, peneliti memberikan saran untuk membangun

KMS yang dapat melakukan penciptaan knowledge tidak hanya dari forum

diskusi, namun dari materi kuliah dan prosedur pelayanan program studi.

Selain itu, penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan melakukan

pengembangan model KM Nonaka dan Takeuchi secara penuh, mencakup

model knowledge creation dan model knowledge spiral. Selain itu, dapat

dilakukan pembahasan sampai ke tahap keamanan sistem. Terakhir, dapat

mengembangkan penelitian KMS ini dengan siklus knowledge management

lain.

406

406

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, N. K., & Marouf, L. N. (2014). Initiating Knowledge Management in

Colleges and Universities. International Journal of Knowledge Content

Development & Technology, 4(2), 67–95.

Ali, E. (2012). Sinergi Pendekatan Prototyping Dalam Mengembangkan

Perangkat Lunak Pelayanan Pasien (Studi Kasus pada RSUD Siak). Jurnal

Sains Dan Teknologi Informasi, Vol. 1.

Altinay, F., Altinay, M., Dagli, G., & Altinay, Z. (2019). A Study of Knowledge

Management Systems Processes and Technology in Open and Distance

Education Institutions in Higher Education. The International Journal of

Information and Learning Technology, 36(4), 314–321.

https://doi.org/10.1108/IJILT-02-2019-0020

Andy, R., Sugiarto, D., & Hetharia, D. (2012). Pengembangan dan Penerapan

Manajemen Pengetahuan Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-

Bedah (Studi Kasus Klinik Petukangan Medical Center). Jurnal Teknik

Industri, Vol. 2(3), 311–325.

Anggadini, S. D. (2013). Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis

Komputer dalam Proses Pengambilan Keputusan. Majalah Ilmiah UNIKOM,

11(2), 176–187.

Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

407

Aniendra, A. (2019). Design & Prototyping Tools. Retrieved from

https://medium.com/codexstories/design-protoyping-tools-codex-

6d2b2bfe37d7

Anwas, E. O. ., & Sugiarti, Y. (2020). Strategi Menulis Artikel Jurnal Bereputasi

(1st ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifianto, T. (2011). Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan

LWIT. Yogyakarta: Andi Offset.

Aswati, S., Ramadhan, M. S., Firmansyah, A. U., & Anwar, K. (2018). Studi

Analisis Model Rapid Application Development Dalam Pengembangan

Sistem Informasi. Jurnal Matrik, Vol. 16(2), 20.

Aulia Fadhillah, S. (2020). Rancang Bangun Knowledge Management System

Berbasis Web untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Kasus: PT. Syarfi

Teknologi Finansial). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Budiardjo, E. K., Pamenan, G., Hidayanto, A. N., Meyliana, & Cofriyanti, E.

(2017). The Impact of Knowledge Management System Quality on The

Usage Continuity and Recommendation Intention. Knowledge Management

and E-Learning, 9(2), 200–224.

Connolly, Thomas, M., & Carolyn, E. B. (2014). Database Systems, A Practical

Approach to Design, Implementation, and Management (6th ed.). Boston:

Pearson Education.

408

Dalkir, K. (2017). Knowledge Management in Theory and Practice (3rd ed.).

Cambridge: Massachusets Institute of Technology.

Darudiato, S., & Setiawan, K. (2013). Knowledge Management: Konsep dan

Metodologi. ULTIMA InfoSys, Vol. 4(1), 11–17.

Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2015). System Analysis and Design

(5th ed.). United States of America: John Wiley & Sons.

Deshpande, D. S., & Kulkarni. (2014). Use of Knowledge Management in

Academic Research : A Study Report. International Research Journal of

Commerce, Management and Social Sciences, Vol. 2(July-December), 1–6.

Dirgantoro, S. (2014). Rancang Bangun Knowledge Management System

Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta.

Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Jakarta.

Eisenman, B. (2016). Learning React Native: Building Native Mobile Apps with

JavaScript (1st ed.). United States of America: O’Reilly Media, Inc.

Evans, M. M., Dalkir, K., & Bidian, C. (2014). A Holistic View of the Knowledge

Life Cycle: The Knowledge Management Cycle (KMC) Model. The

Electronic Journal of Knowledge Management, Vol. 12(2), 85–97.

Fernandez, I. B., & Sabherwal, R. (2010). Knowledge Management Systems and

Process. New York: M.E. Sharpe.

Fryonanda, H., Rusli, M., & Rany, E. S. (2018). Perancangan Knowledge Center

409

Untuk Mahasiswa Pada Kalbis Institute berbasis Website. Jurnal Sains Dan

Teknologi, Vol. 5(2), 144–149.

Husna, M. (2019). Rancang Bangun Knowledge Management System Materi

Kuliah Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (Studi Kasus Perguruan

Tinggi Negeri Se-DKI Jakarta). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Irawan, A., Risa, M., & Noor, T. (2018). Remastering Sistem Operasi Android

untuk Peningkatan Performa pada Lenovo A6000 Plus. POSITIF : Jurnal

Sistem Dan Teknologi Informasi, 4(1), 12–16.

https://doi.org/10.31961/positif.v4i1.530

Jain, N., & Gupta, V. (2019). The Impact of Knowledge Management System on

Student Performance A Case Study of the University of Delhi. Journal of

Information and Knowledge Management Systems, 49(1), 115–135.

https://doi.org/10.1108/VJIKMS-07-2018-0065

Juari, A. V. (2013). SLiMS Analisis Pemanfaatan FORUM Online SLiMS

(Senayan Library Management System) pada Facebook Account Sebagai

Media Komunikasi Pengguna. Skripsi Pada Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). Systems Analysis and Design (8th ed.).

United States of America: Pearson Education.

410

Kuswandi. (2016). Prototype Knowledge Management System Materi

Perkuliahan (Studi Kasus Politeknik LP3I Jakarta). Jurnal Lentera ICT, 3(1),

28–46.

Lee, N. R., & Kotler, P. (2011). Social Marketing: Influencing Behaviors for

Good (4th ed.). Thousand Oaks, California: SAGE Publications.

Lestari, I. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Memanfaatkan

Geogebra untuk Menignkatkan Pemahaman Konsep. GAUSS: Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol. 1, 26–36.

Maioli, L. (2018). Fixing Bad UX Designs. Birmingham: Packt Publishing.

Maniah, & Hamadin, D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta:

Deepublish.

Mardhotillah, S. (2011). Analisis dan Perancangan Knowledge Management

System Berbasis WEB Dan WAP (Studi Kasus: SMAN 4 Tangerang

Selatan). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Jakarta.

Masiello, E., & Friedmann, J. (2017). Mastering React Native. Birmingham:

Packt Publishing.

Mohajan, H. (2017). The Impact of Knowledge Management Models for the

Development of Organizations. Journal of Environmental Treatment

Techniques 2017, 5(1), 12–33. Retrieved from https://mpra.ub.uni-

411

muenchen.de/id/eprint/83089

Mohajan, H. K. (2016). A Comprehensive Analysis of Knowledge Management

Cycles. Journal of Environmental Treatment Techniques, Vol. 4(4), 121–129.

Mohapatra, S., Agrawal, A., & Satpathy, A. (2016). Designing Knowledge

Management-Enabled Business Strategies. Switzerland: Springer

International Publishing.

Nainggolan, E. R. (2018). Membangun Knowledge Management System untuk

Membentuk Knowledge Sharing Menggunakan Metode KM- Roadmap.

Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 11(1), 60–69.

Nawawi. (2012). Manajemen Pengetahuan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nidhra, S., & Dondeti, J. (2012). Black Box and White Box Testing Techniques -

A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and

Applications (IJESA), Vol. 2(2), 29–50.

Pradipta, A. A., Prasetyo, Y. A., & Ambarsari, N. (2015). Pengembangan Web E-

Commerce Bojana Sari Menggunakan Metode Prototype. E-Proceeding of

Engineering, Vol. 2 No.

Pressman, R. S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) (Edisi

7). Yogyakarta: Andi.

Putra, S. J., Syahroni, M., Sari, D. P., & Gunawan, M. N. (2018). Project

Monitoring System for Material Circulation. Proceedings of the 20th

International Conference on Information Integration and Web-Based

412

Applications & Services, 396–400. https://doi.org/10.1145/3282373.3282851

Rachma, D. L. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Akademik

Sebagai Bahan Evaluasi Diri Untuk Akreditasi Program. Skripsi Pada

Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta.

Rah, J. A., Gul, S., & Wani, Z. A. (2010). University Libraries : Step Towards A

Web Based Knowledge Management System. The Journal of Information

and Knowledge Management Systems, 40(1), 24–38.

https://doi.org/10.1108/03055721011024900

Rosa, A. S., & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa

Perangkat Lunak. Bandung: Penerbit Modula.

Saduddin, M. (2019). Implementasi Sistem Pakar (Expert System) dengan Metode

Forward Chaining pada Penentuan Cara Atau Benda Untuk Media Bersuci

Berdasarkan Buku Fiqh Imam Lima Mazhab Karya Jawad Al-Mugniyah

Berbasis Android. Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta.

Sapruwan, M. (2017). Peranan Knowledge Management dalam Pengembangan

Laporan Keuangan Pada Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Citra Widya

Edukasi, Vol. 9 No.

Sari, W. K., & Tania, K. D. (2014). Penerapan knowledge Management System

(KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas

Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol. 6

No., 681–688.

413

Schwartz, D. G., & Te’eni, D. (2011). Encyclopedia of Knowledge Management

(2nd ed.). New York: IGI Global.

Seftiani, A. (2018). Rancang Bangun Knowledge Management System Sales dan

Marketing Syariah Personal Financing Acquisition Berbasis Web. Skripsi

Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatulllah Jakarta.

Soetam, R. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software

Reengineering). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sonita, A., & Fardianitama, R. F. (2018). Aplikasi E-Order Menggunakan

Firebase dan Algoritma Knuth Morris Pratt Berbasis Android. Jurnal

Pseudocode, Vol. 5(No. 2), 38–45.

Subagja, S. (2011). Perancangan Knowledge Management System Untuk

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Konferensi Teknologi Informasi

Dan Komunikasi Untuk Indonesia, (14–15 Juni).

Subhansyah, N. (2011). Perancangan Sistem Akademik Sekolah Berbasis

Teknologi Mobile Web (Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 3 Tangerang).

Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Jakarta.

Sugiarti, Y. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modelling

Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiarti, Y. (2014). Berbagi Bahan Belajar Online untuk Meningkatkan

414

Kompetensi Pedagogis dan Profesional Dosen. Jurnal Teknodik, Vol.

18(Desember 2014), 251–260.

Sugiarti, Y., & Kumaladewi, N. (2017). Pengembangan Knowledge Management

System Berbasis Web dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Madrasah

Tsanawiyah. Kwangsan, Vol. 5, 65–75.

Sugiarti, Y., Kumaladewi, N., Rahmawati, S., & Nanang, H. (2019). Factors That

Affect the Implementation of Knowledge Management for MUI Halal

Certification. The 7th International Conference on Cyber and IT Service

Management (CITSM 2019), 3–8.

https://doi.org/10.1109/CITSM47753.2019.8965400

Sugiarti, Y., & Sulaeman, O. (2015). Rancang Bangun Knowledge Management

System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi Guru MTs

Negeri 2 Pamulang. Jurnal Teknik Informatika, Vol 8, 1–6.

Sulaiman, H. (2015). Knowledge Management System Service Center Berbasis

Web. Faktor Exacta, Vol. 8(3), 220–230.

Sumarna, M. F. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan dan

Pembayaran Tiket Bus Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Kramat Djati).

Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Jakarta.

Supriyanta. (2014). Knowledge Management untuk Peningkatan Pelayanan

Akademik pada Perguruan Tinggi. Bianglala Informatika, Vol. 2 No.(Maret

2014), 63–69.

415

Turban, E., Sharda, R. E., & Delen, D. (2010). Decision Support and Business

Intelligence Systems (9th ed.). United States: Prentice Hall.

Unhelkar, B. (2018). Software Engineering with UML. Boca Raton: Taylor &

Francis Group.

Virgilio, F. D. (2017). Social Media for Knowledge Management Applications in

Modern Organizations. Italy: SCOPUS.

Wijaya, A. E. (2017). Knowledge Management System Model pada Forum

Diskusi Petani Buah Naga Menggunakan CMS phpBB. Jurnal Teknologi

Informasi Dan Ilmu Komputer (JTIIK), 4(1), 44–51.

Wulantika, L. (2012). Knowledge Management dalam Meningkatkan Kreasi dan

Invoasi Perusahaan. Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 10(2), 263–270.

Yatini, I. (2014). Aplikasi Pengolahan Citra Berbasis Web Menggunakan

JavaScript dan JQuery. Jurnal Teknik, Vol. 3 No., 1–8.

xxvii

LAMPIRAN I

HASIL WAWANCARA

WAWANCARA 1

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Rizki Ramadhan

1. A: Assalamualaikum wr. wb. saudara Rizki.

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa

penyusunan skripsi.

B: Perkenalkan juga, nama saya Rizki Ramadhan, saya juga mahasiswa

semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang

mencari topik untuk skripsi dan magang.

3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda

memilih jurusan SI?

xxviii

B: Sebenarnya saya salah persepsi, saya kira SI itu belajar software, dan TI

belajar hardware, ternyata setelah mempelajari SI lebih dalam, persepsi

saya salah, jadi mau tidak mau mesti tetap dijalani.

4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda

sudah punya planning ke depan setelah lulus?

B: Belum ada. Karena saya sendiri baru terbentuk keinginan dalam berkari

di dunia IT justru pada saat akhir-akhir semester.

5. A: Selama berkuliah di jurusan SI, bagaimana sih pendapat anda mengenai

jurusan SI?

B: Ilmu yang diajarkan sangat bagus dan sangat berguna untuk dunia kerja

kedepannya.

6. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus

dan sesuai?

B: Menurut saya sudah sesuai. Namun, saya tetap mengira SI banyak

mempelajari tentang software, ternyata tidak.

7. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi

perkuliahan dari sumber mana saja?

xxix

B: Materi utama dari dosen, namun saya mencari sendiri di internet, tetapi

agak sulit karna terkadang yang ada di internet belum tentu sesuai dengan

yang dimaksud dosen, dan biasanya materi yang ada di internet masih

tergolong materi yang membahas umum-umum nya saja.

8. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?

B: Dari dosen berupa pdf, ppt yang berisi poin-poin saja, selebihnya

mencari lagi dari internet. Jarang dalam bentuk buku.

9. A: Berarti belum ada kontrol kesesuaian materi yang diberikan dosen

dengan yang harus dicari mandiri oleh mahasiswa ya?

B: Iya betul.

10. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu

memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?

B: Tidak semua dosen, ada yang hanya memberi judul-judul bab nya saja.

11. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda

dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?

B: Materi terkesan masih membahas terlalu umum, dan jumlahnya juga

tidak banyak. Sehingga dari kualitas dan kuantitas masih kurang.

xxx

12. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?

B: Materi tersebut di simpan dulu ke dalam memori penyimpanan pada

perangkat telepon genggam ataupun laptop, lalu diorganisir untuk dibaca

nanti.

13. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada

teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?

B: Iya biasanya kalau ada yang minta. Biasanya mengirimnya lewat

Whatsapp atau Line, terkadang juga e-mail, ada beberapa yang dibagikan

melalui Google Classroom. Sebagian besar melalui internet, bukan

bertemu langsung.

14. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi

kuliah apa?

B: Lebih bagus dan mudah menggunakan internet, karna lebih irit uang

dan tidak perlu dicetak atau di fotocopy, namun kekurangannya materi-

materi yang dikirim melalui media sosial tidak tertata dengan rapih.

15. A: Kelebihan dan kekurangan dari Whatsapp, Line, dan Google

Classroom?

xxxi

B: Materi kuliah yang dikirim melalui Whatsapp dan Line tidak tertata

rapih, kalau untuk Google Classroom agak sulit dalam hal aksesnya,

terutama di handphone karena terkendala Google Device Policy yang

mengharuskan untuk menginstall aplikasi tersebut untuk dapat

menjalankan aplikasi Google Classroom.

16. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama

kuliah di SI UIN Jakarta?

B: Banyak dan penting dalam hal bisnis dan manajerial dalam dunia

teknologi informasi dan dapat diterapkan sehari-hari dan di dunia kerja

nanti.

17. A: Biasanya anda mencari informasi mengenai prosedur-prosedur

pelayanan akademik prodi? Misalnya prosedur pengajuan proposal Praktik

Kerja Lapangan.

B: Biasanya cek ke ruang prodi langsung untuk bertanya, atau biasanya

informasi-informasi didapat dari ketua angkatan. Secara tidak langsung,

masih dari orang ke orang.

18. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi

pendukung dalam proses pembelajaran?

B: Iya ada, contohnya Realcom.

xxxii

19. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom?

B: Sudah cukup lengkap. Kekurangannya tidak ada jadwal perkuliahan

dan penilaian per mata kuliah.

20. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?

B: Sebenarnya sudah oke, namun tidak ada informasi pasti dalam hal

proses dalam mendapatkan suatu layanan.

21. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan

informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik

prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini

caranya seperti ini.

B: Sangat perlu dan sangat penting. Karna informasi yang selama ini

didapat tidak terlalu dijelaskan secara rinci, jadi masih perlu untuk

bertanya lagi ke pihak prodi.

22. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat

pada platform apa?

B: Lebih baik jika ada untuk web dan mobile. Namun lebih utama ke

mobile, karena lebih unggul dalam hal mobilitas.

xxxiii

23. A: Apakah perlu dibuat suatu wadah yang memfasilitasi dosen ataupun

mahasiswa dalam berdiskusi dalam menyelesaikan masalah-masalah

terkait perkuliahan? Wadah di sini maksudnya seperti forum atau tempat

chatting online.

B: Perlu. Karena mempermudah dalam pengaksesan dan tidak terpacu

dengan waktu dan lebih terdokumentasi dalam berdiskusi. Sehingga

masalah yang sudah pernah terjadi dapat menjadi pedoman bagi orang lain

yang mengalaminya juga.

24. A: Baiklah. Terimakasih yaa. Mohon maaf jika ada kesalahan.

Wassalamualaikum wr. wb.

B: Sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

xxxiv

WAWANCARA 2

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Taufan Yogi Adam

1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa

penyusunan skripsi.

B: Perkenalkan juga, nama saya Taufan Yogi Adam, saya juga mahasiswa

semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang

menyusun laporan PKL, dan beberapa kegiatan lain di luar kampus.

3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda

memilih jurusan SI?

B: Saya melihat SI sebagai prodi yang memiliki banyak prospek kerja,

saya juga cukup tertarik dengan dunia komputer. Namun ternyata SI tidak

sesuai perkiraan saya, jadi saya jalani saja, ternyata ilmunya juga banyak

berguna untuk saya.

xxxv

4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda

sudah punya planning ke depan setelah lulus?

B: Planning tetap belum ada. Namun ada plan untuk memulai bisnis,

namun belum ada untuk di bidang IT atau teknologi.

5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus

dan sesuai?

B: Menurut saya sudah cukup bagus, dan akreditasi juga sudah bagus.

Kalau untuk dosen masih ada yang kurang sesuai menurut saya. Namun

adajuga dosen yang sudah bagus dalam hal pengetahuan, cara mengajar,

dan attitude. Untuk materi perkuliahannya tidak terlalu sesuai dengan

ekspektasi saya, karena banyak membahas bisnis dan manajemen, saya

kira lebih banyak materi mengenai dunia software. Praktik sangat minim,

namun ada seminar dan kunjungan ke luar kampus untuk mempelajari

perusahaan yang menggunakan teknologi.

6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi

perkuliahan dari sumber mana saja?

B: Materi utama pasti dari dosen. Untuk lengkapnya mencari sendiri di

internet namun tidak terlalu detail dan hanya hal-hal umumnya saja. Untuk

e-book yang diberikan dosen biasanya berbahasa inggris, tulisannya

xxxvi

kurang jelas dan kurang nyaman untuk dibaca sehingga kurang menarik.

Selain itu dapat mencari jurnal-jurnal juga namun tidak banyak.

7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?

B: Ada yang bentuk fisik yaitu buku. Sebagian besar sih e-book, e-journal

dan artikel-artikel di internet.

8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu

memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?

B: Hampir semua dosen memberikan gambaran umum. Namun tidak

semua dosen memberikan gambaran umum secara jelas. Ada beberapa

dosen yang kurang sesuai dengan ekspektasi saya. Ada juga yang memberi

silabusnya sehingga mudah untuk mencari di internet.

9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda

dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?

B: Kuantitasnya sedikit. Kalau kualitasnya tergantung mata kuliah yang

bersangkutan. Ada beberapa mata kuliah yang sulit dicari materi

kuliahnya. Kalau materi berbahasa indonesia biasanya kualitasnya tidak

sebagus dengan yang berbahasa inggris.

xxxvii

10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?

B: Lebih sering saya simpan, lalu saya baca sedikit di rumah untuk

memberikan gambaran umum mengenai materi dan saya baca pada saat di

kelas. Atau saya baca ketika ada tugas yang berkaitan dengan materi

tersebut.

11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada

teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?

B: Iya saya bagikan jika teman-teman saya belum dapat. Biasanya melalui

WA, Line. Untuk email jarang sekali, tergantung si penerimanya

menggunakan platform apa.

12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi

kuliah apa?

B: WA cukup mudah digunakan dan mudah dalam mengirim ke satu atau

banyak orang. Kalau untuk Line agak berat pada beberapa device. Kalau e-

mail agak ribet dalam pengirimannya.

13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama

kuliah di SI UIN Jakarta?

B: Ada beberapa ilmu yang saya pakai di kehidupan sehari-hari sehingga

bermanfaat.

xxxviii

14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa

lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk

mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media

tertentu?

B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian

besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.

15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang

khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi

dalam memecahkan masalah di perkuliahan?

B: Belum ada. Masih dilakukan di platform umum.

16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi

pendukung dalam proses pembelajaran?

B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.

17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?

B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak

sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau

xxxix

Realcom lebih mudah dalam pemasangannya. Namun agak kurang

nyaman pada penggunaannya dan dari segi fitur masih kurang.

18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?

B: Sudah bagus dalam hal aksesnya, namun memerlukan waktu yang lama

dalam proses untuk mendapatkan pelayanannya.

19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan

akademik prodi dari mana?

B: Bertanya kepada teman yang sudah pernah mengurus pelayanan

tersebut. Kalau dari prodi, untuk panduannya belum ada, semuanya masih

dari bertanya-tanya saja.

20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan

informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik

prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini

caranya seperti ini.

B: Perlu banget agar tidak ada misinformasi. Sehingga ada panduannya

yang jelas, sehingga mempermudah daripada hanya melalui orang ke

orang. Dan lebih mudah juga apabila ada pembaruan mengenai

prosedurnya.

xl

21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat

pada platform apa?

B: Lebih baik dalam bentuk website dalam hal kemudahan akses dari

berbagai device.

22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf

jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.

B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

xli

WAWANCARA 3

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Rivaldi Zidan

1. A: Assalamualaikum wr. wb. saudara Rivaldi.

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa

penyusunan skripsi.

B: Perkenalkan juga, nama saya Rivaldi Zidan, saya juga mahasiswa

semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang

mengurus PKL yang belum kelar, dan mempersiapkan skripsi.

3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda

memilih jurusan SI?

B: Saya tertarik dengan jurusan SI setelah melakukan pencarian Google,

namun ternyata setelah kuliah saya baru menyadari ternyata tidak sesuai

ekspektasi dengan apa yang saya baca di internet.

xlii

4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda

sudah punya planning ke depan setelah lulus?

B: Untuk saat ini, belum. Justru planning saya kedepannya lebih ke arah

hobi saya.

5. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi

perkuliahan dari sumber mana saja?

B: Materi utama dari dosen tetapi sedikit dan hanya bagian umum-umum

saja, selebihnya harus mencari sendiri, namun biasanya hasil penarian pun

sulit untuk mendapat materi yang membahas secara detail mendalam. Jadi

hasilnya materi kuliah yang menjadi pedoman tidak maksimal.

6. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?

B: Bentuknya sebagian besar pdf, artikel, jurnal. Kalau dari dosen lebih

sering memberikan materi dalam bentuk e-book atau pdf.

7. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu

memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?

B: Hanya beberapa.

xliii

8. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda

dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?

B: Dari kuantitasnya dikit banget. Kalo kualitasnya juga kurang maksimal,

kebanyakan masih membahas secara umum, hanya kulit-kulit luar dari

materinya.

9. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?

B: Biasanya akan saya simpan, dibaca saat ada tugas dan sehari sebelum

jadwal perkuliahannya.

10. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada

teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?

B: Pasti saya bagikan jika saya dapat, jika tidak dapat saya yang meminta.

Biasanya lewat media sosial seperti Whatsapp dan Line.

11. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi

kuliah apa?

B: Mudah dalam berbagi materi kuliah, namun banyak fitur yang tidak

diperlukan sebenarnya. Jadi aplikasi tersebut diperuntukan untuk chatting

secara umum, bukan aplikasi yang memang khusus untuk berbagi materi

kuliah, jadi banyak fitur yang kurang tepat sebenarnya jika dijadikan

media berbagi materi kuliah.

xliv

12. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa

lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk

mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media

tertentu?

B: Pasti kita tatap muka untuk menjelaskan secara keseluruhan, jika ada

yang kurang bisa dijelaskan melalui media sosial.

13. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi

pendukung dalam proses pembelajaran?

B: Ada, Realcom.

14. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom?

B: Kelebihan yang saya rasakan sih fitur adanya absen online.

Kekurangannya fitur nya kurang jelas dalam penggunaannya, sehingga

banyak mahasiswa yang kurang mengerti kegunaan dari fitur-fiturnya.

15. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?

B: Gampang-gampang sulit karena kita harus mencari informasi sendiri

mengenai prosedurnya dari prodi. Biasanya informasi nya ditulis di

xlv

selembar kertas dan harus kita baca satu persatu. JIka tidak ketemu, saya

biasanya bertanya kepada teman.

16. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan

informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik

prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini

caranya seperti ini.

B: Perlu banget. Jadi informasi-informasi prosedur lebih tertata, dan tidak

perlu repot-repot bertanya-tanya ke prodi, dan penyebaran informasinya

pun jadi lebih merata.

17. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat

pada platform apa?

B: Lebih baik di fokuskan di satu platform, masalah platform nya sih

bebas, agar lebih baik dalam pengurusannya. Jika memang

memungkinkan, dibuat di setiap platform. Tapi lebih dahulukan dibuat di

website karena bisa diakses di berbagai platform.

18. A: Baiklah. Terimakasih ya saudara Rivaldi sudah menyempatkan

waktunya. Mohon maaf jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.

B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

xlvi

WAWANCARA 4

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Ridho Dhafi Fauzan

1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa

penyusunan skripsi.

B: Iya, perkenalkan nama saya Ridho Dhafi Fauzan, saya semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang menyusun

skripsi.

3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda

memilih jurusan SI?

B: Saya melihat dari prospek kerjanya yang cukup booming sekarang ini,

sedang banyak dicari oleh berbagai perusahaan. Selain itu, saya juga suka

mendalami pengetahuan-pengetahuan mengenai bisnis dan komputer.

xlvii

4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda

sudah punya planning ke depan setelah lulus?

B: Planning saya nanti setelah lulus ingin bekerja pada bidang IT.

5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus

dan sesuai?

B: Menurut saya sudah bagus, namun memang penerapannya masih

kurang maksimal. Cara mengajar dosennya juga masih ada yang bagus dan

ada yang kurang bagus.

6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi

perkuliahan dari sumber mana saja?

B: Materi kuliah biasanya dari dosen, mencari dari internet ataupun dari

teman

7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?

B: Bisa fotocopyan, e-journal, e-book, namun jarang mendapat buku fisik.

8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu

memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?

B: Sebagian besar memberikannya.

xlviii

9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda

dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?

B: Kuantitas masih tergolong sedikit, dan kualitas masih tidak tentu.

10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?

B: Biasanya saya simpan, untuk nanti dibaca di rumah ataupun pada saat

belajar di kelas.

11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada

teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?

B: Ya, saya bagikan jika ada yang meminta. Biasanya saya bagikan

melalui WA, atau Line

12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi

kuliah apa?

B: WA cukup mudah digunakkan, namun memang ada masa

kadaluwarsanya, dan agak sulit diorganisir. Line juga ada masa

kadaluwarsanya, namun cukup mudah diorganisir.

xlix

13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama

kuliah di SI UIN Jakarta?

B: Ada, biasanya diterapkan pada saat magang.

14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa

lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk

mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media

tertentu?

B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian

besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.

15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang

khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi

dalam memecahkan masalah di perkuliahan?

B: Belum ada. Masih dilakukan di platform umum.

16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi

pendukung dalam proses pembelajaran?

B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.

17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?

l

B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak

sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau

Realcom lebih mudah dalam pemasangannya. Namun agak kurang

nyaman pada penggunaannya dan dari segi fitur masih kurang.

18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?

B: Sudah bagus dalam hal aksesnya, namun memerlukan waktu yang lama

dalam proses untuk mendapatkan pelayanannya.

19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan

akademik prodi dari mana?

B: Bertanya kepada teman yang sudah pernah mengurus pelayanan

tersebut. Kalau dari prodi, untuk panduannya belum ada, semuanya masih

dari bertanya-tanya saja.

20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan

informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik

prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini

caranya seperti ini.

B: Perlu banget agar tidak ada misinformasi. Sehingga ada panduannya

yang jelas, sehingga mempermudah daripada hanya melalui orang ke

li

orang. Dan lebih mudah juga apabila ada pembaruan mengenai

prosedurnya.

21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat

pada platform apa?

B: Mobile. Karena lebih flexible untuk diakses di mana pun.

22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf

jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.

B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

lii

WAWANCARA 5

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Nasirudin Sabiq

1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8

Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa

penyusunan skripsi.

B: Perkenalkan nama saya Nasirudin Sabiq, saya juga mahasiswa semester

8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Kesibukkan saya saat ini menyusun

laporan PKL dan skripsi.

3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda

memilih jurusan SI?

B: Saya melihat dari segi banyaknya perusahaan saat ini yang mencari

lulusan TI atau SI. Saya juga menyukai disiplin ilmu yang membahas

mengenai komputer.

liii

4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda

sudah punya planning ke depan setelah lulus?

B: Sudah, saya ingin melamar pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu

saya.

5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus

dan sesuai?

B: Menurut saya sudah cukup bagus, namun kurang banyak pelajaran

praktik.

6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi

perkuliahan dari sumber mana saja?

B: Materi pada umumnya diberikan oleh dosen, namun ada juga dosen

yang tidak memberikan bacaan pendukung. Selebihnya mencari dari

internet atau dari sesama mahasiswa.

7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?

B: Sebagian besar sih e-book, e-journal dan artikel-artikel di internet.

8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu

memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?

liv

B: Mayoritas memberikan bacaan sebagai pedoman belajar.

9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda

dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?

B: Kualitas lumayan sudah bagus, walau masih tidak menentu juga, ada

perbedaan kualitas materi kulliah yang diberikan oleh dosen satu dengan

dosen yang lain. Kalau kuantitasnya sih tergolong kurang.

10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?

B: Lebih sering saya simpan, lalu saya baca sedikit di rumah untuk

memberikan gambaran umum mengenai materi dan saya baca pada saat di

kelas atau saat mengerjakan tugas.

11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada

teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?

B: Iya saya bagikan jika teman-teman saya belum dapat, jika ada yang

meminta. Biasanya melalui WA dan Line.

12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi

kuliah apa?

lv

B: WA dan Line mudah digunakan, juga sudah familiar. Namun memang

kurang cocok untuk menjadi platform berbagi materi kuliah karena agak

sulit mencari materi yang pernah dikirim sebelumnya, juga ada batasan

sampai kapan file tersebut dapat didownload.

13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama

kuliah di SI UIN Jakarta?

B: Ada beberapa ilmu yang saya pakai di kehidupan sehari-hari sehingga

bermanfaat, terutama saat bekerja dan magang.

14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa

lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk

mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media

tertentu?

B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian

besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.

15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang

khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi

dalam memecahkan masalah di perkuliahan?

B: Belum ada. Biasanya dibahas melalui WA atau Line, ataupun dibahas

secara tatap muka.

lvi

16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi

pendukung dalam proses pembelajaran?

B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.

17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?

B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak

sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau

Realcom lebih mudah dalam pemasangannya.

18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?

B: Akses pelayanan sudah mudah, namun sulit untuk mengetahui

bagaimana prosedur-prosedurnya.

19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan

akademik prodi dari mana?

B: Bertanya kepada teman atau kakak tingkat yang sudah pernah

mengurus pelayanan tersebut.

20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan

informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik

lvii

prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini

caranya seperti ini.

B: Perlu, karena mempermudah mahasiswa serta pegawai prodinya, juga

meningkatkan kualitas layanan akademik pada Prodi SI UIN Jakarta.

21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat

pada platform apa?

B: Ada website dan mobile.

22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf

jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.

B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

lviii

WAWANCARA 6

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Amanda Yulistiara Adhanty

1. A: Assalamualaikum wr. wb. Kak Manda

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Terimakasih kak sebelumnya sudah menyempatkan waktunya untuk

wawancara ini.

B: Iya sama-sama.

3. A: Untuk saat ini kesibukan kakak sebagai staf prodi apa saja kak?

B: Saat ini sih sibuk mengurus jadwal sidang, semhas, lalu ada briefingnya

juga, selain itu ada laporan tahunan, pendataan skripsi, dan lain-lain.

4. A: Oh begitu ya kak, semoga dilancarkan ya kak kerjaannyaa. Kakak sudah

menjadi staf prodi selama berapa tahun kak?

B: Saya jadi staf prodi sudah dari desember 2019, jadi sekitar 1 tahunan.

lix

5. A: Oh begitu, sudah lumayan lama ya kak. Menurut sepengatahuan kakak

sebagai staf prodi, apakah informasi mengenai prosedur pelayanan prodi

sudah tersebar secara merata di kalangan mahasiswa? Atau masih ada

mahasiswa yang masih sering bertanya ke kakak mengenai prosedur2

tertentu?

B: Kalau dari mahasiswanya, masih sering bertanya ke pihak prodi.

Sebenarnya prosedur-prosedur pelayanan prodi tuh sudah ada di portal SI,

namun memang ada yg belum juga. Namun, mahasiswa cenderung lebih

memilih bertanya langsung ke prodi.

6. A: Oh gitu ya, hal itu dikarenakan mahasiswa kurang tertarik untuk

membuka portal SI, atau kurangnya pengetahuan mhs mengenai hal

tersebut, atau bagaimana ya kak?

B: Kurang mengerti juga deh, sepertinya memang dari mahasiswanya

masing-masing kurang ingin mencari tahu.

7. A: Biasanya kalau dari prodi untuk menginfokan mengenai prosedur

pelayanannya itu dari mana ya? apakah dari website, atau disebar melalui

orang ke orang saja misalnya ke ketua angkatan, disebarkan melalui chat

kepada mhsnya, atau memang mhs perlu bertanya langsung ke prodi ya?

lx

B: Sudah ada di portal SI, namun yang terjadi memang informasi masih

tersebar mayoritas melalui orang ke orang, atau hasil bertanya langsung ke

prodi.

8. A: Kalau menurut kakak secara pribadi apakah penyebaran informasi seperti

itu sudah efektif? Apakah perlu dikembangkan lagi?

B: Sebenarnya untuk dipost di portal sudah bagus, namun bagaimana

caranya agar mahasiswa itu mau dan tau tempat di mana mereka bisa

menemukan informasi tersebut.

9. A: Jika perlu, apakah kakak ada saran dikembangkannya bagaimana?

B: Mungkin lebih dari mahasiswanya harus ditingkatkan keingintahuannya

untuk mencari sendiri informasi mengenai prosedur pelayanan prodi

melalui portal SI dan bagaimana membuat mereka dapat tertarik untuk

membukanya.

10. A: Kalau dari mahasiswa pernah ada ga sih kak keluhan mengenai sulitnya

mengetahui prosedur yang jelas gitu?

B: Lebih ke break the rule sih, seperti melangkahi prosedur-prosedur

tertentu.

lxi

11. A: Baik kak, sepertinya cukup untuk wawancara ini, terimakasih banyak ya

kak atas waktunya, wassalamualaikum wr. wb.

B: Iya, sama-sama. Waalaikum salam wr. wb.

lxii

WAWANCARA 7

(A) Pewawancara : Akbar Riski

(B) Narasumber : Nuryasin, M. Kom

1. A: Assalamualaikum wr. wb. Pak Nuryasin

B: Waalaikumsalam wr. wb.

2. A: Terimakasih pak sebelumnya sudah menyempatkan waktunya untuk

wawancara ini.

B: Iya sama-sama.

3. A: Bapak sudah menjadi dosen di prodi SI UIN Jakarta sudah berapa lama?

B: Dari 2009, berarti sekitar 11 tahun.

4. A: Oh begitu ya pak, sudah sangat lama ya, selama menjadi dosen prodi SI

UIN Jakarta bapak sudah mengampu mata kuliah apa saja pak?

B: Banyak sekali, ada statistika, dasar-dasar pemrograman, algoritma

struktur data, data mining, customer relationship management, sistem basis

data, dan masih banyak lagi.

lxiii

5. A: Kalau saat ini bapak sedang mengampu mata kuliah apa saja?

B: Dasar-dasar pemrograman, customer relationship management, dan

sistem basis data.

6. A: Dalam mengampu mata kulliah tersebut kan tentu perlu bahan ajar ya

sebagai pedoman belajar dan mengajar, kalau untuk bapak sendiri

mendapatkan bahan ajar itu sumbernya dari mana saja ya pak, apakah dari

sesama dosen, membuatnya sendiri, atau mendownload dari internet, atau

justru membeli bukunya gitu pak?

B: Saya sih gabungan, dari berbagai sumber tersebut, terkadang juga saling

tukar dengan sesama dosen yang mengampu mata kuliah yang sama.

7. A: Kalau bahan ajarnya dibuat sendiri, kira2 dari prodi SI itu ada

pedomannya atau setiap dosen bebas membuat bahan ajarnya sendiri pak?

B: Ya, ada. Namanya RPS (Rencana Pembelajaran Semester).

8. A: Kalau untuk bapak sendiri menyimpan bahan ajar tersebut di mana ya

pak? Apakah di hp atau laptop, atau di google drive dan sejenisnya?

B: Di laptop, kadang di HP juga, tapi lebih sering di laptop.

lxiv

9. A: Lalu bahan ajar tersebut apakah dibagikan kepada mahasiswa yang mata

kuliahnya bapak ampu atau bapak mewajibkan mahasiswa bapak untuk

mencari materi kuliah sendiri?

B: Kalu saya sih ya saya bagikan, namun tentu mahasiswa perlu mencari

materi tambahan sendiri.

10. A: Selama mengajar di prodi SI uin jakarta, bapak pernah gak ditugaskan

untuk mengampu mata kuliah yang belum pernah diampu sebelumnya?

B: Ya, pernah.

11. A: Jika pernah, bagaimana bapak mempelajari mata kuliah tersebut?

Apakah bapak mencari bahan ajar yang sesuai sendiri, ataukah bertanya

kepada dosen-dosen yang pernah mengampu mata kuliah tersebut?

B: Belajar sendiri, mencari sendiri bahan ajar yang sesuai dengan RPS,

namun pernah juga bertanya kepada dosen lain yang pernah mengampu.

12. A: Baik pak, sepertinya cukup pak untuk wawancara ini, terimakasih

banyak ya pak atas waktunya, wassalamualaikum wr. wb.

B: Ya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.

lxv

LAMPIRAN II

DOKUMEN DAN SURAT-SURAT