IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

111
IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) CIPUTAT- TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom I) Oleh : Eem Huzaimah NIM : 107053002870 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./ 2011 M.

Transcript of IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Page 1: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA

LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC)

CIPUTAT- TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom I)

Oleh :

Eem Huzaimah

NIM : 107053002870

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H./ 2011 M.

Page 2: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN

PADA LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC)

CIPUTAT- TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.kom. I)

Oleh :

Eem Huzaimah

NIM : 107053002870

Pembimbing,

Dr. Sihabudin Noor, MA

NIP. 1969 0221 199703 1001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H./ 2011 M.

Page 3: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN

KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) CIPUTAT - TANGERANG, telah diujikan

dalam sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 14 Juni 2011. Skripsi ini telah di

terima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Jurusan

Manajemen Dakwah.

Jakarta 14 Juni 2011

Sidang Munaqosah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Study Rizal LK, MA H. Mulkanasir, BA, S. Pd, MM

NIP: 19640428 199303 1 002 NIP: 19550101 198302 1 001

Anggota:

Penguji 1 Penguji II

Drs. Masran, M. Ag Drs. Cecep Castrawijaya, MA

NIP: 150275384 NIP: 19670818 199803 1 002

Pembimbing

Dr. Sihabudin Noor, MA

NIP: 1969 0221 199703 1001

Page 4: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2011

Eem Huzaimah

Page 5: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

i

ABSTRAK

EEM HUZAIMAH

“IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN

KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) CIPUTAT - TANGERANG”

Dibawah bimbingan

Dr. Sihabudin Noor, MA

Nip:1969 0221 199703 1001

Layanan kesehatan Cuma-Cuma adalalah lembaga non profit yang

merupakan salah satu altenative yang berupaya meningkatkan keadilan dan

kepedulian sosial dalam bidang pemberdayaan kesehatan yang dapat membantu

masyarakat miskin berobat. Program Pelayanan kesehatan yang ada di LKC baik

program pelayanan kesehatan di dalam maupun di luar LKC ini diberikan gratis

atau secara Cuma-cuma untuk kaum Dhuafa. LKC ini merupakan Networking

Dompet Dhuafa yang didanai dari Zakat, Infak, Shodakoh dan Wakaf (Ziswaf).

Tujuan adanya program pelayanan kesehatan ini untuk memudahkan para kaum

dhuafa berobat yang lingkunganya jauh dari pelayanan kesehatan.

Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan secara bersama-

sama yang melibatkan sekelompok orang-orang untuk mencapai tujuan yang

dimaksud. Keberhasilan dan kesuksesan dalam memberikan pelayanan kesehatan

kepada pasien dhuafa tidak terlepas fungsi-fungsi manajemen yang digunakan,

dengan penerapan fungsi manajemen maka akan terwujudnya pelayanan

kesehatan dan pelaksanan program dapat berjalan efektif dan efisien.

Tujuan dari penelitia ini adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas

dan memperoleh data mengenai Penerapan Fungsi Manajemen pada Layanan

Kesehatan Cuma-Cuma yang meliputi; Perencanaan, Pengorganisasian,

Penggerakan, dan Pengawasan terhadap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, serta

untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat

dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yaitu penelitia

langsung pada obyek penelitian dengan metode Penelitian Kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif, yaitu kegiatan penelitian yang pencarian faktanya

dengan mengembangkan teori-teori yang ada serta melakukan pengamatan

langsung dilapangan mengenai obyek yang akan diteliti.

Hasil penelitian dan pembahasan penulis simpulkan bahwa Layanan

Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

pasien Dhuafa Tidak terlepas dari fungsi Manajemen yang tersusun rapih dan

baik, sehingga pasien dhuafa dapat terlayani dengan baik dari mulai pendaftaran

yang tertib sampai Pelayanan perawatan yang berjalan dengan optimal.

Kesimpulannya, dalam menerapkan fungsi manajemen pada Layanan

kesehatan Cuma-Cuma melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan yang dilakukan sesuai dengan apa yang direncanakan. Yang

kemudian dapat melayani pasien Dhuafa dengan Baik.

Page 6: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas dasar berkat rahmat Allah yang bersifat Rahman dan

Rahim, yang senantiasa mewarnai setiap langkah dan niat tulus, sehingga meski

dengan melewati perjalanan yang teramat panjang dan rumit, serta rasa

pengharapan yang sangat mendalam, mungkin tenaga, waktu, dan biaya yang

digunakan untuk penyusunan skripsi ini tidak ada artinya bila dibandingkan

dengan manfaat yang besar dari keberadaan skripsi ini. Semua penulis pasrahkan

hanya kepada Allah. Atas berkat pertolongan-Nya dan Hidayahnya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Implementasi Fungsi

Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Ciputat –

Tangerang. ”

Rahmat dan keselamatan tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Beserta keluarganya, sahabatnya, sampai kepada kita sebagai umatnya yang

mengharapkan Syafaatnya di Yaumil Qiyamah. Amiiin

Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

tak terhingga kepada semua pihak yang telah dengan sabar membantu dan

membimbing terwujudnya skripsi ini. Dengan penuh hormat dan ketulusan,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

iii

3. H. Mulkannasir, BA. Spd. MM selaku Sekertaris Jurusaan Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Sihabudin Noor, MA sebagai Pembimbing yang telah meluangkan

waktu kepada penulis untuk Bimbingan dan berkonsultasi dalam

menyusun skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya Jurusan Manajemen Dakwah yang

telah berbagi Ilmu Pengetahuan tanpa balas jasa serta pengalaman kepada

penulis. Semoga kebaikan Bapak Ibu dibalas pahala yang berlipat ganda.

6. Pak Tono, yang telah membantu dan melayani penulis dengan ramah

tamah dan tangan terbuka dalam mencari data dan informasi mengenai

Manajemen Pelayanan Kesehatan pada Layanan Kesehatan Cuma-cuma

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Karyawan LKC yang telah menerima dan membantu dalam

penulisan skripsi ini.

8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi

keperpustakaan.

9. Ayahanda tercinta Alm Muhammad Jayadi Bin H. Nurali Bin Nadi Bin

Sitan (Semoga selalu berada di tempat yang Allah Ridhoi) yang selalu

Page 8: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

iv

mendo’akan Ananda dari sana. Mamih Romlah yang selalu memberikan

kasih sayang dan perhatian yang tulus baik moril maupun material serta

kekuatan do’a yang selalu mengiringi demi kebahagiaan dan kesuksesan

penulisan. Dan untuk kakak ku, Abu Hasan yang selalu berkorban demi

pendidikan penulisan yang selalu besedia “kepala menjadi kaki, kaki

menjadi kepala.” Terima kasih atas pengerbonanmu. Dan untuk semua

kakaku Yusuf, Sa’wanah, Khoirunnisa, Rusdiana, Fatimah yang selalu

mendo’akan penulis. Keponakanku Via, Anggi, Vikar, Intan, Balkis, Vana

yang selalu menemani dan menghibur penulis di saat penulis merasa lelah

dan jenuh dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita menjadi keluarga

yang utuh dan bahagia serta selalu dalam keberkahan.

10. Sahabat-sahabat Sejatiku Iin Irnawati, Fauziah, Lilis Muchlisoh, Atik

Nurdiana, Rohayari Khosidah, Noni Nuraeni yang tak henti memberikan

motivasi kepada penulis yang selalu ada untuk aku dan yang mewarani

hidupku.

11. Teman-teman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Manajemen Dakwah Angkatan 2007 MD-B dan MD-A. Yang telah

memberikan motivasi kepada penulis terimakasih atas bantuan dan

kebersamaan yang indah semasa kuliah hingga skripsi ini dapat di

selesaikan.

12. Teman-teman KKN UIN 2010 Lintas Fakultas. Teima Kasih Atas Kerja

Sama kalian, Semoga Allah membalas kebaikan yang berlipat ganda.

Page 9: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

v

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun

demikian penulis tidak berkecil hati, dan berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dimasa yang akan datang, sebagai suatu gambaran tentang

Implementasi Fungsi Manajemen.

Akhirnya penulis menyadari dengan berbagai keterbatasan yang ada pada

diri penulis dalam penyajian laporan, bentuk tulisan maupun isi dan bahasa

laporan skripsi ini, oleh karena itu kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan

untuk penyempuraan skripsi ini lebih lanjut sangat penulis harapkan.

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 12

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen ........................................................................... 14

1. Pengertian Manajemen ................................................... 14

2. Fungsi-fungsi Manajemen .............................................. 18

3. Unsur-unsur Manajemen ................................................. 27

B. Pelayanan .............................................................................. 28

1. Pengertian Pelayanan ...................................................... 28

2. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik ......................................... 30

3. Jenis Pelayanan ............................................................... 39

Page 11: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

vii

BAB III : TINJAUAN UMUM LAYANAN KESEHATAN CUMA-

CUMA (LKC) CIPUTAT-TANGERANG

A. Sejarah Berdirinya LKC ....................................................... 40

B. Visi, Misi, Strategi LKC ....................................................... 42

C. Budaya Organisas LKC ........................................................ 42

D. Struktur Organisas LKC ....................................................... 44

E. Sarana dan Prasarana ............................................................ 49

F. Program – Program LKC ...................................................... 50

G. Sistem Kepesertaan LKC ...................................................... 53

H. Mitra LKC ............................................................................. 54

BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN

PADA LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC)

CIPUTAT-TANGERANG

A. Proses Pelayanan Kesehatan LKC dalam Memberikan

Pelayanan Pada Pasien Dhuafa ............................................. 55

B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Melaksanakan

Pelayanan Kesehatan............................................................. 73

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 75

B. Saran-Saran ........................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 78

LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) merupakan lembaga Nirlaba

yang didanai dari dana Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Ziswaf).

Islam sebagai Agama universal, yang dapat memperbaiki keadaan

manusia dimanapun dan kapanpun, telah mempersiapkan segala pirantinya

dalam menjawab tantangan zaman.1

Pada Zaman keemasan Islam, zakat telah terbukti berperan sangat

besar dalam meningkatkan kesejahtraan umat. Zakat tidak sekedar sebuah

kewajiban, tetapi lebih dari pada itu, zakat dikelola dengan baik dan

didisribusikan secara merata hingga sampai ketangan yang berhak.

Zakat adalah rukun Islam Yang ketiga, walaupun demikian, sebagian

masyarakat masih menganggap zakat sebagai ritual keagamaan untuk

menciptakan kesalehan yang bersifat individu. Selain itu zakat merupakan

kegiatan sosial dimana seorang kaya membantu seorang yang miskin sebagai

wujud amal shaleh, sebagai suatu ritual keagamaan, pembayaran zakat masih

dianggap sebagian orang semata-mata sebagai ibadah ukhrowi yaitu dalam

rangka mengumpulkan pahala untuk kebaikan diakhirat.2

Zakat juga berperan dalam pengembangan Ekonomi, yang mana ia ikut

andil dalam meningkatkan kelas perekonomian kaum fakir miskin dan

1 Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat (Jakarta: Penerbit pustaka Progresif, 2004), h.xii.

2 Sofwan Idris. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Pendekatan

transformative), ( Jakarta : PT. Citra Putra Bangsa, 1997), Cet. Ke- 1. h. 249.

Page 13: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

2

merubah mereka menjadi kekuatan yang edukatif, sebagaimana zakat juga

mempunyai sisi-sisi ketika ikut berperan dalam merealisasikan Ad-dhaman

Al-ijtimal (Jaminan nasional).

Salah satu lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk

dipergunakan oleh seseorang sebagi sarana penyaluran rezeki yang diberikan

Tuhan kepadanya adalah wakaf.

Islam adalah agama peduli sosial, yang peduli kepada masyarakat tak

mampu sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Islam juga agama kemerdekaan, yang memberikan kebebasan kepemilikan

bagi yang memiliki harta sesuai dengan jeri payahnya.3

Wakaf telah mengakar dan menjadi tradisi umat Islam dimanapun juga.

Di Indonesia lembaga ini telah menjadi penunjang utama perkembangan

masyarakat. hampir semua rumah Ibadah, perguruan Islam dan lembaga-

lembaga keagamaan Islam lainnya di bangun diatas tanah Wakaf. Wakaf tidak

hanya terbatas kepada lembaga keagamaan saja. melainkan pembangunan

rumah sakit layanan kesehatan Cuma-cuma dibangun oleh dana zakat dan

wakaf. Layanan kesehatan Cuma-Cuma merupakan networking Dompet

Dhuafa Republika Yang dibangun untuk membantu kaum Dhuafa.

Program ini membuktikan bahwa Dompet Dhuafa Republika selalu

melakukan hal-hal yang inovatif dengan pengelolaan dana zakat yang baik dan

tepat sasaran, dana zakat dan wakaf harus dikelola secara produktif yang dapat

menghasilkan surplus terus menerus.Keberadaan wakaf juga terbukti telah

banyak membantu bagi pengembangan ilmu-ilmu medis melalui penyediaan

fasilitas-fasilitas publik dibidang kesehatan.

3 Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat, h.7.

Page 14: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

3

Kesehatan adalah hak seluruh masyarakat, mulai lapisan paling atas

hingga yang paling bawah. Masyarakat menengah keatas dengan kondisi sosial

ekonomi yang mendukung, tentunya tidak akan mengalami kesulitan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan, namun tidak demikian halnya dengan

kalangan masyarakat menengah ke bawah. Untuk itulah perlu adanya upaya

pemerataan kesempatan memperoleh layanan kesehatan.4

Keberadaan rumah sakit, poliklinik dan lembaga yang peduli terhadap

bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis ditengah masyarakat.

Apalagi disaat kondisi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. Selama

ini rakyat Indonesia (umat Islam) merasakan betul minimnya sarana kesehatan

yang disediakan oleh pemerintah.5

Kesehatan merupakan asset utama bagi mereka yang ter golong

miskin, bila mereka jatuh sakit, keluarga miskin kehilangan daya untuk

melangsungkan kehidupan keluarganya, hal ini diperparah dengan

meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang dirasakan sebagai hal yang

mahal sehingga makin sulit dijangkau keluarga miskin. Tak jarang ketika

sakit, mereka pasrah tanpa berbuat lebih banyak untuk mengobati sakitnya itu.

mereka sadar, uang dikantongnya tak akan mampu menjangkau biaya

pengobatan yang sangat tinggi, bahkan diantara mereka ada yang mengambil

jalan pintas dengan berupaya melakukan pengobatannya secara mandiri

ataupun ke dukun dan orang pintar. Dalam kondisi yang demikian, mereka

4 Zakat dan Empoering- Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009, h.68.

5 Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat

dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h.

91.

Page 15: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

4

sulit memahami budaya sehat, hal ini karena keterbatasan dana yang mereka

miliki sehingga mereka memiliki keterbatasan untuk menerima pelayanan

yang dapat meningkatkan kemampuan kerja mereka dan secara tidak langsung

meningkatkan penghasilan mereka.6

Layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC) adalah lembaga nirlaba. yang

memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat tidak mampu. oleh karena

itu, keberadaan lembaga-lembaga tersebut harus dibangun dan dikembangkan

dengan segala fasilitas yang memadai dalam rangka memperbaiki bidang

kesehatan.

Keberadaan rumah sakit, poliklinik dan sarana kesehatan lainnya tidak

hanya dijadikan obyek bisnis. Tapi juga mempertimbangkan sebagai pusat

pemberdayaan antar sesama yang didasari oleh semangat sosial untuk

terjalinnya kehidupan yang lebih baik.7

Tujuan pengelolaan zakat dan wakaf adalah meningkatkan

kesadaran dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah. Meningkatkan

fungsi dan pranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahtraan

masyarakat dan keadilaan sosial serta menjadi suatu ketetapan hukum dalam

upaya meningkatkan daya guna bagi masyarakat. Oleh karena itu Zakat dan

Wakaf sebagai sesuatu kekuatan aktual Islam yang perlu dikelola oleh sebuah

lembaga khusus yang menangani ZIS dan Wakaf yaitu salah satunya Lembaga

6Suraiyah, “Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma

(LKC).”( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta,

2005), h.5. 7 Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat

dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h.

92.

Page 16: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

5

Amil Zakat Dompet Dhuafa Republika yang dioptimalkan melalui bidang

kesehatan layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC).

Keberadaan Rumah Sakit Layanan Kesehatan Cuma-Cuma merupakan

salah satu alternative dalam upaya meningkatkan keadilan dan kepedulian

sosial dan pemberdayaan kesehatan secara lebih baik ditengah-tengah

masyarakat. Kehadiran LKC diharapkan dapat membantu pemerintah dalam

pelayanan kesehatan.

Pelayanan Kesehatan di LKC diberikan sebagai wujud pemenuhan

Dhuafa yang menderita sakit untuk memperoleh kesehatan sesuai dengan

kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. Pelayanan kesehatan ini diberikan

secara gratis atau Cuma-Cuma untuk dhuafa.

Pelayanan kesehatan yang tersedia di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

adalah Pelayanan Poli Umum, Poli Khusus (Bedah, kulit, jantung, saraf),

Pelayanan Poli gigi, Poli gizi, dan kebidanan. Seluruh pelayanan diberikan

dalam sistem kepesertaan (membership).

Agar Tujuan pelaksanaan pelayanan kesehatan Layanan Kesehatan

Cuma-Cuma sukses dan mencapai target yang ingin dicapai, maka adanya

suatu manajemen, Yaitu Manajemen Pelayanan sehingga apa yang menjadi

cita-cita dan harapan para pasien dapat diperoleh secara sempurna dan

memuaskan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan LKC tidak terlepas

dengan fungsi Manajemen yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian

(organizing), penggerakan (Actuating), Pengawasan (controlling).

Page 17: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

6

Allah sangat mencintai perbuatan – perbuatan yang termanaj dengan

baik, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat as-Shaff:4.8

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam

barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh."

Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan

Imam Thabrani9:

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu

pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas).” (HR.

Thabrni)

Pemberian pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pada

pasien yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelayanan atau pada

pengelola (LKC) yang bersangkutan. bila pelayanan atas jasa yang diterima

sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan, dipersepsikan baik

dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan yang diterima lebih rendah dari

yang diharapkan, maka kualitas pelayanan buruk.

Ciri pelayanan yang baik10

adalah yang dapat memberikan kepuasan

kepada pasien adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan

prasarana yang baik, tersedianya obat-obatan. Bertanggung Jawab kepada

setiap pasien dari awal hingga selesai. Mampu melayani secara cepat dan

8 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta:

Gema Insani, 2005), Cet. Ke-2, h. 3. 9 Ibid., h. 1.

10 Kasmir. Etika Customer Service (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005), h.5.

Page 18: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

7

tepat. Mampu berkomunikasi secara jelas. Memiliki pengetahuan umum

lainnya, mampu memberikan pelayanan kepada pasien.

Berkenaan dengan Uraian di atas maka penulis bermaksud mengkaji

masalah ini dengan penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi dalam

judul “Implementasi Fungsi Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma-

Cuma (LKC) Ciputat – Tangerang.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada Implementasi Fungsi Manajemen

Pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC).

Pembatasan ini dilakukan guna menghindari perluasan pembahasan

yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang akan diteliti.

2. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini berjalan dengan sisitematis maka perlu dibuat

suatu rumusan permasalahan yang akan diangkat dari objek peneliti,

adapun rumusan tersebut sebagai berikut:

a. Bagaimana Proses Pelayanan Kesehatan pada Layanan Kesehatan

Cuma-Cuma dalam memberikan Pelayanan Kesehatan pada pasien

Dhuafa?

b. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat dalam melaksanakan

Pelayanan Kesehatan?

Page 19: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ingin memperoleh gambaran tentang:

a. Untuk Mengetahui Proses Pelayanan Kesehatan Pada Layanan

Kesehatan Cuma-Cuma dalam memberikan Pelayanan Kesehatan Pada

Pasien Dhuafa.

b. Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pelayanan Kesehatan.

2. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang bisa diberikan dari penyusun antara

lain sebagai berikut:

a. Bagi Penyusun

Bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman yang bisa dijadikan

pelajaran

b. Bagi Akademik

Menambah buku-buku perpustakaan yang bisa dijadikan bacaan oleh

para mahasiswa sebagai bahan rujukan dan referensi untuk menambah

wawasan mereka.

c. Bagi pembaca

Bisa menambah wawasan cakrawala pengetahuan para pembaca

tentang disiplin ilmu yang bersangkutan.

d. Bagi Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC)

Dijadikan sebagai alat evaluasi agar bisa menjadi lebih baik dan lebih

meningkatkan pengalaman.

Page 20: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

9

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif Menurut

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Loxy Moleong adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian ini adalah Lembaga Layanan Kesehatan Cuma-

Cuma Ciputat-Tangerang.

b. Objek Penelitian Ini adalah Implementasi Fungsi Manajemen Pada

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di lembaga Layanan Kesehatan

Cuma-Cuma yang beralamat di Mega Mall Ciputat-Tangerang.

Waktu Penelitian ini berlangsung dari Tanggal 13 Januari 2011 - 8

April 2011.

4. Tehnik pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti

dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab

dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden

merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.12

11

Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009) , h. 4. 12

W. Gulo, Metodelogi Penelitian (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002),

h. 116.

Page 21: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

10

Untuk mendapatkan data-data yang valid dan sah, penulis

melakukan wawancara langsung kepada Bapak Bambang Muhartono,

S. Sos. Bapak Suroso, SE, Bapak Nur Salim, dr. Yeni Purnama sari,

Mirna Peni S. Si, Apt, Ibu Rahayu, Ibu Rita, yang berkaitan dengan

penulis teliti.

b. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dimana

peneliti atau kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana yang

mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-

peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang

kemudian dicatat seobyektif mungkin.13

Penulis melakukan penelitian

dengan cara mengamati langsung terhadap sesuatu yang terkait dengan

Implementasi Fungsi Manajemen yang dilakukan oleh Lembaga

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Ciputat-Tangerang, baik

secara langsung maupun tidak.

c. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan informasi berupa: data, hasil

wawancara, foto kegiatan dan foto bersama.

5. Tehnik Pengelolaan data

Setelah data diperoleh, maka langkah-langkah selanjutnya penulis

mengelola data dengan cara editing, yaitu kegiatan mempelajari berkas-

berkas data yang telah terkumpul,sehingga keseluruhan berkas itu dapat

diketahui dan dapat dinyatakan baik.

13

W. Gulo, Metodelogi Penelitian, h. 116.

Page 22: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

11

6. Tehnik Analisis Data

Dalam menganalisis Data, penulis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu suatu teknik analisis data; dimana penulis terlebih dahulu

memaparkan semua data yang diperoleh dari pengamatan, kemudian

menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.

7. Tehnik Penulisan

Penulisan Skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA

(Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Press Tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam Penyusunan Skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusun menjadi karya ilmiah maka langkah awal

yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu dan melihat buku-buku

yang akan dijadikan reverensi oleh penulis. Setelah penulis melakukan kajian

kepustakaan penulis akhirnya menemukan beberapa skripsi yang membahas

tentang:

1. Karya Muhammad Ridwan, Nim: 105053001783, Jurusan Manajemen

Dakwah dan komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta 1430 H/ 2009 M. Membahas Mengenai Tentang Bagaimana

Implementasi Unsur-Unsur dan Fungsi Manajemen pada Pondok

Pesantren Al- Hamidiyah Sawangan Depok.

Page 23: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

12

2. Karya Dzul Kifli, Nim : 105053001783, Jurusan Manajemen Dakwah,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 M/ 1431 H. Membahas Mengenai

Tentang Bagaimana Manajemen Pelayanan Haji dan umroh PT. Patuna

Tour dan Travel.

3. Karya Nurul Ulfa Qiptiyah, Nim 105053001797. Jurusan Manajaemen

Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1431 H/ 2010 M. Membahas mengenai

Manajemen Pembinaan Rohani Islam Bagi Pasien Rawat Inap Pada

Rumah Sakit Pusat Kepolisian Rd. Said Sukanto Jakarta.

4. Karya Ainul Usroti, Nim: 105053001812. Jurusan Manajemen Dakwah,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1430

H/ 2009 M. Membahas mengenai Implementasi Celestial Managemen

Pada PT. Bank Syariah Muammalat Indonesia, Tbk.

Sedangkan judul skripsi penulis adalah Implementasi Fungsi

Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Dalam hal ini dilihat dari

segi judul berbeda, baik itu dari segi pembahasan yang diteliti sungguh jauh

berbeda, yaitu, materi yang penulis bahas adalah tentang Bagaimana

Implementasi Fungsi Manajemen pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan penelitian ini secara keseluruhan,

maka diperlukan suatu sisitematika penyusunan. Adapun Sistematika

Penyusunan yang dimaksud adalah

Page 24: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

13

BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS yang terdiri dari Pengertian

Manajemen, Fungsi-Fungsi Manajemen, Unsur-Unsur

Manajemen, Pengertian Pelayanan, ciri-ciri Pelayanan yang baik,

jenis pelayanan.

BAB III TINJAUAN UMUM LAYANAN KESEHATAN CUMA-

CUMA yang terdiri dari gambaran umum, Sejarah Berdirinya

LKC, Visi, Misi, Strategi, Budaya Organisasi, Struktur

Organisasi, Sarana dan Prasarana, Program, Sistem kepesertaan

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma.

BAB IV HASIL PENELITIAN yang terdiri dari analisis Bagaimana

proses Pelayanan Kesehatan LKC dalam memberikan Pelayanan

Kesehatan Pada Pasien Dhuafa. Faktor Pendukung dan

Penghambat dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan.

BAB V PENUTUP yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 25: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

14

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata kerja bahasa inggris “to manage”

yang berarti mengatur.1 selain itu, kata “to manage” mempunyai sinonim

antara lain; To hand (mengurus), to control (memeriksa/mengawasi), to

guide (menuntun/mengemudikan). Jadi, manajemen berarti mengurus,

memeriksa, mengawasi, pengendalian, mengemudikan, membimbing.2

Secara etimologis Abdul Sani mengatakan bahwa manajemen

berasal dari kata “manage” yang berarti mengemudikan, memerintah,

memimpin atau dapat juga diartikan sebagai “pengurusan”. Dalam hal ini

pengurusan, memimpin, atau membimbing terhadap orang lain dalam

upaya mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.3

Sedangkan secara terminologis, dikatakan bahwa manajemen

merupakan proses kerja untuk menentukan , mengimpertrasikan dan hal

senada juga diungkapkan oleh Miftah Thoha yang mengatakan bahwa

manajemen merupakan pengelolaan suatu organisasi yang dibatasi dengan

tertib. dengan kata lain, manajemen harus menjalankan prinsip-prinsip

1 Melayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar : Pengertian dan Masalah (Jakarta : PT.

Gunung Agung, 1986), cet.II, h. 2. 2 Jhon M, Echols, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta : PT Gramedia, 1996), h.375.

3 Abdul Sani, Manajemen Organisasi (Jakarta : Bina Aksara, 1987 ), h.1.

Page 26: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

15

perencanaan, pengaturan, motivasi, dan pengendalian dalam menjalankan

roda organisasi.4

Adapun pengertian menurut istilah manajemen ialah suatu proses,

dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan

diawasi. Sedangkan menurut Joseph L. Massie manajemen adalah

integrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analisis yang

dikembangkan oleh banyak disiplin.5

Banyak rumusan yang diberikan oleh para ahli dalam

mendefinisikan manajemen diantaranya:

a. Dalam buku karangan George R. Terry dan Laslie W. Rue.

Mendefinisikan manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja

yang melibatkan bimbingan suatu kelompok orang-orang kearah

tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.6

b. M. Manulang mendefinisikan manajemen pada 3 arti : pertama,

manajemen sebagai proses. Kedua, manajemen sebagai kolektifitas

orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen. Ketiga, manajemen

sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu pengetahuan.7

c. Manajemen dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai

proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan

tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang yang

4 Miftah Thoha , Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku (Jakarta :

PT. RajaGrafindo Persada, 1993), cet. ke - 5, h.10. 5 Joseph L.Massie, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta : Erlangga, 1999), h. 9.

6 George R. Terry dan Laslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara,

2005), cet. Ke-9, h.1. 7 M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta : Ghalla Indonesia, 1996), h. 2.

Page 27: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

16

menduduki jabatan manajerial untuk melalui kegiatan-kegiatan orang

lain.8

d. J. Panglaykin dan Tanzil dalam karyanya Manajemen Suatu Pengantar

mengatakan bahwa manajemen adalah seni kemahiran untuk mencapai

hasil yang sebesar-besarnya dengan usaha yang sekecil-kecilnya untuk

memperoleh kemakmuran dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya

serta memberi serius pelayanan yang baik kepada khalayak ramai.9

e. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen adalah ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.10

Sedangkan pengertian manajemen didalam kamus besar

Bahasa Indonesia adalah proses penggunaan sumber daya secara

efektif untuk mencapai tujuan dan sasaran.11

f. Didalam buku karangan Yayat. M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen.

George Terry (1977) menyatakan. Manajemen adalah suatu proses

yang berbeda terdiri dari Planning, organizing, actuating, dan

Controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan

dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.12

8 Sondang P. Siagian, M.P.A., Filsafat Administrasi edisi Revisi (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006), cet. Ke-3 h. 5. 9 Panglaykin dan Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999),

cet. Ke-15, h. 27. 10

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), cet. Ke-10. h. 1. 11

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-1. h. 695. 12

Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarat: PT. Grasindo, 2004), Cet. Ke-2.

h. 3.

Page 28: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

17

g. Menurut Ahmad Fadli Hs dalam bukunya Organisasi dan

Administrasi. Definisi manajemen dapat diartikan sebagai berikut:

1) Keterlaksanaan proses penggunaan sumber daya secara efektif

untuk mencapai sasaran tertentu.

2) Kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil

dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan-kegiatan orang lain.

3) Segenap perbuatan menggerakan kelompok orang dan

menggerakan fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu.13

h. Didalam Buku Karangan T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua.

Mary Parker Follet mendefinisikan Manajemen sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.14

i. Didalam Buku Karangan T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua.

Menurut Stoner Manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.15

j. Menurut H. Koontz dan O’ Donnel, dalam bukunya: “Principles of

Managemen”, yang dikutif oleh Soewarno Handayaningrat, dalam

buku Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen.

mengemukakan definisi managemen sebagai berikut: “Management

13

Ahmad Fadli Hs, Organisasi dan Administrasi edisi Revisi (Jakarta: Man Halun

Nasyi-in Press, 2002), cet. Ke-3. h. 26. 14

T. Hani Handoko, M.B.A. Manajemen edisi Kedua (Yogyakarta: Bpfe, 1991 ), h. 8 15

T. Hani Handoko, M.B.A. Manajemen edisi Kedua , h. 8.

Page 29: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

18

involes getting things done through and with people”. (Managemen

berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan

melalui dan dengan orang-orang lain).16

Setelah memaparkan beberapa pengertian arti dari berbagai para

ahli dalam karya-karyanya, jelas sekali terdapat banyak definisi-definisi

tentang manajemen. Menurut penulis kesimpulan yang dapat diambil dari

berbagai definisi-definisi tersebut. Manajemen adalah serangkaian

kegiatan yang didalamnya terdapat suatu proses pelaksanaan kegiatan

yang meliputi Perencanaan (Planning), Organisasi (Organizing),

Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling). sehingga bisa

memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi – fungsi Manajemen adalah sebagai berikut menurut Henry

Fayol ada:17

a. Planning

Menunjukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa

yang akan datang dan apa yang harus di perbuat agar dapat mencapai

tujuan-tujuan itu.

b. Organizing

Mengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan

memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.

16

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management

(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1980), h.19. 17

Zaini Muhtarom, Dasar-Dasar Manajemen (Yogyakarta : Al Amin Press dan IKFA,

1996), h. 38.

Page 30: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

19

c. Staffing

Menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengarahan,

penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Motivating

Mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-

tujuan.

e. Controlling

Mengukur Pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-

sebab penyimpangan- penyimpangan dan mengambil tindakan –

tindakan korektif dimana perlu.

Adapun Fungsi-fungsi manajemen menurut T. Hani Handoko adalah

sebagai Berikut:

a. Planning (perencanaan)

Adalah penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan

b. Organizing (penggorganisasian)

Adalah penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Staffing ( Penyusunan Personalia)

Adalah penarikan, pelatihan, pengembangan, serta penempatan dan

pembagian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang

menguntungkan dan produktif.

Page 31: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

20

d. Pengarahan

Adalah membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa

yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.

e. Controlling (pengawasan)

Adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin

bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah

ditetapkan.18

Sedangkan menurut Joseph L. Massie. Ada 7 fungsi-fungsi

manajemen diantaranya adalah:

a. Pengambilan keputusan (Decision Making) ialah proses pemilihan arah

langkah yang harus diambil dan alternative-alternatif yang ada untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

b. Pengorganisasian (Organizing) proses penentuan struktur dan alokasi

kerja.

c. Pengisian staf (Staffing) proses yang dilakukan para manajer untuk

menseleksi, melatih, mempromosikan, dan membebas tugaskan

bawahan.

d. Perencanaan (Planning) proses antisipasi seorang manajer akan masa

depan dan menemukan alternative-alternatif arah langkah yang terbuka

untuknya.

18

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta :

PT. Liberty, 1985), h. 23-25.

Page 32: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

21

e. Pengawasan (Controlling) proses mengukur pelaksanaan yang berlaku

sekarang dan memberikan panduan kearah sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

f. Komunikasi (Comunicating) ialah proses pengalihan ide-ide kepada

orang lain untuk keperluan mencapai hasil uang diinginkan.

g. Pengarahan (Directing) proses bimbingan pelaksanaan actual para

bawahan menuju kesasaran bersama. Pengawasan (supervising)

merupakan satu aspek fungsi ini pada tingkat bawah yang

memungkinkan pengawasan pekerjaan fisiknya.19

Menurut Hasibuan yang dikutif oleh Prof. Dr. Sondang. P.

Siagian, M. P. A. bahwa fungsi- fungsi manajemen mencakup :

a. Planning (perncanaan) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses

pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan

dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan.

b. Organizing (pengorganisasian) adalah keseluruhan proses

pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab,

dan wewenang, sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi

yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditentukan.

c. Motivating (penggerakan) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan

proses pemberiaan dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian

rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya

tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

19

Josep L.Massie, Dasar-Dasar Manajemen edisi Ketiga (Jakarta: Erlangga, 1985), h. 7.

Page 33: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

22

d. Controlling (pengawasan) adalah proses pengamatan pelaksanan

seluruh kegiatan organisasi untuk menajmin agar semua pekerjaan

yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya.

e. Evaluation (penilaian) adalah fungsi organik administrasi dan

manajemen yang terakhir. Definisinya ialah proses pengukuran dan

perbandingan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya di capai dengan

hasil-hasil yang seharusnya dicapai.20

Menurut George R. Terry, dalam bukunya “Principles of

management”, yang dikutif oleh Soewarno Handayaningrat dalam Buku

Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen, menyatakan bahwa

proses manajemen terdiri atas empat fungsi yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu pemilihan yang berhubungan dengan

waktu yang akan datang (future) dalam menggambarkan dan

merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan penuh

keyakinan untuk tercapainya hasil yang dikehendakinya.21

Pada hakekatnya perencanaan adalah suatu maksud yang

didokumentasi secara khusus yang memuat tujuan dan tindakan.

Tujuan adalah akhir dari tindakan, sedangkan tindakan itu sendiri

adalah alat untuk sampai ke tujuan tersebut. Dengan perkataan lain

bahwa tujuan merupakan target yang menjadi sasaran manajemen,

20

H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi, h. 3. 21

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h. 25.

Page 34: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

23

sedangkan tindakan merupakan alat dan cara mencapai sasaran

tersebut.22

Adapun George R. Terry, dalam buku Zaini Muchtarom, lebih

rinci menyatakan : perencanaan adalah menyeleksi dan

menghubungkan fakta-fakta serta menyusun dan menggunakan

asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam bentuk

visualisasi dan formulasi dari kegiatan-kegiatan terarah yang diyakini

perlu untuk mencapai hasil yang dikehendaki.23

Dalam perencanaan diperlukan adanya langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Perkiraan dan perhitungan masa depan

2) Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangkaian pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Penetapan tindakan dan prioritas pelaksanaanya

4) Penetapan metode

5) Penetapan dan penjadualan waktu

6) Penempatan lokasi (tempat)

7) Penempatan biaya fasilitas dan faktor-faktor lain diperlukan

b. Penggorganisasian

Pengorganisasian berasal dari kata organisasi (Organum-

bahasa latin) yang berarti alat atau badan, pada dasarnya ada 3 (tiga

ciri khusus dari satu) organisasi yaitu : adanya sekelompok manusia

22

Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, h. 62. 23

Ibid., h. 63.

Page 35: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

24

kerja sama yang harmonis dan kerja sama tersebut berdasarkan atas

hak kewajiban serta tanggung jawab masing-masing orang untuk

mencapai tujuan.24

Adapun pengorganisasian menurut G. R. Terry adalah

menentukan, mengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan yang

dianggap perlu untuk pencapaian tujuan, penugasan orang-orang dalam

kegiatan ini, dengan menetapkan faktor-faktor lingkungan fisik yang

sesuai, dan menunjukan hubungan kewenangan yang dilimpahkan

terhadap setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan

tersebut.25

Penggorganisasian adalah menentukan, mengelompokan dan

pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk pencapaian

tujuan, penugasan orang-orang dalam kegiatan ini, dengan menetapkan

faktor-faktor lingkungan fisik yang sesuai, dan menunjukan hubungan

kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu yang

ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.26

c. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang

mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan

bertujuan serta bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah

24

Djati Juliatriasa dan Jhon Suprihanto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar

(Yogyakarta : BPFF, 1998), Cet. Kr-2, h. 14. 25

Sowewarno Handayaningrat, Ilmu Administrasi dan Manajemen, h. 26. 26

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen,h. 26.

Page 36: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

25

ditentukan dan merasa berkepentingan serta pada dengan rencana

usaha organisasinya.27

Penggerakan dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan

usaha, cara teknik dan metode untuk mendorong para anggota

organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi

tercapainya tujuan organisasi.28

Penggerakan pelaksanaan adalah usaha agar semua anggota

kelompok suka melaksanakan tercapainya tujuan dengan kesadarannya

dan berpedoman pada perencanaan (Planning) dan usaha

pengorganisasiannya.29

George R. Terry, dalam buku Sarwoto, memberikan pengertian

ini sebagai tindakan untuk mengusahakan agar semua angota

kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha organisasi30

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah kegiatan manajer mengusahakan agar

pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil

yang dikehendaki.31

27

Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen (Jakarta: : Bina Aksara , 1998)

cet ke-2, h. 96. 28

Sondang P. Siagian. Fungsi-Fungsi Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), cet ke-

2, h. 128. 29

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h.

26. 30

Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalian Indonesia, 1991)

, cet, ke-18, h. 89. 31

Ibid, h. 94.

Page 37: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

26

Pengawasan adalah proses penentuan apa yang harus

diselesaikan yaitu: pelaksanaan, penilaian pelaksanaan, bila perlu

melakukan tindakan korektif agar supaya pelaksanaannya tetap sesuai

dengan rencana yaitu sesuai dengan standar.32

Pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih

menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai

rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai fungsi organik,

pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak yang

diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan

manajerial, mulai dari manajer puncak hingga para manajer rendah

yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang

diselenggarakan oleh semua petugas operasional.33

Dari Beragamnya fungsi-fungsi manajemen di atas yang telah

diungkapkan oleh para ahli. Maka, Penulis mengambil fungsi

manajemen yang lebih Umum dilakukan dikalangan masyarakat.

Sehingga penulis lebih condong pada Fungsi Manajemen menurut

pandangan George R. Terry seorang ahli manajemen, yang

mengungkapkan empat fungsi Manajemen yaitu Perencanaan

(Planning), pengorganisasian (Organizing), Penggerakan

(Actuating),dan Pengawasan (Controlling). Atau yang biasa dikenal

dan disingkat dengan sebutan “POAC”. Fungsi Manajemen inilah yang

sangat popular dan fundamental dalam rangka untuk pencapaian

tujuan dalam setiap kegiatan.

32

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h.

26. 33

Sodang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajemen, h. 169.

Page 38: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

27

3. Unsur-Unsur Manajemen

Unsur atau komponen merupakan bagian terpenting yang harus

tersedia dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini Abdul Syani

membagi unsur alat manajemen (tool of manajemen) kedalam enam

bagian di antaranya :

a. Man, yakni tenaga kerja manusia, sumber daya manusia (SDM) yang

ada pada sebuah lembaga, SDM yang ada akan berpengaruh pada

lancer atau tidaknya manajemen lembaga dalam melaksanakan tujuan

yang dilaksanakan.

b. Money, yakni pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Dana tersebut dapat diperoleh dari pemerintah setempat atau dari

donator yang secara sukarela memberikan sumbangan demi kemajuan

sebuah proses dakwah. Disamping itu, dana juga dapat diperoleh dari

lembaga usaha yang dikembangkan.

c. Methods, yakni cara atau sistem untuk mencapai tujuan. Dalam

penentuan metode ini harus direncanakan secara matang sehingga tidak

terjadi kevakuman di tengah jalan.

d. Materials, yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam mencapai tujuan

atau misi lembaga. Bahan ini harus mendukung proses pencapaian

tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga.

e. Machines, yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal ini alat-alat yang

digunakan bertujuan untuk memaksimalkan bahan-bahan yang

tersedia.

Page 39: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

28

f. Market, yakni tempat untuk menawarkan hasil produksi dalam hal ini,

misi lembaga dapat diterima oleh masyarakat yang pada gilirannya

mereka dapat menerima produk yang telah diciptakan.34

Faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting

sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung pada

kemampuan manajer untuk mendorong dan menggerakkan orang-orang

kearah tujuan yang akan dicapai. Karena begitu pentingnya unsur manusia

dalam manajemen, melebihi unsur lainnya, maka boleh dikatakan bahwa

manajemen itu merupakan proses sosial yang mengatasi segala-galanya.35

B. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pelayanan diartikan

sebagai kemudahan yang di berikan sehubungan jual beli barang atau

jasa36

. Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau

organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.

Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani

pelanggan.37

Tentang pengertian Pelayanan Para Ahli mengemukakan

pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantaranya para ahli

yang mengemukakan pendapat pelayanan yaitu sebagai berikut :

34

Abdul Sani, Manajemen Organisasi (Jakarta: Bina Aksara, 1987) , h. 28. 35

Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, h.43. 36

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka,

2002), edisi, ke-3, h. 642. 37

Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2006), h.15.

Page 40: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

29

a. Menurut AS. Moenir, “Pelayanan adalah untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya manusia berusaha, baik melalui aktivitas sendiri, maupun

secara tidak langsung melalui aktivitas orang lain. proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain.38

b. Menurut H.N.Casson, mendefinisikan pelayanan sebagai tindakan

yang dinyatakan atau dikerjakan untuk menyenangkan, mencari

petunjuk dan atau memberi keuntungan kepada pembeli dengan tujuan

menciptakan good will atau nama baik serta peningkatan penjualan

serta pendapatan.39

c. Pelayanan menurut Atep Adya Brata adalah segala usaha penyediaan

fasilitas dalam rangka mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau

pelanggan sebelum atau sesudah terjadinya transaksi.40

d. Definisi Pelayanan yang lebih rinci diberikan Gronross adalah

“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang

bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat

adanya teransaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain

yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang

dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau

pelanggan.41

38

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,2010), Ed.

1, Cet. 9, h.17. 39

Herbert N. Casson, Petunjuk Praktis dalam Berusaha (Surabaya: Usaha Nasional,

1981), h. 13 . 40

Atep Adya Brata, Bisnis dan Hukum Perdata Dasar SMK (Bandung : Armico, 1999),

h. 93. 41

Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pengembangan: Model Konseptual,

Penerapan Citizens Character & Standar Pelayanan Minimal (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), h.3.

Page 41: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

30

Berdasarkan pengertian di atas pengertian Manajemen Pelayanan

dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan Ilmu untuk menyusun

rencana, mengordinasikan dana dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas

pelayanan demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan. 42

Menurut A.S. Moenir, yang dimaksud dengan manajemen

pelayanan adalah manajemen proses, yaitu sisi manajemen yang mengatur

dan mengendalikan proses layanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan

dapat berjalan tertib, lancar,tepat, mengenai sasaran dan memuaskan bagi

pihak yang harus dilayani.43

2. Ciri-ciri Pelayanan yang baik

Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan

dalam memberikan kepuasan kepada masyarakat (khususnya kaum

Dhuafa) dengan Standar yang sudah ditetapkan. Kemampuan tersebut

ditunjukan oleh Sumber Daya Manusia dan Sarana serta Prasarana yang

dimiliki.

Banyak perusahaan yang ingin dianggap selalu yang terbaik dimata

masyarakat. Karena Masyarakat akan merasa nyaman terhadap pelayanan

yang diberikan. Disamping itu, perusahaan juga berharap pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat dapat ditularkan kepada masyarakat yang

lainnya. Hal ini merupakan promosi tersendiri bagi perusahaan yang

berjalan terus secara berantai dari mulut kemulut. Dengan kata lain,

pelayanan yang baik akan meningkatkan image perusahaan dimata

42

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsepsi dan

Aplikasi (Jakarta: PT Raja Grapindo Rosada , 1998), Cet, 1, h. 2. 43

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, h.186.

Page 42: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

31

masyarakat. Image ini harus selalu dibangun agar citra perusahaan dapat

selalu meningkat.

Pelayanan yang baik juga harus didukung oleh sarana dan

prasarana yang dimiliki oeh perusahaan. Ketersediaan dan kelengkapan

sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan semata-mata untuk

mempercepat pelayanan serta meningkat kualitas pelayanan yang

diberikan.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik

adalah kemampuan perusahaan untuk menyiapkan sumber daya manusia

yang handal dengan segala kelebihannya. Kesiapan sumber daya manusia

ini harus didukung oleh sarana dan prasarana yang dimiliki dan sebaiknya

tidak ketinggalan zaman. Untuk mencapai kecepatan dan ketepatan

pelayanan yang akan diberikan, pelayanan yang baik juga perlu didukung

oleh ketersediaan dan kelengkapan produk yang dibutuhkan pelanggan.44

Dalam Prakteknya pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri

dan hampir perusahaan menggunakan criteria yang sama untuk

membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor

pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang

diberikan. yang mempengaruhi pelayanan yang baik pertama adalah faktor

manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia (karyawan) yang

melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani Pelanggan

secara tepat dan cepat. Disamping itu, karyawan harus memiliki

44

Kasmir, Etika Customer Service, h. 31-32.

Page 43: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

32

kemampuan dalam berkomunikasi, sopan, santun, ramah, dan

bertanggungn jawab penuh terhadap pelanggannya.

Kedua pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh tersedianya

sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan

keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana harus dilengkapi oleh

kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang

dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi

dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.

Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik bagi perusahaan dan

karyawan yang bertugas melayani pelanggan /nasabah.

a. Tersedianya karyawan yang baik .

Kenyamanan nasabah sangat tergantung dari karyawan yang

melayaninya. Karyawan harus ramah, sopan dan menarik. Disamping

itu, karyawan harus tatap tanggap, pandai bicara, menyenangkan, serta

pintar, karyawan harus mampu memikat dan mengambil hati nasaba

sehingga nasabah semakin senang atau tertarik. Demikian juga

dengan cara kerja karyawan harus rapi, cepat dan cekatan.

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik .

Pada dasarnya nasabah ingin dilayani secara prima. Untuk

melayani nasabah, salah satu hal yang paling penting diperhatikan

disamping kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia adalah sarana

dan prasarana yang dimiliki perusahaan. Peralatan dan fasilitas yang

dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu harus

Page 44: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

33

dilengkapi berbagai fasilitas sehingga membuat Pelanggan nyaman

atau betah dalam ruangan tersebut.

c. Bertanggung jawab kepada setiap Nasabah sejak awal hingga selesai.

Bertanggung Jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga

selesai Artinya dalam menjalankan kegiatan pelayanan karyawan

harus mampu melayani dari awal sampai tuntas atau selesai. nasabah

akan merasa puas jika karyawan bertanggung Jawab terhadap

pelayanan yang diinginkannya. Jika terjadi sesuatu karyawan yang dari

awal menangani masalah tersebut, secara segera mengambil alih

tanggung jawabnya.

d. Mampu Melayani secara cepat dan tepat.

Mampu melayani secara tepat dan cepat. Artinya dalam

melayani nasabah diharapkan karyawan harus melakukannya sesuai

prosedur. Layanan yang diberikan sesuai dengan jadwal untuk

pekerjaan tertentu dan jangan membuat kesalahan dalam arti

pelayanaan yang diberikan tidak sesuai dengan standar perusahaan

dan keinginan nasabah.

e. Mampu Berkomunikasi

Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu

berbicara kepada nasabah. Karyawan juga harus dengan cepat

memahami keinginan nasabah. Selain itu, karyawan harus dapat

berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.

Jangan menggunakan istilah yang sulit dimengerti.

Page 45: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

34

f. Memiliki Pengetahuan dan kemampuan yang baik

Untuk menjadi karyawan yang khusus melayani pelanggan

harus memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu. Karena tugas

karyawan selalu berhubungan dengan manusia, karyawan perlu dididik

khususnya mengenai kemampuan dan pengetahuannya untuk

menghadapi nasabah atau kemampuan dalam bekerja. Kemampuan

dalam bekerja akan mampu mempercepat proses pekerjaan sesuai

dengan waktu yang diinginkan.

Demikian pula dengan ketepatan dan keakuratan pekerjaan

juga akan terjamin. Dalam hal ini kualitas manusia tersebut perlu

dididik sesuai dengan bidang pengetahuannya. Resiko akibat

ketidakmampuan dalam melayani nasabah akan berakibat fatal yaitu

kelambatan dan ketidaktetapan pekerjaan sehingga membuat

kesalahan dan tidak melayani nasabah.

g. Berusaha memahami kebutuhan Nasabah

Berusaha memahami kebutuhan nasabah artinya karyawan

harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah.

Karyawan yang lamban akan membuat nasabah lari. Usahakan

mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan nasabah secara

cepat.

h. Mampu Memberikan kepercayaan kepada nasabah

Kepercayaan calon nasabah kepada perusahaan mutlak

diperlukan sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah perusahaan

Page 46: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

35

yang bersangkutan. Demikian pula untuk menjaga nasabah yang lama

perlu dijaga kepercayaanya agar tidak lari. Semua ini melalui

pelayanan karyawan khususnya dari seluruh karyawan perusahaan

umumnya.

Kepercayaan merupakan ujung tombak perusahaan untuk

menjalankan aktivitasnya. Sekali pelayanan yang diberikan dapat

memuaskna pelanggan, maka akan menimbulkan kepercayaan. Satu

hal yang perlu diingat bahwa meningkatkan kepercayaan lebih berat

dari pada mempertahankan kepercayaan yang sudah diberikan.45

Parasuraman, Zeithamal, dan Berry sebagaimana dikutip oleh

Philip Kottler menyusun faktor utama yang menjadi penentu dalam

meningkatkan pelayanan, antara lain.46

a. Akses

Pelayanan harus mudah di jangkau dalam lokasi yang mudah dicapai

pada saat yang tidak merepotkan dan cepat.

b. Komunikasi

Pelayanan harus diuraikan dengan jelas dalam bahasa yang mudah

dimengeri oleh masyarakat

c. Kompetensi

Pegawai atau karyawan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan

yang dibutuhkan

45

Ibid., h. 33-39. 46

Philip Kottler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian (Jakarat : Erlangga, 1995), Edisi Ke-6 Jilid 2, h.107.

Page 47: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

36

d. Kesopanan

Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah, penuh hormat dan

penuh perhatian

e. Kredibilitas

Instansi dan pegawai harus bisa dipercaya dan memahami keinginan

utama yang diharapkan masyarakat atau pasien

f. Reabilitas

Pelayanan harus dilaksanakan dengan konsisten dan cermat

g. Cepat tanggap

Pegawai harus memberikan tanggapan dengan cepat dan kreatif atas

permintaan dan masalah masyarakat atau pasien.

h. Kepastian

Pelayanan harus bebas dari bahaya, resiko, atau hal-hal yang

meragukan.

i. Hal-hal yang berwujud

Hal-hal yang berwujud pada sebuah pelayanan harus dengan tepat

memproyeksikan mutu pelayanan yang akan diberikan.

j. Memahami atau mengenali masyarakat

Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat dengan memberikan

perhatian secara individu.

Dari beberapa faktor di atas kemudian oleh

Parasuraman,Zaithamal. Dan Berry yang dikutip Fndy Tjiptono

diidentifikasikan menjadi lima dimensi pokok yang menjadi penentu dalam

meningkatkan mutu pelayanan, Antara lain.47

47

Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Total Cuality Cervice (Yogyakarta: Andi, 2001), cet.

2, h.14.

Page 48: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

37

a. Bukti Langsung (tangibles)

Meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (realibility)

Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan.

c. Daya tanggap (Responsiveness)

Yaitu keinginan para staf untuk membantu para masyarakat dan

memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Jaminan (assurance)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau

keraguan.

e. Empati

Meliputi kemudahan dalam melakuakan hubungan, komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami masyarakat.

Dengan Adanya faktor pertimbangan dalam meningkatkan mutu

pelayanan diharapkan masyarakat dapat merasakan lebih seperti yang

mereka inginkan. Sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang terbaik

bagi masyarakat.

Mernurut Kartawijaya, diambil dari tulisan Encep Suryana, yang

dikutif oleh Dzul Kifli, ada empat macam bentuk untuk merealisasikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yaitu:

Page 49: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

38

a. Pelayanan itu sendiri sebagai produk yang dijual. Dalam hal ini

pemasaran harus mampu menanggapi pelayanan yang dijual sebagai

produk yang terdiri dari elemen, quality dan style yang harus

ditentukan dalam pelayanan yang akan dijual

b. In Sales Service, yaitu pelayanan yang diberikan setelah penjualan

berlangsung

c. After sales service, yaitu pelayanan yang diberikan setelah penjualan

berlangsung

d. Before sales service, yaitu pelayanan yang diberikan sebelum

penjualan berlangsung.

Agar Pelayanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok

orang yang dilayani, maka petugas yang melayani harus memiliki empat

criteria pokok. Yaitu: tingkah laku yang sopan, cara penyampaian yang

sesuai dan berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima orang yang

bersangkutan,waktu penyampaian yang tepat dan keramah-tamahan.48

Manajemen Pelayanan adalah suatu proses kegiatan yang dimulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang

dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik yang dapat

memberikan kepuasan kepada pihak yang dilayani dan aktivitas-aktivitas

dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

48

Dzul Kifli,” Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel.

”(Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 21.

Page 50: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

39

3. Jenis Pelayanan

a. Pelayanan adminsitratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan

berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat.

Produk ini meliputi status kewarganegaraan, status usaha, sertifikat

kompetensi, kepemilikan, atau penguasaan atas barang. Wujud dari

produk tersebut adalah dokumen – dokumen resmi seperti SIUP, ijin

trayek, ijin usaha, akta, kartu tanda penduduk, sertifikat tanah, dan lain

sebagainya.

b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk

jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, pendidikan, kesehatan,

penyelenggaraan transportasi, dan lain sebagainya.

c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang

yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, jaringan telepon, listrik, air

bersih, dan sebagainya.49

Berdasarkan pemaparan di atas menurut Penulis Manajemen

pelayanan Kesehatan adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai kepada

tahap evaluasi yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memuaskan

pihak yang dilayani dan aktivitas-aktivitas dapat berjalan sesuai dengan

rencana dan mencapa tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.

49

Diakses pada 21 Februari 2011 dari

sehttp:/id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101214040008AAACTIMEz

Page 51: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

40

BAB III

TINJAUAN UMUM LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC)

CIPUTAT-TANGERANG

A. Sejarah Berdirinya LKC

Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) adalah lembaga nirlaba yang

memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat tidak mampu yang

didirikan pada tanggal 6 November 2001 dan diresmikan oleh Wakil Presiden

RI Bapak DR. Hamzah Haz. Pelayanan diberikan melalui berbagai program

seperti Gerai Sehat (klinik gratis), Aksi Layanan Sehat (layanan kesehatan

mobile di daerah kumuh), dan SIGAP Bencana (layanan kesehatan di daerah

bencana dan konflik). Agar tepat sasaran, seluruh pelayanan dijalankan

menggunakan sistem kepesertaan berbasis keluarga. LKC juga membantu

kesehatan ribuan jiwa korban bencana alam dan konflik, seperti bencana

banjir nasional 2002 dan 2007, konflik Ambon, bencana tanah longsor

Bandung dan bencana tsunami Aceh dan gempa Nias. Serta tsunami Yogya

dan Pangandaran.1

Sebagai jejaring asset sosial yang berada dibawah Dompet Dhuafa

Republika, LKC difungsikan mendayagunakan dana masyarakat yakni donasi

public dalam berbagai bentuk seperti sumbangan, dana sosial, zakat,

infak,sedekah, wakaf dan dana lainnya dari perorangan, kelompok maupun

lembaga atau perusahaan yang halal dan illegal dalam bidang kesehatan.

1 Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 52: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

41

Kehadirannya dipicu oleh banyaknya permohonan bantuan dari kaum Dhuafa

untuk kesehatan.2

LKC merupakan alternatif solusi atas permasalahan kaum miskin.

Dasar pemikirannya adalah memecahkan masalah tanpa menimbulkan

masalah baru. LKC telah berevolusi menjadi sebuah model yang melibatkan

partisipasi aktif seluruh masyarakat. Gambarannya, kaum miskin dapat

berobat gratis sementara pembiayaan kesehatannya didanai oleh seluruh

elemen masyarakat, mulai dari individu sampai perusahaan. Selain dana,

masyarakat juga membantu dari berbagai sisi, seperti tenaga dengan menjadi

relawan LKC. Dengan model ini, besar biaya kesehatan per keluarga miskin

yang ditanggung pun menjadi murah.

Keberadaan LKC sebagai mitra masyarakat tidak mampu di daerah

Jadebotabek dapat menjadi pilihan pelaksana kegiatan Corporate Social

Responsibility. Bidang garapan yang jelas dan fokus, jumlah cakupan

masyarakat tidak mampu yang besar dan luas, dan program-program unggulan

yang strategis, efektif, efisien dan terukur, serta pengelolaan lembaga yang

akuntabel dan profesional merupakan faktor pendukung LKC. Selain itu,

afiliasi LKC pada Yayasan Dompet Dhuafa yang telah berkiprah selama 14

tahun di kancah lembaga nirlaba di Indonesia menjadi kekuatan tersendiri

yang unik. Dan puluhan perusahaan lokal maupun multinasional besar yang

telah menaruh kepercayaan pada LKC untuk bekerja sama menjadi sebuah

bukti nyata.3

2Suraiyah, “ Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

(LKC),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta,

2005), h. 45. 3Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 53: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

42

B. Visi, Misi, Strategi LKC

VISI LKC

Terwujudnya Keluarga Sehat Mandiri

Misi LKC

1. Mengoptimalkan upaya promosi kesehatan bagi keluarga dhuafa.

2. Menjalankan pelayanan kesehatan keluarga dhuafa yang ramah,amanah

dan professional.

3. Membina model pelayanan kesehatan masyarakat dhuafa yang terpadu.

Strategi LKC

1. Optimalisasi Promosi kesehatan keluarga.

2. Pemberdayaan kesehatan keluarga mandiri.

3. Pelayanan kesehatan bermutu dan terpadu.

4. Pembinaan Kampung sehat.

5. Pembentukan Masyarakat siaga bencana.

6. Bermitra dengan Pemerintah dan Swasta, NGO nasional dan internasional

dalam program kesehatan masyarakat.

7. Memiliki budaya organisasi unggul.

8. Membentuk karyawan yg berkarakter social entrepreneur.4

C. Budaya Organisasi LKC

LKC mempunyai Budaya organisasi dengan Motto "S I M P A T I K."

Kepanjangan dari :

BUDAYA

TOLOK UKUR RINCIAN

S Senang hati

bekerja

Melayani dengan

sepenuh hati

Tuntas bekerja untuk dhuafa

I Inginkan

ridho Ilahi

Keteladanan sebagai

wujud nyata komitmen

melayani dhuafa

Di awali keteladanan diri sendiri

melalui disiplin profesional dan

amanah

Ramah Tersenyum sekalipun di kritik

Ucapkan salam dan menjawab

dengan utuh

Menjadi sahabat bagi teman

karyawan

4Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 54: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

43

M Mengasihi

dhuafa

Senantiasa bekerja dan

bermanfaat untuk umat

Terlaksananya program dan

dapat dirasakan oleh mustahik

P Pelayan prima Disiplin Sesuai keilmuan, tata tertib,

sopan

Profesionalisme Kerja tepat waktu

Pakaian kerja

Agenda kerja harian,pekanan,

bulanan

Rasa keadilan

Bersih tidak ada lalat noda, bau

diruangan (OB)

Secara fisik ada output

(administrasi)

Sesuai SOP dan protokol terapi

(pelayanan)

Memberikan penjelasan yang

tepat (respon komplain)

A Amanah Melaksanakan

tanggung jawab dengsn

amanah

Tidak keluar dari visi misi

Tidak korupsi waktu maupun

aset lembaga

Tidak menunda pekerjaan

Tidak sering meminta izin yang

tidak syar’i

T Terampil Profesionalisme Cekatan

I Istiqomah Komitmen dan

keteladanan

Keteladanan menjalankan sesuai

sop

Berebut mengaku salah

K Kreatif-

proaktif

Proaktif Memberikan report tanpa

diminta

Cerdas kreatif dan siap

bekerja sama

Berani mengambil

risiko5

5 Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 55: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

44

Budaya Organisasi ini tidak hanya sekedar teori yang ada di LKC,

Melainkan kebudayaan ini diaplikasikan oleh karyawan LKC dalam kegiatan

sehari-hari. Sehingga dengan kebudayaan tersebut para karyawan LKC dapat

menjalankan Aktivitas Pelayanan Kesehatan dengan baik dan penuh dengan

kekeluargaan. Bahkan karyawan LKC bekerja dengan ikhlas hanya

mengharap ridho Allah.

D. Struktur Organisasi LKC6

LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA

6Wawancara Pribadi dengan Bambang Muhartono, Ciputat, 23 Juni 2011.

Manager Pelayanan

Medik

dr. Yeni Purnama sari

Manager

Operasional

Asep Hendriana, SE

Manager Pengembangan

program

Masyitoh, Amd

Pelayanan Medis

dr. Windrati

Wiwara Sukmadi

Penunjang Medis

Mirna Peni, S. si, Apt

Keperawatan &

Kebidanan

Rahayu Rahmani,

Amd

Keuangan

Miza Elman, SE

SDM

Bambang

Muhartono, S. Sos

Umum

Suroso, SE

Logistik

Siti Rostinah

Corsec

Fundraising

Iwan

Program

Roby Suryadi,

Amd

Direktur

dr. Yamin Setiawan, MARS

Board of Directors

Page 56: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

45

Struktur Organisai LKC memiliki tugas masing-masing, yang mana tugas

ini dijalankan dengan baik pada masing-masing Divisi. Direktur LKC tugasnya

adalah otomatis yang membawahi lembaga, artinya yang memiliki tanggung

jawab secara All atau secara keseluruhan, apapun yang terjadi dalam LKC di

tangani oleh Direktur dan dipertanggung jawabkan. Direktur LKC membawahi

Tiga Departemen yaitu: Manager Pelayanan medik, Manager Operasional, dan

Manager Pengembangan Program.

Manager Pelayanan Medik, membawahi tiga Unit Pelayanan. Pertama,

Pelayanan Medis, bertanggung jawab kepada Pelayanan Umum, UGD, Gigi,

kemudian poli-poli yang lain seperti Poli DM, yang berkaitan dengan rawat jalan

bukan rawat inap. Kedua, Penunjang Medis, bertanggung jawab pada pelayanan

Laboratorium yang membantu pelayanan yang berkaitan dengan Radiologi atau

Ronsen, Obat-obatan, Apotik, Gizi, Pencatatan dan Pelaporan, bahkan bagian

Dapurpun termasuk tanggung jawab Penunjang Medis. karena bagian dapur yang

memasak untuk pasien rawat inap yang harus diperhatikan gizinya, serta

Costomer Servicepun menjadi tanggung jawab pelayanan medis. Ketiga,

Keperawatan dan Kebidanan, bagian ini bertanggung jawab pada keperawatan

rawat inap dikebidanan dan pasien yang dirujuk apabila LKC tidak bisa

menangani, ini semua menjadi tangung jawab kebidanan. Ketiga Departemen ini,

sebulan sekali kumpul untuk koordinasi, setiap Departemen memiliki alur yang

sama.7

7 Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.

Page 57: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

46

Manager Operasional, bertanggung jawab pada Operasional LKC di luar

pelayanan medis, Manager Operasional membuat laporan pemasukan dan

pengeluaran Setiap bulan yang diserahkan ke Dompet Dhuafa dan LKC. dan yang

mengatur Keuangan, donasi masuk, pengeluaran dan pemasukan keuangan

dilaporkan, setiap keuangan ada laporannya, sekecil apapun pengeluaran harus

dilaporkan, laporan keuangan selalu ada dan di cantumkan di Media Majalah.

Departemen Keuanganlah yang memenej keluar masuknya uang.

Kepala SDM, bertanggung jawab secara internal yaitu membina Staff,

mengumpulkan penilaian karyawan persemester, SDM mengkolef dan menilai

juga dengan kepala bagian masing-masing Departemen, selain itu SDM bertugas

kepada pelatihan karyawan, gaji karyawan, absensi dan pengembangan karyawan.

Tujuan adanya pelatihan dan pembinaan ini untuk menciptakan dan menghasilkan

Karyawan yang baik yang dapat mencapai target pekerjaan. Karyawan yang

berprestasi akan diberi hadiah berupa materi, SDM ini lebih keinternal LKC

hubungan kepada karyawan.

Bagian umum sama dengan Rumah Tangga yang membawahi dan

mengatur Driver, Scurity, OB, Pemeliharaan Gedung, Perawatan dan Kondisi

Gedung serta barang-barang dan asset yang dimiliki LKC, peminjaman barang

pun menjadi tangung jawab Bagian Umum, Pemeliharaan Gedung dan

Ambulance menjadi tanggung jawab bagian Umum.8

Logistik bertanggung jawab pada pembelian barang, misalnya ada

karyawan yang membutuhkan barang, maka logistik ini yang belanja dan

8Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.

Page 58: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

47

penyetokan barang yang dibutuhkan karyawan dan didistribusikan pada

karyawan. Logistik terbagi dua yaitu:

1. Logistik Umum Bertanggung jawab pada Alat Tulis Kantor (ATK), kain pel,

lap, susu dan yang lainnya.

2. Logistik medis bertanggung jawab pada obat-obatan, laporan pemasukan dan

pengeluaran, yang mana pemasukan dan pengeluaran harus balance.

Karyawan yang membutuhkan barang ditunjukan di logistik, untuk

keperawatannya diserahkan ke Rumah Tangga atau Divisi Umum, untuk diketahui

bahwa barang-barang yang dibeli sudah menjadi asset LKC. Barang yang sudah

tidak dipakai tapi masih bagus, barang tersebut di lelang dan uangnya dimasukan

ke infaq. Departemen Logistik dan Rumah Tangga saling bekerja sama, Manager

Pelayanan Medis dan Manager Operasional ini yang menjadi pilar LKC.9

Manager Pengembangan Program bertanggung jawab pada Program LKC

dan Inovasi program LKC, program yang sudah ada lebih dikembangkan, dan

membuat program yang belum dikembangkan oleh kesehatan lain, LKC biasanya

selalu menajdi Vioner. Manager Pengembangan Program ini membawahi tiga

Departemen. Pertama, Corsec, Divisi Corsec ini tidak bersentuhan dengan

pelayanan LKC, lebih banyak hubungan kepada Donatur dan Mitra, Corsec lebih

kehumasan kecitraan lembaga atau kesekertarisan lembaga. Corsec terbagi dua

yaitu:

1. Sekertaris Umum, Corsec umum ini lebih kehumasan misalnya donatur yang

masuk, Corsec lah yang menggedor donatur dan menanggapi komplen donatur

9 Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.

Page 59: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

48

kemudian dikelola oleh corsec dan diberikan pada Divisi yang dikomplen oleh

Donatur. Surat yang datang dan keluar didistribusikan di bagian masing-

masing, Sekertaris juga yang menyimpan dokumen lembaga dan kerja sama

dengan Instansi Luar.

2. Sekertaris Media Relation lebih berhubungan kepada media dan bertanggung

jawab pada berjalannya Website LKC dan Pear LKC atau Jurnalis LKC.

Sekertaris umum lebih ke pembicaraan atau lisan dan bahasa yang dapat

mempengaruhi donatur sedangkan Media Relation lebih kepada tulisan. Urusan

pencitran lembaga baik diluar maupun di dalam menjadi tugas Corsec. Corsec

juga membuat Tema yang dapat menarik donasi.

Departemen Fundraising tugasnya pengumpulan dana atau penggalangan

dana dari donatur dan Sponsorship, Fundraising ini tidak bisa diganggu apapun,

karena khusus untuk penggalangan dana, Corsec sebagai penggedor donatur dan

“Palugada” (Apa lu mau gue ada), sedangkan fundraising sebagai Penghimpun

Dana , apabila Donatur sudah Deal dengan program yang sudah ditawarkan maka

Corsec membuat MOU.Corsec dan Fundraising saling bekerja sama.

Divisi Program yang mengatur keuangan atau budgeting, karena hanya

Divisi Program yang mengetahui apa saja yang di perlukan untuk program yang

akan dijalankan, yang diperlukan oleh Divisi Program dilaporkan kepada SDM

yang mengatur, mengelola dan mencetuskan program. Ketiga Divisi ini saling

berjalan dan bekerja bareng.10

10

Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.

Page 60: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

49

Masing-masing Departemen sebulan sekali mengadakan pertemuan

untuk rapat yang di pimpin oleh masing-masing kepala bagian Departemen.

Kemudian ada rapat Khusus BOD (Board of Directors) dalam rapat ini

membahas masalah yang baru atau yang lama dan sekaligus laporan apa yang

sudah dilakukan dan akan dilaksanakan dan mencari solusi untuk masalah

yang timbul. Dan sebulan sekali Rapat Pimpinan 14 orang kumpul untuk

laporan. Jadi setiap Departemen keseluruan saling bekrja sama dan

mendukung serta menopang atas berjalannya program yang ada.

E. Sarana dan Prasarana

Sarana yaitu menyangkut semua barang yang dipergunakan sehari-hari

dalam pelaksanaan pekerjaan secara teknis operasional. Sarana yang terdapat

di LKC antara lain berupa komputer, ruangan meeting, ruang ukhuwah, ruang

resepsionis, ruang P2L, kamar pasien, mushola, gudang, toilet karyawan, toilet

pasien, ruang bekerja yang berada di lantai 3, gudang, koperasi, apotek, dapur,

ruang OB, dan kantin.

Prasarana yaitu cenderung dimaksudkan lingkungan tempat

melaksanakan kegiatan atau pekerjaan. Prasarana yang terdapat di LKC antara

lain gedung LKC yang beralamat di Jl. Ir H Juanda No.34, Ciputat Mega Mal

D-01, Ciputat 15412.

Page 61: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

50

F. Program-Program LKC

1. Program – Gerai Sehat

Gerai Sehat merupakan unit layanan dalam gedung LKC yang

menyediakan layanan kesehatan dasar plus bagi kaum duafa (fakir &

miskin) secara cuma-Cuma. Sampai tahun 2007, Gerai Sehat sudah

terdapat di Ciputat-Tangerang dan Bekasi-Jawa Barat dan Masjid Agung

Sunda Kelapa. Gerai Sehat lainnya diharapkan akan terus bertambah di

setiap wilayah Indonesia.

Waktu layanan Gerai Sehat bervariasi mulai dari 24 jam sehari

sampai pagi sore. Jenis layanan Gerai Sehat utamanya Kegawatdaruratan,

Dokter Umum, Kebidanan dengan segala jenis layanannya dan Obat-

Obatan. Selain ketiganya, variasi layanan Gerai Sehat mencakup Dokter

Gigi, Dokter Spesialis, Layanan Bedah Minor, Laboratorium, Rawat Inap

Sementara dan Rujukan rumah sakit. Kelak, rujukan rumah sakit akan

berpusat di Rumah Sakit LKC.

Gerai Sehat adalah aset sosial milik masyarakat. Master Plan

pengembangannya pun mengarah pada kerja sama pembiayaan dan

pengelolaan Gerai Sehat antara LKC dengan elemen masyarakat sekitar,

seperti perusahaan, yayasan dan lain sebagainya. Dengan demikian Gerai

Sehat sangat terbuka untuk bersinergi dengan program Community

Development sebuah perusahaan.11

11

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 62: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

51

2. Program – Aksi Layan Sehat

Aksi Layan Sehat merupakan salah satu unit layanan luar gedung

LKC yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan

lingkungan. Target utama Aksi Layan Sehat adalah daerah kumuh dan

kantong kemiskinan di Jadebotabek. Aksi Layan Sehat didukung oleh

barisan relawan medis dan non medis juga mobil medis lengkap dengan

fasilitasnya.12

Jenis layanan yang diberikan meliputi:

a. Pengobatan Umum

b. Kesehatan Gigi

c. Pemeriksaan KIA

d. Imunisasi

e. Pemberian Tambahan Gizi

f. Asistensi Pembinaan Wilayah.

Konsep program Aksi Layan Sehat adalah pembinaan. Untuk itu

Aksi Layan Sehat hadir secara periodik di satu wilayah kumuh dengan

model pengelolaan daerah binaan. Selain itu, Aksi Layan Sehat juga

menjadi alternatif bagi kaum dhuafa (fakir & miskin) yang sulit

menjangkau Gerai Sehat. Atas dasar itu, pemilihan daerah pun selalu

didasarkan pada hasil pemetaan wilayah kumuh Jadebotabek, hasil survey

wilayah dan prioritas bantuan kesehatan.13

12

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil 13

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 63: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

52

3. Program – Masyarakat Sehat

Kesehatan manusia sejatinya tidak hanya terfokus pada aspek fisik

namun juga melingkupi aspek kejiwaan. Masyarakat Sehat adalah program

yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan kaum duafa

(fakir & miskin) dalam aspek bio-psiko-sosio-religi. Melalui program ini

dilakukan edukasi medis dan non medis terhadap duafa. Tujuannya

membangun perilaku hidup sehat dengan memberikan pengetahuan

kesehatan dan pembinaan akhlak.

Program Masyarakat sehat dijalankan dengan sistem kemitraan

yang dilandasi ikatan ukhuwah. Dalam program ini kaum duafa dilibatkan

sepenuhnya untuk memberdayakan diri mereka dalam berbagai aktifitas

yang bersifat edukatif, promotif dan prefentif. Kegiatan Masyarakat Sehat

dijalankan pada unit layanan dalam Gedung, yaitu Gerai Sehat, dan unit

layanan luar gedung, yaitu Aksi Layan Sehat dan Aksi Tanggap Bencana.

Jenis kegiatan Masyarakat Sehat diantaranya :

a. pembinaan kesehatan spiritual

b. pembinaan kesehatan lingkungan

c. pedidikan tentang gizi dan kesehatan masyarakat.

d. pembentukan kelompok duafa sehat.14

4. Program – Sigab (Aksi Tanggap Bencana)

Bersama dengan Aksi Cepat Tanggap dari Dompet Dhuafa

Republika (ACT DD), LKC melayani masyarakat di daerah konflik dan

14

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 64: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

53

bencana. Inti kegiatan Tanggap Bencana adalah memberikan pengobatan

umum dan memulihkan trauma konflik/bencana kaum dhuafa (fakir dan

miskin).

Selain pasca bencana, aktivitas Tanggap Bencana juga meliputi

pra bencana. Tim Tanggap Bencana memberikan pelatihan-pelatihan

penanganan bencana dan pertolongan pertamanya. Pelatihan diberikan di

daerah-daerah kumuh dan kantong-kantong kemiskinan rawan konflik dan

bencana.

Dalam perjalanannya, Tanggap Bencana LKC sudah turun di

berbagai lokasi bencana dan konflik, seperti Bencana Banjir Nasional

2002 dan 2007, Bencana Longsor Garut, sampai yang terakhir Konflik

Ambon. Selain ACT DD, LKC juga bekerja sama dengan berbagai

lembaga lain mulai dari lembaga nirlaba, LSM sampai Pemerintah.15

G. Sistem Kepesertaan LKC

LKC didukung sepenuhnya oleh donasi masyarakat. Dengan demikian

LKC adalah milik masyarakat dan merupakan amanah bagi para pengelolanya.

Untuk itu, LKC menerapkan sistem kepesertaan bagi kaum dhuafa (fakir dan

miskin) yang membutuhkan bantuan kesehatan.16

Sistem kepesertaan LKC berlaku untuk 1 keluarga. Setiap keluarga

dapat mendaftarkan diri secara langsung atau direkomendasikan oleh

RT/RW/Lurah untuk jadi peserta. Persyaratan yang diperlukan antara lain :

15

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil 16

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 65: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

54

1. fotokopi KTP

2. fotokopi Kartu Keluarga

3. surat keterangan tidak mampu dari RT/RW/Lurah.

Selanjutnya, keluarga dhuafa yang sudah mendaftar akan disurvei

kelayakannya di rumah masing-masing oleh tim survei LKC. Kriteria

kelayakan peserta meliputi aspek kemiskinan, kesehatan dan keimanan.

Apabila disetujui maka mereka akan mendapat kartu peserta dan dapat berobat

secara cuma-cuma. Kartu peserta LKC berjangka waktu 1 tahun. Jika masa

berlakunya habis, peserta dapat mengajukan perpanjangan dan LKC akan

melakukan survey ulang kelayakan. Dari hasil survey ulang akan diputuskan

perpanjangan masa berlaku kepesertaan untuk 1 tahun ke depan.17

H. Mitra LKC

1. Adhimix

2. Bank Indonesia

3. KFC

4. P&G

5. BPmigas

6. ANTV

7. Eramuslim digest

8. Indosat18

17

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil 18

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Page 66: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

55

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN

KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) CIPUTAT-TANGERANG

A. Proses Pelayanan Kesehatan LKC dalam Memberikan Pelayanan

Kesehatan pada Pasien Dhuafa

Pada uraian sebelumya telah dikemukakan mengenai manajemen.

Manajemen adalah yang mengatur, mengarahkan untuk setiap kegiatan agar

kegiatan atau program yang akan dijalankan dapat berjalan secara efektif dan

efisien. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, perlu adanya pelayanan

yang baik, maka dari itu diperlukanlah suatu manajemen yang baik dalam

pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada layanan kesehatan Cuma-

cuma. Diterapkannya Fungsi Manajemen Pada LKC untuk meningkatkan

kinerja para karyawan dan memberikan kepuasan pada pasien agar mereka

merasakan kenyamanan dalam berobat ditempat tersebut.

Pelayanan Kesehatan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanankan

oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk

menyembuhkan penyakit dan mencegah penyakit. Manajemen Pelayanan

Kesehatan adalah suatu aktivitas yang mengatur pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan melalui sumber daya orang lain, agar

pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada pihak yang

dilayani. kegiatan Tersebut terbagi dalam empat fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Page 67: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

56

1. Fungsi Manajemen LKC

Layanan kesehatan Cuma-Cuma menjalankan fungsi manajemen,

penulis akan menjelaskan fungsi manajemen yang digunakan oleh layanan

keshatan Cuma-Cuma adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang pertama sebelum

fungsi-fungsi yang lain, yang mana perencanaan ini hal yang terpenting

dalam manajemen.

Perencanaan adalah suatu perumusan rencana kedepan dan

keputusan yang diambil untuk melaksanakan program-program dimasa

yang akan datang. Perencanaan harus diwujudkan melalui kerja sama

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan yang dilakukan oleh LKC, Pelayanan kesehatan yang

mana institusinya pelayanan kesehatannya sama seperti institusi yang lain

yaitu balai pengobatan, dari segi operasionalnya LKC ini adalah balai

pengobatan, untuk operasional LKC menggunakan Promotif (Promosi

Kesehatan), Prefentif (Pencegahan), kuratif (penyembuhan) dan

Rehabilitatif (perbaikan anggota tubuh). Dari segi planning LKC yang

dilakukan adalah membuat rencana anggaran tahunan, LKC ini Membuat

RKAT selama satu tahun dengan prinsif-prinsif : Promotif (Promosi

Kesehatan), Prepentif (Pencegahan), Kuratif (Penyembuhan) dan

Rehabilitative (Pemulihan). Kegiatan LKC kalau dijabarkan sehari-hari

sama seperti balai pengobatan lainnya yaitu Unit Pelayanan Dasar seperti ;

poli klinik umum, poli klinik gigi, laboratorium dasar dan farmasi.1

1 Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.

Page 68: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

57

Selain mempunyai Program kerja, LKC juga mempunyai

Departemen, departemen tersebut terbagi dalam tiga bagian:

1) Departemen Sumber Daya manusia

2) Departemen Program

3) Departemen pelayanan medis ada pelayanan medis dan pelayanan

penunjang medis.

LKC ini mempunyai keterbatasan sarana untuk itu apabila ada pasien

yang penyakitnya serius dan yang bersifat lanjutan maka dilakukannya

rujukan keberbagai rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan LKC.

Kegiatan sehari-hari LKC sama dengan pengobatan yang lain, tetapi LKC

ini mempunyai Program tertentu yang mana sedikit berbeda dengan

pengobatan biasa. Program tersebut yaitu TB Center, Poli klinik kencing

manis, pojok lokasi atau klinik lokasi.

LKC mempunyai program unggulan, masing-masing program

tersebut dilakukan penyuluhan.

1) Program Promotif

LKC Mempunyai program kesehatan yang didalam dan di luar LKC,

Pelayanan Kesehatan yang didalam LKC dinamakan Gerai Sehat, yang

mana program ini Pasien Dhuafa datang langsung ke LKC Untuk

berobat. Dan program yang diluar LKC pendekatan langsung kepada

dhuafa khusus untuk keluarga dhuafa yang jauh dari pelayanan

Kesehatan dan daerah yang kumuh. Untuk program yang diluar LKC

ini mempunyai Mitra yang membiayainya, sebelum dilakukannya Aksi

Page 69: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

58

pelayanan kesehatan terlebih dahulu Tim LKC melakukan Baksos dan

sekaligus memberitahukan atau mempromosikan kepada Masyarakat

bahwa akan ada pelayanan kesehatan yang gratis khusus untuk dhuafa.

2) Program Prepentif

Program prepentif merupakan kegiatan pencegahan penyakit yang

dilakukan oleh LKC agar pasien dhuafa tidak terkena penyakit yang

menular dan memberikan perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada

dhuafa. Dan mengajari masyarakat dhuafa agar lebih tekun menjaga

lingkungannya agar selalu bersih dan sehat.

3) Program member LKC baik di LKC maupun di Pos Sehat Pelayanan

Diluar LKC yang merupakan Jejaring dari LKC.

Standar Pelayanan minimal untuk mengetahui indikator mutu

pelayanan LKC dilakukannya Monitoring dan Evaluasi pelayanan agar

program-program yang telah disepakati berjalan sesuai dengan tujuan yang

telah direncanakan.

LKC ini merupakan jejaring Dompet Dhuafa, jadi holding company

Adalah Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa sudah merencanakan dan sedang

proses pembangunan Rumah sakit, tetapi LKC ini menyebutkannya

Rumah Sehat Terpadu yang sedang dibangun didaerah Parung-Bogor.

Untuk kedepan LKC Berharap dapat melakukan tahapan Lanjutan

dirumah Sehat terpadu tersebut.2 Dalam praktiknya LKC ini Balai

Pengobatan untuk dhuafa, LKC ini masih memiliki keterbatasan sarana,

2 Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.

Page 70: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

59

untuk itu LKC mempunyai harapan kedepannya untuk melengkapi sarana

pelayanan kesehatan dapat dilengkapi untuk memudahkan kaum dhuafa

yang menderita penyakit serius dapat ditangani langsung oleh LKC.

Sehingga LKC tidak merujuk dirumah sakit yang sudah bekerja sama

denagn LKC yang berada di wilayah Sejabodetabek, karena kalau dirujuk

dirumah sakit Mitra LKC Selalu penuh sehingga kadang pasien dhuafa

tidak dapat kamar, untuk itu LKC sedang proses pembangunan Rumah

Sehat Terpadu (RST). RST ini merupakan pengembangan dari LKC yang

bertujuan untuk memudahkan masyarakat dhuafa berobat.

Langkag-langkah perencanaan pelaksanaan kegiatan LKC yaitu:

1. Perkiraan dan perhitungan masa depan

Prakiraan merupakan peramalan dimasa yang akan datang, prakiraan

dilakukan secara continue oleh seorang manajer, agar para karyawan

LKC yang bekerja dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

dhuafa dapat dilakukan dengan efisien. Dengan perkiraan dimasa

depan, pelayanan kesehatan LKC dapat menjalankan program

kesehatan dengan baik.

2. Tujuan

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan dan maksud yang telah

ditetapkan dan dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai oleh LKC

adalah memberikan pealyanan yang baik kepada pasien dhuafa dan

merasa puas terlayani, dan membekali diri dhuafa dengan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Page 71: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

60

3. Prosedur

Program Pelayanan kesehatan yang ada di LKC ini semuanya

diberikan dalam bentuk kememberan. Untuk menjadi member LKC,

terlebih dahulu di survey dan ditentukan oleh Tim Survey Layak atau

tidak untuk menjadi Member.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi Manajemen kedua yaitu pengorganisasian yang merupakan

pembagian kerja untuk setiap program agar program tersebut mencapai

tujuan. Pembagian kerja harus jelas, sebab dengan itu maka program-

program yang direncanakan akan lebih mudah dilaksanakan dan di capai.

Melalui pembagian kerja dan dibagi-bagikannya tugas secara perinci

sesuai dengan divisi masing-masing serta diberikannya pemberian

wewenang pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan kepada beberapa

orang, maka akan mencegah terjadinya pekerjaan yang dilakukan oleh satu

orang pelaksana saja.dan apabila dikerjakan secara seksama akan

mengeefesienkan penggunaan tenaga kerja.

Perlu diingat bahwa Pengorganisasian ini bukanlah tujuan, tapi alat

untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian dilakukan untuk menekankan

agar sebuah pekerjaan dapat dilakukan dengan rapih, jelas dan teratur.

Sehingga apa yang menjadi tujuan dan maksud yang telah direncanakan

oleh suatu lembaga dapat tercapai sesuai dengan rencana yang sudah

ditentukan.

Pengorganisasian adalah rangkaian kegiatan suatu kerja sama dengan

menggunakan sekelompok orang tertentu dengan pembagian seluruh

Page 72: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

61

pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing dan dibentuk dalam unit

kerja agar orang-orang yang terlibat didalamnya bergerak kearah tujuan

yang sama. Karena dengan kekompakan dan kerja sama akan

membuahkan hasil yang sempurna.

Susunan organisasi di LKC mempunyai pembagian kerja yang jelas

yang mengatur arus pekerjaan yang terdiri dari : Direktur, Jajaran manajer,

di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma ada tiga Departemen Manajer.

Pertama Manajer Pelayanan Medis, Kedua Manajer Operasional dan yang

ketiga Manajer Pengembangan Program. Kemudian dibawahnya baru

kepala bagian masing-masing.3

LKC memberikan motivasi kepada karyawan-karyawannya melalui

nilai-nilai yang disepakati bersama yaitu; disiplin, professional, kerja

sama, kejujuran, dan musyawarah. Tidak hanya itu saja, LKC juga

memberikan motivasi dengan Motto LKC yaitu Amanah dan dan

professional. Jadi LKC ini memberikan motvasi yang bersifat nilai-nilai

kelembagaan yang disepakati bersama.

LKC pernah melakukan PKOPO (Peningkatan Kerja Organisasi

melalui Pembelajaran Organisasi). Dalam suasana outbonpun kita lakukan

pembelajaran organisasi bersama, sehingga tumbuh rasa kebersamaan,

mungkin juga LKC ini bukan hanya tempat bekerja mencari nafkah. Tapi

LKC ini sudah merupakan kehidupan bagi Karyawan LKC.4Layanan

Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) mempunyai pembagian kerja yang jelas

3 Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.

4 Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.

Page 73: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

62

dan setiap karyawan masing-masing divisi dapat menjalankan tugasnya

dengan tertib. Dalam beraktivitas karyawan LKC penuh dengan

kebersamaan dan kekelurgaaan. Melalui pembagian kerja tersebutlah LKC

dapat memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dhuafa dengan

maksimal.

c. Penggerakan (Actuatting)

Setelah perencanaan disusun dan pekerjaaan telah terbagi melalui

pengorganisasian yang telah tersusun rapih maka langkah selanjutnya yang

dilakukan oleh pelayanan kesehatan LKC yaitu menggerakan orang-orang

dengan masing-masing tugas untuk melakukan pekerjaan secara efektif

dan efisien sehingga program dapat berjalan kearah tujuan yang telah

ditetapkan.

Penggerakan yang dilakukan di LKC yaitu berjalanya pelayanan,

selama ini Di LKC Pelayanan berjalan cukup baik sesuai dengan berbagai

macam pelayanan yang ada, setiap karyawan bergerak dan menjalankan

tugas dan fungsi sesuai dengan masing-masing bagian.5

Untuk menggerakan personil yang ada di LKC dalam menjalankan

aktivitas pelayanan kesehatan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka perlu adanya tindakan

untuk mengarahkan, membimbing, komunikasi dan motivasi.

Dalam menjalankan program pelayanan kesehatan, pimpinan harus

memberikan arahan kepada bawahan karena bawahan memerlukan

pengarahan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan menjalankan

5 Wawancara pribadi dengan Yeni purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.

Page 74: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

63

tugas yang telah diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas masing-

masing yang diberikan, karena selama kegiatan pelayanan kesehatan

berlangsung diperlukannya pengarahan agar kegiatan pelayanan kesehatan

dapat dilakukan secara baik dan mencapai tujuan.

Setelah pimpinan mengarahkan bawahan, maka selanjutnya yang

dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan bawahan yaitu membimbing

personil dalam menjalankan aktivitas masing-masing agar kegiatan

pelayanan dapat berjalan dengan baik. Bimbingan ini dapat dilakukan

dengan memberikan dan menjelaskan kegiatan yang akan dijalankan

sehingga menjadi jelas apa yang telah diperintahkan oleh pimpinan dan

menjadi mudah untuk dikerjakan. Selama pengarahan dan bimbingan

dilakukan maka komunikasi antara atasan dan bawahan sangan penting

karena komuikasi ini merupakan proses kegiatan hubungan antara manusia

untuk saling memberikan informasi. Terjalinnya komunikasi antara

pimpinan dan bawahan maka akan menghasilkan kerjasama yang efektif.

Untuk menggerakan bawahan agar bekerja dapat berjalan secara optimal

maka perlu adanya motivasi yang diberikan oleh pimpinan.

Motivasi merupakan hal yang penting untuk diberikan kepada

bawahan karena motivasi ini merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh

pimpinan untuk memberikan dorongan semangat kepada orang lain atau

bawahan agar dapat berkerja lebih baik dan selalu berpretasi untuk

kepentingan pelayanan kesehatan LKC. Motivasi ini diberikan untuk

mencapai tujuan bersama dengan cara memenuhi kebutuhan dan

memberikan penghargaan kepada pekerja yang berprestasi.

Page 75: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

64

LKC Memberikan Motivasi kepada para personilnya yaitu: disiplin,

professional, kerjasama kejujuran dan musyawarah . LKC memotivasi

yang bersifat nilai-nilai kelembagaan . dengan nilai-nilai tersebut para

personil LKC dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada dhuafa

(pasien) dapat terlayani secara maksimal.

d. Pengawasan (Controlling)

Fungsi manajemen yang keempat adalah pengawasan. Pengawasan

merupakan hal yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan agar supaya

pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan perintah dan rencana yang

telah ditetapkan sejak awal. Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan

untuk menhghindar terjadinya deviasi. Apabila terjadinya penyimpangan

maka orang yang berwenang segera dapat meluruskan penyimpangan

tersebut dan meluruskan kembali agar pelaksanaan tersebut dapat berjalan

sesuai dengan yang direncanakan.

Pengawasan yang dilakukan oleh layanan Cuma-Cuma dalam

memantau pelaksanaan programnya yaitu dilakukan dengan bertahap dan

berjenjang mulai dari kepala bagian manager sampai direktur untuk

melakukan audit. Pengawasan ini dilakukan oleh LKC untuk semua

program dan pelayanan di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. 6

Pengawasan ini dilakukan dengan mengamati program pelayanan

kesehatan pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma untuk mengukur

keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dengan standar yang telah

ditetapkan oleh perencanaan.

6 Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.

Page 76: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

65

Pengawasan yang dilakukan LKC berfungsi untuk memantau dan

mengamati kegiatan pelayanan kesehatan yang akan, sedang berjalan

sesuai denagn rencana. Pengawasan ini dilakukan guna mengetahui tingkat

efisiensi dan efektivitas pelaksanaan setiap program yang sedang

dijalankan.

2. Program Pelayanan Kesehatan pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

(LKC)

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) mempunyai program-program

pelayanan kesehatan diantaranya adalah:

a. Program Pos Sehat LKC (Kemitraan-Pemberdayaan- Perubahan)

Mendirikan Pos Sehat adalah untuk membantu masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang lingkungannya Pa Kumis (Padat

kumuh dan Miskin), atau daerah tersebut memang benar-benar jauh dari

pelayanan kesehatan. Didirikannya Pos Sehat ini untuk masyarakat atas

Azas pemberdayaan masyarakat, jadi Tim pos Sehat ini memberdayakan

masyarakat sekitar untuk bersama-sama mendirikan atau membuat

pelayanan kesehatan, kadang pelayanan kesehatan atau puskesmas itu

jauh, jadi untuk mengatasinya dibuatlah Pos Sehat. Ada beberapa Pos

Sehat yang dimulai dari Majelis Taklim dari masjid-masjid, Jadi Pos Sehat

itu bekerja Sama dengan Majelis Taklim Masjid, Jadi di Masjid tersebut

terdapat pelayanan kesehatan didalamnya. yang diinginkan pos sehat yaitu

untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatanuntuk kaum dhuafa yang

pendanaannya benar-benar dari ZIS (Zakat, Infak, Shodakoh) dari masjid

Page 77: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

66

itupun kalau Pos Sehat ini bekerja Sama dengan Masjid, Sistem Pos Sehat

ini sama seperti LKC Yaitu kememberan.

Pos Sehat ada pelatihannya sebelum melakukan operasional. Yaitu

Pos Sehat melatih kader-kader karena diPos Sehat ini yang menjadi medis

hanyalah dokter. Jadi semua asisten itu di bantu oleh kader.

Pelatihan-pelatihan Pos Sehat yaitu; Pertama Pelatihan Asistensi

Dokter, Pos Sehat memberikan pelatihan kepada kader, jadi bagaiman si

kader ini menjadi asisten dokter materinya mengajari pencatatan dan

pelaporan dan status pasien. Status pasien ini diisi oleh dokter tapi

rekapulasi status kunjungan harian yang melakukan kader. Kedua

Pelatiahn Ilmu resep. Pelatihan ilmu resep ini mempelajari persiapan resep

yang sederhana pada kader. Yang terakhir pelatihan untuk survey dan

verivikasi untuk member. Pelatihan ini dilakukan selama dua hari.7

Kemudian pos Sehat membuat laporan selain untuk LKC juga

untuk Puskesmas, karena Puskesmas juga menginginkan Pos Sehat untuk

melakukan pelaporan setiap bulannya. Jadi Pos Sehat membuat laporan

dua, satu untuk LKC dan satu lagi untuk Puskesmas. Kadang kalau ada

mitra yang membiayai maka Tim Pos Sehat membuat laporannya tiga.

Sebelum program Pos Sehat ini melakukan operasional, maka

adanya tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh Tim Pos yaitu;

Pertama Pos Sehat melihat tempat, dan bertemu dengan Pejabat Daerah Rt,

Rw, Ibu Majelis Taklim. Jika cocok dari segi tempat dan lingkunganya

maka Pos Sehat membuat Draf MOU (Kesepakatan kerja sama). Setelah

7 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.

Page 78: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

67

itu pos Sehat silaturahmi kepuskesmas untuk menaungi pos sehat tersebut.

Kemudian kekelurahan dan kekeamatan kalau memang dibutuhkan .

Tahap selanjutnya pelatihan. Tim pos Sehat ini ada peresmian dan

penandatanganan biasanya dibarengi dengan aksi layanan sehat seperti

baksos, dan seaklian memperkenalkan kalau ditempat itu akan ada Pos

Sehat. Pos Sehat dibuka seminggu dua kali, pos Sehat yang sudah

dilakukan yaitu; di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, di daerah

Tangerang Selatan, Tangerang, Daerah Suka Bumi, Karawang dan Jogja.

Setiap program pasti adanya Kendala yang dapat menghambat

kegiatan tersebut tidak dapat berjalan secara efektif. Dalam menjalankan

Pos Sehatpun ada kendalanya. Kendala yang dialami Pos Sehat adalah

berbagai macam perbedaan pendapat Karena Pos Sehat ini berbagai multi

karakter manusia, kadang pos Sehat ini menemuakan perbedaan persepsi

dan komunikasi.8

Upaya mengatasinya dengan pertemuan dan penjelasan, untuk

menyelesaikan perbedaan tersebut. Diawal pos sehat ini ada persentasi.

untuk menawarkan program pos sehat apabila terjadi Miss Comunication,

maka kita mencocokan, konfirmasikembali dan menyamakan informasi

yang didapat.9

b. Program Aksi Layanan Sehat (ALS) LKC

ALS ini pendekatan kepada member, kalau LKC kan member yang

datang, kalau ALS itu jadi tim kita yang datang kearea dhuafa dimana ALS

8 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.

9 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.

Page 79: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

68

tersebut dilaksanakan seperti halnya sekarang ini hanya khusus 4 wilayah

propinsi banten yaitu Kabupaten Serang, Desa Bantarwangi, Kecamatan

Cinangka, kemudian yang di Lebak Kabupaten Lebak masuk Desa Lewi

Damar kemudian yang di Kabupaten Rangas Bitung, kalau di Rangas

Bitung ini ALS berpindah-pindah, kemudian di Desa Kemiri Kecamatan

Kemiri Kabupaten Tangerang. Khusus 4 wilayah ini bekerja sama dengan

Indosat, kalau yang ALS yang lain kita banyak mitranya yang kerja sama

dengan ALS. TIP TOP juga kerja sama dengan ALS ketika ada launcing di

ciputat . ada 4 wilayah khusus kerja sama dengan TIP TOP termasuk di

Ciputat, Cimone, Depok, dan Rawa mangun.

Dengan Indosat bekerja sama selama dua tahun. Januari 2010

selama satu tahun dan kemudian diperpanjang sampai sekarang pakai dana

CSR dari Indosat, yang di TIP TOP pun sama dari dana CSR, sedangkan

yang di TIP TOP ini Bay Event berdasarkan permintaan mitra, kalau mitra

tersebut menginginkan ALS maka Tim ALS mengajukan kemudian ALS

melakukan Aksi, Ketika mitra ini ada launcing dan bagi-bagi keuntungan

agar perusahaan tersebut diterima di masyarakat.

Waktu bekerja sama dengan TIP TOP ini tidak ditentukan artinya

bertahun tidak dan perbulan pun tidak hanya berdasarkan permintaan. ALS

ini berdasarkan Sponsor yang meminta. Pada tahun 2006 ALS disponsori

oleh pesantren kuningan buntet dananya dari salah satu alumni santri yang

bekerja di coorporate untuk pengobatan santri yang ada disitu.

Tujuan ALS: Meringankan beban masyarakat ketika tidak mampu

untuk berobat kerumah sakit, meringkan dhuafa yang sakit, ALS ada

Page 80: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

69

pemberian makanan tambahan (PMT) untuk Anak-anak Dhuafa yang

berobat. Khusus indosat kalau yang berobat 200 pasien maka PMT nya 100

untuk Anak-anak usia 1-5 tahun PMT tersebut berisi: Susu, Biskuit, dan

makanan ringan yang lain. Nilai nominalnya 10- 15 ribu per Anak Setiap

Aksi di berikannya satu bulan sekali.10

c. Program Penyuluhan Gizi Buruk (Positif Defiance) LKC

Poli Gizi ini Melakukan sebuah pendekatan untuk penanggulangan

kasus gizi yang berada dibawah gizi buruk, untuk gizi kurang dilakukannya

pendekatan dengan pendekatan Positif Defience, kalau gizi buruk itu

tratmentnya jelas, sifatnya khusus klinik perlu perawatan. Programnya

yaitu CFC (Crafectif Fidding Center). Untuk gizi Kurang yang ditangani

adalah balita-balita yang berada dibawah garis kuning atau garis kurang.

Gizi kurang dengan pendekatan positif defiance sedangkan untuk gizi

buruk status perawatannya khusus biasanya programnya CFC yaitu

Formulasi makanan untuk pemulihan gizi buruk.

Sementara Program Penyuluhan gizi buruk ini adalah penyuluhan

gizi kurang agar balita-balita tidak jatuh kepada gizi buruk. Program

Positif Defience (Pidi) ini sebenarnya pemberian makanan tambahan

secara khusus. Program ini berbeda dengan program Pemberian makanan

Tambahan (PMT) konvensional, PMT ini bantuan makanan secara khusus

diformulasikan khusus untuk PMT konvensional memberikan bantuan

makanan Langsung. Misalnya LKC membawa makanan yang diperkaya

gizi tapi kalau dalam program Pidi itu menggali kebiasaan unik ditengah

10

Wawancara Pribadi dengan Suroso, Ciputat, 6 maret 2011.

Page 81: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

70

masyarakat, dimana masyarakat itu memmpunyai sumber daya yang sama

dengan masyarakat lain. misalnya rata-rata didaerah itu orangnya miskin

kemudian ternyata disitu ada mereka yang memiliki balita yang berat

badannya bagus. Lalu diambil perilaku yang menyimpang itu kemudian

digali dan diambil perilaku yang menyimpang itu, tapi menyimpang dalam

hal yang positif. Kenapa dikatakan menyimpang karena tidak biasa

dilakukan oleh masyarakat. Misalnya; pagi-pagi mereka memberikan nasi

goreng, kebiasaannya bagus memberikan nasi goreng tapi ada

tambahannya yaitu nasi goreng di kasih sayur dan kunyit. Sehingga anak-

anak bertambah nafsu makannya, Menu ini yang akan digali oleh Tim Pidi

dan dibuatkannya Tabel, berapa perilaku yang unik dan berapa perilaku

yang dilakukan oleh masyarakat. Semua berasal dari masyarakat kemudian

dibuatlah Pos Gizi Seperti Posyandu tapi berbeda. Pos Gizi ini selama 10-

12 hari untuk 12 balita yang memiliki gizi kurang di pos gizi sudah kita

inventarisasi di pasang dalam bentuk daftar termasuk menu dan perilaku

dengan harapan dapat ditularkan perilaku itu kepada yang lain.11

Kemudian Ibu-ibu balita ikut memasak sementara anak-anak balita

biarkan bermain disitu dibuat mainan anak yang edukatif plus dengan

PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih), dilakukan oleh TIM Pidi selama

10 hari dengan menu yang berbeda setiap hari. Setelah memasak dan

perilaku PHBS diberikan kemudian menyuapi aktif Ibu atau yang

mengasuh balita dari hasil makanan yang tadi.

11

Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.

Page 82: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

71

Perilaku yang menyimpang dalam hal penyimpangan yang positif

dan ditularkan oleh masyarakat yang lain hasilnya luar biasa dapat

menaikan berat badan balita.

Target pelaksanaan seminggu Pos Gizi dan Seminggu kemudian

Tim Pos Gizi kunjungan kerumah. dalam rentangan waktu dua minggu

perubahan berat badan berubah hampir 12 gram. Jika kadernya aktif Balita

tidak akan jatuh kepada gizi buruk.

Ada dua kampung yang sedang dilakukan Pos Gizi yitu kampung

Babakan dan kampung Baru kemajuannya luar biasa. Dua kampung ini

lumayan sulit untuk pelaksanaan karena dua kampung ini sedang musim

tanam yang tidak bisa diganggu, mereka mempunyai waktu malam hari,

sedangkan malam hari tidak bisa dilakukan program Pidi tersebut karena

malam hari tidak baik untuk bayi.

Program pelaksanaan Pidi ini sungguh signifikan perkembangannya

karena perilaku yang baru diajarkan dan program PHBS langsung

diaplikasikan oleh Ibu-ibu Balita.12

Tujuan Program Positif Defience ini pertama untuk menaikan berat

badan balita yang Usianya diatas 8 Bulan samapi dibawah 5 Tahun

program ini goal menaikan berat badan balita dari garis kuning kegaris

hijau, kalau berada dibawah garis merah paling tidak naik diatas garis

kuning, merehabilitasi gizi kurang menjadi gizi baik. Kedua merubah pola

perilaku kebiasaan pola masyarakat yang sudah umum dilakukan didaerah

tersebut menjadi perilaku yang baru hasil dari cloning yang mempunyai

12

Wawancara Pribadi dengan Nur salim, Ciputat, 8 April 2011.

Page 83: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

72

perilaku baik. Kalau sudah ada perubahan perilaku maka diharapkan

kedepannya tidak ada gizi buruk Karena si Ibu sudah mempunyai

pengetahuan tentang gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kendala Pos Gizi yaitu Pertama mencari waktu yang sulit. Secara

teoritis Pidi dengan membuat dan membentuk pos gizinya bukan di jam

makan pokok balita, misalnya balita sarapan jam 7 maka pelaksanaan pidi

jam 9 dan jam 10 sedangkan di jam tersebut kadang balita tidur dan

Ibunya masih diladang. Kedua Jarak syarat utama pidi yaitu geografis yang

sangat menantang dan jauh dan mesti naik keatas bukit yang sulit untuk

dilakukan. Ketiga, dukungan dari stakeholder yang ada agak berat

sebenarnya. program Pidi ini Estapet diserahkan kepada Puskesmas yang

menjadi penanggung jawab dan mendampingi Pos Gizi yang tidak berjalan

baik secara langsung. Keempat, didesa atau ditempat tersebut tingkat

pendidikan yang rendah sehingga kesulitan mencari kader artinya kader

yang akan direkrut itu minimal bisa baca tulis kalau tidak Tim Pos Gizi

agak repot karena harus mengajari mereka baca tulis. Dalam satu kampung

yang bisa baca tulis bisa dihitung sementara mereka itu sibuk kerja diluar.

Untuk mengatasi kendala tersebut LKC melakukan: untuk masalah

waktu diserahkan kepada bapak dan ibu atau masyarkat setempat dengan

melakukan penekanan kepada Ibu dan Bapak jangan di jam makan Pokok

balita.

Untuk Program Pidi ini belum ada Mitra. Program Pidi ini masih

pakai dana LKC. Untuk kedepannya sumber kemasukan LKC diharapkan

Program PIDI ini akan ditawarkan keberbagai CSR Perusahaan biasanya

Page 84: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

73

CSR suka dengan program yang bersifat pemberdayaan maka kedepanya

akan ditawarkan keperusahaan-perusahaan.13

B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam melaksanakan Pelayanan

Kesehatan

Memberikan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang diberikan

kepada pasien khususnya Dhuafa yang dapat memuaskan mereka. Dengan

memberikan pelayanan yang baik maka akan meningkatkan Image Layanan

kesehatan Cuma-Cuma. tentu saja pelayanan yang baik tidak akan terwujud

tanpa harus didukung oleh sarana yang memadai di layanan kesehatan Cuma-

Cuma.

Sebelum pasien menjadi member LKC, ia harus di Survey dulu,

tujuannya agar pasien layak atau tidak menjadi dhuafa dan berobat di LKC

secara gratis. Hal ini dilakukan oleh Tim Survey LKC.

LKC dalam memberikan Pelayanan Yang baik kepada pasien tentu saja

memiliki Faktor Pendukung dan penghambat dalam memberikan pelayanan

secara optimal kepada kaum Dhuafa.

Adapun faktor pendukung dan penghambat yang penulis temukan

dalam pelayanan LKC sebagai berikut:

Faktor pendukung yang ada di LKC

1. LKC memiliki Laboratorium

2. Adanya apotik yang memudahkan pasien untuk menebus obat

13

Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.

Page 85: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

74

3. Adanya media Resord atau catatan rekaman medis Pasien14

4. LKC mempunyai Sumber Daya manusia cukup kompeten.

5. Sarana Fasilitas Pelayanan yang cukup dari segi dana yang sesuai dengan

anggaran.15

Selain Faktor pendukung terdapat pula faktor-faktor yang menghambat

jalannya pelaksanaan pelayanan kesehatan pada LKC

Adapun Faktor penghambat dalam pelayanan kesehatan di LKC

adalah:

1. Di LKC ini dari segi pelayanan Perawatan medis dan Rawat Rujukan dan

butuh penanganan yang serius dirujuk oleh pihak LKC karena LKC tidak

mempunyai fasilitas yang belum lengkap dan dirujuk kerumah sakit yang

sudah bekerja sama dengan LKC.

2. Dari segi Pembiayaan LKC lembaga non profit dari Ziswaf dari Dompet

Dhuafa, pendanaannya dari LKC walaupun di LKC ada Fundraising atau

pendanaan. Pasien yang ada di LKC untuk menjadi member di Survei dan

benar-benarr dhuafa, pasien harus mempunyai SKTM (Surat Keterangan

Tidak Mampu) dr RT /RW, pasien ini harus dibantu tapi sisitemnya

dibantu lepas kalau persyaratannya tidak lengkap maka tidak akan menjadi

member.16

3. Keterbatasan Fasilitas yang ada

4. Ada beberapa SDM tertentu yang dibutuhkan tapi belum tersedia

5. Kadang faktor dana diluar anggaran.17

14

Wawancara Pribadi dengan Bambang Murtono, Ciputat, 11 Maret 2011. 15

Wawancara Pribadi dengan Yeni purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011. 16

Wawancara Pribadi dengan Bambang Muhartono, Ciputat, 11 Maret 2011. 17

Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.

Page 86: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Proses Pelayanan Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dalam

memberikan Pelayanan Kesehatan pada Pasien Dhuafa. Manajemen yang

diterapkan di LKC sudah cukup baik. LKC Memberikan pelayanan

kesehatan tidak terlepas dari Fungsi Manajemen yaitu Perencanaan,

Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan. Dari segi Perencanaan

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) dalam pelayanan kesehatan

sedang proses membangun Rumah Sehat Terpadu dengan harapan

kedepannya pasien yang menderita penyakit serius bisa ditahap lanjut

dirumah sakit tersebut. Dari segi Pengorganisasian, LKC memiliki

Pembagian kerja yang jelas sesuai dengan masing-masing Divisi. di LKC

ada tiga Departemen Manajer. Pertama, Manajer Pelayanan Medis, Kedua,

Manajer Operasional dan yang ketiga, Manajer Pengembangan Program.

Dalam Pelaksanaan dan Penggerakan, pelayanan yang diberikan oleh LKC

selama ini berjalan cukup baik. upaya yang dilakukan yaitu mengarahkan,

membimbing, komunikasi serta memberikan motivasi. Dan selanjutnya

Pengawasan, LKC memantau program yang dijalankan yang dikontrol oleh

dari kepala bagian Manajer sampai Direktur. Program-program LKC

dalam pelayanan kesehatan yaitu Pos Sehat, Aksi Layanan Sehat, Dan

Page 87: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

76

Positif Defience (penyuluhan Gizi). Program pelayanan kesehatan di LKC

dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan Promotif, Preventif,

Kuratif dan Rehabilitatif .

2. Keberhasilan dalam suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh

LKC tidak terlepas dari Faktor Pendukung dan Penghambat. Faktor

Pendukung LKC yaitu : Adanya Laboratorium, Apotik, Adanya media

Resord, adanya Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan sarana

fasilitas pelayanan yang cukup. Dan yang menjadi faktor penghambat

yaitu: di LKC ini dari segi pelayanan perawatan medis dan rawat rujukan

yang dibutuhkan penangan yang serius maka LKC merujuk kerumah sakit

yang sudah bekerja sama dengan LKC karena LKC tidak mempunyai

fasilitas yang belum lengkap, dari segi dana LKC lembaga non profit dan

pasien yang dhuafa yang berobat di LKC disurvay terlebih dahulu

tujuannya untuk mengetahui pasien ini benar-benar dhuafa atau tidak,

keterbatasan Fasilitas, Adanya SDM tertentu yang dibutuhkan tapi belum

tersedia dan faktor dana yang diluar anggaran. Faktor-faktor inilah yang

sangat menentukan dan menjadi tolak ukur dalam keberhasilan dan

kesuksesan setiap program pelayanan kesehatan yang dijalankan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pihak pengelola atau manajemen

harus memperhatikan apa saja yang menjadi faktor-faktor tersebut, karena

hal ini dapt mempengaruhi pelayanan kesehatan pada LKC.

Page 88: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

77

B. Saran

1. Diharapkan LKC Segera melengkapi Fasilitas kesehatan agar para Pasien

dhuafa tidak kesulitan lagi untuk berobat di LKC.

2. Dalam penyuluhan yang diberikan hendaknya kegiatan tersebut lebih

sering dilakukan, agar masyarakat dhuafa dapat lebih mengetahui lagi

tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih.

Page 89: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

78

DAFTAR PUSTAKA

Brata, Atep Adya. Bisnis dan Hukum Perdata Dasar SMK. Bandung : Armico,

1999.

Casson, Herbert N. Petunjuk Praktis dalam Berusaha. Surabaya: Usaha Nasional,

1981.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka, 1988.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka, 2002.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,

Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat

Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2004.

Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil

Diakses pada 21 Februari 2011 dari

sehttp:/id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101214040008AAACTIMEz

Dzul Kifli.” Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel.

” Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Echols, Jhon M. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : PT Gramedia, 1996.

Fadli Hs, Ahmad. Organisasi dan Administrasi edisi Revisi. Jakarta: Man Halun

Nasyi-in Press, 2002.

Hafidhuddin, Didin dan Tanjung, Hendri. Manajemen Syariah dalam Praktik.

Jakarta: Gema Insani, 2005.

Handayaningrat, Soewarno. Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Gunung

Agung, 1983.

--------------------. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management. Jakarta:

PT. Gunung Agung, 1980.

Handoko, M.B.A., T. Hani. Manajemen edisi Kedua. Yogyakarta: Bpfe, 1991.

--------------------. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: PT. Liberty, 1985.

Page 90: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

79

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara, 2007.

--------------------. Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT.

Gunung Agung, 1986.

Herujito, Yayat M. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarat: PT. Grasindo, 2004.

Idris, Sofwan. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Pendekatan

transformative). Jakarta : PT. Citra Putra Bangsa, 1997.

Juliatriasa, Djati dan Suprihanto, Jhon. Manajemen Umum Sebuah Pengantar.

Yogyakarta : BPFF, 1998.

Kasmir. Etika Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2006.

--------------------. Etika Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

2005.

Kottler, Philip. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Jakarat : Erlangga, 1995.

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen . Jakarta : Ghalla Indonesia, 1996.

Massie, Josep L. Dasar-Dasar Manajemen edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1985.

--------------------. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Erlangga, 1999.

Moeleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Moenir. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara,2010.

Muchtarom, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Al Amin Press dan

IKFA, 1996.

Panglaykin dan Tanzil. Manajemen Suatu Pengantar . Jakarta : Ghalia Indonesia,

1999.

Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pengembangan: Model Konseptual,

Penerapan Citizens Character & Standar Pelayanan Minimal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsepsi dan

Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grapindo Rosada , 1998.

Sani, Abdul. Manajemen Organisasi. Jakarta : Bina Aksara, 1987.

Page 91: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

80

Sarwoto. Dasar-Dasar organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalian Indonesia,

1991.

Siagian, M.P.A., Sondang P. Filsafat Administrasi edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006.

--------------------. Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Suraiyah. “Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan Cuma-

Cuma (LKC).” Skripsi S1 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2005.

Syahatah, Husayn. Akuntansi Zakat. Jakarta: Penerbit pustaka Progresif, 2004.

Syamsi, Ibnu. Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta: : Bina Aksara ,

1998.

Terry, George R dan Rue, Laslie W. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi

Aksara, 2005.

Thoha, Miftah. Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku.

Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1993.

Tjiptono, Fandy. Prinsip-Prinsip Total Cuality Cervice. Yogyakarta: Andi, 2001.

W. Gulo. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,

2002.

WAWANCARA

Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari. Ciputat, 8 April 20011.

Wawancara Pribadi dengan Bambang Murtono. Ciputat, 11 Maret 2011.

Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni. Ciputat, 8 April 2011.

Wawancara Pribadi dengan Suroso. Ciputat, 6 maret 2011.

Wawancara Pribadi dengan Nur Salim. Ciputat, 8 April 2011.

Wawancara pribadi dengan Rita. Ciputat, 8 Juli 2011.

Page 92: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …
Page 93: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …
Page 94: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …
Page 95: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …
Page 96: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

A. LATAR BELAKANG POS SEHAT

PROMKES UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN

Gambar 2.11

Kesehatan Merupakan asset yang penting bagi manusia dan setiap orang

berhak memperoleh kesehatan yang optimal. Pos Sehat ini didirikan untuk membantu

masyarakat miskin yang daerahnya masih jauh dari pelayanan kesehatan. Daerah

yang kumuh dan kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih. Kurang

pengetahuan kebersihan akan menimbulkan masalah kesehatan. Melihat kondisi

seperti inilah LKC membuat program Pos Sehat untuk membantu masyarakat miskin

1 Dokumen LKC

Trnsisi

Epidemiologi

Demografi

dll

Kesehatan

-Hak Asasi

-Investasi

-Karunia Tuhan

Masalah perilaku dan

lingkungan

Masalah

Semakain

Kompleks

Promosi

Kesehatan

UU 23/92 UU

22/99 PP

25/2000 dll

Era Globalisasi

Desentralisasi

Page 97: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

sehingga apa yang sudah menjadi tujuan Pos Sehat terwujud yaitu menjadikan

masyarakat yang Sehat.

Arah kebijakan Pembangunan Tahun 2007

Bappenas,2006

1. Peningkatan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,

melalui pembangunan, perbaikan, dan pengadaan peralatan di puskesmas dan

jaringannya terutama didaerah bencana dan tertinggal: pengembangan

jaminanan kesehatan bagi penduduk miskin dengan mealnjutkan pelayanan

kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III Rumah Sakit

2. Peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

dan wabah, melalui pencegahan dan penaggulangan faktor resiko,

peningkatan imunisasi, peningkatan Surveilans epidemiologi dan

penangulangan wabah termasuk flu burung

3. Penanggulangan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada Ibu hamil,

bayi dan anak balita, melalui peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan

kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang

yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;

Kepmenkes no. 564/menkes/sk/VIII/2006

a. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya

dan kemandirian serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

Page 98: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secaar mandiri. Sebuah

desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki

sekurang-kuranynya sebuah Pos Kesehatan Desa / PKD / Poskesdes.

b. PKD (Polkesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang dibentuk didesa didalam rangka mendekatkan / menyediakan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

c. Desa=Kelurahan=Nagari

B. VISI DAN KONSEP

PRINSIP FUNDAMEN

Gambar 2.22

2 Dokumen LKC

Proses

Kemitraan

Pembelajaran

Dari, oleh, untuk,

Bersama masyarakat

Sesuai social budaya

Mempengaruhi Lingkungan

Pemberdayaan

Masyarakat

Mampu memelihara

dan meningkatkan

Kesehatannya

Page 99: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Dari Gambar di atas, Pos Sehat ini saling bekerja sama dengan masyarakat

dalam rangka untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang aksinya dilakukan

sesuai dengan sosial budaya masyarakat. Sehingga program ini dapt memberiakn

pengaruh lingkungan kepada masyarakat untuk lebih tekun dalam menjaga

kesehatan dan hidup bersih.serta memanfaatkan masyarakat untuk sama-sama

mendirikan Pos Sehat untuk memudahkan masyarakat dhuafa berobat. Dan dapat

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ayng tinggi akan Kesehatan.

C. ALUR PROGRAM POS SEHAT YANG BERJALAN

Gambar 2.33

3 Dokumen LKC

Phase 1 Phase 2 Phase 3 Phase 4

1. Masalah Akses

PelKes Potensi

Dana mandiri

2. Mitra Masyarakat

(Ormas)

PENGENALAN,

MITRA LOKAL &

POTENSI

MASYARAKAT

ASSESMENT

LANJUTAN

PROGRAM

POS SEHAT

MITRA

PERMINTAAN

MASYARAKAT

Page 100: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Terdapat empat phase dalam menjalankan Program Pos Sehat. Terutama

Pos Sehat mengidentivikasikan masyarakat miskin di Daerah yang akan di

laksanakan aksi. Phase kedua memberikan pengetahuan tentang penyakit pada

masyarakat. Phase ketiga Pos Sehat ini tidak hanya untuk peserta saja melainkan

untuk masyarakat dimana Pos Sehat ini dibentuk. Phase selanjutnya, melakukan

kegiatan operasional. setelah Pos Sehat dikenal di masyarakat maka, mualilah

melakukan kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti Majelis Taklim

untuk dapat dijadikan sebagai mitra. Kemudian dalam kegiatannya disesuaikan

dengan masyarakat.

D. POS SEHAT MITRA LKC

1. TUJUAN

a. Tujuan Umun

POS SEHAT → Terwujudnya masyarakat sehat, Peduli dan tanggap

terhadap masalah kesehatan

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan meningkatnya kemauan masyarakat untuk menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan

2) Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap

resiko dan bahaya yang menimbulkan gangguan kesehatan

3) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan

dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Page 101: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

2. SASARAN

SES

1. Masyarakat Miskin

2. Masyarakat yang jika sakit terancam miskin

SPASIAL

1. Mengalami hambatan jangkauan oleh pelayanan kesehatan perintah

sehingga Pos Sehat dapat berperansebagai Pustu

2. 1 Pos Sehat 1 Kecamatan

KOMUNITAS

Memiliki kelompok masyarakat yang potensial untuk diberdayakan sebagai

agent of change (kader Posyand, Majelis Ta’lim, dll) → POS SEHAT

PROGRAM

1) Merupakan lanjutan dari fase Program ALS

2) Merupakan usulan dari masyarakat4

E. OPERASIONALISASI KONSEP

Ketentuan Pos Sehat Mitra

1. Masyarakat lokal memilki masalah dengan akses pelayanan kesehatan

2. Adanya mitra lokal dalam bentuk wadah organisasi masyarakat (Majelis

Ta’lim, posyandu, yayasan, dll)

3. Berbasis kepesertaan anggota POS SEHAT (Membership)

4 Dokumen LKC

Page 102: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

4. Pelayanan Kuratif Gratis

5. Adanya program Promotif dan Preventif secara aktif yang bersedia dilakukan

oleh mitra lokal

6. Dapat diusulkan oleh masyarakat

7. Bersumber pada dana Caring Community, CSR, yang bersinergi dengan dana

sehat mandiri dari masyarakat.

F. BENTUK KEGIATAN PROMOTIF, PREVENTIF

1. Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi

KLB

2. Pusat upaya promotif dan preventif masyarakat dalam bentuk pelatihan,

sarasehan,penyuluhan dan lain-lain.

3. Berfokus pada upaya ketahanan kesehatan keluarga (Ibu, Anak, Remaja dan

lansia ) dan kepedulian terhadap lingkungan (penyakit menular, sampah,

wabah).

4. Optimalisasi peran mitra lokal dan masyarakat lokal dalam pembangunan

kesehatan.

5. Mendorong penggalian dan penggalangan sumberdaya komunitas untuk

pembiayaan kesehatan, kegawat daruratan persalinan, kewaspadaan terhadap

penyakit dan kewaspadaan pangan dan gizi.

6. Bersinergi dengan Puskesmas dan atau instansi pemerintah lainnya.

Page 103: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

G. PROSES POS SEHAT

FASE AWAL

1) Assesment dan penilaian

2) Persiapan, pelatihan, launching

FASE MENENGAH

1) Operasionalisasi program kuratif dan promotif

2) Pendampingan dan pelatihan

3) Monev berkala

FASE LANJUTAN

1) Kemandirian Manajemen

2) Monev berkala

2 bulan 9 bulan 1 bulan

H. AKTIFASI (Berdasarkan Fase)

Fase 1

1) Keterampilan asistensi dokter dan membaca resep obat-obatan

2) Keterampilan mengidentifikasi kelompok masyaraakat miskin diwilayah

masing-masing

3) Membangun sisitem kerja pengelolaan Pos Sehat

Page 104: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Fase 2

1) Keterampilan melakukan pencatatan dan pelaporan aktifitas Pos Sehat

2) Keterampilan melakukan advokasi untuk pengurusan Asuransi Masyarakat

Miskin bagi masyarakat

3) Peningkatan keterampilan dan pengetahuan pengenalan penyakit di

masyarakat

4) Keterampilan penyusunan aktifitas-aktifitas bersifat promosi kesehatan

dengan berintegrasi dengan UKBM lainnya

Fase 3

Pemanfaatan Pos Sehat oleh masyarakat sebagai sebuah Jaring Pengaman

Kesehatan Masyarakat (JPKM) yang pemanfaatannya tidak hanya untuk peserta

namun juga untuk masyarakat dimana Pos Sehat berada.5

POS SEHAT SAAT INI

Tabel 4.16

POS

SEHAT

Kepesertaan

Mitra Lokal

Karakteristik

Pembiayaan

Fasilitas

AtTaubah

Ya LAZIS masjid

AtTaubah

Sedekah

Jamaah

Klinik

Lengkap

5 Dokumen LKC

6 Dokumen LKC

Page 105: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Al Munawaroh

Ya DKM At

Taubah

CC Ruangan di

mesjid

LKMT

Ya DKM At

Takwa

CC Klinik

Pedati

Ya Pengajian Al

Mamuriyah

CSR (mutual

+)

Ada

AlIkhwan

Ya Majlis talim

Al Ikhwan

CSR Ada

Al

Musyawarah

Ya Mesjid Raya

Kelapa Gading

ZIS Klinik

Lengkap

Konsultasi

SpPD

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa Pos Sehat selama ini berjalan bekerja

sama dengan organisasi masyarakat seperti Masjid dan Majelis taklim yang dananya

diperoleh dari Zakat, Infak, Shodakoh masjid dan dana dari CSR dari Majelis Taklim.

Serta terpenuhinya fasilitas kesehatan untuk Masyarakat Miskin.

Page 106: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Wawancara Pribadi

Tanggal : 02 Maret 2011

Tempat : LKC

Terwawancara : Bambang Muhartono, S. sos

Jabatan : Kepala SDM

Pewawancara : Eem Huzaimah

1. T: Apa Saja Fasilitas yang Ada dilayanan Kesehatan LKC, Pak ?

J: Laboratorium, Rawat Inap, Rujukan (kerumah sakit karena fasilitas

kurang lengkap) apabila ada penyakit yang serius. poli Umum, IGD

(Instalasi Gawat Darurat), Poli Gizi, dokter gigi, Kebidanan, Dokter

Spesialis (penyakit dalam, Jantung, anak, Apotik).

2. T: Apa saja Program Planning yang Ada di LKC, Pak?

J: Untuk Plannning LKC sedang Membangun Rumah Sehat Terpadu, dan

program yang ada di LKC Program Sigab, Pos Sehat, ALS (Aksi layanan

Sehat), dari Indosat, Positif Defience, (penyuluhan gizi buruk) untuk daerah

minim gizi, dokter, perawat, bidan datang kedaerah kumuh.

3. T: Apa saja Actuating dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan?

J: penggerakan dalam kegiatan Pelayanan yaitu; penyuluhan TBC (Tubur

Closis), Penyuluhan Kanker Serviks, Pemeriksaan Vapsmar.

4. T: Kenapa LKC ini memberikan Pelayanan secara Gratis?

J: Karena LKC ini dananya dari Zakat, Infak, Shodaqoh, dan wakaf (Ziswaf)

atau berasal dari donatur.

Page 107: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

5. T: Apa Pasien puas dengan pelayanan yang diberikan di LKC?

J: Pasien puas atau gak puas, sebelum menjadi member di LKC di Survey

dulu oleh tim surveyer yang dilihat, di nilai dari kedhuafaannya dinilai dari

gaji, rumah, seandainya dari tim survey layak untuk menjadi member dan

menjadi anggota dalam waktu satu tahun, kadang ada pasien dia menjadi

dhuafa tetapi dari LKC itu dia tidak layak untuk jadi Dhuafa

6. T: Apakah Masih ada Bimbingan Rohani Di LKC?

J: Bimbingan rohani masih ada dan tidak semua pasien diperlukan binroh

tetapi untuk diLKC disediakan untuk Pasien bagi yang mau.

Pewawancara Terwawancara

(Eem Huzaimah) (Bambang Muhartono, S. Sos)

Page 108: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Wawancara Pribadi

Tanggal : 06 April 2011

Tempat : LKC

Terwawancara : Ibu Rahayu Rahmani

Jabatan : Kepala Bagian Keperawatan dan kebidanan

Pewawancara : Eem Huzaimah

1. T: Ada berapa jenis pelayanan yang ada di LKC?

J: Jenis Pelayanan; ada Poli umum, Poli IGD, poli kebidanan, poli bersalin,

poli spesialis, Poli TB, Poli DM, poli gigi, rawat inap, unit rujukan, apotik

/faramsi/laboratorium.

2. T: Jenis Pelayanan pengobatan apa saja yang paling diminati?

J: Hampir sama semua, tergantung penyakit yang dideritanya. Yang paling

banyak diminati poli umum.

3. T: Bagaimana bila LKC tidak dapat melayani pasien di LKC?

J: Dirujuk kerumah sakit, biasanya pihak LKC Rumah Sakit pemerintah,

Fatmawati, Cipto, RSCM, Rumah Sakit Harapan Kita, Rumah Sakit

persahabatan , Rumah sakit PMI, Rumah Sakit Darmais, Rumah Sakit Pasar

Rebo, Rumah Sakit Tangerang, hampir Rumah Sakit Pemerintah

Sejabodetabek.

4. T: Bagaimana Dengan biaya pengobatan LKC?

J: Biaya pengobatan LKC dari Dompet Dhuafa dan Fundraising LKC

Page 109: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

5. T: Kesulitan- kesulitan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan?

J: Sementara ini rata-rata biasanya dalam bekerja kesulitan itu pasti ada,

misalnya; pasien tidak ada keluarganya, yang tidak ada keluarganya biasanya

kita memotivasi keluarganya saat dirawat maupun dirujuk untuk dapat

memotivasi dan mendampingi pasien. Kadang kesulitan ruang rumah sakit

yang penuh terus kalau mau masuk kerumah sakit.

6. T: Bagaimana upaya mengatasi permasalahan tersebut?

J: Untuk mengatasinya biasanya kalau yang tidak ada keluarganya kita coba

pendekatan. Biasanya kita melakukan pendekatan dengan menelpon atau

mendatangi keluarganya dirumah.

Pewawancara Terwawancara

(Eem Huzaimah) (Rahayu Rahmani)

Page 110: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

5. T: Kesulitan- kesulitan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan?

J: Sementara ini rata-rata biasanya dalam bekerja kesulitan itu pasti ada,

misalnya; pasien tidak ada keluarganya, yang tidak ada keluarganya biasanya

kita memotivasi keluarganya saat dirawat maupun dirujuk untuk dapat

memotivasi dan mendampingi pasien. Kadang kesulitan ruang rumah sakit

yang penuh terus kalau mau masuk kerumah sakit.

6. T: Bagaimana upaya mengatasi permasalahan tersebut?

J: Untuk mengatasinya biasanya kalau yang tidak ada keluarganya kita coba

pendekatan. Biasanya kita melakukan pendekatan dengan menelpon atau

mendatangi keluarganya dirumah.

Pewawancara Terwawancara

(Eem Huzaimah) (Rahayu Rahmani)

Page 111: IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN …

Ruang Pendaftaran Pasien

Ruang Pendaftaran Member Apotik LKC

Foto Berama Staff