Impetigo

download Impetigo

of 6

Transcript of Impetigo

IMPETIGO Impetigo adalah infeksi pyococcus di kulit superficial, dengan kata lain hanya terbatas di epidermis saja.1,7 Etiologinya paling banyak disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus dan Streptococcus -haemolyticus grup A.1-4,7-12 Dikenali ada 3 macam impetigo, yaitu impetigo krustosa, impetigo bulosa, dan impetigo neonatorum. Pada dasarnya impetigo dibagi menjadi dua, yaitu bulosa yang disebabkan oleh S. aureus dan non bulosa (krustosa) yang disebabkan oleh Streptococcus -hemolyticus grup A dan atau Staphylococcus aureus. Sedangkan impetigo neonatorum merupakan variasi dari impetigo bulosa pada neonatorum.1,7-9

Impetigo Krustosa Sinonim Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, impetigo tillbury Fox.1 Etiologi dan Epidemiologi Disebabkan oleh Streptococcus -haemolyticus grup A, namun bisa juga campuran antara Streptococcus dan staphylococcus aureus.1,4 Infeksi ini biasanya terjadi pada anak-anak walaupun orang dewasa bisa terkena penyakit ini. Frekuensi sama antara pria dan wanita. Dapat mengenai semua bangsa dan lebih sering daerah tropis. Infeksi mudah meluas secara inokulasi melalui tangan, handuk, atau baju.2,13 Predileksi Impetigo ini biasanya mengenai daerah-daerah tubuh yang tidak tertutup, biasanya pada muka, khususnya disekitar lubang hidung dan mulut (karena dianggap sumber infeksi dari dari daerah tersebut), kulit kepada dan ekstremitas. Tapi apabila mengenai bayi, dapat terjadi di seluruh bagian tubuh.1,2,8,9

Manifestasi klinis Keluhan utama adalah rasa gatal. Lesi awal berupa makula eritematosa yang segera berubah menjadi vesikel yang terletak di intra epidermal antara stratum korneum dan stratum granulosum. Lesi tersebut mudah pecah dan akan langsung mengeluarkan cairan seropurulen yang tipis dan agak transparan. Eksudat yang mongering akan membentuk krusta yang berwarna kuning keemasan (honey colored crust), yang akan terakumulasi lapis demi lapis sehingga menjadi tebal. Krusta biasanya dapat dilepaskan, meninggalkan permukaan yang merah, halus, dan lembab yang dengan cepat akan keluar eksudat lagi. Sebagian lesi dapat meluas ke perifer disertai penyembuhan di bagian tengh (central healing) sehingga menjadi bentuk anuler atau girata.7,9 Lesi impetigo adalah superficial, sehingga tidak sampai terbentuk ulkus atau infiltrate yang dalam dan penyembuhannya tanpa sikatriks atau atropi. Lesi biasa tidak nyeri, tapi kadangkadang dikeluhkan rasa gatal dan terbakar, dan sebagian besar penderita mengalami limfadenopati regional.9 Pemeriksaan Laboratorium Pada pewarnaan gram dari cairan vesikel yang baru akan ditemukan kokus-kokus gram positif. Biakan daerah yang bersekret atau di bawah krusta akan ditemukan biakan Streptococcus dan Staphylococcus. Dapat juga ditemukan leukositosis pada pemeriksaan darah tepi, terutam apada infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus. 4,7 Diagnosa Banding Ektima Pada ektima didapati ulkus superficial dengan krusta yang lebih tebal, dan letak lesi yang lebih dalam.1,2,4 Varicella Pada varicella lesi biasanya kecil, dan tersebar secara luas. Lesi jugua biasanya tampak pada mulut, dimana impetigo tidak terdapat lesi pada mulut.7

Prognosa Jika tidak diobati impetigo akan berlangsung terus dengan lesi baru yang muncul selama beberapa minggu. Pada beberapa individu dapat sembuh spontan setelah bertahan sekitar satu bulan, kecuali ada kelainan kulit yang mendasari seperti eczema, yang dapat berkembang menajdi kronis dan lebih dalam, misalnya ektima. Jarang sekali timbul komplikasi selulitis atau bakteremia. Bila timbul komplikasi GNA maka prognosa pada anak-anak lebih bagus daripada orang dewasa. Demam reumatik tidak pernah dilaporkan sebagai kompliksi dari impetigo.7,11 Pengobatan Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep antibiotik. Kalau banyak diberikan pula antibiotik sistemik.1 Pengobatan topikal maupun sistemik sebaiknya dilakukan selama 5-7 hari.7

Impetigo Bulosa Sinonim Impetigo vesikobulosa, cacar monyet.1 Etiologi dan Epidemiologi Biasanya Staphylococcus aureus.1-3,5,7-10 Dapat menyerang semua umur namun lebih banyak pada anak-anak. Frekuensinya sama pada pria dan wanita. Lebih banyak terdapat pada daerah tropis dengan udara panas. Lingkungan yang kotor serta hygiene yang kurang juga merupakan salah satu faktor predisposisi.2 Predileksi Sering terdapat pada wajah9, aksila, dada, punggung1, dan tangan.13 Manifestasi Klinis Keluhan utama berupa lepuh yang timbul akut pada kulit sehat. Ukurannya bervariasu dari milier hingga lentikuler.2 Karakteristik dari penyakit ini adalah perkembangan yang cepat dari vesikel menjadi bula yang lembek.7 Bulla sering mengandung pus, dan sering timbul

berkelompok atau berlokasi di lipatan tubuh. Dinding bula tipis, menggantung, dan kadang tampak hipopion. Jika bula pecah akan menimbulkan erosi yang superficial dan krusta yang coklat datar dan tipis.7,6 Kadang-kadang waktu penderita berobat, vesikel/bula telah pecah sehingga yang tampak hanya skuama koloret dan dasarnya masih eritematosa.1 Pemeriksaan Laboratorium Pewarnaan Gram dari eksudat bula menunjukan kokus gram positif dalam kelompok.7 Diagnosa Banding Pemfigus Erosi yang menyebar juga menyerupai pemfigus, dimana pada pemfigus juga disertasi lepuh.6 Herpes labialis Apabila terdapat pada area bibir maka perlu dibedakan dengan herpes labialis. Pada herpes labialis vesikel dijumpai berkelompok dengan dinding yang tegang, dimana pada impetigo bulosa lepuhnya unilokuler, terdapat pada perifer dari krusta dan lembek.4,7 Dermatofitosis Jika vesikel/bula telah pecah dan hanya terdapat koloret dan ektima,maka mirip dermatofitosis. Pada anamnesa hendaknya ditanyakan apakah sebelumya terdapat lepuh. Jika ada, diagnosisnya adalah impetigo bulosa.1 Prognosis Baik, sembuh tanpa sikatrik. Pada pasien berkulit hitam lesi akan menyembuh dengan hiperpigmentasi.9 Namun pada pasien yang tidak diobati, infeksi yang invasive dapat menyebabkan komplikasi berupa selulitis, limfangitis, dan bakteriemia, sampai terjadi osteomielitis, sepsis arthritis, pneumonitis, dan septikemia.7,9

Pengobatan Kebanyakan Streptococcus aureus yang menyebabkan impetigo sudah resisten terhadap penicillin. Oleh karena itu golongan sefalosporin seperti cephalexin (Keflex), eritromisin (Ilosone), atau dicloxacillin (dynapen) dapat dipilih sebagai antibiotik. Untuk lesi yang tidak luas kita dapat menggunakan salep Mupicorin (Bactroban) 2% tiga kali sehari.8 Menjaga kebersihan diri sangatlah penting untuk mencegah penyebaran peyakit ini. Membersihkan dengan sabun antibakteri dan membersihkan krusta dengan lembut dan hati-hati dapat mempercepat proses penyembuhan. Mengganti handuk, sapu yangan dan alat pencukur secara berkala sangat dianjurkan.8

Impetigo Neonatorum Impetigo neonatorum merupakan varian impetigo bulosa yang terdapat pada neonatus.1 Sinonim Bullous impetigo of newborn. Etiologi dan Epidemiologi Staphylococcus aureus, Streptococcus, dan bakteri-bakteri gram negative, misalnya Escherichia coli. Impetigo neonatorum sangat menular, dan dapat menjadi wabah. Sering terjadi di rumah sakit dengan hygiene yang buruk.10,13 Manifestasi Klinis Kelainan kulit yang mirip dengan impetigo bulosa yaitu vesikel, pustule, bula kendor yang berbatas tegas dan mudah pecah serta membentuk erosi tanpa krusta. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh tetapi paling sering mengenai kulit kepala, muka, dan daerah popok. Terdapat skuama dan koloret. Bula cepat menjalar, timbul pada pagi hari dan pada sore hari bisa bertambah banyak. Terdapat gejala konstitusi seperti demam, malaise, diare dengan feses berwarna hijau.1,10,13

Pada awal penyakit, lesi biasa hanya terdapat pada wajah dan tangan, dan gejala konstitusi masih belum timbul.10,13 Diagnosa Banding Sifilis kongenital, pada penyakit ini bula juga terdapat di telapak tangan dan kaki, terdapat pula snuffle nose, saddle nose, dan pseudo paralisis parrot.1 Komplikasi Impetigo neonatorum dapat berkembang dengan ce[at menjadi bakteremia, pneumonia, atau meningitis.10 Pengobatan Antibiotik harus diberukan secara sistemik. Topical dapat diberikan bedak salisil 2%.