IMKG TINPUS gips tipe 3.docx

6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Gipsum adalah mineral yang dihasilkan secara alami dengan rumus kimia CaSO4.2H2O (kalsium sulfat dihidrat). Pe,buatan produk yang digunalan dalam kedokteran gigi merupakan hasil kalnisasi (calcinations) kalsium sulfat dihidrat atau gipsum sehingga terbentuk kalsium sulfat hemihedrat. Material ini secara luas digunakan untuk membuat model, casts, dan die. (McCabe and Walls, 2008, hal 32). Produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran gigi dibentuk melalui pengilangan air dan kristalisasi dari gipsum untuk membuat kalsium sulfat hemihedrat. (McCabe and Walls, 2008, hal 33) Gipsum Produk Gipsum + Air 2CaSO4-. 2H2O (CaSO4)2. H2O + 3H2O Kalsium Sulfat Dihidrat Kalsium Sulfat Hemihedrat Klasifikasi Gipsum adalah sebagai berikut (Annusavice,2013, hal 170): TIPE JENIS

description

tinjauan pustaka imkg gips

Transcript of IMKG TINPUS gips tipe 3.docx

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Gipsum adalah mineral yang dihasilkan secara alami dengan rumus kimia CaSO4.2H2O (kalsium sulfat dihidrat). Pe,buatan produk yang digunalan dalam kedokteran gigi merupakan hasil kalnisasi (calcinations) kalsium sulfat dihidrat atau gipsum sehingga terbentuk kalsium sulfat hemihedrat. Material ini secara luas digunakan untuk membuat model, casts, dan die. (McCabe and Walls, 2008, hal 32).Produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran gigi dibentuk melalui pengilangan air dan kristalisasi dari gipsum untuk membuat kalsium sulfat hemihedrat. (McCabe and Walls, 2008, hal 33)Gipsum Produk Gipsum + Air2CaSO4-. 2H2O(CaSO4)2. H2O + 3H2OKalsium Sulfat Dihidrat Kalsium Sulfat HemihedratKlasifikasi Gipsum adalah sebagai berikut (Annusavice,2013, hal 170):TIPEJENIS

IDental plaster, impression

IIDental plaster, model

IIIDental stone, model

IVDental stone, high strength

VDental stone, high strength, high expansion

Jenis gipsum tipe 3 memiliki kompresi minimal 1 jam sebesar 20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan lunak. Dental stone digunakan untuk pembuatan model dan full atau partial denture, model ortodonsi, dan lain-lain. Hal itu dikarenakan dental stone memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan setelah proses selesai. (Annusavice, 2013, hal 169).Tahap setting reaksi dari dental gipsum, tdapat dijelaskan sebagai berikut (Annusavice, 2013, hal 158):1. Hemihedrat dicampur dengan air, terbentuk suatu suspensi cair dan dapat dimanipulasi.2. Hemihedrat larut sehingga terbentuk larutan yang jenuh.3. Larutan jenuh dari hemihedrat ini amat jenuh dengan dihidrat, sehingga dihidrat mengendap.4. Begitu dihidrat mengendap, larutan tidak lagi jenuh dengan hemihedrat. Kemudian proses berlanjut, pelarutan hemihedrat dan pengendapan dihidrat terjadi baik dalam bentuk kristal baru atau pertumbuhan lebih lanjut pada keadaan yang sudah ada. Reaksi diteruskan sampai tidak ada lagi dihidrat mengendap dari larutan.Reaksi yang terjadi di atas termasuk reaksi reversibel dan eksotermis dan dapat digambarkan sebagai berikut (Annusavice, 2013, hal 157).(CaSO4)2 . H2O + 3H2O 2CaSO4 . 2H2O + panasSetting expansion diukur dengan menggunakan alat khusus yaitu ekstensometer tanpa merubah posisi cetakan pada jarum dial indikator. Campuran bahan dituangakn ke dalam cetakan ekstensometer, kemudian diratakan permukaannya menggunakan spatula, hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai ekspansi linier. Nilai ekspansi maksimum 0,15% untuk bahan cetak tipe 1 dan tipe 4 dan 0,30% untuk bahan cetak tipe 2 dan tipe 5. Dental stone (bahan cetak tipe 3) memiliki ekspansi maksimum 0,20%. (McCabe, 2008, hal 36).Tujuan setting expansion adalah untuk membantu dalam memperbesar cetakan untuk mengompensasi sebagian dari penyusutan casting emas. Ada beberapa keraguan apakah semua pengaturan ekspansi efektif dalam memperluas rongga cetakan yang dibentuk melalui wax pattern. Normal setting expansion telah ditentukan secara tradisional dengan cara yang serupa menggunakan dental plaster, dimana ekspansi diukur sebagai suatu perubahan dimensi linear yang mengakibatkan perubahan set dalam cetakan ekstensometer, sehingga normal setting expansion dapat terjadi secara bebas. (Annusavice, 2003, hal 300).Untuk menghasilkan model/ die yang akurat, setting expansion dari dental gipsum harus tetap dikendalikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi setting expansion pada dental gipsum adalah kehalusan, rasio w/p, lama pengadukan, dan penambahan akselator atau retarder.Faktor pertama adalah kehalusan. Semakin halus ukuran partikel hemihedrat, semakin cepat adukan mengeras. Tidak hanya kecepatan kelarutan hemihedrat menjadi meningkat, tetapi juga nukleus gipsum lebih banyak karena itu kecepatan kristalisasi menjadi lebih cepat. (Anusavice, 2013, hal 162).Faktor kedua adalah rasio w/p, semakin banyak air yang digunakan untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nukleus pada unti volume sehingga ruangan antar nukleus lebih besar pada keadaan tersebut, maka pertumbuhan interaksi kristal-kristal dihidrat akan semakin sedikit, demikian juga dengan dorongan keluar dari kristal-kristal tersebut. Hal itulah yang menyebabkan semakin tinggi rasio w/p, maka semakin rendah nilai ekspansinya. Sebaliknya, apabila penurunan rasio w/p meningkatkan setting expansion dengan cara meningkatkan jumlah nukleus kristalisasi dari partikel dihidrat. (Annusavice, 2013, hal 164).Faktor ketiga adalah lama pengadukan (mixing time). Sebagian kristal gipsum terbentuk langsung ketika plaster atau stone dibuat berkontak dengan air. Begitu pengadukan dimulai, pembentuksn kristalisasi meningkat, pada saat yang sama, kristal-kristal diputuskan oleh spatula pengaduk dan didistribusikan merata dalam pengadukan dengan hasil pembentukan lebih banyak nukleus kristalisasi dari partikel dihidrat. Hal inilah yang menyebabkan setting expansion gipsum meningkat sejlan dengan semakin lamanya waktu pengadukan. (Annusavice, 2013, hal 162).Faktor keempat yang mempengaruhi setting expansion adalah penambahan bahan kimia kedalam bubuk hemihedrat. Penambahan bahan kimia dalam bentuk akselator atau retarder yang biasanya ditambahkan oleh pabrik untuk mengatur setting time, juga memiliki efek untuk menurunkan nilai setting time jiga memiliki efek untuk menurunkan nilai setting expansion dengan cara mengubah bentuk kristal dihidrat yang terbentuk. Oleh karena itu, akselator atau retarder disebut juga dengan antiexpantion agent. (McCabe and Walls, 2008, hal 37).Untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan, setting expansion bahan dental gipsum perlu dikontrol. Beberapa cara mengontrol setting expansion antara lain dengan menambahkan bahan-bahan kimia yang disarankan oleh pabrik, baik retarder maupun akselator, kemudian menggunakan rasio w/p yang sesuai (apabila w/p rasio diturunkan maka jarak anat nukleus akan semakin menyempit dan kristal yang terbentuk juga berdempetan yang mengakibatkan ekspansi dari gipsum juga meningkat), mengontrol lama pengadukan, dan menggunakan tekanan saat melakukan manipulasi. ( Annusavice, 2013, hal 187).