IMD

2
Langkah-langkah dalam pelaksanaan IMD (Depkes, 2008) - Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan. - Sebaiknya, hindari penggunaan obat kimiawi karena obat kimia yang diberikan saat ibu melahirkan dapat mencapai janin melalui ari-ari dan menyebabkan bayi sulit menyusu pada payudara ibu. - Segera setelah bayi dilahirkan, menangis dan mulai bernafas: a. Bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. b. Keringkan secepatnya dengan kain lembut seluruh tubuh kecuali kedua tangannya, jangan hilangkan lemak putih (vernix) di tubuh bayi karena akan berfungsi sebagai pelindung bayi. c. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tanpa dibedong, tengkurapkan bayi dalam keadaan telanjang di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Bila perlu, tutupi kepala bayi untuk mengurangi pengelupasan panas dari kepala. d. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu. Ibu dapat membantu bayi dengan sentuhan lembut tapi jangan memaksakan bayi ke puting susu. e. Tendangan lembut, letakkan kaki bayi ke perut ibu akan membantu kontraksi rahim untuk mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan. f. Remasan tangan bayi pada daerah puting, hentakan kepala ke dada ibu, perilaku bayi menoleh ke kiri dan ke kanan yang menggesekkan payudara ibu akan merangsang pengeluaran ASI lebih cepat dan mengerutkan rahim.

description

IMD

Transcript of IMD

Page 1: IMD

Langkah-langkah dalam pelaksanaan IMD

(Depkes, 2008)

- Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan.

- Sebaiknya, hindari penggunaan obat kimiawi karena obat kimia yang

diberikan saat ibu melahirkan dapat mencapai janin melalui ari-ari

dan menyebabkan bayi sulit menyusu pada payudara ibu.

- Segera setelah bayi dilahirkan, menangis dan mulai bernafas:

a. Bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.

b. Keringkan secepatnya dengan kain lembut seluruh tubuh kecuali

kedua tangannya, jangan hilangkan lemak putih (vernix) di tubuh

bayi karena akan berfungsi sebagai pelindung bayi.

c. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tanpa dibedong,

tengkurapkan bayi dalam keadaan telanjang di dada atau perut ibu

dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Bila

perlu, tutupi kepala bayi untuk mengurangi pengelupasan panas

dari kepala.

d. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu. Ibu dapat membantu

bayi dengan sentuhan lembut tapi jangan memaksakan bayi ke

puting susu.

e. Tendangan lembut, letakkan kaki bayi ke perut ibu akan membantu

kontraksi rahim untuk mengeluarkan plasenta dan mengurangi

perdarahan.

f. Remasan tangan bayi pada daerah puting, hentakan kepala ke dada

ibu, perilaku bayi menoleh ke kiri dan ke kanan yang

menggesekkan payudara ibu akan merangsang pengeluaran ASI

lebih cepat dan mengerutkan rahim.

g. Ajak suami atau keluarga untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu

dan bersama ibu mengenali tanda-tanda bayi siap menyusu (isap

tangan, buka mulut mencari puting, dan keluar air liur).

h. Dalam upaya mencari puting susu, bayi sering menjilat kulit ibu.

Hal ini sangat bermanfaat dalam membentuk kekebalan tubuh bayi.

Page 2: IMD

i. Setelah berada di dekat puting, bayi mengeluarkan air liur, menjilat

puting dan membuka mulut lebar. Biarkan bayi mengulum puting

ibu dan menghisapnya. Hisapan bayi pada puting ibu ini membantu

rahim mengeluarkan hormon oksitiksin sehingga mengurangi

perdarahan.

j. Biarkan bayi tetap tengkurap dengan tubuh bayi menempel pada

dada ibu sampai bayi selesai menyusu pertama dan melepaskan

puting.

k. Dalam menyusu pertama bayi memperoleh kolostrum yang kaya

akan protein, serta zat kekebalan tubuh yang sangat berguna

untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.

l. Proses di atas dimulai segera dan berlangsung minimal satu jam

pertama sejak bayi lahir.

- Bayi tidak dipisahkan dari ibunya (rawat gabung) dan berada dalam

jangkauan ibu selama 24 jam. Dengan melakukan IMD, ASI akan

keluar lebih cepat dan banyak. Ketika baru lahir, bayi hanya

memerlukan ASI. Makanan atau minuman selain ASI hanya

membebani kerja lambung dan saluran pencernaan lain serta ginjal

bayi.