Ilmu Tazwid

8/19/2019 Ilmu Tazwid

1/21

PEMBAHASAN

11.1 Definisi Ilmu Tajwid

Tajwid menurut bahasa artinya membaguskan. Sedangkan menurut istilah adalah : “ Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya.’’

Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut,seperti Al Jahr, Isti’la, Istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksuddengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu. Seperti tafkhim, tarqiq,ikhfa’ dan lain sebagainya.

A. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid Hukum mempelajari Ilmu Tajwid secara teori adalah fardu kifayah,

sedangkan hukum mema!a Al"#ur$an sesuai kaidah ilmu %ajwid adalahfardu &ain. lehkarena itu, mungkin saja terjadi seorang !ari" bacaannya bagus dan benar, namun sama sekaliia tidak mengetahui istilah-istilah ilmu tajwid semisalizhar, mad dan lain sebagainya.#aginya hal itu sudah cukup bila kaum muslimin yang lain telah banyak yang mempelajariteori ilmu tajwid, karena $ sekali lagi $ mempelajari teorinya hanya fardu kifayah. %kan lainhalnya dengan orang yang tidak mampu membaca %l-&ur"an sesuai dengan kaidah-kaidahilmu tajwid. 'enjadi wajib baginya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga

mencapai standar yang telah ditetapkan oleh (asulullah saw.

)alil kewajiban membaca %l-&ur"an dengan tajwid adalah sebagai berikut:

*. +irman %llah ST: “Dan bacalah Al!ur’an dengan tartil.’’ &S./:01

2mam %li bin %bi Thalib menjelaskan arti tartil dalam ayat ini, yaitu mentajwidkanhuruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat wa!af.

3. Sabda (asulullah saw: 4#acalah %l-&ur"an sesuai dengan cara dan suara orang-orang

%rab. )an jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasi! dan berdosa besar. 'akasesungguhnya akan datang beberapa kaum setelahku melagukan %l-&ur"an sepertinyanyian dan rabbaniah membaca tanpa tadabbur1 dan nyanyian. Suara mereka tidak dapat melewati tenggorokan mereka tidak dapat meresap ke dalam hati1. Hati merekadan orang-orang yang simpati kepada mereka telah terfitnah keluar dari jalan yanglurus1.

%dapun alasan mengapa hukum membaca %l-&ur"an dengan tajwid adalah fardu5ain, 2mam 2bn %l-6a7ari mengatakan, yang artinya: 4 'embaca 8%l-&ur"an9 dengantajwid hukumnya wajib, siapa yang membacanya dengan tanpa bertajwid ia berdosa,karena dengan tajwidlah %llah menurunkan %l-&ur"an, dan dengan demikian pula %l-

&ur"an sampai kepada kita dari-ya.""

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Page 1


2/21

B. 'adhilah ()eu%amaan* Ilmu Tajwid

2lmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannyasecara langsung dengan %l-&ur"an. #ahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim tidak akanmengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah mempelajari ilmu %l-&ur"an. )iantara keistimewaan ilmu tajwid adalah sebagai berikut:

*. 'empelajari dan mengajarkan ilmu %l-&ur"an merupakan tolok ukur kualitasseorang muslim.

(asulullah saw bersabda, yang artinya: 4 Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari%l-&ur"an dan mengajarkannya."" H(. #ukhari1

3. 'empelajari %l-&ur"an adalah sebaik-baik kesibukan.

%llah ST berfirman dalam sebuah hadits kudsi, 4 #arangsiapa yang disibukkan oleh%l-&ur"an dalam rangka berd7ikir kepada-;u, niscaya %ku akan memberikan sesuatuyang lebih utama daripada apa yang telah %ku berikan kepada orang-orang yang telahmeminta. )an keutamaan ;alam %llah dari pada seluruh kalam yang selain-yaseperti keutamaan %llah atas makhluk-ya.""

/. )engan mempelajari %l-&ur"an, maka akan turun sakinah 8ketentraman9, rahmat,'alaikat dan %llah menyebut-nyebut orang yang mempelajari %l-&ur"an kepadamakhluk yang ada di sisi-ya. (asulullah saw bersabda, 4 Tidaklah suatu kaum

berkumpul di satu masjid dari masjid-masjid %llah kemudian mereka membaca %l-

&ur"an dan mempelajarinya, melainkan turun kepada mereka ketentraman, diliputidengan rahmat, dinaungi oleh malaikat, dan disebut-sebut oleh %llah di hadapanmakhluk-ya."" H(. 'uslim1

+. Tujuan Mempelajari Ilmu TajwidTujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar

dari kesalahan dalam membaca %l-&ur"an.

Terdapat 0 tingkatan bacaan %l &uran yaitu bacaan dari segi cepat atau perlahan:

*. A%"Tah,i, : #acaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti

membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dandengung. Tingkatan bacaan tah!i! ini biasanya bagi mereka yang baru belajarmembaca %l &uran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengantepat dan betul.

3. Al"Hadar : #acaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid.Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal %l &uran,supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang singkat.

/. A%"Tadwir : #acaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, sertamemelihara hukum-hukum tajwid.-. A%"Tar%il : #acaannya perlahan-lahan, tenang dan melafa7kan setiap huruf darimakhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum bacaan tajwid dengansempurna, merenungkan maknanya, hukum dan pengajaran dari ayat. Tingkatan



3/21

bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf,sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik danlebih diutamakan.

D. )esalahan dalam mema!a Al"#ur$an

;esalahan dalam membaca %l-&ur"an disebut dengan istilah Al lahnu.

Al lahnu dibagi menjadi dua, yaitu Al lahnu "hafii dan Al lahnu Jalii

*. Al Lahnu jalii adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafa7h-lafa7h dalam %l-&ur"an, baik yang dapat merubah arti atau pun tidak, sehingga menyalahi 5urf !urro8seperti 5ain dibaca ham7ah, atau merubah harakat9.

7 :F : 9 / G: 2= :; F : C 2J :

/5 K : L> : 9 / ; : 2= / : OC Q :

04 R /G> 9 / ;> R 2= /G: 2= /U :

K



4/21

3 V WX> 9 / ;> = /X: 2Y / 7:

L

Z[: 9 / ;> C [: \ Y

. Id]ham ( ^ 2X:Z /7> *2dgham artinya memasukkan atau melebur. %pabila nun mati atau tanwin bertemu

salah satu huruf dari huruf C ? _ ^ 8 ̀ maka wajib dibaca idgham, cara membacanya seolahmentasydidkan nun mati@tanwin (8 / 0 2 * ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga bunyinun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali.2dgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah.

*. Id]ham i]hunnah ( b c > ^ 2X: Z /7> *2dgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung 8ghunnah9

yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah yang empatyaitu:

Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung 8bighunnah9 dengan meleburkan suara nunmati@tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.; : @ / :

8 >U : / J> 9 / ;> :>J : U : /F>

^ go : ; : 9 / ;> R / g / :G: ; : g 2 >G:

- _ R /[> q> 7C :_ : 9 / ;> : /7:_ : 2= / :

;etentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu kata.Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati@tanwin dibaca jelas. 8 2 7@ : b />

3. Id]ham ila]hunnah ( b X v : > ^ 2X: Z /7>*



5/21

2dgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung. %pabilanun mati atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah yaitu C ?

Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun mati@tanwin ke dalamhuruf sesudahnya. 9 : = />x U /> g 0[

C : zC : 9 / ;> 9 : = />{ > 7C : 2= / :

. I,la ( MNOP *2!lab artinya membalik atau mengganti. %pabila nun mati@tanwin bertemu dengan

huruf M, maka hukum bacaannya disebut i!lab. / : 9 / ;> 2= /> : 2= /U> :

-. Ikhfa ( QJ BR D F P*2khfa artinya menyamarkan@menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin.

'aksudnya bunyi nun mati@ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta caramembacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati@tanwin bertemudengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada *K yaitu:} ~ \ • € ‚ ƒ „ … { Q Z † ‡ ˆ : 9 / U : : >‰ / : Š WbY :

‡ Š / : ‹ : 9 / U : : Œ 2 >‹ : | 2 :Ž>

† R / q: Y : 8 / 7> g /g>Y : / :

-



6/21

Z 7Z 07g :J /7: ‘ Z : ‘Z :

’Q Œ [: Q : 9 / ;> Œ : : ˆ : 7Q : 7C 0 J :

“{ b : /” : J / 7:_ : 0 :{ : 7g 0= />t :

„ 8 o : J /–> g /g>Ž : | 7 :G:

˜‚ R / > >v : t : 9 / G: ™ 0 >t : v 0 U :G:

1š Z@ / › b /; : 2 :F> œ : O2 : >o / ;

11€ ̂ := zž : 9 / ;> 2 := Wž : O2g : / :

1• R /[> C

>@ / Ÿ 9 / ;> O0 :[> Ÿ : q0 7 F

1\ R / >o> J / / : 9 / ;> 7@ : 0{ / C

1’} @Y / : 8 : : 9 / ; : :Q> : = :t>J :

B. Hukum a!aan Mim Ma%i ( U / *Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana halnya hukum

nun mati.'im mati atau mim sukun 8U / 9 apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah makamemiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi dan idhar syafawi.

. Ikhfa Syafawi (VW X R D D QBR D F P*2khfa Syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim.Hukum bacaan

disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf ba 8 M9.%dapun cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.


7/21

'im mati bertemu huruf ba" : OC : ‰ : ™> > R / > = /;> / :

-. Id]h¡m Mimi ( Z[ \] U JB D̂ _ FP*Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn mim yang

sejenis. ;>£ / ; R / x b / 8 / 7>

K. Idhar Syafawi ( z̀ @ > :Ž : C / : Ÿ / 7>*2dhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah

selain huruf mim dan ba", maka hukum bacaannya disebut idhar syafawi. ‰ / : Š bY :

1’

€ ^ 2 :ž : R :

‡ Y 0 ‰ ‹ : q0 ; :

1“

• q> @o 7 9 Ÿ : R / x bb :Ÿ :

-

† g /g>Y : / :

1

4 | 2 7 :G: R / :_ :’

6 9 : = /¤> >F : R / > = / :G:

1—

3 7C 0@ / X: R / q ; :“

5 > > : /7 = / : R /[

1˜

\ : = /> R / :

Z O> :> ¥: 7C7Z : R / :

š

~ 7@ / : R /[ _ /

˜



8/21

C : :F / C > R / > > /7> ? 8 : @ / b ;>£ / ¥: R / : U : :

1š

{ qU :o : 7 b § { : ^ / 7:

8 V / :‰ / J : R / :7:11

„ 0 / : R / :@ / :

-

_ 8 : @J ” :™ / : R /[ ¥: _ : R / > = / :G:1

ƒ > > :7 ¦Ž : R /[

’

7g 0 /_ : C R / / > ; / 7:1

‚ 9 : = />Z>t : R / x b / 8 / 7>

“

` R / : / : R :; :

1. Ma!am"Ma!am Tajwid

. %. Hukum Ba!aan Nun Ma%iTanwin

1. Id¨har hal,i

Id¨har hal,i adalah apaila ada nun ma%i%anwin er%emu huruf hal,i. Huruf

hal,i ada enam, yaitu [© 3 © 4 © 5 © 6 © 7 cara membacanya harus jelas, tidak mendengung,

dan tidak samar-samar.


9/21

2khfa" adalah apabila ada nun mati@tanwin bertemu dengan salah satu dari *K huruf,yaitu .€, , ‚, ƒ, „, …, †, ‡, ˆ, ‰, Š, _, ‹, Œ, cara membacanya suara nun mati@tanwindibaca samar-samar dengan sengau dihidung.


10/21

09 (a" berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi bukan kasrahasli dari perkataanya.


11/21

/9 'ad œayyin'ad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum

wawu sukun atau ya" sukun.


12/21

'ad Shilah &ashirah adalah apabila ada kata ganti 8ha" dlomir9 yang didahului denganhuruf yang berharakat 8 ̶ 9@ 8 ̶ 9. %dapun panjang bacaanya yaitu * alif 83 harakat9.


13/21

0. &if 8¦\O9 Tanda wa!of 'ustahab, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tandatersebut.

K. &ala 8vBO9 Tanda wa!of &if %ula, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tandatersebut.

L. Shala 8¥9 Tanda wa!of 'uetahab aslah@lemah, diutamakan terus pada kata yangterdapat tanda tersebut.

. ¸ai 8‰9 Tanda wa!of 'ujawwa7, diutamakan terus pada kata yang terdapat tandatersebut, tetapi boleh juga wa!of.

. Shad 8†9 Tanda wa!of 'urakhas, boleh berhenti pada kata yang terdapat tandatersebut karena darurat yang disebabkan oleh panjangnya ayat atau kehabisan nafas ,tetapi diutamakan waslah@terus.

¯. &of 89 Tanda wa!of &obih, diutamakan terus pada kata yang terdapat tandatersebut.

*³. œam %lif 8™9 Tanda wa!of œaa ashal, jangan wa!of kecuali jika di bawahnyaterdapat tanda awal ayat yang membolehkan wa!of secara mutla!, maka boleh

berhenti tanpa di ulang lagi.

**. 'u"ana!oh 89 Tanda wa!of 'u"ana!oh, harus berhenti di salah satu dari keduakelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.

*3. Saktah 8›B9 %dalah berhenti dan diam sejenak tanpa mengambil nafas baru padakata yang terdapat tanda tersebut. Saktah Sakat adalah diam sejenak biar putus ¹

pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.

*/. )i dalam %l-&ur"an Saktah hanya ada 0 tempat, yaitu:

A. Di dalam surah Al"Mu%haffifin© aya% 1-.

*. )i dalam surah %l-&iyamah, ayat 3.

3. º. )i dalam surah Yaasiin, ayat K3.

/. ». )i dalam surah %l-;ahfi, ayat *.

§¼'#%H%S%

3



14/21

.1 Ada"Ada Bermajelis

*. 'ajelis Taklim, majelis d7ikir dan majelis yang dibaca

didalamnya ;alam salaf sholeh adalah tempat %llah Ta>ala menurunkan rahmat

dan

anwar 8cahaya9. )isanalah hati-hati menjadi khusyuk dan tenang. )isana pula

tempat seorang hamba menimba ilmu dan hikmah yang akan dibawa sebagai

bekal di

akhirat, menghadap %llah ST.

3. ;arena begitu mulia majelis tersebut, maka siapapun ang

hadir disana harus memasang niat yang baik, jangan terbesit sedikitpun niat

yang kotor. )emikian pula, sangat ditekankan agar mereka beradab di majelistersebut. )engan adab atau etika inilah mereka akan mendapatkan asraar

8rahasia9 dan anwaar yang sempurna dari majelis tersebut. ;eberkahan akan

meliputi mereka dan ilmu akan masuk pada hati mereka.

/. %dab atau etika memang harus ada pada setiap acara. Setiap

perbuatan dan kelakuan kita, harus senantiasa dihiasi dengan akhlak atau adab

yang baik. Sebab adab inilah yang menjadikannya mulia di hadapan %llah.

0. #eradab kepada %llah, kepada (asulullah, kepada sahabat dan

kepada %uliya serta ulama, harus selalu ada dan tertanam di hati kita. )isini

akan kami nukilkan kalam dari salaf kita tentang adab yang harus dipakai dalam

suatu majelis.

K. )alam suatu rauhah 8majelis taklim9 yang dihadiri oleh

%l-Habib %bdul #ari> bin Syeikh %laydrus, seorang munsyid membacakan sebuah

!oshidah %l-Habib %bdullah bin %lwi %lhaddad. Setelah !oshidah itu

selesai dilantunkan, berkata %l-Habib %bdul #ari> bin Syeikh %laydrus :

L. 6ika ada seseorang yang asyik berbicara pada saat

dilantunkan suatu !osidah yang digubah oleh Salaf, maka hal itu akan berarti

dia merasa yakin bahwa dia punya omongan lebih baik dari kalam Salaf. %tau bisa

berarti dia menolak kalam tersebut.

. #egitu juga jika seseorang asyik berbicara pada saat yang

lain lagi membacakan +atihah atau berdoa, maka hal itu menunjukkan



15/21

sesungguhnya

dia tidak mau mendapatkan pahala dari +atihah atau doa yang dibacakan itu.

. )idalam atsar dikatakan : 6ika ada seseorang asyik berbicara

ketika yang lainnya sedang membaca %l-&ur>an, maka %llah menyuruh seorang'alaikat dan 'alaikat tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik berbicara,

½)iamlah wahai musuh %llah,½ sampai ia tidak bicara lagi. 6ika ia

masih tetap berbicara, 'alaikat tadi akan berkata kepadanya, ½)iamlah

wahai orang yang sungguh dibenci oleh %llah,½ sampai ia berhenti

berbicara. 6ika ia masih juga tetap berbicara, 'alaikat itu akan berkata

kepadanya, ½)iamlah wahai orang yang sungguh dilaknat oleh %llah.½

¯. ;alam (asulullah S% bersesuaian dengan %l-&ur>an. #egitu juga dengan kalam salaf bersesuaian mengikuti kalam (asulullah S%. ;arena

mereka tidaklah berbicara kecuali dengan ijin robbani. #egitulah ilmu tidak

akan bisa didapatkan kecuali dengan adab, maka marilah kita menjaga adab dalam

majelis.

'Diambil dari kitab (ah&atun )ufus fi kalam Al*abib

Abdul (ari+ bin yeikh Alaydrus, disusun $leh Al*abib Muhammad bin aggaf

bin -ain Al*adi, hal. /01

1.«asulullah San] Id¡la



16/21

Sang 2dola. #egitulah masarakat sekarang melihat bintang film, atlit, atau

tokoh-tokoh muda yang terkenal lewat layar kaca. #iasanya faktor yang paling menarik

perhatian para remaja dan masarakat secara umum ketika mengidolakan seseorang adalah

fisiknya. ¾anteng atau


17/21

itu.bersabda :ρTentunya ini sangat ironis karena sebagai umat 2slam yang mayoritas

seharusnya mereka harus memahami ajaran agama secara benar. )engan memahami agama

secara benar, maka ia akan tahu siapa yang harus dijadikan idola, dan siapa yang seharusnya

dijauhi dan tidak pantas menjadi idola. Sungguh kesalahan yang fatal jika seseorang salahdalam menentukan idolanya. ;arena ia akan dikumpulkan diakhirat bersama orang yang

diidolakan. (asulullah

B[ Á x D D B] X F O D Ž Á Ÿ D ¶D I z ¿ A D q D ‘ D ¦ D \ F› D Á P v D X ¿ A D B D v D B D D - \ P ¥- Á P v X ¿ A D x DG Jz ¿ A D QD Bz D v D BO D Á P | FD F D

Ž Á Ÿ D ¶D F ] D • D ] D Q¿ F [ D x FP Å - \ P ¥- Á P v ¿ X ¿ A D v D BO D FC F ˜ D F D Å.

)ari %bu Æ-il dari 5%bdullah 8bin 'as"ud9, dia berkata: 4seorang laki-laki datang

kepada (asulullah sembari berkata: 5wahai (asulullahÇ %pa pendapatmu terhadap seorang

laki-laki yang mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah 8sama sekali9 berjumpadengan merekaÈ". (asulullah shallallÆhu 5alaihi wa sallam bersabda: 4seseorang itu adalah

bersama orang yang dia cintaiÄ. H.(.'uslim1.

%nas bin 'alik mengomentarinya: 4Setelah keislaman kami, tidak ada lagi hal yang

membuat kami lebih gembira daripada ucapan (asulullah: 5engkau bersama orang yang

engkau cintai" Ä. œalu %nas melanjutkan: 4;alau begitu, aku mencintai %llah dan (asul-ya,

%bu #akar serta 5Émar. %ku berharap kelak dikumpulkan oleh %llah bersama mereka

meskipun aku belum berbuat seperti yang telah mereka perbuatÄ.

. %llah berfirman :ρ%llah Ta"ala juga memerintahkan kita mengikuti idola yang paling baik

yaitu (asulullah

P \› D ÁD P D › D Š D D D ÊFD P U DX F \ Dx FP D ÁD P Xz ¿ F D ? D B› D F [ D x ž J} D” D Ÿ D JX D F ¶¿ Á P v X ¿ A D Z F± ¿ x D ? D B› D F Dx D

Sesungguhnya telah ada pada 8diri9 (asulullah itu suri teladan yang baik bagimu 8yaitu9 bagi

orang yang mengharap 8rahmat9 %llah dan 8kedatangan9 hari kiamat dan dia banyak

menyebut %llah. &S. %l %h7ab : 3* 1.

#ahkan pada sebagian masyarakat kita, telah muncul gejala yang lebih serius dan

mengkhawatirkan lagi, yaitu pengkultusan terhadap sosok yang dianggap sebagai tokoh tanpa

menyelidiki terlebih dahulu sisi 5a!idah dan akhla!nya. Tokoh idola ini diikuti semua

perkataan dan ditiru semua perbuatannya tanpa ditimbang-timbang lagi, apakah yang

dikatakan atau dilakukan itu benar atau salah menurut agama bahkan sebaliknya, perkataan

dan perbuatannya justru menjadi acuan benar tidaknya menurut agamaËnaÌd7u billÆhi min

d7Ælik.



18/21

Yang lebih memilukan lagi, sang idola yang tidak ketahuan juntrungannya tersebut

memposisikan dirinya sebagaimana yang dianggap oleh para pengidolanya. 'ereka berlagak

sebagai manusia-manusia suci pada momen-momen yang memang suci seperti pada bulan

(amadhan, hari (aya 52edul +ithri dan 52edul %dlha. #ahkan ada diantara mereka yang berlagak menjadi seorang ustad7 dalam rangka mengelabuhi para penggemarnya.

A.)eliru Id¡la Bisa ¬adi Musyrik

)alam 2slam, bentuk pengidolaan sampai mengikuti seluruh sepak terjang sang idola

selain kepada (asulullah sallallahu alaihi wasallam, bisa dikategorikan sebagai salah satu

dosa besar. )an bahkan bisa menjadikan seseorang terjerumus pada kemurkaan %llah Ta"ala

dan kesyirikan. %da beberapa hal yang bisa menjadikan seseorang terjerumus diantaranya Ã

*. jika seseorang mengikuti segala perilaku sang idola dalam hal-hal yang dimurkai

%llah. 'isalnya, bila sang idola menganggap dugem itu adalah sesuatu yang

5cool", maka para remaja ikut-ikutan menyenangi tempat dugem seperti yang

diidolakan.


19/21

)an diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan

selain %llahÃ mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai %llah. %dapun

orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada %llah. )an jika

seandainya orang-orang yang berbuat 7alim itu mengetahui ketika mereka melihatsiksa 8pada hari kiamat9, bahwa kekuatan itu kepunyaan %llah semuanya, dan

bahwa %llah amat berat siksaan-ya 8niscaya mereka menyesal9. &S. %l

#a!arah : *LK 1.

2bnu ;atsir menjelaskan : yang dimaksud andad adalah tandingan yang

mereka ibadahi bersamaan dengan %llah, dan mereka mencitai sebagaimana cinta

mereka pada %llah. )ialah %llah yang tidak ada ilah selain-ya, dan tidak ada

lawan serta tandingan bagi-ya. )an tidak ada serikat bagi-ya. (asulullahsallallahu alaihi wasallam bersabda :

D Dš F ‘ D ? F ¶D Å v D BO D Á P D} F ¿ D F ¶D Ž F ÁxP qÂ ¶D $ \ P ¥ $ Á | } ÁxP · ¿ x F© D D v D BO D Á P | FD F D

D D D D X D F̀ D P Í Á Å

)ari %bdullah 8%bdullah bin 'as"ud9 aku bertanya pada abi sallallahu alaihi

wasallam : )osa apakah yang paling besar È. beliau berkata : engkau jadikan

untuk %llah tandingan sedangkan dia menciptakanmu. H(. #ukhori 1.

6angan jadikan selain %llah sesuatu yang lebih kita cintai, dan

jadikanlah %llah dan rasul-ya sesuatu yang paling kita cintai.

B.«amu"«amu Dalam Memilih Id¡la

%da beberapa rambu-rambu yang harus diketahui setiap muslim dalam

menjadikan seseorang sebagai idola. ;arena menjadikan seseorang idola itu diperbolehkan

dengan beberapa catatan di bawah ini.

*. (asulullah sallallahu alaihi wasallam harus kita jadikan idola sebelum yang lainnya.

;arena memang beliau adalah sebaik-baik idola. %pa pun yang dilakukan oleh

(asulullah, selalu berdampak baik untuk kita. œebih dari itu, mengikuti setiap gerak-

gerik (asulullah sallallahu alaihi wasallam akan mendatangkan pahala bagi kita. Hal

ini tidak akan terwujud kecuali dengan mendalami kehidupan beliau lewat kitab-kitab

sirah.



20/21

3. bila kita mengidolakan seseorang, semuanya karena ingin mencari ridho %llah Ta"ala.

%rtinya, jika mengidolakan seseorang pasti idola tersebut seseorang yang mencintai

%llah dan (asul-ya. 'ereka itu adalah para ulama" dan sholihin. #ukan para

bintang film dan senetron yang dibenci %llah karena banyak melanggar aturan-aturan2slam.

/. meskipun kita mengidolakan seorang ulama", kita harus tetap mengingat, bahwa ia

juga manusia. Tentu banyak sekali kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. #isa

saja orang tersebut terkenal lewat berbagai media. §adahal mungkin banyak

kekurangan yang tersembunyi, yang kita tidak mengetahuinya. 2slam telah

menetapkan bahwa tidak ada yang ma"sum kecuali rasulullah sallallahu alaihi

wasallam .;eempat, menyadari bahwa kelebihan yang dimiliki sang idola, berupa ilmu yang

banyak serta hikmah merupakan anugerah dari %llah Ta"ala. Semua itu sebagai ujian

baik untuk diri sang idola sendiri, maupun orang-orang yang mengidolakannya.

Sebagai penutup, marilah kita amalkan do"a yang diajarkan (asulullah sallallahu

alaihi wasallam sebagaimana disebutkan dalam hadist beliau,

Z ̀ F ¶D D Z” R F D F ] Z Á x DG Ž Â Ÿ D ¶D D | ÁŸ ¿ F Dz F P M Î A D D | ÂŸ ¿ Z}Ï ¿ Î| D ¿ VF xP D [ D D x FP D D | Â ̃ ¿ F ] D Ž Á Ÿ ¿ D D | ÁŸ ¿ D x ¿© D F PD M Î A D

Ya %llah, aku memohon kepada-'u cintamu, dan cinta orang-orang yang

mencintaimu, dan amalan yang menyampaikanku pada kecintaan-'u, ya %llah

jadikanlah cinta kepada-'u lebih aku cintai kepadaku dari pada diriku dan hartaku.

H(. Hakim 1. Ë..

)emikianlah khutbah yang kami sampaikan. Semoga dapat meningkatkan iman dan

takwa kita pada %llah Ta"ala.

F D x FP D Ð x DB D ‘ D v D BO D Ñ Ð D \ F ̃ x B Á xP ’_B| D D ] F ‰ ¿ F› ¿ B ÁG D B} D D D _ F¶D D Ð D \ F}]ÊPF D FÒ «BR DxPF D ] F› ¿ B ÁG D ¿ P B} D D Dz D | F Á xB PX F¥ D PX D ‘ D D Î ˜ D x FB PX F¥ D PX D ‘ D D B ̃D x B Á xP PX ¿[D D PX} ¿] D ® D x ÁP ™ÁG 8Ð9 I” F ¿ ZRx D ? D B” D FÓF P ? Á G 8Ð9

amru 1.



21/21


Ilmu Tazwid

Documents

Transcript of Ilmu Tazwid