Ilmu Sosial Budaya Dasar
-
Upload
nikke-ardilah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Ilmu Sosial Budaya Dasar
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
KELOMPOK 1 :
1. YAYA KUSWARI (13030194027)
2. NIKKE ARDILAH WULANDARI (13030194064)
PENDIDIKAN KIMIA B 2013
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
A. Pendahuluan
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling tinggi dibandingkan dengan
makhluk lain. Tingginya harkat dan martabat manusia karena manusia mempunyai
akal budi.
Manusia sebagai makhluk budaya berupaya untuk mengkaji manusia sebagai
makhluk yang berkemampuan untuk menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya
untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan.
Tujuan pembelajaran adalah mahasiswa memahami konsep-konsep dasar
tentang manusia. Manusia sebagai makhluk budaya hidup dalam ruang lingkup
kebudayaan dan kebudayaan yang menciptakan nilai dan makna bagi kemanusiaan.
B. Manusia dan Fungsi Akal Budi
Manusia sebagai makhluk hidup merupakan makhluk yang paling rumit.
Manusia telah mampu mempelajari dan mengungkapkan sebgian besar rahasia alam
seperti ruang, waktu, gerak alam semesta beserta isinya.
Menurut Louis Leahy seperti dikutip oleh Usman Pelly dkk (1994:1),
menjelaskan bahwa manusia terdiri dari badan dan jiwa, “materi dan roh”. Melalui roh
manusia dapat meningkatkan setinggi – tingginya daya indera dan naluri, daya tumbuh
– tumbuhan dan materi yang masih potensial. Melalui roh manusia juga dapat
mengumandangkan “hal-hal ilahi”. Selain itu melalui roh pula manusia ke kehidupan
relasional dan sosial yang memungkinkan manusia kreatif dan memasuki dunia
religius dan moral.
Manusia pada awalnya berkembang alami sesuai dengan hukum-hukum alam.
Selanjutnya perkembangan alami manusia menjadi jauh melampaui perkembangan
makhluk lain, melalui intervensi dan kebebasannya. Melalui proses tersebut
menjadikan manusia sebagai makhluk budaya. Membudayakan manusia merupakan
tuntutan kodratnya sebagai makhluk berakal budi.
Akal dan budi terdiri dari akal yang berarti daya pikir, pikiran, ingatan.
Sedangkan budi berarti alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk (KBBI:1989). Jadi akal budi adalah alur batin yang
merupakan paduan antara kemampuan berfikir manusia dengan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk.
Akal semakin lama semakin berkembang sangat kompleks, perkembangan akal
ditunjang dengan pemakaian bahasa oleh manusia sebagai alat komunikasi. Bahasa
sebagai salah satu hasil budaya manusia dapat dipakai sebagai alat komunikasi dan
dapat mendukung berkembangnya akal, sebaliknya dengan akal, manusia dapat
mengembangkan bahasa.
Bila manusia dengan akal budinya dapat menganut dan memperhatikan nila –
nilai yang dijunjung tinggi oleh individu dan masyarakat maka manusia tersebut
termasuk manusia yang memiliki harkat dan martabat tinggi. Jadi fungsi akal dan budi
manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan, sebagai pemegang
amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
C. Manusia Sebagai Pencipta Kebudayaan
Definisi kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau dari berbagai
aspek bidang ilmu dan dari para ahli yang mempunyai latar belakang ilmu yang
berbeda. Berikut penjelasan beberapa para ahli mengenai definisi Budaya dan
kebudayaan:
a. Bardy dkk (1997:7) menjelaskan budaya merupakan kerangka yang tidak terlihat
secara terus-menerusdan mendalam mempengaruhi individu dalam masyarakat.
b. Koentjaraningrat (1983:7) menjelaskan kata kebudayaan berasal dari kata
budayyah (bahasa snksekerta)bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan
akal.
c. P. J Zoetmulder seperti dikutip Koentjarningrat (1990:81) membedakan budaya
dan kebudayaan. Budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-
daya yang berarti daya dari budi, yang berupa cipta, rasa dan karsa. Kebudayaan
merupakan hasil cipta, karsa dan rasa.
d. M.J. Langenveld seorang filosof menjelaskan kebudayaan merupakan
perwujudan dari nilai-nilai dan produknya.
e. Koentjaraningrat seorang antropolog menjelaskan kebudayaan dalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik ddiri manusia dengan belajar.
f. Zoetmulder menjelaskan kebudayan adalah perkembangan terpimpin oleh
manusia budiawan dari kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam,
terutama alam manusia sehingga ia merupakan suatu kesatuan harmonis.
g. Marran (1999) menjelaskan kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi
dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangunalam guna memenuhi
kebutuhan-kebutuhan serta tujuan hidupnya yang terlihat secara proses
humanisasi.
h. Djojodigoeno(1958) menjelaskan “budaya” adalah “daya” dan “budi” berupa
cipta, rasa dan karsa. Sedangkan cipta, rasa dan karsa bersumber dari jiwa.
Jadi budaya merupakan sesuatu yang setiap orang mengambil bagian, dengan
kata lain manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Manusia menciptakan
kebudayaan itu sesungguhnya mengubah kenyataan yang sudah ada, kenyataan tesebut
adalah alam sekitar kita dimana manusia menempatinya.
Kebudayaan yang telah diciptakan manusia terdiri dari tiga wujud, yaitu: 1.)
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma peraturan dan
sebagainya. Kebudayaan wujud ini disebut kebudayaan ideal yang berfungsi untuk
mengatur tata kelakuan, mengenali memberi arah dan mengendalikan perbuatan dan
perilaku manusia; 2.) kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan yang
berpola manusia dalam masyarakat. Wujud ini bersifat konkrit terjadi disekitar kita
dan berlangsung sehari-hari, kebudayaan ini sering disebut sistem sosian. Kebudayaa
ini berisikan interaksi antar manusai, hubungan sosial dan pergaulan; 3.)kebudayaan
sebagai hasil karya manusia. Kebudayaan ini bersifat konkrit atau nyata. Kebudayaan
ini berupa allat-alat dari aktivitas manusia, perbuatan dan karya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan juga memiliki unsur-unsur yang bersifat
universal yang disebut fungsi pokok, meliputi antara lain:
a. Sistem religi dan upacara keagamaan, misal: upacara kematian, ritual menolak
hujan, upacara keagamaan dan lain – lain.
b. Sistem dan organisasi masyarakat, misal: kekerabatan, sistem warisan dan lain –
lain.
c. Sistem pengetahuan, misal: perbintangan, ilmu bercocok tanam, perdagangan
dan lain – lain.
d. Bahasa sebagai media komunikasi bahasa tulis dan bahasa lisan.
e. Kesenian, misal: seni rupa, seni musik, seni gerak dan lain – lain.
f. Sistem mata pencaharian hidup, misal: pertamanan, peternaan dan lain – lain.
g. Sistem teknologi dan peralatan, misal: teknik pembuatan alat pertanian, teknik
perikanan, teknik membuat alat menangkap ikan dan lain – lain.
Masing-masing unsur di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila ada
satu unsur yang berubah maka akan ad unsur yang mengalami perubahan juga, karena
saling memberikan konstribusinya masing-masing.
Dapat disimpulkan bahwa budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
untuk memenuhi keinginan-keinginan hidupnya. Budaya diperoleh dengan cara belajar
dan budaya tidak tetap tetapi selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang
terjadi pada akal manusia.
D. Konsep – Konsep dalam Kehidupan Bermasyarakat
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
karena manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu manusia
selalu hidup berkelompok. Kelompok-kelompok manusia tersebut dinamakan
masyarakat. Definisi masyarakat sendiri adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terkait
oleh identitas bersama (Koentjaraningrat,1980;160) dalam hidup bermasyarak
manusia memiliki beberapa konsep atau rambu-rambu agar hidup mereka tetap terarah
dan harmonis. Karena di dalam sebuah masyarakat selalu terjadi interaksi antar
manusia satu dengan manusia yang lainnya, tedapat ikatan pola perilaku yang khusus
atau khas di dalam semua aspek dan adanya rasa identitas terhadap kelompok, dimana
individu menjadi anggota kelompoknya. Konsep-konsep yang harus dipahami dalam
hidup bermasyarakat antara lain:
1. Manusia dan Keadilan
Keadilan merupakan tindakan baik yang seharusnya dilakukan oleh setiap
manusia dalam semua tindakannya. Keadilan berasal dari kata adil yang artinya
memberikan apa yang menjadi haknya (Natanegoro;1969). Implementasi dari
konsep keadilan itu sendiri harus berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
moral, pertimbangan baik buruk dan tidak semata-mata hanya berdasarkan kepada
konsep keadilan secara itam putih. Dimana kebajikan itu merupaka segenap citi-
cita moralitas sebagai suatu keseluruhan tungggal dimasukkan dalam konsep
keadilan maka makna keadilan menjadi rihteousness yang artinya kebenaran atas
dasar kebaikan dan bukan suatu kebenaran ilmiah.
Hakekat keadilan terwujud apabila seseorang atau kelompok orang
berperilaku sesuai dengan hak dan kewajibannya dan sesuai peranannya masing-
masing. Tindakan yang dilakukannya tersebut juga tidak merugikan orang lain.
Manusia yang selalu menjalankan sikap adil dalam hidupnya, ia akan merasa
aman dan sejahtera. Terlebih lagi apabila keadilannya tersebut dapat ia gunakan
untuk membantu meringankan beban orang lain. Keadilan akan terwujud jika
masing-masing memiliki pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.
2. Manusia dan Tanggung Jawab
Keberadaan dan adanya manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk
mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. menjadi seorang manusia
yang sehat jiwa dan raganya, ia selalu mempunyai tanggung jawab baik tanggung
jawab tehadap dirinya sendiri maupun terhadap manusia lainnya.
Kata tanggung jawab sendiri memiliki arti yaitu keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Setiap manusia tak ada yang hidup sendiri,
mereka selalu hidup sosial atau dalam sebuah kelompok. Karena mereka hidup
berkelompok maka dari sanalah mereka mempunyai berbagai macam tanggung
jawab bukan hanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi juga kepada
kelompoknya, keluarga dan sebagainya.
Tanggung jawab manusia dalam hidupnya ada empat macam yaitu,
tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung
jawab kepada bangsa/negara, tanggung jawab kepada Tuhan YME yang telah
meciptakannya. Dasar adanya tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh
manusia sebagai makhluk berbudaya yaitu karena eksistensinya dan keinginannya
untuk menjadi manusia yang baik dan memperoleh kebahagiaan.
3. Manusia dan Pengabdian
Definisi pengabdian adalah proses, perbuatan, cara mengabdi atau
mengabdikan. Seseorang dapat memilih mementingkan kepentingan pribadinya
sendiri atau lebih mementingkan kepentingan umum, dalam memilih tersebut
adalah hak mereka masing-masing. Hal yang dapat menjadikan seseorang mau
mengabdi atau tidak adalah cinta, kasih, keyakinan dan tanggung jawab. Manusia
yang paling utama haruslah mengabdi kepada Tuhannya karena telah
menciptakannya dan meberikannya kehidupan. Selain itu manusia juga harus
mengabdi terhadap keluarga yang telah membesarkannya karena di dalam
keluargalah seoarang anak dapat tumbuh besar dan mendapat pendidikan karena
mereka dirawat oleh kedua orangnya dengan penuh tanggungjawab, sehingga
seorang anak harus mengabdi kepaa keluarganya. Dan mengabdi kepada negara
yang menjadi tanah airnya tempat kita semua bernaung dalam kedaulatannya,
sehingga dalam keadaan negara bagaimanapun kita harus mengabdi dengan hal-
hal yang positif tanpa membuat keburukan bagi negara kiata.
Untuk menjalankan pengabdiannya manusia harus tulus ikhlas dalam
melaksanakannya dengan rasa senang hati, karena dengan itu pakerjaan
pengabdian yang rasanya berat akan terasa ringan dan menyenagkan.t tugas
pengabdian adalah tugas-tugas yang mulia dan akan menjadikan kebahagiaan
serta kedamaian jika semua manusia dapat mengabdi secara benar dan tidak
menyalahi aturan.
4. Pandangan Hidup
Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian nilai yang dianut
masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh individu dan golongan-golongan
dalan masyarakat. Pandangan hidup berbeda dengan dengan sistem nilai budaya.
Sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga
masyarakat. Sedangkan pandangan hidup merupakan suatu sistem pedoman yang
di anut oleh golongan-golongan lebih sempit lagi individu-individu dalam
masyarakat. Jadi sebenarnya yang di anut oleh masyarakat adalah pandangan
hidup golongan tertentu bukan pandangan masyarakat secara umum.
Bangsa kita mempunyai ideologi yang merupakan pandangan hidup
bangsa yang telah dicetuskan oleh para pendiri bangsa kita, tetapi belum tentu
semua masyarakat bangsa ini sepadan pandangannya dengan pandangan hidup
tersebut. Karena untuk itu marilah kita semua berbuat baik, tidak hanya untuk diri
sendiri tetapi juga unuk sesama manusia, alam sekitar kita dan Tuhan YME.
E. Cinta Kasih, Keindahan, Penderitaan, Kegelisahan dalam Kehidupan Manusia
Menurut Aristoteles, tujuan tertinggi yang ingin dicapai manusia adalah
kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan hak bagi setiap manusia. Untuk mencapai
kebahagiaan tidak boleh merusak atau melanggar kemanusiaan pada umumnya serta
melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Tuhan. Oleh karena itu perlu memahami
tentang cinta kasih, keindahan, penderitaan dan kegelisahan.
1. Cinta Kasih
Manusia tidak bisa hidup tanpa cinta. Cinta memgang peranan penting
dalam kehidupan. Cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan,
pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak.
Cinta kasih adalah suka dan sayang sekali sehingga sanggup memberikan
apapun. Ruang lingkup cinta kasih antara lain : cinta kasih pria dan wanita, orang
tua dan anak, sesama yang menderita, dan kepada Tuhan. Perasaan cinta kasih
mampu membangkitkan semangat hidup serta memberikan inspirasi untuk
berkreatifitas. Rasa cinta kasih menimbulkan rasa kasih sayang.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, tak ada
manusia tanpa cinta. Cinta memainkan peranan penting dalam kehidupan
manusia, cinta merupakan landasan perkawinan, membentuk keluarga dan
pemeliharaan anak – anak, landasan hubungan erat di masyarakat dan
pembentukan hubungan manusiawi yang akrab.
Cinta antara pria dan wanita dapat dibedakan menjadi:
Cinta Amor yaitu perasaan cinta terhadap pria maupun wanita yang dilandasi
oleh faktor – faktor yang sulit dinalar.
Cinta Eros yaitu ketertarikan seorang pria atau sebaliknya, karena semata –
mata sebagai media pemuasan seksual.
Cinta kasih kepada Tuhan atau biasa disebut dengan Cinta Apage dapat
diwujudkan dengan pemujaan, dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama masing – masing. Selain itu tindakan dan perilaku
sehari – hari juga merupakan perwujudan dari cinta kasih keppada Tuhan.
Jadi cinta kasih merupakan perasaan suka kepada seseorang yang disertai
dengan belas kasihan. Cinta merupakan sikap dasar ideal yang memungkinkan
dimensi sosial manusia menemukan bentuknya yang khas manusiawi.
2. Manusia dan Keindahan
Manusia suka akan keindahan. Ada beberapa pendapat tentang keindahan
antara lain:
Mortimer Adler : keindahan adalah karakteristik suatu benda yang
memberi kesenangan kepada kita yang dapat kita peroleh semata – mata
dari pemikirannya atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya
Immanuel Kant : keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan tidak
melalui kesan atau konse, melainkan dengan subyektivitas yang seketika,
semesta dan tidak berkepentingan sebelumnya.
Max Rossenberg : suatu himpunan hubungan yang serasi dalam benda
antar benda itu dengan si pengamat.
Keindahan memang memasuki segala aspek kehidupan manusia, oleh
sebab itu keindahan bukan sekedar kebutuhan hidup manusia, tetapi merupakan
bagian hidup manusia. Keindahan merupakan komonitas bisnis yang menjanjikan,
karena dengan tampilan yang indah, para produser akan memperoleh keuntungan
yang maksimal. Semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka semakin besar pula
hasrat dan keinginannya untuk menghargai keindahan.
3. Manusia dengan Penderitaan
Manusia hidup di dunia ini silih berganti mengalami suka dan duka,
kebahagiaan dan penderitaan. Penderitaan adalah teman paling setia kemanusiaan
dan melengkapi ciri paradoksal yang menandai eksistensi manusia di dunia.
Penderitaan adalah beban yang ditanggung oleh seseorang dan beban tersebut
dirasakansebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penyebab penderitaan sangat banyak. Ada manusia menderita alasan fisik,
alasan moral. Akibat penderitaan yang dialami oleh seseorang bermacam –
macam, ada yang mendatangkan hikam ada juga yang sampai frustasi bahkan
bunuh diri.
Orang – orang sukses semua dimulai dari proses penderitaan dan jarang
orang sukses tanpa mulai dari proses penderitaan. Penderitaan dirasakan sebagai
bagian dari proses, kehidupannya untuk mencapi sukses di kemudian hari.
4. Manusia dengan Kegelisahan
Setiap manusia pasti pernah merasakan was-was atau gelisah. Untuk
menghilangkan kegelisahan manusia harus bersikap tenang, optimis dan
menjalankan pekerjaan dengan sebaik mungkin serta berdoa dan hasilnya
diserahkan kepada Tuhan. Macam – macam kegelisahan menurut Sigmund Freud:
a. Kegelisahan obyektif adalah kegelisahan yang timbul pada diri seseorang
terhadap apa yang dia miliki dan dia sayangi karena adanya ransangan atau
pengaruh dari luar atau sesuatu yang membuat tidak pasti
b. Kegelisahan neoritik adalah kegelisahan yang timbul karena bahaya dari
naluriah.
c. Kegelisahan moral adalah kegelisahan yang timbul akibat tidak terkendalinya
emosi seseorang sehingga emosi tersebut menguasi diri.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegelisahan
manusia dikarenakan takut akan kehilangan terhadap hak – hak atau segala
sesuatu yang ia miliki. Situasi – situasi hidup yang bisa mendatangkan
kegelisahan:
Keadaan jasmani yang kurang baik
Kemiskinan
Ketidakadilan
Situasi wanita
Malapetaka
Jadi kegelisahan adalah gambaran keadaan seseorang yang tidak tenteram
hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah laku.
F. Proses Pembudayaan
1. Internalisasi dalam masyarakat
Proses panjang sejak seseorang dilahirkan sampai mati
Dimana dia belajar menenamkan dalam kepribadiannya segala perasaan,
hasrat nafsu serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya
Dari hari ke hari dalam kehidupannya bertambahlah pengalaman seorang
manusia mengenai bermacam-macam perasaan baru
2. Sosialisasi dalam masyarakat
Proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar
pola-pola tankan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekelilingnya
yang menduduki beraneka macam peranan sosialyang mungkin ada dalam
kehidupan sehari-hari
3. Proses difusi dalam masyarakat
Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu
individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Penyebaran
dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi
intramasyarakat.Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut
difusi intermasyarakat. Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan:
o Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat
o Penerimaan unsur baru
o Proses integrasi
4. Proses akulturasi dalam masyarakat
Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses
yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian
rupa , sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan
sendiri.
5. Proses asimilasi dalam masyarakat
Proses asimilasi adalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang
ditandai oleh makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar
kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental
yang berhubungan dengan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:
o Faktor toleransi
o Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi
o Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain.
o Faktor perkawinan campuran
6. Enkulturasi dalam masyarakat
Seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat istiadat,system norma dan peratuaran yang hidup di
kehidupannya. Sejak kecil proses ini sudah tertanam dalam pikiran masyarakat.
Individu akan belajar meniru berbagai macam tindakan yang kemudian menjadi
pola yang mantab dan dibudayakan
G. Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang
dimiliki bersama oleh warga atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan
antara lain norma, aturan yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan , juga
teknologim selera, rasa keindahan (Soelaeman, 2001).
Proses ini tidak dapat dipastikan lama atau tidak proses tersebut dan tidak
dapat pula iperkirakan lama atau batas waktu yang diperlukan, karena semua itu
tergantung kepada individu masing-masing, tempat terjadinya proses ini, dan berbagai
factor lainnya. Kita dapat melihat akibat yang ditimbulkan dari proses ini, misalkan
saja banyak remaja sekarang lebih menyukai modern dance dari pada tarian traditional
yang menjadi jati diri dan cirri khas daerah atau tempat tinggalnya.
Penyebab terjadinya perubahan kebudayaan :
Sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaannya sendiri
Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Penemuan baru atau inovasi yang telah ada
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang tidak cocok lagi dengan lingkungan
Apabila terjadi kegagalan dalam pewarisan dari suatu generasi ke generasi
baru
Globalisasi adalah ebuah gejala yang pada saat ini sulit dihindari, termasuk
oleh bangsa indonesia.globalisasi membawa banyak pengaruh pada kebudayaan
manusia dan bangsa di dunia termasuk bangsa indonesia.
Budaya Globalisasi telah telah menekan budaya lokal sampai sudut yang
paling sempit. Jadi terjadi perubahan pada struktur lokal-nasional-global menjadi
lokal-global.
Jadi, pemahaman budaya lokal harus diberikan kepada anak sejak dini,
sehingga akan membentuk kepribadian indonesia yang kokoh dan tanggu dalam
terpaan budaya global