MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

28
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERMAINAN TRADISIONAL YANG SUDAH TERPINGGIRKAN OLEH PERMAINAN MODERN Oleh: SABTUNUS MARETO DBC 108 136 1

Transcript of MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Page 1: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PERMAINAN TRADISIONAL YANG SUDAH TERPINGGIRKAN

OLEH PERMAINAN MODERN

Oleh:

SABTUNUS MARETODBC 108 136

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKARAYA2010

1

Page 2: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

A. Pendahuluan

Membaca salah satu surat kabar nasional, kita terenyuh melihat kondisi anak-

anak muda sekarang, apalagi yang hidup di perkotaan pasti lebih berat beban

yang mereka hadapi dan sekarang anak-anak yang ada di pedesaan pun sudah

mulai mengikuti gaya para anak-anak muda yang ada dikota-kota besar, sangat

besar sekali pengaruhnya terhadap mereka gaya kehidupan mereka yang serba

instan.

Kemanakah remaja-remaja karang taruna yang dulu begitu aktif berorganisasi,

kemanakah mereka remaja-remaja mesjid yang menjadikan sebagai pusat

informasi mereka, tempat bertukar informasi-informasi selain mengaji.

Masih ingatkah Kita? Permainan-permainan tradisional yang sering kita

mainkan waktu kita kecil dulu, lihatlah permainan apa yang dimainkan anak-

anak sekarang? Bermain play station, remote kontrol, game komputer, tempat

bermain anak-anak yang ada dimall-mall dan sebagainya.

Kemanakah permainan jaman dulu seperti gatrik, ular tangga, ketepel,

tembak-tembakan dari pohon pisang dll, ternyata sudah sangat langka sekali

permainan itu.

B. Perkembangan Video Games Modern

Mesin Games juga mengalami kemajuan yang luar biasa, sekitar tahun 1986

saat itu yang paling terkenal adalah Nintendo yang paling terkenal waktu itu

game Mario Bross dan Battle City (perang Tank). Kemudian ditahun 1988

mulai ada SEGA yang gambarnya lebih bagus dari Nintendo dan sticknya

yang mulai banyak tombol-tombolnya yang mulai terkenal saat itu Game

Super Sonic yang juga dikartun kan menjadi film. Pada generasi ini gamenya

banyak bertema yang melompat-lompat sepert Mario Bross.

Sebelumnya generasi video games berawal dari Game Watch (Gimbot) yang

biasanya ada penyewaan kelilingnya. Gimbot sangat kurang menarik, karena

2

Page 3: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

gerakannya monoton dan permainannya hanya itu-itu saja. Jika ingin ganti

permainan kita harus membeli lagi yang lain dengan jenis permainan yang

berbeda.

Pada tahun 1993 mulai muncul Super Nintendo, gambarnya sudah mendekati

nyata dan tombol sticknya pun semakin banyak dengan ada tombol L dan R

yang ditekan dengan jari telunjuk.

Melompat ke tahun 1999 muncul permainan Play Station (PS), tampilannya

sudah sangat bagus dan tombol sticknya juga makin banyak. Saat itu game

yang paling cukup digemari diantaranya adalah Winning Eleven dan Resident

Evil. Saat itulah mulai muncul bisnis yang bernama Rental PlayStation.

Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2001 muncul lagi perkembangan

konsol Playstation yakni Play Station 2 (PS2) yang gambarnya mulai bagus

dan gamenya juga semakin rumit dan banyak pilihan.

Di generasi berikutnya juga mulai bermunculan X-Box dan PS3 yang

gambarnya sudah 3D dan sudah semakin mendekati kenyataan terutama game-

game olah raga seperti sepak bola. Kemudian ada pulan Gimbot juga

bentuknya sudah canggih, yakni PSP Console yang mirip gimbot tetapi

gambarnya real dan banyak pilihan.

Selain game konsol ada pula game on-line berbasis internet yang sudah

banyak bermunculan di warnet-warnet, bahkan poin dari game tersebut juga

mulai diperjual belikan secara nyata dengan menggunakan transfer bank.

C. Kemana Permaianan Tradisional ?

Lalu bagaimana dengan permainan tradisional yang dulu sering dimainkan

bersama teman-teman? Sepertinya sedikit demi sedikit sudah mulai jarang

dimainkan. Mengapa kita melupakan permainan tradisional? Padahal

permainan tradisional mengajarkan kita untuk bekerja sama, tangkas, dan

menambah teman tentunya. Beda halnya dengan video game yang hanya

3

Page 4: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

maksimal dapat dimainkan oleh 2 orang itupun bersifat kompetensi. Berikut

ini ada beberapa permainan tradisional di antaranya :

1. Lempar tabak atau Jengkek (inting domprak)

Dalam bahasa daerah, tabak maksudnya adalah lemparyang artinya

memainkan sebuah kepingan kayu atau pecahan batu dengan cara melempar

dan kemudian menggeserkannya dengan kaki sebelah. Permainan ini juga

biasa disebut Jengkek, yang artinya melompat-lompat dan bergeser dengan

satu kaki. Permainan ini dapat dilakukan dimana saja, bias di tanah dan bias

juga di lantai marmer yang kotak-kotak.

Pertama-tama dengan membuat garis kotak-kotak sebanyak 8 kotak, yaitu 4

kotak dikiri dan 4 kotak dikanan.

Jumlah pemain minimal 2 orang dan maksimal 8 orang, setiap pemain harus

memiliki satu buah tabak yang bias dari kayu yang lempeng misal kayu dari

potongan papan, batu yang agak lempeng, atau pecahan ubin/marmer.

Semua pemain harus memulai permainannya dari kotak pertama di sebelah

kiri, dengan cara melempar tabak miliknya tepat di kotak pertama setelah itu

ia harus berjengkek (melompat2 satu kaki) sambil mendorong2 tabak

miliknya bergeser ke kotak berikutnya.. kaki pemain juga tidak boleh

menginjak garis

Bila tabak atau kaki pemain menginjak garis maka itu berate ia gagal dan

harus mengulang ke posisi sebelumnya dan giliran pemain berikutnya, misal

ia mulai dari kotak 1 maka kembali ke kotak 1.

Pemain harus membawa tabak miliknya sampai kekotak 8 (terakhir) dengan

berjengkek, bila berhasil maka ia lanjutkan dengan melempar tabak miliknya

kekotak selanjutnya.. misal ia mulai dari kotak 1 lalu berjengkek dan

berhasil membawa tabaknya ke kotak terakhir hingga keluar dari semua

kotak, maka setelah itu ia mulai lagi dari kotak 2 dengan cara melemparnya

Pemenangnya adalah pemain yang dapat bermain hingga kotak terakhir.

4

Page 5: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Gambar 1. Denah permainan lempar tabak

Permainan jengkek yang lain adalah “Jengkek Bulan”, caranya sama tetapi

bentuk kotak2nya yang berbeda… pemenang ditentukan dari siapa yang

berhasil sampai di kolom bulan. Berbeda dengan jengkek biasa, jengkek

bulan tidak dengan cara menggeser2 tabak tetapi dengan cara melempar

tabak ke kolom2 tertentu sesuai tingkatannya.

Bila lemparannya salah maka ia gagal dan dilanjutkan dengan pemain lain.

Bila lemparannya berhasil masuk dikotak yang dituju, maka ia harus

berjalan satu kaki melewati kotak2 yang ada dan kemudian mengambil dan

membawa tabak miliknya sampai ke keluar dari kotak.

Gambar 2. Kolom jengkek bulan

5

Page 6: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

2. Permainan Asem (gobak sodor)

Permainan ini sebenarnya adalah permainan kejar tangkap. Dimana ada dua

tim yang saling berlawanan, satu tim terdiri dari lima orang yang berjaga di

garisnya masing-maing.

Permainan ini dapat dilakukan di lapangan bulu tangkis, lapangan volley,

atau di tanah dengan cara membuat garis kotak persegi panjang yang sangat

besar yang terdapat dua garis melintang dan mendatar ditengahnya. Pemain

yang menang adalah tim yang semua pemainnya berhasil melewati seluruh

penjagaan tim lawan dan sampai di ujung garis terakhir.

Tim penjaga berjaga di garisnya masing-masing, ada yang berjaga di garis

horizontal paling depan, tengah, dan belakang, dan dua orang lagi menjaga

garis yang vertikal.

Tim penantang harus melewati setiap kotak-kotak yang dijaga ketat oleh tim

penjaga ini, dan harus berhasil lolos hingga garis paling akhir.

Jika ada satu pemain yang tertangkap maka semua pemain dinyatakan gagal,

dan giliran jaga bagi tim tersebut.

Gambar 3. Permainan asem atau gobak sodor

3. Meriam Bambu

Meriam bambu atau meriam buluh adalah permainan yang tidak asing lagi,

permainannya seperti membuat meriam tiruan dari bambu yang

berdiameter cukup besar. Seringkali digunakan pada acara tertentu

6

Page 7: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

misalnya ketika bulan Ramadhan atau saat-saat lainnya. Suara dentuman

yang keluar dari meriam inilah yang menjadi keasyikan tersendiri dalam

permainan ini. Hal yang cukup melelahkan yaitu meniup asap yang ada

didalam bambu akibat ledakan agar keluar dari bambu.

Potonglah sebuah bambu yang berdiameter besar (kira-kira 10 -20cm)

dengan gergaji, satu ujungnya dalam keadaan terbuka tanpa sekat dan

ujung yang satunya lagi tertutup

Buanglah sekat-sekat pemisah yang ada didalam bambu dengan menusuk-

nusukkannya dengan kayu.

Buatlah lubang kecil di dekat ujung yang bersekat/tidak bolong, buat

dengan jarak antara 10 – 15 cm dari pangkalnya sehingga menyerupai

meriam.

Letakkan bambu dengan posisi agak miring, dimana ujung penembaknya

harus menghadap agak ke atas dan pangkal pemicunya tergeletak di tanah

Isi meriam dengan minyak tanah atau karbit sebagai bahan peledaknya.

Tutup lubang pemicu dan ujung penembaknya dengan kain atau plastik

dengan rapat dan biarkan beberapa menit agar gas dari karbit atau minyak

tanah dapat berkumpul di dalam meriam.

Setelah itu nyalakan api dan nyalakan di lubang pemicunya maka akan

terdengar suara dentuman akibat api yang menyambar minyak tanah atau

karbit dengan kecepatan tinggi.

7

Page 8: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Gambar 4. Meriam bambu

4. Permainan Guli / Gundu / Kelereng (unting, picis, pirlus, cirak)

Kelereng atau guli adalah permainan yang memainkan sebuah bola kecil

dari kaca (bekas cat semprot). Guli ditembakkan dengan cara di “tekar”

atau di jentikkan dengan jari telunjuk. Posisi untuk menembakkan guli

yaitu :

Jempol dan telunjuk tangan kiri memegang guli dan berfungsi sebagai

bidikan atau mengarahkan arah tembakan kelingking tangan kiri

menyentuh tanah sebagai sumbu pijakan jempol dan telunjuk tangan kanan

dibuat membentuk huruf O, dimana jari telunjuk sebagai penembak dan

jempol sebagai penahan/pelatuknya. Arahkan jari telunjuk yang siap untuk

menjentik/menembak ke guli yang akan di tembakkan. Jentikkan jari

telunjuk dengan tenaga yang sesuai dengan posisi guli yang menjadi

sasaran, bila letaknya jauh maka harus dijentik dengan keras.

Permaianan guli ini ada beberapa cara peraturannya:

Permainan dengan banyak guli didalam suatu lingkaran yang bulat di

tanah lapang, misinya adalah mengeluarkan guli yang ada didalam tersebut

dan guli yang menjadi penembak tidak boleh masuk kedalam lingkaran.

Guli yang berhasil dikeluarkan menjadi milik pemain yang menembakkan,

yang menang adalah yang paling banyak mengeluarkan guli tersebut.

Permainan dengan lubang ditanah, dimana guli penembak harus masuk

kedalam lubang tersebut sebagai posisi bidikan. Cara mainnya pertama-

tama pemain harus melempar guli miliknya masuk kedalam lubang

sebelum menembakkan guli musuh-musuhnya.

8

Page 9: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Permainan dengan dua huruf Z dan ada garis pembatas di atas dan

dibawah huruf Z tersebut, disini ada dua buah huruf Z yang jaraknya

berjauhan. Guli sasaran terletak di dua ujung huruf Z tersebut. Pertama-

tama semua pemain melemparkan gulinya dan tidak melewati garis batas,

pemain yang paling jauh jaraknya dia yang pertama kali menembak.

Pemenang ditentukan dari siapa yang bisa menembakkan seluruh guli

yang ada di ujung huruf Z tersebut.

Gambar 5. Bermain kelereng

5. Layang-layang atau kelayang

Permainan ini mungkin salah satu permainan yang masih bertahan hingga

saat ini, layang-layang dibuat dari bambu yang sudah diraut dan dijadikan

seperti lidi sebagai kerangkanya. Membuat layangan memerlukan teknik

yang tinggi, tidak semua orang dapat membuat laying-layang. Kesalahan

dalam pembuatan akan berakibat layangan menjadi liar dan bahkan tidak

bisa terbang.

Untuk membuat layangan pertama-tama dibuat dulu kerangkanya yang

berbentuk seperti belah ketupat. Kerangka layang-layang dibuat dari dua

buah batang bamboo yang sudah diraut tipis dan diikat hingga membentuk

seperti huruf “t”. Sudut pertemuan antara dua bambu tersebut harus

ditimbang, yaitu harus bisa tegak sejajar bila diletakkan di ujung jari.

Tali pengait untuk penarik layangan juga memiliki teknik sendiri untuk

membuatnya, tali pengait untuk penarik ini diikat pada ujung bagian

bawah layangan dan bagian tengah kerangka layangan. Posisi tali penarik

ini juga harus ditimbang agar layangan dapat dikendalikan dengan mudah

Untuk menerbangkan layangan harus pada saat ada angin yang berhembus,

bila tidak ada angin maka akan susah untuk menerbangkannya.

9

Page 10: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Tali layangan harus panjang dan digulung dengan rapi di sebuah kaleng

bekas, bisa dengan tali plastik biasa atau dengan gelasan (tali yang telah

dilumuri dengan perekat dan pecahan kaca yang ditumbuk halus).

Untuk menerbangkan layangan ada seorang yang membantu untuk

menganjung layangan tersebut, semakin jauh jarak anjungannya maka

semakin mudah terbangnya.

Untuk mengatur arah layangan adalah dengan melihat ujung hadapan

kepala layangan, jika ia menghadap kekanan maka jika ditarik talinya

layangan akan berbelok ke kanan, untuk menaikkan hingga tinggi maka

tariklah tali sebanyak-banyaknya ketika kepala layangan menghadap

keatas

Layang-layang hingga saat ini masih menjadi favorit, dan dibeberapa

daerah bahkan sering diadakan perlombaan dengan model yang unik dan

bermacam-macam. Tempat yang asyik untuk bermain layangan ialah di

tepi pantai, tepi sungai, dan tanah lapang. Jangan bermain di tepi jalan dan

menggunakan tali kawat, sangat berbahaya untuk pengendara motor dan

tiang listrik.

Gambar 6. Bermain layang-layang

6. Cangka’ Lele (patuk lele)

Permainan ini menggunakan dua buah tongkat kayu, yang satu panjang

dan yang satunya agak pendek.. saya tidak tahu apa arti cangka’ lele ini

tetapi begitulah sebutannya. Satu kayu sebagai pemukul sedangkan yang

satunya lagi sebagai sasaran.

10

Page 11: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Cara bermainnya adalah, pertama buat sebuah lubang yang dalam di tanah

lapang, kemudian tongkat sasaran diletakkan di atasnya. Tongkat

pemukul digunakan untuk mencungkil tongkat sasaran sehingga

melambung dengan sasaran tongkat musuh.

Gambar 7. Permainan cangka lele

7. Permainan Lompat Tali Karet

Tali lompat dalam permainan ini dibuat dari karet getah yang di kepang

hingga membentuk tali memanjang sekitar 2-3 meter. Minimal jumlah

pemainnya adalah 3 orang, yaitu ada 2 orang yang saling berhadapan dan

membentangkan tali karet tersebut dan yang satunya sebagai pelompats.

Untuk menang dalam permainan ini pemain harus bisa melompat dan

melewati setiap tahapan rintangan. Adapun beberapa tahap rintangan yang

harus dilompat oleh pemain yaitu :

Tinggi tali setinggi pinggang, kedua pemegang tali saling berdiri

berhadapan dan meletakkan ujung tali ke pinggang masing-masing.

Pelompat harus berhasil melompati tali ini, menyentuh tali diperbolehkan

dalam setiap lompatannya

Tinggi tali setinggi telinga, kedua pemegang tali saling berdiri berhadapan

dan meletakkan ujung tali ke telinga masing-masing dan pelompat harus

bisa melewatinya.

Tinggi tali setinggi kepala/ubun-ubun, kedua pemegang tali saling berdiri

berhadapan dan meletakkan ujung tali ke atas kepala masing-masing.

Tali setinggi tangan diatas kepala, didaerah saya ini disebut merdeka

karena cara memegang talinya seperti pejuang yang mengobarkan kata

11

Page 12: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Merdeka!! Ini adalah rintangan terakhir yang cukup sulit, karena

pemegang tali membentangkan tali dengan tangan menunjuk keatas langit

dan letak tali di ujung telunjuk tersebut.

Setelah melewati semua rintangan selanjutnya pemain harus berhasil

melakukan “Yeye” yaitu dengan memutar-mutarkan kaki melewati tali

karet dan menjejakkannya ketanah sebanyak 10 kali.. Bila berhasil

semuanya maka dia yang menang.

Model pernainan tali karet yang lain yaitu dengan memutar-mutar tali,

pemain lawan harus bisa melompati tali tersebut tanpa menyentuh tali

yang berputar dan kemudian keluar dari putaran tersebut, tingkat

kesusahan permainan ini ditentukan dari banyaknya jumlah lompatan yang

harus dilalui.

Gambar 8. Permainan tali merdeka

8. Gasing

Permainan tradisional ini cukup terkenal dan mungkin masih ada hingga

saat ini, permainan ini biasanya dimainkan oleh para remaja dan dewasa.

Gasing terbuat dari kayu, dan bentuknya bermacam-macam tetapi

umumnya berbentuk bulat dengan ujung yang lancip.

12

Page 13: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Gasing dapat berputar dengan cepat dan dalam waktu yang lama, untuk

memutarnya diperlukan tali yang cukup panjang. Caranya yaitu dengan

meililitkan tali hingga membentuk lingkaran diatas sumbu gasing,

kemudian gasing dilemparkan sambil menarik tali dengan cepat.

Permainan ini ditentukan dari gasing mana yang lebih lama berputar.

Adapula permainan adu gasing, yaitu dengan cara menghantamkan gasing

milik kita ke gasing milik musuh. Bila gasing milik musuh terpelanting

atau pecah maka kita menang dan akan ditantang oleh pemain berikutnya.

Gambar 9. Permainan gasing

9. Ketapel atau Terapel

Sebenarnya ketapel ini bukan permainan, tetapi anak-anak seringkali

memiliki ketapel untuk bermain dan berburu burung. Permainan dengan

ketapel ini adalah dengan lomba menembak sasaran seperti kaleng bekas

atau buah.

Ketapel terbuat dari cabang pohon dan dipotong membentuk huruf “Y”,

peluru ketapel dapat dengan menggunakan batu kerikil atau buah jambu

yang masih kecil. Untuk pelontarnya digunakan karet getah yang di

kepang dan diikat di masing-masing cabang ketapel, batu yang menjadi

peluru ditahan di sebuah lembaran karet atau bahan kulit.

13

Page 14: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Batang kayu yang sering digunakan untuk ketapel biasanya cabang pohon

jambu biji, karena memiliki tekstur yang alot tetapi keras dan tidak mudah

patah. Semakin besar cabang yang dijadikan ketapel maka kekuatan

tembakannya juga semakin besar tetapi akurasi tembakannya menjadi

berkurang. Bila cabang yang digunakan kecil, maka akurasi tembakannya

cukup akurat dan mudah dibidik.. jadi biasanya anak-anak suka membuat

ketapel dengan cabang yang kecil.

Gambar 10. Permainan ketapel

10. Yoyo

Yoyo adalah permainan yang sangat terkenal dan ada disetiap negara,

asal mula permainan ini adalah dari Filiphina. Yoyo tradisional terbuat

dari kayu berbentuk bulat dan dapat berputar dengan cepat. Untuk

memutar Yoyo ini digunakan tali yang panjang dan dilekatkan di jari.

Pertama tali yoyo digulung hingga habis kemudian dilontarkan kebawah,

gulungan tali membuat Yoyo berputar dengan cepat dan memantul

kembali keatas karena adanya tolakan dari ujung tali yang terbuka

setelah digulung. Untuk memainkan Yoyo ini diperlukan keahlian dan

teknik khusus sehingga tidak semua bisa bermain Yoyo dengan baik.

14

Page 15: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Kini permainan Yoyo sudah merambah ke anak-anak muda atau remaja

yang memodifikasi permainan ini dengan gaya-gaya tertentu bahkan

sudah diadakan kompetisi yoyo internasional.

Gambar 11. Permainan yoyo

11. Aneka permainan senjata dari Boman

Boman adalah nama tanaman dengan batang yang keras kulitnya tetapi

lembut isi dalamnya/kayunya. Boman berbentuk bulat panjang dengan

kulit yang licin dan mengkilat berwarna hijau. Sayangnya saat ini

tanaman Boman sudah sudah sulit untuk dicari, dulu di hutan

Kalimantan tempat masih banyak tanaman ini dan mudah dicari.

Batang Boman dapat dipotong-potong dan diikat atau dipatahkan hingga

membentuk senapan yang beraneka macam. Mulai dari pistol sampai

jenis senapan Bren dapat dibentuk dengan Boman, tetapi tanaman ini

tidak tahan lama karena 3 hari kemudian ia layu dan hancur.

12. Aneka permainan dari batang pisang

Sama seperti tanaman Boman, batang pisang dapat dibuat menjadi

berbagai permainan.. umumnya dibuat sebagai mobil-mobilan atau kuda-

15

Page 16: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

kudaan. Permainan yang dibuat dengan batang pisang juga tidak bisa

lama disimpan karena bila batangnya layu maka ia akan mudah hancur.

Gambar 13. Permainan dengan pelepah pisang

13. Balogo

Permainan ini dilakukan oleh anak-anak sampai dengan remaja dan

umumnya hanya dimainkan kaum pria.

Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan

menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan

ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan

kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau

dempul supaya berat dan kuat. Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada

yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-

layang, daun dan bundar.

Dalam permainnannya harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut

panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya

dengan campa ,yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40

cm dengan lebar 2 cm. Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk

mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan

yang dipasang saat bermain.

16

Page 17: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Permainan balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu.

Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang

melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang”

(pemain yang logonya dipasang untuk dirobohkan) Jumlah pemain beregu

minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian jumlah logo

yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam

permainan.

Cara memasang logo ini adalah didirikan berderet ke belakang pada garis-

garis melintang. Karenanya inti dari permainan balogo ini adalah

keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang

dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan, mereka

itulah pemenangnya.

Gambar 14. Permainan balogo

13. Egrang / Gonceng

Permainan ini sangat terkenal sekali yakni dengan menaiki dua batang

kayu atau bambu dengan bentuk seperti angka 4 atau bentuk lainnya,

kemudian berjalan-jalan. Permainan ini membutuhkan keseimbangan agar

dapat bertahan di atas egrang. Jika sudah mahir memainkannya bahkan

dapat dipakai untuk berlari, bahkan egrang yang dimainkan oleh pemain

akrobat tidak memerlukan pegangan tangan cukup dengan menginjakkan

17

Page 18: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

kaki pada egrang khusus untuk sirkus yang biasanya lebih tinggi dari

egrang biasa.

Gambar 14. Permainan egrang

Sebenarnya masih banyak olah raga tradisional lainnya dari daerah lainnya

yang belum dijelaskan pada makalah ini, karena keterbatasan referensi

penulis, untuk itu perlu digali lagi potensi olah raga tradisional sehingga

jangan sampai lekang dimakan oleh permainan modern. Karena permainan

tradisional merupakan aset budaya nasional yang sangat berharga untuk

pembentukan karakter generasi penerus.

D. Penutup

Sejalan berkembangnya teknologi maka berkembang pula jenis mainan anak-

anak. Di perkotaan anak-anak lebih banyak bermain di mal-mal. Mereka lebih

mengenal permainan-permainan modern seperti timezone, PlayStation,

internet, dea-deo dan sebagainya. Sedangkan permainan-permainan tradisional

seperti kasti, dakon, gundu, gobak sodor, engklek dan lain-lain mereka tidak

pernah tahu. Selain karena lingkungannya cenderung individual (hidup

diperumahan) orang tua atau gurunya tidak ada yang mengajarkan. Bagaimana

kalau permainan rakyat ini hilang dari Indonesia?

Solusi yang sederhana di mulai dari keluarga yang memperkenalkan dasar-

dasar olah raga tradisional, dan juga bermain bersama anggota keluarga

18

Page 19: MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

lainnya. Kemudian merambat ke program sekolah, dimana tiap-tiap sekolah

(SD maupun TK) mengajarkan permainan-permainan tersebut kepada anak

didiknya. Mengajarkan disini tidak hanya secara teori tetapi juga harus

dipraktekkan. Jadi generasi anak-anak kita tetap mengenal budaya tradisional

kita.

Dari pihak pemerintah pun dapat turut serta untuk kembali membangkitkan

olah raga tradisional ini. Diantaranya adalah dengan membuat suatu lapangan

olah raga khusus untuk olah raga tradisional. Dengan adanya lapangan ini

tentunya akan sangat membantu untuk bermain. Tetapi mencari lahan bebas

untuk membangun lapangan bermain sangat sulit, apa lagi di perkotaan. Perlu

political will yang kuat untuk memajukannya. Selain itu agar tetap lestari

permainan tradisional ini mungkin juga dapat dikembangkan menjadi suatu

olah raga profesional misalnya sepak takraw dan pencak silat yang sudah

mendunia, sehingga tidak hanya di Indonesia saja yang dapat memainkan

permainan ini, tapi juga seluruh orang di belahan dunia manapun.

E. Referensi

Kemana mereka?http://murnitani.wordpress.com/2010/05/22/kemana-mereka/

Punahnya Permainan Tradisionalhttp://intiep.wordpress.com/2008/02/20/punahnya-permainan-tradisional/

Permainan Tradisional yang sudah jarang dimainkan dimajunya zamanhttp://fansmania.wordpress.com/2010/04/01/permainan-tradisional-yang-hilang-dimajunya-zaman/

19