ASPEK-ASPEK SOSIAL-BUDAYA DALAM ORGANISASI

OLEH :

AMY Y. S RAHAYU

PETA PERUBAHAN YANG MEMPENGARUHI PETA PERUBAHAN YANG MEMPENGARUHI ORGANISASIORGANISASI

TECHNOLOGY

SOCIO CULTURAL

MARKET

POLITICAL LEGAL

ECONOMY (CENTRAL)

DECONSTRUCTIO

N

ACCOM

MODATIO

N

ADAPTATION

REDEFIN

ITIO

N

IMMEDIATE INCREMENTAL

PRIMARY

ULTIMATE

CREATI

ON

REGULATIO

N

EDUCA

TION

INSPIRATIO

N

DISKRIPSI BUDAYA ORGANISASIDISKRIPSI BUDAYA ORGANISASI

► SETIAP ORGANISASI MEMILIKI BUDAYA YANG SETIAP ORGANISASI MEMILIKI BUDAYA YANG DIPENGARUHI OLEH BUDAYA YANG ADA DI DIPENGARUHI OLEH BUDAYA YANG ADA DI LINGKUNGANNYA, SEPERTI BUDAYA NASIONAL, LINGKUNGANNYA, SEPERTI BUDAYA NASIONAL, INTERNASIONAL, REGIONAL, SOSIAL, PROFESIONAL, INTERNASIONAL, REGIONAL, SOSIAL, PROFESIONAL, DSB.DSB.

► PARA ANGGOTA ORGANISASI JUGA MEMILIKI PARA ANGGOTA ORGANISASI JUGA MEMILIKI BUDAYA TERSENDIRI YANG DIBAWA DARI BUDAYA TERSENDIRI YANG DIBAWA DARI KELUARGA, MASYARAKATNYA, BANGSA, AGAMA, KELUARGA, MASYARAKATNYA, BANGSA, AGAMA, PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN ETNIS.PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN ETNIS.

► BUDAYA ORGANISASI SEHARUSNYA DAPAT BUDAYA ORGANISASI SEHARUSNYA DAPAT MENYATUKAN BUDAYA YANG DIBAWA OLEH PARA MENYATUKAN BUDAYA YANG DIBAWA OLEH PARA ANGGOTANYAANGGOTANYA

KONSEP BUDAYAKONSEP BUDAYA

AHLI ANTROPOLOGI SOSIAL E.B TAYLOR AHLI ANTROPOLOGI SOSIAL E.B TAYLOR MENDIFINISIKAN BUDAYA SEBAGAI :MENDIFINISIKAN BUDAYA SEBAGAI :

► ‘‘THAT COMPLEX WHOLE WHICH INCLUDES THAT COMPLEX WHOLE WHICH INCLUDES KNOWLEDGE, BELIEF, ART, MORAL, LAW, CUSTOM, KNOWLEDGE, BELIEF, ART, MORAL, LAW, CUSTOM, AND ANY OTHER CAPABILITIES AND HABITS AND ANY OTHER CAPABILITIES AND HABITS ACQUIRED BY MAN AS A MEMBER OF SOCIETY’ACQUIRED BY MAN AS A MEMBER OF SOCIETY’

► HATCH (1997) MENDIFINISIKAN BUDAYA SEBAGAI : HATCH (1997) MENDIFINISIKAN BUDAYA SEBAGAI : ‘CULTURE AS A WAY OF LIFE AMONG A PEOPLE OR ‘CULTURE AS A WAY OF LIFE AMONG A PEOPLE OR COMMUNITY, THUS ORGANIZATIONAL CULTURE COMMUNITY, THUS ORGANIZATIONAL CULTURE USUALLY REFERS TO THE WAY OF LIFE IN AN USUALLY REFERS TO THE WAY OF LIFE IN AN ORGANIZATION’ ORGANIZATION’

► BUDAYA ORGANISASI MEMBIMBING PERILAKU KARYAWAN BUDAYA ORGANISASI MEMBIMBING PERILAKU KARYAWAN DAN MEMBERIKAN ‘SENSE OF IDENTITY’, DAN MENJADI DAN MEMBERIKAN ‘SENSE OF IDENTITY’, DAN MENJADI KEUNIKAN SERTA STABILITAS ORGANISASI (KOTLER DAN KEUNIKAN SERTA STABILITAS ORGANISASI (KOTLER DAN KARTAJAYA, 2003)KARTAJAYA, 2003)

► THE TERM OF ORGANIZATIONAL CULTURE AS UMBRELLA CONCEPT FOR A WAY OF THINKING WHICH TAKES A SERIOUS INTEREST IN CULTURAL AND SYMBOLIC PHENOMENA (ALVESSON, 2002:3)

► SHARE MEANING, UNDERSTANDING, VALUES, BELIEF SYSTEMS, AND KNOWLEDGE. (HATCH, 1997)

► ORGANIZATIONAL CULTURE FOCUSES ON THE VALUES, BELIEF, AND EXPECTATIONS THAT MEMBERS COME TO SHARE (SIELH AND MARTIN, 1984)

KONSEP BUDAYA ORGANISASIKONSEP BUDAYA ORGANISASI

A CONTINUUM FOR DESCRIBING A CULTURES A CONTINUUM FOR DESCRIBING A CULTURES STATE OF INTEGRATION-DIFFERENTIATIONSTATE OF INTEGRATION-DIFFERENTIATION

UNITARY

DIVERS-INTEGRATED

DIVERSE-FRAGMENTED

DISORGANIZEDDIVERS-DIFFERENTIATED

SOURCE: HATCH, 1997:226

LEVELS OF ANALYSIS IN RELATION TO LEVELS OF ANALYSIS IN RELATION TO THE CONCEPT ORGANIZATIONAL THE CONCEPT ORGANIZATIONAL

CULTURECULTURE

SOCIETAL CULTURE

ORGANIZATIONAL CULTURE

ORGANIZATIONAL SUB-CULTURE

SOURCE: HATCH, 1997:227

TIMBULNYA SUB-SUB CULTURETIMBULNYA SUB-SUB CULTURE

► TEORI PSIKOLOGI MENJELASKAN BAHWA ORANG-ORANG TEORI PSIKOLOGI MENJELASKAN BAHWA ORANG-ORANG CENDERUNG MENUNJUKKAN ‘PERSONAL ATTRACTION’ CENDERUNG MENUNJUKKAN ‘PERSONAL ATTRACTION’ (KETERTARIKAN PERSONAL) YANG BERBEDA-BEDA PADA (KETERTARIKAN PERSONAL) YANG BERBEDA-BEDA PADA LINGKUNGAN KERJANYA, MISALNYA KETERTARIKAN LINGKUNGAN KERJANYA, MISALNYA KETERTARIKAN PADA PEKERJAANNYA, POSISI/JABATAN, DSB. DISAMPING PADA PEKERJAANNYA, POSISI/JABATAN, DSB. DISAMPING ITU MASALAH UMUR, GENDER, ETNIS, AGAMA JUGA IKUT ITU MASALAH UMUR, GENDER, ETNIS, AGAMA JUGA IKUT BERPERANAN MEMUNCULKAN SUB-SUB CULTURE TSB.BERPERANAN MEMUNCULKAN SUB-SUB CULTURE TSB.

► SUB-SUB CULTURE JUGA MUNCUL KARENA INTERACTION SUB-SUB CULTURE JUGA MUNCUL KARENA INTERACTION DIANTARA PARA ANGGOTA ORGANISASI. MEREKA DIANTARA PARA ANGGOTA ORGANISASI. MEREKA MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK DINAMIS DAN MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK DINAMIS DAN MENJADI KOHESIF (INGAT KISAH ‘HAWTHRONE EFFECT’)MENJADI KOHESIF (INGAT KISAH ‘HAWTHRONE EFFECT’)

PERSPEKTIF POSTMODERN TENTANG PERSPEKTIF POSTMODERN TENTANG CULTURECULTURE

TOKOH POSTMODERN JOANE MARTIN DAN DEBRA MEYERSONTOKOH POSTMODERN JOANE MARTIN DAN DEBRA MEYERSONMENGIDENTIFIKASIKAN 3 PANDANGAN :MENGIDENTIFIKASIKAN 3 PANDANGAN :

► PERSPEKTIF ‘INTEGRATION’ , DI MANA BUDAYA ORGANISASI PERSPEKTIF ‘INTEGRATION’ , DI MANA BUDAYA ORGANISASI (BO) DAPAT DI SHARE DIANTARA ANGGOTA ORGANISASI (BO) DAPAT DI SHARE DIANTARA ANGGOTA ORGANISASI MELALUI KONSENSUSMELALUI KONSENSUS

► PERSPEKTIF ‘DIFFERENTIATION’, DI MANA BO TERDIRI DARI PERSPEKTIF ‘DIFFERENTIATION’, DI MANA BO TERDIRI DARI SUB-SUB CULTURE NAMUN TETAP MEWUJUDKAN SUATU SUB-SUB CULTURE NAMUN TETAP MEWUJUDKAN SUATU KESATUAN (UNITY)KESATUAN (UNITY)

► PERSPEKTIF ‘FRAGMENTATION’ BAHWA PERBEDAAN2 DALAM PERSPEKTIF ‘FRAGMENTATION’ BAHWA PERBEDAAN2 DALAM BO SESUNGGUHNYA DAPAT DISIKAPI SEBAGAI MULTIPLE BO SESUNGGUHNYA DAPAT DISIKAPI SEBAGAI MULTIPLE WAYS (MULTIPLICITY), KONSEKUENSINYA BO AKAN MENJADI WAYS (MULTIPLICITY), KONSEKUENSINYA BO AKAN MENJADI TERPECAH-PECAH. PANDANGAN INI SEBAGAI KRITIKAN TERPECAH-PECAH. PANDANGAN INI SEBAGAI KRITIKAN TERHADAP DIFFERENTIATION.TERHADAP DIFFERENTIATION.

► ALIRAN MODERNIST BERPANDANGAN ALIRAN MODERNIST BERPANDANGAN SECARA SYMBOLIC-INTERPRETATIVE BAHWA SECARA SYMBOLIC-INTERPRETATIVE BAHWA ASUMSI, NILAI-NILAI MEMPENGARUHI ASUMSI, NILAI-NILAI MEMPENGARUHI PERILAKU MELALUI EKSPRESI PARA PERILAKU MELALUI EKSPRESI PARA ANGGOTA ORGANISASI DI DALAM ANGGOTA ORGANISASI DI DALAM MEMBANGUN NORMA-NORMA DAN MEMBANGUN NORMA-NORMA DAN HARAPAN DAN IDENTITAS KOMUNIKASI HARAPAN DAN IDENTITAS KOMUNIKASI YANG TERLIHAT DARI SIMBOL-SIMBOL, YANG TERLIHAT DARI SIMBOL-SIMBOL, TRADISI, DAN CUSTOM (ADAT ISTIADAT)TRADISI, DAN CUSTOM (ADAT ISTIADAT)

► BO TERDIRI DARI DUA UNSUR: NILAI-NILAI BO TERDIRI DARI DUA UNSUR: NILAI-NILAI (SHARED VALUES) DAN PERILAKU BERSAMA (SHARED VALUES) DAN PERILAKU BERSAMA (COMMON BEHAVIOR). (COMMON BEHAVIOR).

PERSPEKTIF MODERNIST TENTANG PERSPEKTIF MODERNIST TENTANG CULTURECULTURE

NILAI-NILAI DAN PERILAKUNILAI-NILAI DAN PERILAKU

► NILAI DIDEFINISIKAN SEBAGAI PRINSIP-NILAI DIDEFINISIKAN SEBAGAI PRINSIP-PRINSIP INTI ORGANISASI YANG DIPEGANG PRINSIP INTI ORGANISASI YANG DIPEGANG TEGUH YANG BERFUNGSI MEMBIMBING TEGUH YANG BERFUNGSI MEMBIMBING KARYAWAN DALAM PIKIRAN DAN TINDAKAN KARYAWAN DALAM PIKIRAN DAN TINDAKAN MEREKA. NILAI LEBIH CENDERUNG MENDALAM MEREKA. NILAI LEBIH CENDERUNG MENDALAM DAN TIDAK KASAT MATA (INTANGIBLE) DAN TIDAK KASAT MATA (INTANGIBLE) NAMUN TAHAN LAMA HINGGA ORGANISASI NAMUN TAHAN LAMA HINGGA ORGANISASI TUMBUH DAN BERKEMBANG.TUMBUH DAN BERKEMBANG.

► PERILAKU BERSAMA MENUNJUK PADA CARA-PERILAKU BERSAMA MENUNJUK PADA CARA-CARA BERSAMA UNTUK BERTINDAK YANG CARA BERSAMA UNTUK BERTINDAK YANG DIKETEMUKAN DALAM ORGANISASI. CARA DIKETEMUKAN DALAM ORGANISASI. CARA BERTINDAK DITEMUKAN DALAM NILAI-NILAI BERTINDAK DITEMUKAN DALAM NILAI-NILAI YANG DIANUT OLEH ORGANISASI TERSEBUTYANG DIANUT OLEH ORGANISASI TERSEBUT

ANALOGI ‘GUNUNG ES’ BUDAYA ANALOGI ‘GUNUNG ES’ BUDAYA ORGANISASIORGANISASI

BEHAVIOR

MENTAL MODEL

NORMS

VALUES

PERILAKU SEBAGAI BAGIAN DARI SIKAP PERILAKU SEBAGAI BAGIAN DARI SIKAP (TEORI TRIADIK SIKAP)(TEORI TRIADIK SIKAP)

COGNITIVE (PENGETAHUAN, KEPERCAYAAN)

AFFECTIVE (EMOSI, PERASAAN)

CONATIVE (PERILAKU, SPIKOMOTORIK, KETRAMPILAN)

FUNGSI BUDAYA FUNGSI BUDAYA ORGANISASIORGANISASI

► Sebagai identitas organisasi dan Sebagai identitas organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainmembedakannya dengan organisasi lain

► Sebagai pembatas peran-peran yang harus Sebagai pembatas peran-peran yang harus dijalankan oleh para anggota org.dijalankan oleh para anggota org.

► BO menyediakan suatu komitmen organisasi BO menyediakan suatu komitmen organisasi katimbang komitmen individualkatimbang komitmen individual

► Menjaga stabilitas sistem sosial dalam organisasiMenjaga stabilitas sistem sosial dalam organisasi

► Menjadi pedoman atau sistem kontrol bagi Menjadi pedoman atau sistem kontrol bagi perilaku para anggota organisasiperilaku para anggota organisasi

BUDAYA ORGANISASI YANG KUATBUDAYA ORGANISASI YANG KUAT

BAGAIMANA BUDAYA ORGANISASI YANG BAIK ATAU BENAR ?

BAGAIMANA DENGAN BENCHMARKING BUDAYA-BUDAYA ORGANISASI YANG HEBAT ?

1. BO HARUS MEMBERIKAN INTERPRETASI BERSAMA 1. BO HARUS MEMBERIKAN INTERPRETASI BERSAMA TERHADAP BERBAGAI FENOMENA DI DALAM ORGANISASI, TERHADAP BERBAGAI FENOMENA DI DALAM ORGANISASI, SEHINGGA PARA ANGGOTA ORGANISASI TAHU BAGAIMANA SEHINGGA PARA ANGGOTA ORGANISASI TAHU BAGAIMANA MEREKA BERPERILAKU.MEREKA BERPERILAKU.

2. BO HARUS MEMBERIKAN MAKNA DAN SENSE OF IDENTITY 2. BO HARUS MEMBERIKAN MAKNA DAN SENSE OF IDENTITY YANG DAPAT MEMBANGUN KEBANGGAAN KARYAWAN, DI YANG DAPAT MEMBANGUN KEBANGGAAN KARYAWAN, DI MANA KARYAWAN MERASA BERBEDA DARI KARYAWAN MANA KARYAWAN MERASA BERBEDA DARI KARYAWAN ORGANISASI LAINORGANISASI LAIN

3. BO HARUS MEMBERIKAN STRUKTUR DAN KONTROL YANG 3. BO HARUS MEMBERIKAN STRUKTUR DAN KONTROL YANG DIBUTUHKAN TANPA HARUS MENGANDALKAN BIROKRASI DIBUTUHKAN TANPA HARUS MENGANDALKAN BIROKRASI

FORMAL. BO HARUS BERFUNGSI SEBAGAI ATURAN-ATURAN FORMAL. BO HARUS BERFUNGSI SEBAGAI ATURAN-ATURAN INFORMAL YANG MEMBERIKAN PEDOMAN PADA KARYAWAN INFORMAL YANG MEMBERIKAN PEDOMAN PADA KARYAWAN TENTANG APA YANG BAIK DAN APA YANG BURUK TENTANG APA YANG BAIK DAN APA YANG BURUK

BUDAYA ORGANISASI YANG KUATBUDAYA ORGANISASI YANG KUAT

SYARAT-SYARAT UNTUK TERJADINYASYARAT-SYARAT UNTUK TERJADINYA ‘STRONG CULTURE’ ‘STRONG CULTURE’

1. SMALL SIZE

2. UNBUREAUCRATIC MODEL

5. OPEN SYSTEM MANAGEMENT

7. CONDUSIVE ENVIRONMENT

3. EMPLOYEES WELFARE

4. EMPLOYEES-JOB FIT

6. ORGANIC STRUCTURE

HEALTHY MANAGEMEN

T

BALANCE OF INDIVIDUAL-ORGANIZATI

ONAL OBJECTIVE

JANGAN PERNAH MEMBERIKAN TELUR RETAK PADA

PELANGGANMU

TERMINOLOGI ENTERPRISE SAAT INITERMINOLOGI ENTERPRISE SAAT INI

HERMAWAN KERTAJAYA MENYATAKAN BAHWA HERMAWAN KERTAJAYA MENYATAKAN BAHWA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG SUKSES PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG SUKSES DEWASA INI MEMILIKI 3 KOMPONEN YANG SECARA DEWASA INI MEMILIKI 3 KOMPONEN YANG SECARA KOLEKTIF MENDEFINISIKAN TERMINOLOGI KOLEKTIF MENDEFINISIKAN TERMINOLOGI INTERPRISE SAAT INI :INTERPRISE SAAT INI :

1.1. DREAM (MIMPI) : INSPIRASI YANG MEMBENTUK DREAM (MIMPI) : INSPIRASI YANG MEMBENTUK VISI DAN MISI ORGANISASI DAN ALASAN VISI DAN MISI ORGANISASI DAN ALASAN KEBERADAAN (REASON FOR BEING)KEBERADAAN (REASON FOR BEING)

2.2. CULTURE (BO) : MENYANGKUT KEPRIBADIAN ATAU CULTURE (BO) : MENYANGKUT KEPRIBADIAN ATAU PERSONALITY BAIK INDIVIDU MAUPUN KELOMPOKPERSONALITY BAIK INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK

3.3. INSTITUTION : MENYANGKUT AKTIVITAS INSTITUTION : MENYANGKUT AKTIVITAS MANAJEMENMANAJEMEN

UNTUK MENCAPAI SUKSES ORGANISASI HARUS UNTUK MENCAPAI SUKSES ORGANISASI HARUS

SEIMBANG MENJALANKAN KETIGANYA.SEIMBANG MENJALANKAN KETIGANYA.

DREAM, CULTURE AND INSTITUTIONDREAM, CULTURE AND INSTITUTION

DREAM DATANGNYA DARI OTAK YANG MERUPAKAN SUMBER DREAM/INSPIRASI/IDE-IDE

BUDAYA MERUPAKAN ‘HATI’ YANG MEMBENTUK SIKAP DAN PERILAKU

TANGAN DAN KAKI MERUPAKAN INSTITUSI YANG MENJALANKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI.

STUDI KASUS : BUDAYA DI ACERSTUDI KASUS : BUDAYA DI ACER

► ACER DIDIRIKAN PADA TAHUN 1976 OLEH STAN SHIH. ACER DIDIRIKAN PADA TAHUN 1976 OLEH STAN SHIH. ACER MEMULAI DEBUTNYA SEBAGAI IMPORTER ACER MEMULAI DEBUTNYA SEBAGAI IMPORTER KOMPONEN LISTRIK DAN BERKEMBANG MENJADI KOMPONEN LISTRIK DAN BERKEMBANG MENJADI PRODUSEN PERSONAL COMPUTER NOMOR 3 DI DUNIA PRODUSEN PERSONAL COMPUTER NOMOR 3 DI DUNIA DALAM DUA DASA WARSA SAAT INI. DALAM DUA DASA WARSA SAAT INI.

► BO ACER TERDIRI DARI 9 NILAI-NILAI INTI YANG BO ACER TERDIRI DARI 9 NILAI-NILAI INTI YANG MENUNJUK PADA 4 FILOSOFI DASAR PERUSAHAAN MENUNJUK PADA 4 FILOSOFI DASAR PERUSAHAAN YAKNI :YAKNI :

1.1. MANUSIA PADA DASARNYA ADALAH BAIK (HUMAN MANUSIA PADA DASARNYA ADALAH BAIK (HUMAN NATURE IS BASICALLY GOOD)NATURE IS BASICALLY GOOD)

2.2. KONTRIBUSIKAN KEARIFAN (CONTRIBUTE WISDOM)KONTRIBUSIKAN KEARIFAN (CONTRIBUTE WISDOM)

3.3. DAN BERSIKAP PRAGMATIS DAN BERTANGGUNG DAN BERSIKAP PRAGMATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB (BE PRAGMATIC AND ACCOUNTABLE)JAWAB (BE PRAGMATIC AND ACCOUNTABLE)

4.4. LAYANI PELANGGAN DENGAN OPTIMAL ( CUSTOMER LAYANI PELANGGAN DENGAN OPTIMAL ( CUSTOMER IS NO I)IS NO I)

BUDAYA ORGANISASI DI ACERBUDAYA ORGANISASI DI ACER

HUMAN NATURE IS BASICALLY GOOD

BE PRAGMATIC

& ACCOUNTAB

LE

CONTRIBUTE WISDOM

CUSTOMER IS NO.1

TEAM WORK

COMMONERS CULTURE

RELAY MARATHON

INDEPENDENT FINANCIAL MANAGEM,ENTINTREPRENEURIAL

ACHIEVEMENT

TUTORS WHO CONCEAL NOTHING FROM THEIR PUPILS

CHALLENGE LEADING-EDGE TECHNOLOGY

REALIZE THE DRAGON DREAM

ACER 1-2-3

SUMBER : KOTLER AND KERTAJAYA, 2003 : 137