ILMU POLITIK !!!

download ILMU POLITIK !!!

of 23

Transcript of ILMU POLITIK !!!

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    1/23

    ILMU POLITIK

    MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

    Wawasan IPS

    yang dibina oleh bapak I Wayan Legawa

    oleh

    Vinny Aprilia Pratiwi : 120731435866

    Mochammad Aulia R. : 120731435868

    Wiga Rafita : 120731435968

    Rico Anggi Pranata : 120731435993

    Dimas Indranata : 120731435995

    Aditya Wicaksono : 120731435998

    Novia Isniyawati : 120731436001

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULITAS ILMU SOSIAL

    JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAHSEPTEMBER 2012

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu

    sosial yang memiliki dasar, rangka, focus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat

    dikatakan bahwa ilmu politik masih mudah usianya karena baru lahir pada akhir abad

    ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan

    cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan

    psikologi, dan dalam perkembangan ini mereka sangat mempengaruhi.

    Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu

    pembahasan secara rasional dari berbagai aspek Negara dan kehidupan politik, maka

    ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu

    sosial tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada

    ilmu sejarah dan filsafat.

    Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah

    sejarah dan kwarganegaraan, seperti misalnya Nagarakratagama yang ditulis pada

    masa majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 masehi dan abad tanah jawi. Sayangnya

    di Negara-negara Asia tersebut kesusatraan yang mencakup bahasan politik mulai

    akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran barat

    yang dibawa oleh Negara-negara seperti Ingris, Jerman, Amerika Serikat dan Belanda

    dalam rangka imperialism.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    3/23

    B. Rumusan masalah

    a. Apakah yang dimaksud dengan ilmu politik?

    b. Apa saja metode-metode dalam politik?

    c. Ilmu bantu apa saja yang dapat digunakan dalam ilmu politik?

    d. Apa kegunaan ilmu politik?

    e. Bagaimana hubungan ilmu politik dengan ilmu lain?

    f. Bagaimana Subyektivitas dan Obyektivitas ilmu politik?

    g. Apa saja konsep-konsep dari ilmu politik?

    C. Tujuan

    a. Dapat mengetahui difinisi ilmu politik

    b. Bisa mengerti dan mengetahui metode-metode ilmu politik

    c. Mengetahui ilmu bantu politik

    d. Mengetahu tujuan ilmu politik

    e. Bisa menghungkan ilmu politik dengan ilmu lain

    f. Untuk memahami subyektivitas da obyektivitas ilmu politik

    g. Bisa menyebutkan konsep-konsep ilmu politik

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    4/23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi ilmu politik

    Jika dianggap bahwa ilmu politik mempelajari poliktik, maka perlu kiranya dibahas dulu

    istilah politik itu. Di dalam kepustakaan ilmu politik ada bermacam-macam definisi

    Pada umumnya dapat diaktakan bahwa Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu

    sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan

    melaksanakan tujuan-tujuan itu. (Budiardjo, 2006:8).

    Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik ataupolitics. Yang diartikan sebagai usaha-

    usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

    Pengambilan kepustakaan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu

    menyangkut seleksi antara beberapa alat alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-

    tujuan yang telah dipilih itu. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu di tentukan

    kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengatura dan pembagian atau alokasi dari

    sumber-sumber yang ada. Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu perlu dimilikikekuasaan dan kewenangan, yang akan dipakai baik untuk membina kerjasama maupun untuk

    menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakai dapat

    bersifat persuasi dan jika perlu dapat bersifat paksaan. Tanpa unsur paksaan kebijakan ini

    hanya merupakan perumusan kegiatan belaka.

    Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, dan bukan tujuan pribadi

    seseorang. Lagipula politik menyangkut kegiatan berbagai-bagai kelompok termasuk partai

    politik dan kegiatan seorang (individu). Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita

    jumpai, disebabkan karena setiap sarjana meneropong hanya satu aspek atau unsur dari politik

    saja.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    5/23

    B. Metode-metode Ilmu Politik

    1. Metode induksi

    Serangkaian strategi ataupun prosedur-prosedur penarikan kesimpulan umum yang

    diperoleh berdasarkan proses pemikiran setelah mengkaji peristiwa-peristiwa yang

    bersifat khusus atas dasar fakta-fakta teoritis yang khusus ke yang umum. Biasanya

    penggunaan metode induksi ini lebih banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

    Menururt Iswara (1974:57). Yang termasuk metode induksi :

    Metode deskriptif

    Sebagai prosedur pengkajian masalah-masalah politik untuk memberikan

    gambaran-gambaran terhadap pernyataan yang ada sekarang ini secara akurat.

    Metode analisis

    Lebih menekankan pada penelaahan secara mendalam terhadap masalah-masalah

    politis yang disusun secara sistematis dengan memperlihatkan hubungannya fakta

    satu dengan lainnya.

    Metode evaluatif

    Serangkaian usaha penelaahan fenomena-fenomena politik yang bersifat

    menentukan terhadap fakta-fakta yang dibutuhkan dengan dasar pada norma-

    norma ataupun ide-ide yang abstrak.

    Metode klasifikasi

    Metode yang melandaskan pada penggolongan atau pengelompokan objek-

    objeknya secara teratur yang masing-masing menunjukkan hubungan timbal balik.

    metode perbandingan

    metode kajian politik yang menitik beratkan pada study persamaan dan perbedaan

    atas dua objek telaahan dengan maksud untuk memperdalam maupun menambah

    pengetahuan tentang objek kajian politik tersebut.

    2. Metode deduksi

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    6/23

    Serangkaian strategi ataupun prosedur dengan penarikan kesimpulan dari keadaan

    yang umum ke khusus, dan biasanya penelitian yang demikian banyak dilakukan

    dalam pendekatan kuantitatif.

    C. Ilmu Bantu dalam Ilmu Politik

    Adapun ilmu bantu yang digunakan dalam kajian ilmu polotik adalah sebagai berikut:

    1. Ilmu Sejarah

    Ilmu sejarahsangat diperlukan dalam ilmu politik, mengingat dalam sejarah itu memberikan

    fakta-fakta masa lampau untuk dikaji lebih lanjut. Memang terdapat perbedaan mendasar

    antara ilmu sejarah dan politik. Ilmu sejarah selalu meneropong masa lampau, sedangkan ilmu

    politik lebih berorientasi ke depan (future oriented). Namun demikian tanpa kontribusi ilmu

    sejarah, maka ilmu politik hanya akan berupa narasi ataupun nalar belaka jika tanpa didukung

    oleh fakta-fakta yang akurat. Untuk memperoleh legitimasi keilmiahannya itulah fakta itu

    mutlak diperlukan. Apalagi peran sejarah kontemporer, hal itu sangat dibutuhkan oleh para

    ilmuwan politik dalam kajian-kajiannya yang lebih holistik.

    2. Filsafat

    Filsafat juga berperan dalam ilmu politik, terutama filsafat politik Yaitu suatu bagian darifilsafat yang mengungkap kehidupan politik seperti sifat hakiki, asal-mula nilai dan negara.

    Dalam filsafat politik keberadaan manusia dan negara merupakan kajian kosmologi yang

    tidak dapat dipisah-pisahkan. Begitun juga dalam pandangan Yunani kuno, filsafat politik

    juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral philosophy atau etika (ethics).

    3. Antropologi

    Antropologi, merupakan ilmu Bantu dalam ilmu politik. Hal ini mengingat dalam antropologi

    memberikan kontribusi besar dalam pengertian-pengertian dan teori-teori tentang kedudukan

    serta peranan satuan-satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi dan

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    7/23

    sosiologi saling mempengaruhi baik dalam obyek penelitian maupun dalam pembinaan teori-

    teori. Belakangan ini perhatian sarjana ilmu politik terhadap antropologi menjadi makin

    meningkat, sejalan dengan bertambahnya perhatian dan penelitian tentang kehidupan serta

    usaha modernisasi politik di negara-negara baru maupun berkembang.

    4.Sosiologi

    Sosiologi, juga merupakan paling pokok dan umum sifatnya. Mengingat sosiologi banyak

    membantu usahanya memahami latar-belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari

    pelbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Dengan menggunakan pengertian-

    pengertian dan teori-teori sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai di mana

    susunan dan stratifikasi sosial mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh oleh misalnya

    keputusan kebijaksanaan (policy decisions), corak dan sifat keabsahan politik (politicallegitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of political authority), pengendalian

    sosial (social control), dan perubahan sosial atau social change (Budiadjo, 2000:20).

    5. Pisikologi Sosial

    Psikologi Sosial, dalam hal ini menitik beratkan pada hubungan timbal balik antara manusia

    dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam

    ikatan kelompok atau golongan. Jika sosiologi mempelajari tentang kegiatan kehidupan

    sosial, sedangkan psikologi umum memusatkan perhatian terhadap kehidupan orang

    perorangan, maka psikologi sosial dalam analisis politik jelas dapat kita ketahui apabila kita

    sadar bahwa analisis sosial politik secara makro diisi dan diperkuat dengan analisis-analisis

    yang bersifat mikro (individu) dalam kaitannya dengan kelompok-kelompok.

    6. Ilmu Ekonomi

    Ilmu Ekonomi, memiliki sejarah yang kuat akan keterkaitan dua disiplin tersebut. Pada masa

    silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu tersendiri yang dikenal

    dengan ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijaksanaan yang

    hendak digunakan guna memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris khususnya

    dalam menghadapi saingan-saingannya seperti Portugal, Spanyol, Perancic, Jerman dan

    sebagainya. Ilmu ekonomi modern, dewasa ini sudah memiliki teori, rung-lingkup, serta

    metodologinya yang begitu ketat dan terperinci. Justru karena tingginya keketatan disiplin

    ilmu ini memiliki tingkat prediksi-prediksi untuk perhitungan masa kini maupun mendatang.

    Inilah sumbangan besar ilmu ekonomi dalam kaitannya dengan ilmu politik.

    7. Ilmu Hukum

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    8/23

    Ilmu Hukum, juga merupakan ilmu bantu dalam ilmu politik. Hal ini dapat dipahami karena

    sejak dahulu terutama di Eropa barat ilmu hukum dan politik memang sudah demikian erat.

    Kedua-duanya memiliki persamaan daya mengatur dan memaksakan undang-undang (law

    enforcement) yang merupakan salah satu kewajiban negara yang begitu penting.

    8. Ilmu Geografi

    Ilmu geografi, juga termasuk ilmu Bantu dalam ilmu politik. Terutama faktor-faktor yang

    berdasarkan seperti; lokasi (location), perbatasan strategis (strategic frontiers), desakan

    penduduk (population pressures), daerah pengaruh (sphere of influence) mempengaruhi

    politik. Montesquieu, seorang cendekiawanPrancis, orang yang pertama kali membahas

    bagaimana faktor-faktor ilmu georafi mempengaruhi konstelasi politik suatu negara.

    D. Tujuan Ilmu Politik

    Pertama, perspektif intelektual: Sebagaimana kita maklumi bahwa sebenarnya tujuan

    politik adalah tindakan politik. Untuk mencapai itu diperlukan pembelajaran untuk

    memperbesar kepekaan pembelajar sehingga ia dapat bertindak. Agar dapat bertindak dengan

    baik secara politik, orang perlu mempelajari azas dan seni politik, nilai-nilai yang dianggap

    penting oleh masyarakat. Seperti, bagaimana nilai-nilai itu diwujudkan dalam

    lembagalembaga, serta taktik ataupun strategi apa yang digunakan untuk bertindak? Dengan

    demikian orang belajar, bagaimana kekuasaan dapat dijinakkan oleh Prometheus, dan

    diabdikan kepada tujuan manusia yang positif. Sebagai contoh, Plato dan Aristoteles di

    akademi-akademi Yunani, tetapi juga mereka sangat terlibat dalam politik praktis. Begitu juga

    sebelumnya Socrates sebagai lambing guru politik yang aktif, ia juga meninggal karena

    tekanan-tekanan politik praktis penguasa Yunani kuno.

    Metode pembelajarnnya-pun sudah mengenal metode yang bersifat kritis. Tujuannya

    tidak lain adalah untuk menelaah kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para penguasa dan

    berusaha untuk mengurangi ketidaktahuan dari mereka yang dikuasai.. Walaupun ajaran kritis

    tersebut pada prinsipnya bersifatintelektual, tetapi dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat

    praktis. Itulah sebabnya mengapa tradisi intelektual dapat dengan mudah menjadi subversif

    terhadap penguasa dan merangsang timbulnya perdebatan politik. Dengan demikian tidak

    bisa dihindari bahwa pembelajarn politik bersifat politis, dan guruguru politik merupakan

    aktivis. Jadi, perspektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    9/23

    diri-sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa

    yang dianggap salah oleh individu, maka pemikiran individu itu yang memperbaikinya.

    Kedua, perspektif politik. Maksudnya adalah bahwa pandangan intelektual mengenai

    politik, tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Bedanya terletak jika politisi lebih

    bersifat segera (yang ada kini dan di sini, daripada hal-hal yang teoretis). Sedangkan

    intelektual dapat menjadi politisi jika ia ammpu memasukkan masalah politik dalam

    pelayanan suatu kepentingan ataupun tujuan. Sebagai contoh, sebuah kasus dengan adanya

    sistem pemilihan lanagsung di Indonesia, banyak intelektual yang bersedia menjadi calon

    legislatif dan eksekutif pusat dan daerah. Dengan kampanye yang bergaya orator mendadak,

    dalam waktu singkat mereka mempersiapkan dan menggunakan strtegi itu dari yang biasanya

    sangat teoretik mendadak berubah ke dalam suatu kerangka kerja yang bersifat praktik. Hal

    ini mirip dengan apa yang dinyatakan Robert Dahl (1967: 1-90), bahwa dalam waktu singkat

    mereka telah menjadi politisi.Singkatnnya, dunia politisi adalah dunia hari ini, dan hari esok

    yang dekat.Sedangkan kaum intelektual menaruh perhatian dalam tiga dimensi; hari

    kemarin,hari ini, dan hari esok. Keputusan-keputusan dari politisi diuji dalam kenyataan

    tanggapan publik yang keras. Suara lebih dahulu, sedangkan azas belakangan. Jika tujuan

    pertama pilisi adalah memperoleh kekuasaan, maka kaidah kedua adalah mempertahanakan

    kekuasaan. Juga tidak usah heran sebagian politisi termasuk yang terbaik dan tercerdik

    sekalipun sering melakukan hal-hal yang mengerikan. Karena itu tidak usah heran pula jika

    politisi adalah orang yang selalu optimis yang senantiasa tergugah oleh kemungkinan-

    kemungkinan yang dapat diperoleh dari kekuasaan (Apter, 1996: 20).

    Ketiga, perspektif ilmu politik. Dalam hal ini politik dipandang sebagai ilmu. Ia

    menilai politik dari sisi intelektual dengan pertimbangan kritis serta mempunyai criteria yang

    sistematis. Pendirian ini memandang memndangnya terhadap kebutuhan ke depan, untuk

    meramalkan akibat tindakan politik maupun 18 kebijaksanaan para politisi. Jika para politisi

    memandang politik sebagai pusat kekuasaan publik, maka kaum intelektual memandang

    politik sebagai perluasan pusat moral dari diri. Dengan demikian politik sebagai ilmu

    menaruh perhatian pada dalil-dalil, keabsahan, percobaan, hukum, keragaman, pembentukan

    asas-asas yang universal (Apter, 1996: 21).

    E. Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu lain

    1. Sejarah

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    10/23

    Seperti diterangkan di atas maka sejak dahulu kala ilmu ilmu poitik erat hubunganya

    dengan sejarah dan filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik,

    yaitu data data dan fakta dari masa yang lampau, untuk diolah lebih lanjut, perbedaan antara

    ahli sejarah dan sarjana politik ialah bahwa ahli sejarah sellu meneroong msa yang lampau,

    sedangkan sarjan ilm politik biasanya lebih melihat ke depan ( future oriented ); bahan

    mentah yang dihasilkan oleh ahli sejarah, teristimewa sejarah kontemporer, oleh sarjana ilmu

    politik hanya dipakai untuk menemukan pola-pol ulangan (recurrent patterns) yang data

    membantunya untuk menentukan suatu proyeksi untuk masa depan. Sarjana ilmu politik tidak

    uas hanya mencatat sejarah, tetapi ia akan selalu mencoba menemukan dalam sejarah ola-pola

    tingkah laku politik ( patternsof political, behavior) yang memungkinkannya untuk, dalam

    batas-batas tertentu, menyusun suatu pola perkembangan untuk masa depan dan member

    gambaran bagaimana suatu keadaan diharapkan berkembang dalam suatu keadaan tertentu.

    Di Indonesia mempelajari ejarah dunia dan sejarah idonesia khususnya merupakan

    suatu keharusan. Sejarah kita pelajari untuk ditarik pelajarinya, agar dalam menyusun masa

    depn kita tidak terbentur pada kesalahan-kesalahan yang sama. Misalnya, perlu kita pelajari

    revolusi-revolusi yang telah mengguncangkan dunia, yaitu revolusi perncis, amerika, rusia,

    dan china, supaya gejala revolusi yang kita alami sendiri dapat lebih kita mengerti dan ditarik

    manfaatnya. Begitu pula, misalnya, perlu kita pelajari factor-faktor yang telah mendorong

    PKI untuk menyelenggarakan pemberontakan madiun dalam tahun 1948 dan G. 30 S. dalam

    tahun 1965, supaya peristiwa-peristiwa semacam itu tidak akan terulang lagi. Usaha kita

    untuk meneliti sejarah kontemorer kita secara ilmiah masih sanga terbatas. Sarjana ilmu

    politik asing banyak menulis mengenai sejarah kontemporer Indonesia, seperti misalnya,

    George Mc .T. Kahin, Nationalism and revolution in Indonesia, yang membahas masa 1945

    sampai pengakuan kedaulatan dalam tahun 1949, dan Herbert Feith, The Decline of constitul

    democracy in Indonesia, yang membahas tahun 1949 sampai 1959 dan Daniel Lev, The

    Transition to guided Democracy, yang membahas masa peralihan ke masa demokrasiterpimpin. Tkoh-tokoh kita sampai sekarang membatasi diri pada penulisan sejarah secara

    memoirs (kenang-kenangan), seperti sukarno, An Autobiography as told to cindy Adams;

    Moh. Hatta, sekitar proklamasi; Adam Malik, Riwayat proklamasi; Sewaka, Dari Zaman Ke

    Zaman; T.B Simatupang, Laporan dari banaran, dan sebagainya.

    2. Filsafat

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    11/23

    Suatu ilmu pengetahuan lain yang erat sekali hubunganya dengan ilmu politik ialah

    filsafat. Filsafat ialah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau

    jawaban aas persoalan-persoalan yang menyangkut universe (alam semesta) dan kehidupan

    manusia.

    Ilmu politik terutama sekali erat hubunganya dengan filsafat olitik, yaitu bagian dari

    filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama megenai sifat hakiki, asal mula dari nilai

    (value) dari Negara. Negara dan manusia di dalamnya dianggap sebagai sebagian dari alam

    semesta. Dalam pandangan filsuf yunani kuno, filsafat politik jug mencangkup dan erta

    hubunganya moral philosophy atau ethika (ethics). Etika membahas persoalan-persoalan yang

    mencangkup norma-norma baik/buruk seperti misalnya tindakan apakah yang boleh

    dinamakan manusia baik/buruk , manusi apakah yang boleh dinamakan manusia baik/buruk;

    apakah yang dinamakan adil/tidak adil. Penilaian semacam ini , kalau diterapkan pada politik

    menimbulkan pertanyaan sebagai berikut; apakah seharusnya tujuan dari Negara; bagaimana

    seharusnya sifat sistim pemerintah yang terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan

    tersebut;bagaimana seorang pemmpin harus bertindak untuk keselamatan Negara dan

    warganya. Dengan demikian kita sampai kpada bidang filsafat politik, yang membahas

    persoalan-persoaln politik dengan berpdoman ada suatu sistim nilai (value system) dan

    norma-norma tertentu.

    3. Sosiologi

    Di antara ilmu-ilmu social, sosiologilah yang paling pokok dan umum sifatnya.

    Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahannya memahami latar belakang,

    susunan, dan pola kehidupan social dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat.

    Dengan menggunakan pengertian-pengertian dari teori-teori sosiologi, sarjana ilmu politik

    dapat mengetahui sampai dimana susunan dan stratifikasi social mempengaruhi ataupun

    dipengaruhi misalnya oleh keputusan kebijaksanan ( political legitimacy), corak dan sifat

    keabsahan politik (political legitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of

    political), pengndalian social( social control), dan perubahan social (social change).

    Mengenai masalah perubahan dan pembaharuan, sosiologi menyumbangkan

    pengertian akan adanya perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat. Apabila dalam

    masyarakat timbul golongan-golongan atau kelompok-kelompok baru yang yang memajukan

    kepentingan-kepentingan baru, maka nilai-nilai kebudayaan masyarakat secrara keseluruhan

    akan menunjukkan perubahan-perubahn dalam pola-pola kehidupan politik. Perkembangan

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    12/23

    pertambahan penduduk dengan sendirinya akan mengakibatkan perubahan dalan stratifikasi

    social, hubungan antar-kelas ketegangan-ketegangan politik dan menngkatnya masalah-

    masalah organisasi social dan politik.

    Baik sosiologi maupun ilmu politik mempelajari Negara. Akan tetapi sosiologi

    menganggap Negara sebagai salah satu lembaga yang pengendalian sosia (agent of osial

    control). Sosiologi mengagambarkan bahwa pada masyarakat yang sederhana maupun

    kompleks senantiasa terdapat kecenderungan untuk tmbul proses pengaturan atau pola-pola

    pengendalian tertentu yang formil. Selain itu sosiologi mlihnt Negara juga sebagai salah satu

    asosiasi dalam masyarakat dan memperhatiakan bagaimana sifat dan kegiatan anggota

    asoaiasi itu mempengaruhi sifat dan kegiatan Negara. Jadi, llmu politik dan sosiologi sama

    dalam pandanganya bahwa Negara dapat dianggap sebagai asosiasi (kalau meliht manusia)

    maupun sebagai sistim pengendalian (system control).

    4. Anthropologi

    Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam

    memberikan analisa kehidupan social secara umum dan menyeluruh, maka anthropologi

    menyumbangkan pengertian-pengertian dan teori-teori tentang kedudukan serta peranan

    satuan-satuan social budaya yang lebih kecil dan sederhana. Mula-mula anthropologi lebih

    banyak memusatkan perhatian pada masyarakat dan kebudayaan di desa-desa dan pedlman,

    sedangka sosiologi memusatkan perhatian pada kehidupan masyarakat kota ang jau lebih

    banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan tehnologi modern. Lambat laun

    anthropologi dan sosiologi saling mempengaruhi baik dalam obyek penelitian maupun dalam

    pembinaan teori-teori, sehingga pada saat ini batas-batas antara kedua ilmu social tadi telah

    menjadi kabur.

    Perhatian sarjana ilmu politik terhadap anthropologi makin meningkat sejalan dengan

    bertambahnya perhatian dan penelitian tetang kehidupan serta usaha modernisasi politik di

    Negara-negara baru. Mula-mula penellitian tentang Negara-Negara baru berkisar pada

    masalah-masalah yang bersifat macro seperti pengaruh kolonialisme perjuangan kemerdekaan

    kedudukan dn peran elite nasional, masalah-masalah yang dihadapi pemerintah pusat Negara-

    negara baru, nation-building dan sebagainya. Semua ini didasarkan pada anggpan bahwa

    masalah-masalah daerah, terpencarnya berbagai bentuk desa di pedalaman, perbedan suku-

    suku bangsa dan agama pada akhirya akan dapat diatasi oleh perkembangan kehidupa tingkat

    nasional. Anthropologi menunjukkan betapa rumit dan sukarnya membina kehidupan yang

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    13/23

    bercorak nasional dari masyarakat yang trdisiolnil; betapa kebudayaan daerah, sistim warisan

    hata kekayaan serta pola-pola kehidupan tradisional lainnya yang mempunyai daya tahan

    yang kuat terhadap usaha-usaha pembinaan kehidupan corak nasional terebut; betapa dalam

    beberapa situasi factor-faktor social budaya tersebut malah menjadi lebih kuat dan lebih sadar

    melakukan perlawanan terhadap usaha-usaha nation building, apabila cirri-ciri serta sifatnya

    tidak lebih dahulu diperhitungka lebih seksama.

    Bagi seorang sarjana ilmu politik, kesadaran akan kenyataan ini memungkinkan

    untukmelaksanakan beberapa penelitian yang khusus, seperti : besar kecilnya pengaruh

    pemikiran dan pergerakan politik di berbagai daerah yang berbeda suku, agama, serta

    kehidupan sistim-sosialnya (factor-faktor perasaan iktan-ikata primodial dalamkehidupan

    politik Indonesia).

    Cara penelitian semacam ini memaksa sarjana ilmu politik untuk meneliti gejala-

    gejala kehidupan social dari dalam masyarakat yang menjadi objek peelitianya. Dengan

    hasil-hasil yang diperolehya dari praktek kerja semacam ini, sarjana ilmu politik dapa

    mengembangkan pembinaan teori-teori aas dasar kenyataan-kenyataan konkrit ang dialami

    dan diamatinya sendiri.

    5. Ilmu Ekonomi

    Pada masa silam, ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu

    tersendiri, yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan

    analisa kebijasanaan yang hendak digunakan guna memajukan kekuatan dan mensejahteraan

    Negara inggris dalam menghadapi saingan-sainganya seperti portugis, spanyol, perancis,

    jerman, dan sebagainya. Pada abad ke-18 dan ke-19. Denga berkembnnya ilmu pengetahuan

    pada umumnya, ilmu tersebut kemudian memisahkan diri menjadi dua lapangan yang

    mengkhususkan perhatian terhadap tingkah laku yang berbeda : ilmu politik (political

    science ) dan ilmu ekonomi ( economics ).

    Ilmu ekonomi modern dewasa ini sudah menjadi salah satu cabang ilmu social yang

    memiliki teori, ruang lingkup metodelogi yang relatif ketat dan tererinci. Imu ekonomi

    termasuk ilmu social yang sering digunakan untuk menyusun perhitungaan-oerhitungan ke

    muka . sarjana ekonomi boeh dikatakan sepakat akan pengunaan istilah-istilah serta pegertian-

    pegertian dasar yang diperlukan untuk mencapai kesergaman anlisa, hal mana yang

    memudahkan mereka bertukar fikiran tentang tujuan umum ilmu, yaitu usaha manusia

    mengembangkan serta membagi sumber-sumber yang langka untuk kelangsungan hidupnya.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    14/23

    Pemikiran yang berpangkal tolak pada faktor kelangkaan (scarcity) menyebabkan ilmu

    ekonomi berorientasi kuat terhadap kebijaksanaan yang rasionil, khususnya penentuan

    hubungan antara tujuan dan cara mencapai tujuan yang telah ditentukan, oleh karena itu ilu

    ekonomi dikenal sebagai ilmu social yang sangat planning-oriented. Pengaruh mana meluas

    pada ilmu politik sebagaimana pengertian pembangunan ekonomi ( economic development ).

    Oleh karena pilihsn-pilihan tentang kebijaksanan yang harus ditmpuh seringkali terbatas

    sekali adanya, maka ilmu ekonom dikenal pula sebagai ilmu sosial yang bersifat choice-

    oriented. Hal mana telah berpengaruh pada kekhususan penelitian mengenai decicion-making

    dalam ilmu politik modern.

    Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, khususnya ekonomi

    internasional, kerjasama antara ilmu ekonomi makin dibutuhkan untuk mnganalisis siasat-

    siasat pembangunan nasional. Seorang sarjana ilmu politik tidak dapat lagi mengabaikan

    pengaruh dan pranan perdagangan luar negri, bantuan luar negri serta hubungan ekonomi luar

    negri pada umumnya terhadap usaha-usaha pembangunan dalam negri.

    6. Psykhologi sosial

    Psykhologi adalah pengkhususan psykhologi yang mempelajari hubungan timbal-balik

    antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk

    berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Kalau sosiologi mempelajari kegiatan

    kehidupan sosialdan psykhologi umum memusatkan perhatian terhadap kehidupan orang

    perorangan, maka psykologi sosial berusaha untuk menyusun kerangka analisa yang dapat

    menghubungkan kedua tingkat tersebut. Kegunaan psykologi sosial dalam analisa ilmu politik

    jelas dapat kita ketahui apabila kita sadar bahwa analisa sosial-politik secara macro dan

    diperkuat dengan analisa yang bersifat micro.

    Psykhologi sosial mengamati kegiatan manusia dari segi-segi ekstern ( lingkungan

    sosial, fisik; peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakanmasa) maupun dari segi intern ( kesehatan

    fisik perorangan, semangat, emosi ). Dengan menggunakan kedua macam analisa ini, ilmu

    politik dapat menganalisa secara lebih mendalam makna dan peranan orang-orang kuat,

    kondisi-kondisi sosial ekonomi serta cirri-ciri kepribadian yang memungkinkannya

    memainkan peranan besar itu. Psyikologi sosial juga dapat menjelaskan bagaimana

    kepemimpinan tidak resmi (informal leadership) turut menentukan suatu hasi putusan dalam

    kebijaksanaan politik dan kenegaraan; bagaimana sikap (attitude) dan harapan (expectation)

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    15/23

    masyarakat dapat melahirkan tindakan-tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada

    tuntutan-tuntutan social ( conformity ).

    Selain member pandangan-pandangan baru dalam penelitian tentang kepemimpinan ,

    psyikologi social dapat pula menerangkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang

    dianggap nya baru, asing ataupun berlawanan dengan konsesus masyarakat mengenahi suatu

    gejala sosial tertentu. Psyikologi sosial menjelaskan pula kondisi-kondisi apa yang akhirnya

    dapat meredakan sikap dan reaksi masyarakat terhadap gejala baru yan dihadapinya itu.

    7. Ilmu bumi

    Faktor-faktor yang berdasrkan geografi, seperti perbatasan strategis ( strategic

    frontiers), desakan penduduk ( population preassures), daerah pengaruh (sphere of influence)

    mempengaruhi politik Montesquieu, seorang sarjana perancis, untuk pertama kali membahas

    bagaimana faktor-faktor ilmu bumi mempengaruhi konstelasi politik suatu Negara.

    Dalam masa sebelum perang dunia II suatu cabang ilmu bumi mendapat perhatian

    besar, yaitu Geopolitikatau Geopolitics, ysng basanya dihubungkan dengan seorang swedia

    bernama Rudolf kiellen ((1864-1933). Ia menganggap bahwa disamping faktor ekonomi dan

    antropologis ilmu ilmu bui mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dn

    karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negri dan politik

    nasional. Dengan kalahya nazi jerman yang banyak memakai argumentasi berdasarkan

    geopolitik ( seperti faktor ras, lebens raum, faktor ekonomi dan sosial) untuk politik

    expansinya, geopolitik kurang mengalami perkembangan.

    8. Ilmu hukum

    Terutama dalam Negara-negara benua eropa ilmu hokum sejak masa lalu banyak hubunganya

    dengan ilmu politik, oleh karena mengatur dan memaksakan undang-undang (law

    enforcement) merupakan salah satu kewajiban Negara yang penting. Cabang-cabang ilmu

    hokum yang khususnya meneropong Negara ialah hukum tata-negara (staatsrecht, public law)

    dan ilmu Negara (staatslehre, general theory of the state ).

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    16/23

    Analisa-analisa mengenai hukum serta hubunganya serta hubunganya dengan Negara mulai

    diperkembangkan dalam abad ke-19, tetapi pada taraf itu terbatas pada penelitian mengenai

    ngara-negara barat saja.

    Fungsi Negara ialah menyelenggarakan penertiban, tetapi oleh ilmu hukum penertiban itu

    dipandang semata-mata sebagai tata-hukum. Manusia dilihat sebagai mahkluk yang mejadi

    objek dari sistim hukum, dan dianggap ebagai pemegang hak dan kewajiban politik semata-

    mata. Ilmu hukum tidak melihat manusia sebagai mahlkuk yang terpengaruh faktor sosial,

    psykologi dan lebudayaan. Akibatnta ialah bahea ada kecederungan pada ilmu hukum untuk

    mremehkan kekuatan-kekuata sosial dan kekuatan-kekuatan lainnya yang berada diluar

    bidang hukum.

    Kalau seorang ahli ilmu hukum melihat Negara semata-mata sebagai lembaga atau organisasihukum, maka seorang ahli ilmu politik lbih cenderung untuk, disamping itu menganggap

    Negara sebagai system of controls, juga memandang Negara sebagai suatu asosiasi, atau

    kelompok manusia yang bertindak untuk mencapai beberapa tujuan bersama. Selain itu ilmu

    huum sifatya normative dan selalu mencari unsure keadilan. Aliran ini kuat sekali untuk

    kupasan-kupasan mengenai Negara hukum (rechtsstaat), yang menekankan bahwa perasaan

    keadilan (sense of justice) merupakan basis dari seluruh sistim norma yang mendsari Negara.

    System hukum adalah dasar legal dari Negara; seluruh strukutur dan fungsi Negara ditetapkan

    oleh hukum.

    Aliran iyag ingin meneliti Negara dari sudut hukum semata-mata dipelopoi oleh Paul Laband

    (1838-1918) dari jerman; kemudian aliran fikiran ini diteruskan oleh sarjana Australia, hans

    kelsen, pendiri mazhab Wina. Hans kelsen yang mengemukakan pandangan yuridis yang

    ekstrim menyamakan Negara dengan tata hukum nasional (nasional legal order) dan

    berpendapat bahwa problema-problema Negara harus diselesaikan dengan cara normaif. Hans

    kelhen menganggap Negara sebagai suatu badan hukum atau Rechtspersoon (juristicperson),seperti misalnya NV atau PT. dalan definisi hans kelhen suatu hukum diperlakukan

    sebagai suatu kesatuan, yaitu sebai badanperson yang mempunyai hak dan kewajiban.

    Disamping pandagan yang ekstrim yuridis ada juga sarjana hukum yang tidak a-priori

    menolak faktor-faktor sosial. George jellink (1815-1911) yang sering disebut bapak ilmu

    Negara juga mendasarkan pandanganya atas dasar yuridis, tetapi disamping itu dia

    mengemukakan Zweiseiten Theorie, yaitu bahwa Negara perlu dibahas dari dua sudut

    yaitu :

    a. Sudut yuridis (Allgemeine Staatsrechtslehre),

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    17/23

    b. Sudut kemasyarakatan (Allgemeine sosial staatsrechtslehre).

    Pandangan yang ekstrim yuridis terlal sempit dan kurang memuaskan untuk menganalisa

    Negara teristimewa Negara-negara yang sedang berkembang seperti ndonesia. Ia

    mendasarkan pandangan atas suatu masyarakat yang kiranya sudah teratur, yang homogeny

    sifatnya dan yang sudah berjalan beberapa lama. Hanya dalam masyarakat yang tidak ada

    perbedaan yang mencolok antar golongan-golongan kelas sosial di bidang ekonomi, sosial,

    budaya, seperti di Negara-negra Eropa barat sebelum perang dunia II , daatlah timbul

    angagapan bahwa Negara merupakan penjelmaan dari suatu orde yang semata-mata bersifat

    hukum.

    Mengenai perbedaan-perbedaan antara ilmu politik dan ilmu Negara terdpat bermacam-

    macam pendapat. Herman heller telah menyimulkan berbagai pendapat dalam encyclopedia ofthe sosial scinces:

    1. Ada sarjana yang menganggap ilmu politik sebagai suatu ilmu pengetahuan yang

    praktis yang ingin membahas keadaan dalam kenyataan (realistis, sedangka ilmu

    Negara dinamakn ilmu pengetahuan yangteoritis yang sangat memeningkan segi

    normative ( normative berarti memenuhi kaidah-kaidah yang ditetapka).

    2. Ada golongan sarjana yang menganggap bahwa ilm politikmementingkan proses

    kegiatan dan aktivitas Negara. Subyek ilmu politik ialah gerakan atau kekuatan di

    belakang evolusi yang terus menerus itu. Sebaliknya oleh sarjana-sarjana itu ilmu

    Negara dianggap lebih mementingkan segi-segi statis dari Negara

    3. Dianggap bahwa ilmu Negara lebih tajam konsep-konsenya dan lbih terang

    metologinya, tetapi ilmu politik dianggap lebih konkrit dan lebih mendekati realitas.

    4. Perbedaan yang praktis ialah bahwa ilmu Negara lebih mendapat perhatian dari ahli

    hukum, sedangkan ahli sejarah dan ahli sosiologi lebih trtarik kepada ilu politik.

    F. Subyektivitas Ilmu Politik

    Subjektivisme dalam politik akan mengakibatkan kekuasaan cenderung mutlak dan

    muaranya akan merusak secara mutlak. Alasannya, politik dibataskan pada apa yang berasal

    dari pikiran, selera, egoisme, bukan dari sumber-sumber dan kebutuhan-kebutuhan obyektif.

    Putusan-putusan politik di luar lingkaran kekuasaan, meskipun sangat demokratis dan adil

    tetap tidak mempunyai legalitas formal. Jadi, politik kekuasaan melekat dalam kesadaran

    penguasa, serentak tidak mempunyai acuan obyektif di luar lingkaran atau tidak adanya

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    18/23

    konfirmasidenganrealitassosialmasyarakat. Menguatnya subjektivisme politik kekuasaan

    pemguasa akan memunculkan terciptanya putusan-putusan yang didasarkan pada alasan-

    alasan emosional psikologis penguasa, tanpa memperhitungkan dukungan obyektif

    masyarakat.

    Maka kehendak politik yang berkembang di luar kekuasaan akan diakomodasi sejauh

    tidak bertentangan dengan kerangka subjektivitas politik penguasa. Artinya, penyimpulan-

    penyimpulan politik harus disesuaikan dengan selera mental penguasa. Agar mekanisme

    macam ini bisa bertahan, tidak ada cara lain bagi penguasa selain membungkam setiap

    tuntutan politik obyektif masyarakat. Dengan segala macam cara tentunya. Dan pada

    gilirannya, kekuasaan akan menjadi absolut dan merusak secara absolut.

    G. Konsep-Konsep Politik

    1. Teori Politik

    Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik.

    Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup antara lain: masyarakat,

    kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan,

    lembaga-lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dsb.

    Menurut ThomasP. Jenkin dalam The Study of Political Theory dibedakan dua macam

    teori politik yaitu:

    A. Teori-teori yang mempunyai dasar moril dan yang menentukan norma-norma

    politik. Karena adanya unsur norma-norma dan nilai maka teori-teori ini boleh

    dinamakan valuational(mengandung nilai).

    Teori-teori kelompok A dapat dibagi lagi menjadi tiga golongan:

    a. Filsafat politik

    Pokok pikiran dari filsafat politik ialah bahwa persoalan-persoalan yang

    menyangkut alam semesta seperti metaphysika dan episyimologi harus

    dipecahkan dulu sebelum persoalan-persoalan politik yang kita alami sehari-hari dapat ditanggulangi.

    b. Teori Politik Sistematis

    Teori-teori politik ini tidak memajukan suatu pandangan tersendiri mengenai

    metaphysika dan epistimologi, tetapi mendasarkan diri atas pandangan-

    pandangan yang lazim diterima pada masa itu.

    c. Ideologi Politik

    Ideologi politik mencakup pembahasan dan diagnose, serta saran-saranmengenai bagaimana mancapai tujuan yang ideal.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    19/23

    2. Masyarakat

    Masyarakat ialah Interaksi menurut adat tertentu yang berkesinambungan dan

    mempunyai tujuan/identitas yang sama. Di dalam kehidupan berkelompok dan dalam

    hubungannya dengan manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia menginginkan

    beberapa nilai. Dalam mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat

    Barat, Harold Lasswell memperinci delapan nilai, yaitu:

    a. Kekuasaan

    b. Pendidikan/Penerangan

    c. Kekayaan

    d. Kesehatan

    e. Ketrampilan

    f. Kasih sayang

    g. Kejujuran

    h. Keseganan, respek

    3. Kekuasaan

    Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk

    mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa

    sehingga tingkah laku itu menjadi kekuasaan itu. Kekuasaan merupakan suatu nilaisuatu nilai yang ingin dimilikinya.Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan

    sosial dan dalam semua organisasi sosial. Menurut Ossip K. Flechtheimkekuasaan

    sosial merupakan dari kemampuan,hubungan-hubungan dan proses-proses yang

    menghasilkankekuatan dari fisik lain untuk tujuaqn-tujuan yang ditetapkan oleh

    pemegang kekuasaan. Sedangkan menurut Robert M. Maciver kekuasaan sosial

    merupakan kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orag lain, baik secara

    langsung dengan jalan memberi perintah, maupun secara tidak langsung dengan

    mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia.

    Sumber kekuasaan terdapat dalam berbagai segi yaitu dapat bersumber pada kekerasanfisik dapat juga bersumber pada kedudukan. Diantara banyak bentuk kekuasaan ada

    suatu bentuk yang penting yaitu kekuasaan politik. Kekuasaan politik ialah

    kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik

    terbentuknya ataupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan pemegang kekuasaan

    sendiri. Unt6uk menggunakan kekuasaan politik yang ada, harus ada penguasa yaitu

    pelaku yang memegang kekuasaan , dan harus ada alat/sarana kekuasaan agar

    penggunaan kekuasaan itu dapat dilakukan dengan baik.

    Ossip K. Flechtheim membedakkkaaan dua macam kekuasaan politik, yakni:

    a. Bagian dari kekuasaan soaial yang terwujud dalam negara.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    20/23

    b. Bagian dari kekuasaan soaial yang ditujukan kepada negara.

    4. Negara

    Negara merupakan Alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur

    hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat danmenerbitkan gejala-gejala

    kekuasaan dalam masyarakat.

    Negara memiliki dua tugas yaitu:

    a. Mengendalikanvdan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang

    bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang

    membahayakan.

    b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan

    kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.

    5. Definisi mengenai Negara

    Dibawah ini disajikan beberapa perumusan mengenai negara.

    a. Roger H. Soltau: Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau

    mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

    b. Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena

    mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung

    daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.

    c. Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

    penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah.

    d. Robert M. Maclver: Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban

    didalam suatu masyarakat dalam dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistim

    hukum yang diselenggarakan olehsuatu pemerintah yang untuk maksud tersebut

    diberi kekuasaan memaksa.

    Jadi, sebagai definisi umum dpat dikatakan bahwa negara adalahsuatu daerah teritorial

    yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari

    warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melaui penguasaanmonopolistik dari kekuasaan yang sah.

    6. Sifat-sifat Negara

    Setiap negara mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli dan sifat mencakup semua.

    a. Sifat Memaksa

    Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian penertibandalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarki dicegah, maka negara memiliki

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    21/23

    sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik

    secara legal.

    b. Sifat Monopoli

    Dalam hal ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran

    politik tertentu dilarang hidup dan disebar luaskan, oleh karena dianggapbertentangan dengan tujuan masyarakat.

    c. Sifat Mencakup Semua

    Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orangtanpa terkecuali.

    Keadaan memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang-

    lingkup aktivitas negara, maka usaha negara kearah tercapainya masyarakat yang

    dicita-citakan akan gagal.

    7. Unsur-unsur Negara

    Negara terdiri dari beberapa unsur yang terdiri dari:

    a. Wilayah

    b. Penduduk

    c. Pemerintah

    d. Kedaulatan

    8. Tujuan dan Fungsi Negara

    Menurut Roger H. Soltau tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang

    serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.Dan menurut Harold J. Laski

    tujuan negara ialah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai

    terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.

    Tujuan negara R.I. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 ialah: Untuk

    membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

    indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

    umum, mencerdaskian kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertian dunia yangberdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan berdasarkan

    kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

    indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi

    seluruh rakyat indonesia.

    Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya menyelenggarakan beberapa

    fungsi yang mutlak perlu yaitu:

    a. Melaksanakan ketertiban.

    b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    22/23

    c. Pertahanan.

    d. Menegakkan keadilan.

    Sarjana lain, Charles E. Meriiam menyebutkan 5 fungsi negara yaitu: 1) keamanan

    ekstern, 2) ketertiban intern, 3) keadilan, 4) kesejahteraan umum, 5) kebebasan.

    9. Istilah Negara dan Istilah Sistim Politik

    Pada dasarnya konsep sistem politik dipakai untuk keperluan analisa, dimana suatu

    sistem bersifat abstrak. Konsep sistem politik di dalam penerapannya pada situasi yang

    konkrit seperti negara, mencoba mendasarkan studi tentang gejala-gejala politik dalam

    konteks tingkah laku didalam masyarakat.

    Salah satu aspek penting dalam sistem politik adalah budaya politik (politic culture)

    yang mencerminkan faktor subyektif. Budaya politik adalah keseluruhan daripandangan-pandangan politik, seperti norms-norma, pola-pola orientasi terhadap

    politik dan pandangan hidup pada umumnya. Bentuk dari budaya politik dalam suatu

    masyarakat dipengaruhi antara lain oleh sejarah perkembangan dari sistem, oleh agama

    yang terdapat dalam masyarakat itu, kesukuan, status sosial, konsep mengenai

    kekuasaan, status sosial, konsep mengenai kekuasaan, kepemimpinan, dsb.

    Dalam sistim politik terdapat variabel:

    a. Kekuasaan : sebagai cara untuk mencapai hal yang diinginkan antara lain membagi

    sumber-sumber di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

    b. Kepantingan: tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok

    politik.

    c. Kebijaksanaan: hasil dari interaksi antara kekuasaan dan kepentingan, biasanya

    dalam bentuk perundang-undangan.

    d. Budaya politik: orientasi subyektif dari individu terhadap sistem politik.

  • 7/29/2019 ILMU POLITIK !!!

    23/23

    Daftar Rujukan

    http://bangka.tribunnews.com/2012/08/31/selera-politik-penguasa

    http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120824183108AA4CGTR

    http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/19721024200112

    1-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Politik.pdf

    Budiarjo Miriam.2003.Dasar-Dasar Politik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka

    Umum

    Sukarna.1992.Sistem Politik Indonesia.Bandung: Mandar Maju

    http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120824183108AA4CGTRhttp://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Politik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Politik.pdfhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120824183108AA4CGTRhttp://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Politik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Politik.pdf